• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Produk Hijab dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pelanggan Mezora di Balubur Town Square Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kualitas Produk Hijab dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Pelanggan Mezora di Balubur Town Square Bandung"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Nama Lengkap : Irma Nurherawati Tempat/Tgl. Lahir : Bandung 12 mei 1995 JenisKelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : BelumMenikah

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Industry 02 cibodas cempakart 02/14 No. Telp/Hp : 089646940774

Menerangkan dengan sesungguhnya : PendidikanFormal :

1. Universitas Komputer Indonesia, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen 2. SMK PGRI 1 CIMAHI , Lulus tahun 2012 (Berijazah)

3. MTS NurulFalah, Lulus tahun 2009 (Berijazah) 4. SDN CibodasTiga , Lulus tahun 2006 (Berijazah)

Bandung Agustus 2016

(4)

BALUBUR TOWN SQUARE BANDUNG

The Influence QualityProduct and Brand Trust To Costumer Loyalty Mezora in Balubur Town Square Bandung

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh Jenjang SI Program Studi Manajemen

Oleh :

Irma Nurherawati 21212210

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(5)

dan karunia-Nya, penulis dapat menelesaikan Skripsi ini. Skripsi ini berjudul “PENGARUH KUALITAS PRODUK HIJAB DAN KEPERCAYAAN

MEREK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN MEZORA DI BALUBUR TOWN SQUARE BANDUNG “, yang disusun dengan syarat menempuh ujian

sidang kesarjanaan Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Hal ini tidak terlepas dari kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya kemampuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu penulis mohon maaf apabila dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Namun pnulis telah berusaha untuk menanggulanginya. Kritik dan saran yang membangun, sangat penulis harapkan agar laporan ini lebih baik lagi.

(6)

1. Dr. Ir Eddy Suryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec. Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Raeni Dwi santy, SE., M.Si, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

4. Rizky Zulfikar, SE., M.Si., selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, membina dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Isniar Budiarti, SE.,M.Si selaku dosen penguji I yang memberikan arahan dan masukan selama pembuatan selama ini.

6. Dr. Raeni Dwi santy, SE., M.Si, penguji II yang memberikan arahan dan masukan selama pembuatan selama ini.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya dosen program Studi Manajemen

(7)

Khalimatus Sa’diyah, Annisa Mukaromah, Ipit Andriana, Firda Rizqin Aziz

dan teman–teman MN-5 lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

10. Terimakasih juga kepada Cep Hernan yaitu calon suamiku yang selalu menyemangati saya dan memberi semangat selama saya mengerjakan Skripsi ini.

11. Terimakasih kepada Saudara-saudaraku yaitu Yuli Yani dan Wulan Nursyifa yang selalu menemani dan memberikan support untuk saya, terima kasih atas dukungannya.

Akhir kata semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT dan penulis berharap semoga lapiran ini bermanfaat bagi penulis khususnya dari pihak-pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Bandung, Agustus 2016

(8)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTTO ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangPenelitian ... 1

1.2 IdentifikasidanRumusanMasalah ... 8

1.2.1 IdentifikasiMasalah ... 8

1.2.2 RumusanMasalah ... 9

1.3 MaksuddanTujuanPenelitian ... 9

1.3.1 MaksudPenelitian ... 9

1.3.2 TujuanPenelitian ... 10

1.4 KegunaanPenelitian ... 10

1.4.1 KegunaanAkademis ... 10

1.4.2 KegunaanPraktis ... 11

(9)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS12

2.1 KajianPustaka ... 13

2.1.1 KualitasProduk ... .. 13

2.1.1.1 PengertianKualitasProduk ... 13

2.1.1.2 PerspektifKualitasProduk ... 14

2.1.1.3 IndikatorKualitasProduk ... 16

2.1.2Kepercayaan Merek ... 17

2.1.2.1Definisi KepercayaanMerek ... 17

2.1.2.2 FaktoryangmemepengaruhiKepercayaanMerek ... 18

2.1.2.3 IndikatorKepercayaanMerek ... 19

2.1.3 LoyalitasPelanggan... 20

2.1.3.1Pengertian LoyalitasPelanggan ... 20

2.1.3.2Prinsip-Prinsip LoyalitasPelanggan ... 21

2.1.3.3 Tingkat LoyalitasPelanggan ... 21

2.1.3.4IndikatorLoyalitasPelanggan ... 23

2.1.4 HasilPenelitiansebelumnya... 23

2.2 KerangkaPemikiran ... 26

2.2.1Keterikaitan AntarVariabel ... 27

(10)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 ObjekPenelitian ... 30

3.2 MetodePenelitian ... 31

3.2.1 DesainPenelitian ... 33

3.2.2 Operasional Variable ... 36

3.2.3 SumberdanTeknikPenentuan Data ... 41

3.2.3.1 Sumber Data ... 41

3.2.3.2 TeknikPenentuan Data ... 42

3.2.3.3 Populasi ... 42

3.2.3.3.1 Sampel ... 43

3.2.4Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.2.4.1 UjiValiditas ... 47

3.2.4.2 UjiReliabilitas ... 50

3.2.4.3 Uji MSI ... 52

3.2.5 RancanganAnalisisdanPengujianHipotesis ... 54

3.2.5.1 RancanganAnalisis ... 54

3.2.5.1.1 Analisis Data Deskriptif ... 55

3.2.5.1.2 AnalisisVerifikatif(Kualitatif) ... 56

(11)

4.1.2 StrukturOrganisasi Perusahaan ... 66

4.1.3 Job Description ... 66

4.2.KarakteristikResponden ... 68

4.2.1 DistribusiRespondenBerdasarkanJenisKelamin ... 68

4.2.2 DistribusiRespondenBerdasarkanUsia ... 69

4.3 AnalisisDeskriptif ... 69

4.3.1 AnalisisDeskriptifVariabelKualitasProduk (X1) ... 69

4.3.1.1 TanggapanRespondenTerhadapIndikator Performance ... 70

4.3.1.2 TanggapanRespondenTerhadapIndikatorFeature ... 71

4.3.1.3 TanggapanRespondenTerhadapIndikator Keandalan ... 73

4.3.1.4 TanggapanRespondenTerhadapIndikator Konformitas ... 74

4.3.1.5Tanggapan RespondenTerhadapIndikator DayaTahan ... 75

4.3.1.6 TanggapanRespondenTerhadapIndikatorEstetika ... 77

(12)

