DI SEKOLAH KELAS X SMK SWASTA BUDI SETIA SUNGGAL TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Oleh:
JAMILA SARI
1122151008
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PERSEPSI SISWA MENGENAI BIMBINGAN KONSELING
DI SEKOLAH KELAS X SMK SWASTA BUDI SETIA SUNGGAL TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Oleh:
JAMILA SARI
1122151008
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
ABSTRAK
JAMILA SARI, NIM:
1122151008,
PENGARUH PEMBERIANLAYANAN INFORMASI TERHADAP PERSEPSI SISWA
MENGENAI BIMBINGAN KONSELINGDI SEKOLAH KELAS X SMK SWASTA BUDI SETIA SUNGGAL T.A 2015/2016
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: “Bagaimana pengaruh pemberian layanan Informasi terhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah pada siswa kelas X SMK Swasta Budi Setia Sunggal T.A 2015/2016?”.Sedangkan tujuan dari penelitian untuk mengetahui“Adakah pengaruh pemberian layanan Informasi terhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah pada siswa kelas X SMK Swasta Budi Setia Sunggal T.A 2015/2016”.Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Swasta Budi SetiaSunggal yang berjumlah 25 orang. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk diolah data tentang persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Dari 45 item angket yang disebarkan ada 31 item yang valid dan 14 item yang tidak valid. Jadi soal yang diberikan terhadap 25 sampel berjumlah 31 item. Teknik analisis data mengunakan uji t (uji beda).
ii KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ada pun judul skripsi ini
adalah “Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Terhadap Persepsi Siswa
Mengenai Bimbingan KonselingDi Sekolah Kelas X SMK Swasta Budi Setia
Sunggal T.A 2015/2016”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S1 pada program
studi Bimbingan dan Konseling jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Selesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, sehingga
pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan moril maupun materil secara langsung maupun
tidak langsung kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak
hambatan dan kesulitan yang penulis alami, akan tetapi berkat bimbingan Ibu
Dra. Rahmuliyani, M.Pd.Kons selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak membantu dalam pengarahan dan bimbingan skripsi kepada penulis, serta
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima
kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas
Negeri Medan beserta jajarannya.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan yang banyak memberikan masukan serta
motivasi agar skripsi ini terselesaikan dengan baik.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik,
Bapak Dr. Aman Simaremare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Umum
dan Keuangan, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil
Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan yang banyak memberikan masukan serta motivasi agar
skripsi initerselesaikan dengan baik.
4. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd., Kons, selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan, dan juga Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku
Sekretaris JurusanPsikologi Pendidikan dan Bimbingan.
5. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd.Kons selaku Dosen Pembimbing skripsi
saya yang telah banyak meluangkan tenaga dan waktu juga
memotivasi saya selama mengerjakan skripsi ini.
6. Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, MS,S.Psi dan Ibu Dra, Pastiria
Sembiring,M.Pd,Kons serta Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dosen
Penyelaras sekaligus Dosen Penguji yang telah banyak memberikan
saran, arahan dan kritikan dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan
iv
,dukungan, saran, dan motivasi kepada penulis selama berada di dalam
maupun di luar perkuliahan selama saya mengikuti proses perkuliahan.
8. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan atas kerja sama dan bantuan kepada penulis terutama
dalam usaha surat- menyurat.
9. Teristimewa untuk Ayahku tercinta Alm Abdullah Rani dan Ibuku
terkasih Misyem terimakasih atas segala dukungan dan perhatian yang
penuh cinta yang tiada henti diberikan setiap waktu serta usaha
dorongan moril dan materil. Dan terima kasih kepada Joko Pratama
atas segala dukungan dan motivasi yang telah diberikan kepada saya
selama mengerjakan skripsi.
10.Terima kasih kepadaKepala Sekolah SMK Swasta Budi Setia Sunggal
Bapak M Husni Thamrin Ritonga S.Kom dan Ibu Isnani
Ramadhani,S.Pd selaku Guru Bimbingan Konseling di SMK Budi
Setia Sunggal yang telah banyak membantu peneliti dalam melakukan
penelitian.
