• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Pembuatan Profile Perusahaan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari Berbasis Web.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Pembuatan Profile Perusahaan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari Berbasis Web."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PEMBUATAN

PROFILE PERUSAHAAN KANTOR PENGAWASAN DAN

PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE A3 KENDARI BERBASIS WEB

Oleh :

Nama : Rendy Renaldy Nim : 07.41010.0360 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

iv

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari, merupakan institusi pemerintahan yang melaksanakan sebagian tugas pokok Departemen Keuangan di bidang Kepabean dan Cukai. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari berfungsi untuk melakukan pengumpulan penerimaan negara, memberikan pelayanan dibidang kepabeanan dan cukai serta memberantas penyelundupan. Dan hingga saat ini, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari belum memiliki media untuk mengenalkan diri kepada masyarakat luas. Dalam hal ini media website sangatlah di butuhkan untuk menyampaikan media informasi kepada masyarakat luas.

(3)

v

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari membutuhkan website yang dapat memberikan informasi dengan terperinci, khususnya website yang dapat membantu Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari untuk mengenalkan kepada masyarakat dan memberikan konsultasi secara On-Line.

(4)

x

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Berdirinya KPPBC Tipe A3 Kendari ... 5

2.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 5

(5)

xi

3.4.3 Entity Relationship Diagram ... 15

3.4.4 Kerelasian Antar Tabel ... 16

3.5 Content Management System ... 17

3.5.1 Manfaat CMS ... 18

(6)

xii

3.8 Testing Sistem ... 25

3.8.1 Whitebox Testing ... 25

3.8.2 Blackbox Testing ... 25

3.8.3 Kategori Blackbox Testing ... 25

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Menganalisa Sistem ... 26

4.2 Mendesain Sistem ... 28

4.2.1 Diagram Input Proses Output ... 28

4.2.2 Sistem Flow Maintenance Data ... 28

4.2.3 Sistem Flow Komentar Pengunjung ... 29

4.2.4 Sistem Flow Komentar Admin ... 30

4.2.5 Sistem Flow Poling Pengunjung ... 31

4.2.6 Sistem Flow Poling Admin ... 31

4.2.7 Hierarcy Input Proses Output ... 32

4.2.8 Context Diagram ... 33

4.2.9 Data Flow Diagram Level 0 ... 34

4.2.10 Data Flow Diagram Level 1 ... 35

4.2.11 Entity Relationship Diagram ... 38

4.2.12 Struktur Tabel... 39

4.3 Testing Sistem ... 41

4.4 Implementasi Sistem ... 44

4.5 Rancang Desain Manual ... 45

(7)

xiii BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA

(8)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari yang sudah cukup lama berdiri sejak tahun 1968. Dan sampai dengan tahun 2011 sudah menyelesaikan lebih dari 10000 data yang melayani dari sebagian Propinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yaitu di wilayah Kota Kendari, Baubau, Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Bombana, Buton, Muna dan Wakatobi. Dalam proses bisnisnya sebagai Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai selama ini hanya mengandalkan pelayanan masyarakat melalui media surat kabar dan selebaran, sehingga tidak jarang masyarakat yang berada didaerah Sulawesi Tenggara dan sekitarnya belum mengetahui bagaimana prosedur yang di lakukan apabila mengurus ke Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai kendari, misalnya persyaratan yang kurang lengkap, karena tidak ada informasi yang di dapat sebelumnya. Masalah yang lain, belum banyak masyarakat luas (khususnya daerah luar Sulawesi Tenggara) yang mengetahui adanya Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai di kendari. Dalam hal ini di butuhkan suatu media teknologi yang dapat mengatasi masalah ini.

(9)

2

Dengan adanya Website ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mencari informasi semakin mudah, serta akan menjadi media untuk Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari mengenalkan diri kepada masyarakat luas.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu :

1. Bagaimana membuat website yang menarik dan User-Friendly sehingga mampu diterima oleh masyarakat luas.

2. Bagaimana membuat website menjadi sarana informasi dan komunikasi.

1.3 Batasan Masalah

Dalam pembuatan ini, agar tidak menyimpang dari tujuan yang hendak dicapai,

maka pembahasan masalah di batasi pada hal – hal sebagai berikut :

1. Website ini tidak membahas tentang transaksi yang terdapat dalam Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari.

2. Website dibuat dengan Drupal.

3. Website ini tidak membahas tentang keamanan website.

4. Website yang dibuat menghasilkan informasi dan kegiatan-kegiatan yang ada di

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari.

1.4 Tujuan

(10)

1. Membuat Website Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari menarik untuk dilihat dan user-friendly saat digunakan oleh masyarakat.

2. Membuat Website yang memberikan informasi dan melakukan komunikasi kepada masyarakat yang ingin konsultasi on-line.

1.5 Sistematika Penulisan

Pada penyusunan laporan kerja praktek sistematika penulisan di bagi menjadi 5 bab. Pada setiap babnya terdapat sub – sub bahasan yang menjelaskan isi dari bab secara lebih terperinci. Berikut ini sistematika yang digunakan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, kontribusi, dan sistematika penulisan Kerja Praktek.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini membahas tentang sejarah (Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari) serta visi, misi dan struktur ogranisasi.

BAB III LANDASAN TEORI

(11)

4

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

Bab ini membahas tentang Diagram Input Output, Sistem Flow, Hierarcy Input Proses Output, Data Flow Diagram(DFD), Entity Relationship Diagram(Conceptual Data Model dan Physical Data Model), Struktur Tabel, Desain Input/Output dan Hasil Implementasi Sistem.

