• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Proses Pre Press Pada CV. Bayu Mandiri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Proses Pre Press Pada CV. Bayu Mandiri."

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

i

KERJA PRAKTEK

Nama : BUDI PARMUNING. S

NIM : 11.39090.0002

Program : DIII (Diploma Tiga)

Jurusan : Komputer Grafis dan Cetak

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

2013

STIKOM

(2)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...

i

KATA PENGANTAR ...

iv

DAFTAR ISI ...

vii

DAFTAR GAMBAR ...

viii

BAB I PENDAHULUAN ...

1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Massalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Konstribusi ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

... 6

2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ... 6

2.2 Lokasi perusahann ... 6

2.3 Visi & Misi CV. Bayu Mandiri ... 7

2.4 Divisi Perusahaan ... 9

2.5 Struktur Organisasi ... 11

2.6 Pimpinan Perusahaan ... 11

BAB III METODE KERJA PRATEK ...

12

3.1 Waktu dan Lokasi ... 12

3.2 Landasan Teori ... 12

STIKOM

(3)

viii

4.2 Pelaksanaan Kerja ... 31

4.3 Metode Kerja ... 32

4.4 Evaluasi Kerja Praktek ... 34

BAB V PENUTUP ...

41

5.1 Kesimpulan ... 41

5.2 Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ...

viii

LAMPIRAN GAMBAR ...

ix

LAMPIRAN ...

xii

STIKOM

(4)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi CV. Bayu Mandiri ... 11

Gambar 3.1 Komposisi Warna CMYK ... 19

Gambar 3.2 Perbandingan Warna CMYK & RGB ... 19

Gambar 3.3 Warna Primer & Sekunder ... 25

Gambar 3.4 Warna RGB ... 27

Gambar 3.5 Kombinasi Warna RGB ... 27

Gambar 3.6 Color Range ... 28

Gambar 3.7 Color & Hexadecimal ... 29

Gambar 3.8 CieLab ... 30

Gambar 4.1 Alur Proses CV. Bayu Mandiri ... 34

STIKOM

(5)

1 1.1Latar Belakang Masalah

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, dan maju di berbagai bidang saat ini, membuat seseorang harus dapat selalu up to

datemengikuti perkembangan jaman yang semakin maju dan bisa memahami

ataupun mempelajari perkembangan tersebut. Tujuanyan agar dapat selalu menjawab tantangan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang bermutu, berkualitas dan berskill tinggi yang sangat dibutuhkan dalam rangka memajukan dan mengembangkan daya saing bangsa di era modern ini.

Salah satu bidang yang berkembang cukup pesat saat ini dan merupakan salah satu inti dari dunia industri sekailgus berhubungsn erat dengan perusahaan desain grafis dan perusahaan penerbitan adalah industri percetakan. Industri percetakan sendiri erat hubungannya dengan berbagai macam produk-produk, media cetak, baik yang bersifat komersial seperti catalog, brosur, leaflet, kemasan, kartu nama, poster ataupun yang bersifat periodic seperti koran, majalah, bulletin, jurnal, dan sebagainya.

Dimana produk-produk media cetak tersebut sangatlah erat dengan kebutuhan yang diperlukan manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan bervariatfnya produk-produk cetakan tersebut, maka dibutuhkan suatu proses produkasi yang baik dan efisien di dalam industri percetakan. Sehingga dengan penerapan proses produksi yang baik dan efisien dari awal hingga ke tahap akhir tersebut, diharapkan dapat menghasilkan cetakan yang benar-benar berkualitas.

STIKOM

(6)

2

Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam menghasilkan produk seperti, majalah, yang baik dan berkualitas adalah pada saat proses pengolahan file dari costumer lebih baik berformat Psd (Photoshop), Cdr (CorelDraw), Ai (Ilustrator), Indd (Indesign) supaya menghasilkan barang atau cetakan. Hal inilah yang menjadikan laporan kerja praktek di bagian Pre Press CV. Bayu Mandiri ini berfokus pada pembahasan tentang teknik cetak offset.

1.2Perumusan Masalah

Pada laporan ini lebih menekankan pada bagian pre press. Dimana bagian

pre press memiliki fungsi membuat dan mengelolah file yang akan dilanjutkan

pada prosses cetak (press). Disini bentuk file dapat berupa aslli dari (file,sudah jadi Ai, CDR, JPG dll)atau yang lebih berupa materi-materi yang nantinya akan didesain oleh designer.

Dalam proses prepress banyak hal yang harus diperhatikan, supaya hasil cetakan tidak terjadi kesalahan dan tercetak sesuai file aslinya atau yang diharapkan. Misalnya ukuran cetak, ukuran kertas, ukuran plate, jumlah warna, jarak gripper, register mark, unleg, color bar dan atribut lainnya.

STIKOM

(7)

1.3 Batasan Masalah

Ruang lingkup kerja praktek ini hanya pada bagian prepress ,dimana bagian ini merupakan bagian yang mempersiapkan prasyarat sebelum masuk proses cetak (press). Diantaranya desain, layout, montage, pembuatan die cut, kalkulasi, manajemen warna, sampai pembuatan platedengan menggunakan mesin-mesin dan peralatan yang ada. Pada bagian prepress merupakan divisi yang sangat vital, karena pada divisi ini kualitas cetakan ditentukan selain pada divisi

press. Karena jika pada divisi prepress sudah salah, maka seluruh proses cetak

akan salah.

1.4Tujuan

Tujuan dari Kerja Pratek di CV. Bayu Mandiri adalah :

1. Sebagai salah satu syarat kelulusan Program Studi DIII Komputer Grafis dan Cetak STIKOM Surabaya yaitu dengan melaksanakan mata kuliah Praktek Kerja Indudtri.

2. Sebagai penerpan ilmu yang telah diajarkan pada jurusan DIII Komputer Grafis dan Cetak STIKOM Surabaya terhadap dunia kerja.

3. Sebagai sarana memahami bagaiman suasana dunia kerja pada industri percetekan sesungguhnya, khususnya di bidang percetakan offset.

4. Sebagai sarana unutk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak dan bermanfaat pada industri percetakan khususnya untuk proses pembuatan buku, majalah dan sebagainya mulai dari lay out sampai finishing beserta proses penjilidtanyan.

STIKOM

(8)

4

1.5 Konstribusi

Konstribusi selama pelaksanaan Kerja Praktek di CV. Bayu Mandiri adalah sebagai berikut :

Terhadap Penulis :

a. Mendapatkan pemahaman tentang aturan kerja pada suatu perusahaan.

b. Memahami alur produksi percetakan khususnya berbagai macam teknik lay out di meja montage.

c. Memahami masalah-masalah yang sering dihadapi atau muncul selama proses cetak sampai finishing.

