MANAJEMEN PEMBERITAAN BERBAHASA DAERAH (Studi Pada Program Acara Berita Nyus-KS, KS Tv di Kota Kediri)
SKRIPSI Diajukan Kepada
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
Oleh: Achsinul Ar’fin
09220257
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Alloh SWT karena rahmad dan ridlo-Nya lah sekripsi yang berjudul Manajemen Pemberitaan Berbahasa Daerah (Studi Pada Program Acara Berita Nyus-Ks, KS Tv di Kota Kediri), yang kedua kalinya solawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, nabi yang telah mengenalkan ajaran islam kepada makhluk Alloh. Tak lupa juga saya berterimakasih kepada orang tua saya terutama ibu yang telah mendukung untuk menuntut ilmu tanpa henti, begitu pula ayah yang telah member beasiswa untuk tetap melanjutkan kuliah, selain itu sepasang kakak-kakak ku yang telah memberikan bantuan moril maupun materiil ketika mengerjakan sekripsi maupun kehidupan sehari-hari. Kepada pembimbing ku Pak Masmuh dan Pak Nas kalian memang luar biasa, kepada penguji sekripsi Pak Zen dan Pak Arief kalian memang sangat teliti dalam mengoreksi skripsi.
Terimakasih juga kepada sweet heart (Sifa) atas bantuannya ketika saat-saat keritis dalam pembuatan skripsi, Yesi yang meminjamkan laptop saat aku sedang ujian, Subur, Bayu, Rudi, Joko, terimakasih atas sharing informasinya dan juga teman-temanku yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu, dan hanya terimakasih yang dapat aku berikan kepada kalian.
Peneliti
DAFTAR ISI BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Rumusan Masalah...6
1.3 Fokus Penelitian...6
1.4 Tujuan Penelitian ...6
1.5 Manfaat Penelitian ...7
1.5.1 Manfaat Akademis ...7
1.5.2 Manfaat Praktis ...7
BAB II: KAJIAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Pemberitaan...8
2.1.1 Pengertian Manajemen Pemberitaan...8
2.1.2 Fungsi-fungsi Manajemen Pemberitaan...8
2.2 Jenis Tim Dalam Pekerjaan ...9
2.3 Motivasi ...14
2.4 Berita...15
2.4.1 Pengertian Berita...15
2.4.2 Bahasa Berita ...16
2.4.3 Format Berita Televisi ...19
2.4.4 Proses Peliputan Berita ...25
2.4.5 Obyektifitas Berita ...26
BAB III: METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian ...30
3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ...30
3.3 Teknik Penentuan Informan...31
3.4 Teknik Pengumpulan Data...32
3.5 Teknik Analisis Data ...34
3.6 Teknik Keabsahan Data ...35
3.7 Penelitian Sejenis ...36
BAB IV: GAMBIRAN OBJEK PENELITIAN 4.1 Tinjauan Umum Nyus-KS ...37
4.2 Lokasi Kantor ...39
4.3 Moto Acara ...40
BAB V: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1Planning (Perencanaan) ...41
5.2Organizing(Penataan) ...45
5.3Leading (Kepemimpinan.) ...54
5.4Controling (Mengontrol) ...56
BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ...60
DAFTAR TABEL Tabel:
DAFTAR GAMBAR
Gambar:
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku:
Bajuri, Andi. 2010. Jurnalistik Televisi, Yogyakarta: Graham Ilmu
Bahari, M. Solihin. 2011. Jurnalistik Televisi Praktis Pedoman Menjadi Reporter Handal, MALANG: Pusaka Banyu Mili
Emzir. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Analisa Data. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada
Fachruddin, Andi. 2012. Dasar-Dasar Produksi Televisi Produksi Berita, Features, Laporan Investigasi, Dokumenter Dan Teknik Editing. Jakarta: PT Fajar Inter Pertama Mandiri
Maleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
MORISSAN. 2010. Jurnalistik Televisi Mutakhir, Jakarta: Kharisma Putra Utama
Robbin, Stephen P. dan Mary Coulter. 2010. Manajemen. Jakarta: Erlangga
Sigit, Soehardi.2001. Pengantar Metodologi Penelitian: Sosial, Bisnis, Manajemen.. Yogyakarta: Pena Persada Offset Yogyakarta.
