• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESKRIPSI PERJANJIAN JUAL BELI MELALUI INTERNET MENGGUNAKAN PIHAK KETIGA (REKENING BERSAMA) STUDI PADA LAMAN JUAL BELI ONLINE WWW.KASKUS.CO.ID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESKRIPSI PERJANJIAN JUAL BELI MELALUI INTERNET MENGGUNAKAN PIHAK KETIGA (REKENING BERSAMA) STUDI PADA LAMAN JUAL BELI ONLINE WWW.KASKUS.CO.ID"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

DESKRIPSI PERJANJIAN JUAL BELI MELALUI INTERNET MENGGUNAKAN PIHAK KETIGA (REKENING BERSAMA) STUDI PADA LAMAN JUAL BELI ONLINE WWW.KASKUS.CO.ID

Oleh

SINATRIO ADHI PRABOWO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA HUKUM

Pada Jurusan Hukum

Fakultas Hukum Universitas Lampung

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

DESKRIPSI PERJANJIAN JUAL BELI MELALUI INTERNET MENGGUNAKAN PIHAK KETIGA (REKENING BERSAMA) STUDI PADA LAMAN JUAL BELI ONLINE WWW.KASKUS.CO.ID

Oleh

SINATRIO ADHI PRABOWO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA HUKUM

Pada Jurusan Hukum

Fakultas Hukum Universitas Lampung

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

Judul Skripsi :DESKRIPSI PERJANJIAN JUAL BELI MELALUI INTERNET MENGGUNAKAN PIHAK KETIGA (REKENING BERSAMA) STUDI PADA LAMAN JUAL BELI ONLINE WWW.KASKUS.CO.ID

Nama Mahasiswa :SINATRIO ADHI PRABOWO

Nomor Pokok Mahasiswa : 0712011332

Program Studi : Hukum Keperdataan

Fakultas : Hukum

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Marindowati, S.H., M.H. Yennie Agustin MR, S.H., M.H. NIP 19491114 198003 2 001 NIP 19500109 197803 2 000

2. Ketua Bagian Hukum Keperdataan

(4)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :Marindowati, S.H., M.H. ………..

Sekretaris :Yennie Agustin MR, S.H., M.H. ………..

Penguji Utama :Dr. Wahyu Sasongko, S.H., M.Hum. ………..

2. Dekan Fakultas Hukum

Dr. Heryandi, S.H., M.S. NIP 19621109 198703 1 003

(5)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 3 Juni 1990, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, dari Bapak Widho Hanolo dan Pristi.

(6)

MOTTO

Berangkat dengan penuh keyakinan Berjalan dengan penuh keikhlasan Istiqomah dalam menghadapi cobaan

Coming together is beginning Keeping together is progress

(7)

PERSEMBAHAN

(8)

SANWACANA

Segala puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “Deskripsi Perjanjian Jual Beli Melalui Internet Menggunakan Pihak Ketiga (Rekening Bersama) Studi Pada Laman Jual Beli

Online www.kaskus.co.id” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Hukum di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Heryandi, S.H., M.S., Dekan Fakultas Hukum Universitas Lampung; 2. Bapak Dr. Wahyu Sasongko, S.H., M.Hum., Ketua Bagian Hukum

Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Lampung, Terimakasih untuk masukan saran, dan kritik dalam penulisan skripsi ini;

3. Ibu Hj. Marindowati, S.H., M.H., Mahasiswa atas kesediaanya dengan sabar untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini;

(9)

5. Ibu Diane Eka Rusmawati, S.H., M.Hum., Terimakasih untuk masukan saran, dan kritik dalam penulisan skripsi ini;

6. Ibu Yulia Neta, S.H., M.H., Pembimbing Akademik. Terima kasih atas pengarahan dan bimbingannya selama menjadi Mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas Lampung;

7. Seluruh staf/karyawan Fakultas Hukum Universitas Lampung yang telah banyak membantu penulis selama menjadi Mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas Lampung;

8. Kedua Orang Tuaku tersayang: Almarhum Ayahanda Widho Hanolo dan Ibunda Pristi Wahyu Diawati yang selalu memberi cinta, kasih sayang, kebahagiaan, motivasi, dan doa;

9. Kakak-adikku tersayang: Pandhu dan Raras yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya.

10. Teman-teman seperjuangan Mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2007: Rozi, Donal, Jenrico, Rifki, Iboy dan yang tidak disebutkan satu persatu, terimakasih buat bantuan, dukungan, dan kebersamaannya;

11. Teman-teman Hima Perdata: Fajri, Angga, Zainal dan yang tidak disebutkan satu persatu, terimakasih buat bantuan, dukungan, dan kebersamaannya; 12. Teman-teman LSA, KSK dan AOG yang telah banyak memberi semangat

dan banyak membantu dalam pencarian data untuk menyelesaikan skripsi ini; 13. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam mengerjakan skripsi ini

(10)

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menerima segala kririk dan saran yang ditujukan untuk membangun pola berpikir penulis ke arah yang lebih baik.

Akhir kata, semoga penulisan skripsi ini berguna dan bermanfaat sebagai referensi bacaan maupun bahan rujukan bagi kita semua, khususnya mahasiswa Fakultas Hukum Unila. Amin.

