ANALISIS PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH
TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT
DI KOTA MEDAN
DISERTASI
Untuk Memperoleh Gelar Doktor Dalam Program Ilmu Perencanaan Wilayah Pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Dengan Wibawa Rektor
Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc. (CTM), Sp.A(K) Dipertahankan Pada Tanggal 29 April 2010
Oleh:
HARMES JONI
NIM : 048 105 014
PROGRAM DOKTOR (S3)
ILMU PERENCANAAN WILAYAH
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
NASKAH DISERTASI TELAH DISETUJUI TANGGAL 29 APRIL 2010
OLEH
Promotor
Prof. Bachtiar Hassan Miraza
Ko-promotor
Prof. Dr. Ramli, S.E.M.S Prof.Dr.lic.rer.reg.Sirojuzilam,S.E
Mengetahui
Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
ANALISIS PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT
DI KOTA MEDAN
Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada masa yang akan datang yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sekarang. Dalam upaya merealisasikan tujuan pembangunan tersebut, Pemerintah Kota Medan telah melakukan berbagai perencanaan pembangunan yang didasarkan pada visi dan misi kota yang tertuang dalam berbagai dokumen induk perencanaan. Dalam pelaksanaannya, pembangunan Kota Medan telah menunjukkan hasil-hasil yang cukup baik, namun tidak diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Medan (paradox of growth). Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka perlu suatu kajian mendalam mengenai Analisis Perencanaan dan Pembangunan Wilayah terhadap Pendapatan Masyarakat di Kota Medan.
Tujuan penelitian untuk menjelaskan pengaruh berbagai perencanaan pembangunan terhadap pendapatan. Manfaat penelitian ini dapat memberi masukan kepada pengambil keputusan di bidang perencanaan dan memberikan warna atau variasi tentang teori perencanaan wilayah. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan eksplanatori menggunakan data primer dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling, dimana analisis data yang digunakan path-analysis dan regresi, serta untuk mengukur pendapatan masyarakat Kota Medan dengan menggunakan kriteria Bank Dunia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan. Perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap pendapatan melalui aglomerasi. Perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan melalui aksesibilitas lembaga keuangan. Perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan melalui demografi. Perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan melalui kesempatan kerja. Perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan melalui tabungan. Perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan terhadap pendapatan melalui pendidikan. Perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan melalui lokasi tempat tinggal. Secara serentak variabel aglomerasi, aksesibilitas lembaga keuangan, demografi, kesempatan kerja, tabungan, pendidikan, lokasi tempat tinggal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Distribusi pendapatan Kota Medan tidak merata dengan ketimpangan sedang.
ABSTRACT
REGIONAL PLANNING AND DEVELOPMENT ANALYZE ON COMMUNITY INCOME
IN MEDAN CITY.
Commonly development is purposed to increase community welfare in the future that will be better than now on. To reach that development, Medan City government has done many planning that based on vision and mission of Medan City that included in many main planning documents. In real fact, Medan City development has showed good results, but it is not affected on community welfare (paradox of growth). Base on that situation, so it is needed to make analyze about Regional Planning and Development Analyze on Community Income in Medan City.
The purpose of this research is to explain the effect of development planning on income. The significant of this research is to give suggestion to decision planning maker and to give new or variety color about regional development theory. This research is done by explanatory approach that uses primer data with random stratified sampling, where the analyze that is used is path-analysis and regression, and to measure income of Medan City community is by using World Bank criteria.
The result of this research is to show that regional planning and development effects positively and significantly on income. Regional planning and development effects negatively and not significantly on income by agglomeration. Regional planning and development effects positively and significantly on income by accessibility treasure institution. Regional planning and development effects positively and significantly on income by demography. Regional planning and development effects positively and significantly on income by work opportunity. Regional planning and development effects positively and significantly on income by saving. Regional planning and development effects positively but not significant on income by education. Regional planning and development effects positively and significantly on income by residence location. It is proved that agglomeration, financial institution accessibility, demography, works opportunity, saving, education and residence location are effect positively and significantly on income. Income distribution disparity in Medan City is in the middle position.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas rahmat dan karuniaNya penelitian disertasi ini dapat penulis selesaikan. Selawat dan salam penulis sanjungkan ke pangkuan Nabi Besar Muhammad SWT beserta keluarga dan para sahabat sekalian yang telah membekali penulis dengan nikmat iman dan islam.
Dalam rangkaian proses pembelajaran Studi Doktoral pada Program Studi Perencanaan Wilayah Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (USU), penulis banyak memperoleh pengalaman akademik yang sangat berharga. Perjalanan penelitian yang penulis tempuh untuk menghasilkan disertasi ini sebagai sebuah karya akademik memberikan pengalaman baru seperti dalam suatu petualangan yang penuh dengan tantangan sekaligus rintangan. Penyelesaian penelitian ini juga berkat bantuan dan dukungan dari pihak-pihak yang telah berbuat langsung maupun tidak langsung, baik dari para dosen, kolega, maupun dari pihak keluarga.
penuh perhatian dan kesabaran memberikan bimbingan, perbaikan, dan saran dalam penyempurnaan penelitian disertasi ini hingga disertasi ini dapat diselesaikan.
Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada para penguji dan pembanding Yth. dan amat terpelajar Prof. Badia Perizade, M.B.A. Ph.D., Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A., Ibu Dr. Murni Daulay, S.E. M.Si yang telah memberikan banyak masukan dalam penyempurnaan disertasi ini.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada:
1. Yth. dan amat terpelajar Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc. (CTM), Sp.A(K) sebagai Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti sidang terbuka promosi doktor dan memimpin sidang promosi penulis.
2. Yth. dan Amat Terpelajar Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara periode 2005-2010 yang telah memberikan kesempatan, dorongan, motivasi, dan bantuan kepada penulis untuk mengikuti Pendidikan Doktor pada Program Studi Perencanaan Wilayah dorongan dan bantuan kepada penulis sehingga penulis dapat mengikuti Pendidikan Doktor (S3).
4. Yth. dan amat terpelajar Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B, M.Sc., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas segala bantuan dan perhatian beliau dalam proses penyelesaian studi penulis.
5. Yth. dan amat terpelajar Prof. Bachtiar Hassan Miraza sebagai Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah Sekolah Pasca Sarjana USU dan Prof. Dr. Ramli, S.E.M.S selaku sekretaris Program Doktor (S3) Perencanaan Wilayah Sekolah Pasca Sarjana USU
7. Kepada rekan-rekan alumni dan mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara (USU), penulis ucapkan terima kasih atas kebersamaan, dukungan, masukan, dan perhatian yang telah diberikan selama penulis mengikuti Pendidikan Doktor ini.
8. Kepada sahabat penulis Saudara Kaspan Eka Putra, S.E. M.T dan rekan-rekan dari National Research Centre yang banyak memberikan masukan dan dorongan dalam disertasi ini, penulis ucapkan terima kasih.
9. Kepada kedua orang tua penulis tercinta ayahanda Alm. H. Bahauddin Malin Bandaro Kayo dan ibunda Alm. Hj. Rajinah, yang telah bersusah payah membesarkan dan membimbing penulis hingga dewasa dan memberikan perhatian serta dorongan yang sangat besar kepada penulis dalam penyelesaian disertasi ini, penulis ucapkan terima kasih yang tidak terhingga dengan doa semoga kedua almarhum ditempatkan sebaik-baiknya di sisi Allah SWT. Ucapan terima kasih yang tidak terhingga juga penulis sampaikan kepada mertua penulis H. Astaman Nursyah dan Alm. Hj. Farida Hanum yang telah memberikan perhatian dan dorongan kepada penulis hingga selesainya disertasi ini.
kepada penulis sehingga pendidikan yang penulis tempuh selama beberapa tahun ini dapat penulis selesaikan dengan baik.
11. Kepada saudara-saudara penulis yaitu Alm. H. Muchlis, Mayarni Zass, Asiah, dr. Julchaizar, Mardiana, Alm. Enizal, Dra. Yuniarti, Yurmailis, Alm. Efdal Efendy yang telah memberikan perhatian dan dorongan dalam studi dan disertasi ini, penulis ucapkan terima kasih. Demikian juga kepada saudara-saudara isteri penulis. Kepada sepupu penulis Prof. Dr. Ir. Asmarlaili, M.Sc dan Prof. Dr. Ir. T. Hanafiah Oelim, M.Sc, serta Rudy Chandra, penulis ucapkan juga terima kasih atas motivasi dan dorongan yang telah diberikan selama ini
12. Kepada Prof. Dr. Djanius Djamin, S.H. M.A selaku Ketua BM III Sumatera Utara dan Pembina Keluarga Kabupaten Tanah Datar yang ada di Kota Medan, penulis ucapkan terima kasih atas atensi dan dorongan yang telah diberikan selama ini. 13. Kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan berbagai bantuan
dalam penyelesaian disertasi penulis baik dari kalangan akademisi, para professional, birokrasi, politisi, tokoh masyarakat, media cetak dan elektronik, dan para pengusaha yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu, penulis ucapkan terima kasih.
pemerintah daerah dalam menetapkan kebijakan dan program prioritas pembangunan wilayah dan kota dalam rangka peningkatan pendapatan dan kesejahteraan serta kualitas hidup masyarakat.
