LAPORAN KERJA PRAKTEK
PEMBUATAN
PROFILE PERUSAHAAN KANTOR PENGAWASAN DAN
PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE A3 KENDARI BERBASIS WEB
Oleh :
Nama : Rendy Renaldy Nim : 07.41010.0360 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
iv
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari, merupakan institusi pemerintahan yang melaksanakan sebagian tugas pokok Departemen Keuangan di bidang Kepabean dan Cukai. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari berfungsi untuk melakukan pengumpulan penerimaan negara, memberikan pelayanan dibidang kepabeanan dan cukai serta memberantas penyelundupan. Dan hingga saat ini, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari belum memiliki media untuk mengenalkan diri kepada masyarakat luas. Dalam hal ini media website sangatlah di butuhkan untuk menyampaikan media informasi kepada masyarakat luas.
v
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari membutuhkan website yang dapat memberikan informasi dengan terperinci, khususnya website yang dapat membantu Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari untuk mengenalkan kepada masyarakat dan memberikan konsultasi secara On-Line.
x
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya KPPBC Tipe A3 Kendari ... 5
2.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 5
xi
3.4.3 Entity Relationship Diagram ... 15
3.4.4 Kerelasian Antar Tabel ... 16
3.5 Content Management System ... 17
3.5.1 Manfaat CMS ... 18
xii
3.8 Testing Sistem ... 25
3.8.1 Whitebox Testing ... 25
3.8.2 Blackbox Testing ... 25
3.8.3 Kategori Blackbox Testing ... 25
BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Menganalisa Sistem ... 26
4.2 Mendesain Sistem ... 28
4.2.1 Diagram Input Proses Output ... 28
4.2.2 Sistem Flow Maintenance Data ... 28
4.2.3 Sistem Flow Komentar Pengunjung ... 29
4.2.4 Sistem Flow Komentar Admin ... 30
4.2.5 Sistem Flow Poling Pengunjung ... 31
4.2.6 Sistem Flow Poling Admin ... 31
4.2.7 Hierarcy Input Proses Output ... 32
4.2.8 Context Diagram ... 33
4.2.9 Data Flow Diagram Level 0 ... 34
4.2.10 Data Flow Diagram Level 1 ... 35
4.2.11 Entity Relationship Diagram ... 38
4.2.12 Struktur Tabel... 39
4.3 Testing Sistem ... 41
4.4 Implementasi Sistem ... 44
4.5 Rancang Desain Manual ... 45
xiii BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ... 51
5.2 Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari yang sudah cukup lama berdiri sejak tahun 1968. Dan sampai dengan tahun 2011 sudah menyelesaikan lebih dari 10000 data yang melayani dari sebagian Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yaitu di wilayah Kota Kendari, Baubau, Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Bombana, Buton, Muna dan Wakatobi. Dalam proses bisnisnya sebagai Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai selama ini hanya mengandalkan pelayanan masyarakat melalui media surat kabar dan selebaran, sehingga tidak jarang masyarakat yang berada didaerah Sulawesi Tenggara dan sekitarnya belum mengetahui bagaimana prosedur yang di lakukan apabila mengurus ke Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai kendari, misalnya persyaratan yang kurang lengkap, karena tidak ada informasi yang di dapat sebelumnya. Masalah yang lain, belum banyak masyarakat luas (khususnya daerah luar Sulawesi Tenggara) yang mengetahui adanya Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai di kendari. Dalam hal ini di butuhkan suatu media teknologi yang dapat mengatasi masalah ini.
2
Dengan adanya Website ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mencari informasi semakin mudah, serta akan menjadi media untuk Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari mengenalkan diri kepada masyarakat luas.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu :
1. Bagaimana membuat website yang menarik dan User-Friendly sehingga mampu diterima oleh masyarakat luas.
2. Bagaimana membuat website menjadi sarana informasi dan komunikasi.
1.3 Batasan Masalah
Dalam pembuatan ini, agar tidak menyimpang dari tujuan yang hendak dicapai,
maka pembahasan masalah di batasi pada hal – hal sebagai berikut :
1. Website ini tidak membahas tentang transaksi yang terdapat dalam Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari.
2. Website dibuat dengan Drupal.
3. Website ini tidak membahas tentang keamanan website.
4. Website yang dibuat menghasilkan informasi dan kegiatan-kegiatan yang ada di
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari.
1.4 Tujuan
1. Membuat Website Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari menarik untuk dilihat dan user-friendly saat digunakan oleh masyarakat.
2. Membuat Website yang memberikan informasi dan melakukan komunikasi kepada masyarakat yang ingin konsultasi on-line.
1.5 Sistematika Penulisan
Pada penyusunan laporan kerja praktek sistematika penulisan di bagi menjadi 5 bab. Pada setiap babnya terdapat sub – sub bahasan yang menjelaskan isi dari bab secara lebih terperinci. Berikut ini sistematika yang digunakan, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, kontribusi, dan sistematika penulisan Kerja Praktek.
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini membahas tentang sejarah (Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari) serta visi, misi dan struktur ogranisasi.
BAB III LANDASAN TEORI
4
BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK
Bab ini membahas tentang Diagram Input Output, Sistem Flow, Hierarcy Input Proses Output, Data Flow Diagram(DFD), Entity Relationship Diagram(Conceptual Data Model dan Physical Data Model), Struktur Tabel, Desain Input/Output dan Hasil Implementasi Sistem.
