• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Kerja Mesin Pendingin Dengan Menggunakan Refrigran (R22) Untuk Menurunkan Suhu Udara Hasil Kompresor Menjadi Udara Instrument Di Pabrik Mini PTKI Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Kerja Mesin Pendingin Dengan Menggunakan Refrigran (R22) Untuk Menurunkan Suhu Udara Hasil Kompresor Menjadi Udara Instrument Di Pabrik Mini PTKI Medan"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA AKHIR

SISTEM KERJA MESIN PENDINGIN DENGAN

MENGGUNAKAN REFRIGRAN (R22) UNTUK

MENURUNKAN SUHU UDARA HASIL KOMPRESOR

MENJADI UDARA INSTRUMENT DI PABRIK MINI PTKI

MEDAN

Karya Akhir ini diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Oleh :

RAHMA SAPITRI

075203018

PROGRAM DIPLOMA IV

TEKNOLOGI INSTRUMENTASI PABRIK DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

SISTEM KERJA MESIN PENDINGIN DENGAN MENGGUNAKAN REFRIGRAN (R22) UNTUK MENURUNKAN SUHU UDARA HASIL KOMPRESOR MENJADI UDARA INSTRUMENT DI PABRIK MINI

PTKI MEDAN

RAHMAD FAUZI ST MT Nip. 19690424 199701 1 002

Diketahui Oleh :

KETUA PROGRAM DIPLOMA IV TEKNOLOGI INTRUMENTASI PABRIK

Fakultas Teknik USU

Ir. SURYA TARMIZI KASIM, M.Si. Nip. 19540531 198601 1 002

(3)

ABSTRAK

Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini berjalan dengan cepat, salah

satunya adalah tentang mesin pendingin ruangan. Di mana untuk mesin pendingin

ruangan sekarang sedang dikembangkan dengan menggunakan refrigeran

hidrokarbon yang mempunyai sifat ramah lingkungan, sedangkan refrigeran yang

dulu digunakan refrigeran sintetik mempunyai efek negatif terhadap lingkungan

seperti merusak lapisan ozon (Ozone Depleting Potensial atau ODP) dan

menimbulkan pemanasan global (Global Warning Potensial atau GWP).

Pada proses pendinginan udara di perlukan refrigran unit. Udara yang

dikompresikan oleh kompressor ini bekerja dengan sitem langkah tunggal, gas

udara tersebut tetap dikompresikan karena pada kedua sisi piston masing-masing

terdapat satu buah katub, yaitu katup isap dan katup buang.

Dari kompressor inilah asal mula udara instrument yang terdapat dipabrik

Mini PTKI Medan. Kompresor,After Cooler,Separator,Akumulator, dan Selex

Drayer adalah alat yang menghasilkan udara Instrument dipabrik Mini PTKI

Medan.

Banyak tujuan yang dimaksud dalam sistem kerja mesin pendingin

antaralain adalah untuk menghasilkan panas yang dilepas oleh udara setelah

didinginkan dan dikeringkan pada selex dryer dan dapat juga menghasilkan

(4)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan ... 3

1.3 Rumusan Masalah ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 4

1.5 Metode Penulisan ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB 2 LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Tinjauan Umum Pada Kompresi ... 7

2.2 Proses Kompresi Gas Yang Terjadi Pada Kompresor ... 8

2.3 Siklus Kompresi Uap ... 11

2.4 Keuntungan Refrigrasi Kompresi Uap ... 15

2.5 Sistem Pendingin Kompresi ... 15

2.6 Scroll Kompresor... 20

2.6.1 Sistem Kerja Kompresi Kompresor Scroll ... 20

(5)

3.1 Umum ... 22

3.1.1 Prinsip Kerja Kompresor ... 23

3.2 Jenis Kompresor ... 25

3.2.1 Kompresor Torak Kecepatan Tinggi ... 27

(6)

4.4 Instrumentasi Pendukung Pada Sistem Kerja Mesin

Pendingin ... 57

4.4.1 Filter Drier ... 57

4.4.2 Thermostat ... 58

4.4.3 Liquid Receiver ... 58

4.4.4 Singht Glass ... 58

4.4.5 Pressurestat ... 59

4.5 Data Spesifikasi Peralatan ... 59

4.6 Data Pengamatan ... 61

4.7 Pembahasan ... 61

4.7.1 Menghitung Jumlah Panas Yang Dilepas ... 61

4.7.2 Menghitung Jumlah Panas Yang Diserap ... 64

BAB V PENUTUP ... 67

5.1 Kesimpulan ... 67

5.2 Saran ... 67

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 skematik peralatan dan diagram T-S refrigerasi ... 12

Gambar 2.2 daur kompresi uap ideal ... 13

Gambar 2.3 perbandinganantara siklus uap nyata dan standart ... 14

Gambar 2.4 pendingin kompresi ... 16

Gambar 3.1 kompresi fluida ... 24

Gambar 3.2 mekanisme kompresor positif ... 25

Gambar 3.3 konstruksi kompresor torak ... 27

Gambar 3.4 konstruksi kompresor sekrup ... 30

Gambar 3.5 mekanisme kompresor sekrup ... 31

Gambar 3.6 penampang kompresor semi hermatik ... 32

Gambar 3.7 kompresor hermatik ... . 33

Gambar 3.8 klasifikasi kompresor ... 35

Gambar 3.9 langkah isap dan langkah tunggal ... 42

Gambar 3.10 macam – macam katub ... 44

Gambar 4.1 kompresor menghisap uap refrgran ... 50

Gambar 4.2 sistem pendingin sederhana ... 50

Gambar 4.3 kondensor ... 52

Gambar 4.4 katup expansi ... 54

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Pengamatan Sistem Kerja Mesin Pendingin ... 61

Tabel 4.2 Data Perhitungan Panas Yang Dilepas Oleh Udara ... 64

(9)

ABSTRAK

Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini berjalan dengan cepat, salah

satunya adalah tentang mesin pendingin ruangan. Di mana untuk mesin pendingin

ruangan sekarang sedang dikembangkan dengan menggunakan refrigeran

hidrokarbon yang mempunyai sifat ramah lingkungan, sedangkan refrigeran yang

dulu digunakan refrigeran sintetik mempunyai efek negatif terhadap lingkungan

seperti merusak lapisan ozon (Ozone Depleting Potensial atau ODP) dan

menimbulkan pemanasan global (Global Warning Potensial atau GWP).

Pada proses pendinginan udara di perlukan refrigran unit. Udara yang

dikompresikan oleh kompressor ini bekerja dengan sitem langkah tunggal, gas

udara tersebut tetap dikompresikan karena pada kedua sisi piston masing-masing

terdapat satu buah katub, yaitu katup isap dan katup buang.

Dari kompressor inilah asal mula udara instrument yang terdapat dipabrik

Mini PTKI Medan. Kompresor,After Cooler,Separator,Akumulator, dan Selex

Drayer adalah alat yang menghasilkan udara Instrument dipabrik Mini PTKI

Medan.

Banyak tujuan yang dimaksud dalam sistem kerja mesin pendingin

antaralain adalah untuk menghasilkan panas yang dilepas oleh udara setelah

didinginkan dan dikeringkan pada selex dryer dan dapat juga menghasilkan

(10)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kompresor sangat banyak dibutuhkan dan digunakan pada industri –

industri sebagai alat bantu yang berfungsi untuk memperbesar tekanan gas.

Kompresor dapat juga menghasilkan suatu udara yang dialirkan ke bagian yang

lain guna memperlancar jalannya suatu proses. Dalam kaitannya jenis kompressor

yang digunakan haruslah sesuai dengan keperluan dan penempatannya dalam

suatu proses. Salah satu yang digunakan dalam hal ini adalah kompresor torak.

Dimana pada proses dari udara luar yang telah dikompressikan akan diturunkan

suhunya oleh refrigran (R-22) dan digunakan untuk udara instrument di pabrik

mini PTKI medan.

Pada dasarnya kompressor torak dilengkapi dengan sebuah motor sebagai

penggerak kompressor melalui sebuah sabuk V- belt transmisi daya. Dimana

kompressor torak ini bekerja dengan prinsip tekanan bolak balik dari piston yang

digerakkan oleh poros engkol.

Udara yang dikompressikan ke silinder melalui katub isap ( Suction Valve )

dan dikeluarkan melalui katup buang ( Discharge Valve ). Kedua katup

kompressor ini bekerja sendiri dengan waktu yang tidak bersamaan. Oleh karna

itu ada perbedaan tekanan yang terjadi pada aliran gas yang dikompressikan

dalam silinder tersebut. Tekanan yang masuk pada katup isap ( Suction Valve )

akan dibuka, apabila tekanan dalam silinder lebih besar dibandingkan dengan

tekanan pada katub buang , maka katub buang akan terbuka. Demikianlah katup

(11)

Untuk menghasilkan tekanan yang lebih tinggi, pada umumnya indutri

banyak menggunakan kompresor torak dengan sistem ganda (double acting

compressor ). Dengan sistem ganda langkah maju maupun mundur piston akan

bekerja menghisap atau membuang gas yang akan dikompresikan. Untuk

mendapatkan tekanan yang lebih tinggi maka dirancanglah kompressor torak yang

mempunyai banyak tingkat. Semakin banyak tingkat suatu kompressor , maka

akan semakin besar volume yang akan dihasilkan.