BAB V PENUTUP

(12)

5

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Berdirinya KPPBC Tipe A3 Kendari

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari berdiri

pada tahun 1968 di daerah kendari. Letaknya cukup strategis karena berada di

jantung kota ibu kota Sulawesi Tenggara. Berawal dari banyaknya perusahaan

besar yang berada di daerah Sulawesi Tenggara yang banyak mengeksport

barangnya ke luar negeri dan mengimport barang-barang ke kendari, sehingga

mereka harus mengurus perijinan di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan

Cukai Tipe A3 Kendari. Saat ini Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan

Cukai Tipe A3 Kendari berusaha meningkatkan kualitasnya untuk melayani

masyarakat dengan terobosan baru yang bermanfaat. 2.2 Visi dan Misi Perusahaan

2.2.1 Visi :

Sejajar dengan Institusi Kepabeanan dan Cukai dunia dalam

Kinerja dan citra”

Penjelasan dari visi tersebut :

1. SEJAJAR DENGAN INSTITUSI KEPABEANAN DAN CUKAI

DUNIA adalah suatu kondisi yang menempatkan Direktorat Jendral

Bea dan Cukai berada dalam jajaran institusi kepabeanan dan cukai

yang bermutu dan berstandar internasional.

2. KEPABEANAN adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar Daerah

(13)

Undang-6

Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah

diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006.

3. CUKAI adalah pungutan Negara yang dikenakan terhadap

barang-barang tertentu yang mempunyai sifat atau karakteristik yang

ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang

Cukai sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007.

4. KINERJA adalah suatu capaian pelaksanaan kegiatan, program dan

kebijaksanaan yang telah ditetapkan.

5. CITRA adalah kesan dari clients dan stakeholder atas kinerja institusi

Direktorat Jendral Bea dan Cukai.

Visi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari

bermakna : “Suatu pandangan kedepan dan cita-cita untuk menempatkan Kantor

Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari yang merupakan

bagian dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menjadikan yang terbaik

diantara Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai lainnya di seluruh

Indonesia dalam melakukan pelayanan dan pengawasan lalu lintas barang impor

dan ekspor serta pemungutan Bea Masuk, Bea Keluar, Cukai, Pungutan pajak

dalam rangka impor lainnya yang pelaksanaan pemungutannya dibebankan pada

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.”

2.2.2 Misi:

“Memberikan Pelayanan Terbaik Kepada Industri, Perdagangan,

(14)

Keberadaan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3

Kendari sebagai unsur Pelaksana untuk melaksanakan kegiatan operasional dalam

melakukan pungutan Bea Masuk, Bea Keluar, Cukai dan pungutan lainnya serta

pencegahan dan penindakan penyelundupan. Agar pelaksanaan tugas pokok

dibidang Kepabeanan dan Cukai dapat tercapai secara optimal, Kantor

Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari menetapkan misi

yang saling terkait yaitu :

1. Memungut penerimaan Negara dari sektor impor, ekspor dan cukai.

2. Menerapkan sistem pengawasan yang efektif dalam rangka penegakan

hukum dibidang Kepabeanan dan Cukai serta perlindungan

masyarakat, dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang

ada.

3. Mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi pertumbuhan

industri dan investasi.

4. Mengembangkan kerja sama dengan institusi Kepabeanan dan Cukai

tingkat regional.

5. Memberikan pelayanan terbaik dibidang Kepabeanan dan Cukai yang

sederhana dengan berbasis teknologi informasi.

6. Mengelola Sumber Daya Manusia dan keuangan sesuai prinsip-prinsip

kepegawaian dan anggaran.

Ke 6 (enam) misi tersebut diatas dapat dikristalisasikan dalam satu Integrated

Mission :

“Pelayanan yang Terbaik Kepada Industri, Perdagangan dan

(15)

8

2.3 Struktur Organisasi

Susunan oraganisasi pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai

Tipe A3 Kendari Sebagai pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun

2007 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik

Indonesia, telah ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2009

Tanggal 08 April 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2009

dimaksud, susunan organisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai

Tipe A3 Kendari memiliki 22 pegawai diantaranya 1 Kepala Kantor, 5 Kepala

Sub Bagian Umum dan Kepala Seksi, 6 pegawai sebagai Pelaksana Pemeriksa,

serta 11 pegawai sebagai Pelaksana Administrasi dengan susunan sebagai berikut:

1. Kepala Kantor;

2. Subbagian Umum;

3. Seksi Penindakan dan Penyidikan;

4. Seksi Perbendaharaan;

5. Seksi Kepabeanan dan Cukai;

6. Seksi Dukungan Teknis dan Distribusi Dokumen; dan

7. Pelaksana Pemeriksa dan Pelaksana Administrasi.

Bagan Organisasi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3

Kendari berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.01/2009

Tanggal 08 April 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal

(16)
(17)

10 BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

3.1.1 Sistem

Definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan

secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan

prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang

mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem

merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk

mencapai tujuan tertentu (Herlambang, 2005).

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis,

yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang

dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen

pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan

dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

3.1.2 Sistem Informasi

Data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa

angka-angka atau kode-kode tertentu. Data masih belum mempunyai arti bagi

penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data diolah sedemikian rupa sehingga

dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut

sebagai informasi. Secara ringkas, Informasi adalah data yang telah diolah dan

mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan

sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat

(18)

3.1.3 Analisa dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan,

sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang

utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi

terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah

tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam

membangun aplikasi.

Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis,

merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis

yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi

(Kendall, 2003).

3.2 Konsep Dasar Basis Data

3.2.1 Sistem Basis Data

Sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga

mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses

mengambil keputusan (Marlinda, 2004).

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu

(19)

12

(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data (DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat optional).

