• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi lembaga bahasa dan ilmu al-qur'an (LBIQ) DKI Jakarta dalam pengajaran membaca al-qur'an bagi masyarakat JABODETABEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kontribusi lembaga bahasa dan ilmu al-qur'an (LBIQ) DKI Jakarta dalam pengajaran membaca al-qur'an bagi masyarakat JABODETABEK"

Copied!
114
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI LEMBAGA BAHASA DAN ILMU AL-QUR' AN

(LBIQ) DKI JAKARTA DALAM PENGAJARAN MEMBACA

AL-QUR' AN BAGI MASYARAKAT JABODETABEK

Oleh:

FIRDA MIZELLA

NIM: 102011023596

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH-DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

SKRII'SI

Dia.iul<an Kcpada F'lkultas Ihnu Tarbiyah dan Kcguruan untuk MClllcuuhi Syarnl-syarat Mcncapai

Gclar Sarjllna (S 1) I'clldidikan Agallla Islam

Olch:

FIRDA MIZELLA NIM: 102011023596

Di Bawah Bimbingan

-"

"

Pro Dr. I lif',)! Svau i Nawawi M. A I.)1'. 150 202 339

NセL

Drs. A. Svafi'I, M.& NIP. 150 268 584

JllRtlSAN iGiセndidikan AGAMA ISLAM FAKllLTAS ILMll TARBIYAH DAN KEGURUAN

(3)

Skripsi yang beJjudul " Kontribusi Lembaga Bahasa Dan I1mu AI-Qur'an (LBIQ) DKI Jakarta dalam Pengajaran Membaca AI-Qur'an Bagi Masyarakat Jabodetabek" telah diujikan pada sidang munaqosyah Fakultas I1mu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 7 Juni 2007. Skripsi ini telahh diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata I (SI) pada jurusan Pendidikan Agama Islam.

Jakarta,S September 2007 Sidang Munaqosyah

DekanJ

Ketua Merangkap Anggota

ャセ

,

e osyada, MA

Anggota Penguji I

:::::'PrrTrIJr. H.

azゥセイイッzゥG

MA NIP. 150202343

Pembantu DekanIJ

Sekretaris Merangkap Anggota

NIP. 150202343

Penguji II

セセ

(4)

Maha Agung lagi bijaksana, dengan ketentuan-Nya dan dengan segala Kemllrahan-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat juga para pengikut setianya yang telah berjuang membawa manusia dari dunia kegelapan menuju dunia yang terang dengan cahaya petunjuk.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang dihadapi, namun dengan dukungan dan bantuan serta motivasi dari berbagai pihak, maka segaka kesulitan dan hambatan tersebut dapat teratasi dengan baik. Penulis hanya mampu menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan rasa hormat kepada semua pihak yang telah membantll penyelesaian skripsi ini, khususnya juga kepada Bapak Prof. Dr. 1-1. Rifat Syallgi Nawawi MA dan Bapak Ahmad Syafi'l, M. Ag sebagai pembimbing penlliisan skripsi ini yang telah bersedia dengan tulus membelikan bimbingan. arahan dan saran-saran kepada penulis selama penulisan skripsi ini.

Selanjutnya tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kapada yimg terhormat :

(5)

3. Ibu Dra. Djunaidatul Munawarah, M. Ag, Dosen Seminar Proposal Skripsi. 4. lbu Dra. Hj. Elo al-Bugis, M.Ag, Dosen Penasehat Akademik.

5. Bapak dan Ibll Dosen serta para FITK yang telah memberikan segenap kreativitasnya dalam mentransfer ilmunya kepada penulis selama dalam masa perkuliahan.

6. Staf Kependidikan FITK yang banyak membentu penyelesaian masalah nilai-nilai mahasiswa.

7. Pimpinan dan selumh staf dan karyawan Perpustakaan UIN Jakarta, Perpllstakaan Tarbiyah dan perpustakaan Iman Jama, yang telah menyediakan buku-buku sebagai referensi dalam pembuatan skripsi ini. 8. Pimpinan dan seluruh staf karyawan LBIQ DKI Jakarta, khususnya

kepada lbu Dra. Hj. lndang Muminingsih, MM , Kasubbag TU dan Bapak Drs. H. Sumarni, S.Ag , Kasic Bid. Pengajaran juga Bapak H. Jenal Aripin Bid. Sarana Prasarana di LBIQ DKI Jakarta yang telah bersedia memberikan dataJinformasi yang berkaitan dengan skripsi ini.