Terhadap Perusahaan :

1. Membantu pekerjaan proses Layout / Montage di CV. Bayu Mandiri

2. Membantu proses desain di CV. Bayu mandiri.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan merupakan acuan atau panduan penulisan laporan kerja pratek di perusahaan, dimana sistematika penulisan adalah sebagai berikut :

STIKOM

(9)

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menerangkan tentang latar belakang dan juga berbagai aspek dasar yang mengungkapkan ketrkaitan topik, tujuan study, manfaat yang diharapakan dan dapat diperloleh dari pelaksanaan kerja praktek di percetakan CV. Bayu Mandiri. Ruang lingkup studi, acuan studi lain serta organisasi penulisan studi praktek yang telah dilakukan.

Bab II : Gambaran Umum Perusahaan

Membahas mengenai sejarah dan perkembangan, lokasi perusahaan, tujuan dan lapangan usaha serta struktur organisasi.

Bab III : Metode Kerja Praktek

Membahas tentang waktu dan lokasi pelaksanaan kerja praktek serta landasan teori yang digunakan.

Bab IV : Hasil dan Evaluasi

Membahas tentang prosedur kerja praktek dan membahas pelaksanaan kerja praktek serta evauasi kerja praktek selama di CV. Bayu Mandiri.

Bab V : Penutup

Berisi kesimpulan dan saran berdasarkan kerja praktek yang dilakukan di bagian Marketing Design CV. Bayu Mandiri.

STIKOM

(10)

6 BAB II

GAMBARAN UMUN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

CV. Bayu Mandiri berdiri sejak tahun 2002, dimulai dengan usaha kecil-kecilan yang terletak di Jl. Prambanan No. 3 saat itu perusahaan tersebut menggunakan teknologi cetak 1 warna Hamada double folio untuk mencetak brosur dan kwitansi. Seiring berjalannyan waktu perusahaan CV.Bayu Mandiri terus berkembang.CV. Bayu Mandiri pindah di Jl. Prambanan No. 6 dan memilki mesin Heidelberg 2 warna ditambah juga mesin potong DQ dengan jumlah karyawan 8 pegawai dan terus berkembang.

Kemudian pada tanggal 04 Desember 2007 membangun pabrik kecil yaitu rumah di kawasan Jl. Prambanan No.9 di Surabaya dengan nama perusahaan CV. Bayu Mandiri Offset yang bergerak dibidang cetak offset terutama cetak kemasan, brosur, kalender, undangan, kartu nama dll. Dengan dukungan berbagai macam mesin terutama mesin Heidelberg 2 warna, Komori exel 32, mesin lipat horizon, mesin jahit kawat, mesin lem binding, mesin polar/ potong, laminating dan dibantu juga dengan tenaga manusia finishing jumlah karyawan di CV. Bayu Mandiri bertambah sebanyak 35 karyawan yang sudah mempunyai pengalaman dibidang sendiri-sendiri dan membantu perkembangan Bayu Mandiri sampai sekarang.

STIKOM

(11)

Dan saat tahun 2010 perusahaan dilengkapi dengan mesin Heidelberg 4 warna untuk mempercepat hasil cetakan dan tidak menunggu waktu lama pula perusahaan juga dilengakapi mesin digital printing Banner. Dan pesanan banyak yang dari luar daerah contohnya : Malang, Jakarta, dan Kalimantan pemesan mengirim file melalui email.

2.2 Lokasi Perusahaan

CV. Bayu Mandiri berkantor pusat dijalan Prambanan No.9 Surabaya, Jawa Timur.

2.3 Visi dan Misi

a. Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan yang terdepan dibidang cetak offset printing dengan hasil cetakan yang maksimal untuk kepuasan pelanggan. b. Misi Perusahaan

CV. Bayu Mandiri adalah percetakan dalam bidang cetak offset &

digital printing yang menghasilkan produk Koran, tabloid, majalah,

buku, company profile, kalender, paper bag dan berbagai hasil cetakan lainya. Dan dukungan dari 35 pekerja di CV. Bayu Mandiri sekarang semakin berkembang dengan mengikuti perkembangan jaman

2.3.1 Alur Proses Cetak Bayu Mandiri

1. Terima order dari costumer baik itu new forder maupun report order.

STIKOM

(12)

8

A. New Order

a. Costume menempatkan order produk marketing CV. Bayu Mandiri.

b. Produk berupa soft data dalam file (optical disk, CD, flashdisk,dan sejenisnya) maupun film.

c. Untuk produk berupa soft data, langsung diserahkan pada bagian pre-press untuk diolah dan dibuat output filmnya. selanjutnya diproses. (montage/ plate cetak).

B. Repaet Order

a. Costumer menempatkan order produk ke marketing CV. Bayu Mandiri.

b. Marketing akan meneruskan ke bagian pre-press untuk dikeluakan persiapan plat. 2. Selama dilakukan proses persiapan dibagian pre-press, perintah kerja dikelaurkan untuk bagian cutting untuk melakukan proses pemotongan kertas.

3. Setelah kertas dan persiapan selesai, order dijalankan dibagian printing untuk dicetak sesuai ketentuan.

4. Setelah proses printing, dimungkinkan ada proses tambahan seperti ini :

UV Varnish

Hot Stamp

5. Untuk proses normal, setalah proses prnting dilakukan proses die cutting / plong untuk membentuk produk sesuai kerangak pisau, pada proses ini dapat juga dilakukan proses emboss secara bersamaan.

STIKOM

(13)

6. Proses selanjutnya adalah proses sortir.

7. Sesudah itu packing dilakukan proses machine gluing atau proses pengleman manual Dn packing. Selama proses ini berjalan, dilakukan pemeriksaan oleh QC. 8 Setelah selesai, barang siap dikirim ke costumer.

2.4 Divisi Preusahaan

1. Desain

Bagiam desain merupakan bagian awal dari proses cetak. Disini awal mulai

file dari costumer dikerjakan. Baik file repeat order maupun new order. Yang

dimaksud dengan repeat order adalah order yang sudah dikerjakan sebelumnya, sedangkan new order adalah order yang baru, belum pernah dikerjakan sebelumnya. Bagian desain dan repro harus bekerja sama agar tidak terjadi kesalahan dalam proses pembuatan film atau plate yang nantinya juga berdampak pada proses cetak.

Pada bagian desain menggunakan fasilitas yang mendukung proses desain antara lain menggunakan Windows 7 Ultimate dengan di dukung software-software grafis antara lain Adobe Photoshop, Adobe Ilustrator, Freehand MX & CorelDraw.

