• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Pemulung Dalam Pengelolaan Sampah Dan Hubungannya Dengan Upaya Kota Banda Aceh Menuju Kota Beriman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peran Pemulung Dalam Pengelolaan Sampah Dan Hubungannya Dengan Upaya Kota Banda Aceh Menuju Kota Beriman"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

---

..

.Iudul Penelitian

PERAN PEMULUNG DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

DAN HUBlJNGANNYA DENGANUPAYA ROTA BANDA

ACEH MENUJU KOTA "BERIMAN".

. Nama Mahasiswa

Nomor Pokok

Program Studi

YAH Y A

973104018

PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN

LINGKUNGAN

(PSL)

Menyetnjni :

Komisi Pembimbing,

( Prof. Dr. Usman Pell

A )

Ke

t

u a

r.

.K.

Nazarnddin His am MS)

Anggota

rof. Dr. dr• .lazannl Anwar)

( Dr. Jr. Sumono, MS )

Anggota

Tanggal Lulus : 28 September 2000

(4)

- - -

MMMMMMMMM

セセ

MMM

.

RlNGKASAN

YAHYA, 2000 Judul PERAN PEMULUNG DALAM PENGELOLAAN

SAMPAH DAN HUBUNGANNYA DENGAN UPAYA KOTA BANDA ACEH

MENUJU KOTA "BERIMAN"

dibimbing oleh : Prof. Dr. Usman PeIly, MA

sebagai Ketua Komisi, Dr. Ir.Sumono, MS dan Ir.

0.

K. Nazaruddin Hisyam, MS

sebagai anggota.

Pertumbuhan dan

perkembangan

Kota Banda Aceh dewasa ini telah memicu

persoalan baru yang cukup merepotkan. Sampah-sampah yang menumpuk di

berbagai sudut kota, menjadi pekerjaan rumah khususnya bagi Dinas Kebersihan dan

Pcrtamanan Kota

dim

umumnya bagi seluruh masyarakat di Kota Banda Aceh.

Masalah sampah ini mcnjadi tanggung jawab bcrsama, karcna itu harus dicari solusi

yang tepat

untuk mengantisipasi

melimpahnya sampah. Hadirnya pemulung

belakangan ini untuk mengambil sampah-sampah anorganik yang masih dapat didaur

ulang (recycle) berkonstribusi terhadap kebersihan lingkungan, serta dapat mcmbantu

menekan debit sampah.

Penelitian ini untuk melihat sejauhmana peran pemulung dalam pengelolaan

sampah dan hubungannya dengan upaya kebersihan Iingkungan, sistem pengolahan

sampah,

mengurangi

debit

sampah

di

TPS

dan

TPA,

lingkungan sosial

ekonomi/pendapatan pemulung itu sendiri serta memprediksikan masa depan

pemulung di Kota Banda Aceh. Hal tersebut berkaitan dengan pelaksanaan Perda

No.6 tahun 1980 No.188.342/827/1980. Tanggal 27 Desember 1980 tentang

kebersihan dan keindahan kota, dengan motto Kota "Beriman".

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Banda

Aceh,

Jumlah pemulung di Kota

Banda Aceh sebanyak 800 orang. Terdiri dari pemulung formal dan nonformal.

Sampel diambil secara proporsional 15% dari empat kecamatan dalam Kota Banda

Aceh, yaitu sebanyak 120 orang. Kecamatan Meraxa sebanyak 7 orang, Kecamatan

Baiturrahman scbanyak 16 orang, Kecamatan Kuta Alam scbanyak 57 orang, dan

Kecamatan Syiah Kuala sebanyak 40 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan

u

(5)

menggunakan kuesyioner (angket), wawancara, observasi langsung ke lapangan serta

studi dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan Korelasi Product Moment

dengan menggunakan jasa Komputer program SPSS for window 6.0. Kemudian

dilanjutkan dengan uji (t-test) untuk melihat hubungan variabel berbas (X) dengan

variabel terikat (Y).

Indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : umur,

jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, lamanya menekuni profesi

pemulung, jumlah anggota regu kerja, alat transportasi yang digunakan, jam

kerja/hari, motivasi kerja, kondisi jalan dan konteiner (TPS), lokasi TPS, jumlah hasil

pulungan/orang/hari, jumlah pendapatanloranglhari, jumlah yang dapat ditabung/hari

serta pengeluaran rutin untuk berbagai kebutuhan.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemulung memiliki andil yang

bermakna dalam upaya kota Banda Aceh menuju kota "Beriman". Menyangkut masa

depan pemulung sendiri dengan kondisi yang ada saat ini di Kota Banda Aceh belum

menunjukkan tanda-tanda yang lebih baik. Berkenaan dengan pengelolaan sampah

yang dilakukan Pemda belum mencapai hasil yang maksimal. Hal ini karena sarana

dan prasarana yang dimiliki saat ini kurang memadai, sehingga menyebabkan Perda

No.6 tahun 1980 belum terlaksana secara sempurna. Hal ini dapat dilihat dari jumlah

produksi sampah di kota Banda Aceh mencapai 356,61 m

3/hari,

sedangkan yang

terangkut barn berkisar 248,92 m

3/hari.
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menggambarkan bahwa volume sampah yang masuk ke dalam TPA Terjun setiap hari adalah 3.868,57 m 3 sedangkan jumlah sampah yang dapat dikelola oleh

Lembar Observasi Jumlah dan Komposisi Sampah Harian per Pemulung Setiap Hari di TPA Terjun Kecamatan Medan Marelan Kota Medan

Qanun Kota Banda Aceh Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah disusun untuk melaksanakan ketentuan pasal 330 Peraturan Menteri Dalam

Hasil penelitian menggambarkan bahwa volume sampah yang masuk ke dalam TPA Terjun setiap hari adalah 3.868,57 m 3 sedangkan jumlah sampah yang dapat dikelola oleh

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama , pengelolaan perpustakaan MIN 1 Kota Banda Aceh belum terlaksana dengan baik dilihat dari penerapan fungsi-fungsi

Berdasarkan hal tersebut, dalam tulisan ini membahas Peran Ombudsman RI Perwakilan Aceh dalam pengawasan kinerja Pemerintah di Kota Banda Aceh, Kendala dan

PENGELOLAAN KOMPONEN-KOMPONEN DARAH DI UTD PALANG MERAH INDONESIA PMI KOTA BANDA ACEH Nova Fajarna1, Widya Sari2 12Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh Email:

Dokumen ini membahas peran pemerintah Kota Banda Aceh dalam mencapai ruang terbuka hijau di kota