• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pengembangan Wilayah dengan Pendekatan Agropolitan (Studi Kasus Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Model Pengembangan Wilayah dengan Pendekatan Agropolitan (Studi Kasus Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah)"

Copied!
303
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PENGEMBANGAN WILAYAH

DENGAN PENDEKATAN AGROPOLITAN

(Studi -us KIbupa- kajamegara, Arrpinsi Jawa Teogah)

OLEB :

AERRLNA INDRI HASTUTI

PROGRAM PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

ABSTRAK

Dalam mngka mencapai tujuan pembangman yang memprioritadm kepada aspek p e r a t a m dan p a t u m b h ekonomi, diperl~lkan reorientasi panbangunan kepada sektor 'k.akyatm yaitu sektor pertmian dengan orientasi pembmgmm yang

k g -

ke

daerah

pwdesaan sefiingga akan @at lebih berperan memyurnbang pada kemajuan wihyah.

Salah satu model pembangunan yang diharapkan dapat m q a i tujuan tersebut adalah model pengembangan wilayah dengan pedehtan agropolitan. Ddam hal ini agropolitan adalah wilayah

di

daerah perdesaan yang memiliki potensi sumberdaya

wilayah dm kineja aktivitas sektor perekonornian yang tinggi sebagai pusat pertumbuhan b m di daerah perdesaan dengan aktivitas sektor pertanian sebagai basisnya.

Analisis yang digunakan dalam penditian ini antara lain adalah analisis Shift Share, Location Quotient, Analisis Komponen Utama (Principl Components

Am/ysidPCA) untuk mengetahui potensi sumkdaya wilayah dan tingkat perkembangan perekonomian wilayah. Analisis gerombol dengan cluster analysis digunakan untuk

mqelompokkan &yahahwkyah berdadcan seiuruh variabel pot& sumberdaya

wilayah dan kineja perkommian wilayah secara bersamaan. Di~~~rimznant Fumfjon Amlysiis

@FA)

urrtuk mengetahui variabel yang paling membedakan antar klaster dm

maibel-variM y m g

signi6kan

dalam

mempengaruhi

trngkat

perkembangan clan potensi wilayah swta tipologi dari tiap klasker. Selanjutnya

u.ntuk

rnengetdui ketedaitan antara h b a @ variabel yang digunakan dilakukan juga analisis kore&si. Analisis secaca spasid selanjutnya dhnfaatkan untuk visualisasi b l analisis ylmg telah dilakukm

sddigus sebagai pwtimbangan untuk pmapaian k d i spasial.

Dari

hasil penelititin d i k e kelompok kecamatan yang dapat dikembangkm

menjadi pusat agmpolitan berdasarkan potensi sumberdaya d a y a h dan h e r j a ekonominya. Selain itu diketahui juga instrumen kebijakan yang &pat diterapkan pada pusat agropolitan maupun pada kdompok kecamatan yang relatif belum berkembang untuk pengembangan selanjutnya.

Pusat agropolitan di Kabupaten Banjarnegara d a l m peneiitian ini ditetapkan di kecamatan Wanadadi, Madukwa, Bawang, Banjarnegara dan sigduh yang terrnasuk

daiam Klaster 111. Selain itu pusat agropolitm dapat juga ditetapkan di daerah yang

(4)

P~~ Nasional Indonesia, said- dalam dua tahap jannka panjaw, dipemhi oleh kebijakan yang kurang tepat,

seperti

pembanguMn yang wbnrt b j e d

yang

telah mmimbdh khgii pmmh @

twjadinya

ubnisasi yang ~erlebihan (over ur&mimtion~, sentralistdq h a n g potensi

wilayah,

clan -i

memperhatikan pihak maupun sektor tertentu saja ymg rnemberikan kontribusi pada

perhunbuhan ekonomi yang tinggi. Disamping itu

kesalahan

magadopsi konsep panbangunan

dati

luar yang dilaksanakan di masa O d e Baru

terbukti

telah menciptakm berbagai ketidakdan. Model punbangunan t m d u t tdah menyebabkan kesenjangan antar daerah, antar golongan masyarakat

dm

antar &tor ( w b a b d &wlqmenf).

Konsep pembangunan pada masa tersebut l a banyak mengadopd konsep pembangunan

dari W.

Arthur Lewis (Zewis two secws d r )yang mmekankm

kepada

tradormasi stdctud (stnrcfural trmsfomdm) dari dari p e r e k o m ~ s u b d e n

menuju kepada &on& industri perkotaan. Dalam m d d irti d i j e k h n

adanya

kbr

SUI~ZUS emnomy di daerab perdewm dimana sektor tmkional

b e d

dan

selanjutnya

ditarilr

old

&or

iadustri perkotaan modern yang

tingkat

prodddbmya

tinggi.

I m p W dati kebi'jakan tersebut antam lain tejadi k b g a i ket&mgan

baik

k c h p m g a n t i p a d , k e h p m g m &oral, kehpmgan

individuaUkelompo~

kebowm regional, dm keti- pembangunan

d q g m

aspimi

dan

kbtuhan masyarakat IOU. Akibat yang lebih jauh adahh mmahya w a a n

~ m a s y ~ & o r a l yang bqAuang pada tajndimfa

ko*

yang mengaacam stabatas nasional .
(5)

p e r d ~ c l i m a a a * r ~ " i t l s b a a d a d u n p a r d a ~ ~ ~ ~ k a n

~ d a p a t l e b i h ~ ~ p a d a k ~ Salshsatumodel ~ y a h .

pembangunar~ yang diharapkan dapat meflc4lpai t u j w t& addah model pengembangan whyah dengm pendekatan ~ l g r o p o h . Dalam

I

d

ini agropolitan adalah

wilayah di damh pudesaan

yang

d

potensi sumbdaya wilayah dan k k q a aktivitas sektor perekonomk yaag d q a i pusat perhmhhao baru

di

daerah

perdesaan dengan aktivitas sektor pertanian dagai basisnya.

P d t i a n c b k s a m b di Kabupatea Banjamegara, yang meliputi 18

P e n e l i h diiahkan dimulai pada bulan Agustus 2000 htngga bulan

O k t o k

2000. Pmelitian ini semaksimal mmgkin memdudmn data sekunder yang telah ada, baik

di

Kantor Statistik ataupun depmtemendeptemen terkait. Selain

itu,

wawancara semi terstruktur atau pun diskusi dengan pemerintah

daerab drrn

anggota

masyardcat

yang kompetm m e n d a p h n informasi atau

atsu

yang tidak ditmkan

dalrun

data sekunder.

A d i s i s tin* perkembangan wilayah dilakukan untuk mengetahui tingkat perkemhngan atau kemajuan duruh upek pembaagunan. Transhrmasi struktural

digunakan untuk mengetahui p e r g m m J

dari

sektor primer

ke

sektor &under

dan tersier. Rasio Gini-Lor& dan Indeks Williamson d i m untuk mengetahui tin@ perkembangan dm ketimpangan p n h g m m di W p a t e n Banjamegam.

A m h i s potensi stmberdaya wilayah d i h k u h terhadap seluruh m k b e l potensi sumberdaya d a y a h demgan menpgunakan A d s i s Komponen Utama (Prim@

Cmpmnts A d y s i d P C A ) . AnaIisis kinerja perekonomian wilayah dWukan untuk w u i perkernbangan pdcommian wilayah

dengan

m q g p m h m tidisk komponen utarna. A d s i s gerombol dmgm cluster @sis digunakan untuk

mengelompokkan dayah-wilayah berdasarkan seluruh variabel potensi smberdaya wilayah dm k b r j a perkonomim wiiayah secwa bersamaan. A m h i s lanjutan dilakukan

dengm

menggunakan Discrimir#m~ Furxtion A n a b s @FA) untuk mengetahui variabel
(6)

Dari hasil peditian diketahui tetdapat pamadah-permasaiahan umum yang

mejadi k d a d h p r o w pembangunan di Kabupaten

Bd-

Y&

(1) madah kerniskinan yang

semaldn

parah &&at

krisis

e k o m (2) babagai bentuk

ketimpangm baik k e h q m g a n hdividu,

dm k

-

&oral yang b8hkan

telah mengamh kepada terjadinya potarisasi mmbdaya wilayah di b a g h &tan; (3)

Rendahnya kuaii&s penunahan dan lin- walaupun dari beberrlp9

as@

lain

seperti pendidikan sudah reIatif baik; (3)

dalam

aspek demo& Kabupalm Banjarn- tefgolong wilayah dengan struktur penduduk muda sehingga kebutuh8n pelayanan di bidang kesehatan, pendidikan dan kesempaian kerja baru relatif tinggi; (4) transfonnasi

structural yang belum dikatakm seimbmg yang menunjukkan masih terjadinya ketimpangan sektord dalam kontribusi tenaga kerja -pun terhadap PDRB

Dari hasii analisis diketahui kelompdr kecamatan dengan pot& sumberdaya wilayah d m kinerja ekonomi yang thggi. Kecamatan atau k e l o m @ - k m dengan potensi sumberdaya wilayah dan kinerja ekonomi wilayah yang tin* inilah yang ditetapkan sebagai pusat agropolitan. Pusat agropolitan di Wupaten Banjarnegara dab p d t i a n ini ditetqkan

di

kecarnatan

W

W

,

Madukara, Bswang, Banjarnegara

dm

sigaluh yang termasuk dalam Klaster I l l . Apebi diWlat secara s p d diketahui bahwa

kecamatan path klaster

IT1

ini beds

di

wilayah Kabupaten Banjmqpa setdah selatan

dan

dapat dikatakan bahwa pusat agropotitan hi merupakm pusat pertumbuhan yang

memil& potensi taw kondisi

aktual.

Untuk tujuan pemerataaa kertdilan spasial m a h

pusat pertumbuhan atau pusat agropolitan dapat ditetqkan di kecamatan pada klaster

lain

yaitu klaster

TI

teflltama

di

kecamatan Batur dan Pejawaran. Penetapan kedua kecamatan hi di* p o d m p u n kondisi potensial pada kedua kecama&n tersebut dari

s u r n w y a wilayah dm kumetja ekonomi, dimping juga letak

kedua

kecamatan ini di wilayah Kabupaten Banjamegm sebelah utara dimma hampir selumh kecamtan

di

bagan itu masih dahm kondisi yang tehhkmg. Kedua kecamatan tersebut juga

(7)

dan Pejawaran sehagai pusat agrcipob ctiharaph akan dripat ~ O K I ~ p e r k ~ d a e r a h l a i n d i ~ 4 e h i a g g a t u j u a n k ~ s p a s l a l d a l a m ~

aspk kehidupan

akan

W l .

Adanya korelasi baik secara Ian- maupun tidak langsung atam potensi

sumbedaya whyah dan kinerja pabangunan d a y a h maka secara dapa dkatakan bahwa dalam model agropoh p r i h pengembangan wilayah yang ditetapkan a t . instrumen kebijakan @icy imfrrrment) yang penting untuk d i r t a b d c m

arlalah

y m g memprioritaskan kepada pmhgUan kemampuan dan lrualitas b d a g a sumberdaya wilayah yaag r n m c h q

dan

saling W t a n tersebut. Dalam ha1 ini strategi pengembangan berbagai wmkdaya whyah di& dengan kondisi maupun kebutuhan masing-masing wiiayah (Wer). Disamping peniqkafan kapasitas beberapa asp& surnberdaya whyah s e w i n v d untuk pembangum h h s t m k t u r dan fasilitas public g d , secara m u m dapat dikatakan bahwa dalarn pengembangan pusat agopolitan maka strategi pengembangan wilayah yang penting dilaksanakan adalah pemberdayaan masyarakat petani sebagai peIaku pembangunan

wilayah,

bukan

hanya mengandalkan investor asing. Hal ini dis&abkan karma Masarkan pengalaman di mma Mu

investasi

yang ditanam di daerah ~ d e s a a n tidak memberikan multiplier

yang m q u m n g k a n dtilam ha1 tentip kerja dm pendapatan bagi k a h atau mayoritas penduduk low yang terjadi adalah

geagurasan

sumberdaya wilayah, pencemtlran dan

pemmpasa~~

hak-hdc

tanah penduduk lokal.

Pembdayaaa masyarakat petani dapat clihkdm dengan peningkatan akses

kepada

mmbdaya yarig lebih rnerata d u i r e d i s t i i i asset baik khan =pun

modal. Hal ini ddatad~hkangt oleh kondisi petani yang serba

terbatas.

KepemiUm lahan yang w i t akibat 6wentasi kepemtlikan lahan atau bahkan tenaga kerja tanpa

h h

gmpan (MST Irrbarer) serta modal yang

terbatas

telab menyebabkan kehidupan petani kekumgm

dan

danjutnya tejadi migrasi

ke

damah perkotrlan. Oleh

karena

itu untuk mmgkatkan kemampusln petani, maka pabgktm akes masymab (petani)

kepada resources

dasar t d u t perlu direalisrrsikan.
(8)

pm@m asse dari perani kaya ke ntiadn d a l u i nannrn

dilalrukan

secara sukada dengan keb'ijalzlrn antam lain tran&

hak-hak

atas Idm

sesuai

demgan nilai Mum dengan bantuan lembaga kmmgan. Disamping itu dapat juga dilakukan

dengan pengdxmgm pgeloiaan k e h h g a m lahan p t a n h secara hwna-sama

antara petani

k d

dan

permlik lahan hxmt8 pyediaan W. Kebijakau lain yang dapat dlakukan adalah dengan mewapkan p& dan ?mder pada lahan dengan produktivitas yang untuk menshan iaju konversi lahan.

Pentngkatan a k m m a s y e petmi kepada modai dapat dilalnrkan dengan mediaan kredit mikro kepada petard

kacil.

Pemydmn kredit dapat & k u h dengan pengembangan lmbaga dm p a w finansid di wilayah perdesaan. Kredit y m g d i b k a n disesuaikan dengan kondisi

dan

kebutuhm m a q m b t petani, kredit mikro (micro credit)
(9)

MODEL PENGEMBANGAN

WILAYAH

DENGAN

PENDEKATAN AGROPOLITAN

(Studi b u s b b u p a t c n Banjamcgam, Pmpinsi Jawa Tcngah)

OLEH

HERRINA lNDRI HASTUTi

Nrp. 98242

S e b a g a i ~ s a t u a y a r a t u n t u k ~ ~ ~ S ~

pa& Program Pascmarjaoa Mut Perkdm Bogor

PROGRAM STUD1 EMU PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH

DAN

PERDESMN

f ROGRAM PASCASAWANA INSTITUT PERTANIAN

BOGOR

(10)

Judul : M d d Peagtmbngan Wilayah dtngan Pcndckatan

Agropditan

(Studi -us Kabupaten Ibnjamegara, Propinsi Jawa

Tenga h)

Nama Mnhasiswa : Hemima Indn W u t i

Nomor Pokok : 98.242

Progmm Studi : Ilmu Penacanaan Pembangunan Whyah dan Perdman

Pmgmm Pascasarjaru Institut Pcrtaniru Bogor (PWD)

Menyetuj ui,

Komisi Pembimbing

Prof.

Dr. Ir. H. Affendi Anwar, M . S . Ketua

Dr.

Ir.

H.R. Summ Satfulh Anggota

~ - r ~ m a ~ u - - - r r q

Ketua Program Studi, / / . q

/

-

:&a!&

Prof.

D>.

Ir, & Afftndi Anwar,

M.%

h f .
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)
(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)
(170)
(171)
(172)
(173)
(174)
(175)
(176)
(177)
(178)
(179)
(180)
(181)
(182)
(183)
(184)
(185)
(186)
(187)
(188)
(189)
(190)
(191)
(192)
(193)
(194)
(195)
(196)
(197)
(198)
(199)
(200)

Referensi

Dokumen terkait

Tulisan ini merupakan hasil penelitian tentang sikap dan pandangan masyarakat terhadap terjemahan Al-Qur’an yang disusun oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, dengan

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

The objectives of this research were to identify the access on intensity and content of social media as well as the character of responsibility, respectful and

adalah peserta didik yang ditunjuk bertugas menyanyikan lagu Indonesia Raya, lagu Mengheningkan Cipta, dan lagu wajib nasional lainnya pada saat yang telah ditentukan

steyaertanum yang diisolasi dari badan buah tanaman akasia yang terinfeksi penyakit busuk akar.. Pengujian patogenesitas telah dikonfirmasi dengan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara persepsi terhadap perjanjian keija bersama (PKB) dengan motivasi berprestasi

Maka bersama ini kami mengundang Saudara, untuk hadir pada Klarifikasi dan Negosiasi yang akan dilaksanakan pada :. Hari/Tanggal : Selasa , 31

Harga sebuah hunian pada sebuah apartemen sangatlah bervariasi, selain dari yang disebutkan di atas, harga dari sebuah hunian juga tergantung pada ketinggian (hunian yang berada