• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PERSEPSI SISWA MENGENAI BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH KELAS X SMK SWASTA BUDI SETIA SUNGGAL TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PERSEPSI SISWA MENGENAI BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH KELAS X SMK SWASTA BUDI SETIA SUNGGAL TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

DI SEKOLAH KELAS X SMK SWASTA BUDI SETIA SUNGGAL TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh:

JAMILA SARI

1122151008

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PERSEPSI SISWA MENGENAI BIMBINGAN KONSELING

DI SEKOLAH KELAS X SMK SWASTA BUDI SETIA SUNGGAL TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Oleh:

JAMILA SARI

1122151008

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

ABSTRAK

JAMILA SARI, NIM:

1122151008,

PENGARUH PEMBERIAN

LAYANAN INFORMASI TERHADAP PERSEPSI SISWA

MENGENAI BIMBINGAN KONSELINGDI SEKOLAH KELAS X SMK SWASTA BUDI SETIA SUNGGAL T.A 2015/2016

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: “Bagaimana pengaruh pemberian layanan Informasi terhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah pada siswa kelas X SMK Swasta Budi Setia Sunggal T.A 2015/2016?”.Sedangkan tujuan dari penelitian untuk mengetahui“Adakah pengaruh pemberian layanan Informasi terhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah pada siswa kelas X SMK Swasta Budi Setia Sunggal T.A 2015/2016”.Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Swasta Budi SetiaSunggal yang berjumlah 25 orang. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk diolah data tentang persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Dari 45 item angket yang disebarkan ada 31 item yang valid dan 14 item yang tidak valid. Jadi soal yang diberikan terhadap 25 sampel berjumlah 31 item. Teknik analisis data mengunakan uji t (uji beda).

(8)

ii KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ada pun judul skripsi ini

adalah Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Terhadap Persepsi Siswa

Mengenai Bimbingan KonselingDi Sekolah Kelas X SMK Swasta Budi Setia

Sunggal T.A 2015/2016”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat

memperoleh gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada program

studi Bimbingan dan Konseling jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga

pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa

hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung maupun

tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak

hambatan dan kesulitan yang penulis alami, akan tetapi berkat bimbingan Ibu

Dra. Rahmuliyani, M.Pd.Kons selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak membantu dalam pengarahan dan bimbingan skripsi kepada penulis, serta

(9)

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima

kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas

Negeri Medan beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan yang banyak memberikan masukan serta

motivasi agar skripsi ini terselesaikan dengan baik.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,

Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Umum

dan Keuangan, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil

Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan yang banyak memberikan masukan serta motivasi agar

skripsi initerselesaikan dengan baik.

4. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons, selaku Ketua Jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan, dan juga Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku

Sekretaris JurusanPsikologi Pendidikan dan Bimbingan.

5. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd.Kons selaku Dosen Pembimbing skripsi

saya yang telah banyak meluangkan tenaga dan waktu juga

memotivasi saya selama mengerjakan skripsi ini.

6. Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, MS,S.Psi dan Ibu Dra, Pastiria

Sembiring,M.Pd,Kons serta Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dosen

Penyelaras sekaligus Dosen Penguji yang telah banyak memberikan

saran, arahan dan kritikan dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan

(10)

iv

,dukungan, saran, dan motivasi kepada penulis selama berada di dalam

maupun di luar perkuliahan selama saya mengikuti proses perkuliahan.

8. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan atas kerja sama dan bantuan kepada penulis terutama

dalam usaha surat- menyurat.

9. Teristimewa untuk Ayahku tercinta Alm Abdullah Rani dan Ibuku

terkasih Misyem terimakasih atas segala dukungan dan perhatian yang

penuh cinta yang tiada henti diberikan setiap waktu serta usaha

dorongan moril dan materil. Dan terima kasih kepada Joko Pratama

atas segala dukungan dan motivasi yang telah diberikan kepada saya

selama mengerjakan skripsi.

10.Terima kasih kepadaKepala Sekolah SMK Swasta Budi Setia Sunggal

Bapak M Husni Thamrin Ritonga S.Kom dan Ibu Isnani

Ramadhani,S.Pd selaku Guru Bimbingan Konseling di SMK Budi

Setia Sunggal yang telah banyak membantu peneliti dalam melakukan

penelitian.

