• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis dan Pengukuran Technology Acceptance Model (TAM) dan End User Computing Satisfaction (EUCS) Terhadap Penerimaan Penerapan Sistem Input Nilai Dosen (SINDO)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis dan Pengukuran Technology Acceptance Model (TAM) dan End User Computing Satisfaction (EUCS) Terhadap Penerimaan Penerapan Sistem Input Nilai Dosen (SINDO)"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

dan End User Computing Satisfaction (EUCS) Terhadap

Penerimaan Penerapan Sistem Input Nilai Dosen (SINDO)

TESIS

Diajukan untuk memenuhi syarat ujian memperoleh gelar Magister Sistem Informasi

Oleh Eki Nugraha 57.101.12.006

PROGRAM STUDI MAGISTER SISTEM INFORMASI

FAKULTAS PASCASARJANA

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

v

2.6 End User Computing Satisfaction (EUCS) ... 27

(3)

vi

SINDO ... 31

2.8.3 Pengembangan Hipotesis Pengaruh Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) terhadap Penerimaan (Acceptance) Penggunaan SINDO ... 32

2.8.4 Pengembangan Hipotesis Pengaruh Kepuasan Pemakai Akhir Sistem (End User Computing Satisfaction) terhadap Penerimaan Penggunaan SINDO ... 33

2.8.5 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 34

3.5 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 38

3.6 Teknis Analisis ... 39

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

(4)

vii

4.4 Hasil Pengujian Hipotesis ... 68

4.5 Pembahasan ... 71

4.5.1 Pembahasan Konstruk Kemanfaatan (Usefulness) ... 71

4.5.2 Pembahasan Konstruk Kemudahan Penggunaan (Ease of Use)... 73

4.5.3 Pembahasan Konstruk Isi (Content) ... 74

4.5.4 Pembahasan Konstruk Akurasi (Accuracy) ... 75

4.5.5 Pembahasan Konstruk Bentuk (Format) ... 76

4.5.6 Pembahasan Konstruk Kemudahan (Ease) ... 77

4.5.7 Pembahasan Konstruk Ketepatan Waktu (Timeliness) ... 78

4.5.8 Pembahasan Seluruh Konstruk Penelitian ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 82

5.1 Kesimpulan ... 82

5.2 Rekomendasi ... 85

(5)

viii

Tabel 1.1 Sistem Informasi Universitas Pendidikan Indonesia ... 1

Tabel 2.1 Ikhtisar Beberapa Penelitian Terdahulu Tentang Technology Acceptance Model (TAM) ... 31

Tabel 3.1 Keterangan Skala Likert ... 38

Tabel 4.1 Responden... 46

Tabel 410 Nilai Loading untuk Konstruk Attitude ... 62

Tabel 4.11 Average Variance Extracted (AVE) ... 64

Tabel 4.12 Composite Reliability ... 65

Tabel 4.13 Cronbach’s Alpha ... 66

Tabel 4.14 Communality dan Redundancy ... 66

Tabel 4.15 R-SQUARE ... 67

Tabel 4.16 Uji Hipotesis ... 68

Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis ... 70

Tabel 4.18 Rata-Rata Skor Jawaban Responden Konstruk Kemanfaatan . 72 Tabel 4.19 Rata-Rata Skor Jawaban Responden Konstruk Kemudahan Penggunaan ... 73

Tabel 4.20 Rata-Rata Skor Jawaban Responden Konstruk Isi ... 74

Tabel 4.21 Rata-Rata Skor Jawaban Responden Konstruk Akurasi ... 75

(6)

ix

Tabel 4.23 Rata-Rata Skor Jawaban Responden Konstruk Kemudahan ... 77

Tabel 4.24 Rata-Rata Skor Jawaban Responden Konstruk Ketepatan

(7)

x

Gambar.1.1 Grafik Penggunaan Sistem Input Nilai Dosen (SINDO)

berdasarkan Universitas Semester Genap 2012/2013 ... 2

Gambar.1.2 Grafik penggunaan Sistem Input Nilai Dosen (SINDO) berdasarkan Skala yang terdiri dari Fakultas, Kampus Daerah dan Sekolah Pascasarjana UPI semeter Genap 2012/2013 ... 3

Gambar.1.3 Grafik penggunaan Sistem Input Nilai Dosen (SINDO) berdasarkan Persentase yang terdiri dari Fakultas, Kampus Daerah dan Sekolah Pascasarjana UPI semeter Genap 2012/2013 ... 3

Gambar 2.1 Model Dasar Technology Acceptance Model ... 19

Gambar 2.2 Technology Acceptance Model yang digunakan dalam Penelitian ... 21

Gambar 2.3 Technology Acceptance Model untuk Mandatory System... 34

Gambar 2.4 End User Computing Satisfaction ... 35

Gambar 3.1 Model Struktural Antar Konstruk ... 44

Gambar 3.2 Alur Penelitian ... 45

Gambar 4.1 Model Struktural ... 47

Gambar 4.2 Convergent Validity untuk Kontruk Usefulness ... 52

Gambar 4.3 Convergent Validity untuk Kontruk Easy Of Use ... 54

Gambar 4.4 Convergent Validity untuk Konstruk Content ... 55

Gambar 4.5 Convergent Validity untuk Konstruk Accuracy ... 57

Gambar 4.6 Convergent Validity untuk Konstruk Format ... 58

Gambar 4.7 Convergent Validity untuk Konstruk Ease ... 60

Gambar 4.8 Convergent Validity untuk Konstruk Timeliness ... 61

Gambar 4.9 Convergent Validity untuk Konstruk Attitude ... 62

(8)

xi

(9)

86

Information System Quarterly.

Arikunto, S & Jabar. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Al-Ghatani, Said S. 2001. “The Applicabilitycof TAM Outside North America:

An Empirical Test in the United Kingdom”.

http://www.idea-group.com/articles/details.asp?id=361

Bailey, JE and Pearson,S.W.1983. “Development of a Tool for Measuring and

Analyzing Computer User Satisfaction”. Management Science.

Brown S.A., A.P. Massey, M.M. Montoya-Weiss and J.R. Burkman. 2002. “Do I

really have to? User acceptance of mandatory technology”. European

Journal of Information Systems, 2002, Vol. 11.

Charlesto Sekundera P.L. 2006. Analisis Penerimaan Pengguna Akhir dengan Menggunakan Technology Acceptance Model dan End User Computing Satisfaction terhadap penerapan Sistem Core Banking pada Bank ABC. Program Studi Magister Sains Akuntansi. Universitas Diponegoro.

Calongesi, J.S. 1995. Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa. Bandung :

Acceptance of Information Technology”, Management Information System

Quarterly.

Djarwanto PS. 1988. Statistik Induktif, Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta

Doll, W.J., dan Torkzadeh, G., “The Measurement of End-User Computing

Satisfaction”, Management Information System Quarterly, June 1998.

Fenech, Tino. 1998 “Using Perceived Ease of Use and Perceived Usefulness to

(10)

87

Goodhue.D.L. 1988. “IS Attitude: Toward Theoritical and Definition Clarity

Data Base”. Fall Winte r.

Hair, JF, Anderson RE Tatham, RL. 1998. Multivariate Analysis, 5 Edition, Prentice Hall International, Inc.

Hartono, Jogiyanto, 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi

Hubona, G.S and Jones, A.B. 2003. Modelling the User Acceptance of e-Mail.

Igbaria M. 1994. “An Examination of the Factors Contributing to Micro

Computer Technology Acceptance,” Jurnal of Information System, Elsiever

Science, USA.

Igbaria M, Zinatelli. 1997. “Personal Computing Acceptance Factors in Small

Firm: A Structural Equation Modelling.”Management Information System Quarterly, 21(3).

Imam Ghozali .2006. Aplikasi Structural Equation Modeling, Metode Alternatif dengan Partial Least Square (PLS), Edisi Pertama, Badan Penerbit UniversitasDiponegoro, Semarang.

Ives, B dan J.J Baroudi. 1983. “The Measurement of User Information

Satisfaction”. Communications of the ACM.

J.Supranto. 1981. Metode Riset: Aplikasi dalam Pemasaran, Lembaga Penerbitan FE-UI, Jakarta.

