PROSIDING
:/..
SEMINAR NASIONAL
,ENEI{GI TERBARUKAN
SEBAGAI SUMBER ENERGI
YANG
BERKELANJUTANDTMASADEPAN:POTENSI,PROSPEK
DAN
TANTANGAN DI INDONESIA
Diterbitkan Oleh :
SYIAH KUALA
UNTVERSITY
PRESS Darussalam, Banda Aceh 23111Telp.
(06s1) 7552440ISBN
: 978-979-827 8-94-5Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang
dilarang mereproduksi sebagian atau selutuh isi buku
ini
dalam bentuk dan tujuan apapun tanpa izin tedulis dari penerbit.Dilarang memperjual belikan buku
ini
dalam keadaan rusak dan mengedarkannya dalam bentukjitid
atau sampul lainEditor :
Dr.Ir.
Samatli, M.ScDr.-Ing.,
Drs. OoAbdut
RosYid, M-ScDAFTAR ISI
Halaman
KATA
PEGANTAR...
iRTNGAKSAN
DAN
REKOMENDASI....
VDAFTAR
ISI...
viii
BAGIANI.
II\TVITED PAPERS1.
Dissemination Strategies For Renewable Energy Sharing experienceof
Germany' s Energy Transformation StrategyUweRehling...-..
2.
Peran Sektor Swasta dalam Mempercepat Proses Energi Terbarukan di IndonesiaThareq Kemal Habibie
3.
Kebijakan dan Strategi Pemerintah Untuk Mendorong Perkembangan Energi Baru dan Terbarukan di IndonesiaOo Abdul Rosyid.
BAGIAN
2.POTENSI DAN
TEKNOLOGI
ENER.GITERBARUKAN DI
INDONESIA
Utilization
ofMunicipal
Solid Waste as Porner Generation:A
Case Studyof
Bantargebang Power Generation Abdul Hamid Budiman...
2.
Kajian Pemanfaatan Energi Biogas di Desa Lampisi Kecamatan Renah Mendaluh Kabupaten Tanjung Jabung BaratNurhayati dan Endri Musnandar
3.
Potensi Biomassa Sebagai Sumber Energy Terbarukan di Sumatera Selatan Faridatul Mukminah dan Erizal Sodikin.4.
Limbah Penggemukan Sapi Berbasis Jerami Padi Amoniasi Untuk ProduksiBiogas
Sebagai Model MandiriEnergi
PedesaanMuhammad Bata
5.
Production of Renewable Energy: Waste Water TreatmentWith
Biogas Re-UseSa{iya Antonius, Julius Sugarjanto dan Ruslan Krisno
6.
Potential of Green Algaefor
Obtaining BioethanolAtmanto Heru Wibowo, Lailatul Mubarokah dan Tri
Yuliastutik
vl1l
53
Rt
l11.
17
24
I
32
39
8
9.
Peluang Penggunaan Energi Terbarukan Untuk Pengeringan Hasil Pertanian Rita Khathir... -.
-Pengaruh Waktu Proses dan Jenis
Alkohol
pada Transesterifikasiin
SituBiji
Jarak Pagar Menggunakan Kavitasi HidrodinamikMuhammad Dani Supardan, Satriana, Ryan Moulana dan Fahrizal.
Litbang Material Penyimpan Hidrogen Berbasis Mgh, Unruk Aptikasi Pada
Kendaraan Fuel Cell Zulkarnain
Jalil...
t 1.
Ganyong (canna edulis kerr.) Sebagai Bahan Baku Bioetanol dan Potensi Pengembangannya di Provinsi Aceh
Ismail Sulaiman dan Murna Muzaifa.
Konversi Selulosa Gulma
Tifa(Cattait,
typhalatifulia
L.) Menjadi Glukosa Sebagai Sumber Bahan Baku BioetanolNormalina Aryi, Eti lndarti dan Muhajir Hidayat.-.--..
BAGTAN 3.
ASPEK SOSIAL
EKONOMI
DAN
LINGKTINGAN ENERGI
TERBARUKAN
1. Peluang Entrepreneurship dalam Pengembangan Energi Surya Pv di
Indonesia
98Oo Abdul Rosyid.
Potensi dan Kendala Orc Power Plant di lndonesia
NurKhakim
105Peranan Energi Baru dan Terbarukan Dalam Penyediaan Energi Nasional Jangka Panjang (Outlook Energi Indonesia 2Ol2)
lra
Fitriana.
4.
Energi Hidrogen : Situasi dan Tantangan RegionalIbnu
Kahfi
121Bachtiar.
5.
COz Emissions, Energy Productivity and Renewable Energy Policy in64
70
76
10.
82
89
2.
J.
t12
Indonesia Fahrul Ri2a1...
A
Pilot Project of Food Crops and Bioenergy Development in Replanted Rubber Piantation AreaFerisman Tindaon, Shanti Desima Simbolon, Bangun Jampubolon,
Fidian Ernawati dan Herdina
Pangaribuan....
139t27
?ilot Project
of Food Crops
and
Bioenergy
Development
in
Replanted
Rubber Plantation Area
n Tindaonr, Shanti Desima Simbolonr, Bangun Tampubolon,'Fidian Ernawatil dan Herdina Pangaribuanr
tProgram Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas HKBP
Nommensen
ABSTRAK
Penelitian pemanfaatan lahan peremajaan (replanting area) tanaman
karet
yangliki
potensi besar untuk pengembangan tanaman panganjagung
telah dilaksanakansatu
perkebunan nusantaradi
Kabupaten Serdang Bedagai dan Simalungun di Utara. Penelitianini
adalah penelitian deskriptif dalam bentukpilot
prQect untukui
kelayakanekonomi
dan kendala teknis yangdihadapi
dalam pengembangan pangandi
lahan peremajaan tanamanperkebunan.
