dan End User Computing Satisfaction (EUCS) Terhadap
Penerimaan Penerapan Sistem Input Nilai Dosen (SINDO)
TESIS
Diajukan untuk memenuhi syarat ujian memperoleh gelar Magister Sistem Informasi
Oleh Eki Nugraha 57.101.12.006
PROGRAM STUDI MAGISTER SISTEM INFORMASI
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
v
2.6 End User Computing Satisfaction (EUCS) ... 27
vi
SINDO ... 31
2.8.3 Pengembangan Hipotesis Pengaruh Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) terhadap Penerimaan (Acceptance) Penggunaan SINDO ... 32
2.8.4 Pengembangan Hipotesis Pengaruh Kepuasan Pemakai Akhir Sistem (End User Computing Satisfaction) terhadap Penerimaan Penggunaan SINDO ... 33
2.8.5 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 34
3.5 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 38
3.6 Teknis Analisis ... 39
BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
vii
4.4 Hasil Pengujian Hipotesis ... 68
4.5 Pembahasan ... 71
4.5.1 Pembahasan Konstruk Kemanfaatan (Usefulness) ... 71
4.5.2 Pembahasan Konstruk Kemudahan Penggunaan (Ease of Use)... 73
4.5.3 Pembahasan Konstruk Isi (Content) ... 74
4.5.4 Pembahasan Konstruk Akurasi (Accuracy) ... 75
4.5.5 Pembahasan Konstruk Bentuk (Format) ... 76
4.5.6 Pembahasan Konstruk Kemudahan (Ease) ... 77
4.5.7 Pembahasan Konstruk Ketepatan Waktu (Timeliness) ... 78
4.5.8 Pembahasan Seluruh Konstruk Penelitian ... 79
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 82
5.1 Kesimpulan ... 82
5.2 Rekomendasi ... 85
viii
Tabel 1.1 Sistem Informasi Universitas Pendidikan Indonesia ... 1
Tabel 2.1 Ikhtisar Beberapa Penelitian Terdahulu Tentang Technology Acceptance Model (TAM) ... 31
Tabel 3.1 Keterangan Skala Likert ... 38
Tabel 4.1 Responden... 46
Tabel 410 Nilai Loading untuk Konstruk Attitude ... 62
Tabel 4.11 Average Variance Extracted (AVE) ... 64
Tabel 4.12 Composite Reliability ... 65
Tabel 4.13 Cronbach’s Alpha ... 66
Tabel 4.14 Communality dan Redundancy ... 66
Tabel 4.15 R-SQUARE ... 67
Tabel 4.16 Uji Hipotesis ... 68
Tabel 4.17 Hasil Uji Hipotesis ... 70
Tabel 4.18 Rata-Rata Skor Jawaban Responden Konstruk Kemanfaatan . 72 Tabel 4.19 Rata-Rata Skor Jawaban Responden Konstruk Kemudahan Penggunaan ... 73
Tabel 4.20 Rata-Rata Skor Jawaban Responden Konstruk Isi ... 74
Tabel 4.21 Rata-Rata Skor Jawaban Responden Konstruk Akurasi ... 75
ix
Tabel 4.23 Rata-Rata Skor Jawaban Responden Konstruk Kemudahan ... 77
Tabel 4.24 Rata-Rata Skor Jawaban Responden Konstruk Ketepatan
x
Gambar.1.1 Grafik Penggunaan Sistem Input Nilai Dosen (SINDO)
berdasarkan Universitas Semester Genap 2012/2013 ... 2
Gambar.1.2 Grafik penggunaan Sistem Input Nilai Dosen (SINDO) berdasarkan Skala yang terdiri dari Fakultas, Kampus Daerah dan Sekolah Pascasarjana UPI semeter Genap 2012/2013 ... 3
Gambar.1.3 Grafik penggunaan Sistem Input Nilai Dosen (SINDO) berdasarkan Persentase yang terdiri dari Fakultas, Kampus Daerah dan Sekolah Pascasarjana UPI semeter Genap 2012/2013 ... 3
Gambar 2.1 Model Dasar Technology Acceptance Model ... 19
Gambar 2.2 Technology Acceptance Model yang digunakan dalam Penelitian ... 21
Gambar 2.3 Technology Acceptance Model untuk Mandatory System... 34
Gambar 2.4 End User Computing Satisfaction ... 35
Gambar 3.1 Model Struktural Antar Konstruk ... 44
Gambar 3.2 Alur Penelitian ... 45
Gambar 4.1 Model Struktural ... 47
Gambar 4.2 Convergent Validity untuk Kontruk Usefulness ... 52
Gambar 4.3 Convergent Validity untuk Kontruk Easy Of Use ... 54
Gambar 4.4 Convergent Validity untuk Konstruk Content ... 55
Gambar 4.5 Convergent Validity untuk Konstruk Accuracy ... 57
Gambar 4.6 Convergent Validity untuk Konstruk Format ... 58
Gambar 4.7 Convergent Validity untuk Konstruk Ease ... 60
Gambar 4.8 Convergent Validity untuk Konstruk Timeliness ... 61
Gambar 4.9 Convergent Validity untuk Konstruk Attitude ... 62
xi
86
Information System Quarterly.
Arikunto, S & Jabar. 2004. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Al-Ghatani, Said S. 2001. “The Applicabilitycof TAM Outside North America:
An Empirical Test in the United Kingdom”.
http://www.idea-group.com/articles/details.asp?id=361
Bailey, JE and Pearson,S.W.1983. “Development of a Tool for Measuring and
Analyzing Computer User Satisfaction”. Management Science.
Brown S.A., A.P. Massey, M.M. Montoya-Weiss and J.R. Burkman. 2002. “Do I
really have to? User acceptance of mandatory technology”. European
Journal of Information Systems, 2002, Vol. 11.
Charlesto Sekundera P.L. 2006. Analisis Penerimaan Pengguna Akhir dengan Menggunakan Technology Acceptance Model dan End User Computing Satisfaction terhadap penerapan Sistem Core Banking pada Bank ABC. Program Studi Magister Sains Akuntansi. Universitas Diponegoro.
Calongesi, J.S. 1995. Merancang Tes untuk Menilai Prestasi Siswa. Bandung :
Acceptance of Information Technology”, Management Information System
Quarterly.
Djarwanto PS. 1988. Statistik Induktif, Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta
Doll, W.J., dan Torkzadeh, G., “The Measurement of End-User Computing
Satisfaction”, Management Information System Quarterly, June 1998.
Fenech, Tino. 1998 “Using Perceived Ease of Use and Perceived Usefulness to
87
Goodhue.D.L. 1988. “IS Attitude: Toward Theoritical and Definition Clarity
Data Base”. Fall Winte r.
Hair, JF, Anderson RE Tatham, RL. 1998. Multivariate Analysis, 5 Edition, Prentice Hall International, Inc.
Hartono, Jogiyanto, 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi
Hubona, G.S and Jones, A.B. 2003. Modelling the User Acceptance of e-Mail.
Igbaria M. 1994. “An Examination of the Factors Contributing to Micro
Computer Technology Acceptance,” Jurnal of Information System, Elsiever
Science, USA.
Igbaria M, Zinatelli. 1997. “Personal Computing Acceptance Factors in Small
Firm: A Structural Equation Modelling.”Management Information System Quarterly, 21(3).
Imam Ghozali .2006. Aplikasi Structural Equation Modeling, Metode Alternatif dengan Partial Least Square (PLS), Edisi Pertama, Badan Penerbit UniversitasDiponegoro, Semarang.
Ives, B dan J.J Baroudi. 1983. “The Measurement of User Information
Satisfaction”. Communications of the ACM.
J.Supranto. 1981. Metode Riset: Aplikasi dalam Pemasaran, Lembaga Penerbitan FE-UI, Jakarta.
Jerry FitzGerald, Ardra F.FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr., Fundamentals of System Analysis (edisi kedua; New York:John Willey & Sons, 1981)
John Burch dan Gary Grudnitski. 1986. Information Systems Theory and Practice, John Wiley and Sons, New York.