BAB V PENUTUP
5
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Berdirinya KPPBC Tipe A3 Kendari
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari berdiri
pada tahun 1968 di daerah kendari. Letaknya cukup strategis karena berada di
jantung kota ibu kota Sulawesi Tenggara. Berawal dari banyaknya perusahaan
besar yang berada di daerah Sulawesi Tenggara yang banyak mengeksport
barangnya ke luar negeri dan mengimport barang-barang ke kendari, sehingga
mereka harus mengurus perijinan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe A3 Kendari. Saat ini Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan
Cukai Tipe A3 Kendari berusaha meningkatkan kualitasnya untuk melayani
masyarakat dengan terobosan baru yang bermanfaat. 2.2 Visi dan Misi Perusahaan
2.2.1 Visi :
“Sejajar dengan Institusi Kepabeanan dan Cukai dunia dalam
Kinerja dan citra”
Penjelasan dari visi tersebut :
1. SEJAJAR DENGAN INSTITUSI KEPABEANAN DAN CUKAI
DUNIA adalah suatu kondisi yang menempatkan Direktorat Jendral
Bea dan Cukai berada dalam jajaran institusi kepabeanan dan cukai
yang bermutu dan berstandar internasional.
2. KEPABEANAN adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar Daerah
Undang-6
Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah
diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006.
3. CUKAI adalah pungutan Negara yang dikenakan terhadap
barang-barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik yang
ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang
Cukai sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007.
4. KINERJA adalah suatu capaian pelaksanaan kegiatan, program dan
kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
5. CITRA adalah kesan dari clients dan stakeholder atas kinerja institusi
Direktorat Jendral Bea dan Cukai.
Visi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari
bermakna : “Suatu pandangan kedepan dan cita-cita untuk menempatkan Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari yang merupakan
bagian dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menjadikan yang terbaik
diantara Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai lainnya di seluruh
Indonesia dalam melakukan pelayanan dan pengawasan lalu lintas barang impor
dan ekspor serta pemungutan Bea Masuk, Bea Keluar, Cukai, Pungutan pajak
dalam rangka impor lainnya yang pelaksanaan pemungutannya dibebankan pada
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.”
2.2.2 Misi:
“Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Industri, Perdagangan,
Keberadaan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3
Kendari sebagai unsur Pelaksana untuk melaksanakan kegiatan operasional dalam
melakukan pungutan Bea Masuk, Bea Keluar, Cukai dan pungutan lainnya serta
pencegahan dan penindakan penyelundupan. Agar pelaksanaan tugas pokok
dibidang Kepabeanan dan Cukai dapat tercapai secara optimal, Kantor
Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari menetapkan misi
yang saling terkait yaitu :
1. Memungut penerimaan Negara dari sektor impor, ekspor dan cukai.
2. Menerapkan sistem pengawasan yang efektif dalam rangka penegakan
hukum dibidang Kepabeanan dan Cukai serta perlindungan
masyarakat, dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang
ada.
3. Mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi pertumbuhan
industri dan investasi.
4. Mengembangkan kerja sama dengan institusi Kepabeanan dan Cukai
tingkat regional.
5. Memberikan pelayanan terbaik dibidang Kepabeanan dan Cukai yang
sederhana dengan berbasis teknologi informasi.
6. Mengelola Sumber Daya Manusia dan keuangan sesuai prinsip-prinsip
kepegawaian dan anggaran.
Ke 6 (enam) misi tersebut diatas dapat dikristalisasikan dalam satu Integrated
Mission :
“Pelayanan yang Terbaik Kepada Industri, Perdagangan dan
8
2.3 Struktur Organisasi
Susunan oraganisasi pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
Tipe A3 Kendari Sebagai pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun
2007 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik
Indonesia, telah ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2009
Tanggal 08 April 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2009
dimaksud, susunan organisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai
Tipe A3 Kendari memiliki 22 pegawai diantaranya 1 Kepala Kantor, 5 Kepala
Sub Bagian Umum dan Kepala Seksi, 6 pegawai sebagai Pelaksana Pemeriksa,
serta 11 pegawai sebagai Pelaksana Administrasi dengan susunan sebagai berikut:
1. Kepala Kantor;
2. Subbagian Umum;
3. Seksi Penindakan dan Penyidikan;
4. Seksi Perbendaharaan;
5. Seksi Kepabeanan dan Cukai;
6. Seksi Dukungan Teknis dan Distribusi Dokumen; dan
7. Pelaksana Pemeriksa dan Pelaksana Administrasi.
Bagan Organisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3
Kendari berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2009
Tanggal 08 April 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
10 BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
3.1.1 Sistem
Definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan
secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan
prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang
mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem
merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk
mencapai tujuan tertentu (Herlambang, 2005).
Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang
dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen
pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan
dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.
3.1.2 Sistem Informasi
Data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa
angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi
penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data diolah sedemikian rupa sehingga
dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut
sebagai informasi. Secara ringkas, Informasi adalah data yang telah diolah dan
mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan
sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat
3.1.3 Analisa dan Perancangan Sistem
Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan,
sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan
mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi
terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah
tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam
membangun aplikasi.
Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis,
merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis
yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi
(Kendall, 2003).
3.2 Konsep Dasar Basis Data
3.2.1 Sistem Basis Data
Sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga
mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses
mengambil keputusan (Marlinda, 2004).