Dan semua pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Terima kasih atas semua motivasi dan bantuannya,` yang tak bisa di balas oleh

penulis. Semoga Allah membalasnya.

Medan, Agustus 2016 Penulis

(11)

DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

(12)

vi

3.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian... 39

3.5 Langkah –langkah penelitian ... 40

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 41

3.7 Teknik Analisis Data ... 46

3.8 Persiapan Penelitian ... .49

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian ... .49

BAB IV HASIL PENELITIAN ...50

4.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...50

4.2Persiapan Penelitian ...51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...58

5.1Kesimpulan...58

5.2Saran ...59

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert...43

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Uji coba ... 43

(14)

viii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Uji Coba ... 61

Lampiran 2. Sebaran Data Uji Coba Angket ... 65

Lampiran 3.Perhitungan Uji Validitas Angket... 66

Lampiran 4. Perhitungan Uji Reliabilitas Angket ... 70

Lampiran 5. Angket persepsi Yang Sudah Valid ... 73

Lampiran 6. Sebaran Data Pre-test ... 76

Lampiran 7. Sebaran Data Post-test ... 77

Lampiran 8. Tabulasi Data Penelitian ... 78

Lampiran 9.Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi Untuk Data Pre-Test ... 79

Lampiran 10.Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi Untuk Data Post-Test ... 82

Lampiran 11. Uji Hipotesis ... 85

Lampiran 12. PerhitunganPeningkatan ... 88

Lampiran 13.Rencana Pelaksanaan Layanan BK (RPLBK) ... 89

Lampiran 14.APKK ... 118

Lampiran 15.LAISEG ... 124

Lampiran 16.Tabel t ... 127

(15)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh

penyesuaian diri sesuai dengan tingkat perkembangannya. Berhasil tidaknya

individu dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut akan berpengaruh bagi

perkembangan selanjutnya dalam penyesuaian dirinya di dalam masyarakat.

Melalui layanan bimbingan dan konseling siswa dibantu agar dapat mencapai

tugas-tugas perkembangannya dengan baik. Pelayanan bimbingan dan konseling

merupakan komponen pendidikan yang dapat membantu para siswa dalam proses

perkembangannya.

Pemahaman terhadap masalah perkembangan dengan prinsip-prinsipnya

akan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi pelaksanaan pelayanan

bimbingan dan konseling. Perlunya layanan bimbingan dan konseling di sekolah

tidak terlepas kaitannya dengan kebutuhan siswa dalam proses perkembangannya

sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat serta untuk menjadi pribadi yang

baik. Tidak semua anak mencapai perkembangan optimal atau tujuan sekolah.

Maka guru bimbingan konseling perlu memberikan bantuan atau pun bimbingan

kepada siswa, karena guru bimbingan konseling merupakan tenaga utama dan

orang yang ahli dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.

Dalam Bimbingan dan Konseling berbagai jenis layanan yang perlu

dilakukan sebagai wujud nyata penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan

(16)

2

bimbingan dan konseling mencakup empat bidang bimbingan. Bidang

bimbingan tersebut yaitu, bidang bimbingan pribadi, belajar, sosial dan bidang

bimbingan karir.

Ada sejumlah layanan dalam bimbingan dan konseling di sekolah, salah

satunya adalah layanan informasi. Layanan informasi adalah suatu layanan yang

memberikan berbagai informasi untuk menunjang pengembangan peserta didik.

Pemberian layanan informasi merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman.

Pemberian layanan informasi sangat penting diberikan kepada siswa. Pemberian

layanan informasi kepada siswa sifatnya sangat strategis, baik dipandang dari segi

tahap- tahap perkembangan mereka maupun keadaan masyarakat yang selalu

berubah- ubah dan menuntut adanya wawasan agar siswa mendapatkan

pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman modern sekarang ini.