Tanaman selayang
akan tanaman jagung dalam direncanakan seluas 200 ha dan tanaman kedelai seluasha. Penelitian akan mengevaluasi tingkat keberhasilan secara ekonomi dan kendala-yang ditemukan dalam pelaksanaan
pilot
project ini. Hasil penelitian menunjukkanditemukan
kendala-kendalateknis
pengembangan tanamanpangan
di
lahan jaan tanaman perkebunan dan secaraekonomis
tidak layak karenapilot
project n jagung dan kedelai mengalami kerugian besar(Rp
1.656.639.854) dan capaian i tanaman jagung hanya sebesar 23,84 Yo dan tanaman kedelai sebesar 32,935
dafi. Realisasi pengembangan tanaman jagung hanya seluas
i08
ha atau 54o/o dari yangdan
tanaman
kedelai hanya
25
ha
atau
(25o/o)dari
100
Ha
yang canakan. Kendala teknis utama yang dijumpai dalam pengembangan tanaman jagung kedelaiini
yaitu
kekurangan tenagakerja,
kurangnyakekampilan
dan rendahnya ivitas tenaga kerja, kondisi musim, kesulitan akses ke lokasi, kompleksitas teknik,
kendala penanganan panen dan pasca panen.ci: Lahan peremajaan, kelayakan , jagung dan kedelai
ABSTRACT
A study as
a
pilot
project
was conducted to determine thefeasibility
of corn andcultivation
informer
rubber
andpalm oil
plantation that
will
be replanted ing
Bedagai and SimalungunDistricts of North
SumatraProvince.
Cropplanting
rn this study was planned
in
an areaof
j00
hectaresfor
corn and soybeansin
200;
100 hectares respectively. The research used a descriptive method, an inventory constraints, and a simple tabulation of dataobtained.
The results showed that there several main constrains occurence and /osses in amount up to Rp 1.656.639.854. The areaofplanting
that can be realized isonly
aboutlA8
hectaresofcorn
(54%o) andectares
of
soybean
(25%o).The main
obstacles encounteredwere
the
lack
of
Wwer, lack
of
skillsdan
low
labor productivity,
seasonalcondition,
dfficulties
of
and posharvest handling.
All
this obstacles geared towards the low production ivity of corn and soybean.: Replanting area,
feasibility,
corn and soybeanI
*
I
E
E
ry
PENDAI{T]LUAN
Lahan pertanian subur sebagian besar telah dimanfaatkan U,nhlk berbagai sektor,
baik
sektor pertanian maupun nonperLanian (industri, infrastruktur, ipnrukima.4).\ahkan
lahan sawah intensif telah mengalami penciutan akibat konversi.Demikian pula
terjadi persaingan penggunaan lahan yang makin meningkat antara pertanian dan nonpertanian (pertambangan,perindustrian, pemukiman,
infrastruktur) maupun
antara
pertanian tanaman pangan dan nonpangan (perkebunan,induski,
dan bioenergi).Oleh
karena itu, optimalisasi pemanfaatan sumber daya lahan dalam mendukung pengembangan pertaniandi
masayang
akan datangperlu
ditingkatkan.Untuk
mendukunghal
tersebut, perludilakukan identifikasi
secararinci
serta pemutakhirandan
akurasidata
spasial lahan pertanian potensial yang tersedia(Anny
et. a1.,2011). Salah satu langkah operasional dalam rangka mengwujudkan kemandirian pangan yang ditempuh pemerintah yaitu peningkatan produksi dan produktifitas pangan yang berkelanjutan seperti peniegkatan produksilima
komoditas skategis yaitu padi, jagung, kedelai, gula dan sapi potong (Apriyantono, 2008). Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusiauntuk
dapat mempertahankan hidup dan karenanya kecukupan panganbagi
setiap orang setiapwaktu
merupakanhak
azasiyang
layak dipenuhi. Oleh
karena
itu
pemenuhankebutuhan pangan
bagi
seluruh penduduk setiap saat disuatuwilayah
menjadi
sasaranutama kebijakan
pangan bagi pemerintah (Suryana, 2005). Salah satu langkah operasional dalam rangka mengwujudkanLemandirian
pangan yang ditempuh
pemerintah
yaitu
peningkatan
produksi
danproduktifitas
panganyang
berkelanjutan seperti peningkatanproduksi
lima
komoditas strategisyaitu
padi, jagung, kedelai, gula dan sapi potong (Apriyantono,2008).
Jagungdan
kedelai
merupakankomodltas
palawija
utama
di
trndonesiaditinjau dari
aspek pengusahaandan
penggunaan hasilnya,yaitu
sebagai bahanbaku
pangandan
pakan (Sarasutha, 2002; Susanto dan Sirappa, 2005). Tanaman'jagung merupakan salah satu komoditas tanarnan pangan utama yang banyak diusahakanpetani
di
daerah Indonesia yang gmumnya termasuk dalam kawa-san lahankering
dataran rendahhingga
dataran tinggr. Tanaman jagung selain diharapkan hasil bijinya juga bahan hijauannya untuk pakan temak. Jagung merupakan pangan penyumbang terbesar kedua terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) setelah padi (Zubachtirodinet
a|.2007). Terkait produksi jagung di Propinsi SumateraUtara
(Sumut) tahun 2008 akannaik
9,98'/o dibanding2007
denganproduksi
867.044ton,
luas tanam 238.168 ha, luas panen 237.719 ha, dan produktivitas 36,47kwintal per ton.