Westerman, jhon & Pauline Donoghoe. 1994. Pengelolaan Sumber daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumber Non Buku:
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semenjak perubahan pemerintah Dari Orde baru pindah ke reformasi arus informasi
bagaikan tak terbendung lagi, banyak segala pemberitaan yang sebelumnya disembunyikan karna
takut akan dibredel mulai bermunculan, bahkan untuk mendirikan perusahaan media masa
cenderung lebih gampang, baik itu bernuansa corporate ataupun perusahaan media massa
pribadi.
Penggunaan surat izin saat era reformasi mulai dipermudah, dahulu ketika mengelola industri
haruslah mempunyai sebuah SIUP (Surat Izin Perusahaan Pers) dan juga berbagai macam
persyaratan lain yang harus dipenuhi. Bahkan saat mendirikan usaha tersebut beberapa persen
sahamnya diperuntukkan kepada keluarga cendana atau keluarga presiden Soeharto yang
menjabat saat itu.
Kini situasinya jauh berbeda, banyak orang-orang berlomba untuk mendirikan sebuah media
massa, tak jarang stasiun televise menjamur dimana-mana, baik itu stasiun televise lokal, stasiun
televise sekala nasional maupun stasiun televise berjaringan yang menyanyajikan acara-acara.
Karna keuntungan yang menjanjikan jika berhasil, itulah yang membuat orang-orang bermodal
besar tertarik untuk mengelolanya, disamping itu juga tidak sedikit pengusaha bias bangkrut
2
Dikediri salah satunya, daerah tersebut mempunyai beberapa stasiun televise lokal yang
dikelola oleh swasta, diantaranya Dhoho Tv, KS Tv, BBS Tv, berarea siaran lokal, yang meliputi
satu wilayah karisidenan Kediri, mencakup daerah Kediri, Blitar, Tulungagung, Nganjuk.
Dari ketiga stasiun televise tersebut KS tv lah yang paling menarik dari segi
pemberitaannnya, dan juga mempunyai nilai plus seperti tentang pemeberitaannya berlogat
bahasa daerah, sehinnga dinilai menjadi efektif untuk dijadikan sebagai objek salah satu
penelitian, bagaimanapun juga sebuah pemberitaan berbahasa daerah tentunya memiliki prosedur
tersendiri dari pada pemberitaan bertajuk bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Bias jadi berita itu adalah usulan dari seseorang beraliran post-modernisme, yaitu
orang-orang yang bosan akan hal-hal bersifat modern dan rindu kan masa-masa dahulu dan ingin
mengingatkan lagi kebudayaan-kebudayaan mulai dilupakan oleh generasi sesudahnya, karna
adanya arus globalisasi pesat dalam mengelola informasi, sehingga merasa apabila terus
berlangsung maka kebudayaan tersebut bukannya tidak mungkin akan menjadi hilang begitu saja
ditelan zaman.