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu
12
(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data (DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat optional).
Tabel 3.1 Keuntungan dan Kerugian Sistem Basis Data
Keuntungan Sistem Basis Data Kerugian Sistem Basis Data
Mengurangi Kerangkapan data, yaitu
data yang sama disimpan dalam berkas
data yang berbeda-beda sehingga
update dilakukan berulang-ulang
Diperlukan tempat penyimpanan yang
besar
Mencegah ketidak konsistenan Diperlukan tenaga yang terampil dalam
mengolah data
Keamanan data dapat terjaga, yaitu data
dapat dilindungi dari pemakai yang
tidak berwenang
Perangkat lunaknya mahal
Integritas dapat dipertahankan Kerusakan sistem basis data dapat
mempengaruhi department yang terkait
3.2.2 Database
Database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non
Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan
Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara
terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer
sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya
(Marlinda, 2004).
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan
pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).
3.2.3 Database Management System
Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan
datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program
yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data
dalam basis data (Marlinda, 2004).
3.3 Interaksi Manusia dan Komputer
Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang
mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk
dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan
interaksinya (Rizky, 2006).
Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan
dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga
14
bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan
kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta
keterbatasan yang terdapat dalam sistem.
Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara
lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka,
kendala dan produktifitas.
3.4 Desain Sistem
3.4.1 Diagram Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan
hubungan antara entity luar, masukan, dan keluaran dari sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem
(Kristanto, 2003).
Diagram konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan
hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan, diagram ini
tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana (Kendall and Kendall,
2003).
3.4.2 Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah gambaran alur data atau informasi tanpa mengaitkan bentuk
fisik media penyimpanan data atau hardware.
DFD merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menggambarkan secara
rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu
sama lain dengan menunjukkan dari dan kemana data mengalir serta
penyimpanannya. Beberapa simbol yang digunakan dalam DFD terlihat pada tabel
Tabel 3.2 Simbol Data Flow Diagram
Simbol Arti
Menunjukkan entitas
Menunjukkan aliran (arus data)
Menunjukkan proses
Menunjukkan Penyimpanan data
3.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan data atau file data (Jogiyanto,2001).
Simbol-simbol yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram ada pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Simbol Entity Relationship Diagram
Menunjukkan Entity Menunjukkan Atribut
Menunjukkan Hubungan
16
1. Entity
Suatu obyek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai dalam
konteks sistem yang telah dibuat. Entity digunakan atau digambarkan persegi empat.
2. Atribut
Elemen-elemen yang ada dalam entity dan fungsi. Atribut mendeskripsikan karakter entity. Atribut digambarkan dengan simbol elips.
3. Hubungan
Hubungan ini dinamakan relationship atau relasi. Hubungan harus
dibedakan antara hubungan bentuk antara entity dengan isi dari hubungan ini sendiri. Hubungan digambarkan dengan simbol ketupat.
4. Garis
Digunakan untuk menghubungkan entity dengan entity manapun entity dengan atribut.
3.4.4 Kerelasian Antar Tabel
Kerelasian menyatakan hubungan antar relasi dalam basis data. Kerelasian
antar relasi ditulis oleh foreign key atau relasi-relasi bertipe transaksi yang digunakan dalam basis data. Jenis-jenis antar relasi meliputi :
a. Kerelasian satu ke satu (one to one relationship)
Kerelasian satu ke satu terjadi jika setiap nilai pada suatu relasi hanya
mengimplementasikan sebuah nilai pada relasi lain yang direlasikan
b. Kerelasian satu ke banyak (one to many relationship)
Kerelasian satu ke banyak terjadi jika setiap nilai pada suatu relasi
mengimplementasikan banyak nilai pada relasi lain yang direlasikan
secara logik.
c. Kerelasian banyak ke satu (many to one relationship)
Kerelasian banyak kesatu terjadi jika banyak nilai pada suatu
relasimengimplementasikan satu nilai pada relasi yang lain yang
direlasikan secara logik.
d. Kerelasian banyak ke banyak (many to many relationship)
Kerelasian banyak ke banyak terjadi jika banyak nilai pada suatu relasi
mengimplementasikan banyak nilai pada relasi lain yang direlasikan
secara logik (Sutanta, 2004).
3.5 Content Management System (CMS)
Content Management System (CMS) adalah sebuah sistem yang
memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam mengelola dan
mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa sebelumnya dibekali
pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis (Antonius, Y, A. Pengantar Content Management System (CMS),2009).
Tentu saja pengolaan ini hanya bisa dilakukan oleh orang orang yang telah
diberikan hak untuk melakukannya. Yang termasuk kedalam kategori konten ini,
bisa saja berupa tulisan, gambar, file ataupun yang lainnya.
CMS pertama kali muncul sebagai jawaban atau solusi dari kebutuhan
manusia akan penyediaan informasi yang sangat cepat. Sebelumnya masih banyak
18
pemrograman HTML dan beberapa gambar serta informasi yang statis, pemilik
website berusaha sebaik mungkin menampilkan informasi secukupnya kepada
para pengunjung. Setiap kali ada perubahan informasi atau ingin menambah
konten atau artikel, pemilik web yang belum tahu banyak tentang pemrograman
web terpaksa haruslah berhubungan dengan webmaster untuk menangani hal ini.
Pihak inilah yang nantinya akan mengadakan perubahan terhadap isi website.