Di laboratorium pabrik MINI Pendidikan Teknologi Kimia Industri (PTKI)

Medan, menggunakan kompressor torak satu tingkat untuk menghasilkan udara

yang bertekanan tinggi berguna untuk menaikkan tekanan gas atau udara. Udara

yang dihasilkan oleh kompressor akan masuk ke Separator kemudian ke

Akumulator setelah itu lalu dikeringkan ke selex drayer dan akan diturunkan suhu

udara tersebut dengan menggunakan refrigran (R22 ) sebelum digunakan menjadi

udara instrument di pabrik mini.

Atas dasar uraian inilah penulis tertarik untuk membahas dan mempelajari

asal mula udara instrument yang terdapat di laboratorium pabrik mini Pendidikan

Teknologi Kimia (PTKI) medan dengan judul:

(12)

1.2 Tujuan Dan Manfaat Penulisan 1. Tujuan

a. Untuk mengetahui jumlah panas yang dikeluarkan oleh udara setelah

didinginkan dan dikeringkan.

b. Untuk mengetahui jumlah panas yang diserap oleh freon-22 setelah

didinginkan dan dikeringkan.

c. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kerja dari

sistem pendingin.

2. Manfaat

a. Dapat memberikan penjelasan yang terperinci mengenai prinsip kerja

dari kompressor torak.

b. Dapat mempelajari komponen – komponen dari refrigration unit dan

prinsip kerjanya.

c. Dapat memberikan petunjuk – petunjuk dalam mempelajari refrigrasi

(pendinginan).

1.3 Rumusan Masalah

Permasalahan yang dibahas penulis dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kerja sistem pendingin?

2. Berapakah jumlah panas yang dikeluarkan oleh udara setelah

didinginkan dan dikeringkan?

3. Berapa jumlah panas yang diserap oleh freon setelah didinginkan dan

(13)

1.4 Batasan Masalah

Untuk mendapatkan hasil pembahasan maksimal, maka penulis perlu

membatasi masalah yang akan dibahas, adapun batasan masalah dalam karya

akhir ini adalah:

1. Siklus refrigrasi dari unit mesin pendingin.

2. Sifat – sifat udara pada tekanan atmosfer.

3. Adanya pertukaran panas antara freon dengan udara.

1.5 Metode Penulisan

Penulisan karya akhir ini dilakukan dengan cara:

1. Studi literature : mengambil bahan – bahan dari buku referensi, jurnal,

artikel dan website yang ada di internet yang berhubungan dengan

makalah ini.

2. Studi lapangan : mengambil data dan informasi dari pabrik MINI

PLANT di PTKI.

3. Melakukan diskusi dengan dosen pembimbing.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan dan penyusunan karya akhir ini, maka penulis membuat

sistematika penulisan yang diharapkan akan mempermudah dan memahami

maksud yang ingin disampaikan kepada pembaca. Adapun isi sistematika

(14)

BAB 1: PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang,

rumusan masalah, tujuan dan manfaan penulisan,

batasan masalah, metoda penulisan dan sistematika

penulisan.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini memberikan memberikan penjelasan

mengenai teori – teori dasar yang diperlukan dalam

karya akhir diantaranya menjelaskan mengenai

proses kompresi dan pendinginan.

BAB 3 : KOMPRESSOR

Mengenai kompressor dimana bab ini penulis

menguraikan tentang kompressor, klasifikasi

kompressor, prinsip kerja dan bagian – bagian

kompressor tersebut.

BAB 4: SISTEM KERJA MESIN PENDINGIN

DENGAN MENGGUNAKAN REFRIGRAN R22 UNTUK MENURUNKAN SUHU UDARA HASIL KOMPESSOR

pada bagian ini menguraikan tentang proses

kerjanya mesin pendingin untuk menurunkan suhu

(15)

BAB 5: PENUTUP

Bagian ini berisikan beberapa kesimpulan dan saran

(16)

BAB 2

LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umun Pada Kompresi

Kompresi suatu proses dalam pabrik MINI PTKI sangat diperlukan untuk

memperlancar jalan suatu proses pendinginan dengan menggunakan refrigran.

Dengan demikian jalannya suatu proses tidak terlepas dari udara instrument yang

dihasilkan kompresor.

Pada umumnya di pabrik MINI PTKI Siklus kompresi merupakan salah satu

siklus yang digunakan dalam proses pendinginan, siklus kompresi memerlukan

beberapa komponen utama agar siklus ini dapat bekerja dengan baik seperti

kompresor, kondensor, katup ekspansi, dan evaporator.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut diatas maka dilakukan beberapa tahap

produksi, yaitu proses pendinginan udara diperlukan refrigran unit. Udara yang

dikompresikan oleh kompresor ini bekerja dengan sistem langkah tunggal,gas

udara tersebut tetap dikompresikan karena pada kedua piston masing – masing

terdapat satu buah katup, yaitu katup isap dan katup buang. Dari kompresor inilah

asal mula udara instrument yang terdapat di pabrik MINI PTKI Medan.

Seiring dengan kemajuan zaman, perkembangan teknologi bahan teknik

mengalami banyak perubahan dan peningkatan. Oleh karenanya pemilihan bahan

rancangan, pemilihan lingkungan yang tepat dan upaya-upaya pencegahan perlu

mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Mengingat bahwa pada peralatan

(17)

2.2 Proses Kompresi Gas Yang Terjadi Pada Kompressor

Untuk memahami proses kompresi pada kompresor, apa yang dimaksud

dengan kompresi itu? Pada umumnya kompresi adalah tekanan didalam sebuah

tabung kompresor, kompresi itu bisa terjadi bila tabung kompresor berisi tekanan

udara, atau gas tertentu. Hasil dari kompresi tersebut akan menjadi udara

instrument.

Proses kompresi gas pada kompressor dapat dilakukan menurut 3 cara yaitu

dengan cara:

1. Kompresi Isotermal.

Bila suatu gas dikompresikan maka ini berati ada energi mekanik yang

diberikan dari luar kepada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas

sehingga temperatur akan naik jika tekanan semakin tinggi. Namun, jika

proses ini dikerjakan dengan pendingin untuk mengeluarkan panas yang

terjadi, sehingga temperatur dapat dijaga tetap dan kompresi ini disebut

dengan kompresi isotermal (temperatur tetap). Proses isotermal mengikuti

hukum boyle, maka persamaan isotermal dari suatu gas sempurna adalah :

Pv = tetap ... (2.1)

Proses kompresi ini sangat berguna dalam analisis teoritis, namun

untuk perhitungan kompresor tidak banyak kengunaannya. Pada

(18)

adalah tidak mungkin untuk menjaga temperatur yang tetap dalam

silinder.hal ini disebabkan oleh cepatnya proses kompresi (beberapa ratus

sampai seribu kali permenit) di dalam silinder.

2. Kompresi Adiabatik

Jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi

akan berlangsung tampa ada panas yang keluar dari gas atau masuk

kedalam gas, Proses semacam ini disebut adiabatik. Dalam praktiknya

proses ini tidak pernah terjadi sempurna karena, isolasi terhadap silinder

tidak pernah dapat sempurna pula. Namun proses adiabatik sering dipakai

dalam pengkajian teoritis proses kompresi. Hubungan antara tekanan dan

volume dalam proses adiabatik dapat dinyatakan dalam persamaan:

P . VK = Tetap ...(2.3)

Cp: panas jenis pada tekanan tetap

Cv: panas jenis pada volume tetap

Jika persamaan (2.2) dibandingkan dengan persamaan (2.4) kompresi

isotermal dapat dilihat bahwa untuk pengecilan volume yang

sama,kompresi adiabatik akan menghasilkan tekanan yang lebih tinggi

dari pada proses isotermal. Karena tekanan yang dihasilkan oleh kompresi

adiabatik lebih tinggi dari pada kompresi isotermal untuk pengecilan

volume yang sama, maka kerja yang diperlukan pada kompresi adiabatik

(19)

3. Kompresi politropik

Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan

proses isotermal, karena adanya kenaikan temperatur,namun juga bukan

proses adiabatik karena ada panas yang dipancarkan keluar. Jadi proses

kompresi yang sesungguhnya ada diantara keduanya dan disebut proses

politropik. Hubungan antyara P dan V padaproses politopik dapat

dinyatakan dengan persamaan :

P . Vn = tetap ...(2.6)

Atau

P1 . Vn1 = P2 . Vn2 = tetap...(2.7)

Dimana : n = indeks politropik = 1,25

Pada kondisi dimana tidak dilakukan pendinginan pada bagian

kompresi (kompresor sentrifugal pada umumnya), maka harga n › k. Bila

pada pendinginan pada ruang kompresi (pada kompresor torak), maka

harga n terletak antara 1‹ n ‹ k.

Perhitungan dapat dilakukan baik dengan pendekatan kondisi adiabatik

maupun kondisi politropik.

2.3 Siklus Kompresi Uap

Siklus kompresi uap merupakan salah satu siklus yang digunakan dalam

proses pendinginan, siklus kompresi uap memerlukan beberapa komponen utama

agar siklus ini dapat bekerja dengan baik seperti kompresor, kondensor, katup

ekspansi, dan evaporator. Untuk memahami proses – proses yang terjadi pada

(20)

Pembahasan diawali dengan daur carnot yang merupakan daur ideal dan daur

kompresi uap nyata.

