• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Riwayat Obstetri (Persalinan) Ibu yang Mengalami Plasenta Previa di RSU Dr. Pirngadi Medan Periode Januari 2006-Juni 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Gambaran Riwayat Obstetri (Persalinan) Ibu yang Mengalami Plasenta Previa di RSU Dr. Pirngadi Medan Periode Januari 2006-Juni 2010"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN RIWAYAT OBSTETRI (PERSALINAN) IBU YANG MENGALAMI PLASENTA PREVIA DI RSU Dr. PIRNGADI

MEDAN PERIODE JANUARI 2006 – JUNI 2010

SKRIPSI

Oleh :

071000269 IMNA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

GAMBARAN RIWAYAT OBSTETRI (PERSALINAN) IBU YANG MENGALAMI PLASENTA PREVIA DI RSU Dr. PIRNGADI

MEDAN PERIODE JANUARI 2006 – JUNI 2010

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

071000269 IMNA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

HALAMAN PENGESAHAN Skripsi Dengan Judul

GAMBARAN RIWAYAT OBSTETRI (PERSALINAN) IBU YANG MENGALAMI PLASENTA PREVIA DI RSU Dr. PIRNGADI

MEDANPERIODE JANUARI 2006 – JUNI 2010 Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :

NIM. 071000269 IMNA

Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 27 Desember 2010

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima

Tim Penguji

Ketua Penguji Penguji I

dr. Yusniwarti Yusad, M.Si

NIP. 19510520 198703 2 001 NIP. 19531018 198203 2001 dr. Ria Masniari Lubis, M.Si

Penguji II Penguji III

Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes

NIP. 19581202 199103 2 001 NIP. 19761005 200912 2 003 Maya Fitria, SKM, M.Kes

Medan, 27 Desember 2010 Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara Dekan

(4)

ABSTRACT

Placenta previa means a condition where the placenta is implanted in the abnormal place, that is on the bottom of womb covering partly or all the opening of ostium uterine internal.

This research is intended to know the description of the obstetric of the mother with placenta previa at general hospital of Dr. Pirngadi Medan in the period January 2006 - June 2010.

This research is descriptive research. The population in this research was all delivery giving a birth with placenta previa with the sample for 120 persons. The data is obtained from Medical Records.

The results of the research showed that the delivery with placenta previa aged 30-34 years old was for 30.0%, parity 1 (primipara) for 22.5%, pregnancy age 28-36 weeks for 55%, with spontaneous delivery history for 48.3% , totality placenta previa for 38.3%, the mothers with placenta previa deliveries with seksio caesarea for 99.2%, and baby birth alive for 90.0%.

It is expected for the healty service provviders to give the information for the mothers related to the signs of bleeding without cause and pains to visit health provider soon since plasenta previa may occur for all age, parity, pregnancy age, and pregnancy history/previous deliveries .

(5)

ABSTRAK

Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

ostium uteri internal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran riwayat obstetri (persalinan) ibu yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006 - Juni 2010.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang mengalami plasenta previa dengan jumlah sampel 120 orang. Data diperoleh dari catatan Rekam Medis.

Hasil penelitian menunjukkan ibu bersalin yang mengalami plasenta previa berumur 30-34 tahun sebanyak 30,0%, paritas 1 (primipara) sebanyak 22,5%, usia kehamilan 28-36 minggu sebanyak 55%, mempunyai riwayat persalinan spontan sebanyak 48,3%, plasenta previa totalis sebanyak 38,3%, ibu yang mengalami plasenta previa partus dengan cara seksio cesarea sebanyak 99,2%, dan bayi lahir dalam keadaan hidup sebanyak 90,0%.

Kepada petugas kesehatan diharapkan memberikan informasi kepada ibu untuk segera ke petugas kesehatan jika dijumpai tanda-tanda perdarahan tanpa sebab dan tanpa nyeri, karena plasenta previa dapat terjadi pada semua umur ibu, paritas, usia kehamilan, dan riwayat kehamilan/persalinan sebelumnya.

(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Imna

Tempat/Tanggal Lahir : Pasir Limau Kapas, 28 September 1985

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Kawin Jumlah Anggota Keluarga : 9 (Sembilan)

Alamat Rumah : Jl. Tap III Kelurahan Teluk Nilap kec. Kubu-Riau Riwayat Pendidikan

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gambaran Riwayat Obstetri (Persalinan) Ibu yang Mengalami Plasenta Previa di RSU Dr. Pirngadi Medan Periode Januari 2006-Juni 2010”. Penulisan skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini penulis banyak menemui kesulitan dan hambatan, namun berkat bimbingan, bantuan dan dorongan moril maupun materil dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak DR. Drs. Surya Utama, M.S, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat.

2. Ibu dr. Yusniwarti Yusad, M.Si, selaku Ketua Departemen Kependudukan dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan saran sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

(8)

4. Ibu Eka Lestari Mahyuni, SKM. M.Kes, selaku Dosen Penasehat Akademik, selama perkuliahan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak dan Ibu Dosen di Fakultas Kesehatan Masyarakat khususnya di Departemen Kependudukan dan Biostatistik yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan pada penulis.

6. Direktur RSU Dr. Pirngadi Medan Ibu Dr. Dewi Fauziah Syahnan, Sp THT, yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.

7. Terima kasih yang tak terhingga atas dukungan, pengorbanan, perhatian yang tulus dan doa dari kedua orang tua tercinta Ayahanda H. Ahmad, Ibunda Ramlah dan adik - adik yang tidak henti - hentinya mencurahkan kasih sayang dalam suka dan duka hingga puterinya meraih gelar sarjana.

8. Teman-teman sepeminatan di Departemen Kependudukan dan Biostatistik dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua.

Medan, Desember 2010

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR... x

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Plasenta previa ... 6

2.2 Klasifikasi Plasenta Previa ... 7

2.2.1 Menurut De snoo ... 7

2.2.2 Menurut Browne... 8

2.3 Faktor-faktor Risiko Terjadinya Plasenta Previa... 10

2.3.1 Umur Ibu... 10

2.3.2 Paritas ... 11

2.3.3 Riwayat Kehamilan/Persalinan ... 11

2.4 Gambaran Klinik ... 12

2.5 Cara Persalinan ... 13

2.5.1 Persalinan Pervaginam ... 13

2.5.2 Persalinan Perabdominam ... 14

2.6 Kompliksi Plasenta Previa ... 15

2.7 Prognosis ... 16

2.8 Variabel yang Diteliti ... 16

BAB 3 MEODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 17

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 17

3.2.1 Lokasi Penelitian ... 17

3.2.2 Waktu Penelitian ... 17

(10)

3.3.2 Sampel ... 18

3.4 Metode Pengumpulan Data... 19

3.5 Definisi Operasional ... 19

3.6 Teknik Analisis Data ... 20

BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum RSU Dr. Pirngadi Medan ... 21

4.2 Riwayat Obstetri Ibu yang Mengalami Plasenta Previa ... 24

4.2.1 Distribusi Frekuensi Umur Ibu ... 24

4.2.2 Distribusi Frekuensi Paritas... 24

4.2.3 Distribusi Frekuensi Usia Kehamilan ... 25

4.2.4 Distribusi Riwayat Kehamilan/persalinan Sebelumnya.. 26

4.2.5 Distribusi Frekuensi Klasifikasi Plasenta Previa ... 26

4.2.6 Distribusi Frekuensi Cara Persalinan ... 27

4.2.7 Distribusi Frekuensi Keadaan Janin ... 27

4.3 Tabulasi Silang ... 28

4.3.1 Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelum Berdasarkan Umur Ibu ... 28

4.3.2 Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelum Berdasarkan Paritas ... 29

4.3.3 Cara Persalinan Berdasarkan Klasifikasi Plasenta Previa 30 4.3.4 Keadaan Janin Berdasarkan Usia Kehamilan ... 30

4.3.5 Klasifikasi Plasenta Previa Berdasarkan Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya ... 31

4.3.6 Keadaan Janin Berdasarkan Cara Persalinan ... 32

BAB 5 PEMBAHASAN ... 33

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 36

6.2 Saran ... 37 DAFTAR PUSTAKA

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur Ibu Bersalin yang Mengalami Plasenta Previa di RSU Dr. Pirngadi Medan Periode Januari 2006-Juni 2010 ... 24 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Paritas Ibu Bersalin yang Mengalami

Plasenta Previa di RSU Dr. Pirngadi Medan Periode Januari

2006-Juni 2010 ... 25 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Usia Kehamilan Ibu Bersalin yang

Mengalami Plasenta Previa di RSU Dr. Pirngadi Medan Periode

Januari 2006-Juni 2010 ... 25 Tabel 4.4 DistribusiFrekuensi Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

Ibu Bersalin yang Mengalami Plasenta Previa di RSU Dr.

