• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Pompa Air Semi Mekanis Bertenaga Semi Aliran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Rancang Bangun Pompa Air Semi Mekanis Bertenaga Semi Aliran"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN POMPA AIR SEMI MEKANIS

BERTENAGA SEMI ALIRAN

SKRIPSI

Oleh :

FIRMAN SYAHPUTERA 050308039

DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

(2)

RANCANG BANGUN POMPA AIR SEMI MEKANIS

BERTENAGA SEMI ALIRAN

SKRIPSI

Oleh :

FIRMAN SYAHPUTERA 050308039/ TEKNIK PERTANIAN

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing

(Ir. Edi Susanto, MSi) (Ir. Saipul Bahri Daulay, M.Si) Ketua Anggota

DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

(3)

ABSTRAK

FIRMAN SYAHPUTERA: Rancang Bangun Pompa Air Semi Mekanis Bertenaga Semi Aliran, dibimbing oleh EDI SUSANTO dan SAIPUL BAHRI DAULAY.

Petani khususnya yang tinggal di daerah aliran sungai masih menggunakan pompa listrik ataupun secara manual untuk memperoleh air. Untuk itu penulis membuat pompa air semi mekanis bertenaga semi aliran. Penelitian ini dilakuka n pada bulan Februari – Mei 2010 di Laboratorium Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan, dan penelitian lapang dilakukan di Sungai Permai, Desa Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara. dengan cara studi literatur, eksperimen dan pengamatan terhadap alat. Parameter yang diamati adalah kapasitas alat, tinggi air terpompakan, analisis ekonomi.

Hasil penelitian menunjukkan kapasitas alat 8,33 x 10-5 m/s, Tinggi air terpompakan 7,2 m. Analisis ekonomi Rp. 3612.991/m3, dan alat ini layak untuk dibuat.

Kata Kunci : alat, pompa air, aliran.

ABSTRACT

FIRMAN SYAHPUTERA: Design of Mechanical Spring powered Water Pump, suvervised by EDI SUSANTO and SAIPUL BAHRI DAULAY.

Farmers who live in watershed still using electric or manual pump to get water. Therefore the authorty to make mechanical spring-powered water pump. This research was conducted in February-May 2010 at the Agricultural Engineering Laboratory, Faculty of Agriculture, University of North Sumatra, Medan, and the field research was conducted in Sungai Permai, Desa Namo Gajah, Kecamatan Tuntungan Medan, Medan, Sumatera Utara. by literature study, experiments and observations on the water pump. The parameters used were the water pump capacity, water elevation head and economic analysis.

The results showed that the capacity was 8,33 x 10-5 m/s. water head was 7,2 m. Economic analysis was Rp. 3612.991/m3, and this equipment was feasible.

(4)

RIWAYAT HIDUP

Firman Syahputera, dilahirkan di Aek Nabara Bilah Hilir pada tanggal 15

Desember 198 dari Ayah P. Banjarnahor dan Alm. R. Manurung. Penulis

merupakan putra pertama dari tujuh bersaudara.

Tahun 2004 penulis lulus dari SMU Persiapan Aek Nabara dan pada

tahun 2005 lulus seleksi masuk Universitas Sumatera Utara melalui jalur SPMB.

Penulis memilih program studi Teknik Pertanian, Departemen Teknologi

Pertanian, Fakultas Pertanian.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah megikuti organisasi sebagai

pengurus IMATETA pada tahun 2008-2009. Penulis melaksanakan praktek kerja

lapangan (PKL) di Pabrik Kelapa Sawit Sawit Sebrang PT. Perkebunan

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang

berjudul “Rancang Bangun Pompa Air Semi Mekanis Bertenaga Semi

Aliran“ yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Program

Studi Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

Bapak Ir. Edi Susanto, M.Si selaku ketua komisi pembimbing dan kepada Ir.

Saipul Bahri Daulay, M.Si selaku anggota komisi pembimbing yang telah banyak

membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada ayah, ibu serta seluruh keluarga

yang telah memberi dukungan moril maupun materil termasuk teman-teman yang

membantu penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak yang

belum sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan penelitian ini dan semoga bermanfaat bagi pihak

yang membutuhkan.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2010

(6)

DAFTAR ISI

METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ... 15

HASIL DAN PEMBAHASAN Rancang Bangun Alat. ... 20

Pemompaan Air. ... 21

Kapasitas Alat. ... 21

Debit Air Terpompakan (m) dan debit Air Terpompakan (m3/s) . ... 22

(7)

Hal

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan ... 27

Saran ... 27

DAFTAR PUSTAKA ... 28

(8)

DAFTAR TABEL

No. Hal

1. Kapasitas alat ... 21

2. Ketinggian air dan debit rata-rata ... 22

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Hal

1. Kincir air overshot ... 5

2. Kincir air undershot ... 6

3. Kincir air breastshot... 6

4. Kincir air tub ... 7

5. Percobaan alat ... 40

6. Selang lilitan ... 40

7. Bearing ... 41

8. Kincir air ... 41

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Hal

1. Flowchart penelitian ... 30

2. Data hasil penelitian ... 31

3. Analisis biaya ekonomi ... 33

4. Spesifikasi alat ... 36

6. Gambar teknik... 37

(11)

ABSTRAK

FIRMAN SYAHPUTERA: Rancang Bangun Pompa Air Semi Mekanis Bertenaga Semi Aliran, dibimbing oleh EDI SUSANTO dan SAIPUL BAHRI DAULAY.

Petani khususnya yang tinggal di daerah aliran sungai masih menggunakan pompa listrik ataupun secara manual untuk memperoleh air. Untuk itu penulis membuat pompa air semi mekanis bertenaga semi aliran. Penelitian ini dilakuka n pada bulan Februari – Mei 2010 di Laboratorium Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan, dan penelitian lapang dilakukan di Sungai Permai, Desa Namo Gajah, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara. dengan cara studi literatur, eksperimen dan pengamatan terhadap alat. Parameter yang diamati adalah kapasitas alat, tinggi air terpompakan, analisis ekonomi.