1. Daur carnot

Daur carnot adalah daur reversible yang didefenisikan oleh dua proses isotermal dan dua proses isentropik. Karena proses reversible

dan adiabatik, maka perpindahan hanya terjadi selama proses isotermal.

Dari kajian termodinamika, daur carnot dikenal sebagai mesin kalor

carnot yang menerima enegi kalor pada suhu tinggi. Sebagian di ubah

menjadi kerja dan sisanya dikeluarkan sebagai kalor pada suhu rendah

Apabila daur mesin kalor carnor dibalik, yaitu proses pengambilan

panas dari daerah yang bersuhu rendah ke daerah yang bersuhu tinggi.

Skematis peralatan dan diagram T – S daur Refrigerasi Carnot,

ditunjukkan pada Gambar 2.1

.

(21)

Gambar 2.1 Daur Refrigrasi Carnot Dan Diagram T – S Daur Refrigrasi Carnot

Keterangan proses :

1 – 2 : kompresi adiabatic

2 – 3 : pelepasan panas isothermal

3 – 4 : ekspansi adiabatic

4 - 1 : pemasukan panas isothermal

2. Daur Kompresi Uap Ideal

Daur kompresi uap ideal ditunjukkan pada Gambar 2.2, Apabila

daur carnot diterapakan pada kompresi uap, maka seluruh proses akan

terjadi dalam fasa campuran. Untuk itu fluida kerja yang masuk

kompresor diusahakan tidak berupa campuran, yang tujuannya

mencegah kerusakan. Pada daur carnot ekspansi isentropic terjadi pada

turbin, daya yang dihasilkan digunakan untuk mengerakkan kompresor.

Dalam hal ini mengalami suatu kesulitan teknis, maka untuk

memperbaikinya digunakan katup ekspansi atau pipa kapiler dengan

(22)

Gambar 2.2 Daur Kompresi Uap Ideal.

Berdasarkan Gambar 2.2 dapat dijelaskan:

1 – 2 : kompresi adiabatik dan reversible, dari uap

jenuh menuju tekana konstan

2 - 3 : pelepasan kalor reverseibel pada tekanan

konstan, menyebabkan penurunan panas lanjut

dan pengembunan refrigerant.

3 – 4 : ekspansi irreversible pada entalpi konstan,dari

cairan jenuh menuju tekanan evaporator.

4 – 1 : penambahan kelor reverdibel pada tekanan tetap yang menyebabkan penguapan menuju uap

jenuh.

3. Daur Kompresi Uap Nyata

Daur kompresi uap nyata mengalami pengurangan efisiensi

dibandingkan dengan daur uap standard. Pada daur kompresi uap nyata

proses kompresi berlangsung tidak isentropic, selam fluida berkerja

melewati evaporator dan kondensor akan mengalami penurunan tekanan.

Fluida kerja mendinginkan kondensor dalam keadaan sub dingin dan

meninggalkan evaporator dalam keadaan panas lanjut. Penyimpangan

daur kompresi uap nyata dari daur uap ideal dapat diperhatikan pada

(23)

Gambar 2.3 Perbandingan Antara Siklus Kompresi Uap Standart Dan Nyata.

Pada daur kompresi uap nyata preses kompresi berlangsung tidak

isentropic, hal ini disebabakan adanya kerugian mekanis dan pengaruh

suhu lingkungan selama prose kompresi. Gesekan dan belokan pipa

menyebebkan penurunan tekanan di dalam alat penukar panas sebagai

akibatnya kompresi pada titik 1 menuju titik 2 memerlukan lebih banyak

kerja dibandingkan dengan daur ideal (standard). Untuk menjamin

seluruh refrigerant dalam keadaan cair dalam sewaktu memasuki alat

ekspansi diusahakan refrigerant meniggalkan kondensor dalam keadaan

sub dingin. Kondisi panas lanjut yang meninggalkan evaporator

disarankan untuk mencegah kerusakan kompresor akibat terisap cairan.

2.4 Keuntungan Refrigrasi Kompresi Uap

Siklus refrigerasi kompresi uap memiliki dua keuntungan yaitu:

1. Sejumlah besar energi panas diperlukan untuk merubah cairan menjadi

uap, dan oleh karena itu banyak panas yang dapat dibuang dari ruang

(24)

2. Sifat-sifat isothermal penguapan membolehkan pengambilan panas

tanpa menaikan suhu fluida kerja ke suhu berapapun didinginkan. Hal

ini berarti bahwa laju perpindahan panas menjadi tinggi, sebab

semakin dekat suhu fluida kerja mendekati suhu sekitarnya akan

semakin rendah laju perpindahan panasnya.

2.5 Sistem Pendingin Kompresi

Siklus pendingin kompresi uap merupakan sistem yang banyak digunakan

dalam sistem refrigrasi, pada sistem ini terjadi proses kompresi, pengembunan,

ekspansi dan penguapan. Secara skematik sistem ditunjukkan pada Gambar 2.4.

Evaporator 1

2 4

3

Katup Ekspansi

Kondensor

Kompresor

Gambar 2.4. Pendingin Kompresi

Fungsi dari bagian pendingin ini adalah:

1. Kompresor

Kompresor memompa bahan pendingin ke seluruh sistem. Gunanya adalah

(25)

kemudian menekan/memampatkan gas tersebut, sehingga menjadi gas dengan

tekanan dan suhu tinggi, lalu dialirkan ke kondensor.

2. Kondensor

Kondensor adalah suatu alat untuk merubah bahan pendingin dari bentuk

gas menjadi cair. Bahan pendingin dari kompresor dengan suhu dan tekanan

tinggi, panasnya keluar melalui permukaan rusuk-rusuk kondensor ke udara.

Sebagai akibat dari kehilangan panas, bahan pendingin gas mula-mula

didinginkan menjadi gas jenuh, kemudian mengembun berubah menjadi cair.

3. Evaporator

Evaporator adalah suatu alat dimana bahan pendingin menguap dari cair

menjadi gas. Melalui perpindahan panas dari dinding – dindingnya, mengambil

panas dari ruangan di sekitarnya ke dalam sistem, panas tersebut lalu di bawa ke

kompresor dan dikeluarkan lagi oleh kondensor.

4. Katup Ekspansi

Katup ekspansi adalahuntuk menghilangkan tekanan tinggi refrigran yang

masih berwujud cair dan merubahnya menjadi bertekanan rendah dan berubah

bentuk menjadi gas.

Berdasarkan Gambar 2.4 dijelaskan sebagai berikut:

1 – 2 Proses Evaporasi

Pada tahap ini terjadi pertukaran kalor di evaporator, dimana kalor dari

lingkungan atau media yang didinginkan diserap oleh refrigerant cair dalam

evaporator sehingga refrigerant cair yang berasal dari katup ekspansi yang

(26)

yang mempunyai tekanan dan temperatur tinggi. Maka besar kalor yang diserap

oleh refrigerant adalah:

Qc = mº ( h2 – h1 ) ... (2.8) Dimana :

Qc = Banyaknya kalor yang diserap di evaporator per satuan waktu (kj/s).

mº = Laju aliran massa refrigerant ( kg/s).

h2 – h1 = kerja kompresi (kj/kg).

2 – 3 Proses Kompresi

Tahap ini terjadi di kompresor dimana refrigerant yang berfasa uap dengan

temperatur dan tekanan rendah dikompresi secara isentropic sehingga temperatur

dan tekanannya menjadi tinggi, besar kapasitas pemanasan dapat ditulis dengan

persamaan :

Tahap ini terjadi di dalam kondensor, dimana panas dari refrigerant yang

berfasa uap dari kompresor dibuang ke lingkungan sehingga refrigerant tersebut

mengalami kondensasi. Pada tahap ini terjadi perubahan fasa dari dari fasa uap

superheat menjadi fasa cair jenuh, pada fasa cair jenuh ini tekanan dan

temperaturnya masih tinggi. Besarnya kalor yang dilepaskan di kondensor adalah

qc = h3 – h4 ...(2.10) Dimana :

Qc = Kalor yang dilepas di kondensor (kj/kg)

(27)

h4 = Entalphi refrigerant cair jenuh (kj/kg)

4 – 1 Proses Ekspansi

Tahap ini terjadi di katup ekspansi dimana refrigerant diturunkan

tekanannya yang diikuti dengan turunnya temperatur entalphi.

Kompresi mengisap uap refrigerant dari sisi keluar evaporator ini, tekanan

diusahakan tetap rendah agar refrigerant senantiasa berada dalam fasa gas dan

bertemperatur rendah. Didalam kompresor uap refrigerant ditekan sehingga

tekanan dan temperature tinggi untuk menghindarkan terjadinya kondensasi

dengan membuang energi kelingkungan. Energi yang diperlukan untuk proses

komporesi diberikana oloh motor listrik atau penggerak mula lainnya. Jadi dalam

proses kompresi energi diberikan kepada uap refrigerant. Pada waktu uap

refrigerant diisap masuk kedalam kompresor temperature masih tetap rendah

akan tetapi ketika selama proses kompresi berlangsung temperatur dan tekanannya

naik.

