• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemeliharaan Steam Trap Type Disc Yang Terpasang Pada Rangkaian Pipa Jalur Steam Di Pabrik Mini PTKI-Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pemeliharaan Steam Trap Type Disc Yang Terpasang Pada Rangkaian Pipa Jalur Steam Di Pabrik Mini PTKI-Medan"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA AKHIR

PEMELIHARAAN STEAM TRAP TYPE DISC YANG TERPASANG PADA RANGKAIAN PIPA JALUR STEAM

DI PABRIK MINI PTKI-MEDAN

Karya Akhir ini diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

OLEH

MHD. SYAH PUTRA LUBIS NIM : 065203005

PROGRAM DIPLOMA IV

TEKNOLOGI INSTRUMENTASI PABRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(2)

PEMELIHARAAN STEAM TRAP TYPE DISC YANG TERPASANG PADA RANGKAIAN PIPA JALUR STEAM

DI PABRIK MINI PTKI-MEDAN

Oleh : Nip. 19690424 199701 1 002

Diketahui Oleh :

KETUA PROGRAM DIPLOMA IV TEKNOLOGI INSTRUMENTASI PABRIK

Fakultas Teknik USU

Ir. SURYA TARMIZI KASIM, M.Si. Nip. 19540531 198601 1 002

(3)

ABSTRAK

Steam Trap merupakan alat yg digunakan untuk menyingkirkan air dari

uap, dimana air ini tidak ada gunaya bahkan akan memberikan hambatan pada

aliran uap atau dapat menimbulkan kerugian lainnya. Perangkap uap ini

ditempatkan pada tempat terendah dari suatu jalur perpipaan atau dipasang pada

kantung pipa yg disebut Drip Leg.

Steam Trap pada daerah jalur pipa yg terendah dimana disitu dianggap air

mungkin telah menggantungkan pada kantung pipa (Drip Leg). Steam trap ini

akan mengosongkan air ke sistem uap yg mempunyai tekanan lebih rendah.

Sistem perangkap yg tertutup didalam pengosongan air menggunakan katup-katup

pada sisi perangkap tersebut. Gunakan saringan seandainya sistem perangkap ini

belum menggunakannya. Pasang katup uji untuk pembuangannya selama

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT, karena atas berkah

dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir ini dengan

baik.

Karya Akhir ini dibuat sebagai syarat kelulusan program Diploma IV

Teknologi Instrumentasi Pabrik di Universitas Sumatera Utara.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyusun Karya Akhir ini

dengan judul :

“PEMELIHARAAN STEAM TRAP TYPE DISC YANG TERPASANG PADA RANGKAIAN PIPA JALUR STEAM

DI PABRIK MINI PTKI-MEDAN”

Dengan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan

rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan kepada

penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan Karya Akhir ini, khususnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME, selaku Dekan Fakultas

Teknik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si, selaku Ketua Program Studi

Teknologi Instrumentasi Pabrik.

3. Bapak Rahmat Fauzi ST.MT, selaku Sekretaris Program Studi

Teknologi Instrumentasi Pabrik.

4. Bapak Drs. Hasdari Helmi, MT, selaku Kordinator Program Studi

(5)

5. Bapak Rahmat Fauzi ST.MT, selaku Dosen Pambimbing penulis yang

telah banyak memberikan bimbingan dalam penulisan Karya Akhir ini.

6. Bapak Drs. Hasdari Helmi, MT, selaku Dosen Wali.

7. Yang tercinta kedua orang tua saya, Ayahanda tercinta H.

ANWARDIN dan Ibunda tercinta Hj. NURAZIZAH serta Kakak dan

Adik saya tercinta. Terimakasih yang tak terhingga atas segala doa,

materi dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

8. Buat temen-teman seperjuangan Herlina, Rudiansyah Putra, Aan

Yunita, Rahma Sapitri, Rani Herawati, Mhd. Fadhli, Benari H.

Manurung, Andi Nova Suheri Gultom, Cipta Pratama, Junid

Sembiring, Jendrianta Simanjorang, Rahmat Azizi, Ilham, Indra Bakti,

yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga karya akhir

ini selesai dengan baik.

Penulis menyadari bahwa karya akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,

oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

demi kesempurnaan karya akhir ini. Besar harapan penulis karya akhir ini dapat

bermanfaat bagi pembaca terutama bagi penulis.

Medan, Januari 2012

(6)

DAFTAR ISI

Daftar Gambar ... vii

Daftar Tabel ... viii

BAB I Pendahuluan I.1. Latar Belakang ... 1

(7)

II.7. Pemisah / Separator ... 16

II.8. Ventilasi Udara ... 18

BAB III Perangkap Uap (Steam Traps) III.1. Pengertian Perangkap Uap... 21

III.2. Klasifikasi Perangkap Uap ... 22

III.2.1. Inverted Bucket Traps ... 22

III.2.2. Thermostatic Traps ... 23

III.2.3. Float And Thermostatic Traps ... 25

III.2.4. Disc Traps ... 26

III.3. Pemeliharaan Perangkap Uap ... 27

III.3.1. Menemukan Kegagalan Perangkap Uap ... 27

III.4. Kegunaan Uap ... 27

III.5. Boiler ... 30

III.5.1. Proses Kerja Boiler ... 30

BAB IV Proses Pemeliharaan Steam Trap IV.1. Spesifikasi Peralatan ... 32

IV.2. Data Pengamatan Kerja Steam Trap ... 33

IV.2.1. Waktu Kerja Steam Trap ... 33

IV.3. Proses Pemeliharaan Steam Trap ... 34

IV.3.1. Perangkap Uap Yang Digunakan ... 34

IV.3.2. Cara Kerja Perangkap Uap ... 35

(8)

BAB V Kesimpulan dan Saran

V.1. Kesimpulan ... 40

V.2. Saran ... 41

Daftar Pustaka ... 42

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kurva Steam Jenuh ... 8

Gambar 2.2 Strainer Jenis Y... 14

Gambar 2.3 Strainer Jenis Keranjang / Basket ... 14

Gambar 2.4 Separator Tipe Baffle ... 18

Gambar 2.5 Ujung Ventilasi Udara Otomatis Utama ... 19

Gambar 3.1 Inverted Bucket Traps ... 23

Gambar 3.2 Thermostatic Traps ... 24

Gambar 3.3 Float Dan Thermostatic Traps ... 25

Gambar 3.4 Disc Traps ... 26

Gambar 4.1 Kontruksi Disc Traps ... 33

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

(11)

ABSTRAK

Steam Trap merupakan alat yg digunakan untuk menyingkirkan air dari

uap, dimana air ini tidak ada gunaya bahkan akan memberikan hambatan pada

aliran uap atau dapat menimbulkan kerugian lainnya. Perangkap uap ini

ditempatkan pada tempat terendah dari suatu jalur perpipaan atau dipasang pada

kantung pipa yg disebut Drip Leg.

