commit to user
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN
KEMAMPUAN GERAK TERHADAP PENINGKATAN
KETERAMPILAN
PASSING
BOLAVOLI
(Studi Ekspe rime n Pe nde katan Pe mbe lajaran Massed Practice dan Distributed Practice pada Siswa Putra Ke las VIII SMP Negeri 5 Boyolali)
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan
Oleh :
HARMIN A. 120908010
PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user ii
PENGESAHAN PEMBIMBING
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN
KEMAMPUAN GERAK TERHADAP PENINGKATAN
KETERAMPILAN
PASSING
BOLAVOLI
(Studi Ekspe rime n Pe nde katan Pe mbe lajaran Massed Practice dan Distributed Practice pada Siswa Putra Ke las VIII SMP Negeri 5 Boyolali)
Disusun oleh:
HARMIN A. 120908010
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing
Dewan Pembimbing
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal
Pembimbing I Prof. Dr. Sugiyanto
NIP.19491108 1976091001 ……….. …………
Pembimbing II Dr. dr. Muchsin Doewes, AIFO
NIP. 19480531 1976031001 ……….. …………
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan Pascasarjana UNS
commit to user iii
PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN
KEMAMPUAN GERAK TERHADAP PENINGKATAN
KETERAMPILAN
PASSING
BOLAVOLI
(Studi Ekspe rime n Pe nde katan Pe mbe lajaran Massed Practice dan Distributed Practice pada Siswa Putra Ke las VIII SMP Negeri 5 Boyolali)
Disusun oleh:
HARMIN A. 120908010
Telah disetujui oleh Tim Penguji
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal
Ketua
Sekretaris
Anggota Penguji
Prof. Dr. Sudjarwo, M.Pd
Prof. Dr. HM. Furqon Hidayatullah, M.Pd
1. Prof. Dr. Sugiyanto
2. Dr. dr. Muchsin Doewes, AIFO
commit to user iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Harmin
NIM : A. 120908010
Program/Jurusan : Ilmu Keolahragaan
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “Pengaruh Pendekatan
Pembelajaran dan Kemampuan Gerak Terhadap Peningkatan Keterampilan Passing
Bolavoli (Studi Eksperimen Pendekatan Pembelajaran Massed Pr actice dan
Distributed Pr actice pada Siswa Putra Kelas VIII SMP Negeri 5 Boyolali)” adalah
benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut
diberi tanda citasi dan ditunjukkan pada daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya
bersedia menerima sangsi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya
peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, Mei 2010
Pembuat Pernyataan,
commit to user v
MOTTO
“Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang
disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah
menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang
terpaksa kamu memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia)
benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dengan hawa nafsu mereka tanpa
pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui
orang-orang yang melampaui batas”.
commit to user vi
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini dipersembahkan kepada:
v Bapak dan Ibu saya (Niti Diryo dan Wiji Niti Diryo) yang telah mendidik
dengan penuh kesederhanaan, kasih sayang dengan toleransi dan kesabaran
atas semua do’a serta pengorbanan tiada batasnya yang senantiasa beliau
berikan kepada penulis.
v Bapak dan ibu mertua saya (Yoto Wirejo) atas segala pengertian, bimbingan
dan arahannya dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.
v Istri (Suparti) yang selalu memberikan dukungan dengan tulus dan penuh
kesabaran dalam menunggu proses studi ini dan selalu memberikan semangat
dengan penuh kesetiaan.
v Anak-anak (Danang, Fitrianingrum dan Aji Tri Nugroho) yang selalu
memberikan kehangatan, motivasi dengan segala canda tawanya, membuat
hidupku lebih indah.
v Kakak-kakak atas semua toleransi, keikhlasan serta bantuan yang tiada
batasnya.
v Saudara-saudara mahasiswa Pascasarjana Program Studi Ilmu Keolahragaan
Universitas Sebelas Maret yang telah bersama-sama berbagi suka dan duka
commit to user vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan karunia Allah Yang Maha Kuasa.
Karena berkat Rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang
berjudul “Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Gerak Terhadap
Peningkatan Keterampilan Passing Bolavoli (Studi Eksperimen Pendekatan
Pembelajaran Massed Practice dan Distributed Practice pada Siswa Putra Kelas VIII
SMP Negeri 5 Boyolali)”.
Penulis mengucapkan terima kasih terutama kepada pembimbing yaitu Yang
Terhormat Prof. Dr. Sugiyanto dan Dr. dr. Muchsin Doewes, AIFO yang telah
berkenan memberikan motivasi, arahan, bimbingan, ilmu, masukan dan koreksi
hingga tesis ini bisa terselesaikan. Serta kepada seluruh bapak dan ibu dosen Program
Studi Ilmu Keolahragaan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis untuk menempuh pendidikan di
Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. dr. M. Syamsulhadi, Sp.KJ. (K), selaku Rektor Universitas Sebelas
Maret Surakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
commit to user viii
2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka memenuhi tugas akhir.
3. Prof. Dr. Sudjarwo, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keolahragaan
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan arahan, serta
bimbingan dalam penyusunan tesis.
4. Dr. dr. Muchsin Doewes, AIFO, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Keolahragaan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, sekaligus sebagai dosen
pembimbing II yang telah memberikan arahan, serta bimbingan dalam
penyusunan tesis.
5. Prof. Dr. Sugiyanto, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan arahan,
serta bimbingan dalam penyusunan tesis.
6. Kepala SMP Negeri 5 Boyolali beserta jajarannya yang telah memberikan ijin
kepada penulis untuk melakukan penelitian.
7. Semua pihak yang banyak membantu dalam penyelesaian tesis ini dan tidak dapat
penulis paparkan satu persatu.
