BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Gereja Kristen dalam hal ini Gereja Kristen Muria Indonesia merupakan
salah satu organisasi dibawah asuhan gembala sidang dan majelis, yang sudah
banyak berdiri di berbagai kota di Indonesia, dimana berbagai tata-cara /
peraturan misalnya liturgi, honorarium gembala sidang dan lain-lain dibuat oleh
Sinode Gereja Kristen Muria Indonesia. Dalam tubuh sinode ini untuk
menjalankan fungsi kepemimpinan sehari-hari dilakukan oleh Badan Pelaksana
Harian Sinode (GKMI Sinode,2001).
Badan Pelaksana Harian Sinode ini dipilih oleh seluruh anggota Gereja
Kristen Muria Indonesia dan dalam proses pemilihannya panitia nominasi
mengirimkan daftar jabatan-jabatan ke seluruh gereja-Gereja Kristen Muria
Indonesia untuk selanjutnya masing-masing Gereja Kristen Muria Indonesia
mengisi daftar tersebut dengan nama-nama dari anggotanya atau anggota Gereja
Kristen Muria Indonesia yang lain kemudian dikirim kembali ke Sinode. Melihat
letak gereja yang berjauhan di berbagai kota di Indonesia proses pemilihan ini
sangat terhambat oleh keterbatasan manusia dan faktor geografis kepulauan di
indonesia ini yang menyebabkan boros waktu, boros dana/biaya pengiriman
dokumen dan sebagainya belum lagi jika terjadi kesalahan kirim.
Kemajuan dunia informatika sepertinya menjawab kebutuhan proses
pemilihan ini, dengan adanya teknologi Internet, memungkinkan proses pemilihan
meskipun antar kota, antar pulau bahkan antar negara melalui media komputer
dan saluran telepon dapat dilakukan dengan sangat cepat dan akurat bahkan hanya
dalam hitungan detik untuk mengirimkan data-data yang dibutuhan, baik dari
Panitia nominasi ke gereja-gereja maupun sebaliknya.
Karena itu peneliti ingin membuat sistem informasi untuk mempermudah
pelaksanaan pengisian pilihan calon nominasi BPH Sinode seluruh GKMI di
Indonesia sekaligus sistem informasi yang bisa memutuskan atau menentukan
calon nominasi yang terbaik untuk jabatan yang diperlukan dengan metode
Analytical Hierarchy Process, dimana metode ini merupakan salah satu metode
pengambilan keputusan yang menggunakan pendekatan kolektif dari proses
pengambilan keputusannya dan mempunyai kemampuan untuk memecahkan
masalah yang multi-objektif dan multi-kriteria.
1.2. Perumusan Masalah
Melihat latar belakang yang ada maka masalah dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Bagaimana membuat sistem Informasi terkomputerisasi via internet sehingga
langsung bisa di lihat dan di akses oleh seluruh anggota Gereja Kristen Muria
Indonesia di daerah mereka masing-masing.
2. Bagaimana membuat sistem Informasi yang dapat memberikan informasi
alternatif pilihan calon pejabat BPH Sinode yang terbaik dengan metode
Analytical Hierarchy Process.
1.3. Pembatasan Masalah
Melihat permasalahan yang ada, maka batasan masalah yang ditetapkan
3
alternatif nominasi (calon BPH) sinode yaitu Ketua Umum dan Sekretaris Umum
dengan jumlah calon nominasi maksimal 3 orang untuk masing-masing jabatan,
karena jabatan itu adalah yang paling vital dan diperlukan kemampuan khusus
didalam BPH Sinode.
1.4. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sistem pemilihan BPH
Sinode Gereja Kristen Muria Indonesia berbasis WEB dengan Analytical
Hierarchy Process sebagai metode pendukung keputusan untuk menentukan
nominasi (calon BPH) Sinode yang baru.
1.5. Sistematika Penulisan
Penelitian ini diatur dan disusun dalam 5 bab, dimana tiap-tiap bab juga
terdiri dai sub-sub bab, untuk mengetahui secara singkat materi-materi dari
bab-bab tersebut, maka penulis menguraikan sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini dijelaskan latar belakang permasalahan, perumusan
masalah, batasan premasalahan, dan tujuan dari aplikasi / software
yang dibuat.
BAB II Landasan Teori
Bab ini memaparkan teori-teori yang melandasi dalam pembuatan
aplikasi / software. Baik teori tentang permasalahan maupun teori
BAB III Perancangan Sistem
Bab ini membahas mengenai perancangan sistem flow lama dan
sistem flow baru yang akan dibuat, data flow diagram, entity
relation diagram, stuktur database yang digunakan dalam
pembuatan aplikasi / software.
BAB IV Implementasi dan Evaluasi
Bab ini membahas mengenai implementasi sistem pemilihan calon
pengurus Badan Pelaksana Harian Sinode dengan metode AHP
berbasis web secara keseluruhan serta penjelasan dari rancangan
desain input dan outputnya.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan kesimpulan dari penelitian dan beberapa saran
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Landasan Teori Tentang Permasalahan
2.1.1. Badan Pelaksana Harian (BPH)
BPH adalah pelaksana harian yang bertugas menjalankan fungsi
kepemimpinan sehari-hari dari Majelis Pelaksana Lengkap dalam tubuh Sinode
agar dapar berjalan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tujuannya (Sinode
GKMI, 2001). Jumlah anggota BPH disesuaikan menurut kebutuhan dalam
susunan itu sedikitnya terdapat Ketua Umum, Ketua-Ketua yang memimpin
departemen, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum. Masa bakti BPH adalah 5
(lima) tahun. Berikut adalah syarat umum untuk menjadi anggota BPH :
a. Harus merupakan anggota sah Gereja Kristen Muria Indonesia yang tidak
sedang dalam penggembalaan khusus, menunjukkan hidup kristiani yang baik
dalam keluarga, gereja dan masyarakat.
b. Diantara personalia BPH tidak boleh mempunyai hubungan dekat, yaitu
hubungan antara suami-istri, orangtua-anak, mertua-menantu dan
saudara-sekandung.
c. Seseorang dapat menjadi personalia BPH paling banyak menjabat 2(dua)
masa bakti berturut-turut kecuali Sekretaris Umum. Setelah tenggang waktu 1
(satu) tahun masa bakti dapat dipilih kembali menjadi personalia BPH.
Disamping syarat umum juga ada juga bagi setiap jabatan Badan Pelaksana
Harian, beriut adalah syarat khusus untuk menjadi calon Ketua Umum BPH :
a. Berpendidikan Theologi, sedikit-dikitnya S1
b. Memiliki Jabatan Gerejawi Pendeta
c. Berusia sedikit-dikitnya 35 tahun pada saat pemilihan
d. Memiliki kemampuan di bidang komunikasi dan manajemen
e. Mempunyai pengalaman positif dalam tugas keorganisasian dan hubungan
kemanusiaan di lingkungan sinode Gereja Kristen Muria Indonesia
f. Mampu berbahasa Inggris secara aktif
g. Memiliki semangat ekumenis
h. Bersedia berdomisili di Jawa Tengah
Syarat Khusus untuk menjadi Sekretaris Umum (Sekretaris Eksekutif) Pelaksana
dari BPH adalah :
a. Berpendidikan Theologi, sedikitnya berijasah S1
b. Sedikitnya bakal Pendeta yang sudah memasuki tahap pendeta muda
c. Berusia sedikit-dikitnya 35 tahun pada saat pemilihan
d. Mampu berbahasa Inggris secara aktif dan memiliki kecakapan Public
Relation.