9. Bapak H. Arwani Marhum, S. Ag dan Bapak Hilmi Fuad , Instruktur . (ustadz) Pengajaran Membaca AI-Qur'an LBIQ DKI Jakarta yang telah

bersedia memberikan waktu dan informasinya melalui wawancara,

(6)

waktu dan informasinya melalui wawancara.

II. ummi dan Abah serta abang dan juga ade-ade terimakasih atas do'a dan

atas segala pengorbanan juga dukungannya yang bervariatif dan unik.

12. fitriah, Ema, Yulia dan Nuni serta ternan-ternan seperjuangan sewaktu

kuliah dulu, yang tidak mungkin lagi disebut satu persatu namanya,

kalian semua baik dan akan menjadi kenangan terindah dalam hidup

Akhimya dengan segala keterbatasan yang ada, penulis hanya dapat

mengembalikan semua kebaikan kalian kepada Allah SWT, hanya Dia sebaik-baik

pemberi balasan.

Ciputat, 5 September

Penulis

(7)

DAFTAR lSi iv

DAFTAR TABEL vi

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 6

D. Metode Penelitian 7

E. Sistematika Penulisan 10

BAB II PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

A. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah 12 B. Undang-undang Pemerintah tentang Pendidikan Luar SekoJah 16 C. Lembaga Pedidikan AI-Qur'an sebagai Salah satu Lembaga Pendidikan

Luar Sekolah 19

1. Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Pendidikan AI-Qur'an di

Indonesia 22

2. Bentuk Kepedulian Umat Islam terhadap AI-Qur'an 24 BAB III PENGAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN

A. Pengertian Pengajaran Membaaca AI-qur'an 26 B. Ruang Lingkup Pengajaran Membaca AI-Qur'an 29 C. Dasar dan Tujuan Pengajaran Membaca AI-Qur'an 31

(8)

BAB IV LBIQ DKI .JAKARTA DAN KONTRIBUSINYA DALAM

PENGA.JARAN MEMBACA AL-QUR'AN

A. Gambaran Umum LBIQ DKIJakarta 38

1. Sejarah Berdirinya 38

2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi .40

3. Susunan Organisasi .41

B. Pelaksanaan Pengajaran Membaea AI-Qur'an 44 1. Tenaga Pendidik dan Kependidikan .45

2. Peserta Didik 48

3. Kurikulum 51

4. Metode 55

5. Penggunaan Ala! Evaluasi 55

6. Sarana Prasarana 55

C. Kontribusi LBIQ dalam Pengajaran Membaca AI-Qur'an 56 1. Ikut Serta dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa 65 2. Membentuk Pribadi Muslim yang Baik 66

BAB V PENUTUP

A.

Kesimpulan 69

B. Saran-saran 70

DAFTARPUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

Nama Tabel Hal

I. Tabel I, Data tentang Tenaga Pendidik beserta Kelas yang diajarkannya .45 2. Tabel2, Data tentang keadaan (status akademik) Tenaga Pendidik .47 3. Tabel 3, Daftar Nama Peserta Didik Angkatan I .48 4. Tabel 4, Daftar Nama Peserta Didik Angkatan II .49 5. Tabel5, Daftar Peserta Dididk Angkatan III 50

6. Tabel 6, Keadaan dan Jumlah Sarana 56

7. Tabel 7, Keadaan dan Jumlah Prasarana 56

8. Tabel 8, Daftar Nama Peserta Didik beserta Bukti Nilai 57 9. Tabel 9, Daftar Nama Peserta Didik beserta Alamat 60

[image:9.606.48.480.160.599.2]
(10)

A. Latar Belakang Masalah

AI-Qur'an mempakan kitab suci umat Islan1 sekaligus sebagai pedoman utama dalam berbagai aktivitas manusia. AI-Qur'an mempakan kalam Ilahi yang memiliki mu'jizat, ditumnkan kepada penutup para Nabi dan Rosul dengan perantara Malaikat Jibril AS ditulis dalam berbagai mushaf, dinukilkan kepada kita secara mutawatir dan dianggap ibadah dengan membacanya, dimulai dengan surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat an-Naas.l

Ajaran- ajaran yang terkandung di dalanmya begitu luas serta ditujukan kepada umat manusia dalam peri kehidupan yang bagaimanapun, baik kepada kaum yang masih primitif maupun kepada kaum yang telah mencapai peradaban dan kebudayaan yang tinggi, bagi seorang pertapa, orang yang tidak begitu mengindahkan harta, maupun bagi seorang usahawan, orang kaya maupun yang miskin. yang pandai maupun yang bodoh, pokoknya untuk seluruh golongan masyarakat. meliputi segaLl lapangan kegiatan manusia.

