• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi peningkatan kompetensi guru MTS Daar El Khairat Cikande-Serang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi peningkatan kompetensi guru MTS Daar El Khairat Cikande-Serang"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

CCSkripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyarutan memperoleh gelur sarjanaSl (strata satu)"

II

. . . . .

Will

DISUSUN OLEH : AHMAD JAJULI

102018224078

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAHDAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIFHIDAYATULLAH

(2)

EL KHAlRAT ClKANDE-SERANG

SKRIPSI

Diajukan Kcpada Fakultas lImu Tarbiyah dan Kcguruan Untuk Mcmcnuhi Pcrsyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Ahmad

j。ゥセャゥ

102018224078

Di Bawah Biinbingan:

NIP :t95

セ Nセ

b

Dr::f;.adhilah Sural a M.Si NIP:195612231983032001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDlKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

Kbairat Cikande-Serang" yang disusun oleh Ahmad Jajuli dengan nomor induk

mahasiswa 102018224078 teiah diujikan pada tanggal 13 November 2009 dan teiah

diterima dan disyahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan DIN Syarif Hidayatuilah Jakarta. Skripsi ini telah diterima sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar saIjana strata satu (S-I) pada jurusan/prodi

Kl-Manajemen Pendidikan

Jakarta, 13 November 2009

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Prodi)

Drs. Rusydi Zakaria, M.Ed. M.Phili

セNZ 195605301985031002

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

Drs. Mu'arifSam, M.Pd NIP.: 196507171994031005

Penguji 1

Nurlena Rifa'i, M.A. Ph.D NIP.: 195910201986032001

Penguji II

Dra. Eri Rossatria, M.Ag NIP.: 194707171966082001

Mengetahui:

Dekan Fakultas IImu Tarbiyah Dan Keguruan ; ; 0

-セセGcNmenT

UBヲM G'

/l"t '"\lJ1.B.1Y"-'iD

.0

\....

.. /;;:")

'1.t l'

I

•. ,

,...

[! (Iffi%• •Nセ \&.",,'.... \;-

'I'"

'il
(4)

;:<1_-4-Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Ahmad Jajuli

セ : 102018224078

Program Studi : Manajemen Pendidikan Jurusan : Kependidikan Islam

Faku1tas : IImu Tarbiyah dan Keguruan

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsiinimerupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mempero1eh gelar SaJjana Strata (SI) di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini te1ah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bUk:an karya asli saya atau merupakan jip1akan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku d: UIN Syarif Hidayatul1ah Jakarta

Jakarta, 20 Juli 2009 Penulis

(5)

Strategi peningkatan kompetensi guru merupakan bagian dari strategi peningkatan mutu snmber daya manusia. Guru merupakan suatu profesi dansnmber daya penting yang dimiliki oleh lembaga pendidikan. Untuk itu, guru ditnntut memiliki keahlian dan profesi khusus dalam bidang pendidikan. Tujuan dari peningkatan kompetensi guru adalah untuk meningkatkan berbagai keterampilan dan penguasaan bidang studi untuk kebutuhan sekarang dan menyiapkan tenaga kependidikan agar siap memangkujabatan tertentu di masa yang akan datang. Adapun upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan kegiatan pengembangan secara terprogram dan melibatkan tenaga kependidikan secara langsung, baik ketika identifikasi kebutuhan peningkatan kompetensi ataupun dalam menentukan metode yang digunaka dalam meningkatkan kompetensi tersebut.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran tentang strategi yang dilakukan, hasil yang dicapai dan kendala-kendala yang dihadapi oleh Kepala Sekolah dalam peningkatan kompetendi guru. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan metode distribusi frekuensi, yaitu penelitian yang mencoba menggambarkan frekuensi secara sistematis mengenai fakta-fakta tertentu selia didukung dengan data kualitati£ Adapun subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan para guru MTs Daar el Khairat. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara wawancara dan penyebaran angket.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan peningkatan kompetensi guru meliputi; pengadaan rapat rutin, peinberian petnnjuk teknis dan nonteknis, mengarahkan dan memfasilitasi guru untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan lebih tinggi, selain itu sekolah aktif mengirimkan beberapa guru untuk mengikuti kegiatan dan pelatihan yang berhubungan、・ョァセNョ pendidikan baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun instansi non pemerintah

(6)

Tiada kata yang pantas penulis ungkapkan selain puji syukur ke hadirat

Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsiini.Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya menuju jalan

yang diridhai oleh Allah SWT.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka mencapai gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd). Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya

bahwa skripsi ini dapat terselesaikan atasbantuandaJi banyak pihak, oleh karena

itu penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu dan memberikan motivasi maupun dorongan materil. Ucapan terima

kasih khususnya penulis sampaikan kepada :

I. BapakProf. Dr. Dede Rosada, M.A, Dekan Fakultas IImu Tarbiyah dan

Keguruan beserta staf yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakar.a.

2. Bapak Drs. Rusydi Zakaria, M.Ed. M.ed. M.Phill dan Bapak Drs. Muarif

Syam, M,Pd selaku ketua dan sekertaris program studi Manajemen Pendidikan

jurusan Kependidikan Islam dan Bapak Drs, Muarif Syam, M,Pd yang telah

memberikan nasehat, arahan dan kemudahan dalampenyusunan skripsi ini,

3. Bapak Prof. Dr, Dede Rosada, M,A dan Ibu Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si

sebagai pembimbing dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas

keikhlasan dan kesabaran dalam memberikan semangat dan bimbingan kepada

penulis.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan, yang telah

memberikan curahan ilmu pengetahuan kepada penulis selama masa

(7)

Semua guru dan Staff, yang telah memperkenankan dan mambantu penulis untuk mengadakan penelitian di MTs Daar el Khairat.

7. Sahabat-sahabat KIMP Angkatan 2002 khususnya kelas A yang sudah melalang buana terlebih dulu dan yang belum selesai jangan pantang menyerah, moga tali siturrahim kita tidah lekang dimakan waktu.

8. Ternan-ternan himpunan, terutama Fauzi, Syukri dan Dedi, Ryan ternan kos Rizwan dan Malik tahnks atas komputer dan printernya, Sofwan, Uus dan Roony Cupetong . Terima kasih spesial diberikan kepada adiku Lastri atas dorongan dan motivasi yang diberikan agar penulis tidak patah semangat dan juga untuk Yanti, Tiwi, Anon dan adik-adik HMI Komisariat Tarbiyah dan FITK terima kasih sering membantu penulis mencari referensi dan berdiskusi. 9. Wabil Khusus Kepada Ayahanda (Juki) Ibunda (Afiyah) tercinta, Kaka dan

adik (M. Amin, Saadudin, Neneng, Yunus, Hendi, Neni dan si keciI Ezzy) serta keluarga besar AIm. H. Raswan dan Jariman (kakek) yang senantiasa memberikan dorongan, do'a, dan dukungannya kepada penulis selama menempuhpendidikan di UIN Syarif Hidayatullan Jakarta. Terima kasih atas cinta, kasih sayang, dan pengorbanan yang diberikan.

Tak lupa penulis juga mohon dibukakan pintu maafyang sebesar·besarnya jika dalam penulisan skripsi ini ada yang kurfu"1g berkenan. Penulis menyadari karya tulis ini jauh dari bentuk sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan segala keritik dan saran konstruktif agar karya tulis ini bermanfaat bagi para civitas akademik di masayang akan datang.

Jakarta, Juli 2009

(8)

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN•...••••.•...•••.•••.••..•..•••.••••••.•..••.•.••.ii

LEMBAR PERNYATAAN•.•.•...•.•...•..•.••.•..•...••.•..••.•..••.•..••..•..•.••..•.••.•••••••.•iii ABSTIlJ\Jf(•••.•.•.•.••••..•.•••...••••.••••...•••.•....••••••...•••..•...•••...•..•••.•. iv

KATA PENGANTAR. v

DAFTAR lSI•••...•.•.••••.•.••••....•.•....••.•..•...•.•.•.•••.•..••.•..•...•..•.•.••.•••.•...•..•.••.••••.••••..••vii

DAFTAR TABEL ix

BAB I PENDAHULUAN••.•.•••••..•••.•.••...•...•...•.•••.•...•.••.••••••••.••..••..•.• 1

A. Latar Be1akang Masalah 1

B. m。Nセ。ャ。ィ Penelitian 7

1. Identifikasi M:asalah 7

2. Pembatasan Masalah 8

3. Perumusan Masalah 8

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 9

BAB II KAJIAN TEORI..•••••..•..•.•..•..•....••...•..•••.•.•••...•...••.•.••.•.•.•10

A. Kompetensi Guru 10

I. Pen'gertian Kompetensi Guru 10

2. Unsur-unsur Kompetensi Guru ll

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Guru. 18

B. Manajemen Strategik .21

1. Pengertian Strategik. 21

2. Model Manajemen Strategik 22

3. Tahap-tahap Proses Manajemen Strategik .24

C. Strategi Peningkatan Kompetensi Guru .26

1. Upaya Peningkatan Kompetensi Guru .26

(9)