e. Memiliki kemampuan di bidang majemen administrasi dan tulis-menulis serta
mampu mengoperasikan komputer.
f. Mempunyai pengalaman positif dalam tugas keorganisasian dan hubungan
kemanusiaan di lingkungan sinode Gereja Kristen Muria Indonesia
g. Memiliki mobilitas tinggi (didukung oleh fisik, mental yang sehat dan
dukungan keluarga).
h. Tidak merangkap jabatan lain di luar ketetapan yang langsung berhubungan
7
i. Memiliki semangat ekumenis.
j. Masa kerja Sekretaris Umum adalah 2 (dua) kali masa bakti BPH
2.1.2. Sistem Pemilihan Nominasi (Calon BPH) Sinode Gereja Kristen Muria Indonesia
Pada dasarnya Gereja Kristen Muria Indonesia dalam mengatur
keberadaannya memerlukan pengaturan-pengaturan yang dituangkan dalam
bentuk Tata Gereja, dengan memakai tatacara kongregational Sinodal yaitu dari
bawah ke atas, segala keputusan merupakan usulan dari seluruh anggota jemaat
untuk selanjutnya diputuskan dalam persidangan raya yang dihadiri oleh
wakil-wakil tetap dalam sinode dan utusan-utusan lainnya dan BPH Sinode (Sinode
GKMI, 2001). Pemilihan BPH dilakukan dengan tatacara sebagai berikut :
a. Persidangan Majelis Pelaksana Lengkap menjelang Persidangan Raya
membentuk organ pembantu Panitia Nominasi
b. Panitia Nominasi mengirimkan kepada seluruh Gereja Kristen Muria
Indonesia daftar jabatan-jabatan dalam BPH yang akan dipilih dalam
Persidangan Raya.
c. Seluruh Gereja Kristen Muria Indonesia mengisi daftar tersebut dengan
nama-nama dari anggotanya dan atau anggota Gereja Kristen Muria Indonesia
lainnya yang dipandang tepat untuk menjadi calon BPH, dan kemudian
mengirimkannya kembali kepada Panitia Nominasi
d. Panitia Nominasi mengadakan seleksi terhadap daftar nama calonan yang
masuk dan atau menambah daftar tersebut, lalu menghubungi para calonan
dan gereja-gereja yang bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan dari
e. Panitia Nominasi mengirimkan daftar nama calonan hasil kerjanya kepada
seluruh Gereja Kristen Muria Indonesia untuk didoakan dan digumuli.
f. Daftar nama calonan tersebut diajukan kepada persidangan raya untuk
disetujui.
2.2. Landasan Teori Tentang Ilmu Yang Terkait
2.2.1. Internet
Internet merupakan jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri
dari jaringan-jaringan kecil yang saling terhubung satu dengan yang lainnya di
seluruh dunia. Internet mampu menutupi kelemahan-kelemahan media informasi
lain yang sudah ada, seperti keterbatasan waktu terbit maupun keterbatasan waktu
tayang media tersebut. Selain manfaat diatas internet juga dapat digunakan untuk
mengirim surat-surat elektronik, berkomunikasi dengan orang lain di seluruh
pelosok dunia. (Wahana Komputer Semarang, 2002).
2.2.2. HTML
HTML merupakan singkatan dari Hyper Text Markup Language. HTML
digunakan untuk membangun suatu halaman web. Sekalipun banyak orang
menyebutnya sebagai suatu bahasa pemrograman, HTML sebenarnya sama sekali
bukan bahasa pemrograman, karena seperti tercermin dalam namanya, HTML
adalah suatu bahasa mark up (penandaan) terhadap sebuah dokumen teks. Tanda
tersebut digunakan untuk menentukan format atau style dari teks yang ditandai
(Kurniawan, 2000), menurut modul praktikum Aplikasi Internet I Stikom Tahun
9
− Menerbitkan dokumen online menggunakan heading, teks, tabel, list, photo
dan lain-lain.
− Menerima informasi online melalui informasi hyperlink, atau menekan
tombol.
− Membuat form untuk menyampaikan data transaksi dengan server, seperti
pencarian informasi, reservasi, pemesanan produk, dan lain-lain.
− Menampilkan animasi, video klip, suara, applet dan aplikasi-aplikasi lain
dalam sebuah dokumen web
Dokumen HTML terdiri dari dua bagian utama, yaitu Head dan Body,
Berikut ini adalah contoh sebuah halaman HTML sederhana :
<HTML>
<HEAD>
<TITLE> Latihan HTML </TITLE> </HEAD>
<BODY>
<H1> Hallo !!</H1> </BODY>
</HTML>
2.2.3. ASP (Active Server Pages)
ASP adalah suatu skrip yang bersifat server-side yang memiliki
kemampuan untuk dikombinasikan dengan teks, HTML dan
komponen-komponen lain untuk membuat halaman web yang lebih menarik, dinamis dan
interaktif (Kurniawan, 2001).
ASP dimaksudkan untuk menggantikan teknologi lama yang bersifat
server-side, seperti CGI (Common Gateway Interface). Dengan ASP
dimungkinkan pembuatan aplikasi yang melibatkan penggunaan data base
interaktif. Ketika suatu halaman ASP diakses dan dijalankan maka semua proses
tersebut akan diproses dalam server (Wahana Komputer Semarang, 2002). Skrip
inilah yang memungkinkan sistem informasi via internet yang dapat di akses,
dilihat maupun di update dari seluruh daerah lokal maupun internasional yang
terhubung dengan internet.
Bahasa skrip standar yang digunakan oleh ASP adalah Microsoft VB
Script dan Microsoft Jscript. Ciri yang dimiliki oleh aplikasi yang menggunakan
ASP salah satunya adalah memiliki ekstensi .asp dibandingkan dengan yang lain ASP memiliki beberapa kelebihan dalam pembuatan aplikasi diantaranya :
− Sintaknya mudah dipelajari
− Terintegrasi dengan file HTML sehingga memudahkan pendesainan tampilan
dan berjalan lebih cepat dibanding CGI
− Tidak ada proses compiling dan linking
Ketika suatu halaman ASP diakses dan dijalankan maka semua proses
tersebut akan diproses dalam server, dibawah ini merupakan gambaran apa yang
terjadi ketika halaman ASP diproses :
− Browser atau client mengakses web dimana halaman tersebut memiliki
ekstensi .asp dan mengandung sintaks-sintaks dalam bahasa scripting ASP. − Permintaan atau request dari client atau browser berupa file .asp dikirim ke
server
− Setelah permintaan dikirim ke server maka tugas server adalah memeriksa isi
file dan menentukan apakah ada kode dalam file tersebut yang harus
dieksekusi, bila tidak ditemukan file yang akan dieksekusi oleh server, maka
11
− Skrip ASP memproses dalam server dan membuat hasil proses dalam bentuk
halaman HTML serta mengirimkannya ke browser sehingga apabila seseorang
ingin melihat source maka skrip ASP yang memproses aplikasi tersebut tidak
akan terlihat, karena yang dikirim ke browser dalam bentuk halaman HTML
hanya hasil aplikasinya saja.
