• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Restoran Di Kota Medan Menggunakan Logika Fuzzy Clustering Means

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Restoran Di Kota Medan Menggunakan Logika Fuzzy Clustering Means"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RESTORAN

DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN LOGIKA

FUZZY CLUSTERING MEANS

SKRIPSI

ELY DEFRIYANI TANJUNG

091421006

PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RESTORAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN LOGIKA

FUZZY CLUSTERING MEANS

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer

ELY DEFRIYANI TANJUNG 091421006

PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RESTORAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY CLUSTERING MEANS

MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Drs. Agus Salim Harahap, M.Sc Prof. Dr. Muhammad Zarlis

NIP. 195408281981031004 NIP. 195707011986011003

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Ilmu Komputer FMIPA – USU Ketua,

(4)

PERNYATAAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RESTORAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN LOGIKA

FUZZY CLUSTERING MEANS

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2011

(5)

PENGHARGAAN

Puji syukur saya sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta segala sesuatunya dalam hidup, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini, sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer, Program Studi Ekstensi Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada bapak Prof.Dr.Muhammad Zarlis sebagai Dosen Pembimbing I dan Bapak Drs.Agus Salim Harahap sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran, dan masukan kepada saya untuk menyempurnakan kajian ini. Panduan ringkas, padat dan profesional telah diberikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini. Selanjutnya kepada Dosen Penguji Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom dan Ibu Maya Silvi Lydia, B.Sc.,M.Sc atas saran dan kritikan yang sangat berguna bagi saya. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Program Studi S1 Ilmu Komputer, Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom dan Ibu Maya Silvi Lydia, B.Sc.,M.Sc, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen serta pegawai di Program Studi S1 Ilmu Komputer FMIPA USU. Skripsi ini terutama saya persembahkan untuk kedua orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan dukungan dan motivasi, ayahanda Rusli Tanjung dan Ibunda Nurhayati Sitompul yang selalu sabar dalam mendidik saya. Untuk semua saudara – saudara saya yang telah memberikan semangat, terutama kakak saya tercinta Siti Mahrani Tanjung. Terima kasih juga buat semangat dan bantuan teman saya Wati Hidayani dan juga sahabat-sahabat di Bandara Polonia yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu per satu.

(6)

ABSTRAK

Sistem pendukung keputusan didefinisikan sebagai sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi-situasi tertentu. Implementasi Sistem Pendukung Keputusan dapat juga digunakan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. Kajian ini akan membahas tentang Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Restoran di Kota Medan Dengan Menggunakan Logika Fuzzy C-Means. Sistem Pendukung Keputusan ini sangat membantu untuk pengambilan keputusan meminimalkan biaya pewisata kuliner di Kota Medan sesuai dengan biaya yang disediakan user. Dimana fuzzy C-Means ini membantu dalam mengelompokan data yang terdapat pada database kedalam cluster (kelompok), berdasarkan kesamaan nilai pada pusat cluster-nya. Sistem yang akan dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL.

(7)

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR SELECTION OF RESTAURANTS INMEDAN CITY USING LOGIC FUZZY

CLUSTERING MEANS

ABSTRACT

Decision support system is defined as a system intended to support managerial decision makers in certain situations. Implementation of Decision Support System can also be used to solve problems, especially problems that are complex and unstructured. This review will discuss the Decision Support System for Determining the restaurant in the city of Medan Logic Using Fuzzy C-Means. Decision Support System is very helpful for decision making in minimizing costs pewisata culinary city of Medan in accordance with the cost of providing the user. Fuzzy C-Means where it helps in classifying the data contained in the database into clusters (groups), based on the similarity value at the center of its cluster. The system will be built using programming language PHP with MySQL database.

(8)

DAFTAR ISI

1.4 Tujuan Penelitian 4

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Metodologi Penelitian 4

1.7 Sistematika Penulisan 5

Bab 2 Landasan Teori 7

2.1 Sistem Pendukung Keputusan 7

2.2 Logika Fuzzy 10

2.2.1 Pengertian Logika Fuzzy 10

2.2.2 Alasan Digunakan Logika Fuzzy 11

2.2.3 Himpunan Fuzzy 11

2.2.4 Fuzzy C-Means (FCM) 13

2.2.5 Algoritma Fuzzy Clustering Means (FCM) 14

Bab 3 Analisis dan Perancangan Sistem 18

3.1 Analisis Data 18

3.2 Perancangan Flowchart 20

3.3 Perancangan Entity Relational Diagram (ERD) 31

Bab 4 Implementasi Sistem 34

4.1 Implementasi Sistem 34

4.2 Pengujian Sistem 35

4.2.1 Sebagai Administrator 36

4.2.1.1 Proses Login 36

4.2.1.2 Administrator memasukkan data restoran 37 dan menu makanan

(9)

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 57

5.1 Kesimpulan 57

5.2 Saran 58

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Penjelasan ERD SPK Pemilihan Restoran 32

4.1 Perhitungan Pusat Cluster 44

4.2 Detil Perhitungan Fungsi Objektif 46

4.3 Detail Penghitungan Derajat Keanggotaan Baru 47

4.4 Detil Perhitungan Fungsi Objektif yang Ke- 100 48 4.5 Detil Perhitungan Derajat Keanggotaan Baru U-100 48 4.6 Derajat Keanggotaan Tiap Data Pada Setiap Cluster 50

4.7 Table Matriks Awal Harga Makanan 52

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

3.1 Context Diagram 18

3.2 DFD Level 1 19

3.3 Flowchart Konsultasi Kuliner 20

3.4 Flowchart Login Admin 21

3.5 Flowchart Konsultasi Pewisata Kuliner 22

3.6 Flowchart Arsip Data Makanan 23

3.7 Flowchart Input Data Makanan 23

3.8 Flowchart Edit dan Hapus Data Makanan 24

3.9 Flowchart Input Data Restoran 25

3.10 Flowchart Arsip Data Restoran 25

3.11 Flowchart Konfigurasi Analisis 26

3.12 Flowchart Proses Input Makanan Random 27

3.13 Flowchart Proses Matriks Partisi Awal 28

3.14 Flowchart Proses Mendapatkan Fungsi Objektif 30 3.15 Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem Pendukung Keputusan 31