Pirngadi Medan Periode Januari 2006-Juni 2010 ... 26 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Klasifikasi Plasenta Previa Ibu Bersalin yang

Mengalami Plasenta Previa di RSU Dr. Pirngadi Medan Periode

Januari 2006-Juni 2010 ... 26 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Cara Persalinan Ibu Bersalin yang

Mengalami Plasenta Previa di RSU Dr. Pirngadi Medan Periode

Januari 2006-Juni 2010 ... 27 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Keadaan Janin Ibu Bersalin yang Mengalami

Plasenta Previa di RSU Dr. Pirngadi Medan Periode Januari 2006-Juni 2010 ... 28 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

Berdasarkan Umur Ibu... 28 Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

Berdasarkan Paritas ... 29 Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Cara Persalinan Berdasarkan Klasifikasi

Plasenta Previa ... 30 Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Keadaan Janin Berdasarkan Usia Kehamilan 31 Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Klasifikasi Plasenta Previa Berdasarkan

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Implantasi Plasenta Normal... 9

Gambar 2.2 Plasenta Previa Letak Rendah ... 9

Gambar 2.3 Plasenta Previa Letak Parsialis ... 9

(13)

ABSTRACT

Placenta previa means a condition where the placenta is implanted in the abnormal place, that is on the bottom of womb covering partly or all the opening of ostium uterine internal.

This research is intended to know the description of the obstetric of the mother with placenta previa at general hospital of Dr. Pirngadi Medan in the period January 2006 - June 2010.

This research is descriptive research. The population in this research was all delivery giving a birth with placenta previa with the sample for 120 persons. The data is obtained from Medical Records.

The results of the research showed that the delivery with placenta previa aged 30-34 years old was for 30.0%, parity 1 (primipara) for 22.5%, pregnancy age 28-36 weeks for 55%, with spontaneous delivery history for 48.3% , totality placenta previa for 38.3%, the mothers with placenta previa deliveries with seksio caesarea for 99.2%, and baby birth alive for 90.0%.

It is expected for the healty service provviders to give the information for the mothers related to the signs of bleeding without cause and pains to visit health provider soon since plasenta previa may occur for all age, parity, pregnancy age, and pregnancy history/previous deliveries .

(14)

ABSTRAK

Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh

ostium uteri internal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran riwayat obstetri (persalinan) ibu yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006 - Juni 2010.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang mengalami plasenta previa dengan jumlah sampel 120 orang. Data diperoleh dari catatan Rekam Medis.

Hasil penelitian menunjukkan ibu bersalin yang mengalami plasenta previa berumur 30-34 tahun sebanyak 30,0%, paritas 1 (primipara) sebanyak 22,5%, usia kehamilan 28-36 minggu sebanyak 55%, mempunyai riwayat persalinan spontan sebanyak 48,3%, plasenta previa totalis sebanyak 38,3%, ibu yang mengalami plasenta previa partus dengan cara seksio cesarea sebanyak 99,2%, dan bayi lahir dalam keadaan hidup sebanyak 90,0%.

Kepada petugas kesehatan diharapkan memberikan informasi kepada ibu untuk segera ke petugas kesehatan jika dijumpai tanda-tanda perdarahan tanpa sebab dan tanpa nyeri, karena plasenta previa dapat terjadi pada semua umur ibu, paritas, usia kehamilan, dan riwayat kehamilan/persalinan sebelumnya.

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) sebagai salah satu indikator suatu negara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dewasa ini masih tinggi di Indonesia bila dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002/2003 AKI adalah 307 kelahiran hidup atau setiap jam terdapat dua ibu meninggal dunia oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes, 2005). Sementara tahun 2007 sampai sekarang AKI adalah 262 per 100.000 kelahiran hidup (Santoso, 2007).

Di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2004 AKI 330 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2005 AKI 315 per 100.000 kelahiran hidup (Dinkes Sumut, 2004). Sedangkan tahun 2009 AKI 280 per 100.000 kelahiran hidup (Saragih, 2010). Angka tersebut menunjukkan AKI cenderung menurun tetapi bila dibandingkan dengan target yang ingin dicapai secara nasional pada tahun 2010, yaitu sebesar 125 per 100.000 kelahiran hidup diperkirakan tidak tercapai (Depkes RI, 2007).

(16)

Kasus perdarahan sebagai penyebab utama kematian ibu dapat terjadi pada masa kehamilan, persalinan dan pada masa nifas. Salah satu penyebab perdarahan tersebut adalah plasenta previa, yaitu plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim demikian rupa sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum (Prawirohardjo, 2008).

Angka kejadian plasenta previa adalah 0,4% - 0,6% dari keseluruhan persalinan atau 1 diantara 200 persalinan(Saifuddin dkk, 2006). Pada beberapa rumah sakit umum pemerintah angka kajadian plasenta previa berkisar 1,7% sampai 2,9% sedangkan di negara maju kejadiannya lebih rendah yaitu kurang dari 1% (Prawirohardjo, 2008).

Penyebab terjadinya plasenta previa secara pasti sulit ditentukan namun ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya plasenta previa seperti jarak kehamilan, paritas tinggi dan usia di atas 35 tahun (Prawirohardjo, 2008). Menurut hasil penelitian Wardana (2007) plasenta previa terjadi 1,3 kali lebih sering pada ibu yang sudah beberapa kali melahirkan dari pada ibu yang baru sekali melahirkan (Primipara). Semakin tua umur ibu maka kemungkinan untuk mendapatkan plasenta previa semakin besar. Pada ibu yang melahirkan dalam usia > 40 tahun berisiko 2,6 kali untuk terjadinya plasenta previa (Santoso, 2008).

(17)

Jika kasus plasenta previa ini tidak terdiagnosa secara dini dan tidak mendapat penanganan yang cepat dapat menimbulkan syok dan kematian. Oleh karena itu keadaan ini perlu diantisipasi sejak awal sebelum perdarahan sampai ketahap yang membahayakan ibu dan janinnya. Pada ibu yang mengalami plasenta previa persalinan prematur sulit untuk dihindari (Chalik, 1998).

Pada studi pendahuluan yang dilakukan di RSU Dr. Pirngadi Medan terdapat ibu yang mengalami plasenta previa tahun 2006 - Juni 2010 sebanyak 167 orang dari 4633 persalinan. Berdasarkan data tersebut perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran riwayat obstetri (persalinan) ibu yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan Periode Januari 2006 – Juni 2010.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu : 1. Masih banyaknya ibu bersalin mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi

Medan selama periode Januari 2006 – Juni 2010.

(18)

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran riwayat obstetri (persalinan) ibu yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan selama periode Januari 2006 – Juni 2010.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui gambaran umur ibu bersalin yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan selama periode Januari 2006 – Juni 2010.

2. Untuk mengetahui gambaran paritas ibu bersalin yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan selama periode Januari 2006 – Juni 2010.

3. Untuk mengetahui gambaran usia kehamilan ibu bersalin yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan selama periode Januari 2006 – Juni 2010.

4. Untuk mengetahui gambaran riwayat kehamilan/persalinan ibu bersalin yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan selama periode Januari 2006 – Juni 2010.

5. Untuk mengetahui gambaran klasifikasi plasenta ibu bersalin yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan selama periode Januari 2006 – Juni 2010.

(19)

7. Untuk mengetahui gambaran keadaan janin ibu bersalin yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan selama periode Januari 2006 – Juni 2010.

