KARYA AKHIR
PEMELIHARAAN STEAM TRAP TYPE DISC YANG TERPASANG PADA RANGKAIAN PIPA JALUR STEAM
DI PABRIK MINI PTKI-MEDAN
Karya Akhir ini diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
OLEH
MHD. SYAH PUTRA LUBIS NIM : 065203005
PROGRAM DIPLOMA IV
TEKNOLOGI INSTRUMENTASI PABRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
PEMELIHARAAN STEAM TRAP TYPE DISC YANG TERPASANG PADA RANGKAIAN PIPA JALUR STEAM
DI PABRIK MINI PTKI-MEDAN
Oleh : Nip. 19690424 199701 1 002
Diketahui Oleh :
KETUA PROGRAM DIPLOMA IV TEKNOLOGI INSTRUMENTASI PABRIK
Fakultas Teknik USU
Ir. SURYA TARMIZI KASIM, M.Si. Nip. 19540531 198601 1 002
ABSTRAK
Steam Trap merupakan alat yg digunakan untuk menyingkirkan air dari
uap, dimana air ini tidak ada gunaya bahkan akan memberikan hambatan pada
aliran uap atau dapat menimbulkan kerugian lainnya. Perangkap uap ini
ditempatkan pada tempat terendah dari suatu jalur perpipaan atau dipasang pada
kantung pipa yg disebut Drip Leg.
Steam Trap pada daerah jalur pipa yg terendah dimana disitu dianggap air
mungkin telah menggantungkan pada kantung pipa (Drip Leg). Steam trap ini
akan mengosongkan air ke sistem uap yg mempunyai tekanan lebih rendah.
Sistem perangkap yg tertutup didalam pengosongan air menggunakan katup-katup
pada sisi perangkap tersebut. Gunakan saringan seandainya sistem perangkap ini
belum menggunakannya. Pasang katup uji untuk pembuangannya selama
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT, karena atas berkah
dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir ini dengan
baik.
Karya Akhir ini dibuat sebagai syarat kelulusan program Diploma IV
Teknologi Instrumentasi Pabrik di Universitas Sumatera Utara.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyusun Karya Akhir ini
dengan judul :
“PEMELIHARAAN STEAM TRAP TYPE DISC YANG TERPASANG PADA RANGKAIAN PIPA JALUR STEAM
DI PABRIK MINI PTKI-MEDAN”
Dengan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan kepada
penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan Karya Akhir ini, khususnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME, selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si, selaku Ketua Program Studi
Teknologi Instrumentasi Pabrik.
3. Bapak Rahmat Fauzi ST.MT, selaku Sekretaris Program Studi
Teknologi Instrumentasi Pabrik.
4. Bapak Drs. Hasdari Helmi, MT, selaku Kordinator Program Studi
5. Bapak Rahmat Fauzi ST.MT, selaku Dosen Pambimbing penulis yang
telah banyak memberikan bimbingan dalam penulisan Karya Akhir ini.
6. Bapak Drs. Hasdari Helmi, MT, selaku Dosen Wali.
7. Yang tercinta kedua orang tua saya, Ayahanda tercinta H.
ANWARDIN dan Ibunda tercinta Hj. NURAZIZAH serta Kakak dan
Adik saya tercinta. Terimakasih yang tak terhingga atas segala doa,
materi dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis.
8. Buat temen-teman seperjuangan Herlina, Rudiansyah Putra, Aan
Yunita, Rahma Sapitri, Rani Herawati, Mhd. Fadhli, Benari H.
Manurung, Andi Nova Suheri Gultom, Cipta Pratama, Junid
Sembiring, Jendrianta Simanjorang, Rahmat Azizi, Ilham, Indra Bakti,
yang telah memberikan dukungan kepada penulis sehingga karya akhir
ini selesai dengan baik.
Penulis menyadari bahwa karya akhir ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan karya akhir ini. Besar harapan penulis karya akhir ini dapat
bermanfaat bagi pembaca terutama bagi penulis.
Medan, Januari 2012
DAFTAR ISI
Daftar Gambar ... vii
Daftar Tabel ... viii
BAB I Pendahuluan I.1. Latar Belakang ... 1
II.7. Pemisah / Separator ... 16
II.8. Ventilasi Udara ... 18
BAB III Perangkap Uap (Steam Traps) III.1. Pengertian Perangkap Uap... 21
III.2. Klasifikasi Perangkap Uap ... 22
III.2.1. Inverted Bucket Traps ... 22
III.2.2. Thermostatic Traps ... 23
III.2.3. Float And Thermostatic Traps ... 25
III.2.4. Disc Traps ... 26
III.3. Pemeliharaan Perangkap Uap ... 27
III.3.1. Menemukan Kegagalan Perangkap Uap ... 27
III.4. Kegunaan Uap ... 27
III.5. Boiler ... 30
III.5.1. Proses Kerja Boiler ... 30
BAB IV Proses Pemeliharaan Steam Trap IV.1. Spesifikasi Peralatan ... 32
IV.2. Data Pengamatan Kerja Steam Trap ... 33
IV.2.1. Waktu Kerja Steam Trap ... 33
IV.3. Proses Pemeliharaan Steam Trap ... 34
IV.3.1. Perangkap Uap Yang Digunakan ... 34
IV.3.2. Cara Kerja Perangkap Uap ... 35
BAB V Kesimpulan dan Saran
V.1. Kesimpulan ... 40
V.2. Saran ... 41
Daftar Pustaka ... 42
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kurva Steam Jenuh ... 8
Gambar 2.2 Strainer Jenis Y... 14
Gambar 2.3 Strainer Jenis Keranjang / Basket ... 14
Gambar 2.4 Separator Tipe Baffle ... 18
Gambar 2.5 Ujung Ventilasi Udara Otomatis Utama ... 19
Gambar 3.1 Inverted Bucket Traps ... 23
Gambar 3.2 Thermostatic Traps ... 24
Gambar 3.3 Float Dan Thermostatic Traps ... 25
Gambar 3.4 Disc Traps ... 26
Gambar 4.1 Kontruksi Disc Traps ... 33
DAFTAR TABEL
Halaman
ABSTRAK
Steam Trap merupakan alat yg digunakan untuk menyingkirkan air dari
uap, dimana air ini tidak ada gunaya bahkan akan memberikan hambatan pada
aliran uap atau dapat menimbulkan kerugian lainnya. Perangkap uap ini
ditempatkan pada tempat terendah dari suatu jalur perpipaan atau dipasang pada
kantung pipa yg disebut Drip Leg.