Tahun
2007, produksijagung
Sumut
(sesuaiARAM)
sebesar804.651
ton,
dengan luas panen 229.827ha,
danproduktivitas
35,01kwintal
per
ton. "Peningkatanproduksi jagung Sumut 2008
juga
akan didukung melalui
program ekstensifikasi dan intensifikasi, serta bantuan benih gratis sebesar 138 ton (BPS, Provinsi Sumut,2A09).Data statistik menunjukkan bahwa dalam
kurun waktu lima
belas tahun terakhir, rata-rataproduktivitas kedelai nasional tidak mengalami perkembangan berarti dan stagnandi
kisaran
1,1-
1,3t/ha-
Sementaraitu,
hasil
penelitian menunjukkan bahwa melalui program Pengelolaan Tanaman Terpadu(PTT)
maka
produksi kedelaidi
tingkat petani dapat mencapai 1,7-
3,2 t/ha
(Atman,2009).
Perluasan areal tanamankedelai
dapat dilalarkan pada lahan -lahan marginal dan lahan perkebunan besar (Sukarrnan et a1., 2008).Jika
sasaranproduklivitas
rata-ratanasional
sebesar1,5 tlha
dapat dicapai,
maka kebutuhan areal tanam nasional diperkirakan sebesar 1,81juta
ha pada tahun 2015 dan 2,24 juta ha pada tahun 2025 (Simatupang et al., 2005).Tantangan utama yang akao dihadapi
untuk
mewujudkan ketahananpangan
dan energi hayati nasional antaralain
adalah: l)degradasi sumber daya lahan dan kelangkaansumber
dayaak,2)
penciutan dankonversi
lahan subur,3)
cekamanvariabilitas
dan perubahaniklim,
dan 4) keterbatasan sumber daya lahan potensiaUsubur. Strategi nasional,.i
1
I
untuk
menghadapi tantangan tersebutadalah:
l)
menghindarikompetisi
penyediaanpangan
untuk
ketahanan
pangan
dengan memprioritaskan
p"rgg,r.ruu,jkqmoditas
bioenergi nonpanganuntuk bioenergi,
dan2)
-"nghirrd*i rcompetiJ"p""gg;;;;l;h;ri,.
untuk pangan melalui pemanfaatan lahan suboptimai bagi komoditas nonpin"gun (Lasdan
Mulyani
2009)- Pengembangan komoditaspenghasil toene.gi,
terutama yang bersaing dengan bahan pangan seperti sawit, kelapa, jagung, tebu, ubitayu,
4an ,ugrr,
-"*erlukan
upaya ekstensifikasi khusus agar
tidak
berdampd< negatif terhadap penlediaan pangan nasional. Perlu pula dilakukan intensihkasi dandiversifftasi
dengan menerapkan teknologi budi daya yang tersedia. (Anny Mulyani dan Irsal Las,200g).Pilot
proier
ini
diharapkan akan menguji aspek produksi dannilai
ekonomls usahatani dan kendala- kendala utama yang dihadapi sehingga dapat diterapkan di tingkat petani
atau
pada
lahan
denganskala
yang rebih luas
khususnyapada lahan
perkebunan. Berdasarkan uraian. diatasakan
dikaji
kelayaka, p"rrg"*bangan
tanamanj6";d";
kedelai pada eks lahan perkebunan karet yang akan diremajakan (replanting)di
lokasi perkebunan karetdi
Kabupaten Serdang Bedagai dandi
kabupaten Simalunguli SumateraUtara dalam upaya
meningkatkan ketahanar pangan nasional.Kajian
inl
merupakan penelitian awal dalam bentukpi/otproiect
yanglelak
dapat digunakariuntukkajian-iajian
berikutnya.METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah metodedeskriptif
yaitu untuk mendapatkan gambaran yang benar mengena!,otjek (Suparmoko, 1998) 1.omri penelitian dilaksanakandi
Kabupaten Serdang Bedagai Kecamaian TanahRaja
yang
ditentukan secaralengaja
(purposive sampling). Penelitian dilakukandalam
u""t"t iilot
pro.lect,
pengambilan sampel
!"Jroi
(tenaga kerja) dilakukan secara simple random riu*ptrrrg au.i petani yangterlibat
dalam kegiatanpilot
projectr Produktivitas lahan dinyatakan dalam-satuan berat
pipil
jagung per ha atau berat tongkol jagung per hektar dunilg
butir
panenkedelai
per
hektar
(kdha),
sedangkananalisis
"to"o*i
tidasarkan pudu"perhi*rrgrfl
lederhana keuntungan (G) atau kerugian
(L)
per hektar menggunakan pendekatan rumus:G(L)
:
TR-TC
;
dimanaG
(L)
adalah keuntungan(gainf-atau
terugian
(loss),TR:
jumlah
penerimaan(Total
revenue) danTC:
Sumraniotal-biaya
ltotoi rort\-
Melalui
1elode
perhitungan sederhana dapatdihitung
analisa usahatani,
produktivitas tanaman kedelai dan produktivitas tenaga kerja serta menginventarisir semua masalah atau kendalayang dijumpai dalam pelaksanaan penelitian
ini.
Bahan dan alat p-enelitian yang digunakan
meliputi
benih jagrrngpioneer
lZ
danbibit
kedelai varieraswillis,
pupuk
kandang ayam,pupuk
NpIl
pupuk
Bio
p
z00oz,
insektisida, alat
semprot,
cangkul dan
peralatan
lainnya.
peliksanaan
penelitian diorganisir dalam sebuah,organisasipilot p)oject
dengan kilengkapan organisasi manejer proyek, kepala produksi, logistik, dan keuangan dilengkapi pelaksana teknls lapang seperti asisten lapangan, mandor dan para peke{a yang didatangtan aansekitarperk"b**.