2.2.3. Sistem Pendukung Keputusan Model Analytical Hierarchy Process
Proses pengambilan keputusan pada dasarnya adalah memilih suatu
alternatif. Peralatan utama Analytical Hierarchy Proses (AHP) adalah sebuah
hirarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Dengan hirarki, suatu
masalah kompleks dan tidak terstruktur dipecahkan ke dalam
kelompok-kelompoknya. Kemudian kelompok tersebut diatur menjadi suatu bentuk hirarki
(Suryadi, Ramdhani, 1998).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam melakukan proses
penjabaran hirarki tujuan, yaitu :
a. Pada saat penjabaran tujuan ke dalam subtujuan, harus diperhatikan apakah
setiap aspek dari tujuan yang lebih tinggi tercakup dalam subtujuan tersebut.
b. Meskipun hal tersebut terpenuhi, perlu menghindari terjadinya pembagian
yang terlampau banyak, baik dalam arah horisontal maupun vertikal.
c. Untuk itu sebelum menetapkan suatu tujuan untuk menjabarkan hirarki tujuan
yang lebih rendah, maka dilakukan tes kepentingan, “Apakah suatu
tindakan/hasil yang terbaik akan diperoleh bila tujuan tersebut tidak dibatalkan
dalam proses evaluasi.
Model AHP pendekatannya hampir identik dengan model perilaku politis,
kolektif dari proses pengambilan keputusannya. Kelebihan AHP dibandingkan
dengan yang lainnya adalah :
a. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih,
sampai pada subsubkriteria yang paling dalam.
b. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi
berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan
c. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas
pengambilan keputusan.
Selain itu AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang
multi-objektif dan multi-kriteria yang berdasar pada perbandingan prefensi dari
setiap elemen dalam hirarki. Jadi model ini merupakan suatu model pengambilan
keputusan yang komprehensif. Pada dasarnya langkah dalam metode AHP
meliputi :
a. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan
b. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan
dengan subtujuan-subtujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif-alternatif
pada tingkatan kriteria yang paling bawah
c. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi
relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan atau
kriteria yang setingkat diatasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan
“judgment” dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan
13
d. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai
vektor eigen merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini pada tingkat hirarki
terendah sampai pencapaian tujuan.
e. Memeriksa konsistensi hirarki. Jika nilainya lebih dari 10 persen maka
penilaian data judgment harus diperbaiki.
Secara naluri, manusia dapat mengestimasi besaran sederhana melalui
inderanya. Proses yang paling mudah adalah membandingkan dua hal dengan
keakuratan perbandingan tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu, Saaty
(1980) menetapkan skala kuantitatif 1 sampai dengan 9 untuk menilai
perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen terhadap elemen lain (Suryadi,
Ramdhani, 1998).
Tabel 2.1. Nilai Perbandingan Tingkat Kepentingan Elemen
Intensitas Kepentingan
Keterangan Penjelasan
1 Kedua elemen sama
pentingnya
Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar terhadap tujuan
3 Elemen yang satu sedikit
lebih penting daripada elemen yang lain
Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibandingkan dengan elemen lainnya
5 Elemen yang satu lebih
penting daripada elemen yang lain
Pengalaman dan penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen lainnya
7 Satu elemen jelas lebih
mutlak penting daripada lemen lainnya
Satu elemen yang kuat disokong dan dominan terihat dalam prak-tek.
penting daripada elemen lainnya
yang satu terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan ter-tinggi yang mungkin menguat-kan
2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan
Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi diantara dua pilihan
Kebalikan Jika untuk aktivasi i mendapat satu angka dibanding dengan aktivasi j, maka j mempunyai nilai kebalikannya dibanding dengan I
Bila digambarkan dalam diagram, berikut adalah proses Analisa Hirarki :
Tujuan
Kriteria
Alternatif
Gambar 2.1. Diagram Proses Analisa Hirarki
Sebagai contoh misalnya ditetapkan tujuan analisa adalah untuk mencari
siapa yang layak menduduki jabatan Ketua Sinode, maka hal ini akan dapat
dianalisa dengan model AHP sesuai dengan 5 langkah yang sudah dipaparkan
sebelumnya yaitu :
a. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan. Dapat
didefinisikan bahwa masalahnya adalah mencari calon Ketua BPH Sinode
dengan solusi menggunakan prosesanalisa hirarki
Memilih Calon Jabatan BPH
Krit1 Krit2 Krit3 Krit4 Krit5
15
b. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan
dengan subtujuan-subtujuan, kriteria dan kemungkinan alternatif-alternatif
pada tingkatan kriteria yang paling bawah. Untuk menjabat Ketua BPH
diperlukan kriteria-kriteria. Misalnya ada 5 kriteria yaitu : Kemampuan
Manajemen (KM), Kemampuan Komunikasi (KK), Pengalaman Organisasi
(PO), Hubungan Kemanusiaan (HK) dan Semangat Ekumenis (SE).
c. Membuat matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi
relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan atau
kriteria yang setingkat diatasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan
“judgment” dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat kepentingan
suatu elemen dibandingkan elemen lainnya.
d. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai
vektor eigen merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini pada tingkat hirarki
terendah sampai pencapaian tujuan.
Tabel 2.2. Perbandingan Kriteria
Nilai Desimal
KK KM PO HK SE KK KM PO HK SE
KK Kemampuan Komunikasi 1 1/5 3 1 1/5 1 0.2 3 1 0.2
KM Kemampuan Manajemen 5 1 5 5 1 5 1 5 5 1
PO Penglm. Organisasi 1/3 1/5 1 1/3 1/7 0.3333 0.2 1 0.3333 0.1429
HK Hub.Kemanusiaan 1 1/5 3 1 1/5 1 0.2 3 1 0.2
SE Semangat Ekumenis 5 1 7 5 1 5 1 7 5 1
Jmlah 12.333 2.6 19 12.333 2.5429
KK KM PO HK SE Jml
KK 0.0811 0.0769 0.1579 0.0811 0.0787 0.4756
KM 0.4054 0.3846 0.2632 0.4054 0.3933 1.8518
PO 0.027 0.0769 0.0526 0.027 0.0562 0.2398
HK 0.0811 0.0769 0.1579 0.0811 0.0787 0.4756
SE 0.4054 0.3846 0.3684 0.4054 0.3933 1.9571
Jml 1 1 1 1 1 5
