PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DI KELAS XI SEMESTER I SMA NEGERI 1
PANCUR BAT U T.A. 20 16/2017
Oleh:
Nama : Darwin Diego Tarigan
NIM : 4103121014
Program Studi : Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton Tentang Gravitasi di Kelas XI Semester I SMA Negeri 1 Pancur Batu T.A. 2016/2017.
Nama Mahasiswa : Darwin Diego Tarigan
NIM : 4103121014
Program Studi : Pendidikan Fisika
Jurusan : Fisika
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi
Dr. Alkhafi Maas Siregar, M.Si NIP. 19690127 199412 1 001
Mengetahui :
FMIPA UNIMED, Jurusan Fisika
Dekan, Ketua,
Dr. Asrin Lubis, M.Pd Dr. Alkhafi Maas Siregar, M.Si NIP. 196010021987031004 NIP. 19690127 199412 1 001
ii
RIWAYAT HIDUP
Darwin Diego Tarigan dilahirkan di Perdagangan, Kab.Simalungun pada
tanggal 06 Desember 1991. Ayah bernama Malem Jenda Tarigan dan ibu bernama
Tionar Br. Manik dan merupakan anak ketiga dari 5 (lima) bersaudara. Pada tahun
1997 penulis masuk TK RK Abdi Sejati Perdagangan dan lulus pada tahun 1998.
Kemudian pada tahun 1998 penulis masuk SD RK Abdi Sejati Perdagangan dan
lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah ke SMP RK
Bintang Timur Pematang Siantar dan lulus pada tahun 2007. Kemudian pada
tahun 2007, penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Bandar
Perdagangan dan lulus pada tahun 2010. Kemudian pada tahun 2010, penulis
diterima di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED).
Kegiatan intrakurikuler yang pernah diikuti di UNIMED yaitu Ikatan Mahasiswa
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton Tentang Gravitasi.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI Semester I (Ganjil) SMA Negeri 1 Pancur Batu yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 5 kelas secara acak yaitu kelas XI 4 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 32 orang dan kelas XI MIA-5 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 32 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 4 option yang telah divalidasi oleh tim validator yang terdiri dari dosen ahli M.Pd dan M.Si. Pengujian hasil belajar adalah dengan uji t, sedangkan hasil observasi dengan analisis deskriptif.
Berdasarkan analisa data diperoleh peningkatan hasil belajar siswa pada setiap pertemuan yakni pertemuan pertama, kedua, dan ketiga untuk kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Discovery Learning dan hasil uji hipotesis thitung = 1,965 dengan taraf nyata α = 0,05 diperoleh ttabel = 1,6697 (thitung > ttabel) yang berarti Ha diterima, sehingga disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran Discovery Learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton Tentang Gravitasi di kelas XI Semester I (Ganjil) SMA Negeri 1 Pancur Batu T.A. 2016/2017.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan YME atas rahmat-Nya
yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga
skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan.
Skiripsi berjudul ” Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton Tentang
Gravitasi di Kelas XI Semester I (Ganjil) SMA Negeri 1 Pancur Batu T.A.
2016/2017” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan (UNIMED).
Penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada: Bapak Dr. Alkhafi Maas Siregar, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak memberikan motivasi luar biasa, bimbingan dan saran-saran
kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi
ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Karya Sinulingga,
M.Si, Dr. Ridwan A. Sani, M.Si, Dr. Rahmatsyah, M.Si, selaku dosen penguji
yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian
sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada Bapak Purwanto, S.Si., M.Pd dan Muhammad Kadri, S.Si., M.Sc, selaku
dosen Validator yang telah memberikan masukan dan saran-saran untuk
melakukan penelitian dan juga ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Juru
Bahasa Sinuraya, M.Pd, selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh
Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang
sudah membantu penulis.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada ayahanda Drs. M.J
Tarigan dan Ibunda tercinta Tionar Manik, S.Pd, yang telah membimbing dan
v
penguatan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi ini penulis persembahkan
untuk kedua orang tua saya sebagai tanda terimakasih yang terdalam. Terima
kasih juga kepada semua saudara kandung saya yaitu Hansen H. Tarigan, S.T,
Alman J. Tarigan, S. TI, Sandro F. Tarigan dan Donna W. Tarigan, karena telah
memberi dukungan, spiritual, materi dan motivasi kepada penulis selama
perkuliahan dan penyusunan skiripsi ini.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan secara khusus kepada Melinda
Pasaribu, Amd, yang telah membantu proses penelitian mendorong saya dan
memberi motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini. Penulis telah berupaya dengan
semaksimal mungkin dalam penyelesaian skiripsi ini, namun penulis menyadari
masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi
sempurnanya skripsi ini. Kiranya skiripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu
pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.