Jogiyanto, HM. 2001. Analisis Perancangan Sistem Informasi. Andi Offset. Yogyakarta
Jogiyanto, HM. Willy Abdilah. 2009. Konsep dan Aplikasi PLS (Partial Least Square) untuk Penelitian Empiris. BPFE-Yogyakarta
Lucas Hernt C dan Spitler VK. (1999). Technology Use and Performance : A field Study of Broker Workstation. Decisions Scinces. Spring 1999.
McNurlin, B.C and Sparague Jr. 2004. Information Systems Management in
Magister Manajemen Universitas Syiah Kuala (UNSYIAH), Banda Aceh,
Rawstorne.P, R Jayasuriya, P Caputi. 1998. “An integrative model of information
systems use in mandatory environments”, International Conference on
Information Systems.
Rawstorne.P. 2005. ”A Systematic Analysis of the Theory of Reasoned Action, the
Theory of Planned Behaviour and the Technology Acceptance Model when Applied to the Prediction and Explanation of Information Systems Use in Mandatory Usage Contexts”, Thesis, The Departement of Psychology, University of Wollongong, Australia.
Soviani, S. 2010. Tingkat Penerimaan Media Video Conference Dalam Proses Pembelajaran Dengan Menggunakan Technology Acceptance Model (TAM). Pendidikan Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia.
Sufa’atin. 2012. Analisis Penerimaan Layanan Kuliah Online dengan Pendekatan
Metode Technology Acceptance Model (Tam) di Lingkungan Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM). UNIKOM. Bandung
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.
Thompson Ronald, Howell, Higgins. 1991. “Personal Computing: Toward a
Conceptual Model of Utilization”. Management Information System
Quarterly.
89
Rujukan Elektronik :
http://ocw.usu.ac.id/course/download/514-METODE PENELITIAN/ekm_2405_ handout_bab_6_skala_pengukuran_dan_instrumen_penelitian.pdf
http://upi.edu
http://nilai.siak.upi.edu
iii
Segala Puji dan Syukur bagi Allah S.W.T. Tuhan semesta alam yang telah
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya.
Pada kesempatan ini, secara khusus mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Eng. Ana Hadiana selaku Pembimbing
yang selalu memberikan bimbingan serta arahan selama proses pembuatan tesis
ini sehingga dapat terselesaikan, semoga Allah SWT membalasnya dengan yang
lebih baik. Amin.
Ucapan terima kasih yang setulusnya disampaikan kepada semua pihak
yang telah memberikan dukungan selama penyelesaian tesis ini, antara lain :
1) Universitas Pendidikan Indonesia khususnya Direktorat TIK yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian, memberikan
kemudahan dan bantuan selama proses pengerjaan tesis ini.
2) Bapak Dr. Ir. Herman Soegoto, MBA selaku Dekan Fakultas Pascasarjana
Universitas Komputer Indonesia;
3) Bapak Dr. Ir. Yeffry Handoko Putra, M.T. selaku Ketua Program Studi
Pascasarjana yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat dalam
penyusunan tesis ini;
4) Seluruh Dosen Program Studi Magister Sistem Informasi Universitas
Komputer Indonesia yang telah memberikan motivasi dan sumbangan
iv
5) Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd. selaku Orang Tua yang selalu
memberikan semangat dalam penyelesaian tesis ini;
6) Rekan-rekan seperjuangan Program Studi Magister Sistem Informasi
Angkatan V yang telah membantu penyusunan tesis ini.
Tidak lupa penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah memberikan
dukungan moril maupun materi sehingga tesis ini dapat diselesaikan tepat sesuai
dengan yang sudah direncanakan.
Akhirnya penulis memohon masukan dan saran yang sifatnya membangun
guna penyempurnaan tesis ini, karena dalam penulisan tesis ini pasti ada
kekurangan dan kealfaan dari penulis. Mudah-mudahan tesis ini bisa bermanfaat
bagi para pembaca dan kemajuan dunia Pendidikan. Amin.
Bandung, Juni 2014
Curriculum Vitae
NAMA : Eki Nugraha, S.Pd.,M.Kom.
Tempat/Tanggal Lahir : Purwakarta, 22 Agustus 1985
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat Sekarang : Jalan Gegerkalong Girang No.41 Bandung
HP : 085624500083
Email : ekinug85@yahoo.com
I.
IDENTITAS
II.
PENDIDIKAN FORMAL
1
Jenjang D3 : Manajemen InformatikaUNIKOM /2007.
Jenjang S1 : Pendidikan Ilmu KomputerUPI / 2011.Tutorial OS Macintos di PT. ULTIAMA Bandung.
Istruktur Pelatihan APLIKOM Staf Administrasi Fakultas Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial UPI.
Staf Akademik di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPI.
Dosen LB di Universitas Pendidikan Indonesia.
Dosen LB Mata Kuliah TIK Prodi Keperawatan S-1 di Stikes Aisyiyah Bandung.
Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Pada Puskesmas Sekeloa
Bandung, 2007.
Kesesuaian Latarbelakang Pendidikan Guru Madrasah dengan Mata Pelajaran
yang diampu (Kerjasama IKA UPI dengan Kementerian Agama RI) tahun 2009.
Studi pemetaan best practice dan potensi pendidikan karakter bangsa tingkat dasar di lingkungan pondok pesantren tahun 2010-2011.
Penerapan Pendekatan Contextual Teaching Learning (CTL) Berbasis Multimedia Interaktif dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa, 2011.
Panitia Seminar Nasional “Meningkatkan Kualitas Pendidikan IPS melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di FPIPS UPI Pada Tanggal 25 MAret 2010
Pelatihan Kehumasan dan Jurnalisme Pendidikan di Universitas Pendidikan
Indonesia Pada Tanggal 27-28 November 2012.
Panitia Seminar Nasional “Peningkatan Profesionalitas Guru melalui Kurikulum 2013” di Kampus Universitas Kuningan Pada Tanggal 22 Juni 2013.
Panitia Seminar Nasional dengan tema “Kurikulum 2013: Harapan dan
Tantangan” di Kampus Universitas Suryakancana (Unsur) Pada Tanggal 26 Juni
2013.
Panitia Seminar Nasional dengan tema “Kurikulum 2013: Harapan dan Tantangan” di Hotel Sandaan Pangandaran Pada 8 Juni 2013.
Panitia Panitia Seminar Nasional “Workshop Peningkatan Mutu Guru Melalui PTK” di Apita Hotel Cirebon Pada Tanggal 27 Januari 2013.
Peserta Seminar Nasional Arsitektur Sistem dan Teknlogi Informasi di STIMIK
LIKMI Bandung Pada Tanggal 18 Januari 2014.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh tanggung jawab.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat ini dunia sedang memasuki era informasi, dimana informasi dan
teknologi tumbuh, berkembang dan mempengaruhi kehidupan manusia.
Perkembangan teknologi sistem informasi yang berkembang semakin cepat
mempengaruhi kegiatan usaha manusia di bidang bisnis. Organisasi-organisasi
yang besar menggunakan sistem informasi untuk mendukung unit-unit usaha
mereka. Tidak tertinggal pula dalam perkembangan terakhir organisasi skala
menegah dan kecil memanfaatkan kemajuan perkembangan teknologi dan sistem
informasi.
Demikian pula dengan Universitas Pendidikan Indonesia yang memiliki
sistem informasi. Sistem informasi yang telah digunakan saat ini di UPI terdiri
atas beberapa sistem informasi yang terpadu dan dikoordinasikan oleh Direktorat
Teknologi Informasi dan Komunikasi (Dit. TIK). Beberapa sistem informasi yang
terkait langsung dengan program studi, khususnya dosen dan mahasiswa
dijabarkan pada tabel 1.1
Tabel 1.1 Sistem Informasi Universitas Pendidikan Indonesia
No Sistem Informasi Keterangan
1 upi.edu Situs web universitas
2 http://nilai.siak.upi.edu Sistem input nilai dosen (Sindo)
3 http://sino.upi.edu Sistem Informasi Nilai Online
4 http://evaluasi-pbm.upi.edu Evaluasi proses belajar mengajar
5 http://bangdos.upi.edu Program Pengembangan Dosen dan
Kapasitas Institusi (PDKI)
6 http://file.upi.edu Direktori file mata kuliah
Untuk memanfaatkan berbagai layanan sistem informasi tersebut, setiap
dosen dan mahasiswa memiliki password dan kode akses tertentu yang dikelola
dan diberikan oleh pihak Dit. TIK.