1.4 Manfaat Penelitian

(20)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Plasenta Previa

Plasenta merupakan bagian dari kehamilan yang penting, mempunyai bentuk bundar dengan ukuran 15 x 20 cm dengan tebal 2,5 sampai 3 cm dan beratnya 500 gram. Plasenta merupakan organ yang sangat aktif dan memiliki mekanisme khusus untuk menunjang pertumbuhan dan ketahanan hidup janin. Hal ini termasuk pertukaran gas yang efisien, transport aktif zat-zat energi, toleransi imunologis terhadap imunitas ibu pada alograft dan akuisisi janin. Melihat pentingnya peranan dari plasenta maka bila terjadi kelainan pada plasenta akan menyebabkan kelainan pada janin ataupun mengganggu proses persalinan. Salah satu kelainan pada plasenta adalah kelainan implantasi atau disebut dengan plasenta previa (Manuaba, 2005).

(21)

2.2 Klasifikasi Plasenta Previa

Klasifikasi plasenta previa didasarkan atas terabanya jaringan plasenta melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu, karena klasifikasi tidak didasarkan pada keadaan anatomi melainkan pada keadaan fisiologis yang dapat berubah-ubah, maka klasifikasi ini dapat berubah setiap waktu misalnya pada pembukaan yang masih kecil, seluruh pembukaan yang lebih besar, keadaan ini akan menjadi plasenta previa lateralis. Ada juga penulis yang menganjurkan bahwa menegakkan diagnosa sewaktu “moment opname” yaitu saat penderita diperiksa (Mochtar, 2002).

2.2.1 Menurut De Snoo

Klasifikasi plasenta previa menurut De Snoo dalam Mochtar (2002), berdasarkan pembukaan 4-5 cm dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Plasenta previa sentralis (totalis), bila pada pembukaan 4-5 cm teraba plasenta menutupi seluruh ostium.

2. Plasenta previa lateralis, bila pada pembukaan 4-5 cm sebagian pembukaan ditutupi oleh plasenta, dapat dibagi menjadi:

a. Plasenta previa lateralis posterior, bila sebagian menutupi ostium bagian belakang.

b. Plasenta previa lateralis anterior, bila sebagian menutupi ostium bagian depan c. Plasenta previa lateralis marginalis, bila sebagian kecil atau hanya pinggir

(22)

2.2.2 Menurut Browne

Klasifikasi plasenta previa menurut Browne dalam Mochtar (2002) yaitu : 1. Tingkat 1 = Lateral plasenta previa

Pinggir bawah plasenta berinsersi sampai ke segmen bawah rahim, namun tidak sampai ke pinggir pembukaan.

2. Tingkat 2 = Marginal plasenta previa. Plasenta mencapai pinggir pembukaan 3. Tingkat 3 = Complete plasenta previa

Plasenta menutupi ostium waktu tertutup, dan tidak menutupi bila pembukaan hampir lengkap.

4. Tingkat 4 = Central plasenta previa

Plasenta menutupi seluruhnya pada pembukaan hampir lengkap. Secara umum plasenta previa dapat dibagi menjadi empat, yaitu : 1. Plasenta previa totalis

Apabila jaringan plasenta menutupi seluruh ostium uteri internum. 2. Plasenta previa parsialis

Yaitu apabila jaringan plasenta menutupi sebagian ostium uteri internum. 3. Plasenta previa marginalis

Yaitu plasenta yang tepinya terletak pada pinggir ostium uteri internum. 4. Plasenta previa letak rendah

(23)

Gambar 2.1 Implantasi plasenta normal Gambar 2.2 Plasenta previa letak rendah

(24)

2.3 Faktor-faktor Risiko Terjadinya Plasenta Previa

Penyebab plasenta previa belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor yang meningkatkan kemungkinan terjadinya plasenta previa, antara lain : 1. Umur

2. Banyaknya jumlah kehamilan dan persalinan (paritas) 3. Hipoplasia endometrium

4. Korpus luteum bereaksi lambat

5. Tumor-tumor, seperti mioma uteri, polip endometrium

6. Endometrium cacat, seksio cesarea, kuretase, dan manual plasenta 7. Kehamilan kembar

8. Riwayat plasenta previa sebelumnya (Mochtar, 2002). 2.3.1 Umur ibu

Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa umur aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun. Wanita pada umur kurang dari 20 tahun mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk mengalami plasenta previa karena endometrium masih belum matang, dan kejadian plasenta previa juga sering terjadi pada ibu yang berumur di atas 35 tahun karena tumbuh endometrium yang kurang subur (Prawirohardjo, 2008).

(25)

2.3.2 Paritas

Para merupakan seorang wanita yang pernah melahirkan bayi aterm. Beberapa istilah yang berkaitan dengan paritas yaitu (1) primipara adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi aterm sebanyak satu kali, (2) multipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi hidup beberapa kali, dimana persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali, dan (3) grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi aterm lebih dari lima kali (Manuaba, 2005).

Plasenta previa lebih sering pada paritas tinggi dari paritas rendah (Manuaba, 2004). Paritas 1-3 merupakan paritas paling aman bila ditinjau dari sudut kematian ibu. Paritas lebih dari 3 dapat menyebabkan angka kematian ibu tinggi (Mochtar, 2002).

Menurut Wardana (2007) plasenta previa terjadi 1,3 kali lebih sering pada ibu yang sudah beberapa kali melahirkan dari pada ibu yang baru sekali melahirkan (Primipara), sedangkan hasil penelitian Santoso (2008) di rumah sakit dr. Hasan Sadikin Bandung dalam kurun waktu Januari 1998 – Desember 2002, kehamilan multipara mempunyai risiko 1,28 kali untuk terjadinya plasenta previa, demikian juga dengan grandemultipara.

2.3.3 Riwayat kehamilan/persalinan

(26)

Di Amerika Serikat tahun 1997 telah menunjukkan bahwa ibu dengan riwayat SC minimal satu kali mempunyai risiko 2,6 kali untuk menjadi plasenta previa pada kehamilan berikutnya (Santoso, 2008).

2.4 Gambaran Klinik

Gambaran klinik plasenta previa adalah sebagai berikut : 1. Perdarahan pervaginam

Darah berwarna merah terang pada umur kehamilan trimester kedua atau awal trimester ketiga merupakan tanda utama plasenta previa. Perdarahan pertama biasanya tidak banyak sehingga tidak akan berakibat fatal, tetapi perdarahan berikutnya hampir selalu lebih banyak dari perdarahan sebelumnya.

2. Tanpa alasan dan tanpa nyeri

Kejadian yang paling khas pada plasenta previa adalah perdarahan tanpa nyeri yang biasanya baru terlihat setelah kehamilan mendekati akhir trimester kedua atau sesudahnya.

3. Pada ibu, tergantung keadaan umum dan jumlah darah yang hilang, perdarahan yang sedikit demi sedikit atau dalam jumlah banyak dengan waktu yang singkat, dapat menimbulkan anemia sampai syok.

(27)

2.5 Cara Persalinan

Pada umumnya yang menentukan tindakan dalam memilih cara persalinan yang terbaik tergantung dari (Mochtar, 2002) :

1. Jenis plasenta previa 2. Paritas

3. Jumlah perdarahan : banyak atau sedikit, 4. Keadaan umum ibu

5. Keadaan janin: hidup, gawat, atau meninggal 6. Pembukaan jalan lahir

7. Fasilitas penolong dan rumah sakit

Setelah memperhatikan faktor-faktor tersebut di atas, ada dua pilihan persalinan, yaitu :

2.5.1 Persalinan pervaginam

Persalinan pervaginam bertujuan agar bagian terbawah janin menekan plasenta sehingga perdarahan berkurang atau berhenti.

Persalinan pervaginam dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu : a. Amniotomi (pemecahan selaput ketuban)

(28)

Amniotomi dilakukan dengan indikasi :

1. Plasenta previa lateralis atau marginalis atau letak rendah, bila telah ada pembukaan.

2. Pada primigravida dengan plasenta previa lateralis atau marginalis dengan pembukaan 4 cm atau lebih.

3. Plasenta previa lateralis/marginalis dengan janin yang sudah meninggal (Mochtar, 2002).

Tindakan yang dapat dilakukan bidan pada kasus plasenta previa adalah dengan cara :

1. Pasang infus dengan cairan pengganti (chloret, laktat ringer, glukosa ringer) 2. Jangan melakukan pemeriksaan dalam karena akan berakibat perdarahan

bertambah banyak.