Tabel 3.1 Keuntungan dan Kerugian Sistem Basis Data

Keuntungan Sistem Basis Data Kerugian Sistem Basis Data

Mengurangi Kerangkapan data, yaitu

data yang sama disimpan dalam berkas

data yang berbeda-beda sehingga

update dilakukan berulang-ulang

Diperlukan tempat penyimpanan yang

besar

Mencegah ketidak konsistenan Diperlukan tenaga yang terampil dalam

mengolah data

Keamanan data dapat terjaga, yaitu data

dapat dilindungi dari pemakai yang

tidak berwenang

Perangkat lunaknya mahal

Integritas dapat dipertahankan Kerusakan sistem basis data dapat

mempengaruhi department yang terkait

3.2.2 Database

Database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara database Relasional dan Non

Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan

(20)

Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara

terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer

sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya

(Marlinda, 2004).

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan

pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data).

3.2.3 Database Management System

Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan

datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program

yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data

dalam basis data (Marlinda, 2004).

3.3 Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang

mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk

dipakai oleh manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan

interaksinya (Rizky, 2006).

Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan

dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga

(21)

14

bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan

kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta

keterbatasan yang terdapat dalam sistem.

Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara

lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka,

kendala dan produktifitas.

3.4 Desain Sistem

3.4.1 Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan

hubungan antara entity luar, masukan, dan keluaran dari sistem. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem

(Kristanto, 2003).

Diagram konteks adalah tingkatan tertinggi dalam diagram aliran data dan

hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan, diagram ini

tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana (Kendall and Kendall,

2003).

3.4.2 Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah gambaran alur data atau informasi tanpa mengaitkan bentuk

fisik media penyimpanan data atau hardware.

DFD merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menggambarkan secara

rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu

sama lain dengan menunjukkan dari dan kemana data mengalir serta

penyimpanannya. Beberapa simbol yang digunakan dalam DFD terlihat pada tabel

(22)

Tabel 3.2 Simbol Data Flow Diagram

Simbol Arti

Menunjukkan entitas

Menunjukkan aliran (arus data)

Menunjukkan proses

Menunjukkan Penyimpanan data

3.4.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan data atau file data (Jogiyanto,2001).

Simbol-simbol yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram ada pada tabel berikut:

Tabel 3.3 Simbol Entity Relationship Diagram

Menunjukkan Entity Menunjukkan Atribut

Menunjukkan Hubungan

(23)

16

1. Entity

Suatu obyek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai dalam

konteks sistem yang telah dibuat. Entity digunakan atau digambarkan persegi empat.

2. Atribut

Elemen-elemen yang ada dalam entity dan fungsi. Atribut mendeskripsikan karakter entity. Atribut digambarkan dengan simbol elips.

3. Hubungan

Hubungan ini dinamakan relationship atau relasi. Hubungan harus

dibedakan antara hubungan bentuk antara entity dengan isi dari hubungan ini sendiri. Hubungan digambarkan dengan simbol ketupat.

4. Garis

Digunakan untuk menghubungkan entity dengan entity manapun entity dengan atribut.

3.4.4 Kerelasian Antar Tabel

Kerelasian menyatakan hubungan antar relasi dalam basis data. Kerelasian

antar relasi ditulis oleh foreign key atau relasi-relasi bertipe transaksi yang digunakan dalam basis data. Jenis-jenis antar relasi meliputi :

a. Kerelasian satu ke satu (one to one relationship)

Kerelasian satu ke satu terjadi jika setiap nilai pada suatu relasi hanya

mengimplementasikan sebuah nilai pada relasi lain yang direlasikan

(24)

b. Kerelasian satu ke banyak (one to many relationship)

Kerelasian satu ke banyak terjadi jika setiap nilai pada suatu relasi

mengimplementasikan banyak nilai pada relasi lain yang direlasikan

secara logik.

c. Kerelasian banyak ke satu (many to one relationship)

Kerelasian banyak kesatu terjadi jika banyak nilai pada suatu

relasimengimplementasikan satu nilai pada relasi yang lain yang

direlasikan secara logik.

d. Kerelasian banyak ke banyak (many to many relationship)

Kerelasian banyak ke banyak terjadi jika banyak nilai pada suatu relasi

mengimplementasikan banyak nilai pada relasi lain yang direlasikan

secara logik (Sutanta, 2004).

3.5 Content Management System (CMS)

Content Management System (CMS) adalah sebuah sistem yang

memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam mengelola dan

mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa sebelumnya dibekali

pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis (Antonius, Y, A. Pengantar Content Management System (CMS),2009).

Tentu saja pengolaan ini hanya bisa dilakukan oleh orang orang yang telah

diberikan hak untuk melakukannya. Yang termasuk kedalam kategori konten ini,

bisa saja berupa tulisan, gambar, file ataupun yang lainnya.

CMS pertama kali muncul sebagai jawaban atau solusi dari kebutuhan

manusia akan penyediaan informasi yang sangat cepat. Sebelumnya masih banyak

(25)

18

pemrograman HTML dan beberapa gambar serta informasi yang statis, pemilik

website berusaha sebaik mungkin menampilkan informasi secukupnya kepada

para pengunjung. Setiap kali ada perubahan informasi atau ingin menambah

konten atau artikel, pemilik web yang belum tahu banyak tentang pemrograman

web terpaksa haruslah berhubungan dengan webmaster untuk menangani hal ini.

Pihak inilah yang nantinya akan mengadakan perubahan terhadap isi website.

Dapat dibayangkan bila hal yang sama terjadi terus-menerus, berulang kali dan

dalam kuantitas yang besar, seberapa banyak waktu dan tenaga yang dibutuhkan

untuk memprosesnya.

3.5.1 Manfaat CMS

a. Manajemen data.

b. Mengatur siklus hidup website.

c. Mendukung web templating dan standarisasi. d. Personalisasi website.

e. Sindikasi.

f. Akuntabilitas dan efisiensi.

