• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Swot Strategi Pemasaran Pada Koperasi Indonesia Berjamaah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Swot Strategi Pemasaran Pada Koperasi Indonesia Berjamaah"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh :

Gandes Nurindah Sari

NIM: 1112053000051

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

i Gandes Nurindah Sari

Penerapan Analisis SWOT dalam Strategi Pemasaran pada Koperasi Indonesia Berjamaah

Pemasaran merupakan ujung tombak dari kegiatan suatu perusahaan karena pemasaran bertujuan untuk menciptakan laba atau keuntungan sebesar-besarnya. Namun, pemasaran juga membutuhkan pemikiran yang strategis agar pemasaran dapat sesuai dengan tujuan perusahaan hal ini disebut sebagai strategi pemasaran. Dalam strategi pemasaran terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam menentukan strategi pemasaran yang tepat. Seperti pasar sasaran yang dituju dan bauran Pemasaran. Namun, Pemasaran dilakukan berdasarkan pada kemampuan dari setiap perusahaan, salah satu cara dalam melihat kemampuan dari perusahaan adalah dengan analisis SWOT.Koperasi Indonesia Berjamaah merupakan lembaga keuangan yang membutuhkan pemasaran dalam memasarkan produk-produknya. Sebagai lembaga keuangan baru Koperasi Indonesia Berjamaah mampu bersaing dengan pesaingya, dan Keunggulan dari Koperasi Indonesia Berjamaah dalam pemasarannya adalah dengan melihat peluang yang ada.

Dalam penelitian ini akan diketahui, bagaimana strategi yang ditelah diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah, kemudian dalam penelitian ini akan diidentifikasi faktor yang dapat mempengaruhi KoperasiIndonesia Berjamaah baik faktor Internal maupun Eksternal. Sehingga strategi pemasaran yang ditetapkan dapat tepat dan sesui dengan tujuan.

Penelitian ini menggunkaan pendekatan kualitatif yang mana teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan wawancara oleh Manajer Operasional Koperasi Indonesia Berjamaah, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan yang kemudian data-data tersebut akan dianalisis menggunakan analisis SWOT.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji Syukur kehadirat Allah SWT karna berkat

rahmat dan anugrahnya memberikan kemudahan, kelancaran dan ketabahan

untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Sehingga doa-doa

syukur selalu mengalir diantara keyakinan penulis untuk memenuhi salah

satu syarat guna memperoleh gelar sarjana lengkap pada Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada akhrinya penulis mengucapkan terimakasih kepada mereka

yang telah mengorbankan tenaga, pikiran dan waktunya untuk membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu:

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA Selaku dekan fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Bapak Suparto, M.Ed., Ph.D selaku wakil Dekan I Bidang

akademik, Ibu Dr. Roudhonah, M.Ag selaku wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, dan Dr. Suhaimi, M.Si selaku wakil Dekan III

Bidang Kemahasisaan, Alumni, dan kerjasama fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak Drs. Helmi Rustandi, MA Selaku Dosen Pembimbing

Akademik.

4. Bapak Drs. Cecep Castrawijaya. MA Selaku ketua Jurusan

Manajemen Dakwah (MD) dan Bapak Sugiharto, MA selaku

(7)

iii

membimbing, memberi motivasi, arahan, kritikan serta saran bagi

penulis dalam penyusunan skripsi ini.

6. Para Dosen jurusan Manajemen Dakwah (MD) dan Konsentrasi

Manajemen Lembaga Keuangan Islam (MLKI) atas semua ilmu

yang telah diberikan

7. Staf dan seluruh karyawan Koperasi Indonesia Berjamaah

khususnya Ibu Yeni Erica selaku Manajer Operasional Koperasi

Indonesia Berjamaah yang rela menyediakan waktunya untuk

penulis.

8. Mamah tercinta, mamah Nuryaningsih yang selalu memberikan

motivasi, mengorbankan segala waktu, pikiran serta doanya yang

selalu menyertai penulis dalam penyelasaian skripsi ini.

9. Ayah terkasih, ayah Waluyo (alm). Skripsi ini penulis

persembahkan untuk beliau karna cita-citanya yang ingin

menjadikan penulis sarjana.

10.Adik-adik tersayang, Ike Nuramadani dan Rizdqy Waluyo Jaty yang

selalu memberikan semangat untuk penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

11.Sahabat Hidup Adam Wijaya yang selalu hadir dengan kesetiaannya

menemani penulis, cinta kasih yang tulus serta perhatian yang tidak

(8)

iv

12.Kawan-kawan “Gambreng” Ulfah Azizah S. Kom.I, Siti Mustarsyidah, Fatihatul Izzah S. Kom.I dan Syadiah

AzzahraS.Kom.I yang selalu menemani dan memberikan motivasi

bagi penulis

13.Kawan-kawan “dRempong” Helmi Mawarni, Mita Permatasari, Findy Pratiwi dan khususnya bebeph tercinta Tyas Safitri yang

selalu memberikan semangat serta doa untuk kemajuan skripsi

penulis.

14.Kawan-kawan seperjuangan di Kelas MD-B dan Konsentrasi

Lembaga Keuangan Islam (MLKI) angkatan 2012 yang telah

banyak berbagi ilmu pengetahuan serta menjadi teman diskusi

penulis selama perkuliahan.

Tidak ada kata-kata yang dapat penulis ucapkan kecuali terimakasih

semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan yang dengan tulus

telah diberikan pada penulis. Akhir kata harapan penulis semoga skripsi ini

bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

Jakarta, 24 Mei 2016

Penulis,

(9)

v

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ... ii

DAFTAR ISI.... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 6

D. Tinjuan Pustaka... 8

E. Metode Penelitian... 10

F. Kerangka Pemikiran... 20

G. Sistematika Penulisan... 21

BAB II LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran... 25

1. Pengertian Pemasaran... 25

2. Pengertian Strategi... 29

3. Strategi Pemasaran... 30

4. Perumusan strategi pemasaran... 31

5. Tujuan Pemasaran... 38

B. Analisis SWOT... 39

1. Analisis SWOT... 39

(10)

vi

BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI INDONESIA BERJAMAAH

A. Latar Belakang Pendirian... 47

B. Visi dan Misi... 49

C. Struktur Organisasi ... 51

D. Izin dan Legalitas... 53

E. Kegiatan Usaha... 53

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pemasaran Kopindo Berjamaah... 57

B. Pengembangan Strategi Pemasaran berdasarkan Analisis SWOT ... 66

C. Identifikasi Faktor Internal danEksternal Kopindo Berjamaah... 75

D. Interpretasi Analisis SWOT... 83

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 96

B. Saran... 98

DAFTAR PUSTAKA... 99

(11)

1 A. Latar Belakang Masalah

Koperasi merupakan bagian dalam sistem ekonomi Indonesia

karena koperasi mempunyai sasaran lebih kepada masyarakat ekonomi

lemah. Koperasi dianggap mampu mengentaskan kemiskinan. Pasal 3 UU

Perkoperasian No. 25 Tahun 1992 mengamanatkan bahwa pembangunan

koperasi harus diarahkan pada upaya memajukan kesejahteraan

perekonomian dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan

makmur berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Menurut UU No 25. Tahun 1992 koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan

melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan. Salah

satunya adalah Koperasi Indonesia Berjamaah yang telah mempunyai

SKdari Kementrian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan

No : 1121/BH/M.KUKM.2/IX/2013.