Jerry FitzGerald, Ardra F.FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr., Fundamentals of System Analysis (edisi kedua; New York:John Willey & Sons, 1981)

John Burch dan Gary Grudnitski. 1986. Information Systems Theory and Practice, John Wiley and Sons, New York.

Jogiyanto, HM. 2001. Analisis Perancangan Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta

Jogiyanto, HM. Willy Abdilah. 2009. Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least Square) untuk Penelitian Empiris. BPFE-Yogyakarta

(11)

Lucas Hernt C dan Spitler VK. (1999). Technology Use and Performance : A field Study of Broker Workstation. Decisions Scinces. Spring 1999.

McNurlin, B.C and Sparague Jr. 2004. Information Systems Management in

Magister Manajemen Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH), Banda Aceh,

Rawstorne.P, R Jayasuriya, P Caputi. 1998. “An integrative model of information

systems use in mandatory environments”, International Conference on

Information Systems.

Rawstorne.P. 2005. ”A Systematic Analysis of the Theory of Reasoned Action, the

Theory of Planned Behaviour and the Technology Acceptance Model when Applied to the Prediction and Explanation of Information Systems Use in Mandatory Usage Contexts”, Thesis, The Departement of Psychology, University of Wollongong, Australia.

Soviani, S. 2010. Tingkat Penerimaan Media Video Conference Dalam Proses Pembelajaran Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia.

Sufa’atin. 2012. Analisis Penerimaan Layanan Kuliah Online dengan Pendekatan

Metode Technology Acceptance Model (Tam) di Lingkungan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). UNIKOM. Bandung

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.

Thompson Ronald, Howell, Higgins. 1991. “Personal Computing: Toward a

Conceptual Model of Utilization”. Management Information System

Quarterly.

(12)

89

Rujukan Elektronik :

http://ocw.usu.ac.id/course/download/514-METODE PENELITIAN/ekm_2405_ handout_bab_6_skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitian.pdf

http://upi.edu

http://nilai.siak.upi.edu

(13)

iii

Segala Puji dan Syukur bagi Allah S.W.T. Tuhan semesta alam yang telah

memberikan Rahmat dan Karunia-Nya.

Pada kesempatan ini, secara khusus mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Eng. Ana Hadiana selaku Pembimbing

yang selalu memberikan bimbingan serta arahan selama proses pembuatan tesis

ini sehingga dapat terselesaikan, semoga Allah SWT membalasnya dengan yang

lebih baik. Amin.

Ucapan terima kasih yang setulusnya disampaikan kepada semua pihak

yang telah memberikan dukungan selama penyelesaian tesis ini, antara lain :

1) Universitas Pendidikan Indonesia khususnya Direktorat TIK yang telah

memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian, memberikan

kemudahan dan bantuan selama proses pengerjaan tesis ini.

2) Bapak Dr. Ir. Herman Soegoto, MBA selaku Dekan Fakultas Pascasarjana

Universitas Komputer Indonesia;

3) Bapak Dr. Ir. Yeffry Handoko Putra, M.T. selaku Ketua Program Studi

Pascasarjana yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat dalam

penyusunan tesis ini;

4) Seluruh Dosen Program Studi Magister Sistem Informasi Universitas

Komputer Indonesia yang telah memberikan motivasi dan sumbangan

(14)

iv

5) Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd. selaku Orang Tua yang selalu

memberikan semangat dalam penyelesaian tesis ini;

6) Rekan-rekan seperjuangan Program Studi Magister Sistem Informasi

Angkatan V yang telah membantu penyusunan tesis ini.

Tidak lupa penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah memberikan

dukungan moril maupun materi sehingga tesis ini dapat diselesaikan tepat sesuai

dengan yang sudah direncanakan.

Akhirnya penulis memohon masukan dan saran yang sifatnya membangun

guna penyempurnaan tesis ini, karena dalam penulisan tesis ini pasti ada

kekurangan dan kealfaan dari penulis. Mudah-mudahan tesis ini bisa bermanfaat

bagi para pembaca dan kemajuan dunia Pendidikan. Amin.

Bandung, Juni 2014

(15)

Curriculum Vitae

NAMA : Eki Nugraha, S.Pd.,M.Kom.

Tempat/Tanggal Lahir : Purwakarta, 22 Agustus 1985

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Menikah

Alamat Sekarang : Jalan Gegerkalong Girang No.41 Bandung

HP : 085624500083

Email : ekinug85@yahoo.com

I.

IDENTITAS

II.

PENDIDIKAN FORMAL

1

Jenjang D3 : Manajemen InformatikaUNIKOM /2007.

Jenjang S1 : Pendidikan Ilmu KomputerUPI / 2011.

(16)

Tutorial OS Macintos di PT. ULTIAMA Bandung.

Istruktur Pelatihan APLIKOM Staf Administrasi Fakultas Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial UPI.

Staf Akademik di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPI.

Dosen LB di Universitas Pendidikan Indonesia.

Dosen LB Mata Kuliah TIK Prodi Keperawatan S-1 di Stikes Aisyiyah Bandung.

Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Pada Puskesmas Sekeloa

Bandung, 2007.

Kesesuaian Latarbelakang Pendidikan Guru Madrasah dengan Mata Pelajaran

yang diampu (Kerjasama IKA UPI dengan Kementerian Agama RI) tahun 2009.

Studi pemetaan best practice dan potensi pendidikan karakter bangsa tingkat dasar di lingkungan pondok pesantren tahun 2010-2011.

Penerapan Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) Berbasis Multimedia Interaktif dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa, 2011.

(17)

Panitia Seminar Nasional “Meningkatkan Kualitas Pendidikan IPS melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di FPIPS UPI Pada Tanggal 25 MAret 2010

Pelatihan Kehumasan dan Jurnalisme Pendidikan di Universitas Pendidikan

Indonesia Pada Tanggal 27-28 November 2012.

Panitia Seminar Nasional “Peningkatan Profesionalitas Guru melalui Kurikulum 2013” di Kampus Universitas Kuningan Pada Tanggal 22 Juni 2013.

Panitia Seminar Nasional dengan tema “Kurikulum 2013: Harapan dan

Tantangan” di Kampus Universitas Suryakancana (Unsur) Pada Tanggal 26 Juni

2013.

Panitia Seminar Nasional dengan tema “Kurikulum 2013: Harapan dan Tantangan” di Hotel Sandaan Pangandaran Pada 8 Juni 2013.

Panitia Panitia Seminar Nasional “Workshop Peningkatan Mutu Guru Melalui PTK” di Apita Hotel Cirebon Pada Tanggal 27 Januari 2013.

Peserta Seminar Nasional Arsitektur Sistem dan Teknlogi Informasi di STIMIK

LIKMI Bandung Pada Tanggal 18 Januari 2014.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh tanggung jawab.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat ini dunia sedang memasuki era informasi, dimana informasi dan

teknologi tumbuh, berkembang dan mempengaruhi kehidupan manusia.

Perkembangan teknologi sistem informasi yang berkembang semakin cepat

mempengaruhi kegiatan usaha manusia di bidang bisnis. Organisasi-organisasi

yang besar menggunakan sistem informasi untuk mendukung unit-unit usaha

mereka. Tidak tertinggal pula dalam perkembangan terakhir organisasi skala

menegah dan kecil memanfaatkan kemajuan perkembangan teknologi dan sistem

informasi.

Demikian pula dengan Universitas Pendidikan Indonesia yang memiliki

sistem informasi. Sistem informasi yang telah digunakan saat ini di UPI terdiri

atas beberapa sistem informasi yang terpadu dan dikoordinasikan oleh Direktorat

Teknologi Informasi dan Komunikasi (Dit. TIK). Beberapa sistem informasi yang

terkait langsung dengan program studi, khususnya dosen dan mahasiswa

dijabarkan pada tabel 1.1

Tabel 1.1 Sistem Informasi Universitas Pendidikan Indonesia

No Sistem Informasi Keterangan

1 upi.edu Situs web universitas

2 http://nilai.siak.upi.edu Sistem input nilai dosen (Sindo)

3 http://sino.upi.edu Sistem Informasi Nilai Online

4 http://evaluasi-pbm.upi.edu Evaluasi proses belajar mengajar

5 http://bangdos.upi.edu Program Pengembangan Dosen dan

Kapasitas Institusi (PDKI)

6 http://file.upi.edu Direktori file mata kuliah

(19)

Untuk memanfaatkan berbagai layanan sistem informasi tersebut, setiap

dosen dan mahasiswa memiliki password dan kode akses tertentu yang dikelola

dan diberikan oleh pihak Dit. TIK.