3.5.2 Arsitektur CMS

1. Design

Design merupakan sekumpulan ornamen dengan segala

pernak-perniknya yang mewadahi content, agar lebih teratur dan mampu

mencuri perhatian pengguna.

2. Content

Content merupakan segala sesuatu yang ingin diinformasikan kepada

(26)

3. Manajemen User

Manajemen User dalam CMS adalah merupakan pengaturan user yang

secara langsung terlibat dalam sistem CMS.

a) Administrator adalah setiap pengguna yang memanfaatkan

CMS untuk mengelola berbagai sumber daya sistem.

b) Visitor adalah orang yang menggunakan sistem untuk menarik

manfaat langsung dari berbagai konten yang disediakan dalam

halaman web.

4 Networking

Upaya atau metode yang paling optimal dalam mendistribusikan

beban kerja pada berbagai perangkat dalam CMS.

5 The Building Blocks

Tinjauan lebih detail mengenai komponen apa saja yang digunakan

dalam membangun CMS dan bagaimana komponen tersebut saling

berinteraksi.

3.6 Konsep Dasar Internet

Internet merupakan singkatan dari Interconnection Networking. secara

sederhana internet dapat diartikan sebagai “a global network of computer

network” dengan demikian pada dasarnya internet merupakan suatu jaringan

komputer yang sangat besar, yang terbentuk dari jaringan-jaringan kecil yang ada

diseluruh dunia, yang selalu terhubung satu sama lain (Randal & Latulipe,Diana,

(27)

20

Gambar 3.1 Konsep Dasar Internet

3.7 Drupal

Drupal adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen konten yang

bebas dan terbuka yang didistribusikan dibawah General Public License. ( Buytaert and Snijder dari www.drupal.org).

Drupal dibuat dengan bahasa pemrograman PHP, Drupal dapat dipasang

pada beberapa jenis database seperti MySQL, PostgreSQL, SQLite, MariaDB dan

juga MsSQL. Web server yang mendukung diantaranya Apache, Nginx, IIS yang

berjalan pada sistem operasi Cross-platform seperti Microsoft Windows, Mac OS

X, Linux dan FreeBSD. Drupal dapat diunduh secara bebas dan dapat digunakan

secara bebas, sehingga memungkinkan setiap orang baik secara individu maupun

komunitas untuk mempublikasi, mengatur, mengelola dan mengorganisir berbagai

jenis dari isi/konten pada website. Kemampuannya tidak sekedar sebagai CMS,

namun dengan modul API-nya Drupal juga dapat digunakan sebagai content management Framework (CMF) dalam membangun aplikasi berbasis web. Drupal dapat digunakan untuk membangun:

1. Portal Web Komunitas.

2. Forum Diskusi.

(28)

4. Website Personal atau Blog.

5. Situs Jaringan Sosial.

6. Surat Kabar On-Line.

3.7.1 Fitur Unggulan Drupal

1. Content Management Systems (CMS).

2. Content Management Framework (CMF).

3. Blog Pengguna tunggal dan pengguna jamak.

4. Built-in Forums engine.

5. Multi Situs hanya dengan satu instalasi.

6. Multi Bahasa, sudah mendukung Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa.

7. Konten Multimedia.

8. Mendukung banyak jenis database seperti MySQL, PostgreSQL,dll.

9. Pengaturan hak akses pengguna tak terbatas, bukan hanya pengaturan

hak akses jenis konten bahkan bisa memberikan hak akses tiap field data.

3.7.2 Paket Distribusi Drupal

1. Open Atrium, Paket drupal ditujukan untuk pembuatan situs intranet.

2. Open Publish, Paket drupal ditujukan untuk pembuatan situs berita.

3. Acquia Common, paket drupal ditujukan untuk pembuatan situs

jaringan sosial.

4. UberDrupal, paket drupal ditujukan untuk pembuatan situs

e-commerces.

5. Pressflow, paket drupal ditujukan untuk pembuatan situs yang

(29)

22

3.7.3 Konsep Drupal

1. Node

Node adalah satuan konten yang terdapat dalam Drupal. Sebuah node

dapat merupakan blog, topik forum, berita, halaman statis, gambar,

video, audio maupun Flash. Kumpulan node inilah yang membentuk

keseluruhan konten dalam sebuah website berbasis Drupal.

2. Taxonomy

Node yang begitu banyak perlu dikategorikan sesuai topik

masing-masing. Dalam Drupal terdapat modul taxonomy yang digunakan untuk

mengkategorisasikan konten. Nama taxonomy diambil dari ilmu

klasifikasi. Dengan demikian setiap satuan konten bisa disebutkan

apakah berkategori Politik, Ekonomi, Sains atau Agama. Cara

mengklasifikasikan konten sepenuhnya diserahkan kepada pengguna

yang punya hak untuk mengatur taxonomy. Modul-modul lain juga

menggunakan modul taxonomy untuk mengklasifikasikan konten

tertentu, seperti misalnya Forum dan Image Gallery.

3. Comment

Comment merupakan tanggapan terhadap sebuah node yang dituliskan

oleh user (Komentar).

4. Menu

Sistem menu dalam drupal adalah sistem penanganan request melalui

URL. Jika Clean URL tidak diaktifkan, maka setiap query string yang

(30)

5. Module

Website Drupal dapat ditambah dengan modul-modul tertentu sesuai

keperluan. Modul adalah satuan program yang ditulis dalam PHP yang

jika diaktifkan akan menambah fungsi tertentu. Misalnya modul

Organic Groups untuk memberi fungsi group/mailing list seperti

layaknya Google Groups ataupun Yahoo Groups. Modul Images untuk

mengijinkan user mengupload gambar sebagai node.

