Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Buku Wajib :
Akuntansi Syariah di Indonesia Edisi 4,2015 Pengarang : Sri Nurhayati-Wasilah, Penerbit Salemba Empat.
Buku Lainnya :
o Pokok-Pokok Pikiran Akuntansi Islam, Cet-ke 1,2001, Pengarang Dr. Husein Syahatah,
Penerbit: Akbar Media Eka Sarana
o Akuntansi Islam,Cet ke-4, 2004. Pengarang: Dr. Sofyan Syafri Harahap, Penerbit: Bumi Aksara.
o Dewan Standar Akuntansi Syariah, Pernyataan Standar Akuntansi Syariah, Ikatan Akuntan
Indonesia, 2011
1. Introductioan – Sejarah, Teori dan Sumber
hukum Akuntansi syariah.
2. Sistem keuangan Syariah
3. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan.
4. Akuntansi untuk Akad Mudharabah
5. Akuntansi untuk Akad Musyarakah
6. Akuntansi untuk Akad Murabahah
7. Akuntansi untuk Akad Salam
8. Akuntansi untuk Akad Istishna’
9. Akuntansi untuk akad Ijarah
10. Akuntansi Akad-akad Lainnya
11. Isu Kontemporer
-
Formatif : 30 %
UTS
:30 %
UAS
:40 %
Jumlah Tatap Muka : 16 Kali
INTRODUCTION
Sejarah Akuntansi
Akuntansi merupakan salah satu bentuk profesi
tertua. Dari sejak jaman prasejarah, keluarga memiliki perhitungan tersendiri untuk mencatat makanan dan pakaian yang harus mereka persiapkan dan mereka gunakan pada saat musim dingin. Ketika masyarakat mulai mengenal adanya
“perdagangan”, maka pada saat yang sama mereka telah mengenal konsep nilai (value) dan mulai mengenal sistem moneter (monetary system).
Sejarah Akuntansi
menurut Peragallo, penulis double entry pertama kali adalah seorang pedagang yang bernama Benedetto Cotrugli dalam buku Della Mercatua e del Mercate Perfetto 1458 namun baru diterbitkan pada tahun 1573.
ilmu akuntansi diperkenalkan pada zaman feodalisme
barat. Namun, setelah dilakukan penelitian sejarah dan arkeologi ternyata banyak data yang membuktikan bahwa jauh sebelum penulisan ini sudah dikenal akuntansi.
Perlu diingat bahwa matematika dan sistem angka
Kontribusi Islam
Para ilmuwan muslim sendiri telah memberikan kontribusi yang besar terutama adanya penemuan angka nol dan konsep perhitungan desimal. Dari pengenalan angka Arab inilah teknik tata buku berpasangan di Eropa itu sendiri dimulai pada tahun 1135 M di Palermo, Sicily, Italy yang menunjukkan dominasi pengaruh pencatatan pembukuan Arab.
Mengingat orang-orang Eropa mengerti aljabar dengan menerjemahkan tulisan dari bangsa Arab, tidak mustahil bahwa bangsa Arab-lah yang pertama kali melakukan
bookkeeping (Heaps 1895).
Perkembangan Akuntansi
zaman Rasulullah
Islam yang berkembang di Madinah dan Makkah
berjalan seiring dengan perkembangan pendeklarasian sebuah negara di Madinah (tahun 622 M atau bertepatan dengan tahun 1 Hijriyah).
Dengan Rasul (Muhammad SAW) sebagai seorang
Perkembangan akuntansi
zaman Rasulullah
Pendirian
Baitul Maal
pada awal abad 7.
Pengelolaan baitul maal masih sederhana
Nabi
telah
menunjuk
petugas
qadi
,
ditambah para sekretaris dan pencatat
administrasi pemerintahan.
Perkembangan akuntansi
zaman Khulafaur Rasyidin
Hingga pemerintahan Abu Bakar, pengelolaan Baitul Maal masih sangat fleksibel dimana penerimaan dan pengeluaran dilakukan secara seimbang sehingga hampir tidak pernah ada sisa.