Perhatian dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis akan diberikan
balasan yang setimpal oleh Allah Yang Maha Kuasa serta menjadi amal dan
kemuliaan bagi kita semua. Amin
Surakarta, Mei 2010
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI ... iii
commit to user
x
1. Permainan Bolavoli ... 11
a. Teknik Dasar Servis Atas ... 13
b. Strategi Pelaksanaan Servis ... 16
c. Karakteristik Keterampilan Servis Bolavoli ... 18
d. Teknik Dasar Servis Tangan Bawah ... 20
c. Pendekatan Pembelajaran Keterampilan Passing Bolavoli dengan Menggunakan Massed Practice ... 53
d. Pendekatan Pembelajaran Keterampilan Passing Bolavoli Menggunakan Distributed Practice ... 58
commit to user
xi
E. Populasi dan Sampel ... 75
F. Teknik Pengumpulan Data ... 76
G. Teknik Analisis Data ... 77
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 82
A. Deskripsi Data ... 82
B. Reliabilitas ... 86
C. Pengujian Persyaratan Analisis Varians ... 87
1. Uji Normalitas ... 87
2. Uji Homogenitas ... 89
D. Pengujian Hipotesis ... 89
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 93
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 99
A. Simpulan ... 99
B. Implikasi ... 100
C. Saran ... 101
DAFTAR PUSTAKA ... 102
commit to user
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Kebaikan dan Kelemahan Massed Practice ... 46
2. Kebaikan dan Kelemahan Distributed Practice ... 52
3. Perbedaan Antara Metode Massed Practice dan Distributed Practice ... 53
4. Kerangka Desain Penelitian ... 72
5. Ringkasan Anava Dua Faktor ... 80
6. Deskripsi Data Hasil Tes Keterampilan Passing Bolavoli Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran dan Tingkat Kemampuan Gerak ... 82
7. Nilai Peningkatan Keterampilan Passing Bolavoli Masing-Masing Sel (Kelompok Perlakuan) ... 84
8. Range Kategori Reliabilitas ... 86
9. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data ... 87
10.Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data ... 88
11.Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data ... 89
12.Ringkasan Nilai Rata-Rata Keterampilan Passing Bolavoli Berdasarkan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran dan Tingkat Kemampuan Gerak ... 90
13.Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Penggunaaan Pendekatan Pembelajaran (A1 dan A2) ... 90
14.Ringkasan Hasil Analisis Varians Untuk Tingkat Kemampuan Gerak (B1 dan B2) ... 90
commit to user
xiii
16.Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman-Keuls Setelah Analisis Varians ... 91
17.Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor, A dan B
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gerakan Servis Atas ... 16
2. Pelaksanaan Servis Lengan Bawah ... 21
3. Sikap Tangan dan Posisi Badan Saat Pass Bawah ... 27
4. Sikap Tangan dan Posisi Badan pada Saat Pass Atas ... 29
5. Periodisasi Pengembangan Olahraga Jangka Panjang ... 39
6. Histogram Nilai Rata-Rata Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Passing Bolavoli Tiap Kelompok Berdasarkan Penggunaan Pendekatan Pembelajaran dan Tingkat Kemampuan Gerak ... 83
7. Histogram Nilai Rata-Rata Peningkatan Keterampilan Passing Bolavoli Pada Tiap Kelompok Perlakuan ... 85
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 105
2. Program Latihan Pass Bawah, Pass Atas Dalam Keterampilan Passing Bolavoli Menggunakan Massed Practice ... 107
3. Program Latihan Pass Bawah, Pass Atas Dalam Keterampilan Passing Bolavoli Menggunakan Distributed Practice ... 109
4. Perbedaan Bentuk Perlakuan Latihan Inti Antara Massed Practice dan Distributed Practice ... 111
5. Petunjuk Pelaksanaan Tes Kemampuan Gerak ... 113
6. Petunjuk Pelaksanaan Tes Keterampilan Passing Bolavoli ... 115
7. Rekapitulasi Data Hasil Tes Standing Broad Jump ... 117
8. Rekapitulasi Data Hasil Tes Zig-Zag ... 119
9. Rekapitulasi Data Hasil Tes Shotput Bola Softball ... 121
10.Rekapitulasi T-Score Hasil Tes Kemampuan Gerak ... 123
11.Rekapitulasi Hasil Tes Awal Keterampilan Pass Atas Bolavoli ... 125
12.Rekapitulasi Hasil Tes Akhir Keterampilan Pass Atas Bolavoli ... 126
13.Rekapitulasi Hasil Tes Awal Keterampilan Pass Bawah Bolavoli ... 127
14.Rekapitulasi Hasil Tes Akhir Keterampilan Pass Bawah Bolavoli ... 128
15.Rekapitulasi Data Hasil Tes Keterampilan Passing Bolavoli ... 129
16.Rekapitulasi T-Score Hasil Tes Awal Keterampilan Passing Bolavoli ... 130
17.Rekapitulasi T-Score Hasil Tes Akhir Keterampilan Passing Bolavoli .... 131
commit to user
xvi
19.Rekapitulasi T-Score Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan
Passing Bolavoli Klasifikasi Kemampuan Gerak Beserta Pembagian
Sampel Ke Sel-Sel ... 134
20.Rekapitulasi Data Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Passing Bolavoli Kelompok 1 (Kelompok Massed Practice) ... 135
21.Rekapitulasi Data Tes Awal dan Tes Akhir Keterampilan Passing Bolavoli Kelompok 2 (Kelompok Distributed Practice) ... 136
22.Uji Reliabilitas Dengan Anava ... 137
23.Tabel Kerja Untuk Menghitung Nilai Homogenitas dan Analisis Varians ... 161
24.Uji Normalitas Data Dengan Metode Lilliefors ... 163
25.Uji Homogenitas Dengan Uji Bartlett ... 167
26.Analisis Varians ... 168
commit to user
xvii
ABSTRAK
HARMIN. A. 120908010. Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan Kemampuan Gerak Terhadap Keterampilan Passing Bolavoli. Tesis. Surakarta. Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran massed practice dan distributed practice terhadap keterampilan passing bolavoli, (2) perbedaan keterampilan passing bolavoli antara siswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi dan rendah, (3) pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan gerak terhadap peningkatan keterampilan passing bolavoli.
Penelitian ini menggunakan metode ekperimen dengan rancangan faktorial 2 x 2. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5 Boyolali yang berjumlah 60 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive random sampling. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan ANAVA. Sebelum menguji dengan ANAVA, terlebih dulu digunakan uji prasyarat analisis data dengan menggunakan uji normalitas sampel (Uji Lilliefors dengan α = 0,05 %) dan Uji homogenitas varians (Uji Bartlett dengan α = 0,05 %).
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajaran massed practice dan distributed practice terhadap peningkatan keterampilan passing bolavoli. Pengaruh pendekatan pembelajaran massed practice lebih baik dari pada pendekatan pembelajaran distributed practice. (2) ada perbedaan peningkatan keterampilan passing bolavoli yang signifikan antara siswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi dan rendah. Peningkatan keterampilan passing bolavoli pada siswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan gerak rendah. (3) terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan gerak terhadap peningkatan keterampilan passing bolavoli. Siswa yang memiliki kemampuan gerak tinggi lebih cocok jika diberikan pendekatan pembelajaran massed practice. Sedangkan siswa yang memiliki kemampuan gerak rendah lebih cocok jika diberikan pendekatan pembelajaran distributed practice.
commit to user
xviii
ABSTRACT
HARMIN. A. 120908010. The Effect of Training Learning Approach and Motor Ability On Increased The Passing Volley Ball. Thesis. Surakarta. Postgraduate Program of Surakarta Sebelas Maret University, May 2010.
This research aims to find out: (1) the difference effect of learning approach massed practice and distributed practice on increased the passing volley ball, (2) the difference of increased the passing volley ball skill between students with high and low motor ability, (3) the interaction effect between learning approach with motor ability on increased the passing volley ball.
This research employed an experimental method with 2 x 2 factorial design. The population of the research in the study were the students 8th of Junior High School 5 Boyolali, as many as 60 students. The sampling technique was purposive random sampling. ANOVA was used to analyzing data, the data analysis prerequisite
test was done using the sample normality test (Lilliefors test with α = 0.05%) and variance homogeneity test (Bartlett test with α = 0.05%).
Based on the result of the analysis, conclusions are drawn as follows: (1) There is a significant difference learning approach massed practice and distributed practice on increased the passing volley ball. The effect of learning approach massed practice is better than that learning approach distributed practice, (2) there is a significant difference of increased the passing volley ball between the students with high and low motor ability. The effect of increased the passing volley ball between the students with high motor ability is better then the one with low motor ability, (3) there is a significant effect of interaction between learning approach with motor ability on increased the passing volley ball. The students with high motor ability has according if it is learning approach massed practice. While the students with low motor ability has according if it is learning approach distributed practice.
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan
keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan
nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), pembiasaan pola hidup sehat
untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Dengan
pendidikan jasmani siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat
kaitannya dengan kesan pribadi menyenangkan serta berbagai ungkapan yang
kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat dan
memiliki pengetahuan terhadap gerak manusia.
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, guru diharapkan
mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik, strategi permainan dan
olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) serta
pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran
konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur
fisik, mental, intelektual, emosi dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam
pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas
yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.
Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pendidikan yang memanfaatkan
aktivitas jasmani, direncanakan secara sistematik bertujuan untuk
commit to user
perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional.
Pendidikan jasmani adalah salah satu komponen pendidikan wajib diajarkan di
sekolah dan pentingnya pendidikan jasmani karena memiliki peran yang sangat
strategis dalam pembentukan manusia seutuhnya, tidak hanya berdampak positif
pada fisik mental, intelektual, emosional maupun sosial seorang siswa.
Dalam mencapai tujuan pendidikan jasmani, banyak faktor pendukung yang
diperlukan antara lain; faktor guru sebagai penyampai informasi, siswa sebagai
penerima informasi, sarana prasarana, dan juga pendekatan pembelajarannya.