4.1 Halaman Admin 36

4.2 Halaman Tambah Data Restoran 37

4.3 Halaman Tambah Data Makanan 38

4.4 Halaman Calon Pewisata Kuliner Melakukan Konsultasi 39 4.5 Halaman Calon Pewisata Kuliner Melakukan Konsultasi 40

4.6 Proses Pencampuran Data Makanan 41

4.7 Data Id Makanan Tercampur Secara Acak 42

(12)

ABSTRAK

Sistem pendukung keputusan didefinisikan sebagai sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi-situasi tertentu. Implementasi Sistem Pendukung Keputusan dapat juga digunakan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur. Kajian ini akan membahas tentang Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Restoran di Kota Medan Dengan Menggunakan Logika Fuzzy C-Means. Sistem Pendukung Keputusan ini sangat membantu untuk pengambilan keputusan meminimalkan biaya pewisata kuliner di Kota Medan sesuai dengan biaya yang disediakan user. Dimana fuzzy C-Means ini membantu dalam mengelompokan data yang terdapat pada database kedalam cluster (kelompok), berdasarkan kesamaan nilai pada pusat cluster-nya. Sistem yang akan dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL.

(13)

DECISION SUPPORT SYSTEM FOR SELECTION OF RESTAURANTS INMEDAN CITY USING LOGIC FUZZY

CLUSTERING MEANS

ABSTRACT

Decision support system is defined as a system intended to support managerial decision makers in certain situations. Implementation of Decision Support System can also be used to solve problems, especially problems that are complex and unstructured. This review will discuss the Decision Support System for Determining the restaurant in the city of Medan Logic Using Fuzzy C-Means. Decision Support System is very helpful for decision making in minimizing costs pewisata culinary city of Medan in accordance with the cost of providing the user. Fuzzy C-Means where it helps in classifying the data contained in the database into clusters (groups), based on the similarity value at the center of its cluster. The system will be built using programming language PHP with MySQL database.

(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fungsi pemasaran sebagai penghubung antara kebutuhan dan keinginan konsumen

dengan produk yang ditawarkan oleh produsen, dirasakan sangat penting. Kebutuhan

manusia yang banyak dan beraneka ragam merupakan tantangan bagi para produsen

untuk mampu memahami keinginan dan kebutuhan konsumen.

Keadaan ini menciptakan suatu kondisi persaingan diantara para pemasar atas

produk yang dipasarkannya. Pemasar sebaiknya mengetahui serta memahami

konsumen dengan baik sehingga produk dan pelayanan yang paling memuaskan akan

diminati oleh konsumen sehingga akan menghasilkan laba dari penjualan dan

pemasaran produk yang dilakukannya.

Konsep tersebut juga berlaku pada bisnis restoran. Bisnis ini merupakan usaha

yang berhubungan langsung dengan pelanggan atau konsumen, sehingga segala

sesuatu yang dilakukan pengelola bisnis restoran disamping untuk memperoleh

keuntungan juga bagaimana pengelola restoran dapat memuaskan konsumen. Karena

dengan adanya kepuasan konsumen maka untuk selanjutnya konsumen akan

memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi dalam kesempatan berikutnya.

Konsumen yang puas cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik tentang restoran

tersebut kepada orang lain. Sehingga orang lain akan berminat membeli pada restoran

(15)

Bisnis restoran yang berkembang pesat di kota-kota besar saat ini,

menimbulkan persaingan yang sangat tajam dalam memenuhi macam-macam

kebutuhan. Karena itu tindakan pemasar adalah berupaya menciptakan kekhasan dan

keunggulan dari berbagai faktor yang dapat menarik konsumen untuk membeli produk

-produknya. Faktor-faktor tersebut misalnya fasilitas pelayanan, harga maupun produk

dengan ragam dan kualitas yang lebih unggul dibanding para pesaingnya.

Pelayanan yang baik mampu memberikan kepuasan pada konsumen, di

samping akan mampu mempertahankan konsumen yang lama untuk terus membeli

produk yang ditawarkan, serta akan mampu pula menarik konsumen baru.

Pesatnya perkembangan dunia makanan atau lebih dikenal dengan kuliner dan

juga terdapat banyak restoran dan rumah makan di Medan, tidak diiringi dengan

perkembangan teknologi yang digunakan. Ditambah lagi dengan kondisi banyak

konsumen yang kurang jelas dengan informasi mengenai restoran.

Sehingga hal ini membuat konsumen yang terdiri dari orang yang bertempat

tinggal di Medan maupun pengunjung yang berasal dari luar Kota Medan yang masih

merasa bingung, membutuhkan informasi untuk memutuskan mengunjungi restoran

yang tepat berdasarkan biaya yang dimiliki dan menu yang diinginkan. Untuk itu

diperlukan suatu sistem yang dapat memberikan gambaran mengenai tujuan restoran

yang akan dikunjungi.

Sistem ini merupakan komputerisasi dari sistem manual dalam penentuan

tujuan restoran dengan memanfaatkan logika fuzzy untuk mengambil keputusan.

Diharapkan dengan sistem ini dapat memberikan informasi yang jelas mengenai

tujuan restoran kepada para konsumen. Sistem ini akan memberikan informasi tujuan

restoran yang dapat dikunjungi oleh konsumen sesuai dengan data yang diinputkan.

Metode pengambilan keputusan yang digunakan adalah metode clustering

(pengelompokan). Sistem ini nantinya akan memberikan output berupa

pilihan-pilihan restoran yang dapat dikunjungi oleh konsumen, dimana nantinya ini akan

(16)

biaya yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk menentukan restoran mana yang

tepat sesuai dengan biaya yang dimiliki.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian tugas akhir ini adalah bagaimana membuat suatu

analisis rancangan sistem pendukung keputusan menentukan lokasi restoran yang baik

untuk mendapatkan menu makanan tertentu berdasarkan biaya yang dimiliki sehingga

bisa meminimalkan pengeluaran dengan cara mengimplementasikannya kedalam

sistem pengambilan keputusan menggunakan logika fuzzy dan metoda fuzzy clustering

C-Means sebagai pengambil keputusan.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang menjadi acuan dalam penelitian skripsi ini adalah :

1. Sistem pendukung keputusan digunakan dalam menentukan lokasi restoran

berdasarkan biaya dan menu makanan yang dipesan untuk meminimalkan

biaya bagi konsumen, khusus untuk restoran yang berada di kota Medan.

2. Sistem pendukung keputusan berperan dalam pengambilan keputusan dengan

memanfaatkan data lokasi restoran melalui teknik clustering dalam membagi

data menjadi beberapa kelompok untuk memperoleh output yang sesuai

dengan kriteria konsumen.

