Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Peranan Pengendalian Penjualan Dalam Upaya Menunjang
Peningkatan Volume Penjualan Air Pada Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Kota Cirebon
Pengendalian atas penjualan akan membantu perusahaan untuk mencapai tingkat penjualan dan laba yang diharapkan, oleh karenanya diperlukan suatu pengelolaan dalam hal penjualan. Pengelolaan ini harus ditunjang dengan suatu pengendalian penjualan yang memadai. Semakin luas suatu masalah yang terjadi, maka semakin besar pula tingkat perencanaan yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam mewujudkan tujuannya yaitu tercapainya pengendalian penjualan yang efektif.
Berdasarkan permasalahan diatas, penulis meneliti tentang peranan pengendalian penjualan dalam upaya menunjang peningkatan volume penjualan. Penelitian dilakukan pada perusahaan BUMN yaitu pada PDAM Kota Cirebon yang berlokasi di Jalan Tuparev No. 25, Cirebon.
Penelitian ini disajikan dalam bentuk deskriptif, artinya penyajian hasil tulisan dimaksudkan untuk menggambarkan secara jelas dan komperehensif atas variabel-variabel yang diteliti dengan penyajian hipotesis yang diajukan, yaitu : “Pengendalian penjualan yang dilaksanakan secara efektif akan berperan dalam upaya menunjang peningkatan volume penjualan”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian penjualan yang disusun perusahaan didasarkan pada pada anggaran penjualan yang disusun melalui integrasi dan koordinasi diantara bagian dan staf dilingkungan PDAM yang berasaskan efisiensi dan efektifitas, mempertahankan atau meningkatkan produksi, menekan kebocoran, menentukan efisiensi penagihan melalui looper (door to door), loket kas dan pembayaran melalui bank, mengganti atau memperbaiki meter air yang rusak, kalibrasi ulang, penertiban jaringan akibat berubahnya fungsi kota dan mengevaluasi penjualan air setiap bulan.
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada PDAM Kota Cirebon dapat diketahui bahwa pengendalian penjualan cukup berperan dalam upaya menunjang peningkatan volume penjualan, sehingga hipotesis yang diajukan penulis, yaitu “Pengendalian penjualan berperan dalam upaya menunjang peningkatan volume penjualan” dapat diterima, hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan volume penjualan dari tahun ke tahun.
Universitas Kristen Maranatha
1.1 Latar Belakang Penelitian 1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Rerangka Pemikiran 1.6 Metodologi Penelitian 1.7 Lokasi Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Peranan 2.2 Konsep Pengendalian
2.2.1 Pengertian Pengendalian 2.2.2 Fungsi Pengendalian 2.2.3 Prosedur Pengendalian 2.2.4 Jenis-jenis Pengendalian
Universitas Kristen Maranatha 2.2.5 Pengertian Pengendalian Penjualan
2.3 Konsep Pengendalian 2.3.1 Pengertian Penjualan 2.3.2 Jenis-jenis Penjualan
2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan 2.3.4 Anggaran Penjualan
2.3.5 Standar Penjualan 2.3.6 Analisis Penjualan
2.3.6.1 Pengertian Analisis Penjualan 2.3.6.2 Jenis-jenis Analisis
2.3.6.3 Manfaat Analisis Penjualan 2.3.6.4 Keterbatasan Analisis Penjualan 2.3.7 Laporan Penjualan
2.3.8 Efektivitas Penjualan 2.3.9 Standar Penjualan
2.4 Hubungan Pengendalian Penjualan dengan Peningkatan Volume Penjualan
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
3.2 Metode Penelitian
3.3 Metode Pengumpulan Data 3.4 Penentuan Responden 3.5 Operasionalisasi Variabel