2. Repro

Repro merupakan bagian selanjutnya dari proses desain, menerima file dari bagian desain yagn kemudian diteruskan untuk diproses menjadi film atau plate cetak. Bagian repro didukung dengan mesin-mesin canggih antara lain :

STIKOM

(14)

10

a. Plate Maker

Plate Maker, terhadapfilm mesin digunakan untuk membuata plate

cetak. Pada mesin ini, mesin ini melakukan exposure/ penyinaran terhadap film/ kertas kalkir agar area emulsi dari film / kalkir dapat ditransfer ke plate cetak.

b. Peralatan dan mesin lainnya yang ada pada bagian repro digunakan untuk memebuat file menjadi plate cetak dengan melalui proses-proses yang ada. Misalnya printer inkjet, scanner computer lup, barcode scanner,

print proof, densitometer.

c. Dalam hal mencetak, peruhaan ini menggunakan mesin offset kelas dunia yaitu Heidelberg dan Komori, dengan kualitas mesin yang tidak diragukan lagi sehingga proses cetak dapat bberjalan dengan baik dan benar mengikuti prosedur yang ada. Mesin-mesin cetak yagn di Gunakan di CV. Bayu mandiri antara lain :

-Heidelberg 4 warna -Heidelberg 2 warna -Komori 2 Warna

STIKOM

(15)

2.5 Struktur Organisasi

CV. Bayu Mandiri Surabaya

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahan

2.6 Pimpinan Perusahaan

Dibawah ini adalah merupakan jajaran pimpinan dan staf perusahaan CV. Bayu

Mandiri :

 Owner : Iwan Dhamar Suprahantono

 Kepala Bag. prepress : Miskun Offset Printing

CTP (computer

to plate) Direktur Digital Print

PIMPINAN

Operator 2 Operator 1

Kepala Produksi Offset Produksi Adm

(16)

12 BAB III

METODE KERJA PRAKTEK

3.1 Waktu dan Lokasi

Kerja praktek ini dilaksanakan di :

Nama Perusahaan : CV. Bayu Mandiri Divisi : Prepress

Tempat/ alamat : Jl. Prambanan No. 09 Surabaya, Jawa Timur

Kerja praktek dilaksanakan oleh penyusun selama 4 minggu, mulai tanggal 07 November 2013, dan berakhir pada tanggal 10 Desember 2013, dengan alokasi waktu sebagai berikut :

- Senin-Jumat : 08.00 – 16.00

(dengan waktu istirahat pukul 12.00 hingga pukul 13.00)

3.2 Landasan Teori

Berdasarkan pada teori yang didapat dari perkuliahan Program Studi DIII Komputer Grafis dan Cetak STIKOM Surabaya, terdapat beberapa teori atau materi yang berhubungan erat dengan pelaksanaan praktek kerja di CV. Bayu Mandiri pada bagian Lay out Design tentang proses pembuatan majalah serta penjilidanya, diantara adalah sebagai berikut :

STIKOM

(17)

Seperti yang diketahui, didalam proses mengahasilkan produk-produk cetakan majalah, dan lain sebagainya terdapat tiga fase atau tahapan penting yang harus dilalui yaitu Pracetak (prepress), Cetak (press), dan Finishing (postpress). Dimana dari setiap fase atau tahapan penting tersebut terdiri dari beberapa langkah kecil yang pada akhirnya nanti sangat menentukan produk akhir cetakan yang dihasilkan. Dimana , saslah satu tahapan terpenting tersebut adalah fase Pracetak (prepress) yang juga merupakan tempat inti dilakukannya pengolahan file termasuk lay out.

3.2.1 Pracetak (prepress)

Pracetak merupakan awal dari suatu proses pembuatan suatu desain. Suatu karya desain tidaklah mudah untuk secara langsung ditransferkan ke proses cetak. Ada beberapa tahapan yang harus dimengerti oleh seorang desainer grafis dalam pengolahan karya desain.Untuk dapat membuat suatu desain produk grafika, ada beberapa hal yang harus dimengerti, misalnya proses cetaknya, bahan atau media cetaknya, dan sebagainya.

Pracetak meliputi semua langkah proses yang dibutuhkan untuk mempersiapkan materi desain, mulai dari persiapan area cetak, teks, original image, dan gambar grafis sampai kepada proses produksi untuk menghasilkan semua materi

yang siap untuk “prosescetak”. Termasuk di dalamnya pembuatan obyek desain baik

berbasis vector maupun pixel, pembuatan film dan plat untuk tahap pembuatan majalah / buku.

STIKOM

(18)

14

Materi yang ada di prepress, yang meliputi kegiatan desain grafis juga merupakan titik awal yang sangat berguna untuk kegiatan desain, misalnya untuk website / presentasi yang menggunakan teks atau foto atau gambar. Oleh karena itu

proses desain dalam Pracetakdisebut juga ”Pre-Media”, yang artinya prose persiapan

dan gambar untuk berbagai macam media publikasi.

STIKOM

(19)

A. Proses Lay out Desain

Proses Lay out sangat penting untuk menetukan suatu hasil cetakan majalah dengan menggunakan kateren bisa memudahkan cara membuat majalah dengan 100 halaman dan mengatur penempatan berbagai unsur komposisi, seperti misalnya huruf dan teks, garis-garis, bidang, gambar, foto atau image, dan sebagainya. Proses lay out tersebut memberikan kesempatan kepada layouter dan pelanggannya untuk melihat hasil pekerjaan mereka sebelum dilaksanakan. Dengan demikian pembengkakan biaya karena pengulangan penyusunan dan pembetulan kembali dapat dicegah. Dengan kata lain, lay out adalah prose memulai persncangan suatu produk cetakan.

Syarat utama dari proses lay out adalah : perwujudan umum dari sebuah lay

out harus sesaui dengan hasil cetakan yang akan dihasilkan. Lay out yang baik harus

dapat mewakli hasil akhir yang ingin dicapai dari suatu proses cetakan. Oleh karena itu yang harus dengan jelas ditampakkan pada sebuah lay out adalah :

a. Gaya huruf dan ukuranya

b. Komposisi gambar yang digunakan c. Bentuk ukuran dan komposisi d. Warna

e. Ukuran dan macam kertas

Persiapan awal dari suatu proses pracetak adalah menyiapkan bahan-bahan yang akan dipakai sebgai materi desain dan lay out. Bahan dasar dari suatu proses

STIKOM

(20)

16

desain meliputi teks, gambar atau image, foto, gambar vector, warna dan ukuran bidang desain.