Dalam islam, koperasi merupakan wadah kemitraan, kerjasama,

kekeluargaan dan kebersamaan usaha yang baik sehat dan halal yang

(12)

2

ََ َ إ ۖ ََ ا قَتا ۚ ا ْ عْلا مْث ْْا لع ا اعت َ ۖ ٰ ْقَتلا ّر ْلا لع ا اعت اقعْلا ل د

Artinya :

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya [al-Mâidah/5:2]

Dan Hadits Nabi Muhammad SAW :

يبأ ْ ع هيبأ ْ ع ّي ْيَتلا اَيح يبأ ْ ع اقرْبّزلا ْب َ حم ا ثَ ح ّيصيّص ْلا ا ْيلس ْب َ حم ا ثَ ح

ا ْيب ْ م تْجرخ ه ا خ ا إف ه حاص ا ه حأ ْ خل ْمل ام ْي لرَشلا ثلاث ا أ قل ََ َ إ اق هعفر رْلره

Artinya:

Dari Abu Hurairah meriwayatkan sampai ke Rasul (Marfu’) bersabda: Sesungguhnya Allah berfirman, Aku adalah yang ketiga dari dua orang yang berserikat selama tidak ad pihak yang menghianati mitra perserikatan, jika ada yang berkhianat maka Aku keluar dari keduanya. (HR. Abu Dawud, diriwayat oleh periwayat tsiqah)

Perkembangan perekonomian pada saat ini sangat pesat dan ketat.

Dalam situasi persaingan yang semakin pesat dan ketat ini setiap

perusahaan atau lembaga keuangan dituntut untuk melakukan inovasi

dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran, semakin

(13)

ketidak pastian memaksa lembaga keuangan untuk mencapai keunggulan

kompetitif agar mampu memenangkan persaingan di bisnis global.

Salah satu upaya untuk meningkatkan peran koperasi yang

sesungguhnya, pendidikan koperasi harus dirancang sedemikian rupa

dengan mengedepankan peran koperasi sebagai organisasi yang mampu

meningkatkan pendapatan, baik pendapatan koperasi itu sendiri maupun

pendapatan anggotanya. Peningkatan pendapatan koperasi diperlukan agar

koperasi tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar, sehingga mampu

menyerap tenaga kerja yang banyak dan memberikan kompensasi yang

layak bagi karyawannya. Sementara itu, peningkatan pendapatan anggota

diperlukan untuk membuktikan peran koperasi yang sebenarnya sebagai

organisasi yang membantu usaha angggotanya. 1

Koperasi mengutamakan tolong menolong, kerjasama dan saling

memenuhi kebutuhan, selain itu Koperasi juga merupakan salah satu

organisasi yang ikut serta bersaing memperebutkan pelanggan baik internal

(anggota) maupun eksternal (nonanggota). Keberlangsungan koperasi

hanya akan terus dirasakan jika koperasi memiliki keunggulan bersaing.

Keunggulan bersaing merupakan kemampuan perusahaan untuk meraih

keuntungan ekonomis diatas laba yang mampu diaraih oleh pesaing dipasar

dalam industri yang sama.

Pasar untuk suatu produk atau jasa sangatlah luas. Perusahaan tidak

mudah untuk memasuki pasar yang demikian luas dan kalaupun bisa

1

(14)

4

kemungkinan berhasil sangat kecil, apalagi untuk usaha-usaha baru. Pasar

yang demikian luas ini jika tidak dipilah-pilah akan menyulitkan

perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasarannya. Karena pasar yang

demikian luas maka sebelum memasarkan produknya produsen harus lebih

dulu melakukan riset pasar.2

Pemasaran merupakan bagian yang harus diperhatikan demi

keberhasilan koperasi, disamping kegiatan bidang lainnya, seperti produksi,

personalia dan keuangan. Karena pemasaran merupakan ujung tombak

perusahaan atau lembaga keuangan yang diharapkan mampu

memperkenalkan koperasi dengan cara efektif dan efisien mungkin,

sehingga mampu merealisasikan tujuan koperasi baik untuk jangka pendek

maupun panjang. Selain itu, pemasaran juga merupakan faktor terpenting

yang turut mempengaruhi kemajuan suatu bank dalam meningktan volume

penjualan dimana bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap

keinginan dan kebutuhan konsumen.

Namun pemasaran membutuhkan pemikiran yang matang atau

strategi sehingga stratgei pemasaran yang diciptakan dapat tepat sesuai

dengan kebutuhan konsumen. Phillip Kotler mengatakan bahwa ada dua hal

yang harus diperhatukan dalam perumusan strategi pemasaran, yaitu

Bauran Pemasaran (Marketing Mix) dan Pasar Sasaran. Namun alangkah baiknya jika membuat suatu strategi maka harus mengidentifikasi faktor

apa saja yang dapat mempegaruhi perusahaan yang kemudian faktor-faktor

2

(15)

tersebut akan dianalisis. Salah satu analisis yang dapat digunakan adalah

dengan Analisis SWOT.

Dalam islam dianjurkan untuk mengkoreksi diri, sama halnya

dengan perusahaan, Allah Berfirman :

“Hai orang-orang yang beriman, Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esoknya.” (QS Al-Hasyr: 18)

Dalam penelitian ini, penganalisisan strategi yang akan diterapkan

adalah dengan analisis matrik SWOT yang merupakan alat ukur untuk

mencocokan strategi yang penting sehingga dapat membantu manajer

mengembangkan empat tipe strategi. : SO (kekuatan dan peluang), WO

(Kelemahan dan Peluang), WT (Kelemahan dan Ancman) dan ST

(Kekuatan dan Ancaman).3

Dari latar belakang diatas, maka penulis menuangkan dalam bentuk

skripsi yang berjudul “ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN

PADA KOPERASI INDONESIA BERJAMAAH”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

3

(16)

6

Dalam penelitian ini diberikan pembatasan masalah dengan maksud

untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya pembahasan serta hasil

yang dicapai akan memberikan pemahaman yang sesuai dengan tujuan

penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah penerapan

analisis SWOT dalam strategi pemasaran pada koperasi Indonesia

Berjamaah.

Dan sesuai dengan pembatasan masalah diatas, maka penulis

merumuskan permasalahan secara umum adalah :

1. Bagaimana Strategi Pemasaran yang dilakukan Koperasi Indoensia

Berjamaah ?

2. Bagaimanakah strategi pemasaran yang dilakukan Koperasi Indonesia

Berjamaah berdasarkan analisis SWOT?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka

penelitin ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan Koperasi

Indonesia Berjamaah.

2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan Koeprasi

Indonesia Berjamaah berdasarkan analisis SWOT.

(17)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan

referensi tambahan serta menjadi bahan pertimbangan sebagai

bahan masukan bagi Koperasi Indonesia Berjamaah dan

membuat keputusan tentang startegi pemasaran yang tepat

sebagai upaya meningkatkan jumlah anggota.

2. Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan

wawasan tentang strategi pemasaran serta dapat mengetahui

kenyataan dilapangan dan membandingkan teori serta

menambah pengetahuan dan pengalaman dalam hal menyususn

alternatif startegi dalam menerapkan ilmu yang diperoleh

selama kuliah.

3. Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

atau pengetahuan baru kepada pihak-pihak yang berkepentingan

dan dapat bermanfaat sebagai bahan perbandingan untuk

penelitian selanjutnya agar dapat menyusun skrispsi secara lebih

(18)

8

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, sebelum penelitian lebih lanjut

kemudian menyusunnya menjadi suatu karya ilmiah, maka langkah awal

yang penulis lakukan adalah mengkaji terlebih dahulu skripsi-skripsi yang

mempunyai judul hampir sama dengan yang akan penulis teliti. Dari survey

awal diketahui bahwa ada beberapa judul skripsi yang berkaitan dengan

strategi pemasaran , yaitu :

1. Skripsi Siti Khadijah, Prodi Muamalat (Ekonomi Islam),

pada konsentrasi perbankan syariah, fakultas Syariah dan

Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011 yang

berjudul “strategi pemasaran produk gadai Syariah dalam

menari minat nasabah (penelitian pada unit pegadaian

syariah cabang pondok aren)” yang menjelaskan bagaimana

produk strategi gadainya bisa memberikan daya tarik kepada

nasabahnya.