Steam Trap pada daerah jalur pipa yg terendah dimana disitu dianggap air
mungkin telah menggantungkan pada kantung pipa (Drip Leg). Steam trap ini
akan mengosongkan air ke sistem uap yg mempunyai tekanan lebih rendah.
Sistem perangkap yg tertutup didalam pengosongan air menggunakan katup-katup
pada sisi perangkap tersebut. Gunakan saringan seandainya sistem perangkap ini
belum menggunakannya. Pasang katup uji untuk pembuangannya selama
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perangkap uap (Steam Trap) merupakan peralatan pelayanan distribusi uap
air. Satu hal yang penting dari setiap sistem uap air adalah pemeliharaan terhadap
perangkap uap (Steam Trap) tersebut agar dapat bekerja dengan baik sesuai
dengan sistem kerja dan terhindar dari kerusakan – kerusakan atau kemacetan
pada perangkap uap (Steam Trap) yang berakibat fatal bagi pelancaran proses
produksi pabrik dan juga pengeluaran kondensat panas yang terjadi pada saat uap
air mengalami kondensasi merupakan hal yang penting dengan perkataan lain,
terhadap kondensat yang tertinggal yang harus dikeluarkan untuk melapangkan
jalan bagi uap yang lebih banyak.
Dalam hal ini Steam Trap bermanfaat agar kondensat tersebut panas dan
memiliki kemurnian yang sama dengan air yang dipakai dimasukkan kedalam
boiler sehingga kondensat dapat dikumpulkan dan dikembalikan ke boiler.
Dimana aktifitas tersebut dapat mengurangi sejumlah percikan – percikan air
tersebut terperangkap terletak pada titik terendah dari uap air yang berfungsi
mengeluarkan kondensat.
Pelayanan dalam berbagai industri di definisikan sebagai suplai bahan –
bahan tambahan dan fasilitas – fasilitas yang diperlukan untuk menunjang proses
produksi. Hal yang terpenting ialah bahwa pelayanan harus diberikan dalam
jumlah yang cukup serta kualitas yang memadai dimana didalam setiap produksi
Jadi jelaslah bahwa pelayanan – pelayanan ini penting harus diusahakan
tetap pada kondisi baku yang tinggi, karena kerusakan – kerusakan yang terjadi
pada alat – alat pelayanan ini banyak mempengaruhi atau keseluruhan proses –
proses pabrik.
Perangkap uap (Steam Trap) sangat memegang peranan penting didalam
proses produksi maka penulis tertarik untuk mempelajari dan membahas
mengenai pemeliharaan terhadap Steam Trap yang terdapat di laboratorium pabrik
mini PTKI Medan dengan judul :
“PEMELIHARAAN STEAM TRAP TYPE DISC YANG TERPASANG PADA RANGKAIAN PIPA JALUR STEAM
DI PABRIK MINI PTKI – MEDAN”
1.2.Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dan manfaat penulisan karya akhir ini adalah :
a. Untuk menentukan jenis perangkap uap ( Steam Trap ) yang
digunakan.
b. Untuk mengetahui peralatan – peralatn pendukung kerja perangkap
uap ( SteamTtrap ).
c. Mempelajari sistem kerja perangkap uap ( SteamTtrap ).
d. Mempelajari pemeliharaan terhadap perangkap uap ( SteamTtrap ).
1.3.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam karya akhir ini adalah
sebagai berikut :
a. Jenis perangkap uap (Steam Trap) yang digunakan pada perpipaan
penyaluran uap di pabrik mini PTKI Medan
b. Tindakan pemeliharaan yang harus dilakukan terhadap perangkap uap
(Steam Trap) agar dapat berjalan dengan baik.
1.4.Batasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka penulis perlu membatasi
masalah yang akan di bahas, adapun batasan masalah dalam karya akhir ini
adalah:
a. Mempelajari jenis – jenis perangkap uap yang di gunakan pada
perpipaan uap.
b. Membahas mengenai cara pemeliharaan pada perangkap uap (Steam
Trap).
c. Mempelajari sistem kerja perangkap uap ( SteamTtrap ).
1.5.Metode Penulisan
Metode penulisan yang dipergunakan dalam penulisan karya akhir ini
antara lain sebagai berikut :
a. Pengamatan langsung dan mengambil data atau informasi dari Pabrik
b. Mengambil bahan – bahan dari buku referensi, jurnal, artikel yang ada
di internet yang berhubungan dengan makalah ini.
1.6.Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penulisan, batasan masalah,
metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai teori – teori dasar yang
diperlukan dalam karya akhir diantaranya menjelaskan
mengenai perangkap uap (Steam Trap) secara umum.
BAB III : PERANGKAP UAP (STEAM TRAP)
Membahas perangkap uap dimana bab ini menjelaskan
tentang perangkap uap, klasifikasi perangkap uap, dan
bagian – bagian yang ada pada perangkap uap tersebut.
BAB IV : PROSES PEMELIHARAAN STEAM TRAP
Pada bab ini menguraikan tentang proses pemeliharaan
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Dasar
Steam merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari teknologi
modern. Tanpa steam, maka industri makanan kita, tekstil, bahan kimia, bahan
kedokteran,daya, pemanasan dan transportasi tidak akan ada atau muncul seperti
sekarang ini. steam memberikan suatu cara pemindahan sejumlah energi yang
terkendali dari suatu pusat, ruang boiler yang otomatis, dimana energi dapat
dihasilkan secara efisien dan ekonomis, sampai ke titik penggunaan. Steam yang
bergerak mengelilingi pabrik dianggap sama dengan transportasi dan penyediaan
energi. untuk beberapa alasan, steam digunakan untuk membawa energi panas.
Penggunaanya terkenal diseluruh industri untuk pekerjaan yang luas dari produksi
daya mekanis sampai penggunaan proses dan pemanasan ruangan.
Alasan dari penggunaan Steam adalah :
• Steam dapat dengan mudah dan murah untuk didistribusikan ke titik
penggunaan
• Steam mudah dikendalikan
• Energinya mudah ditransfer ke proses
• Plant steam yang modern mudah untuk dikendalikan
Dengan meningkatnya suhu dan air mendekati kondisi didihnya, beberapa
molekul mendapatkan energi kinetik yang cukup untuk mencapai kecepatan yang
membuatnya sewaktu-waktu lepas dari cairan ke ruang diatas permukaan,
sebelum jatuh kembali ke cairan. Pemanasan lebih lanjut menyebabkan eksitasi
lebih besar dan sejumlah molekul dengan energi cukup untuk meninggalkan
cairan jadi meningkat.