HASIL
DAN
PEMBAIIASAN
biaya
produksi
senilaiRp
1.825.939.278 atau97
%
dani"r.*u
sedangkan hargajual
Analisa usaha
tani
tanamanjagung
dankedelai
di
lahan perkebunankaret
Hasil
penelitian
pengembangan tanamanjagung
dan
kedelai pada
lahanperkebunan eks tanaman karet yang akan diremajakan (replanting) disajikan dalam bentuk
pilot
project
seperti disajikan padaTabel
1,tabel
z.'faUet
l,
menunjukkan luas areal tanamanjagung
di
kedualokasi
penelifian hanya mencapai 108hektar
atau
54
persen capaian dari yang direncanakan. Produksi total tanaman hanya berkisar 333.70I kg (24 %),hanya
rata-rataRp
1.236
per
kg
(62%),
sehinggadiperoleh
pendapatan sebesar Rp 410.674.235 (13%) dengan produktivitasriil
penjualan sebesar 3.140,kg per hektar (39%).Apabila
kadar
air jagung diatas
18%0,maka harga diturunkan
dengan --_Tgnggangl jumlah/volume fisik jagung dengan menggunakan tabel refaksi (Sarasutha, 2002).Tabel 1. Realisasi dan Analisa Usaha
Tani
Tanaman Jagung di Lahan Perkebunan KaretUraian Realisasi Capaian
(%)
Kebun A Kebun
B
Jumlah./Rerata Luas Areal Pertanaman(ha)
Biaya produksi (Rp/Ha)
Total Biaya Produksi (Rp/ha)
Produlai (kg)
Harga Jual (Rp/kg)
Pgnd"patan (Rp) Keuntungan/Kerugian (Rp)
B/C Ratio
Produktivitas (kg/ha) Wakhr fbulan) 200 9.627.700 i.925.540.000 1.400-000 2.000 3.200 000.000
r.274.460.000 1.66 8.000 5 58 10.576.536 1.237.669.278 113.693 r.257 218.253.055 (r.019.416.223) 50 12.239.133 5888.270.000 160.008
t.17 r
192.421.180 (39s.848.820) 0.33 3.285 8 108
1 1.407.835
1.82s.e3e.278 333.701 1.236 4t0.674.235 (1.460.84s.76s) 0.25 3.140 8 54
t 18
97 24 62 l3 l5 39 160 0.17 2.995 8
Lebih lanjut
Siregar (2009),
menyebutkanbahwa
faktor
penghambat peningkatan produktivitas jagungyaitu
masald*r dalam agrosistem,teknik
budidaya yang diterapkan,faktor insentif
hargajagung
serta
pemasarandan
distribusi
hasil.
Pemerintah perlu menetapkan harga dasarjagung
diatas harga pasar pada saat panenraya
sehingga ada jaminan harga.Beberapa masalah
lain
yangdijumpai
yaitu
adanya kekeringan padabulan
Juli 2008 sampai dengan September 2008 dan curah hujan yangtinggi
pada bulan Oktober2008
sampaiJanuari
2AA9, adanya keterlambatanwaktu
panen, pengang$utan, tidaktersedianya
gudang
penyimpanan,
kehilangan (loosing)
saat
pelaksaanan panen, pengangkutandan
penyrsutan
kadar
air
saat
penylmpan.
Pilot
Project
ini
juga menggambarkankesulitan
penerapankultur teknis
bioteknologi pertanian
rnencakup penggunaanpupuk
kandang ayam,
penyemprotanpupuk
cair
hayati
(I,II,III,IV),
penyemprotan hama
dan penyakit
mengalami kendala dalam ha1 ketersediaanair
dan kekurangan tenagakerja.
Penerapanbioteknologi
pertanianini
mungkin
hanya sesuai untuk skala usaha tani yang lebihkecil.
Adanya peningkatan biaya pemeliharaan tanamandan manajemen sehingga biaya produksi meningkat menjadi
Rp
1.825.939.278. Tingginya biayaproduksiini
disebabkannilai ini
telah memperhitungkan penyediaan sarana produksi pertanianuntuk
seluas
200
hektar
tanamanjagung yang direncanakan.
Akibatnya penelitianini
mengalami kerugian dalam pertanamanjagung
sebesarRp
1.460.674-235atau hanya memperoleh capaian pendapatan sebesar l3%o
daiyang
direncanakan.Hasil
penelitian penerapan bioteknologi pertanian dalam pengembangan tanaman kedelai pada lahan perkebunan eks tanamankaret yang
akan diremajakan (replanting) disajikan dalam bentukpilot
project seperti disajikan pada Tabel 2- Tabet2, menunjukkan luas areal tanaman kedelaidi
kedua lokasi penelitian seluas25
hektar atau 100 persen capaian dari yang direncanakan. Produksitotal
tanaman hanya berkisar 20.582kg
butir
panen (33%),biaya
produksi senilai Rp 263.243.289atat
tl4
% dari rencana sedangkanharga
jual
hanya ruta-rataPrp 3.277 perkg
(55 %), sehingga diperoleh pendapatan sebesarW
67.449.200 (18%)
dengan produktivitasriil
penjualan sebesar 823kg
per hektar (33 [image:8.612.69.514.136.329.2]harga yang sangat rendafr
yaitu Rp
3.sJ4 per kilogram
atau
5g
yo
da.
