DESKRIPSI MATERI
PERTEMUAN 11: ANGKA INDEKS
Mata Kuliah STATISTIK 1Dosen Pengampu: Suprianto, S.Pd., MM PENGANTAR
Angka Indeks merupakan Sebuah angka yang menggambarkan perubahan relatif terhadap harga, kuantitas atau nilai yang dibandingkan dengan tahun dasar.
Pemilihan Tahun Dasar:
Tahun yang dipilih sebagai tahun dasar menunjukkan kondisi perekonomian yang stabil.
Tahun dasar diusahakan tidak terlalu jauh dengan tahun yang dibandingkan, sehingga perbandingannya masih bermakna
Banyak indikator ekonomi menggunakan angka indeks seperti IH Konsumen, IH Perdagangan Besar, IH Saham Gabungan, Indeks Nilai Tukar Petani, dan lain-lain
TUJUAN PERKULIAHAN
melakukan perubahan tahun dasar untuk memperoleh angka indeks baru memahami perubahan daya beli uang
DESKRIPSI MATERI :
ANGKA INDEKS
ANGKA INDEKS RELATIF SEDERHANA
Dikenal juga dengan unweighted index yaitu indeks yang tanpa memperhitungkan bobot setiap barang dan jasa.
1. Angka Indeks Harga Relatif Sederhana
Menunjukkan perkembangan harga relatif suatu barang dan jasa pada tahun berjalan dengan tahun dasar, tanpa memberikan bobot terhadap kepentingan barang dan jasa.
Rumus:
Tahun Harga Perhitungan IndeksAngka
1996 1.014 (1.014/1.014) X100 100
1997 1.112 (1.112/1.014) X100 1998 2.461
1999 2.058 2000 2.240
201 2.524
2002 2.777
2. Angka Indeks Kuantitas Relatif Sederhana
Menunjukkan perkembangan kuantitas barang dan jasa dibandingkan dengan tahun atau periode dasarnya. Indeks kuantitas sederhana dihitung tanpa memberikan bobot pada setiap komoditas, karena dianggap masih mempunyai kepentingan yang sama.
Rumus:
Tahun Kuantitas Perhitungan IndeksAngka
1996 31 (31/31) X 100 100
1997 30 (30/31) X 100
1998 32
1999 33
2000 32
201 30
2002 31
3. Angka Indeks Nilai Relatif Sederhana
Menunjukkan perkembangan nilai (harga dikalikan dengan kuantitas) suatu barang dan jasa pada suatu periode dengan periode atau tahun dasarnya.
Rumus:
Tahu
n Harga Kuantitas Nilai Perhitungan
Angk a Indek
s IK = Kt x 100
Ko
1996 1.01
Angka indeks ini menekankan pada agregasi yaitu barang dan jasa lebih dari satu.
1. Angka Indeks Harga Agregat Sederhana
Barang
Beras 815 1.002
Jagung 456 500
Kedelai 1.215 1.151
Kacang Hijau 1.261 1.288
Kacang Tanah 2.095 2.000
Ketela Pohon 205 269
Ketela
Rambat 298 367
Kentang 852 824
Jumlah
Maka IHA tahun 2007 = ……?
IHA tahun 2008 = ……..?
2. Angka Indeks Kuantitas Agregat Sederhana
Angka indeks yang menunjukkan perbandingan antara jumlah kuantitas kelompok barang dan jasa pada periode tertentu dengan periode dasarnya.
Rumus:
Jenis Barang
1997 1998
Beras 44,7 45,2
Jagung 6,2 6,7
Kedelai 1,3 1,5
Kacang Hijau 0,2 0,3
Kacang Tanah
0,6 0,7
Ketela Pohon 17,1 15,8
Ketela Rambat
2,2 1,9
Kentang 0,1 0,3
Jumlah 72,4 72,4
Maka IKA tahun 2007 = ……
IKA tahun 2008 = ……..
3. Indeks Nilai Agregate Relatif Sederhana
Indeks nilai agregat relatif sederhana menunjukkan perkembangan nilai (harga dikalikan dengan kuantitas) sekelompok barang dan jasa pada suatu periode dengan periode atau tahun dasarnya.
