• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perilaku Ibu Primipara dalam Pemberian ASI Kolostrum di RSUP Haji Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perilaku Ibu Primipara dalam Pemberian ASI Kolostrum di RSUP Haji Adam Malik Medan"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PERILAKU IBU PRIMIPARA DALAM PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

OLEH

SRI HARTATI 091101060

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur, hormat, dan kemuliaan penulis panjatkan hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menyertai penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perilaku Ibu Primipara dalam Pemberian ASI Kolostrum di RSUP Haji Adam Malik Medan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan pendidikan dan mencapai gelar sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

Penyusunan skripsi ini telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes sebagai Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara dan Erniyati, S.Kp, MNS sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Siti Saidah Nasution, S.Kp, M.Kep, Sp. Mat sebagai dosen pembimbing skripsi penulis yang telah meluangkan waktu dan memberikan arahan dan bimbingan serta kritik yang bermanfaat selama penyusunan skripsi ini

3. Ibu Farida Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen penguji I dan Ibu Reni

Asmara Ariga, S.Kp,MARS selaku dosen penguji II dalam sidang skripsi ini.

4. Ibu Nur Asiah S.Kep, Ns, yang telah bersedia memvalidasi instrumen

(3)

5. Terima kasih kepada Ayahanda R.Situmeang, dan Ibunda S. Pasaribu

tercinta yang selalu mendoakan, menyayangiku, dan memberikan dukungan baik moril maupun materil, serta senantiasa memberikan yang terbaik untukku. Terimakasih juga kuucapkan untuk abangku Rolando Situmeang, Roberto Situmeang, Richardo situmeang yang telah memotivasiku dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Terima kasih kepada pihak RSUP Haji Adam Malik Medan yang telah memberikan izin dan membantu dalam proses pengambilan data pada saat penelitian.

7. Terima kasih buat sahabat- sahabatku ( nova, gege, del, trin, munthe, sui, titin, nike) yang memberikan semangat dan doa serta yang selalu mendukungku dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Para responden yang telah bersedia berpartisipasi selama proses penelitian

berlangsung dan setiap anggota keluarga yang bersedia membantu dalam memberikan informasi tentang pasien

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa dan penuh kasih melimpahkan berkat karunia-Nya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat nantinya untuk pengembangan ilmu pengetahuan, terkhusus ilmu keperawatan.

Medan, Juli 2013

(4)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar- --- i

Daftar Isi . --- iv

Daftar Skema- --- vi

Daftar Tabel- --- vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang --- 1

1.2 Tujuan Penelitian 1.2.1 Tujuan Umum --- 5

1.2.2 Tujuan Khusus --- 5

1.3 Pertanyaan Penelitian --- --- 5

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1. Bagi Peneliti- --- 6

1.4.2. Bagi Tenaga Kesehatan- --- 6

1.4.3. Bagi Klien atau Masyarakat- --- 6

1.4.4. Bagi Pendidikan- --- 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Perilaku 2.1.1 Pengertian- --- 7

2.1.2 Domain Perilaku --- 8

2.1.3 Faktor yang mempengaruhi perilaku- --- 8

2.2. ASI 2.2.1 Pengertian ASI - --- 13

2.3 Kolostrum 2.3.1 Pengertian - --- 14

2.3.2 Manfaat ASI Kolostrum- --- 15

2.3.3 Komposisi Kolostrum- --- 15

2.3.4 Pembentukan ASI Kolostrum --- --- 16

2.4 Ibu Primipara --- 16

BAB III KERANGKA PENELITIAN 3.1. Kerangka Konsep --- 18

3.2 Definisi Operasional- --- 19

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian - --- 21

4.2 Populasi, sampel penelitian dan teknik sampling 4.2.1 Populasi- --- 21

4.2.2 Sampel- --- 21

4.2.3 Teknik Sampling- --- 22

4.3 Lokasi Penelitian dan waktu penelitian 4.3.1 Lokasi penelitian - --- 22

4.3.2 Waktu penelitian- --- 23

4.4 Pertimbangan etik penelitian- --- 23

4.5 Instrumen penelitian, pengukuran reabilitas, Validitas dan rencana pengumpulan data 4.5.1 Instrument Penelitian- --- 24

4.5.2 Validitas Instrumen- --- 25

(5)

4.5.4 Pengumpulan data- --- 26 4.6 Aspek Penilaian

4.6.1 Aspek pengukuran pengetahuan- --- 27 4.6.2 Aspek pengukuran sikap- --- 27 4.6.3 Aspek pengukuran tindakan- --- 29 4.7 Pengolahan dan Analisis data

4.7.1 Pengolahan data--- 29 4.7.2 Analisa Data- --- 29 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil penelitian --- 31 5.1.1 Deskripsi Karakteristik responden --- 31 5.1.2 Pengetahuan Ibu Primipara dalam pemberian ASI kolostrum --- 32 5.1.3 Sikap ibu Primipara dalam pemberian ASI kolostrum --- 33 5.1.4 Tindakan ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum --- 33 5.1.5 Perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum- --- 34 5.2 Pembahasan

5.2.1 Perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum --- 34 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan --- 41 6.2 Saran --- 42 6.3 Keterbatasan Penelitian --- 43 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(6)

DAFTAR SKEMA

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Definisi Operasional Perilaku Ibu Primipara dalam Pemberian ASI

Kolostrum --- 20 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Primipara dalam pemberian ASI

Kolostrum di RSUP H. Adam Malik --- 31 Tabel 5.2Distribusi frekuensi dan persentase hasil pengetauan ibu primipara

dalam pemberian ASI kolostrum--- 32 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase hasil sikap ibu primipara dalam

pemberian ASI kolostrum --- 33 Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dan persentase hasil tindakan ibu primipara dalam

pemberian ASI kolostrum --- 33 Tabel 5.5 Distribusi frekuensi dan persentase hasil perilaku ibu primipara dalam

pemberian ASI kolostrum --- 34

(8)
(9)

Judul : Perilaku Ibu primipara dalam Pemberian ASI kolostrum di RSUP H. Adam Malik Medan Nama : Sri Hartati