2. Skripsi Asep Misbahudin, Prodi Muamalat (ekonomi Islam),

pada konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008 yang

berjudul “strategi pemasaran Produk Gadai Emas (Rahn)

pada BPRS Al-Ma’some dalam meningkatkan pendapatan

Bank” yang menjelaskan bagaimana omzet produk gadai

emasnya, yang didalamnya menjelaskan tentan rasio capital

(19)

3. Skripsi Dede Mahfuz , Prodi Manajemen Dakwah, pada

konsentrasi Lembaga Keuangan Syariah, Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2007 yang berjudul “Strategi Pemasaran Produk Murabahah BPRS Amanah” dalam skripsi ini dijabarkan bagaimana

pola pemasaran yang menitik beratkan pada penjualan

produk-produk yang ditawarkan oleh BPRS Amanah,

adapun produk dari BPRS Amanah diantaranya;

Mudharabah, Syirkah Murabahah, dan Wadi oleh karena itu

penulis membatasi bagaimana perngambangan produk

tersebut agar dapat sampai kepada para konsumen.

4. Skripsi Ita Rosdiana, Prodi Manajemen Dakwah, pada

Konsentrasi Lembaga keuangan Syariah, Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2011, yang berjudul “Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran

Tabungan Muamalat terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah

Bank Muamalat Indonesia Cabang Bumi Serpong Damai

(BSD) Tangerang” dalam skripsi ini dijabarkan bagaimana

mengukur tingkat kepuasan nasabah yang dilihat dari

faktor-faktor yang dipertimbangkan nasabah dan melihat

bagaimana pengaruh bauran pemasaran terhadap kepuasan

nasabah.

Dari beberapa referensi yang penulis temui memang semuanya

(20)

10

ini terdapat beberapa perbedaan yaitu penulis memfokuskan pada

penerapan analisis SWOT dalam Strategi Pemasaran yang diterapkan oleh

Koperasi Indonesia Berjamaah.

E. Metode Penelitian

Metodologi merupakan cara yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan tertentu, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan

mempergunakan teknis atau alat tertentu. Sutrisno Hadi seorang tokoh

bidang penelitian memberikan pengertian metodologi sebagai “usaha untuk menemukan, mengembangan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah”.4

Kemudian Wiratno Surahmad pada hakekatnya penelitian adalah suatu bentuk kegiatan dengan mengumpulkan dan mengklarifikasikannya untuk kemudian menemukan sifat-sifat umum yang dapat dipandang sebagai hukum, kaidah dan dalil-dalil atau generalisasi terhadap fenomena yang berada dalam bidang yang diteliti dengan menggunakan prosedur yang sistematik, jelas dan terkontrol.5

Dan pengertian metode penelitian menurut Sugiyono, metode

penlitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan tertentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa metodologi penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah

4

Sutrisno Hadi, Metodologi Reseacrh, (Jogyakarta: Andy Offset,1997), h. 4.

5

(21)

dengan cara sistematis yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang

telah dirumuskan.6

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis dan pendekatan penelitian yang digunakan pada

penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

penelitian kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mengolah

dan memanfaatkan data-data yang diperoleh berdasarkan

dilapangan, sehingga dapat memberikan jawaban mengenai

gambaran yang diteliti yaitu kegiatan pemasaran yang dilaksanakan

oleh lemabaga Koperasi Indonesia Berjamaah. Sedangkan

penelitian dengan pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang

berupaya menemukan kebenaran dalam wilayah-wilayah konsep

mutu.7 Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan

pihak-pihak yang berkepentingan berupa data lisan dengan penjelasan

mengenai pembahasan.

2. Ruang Lingkup Penelitian

a. Obyek penelitian

Adapun yang menjadi obyek penelitian ini adalah

Koperasi Indonesia Berjamaah yang beralamat di Kawasan

Bisnis CBD Ciledug A5 No.21 Jalan HOS Cokrominoto

Karang Tengah Kota Tangerang Banten. Alasan penulis

6

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 2.

7

(22)

12

mengadakan penelitian pada Koperasi Indonesia Berjamaah

adalah karena tertarik dengan kegiatan pemasaran yang

diterapkan, dan Koperasi Indonesia Berjamaah mempunyai

keunikan dalam produk-produknya, yang mana jarang sekali

koperasi yang bergerak bidang bisnis haji dan umroh serta

koperasi ini merupakan koperasi yang dibawah bimbingan

ustadz Yusuf Mansur.

b. Sumber Data

1) Data Primer

Data primer merupakan data lapangan yang didapat

dari sumber pertama. Dalam data primer, peneliti melakukan

sendiri observasi dilapangan maupun dilaboraturium.

Pelaksaan dapat berupa survey atau percobaan

(eksperimen).8

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan suatu yang diambil secara

tidak langsung dari sumbernya. Data sekunder biasanya

diambil dari dokumen-dokumen (laporan, karya tulis orang

lain, koran, majalah). Atau seseorang mendapat informasi

dari “orang lain.”9

3. Metode Pengumpulan Data

a) Wawancara (interview)

8

Tim Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, cet-1 (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 76.

9

(23)

Wawancara (interview) merupakan proses pengumpulan data untuk memperoleh. Menurut Sukandarmidi dalam bukunya

dikatakan bahwa wawancara merupakan peroses informasi

tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadapan

secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan

mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya.10

Dalam penelitian ini peneliti telah mewawancarai

Manager Operasional dari Koperasi Indonesia Berjamaah guna

mendapatkan informasi yang menjadi bahan acuan dalam

penelitian ini, yaitu strategi pemasaran dan faktor yang

mempengaruhi lingkungan koperasi baik dari internal maupun

eksternal yang nantinya akan dijadikan bahan untuk analisis

dalam matriks SWOT.

b) Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang

dilakukan secara sistematis dengan sengaja melalui pengamatan

dan pencatatan terhadap gejala objek yang diteliti langsung di

lapangan.11 Observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan dengan sistematika fenomena-fenomena yang

diselidiki.12

10

Sukandarrmidi, Metodologi Penlitian; petunjuk praktis untuk peneliti pemula, cet ke 4,

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press: 2012), h. 88.

11

Agus Sujanto, Psikologi Umum, Cet. Ke-2, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2000), h.21.

12

(24)

14

Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan pengamatan

langsung mengenai kegiatan pemasaran serta faktor lingkungan

perusahaan baik Internal maupun eksternal pada Koperasi

Indonesia Berjamaah.

c) Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan

dengan jalan pengumpulan dokumen-dokumen atau arsip

perusahaan yang ada kaitanya dengan masalah yang akan

dibahas. Teknik dokumentasi data pada penelitian ini adalah

dengan cara mengutip langsung data yang diperoleh dari

Koperasi Indonesia Berjamaah.

d) Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakakaan merupakan penelitian yang

dilakukan dengan cara mengunpulkan buku-buku, majalah, surat

kabar dan berbagai literatur yang berkaitan dengan materi yang

dibahas dalam skripsi ini.

4. Metode Analisis Data

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik yaitu suatu metode penelitian dengan mengumpulkan data-data yang tertuju pada masa

sekarang, disusun, dijelaskan, dianalisis dan di interpretasikan

kemudian disimpulkan.13 Dalam penelitian ini teknis analisis yang

digunakan untuk mengetahui potret Koperasi Indonesia Berjamaah

13

(25)

dan kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman dengan

menggunakan matrik SWOT, sehingga bisa diketahui

langkah-langkah untuk menetapkan strategi pemasaran dengan

memanfaatkan kekuatan dan peluang guna mengatasi kelemahan

dan ancaman yang terjadi.