Menurut Prayitno (2004:259) bahwa: layanan informasi bermaksud

memberikan pemahaman kepada individu- individu yang berkepentingan tentang

berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau

untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki.Banyak hal

yang dapat disampaikan melalui layanan informasi. Pemberian layanan informasi

diharapkan dapat menambah pengetahuan, menambah pemahaman dalam

meningkatkan kemampuan ataupun potensi peserta didik. Pemberian layanan

informasi bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada individu- individu

yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu

tugas atau kegiatan ataupun untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana

(17)

Salah satu layanan informasi yang diberikan kepada siswa misalnya

tentang hubungan dengan orang lain atau hubungan sosial. Hubungan sosial

merupakan suatu hubungan antara beberapa individu dengan individu lain yang

dapat mempengaruhi perilaku individu tersebut. Layanan informasi ini mencakup

agar siswa dapat memahami pentingnya bimbingan konseling di sekolah.

Dalam hal ini guru bimbingan dan konseling memiliki tugas yang penting

dalam proses perkembangan diri siswa, karena guru bimbingan konseling

memiliki tanggungjawab dan wewenang dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan

dan konseling terhadap siswa untuk membantu dalam tugas perkembangannya.

Tugas guru bimbingan dan konseling terkait dengan pengembangan diri peserta

didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian

peserta didik di sekolah.

Tugas guru bimbingan dan konseling/ konselor yaitu membantu peserta

didik dalam: Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang

membantu peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat:

Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta

didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan

sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat;

Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu

peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan

sekolah/ madrasah secara mandiri: Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan

yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta

(18)

4

Selain keempat tugas diatas, guru bimbingan dan konseling berkewajiban

membantu siswa menyelesaikan masalahnya. Dalam membantu siswa mengatasi

masalah, konselor melakukan konseling terhadap siswa yang bermasalah.

Konseling merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor

kepada individu yang mengalami suatu masalah yang berakhir pada teratasinya

masalah yang dihadapi siswa. Bantuan yang diberikan kepada individu yang

sedang mengalami hambatan, memecahkan sesuatu melalui pemahaman terhadap

fakta,harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan konseli.

Terkadang permasalahan yang dialami oleh para siswa di sekolah sering

kali tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal

tersebut juga disebabkan oleh karena sumber-sumber permasalahan siswa banyak

yang disebabkan oleh hal-hal di luar sekolah. Dalam hal ini permasalahan siswa

tidak boleh dibiarkan begitu saja, termasuk perilaku siswa yang tidak dapat

mengatur waktu untuk melakukan aktifitas belajar sesuai apa yang dibutuhkan

atau diharapkan. Apabila para siswa tersebut belajar sesuai dengan kehendak

sendiri dalam arti tanpa aturan yang jelas, maka upaya belajar siswa tersebut tidak

dapat berjalan dengan efektif. Selain masalah belajar, konselor juga berperan

penting menyelesaikan masalah sosial siswa, baik masalah cara siswa

bersosialisasi di kelas maupun kenakalan remaja yang di lakukan siswa di

sekolah.

Upaya guru bimbingan konseling dalam membantu siswa dalam

menyelesaikan masalah siswa adalah layanan bimbingan konseling yang ada

dalam program layanan bimbingan konseling. hanya saja siswa banyak yang

(19)

terhadap bimbingan konseling di sekolah masih negatif. Siswa menganggap guru

bimbingan konseling hanya sebagai polisi sekolah, guru yang menakutkan, guru

yang hanya dapat menghukum siswa yang salah, guru yang bertugas merazia

siswa, begitu pula ruangan bimbingan konseling menurut siswa adalah ruangan yg

sangat menakutkan, siswa juga berpersepsi siswa yang masuk keruangan BK

adalah siswa yang melanggar tata tertib sekolah dan masih bank lain sebagainya.

Persepsi negatif inilah yang membuat siswa tidak suka melihat guru bimbingan

konseling yang ada disekolah.

Menurut Walgito (2004:87) persepsi merupakan suatu proses yang

didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus

oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensorik.Persepsi itu

merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang

diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon

yang integrated dalam diri individu. Karena itu dalam penginderaan orang akan

mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan

dengan objek. Dengan adanya persepsi individu akan menyadari tentang keadaan

di sekitarnya dan juga keadaan diri sendiri.