Yang jadi sorotan penulis untuk mengukur salah satu sistem informasi di

UPI adalah Sistem Input Nilai Dosen (SINDO) karena dipandang merupakan

bagian yang sangat penting dan kritis dari keseluruhan manajemen administrasi

akademik, penggunaannya masih belum optimal dimanfaatkan oleh dosen.

Padahal penggunaan sisten informasi ini sangat bermanfaat bagi civitas akademik

UPI khususnya mahasiswa dalam memperoleh informasi nilai.

Sistem Input Nilai Dosen (SINDO) merupakan alat bantu bagi dosen

dalam rangka proses pemasukan nilai secara online untuk memudahkan dalam

pemasukan nilai tiap semesternya. Jika Dilihat dari grafik penggunaannya masih

banyak dosen di lingkungan UPI yang belum memanfaatkan adanya SINDO ini.

Berikut ini data Grafik penggunaan SINDO pada Gambar 1.1., Gambar 1.2, dan

Gambar 1.3.

Sumber : Kepala Divisi Layanan Sistem Informasi Direktorat TIK UPI

(20)

3

Sumber : Kepala Divisi Layanan Sistem Informasi Direktorat TIK UPI

Gambar.1.2 Grafik penggunaan Sistem Input Nilai Dosen (SINDO) berdasarkan Skala yang terdiri dari Fakultas, Kampus Daerah dan Sekolah Pascasarjana UPI

semeter Genap 2012/2013.

Sumber : Kepala Divisi Layanan Sistem Informasi Direktorat TIK UPI

Gambar.1.3 Grafik penggunaan Sistem Input Nilai Dosen (SINDO) berdasarkan Persentase yang terdiri dari Fakultas, Kampus Daerah dan Sekolah Pascasarjana

UPI semeter Genap 2012/2013.

Berdasarkan grafik di atas penggunaan SINDO masih belum optimal,

dimana dari 1.250 dosen yang belum menggunakannya sebanyak 434 dosen atau

sekitar 34,72% dan jika di lihat berdasarkan tiap Fakultas, kampus daerah dan

(21)

belum menggunaakan sistem informasi ini adalah sekolah pascasarjana yaitu skala

100 dari skala 300 dan 28.86 % dari 100 % dilihat dari persentase.

Dengan adanya SINDO diharapkan kepada semua dosen di lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia dapat berperan aktif dalam proses

penggunaannya, yang dimana berdasarkan surat edaran dari Pembantu Rektor

Bidang Akademik dan Hubungan Internasional No. 4183/UN40.10/DT/2012

tentang Pemasukan Nilai Berbasis Web melalui SINDO di lingkungan

Universitas Pendidikan Indonesia, agar pemasukan nilai online dilakukan oleh

dosen-dosen pengampu mata kuliah. Sehingga penyampaian informasi nilai akhir

semester dapat di publikasikan kepada mahasiswa secara cepat sekaligus

pengalihan pemasukan nilai berbasis konvensional ke komputerisasi.

Suatu sistem informasi dapat dikatakan berhasil jika sistem informasi

tersebut dapat digunakan dengan mudah dan dapat memenuhi kebutuhan

pengguna. Namun jika dilihat dalam penggunaannya masih ada pengguna yang

belum mengetahui manfaat yang dihasilkan dan kemudahan penggunaan SINDO

tersebut.

Penerapan teknologi baru dalam suatu organisasi tidaklah mudah untuk

dilakukan sebab penerapan teknologi baru akan berpengaruh pada keseluruhan

organisasi, terutama sumber daya manusia. Faktor pemakai sangat penting untuk

diperhatikan dalam penerapan sistem baru, karena tingkat kesiapan pemakai untuk

menerima sistem baru mempunyai pengaruh besar dalam menentukan sukses

(22)

5

Jika dilihat dari persoalan di atas maka dibutuhkan suatu metode yang

dapat menganalisis, mengukur dan menggali sejauh mana manfaat penggunaan

sistem informasi itu penting bagi sebuah perusahaan atau institusi.

Menurut Davis F.D (Amalia, 2010), Technology Acceptance Model

(TAM) yaitu sebuah model untuk menjelaskan dan memprediksi sikap pengguna

terhadap suatu teknologi berdasarkan pengaruh dua faktor, yaitu persepsi

pemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan

(perceived ease of use), hal in juga didukung oleh Hartono (2007), yaitu

menjelaskan bahwa TAM berfokus pada sikap terhadap pemakaian teknologi

informasi, dimana pemakai mengembangkan berdasarkan persepsi manfaat dan

kemudahan dalam penggunaan teknologi informasi.

Model lain dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh (1998) yaitu End User

Computing Satisfaction (EUCS). Model EUCS digunakan mengukur kepuasan

pemakai terhadap sistem informasi. Sistem informasi suatu organisasi dapat

diandalkan apabila memiliki kualitas yang baik dan mampu memberikan

kepuasan pada pemakainya. Dengan adanya kepuasan pemakai tersebut maka

akan timbul penerimaan (acceptance) pada sistem informasi yang dipergunakan

dalam organisasitersebut. Kepuasan pemakai (user satisfaction) merupakan salah

satu indikator dari keberhasilan pengembangan sistem informasi. Doll dan

Torkzadeh mengembangkan instrumen EUCS yang meliputi 5 komponen yaitu

terdiri dari: Isi (content), Akurasi (accuracy), Bentuk (format), Kemudahan (ease)

(23)

Penerapan teknologi informasi (TI) baru dalam suatu perusahaan atau

institusi biasanya dipandang sebagai langkah positif dalam rangka meningkatkan

proses bisnis organisasi. Namun demikian keberhasilan dalam proses

implementasi TI juga harus memperhitungkan penerimaan (acceptance) oleh

pemakai akhir. Pemakai akhir (end user) yang dimaksud disini adalah mereka

yang terlibat langsung dalam penggunaan sistem informasi di lingkungan UPI

yaitu dosen. Ketika TI baru diimplementasikan dan terjadi perubahan proses

bisnis, dosen juga akan bereaksi terhadap perubahan tersebut. Reaksi mereka

seringkali tidak dapat diprediksi. Sikap penerimaan (acceptance) dosen atas TI

akan mempunyai hubungan yang positif dan langsung terhadap kepuasannya dan

kesuksesan sistem.

Aspek sisi manusia dalam proyek TI lebih banyak mengacu pada aspek

pemakai individu dalam menggunakan TI. Apabila hal tersebut tidak dipahami

atau diacuhkan saja maka aspek ini akan mengakibatkan kuatnya penolakan dalam

proyek TI dan kemungkinan kegagalan yang semakin besar.

Penerapan sistem informasi sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang

mempengaruhi penerimaan pengguna atas teknologi informasi tersebut (Sarana,

2000). Begitu juga UPI harus melakukan pengukuran atas keberhasilan

implementasi TI untuk meningkatkan produktivitas, kualitas pelayanan dan

kemampuan kompetisi. Seiring dengan ketergantungan yang sangat besar pada TI,

UPI juga harus mempertimbangkan aspek sisi manusia yang menjadi sangat

(24)

7

Pertimbangan tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap kelanjutan

dari penerapan SINDO ini pada masa datang. Pentingnya penelitian dilakukan di

UPI adalah untuk memberikan kontribusi dalam kelanjutan pengembangan

SINDOserta untuk menentukan langkah-langkah perbaikan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya terlihat

bahwa ada permasalahan yang terjadi pada pemakai akhir untuk menggunakan

SINDO. Tampaknya pemakai akhir mengalami masalah dan kesulitan dalam

menggunakan SINDO. Hal tersebut mungkin ada hubungannya dengan

Kemanfaatan (usefulness), Kemudahan Penggunaan (ease of use), Isi (content),

Akurasi (accuracy), Bentuk (format), Kemudahan (ease) dan Ketepatan Waktu

(timeliness) yang dimiliki pemakai akhir dalam menggunakan SINDO.