6. Theme

Theme adalah penampakan luar dari sebuah website Drupal. Sistem

theme akan mengatur bagaimana website ditampilkan, layout halaman,

penempatan block, style, dan sebagainya. Theme dapat diubah-ubah

dengan memilih theme yang tersedia dalam direktori /themes maupun

/sites/all/themes.

7. Hook

User tidak pernah menyadari keberadaan konsep ini dalam Drupal,

kecuali mereka adalah developer. Hook adalah metoda yang digunakan

Drupal agar setiap modul dapat menambahkan fungsi tertentu, dengan

cara mengaitkan fungsi tertentu tersebut pada hook yang dimiliki sistem

Drupal. Sebagai contoh, setiap modul dapat menambah menu baru

dengan cara mendefinisikan fungsi modul_menu, yang akan menjamin

Drupal tidak lupa memperhitungkan keberadaan menu tersebut ketika

(31)

24

8. Entity

Pengguna tidak menyadari keberadaan konsep ini dalam Drupal,

kecuali mereka adalah developer. konsep ini mulai muncul di Drupal 7.

Entitas digunakan untuk menyimpan dan menampilkan data, yang dapat

menjadi node, user, istilah, taksonomi atau pengembangan secara

kustom. Entitas memiliki daftar fungsi pembantu yang dapat

memudahkan pengembangan dan adalah mungkin untuk menambahkan

field ke entitas melalui antar muka, seperti yang digunakan untuk

membuat suatu node.

3.7.4 Hasil Analisa perbandingan Drupal & Joomla

Setelah dilakukannya pengumpulan data, kemudian dikombinasikan dan

dikemas sedemikian rupa sehingga membuat sebuah pemaparan. Berikut rumusan

secara sistematis hasil pengkajian (Ridho Rahmadi,Jurnal Generic vol.5

No.1(Januari 2010)).

Tabel 3.4 Hasil kajian untuk kalangan perusahaan

(32)

3.8 Testing Sistem

Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk

mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan

(defects / errors / bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software (Menurut Standar ANSI/IEEE 1059).

3.8.1 Whitebox Testing

Whitebox Testing disebut juga glassbox testing atau Clearbox testing adalah suatu metode disain test case yang menggunakan stuktur kendali dari desain prosedural (STIKOM, Romeo, ST.2006).

3.8.2 Blackbox Testing

Blackbox Testing, dilakukan tanpa pengetahuan detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Disebut sebagai behavioral testing,

Specification-based testing, input/output testing atau functional testing.

Blackbox Testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, erdasarkan pada spesifikasi kebutuhan dari software.

Blackbox Testing bukan teknik alternatif daripada whitebox testing. Lebih daripada itu, ia merupakan pendekatan pelengkap dalam mencakup error dengan kelas yang berbeda dari metode whitebox testing (STIKOM, Romeo, ST.2006). 3.8.3 Kategori Blackbox Testing

1. Fungsi yang hilang atau tidak benar.

2. Error dari antar-muka.

3. Error dari struktur data atau akses eksternal database. 4. Error dari kinerja atau tingkah laku.

(33)

26

mengelola data-data pengumuman dan agenda kegiatan secara terintegrasi.

Kerja praktek ini dilakukan selama 3 bulan dengan pembagian waktu.

Dalam kerja praktek ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada,

mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang ada.

Permasalahan yang ada pada bea cukai Kendari ini terdapat pada prosedur

pengumuman, agenda kegiatan dan semua informasi mengenai bea cukai Kendari

yang ingin dipublikasikan pada masyarakat luas secara efektif.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Menganalisa sistem

b. Mendesain sistem

c. Mengimplementasikan sistem

d. Melakukan pembahasan terhadap hasil implementasi sistem

Keempat langkah tersebut, dilakukan agar dapat menemukan solusi dari

permasalahan yang ada. Lebih jelasnya dipaparkan pada sub di bawah ini.

4.1 Menganalisa Sistem

Cara pengumpulan data-data untuk penyelesaian kerja praktek ini baik di

dalam memperoleh data, menyelesaikan dan memecahkan permasalahan yang

(34)

1. Observasi

Yaitu dengan mengumpulkan dan mengamati secara langsung terhadap

data-data yang akan digunakan dalam perancangan dan pembuatan

website.

2. Wawancara

Yaitu dengan mengadakan tanya jawab dan konsultasi untuk memperoleh

informasi mengenai sistem yang berlaku ataupun informasi-informasi lain

yang sekiranya dapat membantu pengembangan program.

3. Studi Literatur

Yaitu dengan mempelajari buku-buku yang terkait dengan pemecahan

masalah penulis gunakan.

4. Desain dan Struktur Data

Merupakan tahap untuk mendesain tampilan dan struktur data suatu sistem

(pembuatan sistem flow, DFD, ERD, desain input, dan desain output).

5. Pembuatan Program

Merupakan tahap pembuatan Sistem Informasi Profil Bea Cukai Kendari

Berbasis Web.

6. Validasi Sistem

Merupakan tahap pengujian dari suatu sistem.

7. Implementasi Sistem

Merupakan tahap dimana suatu sistem diterapkan langsung pada

(35)

28

Desain sistem merupakan tahap pengembangan setelah analisis sitem

dilakukan, di antaranya membuat Diagram Input Proses Output, System Flow,

Data Flow Diagram (DFD), Entity Relational Diagram (Conceptual Data Model

dan Physical Data Model) dan struktur tabel.