4.3.2.2 TanggapanRespondenTerhadapIndikator

DapatDiandalkan ... 83

4.3.2.3Tanggapan RespondenTerhadapIndikator Kejujuran ... 84

4.3.2.4 TanggapanRespondenTerhadapIndikator SesuaiHarapan ... 85

4.3.3 AnalisisDeskriptifVariabelLoyalitasPelanggan (Y) ... 87

4.3.3.1 TanggapanRespondenTerhadapIndikator MelakukanPembelianSecaraTeratur ... 88

4.3.3.2 TanggapanRespondenTerhadapIndikator MerekomendasikanProduk ... 89

4.3.3.3 TanggapanRespondenTerhadapIndikator Membelidiluarliniproduk ... 90

4.3.3.4 TanggapanRespondenTerhadapndikator Kekebalanterhadapdayatarikproduksejenis ... 92

4.4 AnalisisVerifikatif... 94

4.4.1 AnalisisRegresi Linear Berganda ... 94

4.4.2 PengujianAsumsiKlasik ... 96

(13)

4.4.3 AnalisisKorelasi ... 98

4.4.4 AnalisisKoefesienDeterminasi ... 100

4.5 PengujianHipotesisSecaraParsial(Uji t) ... 102 4.5.1UjiHipotesisKualitasProdukTerhadapLoyalitas

Pelanggan ... 102 4.5.2 UjiHipotesisKepercayaanMerekTerhadapLoyalitas

Pelanggan ... 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 107 5.2 Saran ... 108

(14)
(15)

Kotler, Philip., and Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Belas. Jilid 2. Jakarta : PT. Indeks.

Jurnal

Aaker dan David, A, 2009, Manajemen Ekuitas Merek. Edisi Pertama. Terjemahan Jakarta: Mitra Utama.

Danny Alexander Bastian (2014). Analisa Pengaruh Citra Merek (Brand Image) dan Kepercayaan Merek (Brand Trust) Terhadap Loyalitas Merek (Brand

Loyalty) ADES PT. Ades Alfindo Putra Setia. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1-9. Diakses tanggal 16 februari 2015.

Ernani Hadiyati. 2010. Analisis Kualitas Pelayanan dan Pengaruhnya terhadap Loalitas Pelanggan .Jurnal Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jambi Vol.2 No.2

Haryo Santoso .2015.Pengaruh Perbedaan Jenis Kelamin terhadap Perilaku Pembelian Produk Hijau di Semarang. Seminar Nasional IENACO

Hesti Mayasari.2012. Analisa Perilaku Pembelian Ponsel Cerdas : Antara Kebutuhan dan Gaya Hidup Konsumen di Kota Padang. Jurnal Manajemen dan akaewirausahaan Vol.3 No.1

(16)

Melysa Elisabeth Pongoh. 2013. Kualitas Pelayanan ,Kualitas Produk , dan Harga Pengaruhnya terhadapP Loalitas Pelanggan Kartu AS . Jurnal EMBA Vol.1 No.4

Mochamad Edris. Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek

Nila Kasuma Dewi,Se, Gus Andri,Se.,Mm, Sepris Yonaldi,Se.,Mm ,Dosen Program Studi Manajemen. Pengaruh Iklan, Citra Merek, Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Loyalitas Konsumen Dalam Menggunakan Vaseline

Hand And Body Lotion Di Kota Padang ( Studi Kasus Di Pt. Unilever

Cabang Padang ). Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Volume 3, Nomor 2, Mei 2012 Issn : 2086 – 5031. Diakses Tanggal 27 Maret 2015. Racmat Hidayat. (2009). Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan Nilai

Nasabah terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank. Jurnal Ekonomi Bisnis dan akuntansi Ventura Vol 12, no 2 agustus 2009. Diakses tanggal 12 Maret 2015.

(17)

Indomaret. Jurnal Ekonomi Bisnis No 3

SB Handayani , SE MM. Analisa Loyalitas Pelanggan yang dipengaruhi Kepercayaan Merek dan Kualitas Pelayanan Jurnal Ekonomi – Manajemen– Akutansi, No. 35 / Th.XX / Oktober 2013

Suwarni & Septina Dwi Mayasari. (2011). Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Konsumen. Jurnal Ekonomi Bisnis, th.16, no.1.Maret 2011. Diakses tanggal 13 desember 2014.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta

Th.Susetyarsi.2013. Analisis Pengaruh Atribut Produk Pada Mobil Toyota Avanza ditinjau dari Segi Interior, Exterior dan Mesin terhadap Loyalitas Konsumen di Semarang. Jurnal STIE Semarang Vol.5 No.1

Tjipto, Fandy. 2000. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit Andi.Sofjan Assauri. 2011, Manajemen Pemasaran, Jakarta:Rajawali Pers.

(18)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1Kualitas Produk

2.1.1.1Pengertian Kualitas Produk

Menurut American Society For Quality Control (dalam Philip Kotler 2008), dijelaskan bahwa kualitas (Quality) adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang tergantung pada kemmpuannya untuk memuaskan kebutuhannya yang dinyatakan atau tersirat.

Sedangkan GE, John E Welch Jr., (dalam Philip Kotler 2008) mengatakan bahwa “kualitas adalah jaminan terbaik kami atas loyalitas pelanggan, pertahanan terkuat kami menghadapi persaingan luar negri, dan satu-satunya jalan untuk mempertahankan pertumbuhan dan penghasilan.

(19)

Dilihat dari sudut manajemen pemasaran, kualitas produk merupakan salah satu unsur utama dalam bauran pemasaran. Sonny Santosa, (2010:113).

Menurut Garvin dalam Sonny Santosa (2010:114) “kualitas adalah salah satu

kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia atau tenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan”.