C. Sumber Data 36

D. Instrumen PengumpuIan Data .36

E. Teknik Pengolaban dan Analisis Data .39

BAB IV HASIL PENELITIAN..•••••••...•••..••••.•••••..•..•••.••••••..•.•••.•••.•••41

A. Gambaran Umum Objek Penelitian Al

1. Sejarab Berdirinya Sekolab Al

2. Visi. Al

3. Misi. 042

4. Sarana dan Prasarana 042

5. Keadaan Siswa dan Guru 043

6. Struktur Organisasi 044

B. Analisis Data .45

C. Interpretasi Data 57

BAB V PENUTUP 61

A. Kesimpulan 61

B. Saran 62

DAFTAR PUSTAKA 63

(10)

TabeI4.17: Kepala Sekolah Mengadakan Pembinaan dan Penyediaan

Media Pembelajaran... .. 56

TabeI4.18: Kepala Sekolah Membeiikan Pengarahan Kepada Guru

(11)

A. Latar

Belakang

Masalah

Pendidikan merupakan sarana yang paling vital dalam pengembangan

sumber daya manusia dan merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan manusia dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan,

membentuk manusia yang te;ampil di bidangnya. Untuk itu lembaga pendidikan

harns lebih meningkatkan mutu pendidikan dengan mengembangkan semua aspek

dan asset yang dimiliki oleh lembaga pendidikan.

Aspek dan komponen yang harns dikembangkan mencakup sarana

prasarana, kurikulum, manajemen keuangan dan lain sebagainya. Disamping itu

kemampuan dan keterampilan guru sebagai pendidikjuga harns ditingkatkan serta

(12)

Pengembangan lembaga pendidikan harns dilakukan karena melihat

realitas yang ada pada pendidiakn kita ini masih tertinggal oleh Negara-negara

lain. Hal ini sangat terlihat jelas pada sebagian lembaga pendidikan Islam dan

salah satu pendidiakn Islam yang berupa lembaga adalah madrasah. Abdul

Rahman Saleh mengatakan bahwa "madrasah adalah salah satu lembaga

pendidikan formal yang dikenal sejak abad ke-ll ataU 12, atau abad ke 5_6H".1

Madrasah tumbuh dan berkembang karena kebutuhan umat Islam akan

mempelajari dan mengetahui lebih lanjut tentang ajaran Islam.

Dalam meniti masa yang sangat panjang, perkembangan lembaga pendidikan

Islam secara kuantitas sangat membanggakan, namun secara kualitas masih jauh

di bawah standar. Rea1itas pendidikan Islam sampai saat ini masih mengalami

masa intellectual deadlock. Indikasinya adalah; pertama, minimnya upaya

pembaharuan, dall kalaupun ada kalah cepat dengan pembahan sosial, politik

dan kemajuan iptek. Kedua, praktek pendidikan Islam sejauh ini masih

meme1ihara warisan yang lama dan tidak banyak melakukan pemikiran kreatif,

inovatif dan kritis terhadap isu-isu aktual. Ketiga, model pembe1ajaran

pendidikan Islam terlalu menekankarl pada pendekatan

intelektualisme-verbalistik dan menegaskan pentingnya interaksi edukatif dan komunikasi

humanistik antara guru-mood. Keempat, orientasi pendidikan Islam

l Abdul Rahman Saleh, Madrasah dan Pendidikan Anak Bangsa; Visi, Misi dan Aksi,

(13)

--menitikberatkan pada pembentukan 'abdatau hamba Allah dan tidak seimbang dengan pencapaian karakter manusia muslim sebagailchalifahjial-ardi.2

Pada saat ini Madrasah sedang menghadapi kompleksitas permasalahan yang tidak mudah dipecahkan, keadaan madrasah secara individual sangat variatif dan rata-rata memperihatinkan. Salah satu permasalahan dalam lembaga pendidikan madrasah ialah kurang tersedianya tenaga guru yang professional dan kompeten dibidangnya.

Padahal, upaya peningkatan mutu pendidikan erat kaitannya dengan status guru sebagai pelaksana pendidikan yang berhadapan langsung dengan siswa ketika proses belajar berlangsung. Untuk itu, guru dituntut memiliki keahlian dan profesi khusus dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Untuk menjadi guru profesional harns mampu menguasai seluk-beluk pendidikan dan pengl\iaran dan ilmu pengetahuan lainnya yang dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan.

Oemar Hamalik mengatakan "masalah guru adalah masalah yang sangat penting, sehingga guru senantiasa mendapat perhatian, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat pada umumnya ahIi pendidikan hususnya. Pemerintah memandang bahwa guru merupakan media yang sangat penting artinya dalam kerangka pembinaan dan pengembangan bangsa".3

2Abd. Rachman Assegaf, "Membangun Fonnal Pendidikan Islam di Era Globalisasi",

dalam Imam Machali dan Musthofa (Ed.),Pendidikan Islam dan Tantangan Globalisasi,

(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2004), eel. I, h. 8-9

(14)

Senada dengan itu, Qodry Azizy sebagaimana yang dikutip oleh Abdul

RahmanSaleh, mengatakan bahwa:

"Kondisi perkembangan madrasah terutama masalahgurudapat dilihat secara umum sebagai berikut: Tingkat pendidikan guru kebanyakan belum sepadan dengan persyaratan yang ditetapkan dan apabila dilihat dari kemampuan metodologi masih rendah, ditambah kurangnya tenaga kependidikan yang diperlukan, kemampuan mengajar guru madrasah kebanyakan masih menekankan pada pengenalan konsep yang bersifat kognitif.,,4

Masalah lain tentang guru madrasah yaitu belum seluruhnya memenuhi standar pendidikandantenaga kependidikan, walaupun tidak bisa dipungkiri ada

beberapa madrasah yang sudah memiliki tenaga pengajar yang memenuhi standar

pendidikan dan tenaga kependidikan.

Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan (8NP) Bab Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan pasal 28

dan 29 (ayat 3) dijelaskan bahwa:s

Pasal 28 menjelaskan bahwa: pendidik harns memiliki kualifikasi akademik . dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan, minimal yang han,ls dipenuhi pendidik dengan membuktikan ijazah atau sertifikat keahlian dan kompetensi seperti kompetensi pedagogik, kepribadian, oprasional··dan

sosial. Sedangkan pasal 29 ayat 3 menyebutkan bahwa pendidik dan pendidikan allak usia dini, SD atau Ml sederajat, SMPIMTs sederajat, SMAIMA sederajat harns mempunyai kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma empat (D-IV) atau sarjana (Sl). Dan pendidik harns berlatarbelakang pendidikan tinggi dibidang pendidikan anak usia dini, kependidikan lain dan psikologi apabila mengajar anak usia dini dan Ml/SD, kemudian apabila mengajar pada tingkat SMPIMTs dan SMAIMA maka harns memiliki program pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang

(15)

diajarkan, mempunyai sertifikasi profesi guru sesuai dengan tingkat pendidikan dimana ia mengajar.5

Namun di sebagian lembaga pendidikan, kompetensi guru masih merupakan masalah yang kompleks. Guru sebagai mahluk sosial pada umumnya mempunyai masalah internal dan eksternal, masalah tersebut juga dapat menghambat dan -mempengaruhi kineIja guru sehingga langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perkembangan madrasah.

Madrasah Tsanawiyah Daar el Khairat sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan aktivitas pendidikan secara formal bertanggung jawab dalam peningkatan sumber daya manusia Indonesia. Oleh karena itu, manajemen Sumber Daya Manusia (guru) sebagai pendukung keberhasilan merupakan faktor yang tidak boleh luput dari perhatian.

(16)

para guru masih lemah dalam penguasaan alat infonnasi dan teknologi pendidikan.6

Dari beberapa persoalan yang telah dipaparkan di atas dapat menimbulkan dampak negatif, antara lain:

1. Kualitas guru di MTs Daar el Khairat ditinjau pada aspek akademis yang masih belum memenuhi syarat untuk menjadi seorang pendidik, dapat menghambat proses belajar-mengajar siswa dan menjadi penghambat jenjang karir guru ke depan.

2. Lemalmya penguasaan para guru terhadap materi bidang studi yang di ajarkan, dapat menyebabkan rendalmya kualitas pembelajaran.

3. Kurangnya kreativitas guru dalam mengajar, dapat menurunkan motivasi dan minat belajar siswa.

4. Kurangnya kreativitas para guru dalam memperdayakan sumber-sumber belajar yang terdapat di lingkungan sekitar dapat menyebabkan, pengetahuan siswa hanya terbatas pada sumber yang minim.

(17)

Beberapa strategi peningkatan kompetensi guru mungkin bisa dilakukan

oleh Kepala Sekolah baik dalam lingkup internal maupun eksternal.

