• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBENTUKAN PERILAKU DISIPLIN MELALUI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBENTUKAN PERILAKU DISIPLIN MELALUI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBENTUKAN PERILAKU DISIPLIN

MELALUI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK

DI MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG

SKRIPSI

Oleh:

CHABIBA

NIM. 201010010322060

Dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur Angkatan 2010

JURUSAN TARBIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)

PEMBENTUKAN PERILAKU DISIPLIN

MELALUI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK

DI MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang Untuk memenuhi salah satu persyaratan

Dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu ( S-1)

Oleh:

CHABIBA

NIM. 201010010322060

Dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur Angkatan 2010

JURUSAN TARBIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

(3)
(4)

i

LEMBAR PERSETUJUAN

PEMBENTUKAN PERILAKU DISIPLIN MELALUI PEMBELAJARAN

AQIDAH AKHLAK DI MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG

SKRIPSI

Oleh: CHABIBA

NIM.201010010322060

Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Drs. Sunarto, M.Ag Pembimbing II

(5)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah 1 Malang, Dan diterima untuk memenuhi persyaratan

Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S.Pd. I) Pada tanggal : 23 Juli 2014

Dewan Penguji Tanda tangan

1. Dra. Romelah, M.Ag 1...

2. Drs. Faridi, M.Si 2...

3. Drs. Sunarto, M.Ag 3...

4. Drs.Fathur Rohim, M.Ag 4………....

Mengesahkan , Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Malang Dekan,

(6)

iii MOTTO :

Disiplin akan membentuk pola hidup kita menjadi lebih teratur,

tertib, harmonis dan seimbang.

Ingatlah Allah di waktu senang maka dia akan mengingat kita di

waktu susah dan ingatlah sesungguhnya bersama kesulitan pasti

(7)

iv

PERSEMBAHAN

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang

tak ternilai dan tak terhingga oleh apapun sebagai salah satu bentuk

penghargaan kepada:

1. Bapak dan Ibuku, Bapak dan Ibu Mertuaku serta Saudara- saudaraku yang

selalu memberikan dukungan moril, materiel dan senantiasa mengirimkan

do’a, kasih sayang serta dorongan yang tidak pernah berhenti untuk

mendoakan aku hingga terselesainya penulisan skripsi ini.

2. Suamiku tercinta terima kasih atas do’a serta motivasinya, perhatian dan bantuan moral hingga terselesaikannya laporan skripsi ini.

3. Kepada Anakku tersayang yang selalu memberi hiburan dan penyemangat

dalam hidupku.

4. Teman- teman semua di Tarbiyah angkatan 2010 Fakultas Agama Islam

(8)

v ABSTRAK

Pembentukan Perilaku Disiplin Melalui Pembelajaran Aqidah Akhlak Di MTs Muhammadiyah 1 Malang. Chabiba; 201010010322060; Jurusan Tarbiyah FAI UMM.

Kata Kunci: Perilaku Disiplin, Pembelajaran Aqidah Akhlak

Perilaku disiplin merupakan cerminan konkret yang tampak dalam sikap, perbuatan dan perkataan sebagai reaksi seseorang yang muncul karena adanya pengalaman proses pembelajaran dari lingkungan. Sikap, perbuatan dan perkataan tersebut dapat menjadi positif atau negatif. Pembelajaran aqidah akhlak adalah usaha sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT dan merealisasikannya dalam prilaku akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari- hari melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, pengalaman, keteladanan dan pembiasaan.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengalaman peneliti saat menjalani Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang mendapati siswa yang datang terlambat, siswa yang gobrol dengan teman, ngantuk dan izin ke kamar mandi padahal dia ke kantin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai kedisiplinan dalam bidang studi aqidah akhlak di MTs Muhammadiyah 1 Malang dan mendeskripsikan pembentukan prilaku disiplin siswa melalui pembelajaran aqidah akhlak di MTs Muhammadiyah 1 Malang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan subyek siswa kelas VII, guru bidang studi aqidah akhlak dan Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah 1 Malang. Pemilihan MTs Muhammadiyah 1 Malang sebagai setting penelitian didasarkan pada background lembaga ini sebagai salah satu Madrasah Tsanawiyah yang berada di kawasan Kecamatan Lowokwaru. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya menggunakan tehnik kualitatif. Pemeriksaan uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi data yaitu membandingkan data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.