Bandar Lampung, 21 Februari 2013 Penulis,

(11)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang ... 1

B. Permasalahan Dan Ruang Lingkup ... 4

C. Tujuan Dan Kegunaan ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Perjanjian ... 7

B. Asas-asas Perjanjian ... 11

C. Syarat Sahnya Perjanjian ... 12

D. Akibat Perjanjian ... 13

E. Kewajiban dan Hak Para Pihak ... 14

F. Prestasi dan Wanprestasi ... 15

G.E-commerce ... 16

H. Rekening Bersama ... 18

I. Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik ... 19

J. Kerangka Pikir ... 20

III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22

B. Tipe Penelitian ... 23

C. Pendekatan Masalah ... 23

D. Data dan Sumber Data ... 24

(12)

F. Metode Pengolahan Data ... 26

G. Analisis Data……….. 26

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Syarat dan Prosedur Perjanian Jual Beli Melalui Internet Menggunakan Pihak Ketiga (Rekening Bersama) Pada Laman Jual Beli Online www.kaskus.co.id ... 28

1. Syarat Perjanjian ... 28

2. Syarat-syarat Barang Dalam Perjanjian Kerjasama ... 32

3. Prosedur Pengajuan Perjanjian Kerjasama ... 34

B. Pelaksanaan Hak Dan Kewajiban Pihak-Pihak Dalam Perjanjian Jual Beli Melalui Internet dengan Menggunakan Pihak Ketiga ... 37

1. Hak dan Kewajiban Pihak Pembeli ... 39

2. Hak dan Kewajiban Pihak Penjual ... 40

3. Hak dan Kewajiban Pihak Ketiga (Rekening Bersama) ... 43

C. Cara Penyelesaian Bila Terjadi Wanprestasi Dalam Perjanian Jual Beli Melalui Internet dengan Menggunakan Pihak Ketiga ... 45

1. Penyelesaia Jika Terjadi Kesalahan/Kelalaian ... 47

2. Penyelesaian Karena Keadaan Memaksa ... 49

(13)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era millenium ini, teknologi memegang peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern berpengaruh dan berdampak terhadap perubahan dalam kinerja manusia. Salah satu produk inovasi dalam teknologi komunikasi adalah internet (interconection networking) yaitu suatu koneksi antara jejaring komputer. Penggunaan internet saat ini telah memasuki berbagai aktivitas manusia, khususnya sektor ekonomi dan bisnis. Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan untuk berdagang senantiasa berubah. Bentuk perdagangan terbaru yang kian memudahkan penggunanya kini ialahe-commerce.

Internet dewasa ini sudah dimanfaatkan sebagai media aktivitas yang efisien. Perdagangan melalui internet populer disebut dengan e-commerce (electronic commerce). Namun berbagai kendala muncul sehubungan dengan pengembangan

(14)

2

domisilinya belum tersedia, dan bias mendapatkan di daerah lain dengan bisnis

e-commerceini.

Implementasi e-commerce pada dunia industri yang penerapannya semakin lama semakin luas tidak hanya mengubah suasana kompetisi menjadi semakin dinamis dan global, namun telah membentuk suatu masyarakat tersendiri yang dinamakan Komunitas Bisnis Elektronik ( Electronic Business Community). Komunitas ini memanfaatkan cyberspace sebagai tempat bertemu, berkomunikasi, dan ber koordinasi ini secara intens memanfaatkan media dan infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari. Seperti halnya pada masyarakat tradisional, pertemuan antara berbagai pihak dengan beragam kepentingan secara natural telah membentuk sebuah pasar tersendiri tempat bertemunya permintaan (demand) dan penawaran ( supply ). Transaksi yang terjadi antara demand dan supply dapat dengan mudah dilakukan walaupun yang bersangkutan berada dalam sisi geografis yang berbeda karena kemajuan dan perkembangan teknologi informasi, yang dalam hal ini adalah teknologie-commerce.1

Rekening bersama adalah media informasi & komunikasi antara pembeli penjual Rekening Bersama yang telah sepakat untuk melakukan transaksi. Penggunaan rekber dilakukan untuk menghindari kasus penipuan yang semakin marak terjadi di transaksi jual beli melalui internet. Konsep penggunaanya rekening bersama disini adalah menjamin transaksi melalui internet antara pihak pembeli dan pihak penjual , dimana pihak pembeli dan penjual sepakat untuk menggunakan jasa

1

(15)

3

rekening bersama dan kemudian menggunakan jasa rekening bersama untuk menjamin proses jual beli melalui internet ini hingga aktivitas jual beli selesai. Rekber menjadi solusi untuk meminimalisir penipuan yang sering terjadi dalam proses jual beli melalui internet.

Berdasarkan latar belakang demikian, penulis melalui skripsi ini akan mencoba membahas mengenai perjanjian-perjanjian yang dilakukan melalui internet, dikarenakan banyaknya keraguan para pihak yang ingin melaksanakan transaksi jual beli melalui internet ini maka diperlukan pihak ketiga untuk menjamin transaksi supaya menjadi aman. Alasan mengambil judul ini adalah karena melihat dalam kenyataanya praktek jual beli internet yang secara langsung antara pembeli dan penjual kerap terjadi penipuan, sehingga diperlukan pihak ketiga untuk menjamin proses jual beli melalui internet hingga selesai, dan penggunaan pihak ketiga ini dapat meminimalisir penipuan yang sering terjadi dalam praktek jual beli melalui internetserta ingin lebih mengetahui tentang transaksi online, terutama dengan menggunakan pihak ketiga, baik syarat-syarat ,prosedur, hak dan kewajiban, serta cara penyelesaian jika terjadi wanprestasi dalam praktek jual beli melalui internet dengan menggunakan pihak ketiga.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Deskripsi Perjanjian Jual Beli Melalui Internet Menggunakan Pihak Ketiga (Rekening Bersama) Studi Pada Laman Jual Beli Online

(16)

4

B. Permasalahan Dan Ruang Lingkup 1. Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah perjanjian jual beli melalui internet menggunakan pihak ketiga (rekening bersama) studi pada laman jual beli online

www.kaskus.co.id

?”