Hasil penelitian menunjukkan kapasitas alat 8,33 x 10-5 m/s, Tinggi air terpompakan 7,2 m. Analisis ekonomi Rp. 3612.991/m3, dan alat ini layak untuk dibuat.

Kata Kunci : alat, pompa air, aliran.

ABSTRACT

FIRMAN SYAHPUTERA: Design of Mechanical Spring powered Water Pump, suvervised by EDI SUSANTO and SAIPUL BAHRI DAULAY.

Farmers who live in watershed still using electric or manual pump to get water. Therefore the authorty to make mechanical spring-powered water pump. This research was conducted in February-May 2010 at the Agricultural Engineering Laboratory, Faculty of Agriculture, University of North Sumatra, Medan, and the field research was conducted in Sungai Permai, Desa Namo Gajah, Kecamatan Tuntungan Medan, Medan, Sumatera Utara. by literature study, experiments and observations on the water pump. The parameters used were the water pump capacity, water elevation head and economic analysis.

The results showed that the capacity was 8,33 x 10-5 m/s. water head was 7,2 m. Economic analysis was Rp. 3612.991/m3, and this equipment was feasible.

(12)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Air memiliki peranan penting dalam memenuhi kebutuhan aktivitas hidup

yang ada dimuka bumi, baik aktivitas hidup manusia, aktivitas hidup hewan, dan

tumbuhan. Kebutuhan makhluk hidup akan air bersifat mutlak, makhluk hidup

sangat bergantung terhadap air untuk memenuhi kebutuhan aktivitas hidupnya,

khususnya manusia.

Air hanya dilihat dari satu aspek yaitu untuk kebutuhan rumah tangga,

padahal air telah menjadi sangat dominan dalam seluruh aspek kehidupan kita.

Disamping kebutuhan rumah tangga air juga berfungsi sebagai variabel penting

tentang keberhasilan pangan atau pertanian dan air juga berpotensi sebagai

penyedia energi. Sudah semestinya perhatian kita tentang air tidak akan

berkurang, apalagi setiap memasuki kemarau, berita tentang air pasti mengemuka

dengan gencar. Sebagaimana biasanya setiap siklus musim kemarau di Indonesia

selalu menghadapi defisit air. Dari tahun ke tahun kekeringan terjadi dirasa

semakin meluas, seolah musim telah berubah, curah hujan yang turun semakin

berkurang sehingga air semakin kurang keberadaannya di bumi Indonesia. Defisit

air memang paling nyata dan mudah diukur pada sektor pertanian, karena sektor

ini merupakan ‘penderita terakhir’ dari bencana kekeringan. Kemerosotan hasil

bahkan kegagalan panen yang menyebabkan melesetnya angka ramalan produksi

pangan (khususnya beras) adalah ukuran yang nyata dari pengaruh kekeringan.

Itulah sebabnya bencana kekeringan baru banyak mendapat sorotan dan

pemberitaan ketika semakin luas lahan pertanian tanaman pangan ‘menjerit’

(13)

Jumlah air yang dibutuhkan oleh manusia tidaklah sedikit, sehingga

manusia meciptakan berbagai teknologi nyata untuk membantu perolehan air dari

sumber air, yaitu yang kita kenal dengan pompa. Akan tetapi, pompa air yang

sering dipakai ntuk memenuh kebutuhan adalah pompa air bertenaga motor listrik.

Untuk proses kinerjanya memerlukan sejumlah arus listrik yang cukup besar yang

dibutuhkan elektromotor sebagai sumber putaran yang dimanfaatkan oleh pompa

untuk menghisap dan mendorong pompa keluar.

Sebagian masyarakat yang tempat tinggalnya dekat dengan sungai,

memanfaatkan sungai sebagai sumber air, sebagian dari mereka menggunakan

pompa air bertenaga elektromotor dan tenaga manual untuk mengambil air dari

sungai ke masing – masing tempat tinggal, atapun tempat lainnya yang biasanya

ke daerah usaha mereka seperti pertanian, perindustrian, dll.

Akan tetapi, sungai juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk

pompa air. Sungai harus memiliki debit yang besar untuk memutar kincir air

menjadi energi gerak berupa putaran dan dikonversikan ke pompa air sebagai

pengganti dari elektromotor sehingga diperlukan rancangan alat popa air semi

mekanis yang dapat diaplikasikan pada sungai yang memiliki debit aliran sedang.

Diharapkan alat tersebut dapat meringankan beban untuk masyarakat

khususnya tinggal di daerah sungai, baik untuk menghemat tenaga, biaya

ekonomi, dll.

Tujuan Penelitian

Tujuan penilitian ini adalah untuk merancang dan membuat alat pompa air

(14)

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan bagi penulis untuk menyusun skripsi yang merupakan

syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Teknik Pertanian

Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera

Utara.

2. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa yang akan mengembangkan alat

ini.

3. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Batasan Masalah

Alat ini dirancang atau dibuat untuk memompa air pada daerah aliran

(15)

TINJAUAN LITERATUR

Kincir Air

Ribuan tahun yang lalu manusia telah memanfaatkan tenaga air untuk

beberapa keperluan, misalnya untuk menaikkan air keperluan irigasi, menggiling

padi dan sebagainya. Di daerah – daerah terpencil, misalnya terbuat dari bambu

atau dari kayu dengan diameter yang besar masih dapat dilihat di sungai Hoang

Ho (Cina), sungai NiL (Mesir), sungai Eufrat (Irak) (Patty, 1995).

Efisiensi roda air yang dijalankan oleh aliran air tanpa menggunakan

seluruh potensi air yang terdapat dalam sungai, tentu kecil sekali. Perbaikan cara

ini dilakukan pada abad ke -15. untuk menjalankan roda, dibuat saluran tersendiri

dengan tiga macam roda air, sehingga menumbuk roda pada bagian atas, pada

bagian tengah atau bagian bawahnya (Miller and Richard, 2004).