Pendekatan pembelajaran yang dipilih harus cocok digunakan dalam proses
pembelajaran teori atau praktek keterampilan, semata-mata untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Proses pembelajaran dapat dikatakan
efektif bila perubahan perilaku yang terjadi pada siswa setidak-tidaknya mencapai
tingkat optimal. Sikap dan perilaku sehat pada siswa dapat terbentuk dengan
meningkatkan partisipasi siswa secara aktif dalam segala bentuk aktifitas olahraga
termasuk olahraga permainan bolavoli.
Peningkatan keterampilan pa ssing bolavoli secara optimal, dibutuhkan
bentuk latihan yang sesuai dengan kondisi para pemain. Pendekatan yang tepat
untuk memberikan latihan, dimulai dengan latihan tentang skill-skill dasar agar
tercapai performa nce skill dasar yang benar. Pemain yang baik adalah pemain
yang memiliki skill dasar yang baik. Kelemahan yang paling menonjol dalam
keterampilan bermain bolavoli adalah servis, pass bawah, pass atas, smas, blok
dan pertahanan. Dari setiap pertandingan masih banyak yang melakukan
commit to user
sehingga akan mudah di kalahkan oleh lawan. Dengan adanya kelemahan
tersebut, pemain SMP Negeri 5 Boyolali berusaha berbenah diri dalam
penguasaan teknik-teknik dasar dalam pa ssing bolavoli dengan baik dan benar.
Selama ini metode latihan yang digunakan masih belum maksimal untuk
meningkatkan kemampuan pemain dalam penguasaan teknik keterampilan
bermain bolavoli, sering kali pemain hanya dilatih untuk melakukan dengan tanpa
tujuan. Inovasi dan kreasi dari pelatih bolavoli sangat diperlukan terutama dalam
menentukan dan memilih metode latihan yang tepat sesuai dengan karakteristik
dan esensi dari materi yang akan dilatih. Pemilihan metode juga harus
mempertimbangkan waktu ketersediaan fasilitas dan alat yang dibutuhkan.
Kebutuhan akan metode yang efisien dalam latihan keterampilan bermain bolavoli
dilandasi oleh beberapa alasan yaitu pertama, efisiensi akan menghemat waktu,
energi, atau biaya; kedua, metode efisien akan memungkinkan para pemain untuk
menguasai tingkat keterampilan yang lebih tinggi (Rusli, 1988:26).
Permainan bolavoli merupakan permainan yang sudah populer di Indonesia,
sudah dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat bahkan sudah dimasukkan dalam
kurikulum pendidikan nasional sebagai materi pelajaran wajib untuk siswa, mulai
kelas IV SD sampai tingkat SMU. Namun demikian tuntutan kemampuan yang
diharapkan dari cabang olahraga bolavoli ini untuk tingkat SMP/MTsN sampai
sekarang masih jauh dari yang diharapkan. Hasil pengamatan dibeberapa sekolah
menengah tingkat pertama bahwa salah satu masalah utama dalam pembelajaran
olahraga permainan bolavoli ini tentang pelaksanaan pembelajaran keterampilan
commit to user
berimplikasi terhadap menurunnya kualitas hasil pelaksanaan proses pembelajaran
yang dilaksanakan. Ada beberapa faktor penyebab kurang berhasilnya proses
pembelajaran permainan bolavoli yaitu terbatasnya sumber-sumber yang
digunakan guru untuk mendukung proses pembelajaran pendidikan jasmani dan
terbatasnya kemampuan guru pendidikan jasmani.
Kenyataan yang terjadi saat ini pelatih dihadapkan dengan keterbatasan
waktu serta tidak memadainya alat-alat yang tidak sesuai dengan jumlah pemain
yang akan dilatih sementara banyak materi yang akan dilatih kepada pemain.
Permasalahan ini tentunya salah satu disebabkan keterbatasan kemampuan dan
kualitas pelatih bolavoli dalam mengelola dan memodifikasi pendekatan latihan.
Pendekatan pembelajaran adalah suatu cara pendekatan penyajian materi
pembelajaran yang dilakukan secara sistematis untuk mendorong tercapainya
tujuan pengajaran dalam suatu proses membuat orang belajar. Dalam
pembelajaran pendidikan jasmani ada beberapa macam pendekatan pembelajaran
yang seharusnya digunakan. Pendekatan pembelajaran terdiri dari dua kelompok,
yaitu pendekatan pembelajaran langsung dan pendekatan pembelajaran tidak
langsung. Pendekatan pembelajaran langsung dimana peran guru lebih banyak
(tea cher centered) sedangkan pendekatan pembelajaran tidak langsung, peran atau
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran lebih besar.
Teknik-teknik dasar dalam permainan bolavoli disebutkan Beutelstahl
(2003:9), ada 6 (enam) yaitu : (1) servis; (2) pass bawah; (3) pass atas; (4) smas;
commit to user
awal permainan bolavoli sudah memadai apabila pemain telah menguasai teknik
dasar yang terdiri dari service dan pa ssing”.
Melihat perkembangan olahraga bolavoli tersebut dan pentingnya peranan
pendekatan pembelajaran yang sesuai dalam meningkatkan keterampilan teknik
dasar dalam permainan bolavoli, maka perlu untuk menentukan pendekatan
pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam penguasaan
keterampilan teknik dasar servis bawah dan passing dalam permainan bolavoli.
Pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
permainan bolavoliantara lain dengan pendekatan pembelajaran ma ssed pra ctice
dan distributed pra ctice.
Metode latihan Schmidt (1988:346) mengemukakan bahwa “latihan dengan
metode ma ssed pra ctice dan metode distributed pra ctice yang sering disebut
dengan latihan terus menerus dan metode latihan yang diselingi waktu istirahat.
Dalam perkembangannya metode latihan tersebut sering diterapkan ke cabang
olahraga tertentu. Dalam cabang bolavoli, untuk meningkatkan keterampilan
pa ssing bolavoli bisa menggunakan metode latihan yang telah dimodifikasi demi
pengembangan keterampilan pa ssing bolavoli.
Ma ssed pra ctice merupakan sesi latihan di mana jumlah waktu latihan
dalam sebuah percobaan lebih besar dari pada jumlah istirahat di antara
percobaan, yang akhirnya mengarah pada kelelahan dalam berbagai tugas,
sedangkan distributed pra ctice adalah disela-sela latihan yang dilakukan terdapat
commit to user
mengarah ke suatu urutan yang lebih santai. Kedua metode latihan tersebut akan
diterapkan dalam keterampilan pa ssing bolavoli.
Agar metode latihan yang akan diterapkan dapat dirancang dengan baik,
terlebih dahulu ditelusuri faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan pa ssing
bolavoli. Untuk dapat melakukan keterampilan pa ssing bolavoli dengan baik dan
benar, maka diperlukan unsur-unsur kondisi fisik seperti kecepatan, kelenturan,
keseimbangan, ketepatan, daya tahan, kelincahan, koordinasi dan daya ledak otot
yang baik.
Keberhasilan dalam keterampilan bermain bolavoli adalah faktor pemain.
Perbedaan kemampuan terutama terjadi karena kualitas fisik yang berbeda
(Sugiyanto, 1997:353). Senada dengan hal tersebut Rusli (1988:332) mengatakan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi proses latihan keterampilan bermain
bolavoli adalah: (1) kondisi internal; dan (2) kondisi eksternal. Kondisi internal
mencakup faktor-faktor yang terdapat pada individu, atau atribut lain yang
membedakan pemain satu dengan pemain yang lainnya. Salah satu faktor kondisi
internal adalah kemampuan fisik. Kemampuan fisik berhubungan dengan
kemampuan gerak yang mempengaruhi penampilan pemain baik dalam latihan
gerakan-gerakan keterampilan maupun dalam pertandingan. Dengan demikian
dapat dikatakan kemampuan gerak yang baik adalah suatu persyaratan dalam
usaha pencapaian prestasi maksimal bagi pemain dalam latihan keterampilan
pa ssing bolavoli.