Untuk membuktikan kebenaran pendapat tersebut maka dilakukanlah

penelitian ini sehingga dapat diketahui apakah benar faktor-faktor tersebut

berhubungan dengan penerimaan (acceptance) pemakai akhir untuk menggunakan

SINDO. Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah kedua faktor dalam Technology Acceptance Model (TAM) yaitu

Kemanfaatan (usefulness) dan Kemudahan Penggunaan (ease of use)

SINDO berpengaruh terhadap penerimaan (acceptance) penggunaan

SINDO.

2. Apakah kelima faktor dalam End User Computing Satisfaction (EUCS)

(25)

(ease) dan Ketepatan waktu (timeliness) berpengaruh terhadap penerimaan

(acceptance) penggunaan SINDO.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah dapat memberikan

hasil analisis terhadap penggunaan layanan SINDO dengan cara mengukurnya

menggunakan model TAM (Technology acceptance Model) dan model End User

Computing Satisfaction (EUCS). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis

bahwa:

1. Faktor Kemanfaatan (usefulness) dan Kemudahan Penggunaan (ease of

use) dalam model Technology Acceptance Model (TAM) dapat

mempengaruhi diterimanya SINDO.

2. Faktor Isi (content), Akurasi (accuracy), Bentuk (format), Kemudahan

(ease) dan Ketepatan Waktu (timeliness) dalam model End User

Computing Satisfaction (EUCS) dapat mempengaruhi diterimanya

SINDO.

3. Faktor-faktor penentu yang mempengaruhi penerimaan pemakai akhir

(26)

9

1.4 Manfaat Penelitian

1. Dengan penelitian ini UPI dapat mengevaluasi penerapan SINDO yang

telah dilakukan tersebut dan menentukan langkah-langkah perbaikan

dalam tahap pengembangan sistem selanjutnya.

2. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan kontribusi kepada

UPI untuk dapat memperhatikan aspek keperilakuan dari para pemakai

akhir teknologi informasi dalam pengembangan SINDOselanjutnya.

3. Secara khusus penelitian ini juga memberikan manfaat kepada

pengembang sistem informasi, perusahaan-perusahaan komputer, dan para

pemakai teknologi informasi untuk lebih memahami aspek keperilakuan

dari pemakai.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, pembahasan akan dibagi kedalam beberapa bab

untuk memperoleh gambaran yang jelas dan terstruktur. Sistematika penulisannya

adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(27)

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini berisi obyek penelitian, analisis obyek penelitian, serta tahapan dan

metodologi penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi mengenai hasil dan pembahasan mengenai penerimaan

penggunaan SINDO terhadap pengguna dalam dalam hal ini dosen.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab ini merupakan bab penutup yang di dalamnya memuat Kesimpulan dan

(28)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengukuran

Pengukuran penelitian merupakan proses yang dilakukan seorang peneliti

untuk menguji hipotesis dan teori. Seorang peneliti menyimpulkan berdasarkan

hipotesis bahwa kondisi tertentu harus ada dalam dunia nyata dan kemudian

mereka melakukan pengukuran untuk kondisi-kondisi nyata tersebut. Hal ini

menunjukkan bahwa hipotesis masih bersifat abstrak yang perlu diterjemahkan

secara operasional dalam bentuk kondisi-kondisi yang bisa diukur di lapangan.

Jika kondisi-kondisi nyata tersebut ditemukan berarti peneliti akan mendukung

hipotesis tersebut, tetapi sebaliknya, jika kondisi-kondisi tersebut tidak ditemukan

berarti hipotesisnya tidak berlaku. Pertanyaannya adalah apa yang harus diukur

seorang peneliti tersebut?

Banyak definisi pengukuran yang telah disampaikan oleh beberapa ahli,

diantaranya adalah sebagai berikut:

Pengukuran (measurement) adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan(Cangelosi : 1995)

Pengukuran (measurement) sebagai kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif. (Arikunto, Jabar :2004)

Berdasarkan definisi-definisi di atas, kita memperoleh gambaran bahwa

pengukuran tidak lain merupakan suatu proses kuantifikasi dalam bentuk usaha

(29)

menyatakan sifat-sifat yang dipunyai oleh materi tersebut berdasarkan peraturan

yang sesuai dengan sifat-sifat itu. Ini artinya jika kita berhadapan dengan bilangan

maka interpretasi terhadap bilangan itu akan berubah apabila hukum atau aturan

yang digunakan untuk mencantumkan bilangan tersebut berubah.

Dalam pengertian yang lebih sederhana, pengukuran diartikan sebagai

suatu prosedur untuk mengklasifikasikan kasus (subyek riset, unit eksperimen,

responden, atau secara umum obyek-obyek seperti orang, perusahaan, benda, dsb)

ke dalam kategori-kategori dalam suatu variabel tertentu. Pengertian tersebut

menunjukkan bahwa variabel sangat erat kaitannya dengan pengertian

pengukuran. Variabel adalah setiap karakteristik yang dapat diklasifikasikan ke

dalam sekurang-kurang dua klasifikasi.

Konsep yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan sebagai

obyek atau sebagai properti. Obyek selain meliputi suatu benda yang nyata,

misalnya tulisan, manusia, atau mobil, juga bisa mencakup sesuatu yang abstrak,

misalnya atom atau ketinggian suatu tempat. Sedangkan properti adalah

karateristik dari obyek. Misalnya, sifat fisik manusia bisa dinyatakan dengan berat

atau tinggi badan; sifat psikologis seperti sikap atau kecerdasasan; serta sifat

sosial yang mencakup kepemimpinan atau status. Karakteristikkarakteristik itulah

yang merupakan obyek pengukuran dalam penelitian.

Setiap obyek mempunyai ciri yang membedakan obyek tersebut dari

obyek yang lain. Dalam penelitian, ciri yang kita teliti (diperiksa, diamati, diukur,

atau dihitung) tersebut disebut karakteristik. sedangkan obyek yang

(30)

13

2.1.1 Karakteristik Pengukuran yang Baik

Proses pengukuran mengggunakan suatu alat ukur. Alat ukur tersebut

harus menghasilkan ukuran yang sesuai dengan karakteristik obyek

sesungguhnya. Misalnya, jika kita akan mengukur tinggi badan maka alat ukur

yang digunakan (katakanlah meteran) harus bisa mengukur secara tepat sesuai

dengan tinggi orang yang diukur tinggi badannya.

Di bidang ilmu alam, proses pengukuran tersebut relatif lebih pasti dan

obyektif dibandingkan di bidang ilmu sosial. Hal ini disebabkan alat ukurnya

bersifat standar dan obyek pengamatannya bersifat nyata. Sebagai contoh, tekanan

udara diukur dengan barometer, kecepatan dengan spedometer, tingkat keasamaan

dengan PH-meter, dan sebagainya. Sedangkan pengukuran dalam ilmu sosial

relatif sulit karena alat ukur yang akan digunakan sebagian besar harus dirancang

oleh peneliti serta obyek pengukurannyapun relatif abstrak. Misalnya kita akan

mengukur motivasi karyawan, bagaimana kita bisa mengukur bahwa seorang

karyawan mempunyai motivasi tinggi atau rendah? Demikian juga pada saat

mengukur sikap kepemimpinan, tingkat inovasi, adopsi teknologi, dan sebagainya.

Kesulitan-kesulitan pengukuran dalam ilmu sosial tersebut bisa menimbulkan

perbedaan-perbedaan hasil pengukuran untuk setiap peneliti yang merancang

sendiri alat ukur, atau disebut juga instrumen penelitian.

Sangat mungkin terjadi perbedaan hasil pengukuran suatu obyek yang

sama oleh peneliti yang berbeda karena tergantung pada alat ukur yang digunakan

masing-masing. Sumber-sumber yang bisa menimbulkan perbedaan tersebut

(31)

jujur mengisi kuisoner), faktor situasional (misalnya tekanan dari orang lain atau

enggan diwawancara secara langsung); faktor pihak pengukur (misalnya si

pewawancara tidak komunikatif atau terlalu bertele-tele), serta faktor instrumen

penelitian alau alat ukur (misalnya redaksi membingungkan atau bisa

menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda).

Perbedaan-perbedaan hasil pengukuran menunjukkan bahwa alat ukur

tersebut ada yang baik dan ada yang buruk. Bagaimana kita bisa mengevaluasi

baik tidaknya alat ukur tersebut? Secara umum terdapat tiga karakteristik yang

digunakan untuk menilai baik tidaknya proses pengukuran, yaitu validitas

(validity), reliabilitas (reliability), dan kepraktisan (practicality).