Tabel 2.3. Perbandingan Calon Ketua Umum Berdasarkan Pertimbangan Kemampuan Komunikasi
Nilai Desimal
Cln A B C A B C
A 1 1/5 1/3 1 0.2 0.3333
B 5 1 3 5 1 3
C 3 1/3 1 3 0.3333 1 Jumlah 9 1.5333 4.3333
A B C Jml
A 0.1111 0.1304 0.0769 0.3185 B 0.5556 0.6522 0.6923 1.9 C 0.3333 0.2174 0.2308 0.7815
Jml 1 1 1 3
Eigen Vector 0.106 0.633 0.26 1
Tabel 2.4. Perbandingan Calon Ketua Umum Berdasarkan Pertimbangan Kemampuan Manajemen
Nilai Desimal
Cln A B C A B C
A 1 1/5 1 1 0.2 1
B 5 1 7 5 1 7
C 1 1/7 1 1 0.1429 1 Jumlah 7 1.3429 9
A B C Jml
A 0.1429 0.1489 0.1111 0.4029 B 0.7143 0.7447 0.7778 2.2367 C 0.1429 0.1064 0.1111 0.3604
Jml 1 1 1 3
17
Tabel 2.5. Perbandingan Calon Ketua Umum Berdasarkan Pertimbangan Pengalaman Organisasi
Nilai Desimal
Cln A B C A B C
A 1 1/3 1/5 1 0.3333 0.2 B 3 1 1/3 3 1 0.3333
C 5 3 1 5 3 1
Jumlah 9 4.3333 1.5333
A B C Jml
A 0.1111 0.0769 0.1304 0.3185 B 0.3333 0.2308 0.2174 0.7815 C 0.5556 0.6923 0.6522 1.9
Jml 1 1 1 3
Eigen Vector 0.106 0.26 0.633 1
Tabel. 2.6. Perbandingan Calon Ketua Umum Berdasarkan Pertimbangan Hubungan Kemanusiaan
Nilai Desimal
Cln A B C A B C
A 1 1/3 5 1 0.3333 5 B 3 1 1/5 3 1 0.2 C 1/5 5 1 0.2 5 1 Jumlah 4.2 6.3333 6.2
A B C Jumlah A 0.2381 0.0526 0.8065 1.0972 B 0.7143 0.1579 0.0323 0.9044 C 0.0476 0.7895 0.1613 0.9984
Jml 1 1 1 3
Eigen Vector 0.366 0.301 0.333 1
Tabel 2.7. Perbandingan Calon Ketua Umum Berdasarkan Pertimbangan Semangat Ekumenis
Nilai Desimal
Cln A B C A B C
A 1 1/3 1 1 0.3333 1
B 3 1 3 3 1 3
C 1 1/3 1 1 0.3333 1 Jumlah 5 1.6667 5
A B C Jml
A 0.2 0.2 0.2 0.6 B 0.6 0.6 0.6 1.8 C 0.2 0.2 0.2 0.6
Jml 1 1 1 3
Dari masing-masing eigen vector tiap perbandingan maka dapat dihitung
bobot dari masing-masing calon BPH, dengan perhitungan sebagai berikut :
Tabel. 2.8. Ranking Dari Alternative
KK KM PO HK SE Bobot Bobot
Alternatif Kriteria Alternatif
Calon A 0.1062 0.1343 0.1062 0.366 0.2 0.0951 0.178 Calon B 0.6333 0.7456 0.2605 0.301 0.6 0.3704 0.6124 Calon C 0.2605 0.1201 0.6333 0.333 0.2 0.048 0.2096
0.0951 0.3914
e. Memeriksa konsistensi hirarki. Jika nilainya lebih dari 10 persen maka
penilaian data judgment harus diperbaiki. Dalam pengisian nilai perbandingan
pada langkah sebelumnya, tidak bisa kita mengisi dengan nilai perbandingan
yang sembarangan, untuk itu diperlukan konsistensi rasio yang merupakan
tolok ukur apakah nilai perbandingan yang dimasukkan dapat
dipertanggung-jawabkan.
Mencari Konsistensi Ratio
(CR) CR = CI / RI
CI = Konsisten Index RI = Random Index
CI =
l max -N N-1
Perbandingan Kriteria
1 0.2 3 1 0.2 0.0951 0.4865
5 1 5 5 1 0.3704 1.9528
0.3333 0.2 1 0.333 0.1429 x 0.048 = 0.2414 1 0.2 3 1 0.2 0.0951 0.4865
5 1 7 5 1 0.3914 2.0488
[D]= 0.4865 1.9528 0.241 0.4865 2.0488 0.0951 0.3704 0.048 0.0951 0.3914
[D]= 5.1141 5.2727 5.033 5.1141 5.2341
Max. Eigen Value l max = rata-rata vektor D l max = 5.1536
……….(1)
19
CI = 5.1536 - 5 = 0.038395385
4
Jika ukuran matrik 5 maka nilai rasio inkonsistensi (RI) = 1.12 sesuai tabel
dibawah ini (Permadi, 1992) :
Tabel 2.9 Rasio Inkonsistensi
Ukuran Matrik
1-2 3 4 5 6 7 8 9 10
Index Rasio
0 0.58 0.9 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49
Konsistensi Rasio (CR) = CI/RI
CR = 0.0384 / 1.12
CR = 0.03428
Jika nilai Konsistensi Rasio (CR) > 0.1 maka nilai perbandingan berpasangan
kriteria ini tidak konsisten dan harus dimasukkan nilai perbandingan yang
baru lagi. Selanjutnya dihitung juga Konsistensi Rasio (CR) dari
masing-masing perbandingan nominasi yang ada berdasarkan masing-masing-masing-masing kriteria.
Setelah semua konsistensi rasio dihitung, akan didapatkan nilai
konsistensi rasio hirarki (CRH) dengan rumus perhitungan sebagai berikut :
CRH = M/M’ (Permadi, 1992)
2.2.4. Microsoft Frontpage
Microsoft Frontpage merupakan software web desain, ia mudah
digunakan dan memiliki fasilitas yang tergolong lengkap untuk membangun
sebuah web yang indah. Salah satu kelebihan MS Frontpage adalah tersedianya
desainer akan mendapat halaman yang telah terdesain instant penuh dengan
warna, gambar, jenis huruf dan banyak lagi aset-aset web lainnya (Agung, 2001).
2.2.5. Macromedia Flash
Macromedia Flash kini telah menjadi standar animasi WEB yang
semakin banyak dipergunakan, dengan flash kita dapat mempercantik web dengan
berbagai gambar animasi(bergerak) dan lebih dari itu kita juga dapat membuat
movie yang interaktif. (Sampurna, 2001)
2.2.6. Microsoft Access
Merupakan perangkat lunak database berbasis Windows yang
menyediakan fasilitas-fasilitas seperti Structure Query Language (SQL),
pemakaian data bersama, menentukan primary key dari suatu tabel dan
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
3.1. Pendahuluan
Berikut ini akan dijelaskan perancangan sistem sebagai suatu langkah
untuk membuat aplikasi. Beberapa sistem yang dirancang adalah sebagai berikut:
a. Sistem flow
Sistem flow menjelaskan kedudukan aplikasi atau software yang dibuat
pada manajemen pemilihan calon BPH sinode Gereja Kristen Muria Indonesia.
Dengan mengetahui kedudukan ini, maka aplikasi dapat disusun dengan berbagai
alat bantu pada sumber daya manusia yang bekerja pada bagian tersebut.
b. Data flow diagram
Data flow akan menggambarkan aliran data pada sistem aplikasi, baik
dari external entity maupun internal entity.
c. Entity relational diagram
Entity relational diagram, atau yang disingkat dengan ERD berfungsi
untuk menggambarkan hubungan antara tabel penyimpan data yang satu dengan
yang lain.
d. Struktur database
Struktur database menjelaskan seluruh tabel yang diperlukan untuk
menjalankan aplikasi. Tabel-tabel ini yang akan diacu oleh aplikasi untuk
memanipulasi data.
3.2. Analisa Sistem Yang Lama
Berdasarkan survey yang dilakukan, berikut adalah sistem flow manual
yang dilakukan Sinode GKMI dalam proses pemilihan pengurus BPH seperti pada
gambar dibawah ini
Panitia Nominasi Majelis Gereja-Gereja Sidang Raya
Gambar 3.1. Sistem Flow Lama Pemilihan Pengurus BPH START
Menentukan Jabatan Pengurus
Lembar Isian Calon Pengurus pada Jabatan yang sudah ditentukan
Pengajuan Calon Pengurus Lembar Isian
yang sudah di isi Seleksi Calon Pengurus Daftar Calon Pengurus BPH Daftar Calon Pengurus BPH Penentuan Pengurus BPH Daftar Pengurus
BPH
23
Keterangan :
− Panitia Nominasi memutuskan dan mengirimkan kepada seluruh Majelis
Gereja Kristen Muria Indonesia daftar jabatan-jabatan dalam BPH yang akan
dipilih dalam Persidangan Raya.
