Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
Gandes Nurindah Sari
NIM: 1112053000051
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
i Gandes Nurindah Sari
Penerapan Analisis SWOT dalam Strategi Pemasaran pada Koperasi Indonesia Berjamaah
Pemasaran merupakan ujung tombak dari kegiatan suatu perusahaan karena pemasaran bertujuan untuk menciptakan laba atau keuntungan sebesar-besarnya. Namun, pemasaran juga membutuhkan pemikiran yang strategis agar pemasaran dapat sesuai dengan tujuan perusahaan hal ini disebut sebagai strategi pemasaran. Dalam strategi pemasaran terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Seperti pasar sasaran yang dituju dan bauran Pemasaran. Namun, Pemasaran dilakukan berdasarkan pada kemampuan dari setiap perusahaan, salah satu cara dalam melihat kemampuan dari perusahaan adalah dengan analisis SWOT.Koperasi Indonesia Berjamaah merupakan lembaga keuangan yang membutuhkan pemasaran dalam memasarkan produk-produknya. Sebagai lembaga keuangan baru Koperasi Indonesia Berjamaah mampu bersaing dengan pesaingya, dan Keunggulan dari Koperasi Indonesia Berjamaah dalam pemasarannya adalah dengan melihat peluang yang ada.
Dalam penelitian ini akan diketahui, bagaimana strategi yang ditelah diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah, kemudian dalam penelitian ini akan diidentifikasi faktor yang dapat mempengaruhi KoperasiIndonesia Berjamaah baik faktor Internal maupun Eksternal. Sehingga strategi pemasaran yang ditetapkan dapat tepat dan sesui dengan tujuan.
Penelitian ini menggunkaan pendekatan kualitatif yang mana teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan wawancara oleh Manajer Operasional Koperasi Indonesia Berjamaah, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan yang kemudian data-data tersebut akan dianalisis menggunakan analisis SWOT.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji Syukur kehadirat Allah SWT karna berkat
rahmat dan anugrahnya memberikan kemudahan, kelancaran dan ketabahan
untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Sehingga doa-doa
syukur selalu mengalir diantara keyakinan penulis untuk memenuhi salah
satu syarat guna memperoleh gelar sarjana lengkap pada Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada akhrinya penulis mengucapkan terimakasih kepada mereka
yang telah mengorbankan tenaga, pikiran dan waktunya untuk membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu:
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA Selaku dekan fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Suparto, M.Ed., Ph.D selaku wakil Dekan I Bidang
akademik, Ibu Dr. Roudhonah, M.Ag selaku wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, dan Dr. Suhaimi, M.Si selaku wakil Dekan III
Bidang Kemahasisaan, Alumni, dan kerjasama fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Bapak Drs. Helmi Rustandi, MA Selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
4. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya. MA Selaku ketua Jurusan
Manajemen Dakwah (MD) dan Bapak Sugiharto, MA selaku
iii
membimbing, memberi motivasi, arahan, kritikan serta saran bagi
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Para Dosen jurusan Manajemen Dakwah (MD) dan Konsentrasi
Manajemen Lembaga Keuangan Islam (MLKI) atas semua ilmu
yang telah diberikan
7. Staf dan seluruh karyawan Koperasi Indonesia Berjamaah
khususnya Ibu Yeni Erica selaku Manajer Operasional Koperasi
Indonesia Berjamaah yang rela menyediakan waktunya untuk
penulis.
8. Mamah tercinta, mamah Nuryaningsih yang selalu memberikan
motivasi, mengorbankan segala waktu, pikiran serta doanya yang
selalu menyertai penulis dalam penyelasaian skripsi ini.
9. Ayah terkasih, ayah Waluyo (alm). Skripsi ini penulis
persembahkan untuk beliau karna cita-citanya yang ingin
menjadikan penulis sarjana.
10.Adik-adik tersayang, Ike Nuramadani dan Rizdqy Waluyo Jaty yang
selalu memberikan semangat untuk penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
11.Sahabat Hidup Adam Wijaya yang selalu hadir dengan kesetiaannya
menemani penulis, cinta kasih yang tulus serta perhatian yang tidak
iv
12.Kawan-kawan “Gambreng” Ulfah Azizah S. Kom.I, Siti Mustarsyidah, Fatihatul Izzah S. Kom.I dan Syadiah
AzzahraS.Kom.I yang selalu menemani dan memberikan motivasi
bagi penulis
13.Kawan-kawan “dRempong” Helmi Mawarni, Mita Permatasari, Findy Pratiwi dan khususnya bebeph tercinta Tyas Safitri yang
selalu memberikan semangat serta doa untuk kemajuan skripsi
penulis.
14.Kawan-kawan seperjuangan di Kelas MD-B dan Konsentrasi
Lembaga Keuangan Islam (MLKI) angkatan 2012 yang telah
banyak berbagi ilmu pengetahuan serta menjadi teman diskusi
penulis selama perkuliahan.
Tidak ada kata-kata yang dapat penulis ucapkan kecuali terimakasih
semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan yang dengan tulus
telah diberikan pada penulis. Akhir kata harapan penulis semoga skripsi ini
bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Jakarta, 24 Mei 2016
Penulis,
v
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ... ii
DAFTAR ISI.... v
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 6
D. Tinjuan Pustaka... 8
E. Metode Penelitian... 10
F. Kerangka Pemikiran... 20
G. Sistematika Penulisan... 21
BAB II LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran... 25
1. Pengertian Pemasaran... 25
2. Pengertian Strategi... 29
3. Strategi Pemasaran... 30
4. Perumusan strategi pemasaran... 31
5. Tujuan Pemasaran... 38
B. Analisis SWOT... 39
1. Analisis SWOT... 39
vi
BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI INDONESIA BERJAMAAH
A. Latar Belakang Pendirian... 47
B. Visi dan Misi... 49
C. Struktur Organisasi ... 51
D. Izin dan Legalitas... 53
E. Kegiatan Usaha... 53
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Kopindo Berjamaah... 57
B. Pengembangan Strategi Pemasaran berdasarkan Analisis SWOT ... 66
C. Identifikasi Faktor Internal danEksternal Kopindo Berjamaah... 75
D. Interpretasi Analisis SWOT... 83
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 96
B. Saran... 98
DAFTAR PUSTAKA... 99
1 A. Latar Belakang Masalah
Koperasi merupakan bagian dalam sistem ekonomi Indonesia
karena koperasi mempunyai sasaran lebih kepada masyarakat ekonomi
lemah. Koperasi dianggap mampu mengentaskan kemiskinan. Pasal 3 UU
Perkoperasian No. 25 Tahun 1992 mengamanatkan bahwa pembangunan
koperasi harus diarahkan pada upaya memajukan kesejahteraan
perekonomian dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan
makmur berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Menurut UU No 25. Tahun 1992 koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan. Salah
satunya adalah Koperasi Indonesia Berjamaah yang telah mempunyai
SKdari Kementrian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan
No : 1121/BH/M.KUKM.2/IX/2013.
