• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Technology Acceptance Model (TAM) pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di Library And Knowledge Center (LKC) The Joseph Wibowo Center (JWC) Binus International University

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Technology Acceptance Model (TAM) pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di Library And Knowledge Center (LKC) The Joseph Wibowo Center (JWC) Binus International University"

Copied!
179
0
0

Teks penuh

(1)

(LKC) THE JOSEPH WIBOWO CENTER (JWC) BINUS

INTERNATIONAL UNIVERSITY

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh

SAPARI

NIM : 1110025000019

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

INDEKS DI LKC JWC BINUS INTERNATIONAL UNIVERSITY

Oleh : Sapari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel, hubungan dan pengaruh LDO (Library Desain OPAC) , TR (Terminology), SK (Abilities and Skill) terhadap PEU

(Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness), ATU (Attitude Toward Using), BIU

(Behavioral Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior). Responden pada penelitian ini berjumlah 95 mahasiswa yang aktif memakai LKC JWC (Library and Knowladge Center The Joseph Wibowo Center) Binus International University yang berada di jalan. Hang Lekir I no. 6 Senayan, Jakarta Selatan. Peneliti ini menggunakan analisis linier berganda sebagai alat statistik.

Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran deskripsi variabel LDO (4,23), PEU (4,25), PU (4,13) sangat tinggi. Sementara variabel ATU (4,13), TR (4,02), SK (4,00), BIU (3,96), dan AUB (4,01) tinggi. Hal ini menunjukan nilai rata-rata dari semua variabel adalah tinggi (4,00). Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yaitu; LDO, TR, SK, PEU, PU, ATU, BIU, terhadap AUB sebagai variabel dependen, maka peneliti mengemukakan 25 hipotesis. Hasil dari uji hipotesis menunjukkan pengaruh antara variabel independen yaitu; LDO, TR, SK, PU, dan PEU signifikan (antara 0,000 s/d 0,001), sedangkan hubungan antara lima variabel independen tersebut terhadap variabel ATU, BIU, dan AUB tidak signifikan (0,0315 s/d 0,103). Hasil akhir dari uji korelasi menemukan pengaruh dari keseluruhan variabel independent terhadap dependen pada penelitian ini adalah sangat lemah dan berlawanan (0,163) sehingga korelasi tidak signifikan. Dengan demikian dari 25 hipotesis, 7 hipotesis diterima dan 19 hipotesis ditolak.

(6)

v

LANGUAGE BASED

IN LKC JWC BINUS INTERNATIONAL UNIVERSITY

By: Sapari

This research attemps to know the description of the variables, the relations and the influence of LDO (Library Desain OPAC) , TR (terminology), SK (Abbilities and Skill)

toward PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness), ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior). The respondents of this research are 95 collage students who are actively using the LKC JWC

(Library and Knowladge Center The Joseph Wibowo Center) Binus International University at jalan. Hang Lekir I no. 6 Senayan, South Jakarta. The research user linier analysis as a statistic instrument.

The result of the research shows that the description of the variables LDO (4,23), PEU (4,25), PU (4,13) are very high, while the variables of ATU (4,13), TR (4,02), SK (4,00), BIU (3,96), and AUB (4,01) are high. Thus the average of the variable is high (4,00). To know the connection between the independent variables: LDO, TR, SK, PEU, PU, ATU, BIU, toward AUB as the dependent variable, the researcher formulates 25 hypotesis. The result from the hypotesis shows the influence among the independent variables; LDO, TR, SK, PU, and PEU are significant (between 0,000 s/d 0,001), whereas the correlation among those 5 variables toward ATU, BIU, and AUB are not significant (0,315- 0,103). The final test result correlation found that the influence from all independent variables from this research on contrary very weak significant. Therefore from the 25 hypotesis, there are 7 hypotesis are accepted and 19 hypotesis are rejected.

(7)

vi

pencipta yang maha kaya atas berkat, rahmat, taufik, hidayah, dan limpahkan

petunjuk-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:

Analisis Technology Acceptance Model (TAM) Pada Pengguna Sistem Temu

Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks di Library and Knowladge center The

Joseph Wibowo Center (LKC JWC) Binus International University. Shalawat

serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Saw beserta

keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa petunjuk dan pedoman hidup

bagi manusia.

Oleh karena itu, tanpa mengurangi rasa terima kasih kepada orang-orang

yang tidak penulis sebutkan namanya.

Penulis perlu menyampaikan terima kash khususnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum selaku dekan Fakultas Adab dan

Humaniora

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.

Terima kasih atas perhatian yang telah bapak berikan.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Perpustakaan. Terima kasih atas perhatian yang telah bapak berikan

4. Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing. Terima kasih atas

bimbingan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Imam Budi Prasetiawan, SS selaku kepala LKC JWC Binus

International University. terima kasih telah memperbolehkan penulis untuk

(8)

vii

untuk menyumbangkan informasi kepada penulis.

7. Bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Jurusan Ilmu Perpustakaan untuk setiap

ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang telah diberikan kepada

penulis selama kuliah.

8. Kepada para sahabatku JIPERS terutama IPI A 2010, IPI B 2010 dan IPI C

2010, Komunitas Sepeda Sehat UINJKT, rekan-rekan staf LKC JWC Binus

International University, ARKADIA dan KKN SINERGI 2010 terimakasih

atas informasi dan motivasi serta bertukar pikiran baik dalam hal akademis

maupun non akademis.

9. Serta semua pihak yang Penulis tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

membantu penyusunan Skripsi ini.

10.Bapak dan Ibu yang selalu setia memberikan segalanya demi kebaikanku.

Terima kasih atas setiap doa yang engkau lantunkan untukku dan dukungan

yang tiada henti-hentinya.

Sesungguhnya Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis

terbuka dan bersedia menerima setiap kritik dan saran yang membangun dari

Pembaca untuk kebaikan pembuataun laporan penelitian selanjutnya, penulis juga

memohon maaf apabila ada kekeliruan atau hal yang tidak berkenan dalam

penyususnan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis

dan setiap pembacanya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, Desember 2014

(9)

viii

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Pematasan dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Metode Penelitian ... 8

