ANALISIS PERTUMBUHAN EKONOMI DAN SEKTOR
UNGGULAN ANTAR KABUPATEN DI PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi
Oleh : Edi Saputra Lubis
201110180311012
JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
vi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah S.W.T atas segala petunjukdan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelasaikan penulisan skripsi yang berjudul : Analisis Pertumbuhan Ekonomi dansektor Unggulan Antar Kecamatandi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk guna memenuhi syarat untukmendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi UniversitasMuhammadiyah MalangPenulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini terdapat berbagai pihakyang telah ikut membantu dengan memberikan bimbingan, pengarahan serta petunjukdan saran-saran pada penulis. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasihkepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini terutamakepada yang terhormat:
1. Dr. Nazaruddin Malik, M. Si Selaku Dekan Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Nazaruddin Malik, M. Si selaku Dosen Pembimbing I 3. Dra. Dwi Susilowati,M.M selaku Dosen Pembimbing II 4. Ida Nuraini, SE, M. Si selaku Ketua Jurusan IESP 5. Zainal Arifin, SE., M. Si selaku Sekretaris IESP
vii
9. Kedua orang tua dan Keluarga Besar yang selalu memberikan dukungan nya selama ini
10. BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
11. Dosen-Dosen yang telah memberikan ilmu dan pembelajaran selama perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Malang
12. Eva Fitria Sari dan Teman RBC yang sudah mendukung penuh dalam penulisan skripsi ini
13. Ary Wahyu Kurniawan yang sudah mendukung penuh dalam penulisan skripsi ini
14. Shofie Dwi Citra Barlian yang sudah mendukung penuh dalam penulisan skripsi ini dan semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi FakultasEkonomi dan Mahasiswanya serta masyarakat Indonesia pada umumnya.
Peneliti
ix
KARTU KENDALI KONSULTASI ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI... ix
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ...4
2. Pembangunan Ekonomi Daerah ...10
3. Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Daerah...13
4. Potensi Daerah (Sektor ungulan) ...17
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi ...20
6. Ketimpangan Ekonomi Anatar Daerah ...19
7. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ...21
BAB III. METODE PENELITIAN
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Wilayah...33
B. Kondisi Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung ...34
x
D. Shift Share ...44
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...61 B. Saran ...63
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 PDRB Kabupaten/Kota Menurut Lapangan Usaha di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung ... 4
Tabel 3.1 Matrik Klasifikasi Pertumbuhan Ekonomi Menurut Tipologi Klassen ... 27
Tabel 4.1 Jumlah Kecamatan dan Kelurahan Menurut Kabupaten di Provinsi Kapulauan Bangka Belitung ... 34
Tabel 4.2 PDRB Masing-Masing Kabupaten Terhadap Total PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ... 35
Tabel 4.3 Laju Pertumbuhan dan Pendapatan Perkapital Kabupaten Pada Masing Masing Kabupaten Tahun 2010–2015 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ... 37
Tabel 4.4 Matrik Klasifikasi Pola Pertumbuhan Ekonomi Masing-Masing Kabupaten Menurut Analisis Tipologi Klassen ... 40
Tabel 4.5 Klasifikasi Sektor dan Subsektor Berdasarkan Analisis Location Quotient Tiap–tiapKabupaten Bangka Belitung Tahun 2014-2015 ... 41
Tabel 4.6 Jumlah Sektor Unggulan Masing-Masing Kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2015 ... 42
Tabel 4.7 Komponen Pertumbuhan Nasional Kabupaten Bangka... 45
Tabel 4.8 Komponen Pertumbuhan Proposional Kabupaten Bangka ... 45
Tabel 4.9 Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Kabupaten Bangka ... 46
xii
Tabel 4.11 Komponen Pertumbuhan Propesional Kabupaten Belitung... 47
Tabel 4.12 Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Kabupaten Belitung... 48
Tabel 4.13 Komponen Pertumbuhan Nasional Kabupaten Bangka Barat ... 49
Tabel 4.14 Komponen Pertumbuhan Propesional Kabupaten Bangka Barat... 49
Tabel 4.15 KomponenPertumbuhanPangsa Wilayah Kabupaten Bangka Barat ... 50
Tabel 4.16 Komponen Pertumbuhan Nasional Kabupaten Bangka Tengah ... 50
Tabel 4.17 Komponen Pertumbuhan Propesional Kabupaten Bangka Tengah ... 51
Tabel 4.18 Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Kabupaten Bangka Tengah... 52
Tabel 4.19 Komponen Pertumbuhan Nasional Kabupaten Bangka Selatan ... 52
Tabel 4.20 Komponen Pertumbuhan Propesional Kabupaten Bangka Selatan ... 53
Tabel 4.21 Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Kabupaten Bangka Selatan ... 54
Tabel 4.22 Komponen Pertumbuhan Nasional Kabupaten Belitung Timur ... 54
Tabel 4.23 Komponen Pertumbuhan Propesional Kabupaten Belitung Timur... 55
Tabel 4.24 Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Kabupaten Belitung Timur ... 56
Tabel 4.25 Komponen Pertumbuhan Nasional KabupatenPangkal Pinang ... 56
Tabel 4.26 Komponen Pertumbuhan Propesional Kabupaten Pangkal Pinang ... 57
Tabel 4.27 Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Kabupaten Pangkal Pinang ... 58
xiii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan ekonomi dapat dianggap sebagai suatu proses pertumbuhan ekonomi atau proses peningkatan pendapatan nasional perkapita. Untuk mempertinggi pertumbuhan ekonomi perlu juga diperhatikan masalah pemerataan hasil-hasil pembangunan dengan jalan meningkatkan dan memperluas usaha-usaha untuk memperbaiki penghasilan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi sebagai hasil pembangunan harus dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat, karena dengan semakin meningkatnya kesejahteraan rakyat akan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk membangun daerahnya.
