• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ANOMALI GAYABERAT ANTAR WAKTU UNTUK PEMANTAUAN AMBLESAN TANAH STUDI KASUS KOTA SEMARANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS ANOMALI GAYABERAT ANTAR WAKTU UNTUK PEMANTAUAN AMBLESAN TANAH STUDI KASUS KOTA SEMARANG"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

Tabel 2.1. Hasil pengukuran elevasi daerah dataran .......................................
Gambar 4.10  Peta laju amblesan tanah daerah Semarang ..............................      47
Gambar 1.1 Wilayah Penelitian Amblesan Tanah
Gambar 2.1. Sketsa gaya tarik dua benda berjarak R.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Indikator iklim yang digunakan adalah curah hujan tahunan, curah hujan musim hujan, dan curah hujan maksimum musim hujan, sedangkan indikator fisik yang digunakan

Berdasarkan Gambar 5, kedalaman 80 meter diduga sebagai daera peralihan antara akuifer dangkal dan dalam dengan ditandainya anomali negatif yang mendominasi

Data yang digunakan yaitu parameter cuaca seperti curah hujan, penyinaran matahari, kelembaban udara, kecepatan angin dan suhu udara sebagai masukan jaringan sedangkan target

Anomali positif ditandai dengan pola berwarna kuning hingga merah dengan nilai perubahan densitas 0,105 g/cm 3 s.d. Anomali positif terdapat pada bagian barat, utara

IV-3   Gambar 4.4 Grafik curah hujan rata-rata dan curah hujan maksimum rata-rata pada bulan basah periode tahun 1950-1977 untuk daerah Dago kota Bandung IV-4   Gambar 4.5

Gambar 4.11 Peta ZNT berdasarkan harga NJOP Berdasarkan NJOP nilai tanah terendah di Kecamatan Semarang Selatan adalah sebesar Rp 464.000 dengan total bidang sebanyak

Program ini memerlukan data iklim (curah hujan harian), penggunaan lahan dan pengelolaan lahan, tanah, dan data karakteristik DAS Kali Babon seperti Peta DEM dan Peta Pola

Kendal f Analisa Potensi Kerawanan Banjir Dengan melakukan overlay dari data curah hujan, jenis tutupan lahan, tekstur tanah, buffer sungai dan elevasi tanah didapatkan hasil peta