Medan, 29 April 2010 Penulis,
DAFTAR RIWAYAT HIDUP SINGKAT
1. Nama : Harmes Joni
2. Tempat/Tanggal Lahir : Lima Kaum, Sumatera Barat, 28 Januari 1959 3. Pekerjaan : Asisten Perekonomian dan Pembangunan
pada Sekretariat Daerah Kota Medan
4. Alamat : Komplek Perumahan Pondok Surya Blok VIII No. 5 Helvetia Timur Telp. 061-8450413 5. Nama
a) Lulus SD Negeri Lima Kaum, Sumatera Barat, Tahun 1972 b) Lulus SMP Negeri Batu Sangkar, Sumatera Barat, Tahun 1975 c) Lulus SMA Negeri Batu Sangkar, Sumatera Barat, Tahun 1979
d) Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada Universitas Syiah Kuala Darussalam-Banda Aceh Pada Tahun 1984
e) Memperoleh Gelar Magister Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan (PWD) pada Universitas Sumatera Utara Pada Tahun 2002 8. Riwayat Pekerjaan :
a) Pada Tahun 1985 Menjadi CPNS (III/a) pada Kantor Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam
b) Pada Tahun 1989-1999 Sebagai Kepala Sub. Bagian Pembinaan Perekonomian Rakyat pada Bagian Perekonomian Setwilda Tingkat II Aceh Utara
c) Pada Tahun 1993-1999 Sebagai Kepala Bagian Perekonomian pada Setwilda Tingkat II Aceh Utara
d) Pada Tahun 2001-2003 Sebagai Sekretaris Bappeda Kota Medan e) Pada Tahun 2003-2009 Sebagai Kepala Bappeda Kota Medan
DAFTAR ISI
1.2 Perumusan Masalah ... 17
1.3 Tujuan Penelitian ... 18
1.4 Manfaat Penelitian ... 19
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Perencanaan Wilayah ... 20
2.2 Sistem Perencanaan Pembangunan Wilayah ... 34
2.3 Teori Kota dan Rencana Tata Guna Lahan... 43
2.3.1 Teori Kota ... 43
2.3.2 Rencana Tata Guna Lahan ... 48
2.3.3 Proses Perencanaan Tata Guna Lahan ... 54
2.4. Teori PembangunanWilayah... 55
2.4.1 Teori Lokasi dan Aglomerasi... 59
2.4.2 Teori Tempat Sentral ... 61
2.4.3 Teori Kutub Pertumbuhan... 63
2.4.4 Teori Konvergen ... 65
2.4.5 Teori Divergen ... 66
2.4.6 Pendapatan ... 67
2.4.7 Distribusi Pendapatan ... 71
2.4.8 Penyebab Ketimpangan Pendapatan ... 81
2.5. Penelitian terdahulu ... 90
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian... 100
3.2. Hipotesis Penelitian ... 105
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian... 107
4.2. Populasi, Sampel, Besar Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel.. 107
4.2.1 Populasi dan Sampel... 107
4.2.2 Besar Sampel ... 108
4.2.3 Teknik Pengambilan Sampel... 111
4.3. Variabel Penelitian... 114
4.3.2 Definisi Operasional Variabel ... 115
4.4. Instrumen Penelitian ... 117
4.5. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 118
4.5.1 Lokasi Penelitian ... 118
4.5.2 Waktu Penelitian ... 118
4.6. Metode Pengumpulan Data... 119
4.7. Jenis dan Sumber Data... 120
4.8. Uji Validitas dan Reliabilitas Data... 121
4.8.1 Uji Validitas... 121
4.8.2 Uji Reliabilitas... 121
4.9. Teknik Pengukuran Data... 122
4.10. Teknik Analisis Data... 127
BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kota Medan ... 131
5.1.1 Peranan Kota Medan ... 137
5.1.2 Ketenagakerjaan ... 139
5.1.3 Indikator Makro Pembangunan Kota ... 144
5.1.4 Prioritas Pembangunan Kota Tahun 2008 ... 182
5.1.5 Potensi Unggulan Daerah ... 196
5.2 Data Hasil Penelitian... 200
5.2.1 Karakteristik Responden ... 200
5.2.2...Perenca naan dan Pembangunan Wilayah... 203
5.2.3 Rencana Tata Guna Lahan... 219
5.2.4 Percepatan Pembangunan Wilayah Lingkar Luar dan Penanggulangan Kemiskinan ... 225
5.2.5. Pembangunan Dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Kota... 237
5.2.6. Peningkatan Derajat Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat . 242 5.2.7. Pengembangan Daya Saing UKMK dan Peningkatan Penanaman Modal Daerah ... 252
5.2.8. Peningkatan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat 259 5.2.9. Membangun Kota Jasa, Perdagangan dan Industri Serta Pemantapan Iklim Ketenagakerjaan... 264
5.2.10.Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata ... 271
5.2.11.Penciptaan Birokrasi yang Kreatif, Inovatif, Responsif dan Profesional ... 278
5.2.12.Peningkatan Kerjasama Regional dan Lintas Batas ... 281
5.2.13.Aglomerasi ... 286
5.2.14.Aksesibilitas Lembaga Keuangan ... 291
5.2.16.Kesempatan Kerja ... 297
5.2.17.Tabungan ... 298
5.2.18.Pendidikan ... 300
5.2.19 Lokasi tempat Tinggal ... 303
5.2.20 Jumlah Pendapatan ... 304
5.2.21 Jumlah Pengeluaran... 305
5.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 306
5.3.1 Uji Validitas ... 306
5.3.2 Uji Reliabilitas ... 311
5.4 Analisis Faktor Konfirmatori ... 312
5.4.1 Konstruk Perencanaan dan Pembangunan Wilayah (KebijakanPembangunan) ... 312
5.4.2 Konstruk Aglomerasi... 314
5.4.3 Konstruk Aksesibilitas Lembaga Keuangan ... 315
5.4.4 Konstruk Demografis ... 315
5.4.5 Konstruk Kesempatan Kerja... 316
5.4.6 Konstruk Tabungan ... 316
5.4.7 Konstruk Pendidikan ... 316
5.5 Analisis Jalur Perencanaan dan Pembangunan Wilayah terhadap Pendapatan ... 317
5.6 Uji Hipotesis ... 320
5.6.1 Hasil Pengujian Hipotesis 1... 321
5.6.2 Hasil Pengujian Hipotesis 1.1... 322
5.6.3 Hasil Pengujian Hipotesis 1.2... 322
5.6.4 Hasil Pengujian Hipotesis 1.3... 323
5.6.5 Hasil Pengujian Hipotesis 1.4... 323
5.6.6 Hasil Pengujian Hipotesis 1.5... 324
5.6.7 Hasil Pengujian Hipotesis 1.6... 325
5.6.8 Hasil Pengujian Hipotesis 1.7... 325
5.7 Hasil Pengujian Hipotesis 2 ... 326
5.8 Hasil Pengujian Hipotesis 3 ... 330
BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Pembahasan Hasil Penelitian ... 333
6.1.1. Pengaruh Perencanaan dan Pembangunan Wilayah terhadap Pendapatan ... 333
6.1.1.1. Filosofi Perencanaan dan Pembangunan Kota... 334
6.1.1.2. Sarana dan Tujuan Perencanaan dan Pembanguna Kota ... 335
6.1.1.4. Ruang Lingkup Perencanaan dan Pembangunan
Kota ... 337 6.1.1.5. Proses Perencanaan dan Pembangunan Kota... 338 6.1.1.6. Aktor Perencanaan dan Pembangunan Kota... 338 6.1.1.7.Perencanaan Penganggaran dan dan
Pelaksanaan Pembangunan Kota ... 339 6.1.1.8. Hasil atau Outcome Perencanaan dan
Pembangunan Kota... 340 6.1.2. Perencanaan dan Pembangunan Wilayah Berpengaruh
terhadap Pendapatan melalui Aglomerasi... 342 6.1.3. Perencanaan dan Pembangunan Wilayah Berpengaruh
terhadap Pendapatan melalui Aksesibilitas Lembaga
Keuangan ... 346 6.1.4...Perenca
naan dan Pembangunan Wilayah Berpengaruh
terhadap Pendapatan melalui Demografis... 349 6.1.5...Perenca
naan dan Pembangunan Wilayah Berpengaruh
terhadap Pendapatan melalui Kesempatan Kerja... 350 6.1.6...Perenca
naan dan Pembangunan Wilayah Berpengaruh
terhadap Pendapatan melalui Tabungan ... 356 6.1.7...Perenca
naan dan Pembangunan Wilayah Berpengaruh
terhadap Pendapatan melalui Pendidikan ... 359 6.1.8...Perenca
naan dan Pembangunan Wilayah Berpengaruh
Terhadap Pendapatan melalui Lokasi Tempat Tinggal... 361 6.1.9...Aglome
rasi, Aksesibilitas Lembaga Keuangan, Demografis, Kesempatan Kerja, Tabungan, Pendidikan, Lokasi
Tempat Tinggal Berpengaruh Positif terhadap Pendapatan.... 363 6.2 Model Perencanaan dan Pembangunan Wilayah terhadap
Pendapatan ... 367 6.3 Hasil Kajian ... 373
Distribusi Pendapatan Masyarakat di Kota Medan ... 374 6.3.1.1. Batas Kewenangan yang dimiliki Pemerintah
Kota Medan... 374 6.3.1.2. Aktor Perencanaan dan Pembangunan Kota ... 376 6.3.1.3. Pelaksanaan Otonomi Daerah dan
Sistem Perpajakan Daerah ... 376 6.3.2. Terdapat Empat Variabel yang Berpengaruh Besar dan
Signifikan terhadap Pendapatan Masyarakat di Kota Medan... 379 6.3.3. Aglomerasi Berpengaruh Negatif terhadap Pendapatan ... 393 6.3.4. Pendidikan Tidak Berpengaruh Signifikan terhadap
