• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi E-Learning Di SMA Negeri 4 Cimahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi E-Learning Di SMA Negeri 4 Cimahi"

Copied!
210
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Stara Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

VERRA VERDIANTI

10108391

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(3)
(4)
(5)

i

APLIKASI E-LEARNING DI SMA NEGERI 4 CIMAHI

Oleh

VERRA VERDIANTI

10108391

SMA Negeri 4 Cimahi merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan sebuah teknologi Informasi Teknologi (IT). Sistem pembelajaran yang ada di SMA Negeri 4 Cimahi sudah berjalan cukup baik dan berjalan seperti sekolah pada umumnya yaitu guru hadir memberikan materi kekelas secara langsung dan memfasilitasi guru-guru yang ingin memonitoring siswanya saat ia sedang tidak dapat hadir disekolah. Oleh karena itu, dibangunlah sebuah aplikasi

e-learning.

Metode e-learning ini dipilih untuk membuat materi sekolah online dan mengelola kegiatan pembelajaran Metode analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat pemodelan yang digunakan adalah flowmap, Entity Relationship Diagram (ERD), dan Data Flow Diagram

(DFD). Metodologi penelitian yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini

adalah metode Analisis Deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian dan setelah dilakukannya pengujian alpha dan beta terhadap aplikasi e-learning di SMA Negeri 4 Cimahi, kesimpulan yang dapat diambil yaitu aplikasi ini memudahkan monitoring perkembangan belajar siswa, menyediakan referensi yang sesuai dengan kebutuhan dan memudahkan komunikasi antar penggunanya. Sistem ini pun mudah dipelajari, mudah digunakan juga memiliki tampilan menarik sehingga nyaman untuk dipergunakan.

(6)

ii

E-LEARNING APPLICATION AT SMA NEGERI 4 CIMAHI

By

VERRA VERDIANTI

10108391

SMA Negeri 4 Cimahi is one of the school are already implementing a

Technology Informationy (IT). Learning system at SMA Negeri 4 Cimahi been

running pretty good and runs like school in general is to give teachers present material and facilitate direct for class teachers who want to monitor their students when he was not able to attend school. Therefore, an application built e-learning.

E-learning methods were chosen to make the material online school and manage the learning activities of the analysis method used is the software structured analysis modeling. Modeling tool used is flowmap, Entity Relationship Diagram (ERD) and Data Flow Diagrams (DFD). The research methodology used in preparing this thesis is descriptive analysis method.

Based on the results of the study and after doing alpha and beta testing of the

application e-learning at SMA Negeri 4 Cimahi, conclusions can be drawn that this

application makes it easy monitoring student progress, provide a reference that suits your needs and facilitate communication among users. The system is also easy to learn, easy to use also has an attractive look so comfortable to use.

(7)

iii Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

ini dengan mengambil judul “APLIKASI E-LEARNING DI SMA NEGERI 4

CIMAHI”. Adapun tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan jenjang studi stara satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

Dengan selesainya penyusunan tugas akhir ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, terima kasih atas doa yang tidak pernah putus, dukungan yang tidak pernah berhenti, baik secara moril dan materil.

2. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir.,M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T, M. T., selaku Ketua Jurusan Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

(8)

6. Ibu Tati Harihayati M., S.T., M.T. selaku dosen penguji I yang telah bersedia membimbing dalam proses penyusunan tugas akhir ini.

7. Ibu Sufaatin, S.T. selaku dosen penguji III yang telah bersedia membimbing dalam proses penyusunan tugas akhir ini.

8. Bapak Andri Heryandi, S.T., M.T. selaku dosen wali IF 8 angkatan 2008. 9. Ibu Mimin Hermiati, M.M selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Cimahi. 10. Seluruh Guru, Staf dan Siswa SMA Negeri 4 Cimahi yang telah banyak

membantu dalam proses penyususnan tugas akhir ini.

11. Mas Lukman, terima kasih atas dukungan moril dan materil, karena selalu ada untuk terus mendampingi memberi semangat.

12. Teman-teman mahasiswa seperjuangan dijurusan Teknik Informatika UNIKOM angkatan 2008 yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

Penulis menyadari tugas akhir ini masih jauh dari sempurna dengan segala kekurangannya. Untuk itu penulis harapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan dari tugas akhir ini. Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Bandung, Agustus 2012

(9)

v

ABSTRAK ...………...……... i

ABSTRACT ..………..………. ii

KATA PENGANTAR ...………..…... iii

DAFTAR ISI ………..……… v

DAFTAR TABEL ……….. x

DAFTAR GAMBAR ………. xiii

DAFTAR SIMBOL ………... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ……….. xvi

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah ..……… 1

I.2. Rumusan Masalah ..……….. 2

I.3. Maksud Dan Tujuan ………. 3

I.3.1. Maksud ………..………….. 3

I.3.2. Tujuan ….………...………..………… 3

I.4. Batasan Masalah ..……… 4

I.5. Metodologi Penelitian ..……… 5

I.5.1. Tahap Pengumpulan Data ...……… 5

I.5.2. Tahap Pembuatan Perangkat Lunak ...………… 6

I.6. Sistematika Penulisan .………... 8

(10)

II.1.1. Sejarah Singkat Sekolah ……….. 11

II.1.2. Visi Dan Misi Sekolah ……… 12

II.1.3. Struktur Organisasi Sekolah ……….... 14

II.2. Landasan Teori ……….. 16

II.2.1. E-learning………. 16

II.2.2. Data ………... 18

II.2.3. Basis Data ………. 19

II.2.4. Database Management System (DBMS) ……. 24

II.2.5. Entity Relational Diagram (ERD) ……… 26

II.2.6. Data Flow Diagram (DFD) ……….. 29

II.2.7. Diagram Konteks ……….. 30

II.2.8. Flow Map……….. 31

II.2.9. Kamus Data ………... 32

II.2.10. Sistem Pengambilan Keputusan (SPK) ……… 32

II.2.11. PHP ……….………….. 35

II.2.12. Cascading Style Sheet(CSS) …….………….. 36

II.2.13. MySQL ………..………… 37

II.2.14. Apache HTTP Server ……… 39

II.2.15. Jaringan Komputer ……… 40

II.2.16. Internet ………..………… 42

II.2.17. Macromedia Dreamweaver 8 ..………. 43

(11)

III.1.1 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ….…... 59

III.1.1.1 Analisis Pengkodean ……….. 59

III.1.1.2 Analisis Jaringan …..……….. 61

III.1.1.3 Analisis Perangkat Keras …..………. 62

III.1.1.4 Analisis Perangkat Lunak …..……… 63

III..1.1.5 Analisis Metode Multi Faktor Evaluation Procces (MFEP) ……. 64 III.1.1.6 Analisis Pengguna …..……… 69

III.1.1.7 Analisis Basis Data …..………... 75

III.1.2 Analisis Kebutuhan Fungsional ……… 78

III.1.2.1. Diagram Konteks ……….. 78

III.1.2.2. Data Flow Diagram(DFD) ……….. 79

III.1.2.3. Sfesifikasi Proses ……….. 95

III.1.2.4. Kamus Data ………... 107

III.2. Perancangan Sistem ………... 112

III.2.1 Diagram Relasi ……….. 113

III.2.2 Struktur Tabel ……….…….. 113

III.2.3 Perancangan Kode ……… 122

III.2.4 Perancangan Struktur Menu ………. 123

III.3. Perancangan Antarmuka ……… 126

III.3.1 Perancangan Pesan ...……… 134

III.3.2 Jaringan Semantik ………. 135

(12)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IV.1 Implementasi ………. 142

IV.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ………. 142

IV.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ……… 143

IV.1.3 Implementasi Basis Data ……….. 143

IV.1.4 Implementasi Antarmuka ……….. 151

1. Implementasi Antarmuka Admin ……….. 151

2. Implementasi Antarmuka Guru …………. 152

3. Implementasi Antarmuka Siswa ………... 152

4. Implementasi Antarmuka Orang Tua Siswa ………. 154 IV.2 Pengujian ………... 155

IV.2.1 Pengujian Alpha ……… 155

IV.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ……… 156

IV.2.2.1. Pengujian Login ………... 157

IV.2.2.2. Pengujian Pengolahan Data Guru … 157 IV.2.2.3. Pengujian Pengolahan Data Siswa ... 158

IV.2.2.4. Pengujian Pengolahan Data Orang Tua …..……... 158 IV.2.2.5. Pengolahan Tahun Ajaran ………… 159

(13)

IV.2.2.8. Pengujian Pengolahan Data Subkelas ………...