A.1 Teks

Teks merupakan salaha satu unsur penting dalam suatu komposisi dasain.Teks digumakan untuk memberikan informasi kepada pembaca melalui kumpulan huruf yang disusun sedemikian rupa.Oleh karena itu, penyusun hurufpun harus diatur dengan baik agar mampu berinteraksi dengan pembaca. Proses mempersiapkan teks yang akan dipakai sebagai materi desain tersebuut juga dengan word processing. Didalam proses pembuatan teks disuatu majalah ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

a. Format penulisan

b. Ukuran huruf dan type huruf c. Jarak antar huruf dan baris d. Tebal huruf

e. Leber dan type kolom f. Tabulasi

g. Tanda-tanda khusus

h. Pengaturan dan pemenggalan kata dan kalimat

i. Penggunaan bahasa yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

STIKOM

(21)

A.2 Image atau Piksel Grafis

Image terdiri dari kumpulan titk yang saling terkait dan menumpuk

membentuk suatu warna tertenu, yang merupakan bagian dari suatu foto atau gambar nyata. Titik-titk itu itu disebut piksel, dimana tiap piksel memiliki nilai warna tertentu.Tiap piksel dengan nilai warna masing-masing berkumpul dengan posisi yang telah ditenntukan, sehingga membentuk suatu gambar.Penggunaan image dalam desain biasanya diguanakan untuk :

Latar belakang (background) dari suatu karya desain

 Penjelasan terhadap suatu obyek atau produk yang ditawarkan

 Penjelasan situasi, contohnya foto kejadian penting yang disampaikan di surat kabar atau majalah.

Satuan yang digunakan dalam piksel grafis biasanya berdasarkan output atau hasil cetakan standar printer, yaitu dpi (dot per inch). Selain itu dapat juga digunakan standar scanner atau input device lain dalam pengambilan gambar, ppi (pixel per inch). Semkain besar ukuran dpi, semakin rapat dan tajam pula iamge yang dihasilkan.Kumpulan piksel grafis yang membentuk suatu gambar inilah yang disebut raster.

Langkah-langkah penempatan image dalam suatu lay out desain :

1. Tentukan mode warna dari image yang ditampilkan, apakah menggunakan warna hitam putih (grayscale), warna khusus atau warna separasi untuk cetak.

STIKOM

(22)

18

2. Menggunakan kerapatan titik/ raster diantara 150 dpi – 300 dpi sebagai standar suatu proses cetak.

3. Jika menggunakan standar cetak dengan warna separasi, selalu gunakan format mode CMYK.

A.3 Gambar Vektor

Gambar vector atau biasa disebut vector grafis terbentuk dari kumpulan vector, yaitu meliputi titik dari garis obyek yang digambar. Titk tersebut dapat di ubah sehingga mempengarihi obyek, dan dapat diberi warna sesuai keinginan.Vector tidak terpengaruh pada resolusi atau kerapatan titik seperti pada piksel grafis.

Gambar vector biasanya digunakan sebagai cover depan ilustrasi buku, terutama buku pelajaran untuk menerangkan teks atau hal-hal yang abstrak yang seiring tidak mungkin dilukiskan dalam sebuah foto atau image. Bentuk lain dari gambar garis adalah gambar kartun atau karikatur, bbuku komik, dan ilustrasi iklan.

A.4 Warna

Model Warna CMYK

CMYK adalah kependekan dari cyan, magenta, yellow-kuning, dan warna utamanya black-hitam, dan seringkali disebut warna proses dengan mempergunakan empat warna. CMYK adalah proses pencampuran pigmen yang lazim digunakan percetakan. Tinta process cyan, process magenta, process yellow, process black dicampurkan dengan komposisi tertentu dan akurat sehingga menghasilkan warna tepat seperti yang diinginkan.

STIKOM

(23)

Gambar 3.1 Komposisi Model Warna CMYK

Bagaimana Hubungan RGB - CMYK

Secara teori sebernarnya warna CMY (tanpa Black – Hitam) adalah kebalikan secra langsung dari model warna RGB, dalam hal ini bisa di analogikan fungsi konvenrsi sederhana seperti : fungsi [ r,g,b] = cmy2rgb [c,m,y]

R=1.0 – C, G=1.0 – M, B=1.0 – Y :

Namun faktanya, model warna RGB yang banyak dijumpai dalam metode reproduksi warna alat-alat optik, seperti

Camera Digital, layar monitor atau pemindai warna sengat

terhantung pada komponen alat,

Gambar 3.2 Perbandingan Model Warna CMYK

STIKOM

(24)

20

sedangkan model warna CMY+K tergantung pada parameter proses percetakan, baik teknologi percetakan maupun bahan-bahan materi cetak dan tinta yang digunakan. Kedua model warna tersebut memiliki ketergantungan dalam memvisualisasikan warna.Oleh karena itu tidak ada rumusan sederhana dalam mengkonversi warna RGB ke CMYK atau sebaliknya.

Seperti fungsi [r,g,b] = cmyk2rgb [c,m,y,k] R=1.- C+K

G=1.- M+K B=1.- Y+K.

Membandingkan peralatan optik RGB seperti layar monitor dengan hasil cetak CMYK sangatlah sulit ( lihat perbandingan model warna RGB & CMYK ), karena baik komponenen peralatan maupun pigmen (zat warna) tinta berbeda sekali. Meskipun tidak ada rumusan yang sederhana unutk mengkonversi modelm warna RGB ke CMYK namun banyak yang mengimplementasikan proses warna tersebut diatas. Proses ini biasa disebut Color Management System. Dengan memanfaatkan profile warna (color profile) sebuah aplikasi software menghitung dan mengkonversi kedua data model warna tersebut.

STIKOM

(25)

Mengapa CMYK bukan CMY

Teori Penyerapan Warna (Substractive Color Model) mengatakan bahwa Cyan akan meyerap gelombang cahaya Red-Merah, Magenta akan menyerap gelombang cahaya Green-Hijau dan Yellow akan menyerap gelombang cahaya Blue - Biru adalah utopiasemata.

Dalam penerapannya mustahil didapatkan tinta-tinta tersebut diatas yang murni dapat menyerap seluruh gelombang cahaya yang seharusnya diserap.Oleh karena itu suka atau tidak suka ada saja sebagian gelombang cahaya yang tidak diinginkan (Unwanted Color) yang masih dipantulkan sehingga membuat kesalahan warna atau sering disebut hue error.