Dengan pokok bahasan sebagai berikut:

a. Syarat dan prosedur perjanjian jual beli melalui internet menggunakan pihak ketiga (rekening bersama) studi pada lamanjual beli onlinewww.kaskus.co.id b. Pelaksanaan hak dan kewajiban pihak-pihak dalam perjanjian jual beli melalui

internet menggunakan pihak ketiga (rekening bersama) studi pada lamanjual beli onlinewww.kaskus.co.id

c. Cara penyelesaian bila terjadi wanprestasi dalam perjanian jual beli melalui internet menggunakan pihak ketiga (rekening bersama) studi pada lamanjual beli onlinewww.kaskus.co.id

2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini terdiri dari dua, yaitu ruang lingkup bidang ilmu dan ruang lingkup kajian.

a. Ruang lingkup bidang ilmu

(17)

5

Keperdataan, antara lain syarat dan prosedur perjanjian, pelaksanaan hak dan kewajiban, dan tanggung jawab.

b. Ruang lingkup kajian Lingkup penelitiannya adalah:

1. Syarat dan prosedur perjanjian kerjasama antara para pihak, menguraikan tentang syarat-syarat dan prosedur perjanjian.

2. Membahas tentang pelaksanaan hak dan kewajiban pihak-pihak dalam perjanjian.

3. Cara Penyelesaian bila terjadi wanprestasi.

C. Tujuan Dan Kegunaan

Berdasarkan pokok bahasan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara lengkap, jelas, rinci dan sistematis tentang:

1. Syarat dan prosedur perjanjian kerjasama para pihak; 2. Hak dan kewajiban para pihak ;

3. Penyelesaian para pihak bila terjadi wanprestasi dan penyelesaiannya.

Penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis:

1. Kegunaan Teoritis

(18)

6

b. Untuk memperoleh data dan informasi secara lebig jelas dan lengkap mengenai permasalahan apa saja yang timbul dari perjanjian jual beli online menggunakan pihak ketiga dan cara mengatasinya.

2. Kegunaan Praktis

a. Upaya perluasaan pengetahuan bagi penulis dalam bidang hukum ekonomi khususnya tentang perjanjian dalam hal ini perjanjian jual beli melalui internet menggunakan pihak ketiga .

b. Bahan kajian agar masyarakat dapat mengetahui dan memehami tentang perjanjian dalam hal ini perjanjian jual beli melalui internet menggunakan pihak ketiga.

(19)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Perjanjian

Kehidupan manusia yang tidak lepas dari hubungan kausal dangan manusia yang lain di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tentu tidak selamanya hubungan tersebut berjalan dengan baik disinilah pernan hukum yang mengatur dan disepakati sebagai tata norma dan tata kehidupan manusia memegang peranan untuk memberikan pemecahan yang diharapkan adil dan konsisten.

Hubungan hukum tiap-tiap pihak mempunyai hak dan kewajiban secara timbal balik. Dalam kehidupan modern ini para pihak mengaktualisasikan dalam bentuk perjanjian tertulis untuk mempertegas hak dan kewajiban masing-masing pihak juga untuk memudahkan pembuktian apabila kemudian hari ada pihak juga untuk memudahkan pembuktian apabila dikemudian hari ada pihak yang melakukan wanprestasi

(20)

8

Perjanjian di atas dalam buku III KUHPdt, hukum perikatan yang sistematiknya terdiri atas bagian umum dan bagian khusus. Bagian umum memuat peraturan-peraturan yang berlaku bagi perikatan umumnya, misalnya tentang bagaimana lahir dan hapusnya perikatan, macam-macam perikatan dan dan sebagainya. Bagian khusus memuat perturan-peraturan mengenai perjanjian-perjanjian yang banyak dalam masyarakat dan yang sudah mempunyai nama-nama tertentu. Misalnya jual beli, sewa menyewa, perjanian perburuhan, pemberian dan sebagainya.

Dalam Pasal 1313 KUHPdt diterangkan bahwa suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap suatu orang atau lebih lainya.

Menurut Rahmad Setiawan, definisi tersebut belum lengkap, karena menyebutkan perjanjian sepihak saja dan juga sangat luas karena dengan dipergunakannya perbuatan tersebut harus diartikan sebagai perbuatan hukum yaitu perbuatan yang bertujuan untuk menimbulkan akibat-akibat hukum. Perbuatan harus diartikan sebagai perbuatan hukum yaitu perbuatan yang bertujuan menimbulkan akibat hukum. Menambah perkataan “saling mengikatkan diri”. Sehingga perumusannya menurut beliau menjadi; perjanjian adalah “suatu perbuatan hukum , di mana satu orang atau lebih saling mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih”.1

Menurut Abdul kadir Muhammad yang merumuskan kembali perjanjian berkaitan dengan kelemahan definisi perjanjian pasal 1313 KUH Perdata sebagai berikut, bahwa yang disebut perjanjian adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang

1

(21)

9

atau lebih saling mengikatkan diri untuk melaksanakan suatu hal dalam lapangan hukum harta kekayaan.2

Menurut Subekti, suatu perjanjian adalah suatu peristiwa di mana seorang berjanji kepada orang lain atau di mana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal.3

Di dalam perjanjian memuat unsur:

1. Adanya pihak-pihak

Yaitu paling sedikit dua orang. Para pihak bertindak sebagai subjek perjanjian tersebut. Subjek ini bisa terdiri dari manusia atau badan hukum. Bila manusia maka orang tersebut harus sudah dewasa dan cakap untuk membuat hubungan hukum.