Steam Trap pada daerah jalur pipa yg terendah dimana disitu dianggap air

mungkin telah menggantungkan pada kantung pipa (Drip Leg). Steam trap ini

akan mengosongkan air ke sistem uap yg mempunyai tekanan lebih rendah.

Sistem perangkap yg tertutup didalam pengosongan air menggunakan katup-katup

pada sisi perangkap tersebut. Gunakan saringan seandainya sistem perangkap ini

belum menggunakannya. Pasang katup uji untuk pembuangannya selama

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Perangkap uap (Steam Trap) merupakan peralatan pelayanan distribusi uap

air. Satu hal yang penting dari setiap sistem uap air adalah pemeliharaan terhadap

perangkap uap (Steam Trap) tersebut agar dapat bekerja dengan baik sesuai

dengan sistem kerja dan terhindar dari kerusakan – kerusakan atau kemacetan

pada perangkap uap (Steam Trap) yang berakibat fatal bagi pelancaran proses

produksi pabrik dan juga pengeluaran kondensat panas yang terjadi pada saat uap

air mengalami kondensasi merupakan hal yang penting dengan perkataan lain,

terhadap kondensat yang tertinggal yang harus dikeluarkan untuk melapangkan

jalan bagi uap yang lebih banyak.

Dalam hal ini Steam Trap bermanfaat agar kondensat tersebut panas dan

memiliki kemurnian yang sama dengan air yang dipakai dimasukkan kedalam

boiler sehingga kondensat dapat dikumpulkan dan dikembalikan ke boiler.

Dimana aktifitas tersebut dapat mengurangi sejumlah percikan – percikan air

tersebut terperangkap terletak pada titik terendah dari uap air yang berfungsi

mengeluarkan kondensat.

Pelayanan dalam berbagai industri di definisikan sebagai suplai bahan –

bahan tambahan dan fasilitas – fasilitas yang diperlukan untuk menunjang proses

produksi. Hal yang terpenting ialah bahwa pelayanan harus diberikan dalam

jumlah yang cukup serta kualitas yang memadai dimana didalam setiap produksi

(13)

Jadi jelaslah bahwa pelayanan – pelayanan ini penting harus diusahakan

tetap pada kondisi baku yang tinggi, karena kerusakan – kerusakan yang terjadi

pada alat – alat pelayanan ini banyak mempengaruhi atau keseluruhan proses –

proses pabrik.

Perangkap uap (Steam Trap) sangat memegang peranan penting didalam

proses produksi maka penulis tertarik untuk mempelajari dan membahas

mengenai pemeliharaan terhadap Steam Trap yang terdapat di laboratorium pabrik

mini PTKI Medan dengan judul :

“PEMELIHARAAN STEAM TRAP TYPE DISC YANG TERPASANG PADA RANGKAIAN PIPA JALUR STEAM

DI PABRIK MINI PTKI – MEDAN”

1.2.Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan dan manfaat penulisan karya akhir ini adalah :

a. Untuk menentukan jenis perangkap uap ( Steam Trap ) yang

digunakan.

b. Untuk mengetahui peralatan – peralatn pendukung kerja perangkap

uap ( SteamTtrap ).

c. Mempelajari sistem kerja perangkap uap ( SteamTtrap ).

d. Mempelajari pemeliharaan terhadap perangkap uap ( SteamTtrap ).

(14)

1.3.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam karya akhir ini adalah

sebagai berikut :

a. Jenis perangkap uap (Steam Trap) yang digunakan pada perpipaan

penyaluran uap di pabrik mini PTKI Medan

b. Tindakan pemeliharaan yang harus dilakukan terhadap perangkap uap

(Steam Trap) agar dapat berjalan dengan baik.

1.4.Batasan Masalah

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka penulis perlu membatasi

masalah yang akan di bahas, adapun batasan masalah dalam karya akhir ini

adalah:

a. Mempelajari jenis – jenis perangkap uap yang di gunakan pada

perpipaan uap.

b. Membahas mengenai cara pemeliharaan pada perangkap uap (Steam

Trap).

c. Mempelajari sistem kerja perangkap uap ( SteamTtrap ).

1.5.Metode Penulisan

Metode penulisan yang dipergunakan dalam penulisan karya akhir ini

antara lain sebagai berikut :

a. Pengamatan langsung dan mengambil data atau informasi dari Pabrik

(15)

b. Mengambil bahan – bahan dari buku referensi, jurnal, artikel yang ada

di internet yang berhubungan dengan makalah ini.

1.6.Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah,

metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai teori – teori dasar yang

diperlukan dalam karya akhir diantaranya menjelaskan

mengenai perangkap uap (Steam Trap) secara umum.

BAB III : PERANGKAP UAP (STEAM TRAP)

Membahas perangkap uap dimana bab ini menjelaskan

tentang perangkap uap, klasifikasi perangkap uap, dan

bagian – bagian yang ada pada perangkap uap tersebut.

BAB IV : PROSES PEMELIHARAAN STEAM TRAP

Pada bab ini menguraikan tentang proses pemeliharaan

(16)

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari

(17)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Dasar

Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi

modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan

kedokteran,daya, pemanasan dan transportasi tidak akan ada atau muncul seperti

sekarang ini. steam memberikan suatu cara pemindahan sejumlah energi yang

terkendali dari suatu pusat, ruang boiler yang otomatis, dimana energi dapat

dihasilkan secara efisien dan ekonomis, sampai ke titik penggunaan. Steam yang

bergerak mengelilingi pabrik dianggap sama dengan transportasi dan penyediaan

energi. untuk beberapa alasan, steam digunakan untuk membawa energi panas.

Penggunaanya terkenal diseluruh industri untuk pekerjaan yang luas dari produksi

daya mekanis sampai penggunaan proses dan pemanasan ruangan.

Alasan dari penggunaan Steam adalah :

• Steam dapat dengan mudah dan murah untuk didistribusikan ke titik

penggunaan

• Steam mudah dikendalikan

• Energinya mudah ditransfer ke proses

• Plant steam yang modern mudah untuk dikendalikan

(18)

Dengan meningkatnya suhu dan air mendekati kondisi didihnya, beberapa

molekul mendapatkan energi kinetik yang cukup untuk mencapai kecepatan yang

membuatnya sewaktu-waktu lepas dari cairan ke ruang diatas permukaan,

sebelum jatuh kembali ke cairan. Pemanasan lebih lanjut menyebabkan eksitasi

lebih besar dan sejumlah molekul dengan energi cukup untuk meninggalkan

cairan jadi meningkat.