− Seluruh Gereja Kristen Muria Indonesia mengisi daftar tersebut dengan
nama-nama dari anggotanya dan atau anggota Gereja Kristen Muria Indonesia
lainnya yang dipandang tepat untuk menjadi calon BPH, dan kemudian
mengirimkannya kembali kepada Panitia Nominasi
− Panitia Nominasi mengadakan seleksi terhadap daftar nama calonan yang
masuk dan atau menambah daftar tersebut, lalu menghubungi para calonan
dan gereja-gereja yang bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan dari para
calonan dan rekomendasi tertulis dari gereja yang bersangkutan,
− Panitia Nominasi mengirimkan daftar nama calonan hasil kerjanya kepada
seluruh Gereja Kristen Muria Indonesia untuk didoakan dan digumuli.
− Daftar nama calonan tersebut diajukan kepada persidangan raya untuk
disetujui.
− Setelah disetujui dalam persidangan raya maka daftar pengurus BPH akan
dikirimkan kepada seluruh Majelis Gereja Kristen Muria Indonesia.
3.3. Perancangan Sistem yang Baru
Setelah melihat dan menganalisa sistem flow yang lama maka dapat
dirancang sistem flow yang baru , Data Flow Diagram serta Entity Relation
3.3.1. Sistem Flow Baru
Panitia Nominasi Sistem Informasi Majelis Gereja
Gambar 3.2. Sistem Flow Baru Pemilihan Pengurus BPH
Keterangan :
− Panitia nominasi menginputkan daftar nama-nama calon BPH dan
jabatan-jabatan BPH Sinode dalam aplikasi atau software yang dibuat.
− Seluruh Gereja Kristen Muria Indonesia memilih nama dan menempatkan
pada daftar jabatan dalam aplikasi tersebut yang dipandang tepat untuk START Data base Cetak Hasil Pilihan Calon BPH Lap. Hasil Pilihan Calon BPH
Input Calon BPH Kriteria, dan nil.
Perbandingan Data base Proses Pengambilan Keputusan (AHP) Input Jabatan
& Calon BPH
Input Pilihan Calon BPH Cetak Laporan Hasil AHP Sidang Raya Input Hasil
BPH Data base
25
menjadi calon BPH, aplikasi langsung memproses dan memberikan informasi
calon-calon BPH yang terpilih berdasarkan ranking.
− Panitia Nominasi menginputkan data nama, kriteria dan nilai perbandingan
calon BPH yang masuk untuk kemudian aplikasi akan memilih dengan
Analitical Hierarchy Process sehingga didapatkan calon BPH terpilih, lalu
menghubungi para calonan dan gereja-gereja yang bersangkutan untuk
mendapatkan persetujuan dari para calonan dan rekomendasi tertulis dari gereja yang bersangkutan.
− Daftar nama calonan tersebut diajukan kepada persidangan raya untuk
disetujui.
− Setelah disetujui dalam persidangan raya maka daftar pengurus BPH akan
diinputkan pada aplikasi untuk bisa dilihat oleh seluruh Majelis Gereja Kristen
Muria Indonesia yang menggunakan aplikasi tersebut.
3.3.2. Data Flow Diagram
Infomasi Hasil AHP
Informasi Hasil Pilihan Calon BPH
Data Calon BPH
data nilai perbandingan data kriteria
Data Jabatan Laporan AHP
Lap Hasil Pilihan Calon BPH
No_ID dan No_Jab
Majelis
Panitia Nominasi 0
Sistem Informasi
+
No_Id & No_Jab
No Id & No_Jab
Info Hasil AHP Hasil Pilihan
No_ID
No_id & No_Jab
Data Calon BPH
Data Nominasi (Calon BPH)
Info pilihan calon BPH
Lap Pil Calon BPH
Lap AHP Hasil AHP
Nilai Perbandingan
No_jabatan & No Id No_Jabatan
No_Jab & Jabatan & krit
No_Jab & Jabatan & Krit 1 Input Jabatan & Kriteria 3 Input Pilihan Calon BPH 5 Laporan Panitia Nominasi 1 Jabatan 4 Input AHP Majelis 2 Calon BPH
3 Nominasi Panitia Nominasi 2 Input Calon BPH
Gambar 3.4. DFD Level 1
Data Nilai Perbandingan
Hasil AHP Data Nilai Perbandingan
Panitia Nominasi 1 Input Nilai Perbandingan 2 Proses Penghitungan AHP 5 Laporan
27
3.3.3. Entity Relationship Diagram (ERD)
RELATION_772 RELATION_77 NOMINASI CalonBPH NoJabatan CAL_No_id No_Id NamaCalon NamaCln Alamat Kota Gereja Alamat Gereja jk Status No_Telp Pengalaman JabatanDetail NoJabatan NamaJabatan Kriteria1 Kriteria2 Kriteria3 Kriteria4 Kriteria5 Kriteria6 Kriteria7 Kriteria8 Kriteria9 Kriteria10 Jumkrit
Gambar 3.6. Entity Relationship Diagram (CDM)
NOJABATAN = NO_ID NOJABATAN = NOJABATAN
CALONBPH NOJABATAN Text(3) CAL_NO_ID Text(3) NO_ID Text(3) NAMACALON Text(50) NAMACLN Double ALAMAT Text(50) KOTA Text(30) GEREJA Text(30) ALAMAT_GEREJA Text(50) JK Text(6) STATUS Text(10) NO_TELP Text(15) PENGALAMAN Memo JABATANDETAIL NOJABATAN Text(3) NAMAJABATAN Text(30) KRITERIA1 Text(50) KRITERIA2 Text(50) KRITERIA3 Text(50) KRITERIA4 Text(50) KRITERIA5 Text(50) KRITERIA6 Text(50) KRITERIA7 Text(50) KRITERIA8 Text(50) KRITERIA9 Text(50) KRITERIA10 Text(50) JUMKRIT LongInteger NOMINASI NOJABATAN Text(3) NO_ID Text(3) JUMLAHSUARA Double
3.3.4. FlowChart
A. Input Jabatan dan Nominasi
Gambar 3.8. Flowchart Input Jabatan & Nominasi
START
Input Data Jabatan Input Data Nominasi
Nojabatan& Nonominasi Ketemu ya
Simpan Data Jabatan & Nominasi
29
B. Pemilihan BPH Sinode
Gambar 3.9. Flowchart Pemilihan BPH Sinode START
Pilih Data Jabatan pilih Data Nominasi
Nojabatan& Nonominasi Ketemu tidak
Simpan Data Jabatan & Nominasi
C. Update AHP
Gambar 3.10. Proses Update AHP START
Input NoJabatan
ketemu Jkrit = jumlah kriteria
Input Jumnlah Nominasi
For K = 1 to Jumkrit
For L = 1 to Jumkrit
Var&k&l = nilai
perbandingan Input Nilai Perbandingan
Next
Hitung AHP CRH>
0.1
Simpan Hasil
AHP END
Ya
31
3.3.5. Struktur Database
Data yang diperlukan untuk proses penghitungan AHP disimpan dalam
database yang terdiri dari beberapa tabel, sub bab berikut ini akan menjelaskan
masing-masing tabel tersebut.
A. Tabel Jabatan
Tabel ini diperlukan selain untuk menyimpan data jabatan BPH yang
diajukan oleh panitia nominasi, juga menyimpan data kriteria dari masing-masing
jabatan.