3. Segera melakukan tindakan rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas yang cukup untuk tindakan operasi dan sebagainya.

Pada kasus prematurus, setelah pemeriksaan dilakukan pemecahan ketuban untuk menghentikan perdarahan. Tekanan bagian terendah janin akan menekan plasenta previa sehingga perdarahan berhenti (Manuaba, 2008) .

2.5.2 Persalinan perabdominam, dengan seksio cesarea

(29)

Seksio cesarea dilakukan dengan indikasi :

a. Semua plasenta previa sentralis, janin hidup atau meninggal

b. Semua plasenta previa lateralis posterior, karena perdarahan yang sulit dikontrol dengan cara-cara yang ada.

c. Semua plasenta previa dengan perdarahan yang banyak dan tidak berhenti dengan tindakan-tindakan yang ada.

d. Plasenta previa dengan panggul sempit, letak lintang (Mochtar, 1998).

2.6 Komplikasi Plasenta Previa

Ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada ibu hamil yang menderita plasenta previa, yaitu :

1. Komplikasi pada ibu

a. Dapat terjadi anemia bahkan syok

b. Dapat terjadi robekan pada serviks dan segmen bawah rahim yang rapuh c. Infeksi karena perdarahan yang banyak (Manuaba, 2008).

2. Komplikasi pada janin a. Kelainan letak janin.

b. Prematuritas dengan morbiditas dan mortalitas tinggi

(30)

2.7 Prognosis

Prognosis ibu pada plasenta previa dewasa ini lebih baik jika dibandingkan dengan masa lalu. Hal ini dikarenakan diagnosa yang lebih dini, ketersediaan transfusi darah, dan infus cairan yang telah ada hampir semua rumah sakit kabupaten. Demikian juga dengan kesakitan dan kematian anak mengalami penurunan, namun masih belum terlepas dari komplikasi kelahiran prematur baik yang lahir spontan maupun karena intervensi seksio cesarea. Karenanya kelahiran prematur belum sepenuhnya bisa dihindari sekalipun tindakan konservatif diberlakukan (Prawirohardjo, 2008).

2.8 Variabel yang Diteliti

- Umur ibu - Paritas

- Usiakehamilan

- Riwayat kehamilan/persalinan sebelumnya - Klasifikasi plasenta previa

- Cara persalinan - Keadaan janin

(31)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif, penelitian deskriptif adalah metode penelitian dengan tujuan membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif, untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi khususnya masalah kesehatan (Notoatmodjo, 2002).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran riwayat obstetri (persalinan) ibu yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006 – Juni 2010.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSU Dr. Pirngadi Medan dengan pertimbangan rumah sakit ini adalah rumah sakit pemerintah yang merupakan rumah sakit rujukan dari Puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan lain, yang menyediakan tenaga spesialis dan fasilitas pelayanan obstetri, sehingga di rumah sakit ini banyak ditemukan kasus plasenta previa.

3.2.2 Waktu Penelitian

(32)

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006 –Juni 2010 dengan jumlah 167 orang.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari ibu bersalin yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006 –Juni 2010. Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2002) :

� = �

1 +�(�²)

� = 167

1 + 167(0,052)

� = 118

Keterangan n = Besar sampel yang dibutuhkan N = Jumlah populasi (167 orang)

d = Tingkat ketepatan yang diinginkan (0,05)

Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Purposive Sampling. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin yang mengalami plasenta previa dengan kriteria data lengkap sesuai variabel yang diteliti.

(33)

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan berupa data sekunder yang diperoleh dari kartu status ibu bersalin yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006 – Juni 2010.

3.5 Definisi Operasional

Berdasarkan variabel yang diteliti, maka dapat didefinisikan sebagai berikut : 1. Ibu yang mengalami plasenta previa adalah ibu yang didiagnosa mengalami

plasenta previa oleh dokter di RSU Dr. Pirngadi Medan sesuai yang tercatat di kartu status.

2. Umur adalah lamanya hidup ibu yang mengalami plasenta previa dalam tahun dihitung sejak ibu lahir sampai pada saat ibu dirawat di RS Dr. Pirngadi Medan yang tercatat dalam kartu status.

3. Paritas adalah jumlah persalinan yang pernah dialami oleh ibu bersalin yang mengalami plasenta previa yang tercatat dalam kartu status.

4. Usia kehamilan adalah kehamilan yang dihitung dari pertama periode menstruasi terakhir sampai dengan terjadinya proses kelahiran bayi yang mengalami plasenta previa yang tercatat dalam kartu status.

5. Riwayat kehamilan/persalinan adalah riwayat kehamilan/persalinan terdahulu ibu bersalin yang mengalami plasenta previa yang tercatat dalam kartu status.

(34)

7. Cara persalinan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menghentikan kehamilan ibu yang mengalami plasenta previa saat didiagnosa yang tercatat dalam kartu status.

8. Keadaan janin adalah kondisi janin yang dikandung ibu bersalin yang mengalami plasenta previa setelah dilahirkan, yang tercatat dalam kartu status.

3.6 Teknik Analisis Data

(35)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum RSU Dr. Pirngadi Medan

Rumah sakit umum Dr. Pirngadi Medan berdiri pada tanggal 11 Agustus 1928, merupakan rumah sakit (RS) milik pemerintah kota Medan Propinsi Sumatera Utara dengan status RS Swadana sejak 11 Februari 1998. RSU Dr. Pirngadi Medan adalah rumah sakit pendidikan kelas B yang terakreditasi pada tanggal 14 April 2000.

Visi RSU Dr. Pirngadi Medan adalah terwujudnya MANTAP tahun 2010, yaitu :

1. Mandiri dalam pendanaan dan pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat

2. Tanggap terhadap tuntutan masyarakat, perubahan pola penyakit, dan kemajuan IPTEK dibidang kesehatan

3. Profesional dalam pelaksanaan pelayanan sesuai standard dan etika

Misi badan pelayanan kesehatan rumah sakit umum Dr. Pirngadi Medan adalah :

1. Meningkatkan usaha kesehatan paripurna kepada semua golongan masyarakat secara merata dan terjangkau, sesuai dengan tugas pokok, fungsi serta peraturan yang berlaku.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bersifat spesialistik dan sub spesialistik yang bermutu.

(36)

4. Meningkatkan peran rumah sakit sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan.

Badan pelayanan kesehatan RSU Dr. Pirngadi Medan mempunyai tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

RSU Dr. Pirngadi Medan mempunyai fungsi : 1. Menyelenggarakan pelayanan medis

2. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis 3. Menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan

4. Menyelenggarakan pelayanan rujukan 5. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan 6. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan 7. Mengelola administrasi dan keuangan

(37)

Rumah sakit ini memiliki ruang rawat inap berjumlah 29 ruangan dan rawat jalan (klinik rawat jalan) terdiri dari 58 klinik. Dalam usaha pelayanan medis Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan terdiri dari beberapa unit, yaitu :

1. Penyakit Dalam 2. Bedah

3. Kebidanan dan Penyaki Kandungan 4. Kesahatan Anak

5. Penyakit Mata

6. Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan 7. Penyakit Kulit dan Kelamin

8. Penyakit Paru-Paru 9. Penyakit Jiwa 10. Penyakit Saraf 11. Patologi Klinik 12. Rehabilitasi Medis 13. Kedokteran Kehakiman

(38)

4.2 Riwayat Obstetri Ibu Bersalin yang Mengalami Plasenta Previa 4.2.1 Umur Ibu

Distribusi frekuensi umur ibu bersalin yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006 – Juni 2010 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur Ibu Bersalin yang Mengalami Plasenta Previa di RSU Dr. Pirngadi Medan Periode Januari 2006 – Juni 2010

No Umur (Tahun) f %

1 2 3 4 5 6 7

< 20 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49

1 14 25 36 31 12 1

0,8 11,8 20,8 30,0 25,8 10,0 0,8

Jumlah 120 100,0

Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa plasenta previa terjadi pada umur < 20 tahun sampai 49 tahun, terbanyak pada umur 30-34 tahun yaitu 36 orang (30,0%), selebihnya pada umur 35-39 tahun sebanyak 31 orang (25,8%), dan 20,8% pada umur 25-29 tahun.