AI-Qur'an diturunkan menjadi petunjuk dan rahmat bagi semesta alam, menghimbau manusia bersifat adi!, berbuat baik, mengeratkan silaturahim, mencegah

dari ー・イコゥセ。ィ。ョL melarang berbuat munkar dan kezaliman.2

24

h. 80

IM. Amin Suma,Studi lImu-ifmu Al-Qur 'an, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), Cel. Ke-I. h.

(11)

Hal ini senada dengan apa yang disebutkan oleh M. Ali Hasan dan Rifat Syauqi Nawawi dalam bllkunya yang berjlldul "Pengantar lImu Tafsir", menyatakan fungsi AI-Qur'an salah salunya adalah: pedoman hidup bagi manusia dalam mengelola hidllpnya secara baik, dan merupakan rahmat bagi seluruh alam, disamping pembeda antara yang hak dan yang bati! serta penjelas terhadap sesuatu perkaraJ

Bagi umat Islam AI-Qur'an bukan hanya sebagai kitab suci belaka tetapi juga merupakan sumber ajaran yang pertama dan utama, di dalamnya terkumpul wahyu IIIahi yan menjadi petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi siapa saja yang mempelajari dan mengamalkannya. Blikan itu saja tetapi AI-Qur'an adalah kitab yang penghabisan di turunkan oleh Allah, yang isinya mencakup segala pokok-pokok syari'at yang terdapat dalam kilab suci yang diturunkan sebellimnya. Karena itu setiap orang yang mempelajari AI-QlIr"an akan bertambah cinla kepadanya, cinta untuk membacanya, untuk mcmpelajari dan mcmahaminya, serta lIntlik mengamalkan dan mengajarkanya sampai merata rahmal- Nya dirasai dan dikecap oleh seluruh penghuni alam semesta.4

Oleh karena itu hllkllm rnempelajari AI-Qur'an merupakan kewajiban bagi kaum muslimin baik laki-Iaki mallplln perempuan. Setiap muslim yang mempercayai AI-Qur'an mempunyai kewajiban dan tanggung jawab terhadap kitab sucinya. Diantara kewajibari dan tangungjawab itu adalah mempelajari dan mengajarkannya.

) M. Ali Hasan dan Rifat Syauqi Nawawi, Pengantar Ilmu Taftir. (Jakarta: Bulan Bintang,

1992), Cet. Ke-2, h. 42

(12)

Banyak hal yang dapat dilakukan umat Islam untuk membuktikan bahwa

Al-Qur'an sebagai pedoman hidupnya antara lain mempelajari cara membacanya secara

baik dan benar bagi yang belum bisa membacanya, bagi mereka yang sudah bisa

membacanya secara baik dan benar maka hendaklah diamalkan kepada orang lain

untuk mengajarinya disamping ia sendiri juga memahami dan mengamalkan isi

kandungannya terlebih lagi bagi umat Islam yang memiliki potensi untuk bergelut di

dunia pendidikan di samping ia sendiri telah mempelajarinya terlebih dahulu maka ia

dapat mengekspresikan rasa cintanya terhadap Al-Qur'an tersebut dengan mendirikan

lembaga-lembaga pendidikan Islam yang bisa memberi kesempatan kepada khalayak

ramai untuk mengenal dan mempelaj ari Al-Qur' an, sepelii TKAlTPA, melalui

ー・ョァセゥ。ョMー・ョァ。ェゥ。ョ remaja di masjid, majlis-majlis ta'lim para orang tua atau dalam

bentuk lembaga-Iembaga pendidikan yang lain.

Jika kita melihat sejarah pendidikan Islam pada masa lampau maka akan

terlihat jelas bahwa belajar mengajar AI-Qur'an dapat dilakukan di masjid-masjid di

mushola-mushola kecil, di rumah-rumah dan tempat sejenisnya. Kita patut bersyukur

ternyata masih mudah ditemukan masjid-masjid, mushola-mushola atau

rumah-rumah yang masih memberi kesempatan pada sebagian umat Islam yang belum bisa

mengenal dan mempelajari AI-Qur'an.

Hanya saja teIjadi kesalah pahaman pada masyarakat, pendidikan yang

merupakan proses sebuah kedewasan baik jasmani maupun rohani, banyak

dikonotasikan bahwa untuk mendapatkan pendidikan itu seseorang harus

(13)

tingkat anak-anak, remaja hingga dewasa. Alasan lain belajar pada Iembaga pendidikan yang ada di luar sekolah tidak memiliki materi yang tersusun dengan baik, metode atau cara mengajar yang tidak mengena, percncanaan yang tidak terprogram dan sarana yang tidak memadai.