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian... 8

2. Sumber Data Penelitian ... 9

3. Teknik Pengumpulan Data ... 9

4. Populasi dan Sampel ... 10

5. Teknik Analisis Data ... 11

6. Operasional Variabel Penelitian ... 19

7. Model Penelitian ... 23

(10)

ix

2. Fungsi Perpustakaan ... 28

3. Tujuan Perpustakaan ... 29

B. Technology Acceptance Model ... 30

1. Konsep Technology Acceptance Model ... 30

2. Model TAM ... 32

a. External Variabel ... 33

b. Perceived Ease of Use (PEU) ... 35

c. Perceived Usefullness (PU) ... 35

d. Attitude Toward Using (ATU) ... 35

e. Behavioral Intention to Use (BIU) ... 36

f. Actual Usage Behavior (AUB) ... 36

C. Sistem Temu Balik Informasi ... 37

1. Pengertian Sistem Temu Balik Informasi ... 37

2. Fungsi Sistem Temu Balik Informasi ... 39

3. Tujuan Sistem Temu Balik Informasi ... 40

D. Bahasa Penelusuran ... 41

1. Pengertian Bahasa Penelusuran ... 41

2. Bahasa Alami ... 41

3. Bahasa Terkontrol ... 44

E. TAM pada Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks ... 47

(11)

x

2. Visi dan Misi ... 55

3. Jenis Layanan LKC JWC ... 56

4. Struktur Organisasi ... 61

5. Koleksi LKC JWC ... 61

6. Fasilitas LKC JWC... 62

7. Sumber Daya Manusia ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

A. Profil Responden ... 64

1. Karakteristik Profil Responden ... 64

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 65

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 66

2. Deskriptif Responden Berdasarkan Variabel ... 66

B. Hasil Penelitian ... 72

1. Hasil Uji Kualitas Data ... 72

a. Hasil Uji Validitas Data ... 72

b. Hasil Uji Reliabilitas... 80

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 82

a. Hasil Uji Normalitas ... 82

b. Hasil Uji Multikolonieritas ... 88

3. Analisis Regresi Linier Berganda ... 90

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 90

(12)

xi

e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau

DE) ... 117

f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE) ... 119

g. Pengaruh Total ... 120

h. Diagram Jalur Model ... 121

C. Pembahasan ... 123

BAB V PENUTUP ... 128

A. Kesimpulan ... 128

B. Saran ... 131

DAFTAR PUSTAKA ... 132 LAMPIRAN

(13)

xii

1.1 Jenis anggota LKC JWC ... 10

2.1 Penelitian Terdahulu ... 53

4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ... 64

4.2 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis kelamin ... 65

4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 66

4.4 Hasil Uji Statistik Deskripsi LDO ... 67

4.5 Hasil Uji Statistik Deskripsi TR ... 68

4.6 Hasil Uji Statistik Deskripsi SK ... 68

4.7 Hasil Uji Statistik Deskripsi PEU ... 69

4.8 Hasil Uji Statistik Deskripsi PU ... 69

4.9 Hasil Uji Statistik Deskripsi ATU ... 70

4.10 Hasil Uji Statistik Deskripsi BIU ... 70

4.11 Hasil Uji Statistik Deskripsi AUB ... 71

4.12 Hasil Uji Validitas Variabel LDO ... 73

4.13 Hasil Uji Validitas Variabel TR ... 74

4.14 Hasil Uji Validitas Variabel SK ... 75

4.15 Hasil Uji Validitas Variabel PU ... 76

4.16 Hasil Uji Validitas Variabel PEU ... 77

4.17 Hasil Uji Validitas Variabel ATU ... 78

4.18 Hasil Uji Validitas Variabel BIU ... 79

4.19 Hasil Uji Validitas Variabel AUB ... 80

4.20 Hasil Uji Relibiltas ... 81

(14)

xiii

4.25 Hasil Uji Koefisien Determinasi ATU ... 91

4.26 Hasil Uji Koefisien Determinasi BIU ... 91

4.27 Hasil Uji Koefisien Determinasi AUB ... 92

4.28 Hasil Uji Simultan ATU ... 93

4.29 Hasil Uji Simultan BIU ... 93

4.30 Hasil Uji Simultan AUB ... 94

4.31 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) LDO ... 95

4.32 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) LDO ... 95

4.33 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) TR ... 96

4.34 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) TR ... 967

4.35 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) SK ... 97

4.36 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) SK ... 98

4.37 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) PEU ... 99

4.38 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) ATU ... 99

4.39 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) BIU ... 101

4.40 Hasil UjiSignifikansi Parsial (Uji t) AUB ... 103

4.41 Hasil Uji Korelasi ... 105

4.42 Hasil Uji Hipotesis ... 123

4.43 Nilai Rata-rata Variabel Perolehan Konstruk ... 125

(15)

xiv

1.1 Model Penelitian ... 23

1.2 Hipotesis Penelitian ... 24

2.1 Technology Acceptance Model (TAM) ... 31

2.2 Model TAM Fred Davis Hasil Modifikasi ... 33

2.3 TAM Pada Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks (J.Y.L Thong 2002) ... 47

4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ATU ... 82

4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ATU ... 83

4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas BIU ... 84

4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas BIU ... 84

4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas AUB ... 85

4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas AUB ... 85

4.7 Diagram Jalur Untuk Model III ... 122

(16)

1 A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini

berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan

perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan

mendapatkan informasi yang tidak lagi terbatas pada informasi seperti surat

kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi

lainnya yang salah satu diantaranya melalui sistem informasi dan teknologi.

Di dunia perpustakaan saat ini sangatlah didukung oleh perkembangan

teknologi informasi dan pemanfaatannya yang telah merambah keberbagai

bidangnya. Teknologi informasi memberikan peran yang sangat besar dalam

memberikan informasi kepada masyarakat pengguna perpustakaan. Tantangan

diera ini perpustakaan harus siap untuk selalu mengikuti perkembangan

teknologi informasi dan kesiapan dalam berkolaborasi dengan teknologi yang

lainnya.

Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model penelitian

yang paling luas digunakan untuk meneliti adopsi teknologi informasi, dalam

kurun waktu 18 tahun terakhir TAM merupakan model yang paling populer

dan banyak digunakan dalam berbagai penelitian mengenai proses adopsi dari

penggunaan atau penerimaan sistem informasi. Kesederhanaan dan

kemampuan menjelaskan hubungan sebab akibat merupakan alasan utama

penggunaan TAM.1

1Fuad Budiman dan Fefri Indra Arza, “Pendekatan Technology Acceptance Model

Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah”, Jurnal WRA, Vol. 1, No. 1

(17)

Dalam bentuk TAM (Technology Acceptance Model) tingkat

penggunaan nyata atau penerimaan pemakai atas suatu teknologi dipengaruhi

oleh faktor-faktor yaitu faktor eksternal, persepsi kegunaan, persepsi

kemudahan penggunaan, sikap maupun niat untuk menggunakannya.

Faktor-faktor tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

Konsep dalam penelitian ini adalah model penerimaan teknologi.