Kemampuan gerak (motor a bility) salah satu kondisi internal yang
commit to user
sebagai landasan keberhasilan masa yang akan datang di dalam melakukan
keterampilan gerak. Perbedaan kemampuan gerak memiliki implikasi terhadap
proses pembelajaran. Kecepatan dan penguasaan keterampilan olahraga
dipengaruhi kemampuan gerak. Tinggi rendahnya kemampuan gerak yang
dimiliki siswa menentukan hasil pembelajaran gerak olahraga pada umumnya,
belajar keterampilan teknik dasar bolavoli khususnya.
Perbedaan siswa dalam hal kemampuan gerak akan menjadi bahan
pertimbangan yang sangat penting ketika guru memilih dan menentukan
pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakter masing-masing siswa,
pemberian perlakuan yang berbeda dalam proses belajar agar siswa mencapai
hasil yang optimal. Menurunnya kemampuan gerak yang dimiliki siswa harusnya
perlu menerapkan pendekatan pembelajaran yang membuat siswa lebih giat untuk
berolahraga, bukan metode yang membosankan, sehingga bila siswa sudah giat
untuk berolahraga otomatis aktifitas akan meningkat yang pada akhirnya
kemampuan geraknya meningkat dan memudahkan dalam belajar teknik dasar
bermain bolavoli.
Pendekatan pembelajaran dan kemampuan gerak akan memberikan
pengaruh di dalam peningkatan keterampilan pa ssing bolavoli siswa. Dengan
demikian perlu penelitian yang mendalam melalui kajian ilmiah tentang pengaruh
pendekatan pembelajaran dan kemampuan gerak dalam meningkatkan
keterampilan pa ssing bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 5
commit to user
pembelajaran (ma ssed pra ctice dan distributed pra ctice) yang dihubungkan
dengan kemampuan gerak (tinggi dan rendah).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari proses pendidikan total
yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan kebugaran fisik, mental,
emosi dan sosial melalui media aktivitas fisik.
2. Faktor pendekatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru sangat
mempengaruhi motivasi dan hasil belajar siswa.
3. Pendekatan pembelajaran dengan ma ssed pra ctice dan distributed pra ctice
akan menghasilkan peningkatan keterampilan yang berbeda.
4. Kemampuan gerak yang dimiliki oleh siswa mempunyai peranan yang sangat
penting dalam belajar keterampilan pa ssing bolavoli.
5. Pendekatan pembelajaran dan kemampuan gerak mempunyai hubungan dalam
mempermudah belajar keterampilan pa ssing bolavoli.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah maka dalam
penelitian ini yang akan dikaji adalah:
1. Pengaruh pendekatan pembelajaran dengan ma ssed pra ctice dan distributed
commit to user
2. Pengaruh kemampuan gerak siswa terhadap peningkatan keterampilan pa ssing
bolavoli.
3. Pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan gerak
terhadap peningkatan keterampilan pa ssing bolavoli.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Adakah perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran ma ssed pra ctice
dan distributed pra ctice terhadap peningkatan keterampilan pa ssing bolavoli ?
2. Adakah perbedaan peningkatan keterampilan passing bolavoli antara siswa
yang memiliki kemampuan gerak tinggi dan rendah ?
3. Adakah pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan kemampuan
gerak terhadap peningkatan keterampilan pa ssing bolavoli ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
1. Perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran ma ssed pra ctice dan
distributed pra ctice terhadap peningkatan keterampilan pa ssing bolavoli.
2. Perbedaan peningkatan keterampilan passing bolavoli antara siswa yang
commit to user
3. Pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan kemampuan gerak
terhadap peningkatan keterampilan pa ssing bolavoli.
F. Manfaat Penelitian
Setelah selesai penelitian ini, hasil yang diperoleh nantinya diharapkan dapat
bermanfaat bagi guru atau pelatih, sebagai:
1. Dapat memberikan dan menambah wawasan serta pengetahuan keolahragaan
bagi peneliti tentang pengaruh pendekatan pembelajaran (ma ssed pra ctice dan
distributed pra ctice), kemampuan gerak terhadap peningkatan keterampilan
pa ssing bolavoli.
2. Dapat meningkatkan keterampilan pa ssing bolavoli bagi siswa putra kelas
VIII SMP Negeri 5 Boyolali.
3. Memberikan sumbangan pengetahuan sebagai bahan pertimbangan kepada
para guru pendidikan jasmani, mengenai pentingnya penerapan pendekatan
pembelajaran yang tepat dalam upaya meningkatkan keterampilan pa ssing
commit to user
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Permainan Bolavoli
Teknik adalah proses melahirkan kegiatan jasmani yang ditampilkan
dalam bentuk gerakan untuk mencapai sesuatu secara efektif dan efisien.
Beutelstahl (2003:9), menyatakan bahwa, “Teknik adalah prosedur yang telah
dikembangkan berdasarkan praktek dan bertujuan mencari penyelesaian suatu
problema pergerakan tertentu dengan cara yang paling ekonomis dan
berguna”. Teknik dalam permainan bolavoli adalah proses kegiatan jasmani
yang ditampilkan dalam bentuk gerakan secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan gerakan yang diinginkan sesuai peraturan yang berlaku.
Teknik dasar dalam permainan bolavoli yang perlu dikuasai setiap pemain ada
bermacam-macam. Beutelstahl (2003:9), menyatakan bahwa, “Ada enam
macam cara bersentuhan dengan bola dalam permainan bolavoli, sehingga
timbul juga enam jenis teknik dasar, yaitu: service, pass bawah, pass atas,
sma sh, block dan pertahanan”.
Sehubungan orang coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah
siswa kelas VIII yang masih dalam tingkatan dasar lanjutan yang menuju pada
tingkatan trampil, maka teknik dasar bermain bolavoli yang dipakai sebagai
commit to user
Rusli (1988:96) menjelaskan keterampilan adalah kemampuan untuk
menggunakan satu atau beberapa teknik secara tepat, baik dari segi waktu
maupun situasi. Schmidt (1991:5) memberikan batasan keterampilan sebagai
kemampuan individu untuk mencapai tujuan dalam jangka waktu yang
minimum.
Permainan bolavoli merupakan permainan dengan memukul bola secara
serentak atau langsung, artinya bola di voli sebelum jatuh ke tanah atau lantai,
dengan memainkan atau memantulkan bola sebanyak-banyaknya tiga kali dan
tidak dibenarkan setiap pemain memainkan bola di udara sebanyak dua kali
berturut-turut. Permainan ini dimainkan dua regu, masing-masing regu terdiri
atas enam pemain. Dimana setiap pemain berusaha untuk memvoli setiap bola
yang datang, baik dengan jari-jari tengah maupun dengan satu tangan atau
kedua belah tangan, dengan tujuan menyelamatkan bola di lapangan sendiri
dan menyerang ke lapangan lawan.
Teknik dasar merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam
keterampilan bermain bolavoli, dengan teknik yang baik dan benar akan
berdampak pada produktifitas dan efektifitas dalam permainan bolavoli.
Dalam bahasa sederhananya untuk dapat bermain bolavoli dengan baik dan
benar seorang pemain harus dapat menguasai teknik dasar permainan bolavoli
dengan terampil. Beutelstahl (2003:9), menjelaskan teknik-teknik dasar
permainan bolavoli meliputi: (1) servis; (2) pass bawah; (3) pass atas; (4)
commit to user
Sementara Druwachter (1990:82) mengemukakan, “tahap awal
permainan bolavoli sudah memadai apabila pemain telah menguasai teknik
dasar yang terdiri dari servis dan pa ssing. Pengertian teknik menurut
Scrhreiter dalam Suharno (1993:11) adalah: ”suatu proses melahirkan
keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan sebaik mungkin
untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang permainan bolavoli.
Adapun teknik-teknik dasar dalam permainan bolavoli, adalah: (1) servis, (2)
pa ssing,(3) sma sh,(4) umpan, (5) bendungan/block.