Dengan mempertimbangkan struktur molekul cairan dan uap, masuk akal

bahwa steam lebih kecil dari air, sebab molekul steam terpisah jauh satu dengan

yang lainnya. Ruang yang secara tiba-tiba terjadi diatas permukaan air menjadi

terisih dengan molekul steam yang kurang padat.

Jika jumlah molekul yang meninggalkan permukaan cairan lebih besar dari

yang masuk kembali, maka air menguap dengan bebasnya. Pada titik ini air telah

mencapai titik didihnya atau suhu jenuhnya, yang dijenuhkan oleh energi panas.

Jika tekanannya tetap, penambahan lebih banyak panas tidak mengakibatkan

kenaikan suhu lebih lanjut namun menyebabkan air membentuk steam jenuh.

Suhu air mendidih dengan steam jenuh dalam sistem yang sama adalah sama,

akan tetapi energi panas per satuan massanya lebih besar pada steam. Pada

tekanan atmosfir suhu jenuhnya adalah 1000C.

Tetapi, jika tekanannya bertambah, maka akan ada penambahan lebih

banyak panas yang peningkatan suhu tanpa perubahan fase. Oleh karena itu,

kenaikan tekanan secara efektif akan meningkatkan energi air dan suhu jenuh.

Hubungan antara suhu jenuh dan tekanan dikenal sebagai kurva steam jenuh

(19)

Gambar 2.1 kurva steam jenuh

Air dan steam dapat berada secara bersamaan pada berbagai tekanan pada

kurva ini, keduanya akan berada pada suhu jenuh. Steam pada kondisi diatas

kurva jenuh dikenal dengan superheated steam / steam lewat jenuh :

• Suhu diatas suhu jenuh disebut derajat steam lewat jenuh

• Air pada kondisi dibawah kurva disebut air sub-jenuh

Jika steam dapat mengalir dari boiler pada kecepatan yang sama dengan

yang dihasilkannya, penambahan panas lebih lanjut akan meningkatkan laju

produksinya. Jika steam yang sama tertahan tidak meninggalkan boiler, dan

jumlah panas yang masuk dijaga tetap, energi yang mengalir ke boiler lebih besar

dari energi yang mengalir keluar. Energi berlebih ini akan menaikan tekanan,

yang pada gilirannya akan menyebabkan suhu jenuh meningkat, karena suhu

(20)

2.2 Kualitas Steam

Steam harus tersedia pada titik penggunaan :

• Dalam jumlah yang benar untuk menjamin bahwa aliran panas yang

memadai tersedia untuk perpindahan panas

• Pada suhu dan tekanan yang benar, atau akan mempengaruhin kinerja

• Bebas dari udara dan gas yang dapat mengembun yang dapat menghambat

perpindahan panas

• Bersih, karena kerak ( misal korosi atau endapan karbonat ) atau kotoran

dapat meningkatkan laju erosi pada lengkungan pipa orifice kecil dari

Steam Traps dan Valve

• Kering, dengan adanya tetesan air dalam steam akan menurunkan entalpi

penguapan aktual, dan juga akan mengakibatkan pembentukan kerak pada

dinding pipa dan permukaan perpindahan panas.

2.3 Sistem Distribusi Steam

Sistem distribusi steam merupakan hubungan penting antara pembangkit

steam dan pengguna steam. Terdapat berbagai macam metoda untuk membawa

steam dari pusat sumber ke titik penggunaan. Pusat sumber mungkin berupa ruang

boiler atau pengeluaran. Boiler dapat menggunakan bahan bakar primer karosene

( minyak tanah ). Sistem distribusi steam yang efisien adalah penting untuk

(21)

menggunakan steam. Pemasangan dan perawatan sistem steam merupakan hal

penting dan harus dipertimbangkan mulai tahap perancangan.

Ketika steam mengembun didalam proses, kondensat dialirankan kembali

kedalam pipa suplai air boiler. Kondensat memiliki volume yang sangat kecil

dibandingkan dengan steam, dan hal ini menyebabkan penurunan tekanan, yang

membuat steam mengalir melalui pipa – pipa. Steam yang dihasilkan pada boiler

harus dibawa melalui pipa kerja ke titik dimana energi panasnya diperlukan.

Pada awalnya hanya terdapat satu atau lebih pipa utama, atau ‘Saluran

Pipa Steam’, yang membawa steam dari boiler kearah plant yang menggunakan

steam. Pipa – pipa cabang yang kecil membawa steam ke masing – masing

peralatan. Pipa kerja pada mulanya lebih dingin dari pada steam, sesampai panas

dipindahkan dari steam ke pipa. Udara disekitar pipa –pipa juga sebelumnya lebih

dingin dari steam, kemudian pipa kerja akan mulai memindahkan panas steam ke

udara.

Steam yang berkontak dengan pipa yang lebih dingin akan mulai

mengembun dengan segera. Pada saat start-up, laju kondensasi akan berada pada

nilai maksimumnya, hal ini merupakan waktu dimana terjadi perbedaan suhu yang

maksimum antara steam dan pipa kerja. Laju kondensasi ini biasanya disebut

Beban Permulaan’.

Begitu pipa kerja telah dihangatkan, perbedaan suhu antara steam dan pipa

(22)

pipa dan dibawa oleh aliran steam yang dibantu oleh gaya gravitasi, karena sudut

kemiringan pada saluran pipa steam dibuat turun pada arah aliran steam.

Kondensat kemudian harus dikeluarkan dari berbagai titik strategis pada saluran

pipa steam.

Ketika valve pada pipa steam yang melayani bagian plant yang

menggunakan steam dibuka, steam mengalir dari sistem distribusi masuk ke plant

dan terjadi lagi kontak dengan permukaan yang lebih dingin. Steam kemudian

memindahkan energinya dan menghangatkan peralatan dan produk ( Beban

Permulaan ), dan bila telah mencapai suhunya, pemindahan panas berlanjut ke

proses ( Beban Berjalan ).

Sekarang terdapat pasokan steam yang sinambung dari boiler untuk

mencukupi beban terhubung dan untuk menjaga pasokan ini, harus dihasilkan

steam yang lebih banyak lagi. Untuk memenuhi kebutuhan ini, dibutuhkan air

yang lebih banyak untuk dipasok ke boiler sebagai air make up yang sebelumnya

sudah diuapkan menjadi steam. Kondensat yang terbentuk dalam pipa distribusi

steam dan dalam peralatan proses dapat dipakai sebagai pasokan sebagai air

umpan panas boiler.