160

IV.2.2.9. Pengujian Pengolahan Data Mata Pelajaran ...

160

IV.2.2.10.Pengolahan Data Mengajar ……….. 161 IV.2.3 Pengujian Beta ……….. 162

IV.2.3.1 Skenario Pengujian Beta ……… 163 IV.2.3.2 Kesimpulan Pengujian Beta ……….. 170 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan ……… 172

V.2 Saran ……….. 173

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1.Latar Belakang Masalah

SMA Negeri 4 Cimahi ini merupakan salah satu sekolah yang sudah menggunakan sistem komputerisasi, dimana metode belajar mengajarnya selalu berhubungan dengan dunia Informasi Teknologi (IT). Hal ini dibuktikan dengan adanya jaringan wireless (hoshpot) dilingkungan sekolah yang berfungsi untuk siswa maupun guru jika ingin mencari sumber referensi lewat internet. Berdasarkan hasil wawancara dengan perwakilan pihak sekolah, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem pembelajaran yang ada sudah berjalan cukup baik, namun ada beberapa kendala yang dihadapi mengenai ketersediaan sumber daya yang ada serta sistem pendukung lainnya seperti media pembelajaran dan juga kegiatan belajar mengajar sudah berjalan seperti pada umumnya yaitu guru hadir memberikan materi kepada siswa sesuai dengan kurikulum dan silabus yang berlaku.

Sistem pembelajaran yang dilakukan di SMA Negeri 4 Cimahi masih menggunakan sistem pembelajaran konvensional yaitu masih melakukan sistem pembelajaran manual yang dilakukan didalam kelas dengan alur guru menjelaskan materi kepada siswa secara langsung, dan masih dilakukan secara terus menerus untuk setiap mata pelajaran.

(15)

menggunakan metode e-learning, maka dari hal itu SMA Negeri 4 Cimahi ini memerlukan aplikasi e-learning sebagai media tambahan untuk kegiatan belajar mengajar. e-learning dipilih karena bisa mewakili perkembangan IT saat ini yang semakin berkembang dengan pesat.

Berdasarkan uraian diatas, maka dibangunlah aplikasi e-learning di SMA Negeri 4 Cimahi ini dengan menggunakan metode Synchronous dan

Asynchronous dimana metode ini dapat memberikan kemudahan bagi guru

maupun siswa untuk mengakses materi, pengumpulan tugas maupun untuk sarana komunikasi dimana semuanya memiliki tujuan untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dilingkungan sekolah.

I.2. Rumusan Masalah

Dilihat dari fakta yang terjadi disekeliling kita saat ini khususnya dilingkungan SMA Negeri 4 Cimahi, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa pemasalahan dalam proses belajar mengajar yang secara konvensional atau manual, sehingga adanya suatu referensi yang bisa digunakan sebagai acuan menfasilitasi kegiatan tersebut.

(16)

I.3.Maksud Dan Tujuan

Berdasarkam masalah yang telah diuraikan dibagian latar belakang dan rumusan masalah, maka maksud dan tujuan dari penelitian ini dapat dijelaskan pada point dibawah ini.

I.3.1. Maksud

Berdasarkan permasalahan yang ada di SMA Negeri 4 Cimahi, maka maksud dari penulisan tugas akhir yang dilakukan adalah untuk membangun aplikasi berbasis e-learning.

I.3.2. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah :

1. Menyediakan sarana pembelajaran tambahan bagi siswa maupun guru, disamping kegiatan belajar dikelas.

2. Menyediakan referensi materi untuk kegiatan belajar mengajar dengan harapan agar pengetahuan siswa dapat lebih berkembang dan tidak tertinggal sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

3. Menyediakan saran komunikasi jarak jauh antara siswa dan guru, untuk bisa berdiskusi masalah pelajaran tanpa harus bertatap muka secara langsung. 4. Menyediakan sarana monitoring orang tua untuk dapat mengawasi

perkembangan akademik putra-putrinya melalui konten yang telah disediakan, adapun konten yang dapat dilihat berupa nilai dan pengumuman.

(17)

lebih bisa menyerap suatu mata pelajaran dan mana yang kurang. Bagian ini dieruntukan bagi Kepala Sekolah

6. Sistem ini menyediakan grafik persentase nilai dari mata pelajaran tertentu. Dimana hasilnya langsung bisa dilihat untuk dijadikan laporan kepada pihak berwenang dalam hal ini Kepala Sekolah.

I.4.Batasan Masalah

Adapun beberapa batasan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Data yang diolah oleh sistem, diantaranya data guru, data siswa, data nilai, data absensi, dan data kurikulum.

2. Sistem tersusun berdasarkan pedoman kurikulum KTSP 2011, yang berlaku di lingkungan SMA Negeri 4 Cimahi.

3. Sistem memiliki fungsionalitas yang dihasilkan, diantaranya bisa mengunggah tugas, mengunggah pegumuman, mengunggah materi, mengunduh materi dan juga bisa melakukan ujian secara online.

4. Sistem dapat menghasilkan keluaran, diantaranya nilai, jadwal, pengumuman yang bisa dilihat oleh siswa, guru maupun orang tua tetapi dengan tampilan /

form yang berbeda sesuai dengan hak akses yang diberikan oleh administrator.

(18)

diketahui kelas mana yang memiliki nilai tinggi dan nilai yang kurang. Proses pengambilan keputusan ini menggunakan metode Multi Faktor Evaluation

Procces (MFEP) merupakan model pengambilan keputusan yang

menggunakan pendekatan kolektif dari proses pengambilan keputusannya. 6. Sistem ini terintegrasi dengan sistem informasi sekolah lainnya, misalnya

sistem informasi akademik maupun web sekolah.

7. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalahpemodelan analisis terstruktur. Alat pemodelan yang digunakan adalah flowmap, Entity Relational

Diagram (ERD), Diagram Konteks, Data Flow Diagram (DFD).

8. Sistem operasi yang direkomdeasikan untuk menggunakan sistem ini adalah

Windows XP dengan web browse menggunakan google chrome atau firefox.

9. Sistem dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan databasenya

dengan MySQL.

I.5.Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang akan digunakan dalam menyusun tugas akhir ini adalah metode Analisis Deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang menggunakan studi kasus.

I.5.1. Metode Pengumpulan Data

(19)

1. Studi Literatur

Studi literatur adalah pengumpulan data dengan cara mengumpulkan jurnal dan bacaan-bacaan yang berkaitan dengan judul penelitian yang di ambil yaitu seputar perancangan sistem pembelajaran yang biasa dilakukan disekolah-sekolah menengah atas yang lain.

2. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang di ambil melalui pengisian kuisioner. 3. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak SMA Negeri 4 Cimahi dalam hal ini wawancara dilakukan dengan perwakilan sekolah atas nama Bapak Ruhiat.

I.5.2. Metode Pembuatan Perangkat Lunak

(20)

Analisis Sistem

Perancangan Sistem

Pengkodean Sistem

Pengujian Sistem Rekayasa

Sistem

Pemeliharaan Sistem

Gambar I.1 Model Waterfall [9]

Berikut adalah tahapan yang digunakan dalam model waterfall.

