• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE RTE (ROTATING TRIO EXCHANGE) DENGAN TEKNIK PROBING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP AR- ROHMAH PUTRI “BOARDING SCHOOL” DAU MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE RTE (ROTATING TRIO EXCHANGE) DENGAN TEKNIK PROBING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP AR- ROHMAH PUTRI “BOARDING SCHOOL” DAU MALANG"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di sekolah, peranan suatu kompetensi guru dalam mengajar mata pelajaran yang diajarkannya kepada siswa sangat penting dalam menentukan prestasi belajar mengajar. (Umiarso dan Imam Gojali,2010 :226) prestasi merupakan hasil penilaian pendidikan atas pengembangan dan kemajuan siswa dalam belajar. Prestasi menunjukkan hasil dari pelaksanaan kegiatan yang diikuti siswa disekolah. Kegiatan belajar yang diikut siswa dapat diukur melalui penguasaan materi yang diajarkan guru serta nilai- nilai yang terdapat dalam kurikulum. Ada tiga aspek dari kompetensi guru, yaitu aspek personal, aspek sosial, dan aspek profesional. Kompetensi personal dan sosial seorang guru merupakan modal dasar bagi guru dalam melaksanakan tugas keguruan secara profesional. P3G Depdikbud merumuskan kompetensi profesional menjadi tiga kategori, yaitu kemampuan menguasai bahan bidang studi, kemampuan merencanakan proses belajar mengajar, dan kemampuan melaksanakan program tersebut. Moh. Uzer Usman menyebutkan salah satu dari melaksanakan program belajar tersebut adalah mengatur ruang kelas, mengelola interaksi belajar mengajar, dan menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah terlaksana (Umiarso dan Imam Gojali, 2010: 205-213).

(2)

2

that learning is fasilitated”. Oleh kaena itu menurut Garge, mengajar atau

“teaching” merupakan bagian dari pembelajaran (instruction), dimana peran guru

lebih ditekankan kepada bagaimana merencanakan atau mengaransemen berbagai sumber dan fasilitas yang tersedia untuk dimanfaatkan siswa dalam mempelajari sesuatu.

Kemudian dalam PP. No. 19 tahun 2005, pasal 19 (ayat 1) proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan pendirian sesuai dengan bakat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selanjutnya dipertegas dalam pasal 20 bahwa seseorang merencanakan proses pembelajaran meliputi tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.

Dalam Undang – Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39 ayat (1) disebutkan bahwa : “pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merancang dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil belajar, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”.

Dengan demikian, guru dituntut untuk menjadikan pembelajaran lebih mengesankan, dengan memposisikan diri sebagai fasilitator dan mendorong siswa lebih aktif di dalam pembelajaran. Dimana Dave Meier dalam Martinis Yamin (2009 :74) menyatakan bahwa belajar itu harus dilakukan dengan aktivitas, yaitu menggerakkan fisik ketika belajar, dan memanfaatkan indera sebanyak mungkin, dan membuat seluru tubuh/ fikiran terlibat dalam proses belajar.

(3)

3 (2009 : 83), Ronald menyebutkan bahwa pembelajaran yang menyita perhatian siswa dalam pembelajaran mampu mempertahankan minat belajar siswa salah satunya dengan cara mendorong siswa untuk menyumbangkan sudut pandang dan pengetahuan mereka untuk dibagiakan ke siswa yang lain.

Ursula Gyani (2009 : 92) menyatakan bahwa Ronald L. Partin juga menjelaskan guru yang sukses memberikan waktu yang cukup guna mengulas konsep- konsep dan keterampilan baru lalu mengintegrasikannya ke dalam pengetahuan siswa yang sebelumnya. Tujuan meninjau ulang adalah untuk menjelaskan, menguatkan, dan menentukan panggung bagi isi yang baru. Tantangannya adalah menjadikan ulasan itu menarik. Dan disebutkan pula salah satu opsi dari berbagai opsi yang tertulis yaitu ditengah pelajaran, guru dapat berhenti lalu menanyakan masing- masing siswa satu ide dari pelajaran yang dianggap penting. Kemudian undanglah ide- ide dari beragam anggota kelas.