4.2.1 Diagram Input Proses Output

Berikut ini adalah Diagram Input Proses Output dari Sistem Informasi

Web Profile pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3

Kendari. Dalam Diagram tersebut digambarkan Input Proses Output secara global

yang ada didalam sistem yang dibuat. Gambar diagram IPO tersebut dapat dilihat

pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Diagram IPO

4.2.2 Sistem Flow Maintenance Data

Dalam Sistem Flow Maintenance Data, hanya dapat dilakukan oleh

administrator yang mempunyai hak akses. Dalam proses ini, terdapat beberapa

(36)

semua yang berkaitan dengan isi website. Sistem Flow Maintenance Data dapat

dilihat pada gambar 4.2

Gambar 4.2 Sistem Flow Maintenance Data

4.2.3 Sistem Flow Komentar Pengunjung

Dalam sistem flow komentar, pengunjung dapat memberikan komentar

yang terdapat dalam website. Namun pengunjung harus terlebih dahulu

ter-register dan kemudian login terlebih dahulu, hal ini bertujuan untuk menghindari

komentar-komentar yang tidak bersifat membangun atau bertujuan tidak baik.

(37)

30

Gambar 4.3 Sistem Flow Komentar Pengunjung

4.2.4 Sistem Flow Komentar Admin

Dalam sistem flow komentar, admin dapat memberikan komentar yang

terdapat dalam website. Admin harus login terlebih dahulu, admin juga bertujuan

untuk menyeleksi komentar-komentar yang tidak bersifat membangun atau

bertujuan tidak baik. Sistem Flow Komentar Admin dapat dilihat pada gambar 4.4

(38)

4.2.5 Sistem Flow Polling Pengunjung

Dalam sistem flow komentar, pengunjung dapat mengisi polling yang

terdapat dalam website. Namun pengunjung harus terlebih dahulu ter-register dan

kemudian login terlebih dahulu, hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang

valid dari polling tersebut. Sistem Flow Polling dapat dilihat pada gambar 4.5

Gambar 4.5 Sistem Flow Polling Pengunjung

4.2.6 Sistem Flow Polling Admin

Dalam sistem flow komentar, admin dapat memaintenance data polling

yang terdapat dalam website. Sistem Flow Polling Admin dapat dilihat pada

(39)

32

Gambar 4.6 Sistem Flow Polling Admin

4.2.7 Hierarcy Input Proses Output (HIPO)

Berikut ini adalah struktur HIPO dari Sistem Informasi Web Profile pada

Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari. Dalam HIPO

tersebut digambarkan hirarki secara global proses-proses yang ada didalam sistem

yang dibuat.

Adapun gambar HIPO Sistem Informasi Web Profile, maintenance data,

proses data, proses data, daftar users, penyimpanan komentar, lihat content dan

perhitungan poling pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe

(40)

Gambar 4.7 Hierarcy Input Proses Output (HIPO)

4.2.8 Context Diagram

Pada context diagram Sistem Informasi Profil Beacukai Berbasis Web ini

terdiri 2 entitas (bagian), yaitu pengunjung/pengguna dan admin. Kedua entitas

tersebut memberikan input dan menerima output data yang diperlukan. Sebagai

contoh, admin memberikan input berupa pengumuman atau agenda kegiatan

beacukai. Setelah itu, pengunjung dapat melihat pengumuman atau agenda yang

ada di beacukai. Context Diagram dapat dilihat pada gambar 4.8

(41)

34

terdiri 3 proses, yaitu maintenance data, proses data, dan view isi web. DFD Level

0 dapat dilihat pada gambar 4.9

Gambar 4.9 Data Flow Diagram Level 0

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa sistem terbagi menjadi 3 proses.

Proses-proses tersebut antara lain:

1. Maintenace Data

Pada maintenance data, admin dapat langsung memasukkan username

dan password yang telah teregister untuk melakukan maintenance

data seperti melakukan insert, update, delete. Maintenance data

(42)

2. Proses Data

Pada proses data akan dilakukan proses penyimpanan data kedalam

database seperti data daftar pengguna akan masuk kedalam database

users, data isi komentar akan masuk kedalam database nodes, data isi

poling akan masuk kedalam database polls.

3. View Web Profil

Pada view web profil pengguna dapat mendaftar terlebih dahulu

membuat username dan password untuk login. Pengguna juga bisa

melakukan polling dan memberikan komentar tetapi harus melakukan

login terlebih dahulu.

4.2.10 DFD Level 1

Pada DFD Level 1 Sistem Informasi Profil Beacukai Berbasis Web ini

terdiri 3 proses, yaitu maintenance data, proses data, dan view isi web. DFD Level

1 dapat dilihat pada gambar dibawah:

(43)

36

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa sistem terbagi menjadi 4 proses.

Proses-proses tersebut antara lain:

1. Login

Admin melakukan login yang telah teregistrasi pada database users

untuk melakukan maintenance data.

2. Pemberian Komentar

Admin memberikan data komentar untuk diproses menjadi data

tanggapan komentar yang tersimpan didatabase nodes kemudian

menjadi data isi komentar dan diproses lagi menjadi hasil komentar

yang menuju ke admin.

3. Perhitungan poling

Admin memberikan data poling untuk diproses menjadi data poling

yang tersimpan kedalam database polls kemudian menjadi data hasil

poling dan diproses lagi menjadi hasil poling yang menuju ke admin.

4. History Content

Admin memberikan data content untuk diproses dan tersimpan ke

database nodes.

Dari gambar dibawah dapat dilihat bahwa sistem terbagi menjadi 3 proses.

Proses-proses tersebut antara lain:

1. Daftar Users

Data daftar pengguna yang telah melakukan registrasi diproses dan

(44)

2. Penyimpanan Komentar

Data isi komentar diproses dan isi komentar tersimpan didatabase

nodes.

3. Simpan Poling

Data isi poling diproses dan isi poling tersimpan didatabase polls.

Gambar 4.11 Data Flow Diagram Level 1 Proses Data

Dari gambar dibawah dapat dilihat bahwa sistem terbagi menjadi 5 proses.

Proses-proses tersebut antara lain:

1. Lihat content

Data content diambil dari database nodes kemudian diproses dan

hasilnya diberikan kepengguna.