Kalau kita kebetulan sedang pergi ke daerah pedesaan yang letaknya ada

di kaki pegunungan atau di daerah dataran tinggi kadang kita akan menemui

kincir air. Sebuah alat pendistribusian air yang bekerja dengan system rotasi

sederhana. Alat utamanya berbentuk lingkaran bisa terbuat dari kayu atau bambu

dengan dua sisi berseberangan bisa berukuran besar bisa juga kecil tergantung

kebutuhan dan derasnya air. Pada bagian antara sisi satu dengan sisi lainnya

biasanya ada beberapa bak untuk menampung air dari sungai atau mata air. kincir

ini akan berputar pada sumbunya karena ada dorongan air, putaran ini akan

menyambungkan air yang ditampung ke potongan bambu yang dibelah-belah

menyerupai pipa yang berfungsi sebagai penyalur air ke rumah- rumah penduduk

yang ada didataran di bawahnya. kincir ini dengan setianya tetap berputar selama

(16)

tanpa perlu susah payah untuk mengambil air ke sungai ataupun mata air

(Ruzaldi, 2009).

Kincir air merupakan sarana untuk merubah energi air menjadi energi

mekanik berupa torsi pada poros kincir. Ada beberapa tipe kincir air yaitu :

1. Kincir Air Overshot.

Kincir air overshot bekerja bila air yang mengalir jatuh ke dalam bagian

sudu-sudu sisi bagian atas, dan karena gaya berat air roda kincir berputar. Kincir

air overshot adalah kincir air yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan

jenis kincir air yang lain.

Gambar 1.1 Kincir air Overshot

Keuntungan

 Tingkat efisiensi yang tinggi dapat mencapai 85%.  Tidak membutuhkan aliran yang deras.

 Konstruksi yang sederhana.  Mudah dalam perawatan.

 Teknologi yang sederhana mudah diterapkan di daerah yang terisolir.

Kerugian

 Karena aliran air berasal dari atas maka biasanya reservoir air atau

bendungan air, sehingga memerlukan investasi yang lebih banyak.

(17)

 Daya yang dihasilkan relatif kecil.

2. Kincir Air Undershot.

Kincir air undershot bekerja bila air yang mengalir, menghantam dinding

sudu yang terletak pada bagian bawah dari kincir air. Kincir air tipe undershot

tidak mempunyai tambahan keuntungan dari head. Tipe ini cocok dipasang pada

perairan dangkal pada daerah yang rata. Tipe ini disebut juga dengan ”Vitruvian”.

Disini aliran air berlawanan dengan arah sudu yang memutar kincir.

Gambar 1.2 Kincir air Undershot

Keuntungan

 Konstruksi lebih sederhana  Lebih ekonomis

 Mudah untuk dipindahkan

Kerugian

 Efisiensi kecil

 Daya yang dihasilkan relatif kecil

3. Kincir Air Breastshot.

Kincir air Breastshot merupakan perpaduan antara tipe overshot dan

undershot dilihat dari energi yang diterimanya. Jarak tinggi jatuhnya tidak

melebihi diameter kincir, arah aliran air yang menggerakkan kincir air disekitar

sumbu poros dari kincir air. Kincir air jenis ini menperbaiki kinerja dari kincir air

(18)

Tipe ini lebih efisien dari tipe undershot Gambar 1.3 Kincir air Breastshot

Keuntungan

Dibandingkan tipe overshot tinggi jatuhnya lebih pendek  Dapat diaplikasikan pada sumber air aliran datar

Kerugian

Sudu-sudu dari tipe ini tidak rata seperti tipe undershot (lebih rumit)  Diperlukan dam pada arus aliran datar

Efisiensi lebih kecil dari pada tipe overshot

4. Kincir Air Tub

Kincir air Tub merupakan kincir air yang kincirnya diletakkan secara

horizontal dan sudut-sudutnya miring terhadap garis vertikal, dan tipe ini dapat

dibuat lebih kecil dari pada tipe overshot maupun tipe undershot. Karena arah

gaya dari pancuran air menyamping maka, energi yang diterima oleh kincir yaitu

energi potensial dan kinetik.

Gambar 1.4 Kincir air Tub

(19)

 Memiliki konstruksi yang lebih ringkas  Kecepatan putarnya lebih cepat

Kerugian

 Tidak menghasilkan daya yang besar

 Karena komponennya lebih kecil membutuhkan tingkat ketelitian yang

lebih teliti

Sungai

Pancaran energi (panas) matahari dapat menimbulkan siklus-siklus

berikut:

a. Air sungai mengalir kelaut.

b. Air laut menguap, membetuk awan (kumpulan uap air).

c. Awan bergerak ke atas tanah dataran.

d. Pada satu ketinggian, temperatur turun sehingga uap air menguap menjadi

air dan turunlah hujan.

e. Air hujan mengalir ke sungai dan seterusnya.

Karena siklus ini tetap berlangsung selama masih ada tenaga matahari, maka

sepanjang akan ada tenaga air, lain halnya dengan tenaga uap, tenaga nuklir, yang

menggunakan bahan bakar, yang suatu ketika akan habis juga (Paijo, 2007).

Debit Air

Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat,

karena pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik

(pada air mengalir). Tenaga air (Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari

air yang mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan

(20)

Air sungai di daerah pegunungan memiliki energi potensial, apabila air

mengalir, maka sebagian energi potensial tersebut akan menghilang.

Dibandingkan perbedaan tinggi air di pegunungan, angka ini sangat kecil. Energi

yang hilang disebabkan antara lain oleh pergesekan antara air dan dinding sungai

(Wikipedia, 2008).

Sebuah tegangan (gaya per satuan luas) geser terbentuk apabila ada

sebuah gaya tangensial bekerja pada sebuah permukaan. Apabila benda-benda

padat biasa seperti baja, atau logam-logam lainnya dikenai oleh suatu tegangan

Pompa Air Alternatif.

Alat ini bisa dimanfaatkan untuk memompa air memindahkannya ke

permukaan yang lebih tinggi di tempat-tempat yang memerlukan air yang tidak

sedikit seperti di masjid-masjid, kolam taman, dan pertanian sehingga pada

akhirnya dapat menghemat pengeluaran, biaya produksi, dan sekaligus dapat

memperkecil beban penggunaan listrik dan BBM

Bagi mereka yang tinggal atau bekerja jauh di pedalaman, sistem alat ini

selain bisa memompa air, juga untuk penggerakkan untuk keperluan mereka

seperti untuk generator pembangkit listrik, penggiling padi, dan lain sebagainya.