Pendapatan... 396 6.3.5. Perencanaan dan Pembangunan Oleh Pemerintah Kota
Medan dalam Rangka Mewujudkan Perbaikan
Distribusi Pendapatan... 396 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
1.1 Kinerja Pembangunan Bidang Ekonomi Kota Medan dibanding
dengan Propinsi Sumatera Utara selama Periode Tahun 2003 – 2007... 7
1.2 Nilai Ekspor dan Impor yang melalui Wilayah Kota Medan Tahun 2004-2006... 9
1.3 Jumlah Pencari Kerja Kota Medan Tahun 2003 – 2007... 9
1.4 Peduduk Meurut Wilayh Administrasi dan Suku Bangsa ... 12
1.5 Indeks Pembangunan Manusia Per Kecamatan Tahun 2009 ... 13
1.6 Pertumbuhan Keluarga Miskin Kota Medan Tahun 2007... 15
4.1 Populasi Penelitian ... 108
4.2 Alokasi Proporsional Sampel ... 111
4.3 Alokasi Proporsional Sampel Berdasarkan Karakteristik Responden ... 112
4.4 Jumlah Sampel Berdasarkan Karakteristik Responden ... 113
5.1 Luas Wilayah Kota Medan Menurut Kecamatan ... 133
5.2 Jumlah Penduduk Kota Medan Menurut Umur Tahun 2008 ... 134
5.3 Laju Pertambahan dan Kepadatan Penduduk Kota Medan Tahun 2005 -2008 ... 135
5.4 Indikator Ketenagakerjaan di Kota Medan Tahun 2006-2008 ... 140
5.5 Komposisi Tenaga Kerja Berdasarkan Sektor-Sektor Ekonomi Tahun 2006-2008 ... 142
5.6 Indikator Kinerja Makro Bidang Ekonomi ... 146
5.7 PDRB Kota Medan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000-2008 (Milyar Rupiah) ... 148
5.8 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2000-2008 (Milyar Rupiah) ... 150
5.9 Struktur Ekonomi menurut Lapangan Usaha atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2000-2008 (%) ... 154
5.10 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Medan Tahun 2001-2008 (persen) .. 156
5.11 Perkembangan PDRB, Penduduk Pertengahan tahun dan PDRB Per Kapita Tahun 2000 s/d 2008 ... 158
5.12 Laju Inflasi Kota Medan Menurut Komoditi Tahun 2006-2008 ... 161
5.13 Nilai Ekspor dan Impor Melalui Wilayah Kota Medan 2005-2008 ... 163
5.14 Perkiraan Jumlah Investasi Di Kota Medan Tahun 2005-2008 (Miliar Rupiah) ... 165
5.15 Statistik Makro Ekonomi Kota Medan Tahun 2005-2008 ... 166
5.16 Indikator Kinerja Bidang Makro Kesejahteraan Rakyat ... 167
5.18 Angka Partisipasi Murni Kota Medan Tahun 2005-2008 ... 169
5.19 Angka Partisipasi Sekolah Kota Medan Tahun 2005-2008 ... 170
5.20 Indikator Kesehatan Masyarakat Kota Medan Tahun 2005-2008 ... 173
5.21 Penduduk Miskin Kota Medan Tahun 2005-2008 ... 175
5.22 Jumah Kejahatan Kota Medan ... 177
5.23 Indikator Kesejahteraan Sosial Kota Medan Tahun 2005 – 2008 ... 181
5.24 Proyeksi Makro Ekonomi Kota Medan Tahun 2008 ... 187
5.25 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah TA 2008 (rupiah) ... 191
5.26 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah T.A 2008 (rupiah) ... 195
5.27 Sektor Unggulan Kota Medan Tahun 2006 – 2008 ... 198
5.28 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden terhadap Variabel Aglomerasi ... 287
5.29 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden terhadap Variabel Aksesibilitas Lembaga Keuangan ... 293
5.30 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden terhadap Variabel Demografis ... 296
5.31 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden terhadap Variabel Kesempatan Kerja ... 297
5.32 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden terhadap Variabel Tabungan ... 299
5.33 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden terhadap Variabel Pendidikan ... 301
5.34 Distribusi Frekuensi Lokasi tempat Tinggal Responden ... 304
5.35 Uji Validitas Variabel Perencanaan dan Pembangunan Wilayah ... 306
5.36 Uji Validitas Variabel Aglomerasi, Aksesibilitas Lembaga Keuangan, Demografi, Tabungan dan Pendidikan ... 309
5.37 Hasil Uji Reliabilitas ... 311
5.38 Hasil Analisis Jalur ... 319
5.39 Pengaruh antar Variabel ... 320
5.40 Hasil Uji Regresi Linier Berganda dengan Variabel Moderator atau Intervening terhadap Pendapatan ... 326
5.41 Pendapatan Kota Medan menurut Hasil Survei ... 331
5.42 Pemerataan Pendapatan Kota Medan Menurut Kriteria Bank Dunia .... 332
6.1 Indikator Angkatan Kerja di Kota Medan Tahun 2006-2007 ... 351
6.2 Indikator Ketenagakerjaan di Kota Medan Tahun 2006-2007 ... 354
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
1.1 Kontribusi Primer, Skunder dan Tertier Kota Medan Tahun 2006 ... 8
1.2 Kinerja Pembangunan Kota Medan ... 17
2.1 Proses Teknokratis dan Proses Politik dalam Perencanaan Program dan Anggaran ... 38
2.2 Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) ... 41
2.3 Teori Konsentris... 43
2.4 Teori Sektor ... 44
2.5 Teori Multiple Nuclei ... 45
2.6 Peta Morfologi Kota Medan ... 46
2.7 Ilustrasi Perkembangan Kota ... 47
2.8 Proses Perencanaan Tata Guna Lahan yang Biasa Terjadi ... 55
2.9 Sirkulasi Aliran Pendapatan dan Pengeluaran ... 68
2.10 Tabungan dan Investasi... 71
2.11 Kurva Lorenz ... 76
3.1 Kerangka Teoritis... 103
3.2 Kerangka Konseptual... 104
4.1 Persamaan Struktur Path Analisis Pengaruh Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Terhadap Ketimpangan Pendapatan ... 127
5.1 Peta Kota Medan... 131
5.2 Tingkat Partsipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kota Medan Tahun 2006-2007... 141
5.3 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Medan Tahun 2006-2008... 143
5.4 PDRB Kota Medan ADH Berlaku dan Konstan 2000 tahub 2000-2008... 152
5.5 Struktur PDRB Menurut Penggolongan Sektor Tahun 2000-2008 ... 155
5.6 PDRB Per Kapita Kota Medan ADH Berlaku Konstan 2000 Tahun 2006-2008 159 5.7 Laju Inflasi Kota Medan Tahun 2001-2007... 162
5.8 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 200
5.9 Responden Berdasarkan Usia... 201
5.10 Pendidikan Responden... 201
5.11 Pekerjaan Responden ... 202
5.12 Jumlah Tanggungan Responden ... 202
5.13 Lama Tinggal Responden ... 203
5.14 Perlunya Perencanaan dalam Membangun Kota Medan Sebagai Upaya dalam Proses Pelaksanaan Pembangunan Kota Secara Demokratis, Sistematis, Terarah, Terpadu, Komprehensip, Antisipatif Serta Partisipatif ... 204
5.15 Proses Penyusunan Rencana Program dan Kegiatan Kerja ini Memperhatikan Hal-Hal yang Telah Disepakati Oleh Masyarakat dan Pelaku Pembangunan Kota Lainnya (Stakeholder) ... 205
Seluruh Stakeholder Pembangunan Kota. Proses Buttom Up dan Top Down Dilakukan Secara Berjenjang dari Tingkat Kelurahan, Kecamatan, Forum
Gabungan SKPD dan Musrenbang Kota ... 206 5.18 Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Kota Perlu Dibentuk
Forum Konsultasi Publik Sebagai Wadah Penampungan dan Penjaringan
Aspirasi Masyarakat serta Dunia Usaha dalam Perancangan Kebijakan Kota... 207 5.19 Proses Forum Gabungan SKPD dan Musrenbang Kota telah Menghasilkan
Dokumen Induk Perencanaan Pembangunan Kota dalam Bentuk RPJP,
RPJMD, dan RKPD ... 208 5.20 Penyusunan Dokumen Induk Perencanaan Pembangunan Kota Diselaraskan
dengan RTRW dan Rencana Sub-sub Wilayah Kota Medan ... 208 5.21 Poses Sosialisasi Kepada Masyarakat Dokumen Induk Perencanaan
Pembangunan Kota telah Dilakukan... 209 5.22 Dokumen Induk Perencanaan Pembangunan Kota telah Menjadi Pegangan
Pejabat Pengambil Keputusan... 210 5.23 RPJP, RPJMD dan RKPD Kota Medan yang Ditetapkan Menjadi Acuan yang
Kongkrit dalam Penyusunan Renstra dan Renja SKPD Dilingkungan
Pemerintah Kota Medan ... 210 5.24 Renstra dan Renja SKPD Dilingkungan Pemerintah Kota Medan Sudah
Disosialisasikan Kepada Masyarakat... 211 5.25 RKPD dan Renja SKPD telah Dijadikan Acuan dalam Penyusunan Arah
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Program Prioritas Anggaran