Dan semua pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Terima kasih atas semua motivasi dan bantuannya,` yang tak bisa di balas oleh
penulis. Semoga Allah membalasnya.
Medan, Agustus 2016 Penulis
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
vi
3.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian... 39
3.5 Langkah –langkah penelitian ... 40
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 41
3.7 Teknik Analisis Data ... 46
3.8 Persiapan Penelitian ... .49
3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian ... .49
BAB IV HASIL PENELITIAN ...50
4.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...50
4.2Persiapan Penelitian ...51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...58
5.1Kesimpulan...58
5.2Saran ...59
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert...43
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Uji coba ... 43
viii DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket Uji Coba ... 61
Lampiran 2. Sebaran Data Uji Coba Angket ... 65
Lampiran 3.Perhitungan Uji Validitas Angket... 66
Lampiran 4. Perhitungan Uji Reliabilitas Angket ... 70
Lampiran 5. Angket persepsi Yang Sudah Valid ... 73
Lampiran 6. Sebaran Data Pre-test ... 76
Lampiran 7. Sebaran Data Post-test ... 77
Lampiran 8. Tabulasi Data Penelitian ... 78
Lampiran 9.Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi Untuk Data Pre-Test ... 79
Lampiran 10.Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi Untuk Data Post-Test ... 82
Lampiran 11. Uji Hipotesis ... 85
Lampiran 12. PerhitunganPeningkatan ... 88
Lampiran 13.Rencana Pelaksanaan Layanan BK (RPLBK) ... 89
Lampiran 14.APKK ... 118
Lampiran 15.LAISEG ... 124
Lampiran 16.Tabel t ... 127
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh
penyesuaian diri sesuai dengan tingkat perkembangannya. Berhasil tidaknya
individu dalam menyelesaikan tugas-tugas tersebut akan berpengaruh bagi
perkembangan selanjutnya dalam penyesuaian dirinya di dalam masyarakat.
Melalui layanan bimbingan dan konseling siswa dibantu agar dapat mencapai
tugas-tugas perkembangannya dengan baik. Pelayanan bimbingan dan konseling
merupakan komponen pendidikan yang dapat membantu para siswa dalam proses
perkembangannya.
Pemahaman terhadap masalah perkembangan dengan prinsip-prinsipnya
akan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi pelaksanaan pelayanan
bimbingan dan konseling. Perlunya layanan bimbingan dan konseling di sekolah
tidak terlepas kaitannya dengan kebutuhan siswa dalam proses perkembangannya
sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat serta untuk menjadi pribadi yang
baik. Tidak semua anak mencapai perkembangan optimal atau tujuan sekolah.
Maka guru bimbingan konseling perlu memberikan bantuan atau pun bimbingan
kepada siswa, karena guru bimbingan konseling merupakan tenaga utama dan
orang yang ahli dalam pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah.
Dalam Bimbingan dan Konseling berbagai jenis layanan yang perlu
dilakukan sebagai wujud nyata penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan
2
bimbingan dan konseling mencakup empat bidang bimbingan. Bidang
bimbingan tersebut yaitu, bidang bimbingan pribadi, belajar, sosial dan bidang
bimbingan karir.
Ada sejumlah layanan dalam bimbingan dan konseling di sekolah, salah
satunya adalah layanan informasi. Layanan informasi adalah suatu layanan yang
memberikan berbagai informasi untuk menunjang pengembangan peserta didik.
Pemberian layanan informasi merupakan perwujudan dari fungsi pemahaman.
Pemberian layanan informasi sangat penting diberikan kepada siswa. Pemberian
layanan informasi kepada siswa sifatnya sangat strategis, baik dipandang dari segi
tahap- tahap perkembangan mereka maupun keadaan masyarakat yang selalu
berubah- ubah dan menuntut adanya wawasan agar siswa mendapatkan
pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman modern sekarang ini.