Dapat dibayangkan bila hal yang sama terjadi terus-menerus, berulang kali dan
dalam kuantitas yang besar, seberapa banyak waktu dan tenaga yang dibutuhkan
untuk memprosesnya.
3.5.1 Manfaat CMS
a. Manajemen data.
b. Mengatur siklus hidup website.
c. Mendukung web templating dan standarisasi. d. Personalisasi website.
e. Sindikasi.
f. Akuntabilitas dan efisiensi.
3.5.2 Arsitektur CMS
1. Design
Design merupakan sekumpulan ornamen dengan segala
pernak-perniknya yang mewadahi content, agar lebih teratur dan mampu
mencuri perhatian pengguna.
2. Content
Content merupakan segala sesuatu yang ingin diinformasikan kepada
3. Manajemen User
Manajemen User dalam CMS adalah merupakan pengaturan user yang
secara langsung terlibat dalam sistem CMS.
a) Administrator adalah setiap pengguna yang memanfaatkan
CMS untuk mengelola berbagai sumber daya sistem.
b) Visitor adalah orang yang menggunakan sistem untuk menarik
manfaat langsung dari berbagai konten yang disediakan dalam
halaman web.
4 Networking
Upaya atau metode yang paling optimal dalam mendistribusikan
beban kerja pada berbagai perangkat dalam CMS.
5 The Building Blocks
Tinjauan lebih detail mengenai komponen apa saja yang digunakan
dalam membangun CMS dan bagaimana komponen tersebut saling
berinteraksi.
3.6 Konsep Dasar Internet
Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking. secara
sederhana internet dapat diartikan sebagai “a global network of computer
network” dengan demikian pada dasarnya internet merupakan suatu jaringan
komputer yang sangat besar, yang terbentuk dari jaringan-jaringan kecil yang ada
diseluruh dunia, yang selalu terhubung satu sama lain (Randal & Latulipe,Diana,
20
Gambar 3.1 Konsep Dasar Internet
3.7 Drupal
Drupal adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen konten yang
bebas dan terbuka yang didistribusikan dibawah General Public License. ( Buytaert and Snijder dari www.drupal.org).
Drupal dibuat dengan bahasa pemrograman PHP, Drupal dapat dipasang
pada beberapa jenis database seperti MySQL, PostgreSQL, SQLite, MariaDB dan
juga MsSQL. Web server yang mendukung diantaranya Apache, Nginx, IIS yang
berjalan pada sistem operasi Cross-platform seperti Microsoft Windows, Mac OS
X, Linux dan FreeBSD. Drupal dapat diunduh secara bebas dan dapat digunakan
secara bebas, sehingga memungkinkan setiap orang baik secara individu maupun
komunitas untuk mempublikasi, mengatur, mengelola dan mengorganisir berbagai
jenis dari isi/konten pada website. Kemampuannya tidak sekedar sebagai CMS,
namun dengan modul API-nya Drupal juga dapat digunakan sebagai content management Framework (CMF) dalam membangun aplikasi berbasis web. Drupal dapat digunakan untuk membangun:
1. Portal Web Komunitas.
2. Forum Diskusi.
4. Website Personal atau Blog.
5. Situs Jaringan Sosial.
6. Surat Kabar On-Line.
3.7.1 Fitur Unggulan Drupal
1. Content Management Systems (CMS).
2. Content Management Framework (CMF).
3. Blog Pengguna tunggal dan pengguna jamak.
4. Built-in Forums engine.
5. Multi Situs hanya dengan satu instalasi.
6. Multi Bahasa, sudah mendukung Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa.
7. Konten Multimedia.
8. Mendukung banyak jenis database seperti MySQL, PostgreSQL,dll.
9. Pengaturan hak akses pengguna tak terbatas, bukan hanya pengaturan
hak akses jenis konten bahkan bisa memberikan hak akses tiap field data.
3.7.2 Paket Distribusi Drupal
1. Open Atrium, Paket drupal ditujukan untuk pembuatan situs intranet.
2. Open Publish, Paket drupal ditujukan untuk pembuatan situs berita.
3. Acquia Common, paket drupal ditujukan untuk pembuatan situs
jaringan sosial.
4. UberDrupal, paket drupal ditujukan untuk pembuatan situs
e-commerces.
5. Pressflow, paket drupal ditujukan untuk pembuatan situs yang
22
3.7.3 Konsep Drupal
1. Node
Node adalah satuan konten yang terdapat dalam Drupal. Sebuah node
dapat merupakan blog, topik forum, berita, halaman statis, gambar,
video, audio maupun Flash. Kumpulan node inilah yang membentuk
keseluruhan konten dalam sebuah website berbasis Drupal.
2. Taxonomy
Node yang begitu banyak perlu dikategorikan sesuai topik
masing-masing. Dalam Drupal terdapat modul taxonomy yang digunakan untuk
mengkategorisasikan konten. Nama taxonomy diambil dari ilmu
klasifikasi. Dengan demikian setiap satuan konten bisa disebutkan
apakah berkategori Politik, Ekonomi, Sains atau Agama. Cara
mengklasifikasikan konten sepenuhnya diserahkan kepada pengguna
yang punya hak untuk mengatur taxonomy. Modul-modul lain juga
menggunakan modul taxonomy untuk mengklasifikasikan konten
tertentu, seperti misalnya Forum dan Image Gallery.
3. Comment
Comment merupakan tanggapan terhadap sebuah node yang dituliskan
oleh user (Komentar).