Setelah mengalami proses komopresi, uap refrigerant berkerja (fluida kerja )

mengalami proses kondensasi pada kondensor. Uap refrigerant yang bertekanan

dan bertemperatur tinggi pada akhirnya kompresi dapat dengan mudah dengan

mendinginkannya melalui fluida cair dan udara. Dengan kata lain uap refrigerant

memberikan panasnya kepada air pendingin atau udara pendingin melalui dinding

kondensor. Jadi dikarena air pendingin atau udara pendingin menyerap panas dari

refrigerant maka temperaturnya menjadi tinggi pada waktu keluar dari kondensor.

Selama refrigerant mengalami perubahan dari fasa uap ke fasa cair tekanan dan

(28)

Untuk menurunkan tekanan refrigaran cair dari kondensor kita gunakan

katup expansi atau pipa kapiler, alat tersebut dirancang untuk suatu penurunan

tekanan tertentu. Melalui katup expansi refrigerant mengalami evaporasi yaitu

proses penguapan cairan refrigerant pada tekanan dan temperature rendah, proses

ini terjadi pada evaporator. Selama proses evaporasi refrigerant memerlukan atau

mengambil bentuk energi panas dari lingkungan atau sekelilingnya sehingga

temperatur sekeliling turun dan terjadi proses pendinginan.

2.6 Scroll Kompressor

Prinsip dasar kompresi kompresor scroll adalah interaksi antara scroll yang

tidak bergerak (fixed scroll) dengan scroll yang bergerak (orbiting scroll). Kedua

scroll ini saling bersinggungan identik satu sama lain tetapi berbeda sudut 180

derajat. Orbit dari scroll yang bergerak akan mengikuti path/jalur yang dibentuk

oleh scroll yang tidak bergerak, Keduanya bersinggungan berdasarkan gaya

sentrifugal. Ruang kompresi terbentuk dari mulai bagian luar sampai ke bagian

dalam dimana volume ruang kompresi semakin diperkecil, akibatnya tekanan

menjadi naik dan pada akhir kompresi, refrigerant keluar dari bagian tengah kedua

scroll tersebut.

2.6.1 Sistem Kerja Kompresi Kempresor Scroll

Pada dasarnya cara kerja pada kompresi scroll dijelaskan sebagai berikut:

Refrigerant gas bertemperatur rendah dan bertekanan rendah (warna biru) masuk

dari bagian suction ke ruang kompresor. Refrigerant ini kemudian bersinggungan

(29)

kalor dari motor ke refrigerant. Refrigerant ini kemudian masuk ke intake

kompresor untuk memulai proses kompresi. Refrigerant yang terperangkap di

ruang scroll kemudian dikompresikan untuk kemudian dikeluarkan dari bagian

tengah scroll.

Pada saat proses kompresi, tekanan dan temperatur refrigerant berangsur2

naik karena volume ruang kompresi semakin diperkecil. Refrigerant yang sudah

bertekanan dan bertemperatur tinggi ini (warna merah) kemudian keluar dari

kompresor melalui pipa discharge. Di bagian discharge terdapat valve disc yang

berfungsi untuk mencegah tekanan balik dari discharge/condenser pada saat

kompresor mati. Valve disc berfungsi seperti check valve/katup satu arah.

Diantara ruang discharge dan suction terdapat pressure relief valve yang

berfungsi untuk membuang tekanan dari bagian discharge ke bagian suction jika

terjadi tekanan yang berlebihan.

Pelumas yang berada dibagian bawah berdasarkan gaya centrifugal naik ke

bagian atas untuk melumasi bagian2 yang bergerak melalui saluran yang ada

(30)

BAB 3 KOMPRESOR

3.1 UMUM

Kompresor adalah suatu alat mesin yang berfungsi untuk memanfaatkan

udara atau gas, sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi dari tekanan

awalnya. Kompresor ini digerakkan dengan sumber tenaga seperti motor

listrik,mesin, uap dan gas turbin. Pemilihan sumber tenaga ini tergantung pada

ketentuan operasi dan daya sumber yang tersedia, sehingga kompresoe dapat

beroperasi secara efisiensi dan ekonomis. Ada pun pemanfaatan uap atau gas dari

hasil kompresor itu adalah:

1. Meneruskan daya (sistem udara tekanan untuk peralatan pneumatik).

2. Menyuplai udara untuk pembakaran.

3. Mengalirkan dan mendistribusikan gas.

4. Menjalankan gas pada suatu proses atau sistem.

5. Mengkondisikan gas yang dihasilkan suatu reaksi kimia, proses

kompresi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

a. Aliran berganti

b. Aliran kontinu.

Ada pun yang terjadi pada metode aliran berganti adalah

a. Sejumlah gas dikurung dalam suatu ruangan tertutup.

(31)

c. Terjadi kenaikan tekanan.

d. Gas yang setelah dikompresikan didorong keluar ruangan.

Sedangkan proses yang terjadi pada metode aliran kontiniu adalah

a. Proses kompresi akan dilakukan oleh impeller atau rotor sudut

yang berputar dengan kecepatan tinggi.

b. Putaran impeller/rotor akan mengubah kecepatan dengan

tekanan aliran gas.

c. Gas yang dialirkan melalui diffuser untuk menaikan

tekanannya dengan cara menurunkan kecapatan aliran gas.

3.1.1 Prinsip Kerja Kompresor

Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas. Secara

umum biasanya mengisap udara dari atmosfer, yang secara fisika merupakan

campuran beberapa gas dengan susunan 78% Nitrogren, 21% Oksigen dan 1%

Campuran Argon, Carbon Dioksida, Uap Air, Minyak, dan lainnya. Namun ada

juga kompressor yang mengisap udara/ gas dengan tekanan lebih tinggi dari

tekanan atmosfer dan biasa disebut penguat (booster). Sebaliknya ada pula

kompressor yang menghisap udara/ gas bertekanan lebih rendah dari tekanan

atmosfer dan biasanya disebut pompa vakum.

Jika suatu gas/ udara didalam sebuah ruangan tertutup diperkecil

volumenya, maka gas/ udara tersebut akan mengalami kompresi. Kompressor

yang menggunakan azas ini disebut kompressor jenis displacement dan prinsip

(32)

Gambar. 3.1 Kompresi Fluida

Disini digunakan torak yang bergerak bolak balik oleh sebuah penggerak

mula (prime mover) didalam sebuah silinder untuk menghisap, menekan dan

mengeluarkan udara secara berulang- ulang. Dalam hal ini udara tidak boleh

bocor melalui celah antara dinding torak dengan dinding silinder yang saling

bergesekan. Untuk itu digunakan cincin torak sebagai perapat.

Jika torak ditarik keatas, tekanan dalam silinder dibawah torak akan

menjadi negatif (kecil dari tekanan atmosfer) sehingga udara akan masuk melalui

celah katup isap. Kemudian bila torak ditekan kebawah, volume udara yang

terkurung dibawah torak akan mengecil sehingga tekanan akan naik.

3.2 Jenis Kompresor

Kompresor dapat dibagi dalam dua jenis utama yaitu :

1. Kompresor positf

(33)

Pada umumnya kompresor positf itu adalah gas yang diisap masuk

kedalam silinder dan dikompresikan. Sedangkan kompresi non positf adalah gas

yang diisap masuk dipercepat alirannya oleh sebuah impeller yang kemudian

mengubah energi kinetik untuk menaikkan tekanan,dapat dilihat pada Gambar 3.2

dibawah ini:

Katup isap

Gambar.3.2.Mekanisme Beberapa Macam Kompresor Positif

1. Menurut metode kompresi, kompresor dapat dibagi menjadi:

a. Metode kompresor positif

1. Kompresor torak, bolak balik

2. Kompresor torak tingkat jauh, bolak balik.

3. Kompresor putar

(34)

b. Metode kompresor sentrifugal

1. Kompresor sentrifugal satu tingkat

2. Kompresor sentrifugal tingkat ganda.

2. Penggolongan menurut bentuk kompresor ada 3 jenis yaitu :

1. Jenis vertikal

2. Jenis horijontal

3. Jenis silinder banyak (jenis- V, jenis –W, dan jenis- VV).

3. Penggolongan menurut kecepatan putar

1. Jenis kecepatan rendah

2. Jenis kecepatan tinggi

4. Penggolongan menurut gas refrigran

1. Kompresor amonia

2. Kompresor freon

3. Kompresor CO2

5. Penggolongan menurut konstruksi

1. Jenis terbuka

2. Jenis semi hermatik

3. Jenis hermatik

3.2.1 Kompresor Torak Kecepatan Tinggi Berselinder Banyak.

Kecepatan putar yang tinggi dipergunakan apabila diperlukan kapasitas

yang lebih besar. Namun, pada kompresor torak konvensional kecepatan putar

tersebut ada batasnya. Hal itu disebabkan karena terbatasnya kekuatan material

(35)

balik. Kecepatan putar kompresor berkisar antara 900 – 1800 rpm dan untuk

memperoleh kapasitas yang lebih besar dipakai kompresor berselinder banyak.

Gambar 3.3 menunjukkan jenis kompresor yang banyak dipergunakan pada

waktu ini. Meskipun demekian, banyak juga dipergunakan kompresor berukuran

kecil dan sedang. Daya penggerak kompresor berkisar antara 3,7 sampai 200 Kw.