Rumus:
Latihan :
Gabungkan Agregat Harga dan Kuantitas (1 dan 2) di atas sehingga dihasilkan Indeks Nilai Agregat (INA)
Jenis Barang
1997 1998
H K N H K N
Beras Jagung Kedelai
Kacang Hijau Kacang
Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang Jumlah
Maka IKA tahun 2007 = ……
IKA tahun 2008 = ……..
ANGKA INDEKS TERTIMBANG
Indeks tertimbang memberikan bobot yang berbeda terhadap setiap komponen.
Mengapa harus diberikan bobot yang berbeda?
Karena pada dasarnya setiap barang dan jasa mempunyai tingkat utilitas (manfaat dan kepentingan) yang berbeda.
1. Formula Laspeyres
Etienne Laspeyres mengembangkan metode ini pada abad 18 akhir untuk menentukan sebuah indeks tertimbang dengan menggunakan bobot sebagai penimbang adalah periode dasar.
Rumus:
Jenis Ho Ht Ko HoKo HtKo
Barang Ketela Pohon 243 650 18,
5 4.010 10.725 Ketela
Rambat 351 980 2,2 772 2.156
Kentang 1.219 2.45
Barang Ho Ht Kt HoKt HtKt
Beras 1.112 2.77 46,6 51.819 129.40 IP = HtKt x 100 %
7 8 Jagung 662 1.65
0 6,8 4.502 11.220 Kedelai 1.257 1.84
0 1,6 2.011 2.944 Kacang
Hijau 1.928 3.990 0,3 578 1.197 Kacang
Tanah 2.233 3.100 0,6 1.340 1.860 Ketela
Pohon 243 650 15,7 3.815 10.205 Ketela
Rambat 351 980 1,8 632 1.764
Kentang 1.219 2.45
0 0,5 610 1.225
Jumlah 65.307 159.82
3 IL = …..?
3. Formula Fisher
• Fisher mencoba memperbaiki formula Laspeyres dan Paasche. • Indeks Fisher merupakan akar dari perkalian kedua indeks.
• Indeks Fisher menjadi lebih sempurna dibandingkan kedua indeks yang lain baik Lasypeyres maupun Paasche.
Rumus:
IF = …………
Kesempurnaan sebuah rumus yaitu apa bila dapat diuji
kebenarannya. Cara pengujian secara teoritis yang paling umum untuk angka indeks adalah :
a) Tes pembalikan waktu (Times Reversal Test) b) Tes pembalikan unsur (Factor Reversal Test)
a. Tes pembalikan waktu (Times Reversal Test)
Apabila angka indeks dari data 2 tahun disusun dengan metode yang sama tetapi dengan tahun dasar yang dibalik, kedua angka indeks itu akan berbanding terbalik satu sama lain. Hasil kali angka indeks itu dengan
demikian harus merupakan satu kesatuan, atau sama dengan 1. jadi apabila suatu indeks harga tahun 1987 adalah 200 dengan tahun 1987 =100, atau : Indeks tahun 1987 dengan tahun 1984 sebagai dasar =200/100 = 200%, Sedangkan indeks yang sama untuk tahun 1984 akan sama dengan 50 dengan tahun 1987 = 100
Atau
Indeks tahun 1984 dengan tahun 1987 sebagai dasar = 100/200 = 50/100= 50%
Hasil kali kedua angka indeks itu = 200% x 50% =2 x 0.5 = 1
b. Tes pembalikan unsur (Factor Reversal Test)
Dalam tahun tertentu, nilai komoditi tunggal adalah hasil kali kuantitas yang terjual dengan satuan harganya, atau :
Harga x kuantitas = nilai
Karena itu kita mengharapkan bahwa dalam tahun tertentu: Indeks harga x indeks kuantitas = indeks nilai
DEFLASI MATA UANG
A. Pengertian Deflasi
Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar. Ada pula deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada di masyarakat.