4. Menu
Sistem menu dalam drupal adalah sistem penanganan request melalui
URL. Jika Clean URL tidak diaktifkan, maka setiap query string yang
5. Module
Website Drupal dapat ditambah dengan modul-modul tertentu sesuai
keperluan. Modul adalah satuan program yang ditulis dalam PHP yang
jika diaktifkan akan menambah fungsi tertentu. Misalnya modul
Organic Groups untuk memberi fungsi group/mailing list seperti
layaknya Google Groups ataupun Yahoo Groups. Modul Images untuk
mengijinkan user mengupload gambar sebagai node.
6. Theme
Theme adalah penampakan luar dari sebuah website Drupal. Sistem
theme akan mengatur bagaimana website ditampilkan, layout halaman,
penempatan block, style, dan sebagainya. Theme dapat diubah-ubah
dengan memilih theme yang tersedia dalam direktori /themes maupun
/sites/all/themes.
7. Hook
User tidak pernah menyadari keberadaan konsep ini dalam Drupal,
kecuali mereka adalah developer. Hook adalah metoda yang digunakan
Drupal agar setiap modul dapat menambahkan fungsi tertentu, dengan
cara mengaitkan fungsi tertentu tersebut pada hook yang dimiliki sistem
Drupal. Sebagai contoh, setiap modul dapat menambah menu baru
dengan cara mendefinisikan fungsi modul_menu, yang akan menjamin
Drupal tidak lupa memperhitungkan keberadaan menu tersebut ketika
24
8. Entity
Pengguna tidak menyadari keberadaan konsep ini dalam Drupal,
kecuali mereka adalah developer. konsep ini mulai muncul di Drupal 7.
Entitas digunakan untuk menyimpan dan menampilkan data, yang dapat
menjadi node, user, istilah, taksonomi atau pengembangan secara
kustom. Entitas memiliki daftar fungsi pembantu yang dapat
memudahkan pengembangan dan adalah mungkin untuk menambahkan
field ke entitas melalui antar muka, seperti yang digunakan untuk
membuat suatu node.
3.7.4 Hasil Analisa perbandingan Drupal & Joomla
Setelah dilakukannya pengumpulan data, kemudian dikombinasikan dan
dikemas sedemikian rupa sehingga membuat sebuah pemaparan. Berikut rumusan
secara sistematis hasil pengkajian (Ridho Rahmadi,Jurnal Generic vol.5
No.1(Januari 2010)).
Tabel 3.4 Hasil kajian untuk kalangan perusahaan
3.8 Testing Sistem
Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk
mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan
(defects / errors / bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software (Menurut Standar ANSI/IEEE 1059).
3.8.1 Whitebox Testing
Whitebox Testing disebut juga glassbox testing atau Clearbox testing adalah suatu metode disain test case yang menggunakan stuktur kendali dari desain prosedural (STIKOM, Romeo, ST.2006).
3.8.2 Blackbox Testing
Blackbox Testing, dilakukan tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Disebut sebagai behavioral testing,
Specification-based testing, input/output testing atau functional testing.
Blackbox Testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, erdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.
Blackbox Testing bukan teknik alternatif daripada whitebox testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode whitebox testing (STIKOM, Romeo, ST.2006). 3.8.3 Kategori Blackbox Testing
1. Fungsi yang hilang atau tidak benar.
2. Error dari antar-muka.
3. Error dari struktur data atau akses eksternal database. 4. Error dari kinerja atau tingkah laku.
26
mengelola data-data pengumuman dan agenda kegiatan secara terintegrasi.
Kerja praktek ini dilakukan selama 3 bulan dengan pembagian waktu.
Dalam kerja praktek ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada,
mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang ada.
Permasalahan yang ada pada bea cukai Kendari ini terdapat pada prosedur
pengumuman, agenda kegiatan dan semua informasi mengenai bea cukai Kendari
yang ingin dipublikasikan pada masyarakat luas secara efektif.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Menganalisa sistem
b. Mendesain sistem
c. Mengimplementasikan sistem
d. Melakukan pembahasan terhadap hasil implementasi sistem
Keempat langkah tersebut, dilakukan agar dapat menemukan solusi dari
permasalahan yang ada. Lebih jelasnya dipaparkan pada sub di bawah ini.
4.1 Menganalisa Sistem
Cara pengumpulan data-data untuk penyelesaian kerja praktek ini baik di
dalam memperoleh data, menyelesaikan dan memecahkan permasalahan yang
1. Observasi
Yaitu dengan mengumpulkan dan mengamati secara langsung terhadap
data-data yang akan digunakan dalam perancangan dan pembuatan
website.
2. Wawancara
Yaitu dengan mengadakan tanya jawab dan konsultasi untuk memperoleh
informasi mengenai sistem yang berlaku ataupun informasi-informasi lain
yang sekiranya dapat membantu pengembangan program.
3. Studi Literatur
Yaitu dengan mempelajari buku-buku yang terkait dengan pemecahan
masalah penulis gunakan.
4. Desain dan Struktur Data
Merupakan tahap untuk mendesain tampilan dan struktur data suatu sistem
(pembuatan sistem flow, DFD, ERD, desain input, dan desain output).
5. Pembuatan Program
Merupakan tahap pembuatan Sistem Informasi Profil Bea Cukai Kendari
Berbasis Web.
