• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAYANAN PUBLIK BIDANG PERIZINAN (Studi Mengenai Kualitas Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dalam Pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Di Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan (KPTP) Kabupaten Kotawaringin Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAYANAN PUBLIK BIDANG PERIZINAN (Studi Mengenai Kualitas Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dalam Pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Di Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan (KPTP) Kabupaten Kotawaringin Barat"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PELAYANAN PUBLIK BIDANG PERIZINAN (Studi Mengenai Kualitas

Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dalam Pengurusan

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Di Kantor Pelayanan Terpadu

Perizinan (KPTP) Kabupaten Kotawaringin Barat

Oleh: Rina Deviyanti ( 05230001 )

Goverment Science

Dibuat: 2009-04-04 , dengan 2 file(s).

Keywords: pelayanan, perizinan

ABSTRAK

Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Salah satunya dalam bidang perizinan. Berdasarkan laporan World Economic Forum (WEF) tentang kemampuan bersaing ditingkat global Tahun 2006-2007, menunjukkan bahwa Indonesia berada pada peringkat ke-50 dari 125 negara dalam hal kemudahan dalam perizinan. Hadirnya pola pelayanan terpadu Satu Pintu yang diintruksikan oleh Pemerintah Pusat melalui Permendagri No.24 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan PTSP menjadi suatu keharusan bagi daerah guna menciptakan pelayanan yang mudah, murah, cepat dan tidak diskriminatif. Maka berdasarkan dasar hukum itulah Pemerintah daerah KOBAR membentuk KPTP dengan mekanisme pelayanan Terpadu Satu Pintu. Sebelum adanya KPTP dalam hal izin usaha masyarakat harus mendatangi instansi teknis, biaya yang tidak transparan serta masalah waktu yang lama. Namun setelah hadirnya KPTP sebagai Pelayanan Terpadu Perizinan masyarakat dimudahkan karena hanya cukup melalui satu pintu saja.

Di era globalisasi seperti sekarang ini, dunia usaha semakin pesat. Tidak heran apabila sering kita jumpai berdiri usaha-usaha baik mulai dari kecil, menengah dan besar. Untuk menidirikan usaha, pelaku usaha wajib memiliki surat izin usaha perdagangan atau yang sering disebut SIUP. KPTP adalah salah satu instansi yang menyelenggarakan pelayanan publik bidang perizinan usaha perdagangan. Oleh karena itu KPTP Kabupaten KOBAR dituntut untuk memiliki kualitas pelayanan yang baik dalam penyelenggaraan pelayanan. Kualitas suatu instansi pemerintah dapat dilihat dan diukur dari standar pelayanan publiknya. Standar pelayanan publik meliputi: Prosedur pelayanan, Biaya pelayanan, Waktu pelayanan, Persyaratan, Sarana prasarana, Kompetensi petugas dan Produk pelayanan.

Jenis penelitian dilakukan secara deskriptif. Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah perorangan yang melakukan permohonan surat izin usaha perdagangan di Kabupaten KOBAR pada tahun 2007-2008.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan publik oleh KPTP dalam pengurusan SIUP dengan pola pelayanan terpadu satu pintu belum bisa dijalankan secara maksimal, karena untuk pengurusan SIUP masih melibatkan instansi teknis. Adapun kualitas pelayanan berdasarkan standar pelayanan publik adalah kurang memuaskan. Terdapat beberapa fakta lapangan dari hasil wawancara yang menjadi faktor pelayanan publik oleh KPTP

(2)

komputer yang kondisinya kurang baik. Untuk kompetensi petugas pelayanan, fasilitas penunjang dan suasana ruangan kurang baik. Selain itu juga dengan output/hasil pelayanan cukup baik. Selain itu faktor penghambat yang dihadapi KPTP dalam pengurusan SIUP meliputi faktor penghambat Intern dan Ekstern. Faktor Internnya meliputi SDM aparatur pemberi layanan yang masih sangat minim, masalah batas waktu pengurusan SIUP yang tidak sesuai, dan fasilitas operasional yang belum memadai, Adapun faktor Eksternnya yakni proses komiunikasi maupun koordinasi yang sering terhambat antara pihak KPTP dengan instansi teknis serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam membantu proses penyelenggaran perizinan.