Gambar. 3.3. Konstruksi Kompresor Torak (Silinder Ganda)Kecepatan Tinggi

Perbedaan kontruksi antara kompresor kecepatan rendah dan kompresor

kecepatan tinggi berselinder banyak adalah:

1. Mekanisme katup.

Dengan naiknya kecepatan putar, maka dipakai katup yang ringan,

misalnya katup pelat. Hal ini disebabkan karena katup, seperti yang biasa

(36)

dapat secara cepat mengikuti gerakan torak, sehingga prestasinya lebih

baik dab dapat diandalkan.

2. Penyekat poros.

Dengan naiknya kecepatan poros engkol, dipergunakan penyekat

mekanikan dan bukan jenis penyekat paking.

3. Pelumasan.

Minyak pelumas dialirkan ke bagian – bagian mesin secara paksa

dengan menggunakan pompa minyak pelumas.

4. Pelepas tekanan.

Pelepasan tekanan dipasang didalam silinder untuk meringankan

start dan mengatur kapasitas kompresor. Pelepasan tekanan itu dijalankan

oleh pengatur kapasitas dengan menggunakan tekanan minyak pelumas.

Ciri – ciri kompresor berselinder banyak kecepatan tinggi adalah:

1. Kecil dan ringan.

2. Memerlukan fondasi yang sederhana karena geterannya lebih kecil.

3. Memungkinkan penggunaan pelepasan tekanan dan tidak

diperlukan momen putar start yang besar.

4. Kapasitas refrigran dapat diatur secara atomatik.

5. Memungkinkan pertukaran komponen yang diperlukan pada setiap

selinder.

6. Keausan cincin, torak, bantalan, dan sebagiannya terjadi karena

kecepatan beban yang tinggi.

7. Kerusakan minyak pelumas terjadi karena temperatur kerja yang

(37)

8. Apabila dipergunakan perbandingan kompresi yang tinggi, maka

kemampuan akan turun dan kerugian dayanya bertanbah karena

efisisensi volumemetriknya turun.

3.2.2 Kompresor Putar.

Kompresor putar dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jenis daun berputar

dan jenis daun diam (stasioner). Pada jenis yang pertama, daun terletak pada rotor

yang berputar tetapi dapat bagian dalam dari selinder. Jenis ini banyak

dipergunakan sebagai kompresor untuk unit penyegar udara berkapasitas

rendah,ditujukkan pada Gambar 3.2. Sedangkan pada jenis daun diam, daun

terletak menenmpel pada permukaan rotor yang berputar (torak berputar). Proses

kompresi gas refrigran dilakukan oleh rotor dengan urutan pada Gambar 3.2.

Dibandingkan dengan kompresor torak (bolak balik),konstruksi kompresor

berputar lebih sederhana dan sejumlah komponennya lebih sedikit. Di samping

itu,untuk kapasitas kompresor yang lebih besar, pembuatannya lebih mudah dan

getarannya kurang. Hal ini disebabkan karena pada kompresor putar tidak terdapat

bagian yang bergerak bolak balik. Namun demikian,bagian – bagian yang

bergesekan harus dibuat dengan ketelitian tinggi serta dari material yang tidak

mudah aus. Hanya dengan jalan demikian dapat diperoleh perbandingan kompresi

dan efisiensi yang tinggi.

3.2.3 Kompresor Sekrup

Kompresor sekrup yang semula dirancang untuk memperoleh kompresor

udara tanpa minyak pelumas, memiliki dua buah rotor yang berpasangan, berturut

(38)

kompresor sekrup dibuat juga untuk dipergunakan pada mesin refrigerasi, seperti

telihat pada Gambar 3.4 , dengan mekanisme pelumasan yang terpadu.

Dari Wikipedia , ensiklopedia bebas ( G Pita, Edward . 1981 . compressor . USA . John Wily and Sons. Inc.)

Gambar. 3.4 Konstruksi Kompresor Sekrup

Kompresor sekrup memiliki beberapa keuntungan yaitu :

1. Lebih sedikit jumlah bagian yang bergesekan.

2. Perbandingan kompresi yang tinggi dalam satu tingkat.

3. Relatif stabil terhadap pengaruh cairan (kotoran) yang terserap dalam

refrigran.

Seperti pada kompresor torak, mekanisme kompresi dari kompresor sekrup

melakukan 3 langkah, yaitu langkah isap, langkah kompresi, dan langkah keluar.

Untuk mengurangi kerugian gesekan pada aliran gas, seperti terlihat Gambar 3.5 ,

(39)

Gambar.3.5. mekanisme Kompresor Sekrup

3.2.4 Kompresor Semi Hermatik

Pada kompresor semi hermatik listrik dibuat menjadi satu dengan

kompresor. Jadi, rotor motor listrik tersebut berada didalam perpanjangan ruang

engkol dari kompresor tersebut. Dengan jalan demikian tidak diperlukan penyekat

poros, sehingga dapat dicegah terjadinya kebocoran gas refrigran. Disamping itu,

konstruksinya lebih kompak dan bunyi mesin menjadi halus.

Namun demikian, haruslah diperhatikan agar dipergunakan isolator listrik

(40)

Untuk hal tersebut,gas refrigran freon sangat tepat, sebab selain tidak merusak

isolator listrik,gas freon juga memiliki sifat mengisolasi.

Pada waktu ini, kompresor semi hermatik untuk gas refrigran freon dibuat

sampai kira – kira 40 kW. Dari segi konstruksinya, kompresor semi hermatik juga

dapat dibuat berselinder banyak, dengan momen putar start yang rendah, seperti

terlihat Gambar 3.6.

(41)

3.2.5 Kompresor Hermatik.

Pada dasarnya, kompresor hermatik hampir sama dengan kompresor semi

hermatik. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyambungan rumah (baja)

kompresor dengan stator motor penggeraknya. Pada kompresor hermatik

dipergunakan sambungan las, sehingga rapat udara,seperti terlihat Gambar 3.7.

Pada kompresor semi hermatik dengan rumah terbuat dari besi tuang, bagian –

bagian penutup dan penyambungannya masih dapat dibuka. Sebaliknya dengan

kompresor hermatik, rumah kompresor dibuat dari baja dengan pengerjaan las,

sehingga baik kompresor maupun motor listrik tidak dapat diperiksa tanpa

memotong rumah kompresor. Oleh karna itu, komponen dari kompresor hermatik

haruslah terpercaya dan dapat diandalkan.

Gambar.3.7. Kompresor Hermatik

William Wolansky & Arthur Akers, Modern Hydraulics,1990,97

Kompresor hermatik biasanya dibuat untuk unit berkapasitas rendah,

sampai 7,5 kW, misalnya pada penyegar udara paket. Sementara itu, ada

kecendrungan menggunakan motor listrik putaran tinggi dengan dua – pol (3000

rpm : 50 Hz , atau 3600 rpm : 60 Hz) sebagai pengganti motor listrik empat – pol

(42)

Jadi dapat dikatakan bahwa kompresor hermatik banyak beberapa

keuntungan , diantaranya :

3 Efisiensi volumetik lebihtinggi

4 Tekanan keluar lebih besar

5 Pelumas yang lebih efektif

6 Konstruksinya lebih kecil

3.3 Klasifikasi Kompresor.

Kompresor terdapat dalam berbagai jenis dan model tergantung pada

volume dan tekanannya. Gambar 3.8. memperlihatkan klasifikasi kompresor yang

digolongkan atas dasar tekanannya. Sebutan kompresor (pemanpat) dipakai untuk

jenis yang bertekanan tinggi, blower (peniup) untuk yang bertekanan agak rendah,

sedangkan fan (kipas) untuk yang bertekanan sangat rendah. Atas dasar cara

penempatannya kompresor dibagi atas jenis turbo dan jenis perpindahan. Jenis

turbo menaikkan tekanan dan kecepatan gas dengan gaya sentrifugal yang

ditimbulkan oleh impeler, atau dengan gaya angkat (lift)yang ditimbulkan oleh

torak. Jenis perpindahan, seperti telah diterangkan diatas, menaikkan tekanan

dengan memperkecil atau memampatkan volume gas yang diisap kedalam silinder

atau stator oleh torak.

Kompresor juga terdapat dalam berbagai jenis dan model tergantung pada

volume dan tekanannya. Gambar 3.8 memperlihatkan klasifikasi kompresor yang

digolongkan atas dasar tekanannya. Kompresor dipakai untuk jenis yang

bertekanan tinggi, yang bertekanan rendah, sedangkan untuk tekanan sangat

rendah adalah fan (kipas). Atas dasar cara pemanfaatannya kompresor dibagi atas

(43)
(44)

Kompresor yang bekerja berdasarkan metode aliran kontiniu dikenal

sebagai kompresor dinamis. Berdasarkan cara perubahan energi mekanik kedalam

gas kompresor dapat dibagi dalam 2 golongan, yaitu:

1. Kompresor perpindahan positif

Kompresor perpindahan positif (Positif Displacement

Compressor) adalah kompresor dengan prinsip kerja , menaikan

tekanan gas dengan menurunkan volume pada ruang tertutup.

Kapasitas yang dihasilkan berbanding lurus dengan

kecepatan/putaran, tetapi perbandingan tekanan (pressure ratio)

ditentukan oleh tekanan dalam sistem itu sendiri. Pada dasarnya

kompresor perpindahan positif terbagi dalam 2 kelompok yaitu:

a. Kompresor Resiprocating.