Dalam islam, koperasi merupakan wadah kemitraan, kerjasama,
kekeluargaan dan kebersamaan usaha yang baik sehat dan halal yang
2
ََ َ إ ۖ ََ ا قَتا ۚ ا ْ عْلا مْث ْْا لع ا اعت َ ۖ ٰ ْقَتلا ّر ْلا لع ا اعت اقعْلا ل د
Artinya :
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya [al-Mâidah/5:2]
Dan Hadits Nabi Muhammad SAW :
يبأ ْ ع هيبأ ْ ع ّي ْيَتلا اَيح يبأ ْ ع اقرْبّزلا ْب َ حم ا ثَ ح ّيصيّص ْلا ا ْيلس ْب َ حم ا ثَ ح
ا ْيب ْ م تْجرخ ه ا خ ا إف ه حاص ا ه حأ ْ خل ْمل ام ْي لرَشلا ثلاث ا أ قل ََ َ إ اق هعفر رْلره
Artinya:
Dari Abu Hurairah meriwayatkan sampai ke Rasul (Marfu’) bersabda: Sesungguhnya Allah berfirman, Aku adalah yang ketiga dari dua orang yang berserikat selama tidak ad pihak yang menghianati mitra perserikatan, jika ada yang berkhianat maka Aku keluar dari keduanya. (HR. Abu Dawud, diriwayat oleh periwayat tsiqah)
Perkembangan perekonomian pada saat ini sangat pesat dan ketat.
Dalam situasi persaingan yang semakin pesat dan ketat ini setiap
perusahaan atau lembaga keuangan dituntut untuk melakukan inovasi
dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran, semakin
ketidak pastian memaksa lembaga keuangan untuk mencapai keunggulan
kompetitif agar mampu memenangkan persaingan di bisnis global.
Salah satu upaya untuk meningkatkan peran koperasi yang
sesungguhnya, pendidikan koperasi harus dirancang sedemikian rupa
dengan mengedepankan peran koperasi sebagai organisasi yang mampu
meningkatkan pendapatan, baik pendapatan koperasi itu sendiri maupun
pendapatan anggotanya. Peningkatan pendapatan koperasi diperlukan agar
koperasi tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar, sehingga mampu
menyerap tenaga kerja yang banyak dan memberikan kompensasi yang
layak bagi karyawannya. Sementara itu, peningkatan pendapatan anggota
diperlukan untuk membuktikan peran koperasi yang sebenarnya sebagai
organisasi yang membantu usaha angggotanya. 1
Koperasi mengutamakan tolong menolong, kerjasama dan saling
memenuhi kebutuhan, selain itu Koperasi juga merupakan salah satu
organisasi yang ikut serta bersaing memperebutkan pelanggan baik internal
(anggota) maupun eksternal (nonanggota). Keberlangsungan koperasi
hanya akan terus dirasakan jika koperasi memiliki keunggulan bersaing.
Keunggulan bersaing merupakan kemampuan perusahaan untuk meraih
keuntungan ekonomis diatas laba yang mampu diaraih oleh pesaing dipasar
dalam industri yang sama.
Pasar untuk suatu produk atau jasa sangatlah luas. Perusahaan tidak
mudah untuk memasuki pasar yang demikian luas dan kalaupun bisa
1
4
kemungkinan berhasil sangat kecil, apalagi untuk usaha-usaha baru. Pasar
yang demikian luas ini jika tidak dipilah-pilah akan menyulitkan
perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Karena pasar yang
demikian luas maka sebelum memasarkan produknya produsen harus lebih
dulu melakukan riset pasar.2
Pemasaran merupakan bagian yang harus diperhatikan demi
keberhasilan koperasi, disamping kegiatan bidang lainnya, seperti produksi,
personalia dan keuangan. Karena pemasaran merupakan ujung tombak
perusahaan atau lembaga keuangan yang diharapkan mampu
memperkenalkan koperasi dengan cara efektif dan efisien mungkin,
sehingga mampu merealisasikan tujuan koperasi baik untuk jangka pendek
maupun panjang. Selain itu, pemasaran juga merupakan faktor terpenting
yang turut mempengaruhi kemajuan suatu bank dalam meningktan volume
penjualan dimana bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap
keinginan dan kebutuhan konsumen.
Namun pemasaran membutuhkan pemikiran yang matang atau
strategi sehingga stratgei pemasaran yang diciptakan dapat tepat sesuai
dengan kebutuhan konsumen. Phillip Kotler mengatakan bahwa ada dua hal
yang harus diperhatukan dalam perumusan strategi pemasaran, yaitu
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dan Pasar Sasaran. Namun alangkah baiknya jika membuat suatu strategi maka harus mengidentifikasi faktor
apa saja yang dapat mempegaruhi perusahaan yang kemudian faktor-faktor
2
tersebut akan dianalisis. Salah satu analisis yang dapat digunakan adalah
dengan Analisis SWOT.
Dalam islam dianjurkan untuk mengkoreksi diri, sama halnya
dengan perusahaan, Allah Berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esoknya.” (QS Al-Hasyr: 18)
Dalam penelitian ini, penganalisisan strategi yang akan diterapkan
adalah dengan analisis matrik SWOT yang merupakan alat ukur untuk
mencocokan strategi yang penting sehingga dapat membantu manajer
mengembangkan empat tipe strategi. : SO (kekuatan dan peluang), WO
(Kelemahan dan Peluang), WT (Kelemahan dan Ancman) dan ST
(Kekuatan dan Ancaman).3
Dari latar belakang diatas, maka penulis menuangkan dalam bentuk
skripsi yang berjudul “ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN
PADA KOPERASI INDONESIA BERJAMAAH”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
3
6
Dalam penelitian ini diberikan pembatasan masalah dengan maksud
untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya pembahasan serta hasil
yang dicapai akan memberikan pemahaman yang sesuai dengan tujuan
penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah penerapan
analisis SWOT dalam strategi pemasaran pada koperasi Indonesia
Berjamaah.
Dan sesuai dengan pembatasan masalah diatas, maka penulis
merumuskan permasalahan secara umum adalah :
1. Bagaimana Strategi Pemasaran yang dilakukan Koperasi Indoensia
Berjamaah ?
2. Bagaimanakah strategi pemasaran yang dilakukan Koperasi Indonesia
Berjamaah berdasarkan analisis SWOT?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka
penelitin ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan Koperasi
Indonesia Berjamaah.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan Koeprasi
Indonesia Berjamaah berdasarkan analisis SWOT.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan
referensi tambahan serta menjadi bahan pertimbangan sebagai
bahan masukan bagi Koperasi Indonesia Berjamaah dan
membuat keputusan tentang startegi pemasaran yang tepat
sebagai upaya meningkatkan jumlah anggota.
2. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan
wawasan tentang strategi pemasaran serta dapat mengetahui
kenyataan dilapangan dan membandingkan teori serta
menambah pengetahuan dan pengalaman dalam hal menyususn
alternatif startegi dalam menerapkan ilmu yang diperoleh
selama kuliah.
3. Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
atau pengetahuan baru kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dan dapat bermanfaat sebagai bahan perbandingan untuk
penelitian selanjutnya agar dapat menyusun skrispsi secara lebih
8
D. Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini, sebelum penelitian lebih lanjut
kemudian menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah awal
yang penulis lakukan adalah mengkaji terlebih dahulu skripsi-skripsi yang
mempunyai judul hampir sama dengan yang akan penulis teliti. Dari survey
awal diketahui bahwa ada beberapa judul skripsi yang berkaitan dengan
strategi pemasaran , yaitu :
1. Skripsi Siti Khadijah, Prodi Muamalat (Ekonomi Islam),
pada konsentrasi perbankan syariah, fakultas Syariah dan
Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011 yang
berjudul “strategi pemasaran produk gadai Syariah dalam
menari minat nasabah (penelitian pada unit pegadaian
syariah cabang pondok aren)” yang menjelaskan bagaimana
produk strategi gadainya bisa memberikan daya tarik kepada
nasabahnya.
2. Skripsi Asep Misbahudin, Prodi Muamalat (ekonomi Islam),
pada konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008 yang
berjudul “strategi pemasaran Produk Gadai Emas (Rahn)
pada BPRS Al-Ma’some dalam meningkatkan pendapatan
Bank” yang menjelaskan bagaimana omzet produk gadai
emasnya, yang didalamnya menjelaskan tentan rasio capital
3. Skripsi Dede Mahfuz , Prodi Manajemen Dakwah, pada
konsentrasi Lembaga Keuangan Syariah, Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2007 yang berjudul “Strategi Pemasaran Produk Murabahah BPRS Amanah” dalam skripsi ini dijabarkan bagaimana
pola pemasaran yang menitik beratkan pada penjualan
produk-produk yang ditawarkan oleh BPRS Amanah,
adapun produk dari BPRS Amanah diantaranya;
Mudharabah, Syirkah Murabahah, dan Wadi oleh karena itu
penulis membatasi bagaimana perngambangan produk
tersebut agar dapat sampai kepada para konsumen.
4. Skripsi Ita Rosdiana, Prodi Manajemen Dakwah, pada
Konsentrasi Lembaga keuangan Syariah, Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2011, yang berjudul “Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran
Tabungan Muamalat terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah
Bank Muamalat Indonesia Cabang Bumi Serpong Damai
(BSD) Tangerang” dalam skripsi ini dijabarkan bagaimana
mengukur tingkat kepuasan nasabah yang dilihat dari
faktor-faktor yang dipertimbangkan nasabah dan melihat
bagaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan
nasabah.
Dari beberapa referensi yang penulis temui memang semuanya
10
ini terdapat beberapa perbedaan yaitu penulis memfokuskan pada
penerapan analisis SWOT dalam Strategi Pemasaran yang diterapkan oleh
Koperasi Indonesia Berjamaah.
E. Metode Penelitian
Metodologi merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan tertentu, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan
mempergunakan teknis atau alat tertentu. Sutrisno Hadi seorang tokoh
bidang penelitian memberikan pengertian metodologi sebagai “usaha untuk menemukan, mengembangan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah”.4
Kemudian Wiratno Surahmad pada hakekatnya penelitian adalah suatu bentuk kegiatan dengan mengumpulkan dan mengklarifikasikannya untuk kemudian menemukan sifat-sifat umum yang dapat dipandang sebagai hukum, kaidah dan dalil-dalil atau generalisasi terhadap fenomena yang berada dalam bidang yang diteliti dengan menggunakan prosedur yang sistematik, jelas dan terkontrol.5
Dan pengertian metode penelitian menurut Sugiyono, metode
penlitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan tertentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa metodologi penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah
4
Sutrisno Hadi, Metodologi Reseacrh, (Jogyakarta: Andy Offset,1997), h. 4.
5
dengan cara sistematis yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang
telah dirumuskan.6
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis dan pendekatan penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengolah
dan memanfaatkan data-data yang diperoleh berdasarkan
dilapangan, sehingga dapat memberikan jawaban mengenai
gambaran yang diteliti yaitu kegiatan pemasaran yang dilaksanakan
oleh lemabaga Koperasi Indonesia Berjamaah. Sedangkan
penelitian dengan pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang
berupaya menemukan kebenaran dalam wilayah-wilayah konsep
mutu.7 Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan
pihak-pihak yang berkepentingan berupa data lisan dengan penjelasan
mengenai pembahasan.
2. Ruang Lingkup Penelitian
a. Obyek penelitian
Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah
Koperasi Indonesia Berjamaah yang beralamat di Kawasan
Bisnis CBD Ciledug A5 No.21 Jalan HOS Cokrominoto
Karang Tengah Kota Tangerang Banten. Alasan penulis
6
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 2.
7
12
mengadakan penelitian pada Koperasi Indonesia Berjamaah
adalah karena tertarik dengan kegiatan pemasaran yang
diterapkan, dan Koperasi Indonesia Berjamaah mempunyai
keunikan dalam produk-produknya, yang mana jarang sekali
koperasi yang bergerak bidang bisnis haji dan umroh serta
koperasi ini merupakan koperasi yang dibawah bimbingan
ustadz Yusuf Mansur.
b. Sumber Data
1) Data Primer
Data primer merupakan data lapangan yang didapat
dari sumber pertama. Dalam data primer, peneliti melakukan
sendiri observasi dilapangan maupun dilaboraturium.
Pelaksaan dapat berupa survey atau percobaan
(eksperimen).8
2) Data Sekunder
Data sekunder merupakan suatu yang diambil secara
tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder biasanya
diambil dari dokumen-dokumen (laporan, karya tulis orang
lain, koran, majalah). Atau seseorang mendapat informasi
dari “orang lain.”9
3. Metode Pengumpulan Data
a) Wawancara (interview)
8
Tim Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, cet-1 (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 76.
9
Wawancara (interview) merupakan proses pengumpulan data untuk memperoleh. Menurut Sukandarmidi dalam bukunya
dikatakan bahwa wawancara merupakan peroses informasi
tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadapan
secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan
mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya.10
Dalam penelitian ini peneliti telah mewawancarai
Manager Operasional dari Koperasi Indonesia Berjamaah guna
mendapatkan informasi yang menjadi bahan acuan dalam
penelitian ini, yaitu strategi pemasaran dan faktor yang
mempengaruhi lingkungan koperasi baik dari internal maupun
eksternal yang nantinya akan dijadikan bahan untuk analisis
dalam matriks SWOT.
b) Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data yang
dilakukan secara sistematis dengan sengaja melalui pengamatan
dan pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti langsung di
lapangan.11 Observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan dengan sistematika fenomena-fenomena yang
diselidiki.12
10
Sukandarrmidi, Metodologi Penlitian; petunjuk praktis untuk peneliti pemula, cet ke 4,
(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press: 2012), h. 88.
11
Agus Sujanto, Psikologi Umum, Cet. Ke-2, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000), h.21.
12
14
Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan pengamatan
langsung mengenai kegiatan pemasaran serta faktor lingkungan
perusahaan baik Internal maupun eksternal pada Koperasi
Indonesia Berjamaah.
c) Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan
dengan jalan pengumpulan dokumen-dokumen atau arsip
perusahaan yang ada kaitanya dengan masalah yang akan
dibahas. Teknik dokumentasi data pada penelitian ini adalah
dengan cara mengutip langsung data yang diperoleh dari
Koperasi Indonesia Berjamaah.
d) Studi Kepustakaan (Library Research)
Studi kepustakakaan merupakan penelitian yang
dilakukan dengan cara mengunpulkan buku-buku, majalah, surat
kabar dan berbagai literatur yang berkaitan dengan materi yang
dibahas dalam skripsi ini.