NIM : 091101060

Jurusan : Sarjana Keperawatan

Tahun : 2013

Abstak

Kolostrum ialah ASI yang disekresi dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat dengan warna kekuning-kuningan yang berfungsi untuk membersihkan mekonium dari usus bayi baru lahir dan membersihkan saluran pencernaan bayi yang akan datang serta mengandung zat kekebalan terutama immunoglobulin A (Ig A) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi seperti diare. Pentingnya manfaat kolostrum tersebut tidak sejalan dengan pemberian ASI kolostrum tersebut secara langsung, faktanya ASI kolostrum tersebut banyak yang dibuang karena ibu-ibu nifas banyak yang menganggap ASI kolostrum tersebut basi dan harus dibuang karena dapat membahayakan bayi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum di RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif murni. Lokasi penelitian di RSUP H. Adam Malik Medan. Jumlah sampel sebanyak 39 orang, dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan, sikap dan tindakan. Data diolah dengan sistem komputerisasi dan disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi dan persentase. Berdasarkan penelitian pengetahuan ibu primipara tentang ASI kolostrum kategori baik 21 orang (75%) dan kategori cukup 7 orang (25%). Berdasarkan penelitian sikap ibu primipara tentang ASI kolostrum kategori positif 23 orang (82,1%) dan negatif 5 orang (17,9%). Berdasarkan penelitian tindakan ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum kategori positif 23 orang (82,1%) dan negatif 5 orang (17,9%). Kesimpulan penelitian ini ialah perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum ialah baik yaitu jumlah ibu primipara yang berperilaku baik yaitu 20 orang (71 %) dan cukup yaitu 8 orang (29%). Disarankan kepada petugas kesehatan yang ada di RSUP H. Adam Malik agar lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dalam hal pentingnya pemberian ASI khususnya ASI kolostrum pada bayi baru lahir.

(10)
(11)

Judul : Perilaku Ibu primipara dalam Pemberian ASI kolostrum di RSUP H. Adam Malik Medan Nama : Sri Hartati

NIM : 091101060

Jurusan : Sarjana Keperawatan

Tahun : 2013

Abstak

Kolostrum ialah ASI yang disekresi dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat dengan warna kekuning-kuningan yang berfungsi untuk membersihkan mekonium dari usus bayi baru lahir dan membersihkan saluran pencernaan bayi yang akan datang serta mengandung zat kekebalan terutama immunoglobulin A (Ig A) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi seperti diare. Pentingnya manfaat kolostrum tersebut tidak sejalan dengan pemberian ASI kolostrum tersebut secara langsung, faktanya ASI kolostrum tersebut banyak yang dibuang karena ibu-ibu nifas banyak yang menganggap ASI kolostrum tersebut basi dan harus dibuang karena dapat membahayakan bayi mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum di RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif murni. Lokasi penelitian di RSUP H. Adam Malik Medan. Jumlah sampel sebanyak 39 orang, dan teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan, sikap dan tindakan. Data diolah dengan sistem komputerisasi dan disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi dan persentase. Berdasarkan penelitian pengetahuan ibu primipara tentang ASI kolostrum kategori baik 21 orang (75%) dan kategori cukup 7 orang (25%). Berdasarkan penelitian sikap ibu primipara tentang ASI kolostrum kategori positif 23 orang (82,1%) dan negatif 5 orang (17,9%). Berdasarkan penelitian tindakan ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum kategori positif 23 orang (82,1%) dan negatif 5 orang (17,9%). Kesimpulan penelitian ini ialah perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum ialah baik yaitu jumlah ibu primipara yang berperilaku baik yaitu 20 orang (71 %) dan cukup yaitu 8 orang (29%). Disarankan kepada petugas kesehatan yang ada di RSUP H. Adam Malik agar lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dalam hal pentingnya pemberian ASI khususnya ASI kolostrum pada bayi baru lahir.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

ASI adalah makanan terbaik yang harus diberikan kepada bayi karena didalamnya terkandung hampir semua zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi. ASI merupakan pilihan terbaik bagi bayi karena didalamnya mengandung antibodi dan lebih dari 100 jenis zat gizi yaitu AA, DHA, taurin dan spingomyelin. Kolostrum ialah ASI yang disekresi dari hari pertama sampai hari ketiga atau keempat dengan warna kekuning-kuningan yang berfungsi untuk membersihkan mekonium dari usus bayi baru lahir dan membersihkan saluran pencernaan bayi yang akan datang serta mengandung zat kekebalan terutama immunoglobulin A (Ig A) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi seperti diare (Yuliarti, 2010). Pemberian kolostrum secara awal pada bayi dan pemberian ASI secara terus menerus merupakan perlindungan yang terbaik pada bayi karena bayi dapat terhindar dari penyakit dan memiliki zat anti kekebalan 10- 17 kali daripada susu matur (Saleha, 2009)

(13)

tahun 2011 pemberian ASI kolostrum di Indonesia yaitu 61,5%, dan di Sumatera Utara 56,6% (Kemenkes 2012).

Berdasarkan Profil Data Kesehatan Indonesia tahun 2011 banyak ibu-ibu tidak memberi ASI kolostrum kepada bayinya tetapi membuang ASI kolostrum tersebut. Pembuangan ASI kolostrum tersebut menyebabkan tingginya kejadian diare pada bayi baru lahir. Hal tersebut dapat kita lihat berdasarkan Profil Data Kesehatan Indonesia tahun 2008 angka kejadian diare pada bayi di Indonesia ialah 13 % dan mengalami peningkatan pada tahun 2011 yaitu 35,5 % dan di Sumatera Utara 26,9% (Kemenkes, 2012). Kejadian diare pada bayi dapat dicegah dengan memberikan ASI kolostrum pada bayi baru lahir. Kolostrum mengandung antibodi, salah satu antibodi yang ada dalam kolostrum adalah Ig A, yang akan melindungi usus halus bayi yang masih sangat rentan terhadap infeksi seperti diare (Ambarwati dan Wulandari, 2009). Hal tersebut didukung oleh penelitian Winda Wijayanti (2010) di Puskesmas Gilingan Kecamatan Banjarsari Surakarta menyatakan pemberian ASI secara dini akan membantu mencegah kejadian diare pada bayi. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian Siti (2010) yaitu pemberian kolostrum dapat mencegah kejadian diare pada bayi usia 0- 6 bulan. Sehingga untuk mengurangi angka kejadian diare pada bayi usia 0- 6 bulan, ibu wajib memberikan kolostrum kepada bayi mereka.