Berdasarkan latar belakang di atas, dan untuk mengetahui bagaimana

strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru perlu dilakukan

penelitian. Adapun judul yang penulis ajukan ialah "Strategi Peningkatan

Kompetensi Guru MTs Daar el Khairat Cikande-Serang"

B. Identifikasi Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. IdentifIkasi masalah

Dari latar bekalang di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

a. Apa penyebab rendalmya kompetensi pedagogik guru MTs Daar el

Khairat?

b. Apa penyebab rendalmya kompetensi akademik guru MTs Daar el

Khairat?

c. Bagairnan hubungan sosial guru dengan warga di lingkungan pendidikan

dan lingkungan sekitar?

d. Bagaimana mental kepribadian guru sebagai seorang pendidik?

e. Bagaimana langkah dan strategi Kepala Sekolah MTs Daar el Khairat

dalam meningkatkan kompetensi guru?

f. Kendala apa saja yang mempengaruhi pencapman dan peningkatan

(18)

2. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan tidak terlalu luas, maka perlu adanya pembatasan masalah. Dntuk itn, penulis membatasi masalah pada strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru. Dntuk menghemat waktn dan ekonomi penulis memfokuskan penelitian pada kompetensi pedagogik, dan kompetensi profesional para guru. Strategi yang dimaksud adalah usaha-usaha yang dilakukan Kepala Sekolah MTs Daar el Khairat.

3. Pe11lmusan Masalah

Dari identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas' maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana strategi Kepala Sekoiah MTs Daar

eI

Khairat dalam meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional para guru?

C.

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tnjuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah:

a. Mendapatkan gambaran tentang strategi yang dilakukan Kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru.

(19)

c. Mendapatkan gambaran tentang kendala-kendala yang dihadapi Kepala Sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru.

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi lembaga pendidikan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi positifuntuk evaluasi mutu guru.

b. Bagi ilmu pengetahuan, sebagai sumbangan data ilmiah dalam mengadakan penelitian selanjutnya.

(20)

A. Kompetensi Guru

1. Pengertian Kompetensi

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kompetensi berarti (kewenangan) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal. Pengertian dasar kompetensi yakni kemampuan atau kecakapan.1

Kompetensi juga dapat diartikan sebagai kewenangan atau, kemampuan seorang guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Barlow yang dikutip oleh Muhibbin Syah, yakni

"the ability of teacher to responsibility perform his or her duties

appropriately, yang berarti bahwa kompetensi guru merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggungjawab dan layak".2

1 M. Uzer Usman, Menjadi Guru ProJe.l'ional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994,

cet.ke-l0, h.14

(21)

Menurut Broke dan Store, sebagaimana dikutip oleh Uzer Usman,

kompetensi yaitu "gambaran hakikat kualitatif dari prilaku guru yang tampak sangat berarti".

Sedangkan daJam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, menjelaskan bahwa: "kompetensi

adaJah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus

dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen daJam melaksanakan

tugas keprofesionaJan.,,3

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru

adaJah kewenangan dan kemampuan guru daJam melaksanakan profesi

keguruarmya secara bertanggung jawab dan layak. Artinya, guru yang

piawai daJam melaksanakan profesinya dapat disebut sebagai guru yang kompeten dan profesionaJ. Sedangkan guru profesionaJ adaJah guru yang melaksanakan tugas keguruan dengan kemampuan tinggi sebagai sumber

kehidupan.

2. Unsur-unsur Kompetensi Guru

Adapun jenis-jenis kompetensi daJam Undang-undang guru dan

dosen sebagaimana dikutip oleh E. Mulyasa adaJah sebagai berikut:

a. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap

peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaJuasi

hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktuaJisasikan berbagai potensi yang dimilikinya dan

sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:

1) Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan

2) Pemahaman terhadap peserta didik

(22)

-3) Pengembangan kurikulum/silabus

4) Perancangan pembelajaran

5) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis

6) Pemanfaatan teknologi pembelajaran

7) Evaluasi hasil belajar (EHB)

8) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya.4

b. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian

yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan

bagi peserta didik, dan berakhlak muiia.5 Adapun ruang lingkup

kompetensi kepribadian adalah sebagai berikut:

I) Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa

2) Berakhlak mulia

3) Memiliki etos keIja yang tinggi

4) BeIjiwa pemimpin

5) Mampu mengembangkan diri

6) Memiliki integrltas tinggi6

c. Kompetensi Profesional

Adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing

peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam

Standar Nasional Pendidikan.7 Secara umum ruang lingkup

kompetensi profesionalisme guru adalah sebagai beriknt:

I) Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik

filosofi, psikologis, sosiologis, dan sebagainya;

4E. Mulyasa,Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru (Bandung: Rosdakarya, 2007)

eel. Ke-I, 75

5Mulyasa,Standar Kompetensi.......• h. 117

6Mulyasa,Standar Kompetensi h.123

(23)

2) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf

perkembangan peserta didik;

3) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang

menjadi tanggungjawabnya;

4) Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang

bervariasi;

-5) Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai a1at,

media dan sumber belajar yang relevan;

6) Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program

pembelajaran;

7) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik;

8) Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik;8

d. Kompetensi Sosial

Yaitu kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta

didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta

didik, dan masyarakat sekitar.9

Kompetensi sosiai sekurang-kurangnya mencakup hal-hal

sebagai berikut.

I) Berkomunaksi secara lisan, tulisan, dan isyarat.

2) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,

tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik.

3) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

Sedangkan Moh. Uzer Usman mengemukakan bahwa

kompetensi itu ada dua macam, yaitu:

I) Kompetensi pribadi, yang meliputi:

(24)

10 ..Y

a) Mengembangkan kepribadian

b) Berinteraksi dan berkomunikasi

c) Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan

d) Melaksanakan administrasi sekolah

e) Melaksanakan penelitian sederbana untuk kependidikan

luar sekolah.

2) Kompetensi profesional

a) Menguasai landasan kependidikan

b) Menguasai bahan pengajaran

c) Menyusun program pengajaran

. d) Melaksanakan program pengajaran

e) Menilai basil dan proses belajar mengajar dalam kegiatan belajar mengajar.1O

Sedangkan menurut Depdikbud dalam Sanusi kompetensi mencakup

tiga aspek yaitu:

a. Kemampuan profesional mencakup:

I) Penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan

bahan yang barns diajarkan, dan konsep-konsep dasar dari

bahan yang、ゥセ。イォ。ョ ltu.

2) Penguasaan dan penghayatan atas landasan dan wawasan

kependidikan danォセァオイオ。ョN

3) Penguasaan preses-proses kependidikan, keguruan dan

pembelajaran siswa.

b. Kemampuan sosial mencakup kemampuan untuk

menyesuaikan diri kepada tuntutan keIja dan Iingkungan

sekitar pada waktu membawa tugas sebagai guru.

c. Kemampuan personal (pribadi) mencakup:

1) Penampilan sikap positif terhadap keseluruah tugasnya

sebagai guru, dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan

(25)

2) Pemahaman, penghayatan, dan penampilan nilai-nilai yang seyogianya dianut oleh seorang guru.

3) Penampilan upaya untuk menjadi dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswanya.11

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk menjadi guru profesional harus mampu mengelola pembelajaran peserta didik. Mempunyai pengetahuan yang luas dan dalam serta komprhcnsif. Merniliki kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, serta menjadi teladan bagi peserta didik, dan berahlak mulia, serta mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua mood, dan masyarakat sekitar.

3. Parameter Kompetensi Guru

Kunci pokok tugas dan kedudukan guru sebagai tenaga professional menurut keteutuan Pasal 4 UUGD adalah sebagai agen pembelajaran (learning agent) yang berfungsi meningkatkan kualitas yendidikan nasionaI. Sebagai agen pembelajaran, guru merniliki peran sentral dan cukup strategis antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik.

Minimal ada dua parameter standar yang dijadikan rujukan bagi guru untuk keberhasilan dalam mengemban peran tersebut yaitu kualifikasi pendidikan dan kompetensi. Pasal 10 UUGD menentukan, bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.12

11Martin Yamin,Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. (Ciputat: Gaung Persada,

2007) eet. Ke-2, h. 21-22

12 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN

(26)

Berkaitan dengan ke-empat kompetensi guru sebagai agen pembelajaran dapat dijabarkan dengan subkompetensi dan indikator sosial sebagai berikut:

Kompetensi Pedagogik meliputi subkompetensi pedagogik dan pengalaman belajar, yaitu:

a) Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, moral, kultural, emosional dan intelektual.

b) Memahami latarbelakang keluarga dan masyarakat peserta didik dan kebutuhan belajar dalam konteks kebhinekaan, budaya.

c) Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik. d) Memfasilitasi perkembangan potensi peserta didik.

e) Menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaran yang mendidik.

f) Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan peserta didik dalaln pembelajaran.

g) Merancang pembelajaran yang mendidik. h) Melaksanakan pembelajaran yang mendidik. i) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.

Kompetensi Kepribadian meliputi subkompetensi kepribadian dan pengalaman pelajar yaitu:

a) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa

b) Berlatih membiasakan diri bersikap dan bertindak secara konsisten.

c) Berlatih membiasakan diri mentataati peraturan. d) Mengevaluasi kineIja.