Universitas Kristen Maranatha 3.6 Teknik Pengembangan Instrumen
3.7 Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.8 Penarikan Kesimpulan dan Saran
BAB IV HASIL PENELLITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Realisasi Hasil Pengumpulan Data 4.2 Gambaran Umum Perusahaan
4.2.1 Sejarah Singkat PDAM Kota Cirebon 4.2.2 Struktur Organisasi
4.2.3 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 4.2.4 Visi dan Misi PDAM Kota Cirebon 4.2.4.1 Visi PDAM Kota Cirebon 4.2.4.2 Misi PDAM Kota Cirebon
4.2.5 Sumber Daya yang Dimiliki (SDM, SPA, dan lain-lain)
4.2.5.1 Sumber Daya Manusia
4.2.5.2 Sarana, Prasarana dan Alat (SPA)
4.2.6 Ruang Lingkup dan Kegiatan PDAM Kota Cirebon 4.3 Aktivitas Bisnis
4.3.1 Prosedur Pemasangan Sambungan Baru 4.3.2 Prosedur Penjualan Air Melalui Tangki
4.3.3 Prosedur Pemeriksaan Kualitas Air Minum dan Air Limbah
4.3.4 Prosedur Jasa Penyedotan Lumpur Tinja
Universitas Kristen Maranatha 4.3.5 Prosedur Jasa Perencanaan Instalasi Air Minum dan
Air Limbah
4.4 Sistem persediaan Air PDAM Kota Cirebon
4.5 Sistem Penetapan Tarif Harga Air PDAM Kota Cirebon 4.6 Aktivitas Produksi Air
4.7 Pengendalian Penjualan Air PDAM Kota Cirebon
4.7.1 Prosedur Penyusunan Anggaran Penjualan Air PDAM Kota Cirebon
4.7.2 Pelaksanaan Penyusunan Anggaran Penjualan PDAM Kota Cirebon
4.7.3 Perbandingan Antara Anggaran Penjualan dengan Realisasi Penjualan
4.7.4 Penyebab Terjadinya Selisih Antara Produksi Air dan Penjualan Air
4.7.5 Tindakan Koreksi yang Dilakukan untuk Mengurangi Varians yang Terjadi
4.7.6 Pelaksanaan Fungsi Anggaran Penjualan Hubungannya dengan Efektivitas Pengendalian Penjualan
4.8 Pengujian Hipotesis
4.8.1 Analisis Deskriptif Kualitatif 4.8.2 Analisis Statistik
Universitas Kristen Maranatha BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3-1: Variabel, Indikator, dan Skala Pengukuran
Tabel 3-2: Persentase Peranan Pengendalian Penjualan dalam Upaya Menunjang Peningkatan Volume Penjualan
Tabel 4-1: Kekuatan Pegawai PDAM Kota Cirebon Tahun 2006
Tabel 4-2: Tarif Harga Air Minum PDAM Kota Cirebon Per Desember 2004 Tabel 4-3: Data Produksi Air Tahun 2001-2005
Tabel 4-4: Anggaran Penjualan Air PDAM Kota Cirebon Dalam Unit (m3) Tabel 4-5: Anggaran Penjualan Air PDAM Kota Cirebon Dalam Rupiah
29
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2-1: Skema Hubungan Pengendalian Penjualan dengan Peningkatan
Volume Penjualan
Gambar 4-1: Bagan Struktur Organisasi PDAM Kota Cirebon
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Johansen
NRP : 0151215
Menyatakan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir atau Skripsi ini adalah hasil
karya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.Serta apabila di kemudian hari
diketahui pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa
pencabutan gelar dan pembatalan ijazah yang telah dikeluarkan.Demikian
pernyataan saya.
Bandung, Januari 2007
Yang menyatakan,
KUESIONER
No. Pertanyaan Ya Netral Tidak
I. Menetapkan suatu norma standar pengukuran
1. Dalam mencapai efektivitas kegiatan penjualan, apakah perusahaan perlu menetapkan standar pengukuran untuk mengendalikan biaya penjualan perusahaan?
2. Jika ya, apakah dengan standar ini dapat diketahui biaya penjualan perusahaan bagi masing-masing daerah penjualan?
3. Apakah penyusunan norma standar pengukuran berperan dalam penentuan pengendalian penjualan? 4. Apakah semua pihak selalu diikutsertakan langsung
dalam penyusunan norma standar?