Yang jadi sorotan penulis untuk mengukur salah satu sistem informasi di
UPI adalah Sistem Input Nilai Dosen (SINDO) karena dipandang merupakan
bagian yang sangat penting dan kritis dari keseluruhan manajemen administrasi
akademik, penggunaannya masih belum optimal dimanfaatkan oleh dosen.
Padahal penggunaan sisten informasi ini sangat bermanfaat bagi civitas akademik
UPI khususnya mahasiswa dalam memperoleh informasi nilai.
Sistem Input Nilai Dosen (SINDO) merupakan alat bantu bagi dosen
dalam rangka proses pemasukan nilai secara online untuk memudahkan dalam
pemasukan nilai tiap semesternya. Jika Dilihat dari grafik penggunaannya masih
banyak dosen di lingkungan UPI yang belum memanfaatkan adanya SINDO ini.
Berikut ini data Grafik penggunaan SINDO pada Gambar 1.1., Gambar 1.2, dan
Gambar 1.3.
Sumber : Kepala Divisi Layanan Sistem Informasi Direktorat TIK UPI
3
Sumber : Kepala Divisi Layanan Sistem Informasi Direktorat TIK UPI
Gambar.1.2 Grafik penggunaan Sistem Input Nilai Dosen (SINDO) berdasarkan Skala yang terdiri dari Fakultas, Kampus Daerah dan Sekolah Pascasarjana UPI
semeter Genap 2012/2013.
Sumber : Kepala Divisi Layanan Sistem Informasi Direktorat TIK UPI
Gambar.1.3 Grafik penggunaan Sistem Input Nilai Dosen (SINDO) berdasarkan Persentase yang terdiri dari Fakultas, Kampus Daerah dan Sekolah Pascasarjana
UPI semeter Genap 2012/2013.
Berdasarkan grafik di atas penggunaan SINDO masih belum optimal,
dimana dari 1.250 dosen yang belum menggunakannya sebanyak 434 dosen atau
sekitar 34,72% dan jika di lihat berdasarkan tiap Fakultas, kampus daerah dan
belum menggunaakan sistem informasi ini adalah sekolah pascasarjana yaitu skala
100 dari skala 300 dan 28.86 % dari 100 % dilihat dari persentase.
Dengan adanya SINDO diharapkan kepada semua dosen di lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia dapat berperan aktif dalam proses
penggunaannya, yang dimana berdasarkan surat edaran dari Pembantu Rektor
Bidang Akademik dan Hubungan Internasional No. 4183/UN40.10/DT/2012
tentang Pemasukan Nilai Berbasis Web melalui SINDO di lingkungan
Universitas Pendidikan Indonesia, agar pemasukan nilai online dilakukan oleh
dosen-dosen pengampu mata kuliah. Sehingga penyampaian informasi nilai akhir
semester dapat di publikasikan kepada mahasiswa secara cepat sekaligus
pengalihan pemasukan nilai berbasis konvensional ke komputerisasi.
Suatu sistem informasi dapat dikatakan berhasil jika sistem informasi
tersebut dapat digunakan dengan mudah dan dapat memenuhi kebutuhan
pengguna. Namun jika dilihat dalam penggunaannya masih ada pengguna yang
belum mengetahui manfaat yang dihasilkan dan kemudahan penggunaan SINDO
tersebut.
Penerapan teknologi baru dalam suatu organisasi tidaklah mudah untuk
dilakukan sebab penerapan teknologi baru akan berpengaruh pada keseluruhan
organisasi, terutama sumber daya manusia. Faktor pemakai sangat penting untuk
diperhatikan dalam penerapan sistem baru, karena tingkat kesiapan pemakai untuk
menerima sistem baru mempunyai pengaruh besar dalam menentukan sukses
5
Jika dilihat dari persoalan di atas maka dibutuhkan suatu metode yang
dapat menganalisis, mengukur dan menggali sejauh mana manfaat penggunaan
sistem informasi itu penting bagi sebuah perusahaan atau institusi.
Menurut Davis F.D (Amalia, 2010), Technology Acceptance Model
(TAM) yaitu sebuah model untuk menjelaskan dan memprediksi sikap pengguna
terhadap suatu teknologi berdasarkan pengaruh dua faktor, yaitu persepsi
pemanfaatan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan
(perceived ease of use), hal in juga didukung oleh Hartono (2007), yaitu
menjelaskan bahwa TAM berfokus pada sikap terhadap pemakaian teknologi
informasi, dimana pemakai mengembangkan berdasarkan persepsi manfaat dan
kemudahan dalam penggunaan teknologi informasi.
Model lain dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh (1998) yaitu End User
Computing Satisfaction (EUCS). Model EUCS digunakan mengukur kepuasan
pemakai terhadap sistem informasi. Sistem informasi suatu organisasi dapat
diandalkan apabila memiliki kualitas yang baik dan mampu memberikan
kepuasan pada pemakainya. Dengan adanya kepuasan pemakai tersebut maka
akan timbul penerimaan (acceptance) pada sistem informasi yang dipergunakan
dalam organisasitersebut. Kepuasan pemakai (user satisfaction) merupakan salah
satu indikator dari keberhasilan pengembangan sistem informasi. Doll dan
Torkzadeh mengembangkan instrumen EUCS yang meliputi 5 komponen yaitu
terdiri dari: Isi (content), Akurasi (accuracy), Bentuk (format), Kemudahan (ease)
Penerapan teknologi informasi (TI) baru dalam suatu perusahaan atau
institusi biasanya dipandang sebagai langkah positif dalam rangka meningkatkan
proses bisnis organisasi. Namun demikian keberhasilan dalam proses
implementasi TI juga harus memperhitungkan penerimaan (acceptance) oleh
pemakai akhir. Pemakai akhir (end user) yang dimaksud disini adalah mereka
yang terlibat langsung dalam penggunaan sistem informasi di lingkungan UPI
yaitu dosen. Ketika TI baru diimplementasikan dan terjadi perubahan proses
bisnis, dosen juga akan bereaksi terhadap perubahan tersebut. Reaksi mereka
seringkali tidak dapat diprediksi. Sikap penerimaan (acceptance) dosen atas TI
akan mempunyai hubungan yang positif dan langsung terhadap kepuasannya dan
kesuksesan sistem.
Aspek sisi manusia dalam proyek TI lebih banyak mengacu pada aspek
pemakai individu dalam menggunakan TI. Apabila hal tersebut tidak dipahami
atau diacuhkan saja maka aspek ini akan mengakibatkan kuatnya penolakan dalam
proyek TI dan kemungkinan kegagalan yang semakin besar.
Penerapan sistem informasi sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang
mempengaruhi penerimaan pengguna atas teknologi informasi tersebut (Sarana,
2000). Begitu juga UPI harus melakukan pengukuran atas keberhasilan
implementasi TI untuk meningkatkan produktivitas, kualitas pelayanan dan
kemampuan kompetisi. Seiring dengan ketergantungan yang sangat besar pada TI,
UPI juga harus mempertimbangkan aspek sisi manusia yang menjadi sangat
7
Pertimbangan tersebut menimbulkan kekhawatiran terhadap kelanjutan
dari penerapan SINDO ini pada masa datang. Pentingnya penelitian dilakukan di
UPI adalah untuk memberikan kontribusi dalam kelanjutan pengembangan
SINDOserta untuk menentukan langkah-langkah perbaikan.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya terlihat
bahwa ada permasalahan yang terjadi pada pemakai akhir untuk menggunakan
SINDO. Tampaknya pemakai akhir mengalami masalah dan kesulitan dalam
menggunakan SINDO. Hal tersebut mungkin ada hubungannya dengan
Kemanfaatan (usefulness), Kemudahan Penggunaan (ease of use), Isi (content),
Akurasi (accuracy), Bentuk (format), Kemudahan (ease) dan Ketepatan Waktu
(timeliness) yang dimiliki pemakai akhir dalam menggunakan SINDO.