2.2 Sistem

Definisi sistem menurut Jerry Firz Gerald. Arda F. Fuz Gerald D.

Stallings. Jr pada buku Analisa dan Desain Sistem Informasi pendekatan

terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis H.M Jogianto (1985 ) adalah sebagai

berikut ini:

“Suatu Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul, bersama–sama untuk melaksanakan

suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Sedangkan menurut H.M Jogianto (2001) “Sistem dapat diartikan sebagai

kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan bertanggung jawab

(32)

15

2.2.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan sistem. Ada beberapa

karakteristik sistem diantaranya Komponen Sistem (Components), Batasan Sistem

(Boundary), Lingkungan Luar Sistem (environments), Penghubung Sistem

(interface), Masukan Sistem (Input), Keluaran (output), Pengolah (proses), serta

Sasaran Sistem (objective).

2.2.2 Klasifikasi Sistem

Sedangkan sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang

diantaranya adalah Sistem Abstrak (Abstract System), Sistem Alamiah (Natural

System), Sistem Tertentu (Deterministic System), Sistem Tertutup (Closed System)

2.2.3 Definisi Dasar Sistem Informasi

“Sistem informasi adalah suatu system didalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan“. (H.M.Jogiyanto,

1983)

2.2.4 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski pada buku Analisa & Disain Sistem

(33)

dari komponenkomponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building

block), yaitu blok masukan (block), block model (model block), blok keluaran

(output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block)

dan blok kendali (controls block).

2.3 Mandatory dan Voluntary Use

Ketika sistem informasi diterapkan di dalam perusahaan atau institusi,

sistem informasi tersebut dapat menjadi mandatory use atau voluntary use kepada

pegawainya. Perbedaan utama dari mandatory use atau voluntary use terletak pada

kebebasan penggunaan oleh pemakainya (freedom of user). Voluntary use yaitu

pemakai sistem informasi mempunyai kebebasan (freedom) untuk memutuskan

memakai atau tidak memakai sistem informasi tersebut. Dan sebaliknya,

mandatory use adalah pegawai tidak memiliki kebebasan tersebut karena dipaksa

memakai oleh institusi atau organisasi yang menerapkan sistem informasi tersebut

(Rawstorne et.al, 1998). Oleh karena itu, menurut Rawstorne et.al (1998) terdapat

perbedaan dalam penerimaan (acceptance) sistem informasi dari kedua

lingkungan yang berbeda tersebut.

Dalam lingkungan voluntary use, kesuksesan penerapan sistem informasi

adalah intention to use. Intention to use yang dimaksud adalah seberapa sering

pegawai menggunakan aplikasi yang dipergunakan oleh perusahaan atau institusi

untuk menunjang kinerja pekerjaannya. Contoh aplikasi tersebut antara lain:

sistem e-mail, aplikasi pengolah kata, aplikasi pengolah angka, aplikasi

(34)

17

kebebasan apakah mempergunakannya atau tidak. Sedangkan dalam lingkungan

mandatory use, pegawai harus sering menggunakan sistem informasi tersebut

untuk meningkatkan kinerja (perfomance) mereka. Oleh karena itu, intention to

use tidak dapat diterapkan dalam lingkungan sistem yang bersifat mandatory use

(Brown et.al, 2002). Pengukuran yang tepat dalam penelitian ini adalah user

satisfaction yang dipergunakan untuk mengukur kesuksesan dalam lingkungan

sistem yang bersifat mandatory use (Adamson et.al, 2003).

2.4 Sistem Input Nilai Dosen (SINDO)

Suatu Sistem input secara online berbasis infrastruktur internet yang dapat

dilakukan oleh dosen secara langsung yang disertai fasilitas otentifikasi serta

mempunyai kemampuan untuk melakukan update dan recovery data pada data

base utama induk SIAK UPI yang bertujuan memberikan layanan data dan

informasi nilai untuk berbagai civitas akademik khususnya mahasiswa (Kepala

Divisi Layanan Sistem Informasi Direktorat TIK UPI).

2.5 Technology Acceptance Model (TAM)

Menurut Hartono (2007), TAM menjelaskan dan memprediksi penerimaan

pengguna terhadap suatu teknologi dan menjelaskan perilaku dari penggunaan

teknologi. Model ini menempatkan faktor sikap dan tiap-tiap perilaku pemakai

dengan dua variabel yaitu persepsi pemanfaatan (perceived usefulness) dan

(35)

TAM berfokus pada sikap terhadap pemakaian teknologi informasi,

dimana pemakai mengembangkan berdasarkan persepsi manfaat dan kemudahan

dalam penggunaan teknologi informasi. Sasaran dari TAM adalah untuk

menyediakan sebuah penjelasan dari faktor-faktor penentu penerimaan komputer

yang umum. TAM didesain untuk diterapkan hanya untuk sikap penggunaan

komputer, namun karena mengabungkan berbagai temuan yang diakumulasi dari

riset-riset dalam beberapa dekade, maka TAM sesuai sebagai modeling

penerimaan komputer.

TAM secara lebih terperinci menjelaskan penerimaan Teknologi Informasi

dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat mempengaruhi dengan mudah

diterimanya Teknologi Informasi oleh pemakai. Idealnya TAM berguna tidak

hanya untuk mempredikasi, tetapi juga untuk menjelaskan, sehingga para peneliti

dan praktisi dapat mengidentifikasi mengapa sebuah sistem yang khusus mungkin

tidak dapat diterima, dan harus melalui serangkaian langkah-langkah perbaikan

secara keseluruhan.

TAM merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan

memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi

komputer yang diperkenalkan pertama kali oleh Fred Davis pada tahun 1986

(Soviani, 2010).

Menurut Davis et aL (Kartika, 2009), TAM merupakan adaptasi dari

Theory of Reasoned Action Model (TRA) yang secara khusus telah disesuaikan

dengan model penerimaan sistem informasi oleh pengguna/user. TAM memiliki

(36)

19

perceived usefulness dan perceived ease-of use dan sisi yang kedua terdiri dari

attitude, behavior intention to use dan usage behavior. Model dari TAM dapat

dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Model Dasar Technology Acceptance Model (Hartono, 2007)

External variable (variabel eksternal) secara langsung akan mempengaruhi

persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan dari pengguna. Persepsi kemudahan

penggunaan dipengaruhi oleh variabel eksternal yang berkenaan dengan

karakteristik sistem yang meningkatkan penggunaan dari teknologi, seperti mouse,

toush screen, menu dan icon.

Davis et al. (Hartono, 2010), mendefinisikan persepsi atas kegunaan

(perceived usefulness) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa

menggunakan sistem tersebut dapat meningkatkan kinerjanya dalam bekerja.

Persepsi atas kemudahan penggunaan (perceived ease of use), secara

kontras, mengacu pada suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa

menggunakan sistem tersebut tak perlu bersusah payah.

Sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) dalam TAM

dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk

penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu

(37)

Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk

menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer

pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi

tersebut, misalnya keinginan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk

tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain.

Actual Usage (pemakaian aktual) adalah kondisi nyata penggunaan

teknologi. Di konsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi

waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan sistem jika

mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan

meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata

penggunaan.

Seperti yang dijabarkan di atas, model dasar TAM dibangun atas enam

elemen. Walaupun begitu, model dasar TAM ini dapat dimodifikasi sesuai dengan

tujuan atau kepentingan suatu penelitian.

Variabel Technology Acceptance Model (TAM) yang digunakan dalam

penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Penerimaan penggunaan SINDO (SINDO acceptance) adalah kepuasan

penggunaan sistem oleh pemakai akhir.

2) Kemanfaatan (usefulness) adalah tingkat kepercayaan seseorang bahwa

penggunaan sebuah sistem yang khusus akan mempertinggi kinerjanya

(38)

21

3) Kemudahan penggunaan (ease of use), didefinisikan sebagai tingkat

kepercayaan seseorang bahwa penggunaan sistem dapat dengan mudah

dipahami (Davis F.D, 1989).

Penerapan TAM yang digunakan dijabarkan pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Technology Acceptance Model yang digunakan dalam Penelitian

Penerapan dan penggunaan SINDO telah menjadi tujuan utama untuk

melayani mahasiswa dalam pengurusan nilai akhir hampir di semua Universitas.