Meskipun ketiga tinta primer tersebut (CMY) masing-masing memantulkan gelombang cahaya warna yang tidak diinginkan, tapi porsinya

berbeda, tinta Cyan memantulkan cahaya Merah yang lebih besar dibandingkan dengan cahaya Green - Hijau yang dipantulkan oleh tinta Magenta demikian juga cahaya Biru oleh tinta Yellow. Setelah kita menyadari bahwa penumpukan ketiga warna CMY masih memantulkan sedikit cahaya.

Oleh karena itu dalam proses pencetakan ditambahkan warna Black - Hitam sebagai warna ke-4, agar reproduksi warna dapat menghasilkan kepekatan warna hitam yang diinginkan.

STIKOM

(26)

22

(Lihat komentar: Mungkin karena fungsi inilah warna ke-4 tersebut sering kali disebut Key, karena tinta blacK merupakan kunci agar cetakan dapat menghasilkan warna pekat sekali).

Warna Proses / Empat Warna

Jadi untuk mereproduksi gambar sehingga dapat dicapai hasil yang (relative) sempurna dibutuhkan sedikitnya 4 Tinta yaitu: Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Keempat tinta tersebut disebut Tinta / Warna Proses. Tinta Proses adalah tinta yang dipergunakan untuk mereproduksi warna dengan proses teknik cetak tertentu, seperti offset lithography, rotogravure, letterpress atau sablon. Berbeda dengan Tinta yang hanya digunakan satu lapisan (single layer), karena tinta yang digunakan dapat ditumpuk-tumpuk, maka sifat tinta proses harus memenuhi standard tertentu, seperti spesifikasi warna (dalam model warna CIELab) dan nilai Opaqcity/Transparency. Kesalahan warna dalam penumpukan 2 macam tinta tersebut disebut: Ink Trapping Error (berbeda dengan Layout Trapping Error). (ISO 1 hingga ISO 2846-5 adalah standar yang ditetapkan oleh badan standarisasi international terhadap warna dan nilai transparency dari tinta proses 4 warna CMYK masing-masing untuk proses pencetakan: Sheet-fed and heat-set web offset lithographic printing, Coldset offset lithographic printing, Publication gravure printing, Screen printing dan Flexographic printing. Lihat: perbedaan Standar Warna di industri grafika ISO 2846 dan ISO 12647) Teknik separasi saat ini sudah berkembang; Penggunaan 4 tinta proses masih dominan, tapi metode menambah warna tinta cetak berkembang pesat. Teknologi HiFi Color dikembangkan beberapa pihak antara lain Pantone mengembangkan

STIKOM

(27)

Proses Hexachrome dan Opaltone.Pada teknik Digital Inkjet Printing, perkembangan Warna Proses sedemikian pesatnya, hal ini didorong lantaran karena masalah teknis (kecilnya nozzle dalam printing head), maupun persaingan untukmenghadirkan reproduksi warna yang sempurna (sesuai dengan target pasar yang dituju), ada tinta-tinta seperti: Light Magenta, Light Cyan, Grey, Matt Black, Orange dan Green dll. Jadi Empat Warna adalah spesifik untuk penyebutan proses pewarnaan dengan menggunakan CMYK.

Singkatan Key untuk K dalam CMYK & Komentar artikel Cyan Magenta

Yellow

Key

Melihat perkembangan penggunaan warna hitam - Black dalam separasi warna seperti yang dijelaskan diatas memberikan sedikit makna pentingnya warna hitam dalam separasi 4 warna.Karena tinta Hitam tidak mempunyai nuansa warna (undefined hue), maka warna hitam baik dipakai untuk mencampur separasi gambar tidak mengubah nuansa warna. Tinta Hitam hanya berfungsi untuk memperkeruh warna atau orang awam akan melihat gambar menjadi lebih gelap. Mungkin karena inilah singkatan K dalam CMYK menjadi Key bukan blacK. Padahal vendor alat pemindai warna terdahulu seperti Dr. Hell, Crosfield dan Dainippon Screen menggunakan singkatan K (atau kadang kala: Bk) pada panel kontrol warna untuk menghindari salah sebut dengan Blue - Biru. Bagi saya pengertian Key malah mengaburkan makna dan fungsi warna Hitam pada proses reproduksi warna.

STIKOM

(28)

24

Mengomentari adanya artikel Cyan Magenta Yellow Key diinternet Key tidak ada hubungan dengan warna maupun nama warna yang biasa). Tapi apabila kita buka halaman Key pada definisi utama halaman model warna CMYK versi Inggris, maka redirected ke Keyline (dalam ruang lingkup keyline design --> design grafis. Keyline adalah garis-garis yang dipergunakan baik sebagai sketsa awal maupun penegasan akhir dalam merancang design yang biasanya menggunakan warna Hitam). Makna Key menjadi rancu lagi, karena sebelumnya Key yang terjemahan lepas adalah Kunci disebutkan merupakan kunci dari teori separasi warna.

Penulisan Warna dalam Model Warna CMYK

Sebuah warna dalam model warna CMYK dituliskan dalam beberapa bentuk, seperti:

CMYK(c,m,y,k) atau Cc Mm Yy Kk, dimana c,m,y,k masing-masing memiliki domai 0 ~ 100, seperti Schoolbus yellow = CMYK(0,15,95,0) atau C0 M15 Y100 K0 artinya warna Schoolbus Yellow mempunyai komposisi dalam model warna CMYK sebagai berikut: tinta Magenta 15% ditambah/ditumpuk dengan tinta Yellow 95%. Perkembangan separasi terakhir simbol c dan m dengan huruf kecil juga dipakai untuk menyebutkan Warna Light Cyan dan Light Magenta.(Jadi mohon dibedakan antara Nama warna dan Nilai komponen warna).

STIKOM

(29)

Warna Primer, Sekunder dan Tersier (definisi yang perlu dikaji ulang, mengingat hitam / black tidak mempunyai fungsi mengubah nilai jenis warna...) Warna Primer dalam model warna CMYK adalah semua warna yang komposisi hanya terdiri dari 1 macam warna, seperti CMYK (100,0,0,0) atau CMYK (0,50,0,0) atau CMYK (0,0,0,20).

Warna Sekunder dalam model warna CMYK adalah semua warna yang komposisinya menggunakan campuran 2 (dua) macam tinta proses, seperti CMYK (100,70,0,0), CMYK (0,100,100,0). Sedangkan Warna Tersier dalam model warna CMYK adalah semua warna yang komposisinya terdiri dari 3 (tiga) macam) warna

proses.