Dengan mempertimbangkan struktur molekul cairan dan uap, masuk akal
bahwa steam lebih kecil dari air, sebab molekul steam terpisah jauh satu dengan
yang lainnya. Ruang yang secara tiba-tiba terjadi diatas permukaan air menjadi
terisih dengan molekul steam yang kurang padat.
Jika jumlah molekul yang meninggalkan permukaan cairan lebih besar dari
yang masuk kembali, maka air menguap dengan bebasnya. Pada titik ini air telah
mencapai titik didihnya atau suhu jenuhnya, yang dijenuhkan oleh energi panas.
Jika tekanannya tetap, penambahan lebih banyak panas tidak mengakibatkan
kenaikan suhu lebih lanjut namun menyebabkan air membentuk steam jenuh.
Suhu air mendidih dengan steam jenuh dalam sistem yang sama adalah sama,
akan tetapi energi panas per satuan massanya lebih besar pada steam. Pada
tekanan atmosfir suhu jenuhnya adalah 1000C.
Tetapi, jika tekanannya bertambah, maka akan ada penambahan lebih
banyak panas yang peningkatan suhu tanpa perubahan fase. Oleh karena itu,
kenaikan tekanan secara efektif akan meningkatkan energi air dan suhu jenuh.
Hubungan antara suhu jenuh dan tekanan dikenal sebagai kurva steam jenuh
Gambar 2.1 kurva steam jenuh
Air dan steam dapat berada secara bersamaan pada berbagai tekanan pada
kurva ini, keduanya akan berada pada suhu jenuh. Steam pada kondisi diatas
kurva jenuh dikenal dengan superheated steam / steam lewat jenuh :
• Suhu diatas suhu jenuh disebut derajat steam lewat jenuh
• Air pada kondisi dibawah kurva disebut air sub-jenuh
Jika steam dapat mengalir dari boiler pada kecepatan yang sama dengan
yang dihasilkannya, penambahan panas lebih lanjut akan meningkatkan laju
produksinya. Jika steam yang sama tertahan tidak meninggalkan boiler, dan
jumlah panas yang masuk dijaga tetap, energi yang mengalir ke boiler lebih besar
dari energi yang mengalir keluar. Energi berlebih ini akan menaikan tekanan,
yang pada gilirannya akan menyebabkan suhu jenuh meningkat, karena suhu
2.2 Kualitas Steam
Steam harus tersedia pada titik penggunaan :
• Dalam jumlah yang benar untuk menjamin bahwa aliran panas yang
memadai tersedia untuk perpindahan panas
• Pada suhu dan tekanan yang benar, atau akan mempengaruhin kinerja
• Bebas dari udara dan gas yang dapat mengembun yang dapat menghambat
perpindahan panas
• Bersih, karena kerak ( misal korosi atau endapan karbonat ) atau kotoran
dapat meningkatkan laju erosi pada lengkungan pipa orifice kecil dari
Steam Traps dan Valve
• Kering, dengan adanya tetesan air dalam steam akan menurunkan entalpi
penguapan aktual, dan juga akan mengakibatkan pembentukan kerak pada
dinding pipa dan permukaan perpindahan panas.
2.3 Sistem Distribusi Steam
Sistem distribusi steam merupakan hubungan penting antara pembangkit
steam dan pengguna steam. Terdapat berbagai macam metoda untuk membawa
steam dari pusat sumber ke titik penggunaan. Pusat sumber mungkin berupa ruang
boiler atau pengeluaran. Boiler dapat menggunakan bahan bakar primer karosene
( minyak tanah ). Sistem distribusi steam yang efisien adalah penting untuk
menggunakan steam. Pemasangan dan perawatan sistem steam merupakan hal
penting dan harus dipertimbangkan mulai tahap perancangan.
Ketika steam mengembun didalam proses, kondensat dialirankan kembali
kedalam pipa suplai air boiler. Kondensat memiliki volume yang sangat kecil
dibandingkan dengan steam, dan hal ini menyebabkan penurunan tekanan, yang
membuat steam mengalir melalui pipa – pipa. Steam yang dihasilkan pada boiler
harus dibawa melalui pipa kerja ke titik dimana energi panasnya diperlukan.
Pada awalnya hanya terdapat satu atau lebih pipa utama, atau ‘Saluran
Pipa Steam’, yang membawa steam dari boiler kearah plant yang menggunakan
steam. Pipa – pipa cabang yang kecil membawa steam ke masing – masing
peralatan. Pipa kerja pada mulanya lebih dingin dari pada steam, sesampai panas
dipindahkan dari steam ke pipa. Udara disekitar pipa –pipa juga sebelumnya lebih
dingin dari steam, kemudian pipa kerja akan mulai memindahkan panas steam ke
udara.
Steam yang berkontak dengan pipa yang lebih dingin akan mulai
mengembun dengan segera. Pada saat start-up, laju kondensasi akan berada pada
nilai maksimumnya, hal ini merupakan waktu dimana terjadi perbedaan suhu yang
maksimum antara steam dan pipa kerja. Laju kondensasi ini biasanya disebut
‘Beban Permulaan’.
Begitu pipa kerja telah dihangatkan, perbedaan suhu antara steam dan pipa
pipa dan dibawa oleh aliran steam yang dibantu oleh gaya gravitasi, karena sudut
kemiringan pada saluran pipa steam dibuat turun pada arah aliran steam.
Kondensat kemudian harus dikeluarkan dari berbagai titik strategis pada saluran
pipa steam.
Ketika valve pada pipa steam yang melayani bagian plant yang
menggunakan steam dibuka, steam mengalir dari sistem distribusi masuk ke plant
dan terjadi lagi kontak dengan permukaan yang lebih dingin. Steam kemudian
memindahkan energinya dan menghangatkan peralatan dan produk ( Beban
Permulaan ), dan bila telah mencapai suhunya, pemindahan panas berlanjut ke
proses ( Beban Berjalan ).
Sekarang terdapat pasokan steam yang sinambung dari boiler untuk
mencukupi beban terhubung dan untuk menjaga pasokan ini, harus dihasilkan
steam yang lebih banyak lagi. Untuk memenuhi kebutuhan ini, dibutuhkan air
yang lebih banyak untuk dipasok ke boiler sebagai air make up yang sebelumnya
sudah diuapkan menjadi steam. Kondensat yang terbentuk dalam pipa distribusi
steam dan dalam peralatan proses dapat dipakai sebagai pasokan sebagai air
umpan panas boiler.