(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Chabiba

Nim : 201010010322060

Tempat / Tgl. Lahir : Malang, 4 Desember 1983

Fakultas / Jurusan : Agama Islam / Tarbiyah

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul :

Pembentukan Perilaku Disiplin Melalui Pembelajaran Aqidah Akhlak Di

MTs Muhammadiyah 1 Malang

Adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar- benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapat sanksi akademis.

Malang, 5 Juli 2014 Mahasiswa Ybs,

(10)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang berkenan melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir menyusun skripsi dengan judul “ PEMBENTUKAN

PERILAKU DISIPLIN MELALUI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTs MUHAMMADIYAH 1 MALANG”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam menempuh ujian Sarjana Pendidikan Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penyelesaian tugas ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan orang- orang yang terkait. Oleh karena itu dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan terimah kasih yang tak terhingga kepada:

1. Untuk Bapak dan Ibuku, Bapak dan Ibu Mertuaku, Saudaraku, suamiku tercinta serta anakku tersayang yang selalu memberikan do’a serta motivasinya, perhatian dan bantuan moral hingga terselesaikannya laporan Skripsi ini.

2. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Dr. Muhadjir Effendy, M.Ap memberi kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang.

(11)

viii

4. Bapak dosen pembimbing I Drs. Sunarto, M.Ag dan Bapak pembimbing II Drs. Fathur Rohim, M.Ag yang telah banyak memberi nasehat, bimbingan dan dorongan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang yang banyak memberi tambahan ilmu pengetahuan selama penulis menempuh studi di Universitas Muhammadiyah Malang serta memberikan dorongan yan tiada hentinya.

6. Keluarga besar MTs Muhammadiyah 1 Malang, terima kasih atas dukungan yang diberikan dan telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.

7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelasaikan tugas akhir ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu- persatu.

Akhinya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Malang, 5 Juli 2014 Penulis

(12)

65

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Asy Mas’udi. (2000). Pendidikan dan Kewarganegaraan. Yogyakarta: PT Tiga Serangkai.

Abdullah. Pengertian Belajar, diakses pada tanggal 03 Maret 2011 dari http:// www.smunet.com

Bentuk Proses Pembentukan Prilaku. Diakses pada tanggal 3 Nopember 2012 dari http:// dewasastra.wordpress.com

Bentuk- bentuk dan Proses Perilaku. Diakses pada tanggal 8 Januari 2012 dari htlm.Bedande.blogspot.com

Departemen Agama RI, GBPP MTs Pelajaran Akidah Akhlak. Jakarta: Dirjend Bimbingan Islam, 1994.

Djuju, Sujono S. (2001). Metode dan Tehnik Pembelajaran Partisipasif. Bandung: Falah Production.

Fadlillah M, Khorida L.M. (2013). Pendidikan Karakter Anak Usia Dini. Jogyakarta: Ar- Ruzz Media.

Keraf, Gorys. (1991). Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah.

Lemhannas. (1995). Disiplin Nasional. Balai Pustaka: Jakarta

Lubis, Mawardi. (2000). Evaluasi Pendidikan Nilai Perkembangan Moral Keagamaan. Mahasiswa PTAIN, Bengkulu.

Moekijat, (1987). Managemen kepegawaian / Personel Management. Jakarta : Alumni

Mar’at. (1984): Sikap Manusia , Perubahan serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

(13)

66

Noeng, Muhajir. (1996). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rakesarasin.