Padahal kalau kita ingin membuka mata dengan lebar bahwa kini telah banyak lembaga-Iembaga pendidikan di luar sekolah yang membuka kesempatan untuk mendalami suatu ilmu kekhususan yang memiliki fasilitas yang layak bahkan tak kalah bagusnya dengan yang lain, sistem pembelajaran yang terprogram dan menyerupai sistem pendidikan yang ada pada lembaga formal, kemudian kurikulum yang terencana, metode belajar yang tepat guna, tenaga pengajar yang handal dan komponen-komponen pendidikan lainya yang saling menunjang.

Jadi adanya konotasi atau anggapan sebagian masyarakat bahwa pendidikan hanya akan didapatkan di sekolah itu tidaklah benar, ini dapat dibuktikan c1engan kehadiran lembaga-Iembaga pendidikan luar sekolah yang semakin menjamur keberadaannya. Pemerintah Indonesia pun menuangkan pernyataanya c1alam undang-undang nomor 20 Tahun 2003, pada BAB VI Tentang jalur . jenjang dan jenis pendidikan. 5

Pasal 13 ayat I pada BAB VI dikatakan bahwa jalur pendidikan tercliri atas pendidikan formal, non formal dan informal yang saling melengkapi clan memeperkaya.

5UU Rt No. 20 Tahun 2003, Ten/ang Sis/em Pendidikan Nasianal,( Jakarta: Depdiknas.

(14)

Oleh karena itu pemerintah bisa 「・ォ・セゥ。 sama dengan masyarakat atau sebaliknya dan antar kelompok masyarakat pun bisa saling bekeIja sama dalam mendirikan lembaga-Iembaga pendidikan sekolah ataupun luar sekolah demi memajukan bangsa ini apalagi kalau lembaga pendidikan tersebut bersifat sosial artinya dari segi biaya tidak terlalu memberatkan peserta didiknya tetapi lebih mengutamakan bagaimana mencerdaskan kehidupan bangsa. Lembaga-Iembaga pendidikan seperti itulah yang sesungguhnya sangat diharapkan oleh kebanyakan masyarakat kita sekarang ini. tidak mahal, memiliki program pembelajaran yang yang tak kalah bagusnya dengan pendidikan fom1al, sarana belajar yang memadai, metode belajar dan cara mengajar guru yang dapat dipahami oleh pesertanya, tenaga pengajar yang terlatih, terampil dan memiliki keahlian dibidangnya masing-masing serta didukung oleh komponen-komponen pendidikan lainnya.

(15)

Pada akhimya penulis beri judul skripsi ini yaitu:

KONTRIBUSI LBIQ DKI JAKARTA. DALAM PENGAJARAN MEMBACA AL-QUR' AN BAGI MASYARAKAT JABODETABEK

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah a. Pembatasan Masalah

Karena pembahasan mengenai pengajaran membaca AI-Qur'an sangat luas, maka agar pembahasan ini tidak meluas pada pennasalahan yang ada, maka penulis batasi kontribusinya hanya pada kemampuan baca tulis huruf AI-Qur'an pada tingkat dasar.

b. Perumusan Masalah

Dengan demikian penulis dapat merumuskan masalah dalam bentuk sebuah pertanyaan yaitu:

Apa kontribusi LBIQ DKI Jakarta dalam pengajaran membaca AI-Qur'an bagi masyarakat Jabodetabek?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari Penelitian ini antara lain untuk:

I. Untuk mengetahui kontribusi apa yang dapat diberikan LBIQ DKI Jakarta dalam upaya pemberantasan buta aksara AI-Qur' an

(16)

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:

l. Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan pengajaran membaca AI-Qur'an dikalangan ummat Islam

2. Dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengadakan kajian lanjutan

3. Dapat meningkatkan mutu pendidikan di LBIQ itu sendiri serta dapat mengenalkan Iebih luas keberadaan LBIQ DKI Jakarta pada masyarakat luas

D. Metode Penelitian

l. Metode Penelitaian

Metode peneHtian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif. PeneIitian ini merupakan upaya untuk meneari infonnasi tentang kedudukan pendidikan Iuar sekolah dan meneari tahu tentang hal-hal yang berhubungan dengan kontribusi LBIQ terutama dalam program pengajaran membaea AI-Qur'annya.