Model ini meyebutkan bahwa pengguna sistem teknologi cenderung

menggunakannya, apabila sistem tersebut mudah digunakan dan bermanfaat

baginya. Konsep TAM dilandasi oleh teori tindakan beralasan TRA (Theory of

Reasoned Action), dalam TAM, penerimaan pemakai teknologi ditentukan

oleh dua faktor kunci yaitu persepsi kemanfaatan adalah tingkat kepercayaan

individu bahwa penggunaan teknologi akan meningkatkan kinerjanya

(Perceived Usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease

of Use), adalah tingkat kepercayaan individu bahwa penggunaan teknologi

membuatnya lebih mudah menyelesaikan pekerjaan.2

Penyediaan sistem temu balik informasi diperpustakaan merupakan

salah satu fasilitas yang diberikan perpustakaan sebagai fasilitator bagi

pengguna. Sistem temu balik informasi pada dasarnya merupakan suatu proses

untuk mengidentifikasi, kemudian memanggil (Retrieval), suatu dokumen dari

suatu simpanan (File), sebagai jawaban atas permintaan informasi. Sistem

temu balik informasi pada perpustakaan merupakan bentuk layanan pasif yang

diberikan perpustakaan sebagai penyedia informasi untuk user atau pengguna.

2

Ni Luh Nyoman Sherina Devi dan I WayanSuartana, “Analisi Technology Acceptance

Model (TAM) Terhadap Penggunaan Sistem Informasi di Nusa Dua Beach Hotel & SPA,”

(18)

Walaupun sistem temu balik informasi merupakan layanan pasif tetapi

layanan ini tidak bisa dianggap remeh, karena dengan sistem ini akan

membantu pengguna untuk dapat menelusuri koleksi yang ada di

perpustakaan3.

Didalam sistem temu balik informasi memiliki dua tahapan yaitu

tahapan masukkan dan tahapan luaran, tahap masukkan merupakan kegiatan

yang dilakukan oleh perpustakaan yaitu, semua koleksi diorganisasi,

dikelolah, dikatalog dan diklasifikasi yang menghasilkan penyusunan bahan

pustaka di rak dan wakil ringkasan bahan pustaka berupa katalog, indeks,

bibliografi dan lainnya. Pada tahap luaran merupakan kegiatan temu balik

informasi yang dilakukan oleh pemakai perpustakaan. Kedua tahapan tersebut

memiliki hubungan sebab dan akibat antara tahap masukkan dari perpustakaan

dengan tahap luaran dari pemakai. Hal ini dikarenakan kemudahan pengguna

perpustakaan dalam menemukan atau menelusuri koleksi yang sesuai dan

berhubungan dengan penerapan sistem temu balik informasi yang dilakukan

perpustakaan.

Didalam sistem temu balik informasi memiliki dua bahasa yaitu bahasa

alamiah dan kosakata terkontrol atau bahasa terkendali. Kedua bahasa tersebut

memegang peranan yang sangat penting dalam efektivitas dan efesien

penelusuran pada suatu sistem temu balik informasi. Kegiatan penelusuran

pada sistem temu balik informasi yang berbasis indeks hanya dapat

3

(19)

berlangsung bila menggunakan kosa kata, sebab kosa kata inilah yang

digunakan sebagai istilah berupa query untuk menemukan dokumen yang

diinginkan4.

Library and Knowladge Center The Joseph Wibowo Center Binus

International University atau BINUS LKC JWC merupakan Salah satu

perpustakaan perguruan tinggi yang menggunakan bahasa alami dan bahasa

terkontrol sebagai bahasa penelusuran. Peneliti melakukan penelitian yang

bertempat di perpustakaan LKC JWC Bimus International University (Library

and Knowledge Center The Joseph Wibowo Center Binus International

University) yang berada digedung lantai empat, di jalan Hang Lekir I no. 6

Senayan, Jakarta Selatan.

Dengan beberapa pemaparan diatas penulis bermaksud untuk

melakukan penelitian tentang.“Analisi Technology Acceptance Model

(TAM) pada Pengguna Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa

Indeks di Library and Knowledge Center (LKC) The Joseph Wibowo

Center (JWC) Binus International University”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar peneliti tentang Analisis technology Acceptance Model (TAM)

Pada pengguna Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Bahasa Indeks di

LKC JWC Binus International university, maka peneliti perlu membatasi

masalah penelitian ini hanya pada tiga aspek sebagai berikut:

4

(20)

1. gambaran pengguna deskripsi Library Desain OPAC (LDO), Terminologi

(TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived

Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to

Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) memuat pandangan

pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC

JWC Binus Internasional University

2. hubungan antara Library Desain OPAC (LDO), Terminologi (TR),

Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived

Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to

Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem

temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus

Internasional University

3. pengaruh antar variabel Library Desain OPAC (LDO), Terminologi (TR),

Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived

Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to

Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem

temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus

Internasional University

Dari latar belakang dan batasan masalah diatas, maka ditetapkan rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran pengguna deskripsi Library Desain OPAC (LDO),

Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU),

Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral

(21)

pandangan pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks

di LKC JWC Binus Internasional University?

2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara Library Desain OPAC

(LDO), Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use

(PEU) , Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU),

Behavioral Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB)

pada pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC

JWC Binus Internasional University?

3. Seberapa besar pengaruh antara variabel Library Desain OPAC (LDO),

Terminologi (TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU),

Perceived Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral

Intention to Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna

sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus

Internasional University?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui peneliti ini adalah:

1. Mengetahui gambaran tentang Library Desain OPAC (LDO), Terminologi

(TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived

Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to

Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) memuat pandangan

pengguna sistem temu balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC

(22)

2. Mengetahui hubungan antara Library Desain OPAC (LDO), Terminologi

(TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived

Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to

Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem temu

balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional

University

3. Mengetahui pengaruh antara Library Desain OPAC (LDO), Terminologi

(TR), Abilities and Skill (SK), Perceived Easy of Use (PEU) , Perceived

Usefulness (PU), Attitude Toward Using (ATU), Behavioral Intention to

Use (BIU), dan Actual Usage Behavior (AUB) pada pengguna sistem temu

balik informasi berbasis bahasa indeks di LKC JWC Binus Internasional

University

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi Penulis

Berguna untuk memperluas pengetahuan tentang techonology acceptance

model (TAM) pada sistem temu balik informasi agar dapat memperoleh

hasil yang bermanfaat serta dapat menerapkan teori yang telah diperoleh

selama ini.

2. Bagi Akademis

Peneliti ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber refrensi tambahan

bagi para mahasiswa maupun pihak lain yang berkepentingan untuk

menambah wawasan dan pengetahuan serta memungkinkan peneliti

berikutnya mengenai topik-topik yang berkaitan yang bersifatnya

(23)

3. Bagi Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi penelitian selanjutnya dan

pengetahuan mendalam tentang technology acceptance model (TAM).

D. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian

kuasalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan

sebab-akibat dari variabel-variabel yang diteliti untuk menjawab

pertanyaan penelitian. Jenis penelitian ini proporsional stratifed random

sampling. Proporsional stratifed random sampling adalah metode

penarikan sampel responden yang dilakukan dengan menggunakan teknik

acak.5 Pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini yaitu kuantitatif.