3. Skripsi ini hanya membahas biaya dan menu makanan dari yang menu spesial

hingga yang biasa.

4. Variable fuzzy yang digunakan yaitu: biaya dan menu makanan tertentu.

5. Sistem dibangun dan dikembangkan dengan PHP 5.0 sebagai bahasa

(17)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian skripsi ini adalah untuk memudahkan

pewisata kuliner dalam menentukan lokasi restoran yang cocok dengan biaya yang

dimiliki berdasarkan menu makanan tertentu dengan pengimplementasian logika fuzzy

menggunakan fuzzy clustering dalam pengambilan keputusan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian skripsi ini adalah selain menambah

pengetahuan penulis mengenai sistem pendukung keputusan, hasil penelitian ini juga

bisa digunakan sebagai media informasi pengambilan keputusan bagi konsumen untuk

memutuskan pilihan restoran yang tepat sesuai dengan menu yang diinginkan dan

biaya yang dimiliki konsumen.

1.6 Metodologi Penelitian

Adapun metode penelitian yang dilakukan penulis dalam penelitian skripsi adalah:

1. Studi Literatur

Mengumpulkan informasi dan mempelajari materi serta sumber-sumber data yang

berhubungan dengan sistem pendukung keputusan dalam pengimplementasian

fuzzy C-Means kedalam suatu program, teknologi internet, maupun materi atau

sumber-sumber lain yang terkait dengan penelitian ini.

2. Pengumpulan data yang berhubungan dengan penelitian.

Melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan untuk penelitian ini, yaitu

data-data harga menu makanan yang akan dijadikan sebagai input dari sistem.

(18)

Menganalisa system pendukung keputusan yang telah dikumpulkan sebelumnya

Pada tahap ini dilakukan pengujian sistem, apakah implementasi telah sesuai

dengan tujuan penelitian.

6. Dokumentasi Sistem

Melakukan pembuatan dokumentasi sistem mulai dari tahap awal sampai dengan

pengujian sistem.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah yang dibahas dalam

skripsi ini, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan tinjauan teoritis yang berkaitan dengan sistem pendukung

keputusan, metode fuzzy clustering means, serta hal-hal yang berhubungan dengan

(19)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini akan dibahas tentang analisis, analisis kebutuhan perangkat lunak,

Analisis Data Flow Diagram (DFD), perancangan flowchart, perancangan Entity

Relationship Diagram (ERD). Lalu diimplementasikan dalam bahasa pemograman PHP.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Dalam bab ini akan berisi pengujian terhadap program yang sudah diimplementasikan,

lalu dilakukan analisa apakah sistem berhasil meraih hasil sesuai dengan yang

diharapkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab terakhir akan memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian bab-bab

sebelumnya dan saran-saran dari hasil yang diperoleh yang diharapkan dapat

(20)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

Sebuah aplikasi berupa Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

mulai dikembangkan pada tahun 1970. Decision Support Sistem (DSS) dengan

didukung oleh sebuah sistem informasi berbasis komputer dapat membantu seseorang

dalam meningkatkan kinerjanya dalam pengambilan keputusan. Untuk memberikan

pengertian yang lebih mendalam, akan diuraikan beberapa definisi mengenai SPK

yang dikembangkan oleh beberapa ahli, diantaranya oleh Man dan Watson yang

memberikan definisi sebagai berikut, SPK merupakan suatu sistem yang interaktif,

yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model

keputusan untuk memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur maupun yang

tidak terstruktur.

Sistem pendukung keputusan didefinisikan sebagai sebuah sistem yang

dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi

situasi tertentu. Sistem pendukung keputusan dimaksudkan untuk menjadi alat bantu

bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak

untuk menggantikan penilaian mereka (Turban et al, 2005) [8].

SPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat

diambil dari SPK adalah:

1) SPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data /

informasi bagi pemakainya.

2) SPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama

(21)

3) SPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat

diandalkan.

4) Walaupun suatu SPK, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang

dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi pendorong bagi

pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu

menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

Di samping berbagai keuntungan dan manfaat seperti dikemukakan diatas,

SPK juga memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya adalah (Turban, Efraim dan

Jay Aronson. 2005) [8] :

1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat

dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak semuanya

mencerminkan persoalan sebenarnya.

2. Kemampuan suatu SPK terbatas pada perbendaharaan pengetahuan yang

dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).

3. Proses-proses yang dapat dilakukan SPK biasanya juga tergantung pada

perangkat lunak yang digunakan.

4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini

dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan

tugasnya.

Proses pengambilan keputusan terdiri dari tiga fase proses, yaitu :

a. Fase intelligence, fase dimana dilakukan pencarian kondisi-kondisi yang dapat

menghasilkan keputusan.

b. Fase design, fase untuk menemukan, mengembangkan dan menganalisis

materi-materi yang mungkin untuk dikerjakan.

c. Fase choice, terjadi pemilihan dari materi-materi yang tersedia untuk menjadi

(22)

Proses-proses yang terjadi pada kerangka kerja Sistem Pendukung Keputusan

dibedakan atas :

a. Terstruktur, mengacu pada permasalahan rutin dan berulang untuk solusi standar

yang ada.

b. Tak terstruktur adalah keadaan yang kabur, permasalahan kompleks dimana tidak

ada solusi yang tepat. Masalah yang tidak terstruktur terjadi akibat tidak adanya

tiga fase proses yang terstruktur.

c. Semi terstruktur, terdapat beberapa keputusan terstruktur, tetapi tak semuanya dari

fase-fase yang ada.

SPK juga merupakan bagian dari SIM (Sistem Informasi Manajemen) sama

hal nya seperti seperti sistem pakar dan sistem pengambil pendukung keputusan. SIM

adalah sistem berbasis komputer yang mengolah informasi bagi beberapa pemakai

dengan keputusan serupa. Dimana dalam sistem informasi mengandung 3 aktivitas

yaitu masukan (input), pemprosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga

aktivitas dasar tersebut menghasilkan informasi yang pada umumnya dalam bentuk

laporan untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisa permasalahan

dan menciptakan produk atau jasa baru.