1. Rekayasa Sistem

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data sebagai bahan pendukung dalam pembangunan sistem serta untuk menentukan kearah mana sistem ini akan dibangun. Pada tahap ini, sistem sangat berperan penting ketika perangkat lunak harus berinteraksi dengan unsur lain, seperti database, perangkat keras. 2. Analisis Sistem

Proses pencarian kebutuhan difokuskan pada perangkat lunak. Dimana, hal ini untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat. Hasil dari aktifitas pencarian kebutuhan sistem dan perangkat lunak harus didokumentasikan dan ditunjukan pada pengguna sehingga sistem dapat digunakan dengan tepat dan lebih terfokus.

3. Perancangan Sistem

(21)

harus bisa mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya.

4. Pengkodean Sistem

Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dimana hal ini adalah komputer, maka desain yang sudah dibuat harus bisa dimengerti oleh mesin, yaitu diterjemahkan melalui bahasa pemrograman melalui proses coding yang kita inputkan.

5. Pengujian Sistem

Setelah coding dilakukan, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada alur sistem dari perangkat lunak untuk memastikan bahwa semua pernyataan bisa di uji dan fungsional luar berfungsi dengan baik yaitu untuk memastikan bahwa input yang dimasukan akan menghasilkan output

yang sesuai dengan kebutuhan. 6. Pemeliharaan Sistem

Perangkat lunak pasti akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada

user. Perubahan dapat diatasi karena sebuah perangkat lunak harus menyesuaikan jika ada perubahan lingkungan eksternal (perubahan operasi baru, perangkat peripheral) ataupun user membutuhkan fungsionalitas tambahan, untuk mengatasi hal tersebut maka pemeliharaan sistem harus bisa dilakukan.

I.6.Sistematika Penulisan

(22)

BAB I PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini, dijelaskan mengenai gambaran umum tentang laporan tugas akhir ini yaitu latar belakang masalah, rumusam masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan tugas akhir ini.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab landasan teori ini, dijelaskan mengenai tinjauan objek instansi, struktur organisasi serta teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas yaitu yang berkaitan dengan sistem, basis data dan menjelaskan tentang tahapan pembuatan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

BAB III ANALISIS MASALAH

Bab analisis masalah ini, dijelaskan mengenai deskripsi analisis, analisis sistem berjalan, analisis basis data, analisis fungsional, analisis non fungsional dan dalam perancangan dijelaskan tentang deskripsi sistem yang diusulkan, yaitu perancangan data, perancangan antarmuka, perancangan prosedural dan perancangan sistem.

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

(23)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(24)

11

II.1. Tinjauan Sekolah

II.1.1. Sejarah Singkat Sekolah

Sekolah Menengah Atas Negeri 4 Cimahi didirikan pada tahun 1987 yang berkedudukan di SMA Negeri 2 Cimahi. Pada tahun 1991 bangunan SMA Negeri 4 Cimahi mulai dibangun, yang berlokasi di jalan Kihapit Barat No 323 Leuwigajah Cimahi Selatan. Dan pada tahun 1992 SMA Negeri 4 Cimahi resmi menempati lokasi tersebut, hingga tahun 1993 SMA Negeri 4 Cimahi diresmikan.

(25)

Pada awal berdirinya, yakni tahun 1990-1992 SMA Negeri 4 Cimahi memiliki 6 bangunan lokal. Namun, dengan adanya bantuan dari pemerintah pada tahun 1993 sebanyak 7 ruangan, akhirnya SMA Negeri 4 Cimahi dapat menambah jumlah ruangan kelas menjadi 13 ruangan. Pada tahun 2003 hingga tahun 2006, SMA Negeri 4 Cimahi melengkapi segala fasilitas sarana yang dibutuhkan sebanyak ± 18 bangunan didirikan untuk menambah sarana ruangan SMA Negeri 4 Cimahi, selanjutnya didirikan 2 buah ruangan Laboratorium IPA yang diresmikan pada tanggal 1 April 2009 [16].

II.1.2. Visi dan Misi Sekolah

SMA Negeri 4 Cimahi sebagai suatu lembaga pendidikan, mempunyai satuan operasional kinerja yang terstruktur. Operasional kerja tersebut, diwujudkan dalam suatu visi, misi dan strategi sekolah diantaranya sebagai berikut [16] :

“ Mewujudkan pendidikan bermutu untuk insan Indonesia yang Taqwa, Cerdas,

dan Kompetitif”

Untuk mencapai visi tersebut, SMA Negeri 4 Cimahi memeiliki kegiatan yang dilakukan sebagaimana mestinya yang tertuang di dalam Misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (Guru, Pegawai dan Siswa) 2. Meningkatkan Pelayanan Bagi Masyarakat

(26)

Demi tercapainya Misi tersebut, maka SMA Negeri 4 Cimahi melakukan terobosan dalam menjalankan suatu strategi sekolah, diantaranya sebagai berikut [16] :

1. Meningkatkan semua disiplin warga sekolah

2. Membangun komitmen untuk meningkatkan kinerja

3. Mendorong semua personil untuk meningkatkan kompetensi baik melalui pelatihan formal maupun pendidikan dan latihan pengembangan profesi 4. Membangun kultur sekolah yang berorientasi pada budaya mutu

5. Menciptakan iklim kejra yang kondusif

6. Membangun kerjasama yang sinergis, harmonis dan dinamis

7. Meningkatkan kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) 8. Membangun budaya pembelajaran aktif, kreatif dan efektif

9. Mengembangkan system pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (ICT)

10.Proses belajar mengajar bilingual

11.Pelaksanaan pengayaan remedial 12.Pembekalan keterampilan (life skill)

13.Meningkatkan kerjasama dengan masyarakat 14.Ikut serta lomba dan olimpiade sains

15.Rapat-rapat dengan orang tua siswa/komite 16.Sosialisasi program-program pendidikan 17.Kerjasama dengan masyarakat

(27)

19.Pemeliharaan komunikasi dengan lingkungan 20.Pelaksanaan gebyar seni dan hasil keterampilan

21.Menciptakan sekolah sehat, aman, bersih, nyaman dan rindang 22.Pemenuhan sarana dan prasarana pembelajaran

23.Penataan administrasi dengan database

24.Pemasangan jaringan (Hot Spot)

25.Pemenuhan sarana dan prasarana perpustakaan menuju elektronic library

26.Membangun konten pembelajaran jarak jauh (E-Learning).

II.1.3. Struktur Organisasi Sekolah

(28)

KOMITE SEKOLAH

-KEPALA SEKOLAH Dra. Mimin Hermiati, M. M

KEPALA TATA USAHA Ade Surya Sumantri

WAKASEK URS. KURIKULUM 1. Heri Kustarto 2. H. dadan

WAKASEK URS. KESISWAAN 1. Drs. Ano Suwarno 2. Saepuloh

WAKASEK URS. SARANA PRASARANA 1. Teni Suhartini, S.Pd 2. Dra. Elly Sumili

WAKASEK URS. HUMAS 1. Efendi, S.Pd

SISWA GURU

: Garis Komando : Garis Koordinasi Keterangan

Gambar II.1 Organigram SMA Negeri 4 Cimahi

SMA Negeri 4 Cimahi dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah yang bertanggung jawab kepada Komite Sekolah. Kepala Sekolah dibantu oleh beberapa orang wakil Kepala Sekolah, diantaranya Wakasek Urusan Kurikulum, Wakasek Urusan Kesiswaan, Wakasek Urusan Sarana Prasarana, Wakasek Urusan Hubungan Masyarakat (Humas).