Distribusi tekanan steam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, dan dibatasi
oleh:
• Tekanan kerja maksimum yang aman bagi boiler
Ketika steam melewati pipa distribusi, maka steam tidak dapat
menghindari kehilangan tekanannya karena :
• Tahanan gesekan / friksi didalam pipa.
• Kondensasi / pengembunan yang terjadi didalam pipa ketika panas
dipindahkan kelingkungan.
Komponen penting pada sistem distribusi akan dijelaskan pada bagian
berikut:
• Pipa – pipa
• Titik pengeluaran ( Drain )
• Jalur cabang
• Saringan / Strainers
• Saringan / Filters
• Pemisah / Separator
• Steam traps
2.4 Pipa – pipa
2.4.1 Bahan pipa
Pipa sistem steam biasanya dibuat dari baja karbon. Bahan yang sama juga
dapat digunakan untuk jalur kondensat, walaupun pipa tembaga lebih disukai oleh
beberapa industri. Untuk saluran pipa steam lewat jenuh yang bersuhu tinggi,
ditambahkan bahan campuran seperti Chromium untuk memperbaiki kuat tarik
dan resistansi terhadap golakan pada suhu tinggi. Biasanya pipa dipasok dengan
panjang 6 meter.
2.5 Strainers
Dengan semakin meningkatnya persaingan pasar, penekanan lebih banyak
ditujukan pada pengurangan penghentian pabrik dan perawatan. Dalam sistem
steam dan kondensat, kerusakan pabrik seringkali diakibatkan oleh kotoran –
kotoran baik yang berupa padat,cair atau gas pada saluran pipa. Strainers adalah
peralatan yang menangkap padatan tersebut dalam cairan atau gas dan melindungi
peralatan dari pengaruh–pengaruh yang membahayakan, dengan begitu
mengurangi waktu penghentian dan perawatan. Strainer harus dipasang pada
bagian hulu pada setiap Steam traps, pungukur aliran dan valve kendali.
Strainer dapat dikelompokkan kedalam dua tipe utama menurut bentuk dan
susunan badannya : Yakni tipe-Y dan tipe keranjang/ basket. Contohnya dari tipe
Gambar 2.2 Strainer Jenis-y
Gambar 2.3 Strainer Jenis Keranjang/Basket
Untuk steam, strainer tipe-Y merupakan standar yang umum dan banyak
digunakan dimana-mana. Strainer tipe-Y pada steam horisontal atau jalur gas
yang dipasang secara horisontal. Cara ini mencegah air terkumpul dalam pocket,
membantu mencegah terbawanya tetesan air yang dapat menyebabkan erosi dan
mempengaruhi proses perpidahan panas. Bentuk pocket harus mengarah turun
secara tegak lurus.
Pemasangannya tidak memungkinkan pada aliran yang naik, dimana strainer
harus dipasang dengan bukaan pocket menuju kebawah dan kotorannya turun
dalam pipa.
2.6 Filter
Filter digunakan untuk membuang partikel-partikel yang lebih kecil. Jika
strainer membuang seluruh partikel yang terlihat didalam steam, partikel yang
lebih kecil juga perlu dibuang sebagai contohnya adalah dalam beberapa
penggunaan berikut :
• Bila dilakukan injeksi steam langsung ke proses dimana kotoran dapat
menyebabkan pencemaran produk.
Contoh : Pada industri makanan, dan untuk sterilisasi peralatan proses
dalam industri obat-obatan.
• Dimana steam kotoran akan menyebabkan penolakan produk atau hasil
proses karena noda atau penumpukan partikel yang terlihat.
Contoh : Mesin sterilisasi dan mesin kertas / kardus.
• Dimana emisi partikel minimum diperlukan dari pelembab steam.
Contoh : Pelembab yang digunakan dalam lingkungan “bersih”.
• Untuk penurunan kandungan air steam, menjamin pasokan yang kering
Filter yang digunakan dalam sistem steam biasanya terdiri dari elemen
filter dari baja tahan korosi. Prosesnya menghasilkan struktur berpori yang sangat
halus dalam baja tahan korosi, yang membuang berbagai partikel dari fluida yang
melewatinya. Sifat pori-pori dari elemen filter akan menciptakan penurunan
tekanan yang lebih besar yang melewati filter yang terdapat pada strainer dengan
ukuran sama. Filter mudah rusak apabila laju aliran yang berlebih dan melewati
batasan yang ditentukan oleh pihak pembuatnya.
Dengan memasang pengukur tekanan pada sisi filter sebelah manapun,
penurunan tekanan yang melintas filter dapat diukur, yang kemudian dapat
digunakan untuk mengidentifikasi saat filter memerlukan pembersihan. Sebagai
alternatif terhadap hal ini adalah dengan memasang saklar tekanan pada sisi aliran
bawah filter. Ketika tekanan aliran bawah berkurang dibawah tingkat yang sudah
diatur sedemikian rupa, cahaya tanda bahaya akan menyala didalam ruang kendali
yang memberi sinyal kepada operator yang kemudian dapat membersihkan filer.
2.7 Pemisah / Separator
Separator digunakan untuk menghilangkan tetesan air dari steam. Steam
basah mengandung sejumlah air, dan merupakan salah satu perhatian utama pada
berbagai sistem steam. Steam basah ini dapat menurunkan produktivitas pabrik
dan kualitas produk dan dapat menyebabkan kerusakan pada hampir semua pabrik
dan peralatan. Kandungan air dari steam yang dihasilkan oleh boiler akan terus
air. Steam yang mengalir diatas air ini dapat berubah menjadi gelombang. Ujung
gelombang tersebut akan pecah, melemparkan tetesan kondensat ke aliran steam.
Keberadaan air dalam steam dapat menyebabkan sejumlah masalah :
• Air merupakan penghalang yang sangat efektif terhadap perpindahan
panas, dan kehadirannya dapat menurunkan produktivitas pabrik dan
kualitas produk.
• Tetesan air yang berjalan pada kecepatan steam yang tinggi akan
meng-erosi ruang valve dan sambungan-sambungan, suatu kondisi yang dikenal
dengan wiredrawing. Tetesan air juga akan meningkatkan korosi.
• Pembentukan kerak yang meningkat pada pipa dan permukaan pemanasan
dari bahan pencemaran terbawa dalam tetesan air.
• Operasi yang tidak menentu dari valve pengendali dan pengukur aliran /
flor meter.