Pentingnya memiliki persepsi positif dalam memahami bimbingan

konseling di sekolahakan sangat mempengaruhi peningkatan kepribadian yang

baik terutama bagi siswa. Seseorang yang memiliki persepsi bahwasanya

bimbingan konseling yang ada disekolah bukan hanya sebagai guru piket atau

polisi sekolah melainkan siswa harus mengerti pentingnya bimbingan konseling

(20)

6

Untuk membentuk suatu persepsi positif mengenai bimbingan konseling di

sekolah dengan memanfaatkan pemahaman siswa melalui layanan informasi. Hal

ini berkaitan dengan pembentukan suasana kelas yang hangat, ramah,

menyenangkan, saling menghormati dan memberikan pengaruh positif dan saling

mempengaruhi dalam peningkatan persepsi positif mengenai bimbingan

konseling.

Pada awal januari tepatnya pada tanggal 5 januari 2016 peneliti melakukan

wawancara singkat terhadap guru BK SMK Swasta Budi Setia Sunggal.

Berdasarkan survei awal, peneliti mengetahui bahwa siswa kelas X di sekolah

tersebut terdapat siswa yang memiliki persepsi negative terhadap bimbingan

konseling yang ada disekolah. Mereka menggap bahwasannya bimbingan

konseling di sekolah tidak penting dan hanya sebagai guru piket dan menghukum

siswa saja dan merazia siswa yang melanggar peraturan. padahal peran guru

bimbingan konseling disitu tidaklah seperti itu namun karena persepsi negative ini

siswa tersebut mengganggap guru BK dan ruangan BK hanyalah orang-orang

yang mempunyai masalah saja dan siswa sangat takut pada guru BKdikarenakan

masih ditemukan persepsi yang salah mengenai pentingnya memahami bimbingan

konseling disekolah. Untuk itu peneliti perlu memberikan satu upaya agar persepsi

positif mengenai bimbingan konseling di sekolah lebih meningkat dan menjadi

lebih baik lagi. Pemberian layanan informasi merupakan salah satu upaya guna

meningkatkan persepsi mengenai bimbingan konseling di sekolah dengan

memanfaatkan suasana kelas sehingga terjalin hubungan yang harmonis antar

(21)

Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Terhadap Persepsi Siswa Mengenai Bimbingan Konseling Di Sekolah Kelas X SMK Swasta Budi Setia Sunggal T.A 2015/2016.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berpijak dari latar belakang yang diuraikan di atas, terkait dengan

peningkatan persepsi siswa mengenai bimbingan konseling dapat diidentifikasi

beberapa permasalahan sebagai berikut :

a. Siswa berpersepsi negatif mengenai bimbingan konseling yang ada

disekolah

b. Siswa beranggapan bahwa bimbingan konseling disekolah merupakan hal

yang menakutkan

c. Siswa beranggapan bahwa guru bimbingan konseling disekolah hanyalah

guru piket yang merazia dan menghukum siswa.

1.3 Pembatasan Masalah

Suatu penelitian tanpa ketidakjelasan pembatasan masalah dan fokus

masalah yang akan diteliti menyebabkan penelitian tidak terarah, agar penelitian

mencapai sasaran yang tepat penulis membatasi masalah yang hendak diteliti.

Adapun masalah dalam penelitian ini dibatasi pada “Pengaruh Pemberian Layanan

Informasi Terhadap Persepsi Siswa Mengenai Bimbingan Konseling di Sekolah

(22)

8

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah

yang akan diteliti agar penelitian yang dilakukan mengarah pada tujuan yang ingin

dicapai yaitu: “Bagaimana pengaruh pemberian layanan Informasi terhadap

persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah pada siswa kelas X

SMK swasta budi setia sunggal T.A 2015/2016?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian di atas adalah untuk mengetahui “Adakah pengaruh

pemberian layanan Informasi terhadap persepsi siswa mengenai bimbingan

konseling di sekolah pada siswa kelas X SMK swasta budi setia sunggal T.A

2015/2016”

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis

dan praktis. Adapun manfaat kedua hal ini diuraikan sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat menguji pengaruh layanan

informasiterhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah. serta

untuk menambah teori mengenai persepsi siswadan bimbingan konseling.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi peneliti, proses penelitian ini memberi pengalaman ilmiah dalam

(23)

2. Bagi siswa agar memiliki persepsi yang positif mengenai bimbingan

konseling yang ada di sekolah khususnya mengenai fungsi bimbingan

konseling di sekolah dengan segenap potensi dan kemampuan yang

dimilikinya.