Adapun sumber data peneIitian yang digunakan adalah data kepust<lkaan

(17)

Observasi adalah pengamatan, ia merupakan alat pengwnpul data yang dilakukan dengan cara mcngamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki6 Disini peneliti akan melihat dan mengamati secara langsung mengenai kondisi fisik gedung LBIQ, pelaksanaan penyeleksian siswa baru serta melihat bagaima kegiatan belajar mengajar Al-Qur'an yang sedang berlangsung.

Dalam melihat kegiatan belajar mengajar yang berlangsung penulis berpedoman padaobservasi sistematikyaitu dimana faktor-faktor yang diamati sudah didaftar dan sudah diatur menurut kategorinya. Dalam observasi ini pengamat berada di luar kelompok. Dengan demikian pengamat tidak dibingungkan oleh situasi yang melingkari dirinya.7

b. Wawancara

Wawancara sering juga disebut interview adalah proses tanya - jawab dalam penelitian yang berlangsllng secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan.8

Dalam hal ini penulis mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak terkait untuk melengkapi data yaitu antara lain; Kasubag TU LBIQ, kepala bidang pengajaran membaca AI -Qur'an, beberapa instruktur /ustadz dan peserta

6Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Melodologi Penelilian,(Jakarta: Bum! Aksara, 2003), Cet. Ke-3, h. 70

7Suharsimi Arikunto, Dasur-Dasar Eva/uasi Pendidikan,(Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1987),

h.28

(18)

didik serta pihak yang terkait lainnya untuk medapatkan informasi yang saling

melengkapi satu dengan lainnya seperti sejarah beruirinya LBIQ, persiapan para

セ..

instruktur/ustadz dalam mengajar, pengalaman peserta didik dalam belajar dan

harapan mereka ke depan tentang keberadaan LBIQ.

c. Dokumentasi

Dokumen adalah suatu usaha aktif bagi suatu badan atau lembaga dengan

menjadikannya sebagai hasil pengolahan bahan-bahan dokumantasi yang bermanfaat

bagi badan atau Iembaga yang mengadakan tersebut.

Penulis berusaha mengumpulkan data-data yang telah didokumentasikan

oleh pihak lembaga tersebut yang berkaitan dengan kebutuhan pembahasan dalam

skripsi ini, seperti sejarah berdirinya LBIQ, program pengajaran yang tersedia,

keadaan dan jumlah tenaga pengajar, keadaan dan jumlah peserta didik dalam tiga

catur wulan terakhir, kurikulum (silabus), metode yang digunakan serta keadaan

sarana pra sarana.

2. Tehnik Analisa Data

Yang dimaksud tehnik analisa data dalam penelitian ini adalah

langkah-langkah yang ditempuh penulis untuk memperolerh hasil akhir dari penelitian yang

telah dilakukan. Data yang diperoleh baik melalui observasi, wawancara dan secara

dokumen akan diklasifikasikan menurut kebutuhannya kemudian dianalisa secara

(19)

D. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkau penulisan dan pembahasan skripsi ini, maka akan disusun sistematika sebagai berikut:

Bab L Pendahuluau yang meliputi : Latar belakang masalah, pembatasan dan perumusau masalah, tujuau dan manfaat penelitiau, metode penelitian serta sistematika penulisau.

Bab II. Teori-teori pendidikau luar sekolah yang membahas tentang: pengertiau pendidikau luar sekolah: pendidikau nonformal. Undang-undaug pemerintah no. 20 tahun 2003 tentaug jaJur pendidikau nonforma!. Lembaga pendidikau Al-Qur'au sebagai salah satu lembaga pendidikan luar sekolah memiliki pembahasau tentang: Faktor yaug melatarbelakangi muneulnya lembaga pendidikan Al-Qur'au di Indonesia dan bentuk kepedulian umat Islam terhadap Al-Qur'an.

Bab IlL Pengajaran membaea Al-Qur'an yang memiliki pembahasan sekitar: Pengertiau pengajarau membaea Al-Qur'an, ruang lingkup materi pengajaran membaca Al-Qm'au dau dasar serta ttuuan pengajaran membaca Al-Qur'au.

(20)

kurikulum. metode. sarana belajar dan penggunaan alat evaluasi. Sedangkan peranan LBIQ DKI Jakarta dalam program pengajaran membaca Al-Qur'annya membahas tentang: keikut sertaannya dalam mencerdaskan bangsa dan membentuk kepribadian muslim yang baik.

(21)

BABII

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

A. Pcngcrtian Pcndidikan Luar Sckolah

Pendidikan luar sekolah (school out education), atau yang lebih dikenal

dengan singkatannya yaitu PLS sebenarnya bukanlah hal barn dalam dunia

pendidikan di Indonesia. Bila usia kehadirannya dijadikan alat ukur (alat timbang),

maka sudah jelas PLS berusia lebih tua dibandingkan dengan sistem persekolahan.