Di bawah ini akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Teknik Dasar Servis Atas
Servis atas adalah teknik dasar servis yang dilakukan dengan
perkenaan bola di atas kepala. Teknik servis atas memiliki tingkat
kesulitan yang lebih tinggi. Tujuan utama melakukan servis dari atas
adalah mempercepat laju bola menukik dari atas ke bawah. Menurut Viera
& Fergusson (1996:27), servis atas paling efektif, karena sulit
menangkisnya. Jalannya bola berbeda-beda tergantung bagian mana dari
bola yang terkena pukul.
Teknik dasar servis atas yang ada dalam permainan bolavoli terdiri
dari beberapa macam, menurut M. Yunus (1992:103) terdiri dari, “(1)
Tenis servis, (2) Floa ting, dan (3) Cekis”. Jenis servis atas pada permainan
bolavoli dapat pula diklasifikasikan berdasarkan hasil putaran bola.
Putaran bola yang dihasilkan merupakan pengaruh yang ditimbulkan oleh
commit to user
dasar putaran bola yang dihasilkan dari pukulan servis atas dapat
dibedakan menjadi 5 yaitu, (a) Top spin, (b) Ba ck spin, (c) In side spin, (d)
Out side spin, dan (e) Floa t. Ba ck spin adalah servis dengan arah putaran
bola ke belakang. Apabila arah putaran bola hasil servis tersebut ke arah
samping dalam disebut inside spin, sedangkan ke arah samping luar
disebut outside spin. Top spin merupakan servis dengan arah putaran bola
ke depan. Sedangkan floa t merupakan servis bola mengapung (tanpa
putaran).
Teknik servis atas ini memiliki kecepatan dan tingkat kesulitan yang
lebih tinggi dari pada teknik servis bawah. Untuk dapat melakukan servis
atas dengan baik pemain harus menguasai teknik dasar yang ada dengan
baik. Menurut Beutelstahl (2003:10) bahwa, “Setiap jenis servis itu dibagi
dalam tiga tahap, (1) Tahap pertama: melempar bola ke atas throw-up, (2)
tahap kedua: memukul bola hitting the ha ll, (3) tahap ketiga gerakan akhir
follow-throught”. Adapun menurut M. Yunus (1992:111) teknik dasar
servis terdiri dari tiga tahap yaitu “(a) sikap permulaan, (b) gerak
pelaksanaan dan (c) gerak lanjutan (follow throught)”. Teknik pelaksanaan
tiap tahapan servis atas adalah:
1) Sikap permulaan
Ambil sikap berdiri dengan kaki kiri berada lebih ke depan dari
pada kaki kanan dan kedua lutut sedikit ditekuk. Tangan kiri dan kanan
bersama-sama memegang bola. Tangan kiri menyangga bola
commit to user
dilambungkan dengan tangan kiri ke atas sampai ketinggian kurang
lebih setengah meter di atas kepala. Tangan kanan segera ditarik ke
belakang atas kepala, dengan telapak tangan menghadap ke depan.
2) Gerak pelaksanaan
Setelah tangan kanan berada di belakang atas kepala dan bola
berada sejangkauan tangan maka bola segera dipukul dengan cara
memukul seperti pada sma sh. Saat perkenaan telapak tangan dengan
bola, posisi telapak tangan terbuka membentuk lengkung bola dan
berada di belakang atas bola. Setelah bola berhasil dipukul maka bola
menjadi top spin selama menjalani lintasannya. Sewaktu akan
melakukan servis perhatian harus selalu terpusat kepada bola. Lecutan
tangan dan lengan sangat diperlukan dalam tenis servis ini dan bila
perlu dibantu gerakan togok ke arah depan sehingga bola akan
memutar lebih banyak. Pada waktu lengan dilecutkan siku jangan
sampai ikut tertarik ke bawah.
3) Gerak Lanjut (follow throught)
Setelah tangan kanan memukul bola maka dilanjutkan dengan
melangkah ke depan masuk ke dalam lapangan permainan dan
mengambil sikap normal. Setiap pemain harus melakukan tiga tahapan
servis tersebut dengan baik. Untuk mendapatkan hasil servis yang
baik, pemain harus dapat melakukan gerakan servis atas dengan
commit to user
Gambar 1. Gerakan Servis Atas (M. Yunus, 1992:117)
Gerakan servis harus ritmis, mulai dari persiapan, pukulan dan
gerakan lanjutan yang harus dilakukan dengan tidak terpotong-potong
dan kaku. Salah satu hal yang sangat penting yang juga harus
diperhatikan adalah sikap tangan pada saat mengenai (impa ct) bola.
Pada saat tangan mengenai bola, tangan harus ditegangkan agar
pantulan bola dari tangan menjadi kencang (tidak lemah).
b. Strategi Pelaksanaan Servis
Kecermatan melakukan servis ikut menentukan terhadap jalannya
pertandingan. Saat melakukan servis harus benar-benar siap dan cermat,
sehingga konsentrasi pada saat melakukan servis harus diperhatikan. Agar
dapat menjadikan servis sebagai taktik serangan secara individual
konsentrasi pemain sebelum melakukan servis adalah sangat penting. Di
samping itu kontrol terhadap arah bola juga sangat penting. Mengingat
besarnya manfaat servis, teknik servis perlu dilatihkan dengan
commit to user
Pemain yang melakukan servis perlu mengupayakan agar hasil servis
yang dilakukan menjadi sulit diterima lawan. Agar servis yang dihasilkan
sulit diterima lawan.
Menurut Suharno (1993:54) server harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a) Arahkan servis ke penerima yang lemah penguasaan teknik
pa ssing.
b) Servislah ke tempat yang kosong.
c) Pergunakanlah teknik servis floa t, kemudian ganti-ganti teknik
servis cekis yang keras.
d) Arahkan servis ke pemain yang sedang bergerak.
e) Arahkan ke sasaran sudut datang bola yang sukar, agar penerima
sulit untuk memberikan bola ke pengumpan.
f) Perhitungkan arah angin, sinar matahari dan timing pukulan
setelah ada tanda peluit dari wasit.
Berkaitan strategi pelaksanaan servis bolavoli, Beutelstahl (2003:66)
mengemukakan bahwa sedapat mungkin seorang server harus
melancarkan servisnya kepada pemain pihak lawan yang paling lemah.
Kecuali itu ia harus cermat mencari tempat-tempat di pihak lawan yang
kurang terjaga dengan baik, antara lain: (a) Di daerah net, (b) Di daerah
sisi, (c) Di belakang.
Kecepatan, ketepatan dan keakuratan penempatan bola pada
pelaksanaan servis merupakan hal yang pokok untuk memperoleh hasil
yang optimal. Apabila pemain mengarahkan servisnya ke tempat yang
tidak dijaga atau pemain yang paling lemah, maka itu merupakan hal yang
menyulitkan bagi regu lawan.
Mengingat pentingnya peranan teknik servis tersebut, maka tiap
commit to user
mematikan. Tiap pemain tersebut harus memiliki penguasaan teknik servis
dengan baik. Pelatih harus memberikan pembelajaran dan latihan servis
pada para pemainnya secara intensif dengan program latihan yang benar.
c. Karakteristik Keterampilan Servis Bolavoli
Keterampilan teknik servis bolavoli merupakan kualitas penampilan
pemain dalam melakukan tugas gerak dalam servis bolavoli. Gerakan
servis bolavoli dilakukan dari sikap berdiri siap memegang bola,
selanjutnya melemparkan bola, memukul bola dan gerak lanjutan.
Pengembangkan keterampilan gerak servis bolavoli perlu dipahami
karakteristik dan klasiflkasi gerakan servis bolavoli. Menurut Sugiyanto
(1997:289) bahwa keterampilan dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
“(a) klasiflkasi berdasarkan kecermatan gerakan. (b) klasiflkasi
berdasarkan perbedaan titik awal dan akhir gerakan dan (c) klasiflkasi
berdasarkan stabilitas lingkungan”. Menurut Rusli (1988:193-199) bahwa
keterampilan dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori yaitu: (1)
keterampilan kasar dan halus (gross and fine), (2) keterampilan diskrit,
serial dan kontinus, (3) keterampilan terbuka dan tertutup (open a nd
closed skills)”.