5. Apakah banyaknya kunjungan yang akan dilakukan per periode mempengaruhi penyusunan standar pengukuran?
6. Apakah banyaknya kontak melalui telepon yang akan dilakukan per periode mempengaruhi penyusunan standar pengukuran?
7. Apakah penetapan harga jual yang akan diperoleh mempengaruhi penyusunan standar pengukuran? 8. Apakah standar pengukuran yang ditetapkan telah
efektif dalam upaya menghasilkan target penjualan yang direncanakan?
9. Apakah penyusunan norma standar pengukuran perusahaan merupakan strategi dan kebijakan perusahaan yang akan datang?
10. Jika ya, apakah strategi dan kebijakan standar pengukuran perusahaan berperan dalam mengevaluasi dan mengendalikan penjualan? 11. Apakah penyusunan norma standar pengukuran
perusahaan berkaitan erat dengan perubahan-perubahan dalam lingkungan bisnis, seperti kondisi ekonomi, politik, hukum, dan persaingan?
II. Mengukur pelaksanaan pengendalian
12. Apakah pengendalian penjualan yang dilakukan selalu dapat meningkatkan volume penjualan? 13. Apakah setiap tahun pengendalian penjualan yang
dikehendaki oleh perusahaan selalu tercapai? 14. Apakah pengendalian penjualan mendorong
15. Apakah pengendalian penjualan mendorong prosedur penjualan yang ditetapkan oleh perusahaan?
16. Apakah pengendalian penjualan yang diterapkan mendapat dukungan aktif dari para pelaksana baik tingkat atas maupun tingkat bawah?
17. Apakah Bapak / Ibu memiliki komitmen untuk mencapai sasaran pengendalian yang menjadi tanggung jawab Bapak / Ibu?
18. Apakah Bapak / Ibu diberi alokasi sumber daya yang sangat memadai untuk mencapai sasaran pengendalian penjualan?
III. Membandingkan pelaksanaan yang sebenarnya terhadap norma standar
19. Apakah selalu dilakukan pelaporan atas pelaksanaan pengendalian dalam bentuk perbandingan antara norma standar dan realisasinya?
20. Apakah dengan dilakukannya perbandingan dapat diketahui penyimpangan yang terjadi?
21. Apakah realisasi penjualan selalu dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis?
22. Apakah realisasi dari anggaran penjualan selalu sesuai dengan jumlah yang ditetapkan dalam anggaran penjualan?
23. Setelah pelaksanaan pengendalian, apakah secara periodik dilakukan evaluasi dengan membandingkan realisasi dan anggaran serta mengadakan tindakan perbaikan?
24. Apakah pengendalian penjualan digunakan sebagai alat perbandingan antara anggaran dengan pelaksanaan yang sesungguhnya?
IV. Mencari sebab-sebab terjadinya penyimpangan atau varians
25. Apakah pelaksanaan kegiatan pengendalian penjualan perusahaan sudah sesuai dengan penyusunan program penjualan?
26. Apakah dalam menetapkan pengendalian penjualan, perusahaan menggunakan kuota penjualan?
27. Jika ya, apakah penetapan kuota penjualan memberikan hasil yang efektif bagi kegiatan penjualan?
29. Apakah dilakukan revisi terhadap pengendalian jika terjadi perubahan kondisi yang signifikan?
30. Apakah revisi pengendalian yang telah disusun harus meminta persetujuan dari pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusun pengendalian?
31. Apakah laporan penjualan dapat dijadikan alat bantu dalam pengambilan keputusan bagi manajemen?
32. Jika ya, apakah pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penagihan? 33. Apakah secara periodik fungsi akuntansi mengirim
pernyataan piutang (account receivable statement)
setiap debitur?
34. Jika ya, apakah pernyataan piutang digunakan untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi?
35. Apakah pencatatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualan?
36. Apakah pencatatan ke dalam kartu piutang, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal umum diotorisasi oleh fungsi akuntansi?