(27)

Kompetensi sosial dengan Subkompetensi Sosial dan Pengalaman belajar, yOOtu:

a) Berkomunikasi secara efektif dan empatik dengan peserta didik, orang tua peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, dan masyarakat.

b) Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di sekolah dan masyarakat.

c) Berkontribusi terhadap perkembangan pendidikan di tingkat lokal, regional, nasional, dan global.

d) Memanfaatkan teknologi infonnasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

Kompetensi Profesional dengan subkompetensi profesional dan pengalaman mengajar, yOOtu:

a) Menguasai substansi bidang studi dan metodologi keilmuannya. b) Menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studio

c) MenguasOO dan memanfaatkan teknologi infonnasi dan komunikasi dalam pembelajaran.

d) Mengorganikasikan kurikulum bidang studio

e) Menim!katkan kualitas pembelajaran me1alui penelitian tindakan ke1as.

1r

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompetensi Guru

Berdasarkan buku E. Mulyasa, sedikitnya terdapat tujuh indikator yang menunjukkan lemahnya kineIjagurudalam melaksanakan tugas utamanya mengajar yOOtu:

a) Rendahnya pemahaman tentang strategi pembelajaran b) Kurangnya kemahiran dalam mengelola kelas

c) Rendahnya kemampuan melakukan dan memanfaatkan penelitian tindakan kelas(classroom action research).

13 13Trianto dan Titik Triwulan Tutik,Sertifikasi guru; dan upaya Peningkatan

(28)

d) Rendahnya motivasi berprestasi e) Kurang disiplin

f) Rendahnya komitmen profesi

g) Serta rendahnya kemampuan manajemen waktu.14

Kelemahan dan rendahnya kompetensi guru seperti dipaparkan di atas sangat dipengaruhi oleh dua faktor yang saling berkaitan, yaitu: faktor dari dalamdiriguru dan faktor dari luar diri guru.

I. Faktor dari dalam diri guru

Faktor ini Sangat berpengaruh besar dalam peningkatan mutu kompetensi guru dan yang mampu menentukan adalah guru itu sendiri karena dialah yang dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya. Faktor tersebut diantaranya:

a) Kecerdasan, keterampilan dan kecakapan

Kecerdasan, keterampilan dan kecakapan memegang peranan penting dalam keberhasilan pelaksanaan tugas guru, karena sangat berkaitan langsung dengan proses relajar mengajar di kelas. Kecerdasan, keterampilan dan kecakapan pada setiap guru berbeda-beda sesuai dengan berbagai pengalaman dan latman yang ia dapatkan, namun guru tersebut hendaknya tidak saja begitu puas dengan apa yang ia miliki, melainkan te,':Us berusaha meningkatkan kecerdasan, keterampilan dan ォ・」。ャセ。ー。ョ seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan.

b) Kemampuan, minat dan bakat

Kemampuan, minat dan bakat juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada mutu kompetensi guru, karena syarat untuk mendapatkan keJja bagi seorang guru adalah jika ada persesuaian antara tugas dan jabatan yang diembannya dengan kemampuan, minat dan bakatnya, sehingga menjadikannya

(29)

semangat kerja, produktif dan mampu menghayati makna pekerjaan yang dilakukannya.

c) Motif

Motif yang dimiliki oleh seorang guru juga sangat mempengaruhi kinerjanya dalam mengajar, jika motif seorang guru adalah murni ingin mengabdikan diri bagi pendidikan, maka guru tersebut akan selalu termotivasi untuk terus mendorong dirinya agar menjadi guru yang kompeten.

d) Kesehatan

Seorang guru hendaknya memperhatikan kesehatan dirinya baik fisik maupun psikisnya, oleh karena itu jika diantara keduanya mengalami gangguan, maka akan sangat mempengaruhi proses belajar mengajar dengan tidak dapatnya guru memaksimalkan kompetensi yang dimilikinya

e) Kepribadian

Seorang guru yang mempunyai kepribadian knat dan integritl!S tinggi, maka kemungkinan besar tidak akan banyak mengalarni kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingknngan kerja dan berinteraksi dengan rekan kerja serta siswa.

2. Faktor dari luar guru

Faktor ini berkaitan erat dengan lingknngan di sekitar guru tersebut, bertolak dari teori ilmu sosial bahwa manusia sangat tergantung pada lingkungan di mana ia berada. Pada garis besamya terdapat dua macam lingkungan yang mempengaruhi mutu kompetensi guru antara lain:

a. Lingkungan keluarga

(30)

penghasilan yang diterima guru sering kali tidak sepadan dengan tingginya biaya hidup sehingga memaksa mereka untuk melakukan keIja sambilan. Di sisi lain untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya, guru membutuhkan berbagai jenis bacaan, perangkat komunikasi, komputer, dan sebagainya. Namun karena biaya yang tinggi dan sibuknya guru mencari keIja sambilan, maka akan sulit bagi guru untuk bisa menggunakan fasilitas itu.

b. Lingkungan keIja

Lingkungan keIja meliputi; lingkungan fisik dan psikis, kedua lingkungan tersebut dikembangkan di sekolah supaya sejalan dan memenuhi kebutuhan guru dalam menjalankan tugasnya.

Lingkungan fisik dalam lembaga pendidikan meliputi: sarana dan prasarana sekolah, jika sanma dan prasarana tersebut memadai dan terpelibam dengan baik, maka pada gilirarmya akan membantu dalam meningkatkan kineIja guru menjalankan tugasnya dan meningkatkan daya minat anak untuk belajar.

Lingkungan psikis meliputi: lingkungan keIja, rasa aman dalam bekeIja, gaji yang memadai, kesempatan untuk mengembangkan karir dan komunikasi yang baik dengan rekan sekeIja maupun dengan kepala sekolah.

B. Manajemen Strategi

1. Pengertian Strategi

Kata strategi sering kita dengar terutama dalam dunia militer, yaitu untuk memenangkan suatu pertempunm. Menurut Sulusu, istilah strategi berasal dari kata Yunani strategos, atau stategus. Strategos

berati jendral tetapi dalam Yunani kuno sering berarti perwira Negara

(31)

sempit, menurut Marloff "strategi berarti the art of general (seni

jendral).15

Namun semng dengan perkembangan ilmu pengetahuan kata

strategi banyak diadopsi dan diberikan pengertian lain sesuai dengan

bidang ilmu atau kegiatan yang menyertainya. Misalnya dalam ilmu

pemasaran kata strategi menjadi perhatian husus dalam upaya

meningkatkan jumlah pendapatan dan memberikan longtrm profit

melalui konsep pemasaran yang berorientasi pada servis atau

pelayanan.

Menurut William F. Glueck bahwa strategi adalah rencana yang

dipersatukan, konperhensif terintegrasi yang menghubungkan

keunggulan strategis (strategi advantage) perusahan atau lembaga

terhadap tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk meyakini

bahwa sasaran dasar perusahaan akan dicapai dengan pelaksanaan

yang tepat oleh orga.'lisasi itu.16

Pendapat lain menurut Kanichi Ohmea, mengatakan "strategi

sebenamya tidak lain dari suatu rencana keJja untuk memaksimalkan

kekuatan suatu pihak daiam menghadapi suatu kekuatan dilingklmgan

usaha.,,17

Lebih sederhana strategi adalah "suatu seni menggunakan

kecakapan dan sumber daya suatu organisasi untuk mencapai

sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan lingkungan

dalam kondisi yang paling menguntungkan.18

ISJ. Salusu, M.A.,Pengambilan Keputusan Stralegik,(Jakarta: Grasindo,1996), cet.

Ke-I, h. 85-86

16 William F. Gluck, Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta:

Erlangga,1989), ed.,ke-2, h. 24

(32)

Menurut Arifin strategi juga biasanya berkaitan dengan "taktik"

(terutama dikenal di kalangan militer).19 Taktik adalah cara dan upaya

untuk menghadapi sasaran tertentu dalam kondisi tertentu agar

memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal, dalam proses

pendidkan teknik tidak lazim digunakan.

Lebih Ianjut Arifin mengfltakan bahwa "strategi dalam pendidikan

adalah pengetahuan atau seni mendayagunakan semua kependidikan

yang hendak dicapai melalui perencanaan dan pengarahan dalam

oprasionalisasi sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada termasuk

pula perhitungan tentang hambatan yang mungkin dihadapi".2o

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan

bahwa strategi dalam lembaga pendidikan adalah metode atau rencana

cermat yang dibuat oleh lembaga, untuk mencapai suatu target atau

sasaran yang telah ditetapkan melalui proses penganalisaan terhadap

lingkungan.