Menurut Buchori dalam khibah dalam Trianto (2011 : 5 ) bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah- masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari- hari. Namun masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal saat ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Dasar (KTSP) berharap dalam pembelajaran tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori dan fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari- hari. Hal tersebut berarti pembelajaran berpusat pada siswa. Dengan demikian menuntut adanya kreativitas guru untuk lebih gigih dalam memilih metode pembelajaran yang akan dipakai. Sehingga siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran.

(4)

4 penjelasan Vygotsky bahwa penjelasan verbal sangat berkaitan dengan pemikiran. Vygotsky juga menyatakan bahwa pertimbangan dan perenungan muncul melalui dengan berbagi, terutama selama kerjasama. Karena kerja bersama membutuhkan penyediaan penjelasan, bertanya, mendengarkan, bereaksi terhadap sudut pandang orang lain, dan memberi umpan balik, pemelajar dipaksa untuk mengorganisisr ulang pemikiran mereka selaras dengan pertukaran gagasan dengan seorang rekan. Rekan juga diberi kesempatan untuk menyelidiki perbedaan dalam pengetahuan mereka sendiri versus pengetahuan orang lain dengan cara- cara yang tidak akan terjadi dalam kerja individu.

Menurut Wendy(2013 :149) Sewaktu seorang anak lebih berpengalaman dari pada rekan kerjanya, anak itu bisa membawa rekan yang kurang berpengalaman untuk memahami apa yang perlu mereka pelajari.

Bertanya merupakan bagian yang sangat penting dari mengartikulasi dan menjadikan proses belajar emplisit(Wendy,2013 :144).

Miftahul Huda (2011 :93) menjelaskan bahwa salah satu peran guru dalam proses pembelajaran adalah mengevaluasi pencapaian anggota kelompok dan memastikan semua anggota terlibat dalam proses kerja sama.

(5)

5 mencoba menanyakan suatu permasalahan baru yang mirip dengan soal yang baru dibahas kepada salah satu siswa yang ditunjuk oleh guru, ternyata siswa tersebut tidak merespon dan mengaku belum paham dengan penjelasan temannya.

Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran matematika yang dilaksanakan kelas IX SMP Ar Rohmah “ Boarding School” Malang bahwa pembelajaran matematika yang dilaksanakan masih berpusat pada aktivitas guru. Aktivitas siswa kurang mendominasi.Dan hal tersebut berdampak pada hasil belajar matematika itu sendiri.

Sedangkan Kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran matematika adalah hasil belajar yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik serta kemampuan konsep matematika siswa yang merupakan bagian dari kognitif itu sendiri. Pemahaman konsep diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan guru dalam pembelajaran. Pemahaman konsep siswa sangat penting terhadap keberhasilan siswa dalam mengerjakan soal yang dihadapinya.

Berdasarkan permasalahan yang terjadi selama pembelajaran, diperlukan upaya alternatif pemilihan metode pembelajaran yang dapat membantu untuk membuat suasana belajar yang efektif dan membuat siswa lebih aktif dalam bekerja sama antara siswa dan berusaha mengerjakan soal. Karena pembelajaran yang baik dan efektif dapat membuat aktivitas siswa dan kemampuan pemahaman konsep siswa dalam mencapai kompetensi pembelajaran yang ditentukan. Sehingga siswa mampu berbagi pengetahuan, saling bekerja sama dengan kelompok, berani mengungkapkan pendapatnya didepan kelas, dan menumbuhkan keterampilan siswa selama pembelajaran. Salah satu solusi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran adalah menggunakan metode RTE (Rotating Trio Exchange ) dengan Teknik probing.