2.2 Logika Fuzzy

2.2.1 Pengertian Logika Fuzzy

Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh, seorang ilmuan

Amerika Serikat berkebangsaan Iran dari universitas California di Barkeley, melalui

tulisannya pada tahun 1965. Meskipun logika fuzzy dikembangkan di Amerika, namun

ia lebih populer dan banyak diaplikansikan secara luas oleh praktisi Jepang dengan

mengadaptasikannya ke bidang kendali (control). Makanya, tidak heran kalau saat ini

banyak dijual produk elektronik buatan Jepang yang menerapkan prinsip logika fuzzy,

seperti mesin cuci, AC, dan lain-lain ( Munir, R. 2005) [5].

(23)

yang memiliki rentang nilai 0 (nol) hingga 1(satu). Berbeda dengan himpunan tegas

yang memiliki nilai 1 atau 0 (ya atau tidak).

Logika fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input kedalam suatu ruang output, mempunyai nilai kontinyu. Fuzzy dinyatakan dalam

derajat dari suatu keanggotaan dan derajat dari kebenaran. Oleh sebab itu sesuatu

dapat dikatakan sebagian benar dan sebagian salah pada waktu yang sama

(Kusumadewi. 2004) [1].

Logika Fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan dan juga hitam dan putih, dan dalam bentuk linguistik, konsep tidak pasti seperti

"sedikit", "lumayan" dan "sangat".

2.2.2 Alasan Digunakannya Logika Fuzzy

Menurut Cox (1994), ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan logika Fuzzy,

antara lain:

1. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Karena logika fuzzy menggunakan

dasar teori himpunan, maka konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy

tersebut cukup mudah untuk dimengerti.

2. Logika fuzzy sangat fleksibel, artinya mampu beradaptasi dengan

perubahan-perubahan, dan ketidakpastian yang menyertai permasalahan.

3. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data yang tidak tepat.

4. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinear yang sangat

kompleks.

2.2.3 Himpunan Fuzzy

Pada himpunan tegas (crisp ) , nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunan

(24)

a. Satu (1), yang berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatu himpunan,

atau

b. Nol (0), yang berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam suatu

himpunan.

Himpunan Fuzzy didasarkan pada gagasan untuk memperluas jangkauan

fungsi karakteristik sedemikian sehingga fungsi tersebut akan mencakup bilangan real

pada interval [0,1]. Nilai keanggotaan menunjukkan bahwa suatu item dalam semesta

pembicaraan tidak hanya berada pada 0 atau 1, namun juga nilai yang terletak di

antaranya. Dengan kata lain, nilai kebenaran suatu item tidak hanya bernilai benar dan

salah. Nilai 0 menunjukkan salah, nilai 1 menunujukkan benar, dan masih ada

nilai-nilai yang terletak antar benar dan salah dengan derajat keanggotaan tertentu

(Kusumadewi, 2002) [3].

Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu:

a. Linguistik, yaitu penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau

kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti: MUDA,

PAROBAYA, TUA.

b. Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu

variable seperti: 40, 25, 50, dan sebagainya.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy, yaitu:

a. Variabel fuzzy

Variabel fuzzy adalah variabel yang hendakdibahas dalam suatu sistem fuzzy.

Contoh: umur, temperature, permintaan, dsb.

b. Himpunan fuzzy

Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan

tertentu dalam suatu variabel fuzzy.

Contoh: Variabel berat, terbagi menjadi 3 himpunan fuzzy, yaitu: DINGIN,

SEJUK, NORMAL, HANGAT, dan PANAS.

(25)

Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk

dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Contoh: Semesta pembicaraan untuk

variabel berat: [0 , 40]

d. Domain

Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta

pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy.

Contoh domain himpunan fuzzy:

1. DINGIN = [0 , 20]

2. SEJUK = [15 , 25]

3. NORMAL = [20 , 30]

2.2.4 Fuzzy C-Means (FCM)

Fuzzy clustering adalah salah satu teknik untuk menentukan cluster optimal dalam

suatu ruang vektor yang didasarkan pada bentuk normal euclidian untuk jarak antar

vektor. Fuzzy clustering sangat berguna bagi pemodelan fuzzy terutama dalam

mengindentifikasi aturan-aturan fuzzy.

Ada beberapa algoritma clustering data, salah satu diantaranya adalah Fuzzy

C-Means (FCM). Fuzzy C-Means (FCM) adalah suatu teknik pengclusteran data yang

mana keberadaan tiap-tiap titik data dalam suatu cluster ditentukan oleh derajat

keanggotaan. Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh Jim Bezdek pada tahun

1981.

Konsep dari Fuzzy C-Means pertama kali adalah menentukan pusat cluster,

yang akan menandai lokasi rata-rata untuk tiap-tiap cluster. Pada kondisi awal, pusat

cluster ini masih belum akurat. Tiap-tiap titik data memiliki derajat keanggotaan untuk tiap-tiap cluster. Dengan cara memperbaiki pusat cluster dan derajat

keanggotaan tiap-tiap titik data secara berulang, maka akan dapat dilihat bahwa pusat

(26)

minimisasi fungsi objektif yang menggambarkan jarak dari titik data yang diberikan

kepusat cluster yang terbobot oleh derajat keanggotaan titik data tersebut.

Output dari Fuzzy C-Means merupakan deretan pusat cluster dan beberapa derajat keanggotaan untuk tiap-tiap titik data. Informasi ini dapat digunakan untuk

membangun suatu fuzzy inference system.

2.2.5 Algoritma Fuzzy Clustering Means (FCM)

Algoritma Fuzzy C-Means adalah sebagai berikut:

1. Input data yang akan dicluster X, berupa matriks berukuran n x m (n=jumlah

sample data, m=atribut setiap data). Xij=data sample ke-i (i=1,2,…,n), atribut

dan nilai matriks dibangun secara random. Dimana nilai keangotaan terletak

pada interval 0 sampai dengan 1. Pada posisi awal matriks partisi U masih

belum akurat begitu juga pusat clusternya. Sehingga kecendrungan data untuk

(27)

……….(2.1)

……….(2.2)

……….(2.3) Hitung jumlah setiap kolom (atribut):

Keterangan :

C = Jumlah Cluster

Qi = jumlah nilai derajat keanggotaan perkolom =1 dengan i=1,2,…m

k= atribut ke 1

ik = derajat keanggotaan

Hitung:

4. Hitung pusat Cluster ke-k: Vkj ,dengan k=1,2,…c dan j=1,2,…m.

Keterangan:

Vkj = Pusat Cluster

n = Jumlah Sample Data w = Pangkat

Xij = data sample ke-i (i=1,2,…,n), atribut ke-j (j=1,2,…,m)

Fungsi obyektif dugunakan sebagai syarat perulangan untuk mendapatkan

pusat cluster yang tepat. Sehingga diperoleh kecendrungan data untuk masuk

(28)

……….(2.4)

6. Hitung perubahan matriks partisi:

c = Jumlah Cluster

(29)

BAB III

DFD menunjukan hubungan antar data pada sistem dan proses pada sistem.