Distribusi tekanan steam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, dan dibatasi

oleh:

• Tekanan kerja maksimum yang aman bagi boiler

(23)

Ketika steam melewati pipa distribusi, maka steam tidak dapat

menghindari kehilangan tekanannya karena :

• Tahanan gesekan / friksi didalam pipa.

• Kondensasi / pengembunan yang terjadi didalam pipa ketika panas

dipindahkan kelingkungan.

Komponen penting pada sistem distribusi akan dijelaskan pada bagian

berikut:

• Pipa – pipa

• Titik pengeluaran ( Drain )

• Jalur cabang

• Saringan / Strainers

• Saringan / Filters

• Pemisah / Separator

• Steam traps

(24)

2.4 Pipa – pipa

2.4.1 Bahan pipa

Pipa sistem steam biasanya dibuat dari baja karbon. Bahan yang sama juga

dapat digunakan untuk jalur kondensat, walaupun pipa tembaga lebih disukai oleh

beberapa industri. Untuk saluran pipa steam lewat jenuh yang bersuhu tinggi,

ditambahkan bahan campuran seperti Chromium untuk memperbaiki kuat tarik

dan resistansi terhadap golakan pada suhu tinggi. Biasanya pipa dipasok dengan

panjang 6 meter.

2.5 Strainers

Dengan semakin meningkatnya persaingan pasar, penekanan lebih banyak

ditujukan pada pengurangan penghentian pabrik dan perawatan. Dalam sistem

steam dan kondensat, kerusakan pabrik seringkali diakibatkan oleh kotoran –

kotoran baik yang berupa padat,cair atau gas pada saluran pipa. Strainers adalah

peralatan yang menangkap padatan tersebut dalam cairan atau gas dan melindungi

peralatan dari pengaruh–pengaruh yang membahayakan, dengan begitu

mengurangi waktu penghentian dan perawatan. Strainer harus dipasang pada

bagian hulu pada setiap Steam traps, pungukur aliran dan valve kendali.

Strainer dapat dikelompokkan kedalam dua tipe utama menurut bentuk dan

susunan badannya : Yakni tipe-Y dan tipe keranjang/ basket. Contohnya dari tipe

(25)

Gambar 2.2 Strainer Jenis-y

Gambar 2.3 Strainer Jenis Keranjang/Basket

Untuk steam, strainer tipe-Y merupakan standar yang umum dan banyak

digunakan dimana-mana. Strainer tipe-Y pada steam horisontal atau jalur gas

yang dipasang secara horisontal. Cara ini mencegah air terkumpul dalam pocket,

membantu mencegah terbawanya tetesan air yang dapat menyebabkan erosi dan

mempengaruhi proses perpidahan panas. Bentuk pocket harus mengarah turun

secara tegak lurus.

(26)

Pemasangannya tidak memungkinkan pada aliran yang naik, dimana strainer

harus dipasang dengan bukaan pocket menuju kebawah dan kotorannya turun

dalam pipa.

2.6 Filter

Filter digunakan untuk membuang partikel-partikel yang lebih kecil. Jika

strainer membuang seluruh partikel yang terlihat didalam steam, partikel yang

lebih kecil juga perlu dibuang sebagai contohnya adalah dalam beberapa

penggunaan berikut :

• Bila dilakukan injeksi steam langsung ke proses dimana kotoran dapat

menyebabkan pencemaran produk.

Contoh : Pada industri makanan, dan untuk sterilisasi peralatan proses

dalam industri obat-obatan.

• Dimana steam kotoran akan menyebabkan penolakan produk atau hasil

proses karena noda atau penumpukan partikel yang terlihat.

Contoh : Mesin sterilisasi dan mesin kertas / kardus.

• Dimana emisi partikel minimum diperlukan dari pelembab steam.

Contoh : Pelembab yang digunakan dalam lingkungan “bersih”.

• Untuk penurunan kandungan air steam, menjamin pasokan yang kering

(27)

Filter yang digunakan dalam sistem steam biasanya terdiri dari elemen

filter dari baja tahan korosi. Prosesnya menghasilkan struktur berpori yang sangat

halus dalam baja tahan korosi, yang membuang berbagai partikel dari fluida yang

melewatinya. Sifat pori-pori dari elemen filter akan menciptakan penurunan

tekanan yang lebih besar yang melewati filter yang terdapat pada strainer dengan

ukuran sama. Filter mudah rusak apabila laju aliran yang berlebih dan melewati

batasan yang ditentukan oleh pihak pembuatnya.

Dengan memasang pengukur tekanan pada sisi filter sebelah manapun,

penurunan tekanan yang melintas filter dapat diukur, yang kemudian dapat

digunakan untuk mengidentifikasi saat filter memerlukan pembersihan. Sebagai

alternatif terhadap hal ini adalah dengan memasang saklar tekanan pada sisi aliran

bawah filter. Ketika tekanan aliran bawah berkurang dibawah tingkat yang sudah

diatur sedemikian rupa, cahaya tanda bahaya akan menyala didalam ruang kendali

yang memberi sinyal kepada operator yang kemudian dapat membersihkan filer.

2.7 Pemisah / Separator

Separator digunakan untuk menghilangkan tetesan air dari steam. Steam

basah mengandung sejumlah air, dan merupakan salah satu perhatian utama pada

berbagai sistem steam. Steam basah ini dapat menurunkan produktivitas pabrik

dan kualitas produk dan dapat menyebabkan kerusakan pada hampir semua pabrik

dan peralatan. Kandungan air dari steam yang dihasilkan oleh boiler akan terus

(28)

air. Steam yang mengalir diatas air ini dapat berubah menjadi gelombang. Ujung

gelombang tersebut akan pecah, melemparkan tetesan kondensat ke aliran steam.

Keberadaan air dalam steam dapat menyebabkan sejumlah masalah :

• Air merupakan penghalang yang sangat efektif terhadap perpindahan

panas, dan kehadirannya dapat menurunkan produktivitas pabrik dan

kualitas produk.

• Tetesan air yang berjalan pada kecepatan steam yang tinggi akan

meng-erosi ruang valve dan sambungan-sambungan, suatu kondisi yang dikenal

dengan wiredrawing. Tetesan air juga akan meningkatkan korosi.

• Pembentukan kerak yang meningkat pada pipa dan permukaan pemanasan

dari bahan pencemaran terbawa dalam tetesan air.

• Operasi yang tidak menentu dari valve pengendali dan pengukur aliran /

flor meter.