(6)

6 bertukar anggota dengan kelompok sebelah kanan dan kirinya sehingga terbentuk satu kelompok yang beranggota baru ( Mel Silberman, 2009 :85).

Selain itu tujuan pembentukan kelompok adalah untuk membuat siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni siswa aktif mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi dengan kelompok untuk menyelesaikan permasalahan.

Beberapa hasil penelitian mengenai penerapan metode RTE (Rotating Trio Exchange ) dalam pembelajaran matematika dapat disimpulkan bahwa metode

RTE (Rotating Trio Exchange ) dapat memperbaiki aktifitas siswa (Annisah,2012) dan setelah mengkaji hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan metode RTE (Rotating Trio Exchange ) lebih terfokus dan dapat membantu siswa lebih kosentrasi dalam pembelajaran.

Sedangkan dalam pembelajaran tidak cukup dengan aktivitas siswa saja yang baik akan tetapi didalam pembelajaran siswa diharapkan paham dengan yang diajarkan. Dengan demikian siswa diharapkan memiliki pemahaman yang mendalam dengan materi yang diajarkan sehingga hasil yang diharapkan akan maksimal. Dan salah satu teknik pembelajaran yang bisa membimbing siswa dalam memahami pelajaran yaitu teknik probing.

Pengertian probing adalah penyelidikan dan pemeriksaan. Sedangkan menurut istilah probing berarti berusaha memperoleh keterangan yang lebih jelas atau lebih dalam. Pengertian probing dalam pembelajaran dikelas didiefinisikan sebagai teknik membimbing siswa menggunakan pengetahuan yang telah ada pada dirinya guna memaham gejala atau keadaan yang sedang diamati sehingga terbentuk pengetahuan baru ( David : 2009).

(7)

7 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengenai penerapan metode RTE (Rotating Trio Exchange ) dan teknik probing dengan adanya pengabungan metode dan teknik tersebut maka pembelajaran diharapkan akan lebih baik serta tujuan pembelajaran dapat tercapai. Tujuan penggabungan metode dengan teknik tersebut agar lebih memaksimalkan aktivitas siswa yang mampu menciptakan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, mengetahui kemampuan pemahaman siswa dalam menyelesaikan permasalahan sesuai dengan indikator yang telah ditentukan selama proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti akan melakukan penelitian pada IX SMP Ar Rohmah “ Boarding School” Malang, karena metode ini belum pernah diterapkan pada sekolah tersebut dan karena permasalahan yang pernah dialami oleh guru kelas dalam pembelajaran matematika kelas IX sebelumnya sehingga penerapan metode ini menjadi terobosan kedepannya. Dengan demikian penulis tertarik untuk melakukan penenilitian yang berjudul “Penerapkan Metode RTE (Rotating Trio Exchange) dengan teknik probing dalam Pembelajaran Matematika di SMP Ar-Rohmah Putri “ Boarding School” Dau Malang”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka identifikasi masalah yang didapatkan adalah:

1. Guru sering menggunakan pembelajaran konvensional hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab

2. Tidak semua siswa aktif saat pembelajaran

3. Tidak semua siswa yang melakukan aktivitas diskusi 4. Siswa kurang berani mengungkapkan pendapat 1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka rumusan masalah penelitian adalah:

(8)

8 2. Bagaimana aktivitas guru dan siswa dalam penerapan metode RTE (Rotating Trio Exchange) dengan teknik probing dalam pembelajaran Matematika di SMP Ar-Rohmah Putri “ Boarding School” Dau Malang? 3. Bagaimana ketuntasan belajar siswa melalui penerapan metode RTE

(Rotating Trio Exchange) dengan teknik probing dalam pembelajaran Matematika di SMP Ar-Rohmah Putri “ Boarding School” Dau Malang? 1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini diberikan batasan pada hal-hal sebagai berikut:

1. Penelitian ini diterapkan di kelas IX SMP Ar-Rohmah Putri “ Boarding School” Dau Malang

2. Materi yang disampaikan dalam penelitian ini adalah kesebangunan dan kekongruenan pada Kompetensi Dasar 1.2 Mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen.