Mengenai perihal urusan administrasi dikepalai oleh Koordinator Tata Usaha. Guru berhubungan dengan Tata Usaha dan bertanggung jawab atas siswanya.

(29)

1. Staffing (Pimpinan-Koordinator Wakasek-Wakasek) 2. Kewalikelasan

3. Bimbingan Khusus (BK) 4. Piket Harian

5. Pustakawan

6. Kepanduan (Pramuka, Paskibra, PMR, dll) 7. Komputer

8. Pembagian Tugas Mengajar

II.2. Landasan Teori

Landasan teori merupakan kumpulan dari teori-teori yang dijadikan sebagai sumber referensi dalam pembangunan aplikasi ini yang dikutip dari berbagai sumber buku dan jurnal-jurnal elektronik.

II.2.1. E-Learning

Istilah e-learning banyak mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi dari e-learning dilihat dari berbagai sudut pandang. Diantaranya sebagai berikut [20] :

1. E. Hartley, 2001 menyatakan bahwa e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lainnya. 2. Learn Frame. Com dalam Glossary of e-Learning Term menyatakan bahwa

(30)

untuk mendukung kegiatan belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer maupun komputer standalone.

3. Jaya Kumar C. Koran (2002) e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. 4. Bloomsburg, 2006 menyatakan bahwa e-learning merupakan sarana

pendidikan yang mencangkup motivasi diri sendiri, komunikasi, efesiensi dan teknologi. Karena ada keterbatasan dalam interaksi sosial, siswa harus menjaga diri mereka sendiri agar tetap termotivasi.

Dari definisi-definisi yang muncul, maka dapat disimpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-learning. Dimana metode belajar mengajarnya menggunakan media komputer dan internet. Serta bisa tersampaikannya bahan ajar berupa konten melalui bantuan media elektronik yang secara otomatis bahan ajarnyapun berbasis digital.

Sistem dan apilkasi e-learning ini merupakan perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar secara konvensional. Dari mulai membuat konten materi, soal ujian, pengumuman, nilai dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. Sistem perangkat tersebut sering disebut sebagai Learning Management System (LMS). LMS ini bersifat

opensource sehingga pemanfaatannyanya akan lebih mudah dan efektif serta

(31)

Konten dan bahan ajar yang ada di dalam LMS ini bisa dalam bentuk

Multimedia Based Content (konten berbasis media interaktif) atau Text Based

Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran yang biasa). Kedua

bentuk konten ini tersimpan didalam sistem LMS sehingga dapat diakses oleh pengguna (user) kapanpun dan dimananpun [21].

Metode penyampaian e-learning terbagi ke dalam dua bagian, yaitu [21] :

1. Asynchronous e-learning dimana guru dan siswa berada didalam kelas yang

sama meskipun dalam waktu dan tempat yang berbeda. Pada saat inilah diperlukan suatu peranan sistem e-learning ini bekerja sebagai Learning

Management System (LMS) dan berisi konten baik berbasis teks maupun

multimedia. Dimana sistem dan konten tersedia dalam waktu nonstop 24jam bisa diakses asal ada jaringan internet. Sehingga proses belajar mengajarpun dapat dilakukan. Setelah metode Asynchronous ini matang kemudian berkembang kedalam metode Synchronous untuk keperluan yang akan datang.

2. Synchronous e-learning, dimana guru dan siswa didalam kelas dan waktu

yang bersamaan meskipun ditempat berbeda. Nah disinilah peranan sistem

teleconference berperan, hal ini masih jarang dilakukan mengingat peralatan

yang dibutuhkan masih terbilang mahal dan juga perlu adanya jaringan

internet yang stabil karena menggunakan bandwidth yang besar.

II.2.2. Data

(32)

dapat diingat, direkam dan dapat di olah menjadi informasi. [14]. Data pada umumnya menggambarkan suatu kejadian yang sedang terjadi, telah terjadi, dimana data tersebut kemudian disimpan dan diolah untuk diterapkan kedalam sebuah sistem menjadi input yang menghasilkan informasi yang berguna.

Data menurut beberapa para ahli sebagai berikut [23] :

1. Data adalah kumpulan informasi yang diperoleh dari hasil suatu pengamatan. 2. Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok

teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda, dll. 3. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan

kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.

4. Data adalah sekumpulan fakta dan sebuah fakta adalah kenyataan atau kejadian.

5. Data adalah keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri, belum diorganisasikan dan belum di olah.

II.2.3. Basis Data

(33)

harus disimpan dalam sistem basis data yang terintegrasi yang bisa dilakukan secara terpusat maupun secara terdistribusi [14].

Basis data sendiri, dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti [2] : 1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan kemudian

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.

Basis data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data. Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan yang digunakan.

Suatu hal yang juga harus diperhatikan, bahwa basis data bukan hanya sekedar penyimpanan data secara elektronik (dengan bantuan komputer). Artinya tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronik bisa disebut basis data. Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah

pengaturan/pemilahan/pengelompokan/pengorganisasian data yang akan kita

(34)

operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data yang meliputi [2] :

1. Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru.

2. Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan pengrusakan lemari arsip sekaligus beserta isinya jika ada.

3. Pembuatan file/tabel baru ke suatu basis data (create table), yang identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada. 4. Penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop table), yang identik dengan

pengrusakan map arsip lama yang ada disebuah lemari arsip.

5. Penambahan/pengisisan data baru kesebuah file/tabel disebuah basis data

(insert), yang identik dengan penambahan lembaran arsip ke sebuah map

arsip.

6. Pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrieve/search), yang identik dengan pencarian lembaran arsip dari sebuah map arsip.

7. Pengubahan data dari sebuah file/tabel (update), yang identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada disebuah map arsip.

8. Penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete), yang identik dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada disebuah map arsip.

(35)

berlangsung berulang-ulang dan karena itu operasi inilah yang lebih tepat mewakili aktifitas pengelolaan dan pengolahan data dalam basis data. Secara lebih lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan yang bersifat objektif seperti berikut ini [2] :

1. Kecepatan dan kemudahan, pemanfaatan basis data memungkinkan kita untuk dapat menyimpan dan mengakses kembali data jika suatu waktu diperlukan dengan lebih cepat dan mudah daripada jika kita menyimpan data secara manual.

2. Efesiensi ruang penyimpanan, karena keterkaitan yang erat antar kelompok data dalam basis data maka redudansi (pengulangan) pasti akan selalu terjadi. Maka dengan kata lain ruang penyimpananpun semakin terbatas, untuk mengatasi hal itu dapat melakukan penekanan jumlah redudansi data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean ataupun dengan membuat relasi-relasi antar kelompok data yang saling berhubungan.

3. Keakuratan, pemanfaatan teknik pengkodean atau dengan pembuatan relasi antar data bersama dengan penerapan aturan atau batasan tipe data, domain dan keunikan lainnya yang secara ketat dapat diterapkan dalam sebuah basis data sehingga ketidakakuratan data dapat dihindari.

(36)

media penyimpanan lain tetapi pada suatu waktu data tersebut diperlukan bisa di ambil.

5. Kelengkapan, lengkap atau tidaknya data yang kita kelola dalam sebuah basis data bersifat relatif. Untuk mengakomodasi kelengkapan data yang terus berkembang, maka kita tidak hanya dapat menambah record data, tetapi kita dapat melakukan perubahan struktur dalam basis data baik dalam bentuk penambahan objek baru atau dengan penambahan field baru.

6. Keamanan, setiap sistem yang besar dan serius aspek keamanan dapat diterapkan dengan sangat ketat, mengingat data-data yang terlibat memiliki nilai penting yang tinggi.

7. Kebersamaan pemakaian, pemakai basis data seringkali tidak terbatas hanya pada satu pemakai, satu lokasi ataupun satu sistem saja. Basis data ini biasanya digunakan oleh multiuser sehingga di akses oleh banyak user tetapi tetap menjaga persoalan baru seperti terjadi inkonsistensi data ataupun

deadlock (karena terlalu banyak di akses).