2
Salah satu upaya pemerintah untuk menyeimbangkan aktivitas ekonomi pusat dan daerah adalah dengan diberlakukannya Undang-Undang Otonomi Daerah. Sebagai konsekuensi logis dari pemberlakuan Undang-Undang Otonomi Daerah tersebut, tentunya daerah telah menerima pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dalam menggunakan dana, baik dari pemerintah pusat maupun dana dari pemerintahan daerah itu sendiri. Pemberian hak dan kewenangan kepada daerah dalam wujud tugas dan kewajiban yang harus dipikul oleh daerah dalam mencapai tujuan pembangunan. Otonomi berupa peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, pengembangan kehidupan demokrasi, keadilan dan pemerataan, pemeliharaan hubungan yang serasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta antar daerah dalam rangka menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia. Dengan kata lain pemerintah daerah dituntut untuk :
1. Mampu mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan politik dan pembangunan.
3
dapat berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, geografis daerah yang dekat dengan sarana dan prasarana serta pendukung lainnya.
Penggalian segala potensi yang ada terasa sangat penting untuk mengembangkan kemandirian ditandai dengan semakin berkurangnya ketergantungan kepada pemerintahan diatasnya, daerah lain maupun negara lain atau bahkan dihilangkan.
Salah satu indikator untuk mengetahui kondisi ekonomi suatu daerah dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang menggambarkan tingkat kegiatan perekonomian suatu daerah baik yang dilakukan masyarakat, swasta maupun pemerintah, juga merupakan gambaran seberapa jauh pengaruh masing-masing sektor ekonomi dalam pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Dengan mengetahui pengaruh masing-masing sektor tersebut maka kita bisa mengetahui sektor-sektor mana yang harus diprioritaskan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan. Dilihat dari PDRB, tiap daerah memiliki tingkat pertumbuhan yang tidak sama dimana perbedaan dari suatu daerah dengan yang lain sangat bervariasi karena masing-masing daerah mempunyai perbedaan kuantitas dan kualitas potensi ekonomi. Potensi ekonomi meliputi sektor dan subsektor yang ada dalam regional daerah (Kepulauan Bangka Belitung)
4
Semua ini tentu tak terlepas dari sejarah panjang pertambangan timah. Pada era kolonial, kandungan timah yang sangat besar telah membuat Bangka menjadi incaran bangsa asing. Belanda, Inggris, hingga para pedagang Tionghoa.
Tabel 1.1 PDRB Kabupaten/Kota Menurut Lapangan Usaha di Provinsi KepulauanBangka Belitung
2010–2015
Sumber : Diolah dari BPS beberapa terbitan
Keterangan : *Sementara
** Sangat Sementara
Dari data diatas menunjukkan bahwa tingkat PDRB menurut lapangan usaha terus meningkat tiap tahun nya.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka, dapat ditarik suatu rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pola pertumbuhan ekonomi pada masing-masing Kabupaten yang ada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung?
2. Sektor apa yang merupakan unggulan pada masing-masing Kabupatendi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung?
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah tidak melebar dan tujuan peneliti bisa tercapai maka dalam peneliti ini, peneliti hanya membahas tentang bagian pola pertumbuhan ekonomi antar Kabupaten pada Kepulauan Bangka Belitung, dengan melihat PDRB-nya. Selain itu, juga hanya membatasi pada masalah sektor–sektor apa saja yang dijadikan unggulan pada tingkat Kabupaten di Kepulauan Bangka Belitung.
D. Tujuan Penelitian
Mengacu dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:
6
2. Sektor unggulan di masing-masing Kabupatendi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
E. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat penelitian yang ingin di capai dalam penelitian ini antara lain:
1. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitungdalam menentukan kebijakan, khususnya mengenai pengembangan potensi Kabupaten di Kepulauan Bangka Belitung. 2. Sebagai bahan informasi bagi investor, dalam menentukan lokasi
investasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.