RINGKASAN
YAHYA, 2000 Judul PERAN PEMULUNG DALAM PENGELOLAAN
SAMPAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN UPAYA KOTA BANDA ACEH
MENUJU KOTA "BERIMAN"
dibimbing oleh : Prof. Dr. Usman Pelly, MA
sebagai Ketua Komisi, Dr. Ir. Sumono, MS dan Ir. O.K. Nazaruddin Hisyam, MS
sebagai anggota.
Pertumbuhan dan perkembangan Kota Banda Aceh dewasa ini telah memicu
persoalan baru yang cukup merepotkan. Sampah-sampah yang menumpuk di
berbagai sudut kota, menjadi pekerjaan rumah khususnya bagi Dinas Kebersihan dan
Pertamanan Kota
dan
umumnya bagi seluruh masyarakat di Kota Banda Aceh.
Masalah sampah ini menjadi tanggung jawab bersama, karena itu harus dicari solusi
yang tepat
untuk mengantisipasi melimpahnya sampah. Hadirnya pemulung
belakangan ini untuk mengambil sampah-sampah anorganik yang masih dapat didaur
ulang (recycle) berkonstribusi terhadap kebersihan lingkungan, serta dapat membantu
menekan debit sampah.
Penelitian ini untuk melihat sejauhmana peran pemulung dalam pengelolaan
sampah dan hubungannya dengan upaya kebersihan lingkungan, sistem pengolahan
sampah,
mengurangi
debit
sampah
di
TPS
dan
TPA,
Iingkungan sosial
ekonomi/pendapatan pemulung itu sendiri serta memprediksikan masa depan
pemulung di Kota Banda Aceh. Hal tersebut berkaitan dengan pelaksanaan Perda
No.6 tahun 1980 No. 188.342/82711980. Tanggal 27 Desember 1980 tentang
kebersihan dan keindahan kota, dengan motto Kota "Beriman".
Penelitian ini dilaksanakan di Kota Banda Aceh. Jumlah pemulung di Kota
Banda Aceh sebanyak 800 orang. Terdiri dari pemulung formal dan nonformal.
Sampel diambil secara proporsional 15% dari empat kecamatan dalam Kota Banda
Aceh, yaitu sebanyak 120 orang. Kecamatan Meraxa sebanyak 7 orang, Kecamatan
Baiturrahman sebanyak 16 orang, Kecamatan Kuta Alam sebanyak 57 orang, dan
Kecamatan Syiah Kuala sebanyak 40 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan
u
III
menggunakan kuesyioner (angket), wawancara, observasi langsung ke lapangan serta
studi dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan Korelasi Product Moment
dengan menggunakan jasa Komputer program SPSS for window 6.0. Kemudian
dilanjutkan dengan uji (t-test) untuk melihat hubungan variabel berbas (X) dengan
variabel terikat (Y).
lndikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : umur,
jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, lamanya menckuni profcsi
pcmulung, jumlah anggota regu kerja, alat transportasi yang digunakan, jam
kerja/hari, motivasi kerja, kondisi jalan dan konteiner (TPS), lokasi TPS, jumlah hasil
pulungan/oranglhari, jumlah pendapatan/oranglhari, jumlah yang dapat ditabunglhari
serta pengeluaran rutin untuk berbagai kebutuhan.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemulung memiliki andil yang
bermakna dalam upaya kota Banda Aceh menuju kota "Beriman". Menyangkut masa
depan pemulung sendiri dengan kondisi yang ada saat ini di Kota Banda Aceh belum
menunjukkan tanda-tanda yang lebih baik. Berkenaan dengan pengelolaan sampah
yang dilakukan Pemda belum mencapai hasil yang maksimal. Hal ini karena sarana
dan prasarana yang dimiliki saat ini kurang memadai, sehingga menyebabkan Perda
NO.6 tahun 1980 belum terlaksana secara sempurna. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
produksi sampah di kota Banda Aceh mencapai 356,61 m
3lhari,sedangkan yang
terangkut baru berkisar 248,92 m
3lhari.