harga1.,1.?,,
3*i
l:::,:jT.^i191
a-ir kederaii,1.o,
*-***,
g_r+ ,t"
"s";
;;;,.,
:r lebih
lama di
dalam karung atau mendapat hargarr*J'",
aip;;ilT:J:?;;
I:l':*"T*::ll
l:l"5lllg
dipanena".i
u"i"e;;;;"""
basahhasl
panenrkan akan d ip erot eh bij
i
kedelai;".,;;
;;;;
"fi;r"*
i;
;.t;,
ffi
;jffiUT:
ff1fl:i::":"1"3:f:-T-o$
f,e
9",'p:..":
g{u*
proaursi
kederai yaitu jenisnetas,daerah dan waktu
p"o*u*un,
teknik b"aiauyalrang
;;;".;;;,'r;ffi1
i";,
-*.11"f^
11llisis
keuangan ins.entif harga kedelai.".tu'p"-usaran
dan distribusiumping
kemitraan antara petani dan pemerintah.peme.intut
perru menetapkan
i3"T::,ii::fli:g"Ly
pada saaipanen raya sehingga ada jaminanharga
.Beberapa masalah
lain
yangai;umpai
;t
];p""s-;;;;T;;t'ffiffiti*,
ij?,'#:,'or[;'T::j:"qT.:_1p,":gf
rJktober
zoda
olu,!"."r,
r,,;*
yangringgi
p-ada2009
sampai Januari
zoag,
adanyat"t".tu-dit
J''#J**;J,!":i
'*j:?_,ii*,1"f*l::t
er,r,d*g
penyimpanan, pertunya penjemuranbiji
panenr- meningkatnva kehirangan
(loosingl
ruut peraksaana,
o"r#,
^il;;ffiilr1lTl
u"usutan kadarair
saat penyimpan menyebabkannilai p.oa,rki,nir*
riil
tanaman f.encanai encapai 823
R)?
koft.q (7,1.o/^\ kglha (33.%)-.Adanya
-r-*-,^ tenggang waktu pelaksanaan dari bulan Juti:f
:"-o:",301f}
delapanbul"1
io*
s
u"r",iv*e
direncanakan) untuk*:rm
tanam
dan menyebpfan
peningkatanbiaya
pern"lThu.uu, tanaman dan
;:;:l3"1t:,,11?-"^T?-1*l
::;,:*6t
menjadiRo
;i;
$.28e
Akibarnyann
kedelai dilahan perkebunanini
irengalamit"*gi"n
,"u".".10
,tr;;::;!r;
ia
memperoleh capaian pendapatan sebesarrg
%
dalyang
direncanakan.BeuliiSglgq
4rybq
qquhuTuni
Tanaman Kederai di Lahan perkebunan KarerUraian
I Pertanaman (ha)
i$p/Ha)
;a Produksi (Rp/ha)
kg)
ian (Rp)
as (kg/ha) 3n
itas
tanamanjagung
dan kedelaiRencanaA,Ionna Realisasi
Capaian
)
100 8.627.000 229.442.500
62.s}a
6.000 375.000.000
145.557.500
1.63
2.500
5
25 10.529.732 263.243_289
20.582 3.277 67.449.200 -19s.794.0s9
0.26 1.078
8
25
122
114,73 32.93 54.62 17.99
-81.65
43.10
I
(Rp/ke) (Rp)
as areal pertanaman jagung pada peneritian
ini
pada peneritian
ini
yaitu
r0g":*\?:^S:,",-*^
j::":t"uT)aan,nanyamJ-i"aiJ""has,atauproduksi
i.701
kg
tongkol
kering.J-ag.ung);f.oa.rni.,rirr.
.il
j."l
(';:iff
i:tffffii
;
?:T::Jlit::jg,:o^ltlot_k;ri
"Eai
dan produkti"r,u',p,o",
tanaman(6.240
]lrl"n"*")
serra kehilangan
p;"
;;;;;;;?;;Tffi;,,fr:HTJ:,il:
i,el
3 menunjukkan, produksi dan produktivitas tanaman jagungini
sangat jauh;,* j:3:
ha) daiamf:i:*"T
:::r
pilqt project.
n""a"r*v"
p.oo,,r,i,ios
tanamanpercobaan
ini
diseiabr.*
or"n
u"rirer;;#;;'ffi,TTiffiX
I Juli 2008il?,,,1ffiTr3j11?T:11:Tt
sampai dengan Agustus dant"j*;
Adu"yu sebaliknyak;;;u;",
padao"r*Ir""'"ili;'ir-331
"r.
akibat kekeringan gan Desember 2008 terjadi musim hujan sehingga beberapa rokasi mengalami;
I
)
:
t
I
genangan
air
menyebabkan rendahnyaproduksi.
Kekurangan dan tanamantidak
dapat terkontrol mengakibatkan pertumbuhan menjadi [image:10.612.68.503.115.314.2]saat pembungaan dan pembentukan tongkol.
Tabel 3. Produktivitas Tanaman Jagung
di
Lahan Perkebunan Karetkelebihan
air
pada terganggu, terutamaUraian
Luas Areal Pertanaman (ha)
Produksi (kg ) Produktivitas
riil
jual
(kelha)Produktivitas ubinan panen (ke/hu) Produktivitas panen (ke/hu)
Loosing proses panen (kelha)
Rencana
pilot
project
200
1.400.000 8.000
8.000
8.000
Realisasi Capaian
Kebun
A
58
r73.693 2.99s
8.910
6440
3.070
Kebun B
50
160.008 3.285
6.870
6040
830
Jumlah/
(%) Rerata108
54.00333:701
23.843.140
38.95a
7.890
98.636.240
78.001950
24.31Akan
tetapi produktivitas tanaman jagung dalam percobaanini
masihjauh
diatas rata-rata produktivitas nasionallokal yaitu
2.200kdha
sedangkan varietas unggul dapat mencapai10 tonlha
(Susantodan
Sirappa, 2005), akan tetapi masih dibawah rata-rata produktivitas tanaman jaguogtingkat provinsi
(BPS, Provsu, 2009).Hasil
penelitianini
juga
menggambarkan keragaman atau perbedaanproduktivitas yang
dicapai pada saatubinan
panen(7.890kglha),
produktivitas saat realisasi panen
(6.240
ke/ha)
jiku
dibandingkan dengan
produktivitas
riil
(3.140
kdh")
saat penjualan
hasil
tanaman. Rendahnya produktivitas tanaman jug,rog ini juga disebabkan adanya kehilangan (loosing) saat panen disebabkan cara panen,biji
atau tongkoljugurg
tanaman]anfrmengalami
busuk atau rusak saat panen akibat terlalu tua, curah hujan yangtinggi
dan serangan jamur,dan kehilangan dalam transportasi.