• Kegagalan valve dan pengukur aliran karena pemakaian yang cepat atau

hantaman air.

Walaupun terdapat berbagai desain separator, pada dasarnya digunakan

untuk menghilangkan kadar air dalam aliran steam. Contoh dari tipe Separator

(29)

Gambar 2.4 Separator Tipe Baffle

2.8 Ventilasi udara

Jika udara tercampur dengan steam dan mengalir bersamaan, kantong

udara akan tetap tinggal pada permukaan penukaran panas dimana steam

terkondensasikan. Secara perlahan, sebuah lapisan tipis yang membentuk sebuah

selimut isolasi.

Bilamana udara ditambahkan ke steam, kandungan panas dari volume

campuran lebih rendah dari steam murni dengan volume yang sama, sehingga

suhu campuran rendah, keberadaan udara memiliki pengaruh ganda :

• Udara memberikan resistansi terhadap perpindahan panas melalui

(30)

Udara yang ada didalam pipa steam dan peralatan steam pada saat start-up.

Bahkan jika sistem diisi dengan steam murni ketika digunakan, steam yang

terkondensasikan akan menyebabkan keadaan vakum dan menarik udara ke pipa

pada saat operasi berhenti. Udara dapat juga masuk ke sistem tercampur dalam air

umpan. Pada suhu 800C, air dapat larut sekitar 0,6% volume,dari udara.

Tanda-tanda adanya udara adalah:

• Menurunnya hasil produksi secara berangsur-angsur pada berbagai

peralatan yang dipanaskan oleh steam

• Gelembung udara dalam kondensat

• korosi

Sebuah alat ventilasi udara yang dipasang pada suatu tangki ruang steam

atau pada ujung pipa saluran steam akan terbuka ketika ada udara (Gambar 2.5).

Untuk pembuangan udara yang maksimal, pembuangannya harus sebebas

mungkin.

(31)

Jika jalur buangan kondensat dari sebuah trap meningkat ke tingkat yang

tertinggi, jalur yang banjir akan menggangu tekanan balik pada trap dan ventilasi

udara dalam membuang udara jadi berkurang, terutama pada saat start-up. Hal ini

sama juga bila ventilasi udara terintegrasikan didalam steam trap. Bila bentuk

penggunaan ruang steam dan lokasi saluran masuk steam menyebabkan hampir

semua udara meninggalkan saluran keluar kondensat, maka jalur pembuangan

(32)

BAB III

PERANGKAP UAP (STEAM TRAP)

3.1. Pengertian Perangkap Uap

Perangkap uap atau yang sering disebut dengan steam trap merupakan

peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan air dari uap dimana air ini tidak

ada gunanya bahkan akan memberikan hambatan pada aliran uap atau dapat

menimbulkan kerugian lainnya.

Perangkap uap ini ditempatkan pada tempat terendah dari suatu jalur

perpipaan atau dipasang pada kantung pipa yang disebut “drip leg”, dimana cara

kerja dari steam trap adalah :

1. Perangkap uap pada daerah jalur pipa yang terendah dimana air dianggap

telah mengantong pada kantong pipa (drip leg).

2. Perangkap uap ini akan mengosongkan air ke sistem uap yang mempunyai

tekanan yang lebih rendah.

3. Sistem perangkap yang tertutup adalah pengosongan air menggunakan

katup – katup pada sisi perangkap tersebut.

4. Menggunakan saringan (stariner) seandainya sistem perangkap ini belum

menggunakannya.

(33)

3.2. Klasifikasi Perangkap Uap

Ada empat jenis perangkap uap yang telah muncul yang sekarang mengisi

banyak industri dan persyaratan proses. jenis – jenis tersebut adalah :

1. Inverted Bucket Traps

2. Thermostatic Traps

3. Float and Thermostatic Traps

4. Disc Traps

Penjelasan dari ke empat jenis perangkap uap sebagai berikut :

3.2.1. Inverted Bucket Traps

Sesuai dengan namanya perangkap tersebut menggunakan sudu (kipas)

terbalik yang biasanya terbenam dan melampung hanya ketika steam ada. Kipas

terbenam ketika volume dari kondensat (perubahan wujud zat gas atau uap

menjadi air) melebihi level cairan yang ditetapkan ketika kipas terbenam, katup

otomatis akan terbuka.

Kondensat masuk perangkap dan mengalir kebawah dasar dari kipas

mengisi ruang perangkap, sisi kipas sama sekali terbenam dari kondensat

disalurkan terus pada bagian atap. Ketika steam masuk perangkap berkumpul di

bawah kipas akan menyebabkannya menjadi ringan. Daya apung menyebabkan

kipas naik, demikian penutupan katup oleh pengembalian itu kepusat. Air dan

CO2 melalui sebuah lubang angin pada bagian atas kipas terus – menerus mengalir

(34)

Tipe thermostatic air pelepasan dapat di instalasi diatas inverted bucket

trap dan dipararel. Inverted bucket trap di instalasi dengan tekanan sensitif biasa.

Alat pengosongan bebas dari condensat ketika steam telah mati. Inverted bucket

trap baik menangani kotoran dan kerak karena katup ditempatkan dibagian atas.

Sebuah Inverted bucket trap berfungsi sepanjang atau selama perbedaan tekanan

positif. Walaupun pengurangan kapasitas perangkap,tekanan balik hingga 99%,

tidak menyebabkan perangkap blow open ( Penghembusan terbuka dan buang

energi).

Karena inverted bucket trap mempunyai layanan paling panjang dari

banyak tipe perangkap uap. Contoh dari inverted bucket trap dapat dilihat pada

Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Inverted Bucket Traps

3.2.2. Thermostatic Traps

Thermostatic trap beroperasi pada temperatur berbeda antara uap dan

kondensat dingin dan air. Saat strat – up kondensat dan air didorong didepan dari

(35)

dalam perangkap bertambah dengan cepat dan memanaskan cairan. Cairan

mendidih, tekanan uap bagian dalam bertambah, ketika tekanan menjadi seimbang

dengan tekanan uap dalam badan perangkap, efek dari penghembus menyebabkan

elemen memuai menutup katup. Temperatur dalam perangkap menurun beberapa

derajat dibawah temperatur uap jenuh, kondensat menjadi turun dibagian dalam

perangkap. ketidak seimbangan tekanan memusat penghembus, demikian bukaan

katup.

Perpindahan dari katup perangkap juga disebabkan oleh perubahan pada

temperatur dalam uap dan kondensat mengalir terus ke perangkap, ketika

perbedaan temperatur antara kondensat dan uap kecil, tekanan uap bagian dalam

penghembus menjadi memuai dengan rapat menutup katub.