Menurut Crosby dalam Sonny Santosa (2010:114) “kualitas adalah sesuai dengan

yang diisyaratkan atau distandarkan, suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan”. Berdasarkan pendapat para ahli

diatas, bahwa kualitas produk adalah suatu produk dimana memiliki standar kualitas yang dapat memenuhi harapan dan kebutuhan konsumen.

2.1.1.2 Perspektif Kualitas Produk

Perspektif kualitas merupakan pendekatan yang digunakan untuk mewujudkan kualitas produk. Menurut Garvin dalam Serlia Lamandasa et al (2010:268) perspektif kualitas diidentifikasi menjadi lima alternative, yaitu:

1. Transendetal Approach

(20)

2. Product-abased approach

Pendekatan ini menganggap kualitas sebagai karakteristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan dan dapat diukur. Perbedaan dalam jumlah unsur atau atribut yang dimiliki produk.

3. User-based approach

Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang menggunakannya, produk yang paling memuaskan preferensi sebagai seseorang yang berkualitas paling tinggi.

4. Manufacturing-based approach

Pendekatan ini bersifat memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan manufaktur serta mendefinisikan kualitas sebagai sama dengan persyaratannya. Yang menemukan kualitas adalah standar-standar yang ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang menggunakannya.

5. Value-based approach

(21)

2.1.1.3 Indikator Kualitas Produk

Indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas produk adalah indikator yang disebutkan oleh Garvin dalam Sonny Santosa (2010:114) yang mana penjelasan masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut :

a. Performa (Performance) berkaitan dengan aspek fungsional dari produk dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli suatu produk.

b. Cirri-ciri (Feature), merupakan aspek kedua dari performa yang menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan dengan pengembangannya. c. Keandalan (Reability), berkaitan dengan kemungkinan suatu produk berfungsi

secara berhasil dalam priode waktu tertentu atau kondisi tertentu.

d. Konformitas (Conformance), berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesipikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.

e. Daya tahan (durability), merupakan ukuran masa pakai produk.

f. Estetika (aesthetics), merupakan karakteristik mengenai keindahan yang bersifat subyektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi atau pilihan individual.

(22)

2.1.2 Kepercayaan Merek

2.1.2.1 Definisi Kepercayaan Merek

Brand trust memiliki pengaruh ulit untuk berkembang dipasar. Namun sebaliknya jika merek tersebut dipercayai oleh konsumen, maka produk dengan merek tersebut akan dapat terus berkembang di yang sangat besar terhadap keberlangsungan sebuah merek, karena jika sebuah merek sudah tidak dipercayai lagi oleh konsumen maka produk dengan merek tersebut akan s pasar.

Menurut Kumar (2008:69) Brand Trust adalah sebagai kerelaan individu mempercayai kemampuan merek untuk memuaskan kebutuhannya.

Menurut Luk dan Yip (2008:53) mencangkup bahwa brand trust mencangkup niat untuk mempercayai dan memainkan peran fasililator dalam proses pembelian.

Sedangkan menurut Chi, Yeh, dan Chiou (2009:231) mengatakan bahwa brand trust berarti konsumen-konsumen yang percaya suatu merek spesifik akan menawarkan suatu produk yang sangat dapat diandalkan, seperti fungsi yang lengkap, jaminan kualitas, dan service setelah penjualan kepada mereka.

(23)

2.1.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan merek

Dalam kepercayaan merek, terdapat beberapa factor yang dapat digunakan sebagai dasar terciptanya brand trust serta factor-faktor yang dapat dijadikan sebagai dasar pengukuran dan kepercayaan tersebut.Menurut Lau dan Lee (1999:5) terdapat tiga factor yang dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap suatu merek yaitu brand characteristics, company characteristics, dan consumer brand characteristics.

Menurut Lau dan Lee yang dikutip dari Cahyo dan Wahyudi (2009:92), kepercayaan atas merek adalah kesedian seseorang untuk menggantungkan dirinya pada suatu merek dan risikonya karena adanya harapan bahwa merek itu akan memberikan hasil yang positif.

Menurut Lau dan Lee yang dikutip oleh Riana (2008:187) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Hubungan ketiga faktor tersebut dengan kepercayaan merek dapat digambarkan sebagai berikut:

(24)

2. Company characteristicsdalam suatu merek juga dapat mempengaruhi, tingkat kepercayaan konsumen pada merek tersebut. Pengetahuan konsumen mengenai perusahaan yang memproduksi suatu merek menjadi salah satu dasar pemahaman konsumen terhadap merek tersebut. Karakteristik ini meliputi reputasi suatu perusahaan, motivasi perusahaan yang diinginkan, serta integritas suatu perusahaan.

3. Consumer- brand characteristicsmerupakan dua kelompok (konsumen dan merek) yang dapat saling mempengaruhi kepercayaan merek. Karakteristik ini meliputi kemiripan antara konsep emosional konsumen dan keperibadian merek, kesukaan terhadap merek, serta pengalaman terhadap merek.

2.1.2.3Indikator Kepercayaan Merek

Indikator kepercayaan merek yang mempengaruhi kualitas merek menurut Matzler at al. (2014) sebagai berikut :

1. Kepercayaan (I trust on this brand)

Sebgai wujud dari konsumen yang mempercayai sebuah produk atau jasa melalui merek.

2. Dapat diandalkan (I realy on this brand)

(25)

3. Kejujuran (This is on hones brand)

Sebagai tingkatan kepercayaan terhadap merek bahwa sebuah produk atau jasa merupakan merek yang jujur.

4. Sesuai harapan (This brand meets my expectations) Tingkatan kepercayaan yang dimiliki dari produk atau jasa..

2.1.3 Loyalitas Pelanggan.

2.1.3.1 Pengertian Loyalitas Pelanggan.

Meurut Griffin (2003) dalam Kartika Imasari (2011:185) konsep loyalitas konsumen lebih banyak dikaitkan dengan perilaku (behavior) dari pada sikap yaitu komitmen konsumen bertahan untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang dimana pembelian terjadi tidak kurang dari dua kali.

Menurut Evan dan Laskin (2007:54) pelanggan yang loyal atau setia adalah seorang yang melakukan pembelian ulang dari perusahaan yang sama, memberitahukan konsumen potensial yang lain dari mulut ke mulut.