Didalam basis data terdapat istilah yang menyatakan sebagai urutan data, yaitu :

1. Characters, merupakan bagian data yang terkecil yaitu berupa karakter

numerik, huruf, maupun karakter spesial (simbol) yang membentuk field.

2. Field, merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukan suatu

item dari data.

3. Record, merupakan kumpulan dari field, menggambarkan suatu unit data

(37)

4. File, terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis.

5. Database, merupakan kumpulan dari file/tabel.

Lebih jauh lagi, dalam sebuah sistem basis data, secara lengkap akan terdapat komponen-komponen utama sebagai berikut [2] :

1. Perangkat Keras 2. Sistem Operasi 3. Basis Data (database)

4. Sistem Pengelola Basis Data (DBMS) 5. Pengguna

6. Aplikasi Tambahan

II.2.4. Database Management System (DBMS)

(38)

dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan untuk dapat diakses dan untuk memanipulasi file-file tersebut [2].

Salah satu tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas/antar muka (interface) yang dapat dilihat oleh pengguna (user) dan digunakan untuk menyederhanakan dan memberi fasilitas yang nyaman untuk mengakses data..

Untuk hal itu, sistem akan menyembunyikan detail tentang bagaimana data disimpan dan dipelihara. Karena itu, seringkali data yang terlihat oleh pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik. Abstaksi data merupakan tingkatan/level dalam melihat data dalam sistem basis data, terdiri atas tiga tingkatan, yaitu [6] :

1. Level Fisik, merupakan level terendah yang ada dalam abstraksi data, dimana menunjukan bagaimana sesungguhnya suatu data disimpan. Pada level ini juga, pengguna melihat data sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri.

2. Level Lojik/Konseptual, menggambarkan data apa yang sebenarnya disimpan dalam basis data dan hubungannya dengan data yang lain.

(39)

Implementasi dari DBMS memerlukan beberapa struktur data sebagai berikut, diantaranya :

1. File data, yaitu file yang digunakan untuk menyimpan data.

2. Kamus data, yaitu untuk menyimpan informasi struktur basis data dan otorisasi.

3. File indeks, yaitu untuk memberi akses cepat pada data.

4. Data statistik, yaitu untuk menyimpan informasi mengenai data dibasis data.

II.2.5. Entity Relational Diagram (ERD)

Model Entity-Relationship yang berisi komponen-komponen Himpunan Entitas dan Himpunan Relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang merepresentasikan seluruh fakta dari „dunia nyata‟ yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan Diagram

Entity-Relationalship (ERD). Tabel adalah media untuk menyimpan data yang telah di

olah dan mempunyai suatu tema tertentu. Sedangkan Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensi) dan dapat dibedakan dari yang lainnya, sekelompok Entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama membentuk sebuah Himpunan Entitas. Secara sederhananya Entitas menunjuk pada individu suatu objek sedangkan Himpunan Entitas merujuk kepada rumpun/family dari individu tersebut.

(40)

mempunyai ketergantungan terhadap entitas lain. Sedangkan entitas lemah, merupakan entitas yang berisi entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lainnya.

Atribut yang sebenarnya identik dengan pemakaian istilah kolom didalam sebuah data istilah itu lebih impresif yang menunjukan fungsinya sebagai pembentuk karakteristik yang melekat pada suatu tabel. Disamping penamaannya yang unik berdasarkan fungsinya disetiap tabel, atribut itu dapat dibedakan berdasarkan sejumlah pengelompokan. Ada atribut yang dijadikan key dan yang lainnya disebut sebagai atribut deskriptif. Pada dasarnya key adalah satu atau gabungan dari beberapa atribut yang dapat membedakan semua baris data dalam tabel secara unik. Artinya, jika suatu atribt dijadikan sebagai key, maka tidak boleh ada dua atau lebih baris data dengan nilai yang sama untuk atribut tersebut. Ada 3 macam key yang dapat diterapkan pada suatu tabel, yaitu Superkey,

Candidat-Key dan Primary-Key. Notasi-notasi simbolik di dalam ERD yang dapat

kita gunakan adalah :

1. Persegi panjang, menyatakan himpunan entitas

2. Lingkaran/elips, menyatakan atribut (atribut yang diberi garis bawah berfungsi sebagai key)

3. Belah ketupat, menyatakan himpunan relasi.

(41)

5. Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka yaitu :

1. Satu ke satu, yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B. begitupun sebaliknya.

2. Satu ke banyak, yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

3. Banyak ke satu, yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B. 4. Banyak ke banyak, yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A

dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.

Diagram E-R ini selalu dibuat secara bertahap. Paling tidak ada dua kelompok pentahapan yang biasa ditempuh didalam pembuatannya, yaitu:

(42)

memang ada sebagai suatu fakta dan biasanya anomali tersebut dipertimbangkan pada tahap berikutnya. Langkah-langkah yang biasa dijalankan dalam tahapan ini, diantaranya :

1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat.

2. Menentukan atribut key dari masing-masing himpunan entitas.

3. Mengidentifikasi dan menentapkan seluruh himpunan relasi diantara himpunan entitas beserta foreign key-nya.

4. Menentukan derajat relasi untuk setiap himpunan relasi.

5. Melengkapai himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut deskriptif (non key).

2. Tahap optimasi Diagram E-R., pada tahapan ini sangat memperhatikan aspek-aspek efesiensi, performansi, dan fleksibilitas. Tiga hal yang saling bertolak belakang. Oleh karena itu tahapan kedua ini biasanya dipergunakan untuk mengoreksi tahapan pertama. Bentuk-bentuk koreksi yang terjadi bisa berupa pendekomposisisan himpunan entitas, derajat relasi, penambahan relasi baru hingga perubahan atribut dari masing-masing entitas dan relasi.

II.2.6. Data Flow Diagram (DFD)

(43)

digambarkan secara keseluruhan meskipun terjadi dalam waktu yang berbeda. Semua objek yang ada didalam DFD harus mempunyai nama, dimana setiap data harus diawali dan di akhiri oleh proses dan juga semua aliran data harus mempunyai tanda panah. Dalam DFD memiliki penurunan level atau tingkatan dan level yang rendah harus bisa mempresentasikan proses tersebut ke dalam sfesifikasi proses yang jelas. Dan tidak semua bagian dari sistem harus diturunkan dengan jumlah level yang sama. Level pada DFD dimulai dari level 0 kemudian turun ke DFD level 1, 2 dan seterusnya sesuai dengan kebutuhan.

II.2.7. Diagram Konteks

Tom DeMarco mengemukakan, bahwa di dalam himpunan model DFD (aliran data) terbagi menjadi tingkatan atas (top), menengah (middle), dan bawah

(bottom). Model DFD pada tingkatan paling atas hanya ada satu diagram yang

disebut sebagai diagram konteks. Diagram konteks merupakan DFD yang memberikan gambaran umum dari sistem perangkat lunak. Di dalam diagram konteks hanya terdapat satu lingkaran sebagai simbol proses, sekaligus menandai

boundary (lingkungan) dari sistem perangkat lunak. Pada boundary tersebut,

terdapat aliran data yang keluar maupun masuk ke sistem perangkat lunak. Sebagai tempat terjadinya interaksi antara sistem perangkat lunak tersebut dengan aktor anggota sistem informasi maupun dengan sistem perangkat lunak yang lain[14].

(44)

proses, menunjukkan sistem secara keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran data-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu entitas-entitas eksternal serta aliran data dari sistem diketahui penganalisis dari wawancara dengan user dan sebagai hasil analisis dokumen.