Kuantitatif ini adalah menyebarkan kuesioner yang akan diisi oleh sampel

yang telah ditentukan. selanjutnya adalah mengolah data tersebut hingga

tercipta kesimpulan dan hasil yang diinginkan. Dalam metode penelitian

ini menggunakan model diagram jalur dengan menggunakan software

SPSS 2.1 . Model diagram jalur terdiri dari lima variabel bebas, yaitu:

variabel LDO (Library Desain OPAC), TR (Terminology), SK (Abilities

and Skill), PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness)

dengan tiga variabel terikat, yaitu: ATU (Attitude Toward Using), BIU

(Behavioral Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior).

5

(24)

2. Sumber Data

a. Data Primer yaitu data yang diambil langsung, tanpa perantara, dari

sumbernya. Dalam hal ini peneliti dapat memperoleh data yang

langsung ditemui dilapangan dalam hal ini mahasiswa yang aktif

menggunakan perpustakaan LKC JWC Binus International tahun 2014.

b. Data Sekunder yaitu data yang diambil secara tidak langsung dari

sumbernya bersumber dari kepustakaan, yang diteliti dari

literatur-literatur, buku-buku, dokumen dan artikel yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpilan data dalam penelitian ini menggunkan tiga cara, yaitu

penelitian pustaka, penelitian lapangan dan kuesioner.

a. Penelitian Pustaka (Library Research)

Kepustakaan merupakan bahan utama penelitian data sekunder.6

Penelitian ini memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang

sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, internet, dan perangkat

lain yang berkaitan dengan kinerja individual.

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan,

penelii ini memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer).

Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah mahasiswa

JWC yang aktif memakai LKC JWC.

6

(25)

c. Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu instrument pengumpulan data yang

memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden

untuk memperoleh respon atas daftar pertanyaan tersebut.

4. Populasi dan Sampel

Populasi pada dasarnya adalah kesatuan atau keseluruhan yang terdiri dari

unit-unit. Populasi dalam penelitian ini adalah pemustaka atau mahasiswa

yang aktif menggunakan LKC JWC Binus International University di

tahun 2014 yang berada di jalan Hang Lekir 1 no. 6 Senayan, Jakarta

Selatan.

Tabel 1.1

Jenis anggota LKC JWC yang aktif menggunakan perpustakaan tahun 2014

Sumber: LKC JWC Binus International University 2014

Sedangkan sampel adalah wakil dari populasi yang mewakili daftar

aktual elemen-elemen yang mungkin dalam populasi. Jumlah sampel yang

disebarkan di LKC JWC sebanyak 95 sampel dengan responden

mahasiswa yang memakai LKC JWC. Proses penarikan sampel dalam

penelitian ini menurut Nugraha Setiawan dalam penentuan ukuran sampel

(26)

pada penelitian ini menggunakan model Slovin dengan rumus sebagai

berikut7:

n

keterangan N: Populasi

n: Ukuran Sampel

d: Galat Pendugaan

n

= 95.22 = 95 (Pembulatan)

Instrument pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner

yang diadaptasi dari beberapa penelitian yang menggunakan Technologiy

Acceptance Model, yang lebih dikhususkan pada 8 variabel utama yaitu

LDO (Library Desain OPAC), TR (Terminology), SK (Abilities and Skill),

PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness) dengan tiga

variabel terikat, yaitu: ATU (Attitude Toward Using), BIU (Behavioral

Intention to Use), dan AUB (Actual Usage Behavior).

5. Teknis Analisi Data

a. Statistik Deskriptif

Menurut Imam Ghozali dalam aplikasi multivariate program

spss, menyatakan bahwa statistik deskriptif memberikan gambaran

7

(27)

suatu data yang dilihat dari mean, standar deviasi, varian, maksimum,

minimum.8

b. Uji Kualitas Data

Untuk melakukan uji kualitas data diatas data primer ini, maka peneliti

menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner tersebut. pengujian validitas ini menggunakan

Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara

nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson

Correlation yang didapat memilik nilai di bawah 0,05 berarti data

yang diperoleh adalah valid.9

2) Uji Reliabiltas

Uji reliabiltas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika seseorang terhadap pernyataan tersebut

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas

digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan

benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang

konsisten meskipun diuji berkali-kali.

8

Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS (Semarang: Universitas Diponegoro, 2009), h. 19.

9

(28)

c. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka

peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji

heteroskedastisitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dab variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Cara

mendeteksinya yaitu dengan penyebaran data pada sumbu diagonal

dari grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi

asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari garis

diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka regresi

tidak memenuhi asumsi normalitas.10 Selanjutnya dilakukan uji one

sample Kolmogrov – Smirnov test yang digunakan untuk

mengetahui distribusi data, uji one sample Kolmogrov – Smirnov

test ini biasanya digunakan untuk menguji normalitas data berskala

interval atau rasio.

2) Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji

multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance

10

(29)

Inflantion Factor (VIF). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

terdapat problem multikolonieritas (multikom). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Uji multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance

Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel

independen.11 Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko

jika mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 dan mempunyai angka

tolerance, sedangkan dilihat dengan besaran korelasi antar variabel

independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan bebas

multiko jika koefisien korelasi antar variabel independen haruslah

lemah (dibawah 0,5). Jika korelasinya kuat, maka terjadi problem

multiko.12

d. Analisis Regresi Linier Berganda

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan

regresi linier berganda. Model regresi linier berganda bertujuan untuk

memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data

variabel independen yang sudah diketahui besarnya. Model ini

digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel

independen OP(Library Desain OPAC), TR (Terminology), SK

(Skill),PEU (Perceived Easy of Use), PU (Perceived Usefulness)

terhadap variabel dependent (ATU (Attitude Toward Using), BIU

(Behavioral Intention to Use). dan AUB (Actual Usage Behavior).

11

Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 95.

12

(30)

Untuk menguji hipotesis tersebut, maka rumus persamaan regresi yang

digunakan adalah sebagai berikut:

1) Rumus persamaan regresi ATU

Y = Py X + Py X + Py X +Py X + Py X + e

Keterangan:

Y = ATU

Py = Koefisien regresi

X = OP

X = SK

X = TR

X = PU

X = PEU

e = Erol

2) Rumus persamaan regresi BIU

Y = Py X + Py X + Py X +Py X + Py X + Y + e

Keterangan:

Y = BIU

Py = Koefisien regresi

X = OP

X = SK

X = TR

(31)

X = PEU

Y = ATU

e2 = Erol

3) Rumus persamaan regresi AUB

Y = Py X + Py X + Py X +Py X + Py X + Y + Y +e

Keterangan:

Y = AUB

Py = Koefisien regresi

X = OP

X = SK

X = TR

X = PU

X = PEU

Y = ATU

Y = BIU

e = Erol

Terkait dengan penggunaan alat uji regresi linier berganda

terdapat beberapa analisis yang digunakan, antara lain:

a. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (R ) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai

(32)

dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independent memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen.13

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji Statisitk F menunjukkan apakah semua variabel independen

atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji F

digunakan untuk rnengetahui pengaruh semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan

0,05.14 Dasar pengambil keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima

atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak

atau Ha diterima, ini berani menyatakan bahwa semua variabel

independen atau bebas mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

13

Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 83.