Pembelajaran. Diakses pada tanggal 12 Februari 2010 dari http: // www.answer.yahoo.com

Romika, Mawaddati, Ika. ( 2012). Prinsip Metode Pembelajaran Dalam Al-

Qur’an.Tesis Magister Ilmu Agama Islam UMM, Malang.

Schaefer. C.. Bagaimna Membimbing Mendidik dan Mendisiplinkan Anak Secara Efektif. Jakarta: 2000.

Syaiful Sagala. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Akfabeta.

Semiawan , Conny.R. (2009). Penerapan Pembelajaran pada Anak. Jakarta: PT Ideks.

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Disiplin adalah suatu tindakan yang menunjukkan prilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Kedisiplinan dapat dilakukan dan diajarkan kepada anak di sekolah maupun di rumah dengan cara membuat semacam peraturan atau tata tertib yang wajib dipatuhi oleh setiap anak. Peraturan dibuat secara fleksibel, tetapi tegas. Dengan kata lain, peraturan menyesuaikan dengan kondisi perkembangan anak, serta dilaksanakan dengan penuh ketegasan. Apabila ada anak yang melanggar, harus menerima konsekuensi yang telah disepakati. Oleh karena itu, supaya peraturan dapat berjalan dengan baik, hendaknya orangtua maupun pendidik menyosialisasikan terlebih dahulu kepada anak.

Peraturan untuk menanamkan kedisiplinan dapat dilakukan mulai dari hal- hal yang sederhana. Kalau di rumah, misalnya: ketika makan, minum, mandi, atau yang lainnya anak dianjurkan berdoa terlebih dahulu dan membudayakan untuk antre. Sedangkan peraturan dan tata tertib di sekolah , misalnya siswa wajib berpakaian sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh sekolah, siswa hadir di sekolah tepat waktu atau paling lambat 5 menit sebelum pelajaran dimulai, dan lain- lain.

(15)

2

secara terus menerus maka disiplin tersebut akan menjadi kebiasaan bagi anak. Orang- orang yang berhasil dalam bidangnya masing- masing umumnya mempunyai kedisiplinan yang tinggi. Sebaliknya orang yang gagal, umumnya tidak disiplin. Kemudian, yang tidak kalah penting ialah perilaku disiplin ini harus pula ditunjukkan oleh orangtua maupun pendidik yaitu guru itu sendiri. Apabila kita menghendaki anak kita untuk disiplin, kita pun harus menunjukkan sikap disiplin di hadapan mereka. Secara tidak langsung akan menjadikan mereka disiplin dalam berbuat dan melakukan segala aktifitas akhirnya akan menjadi karakter dalam kehidupannya.1

Keteladanan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan cara (metode) seorang guru dalam memberikan pendidikan, salah satu tujuannya untuk Menanamkan kedisiplinan .Maka menanamkan kedisiplinan di sekolah adalah bagian dari kelancaran proses belajar mengajar. Oleh karenanya masalah disiplin perlu mendapat perhatian utama. Dengan demikian para siswa sudah seharusnya mendapat bimbingan yang sesuai dan mengembangkan berbagai kemampuan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui disiplin yang tinggi.

Tujuan pembelajaran yang utama adalah membekali siswa dengan kemampuan - kemampuan yang bersifat pengalaman, pemahaman moral dan ketrampilan sehingga dapat mengalami perkembangan yang positif . Atas dasar ini diperlukan metode pembelajaran yang sesuai pada tiap pokok

1

(16)

3

bahasan, dan yang lebih penting lagi adah agar siswa dalam pembelajaran agama Islam terutama pada pelajaran aqidah akhlak siswa merasa asyik, senang dan dapat menikmatinya.2 Akhlak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Kedudukan akhlak itu sangat penting untuk diperhatikan , sebab melalui akhlak, manusia akan memperoleh martabat yang tertinggi, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Akhlak seseorang dapat dikatakan baik atau terpuji jika tindakan lahir dan batin seorang itu sesuai dengan suatu dasar dan ukuran norma agama . Dan sebaliknya akan di katakan buruk, jika tindakan itu tidak sesuai dengan dasar bahkan menyimpang atau bertentangan dari ajaran Islam.

