Universitas Muhammadiyah Malang Arsip Berita
www.umm.ac.id
Pascasarjana UMM Utamakan Kualitas
Tanggal: 2011-10-18
Suster dan Kepala Sekolah SMA Katolik Kepanjen, Renata
Tak hanya mahasiswa program Sarjana dan Diploma, mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pun harus mengikuti orientasi studi sebelum benar-benar menjadi mahasiswa UMM. Hanya saja, berbeda dengan Pesmaba untuk maba, orientasi ini berlangsung lebih singkat tetapi padat. Orientasi berlangsung sehari pada Minggu (18/9).
Rektor, Dr. Muhadjir Effendy, MAP, mengingatkan agar mahasiswa bersungguh-sungguh meskipun kuliah di program S-2. Menurutnya, UMM bukanlah kampus yang asal memberi ijasah tanpa proses yang baik meski dibayar berapapun. “Jika hanya untuk mendapatkan ijasah tanpa mau bersusah payah, maka UMM bukan tempatnya,” tegas Muhadjir.
Pascasarjana UMM, kata Muhadjir, sama dengan program lainnya yang diorientasikan pada kualitas dan mengutamakan kekuatan institusi. Nama UMM adalah jaminan untuk pelaksanaan studi yang lebih baik dan tak akan sembrono. Itulah sebabnya, meski banyak diminati oleh masyarakat yang sudah bekerja, UMM juga menerima tak sedikit fresh graduate. “Kombinasi para praktisi dan profesional dengan
fresh graduate itu saya kira sangat menguntungkan karena ilmunya bisa saling melengkapi,” ungkap rektor ketika memberi sambutan.
Wakil Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. Syamsul Arifin, berharap para mahasiswa bisa menyelesaikan studi tepat waktu. Caranya, dengan mengatur waktu sebaik mungkin terutama dalam menyelesaikan tesis dan disertasi. Tahun ini Pascasarjana UMM menerima tak kurang 150 mahasiswa baru, di antaranya dari luar negeri, seperti Singapura dan Palestina.
Orientasi juga diisi dengan materi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Direktur Pascasarjana, Latipun, PhD, mengatakan materi ini merupakan kompensasi tidak adanya materi AIK di S2 dan S3. Dia berharap, meski singkat, materi itu cukup komprehensif dan member orientasi lengkap mengenai Muhammadiyah kepada mahasiswa dari berbagai latar belakang. Untuk itu, dia mengundang Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Syafiq A Mughny menjadi narasumber materi ini.
Syafiq menyampaikan materi dengan judul “Muhammadiyah sebagai Gerakan Pembahruan dan Peradaban”. Dalam orasinya, Syafiq mengatakan Muhammadiyah mengapresiasi ilmu pengetahuan sebagai alat untuk melakukan ibadah kepada Tuhan dan juga sebagai bentuk untuk mensejahterakan umat manusia. “Karena itu Muhammadiyah banyak mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, salah satunya UMM ini ,” ujarnya.
Selain sebagai gerakan peradaban, Muhammadiyah juga desebut sebagai gerakan pencerahan. Peradaban yang dibangun oleh Muhammadiyah yaitu bersama-sama dengan masyarakat dan bangsa-bangsa melakukan suatu peradaban yang maju, untuk
Universitas Muhammadiyah Malang Arsip Berita
www.umm.ac.id
itu istilah yang digunakan Muhammadiyah adalah Islam yang berkemajuan dan Islam pergerakan.
Salah seorang mahasiswa yang juga seorang suster dan Kepala Sekolah SMA Katolik Kepanjen, Renata mengaku memilih UMM karena kualitas. Selain itu dia menilai UMM adalah universitas yang terbuka dengan segala perbedaan baik agama, suku maupun ras. “Saya merasa diterima baik di UMM walaupun saya bukan seorang muslim. Di sini juga universitas yang maju dan terdepan,” jelasnya. Dia berharap kelak bisa mengamalkan ilmu yang didapat kepada anak didiknya. (bib/nas)