3. Aktivitas belajar siswa yang akan diamati dalam penelitian ini adalah visual activities, oral activities,listening activities dan writing activities.

4. ketuntasan belajar siswa setelah pembelajaran materi kesebangunanan dan kekongruenan segitiga Kompetensi Dasar 1.2 Mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga sebangun dan kongruen.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan:

1. Penerapkan Metode RTE (Rotating Trio Exchange) dengan teknik probing dalam Pembelajaran Matematika di SMP Ar-Rohmah Putri “ Boarding School” Dau Malang.

(9)

9 3. Ketuntasan belajar siswa melalui penerapan metode RTE (Rotating Trio Exchange) dengan teknik probing dalam pembelajaran Matematika di

SMP Ar-Rohmah Putri “ Boarding School” Dau Malang. 1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Guru

Sebagai bahan pertimbangan guru untuk dapat menerapkan metode RTE (Rotating Trio Exchange) dengan teknik probing dalam Pembelajaran Matematika kedepannya.

2. Siswa

Sebagai variasi dalam belajar siswa dan untuk memperoleh suasana belajar yang baru serta melatih siswa untuk bekerjasama dengan teman sekelasnya. 3. Peneliti

Menambah pemahaman, wawasan dan pengalaman dalam melaksanakan proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan bekal untuk menjadi guru. 1.7 Definisi Istilah

Adapun definisi istilah yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut: 1. Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa,

baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung, yaitu menggunakan berbagai media pembelajaran

2. Metode RTE (Rotating Trio Exchange ) merupakan salah satu satu metode yang mendorong siswa untuk dapat berfikir bersama dalam kelompok, mengutamakan kerja sama dalam kelompok dan berani menyampaikan secara mandiri, kelompok tersebut terdiri dari tiga orang anggota saling menukar pendapat terhadap 1 materi atau persoalan tertentu dan keanggotaannya akan bertukar anggota dengan kelompok sebelah kanan dan kirinya sehingga terbentuk satu kelompok yang beranggota baru

(10)

10 pengetahuan yang telah ada pada dirinya guna memaham gejala atau keadaan yang sedang diamati sehingga terbentuk pengetahuan baru

(11)

i

LAPORAN TUGAS AKHIR

Topik Tugas Akhir: Penelitian Pendidikan Matematika

PENERAPAN METODE RTE (ROTATING TRIO EXCHANGE) DENGAN TEKNIK PROBING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP

AR- ROHMAH PUTRI “BOARDING SCHOOLDAU MALANG

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang sebagai Salah Satu Prasyarat untuk Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Matematika

Oleh :

SUSTRIKA PERDANAWATI NIM: 09320018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(12)
(13)
(14)
(15)

v MOTTO

“Sebelum memanusiakan orang lain, manusiakanlah dirikita.”

(16)

vi

PERSEMBAHAN

Rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan Rahmat-Nya, nikmat-Nya dan hidayah-nikmat-Nya dan Rosulullah SAW yang memberikan petunjuk ke jalan terang dan benar sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Saya persembahkan skripsi ini untuk:

1. Ibunda dan Ayahanda yang saya sayangi, yang telah menjadi orang tua yang terbaik untuk saya dan mendoakan saya dimanapun dan kapanpun.

2. Adik saya tersayang, Fitriya Dini Febriyanti yang menemani di rumah.

3. Calon suami saya, Soffan Ma’ruf yang memberikan semangat dan meyakinkan saya dalam segala hal.

4. Sahabat-sahabat saya, Rika, Aska, Ika, Ully, Marliani dan Zahro yang menemani di Malang.

(17)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah Swt. yang Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Penerapkan Metode Rotating Trio Excange (RTE) dengan teknik probing dalam Pembelajaran Matematika di SMP Ar Rohmah “ Boarding School” Dau Malang”. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Saw., keluarga, dan para sahabatnya.