Menurut Miles dan Huberman yang dikutip oleh Prof Dr.

Sugiyono, dalam penelitian kualitatif terdapat tahap penganalisisan

data, diantaranya14:

Gambar 3.1

Tahap Penelitian Kualitatif

14

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 1994), h, 33

Catatan Lapangan

Reduksi Data

Display Data

(26)

16

Sumber : Sugiyono dalam Metode Penelitian

1. Reduksi data (Identifikasi) Faktor Eksternal dan internal

Identifikasi ini diperlukan untuk mengetahui strategi pemasaran

yang diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah dan faktor yang

berpengaruh terhadap kemajuan atau perkembangan baik dari dalam

maupun luar lingkungan perusahaan.

a) Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi

perkembangan koperasi dan eksternal koperasi yang meliputi

faktor peluang dan ancaman.

b) Faktor Internal

Faktor internal meruapakn faktor yang dimiliki oleh Koperasi

Indonesia Berjamaah yang meliputi faktor kekuatan dan

kelemahan yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan

koperasi.

2. Display Data

Pada tahap Display data peneliti menggunakan analisis dengan

matriks SWOT. Setelah mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan

oleh Koperasi Indonesia Berjamaah serta keunggulan, kelemahan dan

Analisis dengan matrik SWOT akan didapatkan gambaran secara jelas

bagaimna peluang dan ancaman sebagai faktor eksternal dapat

(27)

dimiliki oleh perusahan dalam penelitian ini adalah Koperasi Indonesia

Berjamaah.15

Ada delapan langkah yang terlibat dalam pembuatan matrik

SWOT, yaitu16 :

a) Tuliskan peluang eksternal kunci perusahaan.

b) Tuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan.

c) Tuliskan kekuatan internal kunci perushaan

d) Tuliskan kelemahan internal kunci perusahaan

e) Cocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal,

dan catat hasil strategi SO daam sel yang telah

ditentukam

f) Cocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal,

dan catat hasul strategi WO dalam sel yang telah

ditentukan.

g) Cocokan kekuatan internal dengan ancama eksterna dan

catat hasil strategi ST dalam sel yang telah ditentukan.

h) Cocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal

dan catat hasil strategi WT dalam sel yang telah

ditentukan.

15

Freddy Rangkuti, SWOT Balanced Scorecard, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,2000),h, 31.

16

(28)

18

Tabel 3.1

Matriks SWOT

SW

OT

STRENGHTS (S) WEAKNESS (W)

tentukan faktor kekuatan

internal

tentukan faktor

kelemahan internal

OPPORTUNITES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO

Tentukan faktor peluang

eksternal

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemhan untuk

memanfatakan peluang

THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT

Tentukan faktor ancaman

eksternal

Ciptakan startegi yang

menggunakan kekuatan

untuk mengatasi

ancaman

Ciptakan strategi yang

meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman.

Sumber : David R, Freddy dalam Management Strategic.

1) Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan,

yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk membuat dan

(29)

2) Strategi ST

Strategi ini didasarkkan pada kegiatan perusahaan yang

bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada

serta menghindari ancaman

3) Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang

yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4) Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegaiatn perusahaan yang

bersifat defensif dan berusaha meminialkan kelemahan yang ada

serta menghindari ancaman.

3. Intrepretasi hasil analisis SWOT untuk pengembangan

a) Jika faktor kekuatan dan peluang lebih dominan atau lebih besar

dari kelemahan dan ancaman maka perbaikan melakukan ekspansi

atau koperasi sudah berani bersaing dengan pesaing-pesaing yang

sudah ada.

b) Jika faktor kekuatan dan peluang lebih kecil bila dibandingkan

dengan faktor kelemahan dan ancaman maka koperasi harus

melakukan konsolidasi kedalam untuk memperkuat dirinya sebelum

(30)

20

F. Kerangka Pemikiran

Koperasi Indonesia Berjamaah merupakan salah satu lembaga

keuangan yang baru berdiri selama tiga tahun, mengingat persaingan yang

semakin ketat dan Koperasi Indonesia Berjamah baru memasarkan

produknya hanya dengan promosi periklanan melalui brosur dan personal selling, maka alangkah baiknya perlu untuk dilakukan langkah-langkah perumusan startegi pemasaran yang tepat, guna mengembangkan usaha

yang selama ini telah dijalankan. Melalui alternatif startegi pemasaran yang

tepat diharapkan Koperasi Indonesia Berjamaah dapat bersaing dengan para

pesainganya untuk meningkatan jumlah anggota. Untuk itu koperasi perlu

melakukan evaluasi kondisi keuntungan dan kelemahan internal perusahaan

serta mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin terjadi dari

lingkungan ekstenal perusahaan.

Analisis lingkungan internal berguna untuk mengetahui kekuatan

dan kelemahan, sedangkan analisis lingkungan ekstenal berguna untuk

mengetahui peluang dan ancaman dalam memasarkan

produknya.Kemudian menggunakan matrik SWOT untuk menetapkan

beberapa alternatif startegi yang akan dilakukan perusahaan agar kegiatan

(31)
[image:31.595.106.505.129.599.2]

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan uraian singkat secara garis besar

mengenai hal-hal pokok yang dibahas guna mempermudah dalam

memahami dan melihat hubungan antara satu bab dengan bab yang

lainnya.Untuk lebih mudah memahami pembahasan pada penelitian skripsi

ini, maka klasifikasi permasalahan dibagi kedalam enam bab, yang

sistematika penulisannya sesuai CeQDA (Center for Quality Development

and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007, dimana pada Koperasi Indonesia

Berjamaah

Strategi Pemasaran Perusahaan Saat ini

Analisis Lingkungan Internal

Analisis Ligkungan Eksternal

Analisis SWOT

(32)

22

masing-masing bab terdiri dari sub bab dengan sistematika penulisan

sebagai berikut Adapun uraian dalam tiap bab adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini merupakan bab pendahuluan yang

meliputi:Latar Belakang, Pembatasan dan Perumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka,

metode penelitian, Kerangka Pemikiran dan Sitematika

Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan Pemasaran, Strategi Pemasaran,

Analisis Lingkungan Perusahaan dan Analisis SWOT,

penerapan analisis SWOT dalam pemasaran dan Koperasi

Syariah

BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI INDONESIA BERJAMAAH

Dalam bab ini terdiri dari deskripsi data dan analisis data

yang diteliti penulis tentang gambaran umum koperasi

indonesia berjamaah, yang menguraikan tentang sejarah

singkat pendirian koperasi indonesia berjamaah, visi dan

misi, struktur organisasi dan kegiatan usaha Koperasi

Indoensia Berjamaah.

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisis yang

[image:32.595.100.507.127.628.2]
(33)

strategi yang diterapkan oleh Koperasi Indonesia Berjamaah,

Pengembangan Strategi Pemasaran Koperasi Indonesia

Berjamaah berdasarkan Analisis SWOT, identifikasi

faktor-faktor internal dan eksternal Koperasi Indonesia Berjamaah

dan Interpretasi analisis SWOT untuk pengembangan.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan

yang merupakan jawaban-jawaban dari permasalahan

penelitian yang dikemukakan sebelumnya serta berisi

saran-saran yang sifatnya membangun sebagai solusi dari

permasalahan yang telah dikemukakan.