2. Lihat poling

Pengguna mengisi poling kemudian diproses menjadi data isi poling

lalu data isi poling menuju ke proses data untuk melakukan proses

penyimpanan didatabase polls dan database polls memberikan data

poling ke proses lihat poling hasilnya poling dapat dilihat oleh

pengguna.

3. Lihat Komentar

Pengguna mengisi komentar kemudian diproses menjadi data isi

komentar lalu data isi komentar menuju ke proses data untuk

(45)

38

4. Lihat Tanggapan Komentar

Dari database nodes diambil data tanggapan komentar untuk diproses

lihat tanggapan komentar yang hasilnya berupa tanggapan komentar

yang diberikan kepengguna.

5. Lihat Users

Pengguna melakukan daftar pengguna kemudian diproses dan

hasilnya data daftar pengguna diproses data untuk disimpan

didatabase users.

Gambar 4.12 Data Flow Diagram Level 1 View Web Profile

4.2.11 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan gambaran struktur

database dari Sistem Informasi Profil Beacukai Berbasis Web yang telah

dikembangkan. ERD dibagi menjadi dua, yaitu Conceptual Data Model (CDM)

atau secara logik dan Physical Data Model (PDM) atau secara fisik.

A. Conceptual Data Model (CDM)

Pada Conceptual Data Model yang tertera di atas, terdapat tiga tabel yang

(46)

yang lain tidak saling berhubungan atau berdiri sendiri. CDM dapat dilihat pada

gambar 4.13

Gambar 4.13 Conceptual Data Model (CDM)

B. Physical Data Model (PDM)

Pada Physical Data Model yang tertera di bawah, telah menunjukkan isi tabel

secara detil dengan menampilkan constraint yang terdapat dalam tabel. CDM

dapat dilihat pada gambar 4.11

(47)

40

4.2.12 Struktur Tabel

Program Sistem Informasi Profil Beacukai Berbasis Web ini, memiliki

database yang terdiri dari 3 tabel. Tabel-tabel tersebut memiliki struktur tabel

memberikan informasi yang cukup lengkap bagi pengguna sistem.

Tabel-tabel yang digunakan dalam aplikasi ini antara lain:

1. Tabel Users

Nama tabel : Users

Primary Key : uid

Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menampung semua data tentang user (pengguna)

Tabel 4.1 Struktur Tabel Users

Field Type Data Length Constraint

uid integer - Primary Key

(48)

Tabel 4.2 Struktur Tabel Node

Field Type Data Length Constraint

node_id integer - Primary Key

uid integer - Foreign Key

type varchar 32

title varchar 255

comment Integer -

promote Integer -

3. Tabel Poll

Nama tabel : Poll

Primary Key : nid

Foreign Key : uid

Fungsi : Untuk me-maintenance polling

Tabel 4.3 Struktur Tabel Poll

Field Type Data Length Constraint

nid integer - Primary Key

uid integer - Foreign Key

runtime integer -

(49)

42

4.3 Testing Sistem

Berikut ini Testing yang dilakukan dengan metode blackbox testing. Pada

gambar 4.15 dilakukan testing menu yang berada diatas maupun menu disamping

kanan terhubung dengan baik dengan content website yang ingin dilihat.

Gambar 4.15 Testing Menu

Pada gambar 4.16 Form login dilakukan testing username dan pasword

yang acak maka muncul peringatan apabila username benar dan pasword salah

maka diberikan pilihan untuk memilih lupa pasword.

(50)

Pada gambar 4.17 Form Create new account membuat nama username

akun tidak boleh menggunakan tanda baca selain titik, tanda hubung dan garis

bawah dan email harus benar karena password akan dikirim lewat email.

Gambar 4.17 Testing Create New Account

Pada gambar 4.18 Form Komentar ada kolom nama judul atau subject dan

ada kolom komentar yang bisa berisi tentang gambar, tabel seperti menggunakan

microsoft word semua tombol yang ada berjalan sesuai dengan fungsinya, apabila

sudah memberikan komentar dan judul bisa disimpan maupun bisa dilihat

previewnya sebelum disimpan.

(51)

44

Pada gambar 4.19 Form poling dilakukan testing tombol vote berfungsi

dengan baik dan pilihan yang pengguna pilih akan tersimpan. Pengguna harus

login terlebih dahulu untuk melakukan polling.

Gambar 4.19 Testing Polling

4.4 Implementasi Sistem

Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk

melakukan upload web, antara lain :

1. Software pendukung

a. Sistem operasi Microsoft Windows 2000 Server/Pro, XP/Pro/Home

b. XAMPP PHP yang berisi apache dan MySQL

c. Microsoft Office 2007

d. Power Designer 6

e. Sebagai client browser IE 7 atau Mozilla Firefox 3.0

2. Hardware pendukung

(52)

b. VGA dengan resolusi minimal 800x600 atau lebih tinggi dan

mendukung Microsoft Windows

c. RAM minimal 512 atau yang lebih tinggi.

4.5 Rancangan Desain Manual

1. Halaman Utama

Gambar 4.20 Desain Halaman Utama

2. Halaman Content

(53)

46

3. Halaman Maintenance User

Gambar 4.22 Desain Halaman Maintenance Users

4.Halaman Maintenance Polling

(54)

5. Halaman Komentar

Gambar 4.24 Desain Halaman Komentar

4.6 Pembahasan Hasil Implementasi Sistem

1. Halaman Utama

Halaman ini adalah halaman utama dari sistem informasi profil beacukai

berbasis web. Halaman ini akan ditampilkan pada saat pertama kali website ini

diases. Pada halaman terdapat pilihan menu, login, polling, dan search box.