37. Jika ya, apakah fungsi penagihan memberikan tanda tangan pada faktur penjualan?
38. Apakah setiap dokumen yang diperlukan tercatat secara lengkap pada bagian penjualan?
39. Apakah faktur penjualan bernomor urut tercetak?
V. Mengambil tindakan koreksi yang perlu
40. Setelah pelaksanaan pengendalian, apakah secara periodik dilakukan evaluasi dengan membandingkan realisasi dan rencana serta mengadakan tindakan perbaikan?
41. Apakah dilakukan tindakan koreksi atas penyimpangan yang terjadi?
42. Apakah dilakukan pengamatan analisis terhadap penyimpangan yang terjadi?
43. Apakah penyimpangan yang terjadi dapat dianalisis?
44. Apakah selalu dilakukan analisis lebih lanjut terhadap penyebab terjadinya penyimpangan yang terjadi?
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Seperti yang kita ketahui bersama, air merupakan salah satu kebutuhan
pokok bagi kehidupan manusia. Namun, pengadaan air merupakan masalah yang
paling peka dalam perkembangan masa depan. Dewasa ini, pengelolaan sumber
daya air sudah sangat mendesak.
Persaingan tentang penggunaan air semakin meningkat karena kebutuhan
pemukiman, kebutuhan untuk produksi pertanian (irigasi), dan kebutuhan industri.
Masalah persediaan air sangat menonjol sehubungan dengan penduduk yang
semakin bertambah, masalah ini menyangkut semua negara berkembang dan
mengandung arti khusus bagi kita di Indonesia karena sumber daya air merupakan
faktor yang sangat vital. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut terdapat
salah satu perusahaan daerah yang mengelola dan menyalurkan air bersih untuk
kebutuhan masyarakat yang bernama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
PDAM merupakan salah satu instansi pemerintah yang bergerak dalam
bidang pelayanan dan pengelolaan air bersih dimana aktivitas utamanya adalah
melayani kebutuhan manusia yang sangat mendasar yaitu air bersih. Penjualan air
bersih merupakan sumber pendapatan kas perusahaan tersebut.
Semakin banyak kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan, maka
semakin kompleks permasalahan yang dihadapi dan pengendalian yang efektif
2
menyimpang jauh dari keadaan yang sebenarnya dan perusahaan mampu bertahan
juga berkembang serta mempunyai keunggulan bersaing.
Dengan pengendalian yang baik, perusahaan akan lebih mampu dalam
memprediksi perubahan yang akan terjadi dan mempersiapkan sedini mungkin
segala perangkat yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan target yang telah
ditetapkan. Bentuk pengendalian untuk setiap perusahaan berbeda-beda
disesuaikan dengan besarnya perusahaan dan beragam kegiatan yang ada dalam
perusahaan.
Kegiatan penjualan di PDAM harus direncanakan dan dikendalikan
dengan sebaik-baiknya karena dari penjualan tersebut diharapkan dapat diperoleh
laba yang maksimal sehinga kontinuitas perusahaan terjamin. Dengan
digunakannya anggaran penjualan dalam melakukan perencanaan dan
pengendalian terhadap kegiatan penjualan diharapkan dapat menunjang
tercapainya efektivitas pengendalian penjualan perusahaan sehingga kontinuitas
perusahaan semakin terjamin.
Pengendalian merupakan masalah yang menarik untuk dibahas dan dalam
hal ini penulis memilih pengendalian penjualan sebagai topik penelitian karena
pengendalian penjualan merupakan dasar penyusunan semua pengendalian yang
ada dalam perusahaan dan merupakan salah satu pengendalian kegiatan yang
sedang berjalan. Bagi perusahaan yang menghadapi pasar persaingan,
pengendalian penjualan harus disusun paling awal dari pada semua pengendalian
3
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
guna menyusun skripsi ini dengan judul : “Peranan Pengendalian Penjualan
Dalam Upaya Menunjang Peningkatan Volume Penjualan Air Pada Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Kota Cirebon”.