`Dalam upaya memulihkan naiknya berbagai kebutuhan, salah satu

langkah yang bisa dilakukan ialah dengan cara menghemat, menekan biaya

produksi (Syarifuddin, 2008).

Aliran Fluida

Mekanika fluida adalah telah tentang fluida yang bergerak atau diam dan

akibat yang ditimbulkan oleh fluida tersebut pada batasnya. Batas tersebut dapat

(21)

geser, biasanya benda ini mulai berdeformasi (biasanya sangat kecil), tetapi tidak

akan terus berdeformasi (mengalir). Namun cairan yang biasa seperti minyak, air,

dan udara memenuhi defenisi dari sebuah fluida, artinya zat-zat akan mengalir

apabila padanya bekeja sebuah teganga geser (Gunadarma, 2008).

Pada aliran vertikal, ketinggian dan volume pada saluran (misalkan pada

saluran pipa), berpengaruh pada besarnya tekanan dan kecepatan yang terjadi pada

aliran terebut. Pada suatu batasan pada aliran fluida, bahwa kecepatan dan tekanan

sangat berpengaruh pada aliran fluida, kecepatan yang diberikan pada suatu aliran

nenyebabkan menurunnya tekanan pada aliran balik, dan sebaliknya.

Mari kita tinjau tekanan air pada sebuah wadah sebagaimana tampak pada

gambar. Tinggi kolom cairan adalah h

Keterangan :

w = adalah berat air

h = ketinggian kolom air dalam wadah yang berbentuk silinder

A = luas permukaan dan P adalah tekanan.

dan luas penampangnya A. Bagaimana

tekanan air di dasar wadah ?

Pa = tekanan atmosfir

Pada gambar di atas tidak digambarkan Pa, tapi dalam kenyataannya, bila wadah

yang berisi air terbuka maka pada permukaan air bekerja juga tekanan atmosfir

(22)

permukaan wadah terbuka ke atas seperti pada gambar di atas, maka arah tekanan

atmosfir adalah ke bawah (Riansyah, 2007).

Tekanan berbanding lurus dengan massa jenis dan kedalaman zat cair

(percepatan gravitasi bernilai tetap). Jika kedalaman zat cair makin bertambah,

maka tekanan juga makin besar. Ingat bahwa cairan hampir tidak termampatkan

akibat adanya berat cairan di atasnya, sehingga massa jenis cairan bernilai konstan

di setiap permukaan. Jika perbedaan ketinggian sangat besar (untuk laut yang

sangat dalam), massa jenis sedikit berbeda. Tapi jika perbedaan ketinggian tidak

terlalu besar, pada dasarnya massa jenis zat cair sama (atau perbedaannya sangat

kecil sehingga diabaikan) (Gurumuda, 2008).

Pada perancangan pompa, pada prinsipnya adalah menghisap dan

mendorong cairan pada suatu tempat ketempat lain (biasanya untuk memindahkan

cairan dari tempat yang rendah ke tempat yang lebih tinggi). Besarnya hisapan

dan dorongan harus lebih besar dari tekanan aliran balik, karena cairan

memberikan tekanan balik dimana adanya gaya gravitasi serta gaya potensial pada

aliran balik (Streeter dan Wyle, 1992).

Untuk membangun teori dasar tentang untuk kerja pompa, kita

mengandaikan bahwa alirannya satu dimensi, dan kita menggabungkan

vektor-vektor kecepatan fluida yang diperoleh dengan pengidealan ini dalam bilah-bilah

pendesak itu dalam suatu volume kendali. Diandaikan pada fluida yang masuk

pada bilah-bilah pendesak, dengan kecepatan tertentu maka akan memberikan

(23)

Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.

Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan

utama dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros (Sularso dan Suga, 1997).

Poros dapat dibedakan kepada 2 macam, yaitu :

1. Poros dukung; poros yang khusus diperuntukkan mendukung elemen

mesin yang berputar.

2. Poros transmisi/poros perpindahan; poros yang terutama dipergunakan

untuk memindahkan momen puntir.

Poros dukung dapat dibagi menjadi poros tetap atau poros terhenti dan

poros berputar. Pada umumnya poros dukung itu pada kedua atau salah satu

ujungnya ditimpa atau sering ditahan terhadap putaran. Poros dukung pada

umumnya dibuat dari baja bukan paduan (Stolk dan Kros, 1981).

Ada beberapa variabel lain yang memungkinkan desain ini untuk

memompa secara efektif. Antara lain :

1. laju aliran air sungai (kecepatan).

2. ukuran dayung.

3. jumlah dayung.

4. roda air diameter.

5. diameter gulungan.

6. diameter polypipe.

7. jumlah gulungan.

8. perendaman dari koil set.

(24)

Sebagai pompa spiral ini merupakan pengganti langsung kecil pompa

piston standar, ditemukan bahwa volume air yang dipompa per hari adalah sama,

sehingga efisiensi operasi ini sangat diterima. Debit minimum pompa tersebut

adalah 2 m3

1. Pompa apung.

/hari, tetapi bervariasi sesuai dengan aliran sungai. Secara

keseluruhan, sepotong yang indah teknologi alternatif (Hermans, 2004).

Tipe Pompa.

Berikut ini adalah tipe pompa air dan performancenya:

Pompa apung (floating pump) dapat digunakan jika terdapat sumber air

permukaan/sungai/sumur gali. Pompa akan mengapung di permukaan air,

sehingga vertical suction head mendekati nol meter.

Performance pompa: Head maksimum 25 meter; debit maksimum 67.10 m³/hari

2. Pompa permukaan.

Pompa permukaan (surface pump) cocok digunakan jika terdapat sumber

air permukaan/sungai/sumur gali, tetapi pompa ingin diletakkan di atas

permukaan tanah/pondasi dengan vertical suction head tidak lebih dari 6 meter.