4. Metode Analisis Data
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik yaitu suatu metode penelitian dengan mengumpulkan data-data yang tertuju pada masa
sekarang, disusun, dijelaskan, dianalisis dan di interpretasikan
kemudian disimpulkan.13 Dalam penelitian ini teknis analisis yang
digunakan untuk mengetahui potret Koperasi Indonesia Berjamaah
13
dan kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman dengan
menggunakan matrik SWOT, sehingga bisa diketahui
langkah-langkah untuk menetapkan strategi pemasaran dengan
memanfaatkan kekuatan dan peluang guna mengatasi kelemahan
dan ancaman yang terjadi.
Menurut Miles dan Huberman yang dikutip oleh Prof Dr.
Sugiyono, dalam penelitian kualitatif terdapat tahap penganalisisan
data, diantaranya14:
Gambar 3.1
Tahap Penelitian Kualitatif
14
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 1994), h, 33
Catatan Lapangan
Reduksi Data
Display Data
16
Sumber : Sugiyono dalam Metode Penelitian
1. Reduksi data (Identifikasi) Faktor Eksternal dan internal
Identifikasi ini diperlukan untuk mengetahui strategi pemasaran
yang diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah dan faktor yang
berpengaruh terhadap kemajuan atau perkembangan baik dari dalam
maupun luar lingkungan perusahaan.
a) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi
perkembangan koperasi dan eksternal koperasi yang meliputi
faktor peluang dan ancaman.
b) Faktor Internal
Faktor internal meruapakn faktor yang dimiliki oleh Koperasi
Indonesia Berjamaah yang meliputi faktor kekuatan dan
kelemahan yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan
koperasi.
2. Display Data
Pada tahap Display data peneliti menggunakan analisis dengan
matriks SWOT. Setelah mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan
oleh Koperasi Indonesia Berjamaah serta keunggulan, kelemahan dan
Analisis dengan matrik SWOT akan didapatkan gambaran secara jelas
bagaimna peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal dapat
dimiliki oleh perusahan dalam penelitian ini adalah Koperasi Indonesia
Berjamaah.15
Ada delapan langkah yang terlibat dalam pembuatan matrik
SWOT, yaitu16 :
a) Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan.
b) Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan.
c) Tuliskan kekuatan internal kunci perushaan
d) Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan
e) Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal,
dan catat hasil strategi SO daam sel yang telah
ditentukam
f) Cocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal,
dan catat hasul strategi WO dalam sel yang telah
ditentukan.
g) Cocokan kekuatan internal dengan ancama eksterna dan
catat hasil strategi ST dalam sel yang telah ditentukan.
h) Cocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal
dan catat hasil strategi WT dalam sel yang telah
ditentukan.
15
Freddy Rangkuti, SWOT Balanced Scorecard, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2000),h, 31.
16
18
Tabel 3.1
Matriks SWOT
SW
OT
STRENGHTS (S) WEAKNESS (W)
tentukan faktor kekuatan
internal
tentukan faktor
kelemahan internal
OPPORTUNITES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Tentukan faktor peluang
eksternal
Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan
peluang
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemhan untuk
memanfatakan peluang
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Tentukan faktor ancaman
eksternal
Ciptakan startegi yang
menggunakan kekuatan
untuk mengatasi
ancaman
Ciptakan strategi yang
meminimalkan
kelemahan dan
menghindari ancaman.
Sumber : David R, Freddy dalam Management Strategic.
1) Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan,
yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk membuat dan
2) Strategi ST
Strategi ini didasarkkan pada kegiatan perusahaan yang
bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada
serta menghindari ancaman
3) Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang
yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4) Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegaiatn perusahaan yang
bersifat defensif dan berusaha meminialkan kelemahan yang ada
serta menghindari ancaman.
3. Intrepretasi hasil analisis SWOT untuk pengembangan
a) Jika faktor kekuatan dan peluang lebih dominan atau lebih besar
dari kelemahan dan ancaman maka perbaikan melakukan ekspansi
atau koperasi sudah berani bersaing dengan pesaing-pesaing yang
sudah ada.
b) Jika faktor kekuatan dan peluang lebih kecil bila dibandingkan
dengan faktor kelemahan dan ancaman maka koperasi harus
melakukan konsolidasi kedalam untuk memperkuat dirinya sebelum
20
F. Kerangka Pemikiran
Koperasi Indonesia Berjamaah merupakan salah satu lembaga
keuangan yang baru berdiri selama tiga tahun, mengingat persaingan yang
semakin ketat dan Koperasi Indonesia Berjamah baru memasarkan
produknya hanya dengan promosi periklanan melalui brosur dan personal selling, maka alangkah baiknya perlu untuk dilakukan langkah-langkah perumusan startegi pemasaran yang tepat, guna mengembangkan usaha
yang selama ini telah dijalankan. Melalui alternatif startegi pemasaran yang
tepat diharapkan Koperasi Indonesia Berjamaah dapat bersaing dengan para
pesainganya untuk meningkatan jumlah anggota. Untuk itu koperasi perlu
melakukan evaluasi kondisi keuntungan dan kelemahan internal perusahaan
serta mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin terjadi dari
lingkungan ekstenal perusahaan.
Analisis lingkungan internal berguna untuk mengetahui kekuatan
dan kelemahan, sedangkan analisis lingkungan ekstenal berguna untuk
mengetahui peluang dan ancaman dalam memasarkan
produknya.Kemudian menggunakan matrik SWOT untuk menetapkan
beberapa alternatif startegi yang akan dilakukan perusahaan agar kegiatan
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan uraian singkat secara garis besar
mengenai hal-hal pokok yang dibahas guna mempermudah dalam
memahami dan melihat hubungan antara satu bab dengan bab yang
lainnya.Untuk lebih mudah memahami pembahasan pada penelitian skripsi
ini, maka klasifikasi permasalahan dibagi kedalam enam bab, yang
sistematika penulisannya sesuai CeQDA (Center for Quality Development
and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007, dimana pada Koperasi Indonesia
Berjamaah
Strategi Pemasaran Perusahaan Saat ini
Analisis Lingkungan Internal
Analisis Ligkungan Eksternal
Analisis SWOT
22
masing-masing bab terdiri dari sub bab dengan sistematika penulisan
sebagai berikut Adapun uraian dalam tiap bab adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini merupakan bab pendahuluan yang
meliputi:Latar Belakang, Pembatasan dan Perumusan
Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka,
metode penelitian, Kerangka Pemikiran dan Sitematika
Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini diuraikan Pemasaran, Strategi Pemasaran,
Analisis Lingkungan Perusahaan dan Analisis SWOT,
penerapan analisis SWOT dalam pemasaran dan Koperasi
Syariah
BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI INDONESIA BERJAMAAH
Dalam bab ini terdiri dari deskripsi data dan analisis data
yang diteliti penulis tentang gambaran umum koperasi
indonesia berjamaah, yang menguraikan tentang sejarah
singkat pendirian koperasi indonesia berjamaah, visi dan
misi, struktur organisasi dan kegiatan usaha Koperasi
Indoensia Berjamaah.
BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisis yang
[image:32.595.100.507.127.628.2]strategi yang diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah,
Pengembangan Strategi Pemasaran Koperasi Indonesia
Berjamaah berdasarkan Analisis SWOT, identifikasi
faktor-faktor internal dan eksternal Koperasi Indonesia Berjamaah
dan Interpretasi analisis SWOT untuk pengembangan.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan
yang merupakan jawaban-jawaban dari permasalahan
penelitian yang dikemukakan sebelumnya serta berisi
saran-saran yang sifatnya membangun sebagai solusi dari
permasalahan yang telah dikemukakan.
25
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha
yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Koperasi Sebagai
lembaga keuangan yang kegaiatannya tidak hanya menyalurkan namun
juga menghimpun dana dari masyarakat pun membutuhkan pemasaran.
Melihat pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa.
Pada masa yang lalu terlampau banyak perusahaan yang
memandang tugasnya semata-mata hanya menjual apa yang mereka
hasilkan. Bila minat pembeli mulai tampak menguat, pengusaha itu
mengerahkan para penjualnya untuk lebih giat melakukan penjualan.
Mereka akan memberikan hadiah atau potongan harga kepada para
pembeli yang membeli barang pada hari itu juga. Pendeketan pada
pasar yang “lesu” tersebut disebut pendekatan penjualan. Pendekatan
ini seringkali berhasil untuk jangka pendek saja, paling tidak dalam
mengurangi persediaan, jika tidak dalam peningkatan laba. Tetapi
pendekatan penjualan ini tidak memberikan jawaban jangka panjang
terhadap minat pembeli yang selalu berubah-ubah terhadap
produk-produk sebuah perusahaan yang sedang beredar. Jika perusahaan
perubahan kebutuhan dan keinginan baru, mereka tidak akan
mengalami kesukaran untuk mengenali peluang-peluangnya.1
Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang
berorintasi profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu
kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan untuk
dijalankan.2
Philip Kotler mendefinisikan pengertian pemasaran adalah :
“Suatu proses sosial dan manajerial dengan nama
individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan dan nilai
dengan pihak lain”.3
Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa pemasaran
merupakan suatu proses sosial yang dilakukan baik individu maupun
kelompok dengan menciptakan dan mengalirkan barang dan jasa dari
produsen sampai ke konsumen.
Bagi dunia perbankan konsep yang paling tepat untuk
diaplikasikan adalah konsep pemasaran4. Konsep pemasaran
menyatakan bahwa pencapaian tujuan-tujuan organisasional bergantung
pada penetapan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan
1
Danang Sunyoto, Dasar-dasar Manjemen Pemasaran, (Jakarta: PT. BUKU SERU, 2012) h. 152.
2
Kasmir, Pemasaran Bank, cet ke-2, (Jakarta: Prenada Media, 2005) , h.63.
3
Ibid.,h.60.
4
27
penyampaian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih
efisien ketimbang yang dilakukan para pesaing. Secara mengejutkan
konsep ini merupakan falsasfah bisnis relative mutakhir. Konsep
pemasaran adalah melakukan segalanya dengan sekuat tenaga dan
menjadikan uang pelanggan penuh dengan nilai, mut dan kepuasan.5
Konsep penjualan mengambil sudut-pandang dari dalam ke luar
(inside-out perspective). Konsep ini dimulai dengan perusahaan yang memusatkan perhatian pada produk perusahaan yang ada, dan
melakukan penjualan serta promosi besar-besaran untuk mencapai
penjualan yang menguntungkan. Sebaliknya, konsep sudut pandang dari
luar ke dalam (outside-in perspective). Konsep ini berawal dari pasar yang didefinisikan dengan tepat, memusatkan perhatian pada kebutuhan
pelanggan, mengkoordinasikann seluruh kegiatan pemasaran yang
mempengaruhi pelanggan, dan menghasilkan laba menciptakan
kepuasan pelanggan.6
5
Philip Kotler and Gary Amstrong, Prinsi-prinsip Pemasaran, Penerjemah Bob Sabran (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 13.
6
Gambar 2.1
Perbedaan pemasaran dengan penjualan
Sumber : Philip Kotler dan Garry Amstrong dalam prinsip-prinsip
Pemasaran
Hasil produksi barang ataupun jasa tidak langsung dimasukan
ke dalam pasar pesaingan, namun dibutuhkan proses yang dimulai dari
perencanaan sampai akhir produk siap untuk dipasarkan. Sehingga bisa
dikatakan bahwa pemasaran merupakan suatu rangakaian sistem yang
saling berhubungan. Kadang juga pemasaran membutuhkan tindakan
riset untuk mengetahui sejauh mana dan kebutuhan apa saja yang
diperlukan konsumen.
Perusahaan Produk penjualan laba melalui volume
Yang ada dan promosi penjualan
Titik Awal fokus sarana akhir
akhir
Pasar kebutuhan Pemasaran laba melalui
Pelanggan Terpadu Kepuasan
Konsep Penjualan
29
2. Pengertian Strategi
Strategi merupakan rencana jangka panjang, diikuti dengan
tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, yang
umumnya adalah “kemenangan”. Secara umum, strategi dapat diartikan
sebagai proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada
tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan cara/upaya
bagaimana agar tujuan dapat dicapai.7
Pengertian strategi menurut ahli8 :
a. Stephanie K. Marrus mengatakan bahwa “strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak
yang berfokus pada tujuanjangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan
tersebut dapat dicapai.”
b. Hamel dan Prahalad mengatakan “strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang
apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan
demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat
terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya
kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola
konsumen memerlukan kompetensi ini (core competencies).
7
Sedarmayanti, Manajemen Strategi, (Bandung : PT Refika Aditama, 2014),h. 25.
8
Perusahaan perlu mencari kompetensi inti didalam bisnis yang
dilakukan.”
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa startegi
merupakan proses tindakan penentuan rencana yang senantiasa
meningkat, yang dilakukan berdasarkan sudut pandang apa yang
diharapkan dan berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi dan
upaya untuk agar tujuan tersebut dapat tercapai sehingga perusahan
perlu mencari kompetensi inti dalam bisnis yang dilakukan.
3. Strategi Pemasaran
Dalam kegiatan pemasaran sangat diperlukan pemikiran strategi
untuk mempercepat produk sampai ketangan konsumen, karna itu
sebelum mengeluarkan produk, dibutuhkan pertimbangan pemikiran
yang matang dan terperinci. Sehingga dengan adanya strategi bisa
diputuskan langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan sekarang,
besok atau yang akan datang. Langkah-langkah itulah yang dinamakan
manajemen strategi.
Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu
untuk memformulasikan, mengimplementasi dan mengevaluasi
keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai
31
mengekslpoitasi dan menciptakan peluang baru yang berbeda untuk
masa mendatang.9
4. Perumusan Strategi Pemasaran
a. Strategi Pasar yang dituju
Produsen pada dasarnya melakukan penciptaan nilai
sekaligus penyerahan nilai. Phillip Kotler menggabungkan proses
penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen dalam bentuk
yang disebut STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning).10 1) Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar menurut para ahli :
a) Menurut Wendel R. Smith segmentasi pasar adalah
pembagian dari pasar secara keseluruhan dalam
kelompok-kelompok sesuai dengan kebutuhan dan
ciri-ciri konsumen.
b) Menurut Rhenald Kasali segmentasi pasar adalah suatu
konsep yang sangat penting dalam kehiduoan ini. Bukan
hanya untuk kepentingan bisnis, tapi juga untuk kegiatan
kemasyarakatan atau kegiatan nirlaba lainya.11
9
David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10, Penerjemah Ichsan Setyo Budi,(Jakarta: Salemba Empat, 1997), h. 5.
10
Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia; Segmentasi Targeting Positioning, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 1998), h. 23
11
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat peneliti
simpulkan bahwa segmetasi pasar adalah suatu konsep yang
penting dalam kehidupan ini yaitu dengan membagi pasar
secara berkelompok sesuai dengan ciri dan kebutuhan
konsumen
2) Targeting
Merupakan pemilihan besar atau luasnya segmen
sesuai dengan kemampuan suatu perusahaan untuk
memasuki segmen tersebut. Sebagian besar perusahaan
memasuki sebuah pasar harus baru dengan melayani satu
segmen tunggal, dan jika terbukti maka mereka menambah
segmen dan kemudian memperluas secara vertikal atau
secara horizontal.
3) Positioning
Yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk
produk atau suatu pasar. Produk atau jasa ditempatkan pada
posisi yang diinginkan konsumen sehingga dapat menarik
minat konsumen untuk membeli produk dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan.
b. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Pemasaran bertujuan untuk memaksimalkan kepuasaan
33
kelangsungan hidup perusahaan sehinga semua kegiatan
perusahaan, baik produksi, teknik, keuangan maupun pemasaran
(termasuk variabel-variabel 4P dari marketing mix) harus diperhatikan.
Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan
pengembangan hubungan dengan konsumen dengan cara
mengamati secara cermat kebutuhan dan keinginan konsumen yang
dilanjutkan dengan mengembangkan suatu produk (product) yang memuaskan kebutuhan konsumen dan menawarkan produk tersebut
dengan harga (price) tertentu serta mendistribusikannya agar tersedia ditempat-tempat (place) yang menjadi pasar bagi produk bersangkutan. Untuk itu perlu dilaksanakan suatu program promosi
(promotion) atau komunikasi guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen kepada produk bersangkutan. Proses ini
disebut marketing mix atau bauran pemasaran.12 Oleh karna itu setiap element Marketing Mix membutuhkan strategi tersendiri, namun tetap akan terkait dengan element lainya.13
Phillip Kotler dan Garry Amstrong mendefinisikan bauran pemasaran sebagai seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan dipadukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran.
12
Morissan, M.A, Peiklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, edisi 1, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010) h. 6.
13
Gambar 2.2
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Sumber : Philip Kotler dan Gary Amstrong dalam prinsip-prinsip
pemasaran
1) Strategi Produk
berdasakan definisi dari Philip Kotler produk yaitu
segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk
dapat diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga
dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Karena merupakan
35
suatu penawaran maka produk juga sering disebut sebagai
tawaran pasar.14
2) Strategi Harga
Harga merupakan sejumlah nilai yang dipertukarkan
untuk memproses suatu produk. Pengertian harga menurut
William J. Stantion adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah
berupa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa
kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.
Philip Kotler menyatakan bahwa harga adalah satu-satunya
unsur dalam bauran pemasaran yan menghasilkan pendapatan
penjualan.15
Dengan menetapkan harga tertentu maka akan
terbentuklah citra atau “image” tertentu dari konsumen kepada
perusahaan. Penetapan harga yang tinggi akan membentuk
image bahwa barang tersebut adalah barang yang bagus dengan
kualitas tinggi serta merupakan barang yang biasa dipergunakan
oleh masyrakat kalangan atas. Sebaliknya dengan menetapkan
harga jual yang rendah akan tercipta image dan produk tersebut
akan dikenal sebagai barang yang murah. Strategi ini dikenal
dengan strategi barang murah. Dalam penentuan strategi harga
14
Kasmir, Manajemen Perbankan, edisi 1 cet 4 (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), h. 186
15
harus diperhatikan tujuan dari penentuan harga itu sendiri, yaitu:
(1) bertahan (2) memaksimalkan laba (3) memaksimalkan
penjualan (4) gengsi atau prestis, (5) pengembalian atau
investasi.16
3) Strategi Tempat atau distribusi
Distribusi merupakan kegiatan penyaampaian produk
sampai ketangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang
tepat. Oleh karena itu, kebijakan distribusi meruapakan salah
satu kebijakan pemasaran terpadu yang mencakup penentuan
saluran pemasaran (marketing channeles) dan distribusi fisik (physical distribution). Kedua faktor ini mempunyai hubungan yang sangat erat dalam keberhasilan penyaluran dan sekaligus
keberhasilan pemasaran produk perusahaan efektifitas
penggunaan saluran distribusi diperlukan untuk menjamin
tersedianya produk di setaip mata rantai saluran tersebut.17
Tempat menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh
produsen untuk menjadikan sutau produk yang dihasilkan dapat
diperoleh dan tersedia bagi konsumen pada waktu dan tempat
yang tepat dimanapun konsumen berada.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan
penentuan lokasi cabang suatu bank adalah dengan
16
Lipoyadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta, Salemba), h. 105
1717
37
peritmbangan sebagai berikut: (1) dekat dengan kawasan
industri atau pabrik (2) dekat dengan lokasi perkantoran (3)
dekat dengan lokasi pasar (4) dekat dengan perumahan atau
masyarakat (5) mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada
disuatu lokasi.18
4) Stretegi Promosi
Promosi merupakan usaha peningkatan penjualan perusahaan menjalankan berbagai hal seperti memperbaiki dan memperluas penyaluran produknya serta meningkatkan pelayanan pada konsumen. Dalam praktiknya paling tidak ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya, adapun keempat ini disebut dengan Promotion Mix, yaitu:
a) Periklanan (advertising)
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh bank. Informasi yang diberikan adalah manfaat produk, harga produk serta keuntungan-keuntungan produk dibandingkan pesaing.19
b) Promosi Penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan merupakan salah satu cara yang bertujuan untuk menarik nasabah agar membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan dan untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan
18
Kasmir, Manajemen Perbankan, edisi 1 cet 4(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), h. 208
19
jumlah nasabah. Promosi penjualan dapat dilakukan melalui pemberian diskon, kontes, kupon, atau sampel produk.20
c) Publisitas (publicity)
Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.
d) Penjualan pribadi (personal selling)
Menurut Basu Swasta, Personal selling yaitu terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka antara pemebeli dan penjual. Dalam hal ini penjual dituntut mahir dalam berkomunikasi sehingga dapat mempengaruhi calon pembeli.