Berdasarkan kecermatan gerakan, keterampilan dapat
diklasifikasikan menjadi yaitu keterampilan kasar dan halus (gross a nd
fine). Keterampilan kasar dan halus merupakan klasifikasi keterampilan
berdasarkan jumlah otot yang terlibat dan kadar energi yang digunakan.
commit to user
digunakan, maka keterampilan ini disebut keterampilan kasar, sedangkan
keterampilan halus merupakan kebalikannya. Berdasarkan hal tersebut
maka gerakan keterampilan servis bolavoli termasuk keterampilan
perpaduan antara keterampilan gerak kasar dan gerak halus.
Keterampilan gerak diskret adalah keterampilan gerak dimana dalam
pelaksanaannya bisa dibedakan secara jelas titik awal dan titik akhir dari
gerakan. Keterampilan gerak serial merupakan keterampilan gerak diskret
yang dilakukan beberapa kali secara berlanjut. Keterampilan gerak
kontinyu adalah keterampilan gerak yang tidak bisa dengan mudah
ditandai titik awal atau titik akhir dari gerakannya. Gerakan servis bolavoli
termasuk keterampilan gerak diskret, karena jelas titik awal dan akhirnya.
Titik awal gerakan servis yaitu pada saat pelaku berdiri dengan sikap siap
dan memegang bola, sedangkan titik akhirnya adalah pada saat pelaku
sudah memukul bola dan melakukan gerak lanjutan.
Keterampilan gerak dapat pula diklasifikasikan berdasarkan sifat
objek dan stabilitas lingkungan. Berdasarkan sifat objek dan stabilitas
lingkungan (Rusli Lutan dan Andang Suherman, 2000:57) bahwa
keterampilan dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu:
keterampilan tertutup (closed skills), keterampilan tertutup yang digunakan
pada lingkungan yang berbeda-beda, dan keterampilan terbuka (open
skills)”. Keterampilan tertutup yaitu keterampilan yang dilakukan pada
lingkungan yang tetap dan tidak berubah-ubah. Keterampilan terbuka yaitu
commit to user
Keterampilan servis bolavoli merupakan keterampilan tertutup karena
dilakukan pada lingkungan yang tidak berubah-ubah. Bola yang dipukul
pada saat servis dilemparkan sendiri oleh pemain.
d. Teknik Dasar Servis Tangan Bawah
Servis tangan bawah adalah suatu usaha memasukkan bola ke daerah
lawan oleh pemain yang berada di daerah servis untuk memukul bola
dengan satu tangan di bawah pinggang atau kira-kira setinggi pinggang.
Servis ini sering digunakan oleh pemain pemula dan pemain wanita.
Karena menurut Robinson (1997:36) bahwa “untuk pemain baru, servis
tangan bawah merupakan cara yang paling mudah”.
Pada dasarnya pelaksanaan servis bawah sama dengan pelaksanaan
servis atas. Perbedaannya adalah hanya pada saat perkenaan bola dengan
tangan. Dimana servis bawah perkenaannya di bawah bahu, sedangkan
servis atas perkenaannya di atas kepala. Menurut Beutelstahl (2003:9)
bahwa ”setiap jenis servis itu dibagi dalam tiga tahap: (1) Tahap pertama:
melempar bola ke atas throw-up. (2) Tahap kedua: memukul bola hitting
the ba ll. (3) Tahap ketiga gerakan akhir follow-throught”. Adapun
menurut M. Yunus (1992:111) teknik dasar servis terdiri dari tiga tahap
yaitu “(a) sikap permulaan, (b) gerak pelaksanaan dan (c) gerak lanjutan
(follow throught)”.
Setiap pemain harus melakukan tiga tahapan servis tersebut dengan
baik. Untuk mendapatkan hasil servis yang baik, pemain harus dapat
commit to user
Beutelstahl (2003:10), menguraikan tahap-tahap pelaksanaan servis bawah
sebagai berikut :
Tahap pertama : Fa se throw-up (melempar bola). Berat badan ditempatkan pada kaki sebelah belakang. Lengan digerakkan ke belakang dan ke atas (lengan pemain).
Tahap kedua : Fa se hitting the ba ll. Lengan bermain (lengan yang digunakan untuk memukul bola. Dengan istilah asing disebut
striking a rm. Lengan kanan untuk pemain kanan dan lengan kiri untuk pemain kidal) diayunkan ke bawah, dari belakang ke depan dan memukul bola yang telah dilemparkan rendah-rendah. Sementara itu berat badan dipindahkan ke kaki sebelah depan. Bola dipukul telapak tangan terbuka, pergelangan tangan sekaku mungkin.
Tahap ketiga : Fa se follow throught. Lengan bermain terus mengikuti arah bola. Pemain cepat-cepat pindah ke posisi yang baru di lapangan.
Viera & Fergusson (1996:30) mengemukakan mengenai pelaksanaan
servis bawah adalah sebagai berikut :
commit to user
a. Persiapan b. Eksekusi c. Gerakan Lanjutan
1. Kaki dalam posisi
gerakan lanjutan yang dilakukan harus dilakukan dengan tidak
terpotong-potong dan kaku. Druwachter (1990:45) mengemukakan bahwa, ”pemain
harus memiliki koordinasi gerak yang tepat antara mengayun dan
melambungkan bola, serta memukul dan gerakan maju ke depan”.
Kesalahan dalam mencermati lambungan bola dan ayunan tangan
kemudian memukul bola akan berakibat kegagalan dalam melakukan
gerakan servis tangan bawah. Agar servis yang dilakukan dapat mencapai
hasil secara optimal, gerakan servis harus dilakukan dengan benar. Agar
kesalahan-commit to user
kesalahan umum yang sering terjadi dalam melakukan servis harus
diperhatikan. Menurut Beutelstahl (2003:11), kesalahan umum yang sering
terjadi pada servis adalah :
a) Pergerakan yang tidak ritmis. Ini terjadi kalau si pemain
ragu-ragu.
b) Stance yang salah. Dengan istilah stance dimaksudkan: sikap pemain pada waktu hendak memukul bola, baik sikap tubuh, kaki ataupun lengan.
c) Lengan kurang terayun, sehingga daya kekuatannyapun
berkurang.
d) Lemparan bola kurang baik, sehingga bola kurang terkontrol.
e) Kurang memperhatikan bola.
Pemain harus melakukan pukulan servis dengan baik, dan sedapat
mungkin berusaha agar tidak melakukan kesalahan-kesalahan. Apabila
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi tersebut dapat dihindari maka
servis yang dilakukan tersebut akan dapat mencapai hasil sesuai dengan
yang diharapkan. Pemain dan pelatih harus selalu mengadakan evaluasi
mengenai teknik yang digunakan, agar kesalahan-kesalahan yang mungkin
terjadi dapat di atasi.
Servis yang baik akan dapat mempengaruhi jalannya pertandingan.
Di samping itu servis yang baik dalam arti keras dan akurat, akan dapat
mematikan serangan lawan. Hal ini sesuai dengan pendapat Beutelstahl
(2003:65) bahwa servis dapat bertujuan untuk: ”(1) Langsung meraih
angka kemenangan, dan (2) Menghalang-halangi formasi penyerangan
pihak lawan”.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa kemampuan
commit to user
Manfaat servis dalam permainan bolavoli, di samping sebagai tanda
dimulainya suatu pertandingan, servis sangat bermanfaat sebagai serangan
untuk meraih angka.
Pemain bolavoli harus memiliki kemampuan servis yang baik.