Performance Pompa: Head Maksimum 120 meter; debit maksimum 122.5 m³/hari.

3. Pompa celup.

Pompa celup (submersible pump) digunakan jika sumber air yang ingin

dipompa bersumber dari sumur bor/air bawah tanah, dimana permukaan air tanah

lebih dari 6 m. Motor beserta pompa diletakkan di dalam sumber air.

Performance Pompa: Head maksimum 50 meter; debit maksimum 18.70 m³/hari.

(25)

Pompa semi celup (lineshaft pump) digunakan untuk memompa air dari

dalam sumur bor/air bawah tanah, tetapi pemakai ingin agar pompanya saja yang

masuk ke dalam sumber air, sedangkan drive head dan motor pompa tetap berada

di permukaan tanah/tapak sehingga memudahkan pengguna jika ingin mengganti

drive head, motor, atau sumber penggeraknya.

Performance Pompa: Head maksimum 120 meter; debit maksimum 120 m³/hari

(Prihasa, 2009).

(26)

BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – Mei 2010 di

Laboratorium Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

dan penelitian lapang dilakukan di Sungai Permai, Desa Namo Gajah, Kecamatan

Medan Tuntungan, Medan, Provinsi Sumatera Utara.

Bahan dan Alat Penelitian

Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah :

Pipa besi 2.5”, Pipa PVC 1”, Plat besi, Bearing, Baut dan mur, Selang 2”

Selang 1.5”, papan, dan Paku.

Adapun alat-alat yang digunakan :

Mesin las berfungsi untuk mengelas bahan besi, Gergaji besi berfungsi

untuk memotong besi, Mesin bor berfungsi untuk melubangi besi, Mesin skrup

berfungsi untuk membuka baut dan mur, kalkulator berfungsi untuk menghitung

data, mistar berfungsi untuk mengukur dimensi alat, pulpen/pensil.

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara studi

literatur (kepustakaan), melakukan pengujian, survei ke lapangan dan melakukan

pengamatan tentang alat pompa air bertenaga semi mekanis. Kemudian dilakukan

perancangan bentuk dan pembuatan/perangkaian komponen-komponen alat

pompa air bertenaga semi mekanis. Setelah itu, dilakukan pengujian alat,

(27)

Persiapan Penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan persiapan

untuk penelitian yaitu merancang bentuk dan ukuran alat pompa air bertenaga

aliran air dan disajikan dalam gambar teknik, mempersiapkan bahan-bahan dan

peralatan yang akan digunakan dalam penelitian.

Pelaksanaan Penelitian

Komponen Alat.

Pompa air semi mekanis bertenaga semi aliran memiliki beberapa

komponen penting, antara lain :

1. Kerangka alat, berfungsi sebagai tempat penyangga dan peletakan lilitan

selang tempat mengalirnya.

2. Badan lilitan pipa, berfungsi sebagai tempat lilitan selang.

3. Kincir air, berfungsi sebagai sumber tenaga yang menampung aliran air dan

merubahnya mejadi putaran.

Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dibagi atas tiga tahap, yaitu :

1. Perancangan alat

2. Pembuatan alat.

1) Pembuatan rangka.

2) Pembuatan badan lilitan selang.

3) Pembuatan kincir air.

4) Perangkaian badan lilitan selang, kincir air pada rangka alat.

(28)

Pengukuran Parameter

1. Kapasitas Alat

Kapasitas alat dapat diukur dengan menghitung volume air hasil pompa

dengan waktu kerja pompa.

Kapasitas alat =

2. Tinggi air terpompakan (m) dan debit air terpompakan (m3/s)

Tinggi air terpompakan (m) dan debit air terpompakan (m3

)

berdasarkan 3 parameter panjang selang lilitan, yaitu 15 m, 20 m, dan 25 m.

Debit air terpompakan diukur dengan menghitung volume air hasil pompa

dengan waktu kerja pompa untuk setiap 3 parameter panjang selang.

Debit air terpompakan =

3. Analisis ekonomi

Biaya Pompa air (Rp/m3

Pengukuran biaya alat pompa air dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya

yang dikeluarkan yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap (biaya pokok).

Biaya pokok = .C

Dimana :

BT = Total biaya tetap (Rp/thn)

BTT = Total biaya tidak tetap (Rp/thn)

X = Total jam kerja per tahun (Jam/thn)

(29)

a. Biaya tetap terdiri dari :

1) Biaya penyusutan (metode garis lurus)

D =

D = Biaya penyusutan (Rp/thn)

P = Nilai awal (harga beli) alsin (Rp)

S = Nilai akhir alsin (10% dari P) (Rp)

n = Umur ekonomis alsin (tahun)

2) Biaya bunga modal dan asuransi, perhitungannya digabungkan,

besarnya:

i = persentase bunga modal (15% pertahun)

3) Biaya pajak, alsin pertanian diperkirakan sebesar 2% pertahun dari

nilai awal alat.

4) Biaya gudang/garasi diperkirakan berkisar antara 0,5-1%, rata-rata

diperhitungkan 1% nilai awal (P) pertahun.

b. Biaya tidak tetap terdiri dari :

1) Biaya listrik (Rp/kWH)

2) Biaya Perawatan

(30)

3) Biaya perbaikan untuk sumber tenaga penggerak, mesin sumber tenaga

adalah mesin penggerak peralatan lainnya yang umumnya dihubungkan

dengan jenis transmisi tertentu. Biaya perbaikan alat ini dapat dihitung

dengan persamaan :

Biaya reparasi =

jam S P

1000 ) %( 2 ,

1 −

4) Biaya karyawan (operator), biaya operator adalah biaya untuk gaji

operator. Biaya tergantung kepada kondisi lokal, dapat dihitung gaji

(31)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Rancang Bangun Alat

Dalam perancangan pompa air bertenaga semi mekanis yang bertujuan

untuk memindahkan air dari sumber air yang mengalir ke tempat lain (umumnya

ke tempat lebih tinggi).