• Kegagalan valve dan pengukur aliran karena pemakaian yang cepat atau
hantaman air.
Walaupun terdapat berbagai desain separator, pada dasarnya digunakan
untuk menghilangkan kadar air dalam aliran steam. Contoh dari tipe Separator
Gambar 2.4 Separator Tipe Baffle
2.8 Ventilasi udara
Jika udara tercampur dengan steam dan mengalir bersamaan, kantong
udara akan tetap tinggal pada permukaan penukaran panas dimana steam
terkondensasikan. Secara perlahan, sebuah lapisan tipis yang membentuk sebuah
selimut isolasi.
Bilamana udara ditambahkan ke steam, kandungan panas dari volume
campuran lebih rendah dari steam murni dengan volume yang sama, sehingga
suhu campuran rendah, keberadaan udara memiliki pengaruh ganda :
• Udara memberikan resistansi terhadap perpindahan panas melalui
Udara yang ada didalam pipa steam dan peralatan steam pada saat start-up.
Bahkan jika sistem diisi dengan steam murni ketika digunakan, steam yang
terkondensasikan akan menyebabkan keadaan vakum dan menarik udara ke pipa
pada saat operasi berhenti. Udara dapat juga masuk ke sistem tercampur dalam air
umpan. Pada suhu 800C, air dapat larut sekitar 0,6% volume,dari udara.
Tanda-tanda adanya udara adalah:
• Menurunnya hasil produksi secara berangsur-angsur pada berbagai
peralatan yang dipanaskan oleh steam
• Gelembung udara dalam kondensat
• korosi
Sebuah alat ventilasi udara yang dipasang pada suatu tangki ruang steam
atau pada ujung pipa saluran steam akan terbuka ketika ada udara (Gambar 2.5).
Untuk pembuangan udara yang maksimal, pembuangannya harus sebebas
mungkin.
Jika jalur buangan kondensat dari sebuah trap meningkat ke tingkat yang
tertinggi, jalur yang banjir akan menggangu tekanan balik pada trap dan ventilasi
udara dalam membuang udara jadi berkurang, terutama pada saat start-up. Hal ini
sama juga bila ventilasi udara terintegrasikan didalam steam trap. Bila bentuk
penggunaan ruang steam dan lokasi saluran masuk steam menyebabkan hampir
semua udara meninggalkan saluran keluar kondensat, maka jalur pembuangan
BAB III
PERANGKAP UAP (STEAM TRAP)
3.1. Pengertian Perangkap Uap
Perangkap uap atau yang sering disebut dengan steam trap merupakan
peralatan yang digunakan untuk mengeluarkan air dari uap dimana air ini tidak
ada gunanya bahkan akan memberikan hambatan pada aliran uap atau dapat
menimbulkan kerugian lainnya.
Perangkap uap ini ditempatkan pada tempat terendah dari suatu jalur
perpipaan atau dipasang pada kantung pipa yang disebut “drip leg”, dimana cara
kerja dari steam trap adalah :
1. Perangkap uap pada daerah jalur pipa yang terendah dimana air dianggap
telah mengantong pada kantong pipa (drip leg).
2. Perangkap uap ini akan mengosongkan air ke sistem uap yang mempunyai
tekanan yang lebih rendah.
3. Sistem perangkap yang tertutup adalah pengosongan air menggunakan
katup – katup pada sisi perangkap tersebut.
4. Menggunakan saringan (stariner) seandainya sistem perangkap ini belum
menggunakannya.
3.2. Klasifikasi Perangkap Uap
Ada empat jenis perangkap uap yang telah muncul yang sekarang mengisi
banyak industri dan persyaratan proses. jenis – jenis tersebut adalah :
1. Inverted Bucket Traps
2. Thermostatic Traps
3. Float and Thermostatic Traps
4. Disc Traps
Penjelasan dari ke empat jenis perangkap uap sebagai berikut :
3.2.1. Inverted Bucket Traps
Sesuai dengan namanya perangkap tersebut menggunakan sudu (kipas)
terbalik yang biasanya terbenam dan melampung hanya ketika steam ada. Kipas
terbenam ketika volume dari kondensat (perubahan wujud zat gas atau uap
menjadi air) melebihi level cairan yang ditetapkan ketika kipas terbenam, katup
otomatis akan terbuka.
Kondensat masuk perangkap dan mengalir kebawah dasar dari kipas
mengisi ruang perangkap, sisi kipas sama sekali terbenam dari kondensat
disalurkan terus pada bagian atap. Ketika steam masuk perangkap berkumpul di
bawah kipas akan menyebabkannya menjadi ringan. Daya apung menyebabkan
kipas naik, demikian penutupan katup oleh pengembalian itu kepusat. Air dan
CO2 melalui sebuah lubang angin pada bagian atas kipas terus – menerus mengalir
Tipe thermostatic air pelepasan dapat di instalasi diatas inverted bucket
trap dan dipararel. Inverted bucket trap di instalasi dengan tekanan sensitif biasa.
Alat pengosongan bebas dari condensat ketika steam telah mati. Inverted bucket
trap baik menangani kotoran dan kerak karena katup ditempatkan dibagian atas.
Sebuah Inverted bucket trap berfungsi sepanjang atau selama perbedaan tekanan
positif. Walaupun pengurangan kapasitas perangkap,tekanan balik hingga 99%,
tidak menyebabkan perangkap blow open ( Penghembusan terbuka dan buang
energi).
Karena inverted bucket trap mempunyai layanan paling panjang dari
banyak tipe perangkap uap. Contoh dari inverted bucket trap dapat dilihat pada
Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Inverted Bucket Traps
3.2.2. Thermostatic Traps
Thermostatic trap beroperasi pada temperatur berbeda antara uap dan
kondensat dingin dan air. Saat strat – up kondensat dan air didorong didepan dari
dalam perangkap bertambah dengan cepat dan memanaskan cairan. Cairan
mendidih, tekanan uap bagian dalam bertambah, ketika tekanan menjadi seimbang
dengan tekanan uap dalam badan perangkap, efek dari penghembus menyebabkan
elemen memuai menutup katup. Temperatur dalam perangkap menurun beberapa
derajat dibawah temperatur uap jenuh, kondensat menjadi turun dibagian dalam
perangkap. ketidak seimbangan tekanan memusat penghembus, demikian bukaan
katup.
Perpindahan dari katup perangkap juga disebabkan oleh perubahan pada
temperatur dalam uap dan kondensat mengalir terus ke perangkap, ketika
perbedaan temperatur antara kondensat dan uap kecil, tekanan uap bagian dalam
penghembus menjadi memuai dengan rapat menutup katub.