Dalam sistem pendukung keputusan pemilihan restoran menggunakan logika

fuzzy dengan metode clustering, DFD untuk calon wisatawan dan administrator-nya dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Context Diagram

Dalam sistem ini pengguna dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Administrator: memiliki hak akses penuh untuk memasukkan, mengubah dan

menghapus data admin. Data-data admin tersebut adalah data menu pembuka,

data menu utama, data menu penutup.

2. Sedangkan user calon pewisata kuliner: bisa melihat informasi yang disediakan

serta dapat melakukan kosultasi pemilihan restoran. Pada saat melakukan

(30)

berupa biaya dan porsi. System akan memproses input-an tersebut dan

memberikan output system yang terdiri dari informasi tentang restoran yang dapat

dikunjungi oleh calon pewisata kuliner.

Dari Context Diagram tersebut dikembangkan menjadi DFD level 1 yang

menjelaskan gambaran proses yang terjadi dalam sistem Pendukung keputusan ini

lebih rinci. Berikut gambaran DFD level 1:

Gambar 3.2 DFD Level 1

DFD level 1 pada Gambar 3.2 menggambarkan beberapa proses yang akan

dilakukan untuk megolah input-an yang dimasukkan oleh administrator dan calon

pewisata kuliner ke sistem, dan akan diperluas menjadi level 2 untuk proses

menentukan tujuan wisata dan mengelola data admin.

3.2 Perancangan Flowcharts

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu

(31)

Flowchart digunakan untuk menggambarkan suatu algoritma program secara lebih mudah dan sederhana. Proses yang terjadi di sistem ini dapat digambarkan ke dalam

flowchart sebagai berikut :

Gambar 3.3 Flowchart Konsultasi Kuliner

Flowchart diatas menggambarkan halaman awal yaitu halaman konsultasi kuliner yang akan ditemukan oleh pengunjung. Untuk administrator dapat melakukan

login sebagai admin dengan cara mengunjungi halaman admin dan untuk user biasa

dapat mengakses sistem Pendukung keputusan langsung untuk melakukan konsultasi

pemilihan restoran. Berikut merupakan flowchart yang menggambarkan kegiatan yang

(32)

Gambar 3.4 Flowchart Login Admin

Dari flowchart tersebut dapat dilihat bahwa administrator dapat melakukan

konsultasi pemilihan restoran, edit data, tambah data, hapus data dan configurasi

analisis. Berikut ini flowchart untuk konsultasi user yang menjelaskan proses

(33)

Gambar 3.5 Flowchart Konsultasi Pewisata Kuliner

Sebelum user mendapatkan informasi yang telah disediakan oleh admin,

proses yang dilakukan adalah proses input data semua restoran dan menu makanan,

(34)

Gambar 3.6 Flowchart Arsip Data Makanan Berikut ini adalah flowchart input data makanan:

Gambar 3.7 Flowchart Isnput Data Makanan

(35)

Gambar 3.8 Flowchart Edit dan Hapus Data Makanan

(36)

Gambar 3.9 Flowchart Input Data Restoran Untuk data arsip restoran adalah sebagai berikut :

Gambar 3.10 Flowchart Arsip Data Restoran

Proses analisis data dilakukan dengan cara mengkonfigurasi dan memasukkan

data yang dirandom terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan pengclusteran data

menggunakan metode fuzzy c-means kemudian menyimpan data hasil analisis

(37)

Gambar 3.11 Flowchart Konfigurasi Analisis

Setelah proses ini dijalani maka proses selanjutnya yang dilakukan adalah

(38)

Gambar 3.12 Flowchart Proses Input Makanan Random

Sebelumnya telah ditentukan nilai maximum iterasi dalam kasus ini yaitu 100

iterasi, dengan iterasi awal (t) = 1, jumlah cluster = 3, dan fungsi objektif pertama = 0.

Selanjutnya data informasi restoran, menu makanan dan porsi diolah bersama dengan

(39)

matriks partisi awal secara random yaitu nilai derajat keanggotaan suatu data pada

suatu cluster ( ik) terletak pada interval 0 hingga 1.

(40)

Dengan kondisi nilai elemen-elemen matriks partisi awal yaitu 1≤ i ≤ c dan 1≤

k ≤ n. Dimana i merujuk pada data ke-i, k merujuk pada cluster ke-k, dan n adalah

jumlah data. Data dari database, nilai porsi menu dan nilai matriks yang dibangun

tersebut dilakukan proses perhitungan fungsi objektif untuk mendapatkan pusat cluster

yang tepat. Selanjutnya dihitung perubahan matriks partisi dari pusat cluster tersebut.

Jika nilai selisih antara fungsi objektif kedua dengan pertama lebih kecil dari

error terkecil yang diharapkan dan jumlah itersi (t) maximum iterasi yang telah

ditentukan maka iterasi berhenti. Kemudian diperoleh derajat keanggotaan baru yang

akan masuk ke pusat cluster yang tepat. Jika derajat keanggotaan ke-i untuk data ke-n

masuk tepat pada cluster 1 maka dilakukan proses pencarian data menu pembuka,

menu utama dan menu penutup. Jika tidak, maka dicek apakah derajat keanggotaan

tertentu masuk ke cluster ke-2. Jika ya, maka dilakukan pencarian data menu

pembuka, menu utama dan menu penutup. Namun apabila derajat keanggotaan

tersebut bukan terletak pada cluster-1 atau 2 maka dicek derajat keanggotaan tersebut

masuk ke cluster ke-3. Sama seperti hal nya cluster ke-1 dan 2, dalam proses

pencarian data menu pembuka, menu utama dan menu penutup. Setelah semua data

masuk ke clusternya masing-masing berdasarkan kesamaan nilai karakteristiknya.

Maka ditampilkan kepada user pilihan restoran dan lokasi restoran berdasarkan

kondisi biaya dan porsi menu yang diinginkan user.