Gambar 3.3 Warna Primer & Sekunder

STIKOM

(30)

26

Color Steps

Color Steps adalah kotak-kotak yang disusun sedemikian rupa dan digunakan untuk mengontrol warna pada saat mencetak, biasanya kotak-kotak dengan komposisi 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, 100% untuk masing-masing warna primer dan sekunder (lihat gambar).Namun kadang kala tidak berurutan dan mencantumkan komposisi (terutama pada) warna primer untuk 1%, 2%, 3%, 4%, 5% serta 95%, 96%,97%, 98% dan 99%. Kotak-kotak seperti ini digunakan khusus untuk mengontrol kemampuan mencetak titik raster dari proses cetak tertentu.Komposisi 100% disebut Warna Solid.

Model Warna RGB

Model warna RGB adalah model warna berdasarkan konsep penambahan kuat cahaya primer yaitu Red, Green dan Blue.Dalam suatu ruang yang sama sekali tidak ada cahaya, maka ruangan tersebut adalah gelap total. Tidak ada signal gelombang cahaya yang diserap oleh mata kita atau RGB (0,0,0). Apabila kita menambahkan cahaya merah pada ruangan tersebut, maka ruangan akan berubah warna menjadi merah misalnya RGB (255,0,0), semua benda dalam ruangan tersebut hanya dapat terlihat berwarna merah. Demikian apabila cahaya kita ganti dengan hijau atau biru. Apabila kita melanjutkan percobaan memberikan 2 macam cahaya primer dalam ruangan tersebut seperti (merah dan hijau), atau (merah dan biru) atau (hijau dan biru),

STIKOM

(31)

Gambar 3.4 Warna RGB

Apabila kita melanjutkan percobaan memberikan 2 macam cahaya primer dalam ruangan tersebut seperti (merah dan hijau), atau (merah dan biru) atau (hijau dan biru),maka ruangan akan berubah warna masing-masing menjadi kuning, atau magenta atau cyan. Warna-warna yang dibentuk oleh kombinasi dua macam cahaya tersebut disebut warna sekunder.

[image:31.612.62.542.84.676.2]

Lihatlah kombinasi warna RGB di bawah ini:

Gambar 3.5 Kombinasi Warna RGB

STIKOM

(32)

28

Warna Tersier adalah warna yang hanya dapat terlihat apabila ada tiga cahaya primer, jadi apabila kita non-aktifkan salah satu cahaya, maka benda tersebut berubah warna.Contoh warna tersier seperti abu-abu, putih.

Pada perhitungan dalam program-program komputer model warna direpresentasi dengan nilai komponennya, seperti dalam RGB (r, g, b) masing-masing nilai antara 0 hingga 255 sesuai dengan urusan masing-masing yaitu pertama Red, kedua Green dan ketigha adalah nilai Blue dengan demikian masing-masing komponen ada 256 tingkat. Apabila dikombinasikan maka ada 256 x 256 x 256 atau 16.777.216 kombinasi warna RGB yang dapat dibentuk.

Gambar 3.6 Color Range

STIKOM

(33)

Dalam mendesign web warna RGB kerapkali direpresentasikan dengan Hex Triplet atau kombinasi 2 pasang bilangan hexadecimal, seperti #FF5D25 artinya Red = FF atau 15*16 + 15 = 255, Green = 5D atau 5*16 + 13 = 93 dan Blue = 25 atau 2*16 + 5 = 37. Jadi RGB (255,93,37).

Color Hexadecimal Color Hexadecimal Color Hexadecimal Color Hexadecimal

aqua #00FFFF green #008000 navy #000080 silver #C0C0C0

black #000000 gray #8083080 olive #808000 teal #008080

blue #0000FF lime #00FF00 purple #800080 white #FFFFFF

fuchsia #FF00FF maroon #800000 red #FF0000 yellow #FFFF00

Gambar 3.7 Color & Hexadecimal

STIKOM

(34)

30

Konsep Model Warna RGB kita jumpai di peralatan seperti:

- Televisi

- Camera Foto

- Pemindai Warna

Gambar 3.8 CIELab

STIKOM

(35)

31 4.1 Prosedur Kerja Praktek

Pekaksanaan kerja praktek di CV. Bayu Mandiri berlangsung dalam waktu satu bulan dan proses kerja praktek dilakukan pada bagian prepresssesuai dengan penempatan yang dilakukan oleh CV. Bayu Mandiri

Kerja praktek dilakukan disetiap hari Senin-Jum’at dengan waktu yang telah disesuaikan dengan jam kuliah, untuk jam kerja resmi dari pihak CV. Bayu Mandiri yaitu hari senin-jum’at jam 08.00-16.00.absensi yang diberikan pihak kampus untuk ditanda tangani oleh pelaksana kerja praktek dan pembimbing kerja praktek di perusahaan maupun yang diberikan oleh perusahaan sebagai prosedur resmi terhadap semua karyawan perusahaan.

4.2 Pelaksanaan Kerja Praktek

Pelaksanaan kerja praktek berdasarkan dari ketentuan yang telah diberikan oleh pihak perusahaan dan ditempatkan pada bagian Prepres. Pada bagian Prepress, pelaksanaan kerja praktek dilakukan dengan beberapa metode dan berdasarkan perintah dari pembimbing kerja praktek yaitu Ibu Riwana pada bagian Prepress dan Bapak Iwan Dhamar selaku pimpinan perusahaan.

STIKOM

(36)

32

4.3 Metode Kerja

Berdasarkan pengalaman dan penempatan selama kerja praktek, penulis memiliki beberapa metode yang membantu pada devisi Prepress untuk menhgumpulkan data yang digunakan sebagai bahan pembuatan laporan kerja praktek. Adapun metode yang digunakan dalam pelaksanaan kerja praktek, yaitu : 1. Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung dengan karyawan dan staf yang bersangkutan dengan tujuan :

- Mengetahui alur produksi cetak di CV. Bayu Mandiri pada bagian

Prepress mulai dari file (email, CD, Flasdhisk) sampai dengan proses

pembuatan plat untuk siap cetak. Bagian press wawancara mengenai tinta apa yang digunakan, pemasangan plat cetak, fountain solution, persiapan mesin (un leg, stopper, ink zone, dll). Untuk bagian Postpress bagaimana proses plongnya, die cut, lem, lipat dll.

- Mengetahui persyaratan bagaimana suatu file dapat dicetak dengan baik dan benar. Sebelum proses cetak harus di print proff dahulu untuk melihat apakah warna yang dihasilkan dapat dicetak. Semua proses diperiksa oleh bagian Prepress & Costumer umemperoleh ACC desain.