Aliran dalam diagram konteks memodelkan masukan ke sistem dan keluaran dari sistem seperti halnya sinyal kontrol yang diterima atau dibuat sistem. Aliran data hanya digambarkan jika diperlukan untuk mendeteksi kejadian di dalam lingkungan dimana sistem harus memberikan respon. Selain itu, data dibutuhkan untuk menggambarkan transportasi antar sistem dan entitas.

II.2.8. Flow Map

Flowmap adalah campuran peta dan flowchart yang menunjukan

pergerakan benda dari satu lokasi ke lokasi yang lain seperti jumlah paket dalam jaringan. Flowmap menolong analisis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.

Pedoman-pedoman yang dapat dijadikan acuan dalam menggambarkan flowmap adalah sebagai berikut, diantaranya :

1. Flowmap digambarkan dari halaman atas ke bawah dan juga dari kiri ke

(45)

2. Aktifitas yang digambarkan harus didefinisikan secara teliti dan pendefinisiannya harus bisa dimengerti oleh pembaca.

3. Mulai dan berakhirnya aktifitas harus ditentukan secara jelas. 4. Setiap langkah dari aktifitas harus berada pada urutan yang benar. 5. Menggunakan simbol-simbol flowchart yang umum/standart.

II.2.9. Kamus Data

Kamus data adalah daftar organisasi dari semua elemen data yang ada di dalam sebuah sistem secara lengkap, dengan definisi yang mudah dipahami sehingga user dan analisis sistem akan memiliki pengertian sama untuk input,

output, komponen penyimpanan serta perhitungan. Kamus data diperoleh

berdasarkan hasil perancangan dari DFD, semua arus data dan tempat penyimpanan data dideskripsikan didalam kamus data.

II.2.10. Sistem Pengambilan Keputusan (SPK)

Sistem pengambilan keputusan pertama kali diperkenalkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scoot Morton dengan istilah Management

Decision System. Konsep sistem pengambilan keputusan ini ditandai dengan

(46)

Proses pengambilan keputusan menurut Davis meliputi lima kegiatan yang saling berkait satu sama lain, yaitu[10] :

1. Mengenali masalah, menyangkut pengakuan bahwa dalam suatu manajemen tersebut mempunyai masalah tertentu yang memang ada dan oleh karena itu memerlukan suatu tindakan cepat untuk menanganinya.

2. Mencari informasi, setelah diketahui adanya suatu masalah tertentu, maka informasi mengenai masalah tersebut kemudian dicari dan dikumpulkan untuk membuat asumsi-asumsi yang akan digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.

3. Menganalisis masalah, setelah masalah ada kemudian asumsi dibuat barulah di analisis masalah apa yang ada.

4. Mengevaluasi alternatif, setelah masalah dianalisis kemudian mencari alternatif lain yang diformulasikan berdasarkan kriteria yang sudah disusun oleh para pembuat keputusan.

5. Membuat keputusan, alternatif yang terpilih kemudian dijadikan bahan keputusan. Mungkin saja alternatif ini merupakan alternatif yang paling menjanjikan atau bahkan dapat juga memunculkan masalah baru yang perlu disampaikan kepada pembuat keputusan.

Terdapat beragam jenis perhitungan dalam model pengambilan keputusan ini diantaranya seperti model Multi Faktor Evaluation Procces

(47)

dijadikan dasar untuk analisa aplikasi sistem pengambilan keputusan yang dibuat adalah MFEP [1] .

Multi Faktor Evaluation Procces (MFEP) merupakan model

pengambilan keputusan yang menggunakan pendekatan kolektif dari proses pengambilan keputusannya. Model ini relatif cukup sulit digunakan dan membutuhkan waktu yang lama apabila perhitungannya dilakukan secara manual karena sebagian besar masalah yang harus dipecahkan dengan model ini merupakan masalah yang kompleks, dimana aspek dan faktor yang di ambil cukup banyak. Oleh karena itu, dibuatlah suatu aturan yang bisa digunakan sebagai acuan dalam melakukan perhitungan dengan model ini, yaitu :

1. Menentukan persyaratan nilai minimum Standar Kompetensi Ketuntasan Minimum (SKKM) yang menjadi dasar dalam proses perhitungan pengambilan keputusan.

2. Menentukan nilai bobot yang diujikan, bisa disesuaikan dengan kebutuhan sistem.

3. Setelah nilai bobot ditentukan, maka dilakukan penetapan kriteria mengenai hasil akhir, berdasarkan persentase nilai yang dihasilkan. Apabila nilai yang dihasilkan dibawah SKKM maka dimasukan kedalam golongan yang memiliki nilai dibawah nilai minimum.

(48)

II.2.11. PHP

Kelahiran PHP bermula saat Rasmus Lerdorf membuat sejumlah skrip Perl yang dapat mengamati siapa saja yang melihat-lihat daftar riwayat hidupnya yakni pada tahun 1994. Skrip-skrip ini selanjutnya dikemas menjadi tool yang

disebut dengan “Personal Home Page”. Sedangkan menurut dokumen resmi PHP,

PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Prepocessor. Ia merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses diserver. Hasilnyalah yang dikirimkan ke klien, tempat pemakai menggunakan browser [4].

Pada saat ini PHP sudah cukup popular sebagai peranti pemrograman web. PHP bersifat bebas dipakai, sehingga tidak perlu membayar apapun untuk menggunakan perangkat lunak ini. Jika ingin mencoba tidak perlu menggunakan komputer berkelas server. Hanya dengan sebuah komputer biasa, kita bisa mempelajari dan mempraktekan PHP.

Konsep kerja PHP diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh

browse. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan

sebutan alamat Internet. Browse mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server. Selanjutnya web server akan mencarikan file

yang diminta dam memberikan isinya ke web browse. Kemudian diterjemahkan kedalam kode HTML dan menampilkannya ke layar pengguna [12].

Adapun kelebihan-kelebihan dari PHP yang diambil dari buku Sutarman, yaitu[12]:

(49)

2. PHP dapat berjalan dalam web server yang berbeda dan dalam sistem operasi yang berbeda pula.

3. PHP diterbitkan secara gratis.

4. PHP adalah termasuk bahasa yang embedded (bisa ditempel atau diletakkan dalam tag HTML).

5. PHP termasuk server-side programming.

II.2.12. Cascading Style Sheet (CSS)

Cascading Style Sheet (CSS) merupakan salah satu bahasa pemrograman

web untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. Sama halnya style dalam aplikasi pengolahan kata pada Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading,

bodytext, footer, dan lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam

beberapa berkas. Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML. CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada text, warna, ukuran, paragraf, dan parameter lainnya. CSS juga bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan halaman web dengan format yang berbeda [17].

(50)

awal. Pada panel CSS kita bisa membuat, mengedit, atau menampung seluruh perintah dari CSS.

II.2.13. MySQL

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal.

Kepopulerannya disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya. Selain itu, ia bersifat Open Source pada berbagai

Platform kecuali untuk jenis Enterprise yang bersifat komersil.

MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management

System). Itu sebabnya, istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada

MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel.

Tabel terdiri atas sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. Berikut ada beberapa keistimewaan yang dimiliki MySQL dibandingkan dengan database jenis lain, diantaranya[12] :

1. Portabilitas MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti

Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

2. Perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.

3. Multiuser, MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu

(51)

4. Performance tuning, MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.

5. Ragam tipe data, MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti

signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan

lain-lain.

6. Perintah dan Fungsi, MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

7. Keamanan, MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level

subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang

mendetail serta sandi terenkripsi.