Perubahan yang cukup signifikan dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab melalui perubahan sistem administrasi. Pada masa ini pula telah dikenal istilah Diwan yang pertama kali diperkenalkan oleh Sa’ad bin Abi Waqqas (636 M).
Perkembangan akuntansi
zaman Khulafaur Rasyidin
Pada Diwan yang dibentuk oleh khalifah Umar terdapat 14 departemen dan 17 kelompok, dimana pembagian departemen tersebut menunjukkan adanya pembagian tugas dalam sistem keuangan dan pelaporan keuangan yang baik. Pada masa itu istilah awal pembukuan dikenal dengan Jarridah atau menjadi istlah Journal dalam bahasa Inggris yang berarti berita. Di Venice istilah ini dikenal dengan sebutan zournal.
Perkembangan akuntansi
zaman Khulafaur Rasyidin
MUHTASIB
Muhtasib adalah orang yang bertanggung jawab atas lembaga Al Hisba. Muhtasib bisa juga menyangkut pengawasan pasar yang bertanggung jawab tidak hanya menyangkut masalah ibadah.
Ibnu Taimiyah menyatakan bahwa muhtasib adalah kewajiban publik. Muhtasib ini bertugas menjelaskan berbagai tindakan yang tidak pantas dilakukan dalam berbagai bidang kehidupan. Alhisbah tidak bertanggung jawab kepada eksekutif. Termasuk tugas muhtasib adalah mengawasi orang yang tidak shalat, yang tidak puasa, mereka yang memiliki sifat benci, berbohong, melakukan penipuan, mengurangi timbangan, praktek kecurangan dalam industri, perdagangan, agama dan sebagainya.(Shiddiqi,1982).
Muhtasib memiliki kekuasaan yang luas, termasuk pengawasan harta, kepentingan sosial, pelaksanaan ibadah pribadi, dan pemeriksaaan transaksi bisnis. Akram Khan memberikan 3 (tiga) kewajiban muhtasib ini:
Pelaksanaan hak Allah termasuk kegiataan ibadah: semua jenis shalat, pemeliharaan masjid.
Pelaksanaan hak-hak masyarakat: perilaku di pasar, kebenaran timbangan, kejujuran bisnis.
Fungsi muhtasib
Fungsi muhtasib bukan di bidang moral dan agama, tetapi di bidang pelayanan umum (public services)
Prosedur Akuntansi Islam
Transaksi harus dicatat.
Transaksi harus dikelompokkan berdasar
kan
nature
.
Penerimaan akan dicatat di sisi sebelah
kanan dan pengeluaran dicatat di sebelah
kiri. Sumber-sumber penerimaan harus
dijelaskan dan dicatat.
Pembayaran harus dicatat dan diberikan
penjelasan yang memadai di sisi kiri
halaman.
Prosedur akuntansi Islam
Tidak diberikan jarak penulisan di sisi sebelah kiri,
dan harus diberi garis penutup (Attarkeen).
Koreksi atas transaksi yang telah dicatat tidak
boleh dengan cara menghapus atau menulis ulang. Jika Al Kateb melakukan kesalahan maka harus mengganti.
Jika akun telah ditutup, maka akan diberi tanda
tentang hal tersebut.
Seluruh transaksi yang dicatat dibuku jurnal (Al
Jaridah) akan dipindahkan pada buku khusus berdasarkan pengelompokan transaksi.
Orang yang melakukan pencatatan untuk
Prosedur akuntansi Islam
Saldo (disebut Al Haseel) diperoleh dari selisih.
Laporan harus disusun setiap bulan dan setiap tahun.
Laporan harus cukup detail dan memuat informasi yang penting.
Pada setiap akhir tahun, laporan yang disampaikan
oleh Al Kateb harus menjelaskan seluruh informasi secara terinci barang dan dana yang berada dibawah wewenangnya.
Istilah Akuntansi Islam
Al-Jaridah merupakan buku untuk mencatat transaksi yang dalam bahasa Arab berarti koran atau jurnal. dengan beberapa bentuk jurnal khusus, seperti:
Jaridah Al-Kharaj: digunakan untuk berbagai jenis zakat seperti pendapatan yang berasal dari tanah, tanaman dan binatang ternak.
Jaridah Annafakat, digunakan untuk mencatat jurnal pengeluaran.