Dalam pengoperasian pompa tersebut, alat tersebut tidak menggunakan

elektromotor sebagai sumber tenaga, tetapi memanfaatkan aliran air sebagai

sumber energi yang dimanfaatkan untuk menggerakkan baling-baling kincir air,

sehingga menghasilkan putaran, hal tersebut sesuai dengan pernyataan

Ruzaldi (2009) Sebuah alat pendistribusian air yang bekerja dengan sistem rotasi

sederhana. Alat utamanya bebentuk lingkaran bisa terbuat dari kayu atau bambu

dengan dua sisi berseberangan bisa berukuran besar bisa juga kecil tergantung

kebutuhan dan derasnya air. Pada bagian antara sisi satu dengan sisi lainnya

biasanya ada beberapa bak untuk menampung air dari sungai atau mata air, kincir

ini akan berputar pada sumbunya karena ada dorongan air.

Karena alat tersebut tidak menggunakan elektromotor, hanya

memanfaatkan kincir air dan aliran air sungai sebagai sumber energi. Maka alat

tersebut dapat mengurangi pengeluaran dan biaya produksi, hal tersebut sesuai

dengan pernyataan Syahrifuddin (2008) pompa alternatif dimanfaatkan untuk

memompa air ke tempat-tempat yang memerlukan air, sehingga pada akhirnya

dapat mengurangi biaya pengeluaran, biaya produksi, dan sekaligus dapat

(32)

Pompa tersebut juga menggunakan kincir air tipe undershot, dimana dalam

pengoperasiannya tidak membutuhkan bangunan tambahan, karena kincir tipe

tersebut hanya memanfaatkan aliran air sungai sehingga alat tersebut lebih

ekonomis. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Paijo (2007) kontruksi kincir air

tipe undershot sangat sederhana, tidak memerlukan bangunan tambahan, sehingga

lebih ekonomis.

Pemompaan Air.

Proses pemompaan air menggunakan sistem putar dalam proses

pemompaannya. Pemompaan terjadi ketika saat kincir berputar, menyebabkan air

masuk melalui pipa pemasukan, lalu diteruskan ke pipa lilitan, setelah kesekian

kalinya kincir berputar, selang lilitan akan penuh dengan air, maka air akan

diteruskan ke pipa pengeluaran.

Kapasitas Alat

Dari penelitian yang telah dilakukan, dengan debit sungai 768,15 (m/s3

ulangan

),

periode putaran kincir air 14.2 rpm, panjang selang lilitan 25 m, maka diperoleh

data sebagai berikut:

Tabel 1. Data Kapasitas Alat. panjang

Besarnya kapasitas alat dapat dihitung dengan membagikan volume air

terpompakan dengan waktu pemompaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan

maka didapat kapasitas alat efektif pompa air tersebut adalah

(33)

31.39 x 10-2(m3/jam), sedangkan yang terendah terdapat pada ulangan II, yaitu

28.80 x 10-2(m3/jam). Dari penelitan tersebut dapat disimpulkan bahwa variasi

dari kapasitas alat dengan 3 ulangan tidak terlalu besar sehingga kinerja alat relatif

konstan.

Tinggi Air Terpompakan (m)dan Debit Air Terpompakan (m3/s).

Dari hasil penelitian yang dilakukan, dengan debit sungai 768,15 (m/s3

Ulangan

),

periode putaran kincir air 14,2 rpm maka diperoleh ketinggian air yang

terpompakan berdasarkan 3 parameter panjang selang lilitan seperti yang tertera

pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Ketinggian air dan debit rata-rata panjang lilitan selang

(m)

tinggi air terpompakan

(m) debit air (m/s)

Dari tabel diatas diketahui bahwa air yang terpompakan tertinggi adalah

7.2 m, yaitu pada posisi panjang selang lilitan yang paling panjang digunakan

pada saat pengamatan, yaitu 25 m. sedangkan yang paling terendah adalah 5.6,

yaitu pada posisi panjang selang lilitan yang paling pendek digunakan pada saat

pengamatan, yaitu 15 m. Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa

(34)

Sebaliknya, semakin pendek selang lilitan, maka semakin rendah ketinggian air

yang dipompakan.

Dari tabel dilihat pula debit air paling besar adalah 3.78 x 10-5 (m3/s), yaitu

pada posisi panjang selang lilitan yang paling pendek digunakan pada saat

pengamatan, yaitu 15 m. Dan debit air yang paling rendah adalah 3.26 x 10-5

Ulangan

yaitu

pada posisi panjang selang lilitan yang paling panjang digunakan pada saat

pengamatan, yaitu 25 m.

Tabel 3. Jarak maximum dan debit air kapasitas alat

panjang lilitan selang (m) Jarak air terpompakan (m) debit air (m3/s)

I 8.23 x 10-5

Dari tabel diatas diperoleh hasil dari pengamatan jarak maksimum air

terpompakan adalah 72 m, dan debit air rata-rata yang diperoleh adalah 8.33 x 10-5

m3/s. Debit air yang dihasilkan pada Tabel 3 lebih besar dibandingkan dengan

debit air yang diperoleh dari hasil pengamatan pada Tabel 2 pada parameter

panjang lilitan 25 m, yaitu 3.26 x 10-5 m3

Perhitungan biaya dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya yang

dikeluarkan, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap.

/s. dapat disimpulkan bahwa semakin

tinggi air yang terpompakan, semakin kecil debit air yang terpompakan,

sebaliknya, semakin rendah air yang terpompakan, semakin besar debit air yang

terpompakan.

Analisis Ekonomi

Analisis ekonomi digunakan untuk menentukan layak atau tidaknya suatu

alat untuk dioperasikan. Dengan analisa ekonomi dapat diketahui seberapa besar

(35)

1) Biaya Tetap (BT)

1) Biaya Penyusutan

Biaya penyusutan ini merupakan biaya untuk mengganti alat jika

umur ekonominya telah sampai atau alat itu dijual sebelum habis umur

ekonominya. Biaya penyusutan dari alat pompa air tersebut adalah sebesar

Rp 190.800,00. Penyusutan ini biasanya disebabkan karena terjadinya

kerusakan dari alat tersebut.