(14)

tahun 2002 di Semarang yaitu ibu yang memiliki anak lebih dari 1 lebih banyak yang menyusui bayinya secara eksklusif yaitu 0- 6 bulan daripada ibu yang memiliki 1 anak (primipara). Hal tersebut disebabkan karena ibu primipara belum memiliki pengalaman menyusui bayi sebelumnya. Hal tersebut diperkuat oleh penelitian Rizka dan Sari di RSUD Tugurejo Semarang tahun 2012 yaitu faktor penghambat pemberian ASI pada ibu primipara ialah kurangnya informasi tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ASI. Pengetahuan ibu nifas terhadap ASI

kolostrum juga masih rendah. Berdasarkan penelitian Senja (2012) di BPS Harapan Bunda Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen, ibu nifas yang memiliki pengetahuan tingkat baik hanya sebanyak 6,7%. Pengetahuan ibu yang rendah menyebabkan ibu-ibu tidak memberikan ASI kolostrumnya kepada bayi mereka. Hal tersebut didukung oleh penelitian La ode tahun 2011 di desa Tridana Mulya, faktor penghambat pemberian ASI dari usia 0-6 bulan ialah ibu yang tidak mengerti tentang kolostrum yaitu ASI yang pertama kali keluar, kurangnya informasi tentang ASI kolostrum sehingga mereka tidak memberikannya pada bayi mereka.

(15)

kotor harus dibuang karena berbahaya bagi bayi. ASI tersebut basi dan dapat menyebabkan diare pada bayi (Kompas, 2012).

Ibu wajib memberi ASI pada jam-jam pertama setelah persalinan pada bayi agar bayi dapat merasakan manfaat ASI kolostrum. Hal tersebut sejalan dengan Kegiatan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui pada Pekan ASI sedunia tahun 2010 yang mengangkat tema “Menyusui : Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui” dan slogan Sayang Bayi, Beri ASI, yaitu mewajibkan ibu mulai menyusui bayinya dalam 60 menit setelah dilahirkan dan sampai bayi berusia 6 bulan maka setelah persalinan, bayi wajib diberi ASI dalam waktu kurang dari 1 jam. Penyelenggaraan Pekan ASI Sedunia dimaksudkan agar setiap Negara, secara terus menerus bersama-sama melaksanakan upaya-upaya yang nyata untuk membantu ibu agar berhasil menyusui (Warta Yanmed, 2010).

(16)

Dari hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum di RSUP Haji Adam Malik.

1.2 TUJUAN PENELITIAN Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum di RSUP Haji Adam Malik Medan.

Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui: a. Pengetahuan ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum b. Sikap ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum

c. Tindakan ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum

1.3 PERTANYAAN PENELITIAN

Bagaimana perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum di RSUP Haji Adam Malik Medan.

1. 4. MANFAAT PENELITIAN 1.4.1. Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai dasar untuk menerapkan ilmu yang telah didapatkan dan untuk lebih mengetahui perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum

1.4.2. Bagi Tenaga Kesehatan

(17)

pemberian ASI kolostrum sehingga lebih mendorong pemberian ASI kolostrum pada bayi

1.4.3. Bagi Klien atau Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum

1.4.4. Bagi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi atau sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan hasil penelitian diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya.

(18)

BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Konsep Perilaku 2.1.1 Pengertian

Perilaku menurut Skinner (1938) seorang ahli psikologi adalah respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons (Notoatmodjo, 2007)

Perilaku menurut Soekidjo Notoatmodjo adalah totalitas dari penghayatan dan aktivitas yang mempengaruhi perhatian, pengamatan, pikiran dan daya ingat dan fantasi seseorang. Meskipun perilaku adalah totalitas respon, namun semua respons juga sangat tergantung pada karekteristik seseorang. Perilaku menurut Braca adalah reaksi manusia akibat kegiatan kognitif, afektif, dan psikomotor yang saling berkaitan. Jika salah satu aspek mengalami hambatan, maka aspek perilaku juga terganggu. Perilaku menurut Bimo Walgito adalah interelasi stimulus eksternal dengan stimulus internal yang memberikan respons eksternal. Stimulus internal adalah stimulus-stimulus yang berkaitan dengan kebutuhan fisik dan psikologis. Adapun stimulus eksternal segala macam reaksi seseorang akibat faktor luar diri atau dari lingkungan (Heri, 2009)

(19)

terhadap stimulus internal dan eksternal yang diproses melalui kognitif, afektif dan motorik.

2.1.2 Domain Perilaku

Meskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap stimulus atau rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam memberikan respon tersebut tergantung pada karakteristik atau faktor-faktor lain dari orang yang bersangkutan. Faktor-faktor-faktor yang membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda terdiri dari dua faktor, yaitu internal dan eksternal.

Faktor internal merupakan karakteristik orang yang bersangkutan, yang bersifat bawaan, misalnya tingkat kecerdasan, tingkat emosional, jenis klamin, dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal yaitu lingkungan baik lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya. Faktor lingkungan ini sering merupakan faktor yang dominan yang mewarnai perilaku seseorang (Notoatmodjo, 2007)

2.1.3 Faktor yang mempengaruhi perilaku

Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang yaitu: 1. Pengetahuan

(20)

Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yaitu: a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu “tahu” adalah tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi ( application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya). d. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (synthesis)

(21)

yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Notoatmodjo, 2003).

2. Sikap

Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan sebagainya). Campbell (1950) mendefinisikan bahwa sikap itu suatu sindroma atau kumpulan gejala dalam merespons stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran perasaan, perhatian, dan gejala kejiwaan yang lain. Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan.

Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkat-tingkat berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut:

a. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima stimulus yang diberikan (objek).

(22)

Menanggapi di sini diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi.

c. Menghargai (valuing)

Menghargai diartikan subjek, atau seseorang memberikan nilai yang positif terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain dan bahkan mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan orang lain merespon.

d. Bertanggung jawab (responsible)

Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung jawab terhadap apa yang telah diyakininya. Seseorang yang telah mengambil sikap tertentu berdasarkan keyakinannya, dia harus berani mengambil resiko bila ada orang lain yang mencemoohkan atau adanya risiko lain (Notoadmodjo, 2005)

3. Tindakan atau Praktik

Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas.

Praktik ini mempunyai beberapa tingkatan. a. Persepsi (perception)

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah praktik tingkat pertama.

(23)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat dua.

c. Mekanisme (mechanism)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik tingkat tiga.

d. Adopsi (adoption)

Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan itu udah dimodifikasikannya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut (Notoatmodjo, 2007).