(34)

25

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Strategi Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Kegiatan pemasaran selalu ada dalam setiap usaha, baik usaha

yang berorientasi profit maupun usaha-usaha sosial. Koperasi Sebagai

lembaga keuangan yang kegaiatannya tidak hanya menyalurkan namun

juga menghimpun dana dari masyarakat pun membutuhkan pemasaran.

Melihat pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi

kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk atau jasa.

Pada masa yang lalu terlampau banyak perusahaan yang

memandang tugasnya semata-mata hanya menjual apa yang mereka

hasilkan. Bila minat pembeli mulai tampak menguat, pengusaha itu

mengerahkan para penjualnya untuk lebih giat melakukan penjualan.

Mereka akan memberikan hadiah atau potongan harga kepada para

pembeli yang membeli barang pada hari itu juga. Pendeketan pada

pasar yang “lesu” tersebut disebut pendekatan penjualan. Pendekatan

ini seringkali berhasil untuk jangka pendek saja, paling tidak dalam

mengurangi persediaan, jika tidak dalam peningkatan laba. Tetapi

pendekatan penjualan ini tidak memberikan jawaban jangka panjang

terhadap minat pembeli yang selalu berubah-ubah terhadap

produk-produk sebuah perusahaan yang sedang beredar. Jika perusahaan

(35)

perubahan kebutuhan dan keinginan baru, mereka tidak akan

mengalami kesukaran untuk mengenali peluang-peluangnya.1

Bagi dunia perbankan yang merupakan badan usaha yang

berorintasi profit, kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu

kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan untuk

dijalankan.2

Philip Kotler mendefinisikan pengertian pemasaran adalah :

“Suatu proses sosial dan manajerial dengan nama

individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan dan nilai

dengan pihak lain”.3

Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa pemasaran

merupakan suatu proses sosial yang dilakukan baik individu maupun

kelompok dengan menciptakan dan mengalirkan barang dan jasa dari

produsen sampai ke konsumen.

Bagi dunia perbankan konsep yang paling tepat untuk

diaplikasikan adalah konsep pemasaran4. Konsep pemasaran

menyatakan bahwa pencapaian tujuan-tujuan organisasional bergantung

pada penetapan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan

1

Danang Sunyoto, Dasar-dasar Manjemen Pemasaran, (Jakarta: PT. BUKU SERU, 2012) h. 152.

2

Kasmir, Pemasaran Bank, cet ke-2, (Jakarta: Prenada Media, 2005) , h.63.

3

Ibid.,h.60.

4

(36)

27

penyampaian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan lebih

efisien ketimbang yang dilakukan para pesaing. Secara mengejutkan

konsep ini merupakan falsasfah bisnis relative mutakhir. Konsep

pemasaran adalah melakukan segalanya dengan sekuat tenaga dan

menjadikan uang pelanggan penuh dengan nilai, mut dan kepuasan.5

Konsep penjualan mengambil sudut-pandang dari dalam ke luar

(inside-out perspective). Konsep ini dimulai dengan perusahaan yang memusatkan perhatian pada produk perusahaan yang ada, dan

melakukan penjualan serta promosi besar-besaran untuk mencapai

penjualan yang menguntungkan. Sebaliknya, konsep sudut pandang dari

luar ke dalam (outside-in perspective). Konsep ini berawal dari pasar yang didefinisikan dengan tepat, memusatkan perhatian pada kebutuhan

pelanggan, mengkoordinasikann seluruh kegiatan pemasaran yang

mempengaruhi pelanggan, dan menghasilkan laba menciptakan

kepuasan pelanggan.6

5

Philip Kotler and Gary Amstrong, Prinsi-prinsip Pemasaran, Penerjemah Bob Sabran (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 13.

6

(37)
[image:37.595.105.512.149.589.2]

Gambar 2.1

Perbedaan pemasaran dengan penjualan

Sumber : Philip Kotler dan Garry Amstrong dalam prinsip-prinsip

Pemasaran

Hasil produksi barang ataupun jasa tidak langsung dimasukan

ke dalam pasar pesaingan, namun dibutuhkan proses yang dimulai dari

perencanaan sampai akhir produk siap untuk dipasarkan. Sehingga bisa

dikatakan bahwa pemasaran merupakan suatu rangakaian sistem yang

saling berhubungan. Kadang juga pemasaran membutuhkan tindakan

riset untuk mengetahui sejauh mana dan kebutuhan apa saja yang

diperlukan konsumen.

Perusahaan Produk penjualan laba melalui volume

Yang ada dan promosi penjualan

Titik Awal fokus sarana akhir

akhir

Pasar kebutuhan Pemasaran laba melalui

Pelanggan Terpadu Kepuasan

Konsep Penjualan

(38)

29

2. Pengertian Strategi

Strategi merupakan rencana jangka panjang, diikuti dengan

tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, yang

umumnya adalah “kemenangan”. Secara umum, strategi dapat diartikan

sebagai proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada

tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan cara/upaya

bagaimana agar tujuan dapat dicapai.7

Pengertian strategi menurut ahli8 :

a. Stephanie K. Marrus mengatakan bahwa “strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak

yang berfokus pada tujuanjangka panjang organisasi, disertai

penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan

tersebut dapat dicapai.”

b. Hamel dan Prahalad mengatakan “strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang

apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan

demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat

terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya

kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola

konsumen memerlukan kompetensi ini (core competencies).

7

Sedarmayanti, Manajemen Strategi, (Bandung : PT Refika Aditama, 2014),h. 25.

8

(39)

Perusahaan perlu mencari kompetensi inti didalam bisnis yang

dilakukan.”

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa startegi

merupakan proses tindakan penentuan rencana yang senantiasa

meningkat, yang dilakukan berdasarkan sudut pandang apa yang

diharapkan dan berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi dan

upaya untuk agar tujuan tersebut dapat tercapai sehingga perusahan

perlu mencari kompetensi inti dalam bisnis yang dilakukan.

3. Strategi Pemasaran

Dalam kegiatan pemasaran sangat diperlukan pemikiran strategi

untuk mempercepat produk sampai ketangan konsumen, karna itu

sebelum mengeluarkan produk, dibutuhkan pertimbangan pemikiran

yang matang dan terperinci. Sehingga dengan adanya strategi bisa

diputuskan langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan sekarang,

besok atau yang akan datang. Langkah-langkah itulah yang dinamakan

manajemen strategi.

Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu

untuk memformulasikan, mengimplementasi dan mengevaluasi

keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai

(40)

31

mengekslpoitasi dan menciptakan peluang baru yang berbeda untuk

masa mendatang.9

4. Perumusan Strategi Pemasaran

a. Strategi Pasar yang dituju

Produsen pada dasarnya melakukan penciptaan nilai

sekaligus penyerahan nilai. Phillip Kotler menggabungkan proses

penciptaan dan penyampaian nilai kepada konsumen dalam bentuk

yang disebut STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning).10 1) Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar menurut para ahli :

a) Menurut Wendel R. Smith segmentasi pasar adalah

pembagian dari pasar secara keseluruhan dalam

kelompok-kelompok sesuai dengan kebutuhan dan

ciri-ciri konsumen.

b) Menurut Rhenald Kasali segmentasi pasar adalah suatu

konsep yang sangat penting dalam kehiduoan ini. Bukan

hanya untuk kepentingan bisnis, tapi juga untuk kegiatan

kemasyarakatan atau kegiatan nirlaba lainya.11

9

David, Fred R. Manajemen Strategi Konsep, Edisi 10, Penerjemah Ichsan Setyo Budi,(Jakarta: Salemba Empat, 1997), h. 5.