Begitu juga dengan pembelajaran aqidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan tingkah laku siswa. Apalagi dalam pelaksanaan pembelajaran aqidah akhlak tersebut masih terdapat kelemahan-kelemahan yang mendorong dilakukannya penyempurnaan terus-menerus. Kelemahan tersebut terdapat pada materi pendidikan aqidah akhlak yang lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif) dan minim dalam pembentukan sikap (afektif) serta pembiasaan (psikomotorik).

Dari hasil observasi pra penelitian, peneliti melihat beberapa hal yang berkaitan dengan perilaku dalam kedisiplinan di MTs Muhammadiyah 1 Malang. Salah satu contoh masalah kedisiplinan siswa adalah peraturan untuk tidak datang terlambat ke sekolah tetapi siswa mesti ada saja yang datang

2

(17)

4

terlambat, perbuatan ini sudah merupakan sifat siswa yang sulit untuk dihilangkan, bahkan ada siswa yang membolos, kemudian di saat proses belajar mengajar ada siswa yang gobrol dengan teman, ngantuk, dan ada juga siswa yang izin ke kamar mandi padahal dia ke kantin beli makan.

Oleh sebab itu akhlak memegang peranan yang sangat penting dalam membentuk prilaku kedisiplinan siswa di MTs Muhammadiyah Malang. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang keberadaan pendidikan aqidah akhlak di MTs Muhammadiyah dalam pembentukan prilaku disiplin, dengan mengambil judul : PEMBENTUKAN PERILAKU DISIPLIN MELALUI PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTS MUHAMMADIYAH 1 MALANG.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa nilai kedisiplinan dalam bidang studi aqidah akhlak di MTs Muhammadiyah 1 Malang?

(18)

5

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka pada pembahasan ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan nilai kedisiplinan dalam bidang studi aqidah akhlak di MTs Muhammadiyah 1 Malang.

2. Untuk mendeskripsikan pembentukan perilaku disiplin siswa melalui pembelajaran bidang studi aqidah akhlak di MTs Muhammadiyah 1 Malang.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi lembaga

Dapat menjadi bahan pemikiran dan pertimbangan dalam menentukan langkah- langkah yang strategis dan menanggulangi perilaku yang tidak disiplin siswa di MTs Muhammadiyah 1 Malang.

2. Bagi siswa

Memberikan pemahaman khususnya dalam menerapkan perilaku disiplin melalui pembelajaran aqidah akhlak di MTs Muhammadiyah 1 Malang. 3. Bagi guru

(19)

6

4. Bagi peneliti yang lain

Dapat menjadi motivasi dan tambahan informasi untuk meneliti masalah yang berkaitan dengan mata pelajaran aqidah akhlak baik dengan fokus yang sama ataupun berbeda.

5. Bagi peneliti

Dapat menambah wawasan ilmiah dan keluasan pengetahuan setelah mengadakan penelitian dan mempelajarinya.

E. Batasan Istilah Dalam Judul

Mengingat keluasan masalah yang berkaitan dengan judul penelitian maka penulis perlu memberikan penegasan terlebih dahulu mengenai beberapa istilah pada judul skripsi ini. Adapun istilah- istilah tersebut adalah: 1. Pembentukan

Pembentukan adalah asal kata “ bentuk “ kemudian mendapatkan awalan pe dan akhiran an sehingga pembentukan, adalah kata turunan melalui proses mortofologi bahasa Indonesia dengan kata- kata serapan sebagai bentuk dasarnya. Kata- kata serapan, sebagai warga kosakata bahasa Indonesia, juga dapat mengalami proses pembentukan sebagaimana warga kosakata yang lain. Proses pembentukan itu ada tiga macam, yaitu pengimbuhan, pengulangan, dan pemajemukan. Dalam kaitannya dengan unsur serapan, pembicaraan hanya menyangkut pengimbuhan, karena dalam pengulangan dan pemajemukan tidak ada yang perlu dibicarakan. 3