Setelah semua data masuk ke clusternya masing-masing berdasarkan

kesamaan nilai karakteristiknya. Maka ditampilkan kepada user pilihan restoran dan

lokasi restoran berdasarkan kondisi biaya dan porsi menu yang diijinkan user.

Berikut ini adalah Flowchart proses mendapatkan fungsi objektif yang terakhir dan U

(41)
(42)

3.3 Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)

(43)

ERD diatas terdiri dari 11 tabel, untuk proses dalam algoritma fuzzy clustering

means ini, dan juga menggunakan tabel admin yaitu sessions dan staff. Berikut ini

lebih jelas tabel dan atribut dari ERD di atas.

Tabel 3.1 Penjelasan ERD SPK Pemilihan Restoran

Nama Tabel Uraian 3. keterangan_makanan_random: id_data

makanan_pembuka makanan_utama makanan_penutup id_restoran

4. makanan: id_makanan

harga nama_makanan 6. pusat_cluster_terakhir: id_data

(44)

Tabel 3.1 Penjelasan ERD SPK Pemilihan Restoran (Lanjutan)

Nama Tabel Uraian

7. session seshid

userid lastused

8. staff: user_id

password f_name l_name jabatan

9. u_random: id_data

u1 u2 u3

id_restoran

10. u_terakhir: id_data

u1 u2 u3

(45)

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini akan dijelaskan tentang implementasi dan pengujian dari aplikasi yang

telah dirancang pada bab 3. Implementasi dilakukan untuk mengetahui hasil dari

perangkat lunak yang dibangun dan pengujian dilakukan untuk melihat apakah setiap

proses yang ada berjalan dengan baik dan output yang dihasilkan sudah sesuai dengan

yang diharapkan.

4.1 Implementasi Sistem

Implementasi Sistem meliputi kebutuhan minimum hardware komputer dan

kebutuhan perangkat lunak pendukung aplikasi. Tahap implementasi perangkat lunak

merupakan kelanjutan dari tahap perancangan, sehingga implementasi ini harus

didasarkan pada perancangan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Sistem Pendukung

keputusan menentukan restoran menggunakan logika fuzzy dengan metode clustering

diaplikasikan ke dalam bahasa pemrograman php sebagai interface dan Mysql sebagai

database dengan spesifikasi perangkat keras sebagai berikut: 1. Procesessor Pentium IV 2,4 GHz

2. Memory 512 MB

3. Harddisk 40 GB

4. Sistem operasi Windows XP

5. Mouse

6. Keyboard

Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk pengembangan dan implementasi sistem fuzzy

untuk proses pendukung keputusan menentukan restoran yang dibutuhkan adalah:

1. Windows XP

2. Apache Web Server dan Database MySQL yang telah tergabung dalam aplikasi

(46)

3. Web browser (Saat ini Mozilla Firefox direkomendasikan untuk tambilan terbaik).

Aplikasi dari Sistem Pendukung keputusan penentuan restoran menggunakan

logika fuzzy dengan metode clustering ini memberikan penawaran kepada calon

pewisata kuliner dengan memberikan pertanyaan biaya yang dimiliki oleh calon

pewisata kuliner dan porsi yang direncanakan untuk dibeli. Sistem ini hanya terfokus

pada restoran yang ada di Kota Medan sebagai tujuan pewisata kuliner. Selanjutnya

system akan memberikan beberapa keluaran (output) kepada calon pewisata kuliner. Dalam sistem ini penentu keputusan tetap calon pewisata kuliner, karna system tidak

memberikan hasil secara otomaisi. Namun system ini hanya memberikan masukan

pilihan menu pembuka, menu utama, dan menu penutup sesuai biaya dan porsi yang

di inginkan user.

4.2 Pengujian Sistem

Hasil dari sistem pendukung keputusan menentukan restoran yang ada di Kota Medan

ini menggunakan logika fuzzy dengan metode clustering yang dibangun dapat dilihat

dari tampilan yang dihasilkan pada saat pengujian dilakukan. Pengujian yang

dilakukan meliputi:

1. Administrator melakukan login dan memasukkan data menu.

2. User biasa melakukan konsultasi pewisata kuliner

4.2.1 Sebagai Administrator

Administrator memiliki hak akses untuk mengelola informasi yang ada pada system.

Sebelum melakukan pengolahan data, seorang admin harus melakukan login terlebih

(47)

4.2.1.1 Proses Login

Saat admin melakukan login sebagai administrator maka sistem akan menampilkan

form berikut:

Gambar 4.1 Halaman Admin

4.2.1.2 Administrator memasukkan data restoran dan menu makanan

a. Administrator Memasukkan data restoran

Untuk dapat memasukkan data restoran administrator harus login terlebih dahulu,

setelah mendapatkan autentikasi maka administrator dapat melakukan penambahan

(48)

Gambar 4.2 Halaman Tambah Data Restoran b. Administrator Memasukkan data menu makanan

Untuk dapat memasukkan data restoran administrator harus login terlebih dahulu.

(49)

Gambar 4.3 Halaman Tambah Data Makanan

4.2.2 User Biasa Melakukan Konsultasi

Saat user login, maka system pendukung keputusan menampilkan form konsultasi

(50)

Gambar 4.4 Halaman Calon Pewisata Kuliner Melakukan Konsultasi

Ketika ditekan tombol submit maka system akan memberikan output seperti tampilan

(51)

Gambar 4.5 Halaman Calon Pewisata Kuliner Melakukan Konsultasi

Dari pengujian yang dilakukan, dimana user memasukkan input-an fuzzy sebagai

berikut:

a. Biaya =Rp. 200.000

b. Porsi = 1

Input-an fuzzy akan dibandingkan dengan data hasil pengelompokkan, untuk biaya akan dibandingkan dengan jumlah semua biaya yang dibutuhkan. Berikut detail

prosesnya:

Data yang dicari nantinya akan dikelompokkan menjadi 3 kelompok data. Data

tersebut akan diambil berdasarkan jumlah harga total ketiga campuran menu makanan

(52)

Harga=biaya/total

Lalu dilakukan proses pencarian data harga total ketiga campuran menu

tersebut di tabel makanan_random pada database berdasarkan harga yang di minta.

Lalu muncullah output pada gambar 4.5.

Data yang muncul pada gambar 4.5 tersebut sebelumnya telah di configurasi

terlebih dahulu melalui proses input data makanan dan restoran, lalu dilakukan proses

percampuran ketiga makanan tersebut secara random kemudian proses yang terakhir

adalah proses pengclusteran atau pengelompokan data menggunakan metode

clustering dengan algoritma fuzzy c-means.