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi penerimaan TI (IT acceptance). Dari penelitian-penelitian

sebelumnya bahwa faktor penentu utama dari berhasil atau tidaknya suatu proyek

sistem informasi adalah penerimaan pemakai (user acceptance).

Sampai saat ini TAM merupakan model yang paling banyak digunakan

dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi dan merupakan model yang

lebih sederhana dan mudah diterapkan dan telah terbukti menjadi model teoritis

yang sangat berguna dalam membantu memahami dan menjelaskan perilaku

(39)

Idealnya TAM berguna tidak hanya untuk memprediksi, tetapi juga untuk

menjelaskan, sehingga para peneliti dan praktisi dapat mengidentifikasi mengapa

sebuah sistem yang khusus mungkin tidak dapat diterima, dan harus melalui

serangkaian langkah-langkah perbaikan secara keseluruhan.

Kesimpulannya adalah model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi

pemakai akan menentukan sikap pengguna dalam penerimaan penggunaan

teknologi informasi. Penerapan sistem informasi akademik tidak terlepas dari

aspek sikap pengguna karena pengembangan sistem terkait dengan masalah

individu dan organisasional sebagai pemakai sistem tersebut sehingga sistem yang

dikembangkan harus berorientasi kepada penggunanya.

2.5.1 Penerimaan Pemakai (User Acceptance)

Para peneliti menemukan beberapa indikator untuk menjelaskan

penerimaan teknologi informasi (information technology acceptance). Dua

indikator yang paling dapat diterima adalah kepuasan pemakai (user satisfaction)

dan penggunaan sistem (system usage). Dalam penelitian ini kepuasan pemakai

(user satisfaction) menjadi indikator utama dalam penerimaan SINDO. Tingkat

kepuasan pemakai dapat diukur berdasarkan beberapa karakteristik, antara lain

hubungan antara staf TI dengan pemakai, kemudahan (ease of use) dan manfaat

(usefulness) penggunaan sistem informasi yang disajikan dan cara kerja sistem

(Al-Gahtani, 2001). Kepuasan pemakai didefinisikan sebagai keselarasan antara

harapan seseorang dengan hasil yang diperoleh dari sistem yang dikembangkan

(40)

23

pemakai percaya pada saat informasi yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan

informasi yang mereka perlukan. Sistem informasi suatu organisasi dapat

diandalkan apabila memiliki kualitas yang baik dan mampu memberikan

kepuasan pada pemakainya.

TAM yang dikembangkan oleh Al-Gahtani (2001) memasukkan beberapa

indikator seperti compatibility, user characteristics, system rating dan the

end-user computing satisfaction (EUCS) sebagai konstruk untuk mengukur

penerimaan (acceptance). Penerimaan teknologi digunakan pada saat teknologi

yang dipelajari bersifat mandatory system, dimana pemakai akhir tidak

mempunyai pilihan dalam menggunakan teknologi. Dalam lingkungan dimana

penggunaan teknologi tertentu adalah mandatory system, kepuasan terhadap

teknologi dianggap berhubungan dengan kinerja yang diperoleh dengan

menggunakan teknologi. Beberapa penelitian lain telah mengidentifiksikan

indikator penerimaan TI yang melihat dari aspek kepuasaan pemakai

(Igbaria.et.al,1997).

Secara teoritis penerimaan penggunaan personal komputer dinyatakan oleh

Davis F.D (1989) yaitu: ”system usage and frequency of use has been the primary indicator of Personal Computer Acceptance”. Berdasarkan kutipan dari Davis

F.D (1989) tersebut dapat dipahami bahwa penggunaan sistem dan frekuensi

penggunaan sistem sebagai indikator penerimaan penggunaan PC. Secara logika

sederhana dinyatakan oleh Davis F.D (1989) bahwa sistem yang diterima adalah

(41)

2.5.2 Kemanfaatan (Usefulness) Pemakai

Davis F.D (1989) mendefinisikan kemanfaatan (usefulness) yaitu: “The

degree to which a person believes that using particular system would enhance his

or her job performance”. Hal tersebut dapat diartikan sebagai suatu tingkatan

dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu sistem tertentu akan dapat

meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Menurut Thompson.et.al (1991)

kemanfaatan TI merupakan manfaat yang diharapkan oleh pemakai TI dalam

melaksanakan tugasnya. Pengukuran kemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi

penggunaan dan diversitas/ keragaman aplikasi yang dijalankan. Thompson.et.al,

(1991) juga menyebutkan bahwa individu akan menggunakan TI jika mengetahui

manfaat positifatas penggunaannya.

Chin dan Todd (1995) memberikan beberapa dimensi tentang kemanfaatan

TI. Menurut Chin dan Todd (1995) kemanfaatan dapat dibagi ke dalam dua

kategori yaitu: (1) kemanfaatan dengan estimasi satu faktor, dan (2) kemanfaatan

dengan estimasi dua faktor (kemanfaatan dan efektifitas). Kemanfaatan dengan

estimasi satu faktor meliputi dimensi:

1) Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier)

2) Bermanfaat (usefull)

3) Menambah produktifitas (increase productivity)

4) Mempertinggi efektifitas (enchance efectiveness)

(42)

25

Kemanfaatan dengan estimasi dua faktor oleh Chin dan Todd (1995)

dibagi menjadi dua kategori lagi yaitu kemanfaatan dan efektifitas, dengan

dimensi-dimensi masingmasing yang dikelompokkan sebagai berikut:

1) Kemanfaatan meliputi dimensi: (1) Menjadikan pekerjaan lebih mudah

(makes job easier), (2) Bermanfaat (usefull), (3) Menambah produktifitas

(increase productivity).

2) Efektifitas meliputi dimensi: (1) Mempertinggi efektifitas (enchance my

effectiveness), (2) Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve my job

performance).

Berdasarkan beberapa definisi dan telaah literatur tersebut dapat

disimpulkan bahwa kemanfaatan penggunaan TI dapat diketahui dari kepercayaan

pemakai TI dalam memutuskan penerimaan TI, dengan satu kepercayaan bahwa

penggunaan TI tersebut memberikan kontribusi positif bagi pemakainya.

Seseorang mempercayai dan merasakan dengan menggunakan komputer sangat

membantu dan mempertinggi prestasi kerja yang akan dicapainya atau dengan

kata lain orang tersebut mempercayai penggunaan TI telah memberikan manfaat

terhadap pekerjaan dan pencapaian prestasi kerjanya. Kemanfaatan penggunaan

TI tersebut menjadi sebuah variabel tersendiri yang diteliti oleh para peneliti

(Igbaria, 1994,1997; Davis F.D, 1989; dan Mhd.Jantan.et.al, 2001), khususnya

untuk melihat penerimaan penggunaan TI bagi organisasi perusahaan. Igbaria

(1994) dalam studinya menguji apakah penerimaan penggunaan mikro komputer

dipengaruhi oleh kemanfaatan yang diharapkan oleh pemakai atau karena tekanan

(43)

bawahannya untuk menggunakan TI. Temuan studi Igbaria (1994) membuktikan

bahwa TI digunakan bukan mutlak karena adanya dipengaruhi oleh kemanfaatan

penggunaan penggunaan mikro komputer.

2.5.3. Kemudahan Penggunaan (Ease of Use)

Davis F.D (1989) mendefinisikan kemudahan penggunaan (ease of use)

adalah: “Refers to the degree to which person believes that using a particular

system would he free of effort”. Hal tersebut dapat diartikan sebagai suatu

tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan sistem tertentu dapat

mengurangi usaha seseorang dalam mengerjakan sesuatu. Menurut Goodwin

(1987); Silver (1998); dalam Adam.et.al (1992), intensitas penggunaan dan

interaksi antara pemakai dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan

penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem

tersebut lebih dikenal, lebih mudahdioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh

pemakainya.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kemudahan

penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang di dalam

mempelajari komputer. Perbandingan kemudahan tersebut memberikan indikasi

bahwa orang yang menggunakan TI bekerja lebih mudah dibandingkan dengan

orang yang bekerja tanpa menggunakan TI. Pemakai TI mempercayai bahwa TI

yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya sebagai

(44)

27

Davis F.D (1989) memberikan beberapa indikator kemudahan penggunaan

TI antara lain meliputi: (1) Komputer sangat mudah dipelajari, (2) Komputer

mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pemakai (3) Keterampilan

pemakai bertambah dengan menggunakan komputer (4) Komputer sangat mudah

untuk dioperasikan. Untuk variabel kemudahan penggunaan, Igbaria (1994) juga

telah menguji dalam studinya apakah penerimaan penggunaan mikro komputer

dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan yang diharapkan oleh pemakai atau

karena tekanan sosial. Temuan studi Igbaria (1994) membuktikan bahwa Tl

digunakan bukan mutlak karena adanya tekanan sosial, sehingga dapat

disimpulkan bahwa penggunaan TI bukan karena adanya unsur tekanan tetapi

karena memang mudah digunakan.