4.2.2 Paritas

[image:38.612.112.526.221.383.2]
(39)

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Paritas Ibu Bersalin yang Mengalami Plasenta Previa di RSU Dr. Pirngadi Medan Periode Januari 2006 – Juni 2010

No Paritas f %

1 2 3 4 5 6 7 Paritas 0 Paritas 1 Paritas 2 Paritas 3 Paritas 4 Paritas 5 Paritas 6 20 27 22 25 15 5 6 16,7 22,5 18,3 20,8 12,5 4,2 5,0

Jumlah 120 100,0

Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa plasenta previa terjadi pada paritas 0 sampai paritas 6. Terbanyak pada paritas 1 yaitu sebanyak 27 orang (22,5%), selebihnya paritas 3 sebanyak 25 orang (20,8%) dan paritas 2 sebanyak 22 orang (18,3%).

4.2.3 Usia Kehamilan

Distribusi frekuensi usia kehamilan ibu bersalin yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006 – Juni 2010 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Usia Kehamilan Ibu Bersalin yang Mengalami Plasenta Previa di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006– Juni 2010

No Usia Kehamilan f %

1 2

28 - 36 minggu > 36 minggu

66 54

55,0 45,0

Jumlah 120 100,0

[image:39.612.113.531.87.247.2] [image:39.612.113.533.491.580.2]
(40)

4.2.4 Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

Distribusi frekuensi riwayat kehamilan/persalinan sebelumnya ibu bersalin di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006 – Juni 2010 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Riwayat Kehamilan/persalinan Sebelumnya Ibu yang Mengalami Plasenta Previa di RSU Dr. Pirngadi Medan Periode Januari 2006 – Juni 2010

No Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

f %

1 2 3 4 Partus Spontan Abortus Seksio Cesarea

Belum Pernah Melahirkan

58 14 28 20 48,3 11,7 23,3 16,7

Jumlah 120 100,0

Dari tabel 4.4 di atas diketahui bahwa 58 orang (48,3%) ibu yang mengalami plasenta previa mempunyai riwayat partus spontan dan selebihnya memiliki riwayat seksio cesarea yaitu sebanyak 28 orang (23,3%), belum pernah melahirkan sebanyak 20 orang (16,7%), dan terdapat 14 orang (11,7%) memiliki riwayat abortus.

4.2.5 Klasifikasi Plasenta Previa

Distribusi frekuensi klasifikasi plasenta previa ibu bersalin yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006 – Juni 2010 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Klasifikasi Plasenta Previa Ibu Bersalin yang Mengalami Plasenta Previa di RSU Dr. Pirngadi Medan Periode Januari 2006 – Juni 2010

No Klasifikasi Plasenta Previa f %

1 2 3 4

Plasenta Previa Totalis Plasenta Previa Partialis Plasenta Previa Marginalis Plasenta Previa Letak Rendah

46 26 28 20 38,3 21,7 23,3 16,7

[image:40.612.114.527.198.339.2] [image:40.612.115.529.579.705.2]
(41)

Berdasarkan klasifikasi plasenta previa pada tabel 4.5 di atas yang terbanyak adalah plasenta previa totalis yaitu sebanyak 46 orang (38,3%) dan selebihnya plasenta previa marginalis sebanyak 28 orang (23,3%), plasenta previa parsialis sebanyak 26 orang (21,7%), dan plasenta previa letak rendah sebanyak 20 orang (16,7%).

4.2.6 Cara Persalinan

Distribusi frekuensi cara persalinan ibu bersalin yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006 – Juni 2010 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Cara Persalinan Ibu Bersalin yang Mengalami Plasenta Previa di RSU Dr. Pirngadi Medan Periode Januari 2006– Juni 2010

No Cara Persalinan f %

1 2

Pervaginam Seksio Cesarea

1 119

0,8 99,2

Jumlah 120 100,0

Dari tabel 4.6 di atas diketahui bahwa sebagian besar ibu hamil yang mengalami plasenta previa bersalin dengan cara seksio cesarea yaitu sebanyak 119 orang (99,2%) dan 1 orang (0,8%) dengan cara pervaginam.

4.2.7 Keadaan Janin

[image:41.612.111.530.342.436.2]
(42)

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Keadaan Janin Ibu Bersalin yang Mengalami Plasenta Previa di RSU Dr. Pirngadi Medan Periode Januari 2006– Juni 2010

No Keadaan Janin f %

1 2 Lahir Hidup Lahir Mati 108 12 90,0 10,0

Jumlah 120 100,0

Dari tabel 4.7 di atas diketahui bahwa keadaan janin ibu bersalin yang mengalami plasenta previa sebagian besar lahir dalam keadaan hidup yaitu sebanyak 108 orang (90,0%), dan selebihnya lahir mati sebanyak 12 orang (10,0%).

4.3 Tabulasi Silang

[image:42.612.114.529.118.188.2]

4.3.1 Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya Berdasarkan Umur Ibu Riwayat kehamilan/persalinan sebelumnya berdasarkan umur ibu bersalin yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006 – Juni 2010 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya Berdasarkan Umur

N o

Umur (Tahun)

Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

Jumlah Partus

Spontan

Abortus Seksio Cesarea

Belum Pernah Melahirkan

f % f % f % f % F %

1 2 3 4 5 6 7 < 20 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49

[image:42.612.112.527.451.662.2]
(43)

Pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa 100% ibu yang berumur < 20 tahun belum pernah melahirkan, dari 15 orang yang berumur 20-24 tahun ada 9 orang (64,3%) yang mempunyai riwayat belum pernah melahirkan dan 5 orang (35,7%) mempunyai riwayat partus spontan, dari 25 orang yang berumur 25-29 tahun ada 10 orang (40,0%) yang mempunyai riwayat seksio cesarea dan 3 orang (12,0%) yang mempunyai riwayat abortus, sedangkan dari 36 orang yang berumur 30-34 tahun ada 12 orang (33,3%) yang mempunyai riwayat seksio cesarea dan 4 orang (11,1%) yang mempunyai riwayat abortus.

4.3.2 Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya Berdasarkan Paritas

Riwayat kehamilan/persalinan sebelumnya berdasarkan paritas ibu bersalin yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006 – Juni 2010 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya Berdasarkan Paritas

N

o Paritas

Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

Jumlah Partus

Spontan

Abortus Seksio Cesarea

Belum Pernah Melahirkan

f % f % f % f % F %

[image:43.612.115.529.417.624.2]
(44)

mempunyai riwayat abortus, dari 22 orang paritas 2 ada 7 orang (31,8%) yang mempunyai riwayat seksio cesarea dan 3 orang (13,6%) yang mempunyai riwayat abortus, sedangkan dari 25 orang paritas 3 ada 5 orang (20,0%) yang mempunyai riwayat seksio cesarea dan 4 orang (16,0%) yang mempunyai riwayat abortus.

4.3.3 Cara Persalinan Berdasarkan Klasifikasi Plasenta Previa

[image:44.612.114.529.306.457.2]

Cara persalinan berdasarkan klasifikasi plasenta previa pada ibu bersalin yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006 – Juni 2010 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Cara Persalinan Berdasarkan Klasifikasi Plasenta Previa

Pada tabel 4.10 diketahui bahwa dari 46 orang yang mengalami plasenta previa totalis semuanya bersalin dengan cara seksio cesarea, sedangkan dari 28 orang yang mengalami plasenta previa marginalis ada 27 orang (96,4%) yang bersalin dengan cara seksio cesarea dan 1 orang (3,6%) yang bersalin dengan cara pervaginam.