Untuk membuktikan kebenaran pendapat tersebut maka dilakukanlah
penelitian ini sehingga dapat diketahui apakah benar faktor-faktor tersebut
berhubungan dengan penerimaan (acceptance) pemakai akhir untuk menggunakan
SINDO. Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah kedua faktor dalam Technology Acceptance Model (TAM) yaitu
Kemanfaatan (usefulness) dan Kemudahan Penggunaan (ease of use)
SINDO berpengaruh terhadap penerimaan (acceptance) penggunaan
SINDO.
2. Apakah kelima faktor dalam End User Computing Satisfaction (EUCS)
(ease) dan Ketepatan waktu (timeliness) berpengaruh terhadap penerimaan
(acceptance) penggunaan SINDO.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah dapat memberikan
hasil analisis terhadap penggunaan layanan SINDO dengan cara mengukurnya
menggunakan model TAM (Technology acceptance Model) dan model End User
Computing Satisfaction (EUCS). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
bahwa:
1. Faktor Kemanfaatan (usefulness) dan Kemudahan Penggunaan (ease of
use) dalam model Technology Acceptance Model (TAM) dapat
mempengaruhi diterimanya SINDO.
2. Faktor Isi (content), Akurasi (accuracy), Bentuk (format), Kemudahan
(ease) dan Ketepatan Waktu (timeliness) dalam model End User
Computing Satisfaction (EUCS) dapat mempengaruhi diterimanya
SINDO.
3. Faktor-faktor penentu yang mempengaruhi penerimaan pemakai akhir
9
1.4 Manfaat Penelitian
1. Dengan penelitian ini UPI dapat mengevaluasi penerapan SINDO yang
telah dilakukan tersebut dan menentukan langkah-langkah perbaikan
dalam tahap pengembangan sistem selanjutnya.
2. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan kontribusi kepada
UPI untuk dapat memperhatikan aspek keperilakuan dari para pemakai
akhir teknologi informasi dalam pengembangan SINDOselanjutnya.
3. Secara khusus penelitian ini juga memberikan manfaat kepada
pengembang sistem informasi, perusahaan-perusahaan komputer, dan para
pemakai teknologi informasi untuk lebih memahami aspek keperilakuan
dari pemakai.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini, pembahasan akan dibagi kedalam beberapa bab
untuk memperoleh gambaran yang jelas dan terstruktur. Sistematika penulisannya
adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN
Bab ini berisi obyek penelitian, analisis obyek penelitian, serta tahapan dan
metodologi penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai hasil dan pembahasan mengenai penerimaan
penggunaan SINDO terhadap pengguna dalam dalam hal ini dosen.
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Bab ini merupakan bab penutup yang di dalamnya memuat Kesimpulan dan
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengukuran
Pengukuran penelitian merupakan proses yang dilakukan seorang peneliti
untuk menguji hipotesis dan teori. Seorang peneliti menyimpulkan berdasarkan
hipotesis bahwa kondisi tertentu harus ada dalam dunia nyata dan kemudian
mereka melakukan pengukuran untuk kondisi-kondisi nyata tersebut. Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis masih bersifat abstrak yang perlu diterjemahkan
secara operasional dalam bentuk kondisi-kondisi yang bisa diukur di lapangan.
Jika kondisi-kondisi nyata tersebut ditemukan berarti peneliti akan mendukung
hipotesis tersebut, tetapi sebaliknya, jika kondisi-kondisi tersebut tidak ditemukan
berarti hipotesisnya tidak berlaku. Pertanyaannya adalah apa yang harus diukur
seorang peneliti tersebut?
Banyak definisi pengukuran yang telah disampaikan oleh beberapa ahli,
diantaranya adalah sebagai berikut:
Pengukuran (measurement) adalah suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan(Cangelosi : 1995)
Pengukuran (measurement) sebagai kegiatan membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi kuantitatif. (Arikunto, Jabar :2004)
Berdasarkan definisi-definisi di atas, kita memperoleh gambaran bahwa
pengukuran tidak lain merupakan suatu proses kuantifikasi dalam bentuk usaha
menyatakan sifat-sifat yang dipunyai oleh materi tersebut berdasarkan peraturan
yang sesuai dengan sifat-sifat itu. Ini artinya jika kita berhadapan dengan bilangan
maka interpretasi terhadap bilangan itu akan berubah apabila hukum atau aturan
yang digunakan untuk mencantumkan bilangan tersebut berubah.
Dalam pengertian yang lebih sederhana, pengukuran diartikan sebagai
suatu prosedur untuk mengklasifikasikan kasus (subyek riset, unit eksperimen,
responden, atau secara umum obyek-obyek seperti orang, perusahaan, benda, dsb)
ke dalam kategori-kategori dalam suatu variabel tertentu. Pengertian tersebut
menunjukkan bahwa variabel sangat erat kaitannya dengan pengertian
pengukuran. Variabel adalah setiap karakteristik yang dapat diklasifikasikan ke
dalam sekurang-kurang dua klasifikasi.
Konsep yang digunakan dalam penelitian dapat diklasifikasikan sebagai
obyek atau sebagai properti. Obyek selain meliputi suatu benda yang nyata,
misalnya tulisan, manusia, atau mobil, juga bisa mencakup sesuatu yang abstrak,
misalnya atom atau ketinggian suatu tempat. Sedangkan properti adalah
karateristik dari obyek. Misalnya, sifat fisik manusia bisa dinyatakan dengan berat
atau tinggi badan; sifat psikologis seperti sikap atau kecerdasasan; serta sifat
sosial yang mencakup kepemimpinan atau status. Karakteristikkarakteristik itulah
yang merupakan obyek pengukuran dalam penelitian.
Setiap obyek mempunyai ciri yang membedakan obyek tersebut dari
obyek yang lain. Dalam penelitian, ciri yang kita teliti (diperiksa, diamati, diukur,
atau dihitung) tersebut disebut karakteristik. sedangkan obyek yang
13
2.1.1 Karakteristik Pengukuran yang Baik
Proses pengukuran mengggunakan suatu alat ukur. Alat ukur tersebut
harus menghasilkan ukuran yang sesuai dengan karakteristik obyek
sesungguhnya. Misalnya, jika kita akan mengukur tinggi badan maka alat ukur
yang digunakan (katakanlah meteran) harus bisa mengukur secara tepat sesuai
dengan tinggi orang yang diukur tinggi badannya.
Di bidang ilmu alam, proses pengukuran tersebut relatif lebih pasti dan
obyektif dibandingkan di bidang ilmu sosial. Hal ini disebabkan alat ukurnya
bersifat standar dan obyek pengamatannya bersifat nyata. Sebagai contoh, tekanan
udara diukur dengan barometer, kecepatan dengan spedometer, tingkat keasamaan
dengan PH-meter, dan sebagainya. Sedangkan pengukuran dalam ilmu sosial
relatif sulit karena alat ukur yang akan digunakan sebagian besar harus dirancang
oleh peneliti serta obyek pengukurannyapun relatif abstrak. Misalnya kita akan
mengukur motivasi karyawan, bagaimana kita bisa mengukur bahwa seorang
karyawan mempunyai motivasi tinggi atau rendah? Demikian juga pada saat
mengukur sikap kepemimpinan, tingkat inovasi, adopsi teknologi, dan sebagainya.
Kesulitan-kesulitan pengukuran dalam ilmu sosial tersebut bisa menimbulkan
perbedaan-perbedaan hasil pengukuran untuk setiap peneliti yang merancang
sendiri alat ukur, atau disebut juga instrumen penelitian.