2. Model Manajemen Strategik

Dalam manajemen strategi terdapat langkah-langkah yang

merupakan aktivitas manajemen strategi, langkah-Iangkah ini juga

dapat digunakan dalam mengembangkan madrasah, langkah-Iangkah

tersebut sebagai berikut:

Proses dalam manajemen strategi yaitu pertama, sebuah madrasah

harns terlebih dahulu mempunyai visi dan misi organisasi, visi dan

misi ini harns bersifat jelas untuk mempermudah dalam pencapaian

tujuan madrasah. Kedua, untuk mencapai tujuan dan sasaran, seorang

kepala madrasah harns menganalisa kondisi dan situasi lingkungan

sekitar baik internal maupun eksterual yang biasa disebut Analisis

19M.Arifin,I/mu Pendidikan Is/am; Sualu Tinjauan Teorilis dan Praktis, Berdasarkan

Pendidikan Imerdisip/iner,(Jakarta: Humi Aksara, 1994),cet. Ke-3, h. 39

(33)

SWOT. Analisis SWOT berguna untuk mengetahi kekuatan(Strenght),

kelemahan (Weaknes), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat).

Ketiga, membuat strategi dilanjutkan dengan pengimplementasian

strategi yang telah dibuat kemudian langkah selanjutnya adalah

mengevaluasi penerapan strategi tersebut untuk mengukur

[image:33.521.34.455.74.488.2]

keberhasilan. Lebih lanjut lihatlah gambar 1 dibawahini

Gambar 1

Model Manajemen Strategi I

Visi dan Misi I

I I

I

Analisa Eksternal I

I

Analisa Internal

I

I Analisa SWOT I

I

Tujuan dan Sasaran I

I I

1

I

Pembuatan Strategi

I

-

1

I

Aplikasi Rencana Bisnis/Organisasi

I

,

1

I

Evaluasi dan Kontrol Rencana Bisnis

I

Sumber: Agustinus Sri Wahyuni, Manajemen Strategi; Pengantar

Proses Berfikir Strategi(Jakarta:Bumi Aksara, 1996) hal. 32 3. Tahap-tahap Proses Manajemen Strategi

Dalam manajernen strategi terdapat beberapa tahap sebagai suatu

proses yang hams secara sistematis dijalankan, yaitu sebagai berikut:

(34)

serta kekuatan dan kelemahan perusahaanlorganisasi, pengembangan altematif-altematif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.

b) Penerapan strategi, meliputi penentuan sasaran-sasaran oprasional tahunan, kebijakan perusahaanl organisasi, memotivasi karyawan dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat diirnplementasikan.

c) Evaluasilcontrol strategi, mencakup usaha-usaha memonitor selurub hasil-hasil dari perbuatan dan penerapan strategi, termasuk mengukur kineJja individu dan perusahaan atau organisasi serta mengambillangkah-langkah perbaikanjika diperiukan.21

Dari yang disebutkan diatas menunjukkan bahwa dalam merumuskan ataU menetapkan sebuah strategi memerlukan suatu tahap-tahap agar suatu tujuan atau sasaran organisasi dapat tercapai secara maksimal.

4. Tipe-tipe Strategi

Kotten membagi tipe-tipe strategi menjadi 4 bagian yaitu: a) Corporate strategy(strategi organisasi)

Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai, dan inisiatif-inisiatif strategi.

b) Program strategy(strategi program)

Strategi ini lebih memberi perhatian pada implikasi-irnplikasi strategi dari program tertentu.

c) Recourse support strategy(strategi pendukung sumber daya)

(35)

Strategi sumber daya ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber daya esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinetja organisasi. Sumber daya ini dapat berupa tenaga, keuangan, teknologi dan sebagainya. d) Institutional strategy(strategi kelembagaan)

Fokus dari strategi ini institusional ialah mengembangkan kemampuan organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif strategi.22

Keempat tipe-tipe strategi di atas strategi dapat dipergunakan sesuai dengan keadaan dan situasi tertentu, Kotten menyebutkan salah satu tipe strategi yaitu tipe strategi pendukung sumber daya yang mencakup salah satunya tenaga sumber daya manusia, dan sumber daya manusia iill harns diperhatikan dan ditingkatkan guna meningkatkan kualitas kinetja organisasi.

5. Manfaat Manajeman Strategi

Ada beberapa manfuat yang diperolah organisasi jika meneI'llpkan manajemen strategi, yaitu:

a) Memberikan arab jangka panjang yang akan dituju.

b) Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang tetjadi.

c) Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif.

d) Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan.

(36)

f) Keterlibatan karyawan dalam pembuatan strategi akan memotivasi karyawan pada tahap pelaksanaannya.

g) Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.23

C.

Strategi Peningkatan Kompetensi

1. Upaya Peningkatan Kompetensi Guru

Untuk pembahasan strartegi peningkatan kompetensi guru, dapat dilakukan dengan pendekatan strategi peningkatan SDM, karena guru merupakan manusia yang berprofesi sebagai pendidik. Dari strategi peningkatan SDM ini dapat diaplikasikan oleh lembaga pendidikan sebagai pendekatan untuk meningkatan kompetensi guru.

Menurut William F. Glueck bahwa strategi adalah rencana yang dipersatukal1, konperhensif terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis (strategi advantage) perusahan atau lembaga terhadap tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk meyakini bahwa sasaran dasar perusahan akan dicapai dengan pelaksanaan yang tepat oleh organisasi 'tu24

t .

Perencanan sumber daya manusia merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi permintaan-permintaan (demand) bisnis dan lingkungan pada organisasi di waktu yang akan datang. Dalam perencanaan sumber daya manusia sekurang-kurangnya ada empat kegiatan yaitu:

a. Persediall sumber daya manusia pada saat ini.

b. Peramalan (perkiraan) suplai dan permintaan sumber daya manusta.

23Agustinus,Manajemen Strateg;...•h. 19

(37)

c. Rencana untuk menambah tenaga keIja yang bermutu.

d. Berbagai prosudur pengawasan dan evaluasi untuk memberikan umpan balik kepada sistem.25

Menurut Hadari Nawawi yang dimaksud perencanaan SDM adalah "proses menetapkan strategi untuk memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan, dan mempertahankan SDM sesuai dengan kebutuhan organisasilperusahaan sekarang dan pengembangannya di masa depan". Sedangkan proses kegiatan perencanaan tersebut meliputi peramalan

(prediksi atauestimasi) kebutuhan atau permintaan (demand) tenaga keIja di masa depan pada sebuah organisasilperusahan, yang mencakup pendayagunaan' SDM yang sudah ada dan pengadaan tenaga keIja yang dibutuhkan.26

Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo menyimpulkan bahwa yang dimaksud pengembangan sumber daya manusia atau human resources development (HRD) secara "makro" adalah suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai proses peningkatan kualitas pembangunan bangsa. Dan secara "mikro", dalam arti di lingkungan suatu unit keJja (departemenセエ。オ lembaga yang lain), yaitu tenaga keIja, pegawai atau karyawan. Maka yang dimaksud pengembangan sumber daya manusia adalah suatu proses perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengolahan tenaga atau karyawan untuk mencapai suatu hasil yang optimal.27

Dalam merencanakan SDM terdapat beberapa langkah strategis yang harns ditempuh. Menurut Miller Burack dan Maryann sebagimana dikutip oleh Ambar Teguh Sulitiyani dan Rosidah ada ada empat langkah pokok, yaitu:

Z5 Z5Soekidjo NOloatmojo,Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1998), Cet. II, h. 15

26Hadari Nawawi,Perencanaan SDM: Un/uk organisasi Profit yang Kompe/i/if;

(yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003), Cel II, h. 43-45')7_ • • • •

(38)

a) Perencanaan untuk masa depan.

b) Perencanaan untuk keseimbangan masa depan.

c) Perencanaan untuk perekrutan dan seleksi atau pemberhentian sementara.

d) Perencanaan untuk pengembangan.28

Sedangkan pendapat lain yang dikemukakan oleh Stephen P.

Robbins dan Mary Coulter bahwa perencanaan sumber daya manusia

dapat diringkas menjadi tiga langkah:

a) Penilai sumber claya manusia yang ada sekarang.

b) Menilai kebutuhan sumber claya manusia di masa depan.

c) Menyusun program untuk memenuhi kebutuhan di masa depan

tersebut,29

Kegiatan PerenCanaa!l SDM ditempuh melalui kegiatan-kegiatan

sebagai berikut:

a) Perkiraan kebutuhan yakni memperkirakan kebutuhan sumber daya

manusia masa datang dengan merujuk kepada rencana strategis

organisasidanperkiraan tingkat kegiatan masa datang.

b) Perkiraan suplai yakni memperkirakan suplay orang dalam dan luar

organisasi berdasarkan analisis.

c) m・ョセョエオォ。ョ kebutuhan SDM dengan menganalisis perkiraan

kebutuhan dan suplai untuk mengenali kebutuhan atau kelebihan SDM

yang akan datang.

d) Perencanaan tindakan yakni menyiapkan dan melaksanakan rencana

untuk memenuhi SDM untuk menganalisis kelebihan SDM.

Dari batasan di atas dapat disimpulkan bahwa proses

pengembangan sumber daya manusia terdiri dari perencanaan, pendidikan dan pelatihan, dan pengelolaan.