2) Biaya Bunga Modal dan Asuransi

Biaya bunga modal dan asuransi ini merupakan uang yang

dibayarkan ke bank karena suatu transaksi peminjaman modal. Dalam hal

ini persen bunga modal dan asuransinya diasumsikan sebesar 18%. Biaya

bunga modal dan asuransi dari alat pompa air tersebut adalah sebesar

Rp. 114.480,00/tahun.

3) Biaya Pajak

Biaya pajak dalam pembuatan alat pompa air tersebut adalah

sebesar 2% pertahun dari nilai awalnya. Jadi biaya pajak dari alat ini

sebesar Rp21.200 /tahun.

4) Biaya Gedung/Garasi

Biaya gedung/garasi ini diasumsikan sebagai biaya operasional

penyewaan gedung selama proses pembuatan alat. Biaya gedung ini

rata-rata diperkirakan 1% pertahun nilai awal (P). Jadi biaya gedung dari alat

pompa air tersebut adalah sebesar Rp. 16.250,00/tahun.

Jadi total biaya tetap (BT) dari alat pompa air tersebut adalah sebesar

(36)

b. Biaya Tidak Tetap (Rp/jam)

1) Biaya Listrik

Dalam pengoprasian alat pompa air tersebut tidak digunakan motor

listrik dan pompa sebagai sumber tenaga penggeraknya. Jadi biaya listrik

dari alat ini sebesar Rp.0/jam.

2) Biaya Reparasi

Biaya reparasi merupakan biaya yang diperlukan untuk

memperbaiki alat jika mengalami kerusakan. Biaya reparasi dari alat

pompa air tersebut adalah sebesar Rp 4.8./jam.

3) Biaya Perawatan

Biaya perawatan merupakan biaya yang diperlukan untuk membeli

bahan agar alat dapat bekerja dengan baik lagi. Bahan yang biasa

digunakan seperti oli dan minyak gemuk. Jadi biaya perawatan dari alat

pompa air tersebut adalah sebesar Rp1.053,6jam.

4) Biaya Operator

Biaya operator merupakan biaya untuk menggaji operator dalam

pengoperasian alat. Jadi biaya operator dari alat pompa air tersebut adalah

sebesar Rp. 1000,00/jam

Jadi total biaya tidak tetap (BTT) dari alat pengupas kulit alat pompa air tersebut

adalah sebesar Rp.1.053,6/jam

Biaya pokok merupakan penjumlahan dari biaya tetap (BT) dan biaya

tidak tetap (BTT). Sehingga total biaya pokok dari alat pompa air tersebut adalah

sebesar Rp.3612,991/m3. Jadi biaya pokok yang harus dikeluarkan untuk

(37)

pemompaan sebesar Rp.3612,991/m3dan kapasitas 8.33 x 10-5 m3/s, maka untuk

memompa air sebanyak 1 m3 alat ini membutuhkan waktu selama 3,33 jam atau

sekitar 3 jam 24 menit dengan biaya pemompaan sebesar Rp. 14.260,. Dengan

melihat biaya pemompaan air yang rendah ini, maka alat pompa air semi mekanis

(38)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Kapasitas efektif rata-rata pompa air adalah 29.94 x 10-2 m3

2. Air terpompakan tertinggi adalah 7,2 m, yaitu pada posisi panjang selang

lilitan yang paling panjang yaitu 25 m, sedangkan yang paling terendah

adalah 5,6 m, yaitu pada posisi panjang selang lilitan yang paling pendek

yaitu 15 m.

/s.

3. Semakin panjang lilitan air, maka semakin tinggi air yang terpompakan.

Sebaliknya, semakin pendek lilitan selang, maka semain pendek tinggi air

yang terpompakan.

4. Jarak maksimum air terpompakan adalah 72 m, dan debit air rata-rata yang

diperoleh adalah 8.33 x 10-5 m3

5. Semakin tinggi air yang terpompakan, maka semakin kecil debit air yang

diperoleh. Sebaliknya, semakin rendah air yang terpompakan, maka

semakin besar debit air yang diperoleh. /s.

6. Biaya produksi pompa air tersebut sebasar Rp.3612,991/m3

7. Dari analisa biaya yang dilakukan, maka pompa air ini layak untuk

digunakan oleh masyarakat.

.

Saran

1. Pada alat ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang diameter lilitan

selang dan bentuk kincir air pompa agar alat lebih efektif..

2. Perlu adanya penambahan Pipa inlet dengan sistem double inlet agar

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Darun, 2002., Ekonomi Teknik. Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian USU, Medan.

Gunadarma, 2008. Aliran Fluida [24 Agustus 2009]

Gurumuda., 2008 Tekanan dalam Fluida.

http://id.wikiperia.org/tekanan-fluida-gudang-ilmu-fisika gratis.htm. [25 Agustus 2009].

Hermans, John., 2004. spiral pump at workshop.

Miller, R. and R. Miller., 2004. Pumps and Hydrailics. All New 6th

Paijo, 2007. Kincir Air.

Edition. Willey Publising, Inc. Canada.

Munson, B.R, D.F. Young, T.H. Okiishi., 2002. Mekanika Fluida. Edisi keempat. Penerjemah Dr. Ir. Harinaldi dan Ir. Budiarso, M.Eng. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Patty, O. F., 1995. Tenaga Air. Penerbit Erlangga, Jakarta

Prihasa, N. 2009.

Riansyah, Septi., 2007. Kupulan Tugas.http://www.ccitonline.com/mekanikal/tiki [24 Agustus 2009].

Ruzardi, 2009. Ketahanan Air Nasional. [24 Agustus 2009].

Stolk, J. dan C. Kros, 1981. Elemen Mesin, Elemen Konstruksi Bangunan Mesin. Terjemahan H. Hendarsin dan A. Rahman. Erlangga, Jakarta.

Streeter, V., E.B. Wyle. 992. Mekanika Fluida. Edisi delapan. Penerjemah :Arko Prijono,

Sularso dan K. Suga, 1997. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Syariffudin, Z.A.M., 2008. Pompa air Gravitasi.