Industri thermostatic steam trap dengan normal kecepatan pengoperasian

pada temperatur dari 0 hingga 300 Psig dan dibuat dengan stainless steel, karbon

steel dan gas iron langsung. dapat digunakan untuk venting air dari sebuah sistem

uap ketika instalasi disamping dan menempel dibawah kondensat perangkap.

Ketika air berkumpul, temperatur menurun dan thermostatic air vent

dengan otomatis melepaskan air agak sedikit kebawah tempeatur uap pada semua

pengoperasian tekanannya dari 0 sampai 300 Psig. Contoh dari Thermostatic

(36)

3.2.3. Float and Thermostatic Traps

Tipe ini kombinasi dari steam trap dari dua prinsip yaitu thermostatic dan

berat jenis. Operasi steam trap relatif sederhana. Sebuah katup dengan sebuah bola

pelampung actuator drain kondensat, ketika cairan mencapai level yang ditetapkan

dalam perangkap. Ketika arus dari kondensat dikurangi, pelampung turun

sebagian menutup katup penampung kecepatan aliran. Bagian atas dari perangkap

adalah thermostatic elemen (mirip yang digunakan dengan thermostatic trap) yang

terbuka melepaskan semua udara dan non – kondensable gas itu segera

menyebabkan temperatur kecil turun dalam perangkap.

Float dan thermostatic traps terutama sekali baik ketika sistem sewaktu

mengoperasikan drain pada pengaturan tekanan steam dan ketika udara, air, atau

produk dipanaskan pada temperatur dibawah 2120F. Float dan thermostatic traps

dipersiapkan sebelum star- up dan pada beban yang sangat ringan dan dengan

efisien operasi melawan tekanan balik. Katup kondensat pada tipe ini ditempatkan

dibagian bawah sasaran penyumbat ketika kotoran dan kerak ada. Strainer akan

digunakan melindungi perangkap. Strainer harus terus – menerus dipelihara. Jika

partikel kotoran mencegah katup dari penutup, energi uap dibuang sebelum

kondisi ditemukan dan diperbaiki. Contoh dari Float dan Thermostatic Traps

terlihat pada Gambar 3.3.

(37)

3.2.4. Disc Traps

Disc trap adalah beroperasi berdasarkan kecepatan kondensat dan udara

masuk perangkap dan melalui sebuah control chamber, dan beberapa

rancangan,isolasi chamber. Pengaruh dari kondensat mangangkat disc dari inlet

orifice, mengijinkan kondensat mengalir terus ke outlet. Ketika uap mendekati

inlet orifice, arus itu kecepatannya lebih tinggi dibanding dengan kondensat, dan

demikian tekanan antara disc dan dudukan permukaan dikurangi. Arus itu

menahan dudukan selama waktu tekanan ruang diatas disc ( closing force ) lebih

besar dibanding jumlah dari inlet dan waktu tekanan balik masing – masing

bekerja ( opening force ).

Perangkap close selama kondensat dekat temperatur uap masuk inlet

orifice. kondensat dapat menutup perangkap, pencegahan buangan dari

non-kondensable gas, beberapa disc traps menggabungkan sebuah pilihan strainer

pelindung mencegah kotoran dari penyumbat orifice atau sebaliknya

menyebabkan kegagalan pemakaian dari penutupan toleransi bagian. Disc trap

normal kecepatan operasi pada tekanan dari 10 hingga 600 Psig dan dibuat dari

karbon steel dengan komponen stainless steel menahan korosi. Contoh dari Disc

(38)

3.3. Pemeliharaan Perangkap Uap (Steam Trap)

Dasar dari semua steam mempunyai fungsi yang sama. Dimana

membolehkan kondensat dan gas non-kondensable sewaktu proses perpindahan

panas terjadi. Tujuan dari steam trap adalah menyimpan uap dalam elemen panas

dan melepaskan non-kondensable dan kondensat. Prinsip pertimbangan bentuk

adalah menimbangkan kecepatan dari control pada bagian input dengan keluaran

kondensat.

3.3.1. Menemukan Kegagalan Perangkap Uap (Steam Trap)

Banyak peralatan sebuah steam traps dapat gagal jika steam trap gagal

tertutup. Peralatan yang seharusnya di drain akan banjir dan proses perpindahan

panas akan stop, apa pun produk yang diproduksi akan tidak lama hingga di

tetapkan standart kuantitasnya. Jika perangkap gagal terbuka, disana akan ada

pembuangan energi, steam tidak akan sama sekali dikonsumsi atau kondensasi

dalam exchanger dan steam akan blow through. Oleh karena itu sebuah

pemeliharaan perseorangan membuat secara berkala memeriksa dasar instalasi

dari steam trap.

3.4. Kegunaan Uap

Hal yang penting ialah bahwa pelayanan harus diberikan dalam jumlah

yang cukup serta kualitas yang memadai yang dibutuhkan dalam seluruh proses

produksi. Beberapa pelayanan tidak hanya dibutuhkan oleh satu macam proses

dalam pabrik,sehingga agar pelayanan ekonomis maka keseluruhan pelayanan

diadakan di pusat pabrik baru kemudian di distribusikan. Contoh dalam

(39)

saling berhubungan, sehingga suplai tersedia secara lebih meyakinkan. Jelaslah

bahwa pelayanan- pelayanan ini penting dan harus diusahakan tetap berada pada

kondisi baku yang tinggi, karena kerusakan yang terjadi pada alat-alat pelayanan

ini akan banyak mempengaruhi keseluruhan proses-proses pabrik. Kegunaan uap

air adalah menyuplai panas untuk keperluan reaksi – reaksi proses pengeringan

bahan, pemanasan serta untuk penyemprotan. Temperatur yang dibutuhkan dalam

proses akan menentukan tekanan uap yang dibutuhkan dalam beberapa proses

besar tekanan. Uap air yang dihasilkan dari boiler akan digunakan untuk

menggerakkan sebuah turbin pembangkit.

Uap air yang dihasilkan dari suatu peralatan dengan cara yang sama

sebagaimana zat kimia dihasilkan. Bahan baku (air) di uapkan dibawah kondisi

tekanan tertentu, dengan panas yang dihasilkan dari pembakaran minyak, gas,

atau arang. Tugas dari operator boiler ialah untuk memastikan tingkat kemurnian

produk akhir pada tekanan serta jumlah ( liter per jam ) yang dibutuhkan.