Tabel 3.1. Tabel Jabatan
Field Tipe Besar Keterangan
Nojabatan Text 3 Primary key
Nama Jabatan Text 30
Kriteria1 Text 5
Kriteria2 Text 5
Kriteria3 Text 5
Kriteria4 Text 5
Kriteria5 Text 5
Kriteria6 Text 5
Kriteria7 Text 5
Kriteria8 Text 5
Kriteria9 Text 5
Kriteria10 Text 5
B. Tabel Calon BPH
Tabel ini diperlukan untuk menyimpan nama-nama dan data-data calon
BPH yang diajukan oleh Sinode Gereja Kristen Muria Indonesia, untuk dipilih
oleh Majelis GKMI seluruh Indonesia.
Tabel 3.2. Tabel Calon BPH
Field Tipe Besar Keterangan
No_Id Text 3 Primary key
NamaCln Text 50
Alamat Text 50
Kota Text 30
Gereja Text 30
Alamat_Gereja Text 50
Status Text 10
No_telp Text 15
Pengalaman Memo
Pengalaman2 Memo
Pengalaman3 Memo
C. Tabel Nominasi
Dari semua calon BPH yang diajukan, maka nominasi dari calon BPH
sinode yang mendapat rangking suara terbanyak akan disimpan di dalam tabel
nominasi, untuk selanjutnya diproses dalam pengambilan keputusan metode AHP
33
Tabel 3.3. Tabel Nominasi
Field Tipe Besar Keterangan
NoJabatan Text 3 Primary key
No_Id Text 3 Primary key
Namacalon Text 50
JumlahSuara Double
D. Tabel User
Tabel ini menyimpan data Username yang mendaftar, tidak ditampilkan
pada ER-Diagram, karena tabel ini berdiri sendiri dan tidak mempunyai relasi
[image:33.595.92.503.323.694.2]dengan tabel manapun.
Tabel 3.4. Tabel User
Field Tipe Besar Keterangan
Username Text 10 Primary key
Pass Text 6
Pass1 Text 6
Nama Text 50
Alamat Text 50
Kota Text 20
Gereja Text 50
AlGereja Text 50
D. Tabel Hasil AHP
Tabel ini menyimpan hasil AHP sehingga bisa menyediakan informasi
untuk admin maupun user, tidak ditampilkan pada ER-Diagram, karena tabel ini
[image:34.595.94.508.221.537.2]berdiri sendiri dan tidak mempunyai relasi dengan tabel manapun.
Tabel 3.5. Tabel Hasil AHP
Field Tipe Besar Keterangan
NoJabatan Text 3 Primary key
Jabatan Text 30
Nama Text 30
Bobot Number
3.3.5. Rancangan Input
Dalam suatu sistem infomasi diperlukan proses input atau pemasukan
data untuk diolah menjadi tampilan yang dipergunakan sesuai dengan kebutuhan,
karena itu dibuat rancangan input sebagai berikut :
35
A. Menu Utama
Banner
roti hidup dukung & doakan kesaksian program kerja profil
User Name Paswword Informasi Jam
Member baru Kebaktian
Daftar disini
[image:35.595.115.522.571.760.2]
Gambar 3.11. Menu Utama Website
Didalam menu utama ini ada beberapa menu yang dapat digunakan oleh
pengguna untuk melakukan beberapa proses, misalnya: proses login, melihat
informasi program kerja, kesaksian dan sebagainya sesuai keinginan pengguna.
B. Input Jabatan & Kriteria
Form ini digunakan untuk memasukkan data jabatan apa saja yang perlu
diisi oleh masing-masing user dalam hal ini user yang dimaksud adalah majelis
gereja. Banner
INPUT JABATAN BPH SINODE
KRITERIA4 KRITERIA5
SIMPAN BATAL KELUAR
Gambar 3.12. Input Jabatan & Kriteria
C. Edit Jabatan & Kriteria
Form ini digunakan untuk memperbaiki data jabatan jika ada perubahan atau
kesalahan.
Banner
INPUT JABATAN BPH SINODE
NO JABATAN KRITERIA1 KRITERIA2 KRITERIA3 KRITERIA4 KRITERIA5
SIMPAN BATAL KELUAR
[image:36.595.94.538.301.538.2]
Gambar 3.13. Edit Jabatan
D. Input Data Calon BPH
Form ini digunakan untuk memasukkan data calon BPH dari masing-masing
gereja.
Banner
INPUT CALON BPH SINODE
37
NAMA
ALAMAT
GEREJA
ALAMAT GEREJA
STATUS Menikah Belum
JENIS KELAMIN Pria Wanita
NO. TELP PENGALAMAN
SIMPAN BATAL KELUAR
[image:37.595.94.502.73.724.2]
Gambar 3.14. Input Data Calon BPH
E. Edit Data Calon BPH
Form ini digunakan untuk merubah atau memperbaiki data calon BPH dari
masing-masing gereja.
Banner
INPUT CALON BPH SINODE
JABATAN NAMA ALAMAT GEREJA ALAMAT GEREJA
STATUS Menikah Belum
JENIS KELAMIN Pria Wanita
NO. TELP
PENGALAMAN
SIMPAN BATAL KELUAR
F. Input Data User
Form ini digunakan untuk memasukkan data User yang bisa akses pada
aplikasi ini.
Banner
INPUT DATA USER
UserName
Password
Re-Type Password
NAMA
ALAMAT
GEREJA
ALAMAT GEREJA
NO. TELP
SIMPAN BATAL KELUAR
[image:38.595.98.504.180.502.2]
Gambar 3.16. Input Data User
3.3.6. Rancangan Output
Dalam suatu sistem infomasi diperlukan proses output atau hasil
pengolahan data yang dibutuhkan, karena itu dibuat rancangan output sebagai
berikut :
A. Informasi Renungan Harian
39
Banner
roti hidup dukung & doakan kesaksian program kerja profil
Tanggal / /
[image:39.595.95.502.109.662.2]ISI RENUNGAN HARIAN kembali
Gambar 3.17. Informasi Renungan Harian
B. Informasi Dukung dan Doakan
Form ini memberikan informasi data Dukung dan Doakan
Banner
roti hidup dukung & doakan kesaksian program kerja profil
Tanggal Pokok Doa
kembali
C. Informasi Kesaksian
Form ini memberikan informasi kesaksian
Banner
roti hidup dukung & doakan kesaksian program kerja profil
Tanggal Kesaksian
[image:40.595.96.503.126.622.2]Kembali
Gambar 3.19. Informasi Data Kesaksian
D. Informasi Program Kerja
Form ini memberikan informasi Program Kerja
Banner
roti hidup dukung & doakan kesaksian program kerja profil
Tanggal Program Kerja
Kembali
Gambar 3.20. Informasi Program Kerja
E. Laporan Hasil AHP
Form ini memberikan informasi hasil penghitungan pengambilan
41
Ranking Dari Nominasi
Krit 1 Krit 2 Krit 3 ………..Krit n Bobot Krit ……. ……. …….. ………. ……. Bobot
Alternatif Alternatif
Nom 1 ……. ……. …….. ………. ……. _______ Nom 2 ……. ……. …….. ………. ……. _______ Nom 3 ……. ……. …….. ………. ……. _______
Cetak Keluar
[image:41.595.112.505.85.256.2]
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
4.1. Spesifikasi Hardware Minimum
Untuk bisa menjalankan aplikasi yang dibuat, diperlukan beberapa
hardware minimal sebagai berikut :
a. Monitor
b. Modem 56 KBPS
c. Prosesor Pentium I
d. VGA 4M
e. RAM 32 MB
4.2. Spesifikasi Software Pendukung
Software pendukung yang harus ada untuk bisa menjalankan aplikasi
yang dibuat adalah sebagai berikut :
a. Microsoft Windows 95 keatas
b. Internet Explorer / Netscape / software browser lainnya
c. Microsot Access untuk penyimpanan database
d. Outlook Express untuk penerimaan dan pengiriman email
4.3. Memasang Aplikasi
Berikut akan dijelaskan untuk pemasangan aplikasi yang dibuat kedalam
komputer yang dipakai di Sinode sebagai administrator, dan di Gereja-gereja lokal
di Indonesia sebagai pengguna.