3. Bagi guru BK pada khususnya, agar lebih memahami dan

meningkatkan pola-pola bimbingan yang tepat sehingga tercapai

tujuan dalam membentuk siswa-siswi yang memiliki persepsi yang

baik mengenai bimbingan konseling.

4. Bagi orangtua agar dapat memberikan arahan, dukungan kepada siswa

sehingga mereka memiliki kemauan dan kemampuan untuk menjaga

(24)

58 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka

dapat disimpulkan:

1. Persepsi negatif siswa mengenai bimbingan konseling kelas X SMK

Swasta Budi Setia Tahun Ajaran 2015-2016sebelum mendapat layanan

informasi cenderung tinggi dengan nilai Mo >Miyaitu 101.8 > 77.5.

2. Persepsi negatif siswa mengenai bimbingan konseling kelas X SMK

Swasta Budi Setia Tahun Ajaran 2015-2016 setelah mendapat layanan

informasi cenderung rendah dengan nilai Mo <Miyaitu 75.88 < 77.5.

3. Adanya pengaruh yang signifikan antara pemberian layanan informasi

terhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah kelas X

(25)

5.2Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan peneliti adalah:

1. Bagi Guru

Hendaknya lebih pedul idan memperhatikan siswa yang selalu berpesepsi

negative mengenai bimbingan konseling. Konselor diharapkan menindaklanjuti

kegiatan layanan informasi dengan mengadakan kegiatan konseling secara

bertahap untuk penyelesaian yang lebih lanjut.

2. BagiSiswa

Siswa yang mendapatkan layananan informasi dapat tetap bepersepsi

mengenai bimbingan konseling guna untuk kematangan perkembangannya.

Diharakan siswa tidak takut terhadap guru bimbingan konseling dan dapat

mengikuti program bimbingan konseling dengan baik.

3. PenelitianLanjutan

Selanjutnya diharapkan dapat melakukan layanan bimbingan konseling

yang dapat membangun persep sisiswa yang positif. Untuk memperoleh hasil uji

statistik yang lebih baik, disarankan kepada penelitian lain untuk melakukan uji

(26)

60

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1. (Alih Bahasa: dr. Med. Meitasari Tjandrasa& Dra. Muslichah Zarkasih). Jakarta: Erlangga.

Husairi, Achsan.2008. Manegemen Pelayanan Konseling di Sekolah. Depok : CV Arya Duta

Prayitno & Amti, E.2004. Dasar – dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung : Rineka Cipta

Sarwono, S.W. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers

Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

Sudjana. 2008.Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif,dan R& D. Bandung: Alfabeta

Sukardi.2008.Metodologi Penelitian Pendidikan.Yogyakarta : Bumi Aksara

Tohirin. 2009. Bimbingan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah. Jakarta: Rajawali

Walgito, Bimo.2007. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI

. . 2003. Psikologi Sosial.Yogyakarta: Penerbit Andi

Winkel W. S. 2002. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT Gramedia.

Gambar

Tabel 3.1   Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert............................43

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penyelesaiannya Hassan terhadap hadis atau dalil yang tampak saling bertentangan sangat berhati-hati dan mendalam, semua dalil dikumpulkannya begitu juga berbagai pendapat

Dari hasil perhitungan dengan metode tenaga kerja berubah ini diketahui total ongkos produksi untuk bulan September sampai bulan Agustus 2003 2004 yaitu sebesar Rp

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU

KELUARGA DENGAN PERTUMBUHAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH DI.. SD NEGERI NO.142442 KOTA

Di atas telah disebutkan perihal hubungan timbal balik antara kompetensi penerjemahan dan kualitas terjemahan. Jika kompetensi penerjemahan yang dimiliki seseorang

Penelitian dilaksanakan pada dua lingkungan budaya sekolah yang berbeda yakni, SMAN 1 Cimalaka dan SMAN 1 Rancakalong (lingkungan homogen), SMAN 14 Bandung dan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) kemampuan kompos jerami padi dalam meningkatkan kualitas tanah dan produksi padi; dan (2) kemampuan biofilter dalam memperbaiki