Menurut Prayitno (2004:259) bahwa: layanan informasi bermaksud
memberikan pemahaman kepada individu- individu yang berkepentingan tentang
berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau
untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki.Banyak hal
yang dapat disampaikan melalui layanan informasi. Pemberian layanan informasi
diharapkan dapat menambah pengetahuan, menambah pemahaman dalam
meningkatkan kemampuan ataupun potensi peserta didik. Pemberian layanan
informasi bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada individu- individu
yang berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu
tugas atau kegiatan ataupun untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana
Salah satu layanan informasi yang diberikan kepada siswa misalnya
tentang hubungan dengan orang lain atau hubungan sosial. Hubungan sosial
merupakan suatu hubungan antara beberapa individu dengan individu lain yang
dapat mempengaruhi perilaku individu tersebut. Layanan informasi ini mencakup
agar siswa dapat memahami pentingnya bimbingan konseling di sekolah.
Dalam hal ini guru bimbingan dan konseling memiliki tugas yang penting
dalam proses perkembangan diri siswa, karena guru bimbingan konseling
memiliki tanggungjawab dan wewenang dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan
dan konseling terhadap siswa untuk membantu dalam tugas perkembangannya.
Tugas guru bimbingan dan konseling terkait dengan pengembangan diri peserta
didik yang sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadian
peserta didik di sekolah.
Tugas guru bimbingan dan konseling/ konselor yaitu membantu peserta
didik dalam: Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami, menilai bakat dan minat:
Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial dan industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat;
Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu
peserta didik mengembangkan kemampuan belajar untuk mengikuti pendidikan
sekolah/ madrasah secara mandiri: Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan
yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta
4
Selain keempat tugas diatas, guru bimbingan dan konseling berkewajiban
membantu siswa menyelesaikan masalahnya. Dalam membantu siswa mengatasi
masalah, konselor melakukan konseling terhadap siswa yang bermasalah.
Konseling merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh konselor
kepada individu yang mengalami suatu masalah yang berakhir pada teratasinya
masalah yang dihadapi siswa. Bantuan yang diberikan kepada individu yang
sedang mengalami hambatan, memecahkan sesuatu melalui pemahaman terhadap
fakta,harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan konseli.
Terkadang permasalahan yang dialami oleh para siswa di sekolah sering
kali tidak dapat dihindari meski dengan pengajaran yang baik sekalipun. Hal
tersebut juga disebabkan oleh karena sumber-sumber permasalahan siswa banyak
yang disebabkan oleh hal-hal di luar sekolah. Dalam hal ini permasalahan siswa
tidak boleh dibiarkan begitu saja, termasuk perilaku siswa yang tidak dapat
mengatur waktu untuk melakukan aktifitas belajar sesuai apa yang dibutuhkan
atau diharapkan. Apabila para siswa tersebut belajar sesuai dengan kehendak
sendiri dalam arti tanpa aturan yang jelas, maka upaya belajar siswa tersebut tidak
dapat berjalan dengan efektif. Selain masalah belajar, konselor juga berperan
penting menyelesaikan masalah sosial siswa, baik masalah cara siswa
bersosialisasi di kelas maupun kenakalan remaja yang di lakukan siswa di
sekolah.
Upaya guru bimbingan konseling dalam membantu siswa dalam
menyelesaikan masalah siswa adalah layanan bimbingan konseling yang ada
dalam program layanan bimbingan konseling. hanya saja siswa banyak yang
terhadap bimbingan konseling di sekolah masih negatif. Siswa menganggap guru
bimbingan konseling hanya sebagai polisi sekolah, guru yang menakutkan, guru
yang hanya dapat menghukum siswa yang salah, guru yang bertugas merazia
siswa, begitu pula ruangan bimbingan konseling menurut siswa adalah ruangan yg
sangat menakutkan, siswa juga berpersepsi siswa yang masuk keruangan BK
adalah siswa yang melanggar tata tertib sekolah dan masih bank lain sebagainya.
Persepsi negatif inilah yang membuat siswa tidak suka melihat guru bimbingan
konseling yang ada disekolah.