Sementara... 212 5.26 Arah Kebijakan Umum Anggaran ini Sesuai dengan Tuntutan Kebutuhan
Pembangunan Kota ... 213 5.27 Program Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) yang Disusun Sudah
Mengacu Kepada 9 Arah Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dalam Rangka Proses Penetapan APBD oleh DPRD Kota Medan... 213 5.28 APBD yang Ditetapkan Setiap Tahunnya Telah Sesuai dengan Keinginan dan
Tuntutan Masyarakat Kota. Upaya Mewujudkan Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat Memerlukan Pertumbuhan Produksi dalam Masyarakat... 214 5.29 Dokumen APBD yang Ditetapkan Setiap Tahunnya Telah Dilakukan
Sosialisasidi Masyarakat ... 215 5.30 APBD yang Ditetapkan Setiap Tahunnya Sesuai Dengan KUA dan PPAS
yang Diimplementasikan Sesuai dengan Rencana yang Ditetapkan ... 215 5.31 Dokumen Induk Perencanaan Pembangunan Kota dan APBD yang Ditetapkan
Setiap Tahunnya telah Dapat Mengantisipasi Berbagai Potensi Masalah dan Perubahan yang Terjadi ... 216 5.32 Pengawasan Dilaksanakan Secara Baik Didalam Pelaksanaan Program dan
5.33 Proses Penyelengaraan Pembangunan Kota telah Membuka Diri Terhadap Hak Masyarakat Untuk Memperoleh Informasi yang Benar, Jujur, dan
Transparan... 217 5.34 Implementasi APBD telah Membawa Peningkatan Terhadap Pengembangan
Sosial Ekonomi dan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kota Medan... 218 5.35 Implementasi Pelaksanaan Pembangunan telah Mampu Mengurangi
Ketimpangan Pembangunan dan Pendapatan Masyarakat... 219 5.36 RTRW Kota Medan Apakah Sudah Disusun Selaras dengan RTRWN,
RTRWP Propinsi Sumatera Utara dengan RTRW MEBIDANGRO ... 220 5.37 Perencanaan Pembangunan yang Digariskan Pada Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Medan Sudah Sesuai Dengan Aspirasi Masyarakat... 221 5.38 Rencana Struktur Kota dan RTRW Kota Medan Menetapkan Beberapa
Wilayah Kota Sebagai Wilayah Strategis yang Dapat Meningkatkan
Perekonomian Masyarakat... 221 5.39 Rencana Tata Guna Lahan telah Sesuai dengan Peruntukan yang telah
Ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang ... 222 5.40 Pengaturan Tata Guna Lahan telah dapat Mengendalikan Serta
Mengawasi Penggunaan Lahan Kota... 223 5.41 Rencana Tata Guna Lahan telah Menjadi Arahan di Dalam
Pembangunan Fisik (Bangunan/Jaringan Jalan dan Sarana Prasarana Kota) ... 223 5.42 Proses Sosialisasi RT/RW Kota Medan Sudah Dilaksanakan dengan Baik... 224 5.43 Sanksi Bagi Pengembang yang Menyalahi Peruntukan Lahan di Kota Medan.. 224 5.44 Perubahan Peruntukan Lahan di Kota Medan ... 225 5.45 Pembangunan Pada Wilayah Lingkar Luar Sudah Berjalan dengan Baik... 227 5.46 Dari Tahun Ke Tahun Telah Terjadi Percepatan Pembangunan Pada
Wilayah Lingkar Luar... 227 5.47 Percepatan Pembangunan pada Wilayah Lingkar Luar dapat Meningkatkan
Peran Serta Masyarakat... 228 5.48 Percepatan Pembangunan Wilayah Lingkar Luar Telah Didasarkan Pada
Potensiyang Ada Pada Masing-Masing Wilayah... 228 5.49 Percepatan Pembangunan Wilayah Lingkar Luar Mendorong Terjadinya
Proses Kreatif, Inovatif, dalam Pengembangan Sektor Non Pertanian... 229 5.50 Percepatan Pembangunan Wilayah Lingkar Luar Telah Membawa Implikasi
Positif Terhadap Keterkaitan Antara Inti Kota dengan Wilayah Lingkar
Luar Secara Sinergis ... 230 5.51 Percepatan Pembangunan Lingkar Luar Mampu Menekan Kemiskinan dalam
Memenuhi Kebutuhan Sandang, Pangan dan Papan Bagi Masyarakat Miskin .. 230 5.52 Percepatan Pembangunan Wilayah Lingkar Luar Telah Berimplikasi
Terhadap Penyediaan Prasarana dan Sarana Transportasi... 231 5.53 Percepatan Pembangunan Wilayah Lingkar Luar Berimplikasi Terhadap
5.54 Percepatan Pembangunan Wilayah Lingkar Luar Telah Berimplikasi Terhadap Ketersediaan Pelayanan dasar Kesehatan dan Pendidikan yang
Mudah Terjangkau Oleh Masyarakat Kurang Mampu ... 232 5.55 Percepatan Pembangunan Wilayah Lingkar Luar Berimplikasi Terhadap
Ketersediaan Perumahan dan Pemukiman Bagi Masyarakat Kurang Mampu ... 233 5.56 Program Bantuan Bagi Penduduk Miskin Kota Medan telah Berjalan
dengan Baik ... 234 5.57 Program Bantuan Bagi Penduduk Miskin Kota Medan Perlu Ditingkatkan ... 234 5.58 Dalam Mempercepat Proses Pengembangan Wilayah Lingkar Luar dan
Penanggulangan Kemiskinan Perlu Dialokasikan Anggaran Khusus... 235 5.59 Pengembangan Wilayah Lingkar Luar Perlu Didorong Kerjasama Lintas
Batas, Baik Dibidang Fisik, Sosial Maupun Ekonomi ... 236 5.60 Pemenuhan Hak-Hak Dasar Masyarakat Miskin yang Mencakup Hak Atas
Pangan, Kesehatan, Pendidikan, Pekerjaan dan Perumahan Bertujuan Untuk Penanggulangan Kemiskinan Kota telah Menjadi Perhatian Utama Oleh
Pemerintah Kota Medan ... 236 5.61 Program Pembangunan Sistem Transportasi Perkotaan ... 237 5.62 Pembangunan Jaringan Infrastruktur Dilaksanakan Secara Baik dan
Berimbang Antara Inti Kota Dengan Pinggiran Kota... 238 5.63 Pembangunan Utilitas Kota (Air Bersih, Listrik dan Telekomunikasi)... 239 5.64 Program Pembangunan dan Rehabilitasi serta Pemeliharaan
Fasilitas Sosial Pendidikan ... 239 5.65 Program Pembangunan dan Rehabilitasi Serta Pemeliharaan
Fasilitas Sosial Kesehatan... 240 5.66 Program Pembangunan dan Rehabilitasi serta Pemeliharaan Fasilitas Khusus.. 241 5.67 Program Pembangunan dan Rehabilitasi serta Pemeliharaan Fasilitas Umum .. 241 5.68 Pemenuhan Kebutuhan Perumahan, Prasarana dan Saran Lingkungan
Perkotaan untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Ekonomi dan Sosial Budaya Masyarakat ... 242 5.69 Upaya yang Dilakukan Pemerintah Kota Untuk Meningkatkan Mutu
Pendidikan Melalui Penyediaan Sarana dan Prasarana Sekolah... 244 5.70 Kebijakan Pemerataan dan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan endidikan
Dapat Diperoleh Secara Mudah Oleh Masyarakat Yang Kurang Mampu... 244 5.71 Kebijakan Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Peningkatan
Pemberian
Biaya Operasional Sekolah, Bea Siswa Terarah Dan Biaya Khusus Murid dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar Dapat Meningkatkan Kualitas Pendidikan... 245 5.72 Peningkatan Efektivitas Peran Dan Fungsi Dewan Pendidikan Komite
Sekolah/Madrasah, Untuk Meningkatkan Peran Serta Masyarakat Dalam
5.74 Pelayanan Dasar Pada Tingkat Pustu Dan Puskesmas Serta Pelayanan Rujukan Di Rumah Sakit Melalui Pembebasan Biaya Pelayanan Kesehatan Telah Dapat Dinikmati Masyarakat Kota ... 247 5.75 Program Peningkatan Mutu Dan Kesejahteraan Guru Telah Berjalan Sesuai
Dengan Tujuan Atau Yang Direncanakan ... 248 5.76 Program Pemberian Beasiswa Bagi Siswa Yang Berprestasi dan Kurang
Mampu Sudah Sesuai Dengan Tujuan ... 248 5.77 Partisipasi Seluruh Masyarakat Dalam Meningkatkan Kesadaran,
Kemandirian dan Membentuk Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, Serta Ikut Serta Dalam Upaya Pencegahan Penyakit, Peningkatan Derajat Kesehatan ... 249 5.78 Peningkatan Partisipasi Seluruh Masyarakat Dalam Meningkatkan Kesadaran,
Kemandirian Dan Membentuk Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, Serta Ikut Serta Dalam Upaya Pencegahan Penyakit, Peningkatan Derajat Kesehatan ... 250 5.79 Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin Yang
Berdomisili Di Wilayah Lingkar Luar atau Yang Jauh Dari Sarana Pelayanan kesehatan dengan cara mendekatkan pelayanan melalui Puskesmas Keliling ... 251 5.80 Kebijakan Yang Dilakukan Pemerintah Dalam Hal Pemerataan dan
Peningkatan Kualitas Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar... 251 5.81 Pemerintah Kota Medan Telah Memberikan Pelayanan yang Kondusif,