(40)

White, Frank. M., 1997. Mekanika Fluida. Edisi kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta.

(41)

Lampiran 1. Flowchart pembuatan alat

Tidak

Ya

Mulai

Penentuan komponen

Perancangan alat

Perakitan awal

Perakitan akhir Pengukuran dan pemotongan bahan Persiapan bahan dan alat

Pengujian Alat

Layak

Pengambilan Data

Selesai

(42)

Lampiran 2. Data hasil Penelitian.

Debit Air Sungai.

Lebar Sungai (Ltotal) = 27.8 m

L1 = 1,3 m

L2 = 25,2 m

Kedalaman Sungai

H1 = 20 cm = 0.2 m

H2 = 60 cm = 0.6 m

Kecepatan aliran air (m/s)

Kecepatan aliran air dicari dengan menggunakan metode bola apung dengan

beberapa pengulangan. Pada pengukuran kecepatan aliran tersebut dilkukan 3

(tiga) kali pengulangan.

Ulangan panjang lintasan (m) Waktu tempuh (s) debit air (m3/s)

I 2 4,4 0,45

II 2 4,7 0,43

III 2 4,3 0,47

rata-rata 0,45

Luas penampang sungai (A) = 2(L1.H1) + L1(H2 – H1) + (H2.L2)

= {2(1,3 x 0.6) + 1,3(0.6-0.3) + (0.6 x 25.2)}

= 17.07 m2

Debit air sungai (Q) = A. V (m3/s)

= 17,07 x 0,45 (m3/s)

(43)

Putaran kincir air (rpm)

Perhitungan putaran kincir dilakukan 3 kali pengulangan dalam jangka

waktu 10 menit. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini.

Tabel periode putaran kincir air (rpm)

Ulangan Waktu pengamatan (menit) Waktu tempuh (s) Rpm

I 10 142 14,2

II 10 142 14,2

III 10 142 14,2

rata-rata 14,2

Tabel ketinggian air dan debit rata-rata berdasarkan 3 parameter panjang selang lilitan

Ulangan panjang lilitan selang (m)

tinggi air terpompakan (m)

Tabel Jarak maximum dan debit air kapasitas alat untuk panjang lilitan selang maximum (25 m) untuk posisi mendatar.

ulangan panjang lilitan selang (m) jarak air terpompakan (m) debit air (m3/s)

(44)

Lampiran 7. Analisa biaya pompa air. I. Unsur Produksi

1. Biaya Pembuatan Alat

a. Pipa Besi = Rp 30.000,00

b. Pipa PVC = Rp 10.000,00

c. Plat Besi = Rp. 150.000,00

d. Baut + mur = Rp. 20.000,00

e. Selang 1 inch (20 m) = Rp. 180.000,00

f. Selang 3/4 inch (10 m) = Rp. 50.000,00

g. Bearing = Rp. 50.000,00

h. Rumah Bearing = Rp. 70.000,00

i. Biaya Perakitan = Rp. 500.000,00

j. Total P = Rp. 1.060.000,00

k. Umur ekonomi (n) = 5 tahun

l. Nilai akhir alat (S) = 10 % dari P

m. Jam kerja = 10 jam/hari

n. Produksi/hari = 1358,48 kg

o. Biaya operator = Rp. 1.000,00/jam

p. Biaya perawatan = Rp. 278,61

(45)

r. Biaya sewa gedung = Rp. 23.217,50

s. Pajak = Rp. 46.435,00

t. Jam kerja alat/tahun = 3650 jam

II. Perhitungan Biaya Produksi

1. Biaya Tetap (BT)

2. Bunga Modal dan Asuransi

Bunga modal pada bulan Januari 15%-18%

= Rp. 114.480,00/tahun

(46)

2. Biaya Tidak Tetap (BTT)

1. Biaya perbaikan alat (reparasi)

Biaya reparasi =

2. Biaya perawatan

Biaya perawatan = 12 % x

4. Biaya operator

(47)

Spesifikasi Alat.

1. Selang Inlet.

- Panjang : 0,70 m

- Diameter : 2,5 inch

2. Selang Lilitan

- Panjang : 25 m

- Diameter : 1 inch

3. Kincir Air.

- Diameter : 60 cm

- Panjang dayung kincir : 0,75 m

- Lebar Daun Kincir : 0,25 m

- Sudut kemiringan dayung kincir : 200

- Diameter as kincir air : 1 inch

4. Bearing 1 inch

5. Socket 1-3/4 inch

(48)

Gambar Teknik.

(49)
(50)
(51)

Lampiran Gambar

Gambar 5. Percobaan Alat

(52)

Gambar 7. Bearing

(53)

Gambar

Gambar 1.1 Kincir air Overshot
Gambar 1.2 Kincir air Undershot
Gambar 1.3 Kincir air Breastshot
gambar. Tinggi kolom cairan adalah h dan luas penampangnya A. Bagaimana
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hal tersebut kemudian menjadi suatu hal yang menarik untuk dibahas, sebab persepsi positif merupakan bagian dari suatu dinamika Psikologi, dimana

Siswa hanya mampu menyebutkan nama lengkap dan nam panggilan teman di kelas dengan arahan dari guru lebih dari 1 kali.. Siswa belum mampu menyebutkan nama lengkap dan nam

Berdasarkan penelitian yanng sudah dilakukan alasan mengapa realisasi lebih kecil dari target retribusi ialah ketidakpahaman pedagang untuk taat dalam membayar retribusi

Model ini dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri.Tahapan dalam model pembelajaran interaktif terdiri dari

kewajiban untuk memenuhi ini menuntut negara melakukan tindakan yang memadai untuk menjamin setiap orang di dalam yurisdiksinya untuk memberikan kepuasan kepada

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya perolehan hasil belajar matematika di SMP. Keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi belajar matematika di

Sekarang Anda dapat memilih untuk mengunggah file pembayaran menggunakan File baru Pembayaran berdasarkan Payment File Definitons, atau 'Original Pipe-Delimited/Fixed File

(1) Setiap jaringan trayek dan wilayah operasi taksi yang telah mendapat penetapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121 ayat (1) huruf a,