PLS telah menyatu di dalam kehidupan masyarakat, jauh sebelum muneul dan

memasyarakatnya sistem persekolahan. PLS bisa disebut sebagai saudara tuanya

pendidikan sistem persekolahan.

Di dalam UU Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 10 Ayat (I), pendidikan itu hanya dibagi dua, yaitu

pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah. Pendidikan luar sekolah dibagi pula

ada yang dilembagakan dan ada yang tidak dilembagakan.9

Pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan adalah proses pendidikan

yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari, dengan sadar atau tidak sadar,

pada umumnya tidak teratur dan tidak sistematis, sejak seseorang lahir sampai mati,

seperti di dalam keluarga, tetangga, pekerjaan, hiburan, pasar, atau di dalam

pergaulan sehari-hari.

(22)

Pendidikan luar sekolah yang dilembagakan adalah semua bentuk pendidikan yWlg diselenggarakan dengan sengaja, tertib, terarah dan berencana di Iuar kegiatan persekolahan. Dalam hal ini, tenaga pengajar, fasilitas, cara penyampaian. dan waktu yang dipakai serta komponen-komponen lainnya yang disesuaikan dengan keadaan peserta didik supaya mendapatkan hasil yang memuaskan.

Philip H. Coombs mengklasifiasikan pendidikan ke dalam tiga bagian, yaitu pendidikan infonnal (pendidikan luar sekolah yang tidak dilembagakan), pendidikan fonnal (pendidikan sekolah) dan pendidikan non fonnal (pendiodikan luar sekolah yang dilembagakan).10

Adapun pengertian pendidikan luar sekolah, yaitu menurut Philip H. Coombs yang dikutip oleh Soelaiman Yoesoef, adalah" setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan di luar sistem fonnal, baik tersendiri maupun merupakan bagian dari suatu kegiatan yang luas, dengan maksud untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan belajar".11

Pendidikan luar sekolah menurut. Fuad Ihsan adalall" jenis pendidikan yang tidak selalu terikat oleh jenjang dan struktur persekolahan, tetapi dapat berkesinambungan".12 Sedangkan pengertian pendidikan luar sekolah menurut M.

Sudomo iidalah" setiap pendidikan yang diorganisir di luar sistem pendidikan fonnil,

10Ibid, h. 4]

IISoelaiman Joesoef,Kansep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, Gakarta: Bum; Aksara, 1992),

Cet. Ke-] , h. 50

(23)

baik dilakukan sebagai kegiatan yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan pelajar (clientele) dan mencapai tujuan-tujuan belajar".13

Definisi pcndidikan luar sekolah di atas walaupun redaksinya berbeda akan tetapi mempunyai batasan atau pokok pembahasan yang sarna, yaitu pendidikan yang dilaksanakan di luar sekolah. Dimana adanya aktivitas pendidik, terdidik, adanya jangka waktu, bahkan adanya pengorganisasian dan pemrograrnan isi pendidikan,

Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, sudah tidak menggunakan lagi istilah pendidikan luar sekolah sepel1i yang tertera dalam UU RI no. 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun 1989, di mana dalarn satuan pendidikannya yang menggunakan istilah pendidikan Illar sekolah (PLS). Dan sebagai gantinya digunakan istilah formal,

nonformal. dan injimnal, dalam jalur dan satuan pendidikan. Berkaitan dengan

pembahasan skripsi 1l1l akan membahas pendidikan luar sekolah pada jalur

nonformal saja.

Adaplln pengertian dan penjelasan mengenai pendidikan nonformal akan dijelaskan berikut ini:

1. Pendidikan nonFormal

Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan ketat.14Pendididkan non formal mcnurut Dcpartcmen Pendidikan dan Kebudayaan adalah" usaha sadar

13Sismanto. Pendidikan Luar Sekolah dalam Upaya Mencerdaskan Bangsa, (Jakarta: CV.

(24)

yang dilakukan untuk membentuk perkembangan kepribadian serta kemarnpuan anak diluar sekolah atau tepatnya di luar sistem petsekolahan sebagaimana yang kita kenal".15

Sedangkan dalarn Undang-undang Republik Indonesia (UU RI) NO. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional diketentuan umum BAB I pasal I ayat 12 dinyatakan bahwa pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilakukan secara terstruktur dan beIjenjang.