Sangat mungkin terjadi perbedaan hasil pengukuran suatu obyek yang
sama oleh peneliti yang berbeda karena tergantung pada alat ukur yang digunakan
masing-masing. Sumber-sumber yang bisa menimbulkan perbedaan tersebut
jujur mengisi kuisoner), faktor situasional (misalnya tekanan dari orang lain atau
enggan diwawancara secara langsung); faktor pihak pengukur (misalnya si
pewawancara tidak komunikatif atau terlalu bertele-tele), serta faktor instrumen
penelitian alau alat ukur (misalnya redaksi membingungkan atau bisa
menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda).
Perbedaan-perbedaan hasil pengukuran menunjukkan bahwa alat ukur
tersebut ada yang baik dan ada yang buruk. Bagaimana kita bisa mengevaluasi
baik tidaknya alat ukur tersebut? Secara umum terdapat tiga karakteristik yang
digunakan untuk menilai baik tidaknya proses pengukuran, yaitu validitas
(validity), reliabilitas (reliability), dan kepraktisan (practicality).
2.2 Sistem
Definisi sistem menurut Jerry Firz Gerald. Arda F. Fuz Gerald D.
Stallings. Jr pada buku Analisa dan Desain Sistem Informasi pendekatan
terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis H.M Jogianto (1985 ) adalah sebagai
berikut ini:
“Suatu Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul, bersama–sama untuk melaksanakan
suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Sedangkan menurut H.M Jogianto (2001) “Sistem dapat diartikan sebagai
kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dan bertanggung jawab
15
2.2.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan sistem. Ada beberapa
karakteristik sistem diantaranya Komponen Sistem (Components), Batasan Sistem
(Boundary), Lingkungan Luar Sistem (environments), Penghubung Sistem
(interface), Masukan Sistem (Input), Keluaran (output), Pengolah (proses), serta
Sasaran Sistem (objective).
2.2.2 Klasifikasi Sistem
Sedangkan sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang
diantaranya adalah Sistem Abstrak (Abstract System), Sistem Alamiah (Natural
System), Sistem Tertentu (Deterministic System), Sistem Tertutup (Closed System)
2.2.3 Definisi Dasar Sistem Informasi
“Sistem informasi adalah suatu system didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan“. (H.M.Jogiyanto,
1983)
2.2.4 Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski pada buku Analisa & Disain Sistem
dari komponenkomponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building
block), yaitu blok masukan (block), block model (model block), blok keluaran
(output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block)
dan blok kendali (controls block).
2.3 Mandatory dan Voluntary Use
Ketika sistem informasi diterapkan di dalam perusahaan atau institusi,
sistem informasi tersebut dapat menjadi mandatory use atau voluntary use kepada
pegawainya. Perbedaan utama dari mandatory use atau voluntary use terletak pada
kebebasan penggunaan oleh pemakainya (freedom of user). Voluntary use yaitu
pemakai sistem informasi mempunyai kebebasan (freedom) untuk memutuskan
memakai atau tidak memakai sistem informasi tersebut. Dan sebaliknya,
mandatory use adalah pegawai tidak memiliki kebebasan tersebut karena dipaksa
memakai oleh institusi atau organisasi yang menerapkan sistem informasi tersebut
(Rawstorne et.al, 1998). Oleh karena itu, menurut Rawstorne et.al (1998) terdapat
perbedaan dalam penerimaan (acceptance) sistem informasi dari kedua
lingkungan yang berbeda tersebut.
Dalam lingkungan voluntary use, kesuksesan penerapan sistem informasi
adalah intention to use. Intention to use yang dimaksud adalah seberapa sering
pegawai menggunakan aplikasi yang dipergunakan oleh perusahaan atau institusi
untuk menunjang kinerja pekerjaannya. Contoh aplikasi tersebut antara lain:
sistem e-mail, aplikasi pengolah kata, aplikasi pengolah angka, aplikasi
17
kebebasan apakah mempergunakannya atau tidak. Sedangkan dalam lingkungan
mandatory use, pegawai harus sering menggunakan sistem informasi tersebut
untuk meningkatkan kinerja (perfomance) mereka. Oleh karena itu, intention to
use tidak dapat diterapkan dalam lingkungan sistem yang bersifat mandatory use
(Brown et.al, 2002). Pengukuran yang tepat dalam penelitian ini adalah user
satisfaction yang dipergunakan untuk mengukur kesuksesan dalam lingkungan
sistem yang bersifat mandatory use (Adamson et.al, 2003).
2.4 Sistem Input Nilai Dosen (SINDO)
Suatu Sistem input secara online berbasis infrastruktur internet yang dapat
dilakukan oleh dosen secara langsung yang disertai fasilitas otentifikasi serta
mempunyai kemampuan untuk melakukan update dan recovery data pada data
base utama induk SIAK UPI yang bertujuan memberikan layanan data dan
informasi nilai untuk berbagai civitas akademik khususnya mahasiswa (Kepala
Divisi Layanan Sistem Informasi Direktorat TIK UPI).
2.5 Technology Acceptance Model (TAM)
Menurut Hartono (2007), TAM menjelaskan dan memprediksi penerimaan
pengguna terhadap suatu teknologi dan menjelaskan perilaku dari penggunaan
teknologi. Model ini menempatkan faktor sikap dan tiap-tiap perilaku pemakai
dengan dua variabel yaitu persepsi pemanfaatan (perceived usefulness) dan
TAM berfokus pada sikap terhadap pemakaian teknologi informasi,
dimana pemakai mengembangkan berdasarkan persepsi manfaat dan kemudahan
dalam penggunaan teknologi informasi. Sasaran dari TAM adalah untuk
menyediakan sebuah penjelasan dari faktor-faktor penentu penerimaan komputer
yang umum. TAM didesain untuk diterapkan hanya untuk sikap penggunaan
komputer, namun karena mengabungkan berbagai temuan yang diakumulasi dari
riset-riset dalam beberapa dekade, maka TAM sesuai sebagai modeling
penerimaan komputer.
TAM secara lebih terperinci menjelaskan penerimaan Teknologi Informasi
dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat mempengaruhi dengan mudah
diterimanya Teknologi Informasi oleh pemakai. Idealnya TAM berguna tidak
hanya untuk mempredikasi, tetapi juga untuk menjelaskan, sehingga para peneliti
dan praktisi dapat mengidentifikasi mengapa sebuah sistem yang khusus mungkin
tidak dapat diterima, dan harus melalui serangkaian langkah-langkah perbaikan
secara keseluruhan.
TAM merupakan salah satu model yang dibangun untuk menganalisis dan
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi
komputer yang diperkenalkan pertama kali oleh Fred Davis pada tahun 1986
(Soviani, 2010).
Menurut Davis et aL (Kartika, 2009), TAM merupakan adaptasi dari
Theory of Reasoned Action Model (TRA) yang secara khusus telah disesuaikan
dengan model penerimaan sistem informasi oleh pengguna/user. TAM memiliki
19
perceived usefulness dan perceived ease-of use dan sisi yang kedua terdiri dari
attitude, behavior intention to use dan usage behavior. Model dari TAM dapat
dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1. Model Dasar Technology Acceptance Model (Hartono, 2007)
External variable (variabel eksternal) secara langsung akan mempengaruhi
persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan dari pengguna. Persepsi kemudahan
penggunaan dipengaruhi oleh variabel eksternal yang berkenaan dengan
karakteristik sistem yang meningkatkan penggunaan dari teknologi, seperti mouse,
toush screen, menu dan icon.
Davis et al. (Hartono, 2010), mendefinisikan persepsi atas kegunaan
(perceived usefulness) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa
menggunakan sistem tersebut dapat meningkatkan kinerjanya dalam bekerja.
Persepsi atas kemudahan penggunaan (perceived ease of use), secara
kontras, mengacu pada suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa
menggunakan sistem tersebut tak perlu bersusah payah.
Sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) dalam TAM
dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk
penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu
Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk
menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer
pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi
tersebut, misalnya keinginan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk
tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain.
Actual Usage (pemakaian aktual) adalah kondisi nyata penggunaan
teknologi. Di konsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi
waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan sistem jika
mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan
meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata
penggunaan.