8. Skalabilitas dan Pembatasan, MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

9. Konektivitas, MySQL dapat melakukan koneksi dengan clients menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

10.Lokalisasi, MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada clients dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11.Antar Muka, MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API

(52)

12.Clients dan Peralatan, MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13.Struktur tabel, MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

II.2.14. Apache HTTP Server

Pada mulanya Apache HTTP Server merupakan usaha pengembangan perangkat lunak yang kolaboratif dimana awalnya untuk menciptakan sumber dari sebuah kode server. Proyek ini awalnya dikelola oleh sekelompok relawan yang terletak diseluruh dunia, menggunakan jaringan internet dan web dalam melakukan komunikasi, merencanakan dan mengembangkan server yang ada. Proyek ini dimaksudkan untuk menjelaskan secara singkat sejarah Apaceh HTTP

Server [18].

Proyek ini adalah salah satu upaya untuk mengembangkan dan memelihara server open source HTTP untuk sistem operasi modem termasuk UNIX dan Windows NT. Tujuannya untuk menyediakan server yang aman, efesien, dan extensible yang menyediakan layanan HTTP sinkron dengan HTTP yang standart. HTTP Apache ini telah menjadi web server yang paling populer di internet sejak April 1996.

Apache Software ada untuk menyediakan implementasi referensi yang

(53)

atau lembaga dalam membangun sebuah sistem yang handal. Keberadaan implementasi referensi yang kuat dari berbagai protokol dan antarmuka pemrograman aplikasi, tersedia gratis untuk semua perusahaan dan individu, adalah hal yang sangat baik [18].

II.2.15. Jaringan Komputer

Menurut definisi, yang dimaksud dengan jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer dan perangkat lain (printer, hub) yang saling terhubung satu sama lain dengan menggunakan protocol komunikasi melaui media transmisi atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi data informasi, program-program, penggunaan perangkat keras secara bersamaan[13].

Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah untuk membawa data informasi dari sisi pengirim menuju penerima secara cepat dan tepat tanpa adanya kesalahan melalui media transmisi atau media komunikasi tertentu.

(54)

jaringan, seperti Repeater, Bridge, Router atau Gateway. Berdasarkan kriteria tersebut, maka jaringan komputer terbagi ke dalam beberapa golongan yaitu[5] : 1. LAN (Local Area Network) adalah jaringan lokal yang dibuat pada area

tertutup, kadangkala disebut juga jaringan privat. Jaringan ini biasa digunakan untuk jaringan kecil yang menggunakan resource bersama-sama seperti penggunaan printer, media penyimpanan secara bersama.

2. MAN (Metropolitan Area Network) menggunakan metode yang sama dengan LAN namun daerah cangkupannya lebih luas. Dapat dikatakan MAN merupakan pengembangan dari LAN. Letak jaringan ini bisa saling berjauahan tergantung dari panjangnya kabel yang digunakan dan juga dapat menjangkau lokasi yang berbeda tempat.

3. WAN (Wide Area Network) cangkupannya lebih luas daripada MAN. Cangkupannya meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau bahkan satu benua. Metode yang digunakan hampir sama dengan LAN dan MAN. Hanya saja MAN menggunakan protocol internet berupa Network Service Provider

(NSP). Tanpa NSP jaringan WAN tidak dapat bekerja.

(55)

II.2.16. Internet

Pada tahun 1969 ARPANET Advanced Research Project Agency, sebuah bagian dalam kementerian pertahana Amerika Serikat memulai sebuah proyek untuk tujuan sistem pertahanan mereka, yang di satu sisi menciptakan jalur komunikasi yang tak dapat dihancurkan dan disisi lain memudahkan kerjasama antar badan riset diseluruh negeri, seperti juga industri senjata. Awalnya komputer sejenis yang melakukan pertukaran data, bertambahnya komputer dengan berbagai sistem operasi lain menuntut solusi baru komunikasi yang tak terbatas antar semua badan yang tergabung dalam jaringan yang dinamakan dengan Internetting

Project, untuk itu dibuat Internetting Project, yang mengembangkan lebih lanjut

hasil yang telah dicapai dalam ARPANet, agar media komunikasi baru ini juga dapat dimanfaatkan oleh berbagai sistem komputer yang tergabung. Vendor pengguna komputer meramaikan lalu lintas jaringan tersebut untuk berbagai kebutuhan sehingga terciptalah internet. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan keluar Amerika Serikat. Komputer yang ada di

University College di London merupakan komputer pertama yang ada diluar

Amerika yang menjadi anggota ARPANET. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet

Secara harfiah, internet (kependekan dari interconnected-networking) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Manakala

(56)

global dan menggunakan TCP/IP sebagai protocol pertukaran paket switching

communication protocol[19].

Ada juga yang mengatakan, bahwa internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer diseluruh dunia. Setiap komputer dan jaringan-jaringan terhubung secara langsung maupun tidak langsung, ke beberapa jalur utama yang disebut dengan internet backbone dan dibedakan satu dengan yang lainnya menggunakan

unique name yang biasa disebut dengan alamat IP 32 bit.

II.2.17. Macromedia Dreamweaver 8

Macromedia Dreamweaver dalah sebuah HTML editor professional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Dreamweaver merupakan software utama yang digunakan oleh web designer

maupun web programmer dalam mengembangkan suatu situs web. Hal ini disebabkan ruang kerja, fasilitas dan kemampuan Dreamweaver yang mampu meningkatkan produktifitas dan efektifitas dalam desain maupun membangun suatu situs web. Dreamweaver juga dilengkapi dengan fasilitas untuk manajemen situs yang cukup lengkap[7].

(57)

kemampuan toolbar sehingga dapat digunakan untuk memodifikasi tampilan

toolbar atau menambah fungsi baru. Selain tampilan interface yang baru, juga

(58)

45

III.1. Analisis Sistem

Analisis kebutuhan sistem dilakukan untuk mendapatkan informasi, model, sfesifikasi tentang perangkat lunak yang di inginkan oleh pengguna. Ada tiga faktor yang harus dipenuhi ketika melakukan analisis kebutuhan ini, yaitu lengkap, detail dan benar. Pada bagian ini juga akan dilakukan analisis mengenai sistem yang sedang berjalan, dimana hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai permasalahan, diantaranya kelemahan, kebutuhan dan hambatan apa saja yang terdapat di dalam sistem secara konvensional yang sudah ada dilingkungan SMA Negeri 4 Cimahi. Hasil proses analisisnya akan menghasilkan beberapa kesimpulan dan saran yang digunakan untuk perbaikan terhadap sistem yang dapat dijadikan dasar dalam merancang sebuah sistem informasi yang akan dibangun. Analisis sistem ini terbagi kedalam dua bagian, yaitu :

1. Analisis Masalah

(59)

Dilihat dari apa yang terjadi di dalam lingkungan sekolah, dimana kegiatan oleh guru dan siswa secara tatap muka. Kegiatan belajar seperti itu masih secara manual yaitu guru datang ke kelas kemudian memberikan materi kepada siswa, kegiatan tersebut berlangsung sama meskipun dengan guru dan mata pelajaran yang berbeda. Sehingga kegiatan belajar mengajar terasa monoton, untuk meminimalkan hal tersebut diperlukan adanya suatu sistem untuk membantu mengatasi proses pembelajaran seperti itu. Salah satu solusi yang bisa dipergunakan adalah sistem pembelajaran e-learning berbasis web, dimana sistem ini bisa di akses kapan saja dan dimana saja selama pengguna terkoneksi dengan jaringan internet karena perkembangan telnologi sedang mengalami peningkatan yang cukup pesat.

Setelah melakukan penelitian, maka munculah beberapa masalah, yang kemudian diharapkan dapat diselesaikan dengan adanya sistem ini. Diantaranya : 1. Penyediaan sumber referensi yang masih kurang sehingga para siswa masih

harus mencari di internet, sedangkan referensi yang tersedia di internet

terkadang tidak sesuai dengan silabus ataupun kurikulum mata pelajaran yang berlaku disekolah sehingga materi yang diperoleh siswa mengalami keterlambatan jika salah satu guru jarang hadir dikelas.