Baik, Mudah, Sederhana, Cepat Dan Transparan Dalam Proses Pelayanan
Investasi dan Perizinan ... 253 5.82 Telah Terjalin Sinergitas Yang Kuat Antara Pemerintah Kota Dengan
Pelaku Dunia Usaha Dalam Pembangunan Sektor Investasi Dan
Penguatan UKMK... 253 5.83 Program Promosi Investasi Berjalan Dengan Efektif Baik Skala Regional,
Nasional dan Internasional... 254 5.84 Kondisi Iklim Penanaman Modal di Kota Medan Sudah Cukup Kondusif... 254 5.85 Pemberian Insentif Penanaman Modal Dalam Bentuk Pemberian Perizinan
Keringanan Pajak Dan Retribusi Daerah ... 255 5.86 Lembaga Penanaman Modal Telah Berperan Secara Efektif Untuk
Mendorong Kegiatan Investasi ... 255 5.87 Lembaga Koperasi dan UKMK Telah Berperan Secara Efektif Dalam
Penguatan Sektor UKMK ... 256 5.88 Proses Pengurusan Izin Untuk Membuka Usaha di Kota Medan ... 257 5.89 Alokasi APBD Kota Medan Cukup Berpihak Terhadap Pengembangan
Sektor Koperasi dan UKMK... 257 5.90 PengembanganUKMK Sebagai Penyedia Barang Dan Jasa Pada Pasar Lokal
dan Domestik Pada Pasar Lokal Dan Domestik Khususnya Untuk
Memenuhi Kebutuhan Masyarakat Banyak... 258 5.91 Kebijakan Pemerintah Untuk Peningkatan Penanaman Modal Dengan Cara
Memberikan Pelayanan Yang Baik, Mudah, Sederhana, Cepat dan
5.92 Pemberian Bantuan Pembangunan Dan Rehabilitasi Sarana, Prasarana
Peribadatan Dan Kegiatan Tempat Ibadah ... 259 5.93 Peran Utama Agamawan Dalam Pembangunan Kota Dengan Melibatkannya
Dalam Perencanaan Pembangunan Kota Yang Modern, Religius dan Madani.. 260 5.94 Dukungan Pelaksanaan Kegiatan Perayaan Hari-Hari Besar Keagamaan
(Ritual) Sehingga Menjadi Ciri Khas Masyarakat Kota Medan Yang Religious Sekaligus Sebagai Potensi Wisata Dan Kegiatan Ekonomi Lainnya... 261 5.95 Peningkatan Interaksi Sosial Diantara Organisasi Kemasyarakatan dan
Kepemudahan Secara Positif Dan Konstruktif Sehingga Menjadi Bagian
Penting Dalam Partisipasi Pembangunan Kota... 261 5.96 Pembinaan Kerukunan Hidup Intern Dan Antar Umat Melalui Kunjungan
Silaturahmi Dan Dialog ... 262 5.97 Upaya Yang Dilaksanakan Pemerintah Untuk Mendorong Peningkatan
Kemampuan Dan Tanggung Jawab Aparat Yang Bertugas Di Bidang Keamanan Dan Ketertiban Umum... 263 5.98 Kebijakan Pemerintah Dalam Meningkatkan Jaminan Dan Perlindungan
Terhadap Masyarakat Dari Setiap Ancaman Dan Gangguan Ketertiban
Umum Dan Ketentraman Masyarakat... 263 5.99 Kebijakan Pemerintah Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Yang Tinggi Di Sektor Jasa, Perdagangan Dan Industri, Melalui Penciptaan Daya Saing Yang Kuat... 265 5.100 Kebijakan Pemerintah Dalam Mendorong Tumbuhnya Investasi Di Sektor
Industri Perdagangan Dan Jasa Melalui Pengembangan Iklim Investasi
Yang Kondusif ... 266 5.101 Kebijakan Pemerintah Dalam Pengembangan Sumber Daya Perdagangan,
Jasa, Industri Secara Terpadu, Untuk Mendorong Kota Medan Sebagai Pusat Aglomerasi Kegiatan Ekonomi Regional Maupun Peningkatan Sistem Informasi Dan Komunikasi Yang Handal Dalam Menghadapi Perdagangan Bebas... 266 5.102 Kebijakan Pemerintah Dalam Mendorong Peningkatan Produksi
Daerah Melalui Pengembangan Produk Unggulan, Standarisasi Kualitas Produk, Pengembangan Kemitraan Antar Pemerintah, Swasta Dan Masyarakat Serta
Meningkatkan Kegiatan Perdagangan Antar Daerah Dan Ekspor... 267 5.103 Kebijakan Pemerintah Dengan Cara Menumbuhkembangkan Pasar-Pasar
Tradisional, Dapat Berkompetitif Dengan Pasar-Pasar Modern... 268 5.104 Kebijakan Pemerintah Dalam Mengembangkan Struktur Industri Kecil,3
Menengah Dan Besar Yang Kuat Dan Yang Mandiri ... 268 5.105 Kebijakan Pemerintah Dalam Mengembangkan Pola Keterkaitan Usaha
5.106 Kebijakan Pemerintah Untuk Mendorong Pengembangan Kualitas Tenaga Kerja Dalam Rangka Peningkatan
Produktivitas Kerja Dan Kesempatan Kerja ... 270 5.107 Tingkat Kebijakan Meningkatkan Kesejahteraan Pekerja Dengan Penerapan Pengupahan Dan Syarat Kerja Yang Lebih Proporsional... 270 5.108 Masyarakat Telah Berupaya Untuk Mempertahankan Dan Melestarikan
Budaya Lokal Termasuk Kesenian Lokal... 272 5.109 Masyarakat Pada Wilayah Telah Berupaya Untuk Mengembangkan Budaya
Lokal Termasuk Kesenian Lokal ... 273 5.110 Pemerintah Kota Dan Masyarakat Di Wilayah Ini Telah Menyediakan Sarana
Dan Prasarana Wisata Kota Dengan Baik... 273 5.111 Pemerintah Dan Masyarakat Diwilayah Ini Telah Melaksanakan
Pengelolaan Serta Pelestarian Objek Kebudayaan Dan Pariwisata Secara
Terkoordinasi Dan Patisipatif ... 274 5.112 Peningkatkan Dan Pengembangan Di Bidang Kebudayaan Dan Parawisata
Di Wilayah Ini Perlu Adanya Kuantitas Promosi Serta Penyuluhan – Penyuluhan... 275 5.113 Objek Kebudayaan Dan Pariwisata Di Wilayah Sudah Merupakan Daya Tarik
Kota Sekaligus Bagian Penting Peningkatan Perekonomian Kota ... 276 5.114 Kebijakan pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat dalam rangka
mempertahankan, mengembangkan, melestarikan kekayaan budaya lokal
termasuk kesenian lokal sebagai kebanggan Kota ... 277 5.115 Upaya peningkatan pengelolaan serta pelestarian objek kebudayaan dan
pariwisata secara terkoordinasi dan partisipatif yang termasuk dalam
kebijakan pemerintah ... 278 5.116 Kualitas sumber daya aparatur Pemerintahan Kota Medan telah meningkat
setiap tahunnya... 279 5.117 Manajemen tata pemerintahan kota pada wilayah penelitian sudah tertata
dengan baik ... 279 5.118 Kebijakan dengan meningkatkan kualitas sumber daya aparatur melalui
Pelatihan dan pengembangan serta berbagai program capacity building
yang relevan ... 280 5.119 Kebijakan Pemerintah dalam Upaya Membangun Budaya Birokrasi yang
Lebih Kreatif, Inovatif, Melayani dan Akuntabel melalui Peningkatan
Efektivitas Manajemen Pemerintah Kota ... 281 5.120 Pembentukan kerjasama antar daerah yang terdiri atas MEBIDANG... 282 5.121 Pemantapan hubungan kerjasama melalui fasilitas Asosiasi Pemerintah
Kota Seluruh Indonesia (APEKSI), Pemerintah Propinsi Sumatera Utara, Departemen Dalam negeri, Hubungan kerjasama langsung dengan
perintah Kabupaten/Kota lainnya, maupun dengan asosiasi lainnya ... 283 5.122 Penguatan ekonomi usaha kecil menengah dan koperasi di wilayah lintas
5.123 Program Peningkatan Ekonomi Wilayah Regional / Lintas ... 284 5.124 Pengembangan transportasi umum (public transport) untuk wilayah batas ...285 5.125 Kebijakan peningkatan kerjasama dilakukan dengan membangun dan
meningkatkan kerjasama regional dan lintas batas... 285 5.126 Kebijakan pemerintah dalam hal mendorong MEBIDANG berfungsi
sebagai pusat pertumbuhan dan bisnis pengembangan ekonomi wilayah ... 286 5.127 Jumlah Pendapatan... 304 5.128 Jumlah Pengeluaran ... 305 5.129 Konstruk Perencanaan dan Pengembangan Wilayah
(Kebijakan Pembangunan)... 297 5.130 Konstruk Aglomerasi ... 314 5.131 Konstruk Aksesibilitas Lembaga Keuangan ... 315 5.132 Konstruk Demografis... 315 5.133 Konstruk Kesempatan Kerja ... 316 5.134 Konstruk Tabungan... 316 5.135 Konstruk Pendidikan... 316 5.136 Analisis Jalur... 317 5.137 Pendapatan Perorangan Penduduk Kota Medan dalam Rupiah Hasil Survei
Tahun 2008 diolah) ... 330 6.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kota Medan Tahun 2006 – 2007. 353 6.2 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Medan Tahun 2006-2007... 355 6.3 Model Perencanaan dan Pengembangan Wilayah ... 367 6.4 Model Perencanaan dan Pengembangan Wilayah terhadap Distribusi
Pendapatan Masyarakat Di Kota Medan ... 368 6.5 Model 1 ... 368 6.14 Faktor-Faktor yang berpengaruh dalam penyusunan dokumen