Berdasarkan telaah teoritis dan hasil-hasil pengujian empiris diatas, dapat

disimpulkan bahwa penerimaan penggunaan TI juga turut dipengaruhi oleh

kemudahan penggunaan TI. Hal tersebut merupakan refleksi psikologis pemakai

yang lebih bersikap terbuka terhadap sesuatu yang sesuai dengan apa yang

dipahaminya dengan mudah. Kemudahan tersebut dapat mendorong seseorang

untuk menerima menggunakan TI.

2.6. End User Computing Satisfaction (EUCS)

Model ini dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh (1988) yang digunakan

untuk mengukur kepuasan pemakai akhir komputer. Mereka mengembangkan

instrumen pengukur kepuasan yaitu instrumen end user computing satisfaction

(45)

12 item dengan membandingkan lingkungan pemrosesan data tradisional dengan

lingkungan end user computing, yang meliputi 5 komponen: Isi (content), Akurasi

(accuracy), Bentuk (format), Kemudahan (ease) dan Ketepatan Waktu

(timeliness).

Instrumen ini dianggap komprehensif karena mereka mengumpulkan

item kuesioner dari penelitian-penelitian sebelumnya dan menambahkan

item-item mengenai kemudahan penggunaan (ease of use) karena sebelumnya

diabaikan dalam pertanyaan mengenai kepuasaan. Akhirnya mereka mengajukan

instrumen (EUCS) sebagai suatu standar pengukuran terhadap kepuasaan pemakai

aplikasi tertentu.

2.7 Dampak Teknologi Baru Pada Pemakai

Agar sistem informasi dapat dimanfaatkan secara efektif sehingga dapat

memberikan kontribusi terhadap kinerja, maka setiap anggota dalam organisasi

harus dapat menggunakan sistem informasi tersebut dengan baik (Lucas dan

Spitler, 1999).

Pengaruh implementasi teknologi baru terhadap pemakai, organisasi dan

proses kerja tergantung pada banyak faktor. Misalnya, teknologi baru seringkali

merubah bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas, pembagian

pekerjaan, rentang kendali organisasi dan tingkat koordinasi.

Perubahan yang diterapkan mungkin ditujukan untuk kepentingan yang

lebih baik, tetapi perubahan tetap saja perubahan. Apabila terdapat perubahan

(46)

29

pegawai dapat mengurangi penggunaan teknologi baru tersebut secara efektif.

Utilisasi sistem yang tidak maksimal terhadap sebuah teknologi dalam sebuah

perusahaan terus menjadi masalah yang penyebabnya masih belum jelas.

Manusia menolak adanya perubahan, terutama perubahan secara teknis,

apabila mereka memandangnya sebagai suatu krisis. Mereka menangani

perubahan tersebut dengan mencoba mempertahankan pengendalian. Dalam kasus

akan diberlakukannya teknologi baru yang tidak dimengerti secara penuh oleh

pegawai atau tidak dipersiapkan untuk menangani teknologi tersebut, mereka akan

bereaksi dalam berbagai cara. Reaksi-reaksi di bawah ini merupakan suatu bentuk

resistensi (McNurlin.et.al, 2004):

a. Penolakan terhadap perubahan,

b. Pegawai melakukan distorsi terhadap informasi tentang sistem yang

mereka dengar,

c. Staf mencoba meyakinkan diri mereka dan orang lain, bahwa sistem baru

tidak akan merubah status quo.

Walaupun suatu teknologi sudah user friendly, perancangan implementasi

mempunyai arti yang sama penting dengan menentukan penerimaan pemakai

akhir dan penggunaan yang efektif.

2.8. Pengembangan Hipotesis dan Kerangka Pemikiran Teoritis

2.8.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu

Pentingnya mengetahui penerimaan pemakai akhir terhadap penerapan TI

dalam suatu organisasi mendorong dilakukannya berbagai penelitian, antara lain:

(47)

atau e-mail (Hubona and Jones, 2002). Melalui penelitian-penelitian di atas, dapat

diketahui faktor-faktor penentu penerimaan pemakai terhadap penerapan TI

sehingga organisasi dapat mengevaluasi dan menentukan langkah selanjutnya.

Dari penelitian-penelitian tentang tingkat penerimaan pemakai akhir

terhadap TI yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu, ditemukan suatu

model yang menggambarkan tingkat penerimaan terhadap teknologi yaitu TAM.

Tujuan utama TAM adalah memberikan penjelasan tentang penerimaan komputer

secara umum, memberikan penjelasan tentang perilaku/sikap pemakai dalam

suatu populasi (Davis F.D, 1989). Pemakaian TAM dalam penelitian tentang

penerimaan penerapan teknologi sudah dilakukan oleh beberapa peneliti di negara

yang berbeda dan penerapan teknologi yang berbeda pula untuk menguji

keakuratan TAM. Penelitian tersebut antara lain Penerimaan Pemakai terhadap

Perpusatakaan Digital di Universitas Hongkong oleh Weiyin Hong (2002).

Berdasarkan model TAM dapat diketahui aspek keperilakuan pemakai

yang juga turut mempengaruhi persepsi dan sikap dalam menerima penggunaan

SINDO dengan variabel kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan

(easeof use).

Penelitian tentang penerimaan penggunaan teknologi informasi, mikro

komputer dan personal computer dengan Model TAM telah banyak dilakukan

oleh para peneliti pada berbagai jenis dan karakteristik organisasi. Beberapa

diantaranya yang berkaitan langsung dengan penelitian ini secara singkat

(48)

31

Tabel 2.1

Ikhtisar Beberapa Penelitian Terdahulu Tentang Technology Acceptance Model (TAM)

No Peneliti Tahun Obyek Penelitian Hasil Penelitian

1 Adam, Ryan

2.8.2 Pengembangan Hipotesis Pengaruh Kemanfaatan (Usefulness) terhadap

Penerimaan (Acceptance) Penggunaan SINDO.

Secara teoritis kemanfaatan yang dipercayai oleh pemakai dapat

mempertinggi prestasi kerjanya mendorong pemakai secara psikologis untuk

menerima penggunaan TI dalam pekerjaannya. Secara empiris pengaruh ini telah

dibuktikan oleh beberapa peneliti sebagaimana yang diikhtisarkan pada Tabel 2.1.

dengan hasil penelitian bahwa variabel kemanfaatan merupakan faktor penting

bagi penerimaan penggunaan teknologi informasi (technology information

acceptance).

Studi-studi sebelumnya (Igbaria, 1994;1997) juga melaporkan bahwa

(49)

penggunaan sistem. Igbaria.et.al (1997) melakukan penelitian di Negara Selandia

Baru dengan jumlah sampel 203 perusahaan kecil pemakai TI. Hasil penelitian

tersebut membuktikan bahwa kemanfaatan memiliki hubungan terhadap

penerimaan penggunaan PC di perusahaan kecil. Untuk mendukung konsistensi

hasil penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya, hipotesis 1 dinyatakan

sebagai :

Hipotesis 1 : Kemanfaatan (usefulness) berpengaruh secara positif terhadap

penerimaan (acceptance) penggunaan SINDO.