Menurut Walgito (2004:87) persepsi merupakan suatu proses yang
didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus
oleh individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensorik.Persepsi itu
merupakan pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang
diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon
yang integrated dalam diri individu. Karena itu dalam penginderaan orang akan
mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan
dengan objek. Dengan adanya persepsi individu akan menyadari tentang keadaan
di sekitarnya dan juga keadaan diri sendiri.
Pentingnya memiliki persepsi positif dalam memahami bimbingan
konseling di sekolahakan sangat mempengaruhi peningkatan kepribadian yang
baik terutama bagi siswa. Seseorang yang memiliki persepsi bahwasanya
bimbingan konseling yang ada disekolah bukan hanya sebagai guru piket atau
polisi sekolah melainkan siswa harus mengerti pentingnya bimbingan konseling
6
Untuk membentuk suatu persepsi positif mengenai bimbingan konseling di
sekolah dengan memanfaatkan pemahaman siswa melalui layanan informasi. Hal
ini berkaitan dengan pembentukan suasana kelas yang hangat, ramah,
menyenangkan, saling menghormati dan memberikan pengaruh positif dan saling
mempengaruhi dalam peningkatan persepsi positif mengenai bimbingan
konseling.
Pada awal januari tepatnya pada tanggal 5 januari 2016 peneliti melakukan
wawancara singkat terhadap guru BK SMK Swasta Budi Setia Sunggal.
Berdasarkan survei awal, peneliti mengetahui bahwa siswa kelas X di sekolah
tersebut terdapat siswa yang memiliki persepsi negative terhadap bimbingan
konseling yang ada disekolah. Mereka menggap bahwasannya bimbingan
konseling di sekolah tidak penting dan hanya sebagai guru piket dan menghukum
siswa saja dan merazia siswa yang melanggar peraturan. padahal peran guru
bimbingan konseling disitu tidaklah seperti itu namun karena persepsi negative ini
siswa tersebut mengganggap guru BK dan ruangan BK hanyalah orang-orang
yang mempunyai masalah saja dan siswa sangat takut pada guru BKdikarenakan
masih ditemukan persepsi yang salah mengenai pentingnya memahami bimbingan
konseling disekolah. Untuk itu peneliti perlu memberikan satu upaya agar persepsi
positif mengenai bimbingan konseling di sekolah lebih meningkat dan menjadi
lebih baik lagi. Pemberian layanan informasi merupakan salah satu upaya guna
meningkatkan persepsi mengenai bimbingan konseling di sekolah dengan
memanfaatkan suasana kelas sehingga terjalin hubungan yang harmonis antar
Dari uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Informasi Terhadap Persepsi Siswa Mengenai Bimbingan Konseling Di Sekolah Kelas X SMK Swasta Budi Setia Sunggal T.A 2015/2016.”
1.2 Identifikasi Masalah
Berpijak dari latar belakang yang diuraikan di atas, terkait dengan
peningkatan persepsi siswa mengenai bimbingan konseling dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan sebagai berikut :
a. Siswa berpersepsi negatif mengenai bimbingan konseling yang ada
disekolah
b. Siswa beranggapan bahwa bimbingan konseling disekolah merupakan hal
yang menakutkan
c. Siswa beranggapan bahwa guru bimbingan konseling disekolah hanyalah
guru piket yang merazia dan menghukum siswa.
1.3 Pembatasan Masalah
Suatu penelitian tanpa ketidakjelasan pembatasan masalah dan fokus
masalah yang akan diteliti menyebabkan penelitian tidak terarah, agar penelitian
mencapai sasaran yang tepat penulis membatasi masalah yang hendak diteliti.