Kompresor dengan rotasi bolak balik, yang termasuk

kelompok ini adalah piston kompresor torak.

b. Kompresor Berputar.

Kompresor dengan gerak berputar, yang termasuk

dalam kelompok ini adalah baling – baling, ulir, dan

blower.

2. Kompresor dinamik

Kompresor dinamik mempunyai prisip kerja yaitu merubah

kecepatan gas yang dibangkitkan oleh aks/ gerakan impeler yang

berputar kedalam tekanan. Variasi perubahan kapasitas dan rasio

(45)

dengan gerakan tertentu sesuai dengan rancangan. Dinamik

kompresor terbagi dalam 2 kelompok yaitu:

a. Kompresor aksial

Arah aliran gas sejajar dengan sumbu poros

b. Kompresor sentrifugal

Arah aliran mengelilingi sumbu poros.

3.3.1 Pemampatan (Kompresi) Udara.

Ditinjau dari cara pemampatan (kompresi) udara yaitu :

1. Jenis perpindahan

Jenis perpindahan adalah kompresor yang menaikkan tekanan dengan

memperkecil atau memampatkan volume gas yang diisap ke dalam

silinder atau stator oleh torak.

2. Jenis turbo

Jenis turbo menaikkan tekanan dan kecepatan gas dengan gaya

sentrifugal yang ditimbulkan oleh impeller atau dengan gaya angkat

(lift) yang ditimbulkan oleh torak.

3.3.2 Klasifikasi Atas Konstruksi.

Kompresor dapat diklasifikasikan atas dasar konstruksinya yaitu:

1. Klasifikasi berdasarkan jumlah tingkat kompresi : satu tingkat , dua

tingkat atau tingkat banyak.

2. Klasifikasi berdasarkan langkah kerja (pada kompresor torak) :

(46)

3. Klasifikasi berdasarkan susunan silinder (untuk kompresor torak) :

mendatar, tegak, bentuk – L, bentuk – V, bentuk – W, bentuk

bintang dan lawan berimbang.

4. Klasifikasi berdasarkan cara pendingin : pendingin air dan

pendingin udara.

5. Klasifikasi berdasarkan transmisi penggerak : langsung. Sabuk – V,

roda gigi.

6. Klasifikasi berdasarkan penempatannya : permanen dan dapat

dipindah.

7. Klasifikasi berdasarkan cara pelumasan : pelumasan minyak, dan

tanpa minyak.

3.4 Kompresor torak satu tingkat

Kompresor torak merupakan suatu kompresor bolak balik yang

menggunakan torak (piston) didalam silinder yang bergerak bolak – balik untuk

mengisap, menekan,dan mengeluarkan udara secara terus menerus. Dalam hal ini

udara yang ditekan tidak boleh bocor melalui celah antara piston dan silinder yang

saling bergesekan. Untuk mencegah kebocoran ini maka pada piston dilengkapi

dengan tang piston yang berfungsi sebagai perapat sekaligus penyalur oli sebagai

pelumas pada piston dan silinder.

Kompresor torak adalah yang paling umum digunakan, dapat digerakkan

oleh motor listrik atau motor bakar. Parameter penting yang mempengaruhi

penampilan kompresor adalah kapasitas kompresor itu sendiri, yang pada

(47)

1. Langkah (displacement) piston

2. Clearance antara kepala piston pada titik mati atas dengan ujung

silinder

3. Ukuran katup pemasukan dan pengeluaran,

4. RPM

5. Jenis refrigeran,

6. Tekanan masukan dan tekanan keluaran.

Seringkali kapasitas kompresor harus dikendalikan untuk mengatasi beban

pendinginan yang tidak tetap, sehingga kompresor sering dioperasikan pada

kapasitas di bawah kapasitas maksimum. Kapasitas kompresor dapat dikendalikan

dengan cara:

1. Menyalurkan (bypass) uap refrigeran dari sisi tekanan tinggi ke sisi

tekanan rendah kompresor. Salah satu sistembypas s adalah

menghubungkan sisi tekanan tinggi dan sisi tekanan rendah kompresor

dengan pipa dan menggunakan katup solenoid sehingga uap refrigeran

langsung dipindahkan ke sisi tekanan rendah.

2. Tetap membuka katup pemasukan kompresor sehingga uap refrigeran

mengalir langsung di dalam kompresor

3. Mengendalikan kecepatan (RPM) motor, yaitu dengan menggunakan

motor listrik kecepatan ganda atau menggunakan dua motor listrik yang

(48)

3.4.1 Prinsip Kerja Kompresor Torak Satu Tingkat.

Kompresor bekerja dengan gerakan piston secara bolak balik dari torak

yang akan memanfaatka udara/gas. Dengan bekerjanya torak keatas menekan

udara yang bermanfaatkan, sehingga mengakibatkan volumenya menjadi kecil dan

tekanannya menjadi naik.

Udara atau gas yang akan dimanfaatkan masuk dan keluar dikarenakan

adanya 2 (dua) buah katub, yaitu katub masuk dan katub keluar pada silinder

tersebut. Katub – katub tersebut mempunyai fungsi masing – masing , katub isap

(soction) berfungsi sebagai katup pemasukan fluida yang akan dikompresikan

sedangkan Katub buang (discharge) berfungsi sebagai katup pengeluaran hasil

fluida yang akan dikompresikan. Fungsi lain dari katub sebagai pengaman yang

mencagah adanya aliran balik dari udara atau gas yang dikompres, oleh karna itu

pada katup hanya bekerja membuka dan menutup pada satu aliran.

Dengan bergeraknya piston dari titik mati atas (TMA) ke titik mati atas

(TMB) maka volume silinder akan bertambah besar dan tekanan dalam silinder

berkurang. Dengan turunnya tekanan dalam silinder maka katup isap akan terbuka

dan udara atau gas akan masuk kedalam silinder. Gerakan udara kedalam silinder

akan terhenti ketika piston mencapai titik mati bawah. Pada gerakan piston maju

dari titik mati bawah ketitik mati bawah ketitik mati atas, maka volume udara atau

gas akan bertambah kecil dan sejalan dengan bertambah kecilnya volume udara

atau gas, tekanannya akan bertambah besar sehingga tekanan gas dalam silinder

ini dapat menutup katup isap dan sebaliknya membuka katub buang. Besarnya

(49)

pembukaan katub buang. Makin lama katub buang terbuka maka makin kacil

ruang silinder dan makin besar pula tekanan gasnya.

Pada kompresor dua tingkat, tiga tingkat dan tingkat banyak umumnya

digunakan untuk menghasilkan tekanan yang lebih tinggi pada kompresi. Tekanan

udara atau gas pada tingkat pertama akan dikompresi pada tingkat berikutnya

untuk menghasilkan tekanan yang diinginkan katup isap dan katub buang

membuka dan menutup dengan sendirinya oleh karena adanya perbedaan tekanan

yang terjadi didalam silinder tersebut. Katup isap akan membuka apabila tekanan

gas pada jalur isap lebih besar dari pada tekanan gas dalam silinder. Pada saat

tekanan gas melewati katup, dudukan katup akan bekerja dan menutup dan

mencegahadanya aliran balik.

Pada umumnya kompresor torak terdapat satu kali langkah isap dan satu

langkah buang secara berulang - ulang dalam silinder. Kompresor torak tunggal

bekerja mengeluarkan gas hanya pada langkah maju ataupun pada langkah

mundur saja, yang mempunyai satu jalur langkah isap dan langkah buang seperti

terlihat pada Gambar 3.9. Kompresor ini menghisap udara dari atmosfer melalui

saringan udara yang terdapat pada kompresor tersebut dan memanfaatkan udara

(50)

a. Langkah isap b. Langkah buang Entiene Lenoir , pada tahun 1822-1900 seorang berkebangsaan Perancis

Gambar 3.9. Langkah Isap Dan Langkah Buang Pada Kompresor Torak Langkah

Tunggal

3.4.2 Bagian Utama Dari Kompresor Torak 1. Silinder dan kepala silinder

Silinder untuk tekanan kurang dari 50 kgf/cm2 (4.9 Mpa) pada

umunya menggunakan besi cor sebagai bahan silindernya.

2. Torak dan cincin torak

Torak merupakan komponen yang betugas untuk melakukan kompresi

terhadap udara/ gas, sehingga torak harus kuat menahan tekanan dan

panas. Torak juga harus dibuat seringan mungkin untuk mengurangi

gaya inersia dan getaran. Pemakaian 2 s.d. 4 cincin torak biasanya

dipakai pada kompresor dengan tekanan kurang dari 10 kgf/cm2. Pada

kompresor tegak dengan pelumasan minyak, pada torak dipasangkan

(51)

Kompresor tanpa pelumasan, cincin torak dibuat dari bahan yang

spesifik yaitu karbon atau teflon.

3. Katup – katup

a. Konstruksi katup pita (Reed Valve) ditunjukkan pada Gambar 3.10

Gambar 3.10 Katup Pita

b. Konstruksi katup cincin ditunjukkan pada Gambar 3.11

(52)

c. Konstruksi katup kanal ditunjukkan pada Gambar 3.12

Gambar 3.12 Katup Kanal

d. Konstruksi katup kepak ditunjukkan pada Gambar 3.13

Gambar 3.13 Katup Kepak

Gambar.3.14. Macam- Macam Katup

(53)

Poros engkol dan batang torak mempunyai fungsi utama untuk

mengubah gerakan putar menjadi gerak bolak-balik.