2.8.3. Pengembangan Hipotesis Pengaruh Kemudahan Penggunaan (Ease of

Use) terhadap Penerimaan (Acceptance) Penggunaan SINDO

Secara teoritis telah dijelaskan bahwa penerimaan pemakai TI turut

dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan TI, ini merupakan refleksi psikologis

pemakai yang lebih bersikap terbuka terhadap sesuatu yang sesuai dengan apa

yang dipahaminya dengan mudah. Davis F.D (1989) mengidentifikasi bahwa

kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh terhadap penerimaan penggunaan

komputer. Adam.et.al (1992) secara empiris menemukan bahwa kemudahan

penggunaan merupakan salah satu faktor dominan penerimaan penggunaan

komputer. Goodhue (1988) membuktikan bahwa efektifitas fungsi dari sebuah

sistem salah satunya meliputi kemudahan penggunaan, sehingga sistem tersebut

dapat dengan mudah untuk diterima oleh penggunanya. Konsistensi hasil-hasil

studi sebelumnya tersebut semakin nyata mengindikasikan bahwa kemudahan

(50)

33

penggunaan TI. Kesimpulannya adalah penerimaan penggunaan TI turut

dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan TI, maka hipotesis 2 dinyatakan :

Hipotesis 2 : Kemudahan penggunaan (ease of use) berpengaruh secara positif

terhadap penerimaan (acceptance) penggunaan SINDO.

2.8.4. Pengembangan Hipotesis Pengaruh Kepuasan Pemakai Akhir Sistem

(End User Computing Satisfaction) terhadap Penerimaan Penggunaan

SINDO.

Sistem informasi suatu organisasi dapat diandalkan apabila memiliki

kualitas yang baik dan mampu memberikan kepuasan pada pemakainya. Dengan

adanya kepuasan pemakai tersebut maka akan timbul penerimaan (acceptance)

pada sistem informasi yang dipergunakan dalam organisasi tersebut. Kepuasan

pemakai (user satisfaction) merupakan salah satu indikator dari keberhasilan

pengembangan sistem informasi (Bailey, 1983). Menurut Doll dan Torkzadeh

(1998) melakukan pengukuran terhadap kepuasan pemakai akhir sistem (End

User Computing Satisfaction) dengan mengembangkan instrumen yang terdiri

dari 5 komponen yaitu: Isi (content), Akurasi (accuracy), Bentuk (format),

Kemudahan (ease) dan Ketepatan Waktu (timeliness), yang meliputi 39 item

pernyataan. Kesimpulannya adalah penerimaan penggunaan TI turut dipengaruhi

oleh kepuasan pemakai terhadap penggunaan TI, maka hipotesis dinyatakan

sebagai berikut:

Hipotesis 3 : Isi (content) berpengaruh secara positif terhadap penerimaan

(51)

Hipotesis 4 : Akurasi (accuracy) berpengaruh secara positif terhadap

penerimaan (acceptance) penggunaan SINDO.

Hipotesis 5 : Bentuk (format) berpengaruh secara positif terhadap

penerimaan (acceptance) penggunaan SINDO.

Hipotesis 6 : Kemudahan (ease) berpengaruh secara positif terhadap

penerimaan (acceptance) penggunaan SINDO.

Hipotesis 7 : Ketepatan waktu (timeliness) berpengaruh secara positif

terhadap penerimaan (acceptance) penggunaan SINDO.

2.8.5. Kerangka Pemikiran Teoritis

Dalam penelitian ini menggabungkan 2 (dua) model sebagai kerangka

pemikiran teoritis yaitu Technology Acceptance Model (TAM) dan End User

Computing Satisfaction (EUCS) dalam lingkungan penggunaan sistem informasi

yang bersifat mandatory use. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka kerangka

pemikiran konseptual untuk pengujian Hipotesis 1 dan Hipotesis 2 yang

didasarkan pada TAM yang dikembangkan oleh Davis F.D (1989) yang kemudian

diadopsi oleh Sefan Linders (2004) mengenai penerapan TAM dalam lingkungan

mandatory system dijabarkan pada gambar 2.3.

(52)

35

Sedangkan kerangka konseptual untuk pengujian Hipotesis 3 sampai

dengan Hipotesis 7 yang terdiri dari variabel Isi (content), Akurasi (accuracy),

Bentuk (format), Kemudahan (ease) dan Ketepatan Waktu (timeliness) didasarkan

pada model Kepuasan Pemakai Akhir Sistem (End User Computing Satisfaction)

yang dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh (1988) dapat dijabarkan pada

gambar 2.4.

(53)

36

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di

Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan

Desember 2013 sampai dengan Bulan Mei 2014.

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi penelitian ini adalah Dosen di Universitas Pendidikan Indonesia.

Untuk memperoleh tanggapan dari responden, maka dari seluruh pemakai akhir

SINDO tersebut diambil beberapa sampel. Sampel adalah sebagaian dari populasi

yang karakteristiknya hendak diteliti dan dianggap bisa mewakili keseluruhan

populasi (jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya (Djarwanto PS,

1998).

Sedangkan sampling adalah suatu macam cara pengumpulan data yang

sifatnya tidak menyeluruh artinya tidak mencangkup seluruh obyek penelitian

(populasi) akan tetapi hanya sebagaian dari populasi saja yaitu hanya mencangkup

sample yang diambil dari populasi tersebut (J. Supranto, 1981). Teknik sampling

yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling dimana

pengambilan sampel dilakukan secara acak sehingga seluruh anggota populasi

mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Simple random

(54)

37

sampel dari anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata

atau tingkatan dalam anggota populasi tersebut. Secara khusus kuesioner

diberikan kepada Dosen dilingkungan Universitas Pendidikan Indonesia yang

menggunakan SINDO sehingga diharapkan dapat mewakili populasi dan

diharapkan dapat memenuhi target untuk mendapatkan sampel penelitian. Untuk

pengujian seluruh hipotesis dalam penelitian ini digunakan metode Analisis

Component Based SEM atau Partial Least Square (PLS), maka besar sampel

minimal yang direkomendasikan berkisar dari 30 sampai 100 kasus (Imam

Ghozali, 2006).

Sedangkan jumlah populasi penelitian yaitu berdasarkan dari Grafik

Penggunaan SINDO berdasarkan Universitas Semester Genap 2012/2013 adalah

sebesar 816 pemakai akhir SINDO. Dikarenakan keterbatasan waktu penelitian

dan lokasi responden maka dalam penelitian ini jumlah sampel ditentukan sebesar

100 responden.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang akan diperoleh merupakan data primer. Data primer akan

diperoleh dari jawaban responden dari daftar kuesioner yang dikirim maupun

disampaikan secara langsung kepada pemakai akhir SINDO.

3.4 Teknik Pengambilan Data

Untuk memperoleh data yang obyektif, valid dan dapat dipercaya, peneliti

akan menggunakan data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari

Gambar

Gambar 2.1. Model Dasar Technology Acceptance Model (Hartono, 2007)
Tabel 2.1 Ikhtisar Beberapa Penelitian Terdahulu
gambar 2.4.
Gambar 3.1  Model Struktural Antar Konstruk
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini akan di lihat apakah faktor-faktor yang digunakan dalam model TAM dan EUCS tersebut berhubungan dengan penerimaan ( acceptance) pemakai akhir

Berdasarkan hasil pada penelitian Pengukuran Kepuasan Pengguna GRAB di Palembang Menggunakan Metode EUCS beserta pembahasan yang telah dipaparkan maka menghasilkan

Berikut ini adalah penjelasan tiap dimensi yang diukur dengan metode End User Computing Satisfaction menurut Doll dan Torkzadeh. 1) Content (Isi).Dimensi ini menjelaskan ukuran

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari 8 hipotesis yang diajukan ada beberapa hipotesis yang diterima dan ada yang

Berdasarkan hasil penelitian tentang Tingkat Kepuasan Pengguna OPAC dengan Metode End User Computing Statispaction (EUCS) di Perpustakaan Sekolah Tinggi Keguruan

1 ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM BRIDGING SIMPUS DAN PRIMARY CARE P-CARE BPJS DENGAN METODE END USER COMPUTING SATISFACTION EUCS DI PUSKESMAS WILAYAH KERJA DINAS KESEATAN KOTA

CONCLUSION Based on the research results, there are the following findings - Dimensions of content, accuracy, format, easy to use and timeliness affect the level of user satisfaction

6% SIMILARITY INDEX 4% INTERNET SOURCES 4% PUBLICATIONS 2% STUDENT PAPERS 1 1% 2 1% 3 1% 4 1% 5 1% 6 1% 7 < 1% USER SATISFACTION ANALYSIS OF GOJEK APPLICATION USING END-USER