Sedapat mungkin dalam melakukan servis memiliki tingkat keberhasilan
yang tinggi. Dalam hal ini Viera & Fergusson (1996:27) mengemukakan
bahwa ”dalam suatu pertandingan, sangat penting bagi anda untuk
melakukan servis dengan konsisten, yaitu paling tidak 90% dari servis
anda dapat melewati net ke daerah lawan”. Keberhasilan servis dapat
memberikan keuntungan bagi regu, sebaliknya kegagalan servis sangat
merugikan regunya. Apalagi sesuai dengan peraturan sekarang ini, yaitu
nilai bolavoli berlangsung secara ra lly, sehingga kegagalan servis dapat
langsung memberikan nilai kepada regu lawan.
Keberhasilan servis dapat membantu memenangkan pertandingan
bolavoli. Kecermatan servis ikut menentukan terhadap jalannya
pertandingan. Pada saat melakukan servis harus benar-benar siap dan
cermat, sehingga konsentrasi pada saat melakukan servis harus
diperhatikan. Menurut Beutelstahl (2003:66) bahwa pendekatan taktik
secara individual dalam servis terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut :
1) Pemain berjalan dengan tenang menuju area tempat melancarkan
servis.
2) Ia berkonsentrasi dahulu sebelum mulai melancarkan servis.
3) Ia memperhatikan dahulu pihak lawannya: pemain yang manakah
commit to user
Servis yang baik dapat merupakan tatik serangan pertama pada
permainan bolavoli. Untuk dapat menjadikan servis sebagai taktik
serangan secara individual konsentrasi pemain sebelum melakukan servis
adalah sangat penting. Di samping itu kontrol terhadap arah bola juga
sangat penting. Mengingat besarnya manfaat servis, teknik servis perlu
dilatihkan dengan sungguh-sungguh.
Servis yang baik dapat menjadi senjata untuk melakukan serangan
yang menyulitkan bagi lawan. Untuk menjadikan servis sebagai serangan
tidaklah mudah, tetapi seorang pemain dituntut benar-benar menguasai
teknik servis tersebut dengan baik. Di samping itu dalam melakukan servis
pemain tersebut harus cermat dan akurat. Untuk dapat mencapai manfaat
servis secara optimal dalam melakukan penempatan bola servis harus
akurat. Pemain yang melakukan servis perlu mengupayakan agar hasil
servis yang dilakukan menjadi sulit diterima lawan. Agar servis yang
dihasilkan sulit diterima lawan, maka menurut Suharno (1993:54) server
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Arahkan servis ke penerima yang lemah penguasaan teknik
pa ssing.
2) Servislah ke tempat yang kosong.
3) Pergunakanlah teknik servis floa t, kemudian ganti-ganti teknik
servis cekis yang keras.
4) Arahkan servis ke pemain yang sedang bergerak.
5) Arahkan ke sasaran sudut datang bola yang sukar, agar penerima
sulit untuk memberikan bola ke pengumpan.
6) Perhitungkan arah angin, sinar matahari dan timing pukulan
commit to user
Hasil servis lebih optimal jika pemain dapat melakukan servis
dengan cepat, cermat, tepat dan akurat. Berkaitan dengan hal tersebut,
Beutelstahl (2003:66) mengemukakan bahwa :
Sedapat mungkin seorang server harus melancarkan servisnya kepada pemain pihak lawan yang paling lemah. Kecuali itu ia harus cermat mencari tempat-tempat di pihak lawan yang kurang terjaga dengan baik :
menyulitkan bagi regu lawan. Mengingat pentingnya peranan teknik servis
tersebut, maka tiap pemain harus memiliki kemampuan servis yang sulit
diterima lawan dan mematikan. Tiap pemain tersebut harus memiliki
penguasaan teknik servis dengan baik. Pengajar harus memberikan
pembelajaran dan latihan servis pada para pemainnya secara intensif
dengan program yang benar.
e. Teknik Dasar Passing
Teknik pa ssing dalam permainan bolavoli ada dua: (a) teknik pass
bawah, (b) dan teknik pass atas.
1) Teknik passbawah
Teknik pass bawah merupakan keterampilan yang paling sering
digunakan dalam permainan bolavoli terutama untuk penerimaan
servis dan penerimaan serangan dari lawan. Cara melakukan teknik
commit to user
pergelangan tangan, sikap lengan dan tangan diupayakan selurus
mungkin dan kedua siku sebaiknya difiksir untuk mencegah terjadinya
pergeseran yang memberikan kemungkinan arah bola yang
dikehendaki tidak melenceng. Sikap kaki dibuka selebar bahu, dan
salah satu kaki berada di depan.
Secara teknik gerakan pass bawah dapat dibagi menjadi 3
tahapan atau fase, yaitu persiapan (sikap permulaan), pelaksanaan
(sikap perkenaan) dan gerak lanjutan (sikap akhir). Seperti
dikemukakan M. Yunus (1992:79) bahwa, “gerakan pass bawah
normal terdiri dari (1) sikap permulaan, (2) gerak pelaksanaan dan (3)
gerak lanjutan”. Secara rinci mengenai pelaksanaan masing-masing
tahapan teknik gerakan pass bawah dapat dilihat pada gambar dan
penjelasan dibawah ini :
commit to user
Sikap permulaan, ambil posisi sikap siap normal pada saat tangan
akan dikenakan pada bola, segera tangan dan lengan diturunkan serta
tangan dan lengan dalam keadaan terjulur ke bawah depan lurus. Siku
tidak boleh ditekuk, kedua lengan merupakan papan pemukul yang
selalu lurus keadaannya. Sika p perkena an, pada saat akan mengenakan
bola pada bagian sebelah atas (bagian proximal) dari pada pergelangan
tangan, ambillah terlebih dahulu posisi yang sedemikian hingga badan
menghadap bola. Begitu bola berada pada jarak yang tepat maka
segeralah ayunkan lengan yang telah lurus dan diflixir dari arah bawah
ke atas depan. Sikap a khir, setelah bola berhasil dipass bawah maka
segera diikuti pengambilan sikap siap normal kembali dengan tujuan
agar dapat bergerak lebih cepat untuk menyesuaikan diri dengan
keadaan.
Pada saat melakukan pass bawah, tangan berpegangan satu
dengan yang lain. M. Yunus (1992:79) mengemukakan bahwa, “kedua
tangan saling berpegangan yaitu, punggung tangan kanan diletakkan di
atas telapak tangan kiri kemudian saling berpegangan”. Pada saat
passing usahakan agar perkenaan bola tepat di bagian proximal dari
pada pergelangan tangan dan dengan bidang yang selebar mungkin
agar bola selama menempuh lintasannya tidak banyak membuat
putaran. Pantulan bola setelah mengenai bagian proximal dari pada
pergelangan tangan, akan memantul keatas depan dengan
commit to user
2) Teknik pass atas
Teknik pass atas terutama dipergunakan untuk mengumpan bola
kepada penyerang. Cara melakukan teknik pass atas adalah jari-jari
tangan terbuka lebar dan kedua tangan membentuk mangkuk hampir
saling berhadapan. Sebelum menyentuh bola, lutut sedikit ditekuk
hingga tangan berada di muka setinggi hidung. Sudut antara siku dan
badan kurang lebih 45o. Secara rinci mengenai pelaksanaan
masing-masing tahapan teknik gerakan passatas dapat dilihat pada gambar dan
penjelasan dibawah ini:
Gambar 4. Sikap Tangan dan Posisi Badan pada Saat Pass Atas M. Yunus (1992:80)
Sikap permulaan, pemain mengambil sikap siap normal yaitu
commit to user
secepatnya bergerak ke arah yang diinginkan. Pemain berdiri dengan
salah satu kaki berada di depan kaki lain. Lutut ditekuk badan agak
condong kedepan dengan tangan siap didepan dada. Pada saat akan
melakukan pa ssing, maka segeralah menempatkan diri di bawah bola.