Menurut Ferrinadewi (2008:150), “kepercayaan konsumen terhadap merek

hanya dapat dipeoleh bila pemasar dapat menciptakan dan mempertahankan hubungan emosional dengan konsumen”

(26)

2.1.3.2 Prinsip-Prinsip Loyalitas Pelanggan.

Pada dasarnya loyalitas mempunyai 6 prinsip menurut pearson dalam Slamet Sudarsono (2009:334) yaitu :

a. Loyalitas mengacu pada konsumen bukan merek. Beberapa konsumen loyal pada suatu merek, tetapi sebagian lagi terpaksa loyal pada merek tertentu karena harga atau ada kebijakan-kebijakan tertentu.

b. Loyalitas bukan berasal dari pembelian produk dengan harga yang murah, konsumen bisa saja membeli produk dari pesaing dengan harga yang lebih murah. Untuk itu penting bagi perusahaan untuk memberikn harga khusus bagi pelanggannya sehingga dapat meningkatkan loyalitas.

c. Loyalitas membutuhkan ketertiban positif pelanggan, bukan hanya pada periklanan atau komunikasi perusahaan pada konsumen.

d. Loyalitas merupakan pengalaman total pada merek, dan bukan hanya pada periklanan atau komunikasi perusahaan pada konsumen.

e. Loyalitas terjadi setiap saat dan merupakan dukungan timbale balik antara perusahaan dan konsumen atau pelanggan.

2.1.3.3 Tingkat Loyalitas Pelanggan

(27)

1) Suspect

Meliputi semua orang yang diyakini akan membeli (membutuhkan) barang atau jasa, tetapi belum memiliki informasi tentang barang atau jasa perusahaan. 2) Prospect

Adalah orang-orang yang memiliki kebutuhan akan jasa tertentu, dan mempunyai kemampuan untuk membelinya. Pada tahap ini, meskipun mereka belum melakukan pembelian tetapi telah mengetahui keberadaan perusahaan dan jasa yang ditawarkan melalui rekomendasi pihak lain (word of mouth)

3) Custumer

Pada tahap ini, pelanggan sudah melakukan hubungan transaksi dengan perusahaan, tetapi tidak mempunyai perasaan positif terhadap perusahaan, loyalitas pada tahap ini belum terlihat.

4) Clients

Meliputi semua pelanggan yang telah membeli barang atau jasa yang dibutuhkan dan ditawarkan perusahaan secara teratur, hubungan ini berlangsung lama, dan mereka telah memiliki sifat retebtion.

5) Advocates

(28)

6) Partners

Pada tahap ini telah terjadi hubungan yang kuat dan saling menguntungkan antara perusahaan dengan pelanggan, pada tahap ini pula pelanggan berani menolak produk atau jasa dari perusahaan lain.

2.1.3.4 Indikator Loyalitas Pelanggan

Indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing adalah indikator yang disebutkan oleh Griffin (2008:31) yang mana penjelasan dari masing-masing-masing indikator adalah sebagai berikut:

a) Melakukan pembelian ulang secara teratur b) Membeli antar lini produk dan jasa

c) Mereferensikan kepada orang lain

d) Menunjukan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing

2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu

(29)

Tabel 2.2

(30)
(31)

N

(32)

Dengan indikator melakukan pembelian secara teratur, membeli diluar lini produk atau jasa, merekomendasikan produk lain, menunjukan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing. Dari penjabaran diatas, terlihat bahwa kepercayaan merek, dan kualitas produk dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan. Dengan analisis yang baik dalam hal factor eksternal perusahaan, yaitu lingkungan pasar, dan juga diperkuatnya factor internal usaha yaitu pembelajaran dan perbaikan produk juga merek, maka kedua hal tersebut akan mengantarkan pelanggan untuk loyal.

2.2.1 Keterkaitan Antar Variabel

Keterkaitan variabel dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya konsep atau teori penghubung antar variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat (dependent) guna diuji lebih lanjut dan ditarik kesimpulan akhir dalam sebuah penelitian. Berikut adalah konsep keterkaian antar variabel dalam penelitian ini. 2.2.1.1 Keterkaitan antara Kualitas Produk dengan Loyalitas Pelanggan

(33)

2.2.1.2 Keterkaitan antara kepercayaan merek dengan Loyalitas Pelanggan Barnes (2003:149) mengatakan bahwa “Dari sudut pandang pemasaran,

perkembangan kepercayaan khususnya, keyakinan, merupakan komponen fundamental dari strategi pemasaran yang ditujukan untuk menciptakan hubungan pelanggan sejati”. Pelanggan tentunya harus mampu merasakan bahwa perusahaan

dapat diandalkan atau dapat dipercaya tidak hanya bisa dengan waktu yang singkat, kepercayaan dibangun dalam waktu yang lama dan akan berkemang setelah penemuan yang berulang kembali engan pelanggan. Menurut Crosby Et Al (1990) dalam Shamdasani dan Balakrishan (2000:407), “kepercayaan berpengaruh terhadap

loyalitas pelanggan”.

(34)

2.2.1.3 Paradigma Penelitian

Djoko Lesmana Radji (2009:21)

Matzler at al. (2014)

Suwarni (2011:81)

Keterangan :

Vaiabel X1 : Kualitas Produk Variabel X2 : Kepercayaan Merek Variabel Y : Loyalitas Pelanggan Kualitas Produk

- Melakukan pembelian secara teratur

- Membeli diluar lini produk atau jasa

- Merekomendasikan produk lain

- Menunjukan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing

(35)

2.3 HIPOTESIS

Hipotesis adalah pengambilan kesimpulan atau pendugaan sementara dari hubungan variabel yang mana akan diuji kembali. Menurut Sugiyono (2012:99), “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Maka hipotesis penelitian yang sementara yang dapat diambil adalah

sebagai berikut :

Sub Hipotesis

H1 : Variabel Kualitas Produk berpengaruh terhadap Loyalitas Pelanggan

Mezora di Balubur Town Square Bandung

H2 : Variabel Kepercayaan Merek berpengaruh terhadap Loyalitas

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagaitopik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukanuntuk memperoleh data – data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebutyang berjudul :“Pengaruh Kualitas Produk Hijab dan Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas Pelanggan Mezora di Balubur Town Square Bandung