3

(20)

7

Pembentukan adalah proses, cara, perbuatan membentuk.4 Menurut Lukman Ali dalam kamus besar bahasa Indonesia Pembentukan adalah perbuatan (hal, cara). 5Maka arti dari pembentukan yang peneliti kaitkan dengan penelitian ini adalah usaha yang dilakukan guru kepada peserta didik dalam membentuk perilaku disiplin melaui pembelajaran aqidah akhlak. 2. Perilaku

Perilaku adalah kemampuan untuk membuat pilihan tentang bagaimana bersikap, alih- alih merespon berdasarkan implus atau dorongan hati. “ Perilaku sebagai hasil proses belajar. Dalam proses belajar itu terjadi interaksi antara individu dan dunia sekitarnya. Sebagai hasil interaksi maka jawaban yang terlihat dari seseorang individu akan dipengaruhi oleh hal- hal atau kejadian- kejadian yang pernah dialami oleh individu tersebut maupun oleh situasi masa kini.” 6

3. Disiplin

“ Disiplin berasal dari kata”Disco-Didici” yang berarti belajar, dan

belajar berarti menambah ilmu atau pengetahuan untuk memperluas pemandangan dan mempertinggi martabat orang yang bersangkutan. Semuanya mempunyai tujuan kebaikan dalam arti dekat dan jauh. Menerapkan disiplin yang wajar berarti memberikan kesempatan belajar yang baik kepada anak didik. Dengan cara ini anak didik dapat menghayati

4

Hasan Alwi, et al,. Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta: 2003), hal. 136. 5

Lukman Ali, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta: 1994), hal. 520. 6

(21)

8

nilai- nilai yang baik secara batiniah (internal), dan bukan merupakan hal- hal berada di luar dirinya (eksternal).”7

Istilah disiplin berasal dari bahasa latin “ Disciplina” yang menunjuk

kepada kegiatan belajar mengajar. Istilah tersebut sangat dekat dengan istilah dalam bahas Inggris “ Disciple” yang berarti mengikuti orang untuk

belajar di bawah pengawasan seorang pemimpin. Dalam belajar tersebut, bawahan dilatih untuk patuh dan taat pada peraturan- peraturan, yang dibuat oleh pemimpin. Disiplin adalah mengajar. Mendisiplinkan anak- anak, sebetulnya sedang mengajar dua hal, yaitu melakukan perbuatan yang baik dan menghindari perbuatan yang tidak baik.8

4. Pembelajaran

Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori. Belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh pihak peserta didik atau murid.9

5. Aqidah Akhlak

Aqidah dan akhlak dalam ajaran islam merupakan pangkal utama dalam menumbuhkan keyakinan manusia kepada Tuahnnya dan mengatur tata kehidupan di dunia, serta sebagai bekal di akhirat kelak. Dalam pembelajaran pada tingkat sekolah, aqidah akhlak merupakan dasar pengetahuan kognitif yang sarat dengan pembentukan dan pengembangan kearah afeksi siswa.

7

Barnadib. 1,Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta, 1986), hal, 25. 8

Dodson. F, Mendisiplinkan Anak Dengan Penuh Kasih Sayang (Jakarta, 1991), hal, 1. 9

(22)

9

Dalam hal ini siswa tidak dijejali pengetahuan belaka, tetapi bagaimana siswa mampu meyakini dan menerapkannya dalam kehidupan.