(53)

Gambar 4.7 Data Id Makanan Tercampur Secara Acak

Untuk melakukan penghitungan dengan metode clustering dapat ditetapkan

nilai awal sebagai berikut:

Jumlah cluster = c =3

Pangkat = w =2

Maksimum iterasi = MaxIter =100

Error terkecil yang diharapkan = ξ =0,01

Fungsi objektif awal = P0 =0

Iterasi awal = t =1

Matriks partisi awal U yang terbentuk yang didapat secara acak adalah sebagai

(54)

……….(2.3) Gambar 4.8 Output Matrik U random

Untuk perhitungan iterasi pertama menggunakan persamaan:

Keterangan:

Vkj = Pusat Cluster

n = Jumlah Sample Data w = Pangkat

(55)

dapat dihitung 3 pusat cluster , Vkj ,dengan k=1,2,3 dan j=1,2,3 sebagai berikut:

v[1][1]:26039.102021 v[1][2]:30370.8133214 v[1][3]:26129.8763999

v[2][1]:23953.0425977 v[2][2]:30314.6527278 v[2][3]:28660.5166723

v[3][1]:23435.2142305 v[3][2]:37963.4434086 v[3][3]:27406.9286089

Tabel berikut menunjukkan salah satu contoh penghitungan pusat cluster, yaitu

menghitung pusat cluster pertama.

Tabel 4.1 Perhitungan Pusat Cluster

Keterangan:

Xi1 = Makanan Pembuka

Xi2 = Makanan Utama

Xi3 = Makanan Penutup

Xij = data sample ke-i (i=1,2,…,n), atribut ke-j (j=1,2,…,m)

Uik= derajat keanggotaan

∑(Ui12) = 11.8288238835

(56)

…….(2.4)

Selanjutnya dihitung fungsi obyektif pertama P1 dapat dihitung manggunakan

persamaan:

Detail penghitungan fungsi objektif ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut

(57)

……….(2.5) Kemudian diperbaiki matriks partisi U berdasarkan persamaan:

c = Jumlah Cluster

n = Jumlah Sample Data

m = atribut setiap data

Vkj = Pusat Cluster

Xij = data sample ke-i (i=1,2,…,n), atribut ke-j (j=1,2,…,m)

ik= derajat keanggotaan

Perhitungan derajat keanggotaan baru yang terhimpun dalam matriks partisi seperti

terlihat pada tabel. Berikut detil perhitungan derajat keanggotaan baru.

Detil Perhitungan derajat keanggotaan baru(Matrix Partisi) yang di kalikan dengan 108

untuk memperbesar nilai.

Berikut hasil perhitungan derajat keanggotaan baru yang terhimpun dalam matriks

partisi:

(58)

Tabel 4.3

Selanjutnya dicek k

155617418473 >> mi

iterasi ke-100

Detil Perhitungan deraj

untuk memperbesar nil

3 Detail Penghitungan Derajat Keanggotaan

kondisi berhenti, karena P1 – P0 =|

minerr dan iterasi = 1<maxiter(=100). Maka

rajat keanggotaan baru(Matrix Partisi) yang di

nilai.

aan Baru

=|155617418473-0|=

aka dilanjutkan pada

(59)

Tabel 4.4 Detil Perhitungan Fungsi Objektif yang Ke- 100

Berikut ini adalah matrik partisi derajat keanggotaan yang baru U-100

Tabel 4.5 Detil Perhitungan Derajat Keanggotaan Baru U-100

Informasi yang dapat diperoleh dari ketiga pusat cluster ini adalah:

Pada iterasi ke 100 ini, 3 pusat cluster, Vkj ,dengan k=1,2,3; dan j=1,2,3 sebagai

(60)

Informasi yang dapat diperoleh dari ketiga pusat cluster ini adalah:

1. Kelompok pertama (cluster ke-1), berisi mempunyai makanan pembuka

sekitar Rp. 20247.9399765, makanan utama sekitar Rp. 25379.513021 dan

makanan penutup Rp. 13995.0605445.

2. Kelompok kedua (cluster ke-2), berisi mempunyai makanan pembuka sekitar

Rp. 25063.2226425, makanan utama sekitar Rp. 32559.3413505 dan makanan

penutup Rp. 16497.6053572.

3. Kelompok ketiga (cluster ke-3), berisi mempunyai makanan pembuka sekitar

Rp. 39345.0556847, makanan utama sekitar Rp. 44697.823017dan makanan

penutup Rp. 22554.8914217. keanggotaan hasil partisi dan kecenderungan

data terhadap suatu cluster pada iterasi ke 100 dapat dilihat pada tabel.

Cluser 1 Cluser 2 Cluser 3

20247.9399765 25063.2226425 39345.0556847

25379.513021 32559.3413505 44697.823017

(61)

Tabel 4.6 Derajat Keanggotaan Tiap Data Pada Setiap Cluster

No Derajat keanggotaan pada kluster ke-100

(62)
(63)
(64)
(65)

Dari hasil output sistem diatas diperoleh hasil yang menjadi acuan bagi user

untuk memilih data makanan pembuka, makanan penutup dan makanan utama di

suatu restoran yang berada di cluster tertentu yang akan menjadi pilihan user.

Dari proses cluster ini dengan nilai biaya masukan user. misalkan sebesar Rp.

100.000 dan jumlah porsi 3 menghasilkan output sebanyak 26 data makanan utama,

makanan pembuka dan makanan penutup yang mungkin dapat menjadi pilihan user

yang semuanya berada pada cluster 1. Dan sisanya ada 56 buah data menu yang tidak

dapat menjadi output bagi user, karena penjumlahan biaya lebih besar dari biaya

masukan user.