Penelitian Rogers mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru) di dalam dirinya tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni:

1. Awareness (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari

dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus

2. Interest (merasa tertarik) terhadap atau objek tersebut. Di sini

sikap subjek sudah mulai timbul

3. Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulasi tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi

4. Trial ialah dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu

(24)

5. Adoption ialah dimana subjek telah berperilaku baru sesuai

dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus (Notoatmodjo, 2003)

2.2 ASI

2.2.3 Pengertian ASI

ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu sebagai makanan utama bagi bayi (Ambarwati & Wulandari, 2009). ASI adalah makanan terbaik yang harus diberikan kepada bayi karena didalamnya terkandung hampir semua zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi. ASI merupakan pilihan terbaik bagi bayi karena didalamnya mengandung antibody dan lebih dari 100 jenis zat gizi yaitu AA, DHA, taurin dan spingomyelin. ASI menurut stadium laktasi terdiri dari kolostrum, ASI transisi/ peralihan, ASI matur (Yuliarti, 2010).

2.3 KOLOSTRUM 2.3.3 Pengertian

(25)

terutama natrium, kalium dan klorida lebih tinggi jika dibandingkan dengan susu matur. Total energy lebih rendah jika dibandingkan dengan susu matur, hanya 58 Kal /100 ml kolostrum. Vitamin yang larut dalam lemak lebih tinggi jika dibandingkan dengan ASI matur, sedangkan vitamin yang larut dalam air dapat lebih tinggi atau lebih rendah. Volume berkisar 150-300 ml/24 jam (Soetjiningsih, 1997).

2.3.2 Manfaat Kolostrum

1. Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan mekonium dari

usus bayi yang baru lahir dan membersihkan saluran pencernaan bayi yang akan datang.

2. Lebih banyak mengandung protein dibandingkan dengan ASI yang

matur, tetapi berlainan dengan ASI yang matur, pada kolostrum protein yang utama adalah globulin (gamma globulin)

3. Lebih banyak mengandung antibody dibandingkan dengan ASI yang matur, sehingga dapat memberikan perlindungan bagi bayi sampai usia 6 bulan

4. Kadar karbohidrat dan lemak rendah jika dibandingkan dengan ASI matur

5. Lipidnya lebih banyak mengandung kolesterol dan lesitin dibandingkan dengan ASI matur

6. Terdapat tripsin inhibitor, sehingga hidrolisis protein di dalam usus

(26)

7. Mengandung zat kekebalan terutama immunoglobulin A (Ig A) untuk

melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi seperti diare.

8. Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi, tergantung hisapan bayi

pada hari- hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit, namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi ( Yuliarti, 2010)

2.3.3 Komposisi Kolostrum

Komposisi kolostrum pada 5 menit pertama yaitu 60 % total volume ASI, 60 % protein ASI, 60 % karbohidrat ASI, 40% total lemak ASI, 50% total energy ASI. Pada 5 menit kedua yaitu 25% total volume ASI, 25% protein ASI, 25% karbohidrat ASI, 33% total lemak ASI, 25% total energy ASI (Soetjiningsi, 1997)

2.3.4 Pembentukan ASI kolostrum

(27)

kolostrum. Keaktifan dari rangsangan hormon-hormon terhadap pengeluaran air susu telah didemonstrasikan kebenarannya bahwa seorang ibu yang melahirkan bayi berumur 4 bulan dimana bayinya meninggal, tetap keluar kolostrum (Soetjiningsih, 1997)

2.4 Ibu Primipara

Ibu primipara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan satu kali, satu janin atau lebih yang telah mencapai viabilitas (Leveno, 2009). Sedangkan menurut Manuaba (1998) ibu primipara adalah seorang wanita yang melahirkan bayi aterm sebanyak satu kali. Primipara adalah wanita yang pernah hamil sekali dengan janin mencapai titik mampu bertahan hidup. Sedangkan multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami dua kehamilan atau lebih dengan janin mencapai titik mampu hidup.

(28)
(29)

BAB III Kerangka Penelitian 3.1 Kerangka Konsep

Kerangka Konsep dalam penelitian ini menjelaskan variable-variabel yang akan diamati dan diukur melalui penelitian yang dilakukan. Pada skema kerangka konsep dapat dilihat bahwa sampel dalam penelitian ini adalah ibu primipara dimana peneliti akan mengidentifikasi perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum pada bayi di RSUP H Adam Malik Medan dimana perilaku yang akan diteliti terdiri dari 3 faktor yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan.

Keterangan : = variabel yang diteliti = varabel yang tidak diteliti

Skema 3.1 Kerangka penelitian perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI Kolostrum

Pemberian ASI

Kolostrum Ibu Primipara

Perilaku

1. Pengetahuan

2. Sikap

3. Tindakan

Perilaku dipengaruhi:

1. Umur 2. Pendidikan 3. Lingkungan 4. Pengalaman 5. Pekerjaan

(30)
[image:30.595.110.516.146.765.2]

3.2. Defenisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Perilaku Ibu Primipara dalam Pemberian ASI Kolostrum

Variabel Definisi Operasional

(31)

Ibu primipara

Seorang wanita yang pernah melahirkan satu kali

(32)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. 4.2 Populasi, sampel penelitian, dan teknik sampling

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu primipara di RSUP Haji Adam Malik Medan. Jumlah ibu primipara pada bulan Agustus sampai Oktober tahun 2012 di RSUP H Adam Malik adalah 39 orang.

4.2.2 Sampel

(33)

4.3 Lokasi penelitian dan waktu penelitian 4.3.1 Lokasi penelitian

Penelitian dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan. Pemilihan RSUP H. Adam Malik Medan sebagai tempat penelitian karena merupakan rumah sakit pendidikan dan rumah sakit rujukan yang memiliki fasilitas dan pelayanan yang cukup baik.

RSUP H. Adam Malik memiliki jumlah yang cukup banyak sehingga populasi dan sampel yang diperlukan dalam penelitian diperoleh sesuai dengan kebutuhan penelitian dan salah satu rumah sakit praktek bagi mahasiswa keperawatan/ kebidanan sehingga lebih memudahkan dalam pelaksanaan penelitian.