1.2Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini, penulis mencoba mengidentifikasikan
masalah-masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana efektivitas pengendalian penjualan air pada Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) kota Cirebon.
2. Bagaimana peranan pengendalian penjualan dalam upaya menunjang
peningkatan volume penjualan air pada Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) kota Cirebon.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun tujuan mengadakan penelitian ini antara lain :
1. Untuk mengetahui dan mempelajari efektivitas pengendalian penjualan
air pada PDAM kota Cirebon.
2. Untuk mengetahui dan mempelajari peranan pengendalian dalam
menunjang peningkatan volume penjualan air pada PDAM kota
4
1.4Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
sebagai berikut :
1. Bagi penulis, yaitu untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai
gelar sarjana pada Universitas Kristen Maranatha dan untuk
mempelajari serta memperoleh gambaran secara langsung bagaimana
pelaksanaan penjualan dan peranan pengendallian penjualan dalam
upaya menunjang peningkatan volume penjualan, tentunya dengan
segala modifikasi yang perlu diadakan sesuai dengan jenis dan kondisi
perusahaan serta dunia usaha sehingga dengan demikian pengetahuan
dan wawasan penulis dapat lebih berkembang.
2. Bagi perusahaan, yaitu sebagai informasi dalam kaitanya dengan
kegiatan pengendalian dan sumbangan pemikiran terutama bagi pihak
manajemen di dalam mengefektifkan penjualan.
3. Bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan diharapkan agar skripsi ini
dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan perbandingan
yang akan digunakan dalam penelitian-penelitian berikutnya.
1.5Rerangka Pemikiran
Tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing adalah untuk
memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pertumbuhan perusahaan
dalam jangka panjang, sehingga perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan
5
dengan melihat pencapaian dari tujuan perusahaan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Oleh karena itu, manajemen selaku pengelola perusahaan harus
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial secara lebih baik terutama pada fungsi
perencanaan dan pengendalian.
Fungsi perencanaan dan pengendalian merupakan bagian dari fungsi
manajemen. Perencanaan merupakan proses mengembangkan tujuan perusahaan
dan memilih kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan di masa mendatang untuk
mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan pengendalian merupakan proses untuk
menjamin terciptanya kinerja yang efisien yang memungkinkan tercapainya
tujuan perusahaan. Pengendalian dilakukan dengan cara membandingkan antara
rencana dan realisasinya. Jika banyak terjadi penyimpangan, maka manajer dapat
memberikan arahan agar kegiatan selanjutnya tidak menyimpang dan manajer
dapat mengetahui penyebab penyimpangannya.
Dalam merancang pengendalian, perusahaan harus yakin akan kemampuan
dirinya, yaitu mampu mengendalikan berbagai variabel yang relevan dalam
mencapai tujuan, mampu berkomunikasi secara efektif, mampu memberikan
motivasi kepada anggota, dan mampu mendorong adanya partisipasi.
Penjualan merupakan kegiatan yang paling penting dalam perusahaan. Hal
itu wajar mengingat penjualan merupakan sumber utama dari pendapatan
perusahaan dan ujung tombak dalam mencapai tujuan perusahaan, yaitu untuk
mencari laba yang maksimal. Oleh karena itu, diperlukan suatu perencanaan dan
pengendalian yang baik sehingga perlu disusun anggaran penjualan.
6
lain dalam menjalankan seluruh aktivitas perusahaan dan dapat digunakan sebagai
pedoman untuuk mengendalikan kegiatan perusahaan.
Menurut Wilson and Campbell (1994:259) yang diterjemahkan oleh Tjin
Tjin Fenix Tjendera adalah sebagai berikut :
“Pengendalian penjualan meliputi analisis dan telaahan yang diperlukan bersama-sama dengan tindakan lanjutannya, kegiatan sebenarnya, kebijakan, dan metode yang diperlukan untuk memperoleh volume penjualan yang diinginkan dengan biaya yang wajar, yang menghasilkan laba kotor diperlukan untuk memperoleh rentabilitas yang diharapkan atas investasi modal yang bersangkutan”.