Pengertian Objek penelitian menurut Sugiyono (2011:32) adalah sebagai berikut :“Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”

Sesuai dengan pengertian diatas bahwa pengertian objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi sasaran dalam penelitian ilmiah.Objek penelitian ini adalah variabel Kualitas Produk dan Kepercayaan Merek terhadap Loyalias Pelanggan Didalam penelitian ini, penulis mengemukakan dua variabel yang akan diteliti. Adapaun variabel yang akan diteliti didalam peneitian ini adalah:

(37)

2. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen,baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand,2006).Variabel bebas adalah variabel yang menjadi penyebab atau timbulnyavariabel dependent (terikat). Adapun yang menjadi variabel independent dalam penelitian ini adalah Kualitas Produk dan Kepercayaan Merek

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:5) Metode penelitian bisnis adalah:“Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif danverifikatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan keadaan berdasarkan data danfakta yang dikumpulkan kemudian disusun secara sistematis yang selanjutnya dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan.Sedangkan metode verifikatif merupakan metode yang digunakan untuk menguji hipotesis yang ditentukan oleh peneliti dengan statistik dan kemudian dijadikan kesimpulan.

(38)

besarnya pengaruh antar variabel penelitian dan besarnya arah hubungan antar variabel, seperti besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

Metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan rumusan masalah satu sampai lima. Data yang dibutuhkan adalah data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga data dapat dikumpulkan, dianalisis, dan ditarik kesimpulan dengan teori-teori yang telah dipelajari, untuk kemudian ditarik kesimpulan.

Sedangkan pengertian metode verifikatif menurut Mashuri (2008) dalam Umi Narimawati (2010:29) adalah sebagai berikut: “Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan

(39)

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis

Menurut Moh. Nazir (2005:84) desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002:249) menyatakan bahwa : “Desain penelitian merupakan rancangan utama

penelitian yang menyatakan metode dan prosedur – prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data.”

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat.

Dari pemaparan di atas maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.

(40)

1. Sumber Masalah

Peneliti menentukan masalah-masalah sebagai fenomena untuk dasar penelitian.

2. Perumusan Masalah

1. Bagaimanatanggapan responden mengenaiKualitas Produk pada Mezora di Balubur Town Square Bandung

2. Bagaimana tanggapan responden mengenai Kepercayaan Merek pada Mezora di Balubur Town Square Bandung

3. Bagaimana tanggapan responden mengenai Loyalitas pelanggan pada Mezora di Balubur Town Square Bandung 4. Bagaimana tanggapan responden mengenai Kualitas Produk

dan Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas pelanggan secara parsial pada Mezora di Balubur Town Square Bandung.

3. Pengajuan Hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori

dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada

pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut

hipotesis. Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah Pengaruh

Kualitas Produk dan Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas

Pelanggan.

4. Metode Penelitian

(41)

dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif dan Verifikatif. 5. Menyusun Instrumen Penelitian

Peneliti dapat menyusun instrument penelitian.Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Pada penelitian ini untuk menguji adanya hubungan dari Kualitas Produk (Variabel Independen“X1”) dan Kepercayaan Merek (Variabel Independen“X2”) terhadap Loyalitas Pelanggan (Variabel

dependen“Y”) digunakan korelasi Analisis Regresi Berganda, dan untuk menguji pengaruh dari Kualitas Produk (Variabel Independen“X1”) dan Kepercayaan Merek (Variabel

Independen“X2”) terhadap Loyalitas Pelanggan (Variabel dependen“Y”) digunakan koefisien determinasi.

6. Kesimpulan

(42)

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat ditentukan desain T-1 Descriptive Descriptive

Survey T-2 Descriptive Descriptive

Survey T-3 Descriptive Descriptive

Survey T-4 Verificative Explanatory

Survey T-5 Verificative Explanatory

Survey

3.2.2 Operasional Variable

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu variabel dengan memberikan arti atau menspesifikkan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sugiyono, 2004).

(43)

dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian mengenai Pengaruh Kualitas Produk dan Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas Pelanggan, maka variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Pengaruh Kualitas Produk sebagai variabel independen pertama (X1 )

2. Variabel Kepercayaan Merek sebagai variabel Independen kedua (X2 )

3. Variabel Loyalitas Pelanggan sebagai variabel dependen ke tiga (y)

Agar lebih jelas indikator tersebut dapat dituangkan dalam tabel operasional di bawah ini:

Table 3.2

Indicator Ukuran Skala

(44)

Variab el

Konsep Variabel

Indicator Ukuran Skala

(45)

Variab el

Konsep Variabel

Indicator Ukuran Skala

(46)

Dalam penelitian ini, skala yang digunakan adalah skala ordinal.Pengertian dari skala ordinal menurut Sugiyono (2012) adalah sebagai berikut “Skala ordinal adalah skala yang berjenjang

dimana sesuatu lebih atau kurang dari yang lain. Data yang diperoleh dari pengukuran dengan skala ini disebut dengan data ordinal yaitu data yang berjenjang yang jarak antara satu data dengan yang lain tidak sama.”

Dari pengertian diatas tujuan dari penggunaan skala ordinal adalah memperoleh informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrument pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala likert

Menurut Sugiyono (2012 :132) skala likert adalah sebagai berikut “Skala likertdigunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.”

(47)

Tabel 3.3

Pilihan jawaban kuisoner positif atau negative Keterangan Positif Negatif

Sangat Baik 5 1

Baik 4 2

Cukup Baik 3 3

Kurang Baik 2 4

Tidak Baik 1 5

Sumber :Sugiyono (2012: 133)

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Sumber data ada dua yaitu data primer dan sekunder.Sugiyono (2012:193) menyatakan bahwa “Data primer

merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, sedangkan data sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau melalui dokumen”.