4.3.2 Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013

4.4 Pertimbangan etik Penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan Direktur Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan. Dalam penelitian ini ada beberapa pertimbangan etik yang harus diperhatikan, yaitu menghormati hak-hak responden untuk mendapatkan informasi tentang tujuan penelitian, merahasiakan identitas responden, responden juga memperoleh keuntungan yang sama dengan yang lain.

(34)

4.5.1 Instrument Penelitian

Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa lembar kuesioner yaitu kuesioner demografi, kuesioner pengetahuan, kuesioner sikap, dan kuesioner tindakan. Kuesioner pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman pada tinjauan pustaka.

1. Kuesioner yang berisi data demografi responden yang meliputi :

nama (inisial), umur, alamat, agama, suku, pekerjaan, pendidikan. 2. Kuesioner pengetahuan yang terdiri atas 10 pertanyaan,

3. Kuesioner sikap yang terdiri dari 10 pertanyaan, 4. Kuesioner tindakan terdiri dari 1 pertanyaan check list

4.5.2 Validitas Instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuai instrument. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan oleh Nur Asiah, S.Kep, Ns.

4.5.3 Reabilitas Instrumen

Kuesioner pengetahuan, sikap dan tindakan ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum dibuat sendiri oleh peneliti dan disesuaikan dengan tinjauan pustaka.

(35)

instrument penelitian ini, uji reabilitas dilakukan sebelum pengumpulan data. Variabel sikap uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach Alpha karena jenis pernyataan pada kuesioner menggunakan skala likert. Variabel pengetahuan dan tindakan uji reabilitas menggunakan Guttman. Uji reabilitas dilakukan dengan komputerisasi. Suatu instrument dikatakan reliable jika memiliki nilai reabilitas lebih dari 0,70. Nilai reabilitas kuesioner pengetahuan yaitu 0,830, nilai reabilitas kuesioner sikap yaitu 0,886, dan nilai reabilitas kuesioner tindakan yaitu 0,840, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.

4.5.4 Pengumpulan Data

(36)

4.6 Aspek Penilaian

4.6.1 Aspek pengukuran pengetahuan

Aspek pengukuran pengetahuan dengan cara menghitung jawaban yang benar pada kuesioner yang diberikan. Pengukuran pengetahuan ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum :

Untuk pertanyaan pengetahuan

Untuk jawaban benar bernilai 1, salah bernilai 0

Skor maksimum 10 (untuk setiap jawaban benar ditambah 1) Skor minimum 0 (untuk setiap jawaban salah ditambah nol) Nilai baik : bila responden bernilai 7- 10

Nilai cukup: bila responden bernilai 4-6 Nilai kurang : bila responden bernilai 0- 3 4.6.2 Aspek pengukuran sikap

Aspek pengukuran sikap dilakukan berdasarkan jawaban responden dari semua pertanyaan sikap yang diberikan dengan menggunakan skala skala likert yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Pengukuran sikap ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum :

Untuk pertanyaan sikap Pertanyaan positif

Untuk jawaban SS bernilai 3, S bernilai 2, TS bernilai 1, STS bernilai 0 Untuk pertanyaan negatif

(37)

Total skor diperoleh nilai terendah = 0 dan nilai tertinggi = 30. Maka semakin tinggi skor, semakin baik sikap ibu primipara dalam pemberian kolostrum pada bayi. Berdasarkan statistik dapat diukur nilainya menurut rumus Sudjana (1992) dengan

Banyak kelas rumus P =

Rentang

Dimana P = Panjang kelas dengan rentang = 30 dan 2 kategori kelas dalam sikap yaitu positif dan negatif. Maka didapat panjang kelas (P)= 15 dan nilai terendah = 0. Maka sikap ibu primipara dalam pemberian kolostrum sebagai berikut.

Nilai positif : bila responden bernilai 16 - 30 Nilai negatif : bila responden bernilai 0 - 15 4.6.3 A spek pengukuran Tindakan

Aspek pengukuran tindakan dilakukan berdasarkan jawaban responden pada kuesioner tindakan pemberian ASI kolostrum.

Maka tindakan ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum sebagai berikut:

Nilai positif : responden memberikan ASI kolostrum pada bayi

Nilai negative : responden tidak memberikan ASI kolostrum pada bayi 4.6.4 Aspek Pengukuran Perilaku

(38)

Maka tindakan ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum sebagai berikut:

Skor maksimum 10 (untuk setiap jawaban benar ditambah 1) Skor minimum 0 (untuk setiap jawaban salah ditambah nol) Nilai baik : bila responden bernilai 28- 40

Nilai cukup: bila responden bernilai 14-27 Nilai kurang : bila responden bernilai 0- 13 4.7 Pengolahan dan Analisis Data

4.7.1 Pengolahan Data

Peneliti memeriksa kelengkapan data, lalu data tersebut diberi kode. Langkah terakhir yaitu mengelompokkan data tersebut ke dalam tabel. 4.7.2 Analisa Data

Setelah data pada kuesioner terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui beberapa tahap. Pertama memeriksa kelengkapan identitas dan juga apakah semua kuesioner telah terjawab atau diisi. Kemudian analisis data dengan menggunakan sistem komputerisasi yaitu dengan menganalisis data sesuai dengan jawaban responden.

(39)
(40)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum di RSUP H. Adam Malik. Penyajian hasil penelitian meliputi karakteristik data demografi, pengetahuan, sikap dan tindakan ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum

5.1 Hasil penelitian

Hasil penelitian disajikan mulai dari deskripsi data demografi karakteristik responden penelitian dan hasil distribusi frekuensi perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum

5.1.1. Deskripsi Karakteristik Responden

[image:40.595.114.516.505.686.2]

Hasil penelitian data demografi karakteristik responden penelitian dapat dilihat pada table berikut ini

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Primipara dalam pemberian ASI Kolostrum di RSUP H. Adam Malik

Karakteristik Frekuensi Persentase (%) Usia ibu primipara

≤ 20 tahun 4 14,3

21 – 34 tahun 23 82,1

≥ 35 tahun 1 3,6

Suku

Jawa 9 32,1

Batak 15 53,6

(41)

Agama

Islam 20 71,4

Protestan 6 21,4

Katolik 2 7,1

Pendidikan

SD 2 7,1

SMP 10 35,7

SMA/ SMK 14 50,0

Diploma 1 3,6

Sarjana 1 3,6

Pekerjaan

PNS 1 3,6

IRT 20 71,4

Wiraswasta 3 10,7

Pegawai swasta 3 10,7

Lain-lain 1 3,6

Dalam penelitian ini mayoritas responden berada pada rentang umur 21-34 tahun yaitu 23 orang (82,1%). Berdasarkan latarbelakang suku responden yang paling banyak yaitu suku Batak sebanyak 15 orang (53,6%) mayoritas responden beragama Islam yaitu 20 orang (71,4%). Adapun berdasarkan tingkat pendidikan, mayoritas responden berpendidikan SMA/SMK yaitu 14 orang (50%). Berdasarkan pekerjaan mayoritas responden berprofesi sebagai ibu rumah tangga yaitu 20 orang (71,4%).