5. Kotak Engkol

Kotak engkol adalah sebagai blok mesinnya kompresor yang berfungsi

sebagai dudukan bantalan engkol yang bekerja menahan beban inersia

dari masa yang bergerak bolak-balik serta gaya pada torak.

6. Pengaturan Kipas

Untuk mengatur batas volume dan tekanan yang dihasilkan kompresor

(54)

BAB 4

SISTEM KERJA MESIN PENDINGIN DENGAN MENGGUNAKAN REFRIGRAN (R22) UNTUK MENURUNKAN SUHU UDARA HASIL

KOMPRESSOR MENJADI UDARA INSTRUMENT 4.1 Refrigrasi

Refrigrasi adalah suatu proses pemindahan panas dari suatu tempat ke

tempat yang lain. Refrigrasi juga disebut penyerapan panas dari ruangan sehingga

suhu ruangan menjadi dingin sesuai dengan yang diinginkan. Pada dasarnuya

refrigrasi mempunyai manfaat yang banyak, antara lain ialah :

1. Pengkondisian udara pada ruangan dalam bangunan atau rumah, sehingga

temperatur didalam bangunan atau rumah lebih dingin dibandingan diluar

rumah.

2. Pengolahan / transportasi / penyediaan bahan – bahan makanan atau

minuman menjadi lebih terhadap aktivitas mikro organisme.

3. Pembuatan batu es dan dehidrasi gas dalam saklar besar.

4. Pemurnian minyak pelumas pada industri minyak bumi.

5. Melangsungkan reaksi – reaksi kimia pada temperatur rendah

6. Pemisahan terhadap komponen – komponen hidrokarbon yang mudah

menguap.

7. Pencairan gas untuk mendapatkan gas murni (O2 dan N2).

4.1.1 Prinsip Dan Fungsi Refrigerasi

Prinsip refrigerasi yang banyak terdapat pada refrigerasi industri, yang

(55)

bahan kimia, perminyakan dan industri petrokimia. Selain itu, terdapat

penggunaan khusus seperti pada manufaktur dan konstruksi.

Tingkat suhu yang diperlukan dalam bidang industri dapat menurun

hingga mencapai tingkat suhu rendah dibawah nol. Dengan demikian kita harus

mengetahui beberapa prinsip dasar refrigerasi yang penting yaitu :

1. Penguapan cairan pendingin akan memerlukan kalori yang akan diambil

dari fluida yang akan diinginkan.

2. Titik didih media pendinginan akan turun, bila tekanan diturunkan,

sehingga permukaan panas terjadi pada suhu rendah.

3. Waktu pengembunan kembali, uap media pendingin akan melepas

sejumlah kalori yang akan diambil oleh media pendinginnya sendiri.

4. Titik embun dapat diturunkan dengan menaikan tekanannya.

Diindustri pabrik seperti kimia, penyulingan minyak, pabrik kertas, pulp

dan petrokimia membutuhkan refrigrasi yang ditangani dengan baik. Oleh karna

itu hampir setiap instalasi mempunyai perbedaan serta harga yang begitu tinggi.

Beberapa fungsi refrigrasi yang penting dalam industri kimia dan industri proses

adalah:

1. Pemisahan gas – gas pada pengembunan gas.

2. Pemadatan suatu zat didalam campuran untuk memisahkan yang lain.

3. Menjaga kondisi suhu rendah dalam penyimpangan gas cair agar

tekanannya tidak berlebihan.

(56)

4.2 Sistem Kerja Mesin Pendingin.

Sistem merupakan suatu pengendalian metoda, dimana suatu pemasukan

dan pengeluaran dengan cara menggunakan teknologi pada peralatan – peralatan

yang dipakai berguna untuk mendapatkan hasil yang diingikan. Pendinginan

merupakan peristiwa penurunan temperatur tinggi ketemperatur rendah.

Sistem pendingin adalah salah satu cara pendinginan yang berlangsung

secara paksa,dimana panas dipindahkan dari suatu tempat yang bertemperatur

lebih tinggi ketempat bertemperatur rendah. Pada dasarnya tiap – tiap mesin

pendingin terdiri atas :

1. Motor penggerak

2. Kompresor

3. Kondensor

4. Saringan

5. Pipa kapiler?katup ekspansi

6. Pipa penguapan (evaporator

7. Refrigran.

4.2.1 Kompresor unit

Kompresor terdiri dari motor penggerak dan kompresor. Kompresor

bertugas untuk menghisap dan menekan refrigran sehingga refrigran beredar

dalam unit mesin pendingin,sedangkan motor penggerak bertugas memutar

kompresor tersebut. Ditinjau dari cara penggeraknya kompresor unit dibagi atas 3

(57)

1. Jenis unit vterbuka

Disini kompresor dan motor penggerak masing – masing berdiri sendiri

untuk memutarkan kompresor dipergunakan ban (belt) motor

penggeraknya biasanya adalah motor listrik atau diesel.

2. Semi hermatic unit ( unit semi hermatik )

Disini kompresor dan motor listrik juga berdiri sendiri, tetapi dihubungkan

sehingga seolah – olah menjadi satu buah. Untuk memutar kompresor,

poros motor listrik dihubungkan dengan poros kompresornya langsung.

3. Hermatic unit (unit hermatik)

Disini kompresor dan motor listrik benar – benar menjadi satu unit yang

tertutup rapat. Kelemahannya jika terjadi kerusakan pada kompresor atau

motor listrik sulit untuk diperbaiki. Keuntungannya ialah bahwa bentuknya

dapat menjadi lebih kecil,tidak banyak memakan tempat,harganya relatif

murah,cocok sekali unit kompresor pada domistik refrigrator. Disini

perpindahan daya dari motor listrik ke kompresor dapat menjadi lebih

sempurna.

Fungsi dan prinsip unit kompresor jenis 1,2, dan 3 adalah sama yaitu untuk

mengedarkan refrigran dalam unit mesin pendingin agar dapat berlangsung proses

pendinginan. Untuk dasar pengertian kerja kompresor perhatikan Gambar 4.1

(58)

Gambar 4.1. Kompresor Menghisap Uap Refrigran

Selama langkah masu, katup inlet membuka untuk membiarkan uap

mengalir dari evaporator ke dalam silinder.

(59)

Untuk memahami cara kerja sistem pendingin perhatikan gambar 4.2. jika

motor penggerak berputar maka akan memutar kompresornya. Dengan

berputarnya kompresor maka refrigran (yang dalam ujud gas) akan naiksuhu

maupun tekanannya. Hal ini disebabkan melekul – melekul dari refrigran bergerak

lebih cepat dan saling bertabrakan akibat adanya kompresi.

Temperatur dari gas refrigran akan merambat pada pipa – pipa kondensor

dan media pendinginan. Pada bagian kondensor ini di usahakan adanya media

pendinginan yang baik, sebab dengan adanya pendinginan yang baik pada bagian

kondensor ini akan membantu memperlancar terjadinya proeses kondensasi (uap

panas dari refrigran berubah menjadi cairan, mengembun).

Penempatan kondensor harus pada tempat yang cukup luas,agar aliran

udara tidak terhalang. Untuk lebih memperlancar sirkulasi udara dipasang kipas

angin pada kondensornya. Pada kondensor dengan pendingin air, kondensor

direndam dalam air,airnya diedarkan dengan pompa. Temperatur dan tekanan gas

refrigran akan naik terus menerus sampai keseimbangan dicapai. Setelah terjadi

proses kondensi (pengembunan) gas refrigran, sebagai cairan disimpan dalam

receiver, sebagian cairan refrigran mengalir menerusi saluran cairan tekanan

tinggi menuju refrigran control setelah melewati drier strainer (saringan).

Kondensor bayak dipergunakan pada unit dengan freon sebagai refrigran

berkapasitas relatif kecil, misalnya pada penyegar udara jenis paket,pendingin air

dan sebagiannya. Pada Gambar 4.3 digambarkan kondensor dengan koil pipa

pendingin didalam tabung yang dipasang pada posisi vertikal. Koil pipa pendingin

(60)

Pada kondensor, air mengalir didalam koil pipa pendingn. Endapan dan kerak

yang terbentuk didalam pipa harus dibersihkan dengan mempergunakan zat kimia.

Gambar 4.3. Kondensor

4.2.2 Saringan

Biasanya saringan terdiri atas cilica gel dan screen. Silica gel berfungsi

menyerap kotoran,dan air. Sedengkan screen yang terdiri dari kawat kasa yang

halus gunanya untuk menyaring kotoran dalam sistem seperti potongan

timah,karat dan lainnya. Jadi didalam sistem harus tidak ikut mengalir air, asam

serbuk,atau kotoran.

Pada kompresor hermatik, apabila motornya terbakar saringan harus

diganti yang baru. Apabila kotoran – kotoran akibat kawat yang terbakar tersebut

melewati pipa kapiler atau keran ekspansi, akan menyebabkan saluran buntu.

Apabila pipa kapiler/keran ekspansi buntu maka tidak akan terjadi proses

pendinginan.