Dan tangan diangkat ke atas depan kira-kira setinggi dahi. Jari-jari
tangan secara keseluruhan membentuk suatu setengah bulatan. Jari-jari
diregangkan sedikit dan kedua ibu jari membentuk satu sudut. Sikap
perkenaa n bola, perkenaan bola pada jari adalah diruas pertama dan
kedua terutama dari ibu jari. Pada saat jari disentuhkan pada bola maka
jari agak ditegangkan sedikit dan pada saat itu juga diikuti gerakan
pergelangan, lengan kearah depan atas agak eksplosif. Sikap a khir,
setelah bola berhasil di pa ssing maka lengan harus lurus sebagai suatu
gerakan lanjutan diikuti dengan badan dan langkah kaki ke depan agar
koordinasi tetap terjaga. Gerakan tangan, pergelangan, lengan dan kaki
harus merupakan suatu gerakan yang harmonis, sedang pandangan
kearah bola.
f. Smash/Spike
Sma sh/spike adalah gerakan memukul bola yang dilakukan dengan
kuat dan keras serta jalannya bola cepat, tajam, dan menukik.
Keterampilan teknik dasar bolavoli dapat mematikan atau sulit diterima
lawan apabila pukulan itu dilakukan dengan cepat dan tepat. Yang harus
commit to user
yaitu cara mengambil awalan/ancang-ancang, cara melakukan tolakan,
cara melakukan pukulan, cara melakukan pendaratan.
Teknik keterampilan teknik dasar bolavoli merupakan teknik yang
cukup sulit dibandingkan dengan teknik dasar yang lain seperti servis atau
pa ssing. Gerakan keterampilan teknik dasar bolavoli harus
mengkoordinasikan banyak gerakan mulai awalan, lompatan, pukulan dan
mendarat di lantai (Druwachter, 1990:65).
g. Mengumpan (Set-up)
Mengumpan bola dilakukan dengan pass atas atau melambungkan
bola yang diterima ke atas denga kedua belah tangan. Saat mau menerima
bola, posisi badan setengah jongkok dengan lutut lentur, badan dijulurkan
dengan meluruskan tungkai; dan lurus sambil berjungkat saat
melambungkan bola. Posisi lengan dan tangan dari jari seperti hendak
menrangkum bola saat melambungkan bola ke atas. Bola dilambungkan
dengan kedua belah tangan ke atas di depan pemain siap melakukan
pukulan keterampilan teknik dasar bolavoli. Untuk dapat mengumpan
dengan baik, cepat, tepat, luwes dan lancar perlu melakukan latihan
berulang-ulang hingga benar-benar menguasai (Syarifuddin, 2003:12).
h. Membendung (Blocking)
Membendung (blocking) adalah bentuk gerakan seseorang atau
beberapa orang pemain yang berada di dekat net. Tujuannya untuk
menutupi datangnya bola dari lapangan lawan. Caranya dengan
commit to user
lebih tinggi dati tepian atas net. Untuk dapat melakukan bendungan
dengan baik dan benar, harus memperhatikan: sikap permulaan,
gerakannya, pembendungan oleh seorang pemain, pembendungan oleh dua
atau tiga orang pemain. Perlu diingat latihan membendung diberikan
kepada atlet setelah atlet memiliki bekal kemampuan keterampilan teknik
dasar bolavoli, karena dengan memiliki kemampuan keterampilan teknik
dasar bolavoli maka akan memudahkan dalam memprediksi kapan
membendung harus dilakukan.
Berdasarkan uraian di atas, untuk melakukan gerakan-gerakan dalam
bolavoli secara baik diperlukan kemampuan fisik prima dan untuk dapat
pa ssing bolavoli dengan baik dan benar seorang pemain harus dapat
menguasai teknik dasar permainan. Sebagaimana disebutkan Druwachter
(1990:82) bahwa, “tahap awal permainan bolavoli sudah memadai apabila
pemain telah menguasai teknik dasar yang terdiri dari servis dan pa ssing.
Dengan demikian bila seorang pemula atau seseorang ingin dapat bermain
bolavoli dengan baik harus menguasai teknik dasar bermain bolavoli, dan
diantara teknik dasar yang harus dikuasai dalam permainan bolavoli adalah
servisdan pa ssing.
2. Pendekatan Pembelajaran
Kondisi belajar gerak adalah suatu keadaan yang diperlukan agar proses
belajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Keadaan
commit to user
diri siswa dan perlakuan yang dikenakan kepada siswa. Kondisi belajar sangat
menentukan pencapaian hasil belajar. Kondisi belajar yang sesuai dengan
keperluannya dapat memberikan kemungkinan pencapaian hasil baik,
sebaliknya kondisi belajar yang tidak sesuai dengan keperluan dapat
mengakibatkan pencapaian hasil belajar yang tidak sesuai dengan tujuan
belajar. Karena kondisi belajar berpengaruh terhadap kualitas pencapaian hasil
belajar, maka kondisi belajar harus disiapkan dengan sebaik-baiknya.
Di dalam belajar gerak perlu dipertimbangkan mengenai lamanya waktu
berlatih, frekuensi mempraktikkan gerakan selama waktu yang tersedia dan
perbandingan antara waktu praktek dan dengan waktu untuk beristirahat.
Waktu yang tersedia harus digunakan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai
peningkatan keterampilan yang sebesar-besarnya. Guru perlu merencanakan
pendistribusian waktu latihan. Yang perlu dipikirkan dalam hal ini bukan
hanya bagaimana memberikan waktu yang cukup, tetapi bagaimana mengatur
waktu agar dapat mencapai hasil yang memadai, baik hasil jangka pendek
maupun hasil jangka panjang.
Dalam Rusli (1988:102) memaparkan “Belajar gerak itu terdiri dari
tahap penguasaan, penghalusan, dan penstabilan gerak atau keterampilan
teknik olahraga. Untuk mencapai pembelajaran tersebut lebih lanjut Rusli
Lutan menguraikan langkah-langkah dalam proses belajar sebagai berikut :
1) Bangkitnya motivasi pada diri seseorang yang menyebabkan dia
siap untuk mempersepsi rangsang.
2) Terdapat suatu tujuan yang kaitan dengan motivasi, keinginan dan
tujuan meniruan dua hal yang saling berkaitan.
3) Ketegangan bangkit dan meningkat, jika tujuan tak serta tercapai,
commit to user
4) Pencarian tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan.
5) Seseorang memilih dan memantapkan tindakan yang tepat untuk
menapai tujuan.
6) Perilaku yang tak sesuai tidak diulang kembali (hal 117).
Belajar keterampilan motorik merupakan seperangkat proses yang
berikatan dengan latihan atau pengalaman yang mengantarkan ke arah
perubahan permanen dalam kapabilitas untuk bereaksi dalam situasi tertentu.
Lebih lanjut Schmidt (1988:346) mendefiniskan belajar gerak adalah suatu
proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman, yang mengarah kepada
perubahan yang relatif permanen dalam kapabilitas untuk merespon sesuatu.
Kualitas perubahan perilaku terampil dalam penguasan keterampilan
gerak sangat dipengaruhi oleh faktor kesiapan belajar, terutama dalam
perencanaan dan pengelolaan program pembelajaran atau latihan. Seperti yang
diungkapkan Singer (1980:134) bahwa kesiapan untuk belajar dan melakukan
tugas gerak dapat diinterpretasikan sebagai kesiapan siswa, kesiapan
menerima atau kesiapan untuk menerima informasi dari keterampilan dan
secara umum agar dapat berpenampilan baik.
Dalam proses belajar penguasaan keterampilan gerak, selain unsur
psikomotor yang terlibat, ada pula unsur kognitif dan afektif. Artinya,
meskipun tekanan belajarnya ialah penguasaan suatu keterampilan olahraga,
tidak berarti unsur-unsur lain seperti kognitif (misalnya pemahaman konsep)
dan afektif (misalnya peraturan serta nilai yang terkandung di dalam cabang
olahraga) diabaikan. Berkaitan dengan tahap-tahap belajar keterampilan