Aqidah akhlak yaitu sub- mata pelajaran pada jenjang pendidikan dasar yang membahas ajaran Islam, dalam segi aqidah dan akhlak.10 Menurut Muhaimin aqidah akhlak merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan agama Islam yang mengandung pengertian pengetahuan, pemahaman dan penghayatan tentang keyakinan atau kepercayaan dalam Islam yang menetap dan melekat dalam hati yang berfungsi sebagai pandangan hidup, perkataan dan amal perbuatan siswa dalam segala aspek kehidupannya sehari- hari.11

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa aqidah akhlak merupakan sub- mata pelajaran pendidikan agama Islam dalam segi aqidah dan akhlak mengandung pengertian pengetahuan, pemahaman dan penghayatan tentang keyakinan atau kepercayaan yang berfungsi sebagai pandangan hidup, perkataan dan amal perbuatan siswa dalam segala aspek kehidupan sehari- hari.

6. MTs Muhammadiyah 1 Malang

MTs Muhammadiyah 1 Malang adalah salah satu lembaga pendidikan yang bercorak Islam selain mata pelajaran umum juga diajarkan mata pelajaran pendidikan agama Islam yang ada di wilayah kota Malang . Alamatnya berada di jalan Baiduri Sepah No 27 kelurahan Tlogomas kecamatan Lowokwaru.

(23)

10

F. Sistematika Penulisan

Penulisan, skripsi ini terdiri dari lima bab, yang meliputi:

Bab I berisi tentang pendahuluan yang memuat tentang latar belakang yakni menjelaskan mengapa peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. Rumusan masalah berisi tentang masalah apa yang akan ditemukan oleh peneliti. Tujuan penelitian memuat tentang apa saja tujuan dari hasil penelitian ini. Manfaat penelitian memuat tentang apa manfaat ataupun guna dari hasil penelitian yang didapatkan.

Bab II memuat tentang kajian pustaka, sub pertama membahas tentang pengertian perilaku, jenis-jenis perilaku, bentuk prilaku, faktor pembentukan perilaku dan proses terjadinya perilaku. Sub bab kedua membahas tentang pengertian disiplin, nilai disiplin, tujuan disiplin, faktor disiplin, unsur- unsur disiplin dan macam- macam disiplin. Sub bab ketiga membahas tentang pengertian pembelajaran, unsur- unsur pembelajaran, langkah- langkah pembelajaran, Dan sub bab keempat tentang pengertian aqidah akhlak , dasar aqidah akhlak, pembelajaran aqidah akklak.

Bab III berisi tentang metode penelitian yang membahas tentang pendekatan penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.

Bab IV berisi tentang hasil penelitian di lapangan. Bab V berisi kesimpulan dan saran- saran.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan koreografi tari “Sarpa Kenaka” dalam Bedhaya Sarpa Rodra karya Fajar Prastiyani di ISI Surakarta dari segi konsep, aspek gerak,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah mengikuti perkuliahan: (1) prestasi belajar mahasiswa meningkat dan hampir 100% mahasiswa men- capai skor 70; (2) kualitas

tingkat kematangan yang diharapkan (Expected Maturity Level ) pada Sistem Informasi SIAKAD di Pusat Komputer IAIN Raden Intan Lampung bertujuan untuk mengetahui

Hasil analisis periode 1994-2013 menunjukkan telah terjadi peningkatan curah hujan harian maksimum di kedua stasiun serta perubahan tutupan lahan hutan, dan

Duffin dan Simpson dalam bukunya Kesumawati (2008: 230) menyatakan bahwa pemahaman konsep sebagai kemampuan siswa untuk: (1) menjelaskan konsep, dapat diartikan siswa mampu

Universitas Riau, Hari Senin 13 Juni 2016, Bertempat di ruang Dekan FH UR.. Riau saat ini masih belum baik. Pengetahuan dan pemahaman hukum sivitas akademika dalam berlalu

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi dengan tidak mengabaikan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang

Dengan demikian hasil perhitungan analisis rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan pemerintah daerah Kota Tangerang periode 2008 sampai 2012