14

(33)

c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)

Uji statisitik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu

variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen yang

diuji pada tingkat signifikansi 0,05.15 Dasar pengambilan

keputusannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima

atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel

independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara

individual terhadap variabel dependen atau terikat.

2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak

atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel

independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual

terhadap variabel dependen atau terikat.

d. Analisis Korelasi

Metode korelasi bertujuan untuk mengetahui dan menemukan ada

tidaknya antara variabel yang telah ditetapkan untuk penelitian

hingga dapat mengukur karakteristik hubungan, serta arti maupun

implikasinya dari hubungan positif (+) maupun negatif (-). Metode

yang digunakan untuk menghitung karakteristik besarnya korelasi

15

(34)

adalah metode korelasi multivariat, yaitu metode statistik yang

dapat menggambarkan dan menemukan hubungan antara beberapa

variabel. Untuk mentafsirkan angka tersebut digunakan kriteria

sebagai berikut16:

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

> 0,5 – 0,75 : korelasi kuat

> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis: Ho; p = 0:

tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel.

Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua

variabel. Pengujian berdasarkan signifikan: Jika probabilitas >0,05

maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 Ho ditolak

6. Opersional Variabel Penelitian

Pada bagian ini diuraikan dari masing-masing variabel yang digunakan

berikut dengan definisi operasional dan cara pengukurannya.

a. Library Desain OPAC (X1)

Sebagai media antara sistem dan pemakai, antarmuka bertindak

sebagai platformm untuk tindakan pemakai. Suatu antarmuka

dirancang dengan baik supaya dapat membantu para pemakai dalam

menggunakan sistem secara mudah dengan mengurangi usaha dalam

mengidentifikasi obyek tertentu pada layar atau penyediaan navigasi

16

(35)

yang jelas antara layar satu dengan yang lainnya. Variabel ini diukur

dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak

setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).

b. Terminology (X2)

Dengan variabel tertentu seseorang pemakai OPAC perlu untuk

memahami bahasa tertentu dalam rangka menerima dan menggunakan

teknologi tersebut. Keberhasilan suatu perpustakaan pada generasi

sistem temu kembali informasi yang baru tergantung pada banyaknya

para pemakai yang saling berhubungan dengan sistem melalui query

terstruktur yang pada gilirannya tergantung pada pemahaman pemakai

atas istilah yang digunakan oleh perpustakaan. Variabel ini diukur

dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak

setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).

c. Abilities and Skill (X3)

Pare dan Elam dalam Imam menemukan bahwa ketika perilaku

adopsi adalah sukarela, pengaruh faktor pribadi atas pemakaian

komputer bisa jadi lebih kuat dari faktor sosial atau faktor lingkungan.

Perbedaan individu terutama dalam kemampuan dan keahliannya juga

berperan penting dalam menentukan pencapaian pemakaian atas sistem

temu kembali informasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan

skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3),

(36)

d. Perceived Ease of Use (X5)

Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan sebuah

teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang

percaya bahwa teknologi komputer bisa dapat dengan mudah dipahami

dan digunakan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin

dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan

sangat setuju (5).

e. Perceived Usefullness (X4)

Sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi bisa

dapat dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang

menggunakannya. Dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi

meliputi: Kegunaan dan Efektivitas. Variabel ini diukur dengan

menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2),

netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).

f. Attitude Toward Using (Y1)

Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap

terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau

penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu

teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor

sikap (Attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku

individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif atau cara

pandang (Cognitive), afektif (Affective), dan komponen-komponen

(37)

diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat tidak setuju (1),

tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).

g. Behavioral Intention to Use (Y2)

Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku

untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah

teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap

perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan

menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan,

serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Peneliti selanjutnya

menyatakan bahwa sikap perhatian untuk menggunakan adalah

prediksi yang baik untuk mengetahui Actual Usage. Variabel ini

diukur dengan menggunakan skala 5 poin dari sangat setuju (1), setuju

(2), netral (3), tidak setuju (4), dan sangat tidak setuju (5).

h. Actual System Usage (Y3)

kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk

pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan

teknologi. Seseorang akan puas menggunakan system jika mereka

meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan

meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata

penggunaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 5 poin

dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), netral (3), setuju (4), dan

(38)

7. Model Penelitian

Model penelitian ini dikembang dalam merujuk pada model sebagai

berikut:

Variabel Respon Kognitif Respon Tingkah Laku Usability

Gambar 1.1 Model Penelitian

Seperti diuraikan diatas bahwa peneliti ini menggunakan model

(TAM) Technology Acceptance Model dengan modifikasi pada variabel

eksternal. Variabel modelnya adalah variabel eksternal yang berpengaruh

atas persepsi kemudahan pengguna (perceivedease of use) dan persepsi

kegunaan (perceived usefulness) atas sistem temu balik informasi berbasis

bahasa indeks. Model tersebut telah dikembangkan dari hasil adopsi dari

model asli TAM .

8. Hipotesis

hipotesis yang akan digunakan pada penelitian adalah:

> 0,005 maka Ho diterima

< 0,005 maka Ho ditolak

(39)

Gambar 1.2 Hipotesis penelitian

Keterangan:

1. Ha1 : Pengaruh LDO terhadap PU

2. Ha2 : Pengaruh LDO terhadap PEU

3. Ha3 : Pengaruh TR terhadap PU

4. Ha4 : Pengaruh TR terhadap PEU

5. Ha5 : Pengaruh SK terhadap PU

6. Ha6 : Pengaruh SK terhadap PEU

7. Ha7 : Pengaruh PEU terhadap PU

8. Ha8 : Pengaruh OP terhadap ATU

(40)

10. Ha10 : Pengaruh SK terhadap ATU

11. Ha11 : Pengaruh PU terhadap ATU

12. Ha12 : Pengaruh PEU terhadap ATU

13. Ha13 : Pengaruh OP terhadap BIU

14. Ha14 : Pengaruh TR terhadap BIU

15. Ha15 : Pengaruh SK terhadap BIU

16. Ha16 : Pengaruh PEU terhadap BIU

17. Ha17 : Pengaruh PU terhadap BIU

18. Ha18 : Pengaruh ATU terhadap BIU

19. Ha19 : Pengaruh OP terhadap AUB

20. Ha20 : Pengaruh TR terhadap AUB

21. Ha21 : Pengaruh SK terhadap AUB

22. Ha22 : Pengaruh PEU terhadap AUB

23. Ha23 : Pengaruh PU terhadap AUB

24. Ha24 : Pengaruh ATU terhadap AUB

(41)

26

A. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang terdapat

pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi

dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi

mencapai tujuannya. Dalam mendirikan suatu perpustakaan diperlukan

beberapa unsur yaitu; landasan hukum, struktur organisasi, sumber daya

manusia, koleksi, gedung dan perlengkapan, dan dana.

1. Definisi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi adalah sumber ilmu pengetahuan,

sering disebut sebagai jantung perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan

tinggi merupakan penunjang Tri Dharma perguruan tinggi yaitu sebagai

pusat kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian dan pengabdian pada

masyarakat.

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang

mencakup universitas, sekolah tinggi, institut, akademik, dan lain

sebagainya. Perpustakaan tersebut berada di lingkungan kampus.

Pemakainya adalah civitas akademi perguruan tinggi tersebut, dan tugas

dan fungsinya yang utama adalah menunjang proses pendidikan, penelitian

dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi).

Dalam pengelola dan penanggung jawabnya adalah perguruan tinggi yang

(42)

bervariasi, untuk tingkat universitas disebut Unit Pelaksana Perpustakaan

(UPT).1

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di

lingkungan perguruan tinggi, akademi dan pendidikan tinggi lainnya, yang

pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi2.

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang

diselenggarakan olehlembaga pendidikan tinggi yang layanannya

diperuntukan bagi civitas akademika perguruan tinggi yang bersangkutan.3

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan Unit Pelaksana Teknis

(UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut

melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi dengan cara memilih,

menghimpau, mengolah, merawat, dan melayankan sistem informasi

kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada

umumnya, kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan tatacara

administrasi, dan organisasi yang berlaku bagi penyelenggaraaan sebuah

perpustakaan.4

Pendidikan tinggi merupakan pendidikan tingkat akhir dimana

seseorang akan menuju pendidkan yang lebih matang untuk bidang yang

diambil. Perguruan tinggi diarahkan sebagai pusat pendidikan yang

1

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu pendekatan Praktik (Jakarta; CV. Sagung Seto, 2006), hal. 36.

2

Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikdub, 1995), h. 17.

3

Anisa Nusantri, Penerapan Manajemen Pengetahuan Untuk Meningkatkan Kinerja Perpustakaan Perguruan Tinggi. Visi Pustaka. Volum 11 No. 2 (Agustus 2009), h.1.

4

(43)

menyelenggarakan pendidikan, peneltian, dan pengabdian masyrakat atau

disebut juga Tri Dharma perguruan tinggi.

2. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Fungsi perpustakaan sebagai penunjang Tri Dharma merupakan

sarana kelengkapan penyediaan informasi, ada tiga macam fungsi

perpustakaan diantaranya sebagai berikut5:

a. Dalam menunjang dharma pendidikan dan pengajaran, perpustakaan

merupakan sarana mengumpulkan, mengolah, menyediakan, serta

menyebarluaskan informasi sesuai kurikulum untuk memperkaya

pengetahuan serta mempertinggi mutu hasil belajar mahsiswa maupun

dosen. Fungsi ini merupakan fungsi edukasi (pendidikan) dimana

perpustakaan sebagai sumber belajar bagi para anggota civitas

akademika yang menyediakan koleksi pendukung kegiatan mengajar di

perguruan tinggi.

b. Dalam menunjang penelitian, perpustakaan memiliki fungsi yang sama

dalam menunjang pendidikan, akan tetapi dalam penelitian

perpustakaan juga sebagai penyebarluasan dan pelestarian informasi

yang relevan sebagai sumber literatur bagi suatu penelitian. Oleh karean

itu perpustakaan harus dapat menyediakan bahan-bahan pustaka yang

mutakhir sehingga mendukung pelaksana penelitian ilmu pengetahuan

dan teknologi.

5

(44)

c. Dan fungsi perpustakaan sebagai penunjang pengabdian masyarakat,

juga memiliki fungsi yang sama seperti fungsi penunjang pendidikan

dan penelitian, melalui pengabdian masyarakat perpustakaan memiliki

hasil-hasil penelitian sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat luas. Fungsi tersebut merupakan fungsi deposit dimana

perpustakaan menjadi pusat penyimpanan karya ilmiah yang dihasilkan

oleh para anggota civitas akademiknya.

Selain fungsi penunjang Tri Dharma tersebut, fungsi perpustakaan

perguruan tinggi secara umum adalah:

a. Fungsi informasi: perpustakaan merupakan sumber informasi yang

mudah diakses oleh para pencari dan pengguna informasi.

b. Fungsi rekreasi: perpustakaan menyediakan koleksi yang dapat

membantu untuk mengembangkan minat, kreatifitas, dan daya inovatif

para penggunanya.

3. Tujuan Perpustakaan perguruan Tinggi

Tujuan perpustakaan perguruan diantaranya sebagai berikut6:

a. Menyediakan dan mengolah bahan pustaka untuk memenuhi kebutuhan

informasi masyarakat perguruan tinggi.

b. Memberikan layanan dan pendayagunaan bahan pustaka bagi

masyarakat perguruan tinggi,

c. Menyediakan bahan pustaka dan layanan referensi pada semua

tingkatan akademis dari mahasiswa yang baru masuk sampai kepada

mahasiswa pasca sarjana, bahkan kepada staf pengajar.

6

(45)

d. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan.

e. Menyediakan jasa peminjaman bagi seluruh pemakai perpustakaan

(anggota).

f. Menyediakan jasa informasi aktif baik kepada pemakai di lingkungan

perguruan tinggi maupun kepada masyarakat diluar peguruan tinggi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi

sebagai unit pelaksana Tri Dharma yang menyediakan berbagai kebutuhan

informasi pemakainnya yaitu seluruh civitas akademika, seperti dosen,

mahasiswa dan para staf akademik perguruan tinggi. Serta perpustakaan

harus menyediakan informasi dan bahan pustaka yang bermanfaat dan

terbaru, sehingga dapat diakses oleh pemakai atau pengguna perpustakaan.

B. Technology Acceptance Model

1. KonsepTechnology Acceptance Model

Konsep TAM dikembangkan oleh Davis (1989) menurut Ni Luh

Nyoman Sherina Devi dan I Wayan Suartana, menawarkan sebuah teori

sebagai landasan untuk mempelajari dan memahami perilaku pemakai

dalam menerima dan menggunakan sistem informasi7.