6. Validasi Sistem
Merupakan tahap pengujian dari suatu sistem.
7. Implementasi Sistem
Merupakan tahap dimana suatu sistem diterapkan langsung pada
28
Desain sistem merupakan tahap pengembangan setelah analisis sitem
dilakukan, di antaranya membuat Diagram Input Proses Output, System Flow,
Data Flow Diagram (DFD), Entity Relational Diagram (Conceptual Data Model
dan Physical Data Model) dan struktur tabel.
4.2.1 Diagram Input Proses Output
Berikut ini adalah Diagram Input Proses Output dari Sistem Informasi
Web Profile pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3
Kendari. Dalam Diagram tersebut digambarkan Input Proses Output secara global
yang ada didalam sistem yang dibuat. Gambar diagram IPO tersebut dapat dilihat
pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Diagram IPO
4.2.2 Sistem Flow Maintenance Data
Dalam Sistem Flow Maintenance Data, hanya dapat dilakukan oleh
administrator yang mempunyai hak akses. Dalam proses ini, terdapat beberapa
semua yang berkaitan dengan isi website. Sistem Flow Maintenance Data dapat
dilihat pada gambar 4.2
Gambar 4.2 Sistem Flow Maintenance Data
4.2.3 Sistem Flow Komentar Pengunjung
Dalam sistem flow komentar, pengunjung dapat memberikan komentar
yang terdapat dalam website. Namun pengunjung harus terlebih dahulu
ter-register dan kemudian login terlebih dahulu, hal ini bertujuan untuk menghindari
komentar-komentar yang tidak bersifat membangun atau bertujuan tidak baik.
30
Gambar 4.3 Sistem Flow Komentar Pengunjung
4.2.4 Sistem Flow Komentar Admin
Dalam sistem flow komentar, admin dapat memberikan komentar yang
terdapat dalam website. Admin harus login terlebih dahulu, admin juga bertujuan
untuk menyeleksi komentar-komentar yang tidak bersifat membangun atau
bertujuan tidak baik. Sistem Flow Komentar Admin dapat dilihat pada gambar 4.4
4.2.5 Sistem Flow Polling Pengunjung
Dalam sistem flow komentar, pengunjung dapat mengisi polling yang
terdapat dalam website. Namun pengunjung harus terlebih dahulu ter-register dan
kemudian login terlebih dahulu, hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang
valid dari polling tersebut. Sistem Flow Polling dapat dilihat pada gambar 4.5
Gambar 4.5 Sistem Flow Polling Pengunjung
4.2.6 Sistem Flow Polling Admin
Dalam sistem flow komentar, admin dapat memaintenance data polling
yang terdapat dalam website. Sistem Flow Polling Admin dapat dilihat pada
32
Gambar 4.6 Sistem Flow Polling Admin
4.2.7 Hierarcy Input Proses Output (HIPO)
Berikut ini adalah struktur HIPO dari Sistem Informasi Web Profile pada
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari. Dalam HIPO
tersebut digambarkan hirarki secara global proses-proses yang ada didalam sistem
yang dibuat.
Adapun gambar HIPO Sistem Informasi Web Profile, maintenance data,
proses data, proses data, daftar users, penyimpanan komentar, lihat content dan
perhitungan poling pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Gambar 4.7 Hierarcy Input Proses Output (HIPO)
4.2.8 Context Diagram
Pada context diagram Sistem Informasi Profil Beacukai Berbasis Web ini
terdiri 2 entitas (bagian), yaitu pengunjung/pengguna dan admin. Kedua entitas
tersebut memberikan input dan menerima output data yang diperlukan. Sebagai
contoh, admin memberikan input berupa pengumuman atau agenda kegiatan
beacukai. Setelah itu, pengunjung dapat melihat pengumuman atau agenda yang
ada di beacukai. Context Diagram dapat dilihat pada gambar 4.8
34
terdiri 3 proses, yaitu maintenance data, proses data, dan view isi web. DFD Level
0 dapat dilihat pada gambar 4.9
Gambar 4.9 Data Flow Diagram Level 0
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa sistem terbagi menjadi 3 proses.
Proses-proses tersebut antara lain:
1. Maintenace Data
Pada maintenance data, admin dapat langsung memasukkan username
dan password yang telah teregister untuk melakukan maintenance
data seperti melakukan insert, update, delete. Maintenance data
2. Proses Data
Pada proses data akan dilakukan proses penyimpanan data kedalam
database seperti data daftar pengguna akan masuk kedalam database
users, data isi komentar akan masuk kedalam database nodes, data isi
poling akan masuk kedalam database polls.
3. View Web Profil
Pada view web profil pengguna dapat mendaftar terlebih dahulu
membuat username dan password untuk login. Pengguna juga bisa
melakukan polling dan memberikan komentar tetapi harus melakukan
login terlebih dahulu.
4.2.10 DFD Level 1
Pada DFD Level 1 Sistem Informasi Profil Beacukai Berbasis Web ini
terdiri 3 proses, yaitu maintenance data, proses data, dan view isi web. DFD Level
1 dapat dilihat pada gambar dibawah:
36
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa sistem terbagi menjadi 4 proses.
Proses-proses tersebut antara lain:
1. Login
Admin melakukan login yang telah teregistrasi pada database users
untuk melakukan maintenance data.
2. Pemberian Komentar
Admin memberikan data komentar untuk diproses menjadi data
tanggapan komentar yang tersimpan didatabase nodes kemudian
menjadi data isi komentar dan diproses lagi menjadi hasil komentar
yang menuju ke admin.