- Mengetahui masalah-masalah yang dihdapi selama proses cetak & solusi permasalahannya

STIKOM

(37)

2. Observasi Lapangan

Metode ini ,merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan. Observasi ini dilakukan guna mendapatkan informasi secara langsung terhadap proses kerja didalam CV. Bayu Mandiri secara langsung, tujuannya adalah sebgai berikut :

- Berkesempatan untuk melihat langsung pengolahan file digital artwork pada bagian Prepress dengan baik dan benar agar dapat diproses ke pembuatan plat cetak.

- Bisa mengamati proses secara langsung hasil cetakan digital

proffing,untuk melihat file tersebut bisa lanjut ke tahap cetak.

- Berkesempatan melakukan layout (baik layout di computer maupun di plat) seccra baik dan benar sesuai dengan standar CV. Bayu Mandiri, untuk mengetahui tingkat efisiensi pemakaian kertas yang digunakan sebelum masuk pada proses cetak.

- Berkesempatan untuk menganalisa berbagai macam masalah yang sering dihadapi pada waktu dibagian Prepress, Press & Postpress dan bagaimana solusinya

3. Praktek

Praktek dilakukan pada bagian Prepress yang menggunakan computer berbasis Windows.

STIKOM

(38)

34

Yang menggunakan software grafis antara lain Adobe: Ilustrartor,

Photoshop, Indesign & CorelDraw. Pada praktek dibagian Prepress ini penulis

berkesempatan untuk ikut serta dalam persiapan proses produksi yaitu dengan membuat atau merevisi dari costumer, layout dikomputer & plat, copier plate, cuci plat. Dan juga ikut serta dalam pengawasan hasil cetakan pada devisi cetak, apakah file yang tercetak sesuai dengan permintaan costumer atau tidak.

4.4 Evaluasi Kerja Praktek

Hasil dari pelaksanaan kerja di CV. Bayu Mandiri bagian Design antara lain berupa alur kerja pada bagian Prepress dan hal-hal yang dikerjakan selama kerja praktek.

4.4.1 Gambaran umum artwork flow

Alur proses pada CV. Bayu Mandiri adalah sebagai berikut :

Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV. Bayu Mandiri

STIKOM

(39)

4.4.2 Prosedur Kerja Praktek

Hasil dari pelaksanaan kerja praktek di CV. Bayu Mandiri bagian Design antara lain berupa alur kerja pada bagian Prepress danhal-hal yang dikerjakan selama kerja praktek.

Minggu pertama, sebelum melakukan kerja p[raktek terlebih dahulu penulis melakukan penganaln tempat kerja dan pengenalan elur kerja di CV. Bayu Mandiri, mulai dari menerima file dari klien, desain, layout dan kalkulasi data. Sehingga pada saat kerja praktek dilaksanakan penulis tahu bagaimana alur kerja yang seharusnya dijalankan dan di minggu pertama ini penulis belajar mengenai desain artwork.

Di minggu kedua, penulis mempelajari tentang dasar-dasar penggunaan aplikasi suatu software untuk pemmbuatan mock up, manajemen warna, separasi warna, kalibrasi warna, proses layout dan desain kerangka unutk papan die cutting serta mempelajari jenis-jenis kuncian pada mock up.

Pada minggu ketiga, mempelajari tentang layout pada plat sesuai dengan area cetak mesin, memahami warna proses dan khusus.

Pada minggu ke empat, mempelajari pada bagian cetak seta proses penyelesain mesin. Quality Control terhadap hasil cetakan.

4.4.3 Proses Pengerjaan Desain

Hasil dari pelaksanaan kerja praktek di CV. Bayu Mandiri bagian Prepress antara lain berupa alur kerja pada bagian pracetak dan alur proses desain yang telah dikerjakan selama kerja praktek. Pengenalan item-item yang harus ada pada saat proses layout antara lain:

STIKOM

(40)

36

Color Bar

Register

Sudut raster

Recording

Unleg

Item-item diatas harus diperhatikan saat pembuatan layout, karena dapat membantu operator cetak pada saat proses cetak.

Langkah Kerja CV. Bayu Mandiri dari desain sampai kirim

Yang dilakukan setelah menerima file dari costumer :

1. Perlihatkan ke costumer apakah data yang diberikan sudah benar atau belum. 2. Cek apakah data foto yang sudah diberikan sudah benar

Langkah yang dilakukan dalam mengecek foto& edit : - Cek tingkat ketebalan warna black

- Jika warna black terlalu pekat dilakukan editing di Photoshop dengan cara GCR Light: dipilih jika warna black pekat. Medium dipilih jika warna black tidak terlalu pekat.

- Lakukan adjustment warna, brightness, contrast.

- Lakukan penambahan tingkt warna pada warna-warna tertentu seperti

hijau, kuning, hitam dengan cara “selective color”.

STIKOM

(41)

- Lihat warna kulit orang, apakah sudah benar atau tidak (tidak kekuningan, kemerahan, atau kebiruan sedangkan warna yang benar adalah coklat). - Kemudian print oris dan lihat hasilnya, apakah sudah bagus atau tidak. - Jika belum bagus lakukan adjustment ulang.

- Jika sudah bagus replace foto yang jelek dengan hasil editan. 3. Cek tulisan sudah benar atau tidak

4. Setalah benar di export tiff / jpeg (cmyk), lalu di print oris. 5. Kemudian di ACC kan ke costumer

6. Jika ada revisi, segera direvisi dan di ACC kan kembali ke costumer

7. Jika sudah di ACC dibuatkan filmnya sesuai dengan ukuran kertas potong, jangan lupa di beri color bar, cras potong, dan nama file serta tanggal.

8. Setelah itu dibuat pecah warna dengan oris .

- File yang akan dipecah warna di export tiff / jpeg (cmyk) - Kemudian buka file di program Photoshop

- Selection filedengan ukura yang diinginkan.

- Kemudian pilih chanel CMYK - Pilih channel MYK terus delete.

- Kemudian pilih channel YK terus di delete. - Kemudian pilih channel K terus delete. - Kemudian di savepilih tiff/jpeg (cmyk). - Setelah itu di print oris.

STIKOM

(42)

38

9. Cek film sebelum di plat

- Cek apakah ada yang cacat atau tidak

- Cek apakah tulisan ada yang hilang atau tidak.

- Cek apakah raster sesuai dengan yang diinginkan atau tidak. 10. Setelah film di cek dan sudah benar dilakukan proses plat

- Bersihkan film bagian emulsi sebelum akan diplat, agar tidak ada kotoran yang menempel

- Bersihkan plat dari kotoran

- Setelah itu di plat dengan gripper 5 cm (panjang gripper)

- Bersihkan copier dari segala kotoran, dibersihkan dengan lap yang sudah diberi bensin tapi jangan terlalu banyak

- Setelah bersih plat ditaruh kemudian di vacuum yang lama biar tidak ada udara yang berada diantara film dan plat

- Kemudian sinari dengan waktu tidak terlalu lama

- Setelah selesai biarkan mesin menyala sebentar unutk mendinginkan lampu copier.