Jaridah Al Mal, digunakan untuk mencatat jurnal pendanaan yang berasal dari penerimaan dan pengeluaran zakat
Istilah akuntansi Islam
Daftar Al Yaumiah
(Buku Harian/Persia
dikenal dengan nama:
Ruznamah
)
Bentuk umum dari Daftar diantaranya
adalah:
1. Daftar Attawjihat:
buku yang digunakan
untuk
mencatat
anggaran
pembelanjaan.
Baik
berbentuk
Mukarriyah
(anggaran
operasional) dan
Itlakiyah
(anggaran untuk
pos diskresi dari raja).
2.
Daftar
Attahwilat:
buku
yang
untuk
Bentuk laporan keuangan Islam
Al Khitmah merupakan laporan yang dibuat setiap akhir bulan yang menunjukkan total penerimaan dan pengeluaran. Al Khitmah dalam bahasa arab berarti: lengkap atau akhir, dan dapat juga disiapkan untuk akhir tahun.
Al Khitmah Al Jameeah: merupakan laporan yang
disiapkan oleh Al Khateb tahunan
Bentuk perhitungan dan laporan zakat akan dikelompokkan pada laporan keuangan terbagi dalam 3 kelompok, yaitu:
Ar-Raj Minal Mal (yang dapat tertagih)
Ar-Munkasir Minal Mal (Piutang tidak dapat tertagih) dan
Al Muta’adhir Wal Mutahayyer wal Muta’akkid
Hubungan Akuntansi Modern
dan Akuntansi Islam
Luca Paciolli adalah ilmuwan & pengajar di beberapa universitas Italia. Beliau telah banyak membaca banyak buku termasuk buku yang telah diterjemahkan. Banyak buku arab diterjemahkan sejak tahun 1202M.
Leonardo Fibonacci of Pisa dengan judul Liber Abacci, Verba Filiorum dan Epistola de proportitione et proportionalitate. Pisa banyak belajar mengenai angka dan bahasa Arab. Sehingga didalam bukunya disebutkan bahwa ia menyarankan dan menerangkan manfaat mengenai angka Arab termasuk dalam pencatatan transaksi.
Pengertian Akuntansi
Pengertian Syariah
Pengertian Akuntansi
Syariah
Sumber Hukum Islam
Al Quran merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui utusan Allah malaikat Jibril AS, untuk digunakan sebagai pedoman hidup bagi manusia dalam menggapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Sumber Hukum Islam
Ijma’ yaitu kesepakatan para mujtahid dalam suatu masa
setelah wafatnya Rasulullah SAW, terhadap hukum syara yang bersifat praktis a aliy , dan merupakan sumber hukum Islam ketiga setelah Al-Qur a dan As-Sunnah
Qiyas yaitu suatu proses penyingkapan kesamaan hukum suatu kasus yang tidak disebutkan dalam suatu nash baik di Al-Qur a da As-Sunnah dengan suatu hukum yang
Ayat-ayat Al-Quran,Hadits Nabi, dan Pernyataan Ulama Fiqih yang berkaitan dengan akuntansi :
1. Firman Allah dalam Surah Al-Baqarah : 282 “ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya, dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar……….……..”
2. Sabda Rosulullah saw,“yang pertama dihisab di hari kiamat nanti ialah sholat, maka jika sholat itu dikerjakan benar, benarlah semua perbuatannya; tetapi jika shalat itu rusak,rusaklah semua perbuatannya”
(HR.Thabrani).
3. Umar ibnul-khatab ra berkata,”Hisablah dirimu sendiri sebelum kamu dihisab, dan timbanglah amalanmu sebelum kamu ditimbang, dan bersiaplah untuk menghadapinya hari dima semua amal perbuatan dibeberkan”.
4. Imam Syafi’I berkata,” Siapa yang mempelajari hisab atau perhutungan, luaslah pikirannya ”.
5. Berkata Ibnu Abdin “ Catatan atau pembukuan seorang agen (makelar) dan kasir bisa menjadi bukti berdasarkan kebiasaan
yang berlaku. Kalau si pembeli atau kasir maupun makelar itu
KONSEP DASAR SYARIAH
SELAIN YANG DILARANG TERSEBUT BOLEH DILAKUKAN
ISLAM
AQIDAH SYARIAH AKHLAK
1. Hubungan Manusia dengan Allah SWT Kaidah Fiqh :
“ SEMUA DILARANG, KECUALI YANG
TELAH
DIPERINTAHKAN “ .