Perencanaan beritanya pastinya mempunyai tingkat kesulitan berbeda juga dibandingkan
dengan berita berbahasa Indonesia, selain pintar berbahasa daerah naratornya juga harus
mempunyai skill mumpuni bagaimana cara membacanya. Bias jadi cara pembacaannya lebih
sulit jika kurang terbiasa, sehinnga produserpun tentunya mempunyai kriteria khusus bagaimana
memilih narrator sesuai yang diharapkannya. Jika saja membacanya tidak lancar pemirsa akan
bingung pada berita-berita yang disampaikannya, dikarnakan kurang dapat dimengerti dengan
3
Gambaran tentang presenter beritanya juga berbeda dengan pemberitaan umumnya yang
memakai pakaian formal, dan terasa serius, perbedaannya Nyus-KS ini presenternya dikemas
dengan sedemikian rupa dengan cirri-ciri berbeda, formatnya menggunakan sebuah format
santai, dandanannya nyeleneh, yaitu presenter berdandan seperti layaknya orang tua, berambut
putih memakai sebuah belangkon. Ketika acara dimulai presenter dengan gaya sok akrab
berusaha berkomunikasi pada orang-orang disekitarnya, sambil menerangkan berita-berita yang
akan dibacakan oleh narrator televisi. Setting ruangnyapun juga berbeda, dalam Nyus-KS
kebanyakan mempunyai setting outdor, bahkan tidak jarang jugaberada diarea tempat-tempat
wisata.
Selain itu warga juga dilibatkan untuk berpartisipasi supaya kelihatan lebih meriah, dengan
demikian kekakuan tidak terlalu terasa, sehinnga beritanya terasa lebih ringan. Untuk shoot
gambarnya rata-rata diambil dari depan dengan angle satu kamera saja, meskipun sederhana tapi
dirasa cukup efektif karna ketika presenter muncul umumnya hanya terjadi antara 2-3 menit
dalam sekali tayang sebelum pemberitaannya dipertontonkan.
Ada kelebihan ada juga kekurangan bersifat umum yang melekat pada stasiun televisi lokal,
yaitu mengenai pengaturan suaranya. Suara tersebut biasanya terasa hampar dan kurang mantap
untuk didengar, bahkan sering kurang jelas. Kadang kala terlalu kecil meskipun volume suara
televisi sudah dikeraskan. Ini menyangkut keterampilan teknis orang yang mengatur suaranya.
Pengalaman dalam pengaturannya juga akan menjadi lebih baik saja jika hanya menggunakan
keahliannya terfokus pada satu hal. Tetapi kadang kala pada stasiun televisi lokal banyak yang
4
Untuk menulis skripnya tentu harus mempunyai kemampuan yang bagus, terutama untuk
penulisan bahasa daerah yang baik dan juga benar tanpa adanya percampuran bahasa lain kecuali
bahasa teknis, itupun juga dituntut agar dapat dimengerti oleh semua kalangan dari berbagai
macam latar belakang yang berbeda, sehinnga meskipun istilah teknis tersebut asing tetapi dapat
diterima oleh nalar pemirsa tanpa mengalami miss communication. Berhubung televisi adalah
media massa yang tidak menguasai wakti dan tempat maka harus dilakukan dengan sesempurna
mungkin.
Produser juga menjadi salah satu ujung tombak dalam perencanaan ini, terutama bagaimana
mengatur cara pembuatan beritanya, cara mempehatikan prilaku presenter juga orang-orang yang
disekitarnya. Sutradara ini dituntut untk jeli dalam mengolah pemberitaan, bagaimana cara
menentukan keberhasilannya. Jika ada sesuatu gambar yang kurang baik maka tugasnya adalah
memperbaiki gambar yang akan tayang bagaimanapun caranya, seperti menyuruh krunya untuk
mengambil gambar kembali jika kurang cocok dan juga menganalisa perlu atau tidak dengan
kebutuhan saat itu juga.
Biasanya untuk menjadi produser dalam acara atau apapun, pihak televisi tidak aka nasal
ambil begitu saja, tetapi mempunyai tolok ukur, terutama dalam bidang pekerjaannya, jika masih
pemula biasanya menjadi asisten terlebih dahulu untuk belajar mencari pengalaman lebih banyak
terhadap dirinya sendiri. Selain skill produser juga dituntut untuk mempunyai jiwa leader untuk
memimpin kru yang bernaung dibawah kepemimpinannya.