Seperti yang dijabarkan di atas, model dasar TAM dibangun atas enam
elemen. Walaupun begitu, model dasar TAM ini dapat dimodifikasi sesuai dengan
tujuan atau kepentingan suatu penelitian.
Variabel Technology Acceptance Model (TAM) yang digunakan dalam
penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Penerimaan penggunaan SINDO (SINDO acceptance) adalah kepuasan
penggunaan sistem oleh pemakai akhir.
2) Kemanfaatan (usefulness) adalah tingkat kepercayaan seseorang bahwa
penggunaan sebuah sistem yang khusus akan mempertinggi kinerjanya
21
3) Kemudahan penggunaan (ease of use), didefinisikan sebagai tingkat
kepercayaan seseorang bahwa penggunaan sistem dapat dengan mudah
dipahami (Davis F.D, 1989).
Penerapan TAM yang digunakan dijabarkan pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Technology Acceptance Model yang digunakan dalam Penelitian
Penerapan dan penggunaan SINDO telah menjadi tujuan utama untuk
melayani mahasiswa dalam pengurusan nilai akhir hampir di semua Universitas.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi penerimaan TI (IT acceptance). Dari penelitian-penelitian
sebelumnya bahwa faktor penentu utama dari berhasil atau tidaknya suatu proyek
sistem informasi adalah penerimaan pemakai (user acceptance).
Sampai saat ini TAM merupakan model yang paling banyak digunakan
dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi dan merupakan model yang
lebih sederhana dan mudah diterapkan dan telah terbukti menjadi model teoritis
yang sangat berguna dalam membantu memahami dan menjelaskan perilaku
Idealnya TAM berguna tidak hanya untuk memprediksi, tetapi juga untuk
menjelaskan, sehingga para peneliti dan praktisi dapat mengidentifikasi mengapa
sebuah sistem yang khusus mungkin tidak dapat diterima, dan harus melalui
serangkaian langkah-langkah perbaikan secara keseluruhan.
Kesimpulannya adalah model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi
pemakai akan menentukan sikap pengguna dalam penerimaan penggunaan
teknologi informasi. Penerapan sistem informasi akademik tidak terlepas dari
aspek sikap pengguna karena pengembangan sistem terkait dengan masalah
individu dan organisasional sebagai pemakai sistem tersebut sehingga sistem yang
dikembangkan harus berorientasi kepada penggunanya.
2.5.1 Penerimaan Pemakai (User Acceptance)
Para peneliti menemukan beberapa indikator untuk menjelaskan
penerimaan teknologi informasi (information technology acceptance). Dua
indikator yang paling dapat diterima adalah kepuasan pemakai (user satisfaction)
dan penggunaan sistem (system usage). Dalam penelitian ini kepuasan pemakai
(user satisfaction) menjadi indikator utama dalam penerimaan SINDO. Tingkat
kepuasan pemakai dapat diukur berdasarkan beberapa karakteristik, antara lain
hubungan antara staf TI dengan pemakai, kemudahan (ease of use) dan manfaat
(usefulness) penggunaan sistem informasi yang disajikan dan cara kerja sistem
(Al-Gahtani, 2001). Kepuasan pemakai didefinisikan sebagai keselarasan antara
harapan seseorang dengan hasil yang diperoleh dari sistem yang dikembangkan
23
pemakai percaya pada saat informasi yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan
informasi yang mereka perlukan. Sistem informasi suatu organisasi dapat
diandalkan apabila memiliki kualitas yang baik dan mampu memberikan
kepuasan pada pemakainya.
TAM yang dikembangkan oleh Al-Gahtani (2001) memasukkan beberapa
indikator seperti compatibility, user characteristics, system rating dan the
end-user computing satisfaction (EUCS) sebagai konstruk untuk mengukur
penerimaan (acceptance). Penerimaan teknologi digunakan pada saat teknologi
yang dipelajari bersifat mandatory system, dimana pemakai akhir tidak
mempunyai pilihan dalam menggunakan teknologi. Dalam lingkungan dimana
penggunaan teknologi tertentu adalah mandatory system, kepuasan terhadap
teknologi dianggap berhubungan dengan kinerja yang diperoleh dengan
menggunakan teknologi. Beberapa penelitian lain telah mengidentifiksikan
indikator penerimaan TI yang melihat dari aspek kepuasaan pemakai
(Igbaria.et.al,1997).
Secara teoritis penerimaan penggunaan personal komputer dinyatakan oleh
Davis F.D (1989) yaitu: ”system usage and frequency of use has been the primary indicator of Personal Computer Acceptance”. Berdasarkan kutipan dari Davis
F.D (1989) tersebut dapat dipahami bahwa penggunaan sistem dan frekuensi
penggunaan sistem sebagai indikator penerimaan penggunaan PC. Secara logika
sederhana dinyatakan oleh Davis F.D (1989) bahwa sistem yang diterima adalah
2.5.2 Kemanfaatan (Usefulness) Pemakai
Davis F.D (1989) mendefinisikan kemanfaatan (usefulness) yaitu: “The
degree to which a person believes that using particular system would enhance his
or her job performance”. Hal tersebut dapat diartikan sebagai suatu tingkatan
dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu sistem tertentu akan dapat
meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Menurut Thompson.et.al (1991)
kemanfaatan TI merupakan manfaat yang diharapkan oleh pemakai TI dalam
melaksanakan tugasnya. Pengukuran kemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi
penggunaan dan diversitas/ keragaman aplikasi yang dijalankan. Thompson.et.al,
(1991) juga menyebutkan bahwa individu akan menggunakan TI jika mengetahui
manfaat positifatas penggunaannya.
Chin dan Todd (1995) memberikan beberapa dimensi tentang kemanfaatan
TI. Menurut Chin dan Todd (1995) kemanfaatan dapat dibagi ke dalam dua
kategori yaitu: (1) kemanfaatan dengan estimasi satu faktor, dan (2) kemanfaatan
dengan estimasi dua faktor (kemanfaatan dan efektifitas). Kemanfaatan dengan
estimasi satu faktor meliputi dimensi:
1) Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier)
2) Bermanfaat (usefull)
3) Menambah produktifitas (increase productivity)
4) Mempertinggi efektifitas (enchance efectiveness)
25
Kemanfaatan dengan estimasi dua faktor oleh Chin dan Todd (1995)
dibagi menjadi dua kategori lagi yaitu kemanfaatan dan efektifitas, dengan
dimensi-dimensi masingmasing yang dikelompokkan sebagai berikut:
1) Kemanfaatan meliputi dimensi: (1) Menjadikan pekerjaan lebih mudah
(makes job easier), (2) Bermanfaat (usefull), (3) Menambah produktifitas
(increase productivity).
2) Efektifitas meliputi dimensi: (1) Mempertinggi efektifitas (enchance my
effectiveness), (2) Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve my job
performance).
Berdasarkan beberapa definisi dan telaah literatur tersebut dapat
disimpulkan bahwa kemanfaatan penggunaan TI dapat diketahui dari kepercayaan
pemakai TI dalam memutuskan penerimaan TI, dengan satu kepercayaan bahwa
penggunaan TI tersebut memberikan kontribusi positif bagi pemakainya.
Seseorang mempercayai dan merasakan dengan menggunakan komputer sangat
membantu dan mempertinggi prestasi kerja yang akan dicapainya atau dengan
kata lain orang tersebut mempercayai penggunaan TI telah memberikan manfaat
terhadap pekerjaan dan pencapaian prestasi kerjanya. Kemanfaatan penggunaan
TI tersebut menjadi sebuah variabel tersendiri yang diteliti oleh para peneliti
(Igbaria, 1994,1997; Davis F.D, 1989; dan Mhd.Jantan.et.al, 2001), khususnya
untuk melihat penerimaan penggunaan TI bagi organisasi perusahaan. Igbaria
(1994) dalam studinya menguji apakah penerimaan penggunaan mikro komputer
dipengaruhi oleh kemanfaatan yang diharapkan oleh pemakai atau karena tekanan
bawahannya untuk menggunakan TI. Temuan studi Igbaria (1994) membuktikan
bahwa TI digunakan bukan mutlak karena adanya dipengaruhi oleh kemanfaatan
penggunaan penggunaan mikro komputer.