Tugas Akhir ini merupakan hasil penelitian menggunakan jenis penelitian deskriptif, menggambarkan bagaimanapenerapan pembelajaran matematika dan mendeskripsikan aktivitas serta hasil belajar siswa setelah menggunakan metode Rotating Trio Excange (RTE)dengan teknik probing di SMP Ar Rohmah “

Boarding School” Dau Malang.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini dapat selesai berkat bimbingan, bantuan dan motivasi dari banyak pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan hati penulis mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Hendarto C.,Drs.,M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan mempermudah kepada penulis sehingga terselesaikan skripsi ini.

2. Dr. Siti Inganah, M.M, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis sehingga terselesaikan skripsi ini.

Semoga Allah Swt. Membalas kebaikan dengan limpahan Rahmat dan hidayah-Nya.

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Namun demikian tidak ada manusia yang sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk menjadikan skripsi ini lebih sempurna.

Malang,

(18)

viii DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Halaman Pernyataan Keaslian... iv

Halaman Motto ... v

Halaman Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABLE ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

DAFTAR PUSTAKA ... xiv

BAB I PENDALUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Indentifikasi Masalah ... 7

1.3Rumusan Masalah ... 8

1.4Batasan Masalah... 8

1.5Tujuan Penelitian ... 8

1.6Manfaat Penelitian ... 9

1.7Definisi Istilah ... 9

BAB IITINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Pembelajaran Matematika ... 11

2.1.1 Pengertian Pembelajaran ... 11

2.1.2 Pengertian Matematika ... 12

2.1.3Pembelajaran Matematika ... 13

2.1.4 TujuanPembelajaranMatematika... 13

2.2 Hasil Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi ... 13

2.2.1 Pengertian Hasil Belajar ... 13

2.2.2 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 14

2.3 KetuntasanBelajar ... 16

2.4 Metode Rotating Trio Exchange (RTE) ... 16

2.4.1 Pengertian Rotating Trio Exchange (RTE) ... 16

2.4.2 KarakteristikMetodeRotating Trio Exchange (RTE) ... 17

2.4.3 Langkah-langkah MetodeRotating Trio Exchange (RTE) ... 18

2.4.4Kelebihan dan KekuranganMetode Rotating Trio Exchange(RTE) ... 20

2.5 TeknikProbing... 21

2.5.1Pengertian TeknikProbing ... 21

2.5.2 KarakteristikTeknikProbing ... 21

2.5.3 Langkah- LangkahTeknikProbing ... 22

(19)

ix

Rotating TrioExchange (RTE) dan Teknik Probing ... 25

2.7 Aktivitas Guru danSiswa... 27

2.7.1 AktivitasGuru ... 27

2.7.2 AktivitasSiswa... 28

2.7.2.1 PengertianAktivitasSiswa ... 28

2.7.2.2 Jenis- JenisAktivitasBelajar ... 28

2.7.2.3 IndikatorPenilaianAktivitasSiswa ... 30

2.7.2.4 ManfaatAktivitasSiswadalamPembelajaran ... 32

BAB III METODE PENELITIAN34 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian... 34

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

3.3 Subjek dab ObjekPenelitian ... 34

3.4 ProsedurPenelitian... 35

3.5 MetodePengumpulanData ... 37

3.5.1 Observasi ... 37

3.5.1.1 ObservasiAktivitasSiswa... 38

3.5.1.2 ObservasiAktivitasGuru ... 41

3.5.2 Dokumentasi ... 46

3.5.3 TesuntukKetuntasanBelajar ... 46

3.6 Analisis Data ... 47

3.6.1 Analisis Aktivitas Siswa dan Guru ... 47

3.6.2 AnalisisKetuntasanBelajarSiswa... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1Penerapan Metode RTE (Rotating Trio Exchange) dengan TeknikProbing ... 50