Setelah membahas pengertian PLS (nonformal)), maka pendidikan dapat teJjadi dengan sengaja maupun tanpa disengaja, proses belajar dapat terjadi karena adanya individu dengan lingkungannya,terlepas dari adanya perbedaan-perbedaan yang ditimbulkan oleh masing-masing jalur pendidikan formal, nonformal maupun informal. Oleh kama itu perlu ditekankan bahwa segala suatu usaha pendidikan yang diselenggarakan baik pada jalur formal, nonformal maupun informal kesemuanya itu sarna-sarna tertuju pada satu tujuan umum yaitu, untuk membantu dan membentuk peserta didik mencapai kedewasaannya sehingga marnpu berdiri sendiri di dalam masyarakat sesuai dengan nilai-nilai dan nOffila-norma yang berlaku dilingkungan masing-masing. Dengan demikian semua usaha pendidikan telah membantu perkembangan dirinya..

Proses belajar dapat terjadi kapan dan dimana saja terlepas dari ada yang mengajar atau tidak, proses belajar terjadi karena adanya interaksi individu dengan

14Soelaiman Joesoef, op cit_•h. 79

(25)

Iingkungannya. Hal ini ditandai dengan peruhahan tingkah laku dalam dirinya baik yang menyangkut perubahan yang bersifat pengelahuan ( KOE;nilil). kelerampilan

(psikomotor), serla nilai dan sikap(ajekli/).16

B. Undang-undang Pemerintah tentang Pendidikan non Formal

Menurut Undang-undang Republik Indonesia (UU RI) No. 20 Tabun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB VI Pasal 13 Ayat I menyebutkan, babwa jalur pendidikan terdiri atas pendidikan fonnal, nonfonnal, dan informal yang dapal

saling melengkapi dan memperkaya.

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional CUU SPN) ini sudab tidak menggunakan lagi istilah pendidikan luar sekolah lapi menggantinya dengan nonfonnal dan informal, namun istilah itu dapal dipahami karena pendidikan nonfonnal dan infonnal merupakan bagian dari pendidikan luar sekolah, sebagaimana yang dijelaskan di atas.

1. Jalur Pendidikan nonFormal

Pendidikan Nonfonnal Pasal26

(I) Pendidikan nonfonnal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti,

16AriefS. Sadiman, el aI.,Seri Puslaka Teknologi Pendidikan No.6. media Pendidikan

(26)

penambah danlatau pelengkap pendidikan fOffilal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.

(2) Pedididkan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetallUan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian professional.

(3) Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keteranlpilan dan pelatihan keIja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.

(4) Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan. kclompok belajar, pusat kegiatan masyarakat, dan majelis taklim, serta satllan pendidikan yang sejenis.

(5) Kursus dan pelatihan diselcnggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetallllan, keterampilan, kecakapan hidllp, dan sikap lIntuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekeJja, usalla mandiri, danlatau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

(27)

penyetaraan oleh lembaga yang ditnujuk oleh Pemerintah atau

Pemerintah Daerah dengan mengacu pada standar nasional pendidikan.

(7) Ketentuan mengenai penyelenggaraan pendidikan nonformal

sebagaimana dimaksud dalam ayat(I), ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat

ayat (5) dan ayat(6) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.17

Pendidikan Keagamaan

Pasal30

(I) Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah danJatau

kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

(2) Pendidikan keagamaan berrfungsi mempersiapkan peserta didik

menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai- .

nilai ajaran agamanya danJatau menjadi ahli i1mu agama.

(3) Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jaluT pendidikan

formal, nonformal dan informal. 18

Dengan adanya undang-undang pemerintah tersebut di atas maka semakin

jelaslah kedudukan lembaga-Iembaga pendidikan luar sekolah sehingga

keberadaannya tidak lagi dapat diragukan dikalangan masyarakat, apalagi

lembaga-lembaga pendidikan luar sekolah yang bergerak di bidang keagamaan yang apabila

17UU RI, opcil.,h. 18-19

(28)

ditinjau dari sejarah maka keberadaanya lebih tua dibanding lembaga pendidikan formal.