2. Adanya persetujuan antara pihak-pihak

Para pihak sebelum membuat perjanjian harus diberikan kebebasan untuk mengadakan tawar-menawar di antara keduanya. Konsensus ini harus tanpa paksaan, tipuan dan kelaliman

3. Adanya tujuan yang dicapai

Suatu perjanjian harus mempunyai beberapa tujuan tertentu yang ingin dicapai dan dengan perjanjian itu tujuan tersebut ingin dicapai baik dilakukan sendiri atau oleh pihak lain yang dalam hal ini mereka selalu subjek dalam perjanjian. Dalam mencapai beberapa tujuan tertentu, para pihak yang terikat dengan adanya ketentuan bahwa tujuan tersebut tidak boleh bertentangan dengan undang-undang ketertiban umum dan kesusilaan

2

Abdul Kadir Muhammad, hukum Perikatan Indonesia, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 1993, hlm 93

3

(22)

10

4. Adanya prestasi yang harus dilaksanakan

Para pihak dalam suatu perjanjian mempunyai hak dan kewajiban tertentu yang satu dengan yang lainnya saling berlawanan. Apabila pihak yang satu berkewajiban untuk memenuhi suatu prestasi maka bagi pihak lain hal tersebut adalah merupakan hak dan begitupun sebaliknya.

5. Adanya bentuk tertentu

Suatu perjanjian dapat dibuat secara lisan atau tertulis dan dibuat dalam suatu akta tersebut bisa secara otentik maupun underhands. Akta yang dibuat oleh para pihak di hadapan seorang pejabat umum yang diberi wewenang untuk itu. 6. Adanya syarat tertentu

Dalam suatu perjanjian tentang isinya harus ada syarat-syarat tertentu karena dalam suatu perjanjian menurut pasal 1338 ayat (1) KUHPdt menentukan bahwa suatu perjanjian atau persetujuan yang sah adalah mengikat sebagai undang-undang bagi mereka yang mebuat dan agar suatu perjanjian bisa dikatakan sebagai suatu perjanjian yang sah adalah bilamana perjanjian tersebut telah memenuhi syarat tertentu4

Apabila diperinci, maka perjanjian itu mengandung unsur-unsur: 1. Adanya pihak-pihak paling sedikit dua orang;

2. Adanya persetujuan antara pihak-pihak itu (konsensus); 3. Adanya obyek yang berupa benda;

4. Tujuan bersifat kebendaan (mengenai harta kekayaan); 5. Adanya bentuk tertentu (lisan atau tulisan).

4

(23)

11

B. Asas-asas perjanjian

a. Asas kebebasan berkontrak

Asas ini sering disebut dengan sistem terbuka (open system) yang mengandung suatu asas kebebasan membuat perjanjian seperti yang disebutkan dalam pasal 1338 KUHPdt bahwa setiap orang bebas mengadakan perjanjian apa saja walaupun belum atau tidak diatur dalam undang-undang. b. Asas pelengkap (optional law)

Asas ini mengandung arti bahwa ketentuan undang-undang boleh tidak diikuti apabila pihak-pihak menghendaki dan membuat ketentuan-ketentuan sendiri yang menyipang dari ketentuan undang-undang jika dalam perjanjian yang mereka buat tidak ditentukan lain maka yang berelaku adalah ketentuan undang-undang.

c. Asas konsensualitas

Perjanjian itu terjadi sejak tercapai kata sepakat antara pihak-pihak mengenai pokok-pokok perjanjian. Dengan kata lain perjanjian itu sudah mengikat dan mempunyai akibat hukum sejak terecapainya kata sepakat para pihak.

d. Asas obligator

Bahwa perjanjian yang dibuat pihak-pihak itu baru dalam taraf menimbulkan hak dan kewajiban saja, bahwa memindahkan hak milik. Hak milik baru beralih apabila dilakukan denganperjanjian yang bersifatkebendaan, yaitu melalui penyerahan.

e. Asas kepastian hukum

(24)

12

merupakan asas bahwa hakim atau pihak ketiga harus menghormati substansi kontrak yang dibuat oleh para pihak, sebagaimana layaknya sebuah undang-undang. Mereka tidak boleh elakukan intervensi terhadap substansi kontrak yang dibuat oleh para pihak. Asas pacta sunt servanda dapat disimpulkan dalam pasal 1338 ayat (1) KUH perdata

f. Asas Kekuatan mengikat

Asas ini diartikan bahwa terikatnya para pihak pada perjanjian ini tidak semata-mata terbatas pada apa yang diperjanjikan, akan tetapi juga terdapat juga unsur lain sepanjang tidak bersebrangan dengan kebisaan, kepatutan serta moral. Asas mengikat ini sama dengan asas pacta sunt servanda yang memberikan kepastian hukum bagi para pihak yang mebuatnya, sehingga juga merupakan asa kepastian hukum.