28Ambar teguh Snlisliyai dan Rosidah,Manajemen Sumber Daya Manusia: lwnsep,

Teori dan Fengembangun da/am Konteks Organisusi Publik,(Jakarta: Graha limn, 2003), Cet I,

h.97

(39)

Dari bahasan di atas, apabila diterapkan pada peningkatan kompetensi guru, strategi peningkatan kompetensi guru merupakan proses pencapaian tingkat minimal kompetensi standar yang dipersyaratkan oleh suatu profesi. Pencapaian standar minimal tersebut meliputi penguasaan tentang hal-hal sebagai berikut:

a) Landasan konseptual, landasan teoritik, dan peraturan perundangan yang berlaku.

b) Landasan empirik dan fenomena pendidikan yang ada, kondisi, strategi dan hasil di lapangan, serta kebutuhan stakeholders. c) Jabaran tugas dan fungsi guru: merancang, melaksanakan dan

menilai pembelajaran, serta mengembangkan pribadi peserta didik.

d) Jabaran indikator standar kompetensi: rumpun kompetensi, butir kompetensi, dan indikator kompetensi.

(40)

Untuk lebih jelas lihat gambar 2 berikut ini: Garnbar2

Kerangka Pengembangan Standar Kompetensi Guru

Landasan Konseptual Landasan Empirik

I. Asumsi dasar I. Dunia pendidikan

2. Landasan teon 2. Kondisi empirik/lapangan

Fungsidan Tugas Guru

l. Mendidik, mengajar,

membimbing, melatih.

2. Mengelola.

1

Standar Kompetensi Guru Pemula

Rumpun Kompetensi

Butir-butir kompetensi

1

Pengalaman belajar dan assesmen

Sumber: E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru

(Bandung: Rosdakarya, 2007) hal. 33 2. Proses Peningkatan Kompetensi Guru

(41)

teknik fisika dan sebaginya. Selanjutnya proses peningkatan kompetensi

gurudapat ditempub dengan proses pendidikan profesi.

Pendidikan profesi adalab pendidikan lanjutan setelab seseorang

memperolab pendidikan kesaJjanaan dan kemudian seorang guru tertsebut

berhak memperol;ab sertifikasi guru. Kemudian, pendidikan profesi untuk mendapatkan sertifikasi pendidikan dapat diperoleh melaluli dua cara,

yaitu: pertama, melalui program pendidikan profesi secara utub pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga

kependidikan yang ditetapkan oleh pemerintah. Kedua, melalui program pendidikan profesi secara parsial pada perguruan tinggi yang memiliki

program pengadaan tenaga kependidikan yang terakriditasi yang

[image:41.521.61.447.116.462.2]

ditetapkan oleh pemerintah.31

Gambar3

Mekanisme pendidikan Calon Profesional

SI/D4DIK

S1/04 Non

DIK

Pendidikan Profesi

Guru

Guru Profesional

Sumber:Trianto dan Titik Triwulan Tutik, Sertifikasi guru; dan upaya Peningkatan Kualifikasi, Kompetensi dan Ke sejahteraan, (Jakarta: Prestasi pustaka, 2007) h. 28

Menurut Castetter upaya pengembangan tenaga kependidikan di

Indonesia dapat dilakukan dengan strategi umum dan strategi khusus.

1. Strategi Umum yaitu:

(42)

a) Pengembangan tenaga kependidikan harus dilakukan

berdasarkan rencana kebutuhan yang jelas .

b) Perlu senantiasa dikembangkan sikap dan kemampuan

profesional.

c) Kerjasama dunia pendidikan dengan perusahan terus-menerus

dikembangkan.

2. Strategi Khusus

Strategi khusus adalah strategi yang langsung berkaitan

dengan pengembangan dan peningkatan pengelolaan tenaga

kependidikan yang lebih efektif. Strategi tersebut berkaitan

dengan kesejahteraan, pendidikan prajabatan calon tenaga

kependidikan, rekrutmen dan penempatan, pembinaan mutu tenaga kependidikan, dan pengembangan karir.

Strategi yang berkaitan dengan kesejahteraan mencakup hal-hal

sebagai berikut:

a) Gaji tenaga kependidikan perlu senantiasa disesuaikan agar

mencapai standar yang wajar bagi kehidupan tenaga

kependidi¥,an dan keluarganya.

b) Peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan yang

dilakukan oleh pemerintah pusat harus didikuti oleh

pemerintah daerah, masyarakat, dan orangtuamurid.

c) Untuk kebutuhan tenaga kependidikan di daerah terpencil,

perlu diberlakukan sistem kontrak imbalan yang lebih baik dan

menarik.

Pendidikan prajabatan perlu memperhatikan hal-hal sebagai

(43)

a) Memperbaiki sistem pendidikan sesuai dengan kebutuhan

masyarakat.

b) Perlu dilakukan reorientasi program pendidikan agar tidak

terjadi ketimpangan tenaga kependidikan.

c) Pendidikan tenaga kependidikan perlu dipersiapkan secara

matang melalui sistem pendidikan yang bermutu.

Rekrutmen dan penempatan tenaga kependidikan adalah sebagai berikut:

a) Rekrutmen' tenaga kependidikan harns berdasarkan seleksi

yang mengutamakan mutu.

b) Rekrutmen tenaga kependidika.'l perlu didasarkan pada

kebutuhan wilayah.

Peningkatan mutu tenaga kependidikan adalah sebagai berikut:

b) Peningkatan mutu tenaga kependidikan dapat dilakukan

meialui pendidikan formal, informal, dan nonformal.

c) Sekolah perlu diberi kewenangan yang lebih besar untuk

menentukan apa yang terbaik untuk peningkatan mutu tenaga

kependidikan.

Pengembangan karir tenaga kependidikan perlu memperhatikan

hal-hal sebagai berikut:

a) Pengangkatan seseorang dalam jabatan kependidikan harus

dilakukan melalui se1eksi yang ketat, adil dan transparan,

dengan mengutamakan kapasitas kepemimpinan yang

(44)

b) Fungsi kontrol dan pengawasan pada semua jenis jenjang

pendidikan perlu dioptimaJkan sebagai sarana untuk mencapai

mutu pendidikan.32

Sedangkan menurut Mulyasa pelaksanaan manajemen tenaga

kependidikan setidaknya mencakup tujuh kegiatan utama, yaitu:

a) Perencanaan

Yaitu kegiatan untuk menentukan kebutuhan tenaga

kependidikan, baik secara kuantitatif maupun kua1itatif untuk

sekarang dan masa depan.

b) Pengadaan

Pengadaan tenaga kependidikan merupakan kegiatan untuk

memenuhi kebutuha.,·} tenaga kependidikan pada suatu

lembaga pendidikan, baikjumlail maupun kuaJitasnya.

c) Pembinaan dan pengembangan

Pembinaan dan pengelolaan tenaga pendidikan merupaka.'1

fimgsi pengelolaan personalia yang mutlak diperlukan, untuk

memperbaiki, menjaga, dan meningkatkan kineIja tenaga

kepentlidikan.

d) Promosi dan mutasi

Promosi merupakan tailapan-tailapan yang hams dilaJu oleh

para guru untuk menjadi pekeIja profesional, diantarany dari caJon tenaga kependidikan negri sipil, selanjutnya menjadi

tenaga kependidikan negri sipil penuh, dan tailap selanjutnya

penempatan atau penugasan.

Sedangkan mutasi merupakan kegiatan manaJemen tenaga

kependidikan yang berhubungan dengan suatu proses

pemindailan fimgsi, tanggung jawab, dan status ketenaga

(45)

keljaan dengan tujuan agar tenaga kependidikan yang

bersangkutan memperoleh kepuasan kelja.

e) Pemberhentian

Pemberhentian tenaga kependidikan merupakan fungsi

personalia yang menyebabkan terlepasnya pihak organisasi

dan prsonalia dari hak dan kewajibannya sebagai lembaga

tempat kelja dan sebagai tenaga kependidikan.

f) Kompensasi

Kompensasi adalah balas jasa yang diberikan dinas

pendidikan dan sekolah kepada tenaga kependidikan, yang

dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecendrungan diberikan secara tetap.

g) Penilaian33

Penilaian merupakan fungsi terakhir dari pelaksanaan manajemen tenaga pendidikan. Penilaian ini biasanya

(46)

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Daar el Khairat yang berlokasi

di Cikande Serang. MTs Daar el Khairat sendiri berada di bawab naungan

YPI (Yayasan Pendidikan Islam) Daar el Khairat yang berdiri pada tabun

1992 yang bertujuan mencetak insan yang berakbIaqul karimab, serta

memiliki keilmuan yang luas. Jenjang pendidikan yang ada di YPI Daar el

Khairat di bagi menjadi dna, yaitu: tiga tabun untuk jeI1jang pendidikan

MTs dan tiga tabun untuk jenjang pendidikan MA. Waktu penelitian

dilaksanakan dari bulan Oktober 2008 sampai Maret 2009.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

didukung dengan menggunakan data kualitatif, yaitu penelitian yang

mencoba untuk membuat pencandraan/gambaran secara sistematis, faktual

(47)

C. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan guru MTs Daar el Khairat

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan, yaitu terjun langsung di lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan.