Medan, April 2017
Penulis,
vi
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Identifikasi Masalah 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1 Deskripsi Teoritis 8
2.1.1 Pengertian Belajar 8
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 10
2.1.3 Aktivitas Belajar 12
2.1.4 Pengertian Pembelajaran 13
2.1.5 Pengertian Model Pembelajaran 15
2.1.6 Model Pembelajaran Discovery Learning 16 2.1.6.1 Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning 16
2.1.6.2 Konsepsi Belajar 17
2.1.6.3 Tujuan Pembelajaran Discovery Learning 18 2.1.6.4 Langkah-langkah Operasional Discovery Learning 19 2.1.6.5 Strategi Pembelajaran Discovery Learning 19 2.1.6.6 Kelebihan Model Discovery Learning 20 2.1.6.7 Kekurangan Pembelajaran Discovery Learning 21
2.1.6.8 Sintaks Discovery Learning 22
vii
BAB III METODE PENELITIAN 38
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 38
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 38
3.2.1 Populasi Penelitian 38
3.2.2 Sampel Penelitian 38
3.3 Variabel Penelitian 38
3.3.1 Variabel Bebas 38
3.3.2 Variabel Terikat 39
3.4 Jenis dan Desain Penelitian 39
3.4.1 Jenis Penelitian 39
3.4.2 Desain Penelitian 39
3.5 Prosedur Penelitian 39
3.6 Instrumen Penelitian 42
3.6.1 Tes 42
3.6.1.1 Validitas Tes ( Validitas Isi) 43
3.7 Teknik Analisa Data 43
3.7.1 Uji Normalitas 44
3.7.2 Uji Homogenitas 45
3.7.3 Uji Hipotesis 45
a. Uji Kesamaan Rata-rata Pre-test 45
b. Uji Kesamaan Rata-rata Post-test 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49
4.1.Hasil Penelitian 49
4.1.1. Data Pre-test Kelas Eksperimen dan Kontrol 49
4.1.2. Perlakuan dan Observasi 51
4.1.3. Data Post-test Kelas Eksperimen dan Kontrol 51
4.1.4. Pengujian Analisa Data Pre-test 53
4.1.5. Pengujian Analisa Data Post-test 55
4.2.Pembahasan 57
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN 61
5.1.Kesimpulan 61
5.2.Saran 61
DAFTAR PUSTAKA 62
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu 34
Tabel 3.1 Two Group Pretest-Postest Design 39
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 42
Tabel 4.1 Data pre-test Hasil Belajar kelas Eksperimen dan Kontrol 49
Tabel 4.2 Data post-test Hasil Belajar kelas Eksperimen dan Kontrol 51
Tabel 4.3 Uji Normalitas data Pre-test kelas Eksperimen dan Kontrol 53
Tabel 4.4 Uji Homogenitas data Pre-test kls Eksperimen dan Kontrol 53
Tabel 4.5 Uji Hipotesis data Pre-test kls Eksperimen dan Kontrol 54
Tabel 4.6 Uji Normalitas data Post-test kls Eksperimen dan Kontrol 55
Tabel 4.7 Uji Homogenitas data Post-tes kls Eksperimen dan Kontrol 55
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Benda jatuh akibat Gravitasi Bumi 26
Gambar 2.2 Diagram skematik neraca Cavendish 27
Gambar 2.3 Visualisasi dari medan gravitasi 28
Gambar 2.4 Hukum I (Pertama) Kepler 31
Gambar 2.5 Hukum II (Kedua) Kepler 32
Gambar 2.6 Hukum III (Ketiga) Kepler 33
Gambar 3.1 Skema rancangan penelitian 41
Gambar 4.1 Diagram batang data pre-test kelas Eksperimen 50
Gambar 4.2 Diagram batang data pre-test kelas Kontrol 50
Gambar 4.3 Diagram batang data post-test kelas Eksperimen 52
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 64
Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS) 105
Lampiran 3 Tabel Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 119
Lampiran 4 Tes Hasil Belajar 128
Lampiran 5 Kunci Jawaban 134
Lampiran 6 Lembar Penilaian Afektif 142
Lampiran 7 Lembar Penilaian Psikomotorik 144
Lampiran 8 Data Hasil Pre-test Kelas Eksperimen 146
Lampiran 9 Data Hasil Post-test Kelas Eksperimen 148
Lampiran 10 Data Hasil Pre-test Kelas Kontrol 150
Lampiran 11 Data Hasil Post-test Kelas Kontrol 152
Lampiran 12 Rekapitulasi Nilai Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol 154
Lampiran 13 Perhitungan Statistik dasar 155
Lampiran 14 Perhitungan Uji Normalitas 157
Lampiran 15 Perhitungan Uji Homogenitas 160
Lampiran 16 Perhitungan Uji Hipotesis 162
Lampiran 17 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 165
Lampiran 18 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi F 166
Lampiran 19 Daftar nilai Presentil Untuk Distribusi t 168
Lampiran 20 Tabel Wilayah Luas di bawah Kurva Normal 0 ke z 169
Lampiran 21 Nilai-Nilai r Product Moment 170