5.1.2 Pengetahuan Ibu Primipara dalam pemberian ASI kolostrum

[image:41.595.109.521.83.345.2]

Hasil penelitian tentang penilaian sikap ibu primipara dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.2 Distribusi dan persentase tingkat pengetahuan ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum

Pengetahuan Frekuensi Persentase

Baik 21 75

Cukup 7 25

[image:41.595.105.506.635.717.2]
(42)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki tingkatan pengetahuan baik sebanyak 21 orang (75%). Responden yang memiliki tingkatan pengetahuan cukup sebanyak 7 orang (25%).

5.1.3 Sikap Ibu Primipara dalam pemberian ASI kolostrum

[image:42.595.110.502.288.351.2]

Hasil penelitian tentang penilaian sikap ibu primipara dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.3 Distribusi dan persentase sikap ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum

Sikap Frekuensi Persentase (%)

Positif 23 82,1

Negative 5 17,9

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki sikap positif sebanyak 23 orang (82,1%). Responden yang memiliki sikap negatif sebanyak 5 orang (17,9%).

5.1.4 Tindakan ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum

[image:42.595.109.527.578.643.2]

Hasil penelitian tentang penilaian sikap ibu primipara dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Hasil tindakan Ibu Primipara dalam pemberian ASI Kolostrum di RSUP H. Adam Malik

Tindakan Frekuensi Persentase (%)

Positif 23 82,1

Negatif 5 17,9

(43)

5.1.5 Perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum

[image:43.595.108.534.309.403.2]

Perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum memiliki sub variable pengetahuan, sikap dan tindakan, dimana secara keseluruhan hasil penilaian perilaku ibu primipara dalam pemberain asi kolostrum dibagi dalam dua kategori yaitu baik dan buruk. Hasil penelitian perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum dapat dilihat pada table di bawah ini

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Perilaku Ibu Primipara dalam pemberian ASI Kolostrum

Perilaku ibu Primipara dalam Frekuensi Persentase Pemberian ASI kolostrum

Baik 20 71

Cukup 8 29

Kurang 0 0

Hasil penilaian perilaku secara keseluruhan dapat dilihat mayoritas responden memiliki perilaku yang baik dalam pemberian ASI kolostrum yaitu 20 orang (71 %) dan berperilaku cukup 8 orang (29 %).

5.2 Pembahasan

5.2.1 Perilaku ibu primipara dalam pemberain ASI Kolostrum di RSUP H. Adam Malik

A. Pengetahuan ibu primipara dalam pemberian ASI Kolostrum

(44)

Hasil Penelitian ini didukung dengan penelitian Febrine (2011) di Kecamatan Palipi Kab Samosir yang secara umum, tingkat pengetahuan ibu mengenai kolostrum di Kecamatan Palipi tergolong baik, terlihat dari data bahwa 99% responden menjawab pertanyaan dengan baik. Tetapi hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Senja (2012) yaitu pengetahuan ibu nifas tentang kolostrum di BPS Harapan Bunda Ceperan, Sambirego, Plupuh, Sragen pada tingkat cukup sebanyak 25 responden (83,3%).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bahwa mayoritas ibu primipara memiliki pengetahuan yang baik yaitu 21 orang ( 75%) dilihat berdasarkan karakteristik responden yaitu umur, pendidikan dan pekerjaan. Mayoritas responden berusia 21-34 tahun yaitu 23 orang (82,1%). yaitu umur yang termasuk dalam dewasa muda, dimana individu tersebut memiliki kemampuan untuk mempelajari dan menyesuaikan diri pada situasi baru, Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mubarak (2007) yang menyatakan bahwa umur sangat berperan penting dalam memahami suatu ilmu pengetahuan, semakin bertambah usia seseorang semakin banyak pengalaman dan informasi yang diperoleh maka akan semakin baik pengetahuannya.

(45)

informasi dalam bidang kesehatan dan keluarga, bahwa makin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, semakin tinggi tingkat pemahamannya. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan sangat berperan dalam penyerapan dan pemahaman terhadap informasi dan pendidikan memiliki peranan penting dalam mempengaruhi pengetahuan seseorang.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa selain faktor usia dan tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan juga terkait dengan pekerjaan. Mayoritas pekerjaan ibu primipara adalah sebagai ibu rumah tangga yaitu 20 orang (71,4 %). Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu untuk menggali informasi- informasi tentang berbagai hal termasuk ASI kolostrum. Waktu untuk berkomunikasi dengan tetangga dan lingkungan luar lebih banyak dimiliki oleh ibu dengan profesi sebagai ibu rumah tangga dibandingkan dengan ibu yang lebih banyak menghabiskan waktu di kantor atau di tempat pekerjaannya. Hal tersebut tidak sesuai dengan pendapat Mubarak (2007) pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

B. Sikap ibu primipara dalam pemberian ASI Kolostrum

(46)

membentuk sikap positif pula terhadap penerimaannya. Dengan kata lain sikap negatif akan lebih sedikit ditemukan pada responden yang memiliki pengetahuan baik dibandingkan dengan pengetahuan kurang, sehingga individu akan membentuk sikap positif terhadap hal-hal diketahuinya baik. Ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003), sikap yang positif terhadap suatu objek baru akan muncul ketika seseorang memiliki pengetahuan yang baik tentang objek tersebut. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Dalam penentuan sikap sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi. Sikap yang positif ini diharapkan akan menghasilkan tindakan positif dalam pemberian ASI kolostrum. C. Tindakan ibu primipara dalam pemberian ASI Kolostrum

(47)

D. Perilaku Ibu Primipara dalam Pemberian ASI Kolostrum.

(48)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai perilaku ibu primipara dalam pemberian kolostrum pada bayi di RSUP H. Adam Malik tahun 2013 diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengetahuan ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum pada bayi di RSUP H. Adam Malik berpengetahuan baik sebanyak 21 orang (75%) dan berpengetahuan cukup sebanyak 7 orang (25%)