3. Perhitungan poling
Admin memberikan data poling untuk diproses menjadi data poling
yang tersimpan kedalam database polls kemudian menjadi data hasil
poling dan diproses lagi menjadi hasil poling yang menuju ke admin.
4. History Content
Admin memberikan data content untuk diproses dan tersimpan ke
database nodes.
Dari gambar dibawah dapat dilihat bahwa sistem terbagi menjadi 3 proses.
Proses-proses tersebut antara lain:
1. Daftar Users
Data daftar pengguna yang telah melakukan registrasi diproses dan
2. Penyimpanan Komentar
Data isi komentar diproses dan isi komentar tersimpan didatabase
nodes.
3. Simpan Poling
Data isi poling diproses dan isi poling tersimpan didatabase polls.
Gambar 4.11 Data Flow Diagram Level 1 Proses Data
Dari gambar dibawah dapat dilihat bahwa sistem terbagi menjadi 5 proses.
Proses-proses tersebut antara lain:
1. Lihat content
Data content diambil dari database nodes kemudian diproses dan
hasilnya diberikan kepengguna.
2. Lihat poling
Pengguna mengisi poling kemudian diproses menjadi data isi poling
lalu data isi poling menuju ke proses data untuk melakukan proses
penyimpanan didatabase polls dan database polls memberikan data
poling ke proses lihat poling hasilnya poling dapat dilihat oleh
pengguna.
3. Lihat Komentar
Pengguna mengisi komentar kemudian diproses menjadi data isi
komentar lalu data isi komentar menuju ke proses data untuk
38
4. Lihat Tanggapan Komentar
Dari database nodes diambil data tanggapan komentar untuk diproses
lihat tanggapan komentar yang hasilnya berupa tanggapan komentar
yang diberikan kepengguna.
5. Lihat Users
Pengguna melakukan daftar pengguna kemudian diproses dan
hasilnya data daftar pengguna diproses data untuk disimpan
didatabase users.
Gambar 4.12 Data Flow Diagram Level 1 View Web Profile
4.2.11 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan gambaran struktur
database dari Sistem Informasi Profil Beacukai Berbasis Web yang telah
dikembangkan. ERD dibagi menjadi dua, yaitu Conceptual Data Model (CDM)
atau secara logik dan Physical Data Model (PDM) atau secara fisik.
A. Conceptual Data Model (CDM)
Pada Conceptual Data Model yang tertera di atas, terdapat tiga tabel yang
yang lain tidak saling berhubungan atau berdiri sendiri. CDM dapat dilihat pada
gambar 4.13
Gambar 4.13 Conceptual Data Model (CDM)
B. Physical Data Model (PDM)
Pada Physical Data Model yang tertera di bawah, telah menunjukkan isi tabel
secara detil dengan menampilkan constraint yang terdapat dalam tabel. CDM
dapat dilihat pada gambar 4.11
40
4.2.12 Struktur Tabel
Program Sistem Informasi Profil Beacukai Berbasis Web ini, memiliki
database yang terdiri dari 3 tabel. Tabel-tabel tersebut memiliki struktur tabel
memberikan informasi yang cukup lengkap bagi pengguna sistem.
Tabel-tabel yang digunakan dalam aplikasi ini antara lain:
1. Tabel Users
Nama tabel : Users
Primary Key : uid
Foreign Key : -
Fungsi : Untuk menampung semua data tentang user (pengguna)
Tabel 4.1 Struktur Tabel Users
Field Type Data Length Constraint
uid integer - Primary Key
Tabel 4.2 Struktur Tabel Node
Field Type Data Length Constraint
node_id integer - Primary Key
uid integer - Foreign Key
type varchar 32
title varchar 255
comment Integer -
promote Integer -
3. Tabel Poll
Nama tabel : Poll
Primary Key : nid
Foreign Key : uid
Fungsi : Untuk me-maintenance polling
Tabel 4.3 Struktur Tabel Poll
Field Type Data Length Constraint
nid integer - Primary Key
uid integer - Foreign Key
runtime integer -
42
4.3 Testing Sistem
Berikut ini Testing yang dilakukan dengan metode blackbox testing. Pada
gambar 4.15 dilakukan testing menu yang berada diatas maupun menu disamping
kanan terhubung dengan baik dengan content website yang ingin dilihat.
Gambar 4.15 Testing Menu
Pada gambar 4.16 Form login dilakukan testing username dan pasword
yang acak maka muncul peringatan apabila username benar dan pasword salah
maka diberikan pilihan untuk memilih lupa pasword.
Pada gambar 4.17 Form Create new account membuat nama username
akun tidak boleh menggunakan tanda baca selain titik, tanda hubung dan garis
bawah dan email harus benar karena password akan dikirim lewat email.
Gambar 4.17 Testing Create New Account
Pada gambar 4.18 Form Komentar ada kolom nama judul atau subject dan
ada kolom komentar yang bisa berisi tentang gambar, tabel seperti menggunakan
microsoft word semua tombol yang ada berjalan sesuai dengan fungsinya, apabila
sudah memberikan komentar dan judul bisa disimpan maupun bisa dilihat
previewnya sebelum disimpan.
44
Pada gambar 4.19 Form poling dilakukan testing tombol vote berfungsi
dengan baik dan pilihan yang pengguna pilih akan tersimpan. Pengguna harus
login terlebih dahulu untuk melakukan polling.
