• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Arifin Respon tanaman kedelai terhadap lama penyinaran. Agrivita 30(1):

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Arifin Respon tanaman kedelai terhadap lama penyinaran. Agrivita 30(1):"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Alihamsyah T, Ar-Riza I. 2006. Teknologi pemanfaatan lahan rawa lebak. Di dalam: Suriadikarta DA, Kurnia U, Suwanda MH, Hartatik W, Setyorini D, editor. Karakteristik dan Pengelolaan Lahan Rawa. Ed ke-1. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. hlm 181-201.

Arifin. 2008. Respon tanaman kedelai terhadap lama penyinaran. Agrivita 30(1): 61-66.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Palawija di Indonesia. www.bps.go.id [19 Maret 2010].

Banyuasin. 2010. Letak geografis banyuasin. www.banyuasin.go.id [5 Mei 2010]. [CSIRO] Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation. 1983.

Soybean response to controlled waterlodging. Di dalam: Lehane R, editor. Rural Research. The Science Communication of CSIRO’s Beaureau of Scientific Services. hlm 4-8.

[DEPTAN] Departemen Pertanian. 2008. Rencana aksi percepatan peningkatan produksi kedelai tahun 2008. Pertemuan teknis penanaman kedelai. Jakarta. 17 hlm.

Djayusman M, Suastika IW, Soelaeman Y. 2001. Refleksi pengalaman dalam pengembangan sestem usaha pertanian di lahan pasang surut, Pulau Rimau. Seminar Hasil Penelitian Pengembangan Sistem Usaha Pertanian Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Bogor, Juni 2001.

Fehr WR, Cavines CE, Burmood DT, Pennington JS. 1971. Stage of development descriptions for soybeans Glycine max (L.) Merill. Crop Sci., 11: 929-931. Garside AL, Lawn RJ, Byth DE. 1982. Irrigation Management of Soybean

(Glycine max (L.) Merill) in a Semi-arid Tropical Environment. III. Response to Saturated Soil Culture. Aust. J. Agric. Res., 43: 1019-1032. Ghulamahdi M, Rumawas F, Wiroatmojo J, Koswara J. 1991. Pengaruh

pemupukan fosfor dan vari terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai pada budidaya jenuh air. Forum pasca Sarjana, 14(1): 25-34.

Ghulamahdi M. 1999. Perubahan fisiologi tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merill) pada budidaya tadah hujan dan jenuh air. Disertasi. Bogor. Program Pascasarjana. Institut Pertanian. Bogor.

(2)

40 Ghulamahdi M, Aziz SA, Melati M, Dewi N, Rais SA. 2006. Aktivitas nitrogenase, serapan hara dan pertumbuhan dua varietas kedelai pada kondisi jenuh air dan kering. Bul. Agron., 34(1):32-38.

Ghulamahdi M. 2008. Pengaruh genotip dan pupuk daun terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai panen muda pada budidaya jenuh air. J. Agripeat, 9(2):49-54.

Ghulamahdi M, Nirmala E. 2008. Pengaruh waktu pemetikan dan genotip terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai pada budidaya jenuh air. Anterior Jurnal, 8(1):6-13.

Ghulamahdi M, Melati M, Murdianto. 2009. Penerapan teknologi budidaya jenuh air dan penyimpanan benih kedelai di lahan pasang surut. Laporan akhir program insentif tahun 2009. Kementrian Negara Riset dan Teknologi. Hartley RA, Lawn RJ, Byth DE. 1993. Genotypic Variation in Growth and Seed

Yield of Soybean [Glycine max (L.) Merr.] in Saturated Soil Culture. Aust. J. Agric. Res., 44: 689-702.

Hunter MN, De Fabrun PLM, Byth DE. 1980. Response of Nine Soybean Line to Soil Moisture Conditions Close to Saturation. Austral. J.Exp. Agric. Anim. Husb., 20: 339-345.

Inderadewa D, Sastrowinoto S, Notohadiswarno S, Prabowo H. 2004. Metabolisme nitrogen pada tanaman kedelai yang mendapat genangan dalam parit. Ilmu Pertanian, 2: 68-75.

Irwan AW. 2006. Budidaya tanaman kedelai (Glycine max (l.) Merill). Jatinangor: Jurusan Budidaya Pertanian Faperta Unpad. 40 hlm.