5. Tujuan Pemasaran
Setiap badan usaha atau perusahaan, baik yang mencari laba
maupun nirlaba, pasti mempunyai tujuan tertentu. Tujuan tersebut bisa
bersifat jangka pendek dan juga tujuan jangka panjang. Adapun tujuan
umum dari pemasaran sendiri adalah sebagai berikut21 :
a) Memaksimumkan konsumsi dengan kata lain memudahkan
dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah
20
Kasmir, Pemasaran Bank, cet ke-2, (Jakarta: Prenada Media, 2005), h.66.
21
39
untuk membeli produk yang ditawarkan oleh bank secara
berulang-ulang.
b) Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai
pelayanan yang diinginkan nasabah, nasabah yang puas akan
menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena
kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lain melalui
ceritanya.
c) Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank
menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah
memiliki beragam pilihan pula.
d) Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai
kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang
efisien.
B. Analisis SWOT
1. Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara
sistematika untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis yang
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang (oppurtunity) . namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (Threats).
Analisis SWOT merupakan analisis yang terdiri dari empat
Oppurtunity (peluang), dan Threats (ancaman). Berikut ini analisis SWOT yang digunakan dalam perbankan22 :
1) Strenght (kekuatan)
Kekuatan yang dimaksud adalah suatu keunggulan dalam
sumber daya. Keterampilan dan kemampuan lainya yang relatif
terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau
hendak dilayani oleh perusahaan. Misalnya dalam hal teknologi
ynag dimiliki.
2) Weakness (kelemahan)
Kelemahan yang dimaksud juga berupa sumber daya,
keterampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi
kinerja efektif suatu perusahan.
3) Oppurtunity (peluang)
Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam
lingkungan perusahaan.
4) Threats (ancaman)
Ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan
dalam lingkungan perusahaan.
Matriks SWOT merupakan sebuah alat pencocokan yang
penting yang dapat membantu para manajer mengembangkan empat
jenis strategi yaitu strategi SO (kekuatan-peluang), Strategi WO
22
41
(Kelemhan-peluang), Strategi ST (kekuatan-ancaman) dan WT
(Kelemahan-ancaman).
Terdapat dua cara yang lazim dalam penyusunan analisis SWOT
yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif ala Matriks SWOT yang
dikembangkan Kearns dan analisis SWOT secara kuntitatif yang
dikembangkan oleh Pearce dan Robinson.23
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif
melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce and Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya
[image:50.595.100.503.305.626.2]Berikut ini merupakan contoh tabel perhitungan SWOT dan matriks kuadran SWOT:
Tabel 3.1
Contoh Tabel Perhitungan Analisis SWOT
23
Gambar 2.3
Matriks Kuadran SWOT
Dari Gambar diatas dapat diketahui bagaimana Matriks
kuadran SWOT yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
[image:51.595.104.499.96.633.2]43
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan
berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,
memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara
maksimal.
b) Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun
menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan
berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami
kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk
segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
c) Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun
sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan
sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus
memperbaiki kinerja organisasi.
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan
menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya
organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan,
mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok.
Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi
diri.
2. Analisis Lingkungan Perusahaan
Menurut kotler yang dikutip oleh Angipora, lingkungan
pemasaran perusahaan terdiri dari pelaku-pelaku dan kekuatan yang
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan
mempertahankan transaksi dan hubungan yang mengutungkan dengan
pelanggan sasaranya. Berdasarkan definisi tersebut kegiatan perusahaan
akan dipengaruhi pihak secara langsung atau tidak langsung yang
berasal dari dalam maupun luar perusahaan.24
Analisis lingkungan perusahaan terbagi menjadi dua yaitu
analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal.
a) Analisis Lingkungan Internal
Analisis lingkungan internal ini diperlukan untuk megetahui
kekuatan dan kelemahan bersaing. Adapun faktor strategis internal
24
45
yang dapat dianalisis dan mempengaruhi kekuatan dan kelemahan
internal antara lain25
1) Manajemen
Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar
perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi,
pengolahan staf dan pengendalian.
2) Pemasaran
Ada tujuh fungsi dasar dalam pemasaran yaitu analisis
konsmen, penjualan produk/jasa, perencanaan
produk/jasa,penetapan harga, distribusi, riset pemasaran dan
analisis peluang.
3) Keuangan/ Akutansi
Fungsi keuangan terdiri dari tiga keputusan yaitu keputusan
investasi, keputusan dividen dan keptusan pembiayaan.
4) Produksi/operasi
Fungsi produksi.operasi suatu bisnis mencakup semua
aktivitas uang mengubah input menjadi barang/jasa.
5) Penelitian dan pengembangan
Penelitian dan pengembangan adalah area operasi internal
yangharus dicermati kekuatan dan kelemahanya. Banyak
perusahaan dewasa ini bergantung pada aktivitas litbang
25
yang berhasil untuk bertahan. Perusahaan yang menjalankan
strategi pengembangan produk perlu memiliki orientasi
litbang yang kuat.
6) Operasi sistem informasi manajemen Perusahaan
Informasi menghubungan semua fungsi bisnis dan
menyediakan landasan bagi semua keputusan manajerial.
Tujuan informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja
sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas keputusan
manajerial.
b) Analisis Lingkungan Eksternal
Tujuan analisis eksternal adalah untuk mengembangkan
daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat
dan ancaman yang harus dihindari. Kekuatan eksternal dapat dibagi
menjadi lima kategori, yaitu :
1) Kekuatan ekonomi
2) Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan
3) kekuatan Politik, pemerintahan dan hukum
4) kekuatan teknologi dan
5) kekuatan kompetitif.26
26
47
[image:56.595.102.502.221.576.2]BAB III
GAMBARAN UMUM KOPERASI INDONESIA BERJAMAAH
A. Latar Belakang Pendirian
Koperasi Indonesia Berjamaah berawal dari pendapat Ustadz Yusuf
Mansur yang dituangkan lewat salah satu buku karangannya yeng berjudul
“Wisata Hati” dan keprihatinan Ustadz lewat ajakan sedekahnya serta
menyoroti cengkraman asing di Indonesia.
Beberapa pemikiran Ustadz Yusuf Mansur untuk menjaring dana
masyrakat lewat program Patungan Usaha dan Patungan Aset dengan
tujuan agar digunakan untuk membeli aset Indonesia yang dikuasai
kapitalis. Melihat banyak sumber daya alam Indonesia dan peluang-peluang
bisnis Indonesia yang dikuasai oleh asing bahkan tidak dapat dinikmati
oleh Masyarakat Indonesia. bila umat islam bersatu dengan patungan uang
maka perusahaan vital seperti telokomunikasi, perbankan, asuransi dan
maskapai penerbangan bisa dikuasai kembali.
Pada tahun 2013 Ustadz Mulai mengajak masyarakat untuk
patungan bersama sebesar 1 juta rupiah kemudian dalam waktu dua minggu
terkumpul sebanyak 800 juta rupiah. Akhirnya Ustadz Yusuf Mansur
memutuskan hasil patungan tersebut dijalankan untuk bisnis hotel.
Kemudian mengakuisisi sebuah hotel dan apartemen dua menara dekat
miliar, sehingga beliau menaikan patungan sebesar 12 juta setiap
pesertanya.