perencanaan dan pembangunan kota ... 379 6.15 Empat Faktor-Faktor Berperan dalam Peningkatan Pendapatan ... 380 6.16 Peta Kawasan Aglomerasi ... 385 6.17 Multiplier Effect Kegiatan Kawasan Industri Medan (KIM)... 387 6.18 Faktor-faktor Kegagalan Aglomerasi di Kota Medan ... 393 6.19 Faktor-faktor Penyebab Kurang Berpengaruhnya Pendidikan terhadap
DAFTAR SINGKATAN ADH : Atas Dasar Harga
AMC : Asset Management Corporation AMOS : Analysis of MOment Structures APBD : Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBN : Anggaran Pendapatan Belanja Negara APK : Angka Partisipasi Kasar
APM : Angka Partisipasi Murni APS : Angka partisipasi sekolah
BAPPEDA : Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah BBM : Bahan Bakar Minyak
BPHTB : Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan BPS : Badan Pusat Statistik
BUMD : Badan Usaha Milik Daerah BUMN : Badan Usaha Milik Negara CBD : Central Business District CIF : Cost Insurance & Freight CSR : Corporate Social Rensponsibility DAK : Dana Alokasi Khusus
DAU : Dana Alokasi Umum
DPA : Daftar Prioritas Anggaran DPB : distrik pusat bisnis
FoB : Free on Board
FPE : Factor Price Equalization GNP : Gross National Product
ICOR : Incremental Capital Output Ratio IPM : Indeks Pembangunan Manusia
JPKMS : Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Medan Sehat Kabarin : Kawasan Barat Indonesia
Katimin : Kawasan Timur Indonesia KB : Keluarga Berencana KDB : Koefisien Dasar Bangunan
KEPMENDAGRI:Keputusan Menteri Dalam Negeri Kepres : Keputusan Presiden
KIM : Kawasan Industri Medan
KK : Kepala Keluarga
KPPOD : Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah KUA : Kebijakan Umum Anggaran
KUA : Kebijaksanaan Umum Anggaran LKPJ : Laporan Keterangan Pertanggujawaban LQ : Location Quotient
MDG’s : Millenium Development Goals MEBIDANG : Medan, Binjai, Deli Serdang MEBIDANGRO : Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo MI : Madrasah Ibtidaiyah
MPC : Marginal Propensity to Consume MPS : Marginal Propensity to Consume MTs : Madrasah Tsanawiyah
MUSRENBANG : Musyawarah Rencana Pembangunan NPB : Nilai Produk Bruto
NTB : Nilai Tambah Bruto PAD : Pendapatan Asli Daerah PBB : Pajak Bumi Bangunan PBB : Perserikatan Bangsa-Bangsa PDRB : Produk Domestik Regional Bruto PERMENDAGRI:Peraturan Menteri Dalam Negeri PKN : Pusat Kegiatan Nasional
PKPS-BBM : Program Kompensasi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak PMA : Penanaman Modal Asing
Polri : Polisi Republik Indonesia Posyandu : Pos Pelayanan Terpadu PPA : Perusahaan Pengelola Aset
PPAS : Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
PPBS : Planning, Programming and Budgetting System PPBS : Planning, Programming, dan Budgeting System PPh : Pajak Penghasilan
PPJ : Pajak Penerangan Jalan PPn : Pajak Pertambahan Nilai PROPEDA : Program Pembangunan Daerah Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat RAKORBANG : Rapat Koordinasi Pembangunan
RAPBD : Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Renja SKPD : Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Renja-SKPD : Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah RENSTRA : Rencana Strategis
RENSTRADA : Rencana Strategi Daerah
RKP : Rencana Kerja Pemerintah RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD : Rencana Kerja Perangkat Daerah
RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah
RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJP : Rencana Pembangunan Jangka Panjang
RPJPD : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RUTRK : Rencana Umum Tata Ruang Kota
SBI : Sertifikat Bank Indonesia
SD : Sekolah Dasar
SDM : Sumber Daya Manusia SEM : Structural Equetion Model SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah SMA : Sekolah Menengah Atas SMK : Sekolah Menengah Kejuruan SMP : Sekolah Menengah Pertama
SPPN : Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional SPSS : Statistical Package fot the Social Science Susenas : Sosial Ekonomi Nasional
TNI : Tentara Nasional Indonesia
ABSTRAK
ANALISIS PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN WILAYAH TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT
DI KOTA MEDAN
Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada masa yang akan datang yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sekarang. Dalam upaya merealisasikan tujuan pembangunan tersebut, Pemerintah Kota Medan telah melakukan berbagai perencanaan pembangunan yang didasarkan pada visi dan misi kota yang tertuang dalam berbagai dokumen induk perencanaan. Dalam pelaksanaannya, pembangunan Kota Medan telah menunjukkan hasil-hasil yang cukup baik, namun tidak diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Medan (paradox of growth). Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka perlu suatu kajian mendalam mengenai Analisis Perencanaan dan Pembangunan Wilayah terhadap Pendapatan Masyarakat di Kota Medan.
Tujuan penelitian untuk menjelaskan pengaruh berbagai perencanaan pembangunan terhadap pendapatan. Manfaat penelitian ini dapat memberi masukan kepada pengambil keputusan di bidang perencanaan dan memberikan warna atau variasi tentang teori perencanaan wilayah. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan eksplanatori menggunakan data primer dengan teknik pengambilan sampel stratified random sampling, dimana analisis data yang digunakan path-analysis dan regresi, serta untuk mengukur pendapatan masyarakat Kota Medan dengan menggunakan kriteria Bank Dunia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan. Perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap pendapatan melalui aglomerasi. Perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan melalui aksesibilitas lembaga keuangan. Perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan melalui demografi. Perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan melalui kesempatan kerja. Perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan melalui tabungan. Perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan terhadap pendapatan melalui pendidikan. Perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan melalui lokasi tempat tinggal. Secara serentak variabel aglomerasi, aksesibilitas lembaga keuangan, demografi, kesempatan kerja, tabungan, pendidikan, lokasi tempat tinggal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Distribusi pendapatan Kota Medan tidak merata dengan ketimpangan sedang.
ABSTRACT
REGIONAL PLANNING AND DEVELOPMENT ANALYZE ON COMMUNITY INCOME
IN MEDAN CITY.
Commonly development is purposed to increase community welfare in the future that will be better than now on. To reach that development, Medan City government has done many planning that based on vision and mission of Medan City that included in many main planning documents. In real fact, Medan City development has showed good results, but it is not affected on community welfare (paradox of growth). Base on that situation, so it is needed to make analyze about Regional Planning and Development Analyze on Community Income in Medan City.
The purpose of this research is to explain the effect of development planning on income. The significant of this research is to give suggestion to decision planning maker and to give new or variety color about regional development theory. This research is done by explanatory approach that uses primer data with random stratified sampling, where the analyze that is used is path-analysis and regression, and to measure income of Medan City community is by using World Bank criteria.