2.5.3. Kemudahan Penggunaan (Ease of Use)
Davis F.D (1989) mendefinisikan kemudahan penggunaan (ease of use)
adalah: “Refers to the degree to which person believes that using a particular
system would he free of effort”. Hal tersebut dapat diartikan sebagai suatu
tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan sistem tertentu dapat
mengurangi usaha seseorang dalam mengerjakan sesuatu. Menurut Goodwin
(1987); Silver (1998); dalam Adam.et.al (1992), intensitas penggunaan dan
interaksi antara pemakai dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan
penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem
tersebut lebih dikenal, lebih mudahdioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh
pemakainya.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kemudahan
penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang di dalam
mempelajari komputer. Perbandingan kemudahan tersebut memberikan indikasi
bahwa orang yang menggunakan TI bekerja lebih mudah dibandingkan dengan
orang yang bekerja tanpa menggunakan TI. Pemakai TI mempercayai bahwa TI
yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya sebagai
27
Davis F.D (1989) memberikan beberapa indikator kemudahan penggunaan
TI antara lain meliputi: (1) Komputer sangat mudah dipelajari, (2) Komputer
mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pemakai (3) Keterampilan
pemakai bertambah dengan menggunakan komputer (4) Komputer sangat mudah
untuk dioperasikan. Untuk variabel kemudahan penggunaan, Igbaria (1994) juga
telah menguji dalam studinya apakah penerimaan penggunaan mikro komputer
dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan yang diharapkan oleh pemakai atau
karena tekanan sosial. Temuan studi Igbaria (1994) membuktikan bahwa Tl
digunakan bukan mutlak karena adanya tekanan sosial, sehingga dapat
disimpulkan bahwa penggunaan TI bukan karena adanya unsur tekanan tetapi
karena memang mudah digunakan.
Berdasarkan telaah teoritis dan hasil-hasil pengujian empiris diatas, dapat
disimpulkan bahwa penerimaan penggunaan TI juga turut dipengaruhi oleh
kemudahan penggunaan TI. Hal tersebut merupakan refleksi psikologis pemakai
yang lebih bersikap terbuka terhadap sesuatu yang sesuai dengan apa yang
dipahaminya dengan mudah. Kemudahan tersebut dapat mendorong seseorang
untuk menerima menggunakan TI.
2.6. End User Computing Satisfaction (EUCS)
Model ini dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh (1988) yang digunakan
untuk mengukur kepuasan pemakai akhir komputer. Mereka mengembangkan
instrumen pengukur kepuasan yaitu instrumen end user computing satisfaction
12 item dengan membandingkan lingkungan pemrosesan data tradisional dengan
lingkungan end user computing, yang meliputi 5 komponen: Isi (content), Akurasi
(accuracy), Bentuk (format), Kemudahan (ease) dan Ketepatan Waktu
(timeliness).
Instrumen ini dianggap komprehensif karena mereka mengumpulkan
item kuesioner dari penelitian-penelitian sebelumnya dan menambahkan
item-item mengenai kemudahan penggunaan (ease of use) karena sebelumnya
diabaikan dalam pertanyaan mengenai kepuasaan. Akhirnya mereka mengajukan
instrumen (EUCS) sebagai suatu standar pengukuran terhadap kepuasaan pemakai
aplikasi tertentu.
2.7 Dampak Teknologi Baru Pada Pemakai
Agar sistem informasi dapat dimanfaatkan secara efektif sehingga dapat
memberikan kontribusi terhadap kinerja, maka setiap anggota dalam organisasi
harus dapat menggunakan sistem informasi tersebut dengan baik (Lucas dan
Spitler, 1999).
Pengaruh implementasi teknologi baru terhadap pemakai, organisasi dan
proses kerja tergantung pada banyak faktor. Misalnya, teknologi baru seringkali
merubah bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan atau tugas, pembagian
pekerjaan, rentang kendali organisasi dan tingkat koordinasi.
Perubahan yang diterapkan mungkin ditujukan untuk kepentingan yang
lebih baik, tetapi perubahan tetap saja perubahan. Apabila terdapat perubahan
29
pegawai dapat mengurangi penggunaan teknologi baru tersebut secara efektif.
Utilisasi sistem yang tidak maksimal terhadap sebuah teknologi dalam sebuah
perusahaan terus menjadi masalah yang penyebabnya masih belum jelas.
Manusia menolak adanya perubahan, terutama perubahan secara teknis,
apabila mereka memandangnya sebagai suatu krisis. Mereka menangani
perubahan tersebut dengan mencoba mempertahankan pengendalian. Dalam kasus
akan diberlakukannya teknologi baru yang tidak dimengerti secara penuh oleh
pegawai atau tidak dipersiapkan untuk menangani teknologi tersebut, mereka akan
bereaksi dalam berbagai cara. Reaksi-reaksi di bawah ini merupakan suatu bentuk
resistensi (McNurlin.et.al, 2004):
a. Penolakan terhadap perubahan,
b. Pegawai melakukan distorsi terhadap informasi tentang sistem yang
mereka dengar,
c. Staf mencoba meyakinkan diri mereka dan orang lain, bahwa sistem baru
tidak akan merubah status quo.
Walaupun suatu teknologi sudah user friendly, perancangan implementasi
mempunyai arti yang sama penting dengan menentukan penerimaan pemakai
akhir dan penggunaan yang efektif.
2.8. Pengembangan Hipotesis dan Kerangka Pemikiran Teoritis
2.8.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu
Pentingnya mengetahui penerimaan pemakai akhir terhadap penerapan TI
dalam suatu organisasi mendorong dilakukannya berbagai penelitian, antara lain:
atau e-mail (Hubona and Jones, 2002). Melalui penelitian-penelitian di atas, dapat
diketahui faktor-faktor penentu penerimaan pemakai terhadap penerapan TI
sehingga organisasi dapat mengevaluasi dan menentukan langkah selanjutnya.
Dari penelitian-penelitian tentang tingkat penerimaan pemakai akhir
terhadap TI yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu, ditemukan suatu
model yang menggambarkan tingkat penerimaan terhadap teknologi yaitu TAM.
Tujuan utama TAM adalah memberikan penjelasan tentang penerimaan komputer
secara umum, memberikan penjelasan tentang perilaku/sikap pemakai dalam
suatu populasi (Davis F.D, 1989). Pemakaian TAM dalam penelitian tentang
penerimaan penerapan teknologi sudah dilakukan oleh beberapa peneliti di negara
yang berbeda dan penerapan teknologi yang berbeda pula untuk menguji
keakuratan TAM. Penelitian tersebut antara lain Penerimaan Pemakai terhadap
Perpusatakaan Digital di Universitas Hongkong oleh Weiyin Hong (2002).
Berdasarkan model TAM dapat diketahui aspek keperilakuan pemakai
yang juga turut mempengaruhi persepsi dan sikap dalam menerima penggunaan
SINDO dengan variabel kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan
(easeof use).
Penelitian tentang penerimaan penggunaan teknologi informasi, mikro
komputer dan personal computer dengan Model TAM telah banyak dilakukan
oleh para peneliti pada berbagai jenis dan karakteristik organisasi. Beberapa
diantaranya yang berkaitan langsung dengan penelitian ini secara singkat
31
Tabel 2.1
Ikhtisar Beberapa Penelitian Terdahulu Tentang Technology Acceptance Model (TAM)
No Peneliti Tahun Obyek Penelitian Hasil Penelitian
1 Adam, Ryan
2.8.2 Pengembangan Hipotesis Pengaruh Kemanfaatan (Usefulness) terhadap
Penerimaan (Acceptance) Penggunaan SINDO.