Pada dasarnya, pengendalian penjualan itu adalah pelaksanaan tindak
lanjut yang cepat terhadap perkembangan atau kondisi yang kurang
menguntungkan sebelum kondisi itu berkembang menjadi kerugian yang besar.
Pengendalian penjualan sangatlah penting untuk menjamin kelangsungan hidup
perusahaan dan untuk menentukan apakah perusahaan mempunyai laba yang
cukup untuk operasi masa sekarang dan masa yang akan datang. Dalam
pelaksanaannya, pengendalian penjualan ini juga digunakan untuk mengendalikan
penjualan yang pada akhirnya harus dinilai apakah pengendalian tersebut efektif
atau tidak. Pengendalian dapat dinilai efektif bila perusahaan mampu mencapai
tujuan pengendalian penjualan yang telah ditetapkan. Dengan demikian, bila
perusahaan melaksanakan pengendalian perusahaan dengan baik diharapkan
perusahaan dapat mencapai tujuan utamanya dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai
berikut : “Pengendalian penjualan yang dilaksanakan secara efektif akan berperan
7
1.6Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan penulis dalam pembahasan skripsi ini
adalah metode deskriptif analitis, yaitu metode yang berusaha mengumpulkan,
menyajikan serta menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang
cukup jelas mengenai objek yang diteliti dan kemudian menarik kesimpulan serta
membuat rekomendasi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
1. Penelitian lapangan (field research)
a. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara
mengadakan tanya jawab dengan pihak yang bersangkutan dalam
perusahaan.
b. Kuisioner, yaitu lembar isian yang didalamnya berisi pertanyaan
dan pernyataan.
c. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati
secara langsung terhadap objek yang diteliti.
2. Penelitian kepustakaan (library research)
Suatu usaha untuk memperoleh data sekunder dengan mencari dan
mengumpulkan data secara literatur
1.7Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
yang berlokasi di jalan Tuparev No. 25 Cirebon, sedangkan waktu penelitian
70 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada
PDAM Kota Cirebon, dapat disimpulkan :
1. Pengendalian penjualan yang dilakukan oleh PDAM Kota Cirebon
telah cukup efektif, hal ini dapat dilihat dari :
a. PDAM Kota Cirebon menetapkan anggaran penjualan sebagai
dasar untuk melakukan evaluasi terhadap realisasi penjualan.
Hal ini dapat dilihat dari adanya rencana anggaran penjualan yang
dibuat secara bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan.
b. PDAM Kota Cirebon selalu membandingkan anggaran penjualan
dengan realisasi penjualan.
Hal ini terlihat dari adanya perbandingan antara anggaran
penjualan dengan realisasi penjualan setiap bulanan, triwulanan,
semesteran, dan tahunan.
c. PDAM Kota Cirebon menyiapkan laporan kinerja yang berisi
realisasi penjualan, anggaran penjualan, dan selisih dari kedua
angka tersebut, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui
apakah penyimpangan yang terjadi berada diatas atau dibawah
Universitas Kristen Maranatha
71
d. PDAM kota Cirebon telah melakukan analisis penyimpangan
untuk mengetahui penyebab terjadinya penyimpangan.
Hal ini dilakukan untuk meminimasi penyimpangan yang mungkin
terjadi si masa yang akan datang.
e. PDAM Kota Cirebon selalu memberikan rekomendasi perbaikan
terhadap penyimpangan yang terjadi dengan mengacu pada
kemampuan perusahaan agar kekurangan yang ada dapat segera
diantisipasi.
f. Adanya tindak lanjut atas pengendalian untuk menilai efektivitas
dari tindakan koreksi yang diterapkan.