C. Syarat sahnya perjanjian

Diatur dalam pasal 1320 KUHPdt yaitu: 1. Adanya kesepakatan para pihak; 2. Adanya kecakapan para pihak; 3. Adanya objek tertentu;

4. Adanya sebab yang halal

Dua syarat yang pertama disebut dengan syarat subjektif, karena berkaitan dengan orang atau pihak yang membuat perjanjian sedangkan dua syarat yang terakhir disebut dengan syarat objektif karena nerhubungan dengan perjanjian itu sendiri atau merupakan objek dari perbuatan hukum yang dilakukan itu.5

5

(25)

13

Jika syarat subjektif tidak dipenuhi maka perjanjian dapat dibatalkan tapi apabila syarat objektif tidak dipenuhi maka sebagai akibat hukumnya perjanjian batal demi hukum.

Kesepakatan para pihak adalah persetujuan kehendak para pihak mengenai pokok perjanjian. Apa yang dikehendaki pihak yang satu merupakan kehendak bagi pihak yang lainya. Persetujuan kehendak sifatnya bebas, artinya tidak ada paksaan dan tekanan maupun ancaman dari pihak manapun. Jadi benar-benar atas kemauan sukarela para pihak.

Syarat kecakapan dimaksudkan bahwa orang yang membuat perjanjian harus cukup menurut hukum. Seseorang dikatakan cakap melakukan perbuatan hkum bila sudah dewasa menurut pasal 330 KUHPdt, seseorang dikatakan sudah dewasa bila telah mencapai usia 21 tahun atau belum mencapai usia 21 tahun tapi sudah menikah.

Suatu hal atau objek tertentu adalah merupakan pokok perejanjian, prestasi yang harus dipenuhi. Kejelasan adanya objek perjanjian ini adalah untuk memungkinkan pelaksanaan hak dan kewajiban pihak-pihak.

Suatu sebab yang halal maksudnya adalah isi perjanjian itu sendiri. Isi perjanjian tidak boleh bertentangan dengan Undang-Undang, ketertiban umum dan kesusilaan.6

D. Akibat Perjanjian

Menurut ketentuan pasal 1338 KUHPdt perjanjian yang sudah berlaku sebagai Undang-Undang bagi mereka yang membuatnya dan tidak dapat ditarik atau

6

(26)

14

dibatalkan secara sepihak tanpa persetujuan kedua belah pihak atau karena alasan yang cukup menurut Undang-Undang dan harus dilaksanakan dengan itikad baik.

Pejanjian berlaku sebagai Undang-Undang bagi mereka yang membuatnya artinya masing-masing pihak harus mennaati perjanjian seperti manaati Undang-Undang. Jika ada pihak yang melanggar perjanjian maka ia dianggap sama dengan melanggar Undang-Undang.

Perjanjian itu adalah kesepakatan kedua pihak maka jika akan ditarik kembali atau dibatalkan harus disetujui oleh kedua belah pihak juga. Tapi bila ada alasan yang cukup menrut Undang-Undang, perjanjian dapat dibatalkan secara sepihak, misalnya karena da pihak yang wanprestasi. Pihak yang dirugikan dapat menuntut pembatalan perjanjian melalui hakim (Pasal 1226 KUHPdt).

Perjanjian harus dilaksakan dengan itikad baik. Yang dimaksud dengan itikad baik adalah ukuran objektif untuk menilai pelaksanaan perjanjian yaitu apakah pelaksanaan perjanjian mengindahkan norma-norma kepatutan dan kesusilaan7

E. Kewajiban dan hak para pihak

Perjanjian adalah merupakan hubungan hukum yang menimbulkan hak dan kewajiban antara kedua belah pihak. Hak adalah sesuatu yang harus diperoleh atau dimiliki sedangkan kewajiban adalah suatu hal yang harus dilakukan atau dilaksanakansesuai dengan ketentuan. Dalam hukum perjanjian, hak dan kewajiaban penjual sebagai pihak yang berpiutang adalah wajib menyerahkan hak milik atsa barang yang menjadi objek perjanjian dan berhak menerima pembayaran sejumlah uang sebagai harga barang tersebut.

7

(27)

15

“kewajiban merupakan tugas yang dibebankan atas hukuman terhadap subjek hukum, dimana hak tersebuttidak boleh disalah gunakan”.

F. Prestasi dan Wanprestasi

1. Prestasi

Prestasi adalah sesuatu yang wajib dipenuhi oleh debitur dalam setiap perikatan. prestasi adalah objek perikatan. Di dalam Hukum Perdata kewajiban memenuhi prestasi selalu disertai jaminan harta kekayaan debitur. Menurut ketentuan Pasal 1234 KUHPerdata ada tiga wujud prestasi, yaitu memberikan sesuatu, berbuat sesuatu, dan tidak berbuat sesuatu.8

2. Wanprestasi

Wanprestasi artinya tidak terpenuhi sesuatu yang diwajibkan seperti yang telah ditetapkan dalam perikatan, tidak dipenuhinya kewajiban oleh debitur/dalam hal ini supplier disebabkan oleh dua kemungkinan alasan, yaitu:

1) karena kesalahan debitur baik dengan sengaja tidak dipenuhinya kewajiban maupun karena kelalaian.

2) karena keadaan memaksa (overmacht), force majeur, jadi diluar kemampuan debitur. Debitur tidak bersalah.9

Untuk menentukan apakah salah satu pihak bersalah melakukan wanprestasi, perlu ditentukan dalam keadaan bagaimana salah satu pihak dinyatakan sengaja atau lalai tidak memenuhi prestasi. Ada tiga keadaan, yaitu:

8

Abdulkadir Muhammad,Hukum Perdata Indonesia,(Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004), hlm. 201-202.