Dari kesimpulan diatas melahirkan beberapa rekomendasi diantaranya yang Pertama, Agar pihak KPTP meningkatan sarana prasarana serta peralatan sebagai penunjang tercapainya visi dan misi Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan Kabupaten Kotawaringin Barat karena sampai saat ini keberadaan alat penunjang seperti komputer masih terbatas, mengingat untuk melayani 20 perizinan hanya ada 3 Unit komputer. Kedua agar pihak KPTP menyediakan bangunan gedung kantor yang refresentatif yang dapat menunjang dan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan pelayanan terhadap masyarakat. Ketiga, agar pihak KPTP Menambah jumlah formasi personil yang ada di KPTP sehingga untuk melayani 20 perizinan bisa dilakukan dengan maksimal, Keempat agar pihak KPTP juga mengirimkan atau mengikutsertakan Staf Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan Kabupaten Kotawaringin Barat pada Pendidikan dan pelatihan teknis. dan terakhir yang Kelima Perlunya regulasi berupa pelimpahan wewenang kepada Kantor Pelayanan Terpadu Perizinan Kabupaten Kotawaringin Barat untuk memproses, mengeluarkan,

menandatangani serta menerbitkan perizinan sehingga alur proses menjadi lebih sederhana dan waktu penyelesaian lebih singkat.

ABSTRACT

In general, every human needs service; extremely in other words, service cannot be separated from human life. One of them is licensing field. The licensing matter in Indonesia becomes important obstacle for investors in beginning their business. At least, it needs ninety seven (97) days to get business license in Indonesia. Besides, in line with World Economic Forum (WEF) report on global competing ability in 2006-2007, it showed that Indonesia placed in 50th level from 125 countries in term of licensing easiness. The reality of one-door fused service pattern instructed by government in Permendagri No 24 in year of 2006 on PTSP conduct became priority of local in order to create easy, cheap, quick and indiscriminate service. Therefore, the local KOBAR government established KPTP using One-Door Fused service mechanism. Previously, in making business license, the society had to see technical institution, pay not transparent fee, and spend along time to wait. However, KPTP as Licensing Fused Service easily help the society for it needs only one way. One of efforts conducted by the government in order to improve the public service was issue a Decision of Officer Efficiency Minister Number 63 2003 on the General Guidance of Public Service Procedure, as a basic of conducting national public service containing guidance that have to followed by governmental institution as conductor of public service to give excellent service (effective and satisfied).

(3)

Cost service, Time, Requirement, Infrastructure, Officer Competence, and Service product. The research referred to descriptive one. The research subject covered personal who asked for business license of trading in KOBAR regency in 2007-2008.

Based on the research, it concluded that quality of public service by KPTP in making SIUP using one-door fused service pattern proved to be not maximum for in making SIUP it involved

technical institution. The quality service based on public service standard proved less satisfied. There are some facts from interview as factors of public service by KPTP in KOBAR regency such as complex service procedure that hard to understand, date line in making SIUP that did not meet the rule, not transparent and expensive cost, gratification in service related to tax levied to service officer, difficult requirement, not standard of operational facility such as bad quality of computer. In line with competence of service officer, additional facility and office were less comfort. The service output seemed to be good. The obstacle factors faced by KPTP in making SIUP covered Intern and Extern ones. The intern factors referred to less qualified Human resources of officer in giving service, inconsistent time limited in making SIUP, and unsatisfied operational facility. The external factors covered delayed communication and coordination processes between KPTP and technical institution and less society understanding in helping licensing process.

Referensi

Dokumen terkait

Judul : Metode Hafalan Al Qur’an Siswa Kelas V Sekolah Dasar Islam Terpdadu Ibnu Umar Boyolali Dan Sekolah Dasar Muhammadiyah Program Khusus Boyolali Tahun 2015/2016 Pembimbing

BDE’nin akademik başarı üzerindeki etkisini incelemek amacıyla öncelikle 43 çalışma meta-analiz sürecine dâhil edilmiş, meta- analize dâhil edilen tüm

Hasil yang dicapai adalah dengan menggunakan load balancer beban permintaan dari klien merata ke semua server, dengan teknik failover maka bila load balancer

CATATAN SIDANG TILANG LALU LINTAS ASAHAN PADA TANGGAL 23 MEI 2017... KAMPUNG BARU SENTANG STNK SP.MOTOR BK 2903 VAZ 293

Layanan situs jejaring sosial Facebook dalam bentuk fitur group ini memudahkan dalam mengelompokkan sebuah kelas atau mata pelajaran tertentu. Kelompok yang sudah

Dengan rata-rata anggota keluarga sebanyak lima orang, maka kebutuhan konsumsi pangan setiap orang setiap tahun berkisar antara Rp.981.078,- sampai dengan Rp.2.432.268,- Untuk

oleh salah satu pihak yang bersengketa. Penyelesaian sengketa konsumen dengan menggunakan hukum acara baik secara perdata, pidana maupun melalui hukum administrasi

tersebut akan diambil siswa yang terindikasi memiliki disiplin belajar rendah. Penelitian dirancang dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari tahap