• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PERENCANAAN BANGUNAN ATAS GEDUNG DARMO TRADE CENTER (DTC) SURABAYA DENGAN BALOK GRID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI PERENCANAAN BANGUNAN ATAS GEDUNG DARMO TRADE CENTER (DTC) SURABAYA DENGAN BALOK GRID"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PERENCANAAN BANGUNAN ATAS GEDUNGDARMO TRADE

CENTER (DTC) SURABAYA DENGANBALOK GRID

Oleh: ALFIANORRAKHMAN (00520092)

Civil Engineering

Dibuat: 2006-03-02 , dengan 3 file(s).

Keywords:

Balok Grid (Wafel Slab), Metode Gaya

Struktur balok grid terdiri atas balok-balok yang saling bersilangan,

dengan jarak yang relatif rapat, yang menumpu pelat atas yang tipis. Sistem ini

dimaksudkan untuk mengurangi berat sendiri pelat, sehingga lendutan dari pelat

yang besar dapat dikurangi. Sistem ini dinilai efisien untuk bentangan besar dan

juga dapat didesain sesuai selera.

Pada perencanaan balok gr

id dipakai “metode gaya”, dimana pengaruh

puntir tidak diperhitungkan. Prinsipnya hanya menentukan mana balok atas dan

mana balok bawah. Aksi pada balok atas adalah (P - X) dan balok bawah adalah

(X). Kemudian dibuat suatu sistem persamaan linier untuk balok atas dan balok

bawah. Nilai koefisien diambil dari tabel makowsky. Dengan menyamakan kedua

persamaan tersebut didapat besarnya nilai X. Perhitungan statika balok dan kolom

menggunakan program SAP 2000.

Dimensi balok grid direncanakan 250/400 mm balok bawah, 200/350 mm

balok atas dengan panjang bentang balok grid 2 x 2 m. Dimensi balok utama

direncanakan 400/700 mm dan kolom 700/700 mm. Penulangan pelat atap tebal

100 mm menggunakan D8

175 untuk tumpuan/lapangan (arah x) dan D8

175

untuk daerah tumpuan/lapangan (arah y). Penulangan pelat lantai tebal 120 mm

menggunakan D8

150 untuk tumpuan/lapangan (arah x) dan D8

150 untuk

daerah tumpuan/lapangan (arah y). Penulangan balok grid untuk atap didapat

balok atas 3D16, balok bawah 5D18, untuk lantai balok atas 5D18, balok bawah

7D19 dan dipakai sengkang D8

100. Perencanaan balok utama Struktur I, (arah

x) dipakai tulangan lapangan 5D19 dan tumpuan 9D19, (arah y) dipakai tulangan

lapangan 4D19 dan tumpuan 8D19, Struktur II (arah x) dipakai tulangan lapangan

5D19 dan tumpuan 9D19, (arah y) dipakai tulangan lapangan 5D25 dan tumpuan

9D25, untuk balok utama dipakai sengkang D10

150 dan sengkang maksimum

D10

300. Kolom tengah dipakai tulangan 8D22 untuk tiap sisi dan kolom tepi

dipakai tulangan 6D22 untuk tiap sisi dengan tulangan sengkang D10

350.

Abstract

Grid beam structure consists of blocks that intersect,

with the relative distance of the meeting, which rested on a thin plate. This system intended to reduce the weight of its own plate, so that the deflection of the plate large can be reduced. This system is considered efficient for a large expanse and also can be designed according to taste.

(2)

torsion is not taken into account. The principle is simply to determine where the beam up and where the beam down. Action on the beam above is (P - X) and the lower beam is

(X). Then created a system of linear equations for the beam on and beam below. Coefficient values taken from table makowsky. By equating the two equation is obtained the value of X. Calculation of beam and column statics using the program SAP 2000.

Dimensional block grids are planned under 250/400 mm beam, 200/350 mm beam over a long span beam with a grid of 2 x 2 m. Dimensions of main beam planned 400/700 mm and 700/700 mm column. Thick roof slab reinforcement 100 mm using a D8 - 175 for pedestal / field (x direction) and D8 - 175

to support regional / field (y direction). Reinforcement 120 mm thick slab using a D8 - 150 for pedestal / field (x direction) and D8 - 150 for

pedestal area / field (y direction). Reinforcement grid to the roof beams obtained

beam on 3D16, the beams under the 5D18, to the floor beams on 5D18, the beams under 7D19 and wear stirrup D8 - 100. Planning main beam structure I, (direction

Referensi

Dokumen terkait