Industri thermostatic steam trap dengan normal kecepatan pengoperasian
pada temperatur dari 0 hingga 300 Psig dan dibuat dengan stainless steel, karbon
steel dan gas iron langsung. dapat digunakan untuk venting air dari sebuah sistem
uap ketika instalasi disamping dan menempel dibawah kondensat perangkap.
Ketika air berkumpul, temperatur menurun dan thermostatic air vent
dengan otomatis melepaskan air agak sedikit kebawah tempeatur uap pada semua
pengoperasian tekanannya dari 0 sampai 300 Psig. Contoh dari Thermostatic
3.2.3. Float and Thermostatic Traps
Tipe ini kombinasi dari steam trap dari dua prinsip yaitu thermostatic dan
berat jenis. Operasi steam trap relatif sederhana. Sebuah katup dengan sebuah bola
pelampung actuator drain kondensat, ketika cairan mencapai level yang ditetapkan
dalam perangkap. Ketika arus dari kondensat dikurangi, pelampung turun
sebagian menutup katup penampung kecepatan aliran. Bagian atas dari perangkap
adalah thermostatic elemen (mirip yang digunakan dengan thermostatic trap) yang
terbuka melepaskan semua udara dan non – kondensable gas itu segera
menyebabkan temperatur kecil turun dalam perangkap.
Float dan thermostatic traps terutama sekali baik ketika sistem sewaktu
mengoperasikan drain pada pengaturan tekanan steam dan ketika udara, air, atau
produk dipanaskan pada temperatur dibawah 2120F. Float dan thermostatic traps
dipersiapkan sebelum star- up dan pada beban yang sangat ringan dan dengan
efisien operasi melawan tekanan balik. Katup kondensat pada tipe ini ditempatkan
dibagian bawah sasaran penyumbat ketika kotoran dan kerak ada. Strainer akan
digunakan melindungi perangkap. Strainer harus terus – menerus dipelihara. Jika
partikel kotoran mencegah katup dari penutup, energi uap dibuang sebelum
kondisi ditemukan dan diperbaiki. Contoh dari Float dan Thermostatic Traps
terlihat pada Gambar 3.3.
3.2.4. Disc Traps
Disc trap adalah beroperasi berdasarkan kecepatan kondensat dan udara
masuk perangkap dan melalui sebuah control chamber, dan beberapa
rancangan,isolasi chamber. Pengaruh dari kondensat mangangkat disc dari inlet
orifice, mengijinkan kondensat mengalir terus ke outlet. Ketika uap mendekati
inlet orifice, arus itu kecepatannya lebih tinggi dibanding dengan kondensat, dan
demikian tekanan antara disc dan dudukan permukaan dikurangi. Arus itu
menahan dudukan selama waktu tekanan ruang diatas disc ( closing force ) lebih
besar dibanding jumlah dari inlet dan waktu tekanan balik masing – masing
bekerja ( opening force ).
Perangkap close selama kondensat dekat temperatur uap masuk inlet
orifice. kondensat dapat menutup perangkap, pencegahan buangan dari
non-kondensable gas, beberapa disc traps menggabungkan sebuah pilihan strainer
pelindung mencegah kotoran dari penyumbat orifice atau sebaliknya
menyebabkan kegagalan pemakaian dari penutupan toleransi bagian. Disc trap
normal kecepatan operasi pada tekanan dari 10 hingga 600 Psig dan dibuat dari
karbon steel dengan komponen stainless steel menahan korosi. Contoh dari Disc
3.3. Pemeliharaan Perangkap Uap (Steam Trap)
Dasar dari semua steam mempunyai fungsi yang sama. Dimana
membolehkan kondensat dan gas non-kondensable sewaktu proses perpindahan
panas terjadi. Tujuan dari steam trap adalah menyimpan uap dalam elemen panas
dan melepaskan non-kondensable dan kondensat. Prinsip pertimbangan bentuk
adalah menimbangkan kecepatan dari control pada bagian input dengan keluaran
kondensat.
3.3.1. Menemukan Kegagalan Perangkap Uap (Steam Trap)
Banyak peralatan sebuah steam traps dapat gagal jika steam trap gagal
tertutup. Peralatan yang seharusnya di drain akan banjir dan proses perpindahan
panas akan stop, apa pun produk yang diproduksi akan tidak lama hingga di
tetapkan standart kuantitasnya. Jika perangkap gagal terbuka, disana akan ada
pembuangan energi, steam tidak akan sama sekali dikonsumsi atau kondensasi
dalam exchanger dan steam akan blow through. Oleh karena itu sebuah
pemeliharaan perseorangan membuat secara berkala memeriksa dasar instalasi
dari steam trap.
3.4. Kegunaan Uap
Hal yang penting ialah bahwa pelayanan harus diberikan dalam jumlah
yang cukup serta kualitas yang memadai yang dibutuhkan dalam seluruh proses
produksi. Beberapa pelayanan tidak hanya dibutuhkan oleh satu macam proses
dalam pabrik,sehingga agar pelayanan ekonomis maka keseluruhan pelayanan
diadakan di pusat pabrik baru kemudian di distribusikan. Contoh dalam
saling berhubungan, sehingga suplai tersedia secara lebih meyakinkan. Jelaslah
bahwa pelayanan- pelayanan ini penting dan harus diusahakan tetap berada pada
kondisi baku yang tinggi, karena kerusakan yang terjadi pada alat-alat pelayanan
ini akan banyak mempengaruhi keseluruhan proses-proses pabrik. Kegunaan uap
air adalah menyuplai panas untuk keperluan reaksi – reaksi proses pengeringan
bahan, pemanasan serta untuk penyemprotan. Temperatur yang dibutuhkan dalam
proses akan menentukan tekanan uap yang dibutuhkan dalam beberapa proses
besar tekanan. Uap air yang dihasilkan dari boiler akan digunakan untuk
menggerakkan sebuah turbin pembangkit.
Uap air yang dihasilkan dari suatu peralatan dengan cara yang sama
sebagaimana zat kimia dihasilkan. Bahan baku (air) di uapkan dibawah kondisi
tekanan tertentu, dengan panas yang dihasilkan dari pembakaran minyak, gas,
atau arang. Tugas dari operator boiler ialah untuk memastikan tingkat kemurnian
produk akhir pada tekanan serta jumlah ( liter per jam ) yang dibutuhkan.