B. Penyebab Deflasi
Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab deflasi :
1. Menurunnya Persediaan Uang di Masyarakat.
Menurunnya jumlah persediaan uang di masyarakat ini cenderung disebabkan karena sebagian besar masyarakat menyimpan uangnya di bank.Masyarakat menyimpan uangnya di bank kemungkinan disebabkan oleh tingkat suku bunga yang tinggi karena dapat memberikan keuntungan yang cukup tinggi.Sehingga dengan demikian persediaan uang yang ada di masyarakat semakin berkurang.Jika persediaan uang lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah barang maka akan dapat menimbulkan deflasi.
2. Meningkatnya Persediaan Barang
Kadang kala produksi barang tidak bisa di bendung apabila permintaan barang meningkat.Produsen cenderung terus meningkatkan produksinya pada saat kondisi seperti itu.Jika jumlah barang yang diproduksi tersebut tidak habis terjual kepada konsumen dan produksi tetap dilakukan sedangkan permintaan akan barang semakin berkurang maka akan dapat meningkatkan jumlah persediaan barang di masyarakat akibatnya harga barang tersebut semakin menurun karena jumlahnya banyak.
3.Menurunnya Permintaan Akan Barang.
Apabila permintaan akan suatu barang menurun sedangkan produksi tetap dilakukan maka cenderung hal tersebut akan menurunkan tingkat harga barang yang bersangkutan.
1. Penurunan persediaan uang
Deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat dan akan menyebabkan depresi besar (seperti yang dialami Amerika dulu) dan juga akan membuat pasar Investasi akan mengalami kekacauan.
2. Memperlambat aktivitas ekonomi
Dikarenakan harga barang mengalami penurunan, konsumen memiliki kemampuan untuk menunda belanja mereka lebih lama lagi dengan harapan harga barang akan turun lebih jauh. Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat dan memberikan pengaruh pada spiral deflasi (deflationary spiral).
3. Dampak susulan dari melesunya kegiatan ekonomi adalah banyak pekerja yang akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup membayar gaji karyawannya. Dengan demikian pendapatan yang diterima masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin berkurang.
4. Dari sisi investasi, deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil maupun di lantai bursa. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan ekonomi dikarenakan tidak ada lagi aktivitas bisnis yang berjalan.
5. Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol persen. Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank. Ini memang merupakan langkah paliatif untuk mencegah masyarakat menyimpan uangnya di bank yang dapat membuat peredaran uang semakin kecil.
Selain itu juga ada dampak positif dan negatif dari deflasi adalah sebagai berikut.
b. Buruk. deflasi akan membuat jatuh nilai properti. Orang lebih suka mendepositokan uangnya di bank atau pasar modal daripada beli properti yang tidak naik. Karena harga terus turun maka produsen cenderung kurang berminat memproduksi barang. Kesempatan kerja berkurang karena banyak PHK. Pajak tidak dapat ditarik oleh pemerintah sehinga pendapata negara berkurang. Kegiatan perekonomian secara keseluruhan mengalami kemunduran.
C. Cara Mengatasi Deflasi
Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga. Deflasi dapat diibaratkan jatuh sakitnya seseorang karena jarang berolah raga. Apabila seseorang pada dasarnya memiliki kaki normal namun malas menggunakannya, maka ini akan mengakibatkan menyusutnya otot-otot kaki yang jarang digunakan tersebut. Dalam jangka waktu lebih lama orang tersebut akan tidak dapat berjalan sama sekali berhubung otot sudah terlalu lemah untuk digunakan. Apabila keadaan ini justru didiamkan, bukan tidak mungkin akan mengalami kelumpuhan selamanya.
membuat pemasukan pemerintah menjadi nol juga atau bahkan negative. Akibatnya, biaya impor menjadi terbebani sementara ekspor tidak menunjukkan kenaikan signifikan berhubung melemahnya mata uang disebabkan oleh aksi spekulan semata-mata.