43
4.3.1. Pemasangan Aplikasi di Sinode
Untuk pemasangan di Sinode perlu di persiapkan 1 set komputer dan
modem, lalu mendaftar ke internet provider setempat untuk bisa mengakses
internet. Selanjutnya memesan space dan nama domain (gkmi.com) untuk
menyimpan aplikasi yang dibuat sehingga bisa diakses seluruh gereja lokal
maupun internasional. Proses ini tidak dijelaskan dengan rinci, karena cara dan
persyaratan pendaftaran masing-masing internet provider tidak sama.
4.3.2. Pemasangan Aplikasi di Gereja-Gereja
Untuk pemasangan di Gereja-Gereja perlu di persiapkan 1 set komputer
dan modem, lalu cukup mendaftar ke internet provider setempat untuk bisa
mengakses internet, selanjutnya tinggal akses ke alamat domain yang sudah
dipesan oleh Sinode.
4.4. Halaman Menu Utama Website
Setelah Sinode dan masing-masing gereja sudah mempersiapkan
peralatan dan mengakses ke alamat website gkmi.com, maka tampillah menu
Gambar 4.1. Halaman Menu Utama
Ada beberapa menu terlihat diatas yaitu : roti hidup, dukung dan doakan,
kesaksian, program kerja, profil, login user dan daftar member, dimana
masing-masing menu menunjukkan ke halaman-halaman yang memberikan informasi
bagi semua user. Berikut akan dijelaskan masing-masing halaman isi dan
fungsinya.
4.4.1. Halaman Roti Hidup
Halaman ini berisi data renungan harian yang langsung diupdate melalui
software Microsoft Frontpage atau Dream Waver oleh administrator setiap hari,
45
Gambar 4.2. Halaman Roti Hidup
4.4.2. Halaman Dukung dan Doakan
Halaman ini berisi data pokok-pokok doa yang langsung diupdate
melalui software Microsoft Frontpage atau Dream Waver oleh administrator
setiap hari, berikut adalah gambarnya
4.4.3. Halaman Kesaksian
Halaman ini berisi data kesaksian, pengalaman-pengalaman rohani yang
langsung diupdate melalui software Microsoft Frontpage atau Dream Waver oleh
[image:46.595.96.515.192.539.2]administrator setiap hari, berikut adalah gambarnya.
Gambar 4.4. Halaman Kesaksian
4.4.4. Halaman Program Kerja
Halaman ini berisi data program kerja sinode yang langsung diupdate
melalui software Microsoft Frontpage atau Dream Waver oleh administrator
47
Gambar 4.5. Halaman Program Kerja
4.4.5. Halaman Profil
Halaman ini berisi data profil Sinode yang langsung diupdate melalui
software Microsoft Frontpage atau Dream Waver oleh administrator setiap hari,
[image:47.595.108.511.87.343.2]berikut adalah gambarnya.
4.4.6. Halaman Daftar Member
Halaman merupakan halaman registrasi dari setiap Gereja yang ingin
[image:48.595.98.509.163.523.2]menjadi anggota, memasukkan data-data didalamnya.
Gambar 4.7. Halaman Daftar Member
Setelah user memasukkan data, lalu menekan tombol simpan, maka user
akan terdaftar menjadi member untuk selanjutnya bisa melakukan login di
halaman awal menu utama.
4.4.7. Halaman Menu Administrator
Sebelum masuk halaman ini user harus memasukkan user name “admin”
49
Gambar. 4.8. Login Admin
Jika user memasukkan data dengan benar maka masuk ke halaman Menu
Administrator.
Gambar 4.9. Halaman Menu Administrator
Terlihat dalam gambar ini beberapa pilihan dalam menu yaitu : Hapus
Member, Tambah Jabatan, Ubah/Hapus Jabatan, Tambah Calon BPH,
Ubah/Hapus Calon BPH, Update Data AHP dan Laporan AHP, dengan penjelasan
[image:49.595.93.506.308.537.2]A. Halaman Hapus Member
Halaman ini untuk menghapus member yang lama tidak aktif dan dirasa
[image:50.595.93.513.162.532.2]perlu untuk dihapus.
Gambar 4.10. Halaman Hapus Member
Jika kolom hapus salah satu di klik, maka username yang satu baris
dengan kolom hapus yang di klik akan terhapus seperti terlihat di gambar ini.
Gambar 4.11. Data User Setelah Dihapus
B. Halaman Tambah Jabatan
Halaman ini digunakan untuk menambah data jabatan dalam Badan
Pelaksana Harian Sinode GKMI, yang akan dipilih oleh seluruh jemaat GKMI di
seluruh Indonesia, untuk megakses halaman ini klik di menu administrator pada
51
Gambar 4.12. Halaman Tambah Jabatan
Halaman ini selain untuk memasukkan data jabatan juga untuk memasukkan data
kriteria yang disyaratkan dari masing-masing jabatan seperti tampak dalam
gambar.
C. Halaman Ubah / Hapus Jabatan
Pada halaman ini user admin bisa melakukan perubahan atau
[image:51.595.115.512.575.720.2]penghapusan data jabatan, tampak dalam gambar dibawah ini :
Jika pada kolom ubah diklik maka data jabatan akan diubah dengan tampilan
[image:52.595.96.515.142.628.2]untuk mengubah jabatan sebagai berikut :
Gambar 4.14. Halaman Ubah Jabatan
Dan bila pada kolom hapus (Gambar 4.12) diklik maka akan tampil halaman
seperti ini :
Gambar 4.15. Data Jabatan Setelah Dihapus
Tampak pada gambar diatas data jabatan dengan nomor jabatan “003” terhapus
demikian pula jika kita mengklik kolom hapus pada baris nomor jabatan “001”
53
D. Halaman Tambah Calon BPH
Salah satu data yang diperlukan untuk proses analisa hirarki (AHP)
adalah data calon jabatan atau nominasi yang akan menduduki jabatan yang ada,
halaman berikut ini adalah untuk memasukkan data calon jabatan. Berikut
[image:53.595.102.511.221.527.2]tampilannya :
Gambar 4.16. Halaman Tambah Calon BPH
E. Halaman Ubah / Hapus Calon BPH
Halaman ini sama fungsinya dengan halaman ubah / hapus jabatan,
hanya data yang diubah dan dihapus adalah data calon BPH. User tinggal memilih
menghapus atau mengubah data calon BPH, jika mengubah klik kolom “ubah”,
Gambar 4.17. Halaman Ubah / Hapus Data Calon BPH
F. Halaman Update Data AHP
Setelah data jabatan dan data calon BPH dimasukkan, maka proses
analisa hirarki bisa dimulai dengan memasukkan nilai perbandingan sebagai
berikut :
− Nilai perbandingan masing-masing kriteria. Kriteria yang dimaksud adalah
kriteria jabatan yang diinputkan pada waktu proses tambah jabatan.
− Nilai perbandingan masing-masing nominasi berdasarkan kriteria yang ada.