Biasanya terdapat waktu luang dalam kapasitas operasi yang dapat
digunakan untuk pelaksanaan pembongkaran dan pemeliharaan. Biasanya uap air
didistribusikan pada tekanan yang lebih tinggi dari pada yang dibutuhkan suatu
peralatan dan lalu di suplai melalui katup pengurangan. Hal ini dimaksudkan
untuk menanggulangi kehilangan tekanan selama distribusi dan agar tekanan
untuk proses dapat diusahakan tetap. Beberapa peralatan mungkin membutuhkan
tekanan uap air yang berbeda-beda dan dapat disuplai melalui beberapa katup
Satu hal yang penting dari setiap sistem uap air ialah pengeluaran
kondensat. Uap air paling banyak ditetapkan untuk keperluan pemanasan. Panas
laten penguapan yang terjadi saat uap air itu mengalami kondensasi merupakan
hal yang penting. Dengan perkataan lain, terdapat kondensat panas yang tertinggal
yang harus dikeluarkan untuk melapangkan jalan bagi uap yang lebih banyak.
Keuntungannya ialah bahwa kondensat tersebut panas dan memiliki kemurnian
yang sama dengan air yang dipakai dan dimasukkan kedalam boiler sehingga
kondensat dapat dikumpulkan dan dikembalikan ke boiler.
Sistem distribusi uap air yang baik antara lain menjamin uap air yang
dikirimkan ke peralatan berada dalam keadaan kering (bebas dari titik – titik air).
Disamping itu juga menjamin uap air yang terperangkap tersebut terletak pada
titik terendah dari uap air utama yang berfungsi mengeluarkan kondensat –
kondensat yang terakumulasi didalam kondesat utama tanpa kehilangan uap air.
Seluruh kondensat biasanya harus dikembalikan ke boiler tanpa di sertai resiko
terkontaminasi.
Karena itu kondensat tidak dikumpulkan dari pelapis – pelapis bejana yang
memiliki banyak pelayanan atau lebih dari satu pelayanan. Perangkap uap air atau
katup – katup penyaring yang melindungi perangkap tersebut sering terhalang
oleh timbunan karat atau kotoran, oleh karena itu hal yang harus dilakukan adalah
pemasangan katup by pass yang dapat dilewatkan kondensat pada saat katup –
katup penyaringan dibersihkan. hal yang terpenting adalah katup by pass harus
benar – benar tertutup kecuali pada saat katup penyaringn atau perangkap uap air
3.5. Boiler
3.5.1. Proses Kerja Boiler
Ketel uap adalah pesawat atau bejana yang disusun untuk mengubah air
menjadi uap dengan jalan pemanasan. Energi kalor yang dibangkitkan dalam
sistem boiler memiliki nilai tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan
pemanfaatan steam yang akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem
boiler mengenal keadaan tekanan-temperatur rendah (low pressure), dan
tekanan-temperatur tinggi (high pressure), dengan perbedaan itu pemanfaatan steam yang
keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan
cairan dan menjalankan suatu mesin atau membangkitkan energi listrik dengan
merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar generator
sehingga menghasilkan energi listrik (power boilers).
Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang
memanfaatkan tekanan temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik,
kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat
dimanfaatkan ke dalam proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.
Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem bahan
bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan
dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem,
tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau
tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang digunakan untuk
menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan
yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang
BAB IV
PROSES PEMELIHARAAN STEAM TRAP
Pada bab ini akan menjelaskan spesifikasi peralatan dan proses
pemeliharaan steam traps yang ada di Pabrik Mini PTKI-Medan.
4.1. Spesifikasi Peralatan
a. Perangkap Uap
Merek : Miyawak
Serial : Steam Trap Megco LTD
Type : ISA FCD
b. Ketel
Type : TU 200
Merek : Samson Boiler
Bahan Bakar : Karosene (minyak tanah)
Berat Ketel : 330 Kg
Tekanan : 10 Kg/Cm2
Volume Air Pada Ketel : 53 Liter
Kapasitas Uap : 200 Kg/Jam
Gambar kontruksi Disc Traps terlihat pada gambar dibawah ini (Gambar
4.1).
Gambar 4.1 Konstruksi Disc Traps
4.2. Data Pengamatan Kerja Steam Trap
4.2.1. Waktu Kerja Steam Trap
Waktu kerja steam trap pada saat kondensat aktif tidak terpakai dimana
posisi katup – katup adalah katup 2 dan katup 3 terbuka penuh sedangkan katup 1
dan 4 tertutup penuh, telah dilakukan pengamatan sebanyak sepuluh kali mulai
dari steam trap I, II, dan III dengan menggunakan alat ukur waktu. Pada tabel
(Tabel 4.1) dapat kita lihat waktu pengamatan sebanyak sepuluh kali dan rata –
Steam Traps I Steam Trap II Steam Trap III
Rata-rata 82,7 detik Rata-rata 83,7 detik Rata-rata 13 detik
Tabel 4.1 Tabel Waktu Kerja Steam Trap
4.3. Proses Pemeliharaan Steam Trap
4.3.1. Perangkap Uap Yang Digunakan
Jenis perangkap uap yang digunakan ialah Type Disc Trap. Jenis
perangkap uap ini fungsinya ialah untuk menyingkirkan air dari uap dimana air ini
tidak ada gunanya bahkan akan memberikan hambatan pada aliran uap atau dapat
menimbulkan kerugian lainnya.
dari kondensat mengangkat disc dari inlet orifice, mengijinkan kondensat
mengalir terus ke outlet dengan terlebih dahulu melewati sebuah strainer
(penyaring) untuk menyaring kotoran – kotoran yang ikut masuk kedalam steam
trap. Ketika uap mendekati inlet orifice arus itu kecepatannya lebih tinggi
dibanding kondensat, dan demikian tekanan antara disc dan dudukan permukaan
dikurangi. Arus menahan seat selama waktu tekanan ruang diatas disc lebih besar
dibanding jumlah dari inlet dan waktu tekanan balik masing – masing bekerja.
Disc trap normal kecepatan operasi pada tekanan dari 10 hingga 600 Psig
dan dibuat dari carbon stell atau stainless steel housing dengan komponen
stainless stell menghindari terjadinnya korosi pada disc traps. Perangkap uap jenis
disc ini digunakan untuk mengeluarkan kondensat yang berjumlah sedikit jika
dibandingkan dengan jenis float yang banyak mengeluarkan kondensat.