Tabel 4.8 Output Bagi User yang Telah Melakukan Konsultasi

Id Makanan

Kacang Hijau Juice Mangga Rp 21500

Restoran koki

Tea Lontong Orange Float Rp 22500

Restoran koki Sunda Medan

25 Moca Mild Kwe Tiau

Tom Yam Juice Melon Rp 32500

Restoran koki Sunda Medan

26 Es Lemon

Tea

Mie Goreng

Indonesia Jus Sirsak Rp 21500

(66)

Tabel 4.8 Output Bagi User yang Telah Melakukan Konsultasi (Lanjutan)

27 Fanta Float Nasi Orek Juice Melon Rp 23000 Restoran koki

Sunda Medan

28 Fanta Float Kwe tiau

polos Juice Melon Rp 22000

Restoran koki

Kwe tiau telur Juice Alpukat Rp 21000 Restoran koki Sunda Medan

30 Fanta Float Mie Kuah

Bandung Juice Melon Rp 23000

Restoran koki Sunda Medan

31 Es Lemon

Tea Nasi Peuyem Jus Sirsak Rp 22500

Restoran koki Sunda Medan

32 Cap Cay Ayam

Kremez Puding Telur Rp 29000

Joko Solo Medan

36 Kentang

Goreng Nasi Goreng Puding Telur Rp 23000

Joko Solo

67 gado-gado Fried Chicken Juice Mangga Rp 30500 Tip Top

Medan

72 Tea Manis

Dingin Ayam Penyet Kelapa Gelas Rp 21000

Ayam Penyet Surabaya

73 Trancam lele Penyet tahu tempe

bacam Rp 18000

Ayam Penyet Surabaya

74 Tea Manis

Dingin Embal Gepuk Juice Alpukat Rp 19500

Ayam Penyet Surabaya

75 Sate Usus Bebek Penyet Juice Alpukat Rp 25000 Ayam Penyet

Surabaya

Sebagai catatan, data makanan pembuka, makanan utama dan makanan

penutup pada cluster tertentu yang jumlah biayanya lebih besar dari biaya yang

menjadi input sistem tidak akan menjadi output bagi user.

Proses cluster yang dibangun ini dilakukan dengan parameter, jumlah

cluster=3, pembobot=2, dan maximum iterasi=100. Dari parameter jumlah cluster

dibangun berdasarkan dari kriteria data yang akan dijumlahkan, yaitu harga menu

pembuka, harga menu utama dan harga menu penutup. Untuk nilai bobot memiliki

nilai > 1 tetapi dalam proses cluster kali ini digunakan nilai bobot sebesar 2 yang

(67)

100 digunakan untuk membatasi iterasi agar proses suatu derajat keanggotaan tepat

masuk ke dalam suatu cluster. Sehingga dapat meminimalkan variasi nilai dalam

(68)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan metoda clustering yang dijadikan

sebagai metode dalam Sistem Pendukung Keputusan ini sangat membantu untuk

pengambilan keputusan meminimalkan biaya pewisata kuliner di Kota Medan sesuai

dengan biaya yang disediakan user.

Dimana fuzzy C-Means ini membantu dalam mengelompokan data yang

terdapat pada database kedalam cluster (kelompok), berdasarkan kesamaan nilai pada

pusat cluster-nya.

Dari sistem pendukung keputusan tersebut, sistem tidak menampilkan atau

memberikan hasil secara otomatis kepada user. Sehingga dalam hal ini system hanya

berperan sebagi pendukung keputusan. Dan selanjutnya keputusan tetap user sendiri

yang menentukannya. Untuk proses masukan nilai biaya Rp 100.000 dan porsi

makanan 1 menghasilkan 26 output data menu makanan. Dengan jumlah biaya yang

lebih kecil dari biaya masukan user. Sedangkan 56 data lainnya memiliki jumlah

biaya lebih besar dari biaya masukan user. Sehingga user dapat dengan mudah

menentukan tujuan restoran yang ingin dikunjungi yang biayanya lebih kecil dari

biaya yang disediakan oleh user dengan proses pengclusteran data sebelum menjadi

output sistem.

4.2 Saran

Sebagai saran yang ditujukan kepada pembaca yang ingin membangun atau

mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan ini sebabaiknya tujuan restoran yang

(69)

lagi berdasarkan kota agar user lebih paham. Serta dari output system program dapat

menampilkan informasi biaya yang dibutuhkan seandainya user menginginkan jenis

menu restoran yang berbeda dari pasangan biaya makanan yang telah menjadi output

program dengan kolaborasi expert system. Serta dapat ditambahkan nilai bobot yang

(70)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Hari dan Kusumadewi. 2004. Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung

Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

[2] Kadir, Abdul. 2003. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP.

Yogyakarta : ANDI

[3] Kusumadewi, Sri. 2002. Analisis & Desain Sistem Fuzzy Menggunakan Tool

Box Matlab. Yogyakarta: Graha Ilmu

[4] Kusumadewi, S. (2003). Artificial Intelligence: Teknik dan Aplikasinya.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

[5] Munir, Rinaldi. 2005. Matematika Diskrit. Bandung: Informatika

[6] Saaty, Thomas L. 2001. Decision Making for Leader, Fourth edition,

University of Pittsburgh: RWS publication.

[7] Turban, E., Aronson, J. E., dan Liang, T. P. 2005. Sistem Pendukung

Gambar

Gambar 3.2 DFD Level 1
Gambar 3.3 Flowchart Konsultasi Kuliner diatas menggambarkan halaman awal yaitu halaman konsultasi
Gambar 3.4 Flowchart Login Admin
Gambar 3.5 Flowchart Konsultasi Pewisata Kuliner
+7

Referensi

Dokumen terkait

- Kepala Urusan Pengembangan Tanaman ini bertugas untuk mengorganisir sumber daya urusan pengembangan tanaman dalam memberdayakan, mengoptimalkan kegiatan pengembangan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penggunaan metode pembelajaran berbasis TIK yang dalam hal ini menggunakan video pembelajaran terhadap hasil

Penatalaksanaan diare akut antara lain :  Rehidrasi. Bila pasien umum dalam keadaan baik tidak dehidrasi, asupan cairan yang adekuat dapat dicapai dengan minuman ringan, sari

Penelitian Tugas Akhir ini menganalisa data radiasi sinar matahari di desa Muara Langon serta data total beban listrik dan kebutuhan energi listrik untuk

a) Biaya pengobatan masyarakat menurun karena berkurangnya penularan penyakit melalui media air (water borne diseases) akibat dari kualitas drainase lingkungan dan kualitas

Berdasarkan hasil wawancara, kendala yang sering dihadapi oleh para pendidik dalam pelaksanaan model Experiental Learning di PDSA Anak Prima adalah memikirkan atau

Peneltian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan grading kanker payudara dan Lymphovascular Invasion (LVI) terhadap metastasis pada kelenjar getah bening

Kemampuan koneksi matematis siswa berkemampuan matematika rendah dalam menyelesaikan masalah kontekstual cukup baik dan memenuhi 2 indikator koneksi matematis, subjek mampu