Menurut Umar Husein (2005:41), Sumber data ada dua yaitu data primer dan sekunder, yaitu:

1. Data Primer

(48)

melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

2. Data Sekunder Merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap

data primer. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca,

mempelajari, dan memahami melalui media lain yang bersumber dari

literatur, buku-buku, serta catatan-catatan kuliah yang menunjang

penelitian ini. Metode Penarikan Sample

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

Untuk menunjang hasil penelitian, maka peneliti melakukan pengelompokan data yang diperlukan kedalam dua golongan, yaitu

3.2.3.3 Populasi

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2012:115), adalah “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau

objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

(49)

adalah sejumlah 2000 responden yang berkunjung di Mezora Balubur Town Square (Baltos) Bandung

Sedangkan menurut Ferdinand (2006), populasi merupakan gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memilki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat semesta penelitian. Dengan demikian penelitian ini memilih Mezora Balubur Town Square (Baltos) Bandung, sehingga populasi dari penelitian ini adalah pemilik dari usaha Mezora di Balubur Town Square Bandung tersebut.

3.2.3.3.1.Sampel

Pengertian sampel menurut Sugiyono (2012: 116) adalah: “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

dan harus representatif ”. Dalam menentukan sampel, terdapat cara/ tekniknya sehingga memudahkan peneliti dalam memperoleh data. Teknik sampling menurut Sugiyono (2012:116) adalah teknik pengambilan sampel, untuk meneukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian”. Teknik sampling yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Probability Sampling

(50)

homogen. Sedangkan metode penarikan sampel yang digunakan mengacu pada pendekatan Slovin, pendekatan ini dinyatakandengan rumus sebagai berikut:

Sumber : panduan penulisan skripsi unikom 2106

Dimana:

n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi

e = batas kesalahan yang ditoleransi (1%, 5% dan 10%)

Sehingga, berdasarkan perhitungan dengan menggunakan teknik perhitungan Slovin, jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebanyak 2000 sampel, dengan batas kesalahan 10%.

n = 2000

1+2000(0.1)2 = 95

(51)

3.2.4 TeknikPengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Lapangan (Field Research), yang dilakukan dengan caramengadakan peninjauan langsung pada unit usaha yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer. Data primer ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:194-203):

a. Wawancara (Interview), yaitu dengan melakukan wawancara dengan pihak terkait, seperti koordinator dan pemilik dari usaha yang bersangkutan, secara terstruktur maupun tidak terstruktur. b. Kuesioner, yaitu dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

(52)

tabel 3.4 Skala Likert

Jawaban Bobot Nilai

Positif Negatif a. Sangat Setuju

(SS) 5

1

b. Setuju (S) 4 2

c. Ragu (R) 3 3

d. Tidak Setuju (TS) 2 4

e. Sangat Tidak

Setuju (STS) 1

5

Sumber :Sugiyono 2007, 108

a) Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung dilokasi untuk memperoleh data yang diperlukan. Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan yang berhubungan dengan variabel penelitian yang sedang dilakukan.

(53)

3.2.4.1 Uji Validitas

Pengujian validitas digunakan untuk mengukur alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data menurut Sugiyono (2009:121) menjelaskan mengenai validitas adalah sebagai berikut : “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid.Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur”.

Lebih lanjut uji validitas menurut Cooper dalam Narimawati Umi (2010:42), validitas adalah :”Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent that a test measures what the researcher actually wishes to measure”.

Dari definisi diatas validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat tes (kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur. Suatu alat ukur disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dalam penelitian ini yaitu untuk menggambarkan variabel Kualitas Produk (X1) dan

(54)

Tabel 3.5

Standart Penilaian untuk Validitas

Sumber :Barkeret al, 2002:70

Secara teknis valid tidaknya suatu butir pernyataan dinilai berdasarkan kedekatan jawaban responden pada pernyataan tersebut dengan jawaban responden pada pernyataan lainnya. Nilai jawaban responden diukur menggunakan koefisien korelasi, yaitu melalui nilai korelasi setiap butir pernyataan dengan total butir pernyatan lainnya. Butir pernyataan dinyatakan valid jika memiliki nilai koefisien korelasi lebih besar atau sama dengan 0,30.Berdasarkan hasil pengolahan menggunakanrumus korelasi pearson product moment (r).

Seperti dilakukan pengujian lebih lanjut, semua item pernyataan dalam kuesioner harus diuji keabsahannya untuk menentukan valid tidaknya suatu item.Uji Validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam kuesioner. Validitas suatu data tercapai jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa yang akan diungkapkan. Uji Validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pernyataan

Validity

Good 0,50

Acceptable 0,30

Marginal 0,20

(55)

dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi pearson product moment. Untuk mempercepat dan mempermudah penelitian ini pengujian validitas dilakukandengan bantuan komputer dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows dengan metode korelasi untuk mencari koefisien korelasi antar variabel dengan rumus sebagai berikut:

(Sumber: Umi Narimawati 2010: 42)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi pearson

X = Skor item pertanyaan

Y = Skor total item pertanyaan

N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument

(56)

pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus diperbaiki atau dihilangkan.

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2009:3), reliabiltas adalah : “Derajat konsistensi atau keajegan data dalam interval waktu tertentu”.

Selain memiliki tingkat kesahihan (validitas) alat ukur juga harus memiliki kekonsistenan.Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan, atau kekonsistensian alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda.

(57)

a. Item dibagi dua secara acak (misalnya item ganjil/genap), kemudian dikelompokkan dalam kelompok I dan kelompok II.

b. Skor untuk masing-masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor total untuk kelompok I dan kelompok II.

c. Korelasikan skor total kelompok I dan skor total kelompok II.

Sumber: Umi Narimawati (2010:44)

c. Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan rumus sebagai berikut

Sumber: Umi Narimawati (2010:44)

Dimana :

Г1 = reliabilitas internal seluruh item

Гb = korelasi product momen

antara belahan pertama dan belahan kedua Ґb

+ Ґb

(58)

Tabel 3.6

Standart Penilaian untuk Reliabilitas

Kriteria Reliability Validity

Good 0,80 0,50

Acceptable 0,70 0,30

Marginal 0,60 0,20

Poor 0,50 0,10

Sumber : (Barker et al, 2002:70)

Selain valid instrument penelitian juga harus memiliki keandalan, keandalan instrument penelitiam menunjukan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah.