4.1.1 Pertemuan Pertama ... 51

4.1.2 Pertemuan Kedua ... 56

4.1.3 Pertemuan Ketiga ... 60

4.2Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode RTE (Rotating Trio Exchange) dengan Teknik Probing ... 62

4.2.1 Aktivitas Guru dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode RTE (Rotating Trio Exchange) dengan Teknik Probing ... 63

4.2.2 Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode RTE (Rotating Trio Exchange) dengan Teknik Probing ... 67

4.2.3 Hasil Belajar Siswa Menggunakan Metode RTE (Rotating Trio Exchange) dengan Teknik Probing ... 73

4.3 Pembahasan Penelitian ... 75

4.3.1 Pembelajaran Matematika Menggunakan Metode RTE (Rotating Trio Exchange) dengan Teknik Probing ... 75

(20)

x

4.3.3Aktivitas Siswa dalam Kegiatan PembelajaranMatematika Menggunakan Metode RTE(Rotating Trio Exchange)

dengan Teknik Probing ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79

5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 80

(21)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 SintakPembelajarandenganMetode Rotating Trio

Exchange (RTE) ... 19

Tabel 2.2SintakPembelajarandenganMenggunakanProbing... 23

Tabel 2.3Langkah- Langkah RTE danProbing ... 25

Tabel 2.4Indikator Aktivitas ... 31

Tabel 2.4Indikator AktivitasBelajar ... 32

Tabel 3.1PengamatanAktivitasBelajar ... 38

Tabel 3.2Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 39

Tabel 3.3Rubrik penilaian aktivitassiswa ... 39

Tabel 3.4Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 42

Tabel 3.5Rubrik penilaian aktivitas Guru ... 45

Tabel 3.6Kriteria Aktivitas Siswa dan Guru ... 48

Tabel 4.1Hasil Rekapan Observasi Aktivitas Guru ... 64

Tabel 4.2 Rekapan Hasil Aktivitas Siswa ... 70

(22)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Guru Menyampaikan Materi Secara Garis Besar ... 52

Gambar 4.2 Siswa Belajar Kelompok ... 54

Gambar 4.3 Situasi Saat Siswa Mengerjakan Kuis ... 56

Gambar 4.5 Guru Memberikan PujianKepadaSiswa yang Mendapatkan NilaiKuisTerbaik ... 57

Gambar 4.6 Siswa yang Ditunjuk Mempresentasikan Hasil diskusi ... 59

Gambar 4.7Guru MembagikanSoalKuis ... 61

(23)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran1 SuratPernyataandariSekolah ... 79

Lampiran 2RPP ... 80

Lampiran 3 Materi... 98

Lampiran 4 LembarSoal Rotating ... 103

Lampiran 5 LembarSoalKuis ... 113

Lampiran 6 Tabel 3.4 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 118

Lampiran 7 Table 3.5 Rubrik penilaian aktivitas guru ... 120

Lampiran 8 HasilObservasiAktivitas Guru ... 126

Lampiran 9 Tabel3.2 Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 130

Lampiran 10 Tabel 3.3 Rubrik penilaian aktivitas siswa ... 132

Lampiran 11 Data Tes Hasil ObservasiAktivitasSiswa ... 136

Lampiran 12 Tabel 4.4 Data Tes Hasil ObservasiAktivitasSiswa ... 140

(24)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

David A. Jacobsen, Paul Eggen, dan Donald Kauchak. 2009. Methods for Teaching : Metode – Metode Pengajaran Meningkatkan Belajar Siswa TK- SMA. Achmad Fawaid dan Khoirul Anam. 2009. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Hasanah, Anisah. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE) pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar di SMP Negeri Satu Atap Merjosari. Skripsi S1 Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Hamiyah, Nur dan Mohammad Juhar. 2014. Strategi Belajar- Mengajar di Kelas. Jakarta : Prestasi Pustaka.