Cara yang paling lazim digunakan adalah memberikan stimulus ekonomi berupa bantuan likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian diharapkan kegiatan ekonomi kembali berputar. Pemerintah juga dapat memotong pajak dan meningkatkan belanjanya sendiri untuk menggairahkan perekonomian. Dari sisi Bank Sentral, pemerintah juga dapat meningkatkan peredaran uang di masyarakat dengan membeli surat hutang sektor swasta dan menukarkannya dengan uang tunai. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan memotong suku bunga. Namun seperti dijelaskan di atas, memotong suku bunga bukanlah jalan keluar yang sesungguhnya tetapi hanya sekedar pengobatan sementara untuk menggairahkan ekonomi dan mengharapkan harga bergerak naik dengan sendirinya.
Selain itu kebijakan moneter dan fiskal juga dapat di terapkan oleh pemerintah.
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah tindakan atau kebijakan yang diambil oleh penguasa moneter biasanya bank sentraluntuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar sehingga akan terjadi perubahan jumlah uang yang beredar yang pada akhirnya akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.Ada beberapa macam kebijakan moneter yaitu :
a) Politik Diskonto
Politik diskonto (discount policy) adalah politik bank sentral untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menurunkan tingkat bunga.Dengan menurunkan tingkat bunga diharapkan jumlah uang yang beredar di masyarakat akan bertambah ,karena orang akan lebih banyak menarik uangnya di Bank dari pada menjalankan investasi.
Untuk memperkuat politik diskonto,kebijakan lain juga di jalankan yaitu dengan politik pasar terbuka (open market policy) yaitu dengan jalam membeli atau menjual surat-surat berharga.Dengan membeli surat-surat berharga di harapkan uang yang beredar di masyarakat bertambah,sehingga uang yang beredar dimasyarakat semakin bertambah.
c) Politik Persediaan Kas (cash ratio policy)
Bank sentral pada umumnya menentukan cash ratio yaitu angka perbandingan minimum antara uang tunai yang dimiliki oleh bank umum dengan jumlah uang giral (cek.giro dan sebagainya) yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan.Pada saat deflasi pemerintah akan mengurangi persediaan uang kas.Sehingga uang kas yang beredar di masyarakat akan semakin meningkat.
d) Perubahan Cadangan Minimum
Perubahan cadangan minimum yang dimiliki oleh bank-bank umum dapat mempengaruhi jumlah uang yang beredar.Apabila ketentuan
cadangan minimum diturunkan ,jumlah uang yang beredar cenderung naik dan sebaliknya jika cadangan minimum dinaikan jumlah uang yang
beredar cenderung turun.Jadi pada saat deflasi pemerintah lewat bank sentral akan lebih baik menurunkan cadangan minimum.
2. Kebijakan Fiskal
a) Pengaturan Pengeluaran Pemerintah
Pengaturan pengeluaran sangat perlu di lakukan. Dalam hal ini diharapkan penggunaan anggaran negara agar sesuai dengan perencaan. Kalau pembelajaan negara melampui batas yang telah ditentukan akan mendorong terjadinya pertambahan uang yang beredar di masyarakat. Meski demikian diharapkan pembelanjaan negara tidak melampui batas yang telah ditentukan.
Saat terjadi deflasi uang beredar sedikit dimasyarakat. Jumlah uang beredar tersebut dapat ditambah dengan jalan menurunkan tarif pajak. Jika tariff pajak diturunkan uang yang dibelanjakan oleh masyarakat cenderung meningkat. Sehingga dengan demikian uang akan lebih banyak kemasyarakat.
c) Mengadakan Pimjaman Pemerintah
Pemerintah dapat mengadakan pinjaman pemerintah baik dengan jalan paksaan ataupun tidak,untuk menambah uang yang beredar di masyarakat. Cara yang paling ampuh dilakukan untuk menyukseskan kebijakan ini yaitu dengan jalan mencairkan simpanan yang dimiliki oleh masyarakat yang ada di bank lebih banyak.Jika, dalam keadaan deflasi.
3. Kebijakan Non-Moneter
a) Menurunkan Hasil Produksi
Menurunkan hasil produksi dapat memperkecil laju deflasi.Penurunan hasil produksi dapat dilakukan dengan cara memberikan batasan terhadap produsen. Pengurangan jumlah barang di dalam negeri cenderung menaikan harga.
b) Kebijakan Upah