10

Rhenald Kasali, Membidik Pasar Indonesia; Segmentasi Targeting Positioning, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama 1998), h. 23

11

(41)

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat peneliti

simpulkan bahwa segmetasi pasar adalah suatu konsep yang

penting dalam kehidupan ini yaitu dengan membagi pasar

secara berkelompok sesuai dengan ciri dan kebutuhan

konsumen

2) Targeting

Merupakan pemilihan besar atau luasnya segmen

sesuai dengan kemampuan suatu perusahaan untuk

memasuki segmen tersebut. Sebagian besar perusahaan

memasuki sebuah pasar harus baru dengan melayani satu

segmen tunggal, dan jika terbukti maka mereka menambah

segmen dan kemudian memperluas secara vertikal atau

secara horizontal.

3) Positioning

Yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk

produk atau suatu pasar. Produk atau jasa ditempatkan pada

posisi yang diinginkan konsumen sehingga dapat menarik

minat konsumen untuk membeli produk dan jasa yang

ditawarkan oleh perusahaan.

b. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Pemasaran bertujuan untuk memaksimalkan kepuasaan

(42)

33

kelangsungan hidup perusahaan sehinga semua kegiatan

perusahaan, baik produksi, teknik, keuangan maupun pemasaran

(termasuk variabel-variabel 4P dari marketing mix) harus diperhatikan.

Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan

pengembangan hubungan dengan konsumen dengan cara

mengamati secara cermat kebutuhan dan keinginan konsumen yang

dilanjutkan dengan mengembangkan suatu produk (product) yang memuaskan kebutuhan konsumen dan menawarkan produk tersebut

dengan harga (price) tertentu serta mendistribusikannya agar tersedia ditempat-tempat (place) yang menjadi pasar bagi produk bersangkutan. Untuk itu perlu dilaksanakan suatu program promosi

(promotion) atau komunikasi guna menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen kepada produk bersangkutan. Proses ini

disebut marketing mix atau bauran pemasaran.12 Oleh karna itu setiap element Marketing Mix membutuhkan strategi tersendiri, namun tetap akan terkait dengan element lainya.13

Phillip Kotler dan Garry Amstrong mendefinisikan bauran pemasaran sebagai seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan dipadukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran.

12

Morissan, M.A, Peiklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, edisi 1, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2010) h. 6.

13

(43)
[image:43.595.103.555.114.602.2]

Gambar 2.2

Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Sumber : Philip Kotler dan Gary Amstrong dalam prinsip-prinsip

pemasaran

1) Strategi Produk

berdasakan definisi dari Philip Kotler produk yaitu

segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk

dapat diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga

dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Karena merupakan

(44)

35

suatu penawaran maka produk juga sering disebut sebagai

tawaran pasar.14

2) Strategi Harga

Harga merupakan sejumlah nilai yang dipertukarkan

untuk memproses suatu produk. Pengertian harga menurut

William J. Stantion adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah

berupa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa

kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.

Philip Kotler menyatakan bahwa harga adalah satu-satunya

unsur dalam bauran pemasaran yan menghasilkan pendapatan

penjualan.15

Dengan menetapkan harga tertentu maka akan

terbentuklah citra atau “image” tertentu dari konsumen kepada

perusahaan. Penetapan harga yang tinggi akan membentuk

image bahwa barang tersebut adalah barang yang bagus dengan

kualitas tinggi serta merupakan barang yang biasa dipergunakan

oleh masyrakat kalangan atas. Sebaliknya dengan menetapkan

harga jual yang rendah akan tercipta image dan produk tersebut

akan dikenal sebagai barang yang murah. Strategi ini dikenal

dengan strategi barang murah. Dalam penentuan strategi harga

14

Kasmir, Manajemen Perbankan, edisi 1 cet 4 (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), h. 186

15

(45)

harus diperhatikan tujuan dari penentuan harga itu sendiri, yaitu:

(1) bertahan (2) memaksimalkan laba (3) memaksimalkan

penjualan (4) gengsi atau prestis, (5) pengembalian atau

investasi.16

3) Strategi Tempat atau distribusi

Distribusi merupakan kegiatan penyaampaian produk

sampai ketangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang

tepat. Oleh karena itu, kebijakan distribusi meruapakan salah

satu kebijakan pemasaran terpadu yang mencakup penentuan

saluran pemasaran (marketing channeles) dan distribusi fisik (physical distribution). Kedua faktor ini mempunyai hubungan yang sangat erat dalam keberhasilan penyaluran dan sekaligus

keberhasilan pemasaran produk perusahaan efektifitas

penggunaan saluran distribusi diperlukan untuk menjamin

tersedianya produk di setaip mata rantai saluran tersebut.17

Tempat menunjukan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh

produsen untuk menjadikan sutau produk yang dihasilkan dapat

diperoleh dan tersedia bagi konsumen pada waktu dan tempat

yang tepat dimanapun konsumen berada.

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan

penentuan lokasi cabang suatu bank adalah dengan

16

Lipoyadi dan Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta, Salemba), h. 105

1717

(46)

37

peritmbangan sebagai berikut: (1) dekat dengan kawasan

industri atau pabrik (2) dekat dengan lokasi perkantoran (3)

dekat dengan lokasi pasar (4) dekat dengan perumahan atau

masyarakat (5) mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada

disuatu lokasi.18

4) Stretegi Promosi

Promosi merupakan usaha peningkatan penjualan perusahaan menjalankan berbagai hal seperti memperbaiki dan memperluas penyaluran produknya serta meningkatkan pelayanan pada konsumen. Dalam praktiknya paling tidak ada empat macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap bank dalam mempromosikan baik produk maupun jasanya, adapun keempat ini disebut dengan Promotion Mix, yaitu:

a) Periklanan (advertising)

Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna menginformasikan, segala sesuatu produk yang dihasilkan oleh bank. Informasi yang diberikan adalah manfaat produk, harga produk serta keuntungan-keuntungan produk dibandingkan pesaing.19

b) Promosi Penjualan (sales promotion)

Promosi penjualan merupakan salah satu cara yang bertujuan untuk menarik nasabah agar membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan dan untuk meningkatkan penjualan atau untuk meningkatkan

18

Kasmir, Manajemen Perbankan, edisi 1 cet 4(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), h. 208

19

(47)

jumlah nasabah. Promosi penjualan dapat dilakukan melalui pemberian diskon, kontes, kupon, atau sampel produk.20

c) Publisitas (publicity)

Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.

d) Penjualan pribadi (personal selling)

Menurut Basu Swasta, Personal selling yaitu terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka antara pemebeli dan penjual. Dalam hal ini penjual dituntut mahir dalam berkomunikasi sehingga dapat mempengaruhi calon pembeli.

5. Tujuan Pemasaran

Setiap badan usaha atau perusahaan, baik yang mencari laba

maupun nirlaba, pasti mempunyai tujuan tertentu. Tujuan tersebut bisa

bersifat jangka pendek dan juga tujuan jangka panjang. Adapun tujuan

umum dari pemasaran sendiri adalah sebagai berikut21 :

a) Memaksimumkan konsumsi dengan kata lain memudahkan

dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah

20

Kasmir, Pemasaran Bank, cet ke-2, (Jakarta: Prenada Media, 2005), h.66.

21

(48)

39

untuk membeli produk yang ditawarkan oleh bank secara

berulang-ulang.

b) Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai

pelayanan yang diinginkan nasabah, nasabah yang puas akan

menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena

kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lain melalui

ceritanya.

c) Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank

menyediakan berbagai jenis produk bank sehingga nasabah

memiliki beragam pilihan pula.

d) Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai

kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang

efisien.

B. Analisis SWOT

1. Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara

sistematika untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis yang

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang (oppurtunity) . namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (Threats).