Adapun masalah dalam penelitian ini dibatasi pada “Pengaruh Pemberian Layanan
Informasi Terhadap Persepsi Siswa Mengenai Bimbingan Konseling di Sekolah
8
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah
yang akan diteliti agar penelitian yang dilakukan mengarah pada tujuan yang ingin
dicapai yaitu: “Bagaimana pengaruh pemberian layanan Informasi terhadap
persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah pada siswa kelas X
SMK swasta budi setia sunggal T.A 2015/2016?”.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian di atas adalah untuk mengetahui “Adakah pengaruh
pemberian layanan Informasi terhadap persepsi siswa mengenai bimbingan
konseling di sekolah pada siswa kelas X SMK swasta budi setia sunggal T.A
2015/2016”
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dan praktis. Adapun manfaat kedua hal ini diuraikan sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat menguji pengaruh layanan
informasiterhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah. serta
untuk menambah teori mengenai persepsi siswadan bimbingan konseling.
b. Manfaat Praktis
1. Bagi peneliti, proses penelitian ini memberi pengalaman ilmiah dalam
2. Bagi siswa agar memiliki persepsi yang positif mengenai bimbingan
konseling yang ada di sekolah khususnya mengenai fungsi bimbingan
konseling di sekolah dengan segenap potensi dan kemampuan yang
dimilikinya.
3. Bagi guru BK pada khususnya, agar lebih memahami dan
meningkatkan pola-pola bimbingan yang tepat sehingga tercapai
tujuan dalam membentuk siswa-siswi yang memiliki persepsi yang
baik mengenai bimbingan konseling.
4. Bagi orangtua agar dapat memberikan arahan, dukungan kepada siswa
sehingga mereka memiliki kemauan dan kemampuan untuk menjaga
58 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka
dapat disimpulkan:
1. Persepsi negatif siswa mengenai bimbingan konseling kelas X SMK
Swasta Budi Setia Tahun Ajaran 2015-2016sebelum mendapat layanan
informasi cenderung tinggi dengan nilai Mo >Miyaitu 101.8 > 77.5.
2. Persepsi negatif siswa mengenai bimbingan konseling kelas X SMK
Swasta Budi Setia Tahun Ajaran 2015-2016 setelah mendapat layanan
informasi cenderung rendah dengan nilai Mo <Miyaitu 75.88 < 77.5.
3. Adanya pengaruh yang signifikan antara pemberian layanan informasi
terhadap persepsi siswa mengenai bimbingan konseling di sekolah kelas X
5.2Saran
Adapun saran yang dapat dikemukakan peneliti adalah:
1. Bagi Guru
Hendaknya lebih pedul idan memperhatikan siswa yang selalu berpesepsi
negative mengenai bimbingan konseling. Konselor diharapkan menindaklanjuti
kegiatan layanan informasi dengan mengadakan kegiatan konseling secara
bertahap untuk penyelesaian yang lebih lanjut.
2. BagiSiswa
Siswa yang mendapatkan layananan informasi dapat tetap bepersepsi
mengenai bimbingan konseling guna untuk kematangan perkembangannya.
Diharakan siswa tidak takut terhadap guru bimbingan konseling dan dapat
mengikuti program bimbingan konseling dengan baik.
3. PenelitianLanjutan
Selanjutnya diharapkan dapat melakukan layanan bimbingan konseling
yang dapat membangun persep sisiswa yang positif. Untuk memperoleh hasil uji
statistik yang lebih baik, disarankan kepada penelitian lain untuk melakukan uji
60
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1. (Alih Bahasa: dr. Med. Meitasari Tjandrasa& Dra. Muslichah Zarkasih). Jakarta: Erlangga.
Husairi, Achsan.2008. Manegemen Pelayanan Konseling di Sekolah. Depok : CV Arya Duta
Prayitno & Amti, E.2004. Dasar – dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung : Rineka Cipta
Sarwono, S.W. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers
Sobur, Alex. 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
Sudjana. 2008.Metoda Statistika. Bandung : Tarsito
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif,dan R& D. Bandung: Alfabeta
Sukardi.2008.Metodologi Penelitian Pendidikan.Yogyakarta : Bumi Aksara
Tohirin. 2009. Bimbingan Konseling Di Sekolah Dan Madrasah. Jakarta: Rajawali
Walgito, Bimo.2007. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI
. . 2003. Psikologi Sosial.Yogyakarta: Penerbit Andi
Winkel W. S. 2002. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT Gramedia.