Menurut Lambertus P. Wairisal dan Nur Khusniyah dalam Jurnal

Aplikasi Manajemen, salah satu teori tentang penggunaan sistem teknologi

informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan

untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem

7

(46)

teknologi informasi adalah model penerimaan teknologi (Technologi

Acceptance Model) TAM.8

Menurut Jogiyanto dalam sistem teknologi keperilakuan, model

TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku

pengguna teknologi informasi yaitu berlandaskan pada kepercayaan

(Belief), sikap (Attitude), keinginan (Intention), dan hubungan perilaku

pengguna (User Behavior Relationship)9

Dalam jurnal aplikasi manajemen menurut Lambertus P. Wairisal

dan Nur Khusniyah I, Technology acceptance model (TAM) yang pertama

belum dimodifikasi menggunakan lima konstruk utama. Kelima konstruk

ini adalah sebagai berikut ini:10

Gambar 2.1 Model Technology Acceptance Model (TAM)

Menurut Saomi Rizqiyanto dalam Analisis Technology Acceptance

Model (TAM) Pada Pengguna Electronic Banking di Lingkungan Fakultas

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, secara garis besar

8

Lambertus P. Wairisal danNur Khusniyah I, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon. Jurnal Aplikasi Manajemen vol. 10. No. 4 (Ambon: Universitas Pattimura Ambon, 2012), hal. 763.

9

Jogiyanto, Sistem Informasi Keperilakuan, (Yogyakarta: Andi Offset, 2007), h. 112.

10

Lambertus P. Wairisal dan NurKhusniyah I, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, hal. 763.

(47)

diartikan sebagai berikut, Technology Acceptance Model (TAM) adalah

teori dalam sistem informasi yang menggambarkan perilaku pengguna

dalam menerimaan dan menggunakan teknologi baru. Perilaku pengguna

dalam menerima dan menggunakan teknologi baru dipengaruhi oleh dua

faktor yaitu;

a. Perceived Usefulness didefinisakan sebagai tingkat dimana pengguna

percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan mengingatkan

performa kinerja pengguna.

b. Perceived Ease of Use didefinisikan sebagai tingkat dimana pengguna

percaya bahwa menggunakan teknologi baru akan bebas dari kesulitan

atau resiko.

Kedua variabel ini dapat dijelaskan keperilakuan pengguna.

Kesimpulannya adalah bahwa model TAM dapat menjelaskan bahwa

persepsi pengguna akan menentukan sikap memanfaatkan teknologi.

Model ini menggambarkan penerimaan penggunaan teknologi dipengaruhi

oleh kedua variabel tersebut.

2. Model TAM

Menurut Jogiyanto dalam sistem teknologi keperilakuan bahwa

model TAM yang dikembangkan oleh Fred Devis yang telah dimodifikasi

dengan lima konstruk ialah persepsi tentang kemudahan penggunaan

(Perceived Ease of Use), persepsi terhadap kemanfaatan (Perceived

(48)

untuk tetap menggunakan (Behavioral Intention to Use), dan kondisi nyata

pengguna sistem (Actual System Usage). 11

Gambar 2.2 Model TAM Fred Davis hasil modifikasi

a. External Variable

Externa Variable secara langsung akan mempengaruhi

mempengaruhi persepsi manfaat dan persepsi kemudahan dari

pengguna. Persepsi kemudahan pengguna dipengaruhi oleh variabel

exteral yang berkenaan dengan karakteristik sistem yang meningkat

penggunaan dari teknologi, seperti mouse, icon dan menu. Selain itu

pelatihan individu akan mempengaruhi kemudahaan dalam

penggunaannya. Semakin banyak pelatihan yang diterima oleh

individu, semakin besar tingkat kemudahan dalam penggunaannya.

Davis (1989) mengatakan bahwa walaupun variabel eksternal tidak

mempengaruhi secara langsung pada sikap dan tingkah laku

penggunaan teknologi, TAM menggaris bawahi aturan yang

11

(49)

menjembatani kepercayaan dan sikap antara varaibel eksternal dan

sikap. Ini terjadi karena perbedaan tiap individu, misalnya kepribadian

dan karakteristik dan kecacatan12.

Persepsi penggunaan terhadap kemudahan dalam menggunakan

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor pertama berfokus pada

teknologi itu sendiri misalnya pengalaman pengguna terhadap

pengguna teknologi yang sejenis. Faktor yang kedua adalah reputasi

akan teknologi tersebut diperoleh dari pengguna. Reputasi yang baik

didengar oleh pengguna akan mendorong keyakinan pengguna akan

kemudahan penggunaan teknologi tersebut. Faktor yang ketiga yang

mempengaruhi persepsi pengguna terhadap kemudahan menggunakan

teknologi adalah tersedianya mekanisme support yang terpercaya akan

membuat pengguna merasa yakin bahwa terdapat mekanisme support

yang handal jika kesulitan menggunakan teknologi akan mendorong

persepsi pengguna kearah lebih positif13.

Beberapa faktor dibawah ini dapat digunakan untuk mengukur

persepsi pengguna terhadap kemudahan pengguna:

1) Menggunakan teknologi tidaklah menyulitkan pengguna.

2) Pengguna merasa yakin bahwa mudah untuk mengerjakan apa

yang diperlukan dengan teknologi yang tersedia.

12

Aufa Ibna, Penggunaan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM) Didalam Melakukan Penilaian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adopsi E-Gevornment Pemko Medan. USU Repository, 2009, h. 47.

13

(50)

3) Pengguna merasa yakin bahwa belajar menggunakan teknologi

tidaklah memerlukan usaha yang keras.

b. Perceived Ease of Use (PEU)

Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan sebuah teknologi

didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa

teknologi komputer bisa dapat dengan mudah dipahami dan

digunakan.14

c. Perceived Usefullness (PU)

Sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi bisa

dapat dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang

menggunakannya. Dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi

meliputi:

1) Kegunaan, meliputi dimensi: menjadikanpekerjaan lebih sangat

mudah, dan bermanfaat,menambah produktivitas

2) Efektivitas, meliputi dimensi: mempertinggiefektivitas,

pengembangan kinerja pekerjaan.

d. Attitude Toward Using (ATU)

Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap

terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau

penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu

teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain menyatakan bahwa faktor

14

(51)

sikap (Attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku

individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif atau cara

pandang (Cognitive), afektif (Affective), dan komponen-komponen

yang berkaitan dengan perilaku (Behavioral Components).15

e. Behavioral Intention to Use (BIU)

Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk

tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah

teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap

perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan

menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan,

serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Peneliti selanjutnya

menyatakan bahwa sikap perhatian untuk menggunakan adalah

prediksi yang baik untuk mengetahui Actual Usage.

f. Actual Usage Behavioral (AUB)

kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk

pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan

teknologi. Seseorang akan puas menggunakan system jika mereka

meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan

meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata

penggunaan.