9Ibid.,

(28)

16

1. Debitur tidak memenuhi prestasi sama sekali.

2. Debitur memenuhi prestasi, tetapi tidak baik atau keliru. 3. Debitur memenuhi prestasi tetapi tidak tepat pada waktunya.10

G. PengertianE-commerce

E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (computer networks) yaitu internet.

E-commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan internet sebagai.perantara sehingga memudahkan proses jual beli yang terkendala jarak.11

E-Commerceatau yang biasa disebut juga dengan istilahEcomatauEmmerceatau

EC merupakan pertukaran bisnis yang rutin dengan menggunakan transmisi

Electronic Data Interchange (EDI), email, electronic bulletin boards, mesin

faksimili, dan Electronic Funds Transfer yang berkenaan dengan

transaksi-transaksi.belanja.di.Internet.shopping.

E-Commerce is a dynamic set of technologies, applications, and bussines process

that link enterprises, consumers, and communities through electronics

transactions and the electronic exchange of goods, services, and informations.12

Diterjemahkan oleh Onno. W. Purbo: E-Commerce merupakan satu set dinamis

10

Abdulkadir Muhammad,Hukum Perdata Indonesia,(Bandung: Citra Aditya Bakti, 2004), hlm. 201-202.

11

Laudon,Management information systems,1998,hlm 48

12

(29)

17

teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan,

konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan

barang, pelavanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik.

Definisi dariE-Commercedapat ditinjau dalam.3.perspektif.berikut:

a. Dari perspektif komunikasi, E-Commerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi, atau pembayaran melalui jaringan komputer atau

melalui.peralatan.elektronik.lainnya.

b. Dari perspektif proses bisnis, E-Commerceadalah aplikasi teknologi yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnis dan aliran kerja.

c. Dari perspektif layanan, E-Commerce merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk

memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas

barang.dan.meningkatkan.kecepatan.layanan.pengiriman.

d. Dari perspektif online, E-Commercemenyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual barang ataupun informasi melalui internet dan

sarana.online.lainnya.

Kegiatan E-Commerce mencakup banyak hal, untuk membedakannya

E-Commercedibedakan menjadi 2 berdasarkan karakteristiknya:

a. Business to Business, karakteristiknya:

1) Trading partners yang sudah saling mengetahui dan antara

mereka sudah terjalin hubungan yang berlangsung cukup lama.

2) Pertukaran data dilakukan secara berulang-ulang dan berkala

(30)

18

3) Salah satu pelaku tidak harus menunggu rekan mereka lainnya

untuk mengirimkan data.

4) Model yang umum digunakan adalah peer to peer, di mana

processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku

bisnis.

b. Business to Consumer, karakteristiknya:

1) Terbuka untuk umum, di mana informasi disebarkan secra umum

pula.

2) Servis yang digunakan juga bersifat umum, sehingga dapat

digunakan oleh orang banyak.

3) Servis yang digunakan berdasarkan permintaan.

4) Sering dilakukan sistim pendekatanclient-server.13

8..Pengertian Rekening Bersama (REKBER)

Rekber adalah sebuah sebagai media konfirmasi & komunikasi antara pembeli-penjual-rekber yang telah sepakat untuk melakukan transaksi. Penggunaan rekber dilakukan untuk menghindari kasus penipuan yang semakin marak terjadi di transaksi jual beli melalui internet.

Rekening Bersama juga bisa diartikan sebagai perantara atau pihak ketiga yang membantu keamanan dan kenyamanan transaksi online anda. Sebagai pembeli, anda tidak perlu ragu untuk bertransaksi atau merasa was-was ketika barang yang dibeli tidak kunjung datang. Sementara sebagai penjual, anda tidak perlu bersusah payah membangun reputasi dan juga terhindar dari kecurigaan-kecurigaan

13

(31)

19

berlebihan sehingga mengakibatkan barang yang diiklankan secara online susah terjual. Maka untuk menjembatani penjual dan pembeli online, dibentuklah Rekening Bersama.

Contoh bentuk konkrit dari rekening bersama adalah RekBer Piggybank, yang dimana dalam prakteknya di forum jual beli www.kaskus.co.id telah banyak melakukan jasa penggunaan pihak ketiga untuk menjamin keamanan dalam bertransaksi melalui internet, dan pada prakteknya mendapatkan tanggapan yang positif dari berbagai pengguna jasa ini, dimana para pengguna menjadi aman dan nyaman dalam bertransaksi melalui internet.

9. Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik

Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah ketentuan yang berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan/atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan kepentingan Indonesia.

Secara umum, materi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UUITE) dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu pengaturan mengenai informasi dan transaksi elektronik dan pengaturan mengenai perbuatan yang dilarang. Pengaturan mengenai informasi dan transaksi elektronik mengacu pada beberapa instrumen internasional, seperti UNCITRAL Model Law on eCommerce dan

(32)

20

mengakomodir kebutuhan para pelaku bisnis di internet dan masyarakat umumnya guna mendapatkan kepastian hukum dalam melakukan transaksi elektronik14.

10. Kerangka Pikir

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

Perjanjian di awali dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli untuk melakakan transaksi jual beli melalui internet dengan menggunakan bantuan pihak ke-tiga. Setelah terjadi kesepakatan antara penjual dan pembeli, maka penjual dan pembeli melanjutkan membuat kesepakatan dengan pihak ketiga.