4.3.4 Keadaan Janin Berdasarkan Usia Kehamilan

Keadaan janin berdasarkan usia kehamilan ibu bersalin yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006 – Juni 2010 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

No Klasifikasi Plasenta Previa

Cara Persalinan

Jumlah Pervaginam Seksio Cesarea

f % f % F %

1 2 3 4 Totalis Parsialis Marginalis Letak rendah - - 1 - - - 3,6 - 46 26 27 20 100,0 100,0 96,4 100,0 46 26 28 20 100,0 100,0 100,0 100,0

(45)
[image:45.612.112.532.86.200.2]

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Keadaan Janin Berdasarkan Usia Kehamilan No Usia Kehamilan (Minggu) Keadaan Janin Jumlah Lahir Hidup Lahir Mati

f % f % F %

1 2

28 - 36 > 36 58 50 87,9 92,6 8 4 12,1 7,4 66 54 100,0 100,0

Jumlah 108 90,0 12 10,0 120 100,0

Pada tabel 4.11 diketahui bahwa dari 66 orang yang bersalin pada usia kehamilan 28-36 minggu ada 58 orang (87,9%) bayi lahir dalam keadaan hidup dan 8 orang (12,1%) yang lahir mati, sedangkan dari 54 orang yang bersalin pada usia kehamilan > 36 minggu ada 50 orang (87,9%) bayi yang lahir dalam keadaan hidup dan 4 orang (7,4%) yang lahir mati.

4.3.5 Klasifikasi Plasenta Previa Berdasarkan Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

Klasifikasi plasenta previa berdasarkan riwayat kehamilan/persalinan sebelumnya yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006 – Juni 2010 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Klasifikasi Plasenta Previa Berdasarkan Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

N o

Klasifikasi Plasenta

Previa

Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

Jumlah Partus

Spontan

Abortus Seksio Cesarea

Belum Pernah Melahirkan

f % f % f % f % F %

[image:45.612.103.540.488.657.2]
(46)

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa dari 46 orang yang mengalami plasenta Previa totalis ada 12 orang (26,1%) yang mempunyai riwayat seksio cesarea dan 3 orang (6,5%) yang mempunyai riwayat abortus, dari 26 orang yang mengalami plasenta previa parsialis ada 5 orang (19,2%) yang mempunyai riwayat seksio cesarea dan 4 orang (15,4%) yang mempunyai riwayat abortus, dari 28 orang yang mengalami plasenta previa marginalis ada 10 orang (35,7%) yang mempunyai riwayat seksio cesarea dan 3 orang (10,7%) yang mempunyai riwayat abortus, sedangkan dari 20 orang yang mengalami plasenta previa letak rendah ada 4 orang (20,0%) yang mempunyai riwayat abortus dan 1 orang (5,0%) yang mempunyai riwayat seksio cesarea.

4.3.6 Keadaan Janin Berdasarkan Cara Persalinan

[image:46.612.114.532.472.578.2]

Keadaan janin berdasarkan cara persalinan yang mengalami plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan periode Januari 2006 – Juni 2010 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Keadaan Janin Berdasarkan Cara Persalinan

No Cara

Persalinan

Keadaan Janin

Jumlah Lahir Hidup Lahir Mati

f % f % F %

1 2

Pervaginam SC

1 107

100,0 89,9

- 12

- 10,1

1 119

100,0 100,0

Jumlah 108 90,0 12 10,0 120 100,0

(47)

BAB 5 PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di RSU Dr. Pirngadi Medan pada tanggal 06 sampai 09 Oktober tahun 2010 dengan jumlah ibu yang mengalami plasenta yang dirawat inap di rumah sakit tersebut sebanyak 46 kasus (tahun 2006), 50 kasus (tahun 2007), 35 kasus (tahun 2008), 20 kasus (tahun 2009), dan 16 kasus (Juni 2010) dari 4633 persalinan dengan menggunakan rumus didapat sampel 120 orang dengan kriteria data lengkap sesuai variabel yang diteliti.

Dari hasil penelitian didapatkan kasus plasenta previa terbanyak pada umur 30-34 tahun yaitu sebanyak 36 orang (30,0%). Sesuai dengan hasil penelitian Wardana (2007) di RS Sanglah Denpasar dari Juli 2001-Juli 2002 didapatkan sebanyak 85,7% ibu yang mengalami plasenta previa berumur < 35 tahun. Berdasarkan penelitian Archibong El dan Ahmed ESM pada penelitian tahun 1997 - 2000 dalam Wardana (2007) menyatakan prevalensi plasenta previa sesuai dengan peningkatan umur ibu, 1 kali pada umur ibu 20 - 29 tahun, 3 kali pada umur ibu 30 - 39 tahun dan 9 kali pada umur ibu ≥ 40 tahun.

(48)

Dari hasil penelitian, didapatkan umur 35 - 39 tahun yaitu sebanyak 31 orang (25,8%). Hal ini karena plasenta previa juga meningkat dengan meningkatnya umur ibu. Peningkatan umur ibu, merupakan faktor risiko untuk terjadinya plasenta previa, karena sklerosis pembuluh darah arteri kecil dan arteriole miometrium menyebabkan aliran darah ke endometrium tidak merata sehingga plasenta tumbuh lebih lebar dengan luas permukaan yang lebih besar untuk mendapatkan aliran darah yang adekuat (Prawirohardjo, 2008).

Pada hasil penelitian distribusi ibu yang mengalami plasenta previa menurut paritas tertinggi pada paritas 1, hal ini berkaitan dengan banyak ibu yang mempunyai riwayat SC yaitu sebanyak 10 orang (37,0%), dan abortus sebanyak 2 orang (7,4%). Sejalan dengan penelitian Sihaloho (2004) paritas terbanyak adalah 0-3 kali (88,4%). Berbeda dengan hasil penelitian Wardana (2007) paritas terbanyak pada ibu yang mengalami plasenta previa adalah multipara (64,3%).

Pada tabel 4.3 dapat dilihat pada usia kehamilan 28 minggu sudah dilakukan pengakhiran kehamilan dikarenakan komplikasi perdarahan yang terjadi dan adanya his karena adanya rangsangan koagulum darah pada serviks, dan turunnya kadar progesteron akibat dari lepasnya plasenta. Sejalan dengan Sihaloho (2004) 54,7% persalinan plasenta previa merupakan persalinan prematur.

(49)

dan sesuai dengan penelitian Siregar di RSIA Badrul Aini (2007) cara persalinan ibu yang mengalami plasenta previa adalah seksio cesarea yaitu 100%.

Umumnya yang menentukan tindakan dalam memilih cara persalinan yang terbaik tergantung dari : jenis plasenta previa, jumlah kehamilan/persalinan, jumlah perdarahan, keadaan umum ibu hamil, keadaan janin, pembukaan jalan lahir dan fasilitas penolong serta fasilitas rumah sakit (Mochtar, 2002).

(50)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang berhubungan dengan plasenta previa di RSU Dr. Pirngadi Medan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Plasenta previa terjadi pada umur < 20 tahun sampai 49 tahun, terbanyak pada umur 30-34 tahun (30,0%). Plasenta previa terjadi pada paritas 0-6, terbanyak pada paritas 1 (22,5%), dan usia kehamilan 28-36 minggu (55,0%).

2. Riwayat kehamilan/persalinan terdahulu terbanyak adalah partus spontan (48,3%), selebihnya seksio cesarea (23,3%), belum pernah melahirkan (16,7%), dan abortus (11,7%).

3. Klasifikasi plasenta previa tertinggi adalah plasenta previa totalis (38,3%), selebihnya plasenta previa marginalis (23,3%), plasenta previa partialis (21,7%), dan plasenta previa letak rendah (16,7%).

4. Hampir semua ibu hamil yang mengalami plasenta previa bersalin dengan cara seksio cesarea yaitu 119 orang (99,2%) dan 1 orang (0.8%) bersalin dengan cara pervaginam.

(51)

6.2 Saran

(52)

DAFTAR PUSTAKA

Anurogo, D., 2008. Tips Praktis Mengenali Plasenta Previa.

Chalik, T.M.A., 1998. Hemoragik Utama Obstetri dan Ginekologi. Widya Kencana. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI., 2004. Setiap Jam 2 Orang Ibu Bersalin Meninggal Dunia

Departemen Kesehatan RI., 2005. Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta. Departemen Kesehatan RI., 2007. Profil Kesehatan Indonesia 2005. Jakarta.

Dinkes Provinsi Sumatera Utara., 2004. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2005. Medan.