Berbeda dengan lainnya, untuk program Nyus-KS tersebut tidak membutuhkan wartawan,
karna pemberitannya hanya menyadur dari berita-berita selama sepekan dan pilihan terbaik
5
Jika televisi lokal seperti KS Tv ini durasi pemberitannya kadang kala agak terlalu panjang,
bahkan dapat mencapai satu menit lebih, hal ini mungkin terjadi karna keterbatasan berita yang
berpusat pada wilayah karisidenan Kediri dan terlalu banyaknya space atau jeda waktu, sehingga
kalau diangan-angan kebanyakan beritanya hamper berbentuk feature, meskipun hal tersebut
disadari atau tidak oleh kru manajemennya.
Penanggung jawab pemberitaan juga mempunyai peranan tidak kalah penting untuk
pemberitaan, meskipun kelihatannya hanya mengintruksikan krunya untuk mengerjakan sesuatu
dia juga harus mempunyai jiwa leadhership yang tinggi agar segalanya dapat dikendalikan
dengan baik. Untuk mengelola sebuah pemberitaan tentunya harus ada koordinasi yang kuat
diantara para anggotanya, meskipun awalnya kelihatan terkotak-kotak dalam tugasnya tapi
kisaran tanggung jawabnya hampirnya hampirlah sama semuanya, jika ada salah satu anggota
tidak pada porsi kerjanya maka dapat dipastikan akan menjadi semerawut.
Manajemen pemberitaan bahasa jawa ini mempunyai segi menarik untuk dilakukan
penelitian karena ketika dicari-cari belum ada orang yang melakukan penelitian terhadapnya,
rata-rata peneliti yang sebagian besar mahasiswa untuk tugas akhir skripsinya hanya meneliti
tentang manajemen pemberitaan saja dan kurang spesifik jenis berita yang ditelitinya tersebut,
dan bersifat universal atau menyeluruh.
Untuk pemberitaan berbahasa daerah ini kemungkinan berbeda dalam hal manajemennya,
karna formatnya juga berbeda, mulai dari segi bahasa yang menjadi cirri khasnya, dan
orang-orang yang bertugas dibalik penayangan, tentunya ada beberapa orang-orang mempunyai klarifikasi
berbeda tugasnya dengan berita bahasa Indonesia, dengan mewajibkan untuk dapat berbahasa
6
Dengan adanya perbedaan-perbedaan terutama kelebihannya itulah pada manajemen
pemberitaan berbahasa daerah maka peneliti tertarik untuk masuk dan meneliti didalamnya, yang
bersetting pada program acara berita berbahas adaerah di Nyus-KS, KS Tv dikota Kediri dengan
memilih judul penelitian: Manajemen Pemberitaan Berbahasa Daerah (Studi Pada Program
Acara Berita Nyus-Ks, KS Tv di Kota Kediri)
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana manajemen pemberitaan yang dilakukan pada program pemberitaan
berbahasa daerah Nyus-KS?
1.3 Fokus Penelitian
Fokus penelitian berguna untuk membetasi hal-hal yang akan dibahas supaya tidak keluar
dari koridor penelitian dan menjadi lebih jelas, karna dalam penelitian ini yang dibahas adalah
tentang manajemen pemberitaan maka untuk fokus penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
2. Penataan (Organizing)
3. Kepemimpinan (Leading)
4. Pengendalian (Controlling)
1.4 Tujuan Penelitian
Mengetahui manajemen pemberitaan yang dilakukan pada program pemberitaan
7 1.5 Manfaat Penelitian
1.5.2 Manfaat Akademis
1. Menjadi sarana pembelajaran dan pengembangan ilmu dibidang komunikasi, khususnya
kajian-kajian yang terkait berhubungan dengan manajemen pemberitaan.
2. Sebagai bahan acuan dalam penelitian selanjutnya tentang menejemen pemberitaan.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Bagi peneliti adalah untuk memberikan wawasan tambahan mengenai manajemen media
massa yang telah dipelajari dalam bangku perkuliahan.
2. Bagi pembaca adalah untuk memberikan penjelasan atau bahan refrensi mengenai