(60)

komunikasi menjadi salah satu peranan penting untuk tercapainya kesuksesan kegiatan belajar mengajar.

3. Nilai yang diperoleh siswa biasanya didistribusikan secara manual oleh guru mata pelajaran masing-masing jika sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar, terkadang tidak semua guru bisa melaporkan nilai dengan cepat dan tepat dikarenakan kesibukannya. Nilai yang adapun hanya sekedarnya.

4. Sulitnya melakukan pengawasan bagi orang tua/wali siswa yang memiliki kesibukan sehingga kurang memperhatikan kegiatan akademik putra/putrinya dibantu dengan salah satu fitur sistem ini sehingga orang tua/wali tidak perlu terlalu sering datang ke sekolah.

5. Terhambatnya monitoring Kepala Sekolah mengenai perkembangan kegiatan belajar mengajar siswa, dimana sebelumnya Kepala Sekolah bisa melihat hasil monitoring jika perwakilan dari guru yang diwakilkan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sudah memberikan laporan akademik.

2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

(61)

langsung, prosedur pemberian tugas kepada siswa disaat guru berhalangan hadir sehingga diwakilkan oleh guru piket, pendistribusian nilai, pelaksanaan ujian. Seluruh prosedur yang sedang berjalan ini, digambarkan dengan menggunakan

flowmap.

1. Prosedur Pemberian Materi Saat Guru Hadir Secara Langsung

Prosedur ini dapat dilihat pada gambar III.1. Prosedur yang ada pada saat pemberian materi pelajaran ini melibatkan dua pengguna yaitu guru dan siswa karena inti dari prosedur ini adalah pemberian materi mengenai mata pelajaran tertentu yang dilakukan oleh guru kepada siswanya saat disekolah. Prosedur ini dapat dijelaskan pada point-point berikut ini :

1. Ringkasan materi yang telah dibuat sebelumnya oleh guru, kemudian disampaikan kepada siswa.

2. Siswa melakukan pencatatan ringkasan dari sebuah materi pelajaran yang diberikan oleh guru, dengan tambahan-tambahan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

3. Catatan ringkasan materi yang telah dibuat oleh siswa kemudian disimpan sebagai arsip siswa, yang nantinya bisa digunakan untuk bacaan bahan ujian. 4. Ringkasan materi milik guru yang telah disampaikan kepada siswa lalu

(62)

Prosedur Pemberian Materi

Siswa Guru Mata Pelajaran

RINGKASAN MATERI

RINGKASAN MATERI

PENCATATAN RINGKASAN

MATERI

RINGKASAN MATERI CATATAN RINGKASAN

MATERI RINGKASAN

MATERI

A2 A1

A1 : arsip ringkasan materi A2 : arsip catatan materi

Gambar III.1 Flowmap Pemberian Materi Saat Guru Hadir Secara

Langsung

2. Prosedur Pemberian Materi Saat Guru Berhalangan Hadir Secara Langsung Prosedur ini dapat dilihat pada gambar III.2. Prosedur yang ada pada saat pemberian materi pelajaran ini melibatkan dua pengguna yaitu guru dan siswa tetapi ada tambahan guru piket. Karena inti dari prosedur ini adalah pemberian materi mengenai mata pelajaran tertentu yang diwakilkan oleh guru piket kepada siswanya saat disekolah. Prosedur ini dapat dijelaskan pada point-point berikut ini:

(63)

2. Saat disekolah, guru piket menjelaskan isi dari ringkasan materi yang diberikan oleh guru mata pelajaran.

3. Siswa melakukan pencatatan ringkasan materi dari sebuah materi pelajaran yang diberikan oleh guru piket.

4. Siswa memperoleh catatan ringkasan materi.

5. Ringkasan materi yang telah dibuat oleh guru mata pelajaran untuk siswa diserahkan kembali ke bagian guru piket.

6. Ringkasan materi yang telah diberikan oleh siswa kepada guru piket dikembalikan lagi kepada guru mata pelajaran untuk kemudian disimpan sebagai arsip guru, yang nantinya bisa digunakan untuk bahan dalam membuat soal ujian ataupun latihan.

Prosedur Pemberian Materi

Siswa Guru Piket

Guru Mata Pelajaran

RINGKASAN MATERI

RINGKASAN MATERI

RINGKASAN MATERI

RINGKASAN MATERI

RINGKASAN MATERI

PENCATATAN RINGKASAN

MATERI

CATATAN RINGKASAN

MATERI

A1 : arsip ringkasan materi

RINGKASAN MATERI

A1

Gambar III. 2 Flowmap Pemberian Materi Saat Guru Berhalangan Hadir

(64)

3. Prosedur Pemberian Tugas Saat Guru Hadir Secara Langsung

Prosedur ini dapat dilihat pada gambar III.3. Prosedur yang ada pada saat pemberian tugas pelajaran ini melibatkan dua pengguna yaitu guru dan siswa. Tetapi dengan syarat guru mata pelajarn telah memberikan materi yang di tugaskan sebelumnya sebagai bahan evaluasi pembelajaran siswanya. Prosedur ini dapat dijelaskan pada point-point berikut ini :

1. Ringkasan materi milik guru yang telah disampaikan kepada siswa yang tersimpan sebagai arsip guru, mulai digunakan untuk bahan membuat soal ujian dan latihan.

2. Soal ujian dan latihan yang telah dibuat, kemudian diberikan kepada siswanya tetapi setelah guru menyampaikan isi materi dari mata pelajaran yang di ujikan. 3. Soal ujian yang telah dibuat oleh guru mata pelajaran mulai dikerjakan oleh

siswa.

4. Soal ujian yang telah diberikan kepada siswa dikembalikan kepada guru mata pelajaran untuk disimpan sebagai arsip soal ujian.

Gambar

Gambar III.1 Flowmap Pemberian Materi Saat Guru Hadir Secara
Gambar III. 2 Flowmap Pemberian Materi Saat Guru Berhalangan Hadir
Gambar III.3 Flowmap Pemberian Tugas Saat Guru Hadir Secara Langsung
Gambar III. 4 Flowmap Pemberian Tugas Saat Guru Berhalangan Hadir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi proses pencatatan pengadaan dan pengeluaran barang dengan menggunakan metode pencatatan perpetual inventory m ethod dan proses perhitungan untuk mengontrol jum

(1) Apabila perkembangan neraca pembayaran menunjukkan gejala-gejala yang mengakibatkan turunnya cadangan emas dan devisa milik Negara di bawah cadangan minimum yang ditetapkan

Perseroan mempunyai keyakinan bahwa dengan menciptakan dan membangun satu budaya yang kokoh dimana setiap orang di Perusahaan membuat perbedaan, membentuk opini konsumen & sales

Hal ini dapat terlihat dari respon pertumbuhan vegetatif tanaman dan hasil produksi tanaman seledri dimana perlakuan naungan menurunkan pertumbuhan tinggi, jumlah daun,

Fuzzy Neural Network atau Jaringan Syaraf Kabur atau sistem neuro- fuzzy adalah mesin belajar yang menemukan parameter sistem kabur (yaitu, himpunan fuzzy, aturan fuzzy)

bahwa berdasarkan Surat Kawat Menteri Dalam Negeri Nomor : 061/6859/SJ, tanggal 4 Nopember 1982, Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 061/11034/SJ, tanggal 19 Nopember 1983 perihal

Dalam sistem kesetimbangan, jika konsentrasi salah satu komponennya ditambah maka kesetimbangan akan bergeser dari arah penambahan itu, dan bila salah satu

Selanjutnya mengenai pertimbangan bahwa perkawinan antara warganegara yang berbeda agama tersebut menurut ketentuan hukum yang berlaku dalam pasal 2 ayat (1) di sebutkan