2. Sikap ibu primipara dalam pemberian kolostrum pada bayi di RSUP H. Adam Malik memiliki sikap yang positif sebanyak 23 orang (82,1%) dan memiliki sikap yang negative sebanyak 5 orang (17,9%)

3. Tindakan ibu primipara dalam pemberian kolostrum pada bayi di RSUP H. Adam Malik mempunyai tindakan positif sebanyak 23 orang (82,1%) memiliki tindakan yang negative sebanyak 5 orang (17,9%)

(49)

6.2Saran

6.2.1 Rekomendasi Petugas kesehatan

Agar petugas kesehatan yang ada di RSUP H. Adam Malik dapat lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dalam hal penyuluhan pentingnya pemberian ASI khususnya ASI kolostrum pada bayi bagi ibu post partum.

6.2.2 Rekomendasi terhadap Pendidikan Keperawatan

Pada perkuliahan maternitas lebih menekankan aplikasi pemberian ASI kolostrum pada bayi sehingga mahasiswa termotivasi untuk memberikan informasi kepada masyarakat untuk pentingnya memberikan ASI kolostrum pada bayi.

6.2.3 Rekomendasi terhadap Penelitian Selanjutnya

Peneliti merasa bahwa masih penting bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti perilaku ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum pada bayi baru lahir, dengan jumlah responden yang lebih banayk lagi dan waktu yang lama lagi

6.3Keterbatasan Penelitian

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Adji, Kusuma Asror. 2010. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap terhadap Praktek Pemberian Kolostrum pada Ibu Nifas DI BPS SRI HARYANTI DI DESA BUMIAYU Kec. WELERI Kab. KENDAL. Di unduh http://jurnal.akbiduniska.ac.id/index.php/AKU/article/download/4/3 pada tanggal 8 Juli 2013.

Admin (2012) Kompas. 45 Mitos dan Fakta Seputar ASI. Diunduh dari

Ambarwati, Eny Retna dkk.(2009). Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta : Mitra Cendikia

Aminah, Siti. Pemberian Kolostrum terhadap Kejadian Diare pada Bayi Usia 0-

6 Bulan. Diunduh di

Asih, Senja Mirani. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Colostrum di BPS Harapan Bunda, Ceperan, Sambirejo, Plupuh, Sragen. Diunduh di

Bagus, Ida Gde Manuaba. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Buku Kedokteran ECG

Budihartani, Retno.(2003). Tingkat Pengetahuan Ibu, Praktek Menyusui dan kenaikan Berat Badan Bayi yang diberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif. Diunduh di eprints.undip.ac.id/12279/1/2003FK2932.pdf pada tanggal 16 November 2012.

Gupte, Suraj.(2004). Panduan Perawatan Anak. Jakarta: Pustaka Populer Obor

Leveno, Kenneth J dkk. (2009). Obstetri Williams. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Marshall, Connie RN. (1995). Awal Menjadi Ibu. Jakarta: Penerbit Arcan

Maryunani, Anik. (2009). Asuhan pada Ibu Nifas (postpartum). Jakarta: Trans Info Media

(51)

Mubarak, W.I. (2007). Promosi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

---, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

---, Soekidjo. (2007). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Nurheti, Yuliarti. (2010). Keajaiban ASI- Makana Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan dan Kelincahan si Kecil. Yogjakarta: ANDI

Rumiyati,Eni. 2011 . Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui dengan Pemberian Asi Pertama (Kolostrum) dlRumah Bersalin An-nissa Surakarta jurnal.stikeskusumahusada.ac.id/index.php/JK/article/download/85/87. Diunduh tanggal 8 Juli 2013.

Saleh, La Ode Amal. (2011). Faktor-faktor yang Menghambat Praktik ASI

ekskusif pada Bayi Usia 0-6 bulan. Diunduh di

eprints.undip.ac.id/35946/1/424_La_Ode_Amal_Saleh_G2C309009.pdf pada tanggal 17 November 2012

Saleha, Sitti. (2009). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.

Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sinaga, Febrine Maria.2011.Gambaran Tingkat Pengetahaun Ibu terhadap Kolostrum di Kecamatan Palipi Kab Samosir. Diunduh di

2013.

Soetjiningsih. (1997). ASI Petunjuk untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Wijayanti, Winda.2010. Hubungan antara Pemberian ASI Esklusif dengan Angka kejadian Diare pada Bayi Umur 0-6 bulan di Puskesmas Gilingan

Kecamatan Banjarsari. Diunduh di

(52)

KUESIONER PENELITIAN

PERILAKU IBU PRIMIPARA DALAM PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM DI RSUP HAJI ADAM MALIK TAHUN 2013

No Kuesioner :

Tanggal :

A. Data Demografi

1. Inisial :

2. Usia : Tahun 3. Alamat :

4. Agama : Islam Protestan Katolik

Budha Hindu

5. Suku : Jawa Batak

Lain-lain, sebutkan……

6. Pekerjaan : PNS IRT Wiraswasta

Pegawai Swasta lain-lain, sebutkan…

7. Pendidikan : SD SMP SMA/ SMK

(53)

B. Pertanyaan Pengetahuan

Pilihlah jawaban yang menurut anda benar 1. Menurut ibu, apakah pengertian kolostrum ?

a. Air susu ibu yang kotor dan basi yang harus dibuang karena berbahaya bagi bayi

b. Cairan kekuningan yang dikeluarkan oleh payudara ibu pada hari-hari pertama setelah persalinan.

c. Tidak tahu

2. Menurut ibu, apakah manfaat kolostrum ?

a. Membantu mengeluarkan kotoran bayi yang berwarna hitam kehijauan

b. Dapat membuat bayi menjadi pintar c. Tidak tahu

3. Menurut ibu, kolostrum disekresi/ dikeluarkan oleh kelenjar payudara dari hari :

a. Pertama sampai hari ke 3-5 b. 3-5 sampai hari ke 8-11 c. Tidak tahu

4. Kapan sebaiknya ibu memberikan kolostrum pada bayinya? a. Segera setelah lahir

b. 1 – 3 hari setelah persalinan c. Tidak tahu

5. Kolostrum yang keluar pertama kali keluar? a. Sangat kental

(54)

6. Kolostrum semakin banyak diberikan, menyebabkan kekebalan tubuh bayi semakin

a. Berkurang b. Bertambah c. Tidak Tahu

7. Kapankah pembentukan kolostrum terjadi? a. Sebelum hamil

b. Saat hamil c. Tidak tahu

8. Kolostrum mampu melindungi bayi ketika kondisi bayi? a. Sehat

b. Sakit c. Tidak Tahu

9. Kolostrum sangat bagus apabila diberikan kepada? a. Bayi baru lahir

b. Balita c. Tidak tahu

10. Apakah perbandingan ASI kolostrum dengan susu formula? a. ASI kolostrum lebih baik dari susu formula

(55)

C. Pertanyaan Sikap

Beri tanda chek list (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pendapat anda.