(55)

48

2. Halaman Content

Halaman ini merupakan form khusus admin yang berguna untuk

menyimpan data content ke dalam database. Data ini digunakan untuk melakukan

perubahan pada bagian profil beacukai serta informasi lainnya yang dapat dilihat

pengunjung tanpa harus login terlebih dahulu.

Gambar 4.26 Halaman Content Website

3. Halaman Maintenance User

Halaman ini merupakan form khusus admin yang berguna untuk mengatur

data user yang telah terdaftar ke dalam database. Data ini digunakan untuk

melakukan perubahan pada data user dengan cara insert, update, dan delete.

(56)

4. Halaman Maintenance Polling

Halaman ini merupakan form khusus admin yang berguna untuk

menyimpan data polling ke dalam database. Data ini digunakan untuk melakukan

perubahan pada data polling, mulai melihat hasil polling serta melakukan

perubahan pada pilihan polling hingga pembuatan polling baru dan penghapusan

polling yang sudah tidak berlaku.

Gambar 4.28 Halaman Maintenance Polling

5. Halaman Komentar

Halaman ini merupakan form komentar yang berguna untuk memberikan

komentar (feedback) pada informasi yang ada pada web tersebut.

(57)

50

A3 Kendari sekarang tidak menjadi masalah lagi karena adanya bantuan teknologi

komputer.

1. Pihak Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3

Kendari tidak lagi hanya mengandalkan media surat kabar dan

selebaran untuk memberikan informasi tentang kepabeanan tapi

melalui website ini.

2. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari

memiliki media untuk berbagi dokumen dan foto.

3. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari

memiliki forum disitus ini yang berguna untuk berkomunikasi dengan

para pengusaha maupun masyarakat.

Terlepas dari itu semua komputer hanya sebuah alat yang pemanfaatanya

tergantung sejauh mana pengguna dapat memaksimalkan fungsi dari sistem dan

komputer itu sendiri.

5.2 Kritik dan Saran

Mengingat adanya banyak kekurangan pada situs website yang telah dibuat

ini, maka diharapkan kedepannya dapat dibangun situs Kantor Pengawasan dan

(58)

Terutama dari segi ruang lingkup permasalahan yang masih bisa dikembangkan.

Pengembangan dalam hal diatas sangat membantu pihak Kantor Pengawasan dan

Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari dalam menangani setiap masalah yang

terjadi.

1. Karena situs ini hanya bersifat mempromosikan Kantor Pengawasan

dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A3 Kendari jadi belum adanya

sistem informasi didalamnya. Sehingga hal-hal untuk keamanan

jaringan dan transaksi data kekantor pusat bea dan cukai dijakarta

belum disediakan.

2. Perkembangan drupal hingga saat ini sudah mencapai versi 7 dan

pembuatan situs ini menggunakan drupal versi 6 sehingga diharapkan

dikemudian hari pengembangan situs ini untuk menggunakan drupal

(59)

DAFTAR PUSTAKA

Antonius, Y, A. Pengantar Content Management System (CMS),2009.

Gunardi, I Made dan Lirva32. 2007. Joomla website magic: dengan joomla bikin website semudah memasak mie instan. Jakarta: Jasakom.

Hartono, Jogiyanto. 1990. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur. Andi Offset, Yogyakarta.

Herlambang, Soendoro, dan Haryanto Tanuwijaya, 2005, Sistem Informasi: konsep, teknologi, dan manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta.

http://yozaniar.web.id/wp-content/uploads/2010/03/Binder-Drupal.pdf, didownload pada tanggal 20 Mei 2011.

http://drupal.org

diakses pada tanggal 20 Mei 2011.

Kendall, K.E dan Kendall J.E. 2003. Analisis dan perancangan Sistem Jilid 1. Prehallindo, Jakarta.

Marlinda, Linda, S.Kom, 2004, Sistem Basis Data, ANDI OFFSET, Yogyakarta

Romeo, S.T., 2003, Testing dan Implementasi Sistem, STIKOM, Surabaya.

Rizky, Soetam, 2006, Interaksi Manusia dan Komputer, STIKOM, Surabaya.

Gambar

Tabel 3.1 Keuntungan dan Kerugian Sistem Basis Data
Tabel 3.3 Simbol Entity Relationship Diagram
Gambar 3.1 Konsep Dasar Internet
Tabel 3.4 Hasil kajian untuk kalangan perusahaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

2) Pariwisata merupakan sektor yang tersebar hampir di semua wilayah administrasi Kecamatan Bontoharu dengan wisata situs sejarah yang banyak ditemui seperti Jangkar

Strategi peningkatan produksi tersebut dilakukan dengan: (1) Peningkatan produktivitas melalui penggunaan benih varietas unggul bermutu dan hibrida dengan potensi

Kesimpulan: (1) Dari 25 jenis penyakit hewan menular strategis yang teridentifikasi, terdapat beberapa jenis diantaranya yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia

Walaupun Pesta Adat Belian Paser Nondoi ini juga dirancang untuk menarik wisatawan tetapi pelaksanaannya tetap tidak meninggalkan ciri-ciri ritualnya seperti

Guru membimbing peserta didik untuk menggali informasi tentang masalah sehari-hari yang berkaitan dengan alat ukur standar bengkel otomotif 2.. Guru membimbing peserta didik

Untuk itu perlunya ada alternatif dalam pembuatan SAD QCM yang murah tetapi dapat menampilkan pergeseran sinyal frekuensi tinggi, dengan metode sistem pencacahan

versi Alkitab aktif saat itu (kecuali modul buku atau kamus tersebut sudah mendefinisikan versi Alkitab secara eksplisit). Setiap modul Alkitab yang Anda centang akan

26 April 2012 09:25 © 2006-2012 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) SW5mb3JtYXNpIEt1bmNpIFByaXZhdGUKCklEIExlbGFuZ