14

http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-undang_Informasi_dan_Transaksi_Elektronik

Pembeli Penjual

Syarat dan prosedur perjanjian Rekening Bersama

(Pihak ketiga)

(33)

21

Subjek atau pihak dalam perjanjian transaksi jual beli melalui internet dengan menggunakan bantuan pihak ketiga adalah penjual, pembeli dan rekening bersama (pihak ketiga). Dalam hal ini pihak yang berperan dalam perjanjian transaksi jual beli melalui internet dengan menggunakan bantuan pihak ketiga adalah penjual , pembeli dan rekening bersama

Untuk mendapatkan bantuan rekening bersama , pihak rekening bersama memiliki syarat dan prosedur tersendiri dalam pelaksanaan perjanjian ransaksi jual beli melalui internet dengan menggunakan bantuan pihak ke-tiga, salah satu syaratnya yaitu antara penjual atau pembeli harus membayar biaya yang telah di tetapkan oleh pihak rekening bersama.

Setelah semua persyaratan dan prosedur permohonan terpenuhi, maka selanjutnya diadakan perjanjian ransaksi jual beli melalui internet dengan menggunakan bantuan pihak ke-tiga, dimana pembeli mengirim sejumlah uang ke rekening bersama ,kemudian rekening bersama menginfokan kepada penjual bahwa uang dari pembeli sudah diterima, kemudian kewajiban penjual mengirimkan barang ke pembeli, seteleh pembeli menerima barang dan sesuaidengan perjanjian, maka pembeli melaporkan ke rekening bersama bahwa penjual sudah mengirimkan barang sesuai dengan perjanjian, kemudian kewajiban rekening bersama mengirimkan sejumlah uang dari pembeli tadi ke penjual yang sudah dipotong dengan biaya rekening bersama tadi.

(34)

III. METODE PENELITIAN

Metode adalah proses, prinsip-prinsip, dan tata cara memecahkan suatu masalah, sedangkan penelitian adalah pemeriksaan secara hati-hati, tekun, dan tuntas terhadap suatu gejala untuk menambah pengetahuan manusia. Metode penelitian dapat diartikan sebagai proses prinsip-pirinsip dan tata cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melakukan penelitian.15 Metode penelitian hukum itu sendiri adalah ilmu tentang cara melakukan penelitian hukum secara teratur/sistematis.16

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif. Penelitian normatif ialah penelitian dilakukan atau ditujukan hanya pada peraturan-peraturan yang tertulis atau bahan-bahan hukum yang lain. Sedang disebut sebagai penelitian perpustakaan ataupun studi dokumen disebabkan penelitian ini lebih banyak dilakukan terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan. Dimana dalam penelitian pada umumnya untuk menentukan jenis dari suatu penelitian itu dibedakan antara data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat dan dari bahan-bahan pustaka. Yang diperoleh langsung dari masyarakat dinamakan data primer (atau dasar), sedangkan yang diperoleh dari

15

Soerjono Soekanto,Pengantar Penelitian Hukum, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1986), hlm. 6.

16

(35)

23

bahan-bahan pustaka lazimnya dinamakan data sekunder. serta melakukan wawancara langsung dengan pihak rekening, penjual dan pembeli.

B. Tipe Penelitian

Dalam penelitian ini, tipe penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yuridis pada pelaksanaan perjanjian jual beli melalu internet menggunakan pihak ketiga (rekening bersama) studi pada forum jual beli internet www.kaskus.co.id yang kemudian diarahkan jelas dan terperinci dari keseluruhan data yang diperoleh dari hasil penelitian

C. Pendekatan Masalah

(36)

24

D. Data dan Sumber Data

Data yang diperlukan dalam penelitian bersumber dari data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsug dari sumbernya yaitu pihak rekening bersama situs www.kaskus.co.id

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang tidak diperoleh secara langsung di lapangan, melainkan diperoleh dari studi kepustakaan berbagai buku, arsip, dokumen, peraturan perundang-undangan, hasil penelitian ilmiah, serta bahan kepustakaan lain yang menunjang. Sumber data sekunder terdiri dari bahan hukum :

1). Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat, yang bersumber dari :

a) KitabUndang–UndangHukumPerdata (KUHPerdata)

b) Undang-Undang UU No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

2). Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer, yang bersumber dari bahan-bahan kepustakaan berupa buku-buku, bahan kuliah maupun litertir-literatur yang berkaitan dengan penelitian atau masalah yang dibahas.

(37)

25

E. Metode Pengumpulan

Metode pengumpulan dan pengolahan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan sebagai berikut.

a. Studi kepustakaan, studi pustaka adalah pengkajian informasi tertulis mengenai hukum yang berasal dari berbagai sumber dan dipublikasikan secara luas dan relevan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Adapun cara yang dilakukan yaitu dengan mengidentifikasi data sekunder yang diperlukan, inventarisasi data yang sesuai dengan rumusan amsalah, mengutip literatur dan undang-undang yang berhubungan dengan materi penelitian.Studi Dokumen. Studi ini dilakukan dengan cara membaca, menelaah dan mengkaji peraturan-peraturan yang terkait dengan pokok bahasan serta peraturan lainnya yang berkenaan dengan pokok bahasan khususnya dokumen perjanjian kerjasama yang menjadi objek kajian, sehingga memudahkan dalam proses pengolahan data.

b. Sudi dokumen , studi dokumen adalah dengan cara membaca , menelaah dan mengkaji peraturan-peraturan yang terkait dengan pokok bahasan serta peraturan lainnya yang berkenaan dengan pokok bahasan, sehingga memudahkan dalam proses pengolahan data.