Hal
ini
sejalan dengan pendapat Susanto dan Sirappa(2005)
yang mengatakan bahwa inovasi teknologi yang penting dalam pengembangan tananamjugung
adalah penggunaanvarietas unggul,
pengolahantanah,
pemupukan, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengairan, penanganan panen dan pascapanen.
Luas areal pertanaman kedelai pada penelitian
ini
pada penelitianini
mencapai 25hektar
(25%
dari 100 Ha yang direncanakan) dan hanya memberikan hasil atau produksitotal
(20.582kg butir
basah panen kedelai), produktivitasriil
jual
(1.78kg butir
basah panen/ha), produktivitas ubinanQ.67kg
kg butir
panen/haatat
107%)
yaitttT%
diatas yang direncanakan dan produktivitas panen tanaman hanya 1600 kgbutir
panen/ha) serta kehilangan pada saat panen (1.070 kg butir panen /ha), seperti disajikan pada Tabel 4.Tabel 4 menunjukkan, produksi dan produktivitas tanaman kedelai
ini
sangatjauh
dibawah
nilai
dalam perencanaanawal
pilot
project.
Rendahnya rerata produktivitas panen (1.600kglha)
dalam percobaanini
disebabkan oleh berbagaifaktor
salah satunya faktor lingkungan yaitu musim tanam dan curah hujan. Akan tetapi produktivitas tanaman kedelai dalam percobaanini
masihjauh
diatas rata-rata produktivitas nasionallokal
yaituproduktivitas
tanamanjuga
disebabkan adanyakehilangan
(loosing)disebabkan cara panen,
penangananpasca
panen seperti
pengeringan perontokanbiji
kedelai, penjemuran danadanya
tanaman yang mengalarni rusak saat panenakibat terlalu tua,
curahhujan yang
tinggi
dan
serangan kehilangan dalam transportasi.Tabel4. Produktivitas Tanaman Kedelai di Lahan perkebunan Karet
saat
panen brangkasan, busuk ataujamur,
danUraian Rencana
pilot
project Realisasi
Capaian (%) Luas Areal Pertanaman (ha)
Produksi (kg )
Produktivitas
riil
jual
(kgn u)Produktivitas ubinan panen (kg/ha) Produktivitas panen (kgnra)
Loosin
100
62.500
2.500
.
2.500 2.500 2.500
25
20.582 1.600 2.670
1.600 1.070
25
32,93
64 106,8
64
42,9
15
rt
IA
ni 1t :a o.
,
tri
r.
)a
m llt .a
15
si
rh
as
tz
fi
as
ia
tn tuga an an
VA
11
Hal
ini
sejalan dengan pendapat DepartemenPerianian
(2005)
yang mengatakan bahwainovasi teknologi yang penting dalam
pengembangan tananamkedelai
adalah penggunaan varietasunggul,
pengolahan tanah, pemupukan, pengendalian organisme pengganggu tanaman, pengairan. penanganan panen dan pasca panen.Produktivitas
tenagakerja
Produktivitas tenaga kerja dalam hal
penelitian ini
dinyatakan dalam bentuk hari orang kerja(HOK)
yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dalam dalam satuan luas lahan hektar yang mencakup berbagai jenis-jenis pekerjaan yang terdapat dalam penelitian. Rata-rata produktivitas tenaga kerja dalam pengembangan tanaman jagung dankedelai
di lahanperkebunan
disajikan dalamTabel
5
dan Tabel
6.
Secaralunum,
produktivitas tenaga kerja untuk hampir semua pekerjaan berada diatas 100 persen atau diatas nofina umum (rencana) misalnya tanam(1L0.65%),
penyiraman (151.88%), pemupukan dasardan pupuk
kandang(369.42%),
pemanenan(162-56%) atau
secararata-
rata
untuk keseluruhan kegiatanyaitu
133.10 %.Rendahnya
produktivitas
tenagakerja
dalam penelitian
ini
disebabkan adanya kebiasaan atau prestasi pekerja dengantanaman
keras sepertikaret
dan kelapa sawit sehingga belum terbiasa menanam tanarnan pangan jagung dankedelai
yang padat karya, demikianjuga
dalamhal
pelaksanaan panen terdapatproduktivitas
tenagakerja
yangrelatif
rendah (dan25
HOK/ha menjadi 40.71HOK/ha
atau meningkat rcZ.AAY)
padatanaman jagung.
Disamping
itu
jauhnya
sumberair
menyebabkan pekerjaan penyiraman (6.08 HOK/ha atau 151.88%o) meryadi sulit dilakukan dan butuh tenaga kerja yang lebih banyak. Produktivitas tenagakerja
dapatjuga
dilakukan
dinyatakandalam
hasil
produksi
per satuanhari
orangke{a.