Gambar 4.19 Testing Polling
4.4 Implementasi Sistem
Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk
melakukan upload web, antara lain :
1. Software pendukung
a. Sistem operasi Microsoft Windows 2000 Server/Pro, XP/Pro/Home
b. XAMPP PHP yang berisi apache dan MySQL
c. Microsoft Office 2007
d. Power Designer 6
e. Sebagai client browser IE 7 atau Mozilla Firefox 3.0
2. Hardware pendukung
b. VGA dengan resolusi minimal 800x600 atau lebih tinggi dan
mendukung Microsoft Windows
c. RAM minimal 512 atau yang lebih tinggi.
4.5 Rancangan Desain Manual
1. Halaman Utama
Gambar 4.20 Desain Halaman Utama
2. Halaman Content
46
3. Halaman Maintenance User
Gambar 4.22 Desain Halaman Maintenance Users
4.Halaman Maintenance Polling
5. Halaman Komentar
Gambar 4.24 Desain Halaman Komentar
4.6 Pembahasan Hasil Implementasi Sistem
1. Halaman Utama
Halaman ini adalah halaman utama dari sistem informasi profil beacukai
berbasis web. Halaman ini akan ditampilkan pada saat pertama kali website ini
diases. Pada halaman terdapat pilihan menu, login, polling, dan search box.
48
2. Halaman Content
Halaman ini merupakan form khusus admin yang berguna untuk
menyimpan data content ke dalam database. Data ini digunakan untuk melakukan
perubahan pada bagian profil beacukai serta informasi lainnya yang dapat dilihat
pengunjung tanpa harus login terlebih dahulu.
Gambar 4.26 Halaman Content Website
3. Halaman Maintenance User
Halaman ini merupakan form khusus admin yang berguna untuk mengatur
data user yang telah terdaftar ke dalam database. Data ini digunakan untuk
melakukan perubahan pada data user dengan cara insert, update, dan delete.
4. Halaman Maintenance Polling
Halaman ini merupakan form khusus admin yang berguna untuk
menyimpan data polling ke dalam database. Data ini digunakan untuk melakukan
perubahan pada data polling, mulai melihat hasil polling serta melakukan
perubahan pada pilihan polling hingga pembuatan polling baru dan penghapusan
polling yang sudah tidak berlaku.
Gambar 4.28 Halaman Maintenance Polling
5. Halaman Komentar
Halaman ini merupakan form komentar yang berguna untuk memberikan
komentar (feedback) pada informasi yang ada pada web tersebut.
50
A3 Kendari sekarang tidak menjadi masalah lagi karena adanya bantuan teknologi
komputer.
1. Pihak Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3
Kendari tidak lagi hanya mengandalkan media surat kabar dan
selebaran untuk memberikan informasi tentang kepabeanan tapi
melalui website ini.
2. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari
memiliki media untuk berbagi dokumen dan foto.
3. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari
memiliki forum disitus ini yang berguna untuk berkomunikasi dengan
para pengusaha maupun masyarakat.
Terlepas dari itu semua komputer hanya sebuah alat yang pemanfaatanya
tergantung sejauh mana pengguna dapat memaksimalkan fungsi dari sistem dan
komputer itu sendiri.
5.2 Kritik dan Saran
Mengingat adanya banyak kekurangan pada situs website yang telah dibuat
ini, maka diharapkan kedepannya dapat dibangun situs Kantor Pengawasan dan
Terutama dari segi ruang lingkup permasalahan yang masih bisa dikembangkan.
Pengembangan dalam hal diatas sangat membantu pihak Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari dalam menangani setiap masalah yang
terjadi.
1. Karena situs ini hanya bersifat mempromosikan Kantor Pengawasan
dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari jadi belum adanya
sistem informasi didalamnya. Sehingga hal-hal untuk keamanan
jaringan dan transaksi data kekantor pusat bea dan cukai dijakarta
belum disediakan.
2. Perkembangan drupal hingga saat ini sudah mencapai versi 7 dan
pembuatan situs ini menggunakan drupal versi 6 sehingga diharapkan
dikemudian hari pengembangan situs ini untuk menggunakan drupal
DAFTAR PUSTAKA
Antonius, Y, A. Pengantar Content Management System (CMS),2009.
Gunardi, I Made dan Lirva32. 2007. Joomla website magic: dengan joomla bikin website semudah memasak mie instan. Jakarta: Jasakom.
Hartono, Jogiyanto. 1990. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur. Andi Offset, Yogyakarta.
Herlambang, Soendoro, dan Haryanto Tanuwijaya, 2005, Sistem Informasi: konsep, teknologi, dan manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta.
http://yozaniar.web.id/wp-content/uploads/2010/03/Binder-Drupal.pdf, didownload pada tanggal 20 Mei 2011.
http://drupal.org
diakses pada tanggal 20 Mei 2011.
Kendall, K.E dan Kendall J.E. 2003. Analisis dan perancangan Sistem Jilid 1. Prehallindo, Jakarta.
Marlinda, Linda, S.Kom, 2004, Sistem Basis Data, ANDI OFFSET, Yogyakarta
Romeo, S.T., 2003, Testing dan Implementasi Sistem, STIKOM, Surabaya.
Rizky, Soetam, 2006, Interaksi Manusia dan Komputer, STIKOM, Surabaya.