The result of this research is to show that regional planning and development effects positively and significantly on income. Regional planning and development effects negatively and not significantly on income by agglomeration. Regional planning and development effects positively and significantly on income by accessibility treasure institution. Regional planning and development effects positively and significantly on income by demography. Regional planning and development effects positively and significantly on income by work opportunity. Regional planning and development effects positively and significantly on income by saving. Regional planning and development effects positively but not significant on income by education. Regional planning and development effects positively and significantly on income by residence location. It is proved that agglomeration, financial institution accessibility, demography, works opportunity, saving, education and residence location are effect positively and significantly on income. Income distribution disparity in Medan City is in the middle position.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.
Di sisi lain sejak tahun 2000, dalam rangka tatanan pergaulan antar bangsa guna mewujudkan tujuan pembangunan nasional sejalan dengan agenda pembangunan dunia, Indonesia memiliki komitmen untuk ikut menjalankan agenda pembangunan dunia yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam bentuk agenda pembangunan yang dinamakan Millenium Development Goals (MDG’s).
memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, kelestarian lingkungan hidup, serta membangun kemitraan global dalam pembangunan.
Pembangunan nasional dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap, dan berlanjut untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju.
Pembangunan nasional dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah saling menunjang, saling mengisi, dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Gerbang otonomi daerah mengharuskan pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas aparaturnya, agar memiliki kompetensi dan kemampuan untuk menghadapi dan menangani tantangan pembangunan sekaligus mampu melakukan agenda pembangunan sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Coorporate Governance). Yang dimaksud dengan otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan. Untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional dalam kerangka otonomi daerah dibutuhkan perencanaan dan pembangunan wilayah yang komprehensif, terpadu dan terintegrasi yang diharapkan dapat dijadikan panduan dalam pelaksanaan pembangunan daerah.
Sosial) dan Development Planning (Perencanaan Pembangunan). Perencanaan dan pembangunan wilayah diharapkan menghasilkan penataan ruang perkotaan dengan alokasi ruang perkotaan yang sesuai dengan peruntukannya sehingga aktivitas ruang perkotaan berjalan seiring dengan pembangunan ekonomi.
Selama kurun waktu pelaksanaan otonomi daerah, banyak daerah-daerah yang telah menunjukkan kinerja pembangunan daerahnya dengan baik namun tidak sedikit pula daerah-daerah yang tidak mampu memanfaatkan momentum tersebut. Berdasarkan hasil kajian Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) tentang Tata Kelola Ekonomi Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia yang menempatkan 7 (tujuh) kabupaten dan kota di Sumatera Utara dengan tata kelola ekonomi yang terburuk. Tujuh daerah tersebut adalah Kota Medan, Labuhan Batu, Tanjung Balai, Asahan, Nias dan Nias Selatan (KPPOD, 2008). Menurut Suntoro (2004) yang melakukan penelitian mengenai Analisis Rasio keuangan terhadap kinerja pemerintah Kabupaten/kota (studi kasus pada Pemerintah kota Yogyakarta). Hasil menunjukkan bahwa otonomi daerah ternyata membawa pengaruh terhadap kinerja pemerintah kota Yogyakarta. Tingkat ketergantungan Pemerintah Kota Yogyakarta terhadap sumber dana ekstren (pemerintah/pinjaman) masih tinggi walaupun dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah dan Pendapatan Asli Daerahnya mengalami peningkatan.
timur yang saat ini terdiri dari 21 (dua puluh satu) wilayah kecamatan. Untuk itu diperlukan suatu perencanaan yang bersifat terpadu dengan tujuan pemanfaatan ruang yang optimal. Keterpaduan yang mempertimbangkan bahwa setiap wilayah dalam kawasan Kota Medan memiliki karakteristik masing-masing namun perlu ditilik dengan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan yang bersinergi untuk keberlanjutan Kota Medan.
Dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan, Pemerintah Kota Medan telah melakukan berbagai perencanaan pembangunan berdasarkan visi dan misi kota yang tertuang dalam berbagai dokumen induk perencanaan. Dalam pelaksanaannya, pembangunan Kota Medan telah menunjukkan hasil-hasil yang cukup baik, namun tidak diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Medan yang ditunjukkan dengan terkonsentrasinya penduduk miskin pada wilayah sub urban, terjadinya disparitas IPM antar kecamatan, pengangguran yang masih tinggi dan ketimpangan ketersediaan sarana prasarana antara wilayah urban dan sub urban (paradox of growth).
pertumbuhan yang relatif tinggi dan stabil. Demikian juga laju inflasi Kota Medan selama periode tahun 2003-2007 berada di bawah 1 digit kecuali pada tahun 2005 mencapai 22,91 persen. Hal ini disebabkan pada bulan Oktober 2005, Pemerintah menaikkan harga BBM. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan pada table berikut ini:
Tabel 1.1 Kinerja Pembangunan Bidang Ekonomi Kota Medan dibanding dengan Propinsi Sumatera Utara Periode Tahun 2003-2007
No Indikator Tahun Medan Sumatera
Utara 2003 22.542,02 96.233,39 2004 33.115,35 118.100,51 2005 42.792,45 139.618.31 2006 48.922,90 160.376.8 1 PDRB (ADH Berlaku)
(Rp Milyar)
2007 55.455,58 181.819.74 2003 6.092,41 27.071,25 2004 23.623,13 83.328,95 2005 25.272,42 87.897.79 2006 27.234,45 93.347.40 2 PDRB (ADH Konstan)
(Rp Milyar)
2007 29.352,92 99.792.27 2003 12.346,89 8.497,85 2004 13.174,81 9.741,57 2005 20.906,35 11.326,52 2006 23.629,97 12.684,53 3 Pendapatan Perkapita
(ADH Berlaku) (000 Rp/Tahun)
2007 26.620,95 14.166,63 2003 11.099,57 2.271,73 2004 11.748,85 6.873,42 2005 12.346,90 7.130,69 2006 13.174,00 7.383,039 4 Pendapatan Perkapita
(ADH Konstan) (000 Rp/Tahun)
2007 14.090,60 7.775,393
2003 5,06 4,81
2004 7,29 5,74
2005 6,98 5,48
2006 7,76 6,2
5 Pertumbuhan Ekonomi (%)
2007 7,78 6,9
2003 4,46 4,23
2004 6,64 6,81
2006 5,97 6,11
2007 6,42 6,6
Sumber : BPS Kota Medan 2004–2008, BPS Sumut 2004-2008 (Diolah)
Selama kurun waktu tahun 2003-2007, konstribusi terbesar dalam pembentukan PDRB Kota Medan diberikan sektor tertier (69,22%), diikuti sektor sekunder (27,93), dan sektor primer (2,86%). Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Nilai ekspor Kota Medan yang melalui Pelabuhan Laut Belawan dan Bandara Polonia selama tiga tahun terakhir sejak 2004-2006 menunjukkan kondisi yang meningkat, dengan tumbuh rata-rata per tahun sebesar 31,81 persen. Nilai impor juga mengalami peningkatan dengan tumbuh rata-rata pertahun sekitar 27,00 persen. Berdasarkan kondisi ekpor dan impor Kota Medan tersebut, dapat diketahui bahwa kondisi neraca perdagangan di Kota Medan pada periode tahun 2004-2006 mengalami surplus, dimana besarnya nilai ekspor selalu lebih besar nilai impor. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini:
Tabel 1.2 Nilai Ekspor dan Impor Melalui Wilayah Kota Medan 2004-2006 Tahun Ekspor (Nilai FOB,
Miliar US $)
Impor (Nilai CIF, Miliar US $)
Surplus Perdagangan (Miliar US $)
2004 2,64 0,73 1,91
2005 3,86 1,00 2,86
2006 4,52 1,17 3,35
Sumber : Laporan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2006
Succses story indikator makro ekonomi yang telah berhasil dicapai selama otonomi daerah tersebut, ternyata belum sepenuhnya diikuti oleh perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat kota. Beberapa data empiris di bawah ini menunjukkan bahwa terjadinya kesenjangan fundamental antara tingkat kesenjangan antar kelompok pendapatan dari sisi penyerapan angkatan kerja. Angkatan kerja di pasar kerja ternyata jauh melebihi penawaran, dalam hal ini pencari kerja lebih banyak dari peluang kerja yang tersedia. Berdasarkan tabel berikut dapat dilihat pada tahun 2008 yang terserap dipasar tenaga kerja sebesar 86,92% sedangkan 13,08% tidak terserap di lapangan kerja yang ada.
Tabel 1.3 Jumlah Pencari Kerja Kota Medan Tahun 2006-2008
No Angkatan Kerja Tahun Persentase
2006 2007 2008 2008
1 Bekerja 755.882 729.892 833.832 86,92
2 Pengangguran 133.470 123.670 125.477 13,08
Total 889.352 853.562 959.309 100
Sumber: LPPD Kota Medan 2008
namun akibat kebijakan pengupahan yang cenderung masih pro pasar (bukan buruh), menyebabkan nilai tambah yang diciptakan di sektor-sektor ini tidak dapat dinikmati oleh angkatan kerja yang bekerja.