Lampiran 22 Dokumentasi Penelitian 171
Lampiran 23 Surat Keterangan Penugasan Dosen PS 174
Lampiran 24 Surat Izin Penelitian 175
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat saat
ini, menuntut manusia terus mengembangkan wawasan dan kemampuan di
berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan sangat penting bagi
umat manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Melalui
pendidikan, manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang utuh.
Maju dan mundurnya proses perkembangan suatu bangsa di segala bidang sangat
ditentukan oleh tingkat pendidikan bangsa itu sendiri. Oleh sebab itu, sektor
pendidikan harus menjadi prioritas utama (Slameto, 2010).
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah
masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didukung untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di
kelas diarahkan pada kemampuan anak untuk menghafal informasi, otak anak
dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk
memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran. Dalam
mata pelajaran sains, siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan untuk
berpikir kritis dan sistematis karena strategi pembelajaran berpikir tidak
digunakan setiap proses pembelajaran di dalam kelas. Pendidikan di sekolah
terlalu menjejali otak anak dengan berbagai bahan ajar yang harus dihafal,
sehingga kebanyakan anak didik pintar secara teori tetapi miskin aplikasi
(Sanjaya, 2006).
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, pemerintah khususnya
Departemen Pendidikan Nasional telah banyak melakukan upaya dan kebijakan
seperti mengadakan perbaikan kurikulum. Perubahan Kurikulum Berbasis
Kompetensi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang
merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004, dimana operasionalnya disusun
2
sarana dan prasarana pendidikan, memperbaiki sistem pengajaran dan
mengadakan pelatihan-pelatihan bagi guru di berbagai daerah yang bertujuan
meningkatkan skill dan pengetahuan mengajar guru. Namun indikator kearah
mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Hal yang
memprihatinkan dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang belum mencapai
harapan (Hosnan, 2014).
Hasil belajar siswa dipengaruhi berbagai faktor, antara lain sebagaimana
diungkapkan oleh Slameto (2010) yaitu : (i) Faktor eksternal (faktor yang berasal
dari luar siswa), seperti : faktor keluarga, lingkungan masyarakat, dan sekolah. (ii)
Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri siswa), seperti : minat, bakat,
dan motivasi. (iii) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis
upaya belajar siswa yang menjadi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pembelajaran. Fisika
adalah ilmu pengetahuan yang menggunakan metode ilmiah dalam prosesnya.
Dengan demikian maka proses pembelajaran fisika bukan hanya memahami
konsep – konsep fisika semata, melainkan juga mengajarkan siswa berfikir
konstruktif melalui fisika sebagai keterampilan proses sains, sehingga pemahaman
siswa terhadap fisika menjadi utuh, baik sebagai proses maupun sebagai produk.
Dalam pembelajaran fisika yang harus diperhatikan adalah bagaimana siswa
mendapatkan pengetahuan (learning to know), konsep dan teori melalui
pengalaman praktis dengan cara melaksanakan observasi atau eksperimen
(learning to do), secara langsung sehingga dirinya berperan sebagai ilmuwan.
Pada umumnya pelajaran fisika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan
tidak menarik. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya minat dan motivasi
untuk mempelajari fisika dengan senang hati. Disamping itu, cara penyajian
pelajaran fisika hanya menggunakan satu model pembelajaran saja yaitu model
pembelajaran langsung, dimana guru menjelaskan pelajaran dengan metode
ceramah dan memberi tugas terus – menerus, sehingga siswa merasa bosan
mempelajarinya. Sering kali pelajaran fisika yang disajikan hanya menonjolkan
persamaan matematis suatu rumus daripada pemahaman konsep fisikanya,
fenomena-3
fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan ilmu yang diperoleh
di sekolah tidak tersimpan lama di memori siswa.
Untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya di sekolah tentang penyebab
rendahnya hasil belajar fisika siswa, maka penulis melakukan observasi ke SMA
Negeri 1 Pancur Batu. Jumlah siswa yang menganggap Fisika itu sulit dan kurang
menarik adalah 15 dari 35 orang (42 %), mudah dan menyenangkan 1 dari 35
orang (2 %), dan selebihnya menganggap biasa-biasa saja (54 %). Dari hasil
wawancara dengan salah satu guru Fisika yaitu Ibu Sri Mulyati, hasil belajar
siswa rendah dilihat dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) nilai siswa kelas X yaitu
67.25, sedangkan Depdiknas menetapkan bahwa syarat Ketentuan Kelulusaan
Minimun untuk pelajaran Fisika yaitu 70. Untuk pencapaian kriteria kelulusan
minimum para guru melakukan ujian remedial.
Peneliti melakukan observasi proses pembelajaran Fisika di sekolah,
ternyata guru dominan menggunakan pembelajaran konvensional (metode
ceramah, dan latihan/ tugas rumah) meskipun materi tersebut memerlukan
eksperimen. Metode ceramah adalah sistem pembelajaran yang biasa dilakukan
guru kepada peserta didik yang terdiri dari tiga (3) tahap, yaitu: 1) Pembukaan, 2)
Inti, dan 3) Penutup. Di dalam kegiatan pembukaan guru melakukan
pengkondisian kelas, mengabsen siswa, dan memberi motivasi siswa. Pada
kegiatan inti guru melakukan penyajian materi, menjelaskan materi, membuat
kesimpulan serta memberi latihan. Pada kegiatan penutup guru memberikan tugas
rumah sesuai dengan topik materi yang dijelaskan pada kegiatan inti.
Pembelajaran yang digunakan lebih terpusat pada guru. Pembelajaran yang
selalu seperti ini memunculkan sikap pasif siswa dalam kelas, seperti kurangnya
minat belajar siswa sehingga motivasi belajar siswa rendah, siswa mengantuk
sehingga konsentrasi siswa tidak stabil, waktu siswa lebih banyak mendengar
sehingga tidak terjadi interaksi proses pembelajaran yang optimal di dalam kelas,
siswa sering ribut sehingga konsentrasi siswa terganggu, siswa mengambil
kesibukan sendiri sehingga mengakibatkan minimnya informasi yang diterima
4
Dari hasil observasi di atas, perlu diterapkan suatu model pembelajaran
yang dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa dan hasil belajar Fisika
siswa. Salah satu model pembelajaran yang akan diterapkan oleh peneliti adalah
model pembelajaran Discovery Learning. Model pembelajaran Discovery
Learning mengarahkan siswa untuk memahami konsep, arti dan hubungan,
melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.
Penemuan konsep terjadi apabila konsep tidak disajikan dalam bentuk
akhir, tetapi dengan penggunaan model pembelajaran Discovery Learning siswa
didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui, dilanjutkan dengan
mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau membentuk
(konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk
akhir. Discover terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan
proses-proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip (Hosnan, 2014).
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya
adalah materi pelajaran, lokasi, waktu, dan populasi penelitian. Adapun hal yang
perlu diperbaiki atau ditambah adalah peneliti harus mampu mengelola dan
5
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi identifikasi
masalah adalah:
1. Siswa menganggap pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit,
kurang menarik dan membosankan.
2. Peran siswa dalam proses pembelajaran kurang aktif dan siswa lebih
banyak mendengarkan.
3. Siswa masih takut untuk bertanya pada guru.
4. Guru menggunakan model pembelajaran konvensional dengan metode
ceramah dan metode tanya jawab.
5. Hasil belajar fisika yang diperoleh siswa masih rendah.
1.3Batasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, serta
keterbatasan penulis dalam kemampuan, waktu dan dana, maka penulisan ini
dibatasi pada :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
Discovery Learning.
2. Materi pokok yang akan diberikan adalah materi Hukum Newton Tentang
Gravitasi.
3. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pancur Batu
Semester Ganjil T.A. 2016/2017.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran
Konvensional pada materi pokok Hukum Newton Tentang Gravitasi di
kelas XI SMA Negeri 1 Pancur Batu Semester I (Ganjil) T.A. 2016/2017?
2. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran
6
di kelas XI SMA Negeri 1 Pancur Batu Semester I (Ganjil) T.A.
2016/2017?
3. Apakah ada pengaruh dari penerapan Model Pembelajaran Discovery
Learning pada materi pokok Hukum Newton Tentang Gravitasi di kelas
XI SMA Negeri 1 Pancur Batu Semester I (Ganjil) T.A. 2016/2017?
1.5Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional pada materi pokok Hukum Newton Tentang
Gravitasi di kelas XI SMA Negeri 1 Pancur Batu Semester I (Ganjil) T.A.
2016/2017.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan Model
Pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok Hukum Newton
Tentang Gravitasi di kelas XI SMA Negeri 1 Pancur Batu Semester I
(Ganjil) T.A. 2016/2017.
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh dari penerapan Model Pembelajaran
Discovery Learning pada materi pokok Hukum Newton Tentang Gravitasi
di kelas XI SMA Negeri 1 Pancur Batu Semester I (Ganjil) T.A.
2016/2017.
1.6Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan maka manfaat yang diharapkan
dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan informasi bagi sekolah dan kepala sekolah dalam
meningkatkan hasil belajar di SMA Negeri 1 Pancur Batu.
2. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan oleh peneliti lain yang
berminat melakukan penelitian yang serupa.
3. Sebagai bahan alternatif pemilihan model pembelajaran.
4. Sebagai penambah wawasan bagi peneliti maupun pembaca mengenai
7
5. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian
sejenis.
1.7Defenisi Operasional
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil
belajar pada aspek kognitif yang diperoleh setelah siswa mengerjakan instrumen
tes soal.
Aktifitas belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan yang
dilakukan siswa selama pembelajaran yaitu mengajukan pendapat, bertanya
jawab, diskusi mengerjakan soal, diskusi mengenai materi, mendengarkan
penjelasan guru dan melakukan percobaan.
Istarani (2012) dalam bukunya menyebutkan bahwa model pembelajaran
adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek
sebelum sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala
fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam
61
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan
pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional pada
materi pokok Hukum Newton Tentang Gravitasi di kelas XI semester I
(ganjil) di SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P 2016/2017 termasuk kategori
cukup.
2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model Discovery Learning pada
materi pokok Hukum Newton Tentang Gravitasi di kelas XI semester I
(ganjil) di SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P 2016/2017 termasuk kategori
baik.
3.
Ada perbedaan akibat pengaruh model Discovery Learning terhadap HasilBelajar siswa pada materi pokok Hukum Newton Tentang Gravitasi di
kelas XI semester I (ganjil) di SMA Negeri 1 Pancur Batu T.P 2016/2017
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu:
1. Peneliti selanjutnya yang akan meneliti dengan materi yang sama
sebaiknya mengecek alat dan bahan terlebih dahulu sehingga bisa
dipersiapkan lebih awal dan menghemat waktu pada saat pembelajaran.
2. Pada Peneliti yang ingin meneliti tentang model pembelajaran Discovery
Learning diharapkan lebih mengoptimalkan pengelolaan kelas dan
memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa agar proses
62
DAFTAR PUSTAKA
Dahar, R.W. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Erlangga, Jakarta.
Degeng. 1989. Ilmu Pembelajaran:Taksonomi Variabel. Dirjen Dikti, Jakarta.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Ghalia Indonesia, Bogor.
Isnaningsih dan Bimo, D. S. 2012. Penerapan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Discovery Berorientasi Sains Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA T.A 2012/2013. Jurnal Penelitian Pendidikan, Semarang.
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovetif. Media Persada, Medan.
Kanginan, M. 2013. Fisika Untuk SMA atau MA Kelas XI. Erlangga, Jakarta.
Majid, A. 2008. Perencanaan Pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Sabri, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. PT Ciputat Press, Ciputat.
Sagala, S. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta, Bandung.
Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Saptono, B., dan Sanin, A. 2012. Pengembangan Model Pembelajaran Discovery Learning Ilmu Pendidikan untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Pendidikan Mahasiswa PGSD FIP UNY. Jurnal Penelitian Pendidikan, UNY, Yogyakarta.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-fakror yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Penerbit Tarsito, Bandung.
63
Wena. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Bumi Aksara, Jakarta