11. Setelah disinari plat dicuci.

- Buat campuran air dan developer dengan perbandingan yang pas. Kurang lebih 2 gayung air dan 4 tutup botol developer. Aduk hingga merata. - Kemudian plat dicuci hingga gambarnya kelihatan dan area gambar

sekeliling bersih.

- Setelah selesai di bilas dengan air hingga bersih.

STIKOM

(43)

- Kemudian diberi lapisan bernama protector plate, agar jika terkena cahaya tidak mudah rontok.

- Setelah iti diberi Gom hingga bersih.

12. Pada saat naik cetak cek register dan warnanya.

- Pada saat proses cetak, posisi gambar harus center unutk memudahkan jika dicetak bolak-balik & memudahkan proses plong.

- Cek register sudah bagus atau belum.

- Cek warna apakah sudah sesuai dengan peceh warna belum atau tidak. - Cek ketebalannya, apakh sudah rata kiri ke kanan atau tidak.

- Setelah warna yang diinginkan sudah cocok.dipilih dan di paraf sebagai acuan mencetak.

13. Pada saat mencetak dicek gambar ada yang rusak atau tidak

- Cek apakah ada gambar yang rusak atau tidak. Apakah dari plat, tekenan impressi, blanked, rol tinta, atau rol air.

- Jangan diteruskan jika ada gambar yang rusak. Berhenti dulu kemudian dicari letak permasalahannya & segera di perbaiki.

- Setelah tidak ada masalah yang keluar, cetak hingga selesai dan jaga warna agar tetap stabil.

- Usahakan cetak hingga selesai jangan menunggu 1 atau 2 hari kareana kertas bisa melar.

14.Setelah proses cetak selesai dilakukan proses menyortir.

- Cetakan yang sudah selesai dan telah kering dilakukan proses menyortir.

STIKOM

(44)

40

- Dicek apakah ada cetakan yang kurang satu warna atau tidak, ada yang tidak register atau tidak, kotor atau tidak, banjir atau tidak.

- Setelah disortir dihitung 100, 250, atau 500 lembar. - Cek apakah sudah memenuhi jumlah orderan atau tidak. 15. Cetakan yang sudah disortir kemudian dipotong.

- Potong menurut kres potong yang sudah di berikan. - Atau dipotong yang rapi, tidak terpotong hurufnya. 16. Kemudian dibungkus yang rapi.

17. Dibuatkan surat jalan dan tagihanya. 18. Kemudiandikirim.

STIKOM

(45)

41

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil kerja praktek di CV. Bayu Mandiri dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. CV. Bayu Mandiri merupakan perusahaan percetakan yang bergerak pada bidang cetak offset. Perusahaan ini selalu memberikan kualitas hasil cetakan yang baik kepada setiap konsumenya.

2. Pentingnya koordinasi antar devisi terutama kepada pihak costumer untuk menghindari terjadinya miskomunikasi yagn berpengaruh pada proses produksi, kualitas cetak, ketidaksesuaian hasil cetakan dengan

proof dari costumer.

3. Bayu Mandiri berusaha menjaga dan memepertahankan kualitas serta kualitas dari hasil cetakan dengan cara selalu mengikuti perkembangan teknologi di bidang grafis dan cetak serta memfasilitasi para karyawannya dengan peralatan dan mesin berteknologi canggih.

4. Komunikasi dan koordinasi antar devisi sangat penting, seperti devisi prepress dan press untuk menghasilkan file digital artwork siap untuk dicetak.antara pihak.

5. Komunikasi dan koordinasi yang baik antara pihak costumer dengan bagian marketing maupun dengan bagian-bagian lainya seperti

STIKOM

(46)

42

produksi dan finishing sangat penting unutk mengahasilkan file digital

artwork yang benar-benar siap untuk proses cetak.

6. Pemakai file berformat PDF akan meningkatkan keefisienan dan kemudahan dalam pengolahan file karena bisa dibuka dibanyak aplikasi (Adobe Iliustrator, Photoshop, CorelDraw) tanpa mengurangi mutu atau kualitas yang dihasilkan.

5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan CV. Bayu Mandiri adalah sebagai berikut :

1. Selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam hal aplikasi, peralatan, standart, kualitas cetak untuk bisa menghasilakn output cetak yang lebih baik.

2. Menggunakan alat seperti Densitometer, Spektrometer, Greyscale agar memberikan informasi yang akurat pada devisi prepress.

3. Menigkatkan inovasi-inovasi terbaru dalam halpersiapan dan pengolahan

file digital artwork maupun pelyanan terhadap costumer khususnya di

bagian Design.

STIKOM

(47)

viii

DAFTAR PUSTAKA

Pratomo, Herman. 2012. Pengantar Model Warna RGB. Pratomo, Herman. 2012. Pengantar Model Warna CMYK.

Jayadi.Teguh. 2010.Materi Kuliah Pracetak I. STIKOM Surabaya. Jayadi.Teguh. 2010.Materi Kuliah Pracetak II. STIKOM Surabaya.

STIKOM

Gambar

Gambar  3.1 Komposisi Warna CMYK  .........................................................
Gambar 3.5 Kombinasi Warna RGB

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Guru sosiologi tidak menerapkan 1 komponen yang tidak dieterapkan yaitu memotivasi siswa.Dari semua komponen keterampilan menutup pelajaran yang terdiri dari 3 komponen

pilih tidak terdaftar dalam pemilu terdaftar dalam daftar pemilih

Dari hasil pengamatan diketahui bahwa semua sampel minyak dalam keadaan cair pada suhu ruang (±27ºC) namun ketika pada suhu rendah (±5ºC) terjadi perubahan fase pada beberapa

bahwa seiring dengan perkembangan yang ada, Peraturan Bupati dimaksud perlu ditinjau kembali untuk keselarasan, keserasian dan keterpaduan dalam penyelenggaraan

[r]

Prevalence Of Postoperative Pain In Eye Surgery Following General Anaesthesia Based On Type Of Eye Surgery.. Wan Anis Wan Lokman' , Andriamuri Primaputra

perintah Crosstabs digunakan untuk memperoleh jumlah pada nilai-nilai lebih dari satu variabel. • Pada Crosstabs, setiap nilai pada variabel