Dalam penelitianini
terlihat
bahwa produktivitas tenaga kerja sangat rendah yaitu hanya 35.92kg
hasil tongkol tanaman jagung untuk masing-masing hari orang kerja atau hanya 38.95% dari rencana.Tabel 5. Produktivitas Tenaga Kerja dalam Pilot Project Tanaman Jagung
di
IjahanPerkebunan
Karet
(HOK-)AIa)
..,Ta Uraian Renca na,/No nna Realisasi Kebun
A
Kebun BJumlah/
Capaian (%) RerataPenanaman (HOK/ha) Perawatan dan Pemeliharaan (HOK/ha)
Penyisipan (HOKiha) Penyiraman (HOK/ha)
Pemberian Pupuk Dasar +Pupuk kandang (HOK/ha)
Penyemprotan pupuk cair (Bio P)
(HoK/ha)
Penyiangan tanaman 15
HST(HOK.&a)
Penyiangan tanaman 30 HST (I{OK/ha)
Hama dan Penyakit (HOK/ha) Pemeliharaan tanaman dari gangguan hewan (HOK/ha)
Panen (HOK/ha)
Jumlah
HOKlha
Produktivitas Tenaga Kerja20.00 1.50 4.00 6.00 4.00 14.00 8.00 2.s0 2.00 25.00 87.00 9r.95 16.22 1.50 5.00 2t.33 2.24 8.36 8.00 2.57 2.00 43.73
t 10.95
3t.71 22.13 1.s0 6.08
22.t7
2.44 7.82 8.00 2.95 2.00 40.71 115.79 35.92 110.65 100.0015 1.88
369.42 60.90 55.89 100.00 t17.94 100.00 t62.86 133.10 38.95 Pe Pe Pe Pe Pe kar Pe (H Pe Pe he' Pa Jur Pn ---{-28.04 1.50 7.15 23.00
2.64
r
7.29 8.00 3.33 2.00 37.70 120.64 39.93 Ta Nc 1
OK
HOK:
hari orang kerjaHal yang hampir sama juga terjadi pada produktivitas tenaga kerja pada penanaman kedelai
di
lahan peremajaan perkebunan karetini.
Produktivitas tenaga kerja untuk semuajenis
pekerjaan berada diatas 100 persen atau diatas nonnaumum
(rencana) misalnya tanam (122,5 Yo), perawatan dan pemeliharaan tanaman (192,62yo), pemupukan dasar dan pupuk kandang (381,67%) kecuali panen (60%)
atau secara rata- rata untuk keseluruhan kegiatanyaitu
164,71Yo.
Hal
ini
berarti
bahwauntuk
kebutuhan tenagakerja
dalam keseluruhan kegiatan menanam hingga panen akan dibutuhkao 113 hari olang kerja dalam luasan1 Ha
(
113 HOK/ha
atau
100%) akantetapi
dalampenelitian
ini
dibuhrhkanTabel
6.
Produktivitas PerkebunanTenaga
Kerja
dalamPilot
ProjectKaret
(HOK.)/Ha)Keddlai
di
Lahanan(%)
1t
055
100.00
1s 1.88
369.42 60.90 55.89 100.00 t17.94 100.00 162.86 133.10 38.95 ulman ;emua nlnya
ar dan
nuhan dalam tlalam uhkan anam, Uraian Penanaman (HOK/ha)
Perawatan dan Pemeliharaan (HOK/ha) Penyisipan (HOK/ha)
Penyiraman (HOK/ha)
Pemberian
Pupuk
Dasar kandang (HOK/ha)Penyemprotan
pupuk
cairPanen (HOK/ha)
Jumlah yang dibutuhkan HOK/ha
1
Ketersediaan Tenaga KerjaTenaga kerja didatangkan dari sekitar atau
dari luar lokasi lahan perkebunan
Capaian o//o 122.s 192,62 381,67 389,5 111 100.00 60 139,58 Kelangkaan tenaga kerja dalam jumlah yang besar dan meningkatkan biaya transport pekerja Prestasi
ke{a
rendahdan budaya kerja yang perlu ,naktu penyesuaian
Membutuhkan jumlah
tenaga yang sangat besar dalam waktu yang bersamaan
Tanaman kedelai membutuhkan waktu
reltif
singkat akan tetapi terkendala dalam masa penanaman, pemanenan yang harus disesuaikan Rencina,rNorma(HOK/ha)
Penyiangan tanaman 40
HST(HOK/ha)
14.00Pemeliharaan tanaman
dari
gangguan
2.00 hewan (HOK/ha)+Pupuk
(Bio
P)20.00 24 1.50 4.00 6.00 4.00 25.00 113 24,50 46,23 22.90 15,54
.
15.542,00
15 164,71
Produktivitas
T"r
9,46
32,93'
HOK:
hari orang kerjaTabel T. Kendala Utarna dalam Pengembangan Tanaman Pangan di Lahan Perkebunan
Karet
No
Jenis Kendala Uraian KeteranPrestasi
Ke{a
Kultur
TeknisPanen dan
Pasca Panen
Waktu tersedia
Pekerja sudah terbiasa dengan tanaman keras/tahunan seperti karet, kelapa sawit atau
coklat
dihadapkan kepada tanaman pangan kedelaiPenanaman, perawatan dan pemeliharaan tanaman seperti pembumbunan,
p'emupukan, pengendalian hama penyakit
Panen secara manual dengan tenaga
manusia sangat dibatasi oleh waktu panen yang singkat dan kebutuhan gudang dan tempat untuk penyimpanan, penj emuran
dan pembrangkasan (perontokan
biji
kedelai).
Rentang wakhr tersedia dalam sebuah
kegiatan peremaj aan tanaman perkebunan hanya berkisar 4- 6 bulan.