Beliau menyampaikan keunggulan dan keistimewaan dari keikut
sertaan peserta dalam bisnis patungan usaha ini, yaitu hotel diperkirakan
dapat memberikan keuntungan hingga 8% per tahun. Jika ada keuntungan
lebih maka dana lebih terebut akan disalurkan kepesantren-pesantren
diseluruh Indonesia.
Namun setiap pengumpulan dana masyarakat harus mempunyai izin
legal. Sedangkan bisnis yang dijalankan oleh Ustadz masih ilegal karena
masih mengatasnamakan Yusuf Mansur sebagai pribadi dan belum
berbadan hukum. Bisnis ini sempat menjadi sorotan dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK). Sehingga pendaftaran bisnis patungan usaha sempat
ditutup sementara karena selama melakukan proses legal terhadap bisnis
patungan usaha.
Pada tahun 2013 bisnis yang dijalankan oleh Ustadz Yusuf Mansur
ini resmi di ubah menjadi Koperasi. Awalnya Koperasi ini bernama
Koperasi Merah Putih namun seiring dengan perkembangannya koperasi
Ini berganti nama menjadi Koperasi Indonesia Berjamaah hal ini dilakukan
karena koperasi adalah milik anggota yang tidak berhubungan dengan
kepentingan diluar kepentingan anggota.
Hingga saat ini Koperasi Indonesia Berjamaah telah menghadirkan
produk baru yang dapat membantu masyarakat. Mengingat bahwa Koperasi
49
pada Simpan –Pinjam yang menghadirkan produk Simpanan Umroh
(SIMPROH) dan Simpanan Pelajar (SIMPEL).
B. Visi, Misi dan Tujuan Koperasi Indonesia Berjamaah
1. Visi
Menjadi Koperasi yang diakui dan berkelas dunia yang
gerakanya dapat membawa dampak perubahan ekonomi bangsa secara
signifikasi dimana anggotanya sejumlah seluruh penduduk Indonesia.
2. Misi
a) Menjadi Koperasi yang sehat dan profesionall dengan
melaksanakan manajemen yang transparan, akuntabel dengan penuh
tanggung jawab terhadap seluruh stakeholder.
b) Memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk
mewujudkan dan mengembangkan usaha secara berjamaah dengan
membuka kesempatan berinvestasi didalam perusahaan besar yang
strategis.
c) Mendampingi dan memfasilitasi potensi ekonomi dimasyarakat
melalaui SDM koperasi yang kompeten dan sistem koperasi yang
tertib.
d) Memberikan layanan berbasis teknologi yang aman dan mudah
diakses untuk kepentingan stakeholder.
3. Tujuan Pendirian
a) Berpartisipasi membangun dan mensejahterakan Bangsa dan
b) Memberikan kesempatan peningkatam ekonomi untuk masyarakat
pada umumnya.
c) Menyadarkan masyarakat pentingnya dan manfaatnya gerakan
koperasi.
d) Memiliki sebagian saham dalam setiap aset strategis negara dan
51
C. Struktur Organisasi
Rapat Anggota Tahunan Penasehat Pengawas Syariah Pengawas Bisnis Pengawas ops dan keuangan Ketua Koperasi Wakil ketua Direktur Ops dan HRD
Divisi Ops dan HRD
Internal Audit
Bendahara Sekretaris
Direktur Marketing dan
Development Direktur
keuangan dan IT
Divisi IT
Divisi OPS dan Keuangan
Divisi Marketing dan Development
Manajer Bisnis (Serba Usaha) Ka. Unit Bisnis jasa Ka. Unit Patungan Usaha dan Asset Manajer Unit Simpan Pinjam
BMT Darul Qur’an
Sesuai dengan SK mentri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
bahwa struktur organisasi dari Koperasi Indonesia Berjamaah adalah :
1. Penasehat
Ustadz Yusuf Mansur
2. Badan Pengawas Syariah
a) KH. A. Kosasih
b) Ust. M.A. Sani
c) Ust. A. Jamil
3. Badan Pengawas Bisnis
Ust. Tarmizi
4. Pengawas OPS dan Keuangan
Vacant
5. Pengurus
a) Ketua Koperasi: Unang Abdul Fatah
b) Wakil Ketua: Dadi Farid
c) Sekretaris: Muhammad Zuzail
53
D. Izin dan Legalitas
1) Akte Koperasi Merah Putih No: 06 Tanggal 05 Agustus 2013.
Notaris: Ny. Ima Rangganis Sudiana, SH
2) SK Mentri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
No: 1121/ BH/M/KUMKM.2/IX/2013
3) Akte Perubahan Koperasi Jasa Indonesia Berjamaah No. 01. Tanggal 11
Juni 2015.
Notaris: Elvi Rustam, SH., M. Kn.
E. Kegiatan Usaha Koperasi Indonesia Berjamaah
1. Produk Koperasi Indonesia Berjamaah
Sebagai lembaga keuangan yang berbadan hukum menjadi
koperasi dan simpna-pinjam maka koperasi Indonesia Berjamaah
melahirkan beberapa produk yang akan mewujudkan tujuan pendirian
serta visi dan misi dari Koperasi Indonesia Berjamaah, diantaranya:
a) Produk Jasa
1) Patungan Usaha
Produk ini merupakan produk yang pertama kali muncul di
Koperasi Indonesia Berjamaah. Patungan usaha merupakan bisnis
yang bergerak pada bisnis Hotel. Hotel tersebut terletak didekat
bandara Soekarno-Hatta yang pelayanannya di utamakan untuk para
jamaah haji dan umroh. Patungan usaha menggunakan akad
Syirkah yang merupakan akad dengan prinsip bagi hasil. Bagi hasil
didapat dari keuntungan hotel sebesar 8% dan jika uang tersebut
lebih maka akan di salurkan pada pesantren-pesantren diseluruh
Indonesia.
b) Produk Simpan-Pinjam
Simpanan Umroh (SIMPROH)1
SIMPROH merupakan produk simpan pinjam pada Koperasi
Indonesia Berjamah. Dengan akad wadiah maka simproh ini
merupakan titipan uang para nasabah untuk pembiayaan ibadah
umroh.
Keuntungan :
a. Dikelola secara syar’i dengan menggunakan akad
wadiah
b. Simpanan Umroh untuk biaya pemberangkatann umroh
para nasabah.
c. Saat mendaftar sudah dapat menentukan jadwal
keberangkatan umrohnya.
d. Jaminan seluruh simpanan kembali.
e. 1 hari sebelum keberankatan anda dapat merasakan
menginap di hotel Siti dan mendapatkan fasilitas
tambahan lain untuk memudahkan nasabah saat
beribadah.
1
55
f. Simpanan Umroh dapat diberikan kepada pihak ketiga
sebgaia hadiah (atas permohonana dari penabung dan
telah disetujui oleh pengurus)
g. Dengan mengikuti SIMPROH nasabah juga telah
bersedaj dan berpartisispasi untuk program penghafal Al
Quran.
Simpanan Pelajar (SIMPEL)2
SIMPEL merupakan produk Koperasi Indonesia
Berjamaah yang bergerak pada bisnis simpanan biaya umroh
pada pelajar, produk dengan akad wadiah (titipan) mempunyai