15

(52)

C. Sistem Temu Balik Informasi

1. Pengertian Sistem Temu Balik Informasi

Menurut Zainab dalam Janu menjelaskan bahwa sistem temu balik

informasi sebagai suatu proses pencarian dokumen dengan menggunakan

istilah-istilah pencarian untuk mendefinisikan dokumen sesuai dengan

subjek yang diinginkan.16

Dalam Jurnal perpustakaan pertanian, sistem temu balik informasi

sebagai suatu proses pencarian dokumen dengan menggunakan

istilah-istilah pencarian untuk mendifinisikan dokumen sesuai dengan subyek

yang diinginkan.17

Menurut Wibowo dalam Devita bahwa sistem temu balik informasi

(Information Retrieval) adalah ilmu mencari informasi dalam suatu

dokumen, mencari dokumen itu sendiri dan mencari meta data yang

menggambarkan suatu dokumen.18

Sementara itu menurut Salton dalam Janu menjelaskan bahwa secara

sederhana temu balik informasi merupakan suatu sistem yang menyimpan

informasi dan menemukan kembali informasi tersebut.19

Dalam jurnal media libri-net menyebutkan bahwa sistem temu balik

informasi merupakan cabang dari ilmu komputer terapan (applied

16

Purwono Janu Saptari, Temu Kembali Informasi Bibliografi Dengan Bahasa Alami Pada Field Judul dan subjek (Studi Efektivitas Katalog Induk Terpasang Perpustakaan UGM). Jurnal Berkala ilmu Perpustakaan dan Informasi. Vol III. No.1 (Jogjakarta: UGM, 2006), hal. 2.

17

Ratu Siti Zaenab, Efektivitas Temu Kembali Informasi dengan Menggunakan Bahasa Alami pada CD-ROM Agris dan CAB Abstract s, J urn a I Perpustakaan Pertanian, vol. 11,no. 2 (2002), h. 41.

18

Devita Kusumawardani, Temu Kembali Informasi Bibliografi Dengan Bahasa Alami Pada Field, Judul, dan Subyek, (Studi Efektivitas KatalogInduk Terpasang Perpustakaan UGM), Jurnal Media Libri-Net, Vol, II, no. 1 (2013), h. 4

19

(53)

computer science) yang berkonsentrasi pada representasi, penyimpanan,

pengorganisasian, akses dan distribusi informasi.20

Dalam buku Retrieval System Theory and Implementation yang

dikemukakan oleh Kowalski menjelaskan temu balik informasi merupakan

sistem yang mampu, menyimpan, mengambil, dan memelihara

informasi.21

Menurut Ingwaersen dalam Janu menjelaskan bahwa sistem temu

balik informasi merupakan proses yang berhubungan dengan representasi,

penyimpanan dengan pemanggilan informasi yang relevan dengan

kebutuhan informasi yang diinginkan pengguna.22

“Representation” dari gambar disebelah kiri menunjukan representasi

dokumen, data dan informasi. “Query” pada komponen sebelah kanan

merupakan representasi dari pertanyaan pengguna, serta "matching

function" komponen yang ditengah merupakan fungsi pencocokan antara

representasi data atau dokumen dengan pertanyaan..

Kemudian dalam temu balik informasi, ilustrasi dari sistem temu

balik informasi dapat digambarkan dibawah.23

20

Devita Kusumawardani, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 7.

21

Gerald Kowalski, Information Retrieval System: Theory and Implementation. (Boston: Kluwer Academic Publisher, 1945), h. 3.

22

Jonner Hasugian, Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi, h. 74.

23

(54)

Maka dapat disimpulkan bahwa sistem temu balik informasi merupakan

sistem yang berguna dalam menemukan dokumen kembali didalam

database sesuai dengan permintaan pengguna. Sistem temu balik ini

memiliki tujuan yaitu memberikan kepuasan dalam penelusuran informasi

bagi pengguna sistem. Jadi sistem temu balik informasi merujuk seluruh

kegiatan yang meliputi kegiatan perwakilan informasi (representation),

penyimpanan (storage), sampai ke pengambilan (access).

2. Fungsi sistem temu balik informasi

Menurut Salton dalam jurnal studi perpustakaan dan informasi

mengemukakan bahwa fungsi utama dari sistem temu balik informasi

sebagai berikut:24

a. Mengidentifikasikan sumber informasi yang relevan dengan minat

masyarakat pengguna yang ditargetkan.

b. Menganalisis sumber informasi.

c. Mempresentasikan isi sumber informas dengan cara tertentu yang

memungkinkan untuk dipertemukan dengan pertanyaan pengguna.

24

Purwono Janu Saptari, Jurnal Berkala ilmu Perpustakaan dan Informasi, hal. 4. Query dengan

bahasa alami dan terkontrol

Hasil Pencarian Dokumen

STBI Koleksi Dokumen

Perolehan dan Kecepatan

(55)

d. Mempresentasikan pertanyaan pengguna dengan cara tertentu yang

memungkinkan untuk dipertemukan sumber informasi yang terdapat

dalam basis data.

e. Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan

dalam basis data.

f. Mengembalikan informasi yang relevan.

g. Menyempurnakan untuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yang

diberikan oleh pengguna.

Jadi informasi yang tersimpan didalam database bisa diakses

melalui online dan komputer yang sudah dilengkapi dengan dengan sistem

temu balik informasi yang berhubungan dengan pemilihan koleksi.

3. Tujuan sistem temu balik informasi

Menurut Siti Zaenab dalam jurnal perpustakaan pertanian

menyatakan bahwa tujuan sistem temu balik informasi adalah

mendapatkan data yang relevan bagi pengguna.25

Dalam Jurnal Media Libri-Net yang dikemukakan oleh Devita

bahwa tujuan dari sistem temu balik informasi untuk menyimpan

informasi didalam sebuah kumpulan laporan yang tersimpan secara

bersama-sama dalam satu tempat penyimpanan.26

25

Ratu Siti Zaenab, Analisis Perilaku Penggunaan Teknologi Informasi: Studi pada Dosen Universitas Pattimura Ambon, h. 41.

26

Gambar

Gambar 1.1 Model Penelitian
Gambar 1.2 Hipotesis penelitian
Gambar 2.1 Model Technology Acceptance Model (TAM)
Gambar 2.2 Model TAM Fred Davis hasil modifikasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM As, Cd, DAN Pb DALAM MINYAK SUMBAWA A, B, C, DAN D Lelyani Herly Fakultas Farmasi 131z.herly@gmail.com Abstrak - Telah dilakukan analisis logam kandungan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni. © Teja

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa sebagian besar pelajar di Kabupaten Pangandaran memiliki kebutuhan yang beragam dalam pemenuhan kebutuhan informasi dari media massa.. Pada tabel

Hal ini karena kekurangan media dalam mengajar, fasilitas sekolah yang kurang mendukung, kesulitan dalam menentukan media yang sesuai dengan materi yang akan

Kartun yang membawa pesan kritik sosial yang muncul di setiap penerbitan majalah adalah political cartoon (kartun politik) atau editorial cartoon (kartun editorial),

Setiap material sisa harus ditempatkan dilokasi yang ditentukan oleh PT PJB UP Gresik dan menjadi tanggung jawab pelaksana pekerjaan untuk proses merapikan abu

40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) dinyatakan bahwa Ruang laboratorium adalah

JAWATAN : GURU MATA PELAJARAN. SEKOLAH