4.3.2. Cara Kerja Perangkap Uap Jenis Steam Trap
Disc traps ini bekerja berdasarkan kecepatan kondensat dan udara masuk
perangkap dan melalui sebuah inlet orifice, control camber, dan beberapa
rancangan, isolasi chamber. Dimana pengaruh dari kondensat mengangkat disc
dari inlet orifice mengijinkan kondensat mengalir terus ke outlet. Didalam disc
traps ini terdapat strainer yang berfungsi sebagai pelindung untuk mencegah
kotoran dari penyumbat orifice.
Dan didalam disc traps juga terdapat sebuah bimetal, dimana bimetal ini
berfungsi untuk mengeluarkan kondensat yang berada didalam disc trap. Cara
membuat bimetal akan memuai, sehingga kondensat akan keluar dan bila suhu
didalam disc traps itu panasnya tidak mencukupi maka bimetal akan menyusut.
4.3.3. Prosedur Pengoperasian Steam Traps
Pada Gambar terdapat alat prosedur pengoperasian Steam traps, yaitu
katup Gate valve. Prosedur pengoperasian Steam Traps terlihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Prosedur pengoperasian Steam traps
Keterangan gambar :
1. Katub gate valve 1
2. Katub gate valve 2 1
2
5
4
5. Steam traps
a. Mengaktifkan Steam Trap
Keadaan :
i. Kondensat terpakai
ii.Kondensat tidak terpakai
b. Menonaktifkan Steam Trap
Keadaan :
i. Kondensat terpakai
ii.Kondensat tidak terpakai
c. Jenis Pekerjaan Pengoperasian
1. Keadaan Kondensat Terpakai
Aktif : Posisi katup – katup
i. Katup 2 dan katup 4 terbuka penuh
ii.Katup 1 dan katup 3 tertutp penuh
Non Aktif : Posisi katup – katup
i. Katup 1 dan katup 4 terbuka penuh
2. Keadaan Kondensat Tidak Terpakai
Aktif : Posisi katup – katup
i. Katup 2 dan katup 3 terbuka penuh
ii.Katup 1 dan katup 4 tertutp penuh
Non Aktif : Posisi katup – katup
i. Katup 1 dan katup 3 terbuka penuh
ii.Katup 2 dan katup 4 tertutup penuh
4.3.4. Pemeliharaan Perangkap Uap (Steam Trap)
Perawatan dan pemeliharaan memerlukan kerja sama yang erat dan
pengertian yang sangat penuh baik oleh bagian teknik maupun bagian produksi
khususnya dalam menangani masalah – masalah yang berkaitan antara satu sama
lainnya agar tercapai efisiensi yang paling tinggi, perawatan dan pemeliharaan ini
sedapat mungkin dilakukan pada saat peralatan tidak dipakai (dioperasikan).
Dimana pada steam trap type disc ini yang perlu dan paling penting untuk
dipelihara ialah pada bagian Strainer (saringan) yang terdapat pada bagian dalam
dalam steam trap tidak terhambat oleh kotoran – kotoran yang menempel pada
strainer (saringan) tersebut.
Dasar dari semua steam mempunyai fungsi yang sama. Dimana
membolehkan kondensat dan gas non-kondensable sewaktu holding steam dalam
sebuah peralatan dan proses perpindahan panas terjadi. Tujuan dari steam trap
adalah menyimpan uap dalam elemen panas dan melepaskan non-kondensable
dan kondensat. Sebuah steam traps dapat gagal jika steam trap gagal tertutup.
Peralatan yang seharusnya di drain akan banjir dan proses perpindahan panas akan
stop, apapun produk yang diproduksi akan tidak lama hingga di tetapkan standart
kuantitasnya. Jika perangkap gagal terbuka, disana akan ada pembuangan energi,
steam tidak akan sama sekali dikonsumsi atau kondensasi.
Sebuah sistem program pemeliharaan uap seharusnya menyediakan total
system training dan memasukkan sebuah manual referensi ditulis untuk
perusahaan/pabrik yang bersangkutan, jadi mereka akan mempunyai kepercayaan
kepada sebuah buku pedoman untuk yang akan mendatang. Sebaiknya, proggram
juga memasukkan videotape untuk menjelaskan teknik troubleshooting dan
penerapannya. Pada tempa workshop seharusnya juga dimasukkan pemeriksaan
keuangan pabrik dan personil ditunjukkan untuk bagaimana mengumpulkan data
ramalan program pemeliharaan sendiri. Masalah perbaikan dan kehilangan energi
didalam mendokumentasikan sebelum awal audit akan membayar untuk harga
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan hasil kerja praktek yang dilakukan yaitu pemeliharaan
terhadap steam trap type disc yang terpasang pada rangkaian pipa jalur steam di
Pabrik Mini PTKI-Medan :
1. Perangkap uap (steam trap) yang terpasang pada jalur steam ini adalah
Type Disc karena dilihat dari bentuk serta konstruksi dari steam trap
tersebut dan juga dipakai pada jalur pipa untuk mengeluarkan
kondensat yang terdapat pada jalur pipa, sebab steam trap type disc ini
menampung sedikit kondensat.
2. Alasan dilakukan pemeliharaan dan pemasangan perangkap uap pada
rangkaian pipa jalur steam adalah :
a. Pada steam trap typr disc ini yang perlu dan paling penting
dipelihara adalah pada bagian strainer (saringan) yang berfungsi
untuk mencegah masuknya kotoran atau kerak kedalam steam trap
agar jalannya proses pada steam trap tidak terhambat.
b. Untuk mencegah kerusakan oleh karat atau kotoran-kotoran yang
c. Perangkap uap bekerja tergantung dari pada banyak sedikitnya
kondensat yang terdapat pada peralatan/perpipaan yang memasuki
perangkap uap tersebut.
5.2. Saran
1. Didalam instalasi perangkap uap pemasangan saringan atau strainer
seharusnya dilakukan untuk mencegah kotoran-kotoran atau kerak
masuk kedalam perangkap uap (steam trap).
2. Hendaknya pemeliharaan peralatan dilakukan sebaik mungkin untuk
menunjang proses produksi yang lancar.
3. Untuk pembuangan pengetesan aliran (start-up), pemasangan katup uji
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonnim, Kursus Teknologi Operasi Pabrik, Pusat Pendidikan dan
Pengembangan Industri Kimia Medan, 1987.
2. Saisuke, Ishimaru, Hasanuddin, Instrumentasi Mini Plant, Japan
International Cooperation Agency (JICA), 1987.
3. Instrument dan Proses Kontrol, Ir. Mansyur,Msi.
4.