Di samping itu, Medan sebagai Kota Metropolitan dengan sektor-sektor ekonomi andalannya adalah sektor tertier dan sekunder telah mendorong arus urbanisasi (migrasi) dan commuter yang cenderung besar yakni sekitar 500.000 orang per hari, turut mempengaruhi ketidakseimbangan supply/demand di pasar kerja. Kecenderungan ini diperparah lagi dengan kondisi urbanisasi dan commuter dari kawasan sekitarnya yang hanya dimotivasi alasan-alasan irrasional tanpa didukung oleh pendidikan dan ketrampilan yang memadai untuk mendapatkan pekerjaan dan pendapatan yang lebih baik di Kota Medan.
Hal ini telah menjadikan pelaku usaha (industri) cenderung memperkerjakan orang-orang berdomisili di luar Kota Medan yang cenderung bersedia menerima upah lebih rendah. Peluang atau kesempatan kerja yang terbatas ini telah menyebabkan angkatan kerja yang ada di Kota Medan sulit mendapatkan lapangan kerja sehingga mereka menganggur berimplikasi terhadap tidak memiliki pendapatan.
adalah sebesar 97,92 persen dari keseluruhan perusahaan yang tersebar di setiap kecamatan di Kota Medan.
Berdasarkan total dana yang terhimpun dari masyarakat sekitar 65% telah disalurkan kembali dalam bentuk investasi kepada pelaku usaha sedangkan sebanyak 35% masih mengalir keluar daerah baik dalam bentuk SBI maupun investasi lainnya. Dari total kredit yang disalurkan tidak seluruhnya untuk investasi melainkan untuk kegiatan konsumtif masyarakat. Menurut Romeo (dalam Musrenbang Kota Medan, 2007), hal ini terjadi karena beberapa hal, antara lain :
1. Faktanya uang terhimpun masih sedikit yang kembali dalam bentuk investasi dan masih banyak yang mengalir ke Jakarta dan Pulau Jawa
2. Pemerintah dan uangnya masih sebagai mayoreconomic player 3. Permasalahan dan tantangan Kota Medan :
a. Ekonomi konglomerasi lebih dominan; b. Kurang memiliki daya tarik investasi;
c. Keberadaan UMKM tidak terkoordinasi dan kurang memiliki akses terhadap lembaga keuangan
inisiatif, dan kreatif menyebabkan mereka terperangkap dalam kelompok masyarakat marjinal perkotaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.4 Penduduk Menurut Wilayah Administrasi dan Suku Bangsa Suku Bangsa ( % )
Kecamatan
Melayu Karo Simalungun Toba Madina Pakpak 1. M. Tuntungan 3.52 2.32 1.68 26.37 4.74 0.79 Sumber : Sensus Penduduk Tahun 2007 BPS Kota Medan
6. M. Kota 0.85 14.16 11.15 29.22 2.22 3.41 Sumber : Sensus Penduduk Tahun 2007 BPS KotaMedan
Tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah pada komunitas masyarakat miskin kota, kualitas derajat kesehatan masyarakat, dan daya beli yang rendah pada daerah sub urban menyebabkan lambatnya transformasi ekonomi sosial dan budaya. Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya disparitas IPM antara daerah urban dan sub urban dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.5 Indeks Pembangunan Manusia Per Kecamatan
No Kecamatan Indeks Pembangunan Manusia
11 Medan Denai 72,2
12 Medan Area 82,4
13 Medan Polonia 84,6
14 Medan Baru 83,0
15 Medan Selayang 71,4
16 Medan Barat 89,9
17 Medan Timur 79,6
18 Medan Tuntungan 69,6
Sumber : Buku IPM Tingkat Kecamatan Kota Medan Tahun 2007 dan 2009
Tabel di atas menunjukkan IPM Kota Medan untuk tahun 2006 dan 2008. IPM tahun 2006 (kecamatan Medan Kota, Medan Perjuangan, Medan Helvetia, Medan Johor, Medan Deli, Medan Labuhan, Medan Marelan dan Medan Belawan). Selanjutnya IPM pada tahun 2008 (Medan Tuntungan, Medan Amplas, Medan Denai, Medan Area, Medan Polonia, Medan Baru, Medan Selayang, Medan Barat, Medan Timur dan Medan Tembung).
Demikian juga jika dilihat dari sisi penyebaran penduduk miskin berdasarkan kecamatan di Kota Medan Tahun 2007 secara umum diketahui penduduk miskin lebih banyak terkonsentrasi pada wilayah pusat-pusat pertumbuhan.
Persentase penduduk miskin pada tahun 2007 sebanyak 19.82% (412.984 jiwa) dari total penduduk Kota Medan. Jumlah ini merupakan jumlah yang sangat besar. Dilihat dari persebarannya kecamatan-kecamatan yang berlokasi di sebelah utara Kota Medan (Medan Belawan Medan Labuhan, Medan Barat dan Medan Deli,) merupakan kantong kemiskinan terbesar di Kota Medan.
Tabel 1.6 Penyebaran Keluarga Miskin Kota Medan Tahun 2007
20 Medan Marelan 124.369 15.827 12.72
21 Medan Belawan 94.979 39.102 41.17
Jumlah/Total 2.083.156 412.984 19.82 Sumber : BPS Kota Medan 2008
Walaupun fenomena kemiskinan di Kota Medan merupakan sifat multikompleks yang menyebabkannya, tetapi dapat diduga faktor struktural merupakan faktor dominan yang menyebabkan upaya-upaya menurunkan tingkat kesenjangan pendapatan sulit dilakukan. Faktor-faktor struktural tersebut bukan hanya yang berasal dari pemerintah daerah (kota), juga terkait dengan kebijakan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Pertumbuhan ekonomi merupakan persyaratan utama (neccesary condition) untuk mengurangi kemiskinan. Namun dengan hanya memacu pertumbuhan ekonomi saja bukanlah persyaratan yang cukup (sufficient condition) untuk mengatasi masalah kemiskinan karena akan memunculkan trade off terhadap pemerataan yang cenderung buruk. Pertumbuhan ekonomi akan kehilangan makna bagi golongan miskin apabila diikuti dengan meningkatnya ketidakmerataan. Atau dengan kata lain jika manfaat dari pertumbuhan tersebut
lebih banyak mengarah pada golongan kaya dan keadaan golongan miskin tidak bertambah baik atau bahkan cenderung lebih buruk.
untuk menghasilkan perubahan yang bermanfaat dalam distribusi pendapatan, melalui peningkatan pendapatan keluarga miskin dan menengah. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada fakta upah minimum di Brazil yang pendapatan keluarganya lebih rendah dibandingkan dengan distribusi pendapatan.
Pembangunan pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada masa yang akan datang yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sekarang. Dalam upaya merealisasikan tujuan pembangunan tersebut, Pemerintah Kota Medan telah melakukan berbagai perencanaan pembangunan yang didasarkan pada visi dan misi kota yang tertuang dalam berbagai dokumen induk perencanaan. Dalam pelaksanaannya, pembangunan Kota Medan telah menunjukkan hasil-hasil yang cukup baik, namun tidak diikuti dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Medan (paradox of growth). Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Berdasarkan keadaan faktual dan kondisi dari berbagai data yang diuraikan di atas perlu suatu kajian perencanan dan pembangunan wilayah kaitannya dengan pendapatan di Kota Medan. Dari data pendapatan hasil survei akan diperoleh tingkat distribusi pendapatan masyarakat di Kota Medan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini :
1. Apakah perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat Kota Medan. Apakah perencanaan dan pembangunan wilayah berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat di Kota Medan melalui variabel aglomerasi, aksesibilitas lembaga keuangan, demografis, kesempatan kerja, tabungan, pendidikan, dan lokasi tempat tinggal.
2. Apakah aglomerasi, aksesibilitas lembaga keuangan, demografis, kesempatan kerja, tabungan, pendidikan dan lokasi tempat tinggal berpengaruh secara bersamaan terhadap pendapatan masyarakat di Kota Medan.
3. Apakah distribusi pendapatan masyarakat di Kota Medan tidak merata.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh perencanaan dan pembangunan wilayah terhadap pendapatan masyarakat di Kota Medan. Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh perencanaan dan pembangunan wilayah terhadap pendapatan masyarakat di Kota Medan melalui variabel aglomerasi, aksesibilitas lembaga keuangan, demografis, kesempatan kerja, tabungan, pendidikan dan lokasi tempat tinggal.
2. Untuk mengkaji dan menganalisis secara bersamaan pengaruh aglomerasi, aksesibilitas lembaga keuangan, demografis, kesempatan kerja, tabungan, pendidikan dan lokasi tempat tinggal berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat di Kota Medan.
3. Untuk mengkaji dan menganalisis kondisi distribusi pendapatan masyarakat di Kota Medan.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah
1. Manfaat teoritis yakni diharapkan akan memberikan sumbangan pemikiran dan upaya penajaman konsep tentang perencanaan dan pembangunan wilayah kaitannya dengan pendapatan dan distribusi pendapatan wilayah.