Analisis SWOT merupakan analisis yang terdiri dari empat

(49)

Oppurtunity (peluang), dan Threats (ancaman). Berikut ini analisis SWOT yang digunakan dalam perbankan22 :

1) Strenght (kekuatan)

Kekuatan yang dimaksud adalah suatu keunggulan dalam

sumber daya. Keterampilan dan kemampuan lainya yang relatif

terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau

hendak dilayani oleh perusahaan. Misalnya dalam hal teknologi

ynag dimiliki.

2) Weakness (kelemahan)

Kelemahan yang dimaksud juga berupa sumber daya,

keterampilan dan kemampuan yang secara serius menghalangi

kinerja efektif suatu perusahan.

3) Oppurtunity (peluang)

Peluang merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam

lingkungan perusahaan.

4) Threats (ancaman)

Ancaman adalah situasi utama yang tidak menguntungkan

dalam lingkungan perusahaan.

Matriks SWOT merupakan sebuah alat pencocokan yang

penting yang dapat membantu para manajer mengembangkan empat

jenis strategi yaitu strategi SO (kekuatan-peluang), Strategi WO

22

(50)

41

(Kelemhan-peluang), Strategi ST (kekuatan-ancaman) dan WT

(Kelemahan-ancaman).

Terdapat dua cara yang lazim dalam penyusunan analisis SWOT

yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif ala Matriks SWOT yang

dikembangkan Kearns dan analisis SWOT secara kuntitatif yang

dikembangkan oleh Pearce dan Robinson.23

Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif

melalui perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce and Robinson (1998) agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya

[image:50.595.100.503.305.626.2]

Berikut ini merupakan contoh tabel perhitungan SWOT dan matriks kuadran SWOT:

Tabel 3.1

Contoh Tabel Perhitungan Analisis SWOT

23

(51)

Gambar 2.3

Matriks Kuadran SWOT

Dari Gambar diatas dapat diketahui bagaimana Matriks

kuadran SWOT yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

[image:51.595.104.499.96.633.2]
(52)

43

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan

berpeluang, Rekomendasi strategi yang diberikan adalah

Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,

memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara

maksimal.

b) Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun

menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang

diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan

berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami

kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi

sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk

segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

c) Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun

sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah

Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan

sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus

memperbaiki kinerja organisasi.

(53)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan

menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang

diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya

organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan,

mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok.

Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi

diri.

2. Analisis Lingkungan Perusahaan

Menurut kotler yang dikutip oleh Angipora, lingkungan

pemasaran perusahaan terdiri dari pelaku-pelaku dan kekuatan yang

mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan

mempertahankan transaksi dan hubungan yang mengutungkan dengan

pelanggan sasaranya. Berdasarkan definisi tersebut kegiatan perusahaan

akan dipengaruhi pihak secara langsung atau tidak langsung yang

berasal dari dalam maupun luar perusahaan.24

Analisis lingkungan perusahaan terbagi menjadi dua yaitu

analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal.

a) Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal ini diperlukan untuk megetahui

kekuatan dan kelemahan bersaing. Adapun faktor strategis internal

24

(54)

45

yang dapat dianalisis dan mempengaruhi kekuatan dan kelemahan

internal antara lain25

1) Manajemen

Fungsi manajemen terdiri dari lima aktivitas dasar

perencanaan, pengorganisasian, pemberian motivasi,

pengolahan staf dan pengendalian.

2) Pemasaran

Ada tujuh fungsi dasar dalam pemasaran yaitu analisis

konsmen, penjualan produk/jasa, perencanaan

produk/jasa,penetapan harga, distribusi, riset pemasaran dan

analisis peluang.

3) Keuangan/ Akutansi

Fungsi keuangan terdiri dari tiga keputusan yaitu keputusan

investasi, keputusan dividen dan keptusan pembiayaan.

4) Produksi/operasi

Fungsi produksi.operasi suatu bisnis mencakup semua

aktivitas uang mengubah input menjadi barang/jasa.

5) Penelitian dan pengembangan

Penelitian dan pengembangan adalah area operasi internal

yangharus dicermati kekuatan dan kelemahanya. Banyak

perusahaan dewasa ini bergantung pada aktivitas litbang

25

(55)

yang berhasil untuk bertahan. Perusahaan yang menjalankan

strategi pengembangan produk perlu memiliki orientasi

litbang yang kuat.

6) Operasi sistem informasi manajemen Perusahaan

Informasi menghubungan semua fungsi bisnis dan

menyediakan landasan bagi semua keputusan manajerial.

Tujuan informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja

sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas keputusan

manajerial.

b) Analisis Lingkungan Eksternal

Tujuan analisis eksternal adalah untuk mengembangkan

daftar yang terbatas tentang peluang yang dapat memberi manfaat

dan ancaman yang harus dihindari. Kekuatan eksternal dapat dibagi

menjadi lima kategori, yaitu :

1) Kekuatan ekonomi

2) Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi dan Lingkungan

3) kekuatan Politik, pemerintahan dan hukum

4) kekuatan teknologi dan

5) kekuatan kompetitif.26

26

(56)

47

[image:56.595.102.502.221.576.2]

BAB III

GAMBARAN UMUM KOPERASI INDONESIA BERJAMAAH

A. Latar Belakang Pendirian

Koperasi Indonesia Berjamaah berawal dari pendapat Ustadz Yusuf

Mansur yang dituangkan lewat salah satu buku karangannya yeng berjudul

“Wisata Hati” dan keprihatinan Ustadz lewat ajakan sedekahnya serta

menyoroti cengkraman asing di Indonesia.

Beberapa pemikiran Ustadz Yusuf Mansur untuk menjaring dana

masyrakat lewat program Patungan Usaha dan Patungan Aset dengan

tujuan agar digunakan untuk membeli aset Indonesia yang dikuasai

kapitalis. Melihat banyak sumber daya alam Indonesia dan peluang-peluang

bisnis Indonesia yang dikuasai oleh asing bahkan tidak dapat dinikmati

oleh Masyarakat Indonesia. bila umat islam bersatu dengan patungan uang

maka perusahaan vital seperti telokomunikasi, perbankan, asuransi dan

maskapai penerbangan bisa dikuasai kembali.

Pada tahun 2013 Ustadz Mulai mengajak masyarakat untuk

patungan bersama sebesar 1 juta rupiah kemudian dalam waktu dua minggu

terkumpul sebanyak 800 juta rupiah. Akhirnya Ustadz Yusuf Mansur

memutuskan hasil patungan tersebut dijalankan untuk bisnis hotel.

Kemudian mengakuisisi sebuah hotel dan apartemen dua menara dekat

(57)

miliar, sehingga beliau menaikan patungan sebesar 12 juta setiap

pesertanya.

Beliau menyampaikan keunggulan dan keistimewaan dari keikut

sertaan peserta dalam bisnis patungan usaha ini, yaitu hotel diperkirakan

dapat memberikan keuntungan hingga 8% per tahun. Jika ada keuntungan

lebih maka dana lebih terebut akan disalurkan kepesantren-pesantren

diseluruh Indonesia.

Namun setiap pengumpulan dana masyarakat harus mempunyai izin

legal. Sedangkan bisnis yang dijalankan oleh Ustadz masih ilegal karena

masih mengatasnamakan Yusuf Mansur sebagai pribadi dan belum

berbadan hukum. Bisnis ini sempat menjadi sorotan dari Otoritas Jasa

Keuangan (OJK). Sehingga pendaftaran bisnis patungan usaha sempat

ditutup sementara karena selama melakukan proses legal terhadap bisnis

patungan usaha.