Secara teoritis kemanfaatan yang dipercayai oleh pemakai dapat
mempertinggi prestasi kerjanya mendorong pemakai secara psikologis untuk
menerima penggunaan TI dalam pekerjaannya. Secara empiris pengaruh ini telah
dibuktikan oleh beberapa peneliti sebagaimana yang diikhtisarkan pada Tabel 2.1.
dengan hasil penelitian bahwa variabel kemanfaatan merupakan faktor penting
bagi penerimaan penggunaan teknologi informasi (technology information
acceptance).
Studi-studi sebelumnya (Igbaria, 1994;1997) juga melaporkan bahwa
penggunaan sistem. Igbaria.et.al (1997) melakukan penelitian di Negara Selandia
Baru dengan jumlah sampel 203 perusahaan kecil pemakai TI. Hasil penelitian
tersebut membuktikan bahwa kemanfaatan memiliki hubungan terhadap
penerimaan penggunaan PC di perusahaan kecil. Untuk mendukung konsistensi
hasil penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya, hipotesis 1 dinyatakan
sebagai :
Hipotesis 1 : Kemanfaatan (usefulness) berpengaruh secara positif terhadap
penerimaan (acceptance) penggunaan SINDO.
2.8.3. Pengembangan Hipotesis Pengaruh Kemudahan Penggunaan (Ease of
Use) terhadap Penerimaan (Acceptance) Penggunaan SINDO
Secara teoritis telah dijelaskan bahwa penerimaan pemakai TI turut
dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan TI, ini merupakan refleksi psikologis
pemakai yang lebih bersikap terbuka terhadap sesuatu yang sesuai dengan apa
yang dipahaminya dengan mudah. Davis F.D (1989) mengidentifikasi bahwa
kemudahan penggunaan mempunyai pengaruh terhadap penerimaan penggunaan
komputer. Adam.et.al (1992) secara empiris menemukan bahwa kemudahan
penggunaan merupakan salah satu faktor dominan penerimaan penggunaan
komputer. Goodhue (1988) membuktikan bahwa efektifitas fungsi dari sebuah
sistem salah satunya meliputi kemudahan penggunaan, sehingga sistem tersebut
dapat dengan mudah untuk diterima oleh penggunanya. Konsistensi hasil-hasil
studi sebelumnya tersebut semakin nyata mengindikasikan bahwa kemudahan
33
penggunaan TI. Kesimpulannya adalah penerimaan penggunaan TI turut
dipengaruhi oleh kemudahan penggunaan TI, maka hipotesis 2 dinyatakan :
Hipotesis 2 : Kemudahan penggunaan (ease of use) berpengaruh secara positif
terhadap penerimaan (acceptance) penggunaan SINDO.
2.8.4. Pengembangan Hipotesis Pengaruh Kepuasan Pemakai Akhir Sistem
(End User Computing Satisfaction) terhadap Penerimaan Penggunaan
SINDO.
Sistem informasi suatu organisasi dapat diandalkan apabila memiliki
kualitas yang baik dan mampu memberikan kepuasan pada pemakainya. Dengan
adanya kepuasan pemakai tersebut maka akan timbul penerimaan (acceptance)
pada sistem informasi yang dipergunakan dalam organisasi tersebut. Kepuasan
pemakai (user satisfaction) merupakan salah satu indikator dari keberhasilan
pengembangan sistem informasi (Bailey, 1983). Menurut Doll dan Torkzadeh
(1998) melakukan pengukuran terhadap kepuasan pemakai akhir sistem (End
User Computing Satisfaction) dengan mengembangkan instrumen yang terdiri
dari 5 komponen yaitu: Isi (content), Akurasi (accuracy), Bentuk (format),
Kemudahan (ease) dan Ketepatan Waktu (timeliness), yang meliputi 39 item
pernyataan. Kesimpulannya adalah penerimaan penggunaan TI turut dipengaruhi
oleh kepuasan pemakai terhadap penggunaan TI, maka hipotesis dinyatakan
sebagai berikut:
Hipotesis 3 : Isi (content) berpengaruh secara positif terhadap penerimaan
Hipotesis 4 : Akurasi (accuracy) berpengaruh secara positif terhadap
penerimaan (acceptance) penggunaan SINDO.
Hipotesis 5 : Bentuk (format) berpengaruh secara positif terhadap
penerimaan (acceptance) penggunaan SINDO.
Hipotesis 6 : Kemudahan (ease) berpengaruh secara positif terhadap
penerimaan (acceptance) penggunaan SINDO.
Hipotesis 7 : Ketepatan waktu (timeliness) berpengaruh secara positif
terhadap penerimaan (acceptance) penggunaan SINDO.
2.8.5. Kerangka Pemikiran Teoritis
Dalam penelitian ini menggabungkan 2 (dua) model sebagai kerangka
pemikiran teoritis yaitu Technology Acceptance Model (TAM) dan End User
Computing Satisfaction (EUCS) dalam lingkungan penggunaan sistem informasi
yang bersifat mandatory use. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka kerangka
pemikiran konseptual untuk pengujian Hipotesis 1 dan Hipotesis 2 yang
didasarkan pada TAM yang dikembangkan oleh Davis F.D (1989) yang kemudian
diadopsi oleh Sefan Linders (2004) mengenai penerapan TAM dalam lingkungan
mandatory system dijabarkan pada gambar 2.3.
35
Sedangkan kerangka konseptual untuk pengujian Hipotesis 3 sampai
dengan Hipotesis 7 yang terdiri dari variabel Isi (content), Akurasi (accuracy),
Bentuk (format), Kemudahan (ease) dan Ketepatan Waktu (timeliness) didasarkan
pada model Kepuasan Pemakai Akhir Sistem (End User Computing Satisfaction)
yang dikembangkan oleh Doll dan Torkzadeh (1988) dapat dijabarkan pada
gambar 2.4.
36
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di
Universitas Pendidikan Indonesia. Penelitian mulai dilaksanakan pada Bulan
Desember 2013 sampai dengan Bulan Mei 2014.
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi penelitian ini adalah Dosen di Universitas Pendidikan Indonesia.
Untuk memperoleh tanggapan dari responden, maka dari seluruh pemakai akhir
SINDO tersebut diambil beberapa sampel. Sampel adalah sebagaian dari populasi
yang karakteristiknya hendak diteliti dan dianggap bisa mewakili keseluruhan
populasi (jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya (Djarwanto PS,
1998).
Sedangkan sampling adalah suatu macam cara pengumpulan data yang
sifatnya tidak menyeluruh artinya tidak mencangkup seluruh obyek penelitian
(populasi) akan tetapi hanya sebagaian dari populasi saja yaitu hanya mencangkup
sample yang diambil dari populasi tersebut (J. Supranto, 1981). Teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling dimana
pengambilan sampel dilakukan secara acak sehingga seluruh anggota populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Simple random
37
sampel dari anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
atau tingkatan dalam anggota populasi tersebut. Secara khusus kuesioner
diberikan kepada Dosen dilingkungan Universitas Pendidikan Indonesia yang
menggunakan SINDO sehingga diharapkan dapat mewakili populasi dan
diharapkan dapat memenuhi target untuk mendapatkan sampel penelitian. Untuk
pengujian seluruh hipotesis dalam penelitian ini digunakan metode Analisis
Component Based SEM atau Partial Least Square (PLS), maka besar sampel
minimal yang direkomendasikan berkisar dari 30 sampai 100 kasus (Imam
Ghozali, 2006).
Sedangkan jumlah populasi penelitian yaitu berdasarkan dari Grafik
Penggunaan SINDO berdasarkan Universitas Semester Genap 2012/2013 adalah
sebesar 816 pemakai akhir SINDO. Dikarenakan keterbatasan waktu penelitian
dan lokasi responden maka dalam penelitian ini jumlah sampel ditentukan sebesar
100 responden.
3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang akan diperoleh merupakan data primer. Data primer akan
diperoleh dari jawaban responden dari daftar kuesioner yang dikirim maupun
disampaikan secara langsung kepada pemakai akhir SINDO.
3.4 Teknik Pengambilan Data
Untuk memperoleh data yang obyektif, valid dan dapat dipercaya, peneliti
akan menggunakan data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari