• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN VENEZUELA PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN HUGO CHAVEZ DALAM GERAKAN ANTI-AMERIKA SERIKAT (ALBA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN VENEZUELA PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN HUGO CHAVEZ DALAM GERAKAN ANTI-AMERIKA SERIKAT (ALBA)"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setelah berakhirnya perang dingin dan ditandai dengan runtuhnya Uni

Soviet dan Eropa Timur sebagai ikon “kiri” (sosialisme-komunisme),1 Amerika Serikat sebagai negara yang terkuat (super power) menjadi pusat perhatian

masyarakat dunia, yang menarik perhatian adalah tawaran-tawaran Amerika

Serikat kepada negara-negara berkembang akan kemajuan suatu negara atas

proyek neoliberalisme.2

“Neoliberalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebesan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, menjual barang, menyalurkan barang dan sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah hanya menjalankan fungsi deregulasi bagi mekanisme pasar dan hanya untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan.”3

Neoliberalisme yang di tawarkan oleh Amerika Serikat pada awalnya di

anggap akan menawarkan banyak keuntungan karena banyak negara menga nggap

neoliberalisme akan menjadi jalan yang baik bagi perkembangan suatu negara.

Namun setelah sekian lama neoliberalisme itu dianut dibeberapa negara (dalam

hal ini peneliti mengambil negara-negara di Amerika Latin), sebagian besar

negara-negara di Amerika Latin mengalami kemiskinan, ketidakadilan,

1 Nurani Soyomukti. 2008. Hugo Chavez Vs Amerika Serikat. Yogyakarta: Garasi, hal. 12.

2 Proyek Neoliberalisme adalah nama untuk proyek yang dipelopori oleh Amerika Serikat dengan sponsor-sponsor utama seperti Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia dan Bank Pembangunan Antar Amerika (Inter-American Development Bank). Tujuannya adalah memberi bantuan financial dan kemudahan hutang untuk negara berkembang.

3

(2)

2

kesenjangan antara kaya dan miskin, dan terjerat hutang besar pada IMF

(International Monetary Fund).4

Amerika Latin pada mulanya memiliki harapan besar akan keberhasilan

proyek neoliberalisme, namun setelah lebih dari 20 tahun berjalan, masyarakat

Amerika Latin mulai menunjukan kekecewaan, karena proyek ini tidak sesuai

dengan janjinya ketika dicanangkan pertama kali. Pembangunan yang dikuasai

oleh modal asing, ditarik oleh privatisasi disektor sumber alam, liberalisasi impor

tingkat suku bunga tinggi, dan pengetatan fiskal. Akibatnya, pada pertengahan

tahun 1990-an tingkat suku bunga Amerika Serikat semakin meningkat dan ini

menyebabkan beban hutang luar negeri negara Amerika Latin semakin parah.

Puncaknya banyak negara penghutang yang lantas jatuh perekonomiannya.

Amerika Serikat pun semakin tidak disukai di wilayah ini.5

Contoh kasus yang terjadi pada salah satu negara Amerika Latin yaitu

Argentina pada awal tahun 2001, dimana terjadi kesepakatan antara IMF dengan

pemerintah Arge ntina terkait bantuan keuangan. Pemerintah Argentina melakukan

pinjaman yang semula sebesar 7,2 miliar dollar menjadi sekitar 14 miliar dollar.

Peningkatan pinjaman ini sekaligus merupakan satu paket dengan kesepakatan

lain yang secara keseluruhan berjumlah 39,7 miliar dollar, yang sedianya akan

4 IMF (International Monetary Fund) merupakan lembaga internasional yang menangani masalah-masalah di bidang moneter, IMF bertugas sebagai pengatur sistem keuangan dan nilai tukar internasional, menolong negara-negara yang sedang mengalami kesulitan dalam neraca pembayaran dengan memberikan bantuan luar negeri. Fungsi lain dari IMF adalah menstabilkan ekonomi global. IMF menyediakan pinjaman jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

5

(3)

3

diberikan oleh Bank Dunia, Inter American Development Bank, beberapa negara

kreditur dan dari pihak swasta.6

Pinjaman modal dalam bentuk pinjaman jangka pendek diberikan dengan

mudah oleh IMF maupun Bank Dunia. Injeksi modal ini menyebabkan stagnasi,

dan semakin memperparah kondisi keuangan, produksi serta menciptakan

ketergantungan yang akut. Banyak perusahaan-perusahaan lokal yang gulung tikar

atau merger dengan perusahaan pemberi modal (investor) akibat tidak sanggup

mengembalikan pinjaman jangka tersebut. Sektor-sektor industri kunci dan

perusahaan-perusahaan terbesar akhirnya menjadi milik investor, yang

kebanyakan adalah perusahaan perusahaan multinasional Amerika Serikat.

Kondisi seperti diatas dimanfaatkan Amerika Serikat untuk bertanggung

jawab dan menyelamatkan bangkrutnya perusahaan-perusahaan milik negara

ataupun elite lokal di Amerika Latin. Perusahaan-perusahaan Amerika Serikat

kemudian menguasai bidang industri, perbankan, energi, telekomunikasi,

pertambangan, dan transportasi sehingga Amerika Serikat dapat dengan mudah

menjatuhkan saingan Amerika Latinnya.

Menjelang tahun 1999, lebih dari 33 dari 100 perusahaan terbesar di

Amerika Latin menjadi milik perusahaan Amerika Serikat. Dengan demikian,

Amerika Serikat benar-benar menjadi salah satu negara yang mengontrol

kekuatan ekonomi di Amerika Latin.7Keadaan tersebut menyebabkan masyarakat kelas bawah di Amerika Latin mengalami penurunan tingkat kesejahteraan,

6 Cyrillus Harinowo. 2004. IMF: Penanganan Krisis & Indonesia Pasca-IMF. Jakarta: PT. Gramedia Utama, hal. 234.

7

(4)

4

karena hampir semua kekayaan alamnya dimiliki dan hasilnya hanya dinikmati

oleh Amerika Serikat.

Sementara itu, bertolak belakang dengan keadaan dimana sebagian besar

negara di Amerika Latin tengah berada pada posisi perekonomian yang belum

cukup baik, Venezuela justru muncul sebagai negara yang cukup kaya di Amerika

Latin. Venezuela sebagai negeri Amerika Latin keenam yang terbesar dan terletak

paling utara, merupakan kawasan yang mengandung anugerah tak

terhingga.8Venezuela merupakan produsen minyak terbesar dunia, bersama dengan Amerika Serikat, Uni Soviet, dan negara-negara Timur Tengah, tidak

hanya minyak saja, di Venezuela terdapat persediaan bijih besi terbaik yang

ditemukan dekat Sungai Orinoko dan Caroni termasuk yang terbesar di dunia.

Sedangkan di tempat lain terdapat banyak cadangan mineral yang lain pula.

Semua kekayaan alam ini membuat Venezuela menjadi salah satu negeri termaju

di Amerika Selatan.9

Venezuela saat ini juga dipimpin oleh seorang mantan perwira militer,

figur tersebut adalah Hugo Chavez yang merupakan asli Indian, naik ke tampuk

kepemimpinan Venezuala sejak tahun 1998 Masehi dan dia berhasil terpilih

sebagai presiden Venezuela melalui pemilu yang demokratis. Hugo Chavez

adalah seorang yang anti terhadap pasar bebas dan dominasi Amerika Serikat, dia

juga seorang tokoh dari gerakan anti- neoliberal yang memberikan pengaruh pada

8

Nurani Soyomukti. 2007. Revolusi Bolivarian Hugo Chavez dan Politik Radikal. Yogyakarta: Resist, hal.70.

9

(5)

5

gerakan-gerakan perlawanan terhadap hegemoni10 neoliberal di kawasan Amerika Latin. Hugo Chavez yang sangat populer di kalangan bawah rakyat Venezuela

merupakan presiden kiri yang terang-terangan mengibarkan bendera anti

imperialisme11terutama AS dan menentang kapitalisme12internasional dan neoliberalisme. Ia juga presiden yang dengan jelas dan terang-terangan

menjalankan politik yang berdasarkan pada sosialisme.

Terpilihnya Hugo Chavez sebagai presiden Venezuela dengan revolusi

Bolivariannya berpengaruh pada semangat anti-Amerika Serikat di kawasan

Amerika Latin dimana kawasan Amerika Latin merupakan kawasan yang

sebagian besar negaranya adalah berideologi sosialisme.13Negara-negara Amerika Latin adalah negara berkembang yang sekarang ini dipimpin oleh orang-orang

yang memiliki garis pemikiran yang kontra terhadap pasar bebas dan anti terhadap

dominasi Amerika Serikat, tak heran jika beberapa negara Amerika Latin ini

menentang eksistensi neoliberalisme dikawasan tersebut.

10 Hegemoni : (n) pengaruh kekuasaan suatu negara atas negara lain. (Hoetomo M.A. 2005.

Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar, hal. 183). Suatu negara dikatakan mempunyai hegemoni terhadap beberapa negara lain, kalau negara-negara lain itu mengikuti politik yang dijalankannya…( Selengkapnya baca: Ensiklopedia Indonesia, Edisi Khusus 3 Han-Kol. Jakarta: PT. Ichtiar Baru-Van Hoeve, hal. 1275).

11

Imperialisme, Usaha dan tindakan suatu negara untuk mengembangkan kekuasaan dalam bentuk pendudukan langsung terhadap wilayah kekuasaan negara atau bangsa lain dengan jalan membentuk pemerintah-pemerintah jajahan atau dengan menanamkan pengaruh dibidang politik dan/atau ekonomi. (Ensiklopedia Indonesia. Op.Cit. Hal. 1369).

12 Kapitalisme (Ing. capialism; dari Lat.: capitalis = tentang kepala). Ekonomi: asas di mana unsur material dari faktor-faktor produksi (tanah dan modal) berada dalam tangan swasta dan motivasi terpenting dalam berproduksi semata-mata untuk mencapai keuntungan sebanyak-banyaknya. (Selengkapnya baca: Ensiklopedia Indonesia. Op.Cit, hal. 1659).

(6)

6

Perlawanan Amerika Latin di motori oleh Venezuela. Sebagai salah satu

negara penghasil minyak terbesar di dunia, Venezuela menjadi salah satu negara

kuat baik disegi ekonomi, tekhnologi, politik, maupun militer di kawasan

Amerika Latin dan dibawah pimpinan Hugo Chavez dengan revolusi Bolivarian,

lingkaran Bolivarian dan kemenangan melalui pemilu yang demokratis,

Venezuela mempromosikan sebuah gerakan alternatif yang bernama ALBA

(Alternativa Bolivariana por las Americas) untuk melawan hegemoni

imperialisme, kapitalisme, dan neoliberalisme yang dipelopori oleh AS

Venezuela memainkan peranan penting dalam Bolivarian Alternative for

the Americas atau ALBA. ALBA hadir sebagai sebuah alternatif untuk

mengcounter kekuatan hagemoni Amerika serikat. Para pemimpin negara-negara

Amerika Latin berhasil didorong oleh Venezuela untuk menandatangani

kesepakatan untuk bergabung dalam ALBA.

Kehadiran ALBA, meski saat itu masih pada tahap peran kampanye

alternatif, sudah berhasil memagari pimpinan-pimpinan kiri di Amerika Latin

untuk bergerak menuju prinsip-prinsip saling melengkapi (dari pada

berkompetisi), solidaritas (dari pada dominasi), kerja bersama (dari pada

eksploitasi) dan penghormatan kedaulatan rakyat (menggantikan kekuasaan

korporasi) bagi kemajuan tenaga produktif negeri- negeri yang lebih miskin,

sekaligus menjadi kekuatan tandingan bagi imperialisme AS.14

Inilah yang sangat menarik bagi peneliti untuk diteliti dan merupakan

permasalahan yang harus lebih di buktikan kebenarannya, seberapa signifikan dan

14

(7)

7

seberapa jauh peranan yang dilakukan oleh Venezuela dalam ALBA ini yang

merupakan gerakan anti- Amerikanisme di kawasan Amerika Latin.

1.2Rumusan Masalah

Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, maka dapat

dibuat rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: “Bagaimanakah peranan

Venezuela pada masa pemerintahan presiden Hugo Chavez dalam gerakan

anti-Amerika Serikat (ALBA)?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mampu mendeskripsikan

bagaimanakah peranan Venezuela pada masa pemerintahan presiden Hugo

Chavez dalam gerakan anti- Amerika Serikat (ALBA).

1.4. Kerangka Pemikiran 1.4.1 Peringkat Analisis

Untuk menghadapi permasalahan mengenai apa yang kemudian akan

diamati atau yang akan ditelaah dalam suatu proses penelitian, seorang peneliti

dapat menggunakan tiga peringkat analisis yang disebutkan oleh Charles W.

Kegley dan Eugene Wittkopf.15 Peringkat analisis tersebut antara lain :

o Peringkat Analisis Sistemik

15

(8)

8

Peringkat analisis ini digunakan untuk menjelaskan keterkaitan antara

aktor-aktor global, baik state maupun non-state actor yang mana

perilakunya membentuk sistem politik internasiona l.

o Peringkat Analisis Negara Bangsa

Peringkat analisis ini digunakan guna menjelaskan peran negara dalam

membuat kebijakan berdasarkan analisa kekuatan internal serta

pertimbangan kondisi eksternal dalam interaksinya dengan negara lain.

o Peringkat Analisis Individu

Peringkat analisis ini digunakan guna menjelaskan karakter dan perilaku

seseorang (individu). Perilaku individu tersebut pada akhirnya akan

memiliki pengaruh penting dalam konsekuensi politik yang juga

bertanggung jawab terhadap perumusan kebijakan negara.

Untuk memudahkan pemilihan tingkat analisis, K.J. Holsti dalam buku

tulisan Bagnat Korany menjelaskan bahwa masing- masing peringkat analisis

memberi kontribusi yang berbeda, tergantung dari aspek-aspek tertentu yang

terjadi dalam dunia nyata.16Kesimpulannya adalah bahwa peringkat analisis digunakan secara berbeda sesuai dengan masalah dan situasi yang hendak

dianalisis.

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti mengkaji permasalahan yang

dirumuskan dengan menggunakan peringkat analisis negara bangsa. Berdasarkan

asumsi dan karakteristik peringkat analisis negara bangsa, yaitu dengan

memfokuskan analisis pada peran negara dalam membuat kebijakan berdasarkan

16

(9)

9

analisa kekuatan internal serta pertimbangan kondisi eksternal dalam interaksinya

dengan nega ra lain. Penelitian ini kemudian menitikberatkan kajian pada peranan

Venezuela pada masa pemerintahan presiden Hugo Chavez dalam gerakan

anti-Amerika Serikat (ALBA).

1.4.2 Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan

beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti.

Sebelumnya Edwin Gita Kusuma17 melakukan penelitian yang membahas tentang Petrocaribe dan arti penting kepulauan Karibia sebagai strategi Hugo

Chavez menggalang sekutu pendukung aksi resistensi terhadap Amerika Serikat.

Menurutnya, Petrocaribe merupakan program sosial yang diluncurkan oleh Hugo

Chavez yang khusus bergerak di sektor minyak, yaitu program penjualan minyak

murah Venezuela kepada negara- negara Amerika Latin dan kepulauan Karibia

sebagai strategi untuk menggalang sekutu pendukung aksi resistensi Hugo Chavez

terhadap Amerika Serikat.18

Dimas Putranto sebelumnya juga melakukan penelitian yang berjudul

“Kerjasama Negara-Negara Amerika Latin Menentang Neoliberalisme di

Kawasan Amerika Latin”.19 Penelitian ini menjelaskan bagaimana negara- negara Amerika Latin mewujudkan sebuah kerangka kerjasama regional dalam

17 Edwin Gita Kusuma adalah Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, FISIP, Universitas Airlangga, Surabaya.

18 Skripsi Edwin Gita Kusuma (2009) yang berjudul: Petrocaribe dan Arti Penting Kepulauan

Karibia Sebagai Strategi Hugo Chavez Menggalang Sekutu Pendukung Aksi Resistensi Terhadap Amerika Serikat.

19

Dimas Putranto. 2007, Skripsi: Kerjasama Negara-Negara Amerika Latin Menentang Neoliberalisme di Kawasan Amerika Latin, dalam:

(10)

10

menentang neoliberalisme yang di pelopori oleh Amerika Serikat dikawasan

tersebut dalam bentuk gerakan yang diberi nama ALBA (Alternativa Bolivariana

por las Americas).

Penelitian terdahulu lainnya yang dapat membantu penelitian ini adalah,

penelitian oleh Muhammad Ashry Sallatu dengan judul “Landasan pemikiran di

balik Bolivarian alternative for the Americas (ALBA)”.20 Penelitian ini menjelaskan gagasan ALBA sebagai bentuk kerjasama regional dilandasi oleh

pemikiran Marxis-Strukturalis, beberapa asumsi dasar oleh Marxisme seperti

penolakan terhadap kapitalisme global sangat jelas terlihat dalam

program-program ALBA.

Ketiga penelitian tersebut dapat membantu peneliti dalam penelitian ini,

karena sama-sama mengangkat fenomena yang terjadi di negara-negara Amerika

Latin, juga gerakan-gerakan yang ada dikawasan tersebut. Lebih khususnya lagi

gerakan-gerakan tersebut di bentuk untuk menentang hegemoni imperealisme

Amerika Serikat atau gerakan anti- Amerikanisme.

Sama halnya dengan Edwin, peneliti dalam penelitian ini membahas lebih

khusus mengenai peranan Venezuela dalam gerakan anti-Amerika Serikat yang

bernama ALBA (Alternativa Bolivariana por las Americas), kemudian

menganalisa secara tidak langsung bagaimana peranan-peranan yang dilakukan

Venezuela dalam gerakan tersebut. Perbedaan di awal adalah, dalam penelitiannya

Edwin membahas dan mencoba menganalisa dengan menggunakan peringkat

20 Muhammad Ashry Sallatu. 2008, Tesis S2: Landasan Pemikiran di Balik Bolivarian Alternative

for the Americas (ALBA), dalam:

(11)

11

analisis (Level of Analysis) individu yaitu peranan Hugo Chavez sebagai presiden

Venezuela, dimana Hugo Chavez berperan dalam sebuah gerakan yang bernama

Petrocaribe.

Tidak jauh berbeda dengan Dimas, peneliti juga meneliti gerakan

anti-Amerika Serikat yaitu ALBA (Alternativa Bolivariana por las Americas) sebagai

gerakan alternatif yang di gagas oleh Venezuela kepada negara- negara Amerika

Latin. Jika Dimas lebih condong pada bagaimana kerjasama-kerjasama yang

dilakukan negara- negara Amerika Latin dengan tujuan menentang neoliberalisme,

peneliti melihat bahwa Venezuela sebagai negara kaya dan merupakan salah satu

negara penghasil minyak terbesar di dunia dan juga saat ini dipimpin oleh

seseorang yang menjalankan politik yang berdasarkan pada sosialisme sangat

berperan dalam gerakan ALBA tersebut untuk mewujudkan masa depan Amerika

Latin yang sejahtera.

Berbeda dengan Ashry, jika Ashry lebih menfokuskan penelitiannya

terhadap apa landasan pemikiran dibalik ALBA, peneliti berusaha meneliti

peranan yang dilakukan oleh Venezuela dalam ALBA dengan menggunakan

konsep Peran dan teori Counter Hegemoni (Antonio Gramsci).

1.4.3 Teori dan Konsep

Melihat permasalahan di atas peneliti akan mencoba mendeskripsikannya

dengan menggunakan konsep dan teori. Konsep adalah abstraksi yang mewakili

suatu obyek, sifat suatu obyek, atau suatu fenomena tertentu.21 Sedangkan teori adalah suatu pandangan atau persepsi tentang apa yang terjadi, menjelaskan

21

(12)

12

mengapa itu terjadi dan mungkin juga meramalkan kemungkinan berulangnya

kejadian itu di masa depan. Teori merupakan suatu bentuk pertanyaan yang

menjawab pertanyaan “mengapa”, artinya, berteori adalah upaya memberi makna

pada fenomena yang terjadi.22

1.4.3.1 Konsep Peran

Peran atau peranan dalam konteks politik adalah perilaku yang dilakukan

oleh para aktor dalam menjalankan peran politik mereka, dan yang membentuk

peranan adalah harapan atau dugaan yang datang dari diri sendiri ataupun orang

lain. Konsep ini juga berkaitan dengan situasi sosial yang sangat kompleks,

karena suatu peranan berkaitan dengan peranan yang lain. Tujuannya adalah

untuk menjelaskan dan meramalkan perilaku politik.23

KJ. Holsti dalam bukunya Politik Internasional: Kerangka Untuk Analisis

mengungkapkan tiga variable penjelas mengenai konsepsi peran, diantaranya

yaitu:

1) Beberapa kondisi eksternal, yang mencakup persepsi ancaman dan

perubahan penting dalam kondisi luar negeri.

2) Atribut nasional, yaitu yang berkaitan dengan kemampuan negara (lemah

atau kuat), pendapat dan sikap umum, kebutuhan ekonomi dan komposisi

etnis negara.

3) Atribut ideologis dan sikap, yang mencakup kebijakan atau peran

tradisional, pendapat dan sikap umum, urusan humaniter, prinsip

ideologis, dan identifikasi kawasan (kesesuaian nilai dengan negara lain).

22

Ibid. Hal. 185. 23

(13)

13

Ketiga variable di atas menurutnya dapat menguji penjelasan mengenai

tujua n, keputusan dan tindakan dalam FPA (Foreign Policy Analysis).24

Venezuela yang merupakan negara kaya di kawasan Amerika Latin yang

menjadikannya sebagai negara kuat baik disegi ekonomi, tekhnologi, politik,

maupun militer di kawasan tersebut, dimana kawasan Amerika Latin merupakan

kawasan yang sebagian besar negara-negaranya adalah berideologi sosialisme.

Dengan kesamaan prinsip ideologis dan nilai-nilai inilah, Venezuela diharapkan

dapat berperan dalam mengatasi kemiskinan dan membangun masa depan

Amerika Latin yang sejahtera. Venezuela sangat berperan dalam sebuah gerakan

yang bernama (Alternativa Bolivariana por las Americas) kepada negara-negara

Amerika Latin yang merupakan gerakan perlawanan yang ditujukan kepada

Amerika Serikat atau gerakan anti- Amerika Serikat.

1.4.3.2 Teori Counter Hegemoni (Antonio Gramsci)

Salah satu bentuk perlawanan terhadap ekonomi pasar untuk

membangkitkanperan negara dalam era globalisasi serta terhadap penguasa yang

otoriteradalah menggunakan konsep teoritis counter-hegemoni. Dalam penelitian

ini, pandangan dari Antonio Gramsci diasumsikan sesuai dengan peranan

ideologis yang dilakukan oleh Venezuela dalam menggalang dukungan Amerika

Latin (ALBA) untuk melawan dominasi AS di kawasan. Teori counter-hegemoni

berangkat dari teori hegemoni.

Titik awal konsep teoritis Gramsci tentang hegemoni, bahwa suatu kelas

dan anggotanya menjalankan kekuasaan terhadap kelas-kelas di bawahnya dengan

24

(14)

14

dua cara, yaitu kekerasan dan persuasi.25 Cara kekerasan (represif) yang dilakukan kelas atas terhadap kelas bawah disebut dengan tindakan dominasi, sedangkan

cara persuasinya disebut dengan hegemoni. Perantara tindak dominasi ini

dilakukan oleh para aparatur negara seperti polisi, tentara, dan hakim, sedangkan

hegemoni dilakukan dalam bentuk menanamkan ideologi untuk menguasai kelas

atau lapisan masyarakat di bawahnya.

Menurut Gramsci, hegemoni bukanlah hubungan dominasi dengan

menggunakan kekuasaan, melainkan hubungan persetujuan dengan menggunakan

kepemimpinan politik dan ideologis. Hegemoni adalah suatu organisasi konsesus.

Dalam beberapa paragraf dari karyanya Prison Note Book, Gramsci menggunakan

kata direzione (kepemimpinan atau pengarahan) secara bergantian secara

hegemonia (hegemoni) dan berlawanan dengan dominazione.26

Lebih lanjut, Gramsci menjelaskan bahwa hegemoni merupakan hubungan

antara kelas atas dengan kekuatan sosial lain. Kelas hegemoni atau kelompok

kelas hegemonik adalah kelas yang mendapatkan persetujuan dan kekuatan dari

kekuatan dan kelas sosial lain dengan cara menciptakan dan mempertahankan

sistem aliansi melalui perjuangan politik dan ideologi. Hegemoni merupakan

sebuah proses penguasaan kelas dominan kepada kelas bawah, dan kelas bawah

juga aktif mendukung ide- ide kelas dominan. Di sini penguasaan dilakukan tidak

dengan kekerasan, melainkan melalui bentuk-bentuk persetujuan masyarakat yang

dikuasai.

25

Faruk. 2005. Pengantar Sosiologi Sastra: dari Struktura lisme Genetik sampai Post-Modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 61-62. Lihat juga Roger Simon (Terj.). 2004. Gagasan-Gagasan Politik Gramsci. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 81.

26

(15)

15

Secara literal hegemoni berarti kepemimpinan yang pada jaman ini

menunjukkan sebuah kepemimpinan dari suatu negara tertentu yang bukan hanya

sebuah negara kota terhadap negara-negara lain yang berhubungan secara longgar

maupun secara ketat terintegrasi dalam negara pemimpin.27 Bagi Gramsci, konsep hegemoni berarti sesuatu yang lebih kompleks. Gramsci menggunakan konsep ini

untuk meneliti bentuk-bentuk politis, kultural, dan ideologis tertentu yang

lewatnya, dalam suatu masyarakat yang ada, sesuatu kelas fundamental dapat

membangun kepemimpinannya sebagai sesuatu yang bersifat memaksa.28

Adapun hubungan dua jenis kepemimpinan menurut Gramsci,

kepemimpinan (direction) dan dominasi (dominance) itu menyiratkan tiga hal.

Pertama, dominasi dijadikan atas seluruh musuh, dan hegemoni dilakukan kepada

segenap sekutu-sekutunya. Kedua, hegemoni adalah suatu prakondisi untuk

menaklukan aparatus negara atau dalam pengertian sempit kekuasaan

pemerintahan. Ketiga, sekali kekuasan negara dapat dicapai, dua aspek supremasi

kelas ini, baik pengarahan maupun dominasi, terus berlanjut.29

Dengan demikian, konsep hegemoni yang dikembangkan Gramsci

berpijak mengenai kepemimpinan yang sifatnya intelektual dan moral.

Kepemimpinan ini terjadi karena adanya kesetujuan yang bersifat sukarela dari

kelas bawah atau masyarakat terhadap kelas atas yang memimpin. Kesetujuan

kelas bawah ini terjadi karena berhasilnya kelas atas dalam menanamkan ideologi

kelompoknya.

27

Ibid. Hal. 19.

28 Nezar Patria dan Andi Arief. 2003. Antonio Gramsci: Negara & Hegemoni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 115-116.

(16)

16

Gramsci menggambarkan counter hegemo ni sebagai sebuah perlawanan

yang berangkat dari adanya krisis hegemoni kelas penguasa, yang terjadi akibat

kegagalan kelas penguasa menjalankan kebijakan politiknya, ataupun secara

sengaja dicabut kekuasaanya oleh persetujuan massa atau akibat berkumpulnya

sejumlah massa terutama kaum petani atau intelektual borjuis yang secara

tiba-tiba bangkit dari kepasifan politiknya.

Kegagalan rezim neoliberalisme dalam menjalankan kebijakan-kebijakan

yang pro terhadap rakyat, menimbulkan perlawanan terhadap rakyat itu sendiri

yang menginginkan sebuah alternatif selain neoliberalisme yang menyengsarakan.

Terpilihnya Hugo Chavez sebagai Presiden Venezuela melaui pemilu yang

demokratis berpengaruh pada semangat anti-Amerika Serikat di kawasan Amerika

Latin, dimana kawasan Amerika Latin merupakan kawasan yang saat ini sebagian

besar negaranya adalah berideologi sosialisme. Terpilihnya Hugo Chavez juga

berpengaruh pada pemimpin-pemimpin yang anti terhadap Neoliberal di beberapa

negara-negara Amerika Latin lainnya.

Melalui kepemimpinan politik dan ideologis, Venezuela yang dipimpin

oleh Hugo Chavez dengan revolusi Bolivariannya, sangat berperan dalam gerakan

yang bernama ALBA (Alternativa Bolivariana para las Americas) sebagai

gerakan alternatif untuk meng-counter hegemoni imperealisme, kapitalisme, dan

(17)

17 1.5. Metode Penelitian

1.5.1 Batasan Waktu Penelitian

Untuk memudahkan penelitian, peneliti membatasi ruang lingkup kajian

agar peneliti tidak menyimpang dari tema atau tujuan yang diinginkan. Secara

umum peneliti membatasi dari tahun 2005-2010. Meskipun demikian, berbagai

hal yang terjadi sebelumnya yang menjadi latar belakang peristiwa-peristiwa

selanjutnya tetap menjadi pembahasan yang penting untuk membantu memberi

jawaban seobyektif mungkin.

1.5.2 Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif analitik dengan menggunakan jenis penelitian kepustakaan (Library

Research). Metode penelitian deskriptif biasanya memiliki dua tujuan yaitu;

pertama, untuk mengetahui sarana fisik tertentu atau frekuensi terjadinya suatu

aspek fenomena sosial tertentu. Kedua, untuk mendeskripsikan secara terperinci

fenomena sosial tertentu, seperti ha lnya persoalan interaksi sosial.30Kemudian dalam tipe penelitian deskriptif analitik yang digunakan adalah tujuan kedua, yang

berarti bagaimana melihat persoalan kemudian berusaha untuk

menggambarkannya secara sederhana, sistematis, mengungkapkan fakta-fakta,

serta hubungan antara fenomena yang diselidiki dengan konsep dan teori.

30

(18)

18 1.5.3 Metode Pengumpulan Data

Menurut Mochtar Mas’oed,31 ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk memperoleh data atau sumber penelitian, metode tersebut meliputi teknik

wawancara serta studi pustaka. Sedangkan metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan metode

yang kedua yakni studi pustaka. Metode ini ditekankan dengan jalan

mengumpulkan serta mengeksplorasi sumber-sumber tertulis seperti buku, jurnal

dalam buku, majalah, jurnal elektronik dari internet, surat kabar, otobiografi

sampai dengan dokumen dan naskah pidato.32 Data-data tersebut selanjutnya akan dianalisis guna memperoleh jawaban dari permasalahan.

1.5.4 Metode Analisis Data

Adapun yang dimaksud dengan proses analisis data adalah tata cara

mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan

satuan uraian dasar. Proses ini dibagi menjadi tiga yaitu reduksi data, penyajian

data serta pengambilan kesimpulan.33Analisa data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode, pengumpulan data-data.

Kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan yang mudah di mengerti. Kemudian

dilakukan penyederhanaan data dengan tanpa mengurangi maknanya maupun

menghilangkan data yang sekiranya dibutuhkan. Data yang dikumpulkan

kemudian di analisis dengan menggunakan peringkat analisis (Level of Analysis)

31 Mochtar Mas’oed. Study Hubungan Internasional: Tingkat Analisis dan Teorisasi. Op.Cit. Hal. 3-4.

32 Dr. Lexy J, Moleong. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, hal. 103.

33

(19)

19

negara bangsa dan terhadap fenomena serta teori dan konsep yang telah

disebutkan sebelumnya untuk mengetahui peranan Venezuela pada masa

pemerintahan presiden Hugo Chavez dalam gerakan anti- Amerika Serikat, ALBA

(Alternativa Bolivariana para las Americas).

Dalam konteks penelitian ini, variabel dependen/unit analisisnya adalah

Venezuela (nation-state), dan variabel independen/unit eksplanasinya adalah

Regional, Amerika Latin (ALBA). Dengan demikian, kelompok tingkat

analisisnya bersifat induksionis, karena unit eksplanasi lebih tinggi daripada unit

analisisnya.34

1.5.5 Argumen Dasar

Hegemoni imperialisme, kapitalisme, dan neoliberalisme yang di pelopori

Amerika Serikat di kawasan Amerika Latin hanya mengakibatkan kemiskinan,

dan gagal dalam menciptakan kesejahteraan, kondisi tersebut membuat

negara-negara di Amerika Latin tidak tinggal diam. Perlawanan Amerika Latin di motori

oleh Venezuela, dalam hal ini Venezuela mempromosikan sebuah gerakan

alternatif yang bernama ALBA kepada negara- negara Amerika Latin lainnya yang

memiliki kesamaan prinsip dan ideologis untuk melakukan counter-hegemoni

terhadap imperialisme, kapitalisme, dan neoliberalisme yang di pelopori AS di

kawasan Amerika Latin.

(20)

20 1.5.6 Sistematika Penulisan

Penelitian ini akan dijabarkan dalam beberapa bab. Secara sederhana

format kajian atau sistematika penulisan dalam penelitian ini digambarkan sebagai

berikut:

Tabel: Sistematika Penulisan

Bab Judul Pembahasan

Bab I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah 1.2Rumusan Masalah 1.3Tujuan Penelitian 1.4Kerangka Pemikiran

1.4.1 Peringkat Analisis 1.4.2 Penelitian Terdahulu 1.4.3 Teori dan Konsep 1.4.3.1 Konsep Peran

1.4.3.2 Teori Counter Hegemoni (Antonio Gramsci)

1.5Metode Penelitian

1.5.1 Batasan Waktu Penelitian 1.5.2 Tipe Penelitian

1.5.3 Metode Pengumpulan Data 1.5.4 Metode Analisa Data 1.5.5 Argumen Dasar 1.5.6 Sistematika Penulisan

Bab II NEOLIBERALISME DI AMERIKA

LATIN

2.1 Imperialisme 2.2 Neoliberalisme

2.2.1 Lembaga-Lembaga Pendukung Neoliberalisme

2.3 Dinamika Neoliberalisme di Amerika Latin

2.3.1 Gelombang Pertumbuhan Rezim Neoliberalisme di Amerika Latin

Bab III VENEZUELA DAN BOLIVARIAN DI AMERIKA LATIN

3.1 Hugo Chavez Dan Sosialis Venezuela 3.1.1 Ekonomi Minyak

3.1.2 Politik Anti-Imperialisme 3.2 Bolivarian

[image:20.596.114.520.244.748.2]
(21)

21

3.2.2 Konstitusi Bolivarian dan Partisipasi Kerakyatan 3.2.3 Lingkaran Bolivarian 3.3 Sosialisme Amerika Latin

3.3.1 Pemerintahan Sosialisme di Amerika Latin

3.3.2 Sosialisme Abad-21/Sosialisme Bolivarian

Bab IV PERANAN VENEZUELA DALAM GERAKAN

ANTI-AMERIKA SERIKAT (ALBA)

4.1 Venezuela dan ALBA (Alternativa Bolivariana para las Americas) 4.2 Peran Lingkaran Bolivaran Melalui Gerakan-Gerakan Sosial Dibawah ALBA

(22)

1

PEMERINTAHAN PRESIDEN HUGO CHAVEZ DALAM GERAKAN ANTI-AMERIKA SERIKAT (ALBA)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar Sarjana Strata-1

Jurusan Hubungan Internasional

Oleh:

FAUZAN ILMAN Nim : 06260039

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(23)

i

NIM : 06260039

Jurusan : Hubungan Internasional

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : PERANAN VENEZUELA PADA MASA PEMERINTAHAN

PRESIDEN HUGO CHAVEZ DALAM GERAKAN ANTI-

AMERIKA SERIKAT (ALBA)

Disetujui

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

M. Syaprin Zahidi, S.IP Dr. Wahyudi, M.Si

Mengetahui

Dekan Ketua Jurusan

FISIP UMM Hubungan Internasional

(24)

i i

NIM : 06260039

Jurusan : Hubungan Internasional

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : PERANAN VENEZUELA PADA MASA

PEMERINTAHAN PRESIDEN HUGO CHAVEZ DALAM

GERAKAN ANTI- AMERIKA SERIKAT (ALBA)

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Hubungan Internasional

Dan dinyatakan LULUS

Pada: Senin

Tanggal: 25 Juli 2011

Tempat: Laboratorium Jurusan Hubungan Internasional

Mengesahkan,

Dekan FISIP-UMM

Dr. Wahyudi, M.Si

Dewan Penguji:

(25)

iii

Nama : Fauzan Ilman

NIM : 06260039

Jurusan : Hubungan Internasional

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah (skripsi) dengan judul:

PERANAN VENEZUELA PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN

HUGO CHAVEZ DALAM GERAKAN ANTI-AMERIKA SERIKAT (ALBA).

Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali

dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

Malang, 28 Juli 2011

Yang menyatakan,

(26)

iv

3. Jurusan : Hubungan Internasional

4. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

5. Judul Skripsi : PERANAN VENEZUELA PADA MASA

PEMERINTAHAN PRESIDEN HUGO CHAVEZ

DALAM GERAKAN ANTI-AMERIKA SERIKAT

(ALBA)

6. Pembimbing : 1. M. Syaprin Zahidi, S.IP

2. Dr. Wahyudi, M.Si

7. Kronologi Bimbingan

Tanggal Paraf Pemb. I Tanggal Paraf Pemb. II Keterangan

12-01-2011 12-01-2011 ACC Judul

15-01-2011 18-01-2011 Pengajuan

BAB I

05-04-2011 04-04-2011 ACC Seminar

Proposal

10-05-2011 10-05-2011 Pengajuan

BAB II

23-05-2011 23-05-2011 ACC BAB II

02-06-2011 02-06-2011 Pengajuan

BAB III & IV

20-06-2011 20-06-2011 Pengajuan

BAB V

04-07-2011 01-07-2011 ACC Ujian

(27)

v

Assalamu’alaikum warahmatullahhi wa barakatuh.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat,

nikmat, dan pertolongan-Nya serta Shalawat dan Salam kepada junjungan Nabi

besar Muhammad SAW, sehingga penelitian dengan judul “PERANAN

VENEZUELA PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN HUGO CHAVEZ

DALAM GERAKAN ANTI-AMERIKA SERIKAT (ALBA)” ini dapat peneliti

selesaikan. Peneliti menyampaikan apresisasi dan terima kasih sebesar-besarnya

kepada Bapak M. Syaprin Zahidi, S.IP dan Bapak Dr. Wahyudi, M.Si yang telah

membimbing peneliti dengan sangat bijaksana selama proses penelitian ini.

Peneliti juga mengucapkan terima kasih banyak kepada tim penguji Bapak Ruli

Inayah Ramadhoan, M.Si dan Bapak Victory Pradhitama, M.Si atas kritik dan

sumbangan ide- idenya yang sangat berharga.

Terima kasih peneliti juga bermuara pada segenap dosen HI yang lain,

bimbingan dan pengajaran beliau semua adalah investasi yang mulia bagi peneliti.

Semoga bernilai ibadah di mata Allah SWT. Amien. Akhir kata, peneliti berharap

penelitian ini dapat memberikan kontribusi serta manfaat untuk menambah dan

mengembangkan pengetahuan mengenai studi Hubungan Internasional Amien.

Wassalamu’alaikum warahmatullahhi wa barakatuh.

(28)

vi

LEMBAR ORISINALITAS ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iv

ABSTRAKSI ... v

KATA PENGANTAR ... vii

UNGKAPAN PRIBADI DAN MOTTO ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABLE... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kerangka Pemikiran... 7

1.4.1 Peringkat Analisis... 7

1.4.2 Penelitian Terdahulu... 9

1.4.3 Teori dan Konsep ... 11

1.4.3.1 Konsep Peran ... 12

1.4.3.2 Teori Counter Hegemoni (Antonio Gramsci) ... 13

1.5 Metode Penelitian ... 17

1.5.1 Batasan Waktu Penelitian ... 17

1.5.2 Tipe Penelitian ... 17

1.5.3 Metode Pengumpulan Data ... 18

1.5.4 Metode Analisa Data ... 18

1.5.5 Argumen Dasar... 19

1.5.6 Sistematika Penulisan ... 20

BAB II NEOLIBERALISME DI AMERIKA LATIN... 22

2.1 Imperialisme Amerika Serikat ... 22

2.2 Neoliberalisme ... 23

2.2.1 Lembaga-Lembaga Pendukung Neoliberalisme ... 26

2.3 Dinamika Neoliberalisme di Amerika Latin ... 31

2.3.1 Gelombang Pertumbuhan Rezim Neoliberalisme di Amerika Latin… ... 38

BAB III VENEZUELA DAN BOLIVARIAN DI AMERIKA LATIN ... 44

3.1 Hugo Chavez Dan Sosialisme Venezuela ... 44

3.1.1 Ekonomi Minyak ... 45

3.1.2 Politik Anti-Imperialisme ... 47

(29)

vii

3.3.2 Sosialisme Abad-21/Sosialisme Bolivarian ... 69

BAB IV PERANAN VENEZUELA DALAM GERAKAN ANTI-AMERIKA SERIKAT (ALBA) ... 78

4.1 Venezuela dan ALBA (Alternativa Bolivariana para las Americas) ... 78

4.2 Peran Lingkaran Bolivarian Melalui Gerakan-Gerakan Sosial Dibawah ALBA ... 83

BAB V PENUTUP ... 93

5.1 Kesimpulan ... 93

(30)

viii

Tabel 2 : Pembayaran Biaya Lisensi dan Royalti dari Amerika Latin

Kepada Amerika Serikat (Dalam Milliar Dollar AS,

Pembayaran Rata-Rata Per Tahun ... 35

Tabel 3 : Hutang dan Pembayaran Hutang Amerika Latin Tahun

1982-1998 (Dalam Miliar Dollar AS, Rata-Rata Tiap Tahun) ... 36

Tabel 4 : Presentase Penduduk Miskin (1998) di Amerika Latin

(Pendapatan Perkapita Kurang Dari US$ 1 Per Hari)... 37

Tabel 5 : Bantuan-Bantuan Dana Yang Ditujukan Oleh Venezuela Ke

(31)
(32)

x

Yogyakarta: IKIP Sanata Dharma.

Azhari, Aidul Fitriciada. 2004. Menemukan Demokrasi. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Budiardjo, Miriam. 1984. Simposium Kapitalisme, Nasionalisme, Demokrasi. Jakarta: Gramedia.

Budiman, Arif. 1987. Jalan Demokratis ke Sosialisme: Pengalaman Chili di Bawah Allende. Jakarta: Sinar Harapan.

CEPAL (Comision Economica para America Latina). 1998b. La inversion extranjera en America Latina. Juga tersedia edisi Inggrisnya bertitel ECLAC (Economi Commission for Latin America) 1998. Foreign Investment in Latin America.

Chomsky, Noam. 2008. Neo Imperialisme Amerika Serikat. Yogyakarta: Resist book.

Ebenstein, William and Edwin Fogelmen. 1994. Isme-Isme Dewasa Ini. Jakarta: Erlangga.

Fakih, Mansour. 2002. Jalan Lain: Manifesto Intelektual Organik. Yogyakarta: Insist Press.

Faruk. 2005. Pengantar Sosiologi Sastra: dari Strukturalisme Genetik sampai Post-Modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

FSPI. 2003. Melawan Neoliberalisme. Jakarta: Petani Press.

Harinowo, Cyrillus. 2004. IMF: Penanganan Krisis & Indonesia Pasca-IMF. Jakarta: PT. Gramedia Utama.

Holsti, KJ. 1983. Politik Internasional: Kerangka Untuk Analisis. Jakarta: Gelora Aksara.

Indonesia, Ensiklopedia, Edisi Khusus 3 Han-Kol. Jakarta: PT. Ichtiar Baru-Van Hoeve.

Jhamtani, Hira. 2005. WTO Dan Penjajahan Kembali Dunia Ketiga. Yogyakarta: Insist Press.

Kegley, Charles W. & Eugene Wittkopf. 1997. World Politics: Trend and Transformation. New York: St. Martin Press.

Khudori. 2004. Neoliberalisme menumpas petani. Yoyakarta, Resist Book.

Korany, Bagnat. 1997. Social Change, Charisma and International Behavior: Toward a Theory of Foreign Policy Making in Third World. A.W. Siijthoff Leiden: Institute Universitaire de Hautes Etudes Internationales.

Kristol, Irving, Pierre Hassner, Stephen Sestanovich. 2001. Memotret Kanan Baru. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

M.A, Hoetomo. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Mitra Pelajar.

(33)

xi

Moleong, Dr. Lexy J,. 1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Mudhofir, Ali. 1988. Kamus Teori dan Aliran Dalam Filsafat. Yogyakarta: Liberty.

Mukmin, Hidayat. 1981. Pergolakan di Amerika Latin dalam Dasawarsa ini. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Newman, Michael. 2006. Sosialisme Abad 21: Jalan Alternatif atas Neoliberalisme. Yogyakarta: Resist Book.

O’Donnell, Guillermo, Philippe C. Schmitter, Lawrence Whitehead. 1993. Transisi Menuju Demokrasi: Kasus Amerika Latin. Jakarta: LP3ES.

Patria, Nezar dan Andi Arief. 2003. Antonio Gramsci: Negara & Hegemoni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Petras, James dan Henry V. Meyer. 2002. Imperialisme Abad 21. Yogyakarta : Kreasi Wacana.

Pontoh, Coen Husain. 2005. Malapetaka Demokrasi Pasar. Yogyakarta: Resist. Book.

Prasetyo, Eko. 2006. Inilah Presiden Radikal. Yogyakarta: Resist Book.

Qurik, Robert E. 2006. Poros Setan: kisah Empat Presiden Revolusioner. Yogyakarta: PrismaSophie.

Rais, Mohammad Amien. 2008. Agenda Mendesak Bangsa: Selamatkan Indonesia. Yogyakarta: PPSK Press.

Rizky, Awalil dan Nasyith Majidi. 2008. Neoliberalisme Mencengkram Indonesia. Jakarta: E Publishing.

Shoelhi, Mohammad. 2007. Di Ambang Keruntuhan Amerika. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu.

Simon, Roger. 2004. Gagasan-gagasan Politik Gramsci, Terj. Kamdani dan Imam Baehaqi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Soyomukti, Nurani. 2008. Hugo Chavez Vs Amerika Serikat. Yogyakarta: Garasi. ---. 2008. Metode Pendidikan Marxis Sosialis: Antara Teori dan

Praktik. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

---. 2007. Revolusi Bolivarian Hugo Chavez dan Politik Radikal. Yogyakarta: Resist.

Suseno, Frans Magnis. 1975. Etika Sosial. Jakarta: Gramedia.

Suyatna, Hempri. 2007. Evo Morales: Presiden Bolivia Menantang Arogansi Amerika Serikat. Jakarta: Hikmah.

Syam, Dr. Firdaus, M.A. 2007. Pemikiran Politik Barat. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Tabb, William K. . 2001. Tabir Politik Globalisasi. Yogyakarta: Lafadl.

(34)

xii

Airlangga.

Putranto, Dimas. 2007, Skripsi: Kerjasama Negara-Negara Amerika Latin Menentang Neoliberalisme Di Kawasan Amerika Latin. Surabaya: Universitas Airlangga, dalam:

http://alumni.unair.ac.id/kumpulanfile/1100828669_abs.pdf, diakses: 2 Januari 2011.

Sallatu, Muhammad Ashry. 2008, Tesis S2: Landasan Pemikiran di Balik Bolivarian Alternative for the Americas (ALBA), dalam:

http://www.lontar.ui.ac.id//opac/themes/libri2/detail.jps?id=123665&lokas i=local, diakses: 16 Februari 2011.

Artikel & Jurnal Elektronik:

Aditjondro, George Junus. Politik Argentina: Kemenangan Perempuan, Kaum Kiri, Atau Dinasti Baru?, dalam:

http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=8967&coid=3&caid=31 &gid=3, diakses: 7 Juni 2011.

“Alternative Bolivarian apara las Américas”, ¿Qué es la Alternativa Bolivariana para América Latina y El Caribe?, http://www.alternativabolivariana.org, diakses: 10 Januari 2011.

Amerika Latin Bergerak Ke Kiri, dalam:

http://www.harycollection.co.cc/2011/05/am, diakses: 11 Juni 2011.

Bank Selatan Siap Saingi Bank Dunia dan IMF (Senin, 10 Desember 2007), dalam: http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=188294, diakses: 16 Juni 2011.

BerdikariOnline (Minggu 3 Oktober 2010). Lula, Presiden Paling Populer Dalam Sejarah Brazil, dalam: http://berdikarionline.com/dunia-

bergerak/20101003/lula-presiden-paling-populer-dalam-sejarah-brazil.html, diakses: 8 Juni 2011.

--- (Jum’at 13 Mei 2011). Presiden Ekuador Rafael Correa Menangkan Referandum, dalam: http://berdikarionline.com/dunia-bergerak/20110513/presiden-ekuador-rafael-correa-

menangkan-referendum.html, diakses: 8 Juni 2011.

Biografi Hugo Chavez dan Sejarah Singkat Kudeta Militer Terhadap Dia, dalam: http://id.shvoong.com/social-sciences/political-science/2105708-biografi-hugo-chavez-dan-sejarah/#ixzz1OZnnMrOj, diakses: 06 Juni 2011.

Detik Forum (14 Oktober 2008). Amerika Latin Ke Kiri: Kebangkitan Sosialisme, dalam: http://forum.detik.com/showthread.php?t=64204&page=, diakses: 9 Februari 2011.

Doktrin Monroe dan Dasar Isolasi Amerika, dalam:

(35)

xiii

http://www.muhsinlabib.com/antarbangsa/kemenangan- fernando- lugo-pastor-si- miskin-perkuat-blok-anti-as, diakses: 8 Juni 2011.

Koalisi Anti Utang. 2007. Menyimak Gerakan Independensi Amerika Latin terhadap AS dan Neoliberalisme Global, dalam:

http://kau.or.id /index.php?option=com_content&task=view&id=81, diakses: 02 Mei 2011.

Latin America Statistics, dalam:

http://www.library.cornell.edu/colldev/lastatistics.html, diakses: 27 Juli 2011.

Latin Melawan Dolar dan Neolib, dalam:

http://ekonomi.inilah.com/read/detail/100459/latin- melawan-dolar-dan-neolib, diakses: 25 Juni 2011.

LatinReporter.com (02 Mei 2005). Cuba-Venezuela: Chavez se reclame du socialisme et cite Marx devant Castro, dalam:

http://www.latinreporters.com/venezuelapol02052005.html, diakses: 27 Juni 2011.

Mantan Tapol Michelle bachelet Menangi Pemilu Cile, dalam:

http://groups.yahoo.com/group/nasional- list/message/26801, diakses: 11 Juni 2011.

Penguasa Industri Minyak Dunia., dalam: www.kompas.com, diakses: 17 Mei 2011.

Pontoh, Coen Husein. Membaca Kemenangan Daniel Ortega. Jurnal Progresif Indonesia (27 November 2006).

---. Siklus Politik Neoliberal: Penyesuaian Amerika Latin Menuju Kemiskinan dan Kemakmuran di Era Pasar Bebas. Jurnal Progresif Indonesia (13 April 2006).

Republika Online (01 Mei 2007). KTT ALBA Sepakat Pererat Ekonomi Latin, dalam: http://www.republikaonline.co.id/2006/052006.html, diakses: 11 Juni 2011.

Said, A. Umar. Uskup Kiri Jadi Presiden Baru Paraguay, dalam: http://annabelle.aumars.perso.sfr.fr/Uskup kiri jadi presiden baru Paraguay.htm, diakses: 8 Juni 2011.

Saragih, Henry. Dinamika Kawasan Amerika Latin: Bercermin Dari Perjuangan Gerakan Petani Tak Bertanah (MST), Brazil, di: http://www.faspi.or.id, diakses: 21 Mei 2011.

Siahaan, Josua. Strategi Negara-Negara Sosialis Amerika Latin Menghadapi Amerika Serikat, dalam: http://www.scribd.com/doc/49230590/JOSHUA-TEORI-STRATEGI, diakses: 03 Mei 2011.

(36)

xiv

Tabare Vasquez Presiden Uruguay Yang Baru, dalam:

http://berita.liputan6.com/luarnegeri/200411/89106/tabare_vazquez_presid en_uruguay_yang_baru, diakses: 11 Juni 2011.

Tabloid Diplomasi (20 Agustus 2009), dalam:

http://www.tabloiddiplomasi.org/previous- isuue/38- mei-2009/137-alba- the-bolivarian-alternative-for-latin-america-and-the-caribbean-kerjasama-kawasan-selatan- melawan-kemiskinan-dan-ekslusi-sosial-.html, diakses: 25 Juni 2011.

TV Anti Imperialisme Diluncurkan, dalam:

http://nu.or.id/page/id/dinamic_detil/1/3318/Warta/TV_Anti_Imperialisme _Diluncurkan.html, diakses: 25 Juni 2011.

Venezuela Information Office. nd. Alba: An Alternative Vision for Hemispheric Trade, dalam:

www.rethinkvenezuela.com/download/Afro-Venezuelans.pdf, diakses: 05 Mei 2011.

Venezuela Dan Sosialisme Abad-21, dalam: http://www.nefos.org/?q=node/76, diakses: 27 Juni 2011.

Situs Internet:

Gambar

Tabel: Sistematika Penulisan

Referensi

Dokumen terkait

Amongst insects, mosquitoes are the prominent vectors of viral diseases of which the genus Aedes is the most relevant species regarding disease transmission to humans..

Pembuatan garam kurkumin larut air dilakukan dengan cara reaksi penggaraman dengan menggunakan natrium metoksida sehingga menghasilkan natrium kurkumin yang

EFEK LARVISIDA EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI ( Ocimum sanctum Linn) TERHADAP LARVA INSTAR III Aedes aegypti.. Kartika F.D 1 , ,VWL¶DQDK S 2

Sementara untuk kinerja keuangan berdasarkan tingkat efektivitas dapat diketahui bahwa antara target atau anggaran Pendapatan Asli Daerah sudah banyak yang

Observasi Pembelajaran di kelas / lapangan (observasi pra-PPL) merupakan kegiatan pengamatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan, sebelum pelaksanaan PPL.

Dan juga wajib memisahkan antara dua jaminan (tanggung jawab resiko barang) jaminan lembaga keuangan dan jaminan nasabah yang sebagai wakil lembaga keuangan untuk membeli barang

Rangkaian resistor seri dan paralel, (c) Resistor untuk mengatur arus, (d) Resistor untuk pengatur tegangan, (e) Potensio pengatur arus dan tegangan, (f) Mengamati pengisian dan

perkotaan baik yang bersifat teknis dan nonteknis. Pemantauan pengelolaan sistem drainase perkotaan dilakukan oleh.. penyelenggara pengelolaan sistem drainase perkotaan