Pada tahun 2013 bisnis yang dijalankan oleh Ustadz Yusuf Mansur

ini resmi di ubah menjadi Koperasi. Awalnya Koperasi ini bernama

Koperasi Merah Putih namun seiring dengan perkembangannya koperasi

Ini berganti nama menjadi Koperasi Indonesia Berjamaah hal ini dilakukan

karena koperasi adalah milik anggota yang tidak berhubungan dengan

kepentingan diluar kepentingan anggota.

Hingga saat ini Koperasi Indonesia Berjamaah telah menghadirkan

produk baru yang dapat membantu masyarakat. Mengingat bahwa Koperasi

(58)

49

pada Simpan –Pinjam yang menghadirkan produk Simpanan Umroh

(SIMPROH) dan Simpanan Pelajar (SIMPEL).

B. Visi, Misi dan Tujuan Koperasi Indonesia Berjamaah

1. Visi

Menjadi Koperasi yang diakui dan berkelas dunia yang

gerakanya dapat membawa dampak perubahan ekonomi bangsa secara

signifikasi dimana anggotanya sejumlah seluruh penduduk Indonesia.

2. Misi

a) Menjadi Koperasi yang sehat dan profesionall dengan

melaksanakan manajemen yang transparan, akuntabel dengan penuh

tanggung jawab terhadap seluruh stakeholder.

b) Memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk

mewujudkan dan mengembangkan usaha secara berjamaah dengan

membuka kesempatan berinvestasi didalam perusahaan besar yang

strategis.

c) Mendampingi dan memfasilitasi potensi ekonomi dimasyarakat

melalaui SDM koperasi yang kompeten dan sistem koperasi yang

tertib.

d) Memberikan layanan berbasis teknologi yang aman dan mudah

diakses untuk kepentingan stakeholder.

3. Tujuan Pendirian

a) Berpartisipasi membangun dan mensejahterakan Bangsa dan

(59)

b) Memberikan kesempatan peningkatam ekonomi untuk masyarakat

pada umumnya.

c) Menyadarkan masyarakat pentingnya dan manfaatnya gerakan

koperasi.

d) Memiliki sebagian saham dalam setiap aset strategis negara dan

(60)

51

C. Struktur Organisasi

Rapat Anggota Tahunan Penasehat Pengawas Syariah Pengawas Bisnis Pengawas ops dan keuangan Ketua Koperasi Wakil ketua Direktur Ops dan HRD

Divisi Ops dan HRD

Internal Audit

Bendahara Sekretaris

Direktur Marketing dan

Development Direktur

keuangan dan IT

Divisi IT

Divisi OPS dan Keuangan

Divisi Marketing dan Development

Manajer Bisnis (Serba Usaha) Ka. Unit Bisnis jasa Ka. Unit Patungan Usaha dan Asset Manajer Unit Simpan Pinjam

BMT Darul Qur’an

(61)

Sesuai dengan SK mentri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

bahwa struktur organisasi dari Koperasi Indonesia Berjamaah adalah :

1. Penasehat

Ustadz Yusuf Mansur

2. Badan Pengawas Syariah

a) KH. A. Kosasih

b) Ust. M.A. Sani

c) Ust. A. Jamil

3. Badan Pengawas Bisnis

Ust. Tarmizi

4. Pengawas OPS dan Keuangan

Vacant

5. Pengurus

a) Ketua Koperasi: Unang Abdul Fatah

b) Wakil Ketua: Dadi Farid

c) Sekretaris: Muhammad Zuzail

(62)

53

D. Izin dan Legalitas

1) Akte Koperasi Merah Putih No: 06 Tanggal 05 Agustus 2013.

Notaris: Ny. Ima Rangganis Sudiana, SH

2) SK Mentri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

No: 1121/ BH/M/KUMKM.2/IX/2013

3) Akte Perubahan Koperasi Jasa Indonesia Berjamaah No. 01. Tanggal 11

Juni 2015.

Notaris: Elvi Rustam, SH., M. Kn.

E. Kegiatan Usaha Koperasi Indonesia Berjamaah

1. Produk Koperasi Indonesia Berjamaah

Sebagai lembaga keuangan yang berbadan hukum menjadi

koperasi dan simpna-pinjam maka koperasi Indonesia Berjamaah

melahirkan beberapa produk yang akan mewujudkan tujuan pendirian

serta visi dan misi dari Koperasi Indonesia Berjamaah, diantaranya:

a) Produk Jasa

1) Patungan Usaha

Produk ini merupakan produk yang pertama kali muncul di

Koperasi Indonesia Berjamaah. Patungan usaha merupakan bisnis

yang bergerak pada bisnis Hotel. Hotel tersebut terletak didekat

bandara Soekarno-Hatta yang pelayanannya di utamakan untuk para

jamaah haji dan umroh. Patungan usaha menggunakan akad

Syirkah yang merupakan akad dengan prinsip bagi hasil. Bagi hasil

(63)

didapat dari keuntungan hotel sebesar 8% dan jika uang tersebut

lebih maka akan di salurkan pada pesantren-pesantren diseluruh

Indonesia.

b) Produk Simpan-Pinjam

Simpanan Umroh (SIMPROH)1

SIMPROH merupakan produk simpan pinjam pada Koperasi

Indonesia Berjamah. Dengan akad wadiah maka simproh ini

merupakan titipan uang para nasabah untuk pembiayaan ibadah

umroh.

Keuntungan :

a. Dikelola secara syar’i dengan menggunakan akad

wadiah

b. Simpanan Umroh untuk biaya pemberangkatann umroh

para nasabah.

c. Saat mendaftar sudah dapat menentukan jadwal

keberangkatan umrohnya.

d. Jaminan seluruh simpanan kembali.

e. 1 hari sebelum keberankatan anda dapat merasakan

menginap di hotel Siti dan mendapatkan fasilitas

tambahan lain untuk memudahkan nasabah saat

beribadah.

1

(64)

55

f. Simpanan Umroh dapat diberikan kepada pihak ketiga

sebgaia hadiah (atas permohonana dari penabung dan

telah disetujui oleh pengurus)

g. Dengan mengikuti SIMPROH nasabah juga telah

bersedaj dan berpartisispasi untuk program penghafal Al

Quran.

Simpanan Pelajar (SIMPEL)2

SIMPEL merupakan produk Koperasi Indonesia

Berjamaah yang bergerak pada bisnis simpanan biaya umroh

pada pelajar, produk dengan akad wadiah (titipan) mempunyai

Gambar

GAMBARAN UMUM KOPERASI INDONESIA
gambaran yang diteliti yaitu kegiatan pemasaran yang dilaksanakan
 Gambar 3.1    Tahap Penelitian Kualitatif
Tabel 3.1 Matriks SWOT
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jual beli sepatu tiruan di Pasar Aceh tergolong dalam kategori merampas hak cipta, karena hak cipta merupakan hak yang harus

[r]

Azani Ishak Zarina Mohamed Siti Rafezah Mat Amin Hazelinda Mohd Maslan. Mariam Hassan Suhani Md Tah Dinda Ahmad Hairol Rosdi

Pengaruh Beberapa Ekstrak Biji Blustru (Luffa aegyptiaca Mill.) Terhadap Gambaran Spermatogenesis Mencit (Mus Musculus L.) Jantan Serta Jumlah Anaknya (F1) Selama Beberapa

Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada anak SD dan Setingkat Berdasarkan data Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Sabang jumlah murid SD/MI

(Campbel, 2000) Ada dua macam inhibitor, yang pertama adalah inhibitor yang bersifat irreversible dan yang kediua adalah inhibitor yang bersifat reversible. Untuk

Dari hasil penelitian selisih nilai yang terbaca oleh sensor terhadap multimeter rata-rata untuk tegangan sebesar 0,101 V, untuk arus 0,015A dan untuk total energi