Manuaba, C., 2008. Gawat-Darurat Obstetri-Ginekologi dan Obstetri-Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Manuaba, IBG., 2005. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga

Berencana untuk Pendidikan Bidan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

_______, IBG., 2004. Penuntun Kepaniteraan Klinik Obstetri dan Ginekologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Mochtar, R., 2002. Sinopsis Obstetri (Obstetri Fisiologi dan Patologi). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Prawirohardjo, S., dan Winkjoastro H., 2008. Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka Indonesia. Jakarta.

Profil RSU Dr. Pirngadi.,2010. Profil Tahun 2009 RSU Dr. Pirngadi Kota Medan. Medan.

(53)

Santoso, B., 2008. HubunganAntara Umur Ibu, Paritas, Jarak Kehamilan dan Riwayat Obstetri, dengan Terjadinya Plasenta Previa. ibu-paritas-jarak.html. Diakses 15 Februari 2010.

Santoso, S.I., 2007. Dukungan POGI dalam Penerapan Buku KIA, Buku KIA Sebagai Upaya Menurunkan AKI dan AKB. Diakses 15 Februari 2010.

Saragih, H., 2010. Risiko Kematian Ibu dan Bayi Masih Mengancam.

mengancam&catid=25:metro&itemid=53. Diakses 29 Maret 2010.

Sarumpaet, S.M., 2001. Komplikasi Persalinan dan Analisis dan Upaya Penanggulangannya di Propinsi Sumatera Utara. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap FKM. Medan.

Sihaloho, N.E., 2004. Karakteristik Penderita Plasenta Previa di RS St Elisabeth Medan Tahun 1998-2002. Skripsi FKM USU. Medan.

Wardana, A dan Karkata. K., 2007. FaktorRisikoPlasentaPrevia. Bagian /SMF ObstetridanGinekologiFakultasKedokteranUniversitasUdayana/RS

(54)
[image:54.612.114.529.185.457.2]

FORM PENELITIAN

GAMBARAN RIWAYAT OBSTETRI (PERSALINAN) IBU YANG MENGALAMI PLASENTA PREVIA DI RSU Dr. PIRNGADI MEDAN

PERIODE JANUARI 2006 - Juni 2010

Mr... No Variabel yang Diteliti Kategori

1 Umur ... 2 Paritas ... 3 Usia Kehamilan ... 4 Riwayat

Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

Partus spontan Abortus Seksio cesarea

Belum pernah melahirkan 5 Klasifikasi Plasenta Plasenta previa totalis

Plasenta previa partialis Plasenta previa marginalis Plasenta previa letak rendah 6 Cara Persalinan Pervaginam

Seksio cesarea 7 Keadaan Janin Lahir hidup

(55)
[image:55.792.24.763.112.501.2]

GAMBARAN RIWAYAT OBSTETRI (PERSALINAN) IBU YANG MENGALAMI PLASENTA PREVIA DI RSU Dr. PIRNGADI MEDAN

PERIODE JANUARI 2006 - JUNI 2010 No

Umur

Umurk Paritas

Paritask Usia Usiak Riwayat Riwayatk Klasifikasi Klasifikasik Cara Carak Janin Janink

1 30 4 3 4 38 2 Abortus 2 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

2 38 5 3 4 38 2 Partus spontan 1 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

3 31 4 4 5 37 2 Partus spontan 1 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

4 25 3 1 2 36 1 Seksio cesarea 3 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

5 31 4 0 1 38 2 Blm prnh melahirkn 4 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

6 35 5 0 1 40 2 Blm prnh melahirkn 4 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

7 22 2 0 1 38 2 Blm prnh melahirkn 4 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

8 30 4 4 5 37 2 Seksio cesarea 3 Marginalis 3 SC 2 Lahir mati 2

9 28 3 3 4 37 2 Seksio cesarea 3 Marginalis 3 SC 2 Lahir mati 2

10 37 5 4 5 38 2 Partus spontan 1 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

11 34 4 2 3 40 2 Seksio cesarea 3 Totalis 1 SC 2 Lahir mati 2

12 24 2 2 3 36 1 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

13 36 5 3 4 37 2 Abortus 2 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

14 19 1 0 1 37 2 Blm prnh melahirkn 4 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

15 36 5 2 3 36 1 Partus spontan 1 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

16 33 4 1 2 38 2 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

17 23 2 1 2 35 1 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

18 32 4 2 3 34 1 Partus spontan 1 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

19 20 2 0 1 36 1 Blm prnh melahirkn 4 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

20 38 5 5 6 34 1 Abortus 2 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

21 36 5 2 3 40 2 Abortus 2 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

22 40 6 3 4 39 2 Partus spontan 1 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

23 25 3 0 1 38 2 Blm prnh melahirkn 4 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

24 23 2 0 1 38 2 Blm prnh melahirkn 4 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

25 28 3 3 4 34 1 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

26 32 4 4 5 34 1 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir mati 2

27 31 4 1 2 28 1 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

28 43 6 5 6 28 1 Seksio cesarea 3 Parsialis 2 SC 2 Lahir mati 2

29 31 4 1 2 38 2 Seksio cesarea 3 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

30 22 2 0 1 38 2 Blm prnh melahirkn 4 Marginalis 3 SC 2 Lahir mati 2

(56)

32 29 3 1 2 34 1 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

33 37 5 2 3 34 1 Partus spontan 1 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

34 26 3 1 2 38 2 Seksio cesarea 3 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

35 26 3 2 3 36 1 Partus spontan 1 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

36 34 4 1 2 40 2 Abortus 2 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

37 31 4 2 3 35 1 Partus spontan 1 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

38 33 4 0 1 40 2 Blm prnh melahirkn 4 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

39 28 3 1 2 36 1 Seksio cesarea 3 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

40 26 3 3 4 28 1 Abortus 2 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

41 39 5 3 4 34 1 Seksio cesarea 3 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

42 29 3 3 4 38 2 Partus spontan 1 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

43 49 7 4 5 32 1 Partus spontan 1 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

44 28 3 2 3 36 1 Abortus 2 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

45 26 3 1 2 36 1 Partus spontan 1 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

46 44 6 4 5 34 1 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

47 35 5 3 4 34 1 Partus spontan 1 Marginalis 3 Pervaginam 1 Lahir hidup 1

48 26 3 1 2 38 2 Seksio cesarea 3 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

49 21 2 1 2 38 2 Partus spontan 1 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

50 37 5 6 7 36 1 Abortus 2 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

51 24 2 1 2 28 1 Partus spontan 1 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

52 34 4 3 4 37 2 Seksio cesarea 3 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

53 32 4 1 2 38 2 Seksio cesarea 3 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

54 37 5 3 4 39 2 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

55 38 5 5 6 39 2 Partus spontan 1 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

56 33 4 2 3 34 1 Seksio cesarea 3 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

57 27 3 3 4 30 1 Seksio cesarea 3 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

58 40 6 4 5 34 1 Partus spontan 1 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

59 35 5 2 3 32 1 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir mati 2

60 30 4 3 4 36 1 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

61 31 4 1 2 36 1 Seksio cesarea 3 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

62 32 4 0 1 37 2 Blm prnh melahirkn 4 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

63 32 4 2 3 36 1 Partus spontan 1 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

64 21 2 0 1 40 2 Blm prnh melahirkn 4 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

65 36 5 3 4 34 1 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

(57)

67 27 3 3 4 40 2 Abortus 2 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

68 30 4 2 3 28 1 Seksio cesarea 3 Totalis 1 SC 2 Lahir mati 2

69 34 4 6 7 40 2 Seksio cesarea 3 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

70 27 3 2 3 36 1 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

71 21 2 0 1 30 1 Blm prnh melahirkn 4 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

72 32 4 3 4 30 1 Partus spontan 1 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

73 36 5 1 2 36 1 Partus spontan 1 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

74 33 4 4 5 34 1 Partus spontan 1 Letak rendah 4 SC 2 Lahir mati 2

75 42 6 3 4 32 1 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

76 36 5 1 2 28 1 Abortus 2 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

77 29 3 3 4 34 1 Seksio cesarea 3 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

78 37 5 4 5 35 1 Seksio cesarea 3 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

79 23 2 0 1 35 1 Blm prnh melahirkn 4 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

80 32 4 5 6 36 1 Partus spontan 1 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

81 32 4 0 1 38 2 Blm prnh melahirkn 4 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

82 40 6 4 5 34 1 Partus spontan 1 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

83 29 3 4 5 28 1 Seksio cesarea 3 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

84 29 3 3 4 38 2 Partus spontan 1 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

85 22 2 0 1 38 2 Blm prnh melahirkn 4 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

86 29 3 1 2 39 2 Partus spontan 1 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

87 28 3 0 1 34 1 Blm prnh melahirkn 4 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

88 31 4 0 1 36 1 Blm prnh melahirkn 4 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

89 33 4 5 6 36 1 Abortus 2 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

90 43 6 4 5 32 1 Abortus 2 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

91 36 5 2 3 38 2 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

92 40 6 6 7 34 1 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

93 32 4 1 2 40 2 Seksio cesarea 3 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

94 30 4 2 3 34 1 Partus spontan 1 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

95 26 3 1 2 38 2 Partus spontan 1 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

96 24 2 0 1 32 1 Blm prnh melahirkn 4 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

97 40 6 3 4 36 1 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

98 31 4 3 4 40 2 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

99 42 6 1 2 38 2 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

100 37 5 1 2 39 2 Partus spontan 1 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

(58)

102 37 5 6 7 39 2 Abortus 2 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

103 34 4 1 2 37 2 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

104 33 4 0 1 38 2 Blm prnh melahirkn 4 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

105 37 5 6 7 36 1 Partus spontan 1 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

106 35 5 1 2 38 2 Seksio cesarea 3 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

107 34 4 2 3 36 1 Abortus 2 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

108 28 3 2 3 28 1 Seksio cesarea 3 Totalis 1 SC 2 Lahir mati 2

109 35 5 2 3 34 1 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

110 39 5 4 5 34 1 Seksio cesarea 3 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

111 29 3 2 3 36 1 Seksio cesarea 3 Marginalis 3 SC 2 Lahir hidup 1

112 40 6 6 7 36 1 Partus spontan 1 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

113 30 4 1 2 30 1 Seksio cesarea 3 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

114 20 2 1 2 40 2 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

115 33 4 2 3 40 2 Seksio cesarea 3 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

116 37 5 3 4 34 1 Partus spontan 1 Parsialis 2 SC 2 Lahir mati 2

117 42 6 4 5 30 1 Partus spontan 1 Totalis 1 SC 2 Lahir hidup 1

118 35 5 1 2 38 2 Partus spontan 1 Letak rendah 4 SC 2 Lahir hidup 1

119 36 5 4 5 40 2 Partus spontan 1 Parsialis 2 SC 2 Lahir hidup 1

(59)

Frequency Table

Umur Ibu

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 20 tahun 1 ,8 ,8 ,8

20-24 tahun 14 11,7 11,7 12,5

25-29 tahun 25 20,8 20,8 33,3

30-34 tahun 36 30,0 30,0 63,3

35-39 tahun 31 25,8 25,8 89,2

40-44 tahun 12 10,0 10,0 99,2

45-49 tahun 1 ,8 ,8 100,0

Total 120 100,0 100,0

Paritas (Jumlah Anak yang Dilahirkan)

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Paritas 0 20 16,7 16,7 16,7

Paritas 1 27 22,5 22,5 39,2

Paritas 2 22 18,3 18,3 57,5

Paritas 3 25 20,8 20,8 78,3

Paritas 4 15 12,5 12,5 90,8

Paritas 5 5 4,2 4,2 95,0

Paritas 6 6 5,0 5,0 100,0

Total 120 100,0 100,0

Usia Kehamilan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 28-36 minggu 66 55,0 55,0 55,0

> 36 minggu 54 45,0 45,0 100,0

Total 120 100,0 100,0

Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Partus Spontan 58 48,3 48,3 48,3

Abortus 14 11,7 11,7 60,0

Seksio Cesarea 28 23,3 23,3 83,3

Belum Pernah Melahirkan 20 16,7 16,7 100,0

(60)

Klasifikasi Plasenta Previa

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Plasenta Previa Totalis 46 38,3 38,3 38,3

Plasenta Previa Partialis 26 21,7 21,7 60,0

Plasenta Previa Marginalis 28 23,3 23,3 83,3

Plasenta Previa Letak Rendah 20 16,7 16,7 100,0

Total 120 100,0 100,0

Cara Persalinan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Pervaginam 1 ,8 ,8 ,8

Seksio Cesarea 119 99,2 99,2 100,0

Total 120 100,0 100,0

Keadaan Janin

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Lahir Hidup 108 90,0 90,0 90,0

Lahir Mati 12 10,0 10,0 100,0

Total 120 100,0 100,0

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Umur Ibu * Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

(61)

Umur Ibu * Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya Crosstabulation

Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

Total Partus

Spontan Abortus SC

Belum Pernah Melahirkan Umur Ibu < 20 tahun Count

0 0 0 1 1

Expected Count ,5 ,1 ,2 ,2 1,0

% within Umur Ibu ,0% ,0% ,0% 100,0% 100,0%

% within Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

,0% ,0% ,0% 5,0% ,8%

% of Total ,0% ,0% ,0% ,8% ,8%

20-24 tahun

Count

5 0 0 9 14

Expected Count 6,8 1,6 3,3 2,3 14,0

% within Umur Ibu 35,7% ,0% ,0% 64,3% 100,0%

% within Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

8,6% ,0% ,0% 45,0% 11,7%

% of Total 4,2% ,0% ,0% 7,5% 11,7%

25-29 tahun

Count

9 3 10 3 25

Expected Count 12,1 2,9 5,8 4,2 25,0

% within Umur Ibu 36,0% 12,0% 40,0% 12,0% 100,0% % within Riwayat

Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

15,5% 21,4% 35,7% 15,0% 20,8%

% of Total 7,5% 2,5% 8,3% 2,5% 20,8%

30-34 tahun

Count

14 4 12 6 36

Expected Count 17,4 4,2 8,4 6,0 36,0

% within Umur Ibu 38,9% 11,1% 33,3% 16,7% 100,0% % within Riwayat

Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

24,1% 28,6% 42,9% 30,0% 30,0%

% of Total 11,7% 3,3% 10,0% 5,0% 30,0%

35-39 tahun

Count

19 6 5 1 31

Expected Count 15,0 3,6 7,2 5,2 31,0

% within Umur Ibu 61,3% 19,4% 16,1% 3,2% 100,0%

% within Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

32,8% 42,9% 17,9% 5,0% 25,8%

% of Total 15,8% 5,0% 4,2% ,8% 25,8%

40-44 tahun

Count

10 1 1 0 12

Expected Count 5,8 1,4 2,8 2,0 12,0

% within Umur Ibu 83,3% 8,3% 8,3% ,0% 100,0%

(62)

Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

% of Total 8,3% ,8% ,8% ,0% 10,0%

45-49 tahun

Count

1 0 0 0 1

Expected Count ,5 ,1 ,2 ,2 1,0

% within Umur Ibu 100,0% ,0% ,0% ,0% 100,0%

% within Riwayat Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

1,7% ,0% ,0% ,0% ,8%

% of Total ,8% ,0% ,0% ,0% ,8%

Total Count 58 14 28 20 120

Expected Count 58,0 14,0 28,0 20,0 120,0

% within Umur Ibu 48,3% 11,7% 23,3% 16,7% 100,0%

% within Riwayat

Kehamilan/Persalinan Sebelumnya

100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 48,3% 11,7% 23,3% 16,7% 100,0%

Crosstabs

Case Processing Sum

Gambar

Gambaran Umum RSU Dr. Pirngadi Medan ...........................    21  24  4.2.1   Distribusi Frekuensi Umur Ibu ....................................
Gambar 2.3 Plasenta previa parsialis              Gambar 2.4 Plasenta previa totalis
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur Ibu Bersalin yang Mengalami Plasenta Previa di RSU Dr
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Paritas Ibu Bersalin yang Mengalami Plasenta Previa di RSU Dr
+7

Referensi

Dokumen terkait