Hamalik, Oemar.2009. proses belajar mengajar.jakarta : bumi aksara.

Hayuningtyas, Ratih Ajeng Dewanti. 2011. Penggunaan Teknik Probing dalam Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Alat Peraga Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Malang. Skripsi S1 Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Hartono, Rudi. 2013. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid. Jogjakarta : Diva Press

Heruman. 2013. Model Pembelajaran Matematika. Bandung : Rosda.

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Huda, Miftahul. 2013. Model- Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Kuswana, Wowo Sunaryo. 2012. Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam Berfikir. Bandung : Rosda.

Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung : Rosda.

Melvin L. Silberman, Terbitan Allyn and Boston. 1996. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Terjemahan oleh Sarjuli, Adzfar, Ammar, Sutrisno, Zainal Arifin Ahmad, dan Muqowim. 2002. Yogyakarta : Insan Madani. Melvin L. Silberman, Terbitan Allyn and Boston. 1996. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Terjemahan oleh Raisul Muttaqien. 2009. Bandung : Nuansa Moleong, L. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja

(25)

xv

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogjakarta : Pustaka Belajar.

Riyanto, Novia Yolanda. 2014. Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematika Siswa pada Penerapan Metode Talking Stick dengan Probing Prompting di SMA Panjura Malang. Skripsi S1 Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Ronald L. Partin penerjemah Ursula Gyani. 2009. Kiat Nyaman Mengajar di Dalam Kelas Jilid 1 Edisi Kedua.Jakarta : Indeks.

Rusman. 2012. Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua. Jakarta :Rajagrafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencan.

Solihatin, Etin dan Raharjo.2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.

Sugiyanto. 2010. Model- Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Yuma Pustaka dan FKIP UMS.

Sunhaji. 2009. Strategi Pembelajaran, Konsep Dasar, Metode, dan Aplikasi dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta : Grafindo Litera Media.

Suparman, Atwi. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta : Erlangga.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Thobrani, Muhammad dan Arif Mustofa. 2011. Belajar & Pembelajaran : Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif : Konsep, Landasan, dan Implementasi pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana.

Ulum, Mutammimul. 2012. Implementasi Model Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE) dalam Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar pada Siswa Kelas VIII-C SMP Muhammadiyah 8 Batu. Skripsi S1 Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Malang.

Umiarso dan Imam Gojali. 2010. Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan. Jojjakarta : IRCiSoD.

(26)

xvi

Wendy L. Ostroff. 2012. Memahami Cara Anak- anak Belajar. Terjemahan oleh B. Sendra Tanuwidjaja. Jakarta : Indeks.

Gambar

Gambar 4.8 Situasi Kelas Saat Siswa Mengerjakan Tes.............................. 62

Referensi

Dokumen terkait

Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk

Sertifikat Kontrol Veteriner (NKV): adalah bukti tertulis yang sah telah dipenuhinya persyaratan higiene sanitasi sebagai kelayakan dasar jaminan keamanan pangan asal hewan pada1.

jika anda mempunyai lebih dari 1 network card, anda perlu memilih ethernet card yang utama.. Masukkan

Field Ground Truthing Data Collector is one of the four key components of the NASA funded ICCaRS project, being developed in Southeast Michigan. The ICCaRS ground truthing

terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada materi ekosistem yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dan diajarkan menggunakan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1) Prestasi belajar matematika siswa yang

Pengujian hipotesis 1 merupakan pengujian untuk melihat perbedaan abnormal return sebelum dan abnormal return sesudah pengumuman deviden yang berdampak pada reaksi

Hasil berikut memperlihatkan pengaruh dari variasi massa abu, suhu dan waktu ekstraksi terhadap konsentrasi alkali yang dihasilkan dari ekstraksi abu kulit buah kelapa