Berikut ini adalah halaman update AHP, yang berfungsi untuk memilih
55
Gambar 4.18. Halaman Update AHP
Setelah di isikan, maka akan tampil form berikut dibawah ini untuk
memasukkan pilihan dari perbandingan yang ada
Gambar 4.l9. Halaman Input Perbandingan
G. Halaman Laporan AHP
Halaman ini merupakan informasi hasil dari perhitungan AHP bisa
Gambar 4.20. Informasi Hasil AHP.
4.4.8. Halaman Menu Operator
Sebelum masuk halaman ini user harus memasukkan user name dan
password sesuai dengan pendaftarannya terdahulu.
Gambar. 4.21. Login Operator
Jika user memasukkan data dengan benar maka masuk ke halaman Menu
57
Gambar 4.22. Halaman Menu Operator
Terlihat ada 3 menu pada gambar diatas yaitu : Menu yang menuju ke halaman
Pemilihan BPH Sinode, Informasi Pemilihan BPH berdasarkan Ranking dan
Informasi Pemilihan BPH Sinode berdasarkan AHP model.
A. Halaman Pemilihan BPH Sinode
Halaman ini merupakan halaman yang bisa diakses oleh seluruh member
dalam hal ini adalah jemaat GKMI untuk memilih calon BPH sesuai dengan
Gambar 4.23. Halaman Pemilihan BPH Sinode
User memilih dengan mengklik salah satu radio button untuk menentukan jabatan
apa yang dipilih, dan calon BPH manakah yang dipilih untuk menjabat jabatan
tersebut lalu tekan tombol simpan, sebagai contoh pada gambar diatas terlihat
jabatan “Sekretaris Umum” yang di check dan calon BPH “Erwin Indra Yuana”
yang dicheck untuk menjabat sebagai sekretaris umum Sinode.
B. Halaman Informasi Pemilihan BPH berdasarkan ranking
Dari hasil pemilihan oleh seluruh member, maka didapatkan informasi
59
Gambar 4.24. Informasi Berdasarkan Ranking
C. Informasi Pemilihan BPH Berdasarkan AHP Model
Berdasarkan ranking pada gambar 4.25. maka didapatkan 3 nominasi
yang selanjutnya akan diolah sistem pendukung keputusan model AHP untuk
memutuskan mana yang paling baik menjabat salah satu jabatan BPH, berikut
adalah informasi calon BPH berdasarkan AHP model.
dari gambar diatas dapat terlihat bobot yang paling besar adalah Lestari, jadi dapat
diputuskan bahwa Sujatmiko adalah nominasi yang terpilih menjadi Ketua BPH.
Bobot nilai ini dihitung dari perkalian matrik dari eigen factor masing-masing
nilai perbandingan seperti yang sudah dijelaskan pada Bab II.
4.5. Pengujian Sistem
Berikut adalah data-data jabatan BPH Periode 2001 s/d 2005 :
1. Ketua Umum
2. Ketua Bidang Theologi
3. Ketua Bidang Pembinaan Warga Gereja
4. Ketua Bidang Kesaksian dan Pelayanan
5. Sekretaris Umum
6. Wakil Sekretaris Umum
7. Bendahara Umum
8. Wakil Bendahara Umum
Sesuai dengan batasan masalah yaitu memilih Ketua Umum dan
Sekretaris Umum dalam BPH Sinode.
Data dari Panitia nominasi yang akan menduduki jabatan ketua Sinode
ada dua nama yaitu : Pdt. Dr. Mesakh Krisetya, M.Div, M.Th dan Bpk. Eddy
Sutjipto, MBA. Dari dua calon tersebut Bpk. Pdt. Dr. Mesakh Krisetya, M.Div,
M.Th sudah menduduki jabatan sebagai Ketua Umum 2 periode berturut-turut,
sehingga calon satu-satunya Ketua Umum Sinode GKMI adalah Bpk. Eddy
Sutjipto, MBA.
Sedangkan untuk jabatan Sekretaris Umum BPH Sinode, didapatkan 2
61
yang masing-masing dirasa mempunyai kemampuan dalam posisi jabatan
tersebut, sehingga panitia nominasi memakai aplikasi ini untuk memutuskan mana
63
Dari pilihan-pilihan yang sudah diisi, maka didapatkan hasil perhitungan AHP
[image:63.595.96.512.139.614.2]sebagai berikut :
Gambar 4.26. Laporan AHP Hasil Pengujian
Dengan Consistensi Ratio Hierarchy < 10%
Gambar 4.27. Hasil Nilai Konsistensi Rasio.
4.6. Analisa Sistem
Dari hasil diatas dapat dianalisa bahwa dalam perhitungan AHP dihasilkan
peringkat nilai bobot diantara ketiga calon Sekretaris Umum, dan jika ditelusuri
perbandingan yang dimasukkan adalah konsisten dan dapat dipercaya, sehingga
didapatkan calon yang mempunyai nilai bobot terbesar itulah yang terpilih
menjadi Sekretaris Umum BPH Sinode, dalam hal ini setelah dilakukan pengujian
Pdt. Timotius Adhi Dharma, M.Si. memiliki nilai bobot terbesar dan terpilih
menjadi Sekretaris Umum BPH Sinode periode 2001 s/d 2005
Melihat hasil pengujian aplikasi dan dibandingkan dengan hasil
pemilihan BPH Sinode periode 2001-2005 dengan cara sistem yang lama, ternyata
didapatkan hasil yang sama, maka dapat disimpulkan bahwa sistem aplikasi yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Aplikasi berbasis web ini dirancang bukan hanya untuk memberikan
informasi dari Gereja Kristen tetapi dilengkapi dengan sistem pengambilan
keputusan model Analytical Hierarchy Process(AHP) yang terbukti mampu
menghasilkan keputusan dalam permasalahan yang objektif dan
multi-kriteria.
Penentuan Keputusan dalam Pemilihan BPH Sinode merupakan
permasalahan yang dapat dipecahkan dengan menggunakan model AHP, dan hal
ini sangat membantu Panitia Nominasi untuk menentukan calon BPH Sinode dari
beberapa pilihan nominasi yang ada dan beberapa kriteria yang disyaratkan,
secara akurat dan tingkat kesalahan pemilihan yang terkecil.
5.2. Saran
Ilmu pengetahuan tentang sistem informatika akan terus berkembang
seiring dengan kemajuan teknologi dan kepandaian umat manusia, dan aplikasi
berbasis web yang dibuat saat ini menggunakan ASP Script dimana skrip tersebut
masih memiliki keterbatasan dalam berbagai hal, misalnya dalam hal
pendefinisian variabel dan validasi, untuk itu disarankan kepada para pembaca
untuk bisa mengupgrade aplikasi ini dengan skrip-skrip yang lain.
Agung, Gregorius, 2001, Belajar Sendiri Desain Web Interaktif Dan Dinamis Dengan Frontpage 2000 Dan Dreamwaver 4, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Kurniawan, Yahya, 2001, Aplikasi Web Database dengan ASP, Jakarta , PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.
Permadi, Bambang, S.SE., 1992, AHP, Jakarta , Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Antar Universitas – Studi Ekonomi Universitas Indonesia
Sampurna, 2001, Seri Penuntun Praktis Macromedia Flash5.0, Jakarta, PT. Gramedia.
Sinode GKMI, 2001, Tata Dasar Dan Tata Laksana Sinode GKMI, Semarang, Sinode GKMI.
Suryadi, Kadarsah; Ramdhani, M. Ali , 1998. Sistem Pendukung Keputusan Suatu Wacana Struktural Idealisasi Dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.
Wahana Komputer Semarang, 2002, Panduan Aplikatif Pengembangan WEB berbasis ASP, Yogyakarta, ANDI-OFFSET.