(38)

26

F. Metode Pengolahan Data

Setelah selesai melakukan pengumpulan data, selanjutnya data data tersebut diolah sehingga dapat digunakan untuk menganalisis permasalahan yang ada. Pengolahan data dilakukan dengan cara :

a. Seleksi data yaitu melakukan pemeriksaan dan penelitian kembali terhadap data

yang diperoleh mengenai kelengkapan, kejelasan dan hubungannya dengan

permasalahan.

b. Klasifikasi data yaitu mengelompokan data yang telah diseleksi menurut pokok

bahasan yang telah ditetapkan sebelumnya serta disesuaikan dengan kerangka

pikir sehingga diperoleh gambaran yang logis tentang pemahaman masalah.

c. Penyusunan data yaitu menempatkan data yang telah diperoleh pada setiap pokok

bahasan dengan menyusun secara sistematis sehingga mempermudah dalam

pengolahan dam analisis data.

d. Pemeriksaan data (editing), yaitu mengoreksi apakah data yang terkumpul sudah lengkap, benar, dan sesuai dengan masalah.

e. Rekonstruksi data (reconstructing), yaitu menyusun ulang data secara teratur, berurutan, dan logis sehingga mempermudah untuk dipahami dan diinterpretasikan.

f. Sistemasi data (systematizing), yaitu menetapkan data menurut kerangka sistematika bahan berdasarkan urutan masalah.

G. Analisis Data

(39)

27

(40)

V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap Perjanjian Jual Beli Melalui Internet Menggunakan Pihak Ketiga (Rekening Bersama) Studi Pada Laman Jual Beli Online www.kaskus.co.id yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

(41)

52

pihak penjual untuk pengiriman barang. Dana yang ada ditahan oleh pihak rekening bersama hingga barang sampai ke pihak pemebeli dan barang tersebut sesuai dengan perjanjian, setelah barang sampai ke pihak pembeli dan sesuai dengan perjanjian maka pihak pembeli mengkonfirmasi kepada rekening bersama dan pihak rekening bersama segera mencairkan dana tersebut ke pihak pembeli. Rekening bersama disini berfungsi sebagai pencegah resiko kejahatan jual beli melalui internet dan mengurangi resiko penipuan.

2. Hak dan kewajiban semua pihak telah dilakukan dengan seimbang, sehingga tidak terjadi masalah dalam pemenuhan hak dan kewajiban pihak-pihak.Pihak penjual melakukan pengiriman barang sesuai dengan perjanjiam, pihak pembeli mengirimkan sejumlah dana sesuai perjanjian dan mengkonfirmasi kepada pihak ketiga. Pihak ketiga menahan dana dari pihak pembeli sampai barang sampai dari pihak penjual kepada pihak pembeli, kemudian mengirimkan dana tersebut ke pihak penjual.

(42)

53

itu akan ditanggung setelah diadakan perundingan. Disini juga pihak penjual menganjurkan dalam pengiriman barang sebaiknya menggunakan asuransi dari jasa pengiriman barang, sehingga bila terjadi keadaan memaksa/ force majeur

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Baum,David, 1999.E-Commerce. New Jersey : oracle corp.

Indrajit, Richardus Eko, 2001, Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, Jakarta : Elex Media Komputindo.

Laudon, Kenneth, 1998.Management information systems . New Jersey : Prentice Hall.

Muhammad, Abdulkadir. 1990.Hukum Perikatan. Bandung: Citra Aditya Bakti. Muhammad, Abdulkadir. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. Bandung: Citra

Aditya Bakti.

Muhammad, Abdulkadir. 2004.Hukum Perdata Indonesia.Bandung: Citra Aditya Bakti.

Muljadi, Kartini & Widjaja, Gunawan. 2003. Perikatan Yang Lahir dari Perjanjian. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Poerwadarminta, WJS. 1976.Hukum Perjanjian.Jakarta: Balai Pustaka.

Purbacaraka, Purnadi & Halim, Ridwan. 1983. Filsafat Hukum dalam Tanya Jawab. Jakarta: Rajawali.

Purbo, Onno W , 2000. Mengenal E-Commerce. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Satrio, J. 2005. Perikatan Yang Lahir Dari Perjanjian. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Setiawan, Rahmat, 1987,Pokok-Pokok Hukum Perikatan,Bandung : Bina Cipta. Soekanto, Soerjono. 1986. Pengantar Penelitian Hukum. Bandung: Citra Aditya

Bakti.

(44)

Subekti, R. 1984.Hukum Perjanjian.Jakarta: Intermasa.

Subekti, R dan R, Tjtrosudibio. 1966. Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Jakarta: Pradya Paramita.

Peraturan Perundang-undangan:

Kitab Undang-undang Hukum Perdata/BW.

UU No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Sumber Lain

www.kaskus.co.id

www.rekeningbersama.com

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan tugas akhir ini dilakukan dengan metode penelitian dengan pendekatan hukum normatif dimana merupakan penelitian kepustakaan yang yuridis dikaitkan dengan studi

Dilihat dari sudut tujuan penelitian hukum, metode pendekatan yang dipakai oleh penulis dalam penelitian ini adalah menggunakan metode normatif. Oleh karena

Metode pendekatan yang digunakan peneliti adalah yuridis normatif yang menitikberatkan penelitian pada data sekunder dengan spesifikasi penelitian deskriptif

Berdasarkan perumusan masalah, metode pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini bersifat yuridis normatif dan yuridis empiris yaitu artinya penulis

Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang diterapkan adalah memakai metode pendekatan yuridis normatif untuk mengkaji peraturan-peraturan yang berhubungan dengan