Biasanya terdapat waktu luang dalam kapasitas operasi yang dapat

digunakan untuk pelaksanaan pembongkaran dan pemeliharaan. Biasanya uap air

didistribusikan pada tekanan yang lebih tinggi dari pada yang dibutuhkan suatu

peralatan dan lalu di suplai melalui katup pengurangan. Hal ini dimaksudkan

untuk menanggulangi kehilangan tekanan selama distribusi dan agar tekanan

untuk proses dapat diusahakan tetap. Beberapa peralatan mungkin membutuhkan

tekanan uap air yang berbeda-beda dan dapat disuplai melalui beberapa katup

(40)

Satu hal yang penting dari setiap sistem uap air ialah pengeluaran

kondensat. Uap air paling banyak ditetapkan untuk keperluan pemanasan. Panas

laten penguapan yang terjadi saat uap air itu mengalami kondensasi merupakan

hal yang penting. Dengan perkataan lain, terdapat kondensat panas yang tertinggal

yang harus dikeluarkan untuk melapangkan jalan bagi uap yang lebih banyak.

Keuntungannya ialah bahwa kondensat tersebut panas dan memiliki kemurnian

yang sama dengan air yang dipakai dan dimasukkan kedalam boiler sehingga

kondensat dapat dikumpulkan dan dikembalikan ke boiler.

Sistem distribusi uap air yang baik antara lain menjamin uap air yang

dikirimkan ke peralatan berada dalam keadaan kering (bebas dari titik – titik air).

Disamping itu juga menjamin uap air yang terperangkap tersebut terletak pada

titik terendah dari uap air utama yang berfungsi mengeluarkan kondensat –

kondensat yang terakumulasi didalam kondesat utama tanpa kehilangan uap air.

Seluruh kondensat biasanya harus dikembalikan ke boiler tanpa di sertai resiko

terkontaminasi.

Karena itu kondensat tidak dikumpulkan dari pelapis – pelapis bejana yang

memiliki banyak pelayanan atau lebih dari satu pelayanan. Perangkap uap air atau

katup – katup penyaring yang melindungi perangkap tersebut sering terhalang

oleh timbunan karat atau kotoran, oleh karena itu hal yang harus dilakukan adalah

pemasangan katup by pass yang dapat dilewatkan kondensat pada saat katup –

katup penyaringan dibersihkan. hal yang terpenting adalah katup by pass harus

benar – benar tertutup kecuali pada saat katup penyaringn atau perangkap uap air

(41)

3.5. Boiler

3.5.1. Proses Kerja Boiler

Ketel uap adalah pesawat atau bejana yang disusun untuk mengubah air

menjadi uap dengan jalan pemanasan. Energi kalor yang dibangkitkan dalam

sistem boiler memiliki nilai tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan

pemanfaatan steam yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem

boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur rendah (low pressure), dan

tekanan-temperatur tinggi (high pressure), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang

keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan

cairan dan menjalankan suatu mesin atau membangkitkan energi listrik dengan

merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator

sehingga menghasilkan energi listrik (power boilers).

Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang

memanfaatkan tekanan temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik,

kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat

dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.

Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan

bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai

dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan

(42)

dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem,

tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau

tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk

menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan

yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang

(43)

BAB IV

PROSES PEMELIHARAAN STEAM TRAP

Pada bab ini akan menjelaskan spesifikasi peralatan dan proses

pemeliharaan steam traps yang ada di Pabrik Mini PTKI-Medan.

4.1. Spesifikasi Peralatan

a. Perangkap Uap

Merek : Miyawak

Serial : Steam Trap Megco LTD

Type : ISA FCD

b. Ketel

Type : TU 200

Merek : Samson Boiler

Bahan Bakar : Karosene (minyak tanah)

Berat Ketel : 330 Kg

Tekanan : 10 Kg/Cm2

(44)

Volume Air Pada Ketel : 53 Liter

Kapasitas Uap : 200 Kg/Jam

Gambar kontruksi Disc Traps terlihat pada gambar dibawah ini (Gambar

4.1).

Gambar 4.1 Konstruksi Disc Traps

4.2. Data Pengamatan Kerja Steam Trap

4.2.1. Waktu Kerja Steam Trap

Waktu kerja steam trap pada saat kondensat aktif tidak terpakai dimana

posisi katup – katup adalah katup 2 dan katup 3 terbuka penuh sedangkan katup 1

dan 4 tertutup penuh, telah dilakukan pengamatan sebanyak sepuluh kali mulai

dari steam trap I, II, dan III dengan menggunakan alat ukur waktu. Pada tabel

(Tabel 4.1) dapat kita lihat waktu pengamatan sebanyak sepuluh kali dan rata –

(45)

Steam Traps I Steam Trap II Steam Trap III

Rata-rata 82,7 detik Rata-rata 83,7 detik Rata-rata 13 detik

Tabel 4.1 Tabel Waktu Kerja Steam Trap

4.3. Proses Pemeliharaan Steam Trap

4.3.1. Perangkap Uap Yang Digunakan

Jenis perangkap uap yang digunakan ialah Type Disc Trap. Jenis

perangkap uap ini fungsinya ialah untuk menyingkirkan air dari uap dimana air ini

tidak ada gunanya bahkan akan memberikan hambatan pada aliran uap atau dapat

menimbulkan kerugian lainnya.

(46)

dari kondensat mengangkat disc dari inlet orifice, mengijinkan kondensat

mengalir terus ke outlet dengan terlebih dahulu melewati sebuah strainer

(penyaring) untuk menyaring kotoran – kotoran yang ikut masuk kedalam steam

trap. Ketika uap mendekati inlet orifice arus itu kecepatannya lebih tinggi

dibanding kondensat, dan demikian tekanan antara disc dan dudukan permukaan

dikurangi. Arus menahan seat selama waktu tekanan ruang diatas disc lebih besar

dibanding jumlah dari inlet dan waktu tekanan balik masing – masing bekerja.

Disc trap normal kecepatan operasi pada tekanan dari 10 hingga 600 Psig

dan dibuat dari carbon stell atau stainless steel housing dengan komponen

stainless stell menghindari terjadinnya korosi pada disc traps. Perangkap uap jenis

disc ini digunakan untuk mengeluarkan kondensat yang berjumlah sedikit jika

dibandingkan dengan jenis float yang banyak mengeluarkan kondensat.

4.3.2. Cara Kerja Perangkap Uap Jenis Steam Trap

Disc traps ini bekerja berdasarkan kecepatan kondensat dan udara masuk

perangkap dan melalui sebuah inlet orifice, control camber, dan beberapa

rancangan, isolasi chamber. Dimana pengaruh dari kondensat mengangkat disc

dari inlet orifice mengijinkan kondensat mengalir terus ke outlet. Didalam disc

traps ini terdapat strainer yang berfungsi sebagai pelindung untuk mencegah

kotoran dari penyumbat orifice.