Konsten CJM, Suping S, Aribawa IB, Widjaja-Adhi IPG. 1990. Chemical processes in acid sulphate soils in Pulau Petak, South and Central Kalimantan, Indonesia. Di dalam: Papers Workshop on Acid Sulphate Soils in the Humid Tropics. Bogor, 20-22 November 1990. AARD and LAWOO. hlm 109-135.

Lawn B. 1985. Saturated Soil Culture Expanding the Adaptation of Soybeans. Food Legumes Newsletter, 3: 2-3.

Lin SC, Binns MR, Lafkovitch LP. 1996. Stability analysis, where do we tand. Crop Sci., 26: 894-900.

Marschner H. 1995. Mineral Nutrition of Higher Plants. London. Academic Press. hlm 229-369.

Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2002. Perancangan percobaan dengan aplikasi SAS dan Minitab. Bogor. IPB Press.

(3)

41 Nathanson K, Lawn R L, De Fabrun PLM, Byth DE. 1984. Growth, nodulation and nitrogen accumulation by soybean in saturated soil culture. Field Crops Res., 8: 73-92.

Noor M. 2004. Lahan Rawa: Sifat dan Pengelolaan Tanah Bermasalah Sulfat Masam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suastika IW, Sutriadi MT. 2001. Pengaruh Perbaikan Tata Air Mikro terhadap Kualitas Air Tanah dan Hasil Tanaman. Seminar Hasil Penelitian Pengembangan Sistem Usaha Pertanian Lahan Pasang Surut Sumatera Selatan. Badan Penelitin dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Bogor. Juni 2001.

[PUSDATARAWA] Pusat Data - Informasi Daerah Rawa & Pesisir. 2006. Manajemen air & lahan rawa pasang surut. http://www.pusdatarawa.or.id/wp-content/uploads/2010/01/LWMTL.pdf [5 Mei 2010].

Purcell LC, Vories ED, Pounce PA, King CA. 1997. Soybean growth and yield response to saturated soil culture in a temperate environment. Field Crops Research, 49, 205-213.

Ralph W. 1983. Soybean Response to Controlled Waterlodging. Rural Res., 120: 4-8.

Sabran M, William E, Saleh M. 2000. Pengujian galur kedelai di lahan pasang surut. Bul. Agron: 28(2) 41-48.

Small HG, Ohlrogge AJ. 1973. Plant analysis as an aid in fertilizing soybean and peanuts. Di dalam: Walsh LM, Beaton JD, editor. Soil testing and plant analysis. Edisi Revisi. Madison: Soil Science Society of America. hlm 315-327.

Somaatmadja et al. 1985. Kedelai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. 509 hal.

Suastika IW, Ismail IG. 1992. Budidaya Tanaman Pangan di Daerah Pasang Surut. Di dalam: Partohardjono S, Syam M, editor. Risalah Pertemuan Nasional Pengembangan Pertanian Di lahan Rawa Pasang Surut Dan Lebak. Cisarua, 3-4 Maret 1992. Badan Litbang Pertanian. Bogor.

Suastika IW, Sutriadi MT. 2001. Pengaruh Perbaikan Tata Air Mikro terhadap Kualitas Air Tanah dan Hasil Tanaman. Seminar Hasil Penelitian Pengembangan Sistem Usaha Pertanian Lahan Pasang Surut Sumater Selatan. Badan Penelitin dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Bogor. Juni 2001.

(4)

42 Subagyo H. 1997. Potensi pengembangan dan tata ruang lahan rawa untuk pertanian. h. 17-55. Di dalam: A.S. Karama et al., editor. Prosiding Simposium Nasional dan Kongres VI PERAGI. Makalah Utama. Jakarta, 25-27 Juni 1996.

Subagyo H. 2006a. Klasifikasi dan Penyebaran Lahan Rawa. Di dalam: Suriadikarta, D.A., U. Kurnia, Mamat H.S., W. Hartatik, D. Setyorini, editor. Karakteristik dan Pengelolaan Lahan Rawa. Ed ke-1. Bogor: Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Hlm 1-22. Subagyo H. 2006b. Lahan Rawa Pasang Surut. Di dalam: Suriadikarta, D.A., U.

Kurnia, Mamat H.S., W. Hartatik, D. Setyorini, editor. Karakteristik dan Pengelolaan Lahan Rawa. Ed ke-1. Bogor: Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Hlm 23-98.

Sudaryanto T, Swastika DKS. 2007. Ekonomi Kedelai di Indonesia. Dalam: Sumarno, Suyamto, Widjono A, Hermanto dan Kasim H, Editor. Kedelai – Teknik Produksi dan Pengembangan. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. hlm 1-27.