146
[image:13.612.82.554.102.761.2]Akses lokasi
dengan jumlah tenaga
,:-ke.q'a. Akibatnya
t'
wakfu.pelaksqnaanmenjadi*i'6bih.lama dari wakru yang tersedia
Peningkatan biaya angkut dan kendala
'
pelaksanaan pemeliharan, t'engangkutan hasilpanen.
Terdapat lokasi yang sulit dicapai dengan kenderaan, dan kesulitan penngangkutan
sarana produksi dan hasil panen di dalam lokasi kebun
sendiri
terutama saat kondisi hujan.Beberapa masalah atau kendala
lain
yangdijumpai
di
da'lam penelitianini
yaitu adanya kekurangan tenaga kerja dalam budidaya tanaman. Permasalahanini
ditanggulangidengan
mengupayakantenaga
kerja
dari
lokasi
kebun
lain
yang
mengakibatkan peningkatan biaya transportasi dan upah harian yang berpengaruh terhadap biaya produksi (Tabel7).
Kelangkaanini
diperparah oleh kebutuhan tenagakerja
dalamjumlah
yangbesar
untuk perkebunan sendiri dalam berbagai kegiatandi
lokasi seperti penumbangan pohonkaret, land clearing
(tanamankaret
tua), pengolahan tanah, pembersihan lahan, pembibitan karetdi
polibag, pen:rraman sehingga terjaditarik-menarik
antara kebuhrhan tenaga kerja dalam penanarnan jagung dan tanamaninti
(karet dan kelapa sawit). Skategi pengembangan tanaman jagung .dan kedelaidi
lahan perkebunan besar dapat dilalcukan dengancara
ekstensifikasidan
intensifikasi
sekaligus,namun kendala utama
dalam pengembangan tanamanini
adalah sangat minimnya tenaga kerjadi
lahan pertanian sendiri dan lahan perkebunan"
IGSIMPI]LAN
Beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan pada pelaksanan kajian
ini
antara lain yaitu: 1. Pelaksanaanpilot
project
kurang berhasildicirikan dari
pencapaian produktivitasproduksi
total
tanamanjagung
dan kedelai yangrelatif
rendah, kerugian finansial akibat kekurangan dalam pengelolaan dan faktor lingkungan lainnya.2.
Kultur
teknis tanaman yang diterapkan kurang sesuai untuk skala budidaya tanamanjagung
dan kedelaiyang
sangat luas,kecuali didukung alat
mekanisasi terutama dalam penyediaan tenaga kerja (padat karya) dukungan fasilitas peralatan mekanis (air, pencampuran pupuk dan lain lain).3-
Sumber daya manusia yang tersedia (tenaga kerja) di lahan perkebunan yang terbiasa dengan tanamaninti
adalah tanaman keras, kelapa sawit, karet dan coklat, temyatamemiliki
prestasikerja
atauproduktivitas
tenagakerja
yang
sangat rendahjika
dihadapkanpada
budidaya tanaman pangan jagung dan kedelai seperti dalampilot
project ini.
4.
Terjadi
kekuranganjumlah
tenagakerja
yang besar disebabkan budidaya tanaman pangan seperti jagung dan kedelai merupakan pertanian padat karya (butuh jumlah tenagakerja
yang besar) kecuali digunakan alat mesinuntuk
tanam, pemeliharaan tanaman, dan panen.5.
Terbatasnya tenggang waktu penanaman jagung dan kedelaidi
areal Tanam Ulang(TII)
Karetyang
tersedia karena tanaman utama (Karet atau kelapa. Sawit) harusDAFTAR
PUSTAKA
.-10, Anton, 200g. Kebijakan pembangunan pertanian
di
Indonesia. rcuriatriirurn
Fakultas Pertanian, universitas HKB-Piln",mensen Medan,20 Juni 200g dulyani dan Irsar Las,200g. potensi sumberdaya
rahan dan optimarisasi
r::;#::w;"io"li!^i,!iighaslbioenergidilndonesiJru,,otLitbang
lulyani'
S' Ritung, danIrsal
Las, z0r1. potensidan ketersediaan sumberdaya rahan
untuk ketahanan pangan
.
Jurna'ltirt""g
pertanian,30(2),
201 1:73-g0'
2009' strategi
peningkatan Kederaidi
Indonesia.Balai
pengkajianTeknorogi Pertanian
(Bprp)
Sumateragu*t^1,*ur
llmiah
r"*uqa.
vor
vIII
No.
IJanuari_Apnl
2009, pp: 39_45hrsat Statistik
(Bps)
provinsi
SumarerafJtara,
2oog.Statislik
padi dan parawija sumateraurara
Tahun 2008
d; i"#ur*
Kondisi
iiun
zoog.
Berita
Resmistatistik Provinsi Sumatera
urara
40/07/r2,h.
x,,,
01 Juli 2009H;"lh.a:h
r?*€konomi
Pembangunan- Edisi ke-6.yogyakarta :
BpFEr
-{chmad, 2005- KebijakanKetahanan
panganNasionar.
simposium
Nasionar#*}"ff"ffi:ru;:i"'**iil""i*o.,"*i;;;Arobarisasi,FaperrarpB
t' -{'
N
dan
M-p.
s_irapqa2005
prospekf1
gtrategi pengembangan tanamanlsunguntukmendukungl:pr:gpurrluooirvrarum-Juirar
penelirian
danhgembangan
pertanian 24(2):n_)s
-do'I u'r rvrarul(u' Jurnat
I
,
icr
!-:3
tsodin,
M.S.
pabbage
dan
Subandi.
pagembangan jagung. Dalam: Teknik
^2097
Wilayah produksi
dan
porensi Produksi dan pengembangan.Sr*l*o'",
rertanlanit
{
d
r
Badan penelitian aaneengemb;rg*