Keterangan :

SS : Sangat setuju S : Setuju

TS : Tidak setuju STS : Sangat tidak setuju

No Pertanyaan Sikap SS S TS STS

1 Saya tidak memberikan ASI yang pertama kali keluar itu kepada bayi saya karena dapat menyebabkan diare

2 Menurut saya ASI yang pertama kali keluar itu sama kandungannya dengan susu formula

3 Saya membuang ASI yang pertama kali keluar karena ASI tersebut ASI basi

4 Saya memberikan susu formula kepada bayi saya karena ASI yang pertama kali keluar tidak cukup untuk bayi

5 Menurut saya ASI yang pertama kali keluar itu sangat baik diberikan pada bayi

6 Menurut saya ASI yang pertama kali keluar itu berguna untuk membersihkan usus bayi

7 Menurut saya ASI yang pertama kali keluar itu berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi

8 Saya tetap memberikan ASI yang pertama keluar kepada bayi saya walaupun ASI masih sedikit 9 Segera setelah bayi lahir saya wajib memberikan

ASI yang pertama keluar pada bayinya meskipun merasa lelah.

(56)

D. Pertanyaan Tindakan

No Pertanyaan Ya Tidak

(57)

STATISTIK DATA DEMOGRAFI

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < 20 thn 4 14.3 14.3 14.3

21-34 thn 23 82.1 82.1 96.4

> 35 thn 1 3.6 3.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

Agama

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Islam 20 71.4 71.4 71.4

Protestan 6 21.4 21.4 92.9

Katolik 2 7.1 7.1 100.0

Total 28 100.0 100.0

Suku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Jawa 9 32.1 32.1 32.1

Batak 15 53.6 53.6 85.7

lain-lain 4 14.3 14.3 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

(58)

Valid PNS 1 3.6 3.6 3.6

IRT 20 71.4 71.4 75.0

Wiraswasta 3 10.7 10.7 85.7

Pegawai swasta 3 10.7 10.7 96.4

lain-lain 1 3.6 3.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SD 2 7.1 7.1 7.1

SMP 10 35.7 35.7 42.9

SMA/ SMK 14 50.0 50.0 92.9

Diploma 1 3.6 3.6 96.4

Sarjana 1 3.6 3.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

STATISTIK PERILAKU

Pengetahuan Frequency Percent Valid

(59)

Sikap

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Positif Negatif 23 5 82,1 17,9 82,1 17,9 82,1 17,9 Tindakan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid negatif 5 17.9 17.9 17.9

positif 23 82.1 82.1 100.0

Total 28 100.0 100.0

Perilaku

(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)

Lampiran 3

Taksasi Dana Penelitian

1. Persiapan Proposal

- Biaya print proposal Rp. 100.000, - Biaya untuk pengadaan tinjauan pustaka Rp. 50.000, - Perbanyak Proposal Rp. 40.000, - Sidang Proposal Rp. 100.000,- 2. Pengumpulan Data

- Biaya survey awal Rp. 144.000,- - Biaya penelitian Rp. 300.000,- - Biaya transport Rp. 100.000,- - Penggandaan Kuesioner Rp. 50.000,- - Biaya souvenir Rp. 84.000,- 3. Analisa Data dan Penyusunan Laporan Perbaikan

- Biaya kertas dan tinta print skripsi Rp. 100.000,- - Penjilidan Rp. 50.000,- - Penggandaan laporan penelitian Rp. 100.000,-

(69)

Daftar Riwayat Hidup Nama : Sri Hartati S

Tempat Tanggal Lahir : Garoga, 10 Juli 1991 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Banten Gg. Volly No. 12 Tanjung Gusta, Medan

Riwayat Pendidikan :

1. 1997-2003 : SD. N. 065854 Medan 2. 2003-2006 : SMP N. 9 Medan 3. 2006-2009 : SMA N. 12 Medan

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional Perilaku Ibu Primipara dalam Pemberian ASI Kolostrum
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Primipara dalam pemberian ASI Kolostrum di RSUP H
Tabel 5.2 Distribusi dan persentase tingkat pengetahuan ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum
Tabel 5.3  Distribusi dan persentase sikap ibu primipara dalam pemberian ASI kolostrum
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kasus sengketa dagang antara Indonesia dengan Korea ini Panel telah memberikan kesimpulan dan rekomendasi bahwa dalam hal penentuan nilai normal, KTC telah

Kesimpulan: Karena subjek S-6 mampu menyebutkan konsep matematika dalam masalah namun kurang lengkap, tidak mampu menjelaskan keterkaitan antar konsep matematika

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi volume dye dan suhu annealing pada hybrids dye alam-titanium dioxide sebagai material sensitizer terhadap

There- fore, using a finite mixture of Dirichlets helps correct for the limitations of the unsegmented Dirichlet high- lighted by Fader and Schmittlein (1993). Apart

Pendukung” Provinsi Kalimantan Selatan dapat mengisi bagian dari target 50.000 rumah khusus yang diarahkan untuk bencana dan MBR dalam arti luas 6 Rencana Strategis

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan, yaitu bahwa berdasarkan tata cara pembentukan peraturan daerah menurut peraturan perundang-undangan, proses

ANALISIS PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN OBAT DI BAGIAN RA- WAT JALAN BERDASARKAN ABC INDEKS KRITIS DI INSTALASI FAR- MASI RUMAH SAKIT PANTI BAKTININGSIH KLEPU, SENDANGMULYO.

Produksi dan penggunaan biodiesel dari CPO atau trigliserida lainnya merupakan suatu program pemerintah untuk mengurangi ketergantungan bahan bakar minyak (BBM) dan