Uji reliabilitas berfungsi untuk mengukur tingkat kehandalan suatu kuesioner yang menggambarkan indikator dari variabel.Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah stabil dari waktu ke waktu.

3.2.4.3 Uji MSI (Data Ordinal ke Interval)

(59)

Succesive Interval” (Hays, 1969:39) dan selanjutnya dianalisis regresi korelasi serta determinasi.

1. Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval

Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut

a. . Ambil data ordinal hasil kuesioner.

b. Setiap pertanyaan, dihitung proporsi jawaban untuk seetiap kategori jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya.

c. Menghitung nilai Z (Tabel distribusi normal) untuk setiap proporsi kumulatif. Untuk data n > 30 di anggap mendekati luas daerah dibawah kurva normal.

d. Menghitung nilai densititas untuk setiap proporsi kumulatif dengan memasukan nilai Z pada rumus distribusi normal. e. Menghitung nilai skala dengan rumus Methode Succesive

Interval.

Sumber : Umi narimawati ,(2010:47 )

Mean of interval= (Dencity at Lower Limit) – (Dencity at Upper Limit)

(60)

Dimana :

Means of Interval : Rata-Rata Interval Dencity at Lower Limit : Kepadatan bawah atas Dencity at Upper Limit : Kepadatan atas bawah Area Bellow Upper Limit : Daerah di bawah batas atas Area Bellow Lower Limit :Daerah di bawah batas bawah

f. Menentukan nilai transformasi (nilai untuk skala interval) dengan menggunakan rumus :

Nilai Transformasi = Nilai Skala + Nilai Skala Minimal + 1

Data penelitian yang sudah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut. Adapun di dalam proses pengolahan data MSI tersebut, peneliti menggunakan bantuan program software MSI.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis

Menurut Narimawati umi (2010:41), rancangan analisis dapat di definisikan sebagai berikut :

(61)

dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dimengerti”

3.2.5.1.1 Analisis Data Deskriptif

Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh Sentra kaos suci Bandungberdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan.

(62)

Skor Total =

x 100 %

(Sumber: Narimawati Umi, 2010:45)

Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan.Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi. Analisis deskriptif dilakukan mengacu kepada setiap indikator yang ada pada setiap variabel yang diteliti dengan berpedoman pada tabel berikut:

Tabel 3.7

Kriteria Persentase Skor Tanggap Responden

No. Skor (%) Kriteria

1 20.00% – 36.00% Sangat Buruk/Sangat Rendah

2 36.01% –52.00% Buruk/Rendah

3 52.01% – 68.00% Cukup Baik/Sedang

4 68.01% – 84.00% Baik/Tinggi

5 84.01% – 100% Sangat Baik/Tinggi Sumber: Umi Narimawati (2007:85)

3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif (Kualitatif)

(63)

dan selanjutnya dianalisis regresi korelasi serta determinasi. Untuk mengetahui antar variabel dapat digunakan salah satunya adalah sebagai contoh analisis regresi Berganda (Multiple Regression).

Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisa pengaruh beberapa variabel bebas atau independen variabel (X) terhadap satu variabel tidak bebas atau dependen variabel (Y) secara bersama-sama.

Dimana :

Y = Variabel Loyalitas Pelanggan X1 = Variabel Kepercayaan Merek X2 = Variabel Kualitas Produk

a = Konstanta dari persamaan regresi β1, β2 = Koefisien masing-masing faktor Dan Persamaan regresi linier berganda adalah:

ε = Faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel y

Dalam hubungan dengan penelitian ini, variabel independen adalah (X1) dan (X2), sedangkan variabel dependen adalah (Y), sehingga

(64)

Dimana :

Y = Variabel Loyalitas Pelanggan X1 = Variabel Kualitas Produk X2 = Variabel Kepercayaan Merek a = Konstanta dari persamaan regresi β1, β2 = Koefisien masing-masing factor

ε = Faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel y

Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat pada analisis regresi berganda maka dilakukan pengujian asumsi klasik agar hasil yang diperoleh merupakan persamaan regresi yang memiliki sifat Best Linier Unbiased Estimator (BLUE). Pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran asumsi-asumsi klasik yang harus dipatuhi terlebih dahulu sebelum menggunakan analisis regresi berganda (Multiple Linier Regression) sebagai alat untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel yang diteliti terdiri atas:

(65)

A. Uji normalitas

Uji normalitas untuk mengetahui apakah variabel dependen, independe atau keduanya berdistibusi normal, mendekati normal atau tidak.Model regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal atau mendekati normal.Mendeteksi apakah data terdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memenuhi asumsi normalitas (Husein Umar, 2011:181)

B. Uji Multikolinieritas

Menurut Frisch, suatu model regresi dikatakan terkena masalah multikolenieritas bila terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna diantara beberapa atau semua variabel bebasnya. Akibat model tersebut akan mengalami kesulitan untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya (Mandala, 2001: 268-270 dala Erwan Agus Purwanto Dyah Ratih Sulistiastuti, 2011:198). Jika terdapat korelasiyang kuat di antara sesama variabel independen maka konsekuesinya adalah :

(66)

diantara sesama variabel independen, maka tingakat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar, yang mengakibatkan standar erornya miring semakin besar pula.Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolenieritas adalah dengan menggunakan Variance Implation Factors (VIF). Menurut Gujarati (2003:362), jika VIF kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat multikolinieritas tidak terdapat.

C. Uji Heteroskedastisitas

(67)

3. Analisis Korelasi

Menurut Sujana (1989) dalam Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, dan Linna Ismawati (2010:49) pengujian korelasi digunakan untuk mengetahui kuat tidaknya hubungan antara variabel x dan y, dengan menggunakan pendekatan koefisien korelasi pearson dengan rumus :

Dimana : -1≤ r ≤+1 r = koefisien korelasi

x = variabel Perilaku Kualitas Produk dan Kepercayaan Merek y = variabel Loyalitas Pelanggan

n = jumlah franchisee

Ketentuan untuk melihat tingkat keeratan korelasi digunakan acuan pada tabel dibawah ini.