Sudaryono, Taufiq A, Wijanarko A. 2007. Peluang peningkatan produksi kedelai di Indonesia. Dalam: Sumarno, Suyamto, Widjono A, Hermanto dan Kasim H, Editor. Kedelai – Teknik Produksi dan Pengembangan. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. hlm 130-167.

[SUMSEL] Sumatera Selatan. 2010. Sumatera Selatan. www.sumsel.go.id [5 Mei 2010].

Sunarto. 2001. Toleransi kedelai terhadap tanah salin. Bul. Agron., 29(1), 27-30. Suriadikarta DA. 2005. Pengelolaan Lahan Sulfat Masam untuk Usaha Pertanian.

Jurnal Litbang Pertanian, 24(1), 36-45.

Suriadikarta DA, Sjamsidi G. 2001. Teknologi peningkatan produktivitas tanah sulfat masam. Laporan akhir. Proyek Sumber Daya Lahan Tanah dan Iklim. Suyamto et al. 2007. Pengelolaan tanaman terpadu padi lahan rawa pasang surut.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. 37 hlm.

Taiz L, Zeiger E. 1998. Plant Physiology. Ed ke-2. Massachucetts: Sinauer Associates Inc. Publ. hlm 259-282.

(5)

43 Taufik A, Kustyastuti H, Mansuri AG. 2004. Pemupukan dan ameliorasi lahan kering masam untuk peningkatan produktivitas kedelai. Prosiding lokakarya pengembangan kedelai melalui pendekatan pengelolaan tanaman terpadu di lahan kering masam. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung, 30 September 2004. hlm 21-40.

Tampubolon B. 1988. Pengaruh Penggenangan pada Berbagai Fase Pertumbuan Kedelai (Glycine max L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi [tesis]. Bogor. Fakultas Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Troedson RJ, Lawn RJ, Byth DE, Wilson GL. 1984. Nitrogen Fixation by Soybean in Saturated Soil. Austral. Legume Nodulation Conf. Sidney. Troedson RJ, Garside AL, Lawn RJ, Byth DE, Wilson GL. 1984. Saturated soil

culture-an innovative water management option for soybean in the tropics and subtropics. Di dalam: Shanmugasundaram S and Sulzberger EW, Editor. Soybean in Tropical and Subtropical Cropping Systems. Proc. of a Symp. Tsukuba. Japan. hlm 171–180.

Widjaja-Adhi IPG, Nugroho K, Suriadikarta DA, Karama A.S. 1992. Sumberdaya Lahan Rawa: Potensi, keterbatasan dan pemanfaatan. Didalam: Partohardjono, S. dan M. Syam, editor. Risalah Pertemuan Nasional Pengembangan Pertanian Di lahan Rawa Pasang Surut Dan Lebak. Cisarua 3-4 Maret 1992. Badan Litbang Pertanian. Bogor.

Widjaja-Adhi IPG. 1995. Pengelolaan tanah dan air dalam pengembangan sumberdaya lahan rawa untuk usahatani berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Makalah disampaikan pada Pelatihan Calon Pelatih untuk Pengembangan Pertanian di Daerah Pasang Surut, 26-30 Juni 1995, Karang Agung Ulu, Sumatera Selatan.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

46 Associative Meaning Found in The Central Media News PDF 47 Syntactic Characteristics of African American Vernacular English on ‘a Raisin’ in the Sun’ Film PDF 48

Asam yang teroksidasi kuat sangatlah penting dalam proses pelarutan partikel besar agregat karbon di dalam soot ; kemudian asam akan bereaksi dengan koloid untuk

berhubungan dengan jasa yang diberikan oleh sumber daya.. manusia suatu organisasi, yang sering juga disebut

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan partisipasi masyarakat masih tergolong rendah dalam pembangunan kawasan ekowisata mangrove tersebut, namun secara

Setelah melakukan penapisan fitokimia hal selanjutnya yang di lakukan adalah pengujian aktivitas antibakteri ekstrak yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Sarjana Manajemen 3.71 Magister Manajemen 3.88 Sarjana Akuntansi 3.68 Profesi Akuntansi 3.91 Magister Akuntansi 3.81 Sarjana Hukum 3.65 Magister Hukum 4.23 Doktor Ilmu Hukum

Pada penelititian ini penulis akan menghitung tingkat profitabilitas menggunakan tolok ukur Return On Asset (ROA), dengan pertimbangan bahwa ROA merupakan salah