2. Pengendalian penjualan cukup berperan dalam upaya menunjang
peningkatan volume penjualan air, hal ini dapat dilihat dari :
a. Pengendalian penjualan cukup efektif yang dibuktikan dengan
sebagaimana yang disebutkan pada butir satu diatas.
b. Tercapainya tujuan pengendalian penjualan perusahaan, antara
lain :
i. Meningkatnya volume penjualan air dari tahun ke tahun.
ii. Berkurangnya tingkat kebocoran yang terjadi.
iii. Semakin banyaknya masyarakat Kota Cirebon yang terlayani
atau semakin luasnya daerah pemasaran.
3. Kelemahan atau kekurangan yang terdapat pada PDAM Kota Cirebon,
Universitas Kristen Maranatha
72
a. Masih sering terjadi kebocoran air pada pipa-pipa saluran air yang
disebabkan oleh sudah tuanya pipa saluran.
b. Ada beberapa pelanggan yang melakukan kecurangan, sehingga
rekening yang tercatat pada meter baca air tidak sesuai dengan
pemakaiannya.
c. Masih sering terjadi kesalahan baca meter air oleh petugas baca
meter lapangan dan ada beberapa petugas baca meter yang
melakukan kolusi dengan pelanggan sehingga rekening yang
dicatat tidak sesuai dengan pemakaian sesungguhnya.
d. Tidak akuratnya meter air pelanggan dan induk yang disebabkan
oleh alat baca meter air yang sudah cukup tua.
e. Sumber mata air yang saat ini digunakan sudah tidak dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan yang semakin banyak.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan yang telah
diuraikan, penulis memberikan saran yang mungkin bermanfaat sebagai
masukkan atau perbaikan yang akan dilakukan oleh semua pihak perusahaan,
yaitu :
1. PDAM Kota Cirebon sebaiknya mengoptimalkan perbaikan instalasi
distribusi meter air yang sudah berumur cukup tua dan sudah aus
Universitas Kristen Maranatha
73
2. PDAM Kota Cirebon sebaiknya memberikan sanksi yang tegas bagi
pelanggan yang melakukan kecurangan, agar pelanggan tidak
melakukan kecurangan lagi.
3. Agar PDAM Kota Cirebon lebih mengoptimalkan pelatihan bagi
petugas baca meter supaya dalam membaca meter air dapat akurat, dan
menerapkan sistem rotasi wilayah pada petugas baca meter air,
sehingga petugas baca air tidak dapat bekerjasama dengan pelanggan
untuk melakukan kecurangan.
4. Melakukan penggantian alat pencatat meter air yang berumur 5 tahun
secara berkala.
5. Sebaiknya PDAM Kota Cirebon mencari sumber air yang baru dan
mengoptimalisasi sumber air yang ada untuk menambah kapasitas
produksi.
6. Melakukan sosialisasi mengenai kesadaran pelanggan untuk
Universitas Kristen Maranatha 74
DAFTAR PUSTAKA
Wilson, James D., John Campbell, John B, 1996, Controllership: Tugas Akuntan Manajemen, , Alih bahasa : Gunawan Hutauruk, Jakarta : Erlangga.
Komaruddin, 1994, Ensiklopedia Manajemen, Edisi kedua, Jakarta : Bumi Aksara.
Welsch, Glenn A., Ronald W. Hilton, and Paul N. Gordon, 2000, Anggaran : Perencanaan dan Pengendalian Laba, Edisi pertama, Alih Bahasa : Purwatiningsih dan Maudi Warouw, Jakarta : Salemba Empat.
Ursy and Hammer, 1991, Akuntansi Biaya : Perencanaan dan Pengendalian, Jilid 1, Edisi 9, Alih Bahasa : Alfonsus Sirait, S.E dan Herman Wibowo, Jakarta : Erlangga.
Munandar, 1997, Budgeting : Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja dan Pengawasan Kerja, Edisi kedua, Yogyakarta : BPFE Universitas Gajah Mada.
Hongren, Charles T., George, and Datar Srikant, 2000, Cost Accounting : A Managerial Emphasis, Tenth Edition, Prentice Hall International.