�= Σ � � − Σ � Σ�)

√{� Σ � − Σ � }− {� Σ��2

(68)

Tabel 3.8

Kategori Korelasi Metode Guilford

0-0.20 Sangat rendah ( hampir tidak ada hubungan ) 0.21 – 0.40 Korelasi yang lemah

0.41 – 0.60 Korelasi sedang 0.61 – 0.80 Cukup tinggi 0.81 – 1 Korelasi tinggi (Syahri Alhusin, 2003 : 157)

4. Analisis Koefisian Determinasi

Persentase peranan semua variabel bebas atas nilai variabel bebas ditunjukan oleh besarnya koefisien determinan (R2).Semakin besar nilainya maka menunjukan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi variabel terikat.

Hasil koefisien determinasi ini dapat dilihat dari perhitungan dengan Microsoft/SPSS atau secara manual didapat dari R2 =SSreg/Sstot

Dimana :

d : Koefisien determinasi r : Koefesien Korelasi

(69)

3.2.6. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah pengaruh Variabel Kualitas Produk dan Variabel Kepercayaan Merek terhadap Variabel Loyalitas Pelanggan. Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan di uji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi. Langkah – langkah dalam analisisnya sebagai berikut :

1. Pengujian Secara Parsial

Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat hipotesis sebagai berikut :

A. Rumus uji t yang digunakan adalah

Thitung diperoleh dari nilai koefisien regresi dibagi dengan nilai standar errornya.

B. Hipotesis

H1. β = 0 Tidak terdapat pengaruh Variabel Kualitas Produk

terhadap Variabel Loyalitas Pelanggan.

H1. β ≠ 0 Terdapat pengaruh Variabel Kualitas Produk terhadap

Variabel Loyalitas Pelanggan

H2. β = 0 Tidak terdapat pengaruh Variabel Kepercayaan Merek Thitung(x1,2)= �1,2

(70)

H2. β ≠ 0 Terdapat pengaruh Variabel Kepercayaan Merek

terhadapVariabel Loyalitas Pelanggan.. C. Kriteria Pengujian

H0 ditolak apabila thitung < dari Tabel (α = 0,05)

Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,01) untuk diuji dua

pihak, maka kriteria peneerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :

a. Jika dihitung ≥ tabel maka H0 ada doi daerah penolakan , berarti Ha diterima artinya Diantara variabel X dan Variabel Y ada hubungannya.

b. Jika dihitung ≤ tabel maka H0 ada di daerah penerimaan berarti ha ditolak artinta antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubunganya.

Dibawah ini adalah gambaran daerah penolakan H0 dan daerah penerimaan H1 :

Gambar 3.1

(71)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Kualitas Produk dan Kepercayaan Merek terhadap Loyalitas pelanggan Mezora di Balubur Town Square Bandung dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Bahwa kualitas produk Mezora belum maksimal. Menurut tanggapan responden kualitas produk Mezora cenderung biasa-biasa saja hal ini dikarenakan produk Mezora tidak memiliki ciri (feature) produk yang membedakan antara produk Mezora dengan yang lain. Selain itu daya tahan serta estetika produk Mezora yang biasa-biasa saja menjadikan tanggapan responden terhadap kualitas produk Mezora diragukan oleh konsumen/responden.

2. Kepercayaan merek terhadap produk Mezora biasa-saja. Dapat diartikan konsumen masih sangat meragukan produk merek Mezora. Ini disebabkan karena merek Mezora belum terlalu banyak dikenal masyarakat sehingga persepsi konsumen terhadap merek Mezora adalah biasa-biasa saja, selain kurang percayanya konsumen terhadap Mezora factor lainnya adalah kualitas produk Mezora tidak sesuai dengan harapan konsumen sehingga konsumen merasa sedikit kecewa dengan hal tersebut.

(72)

Terhadap produk lain yang sejenis serta kurangnya kepercayaan terhadap merek produk Mezora membuat konsumen belum bisa loyal terhadap produk Mezora.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh penulis ingin memberikan saran kepada perusahaan agar menjadi pertimbanagn dalam menentukan kebijakan perusahaan:

1. Sebaiknya produk Mezora meningkatkan daya tahan serta desain produk agar kualitas produk dimata konsumen menjadi lebih baik sehingga keraguan terhadap produk Mezora berkurang.

2. Agar meningkatkan kepercayaan merek produk Mezora maka dapat dilakukan dengan memproduksi produk sesuai dengan harapan konsumen serta memberikan banyak pengenalan kepada konsumen tentang produk Mezora agar persepsi konsumen terhadap Mezora menjadi berubah.

Gambar

Tabel 2.2
Table 3.1
 Table 3.2  Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.3 Pilihan jawaban kuisoner positif  atau negative
+7

Referensi

Dokumen terkait

penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kualitas audit yang diproksikan dengan ukuran KAP (big 4 dan non big 4), tenure audit dan audit speciality industry

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berperan dalam pendelegasian kewenangan bupati kepada camat di Kabupaten Maluku Tenggara antara lain: I faktor politik,

Hasil belajar siswa pada materi kingdom plantae dapat dilihat dari tes hasil belajar ( post-test ) setelah diberikan perlakuan baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas

Penelitian ini bersifat naturalistik berbasis data lapangan, dilakukan dalam kondisi yang alamiah dan data lapangan tersebut digunakan menjadi bahan dalam proses

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui potensi ikan-ikan hasil tangkapan unggulan yang didaratkan di PPN Karangantu sebagai bahan baku industri pengolahan; (2)

Hal ini menunjukan bahwa tingkat suku bunga tidak signifikan terhadap tabungan, sedangkan pendapatan domestik regional bruto dan tingkat inflasi secara bersama-sama atau

Program sistem pakar ini dibuat dengan menggunakan 2 buah metode pengambilan keputusan dalam mendiagnosis potensi seorang pasien terkena stroke yaitu

menyelesaikan dengan baik skripsi ini yang berjudul “ Pengaruh Kinerja Lingkungan Terhadap Profitabilitas Yang Di Moderasi Oleh Jenis Perusahaan Pada Perusahaan Tambang