Dan didalam disc traps juga terdapat sebuah bimetal, dimana bimetal ini

berfungsi untuk mengeluarkan kondensat yang berada didalam disc trap. Cara

(47)

membuat bimetal akan memuai, sehingga kondensat akan keluar dan bila suhu

didalam disc traps itu panasnya tidak mencukupi maka bimetal akan menyusut.

4.3.3. Prosedur Pengoperasian Steam Traps

Pada Gambar terdapat alat prosedur pengoperasian Steam traps, yaitu

katup Gate valve. Prosedur pengoperasian Steam Traps terlihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2 Prosedur pengoperasian Steam traps

Keterangan gambar :

1. Katub gate valve 1

2. Katub gate valve 2 1

2

5

4

(48)

5. Steam traps

a. Mengaktifkan Steam Trap

Keadaan :

i. Kondensat terpakai

ii.Kondensat tidak terpakai

b. Menonaktifkan Steam Trap

Keadaan :

i. Kondensat terpakai

ii.Kondensat tidak terpakai

c. Jenis Pekerjaan Pengoperasian

1. Keadaan Kondensat Terpakai

Aktif : Posisi katup – katup

i. Katup 2 dan katup 4 terbuka penuh

ii.Katup 1 dan katup 3 tertutp penuh

Non Aktif : Posisi katup – katup

i. Katup 1 dan katup 4 terbuka penuh

(49)

2. Keadaan Kondensat Tidak Terpakai

Aktif : Posisi katup – katup

i. Katup 2 dan katup 3 terbuka penuh

ii.Katup 1 dan katup 4 tertutp penuh

Non Aktif : Posisi katup – katup

i. Katup 1 dan katup 3 terbuka penuh

ii.Katup 2 dan katup 4 tertutup penuh

4.3.4. Pemeliharaan Perangkap Uap (Steam Trap)

Perawatan dan pemeliharaan memerlukan kerja sama yang erat dan

pengertian yang sangat penuh baik oleh bagian teknik maupun bagian produksi

khususnya dalam menangani masalah – masalah yang berkaitan antara satu sama

lainnya agar tercapai efisiensi yang paling tinggi, perawatan dan pemeliharaan ini

sedapat mungkin dilakukan pada saat peralatan tidak dipakai (dioperasikan).

Dimana pada steam trap type disc ini yang perlu dan paling penting untuk

dipelihara ialah pada bagian Strainer (saringan) yang terdapat pada bagian dalam

(50)

dalam steam trap tidak terhambat oleh kotoran – kotoran yang menempel pada

strainer (saringan) tersebut.

Dasar dari semua steam mempunyai fungsi yang sama. Dimana

membolehkan kondensat dan gas non-kondensable sewaktu holding steam dalam

sebuah peralatan dan proses perpindahan panas terjadi. Tujuan dari steam trap

adalah menyimpan uap dalam elemen panas dan melepaskan non-kondensable

dan kondensat. Sebuah steam traps dapat gagal jika steam trap gagal tertutup.

Peralatan yang seharusnya di drain akan banjir dan proses perpindahan panas akan

stop, apapun produk yang diproduksi akan tidak lama hingga di tetapkan standart

kuantitasnya. Jika perangkap gagal terbuka, disana akan ada pembuangan energi,

steam tidak akan sama sekali dikonsumsi atau kondensasi.

Sebuah sistem program pemeliharaan uap seharusnya menyediakan total

system training dan memasukkan sebuah manual referensi ditulis untuk

perusahaan/pabrik yang bersangkutan, jadi mereka akan mempunyai kepercayaan

kepada sebuah buku pedoman untuk yang akan mendatang. Sebaiknya, proggram

juga memasukkan videotape untuk menjelaskan teknik troubleshooting dan

penerapannya. Pada tempa workshop seharusnya juga dimasukkan pemeriksaan

keuangan pabrik dan personil ditunjukkan untuk bagaimana mengumpulkan data

ramalan program pemeliharaan sendiri. Masalah perbaikan dan kehilangan energi

didalam mendokumentasikan sebelum awal audit akan membayar untuk harga

(51)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan hasil kerja praktek yang dilakukan yaitu pemeliharaan

terhadap steam trap type disc yang terpasang pada rangkaian pipa jalur steam di

Pabrik Mini PTKI-Medan :

1. Perangkap uap (steam trap) yang terpasang pada jalur steam ini adalah

Type Disc karena dilihat dari bentuk serta konstruksi dari steam trap

tersebut dan juga dipakai pada jalur pipa untuk mengeluarkan

kondensat yang terdapat pada jalur pipa, sebab steam trap type disc ini

menampung sedikit kondensat.

2. Alasan dilakukan pemeliharaan dan pemasangan perangkap uap pada

rangkaian pipa jalur steam adalah :

a. Pada steam trap typr disc ini yang perlu dan paling penting

dipelihara adalah pada bagian strainer (saringan) yang berfungsi

untuk mencegah masuknya kotoran atau kerak kedalam steam trap

agar jalannya proses pada steam trap tidak terhambat.

b. Untuk mencegah kerusakan oleh karat atau kotoran-kotoran yang

(52)

c. Perangkap uap bekerja tergantung dari pada banyak sedikitnya

kondensat yang terdapat pada peralatan/perpipaan yang memasuki

perangkap uap tersebut.

5.2. Saran

1. Didalam instalasi perangkap uap pemasangan saringan atau strainer

seharusnya dilakukan untuk mencegah kotoran-kotoran atau kerak

masuk kedalam perangkap uap (steam trap).

2. Hendaknya pemeliharaan peralatan dilakukan sebaik mungkin untuk

menunjang proses produksi yang lancar.

3. Untuk pembuangan pengetesan aliran (start-up), pemasangan katup uji

(53)

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonnim, Kursus Teknologi Operasi Pabrik, Pusat Pendidikan dan

Pengembangan Industri Kimia Medan, 1987.

2. Saisuke, Ishimaru, Hasanuddin, Instrumentasi Mini Plant, Japan

International Cooperation Agency (JICA), 1987.

3. Instrument dan Proses Kontrol, Ir. Mansyur,Msi.

4.

Gambar

Gambar 2.1 kurva steam jenuh
Gambar 2.2 Strainer Jenis-y
Gambar 2.4 Separator Tipe Baffle
Gambar 2.5 Ujung Ventilasi Udara Otomatis Utama
+7

Referensi

Dokumen terkait