2. Hubungan Manusia dengan Manusia Kaidah Fiqh :
KONSEP DASAR SYARIAH
PENYEBAB DILARANG NYA TRANSAKSI SYARIAH
HARAM ZAT NYA HARAM SELAIN ZAT NYA TIDAK SAH AKAD NYA
1. Melanggar prinsip saling rela (tadlis).
2. Melanggar prinsip tidak saling menzalimi (ketidakadilan) : a. Gharar : tidak jelas, tidak
dimiliki dll
b. Riba : tambahan.
c. Maisir :spekulasi (untung-untungan)
d. Rekayasa Pasar :
- Supply (penimbunan)
- Demand (permintaan palsu). e. Bathil (tidak halal). MAKANAN
HARAM MINUMAN
HARAM
1. Rukun dan Syarat nya tidak terpenuhi.
2. Two in One (satu transaksi
memiliki dua akad sekaligus), tidak jelas
akad
mana yang digunakan). 3. Taaluq (bai al inah) :
Alasan diperlukan Akt.
Syariah
suatu tuntutan atas pelaksanaan
syari’ah
kebutuhan akibat pesatnya
PERSAMAAN KAIDAH AKUNTANSI SYARIAH & AKUNTANSI KONVENSIONAL
Prinsip pemisahan jaminan keuangan dengan prinsip unit ekonomi.
Prinsip penahunan (hauliyah) dengan prinsip periode
waktu atau tahun pembukuan keuangan.
Prinsip pembukuan langsung dengan pencatatan bertanggal.
Prinsip kesaksian dalam pembukuan dengan prinsip
penentuan barang.
Prinsip perbandingan (muqabalah) dengan prinsip perbandingan income dengan cost (biaya).
Prinsip kontinuitas (istimrariah) dengan kesinambungan
perusahaan.
PERBEDAAN AKUNTANSI SYARIAH & AKUNTANSI KONVENSIONAL
AKUNTANSI KONVENSIONAL AKUNTANSI SYARIAH
Konsep modal pokok (capital) belum ditentukan, sehingga cara menentukan nilai/harga untuk melindungi modal pokok sering berbeda pendapat
Modal terbagi 2, yakni modal tetap (aktiva tetap) dan modal yg
beredar (aktiva lancar)
Mempraktekkan teori pencadangan & ketelitian dari menanggung semua kerugian dalam perhitungan
Mengeyampingkan laba yg bersifat mungkin
Menerapkan prinsip laba universal, mencakup laba dagang, modal pokok, transaksi, juga uang dari sumber yg haram
Laba hanya ada ketika adanya jual beli
Konsep modal pokok dalam islam berdasarkan nilai tukar yang berlaku, dengan tujuan melindungi modal pokok dari segi kemampuan produksi di masa yg akan datang dlm ruang lingkup perusahaan yg kontinuitas
Barang-barang pokok dibagi menjadi harta berupa uang (cash) dan harta berupa barang (stock), dst barang dibagi menjadi barang milik dan barang dagang
Mata uang (emas, perak, dll) bukan tujuan segalanya, melainkan hanya sebagai perantara utk pengukuran & penentuan nilai/harga (sebagai sumber harga/nilai)
Penentuan nilai dan harga berdasarkan nilai tukar yg berlaku
Membentuk cadangan untuk kemungkinan bahaya dan resiko
Membedakan laba dari aktivitas pokok dan laba yg berasal dari capital/modal pokok dengan yang berasal dari transaksi dan wajib menjelaskan pendapatan dari sumber yang haram jika ada, serta berusaha menghindari & menyalurkan pada tempat-tempat yg tlh ditentukan oleh para ulama fiqh
Laba dari sumber yang haram tidak boleh dibagi untuk mitra usaha/dicampurkan pada pokok modal
Laba akan ada ketika adanya perkembangan dan