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan dun alat pengumpulan data:

1. Wawancara atau interview yaitu: metode pengumpulan data yang mendasarkan diri pada laporan verbal dimana pada wawancara ini terdapat hubungan langsung antara peneliti dan responden. Ini dimaksudkan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan strategi peningkatan kompetensi guru. Wawancara ini di lakukan antara penulis dengan kepala sekolah.

2. Angket: yaitu tehnik yang dilakukan dengan menyebarkan butir-butir pertanyaan yang berkaitan dengan orang banyak. Adapun angket yang penulis gunakan adalah angket tertutup yaitu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sudah disediakan, responden tinggal memilih., Angket ini dibagikan kepada seluruh guru MTs Daar el Khairat yang bertujuan untuk melengkapi data hasil wawancara dengan kepala sekolah.

E. Instrumen Pengumpulan Data

(48)

No

TabeJ. 3.1

Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Kepala Sekolah

Aspek Indikator

I Strategi peningkatan kornpetensipedagogik

I. Melakukan seleksi, wawancara dan identifikasi

kernampuan dan keterampilan calon guru.

2. Merancang program kebutuhan sekolah secara

rnakro.

3. Mernbuat pelatihan rnetodologi pengajaran.

4. Pengarahan terhadap kesulitan rnengajar,

kedisiplinan, dan peningkatan kernampuan dan

keterampilan

5. Mengevaluasi proses dan hasil belajar.

2. Strategi peningkatan 1. Mernberikan arahan dan bantuan untuk

kornpetensi professional. rneneruskan pendidikan kejenjang lebih tinggi.

2. Penernpatangurupada bidang studi yang sesuai.

3. p・ョセオ。ウ。。ョ pernanfuatan teknologi jnformasi

dan kornunikasi dalam pernbelajaran.

(49)
[image:49.521.32.429.121.638.2]

Adapun kisi-kisi untuk angket yang akan disebarkan kepada responden bertujuan untuk melengkapi hasil wawancara tidaklah berbeda sengan kisi-kisi wawancara, adapun kisi-kisinya adaJah sebagai berikut:

Tabel3.2 Kisi-kisi Angket

No Aspek Indikator No Item

I Strategi peningkatan I. KepaJa sekolah melakukan I

kompetensi seleksi, wawancara dan

pedagogik identifikasi kemampuan dan keterampilan caJon guru.

2. Peningkatan tentang 2,3 penguasaan bahan pengajaran

daJam proses belajar mengajar dengan baik.

3. Mendorong/memberi 4,5,6 kesempatan pelatihan

metodologi pengajaran. .

4. Memberikan pengarahan

7,8

daJam mengatasi kesulitan

, mengajar, kedisiplinan, dan

peningkatan kemampuan dan keterampilan

5. MengevaJuasi proses dan hasil 9 belajar siswa.

2.

Strategi peningkatan I. Mendorong/memberi 10 kompetensi kesempatan untuk meneruskan

professional. pendidikan kejenjang lebih tinggi.

(50)

studi yang sesuai.

3.

Meraneang pelatihan 12,13 pemanfaatan teknologi

informasi dan komunikasi dalam pembelajaran.

4. Membantu setiap guru dalam 14 menyusun materi kurikulum

bidang studio

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Yang dimaksud dengan pengolahan data dan analisis data dalam pembahasan ini adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh hasil akhir dalam penelitian ini. Dalam pengolahan data dan analisis data penulis memperoleh data melalui wawancara dan angket, yang kemudian diolah dan diedit dan selanjutuya akan dianalisis dan disimpulkan.

Untuk teknik analisis data angket yang dilakukan dalam penelitian

iniadalah dengan rumus prvsentase, sebagai berikut:

F

P= --- x 100% N

Keterangan

P : Prosentase yang dieari

F : Frekuensi jawaban responden N : Jumlah respondenl

Sedangkan untuk data wawaneara yang penulis peroleh dianalisis seeara deskriptif kualitatif yaitu teknik analisis data yang

IAnas Sudjiono,Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

(51)
(52)

1. Sejarah Berdirinya Sekolah

MTs Daar el Khairat didirikan berdasarkan tumbuhnya keresahan para tokoh terpelajar di Desa Kamurang atas rendahnya pendidikan warga sekitar. Pada tanggal 9 Juli 1992 MTs Daar el Khairat didirikan atas prakarsa lima tokoh terpelajar yaitu: Drs. Dimyati Abdullah, TUTInudzi. BA, Mardja, Drs. Oni Syahroni dan Drs. Ahmad Syafi'i.

Tujuan didirikannya MTs Daar el Khairat adalah membantu pemerintah Indonesia dalam usaha meitcerdaskan bangsa guna mewujudkan masyarakat Pancasila seutuhnya. Saat ini MTs Daar el Khairat berada dalam naungan Yayasan Pendidikan Islam yang terdiri dari Raudhatul Atfal (RA), Madrasah Ibtidldyah (MI), Madrasah Tsnawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).

2. Visi Sekolah

(53)

3. Misi Sekolah

a. Ikhtiar dalam mewujudkan generasi yang berakhlak mulia, berwawasan luas, terarnpil dan siap untuk berkhidmah pada agama (Islam), ummat (Islam), bangsa dan Negara (Indonesia).

b. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme tenaga kependidikan. c. Mengupayakan agar YPI Daar el Khairat menjadi agen perubahan

(peningkatan) masyarakat dalarn hal keimanan, keilmuan, dan kesejahteraan.

d. Mewujudkan kemandirian yayasan dengan mendirikan dan mengelola berbagai amal usaha yayasan secara professional. 4. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang akan dikemukakan di bawah iniadalah sarana dan prasarana yang langsung digunakan siswa untuk belajar dan juga sarana dan prasarana yang dapat menunjang terhadap kenyarnanan belajar.

[image:53.524.64.430.44.644.2]

Sarana dan prasarana yang tersedia di MTs Daar el Khairat dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel4.l

Sarana PrasaFaIl MTs Daar el Khairat

No Sarana dan Prasarana Jumlah

1. 'Ruang Kelas 8

2.

Ruang Kepala Sekolah 1

3.

RuangGuru 1

4. Ruang Perpustakaan 1

5.

Ruang Laboratorium 1

6.

Ruang Komputer 1

7.

RuangOsis I

8. Koprasi 1

9.

Mushola 1

10. WCGuru

2

(54)

4 1

Tahun Ajaran

rul

8arana Olahraga

セgオ、。ョァ

Sumber: Laporan Tahunan Mrs Daar el Khairat

5. Keadaan siswa dan guru MTs Daar el Khairat 2008/2009

a. Dari tabun ke tabun Jumlah siswa di MTs Daar el Khairat mengalami perkembangan, hal tersebut membuktikan bahwa minat masyarakat terhadap sekolah tersebut cuknp baik. Adapun jumlah siswa-siswi pada tabun 2008/2009 dapat dilihat pada taOOl di bawahini:

[image:54.528.72.436.38.551.2]

Tabel4.2

Keadaan 8iswa-siswi MTs Daar el Khairat Tahun Ajaran 2008/2009

Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

I

48

41

89

II 33

48

81

1II

31

27

58

Jumlah 112 116 228

Sumber: Laporan Tahunan Mrs Daar el Khazrat

b. Guru merupakan satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar serta sebagai figur sentral dalam mengemban amanat di suatu lembaga pendidikan. Dengan demikian guru sebagai salah satu unsur pendidikan harus dapat berperan lebih aktif serta melaksanakan tugasnya sebagai tenaga professional sesuai dengan perkembangan masyarakat.

(55)

Tabel4.3

Kadaane guruMTDs aar elKh· taIm

Tingkat Banyaknya Guru Jumlah

Pendidikan GIT GBSIPNS GTT

81 3 1 5 9

DJID2 2 1 3

DlIPGSMTP 1 1

MA

6

1

7

Jumlah

12

1

7

20

6. Struktur Organisasi

Struktur organisasi berfungsi sebagai pengkoordinasian, pembagian tugas diantara personil sekolah, sesuai dengan jabatan dan kemampuannya masing-masing. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi MTs Daar el Khairat sebagai berikut:

Tabel4.4

Struktur organisasi MTs Daar el Khairat

Komite Kepala Madrasah Tenaga ahIi

---

---8ekolah Wakil Kepala instansi lain

I Tata Usaha

I

I

WaH kelas/ Guru Gurumata

pembina Pembimbing pelajaran

Siswa

I

I I

[image:55.524.46.437.185.629.2]
(56)

B. Analisis dan Interpretasi Data

1. Analisis data Wawancara

Peningkatan kompetensi guru MTs Daar el Khairat menjadi keharusan yang tidak bisa diabaikan oleh pihak yang bertanggung jawab, diantaranya Kepala Sekolah memiliki peran sangat penting bagi kemajuan sekolah, dan kualitas tenaga pendidikan. Untuk itu diperlukan usaha-usaha pengembangan peningkatan kualitas guru melalui berbagai program pembinaan. Dari data yang penulis peroleh melalui observasi dan wawancara maka dapat digambarkan tentang upaya peningkatan kompetensiguruMTs Daar el Khairat sebagai berikut:

1. Sistem rekrutmen guru MTs Daar el Khairat

Perekrutan guru MTs Daarel Khairat dibagi menjadi dua macam yaitu perekrutan guru Yayasandanperekrutan guru dari luar.

a. Perekrutan guru dari yayasan

Sistem rekrutmen guru yayasan dilakukan setiap tahun hal ini dimaksud agar ada regenerasi. Adapun pola yang dilakukan yaitu dengan memperhatikan nilai akademik calon guru,- nilai praktek mengajar pada akhir tahun yang merupakan syarat kelulusan di yaysan Daar el Khairat dan akhlak selama belajar,di yayasan Daar e1 Khairat. Masa mengajar guru dari yayasanadalah selama satu tahun yang disebut masa pengabdian dan selanjutnya Kepala Sekolah menyeleksi lagi untuk dijadikan guru tetap.

b. Perekrutan guru dari luar yayasan

Untuk perekrutan guru dari luar dilakukan dengan menyebarkarl pamflet kesekolah-sekolah, pemah juga dengan memasang iklan di koran lokaI. Namun untuk 3 tahun be1akangan

ini

informasi perekrutan guru dilakukandarimulut kemulut.
(57)

Adapun pembinaan yang dilakukan di MTs Daar el Khairat dibagi menjadi dun bagian:

a) Pembinaan sebagai program yang dilakukan secara rutin yang meliputi:

1) Pembinaanjasmani dan kesehatan 2) Pembinaan rohani keagamaan

3) Pembinaan layanan kesehatan yang dilakukan secara terprogram kepada guru

4) Pembinaan kedisiplinan

5) Pembinaan melalui rapat secara terprogram 6) Evaluasi semesteran

7) Pembinaan kompetensi professional dan pedagogik

b) Pembinaan oleh pihak Kepala Sekolah kepada guru melalui pendekatan dengan tidak terprogram.

1) Kepala Sekolah memberikan masukan dalam pengembangan satuan pembelajaran

2) Pemberian kompensasi 3) Meningkatkan motivasi.l

Untuk lebih jelas tentaJig pembinaan dan peningkatan kompetensi guru di MTs Daar el Khairat dapat dilihat sebagai berikut:

a) Pembinaan yang dila!rukan secara rutin dan terprogram 1) Pembinaanja>mani dan kesehatan

Pembinaan jasmani dan kesehatan yang dilakukan di MTs Daar el Khairat dilakukan pada setiap hari Selasa jam 7:00 pagi dan hari Jum'at jam 16:00 sore. Dengan ini guru diharuskan ikut serta dalam pelaksanaan pembinaanjasmani dan kesehatan.

2) Pembinaan rohani dan keagamaan

(58)

sering dilibatkan dalam kegiatan masyarakat untuk program sosial keagamaan misalnya menjadi khatib shalat Jumat dan pengajian rutin untuk para guru. Dengan nilai-nilai religius ini diharapkan bisa menunjang dan meningkatkan kepribadian individu para guru agar lebih meningkatkan kasih sayang kepada siswa dan tekun serta tanggungjawab sebagai profesinya.

3) Pemberian layanan kesehatan yang dilakukan secara terprogram kepada para guru.

Pemberian layanan kepada para guru sekolah menyediakan sarana obat-obatan dan ruang untuk keperluan kesehatan, disamping itu yang selalu dilakukan oleh pihak sekolah adalah jadwal layanan kesehatan secara penuh yang dilakukan secara terprogram pada a.1illir semester dengan mengundang dinas kesehatan dari Puskesmas untuk mengecek kesehatan guru, selain itu sekolah juga memberi tunjangan kepada guru untuk biaya rawat inap dan bersalin.

4) Pembinaan kedisiplinan

Pembinaan kedisiplinan kepada guru yang dilakukan di MTs Daar el Khairat dilakukan agar setiap guru mematuhi peraturan yang sudah digarap secara bersama oleh pihak sekolah. Kedisiplinan itu diantaranya ketepatan pada jam mengajar, pak.aian yang rapi berdasarkan ketentuan sekolah. Untuk menerapkan disiplin ini sekolah memberikan sangsi bagi guru yang melanggar.

5) Pembinaan melalui rapat secara terprogram

(59)

6) Evaluasi semesteran

Evaluasi semesteran merupakan salah satu pembinaan dalam

penyelesaian permasalahan bersama, dari pemberian masukan

Kepala Sekolah dalam mengatasi permasalahan yang dialami

selama mengajar. Sehubungan dengan hal itu Kepala Sekolah bisa

mengkaji ulang tentang program sampai memperbaiki program

pendidikan bersama para guru, dalam evaluasi tersebut dapat menemukan penyelesaian sampai perbaikan pengajaran dan

penerapan kebijakan pada semester pelajaran depan, dalam

evaluasi tersebut Kepala Sekolah dapat saling tukar pikiran dengan

seluruh guru sehingga mendapatkan bahan dalam membuat

pertimbangan arah pelaksanaan pendidikan kedepan.

7) Pembinaan kompetcnsi professional dan pedagogik

Dalam upaya meningkatkan kemampuan para guru MTs Daar el

Khairat Kepala Sekolah bersama pihak yang bertanggungjawab

berusaha melakukan pembinaan dalanl berbagai aspek, antara lain

melalui program pembinaan dan pengembangan kompetensi

professionalgurudalam meningkatkan mutu pendidikan.

Pembinaan kompetensi professional dan pedagogik guruMTs Daar el Khairat antara lain:

a) Peningkatan mutu kegiatan belajar mengajar

b) Optimalisasi pemanfaatan SDM yang ada

c) Optimalisasi pemanfaatan SDA yang tersedia

d) Memberdayakan MGMP (musyawarah guru mata

pelajaran) sebagai sarana belajar bagai seluruh tenaga

pengajar.2

b) Pembinaan oleh pihak Kepala Sekolah kepada guru dengan

pendekatan pribadi dan tidak terprogram,sebagai berikut:

1) Kepala Sekolah memberi masukan dalam pengembangan

(60)

Dalam proses kegiatan belajar mengajar, satuan pembelajaran

sebagai salah satu faktor yang penting dalam peningkatan

prestasi siswa. Sehubungan dengan hal tersebut Kepala

Sekolah bersama-sama dengan guruselalu memuat perbaikan satuan pembelajaran sehingga diharapkan dapat memuaskan

sesuai dengan yang diharapkan.

2) Pembinaan kompensasi

Pembinaan kompensasi adalah salah satu pembinaan kepuasan

kepada para guru sampai kepada perubahan sikap, terutama perkembangan dunia, persaingan yang memaksa sekolah

untuk menyediakan benefit yang menarik agar kesejahteran

kehidupangurumeningkat.

Sehubungan dengan persyaratan tersebut, Kepala Sekolah

melihat sangat penting peningkatan motivasi berupa kepuasan

dan peningkatan kompensasi kepada para guru dalam menjalankan tugasnya sehingga dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa nanti.

3) Meningkatkan motivasi

Motivasi merupakan salah satu faktor yang tumt menentukan

keefektifan kelja. Para tenaga kependidikan akan bekelja

dengan sungguh-sungguh apabila memiliki motivasi yang

tinggi. Sebagai upaya Kepala Sekolah dalam meningl:atkan

kineJja tenaga pendidikan, di antaranya:

a.

Gambar

Gambar 1Model Manajemen Strategi
Gambar3Mekanisme pendidikan Calon Profesional
Tabel3.2Kisi-kisi Angket
Tabel4.lSarana PrasaFaIl MTs Daar el Khairat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dan Kesimpulan Penelitian ini adalah sebuah Sistem pendukung keputusan distribusi tenaga medis puskesmas di Sulawesi Selatan dengan menggunakan metode Analytical

Pemberian subsidi kepada nelayan, pembudidaya dan pengolah ikan di Kabupaten Pidie Jaya sudah sesuai kebutuhan dengan peningk.atkan hasil produksi berkisar antara 150 - 300%...

16 Indha Nurul Fauziah Gani, Muh Rais and Jamaluddin P., ‘Penggunaan Media Audiovisual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Mata Pelajaran Membiakan Tanaman Dengan Biji

Aminatuzzahra (2010) Analisis Pengaruh Current Ratio , Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover, dan Net Profit Margin terhadap ROE (Studi Kasus Pada

Hasil kajian juga menunjukkan bahawa terdapat hubungan positif yang signifikan di antara efikasi-kendiri guru dengan persepsi guru terhadap amalan kepemimpinan

Profesional Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu Memelihara dan menjamin keandalan sistem audio video serta

Penelitian ini, variabel yang digunakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan atas peraturan perundang-undangan (Y) selanjutnya dapat menambahkan hal-hal, yaitu: (a)

Observasi, yaitu teknik pengumpulan data melalui kegiatan pengamatan untuk mencari informasi langsung mengenai setting yang diamati, yaitu perilaku dan kegiatan