Waktu menyambung saringan dengan pipa kapiler/keran ekspansi, bagian

(61)

rendah dibandingkan dengan bagian saringan yang disambung dengan kondensor

agar hanya refrigerator cair saja yang mengalir masuk ke pengontrolan refrigran

4.2.3 Pipa kapiler

Pipa kapiler gunanya untuk menurunkan tekanan dan mengatur jumlah

cairan refrigran yang mengalir. Diameter dan pipa kapiler tergantung dari

kapasitas mesin pendinginnya. Pada umumnya pengontrolan refrigran pada

domestik refrigrator adalah pipa kapiler. Penggunaan pipa kapiler pada mesin

pendingin akan mempermudah pada waktu strat karena dengan mempergunakan

pipa kapiler pada saat sistem tidak bekerja tekanan pada kondensor dan evaporator

cenderung sama. Hal mini berarti meringankan tugas kompresor pada waktu start.

4.2.4 Katup Expansi

Katup Ekspansi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.4 berfungsi

untuk mengekspansikan secara adiabatik cairan refrigerant yang bertekanan dan

bertemperatur tinggi sampai tingkat keadaan tekanan dan temperatur rendah. Ada

bermacam-macam jenis katup ekspansi, antara lain:

1. Automatic Expantion Valve

2. Thermostatic Expantion Valve

3. Katup Apung Sisi Tekanan Tinggi

4. Katup Apung Sisi Tekanan Rendah

5. Manual Expantion Valve

6. Pipa Kapiler

7. Thermoelectric Expantion Valve

(62)

Dari banyak jenis katup ekspansi tersebut yang paling banyak digunakan

untuk sistem pendingin komersial adalah pipa kapiler karena beban yang

didinginkan relatif konstan dan mempunyai harga yang relatif murah.

Gambar 4.4 Katup Expansi

4.2.5 Evaporator

Evaporator seperti ditunjukkan pada gambar 4.5 berfungsi sebagai alat

penyerap kalor dari lingkungan ke refrigerant sehingga refrigerant akan

mengalami perubahan fasa dari cair menjadi uap. Berdasarkan bentuk dan

permukaan koilnya, evaporator dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

1. Evaporator Pipa Telanjang ( Bare Tube Evaporator ).

2. Evaporator Pelat ( Plate Surface Evaporator ).

3. Evaporator Bersirip ( Finned Evaporator ).

Dalam proses pendinginan, pada umumnya temperatur permukaan

bidang evaporator lebih rendah daripada titik embun dari udara masuk. Apabila

(63)

mengembun sehingga koil menjadi basah. Pada umumnya temperatur bola kering

(Tdb) udara keluar evaporator adalah 15OC – 17OC dan temperatur bola basah

(Twb) 13OC – 15OC untuk evaporator dengan penguapan 2OC – 7OC, kecepatan

udara sekitar 2 m/s sebagai kondisi standard an menggunakan koil dengan 3 atau 4

baris.

Gambar 4.5. Evaporator

4.3 Refrigran.

Refrigeran merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi

untuk menyerap kalor dari lingkungan atau untuk melepaskan kalor ke

lingkungan. Sifat-sifat fisik termodinamika refrigerant yang digunakan dalam

sistem refrigerasi perlu diperhaatikan agar sistem dapat bekerja dengan aman dan

ekonomis, adapun sifat refrigerant yang baik adalah :

1. Tekanan penguapannya harus cukup tinggi, untuk menghindari

kemungkinan terjadinya vakum pada evaporator dan turunya efisiensi

(64)

2. Tekanan pengembunan yang rendah sehingga perbandingan kompresinya

rendah dan penurunan prestasi kompresor dapat dihindari.

3. Kalor laten penguapan harus tinggi agar panas yang diserap oleh

evaporator lebih besar jumlahnya, sehingga untuk kapasitas yang sama,

jumlah refrigerant yang dibutuhkan semakin sedikit.

4. Koefisien prestasi harus tinggi, ini merupakan parameter yang penting

untuk menentukan biaya operasi.

5. Konduktifitas thermal yang tinggi untuk menentukan karakteristik

perpindahan panas.

6. Viskositas yang rendah dalam fasa cair atau gas. Dengan turunnya tahanan

aliran refrigerant dalam pipa kerugian tekanannya akan berkurang.

7. Konstata dielektrik yang kecil, tahanan listrik yang besar serta tidak

menyebabkan korosi pada material isolasi listrik.

8. Refrigeran hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan material yang

digunakan sehingga tidak menyebabkan korosi.

9. Refrigeran tidak boleh beracun dan berbau.

10.Refrigeran tidak boleh mudah terbakar dan meledak.

11.Dapat bercampur dengan minyak pelumas tetapi tidak merusak dan

mempengaruhinya.

12.Harganya murah dan mudah dideteksi jika terjadi kebocoran.

4.4 Instrument pendukung pada sistem kerja mesin pendingin.

Untuk meningkatkan kinerja dari mesin pendingin diperlukan beberapa

(65)

1. Filter Drier.

2. Thermostat.

3. High – Low Pressure.

4. Heat Exchanger.

5. Liquid Receiver.

4.4.1 Filter Drier

Filter drier berfungsi untuk menyaring kotoran dan menyerap uap air

yang terkandung di dalam sistem. Saringan di dalam komponen ini berupa

anyaman kawat yang halus, sedangkan bahan penyerapnya dari zat kimia desikan

(Silica Gel). Selain dapat menyerap uap air zat kimia ini dapat pula menyerap

asam, hasil uraian minyak pelumas dan lainya. Pada alat pendingin udara

sebaiknya dilengkapi filter drier ini karena jika tidak dapat menyebabkan:

1. Membekunya uap air dalam sistem sehingga sistem dapat tersumbat.

2. Terbentuknya asam yang disebabkan bereaksinya uap air dengan bahan

pendingin dan minyak pelumas kompresor. Terbentuknya asam ini dapat

menimbulkan korosi pada komponen sistem.

3. Rusaknya kompresor dan tersumbatnya pipa kapiler karena terbentuknya

endapan oleh air dan asam yang terkandung dalam sistem sehinggga

merusak minyak pelumas kompresor .

4.4.2 Thermostat

Thermostat berfungsi untuk mempertahankan temperatur di dalam media

yang didinginkan agar tetap konstan dengan menjalankan dan menghentikan

(66)

berfungsi sebagai sensor perubahan temperatur, jika temperatur yang diinginkan

telah tercapai maka bulb terisi dengan fluida tersebut mengirimkan sinyal untuk

memutuskan arus listrik sehingga kompresor berhenti bekerja.

4.4.3 Liquid Receiver

Fungsi liquid receiver adalah untuk menampung refrigerant yang berasal

dari kondensor dan memastikan bahwa refrigerant yang memasuki katup ekspansi

benar-benar berfasa cair.

4.4.4 Sight Glass

Sight Glass berfungsi untuk mengetahui jumlah refrigerant yang

mengalir di dalam sistem. Jika kita melihat adanya gelembung udara pada sight

glass maka dapat dipastikan bahwa sistem mengalami kekurangan refrigerant.

Disamping itu sight glass juga berfungsi sebagai indikator adanya uap air di dalam

sistem yang berubah warna apabila ada kandungan uap air . Warna normal sight

glass pada umumnya adalah biru atau hijau, dan jika terdapat kandungan uap air

maka warna biru akan berubah menjadi pink (merah muda), sedangkan warna

hijau akan berubah menjadi kuning.

4.4.5 Pressurestat

Pressurestat merupakan saklar pemutus arus listrik yang bekerja

berdasarkan tekanan sistem dengan membuka titik kontaknya. Alat ini berfungsi

untuk melindungi sistem refrigerasi dari tekanan yang terlalu tinggi atau terlalu

(67)

saklar pemutus akan menutup kembali dan sistem kembali bekerja. Jenis-jenis

pressurestat adalah :

1. Low Pressurestat / LP ( Saklar pemutus tekanan rendah).

2. High Pressurestat / HP( Saklar pemutus tekanan tinggi).

3. High-Low Pressurestat / HLP ( Saklar pemutus tekanan tinggi dan rendah).

4.5 Data Spesifikasi Peralatan

1. Kompresor Torak Satu Tingkat Type : UNC – 1

Kapasitas standart : 6,79 Kg/m3

(68)

PH, Volt Hz : 1 φ AC 200 V 50/60 Hz

Pada Tabel 4.1 merupakan data pengamatan sistem kerja mesin pendingin

dengan menggunakan refrigran (R22) untuk menurunkan suhu udara hasil

(69)

Tabel 4.1 Data yang diperoleh dari lapangan

NO

Waktu (menit)

TEMPERATUR MASSA ALIR

Udara

Mengetahui perpindahan panas yang dilepas oleh udara dan perhitungan

panas yang diterima oleh freon – 22

4.7.1 Menghitung jumlah panas yang dilepas oleh udara setelah didinginkan dan dikeringkan pada selex drayer

Diketahui : masa alir udara = 89,4 kg/jam

Temperatur udara masuk T1) = 33 °C

Temperatur udara keluar (T2) = 30°C

Kapasitas panas udara pada temperatur:

Gambar

Gambar 2.1 Daur Refrigrasi Carnot Dan Diagram T – S Daur Refrigrasi Carnot
Gambar 2.3 Perbandingan Antara Siklus Kompresi Uap Standart Dan Nyata.
Gambar 2.4. Pendingin Kompresi
Gambar. 3.1 Kompresi Fluida
+7

Referensi

Dokumen terkait