C. l・ュセ。セ。 Pendidikan AI-Qur'an sebagai Salahsatu Lembaga Pendidikan

Luar Sekolah

Pada awal tumbuhnya Islan1 yaitu pada masa Rasulullah SAW, tahun 610 M (periode pertama dan kedua) ditemukan bahwa proses kegiatan pendidikan Islam dimuJai sejak wahyu pertama turun, yaitu surat al-'Alaq: ayat 1-5:

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan(l)

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2) Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah (3)

Yang mengajar manbusia dengan perantara kalam (4) Dia mengajarkan manusia apa yang tidak di ketahuinya (5)

(29)

Institusi pertama yang digunakan sebagai tempat kegitan belajar membaca, menulis dan menghafal Al-Qur'an yaitu Darul Arqam (nama yang diambil dari seorang sahabat yang bernama al-Arqam bin Abi al-Arqam) yang merupakan lembaga pendidikan pertama. Guru agung yang pertama yaitu Nabi Muhammad SAW, mengumpulkan sekumpulan kecil pengikut-pengikutnya yang percaya kepadanya seeara diam-diam. Di rumah inilah beliau mengajar kumpulan kecil ini ayat-ayat AI-Qur'an yang diturunkan melalui Malaikat Jibril dan membentuk ideologinya sesuai dengan ajaran-ajaran Islam yang mulia.

Pusat pendidikan Islam itu bukanlah lembaga beku, tetapi fleksibel, berkembang dan menurut kehendak waktu dan tempat. Ketika orang-orang Islam berpindah dari Mekkah ke Madinah sesudah hijrah, rumah AI-Qur'an dan rumah-rumah lain sudah tidak memuat bilangan kaum muslimin yang begitu besar, tetapi masjidlah yang memuat bilangan kaum muslimin yang besar ini, terutama karena masjid itulah yang menjadi pusat kehidupan masyarakat Islam semenjak didirikannya.

Masjid sebagai lembaga atau pusat pendidikan kedua dalam Islam, merupakan lembaga pendidikan pokok pada zaman Nabi SAW, dan juga pada zaman Khulafa

al-RaSYI m.'d' 19

Demikian Juga di Indonesia sejak awal masuknya Islam sampai dengan sekarang'ini keberadaan masjid ataupun surau masih berfungsi sebagai sarana

pendidikan Islam seperti mempelajari Al-Qur'an, mempelajari sholat dan bahkan

19Suwito,el al .. Sejarah Sa.l'ial Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenada Media, 2005), Cet. Ke-l,

(30)

untuk kondisi sekarang ini keberadaanya sangat urgen. Sebagai contoh, kalau dahul u

saat ranladhan tiba biasanya disi dengan tadarus-tadarus AI-Qur'an, sekarang

tampaknya lebih berkembang lagi, biasanya bila tiba ramadhan surau ataupun

masjid-masjid ramai-ramai mengadakan pesantren kilat, ceramah-ceramah keagamaan dan

sebagainya.

Terlebih lagi dengan didukungnya pemuda masjid yang penuh kretivitas

sehingga kegiatan di masjid lebih semarak. Bahkan sekarang dengan BKPMI-nya

telah mampu berbuat lebih jauh yaitu dengan kian merebaknya penyelenggaraan

Taman Kanak-kanak AI-Qur'an (TKA) dan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA)

serta Ta'limul Qur'an Lil Aulad (TQA).

Disamping adanya lembaga pendidikan tersebut perlu pula digerakan

lembaga-Iembaga pendidikan atau kursus-kursus yang memfokuskan kegiatannya.

pada Tartil Qur'an yang mencoba menyiapkan para ustadz-ustadzah TKA ITPA,

guru-guru AI-Qur'an pada umumnya mampu membaca Al-Qur'an secara fasih dan

(31)

1. Faktor yang Melatar Belakangi Munculnya Lembaga Pendidikan

AI-Qur'an di Indonesia

Diantara faktor yang melatarbelakangi didirikannya lembaga Pendidikan AI-Qur'an di Indonesia adalah adanya problem keadaan dan adanya beberapa faktor pendukung?O

a. Problem Keadaan

Yang dimaksud dengan problem keadaan ialah kenyataan obyektif umat Islam Indonesia yang mengandung sisi-sisi negatif dan kelemahan-kelemahan tertentu yang harus segera diatasi, dimana kemunculan dan keberadaan TKAlTPA/Lembaga

Pendidikan Al-Qur'an lainnya merupakan suatu altematif dan terobosan baru yang harus terus dikembangkan, baik secara kuantitas maupun kualitas. Beberapa problem yang menjadi faktor munculnya lembaga pendidikan AI-Qur'an di Indonesia antara lain:

I. Prosentase generasi muda Islam yang tidak mampu membaca Al-Qur'an menunjukan indikasi meningkat

2. Besarnya pengaruh-pengaruh dari luar seperti media cetak dan elcktro yang semakin mendominasi kehidupan ummat manusia antara lain: TV, film, Video, radio dan sebagainya

3. Pengajaran membaca Al-Qur'an lewat pendidikan agama di sekolah-sekolah formal, sangat terbatas waktu dan tenaga pengajarnya, sehingga sulit untuk

20Asセ。、 Humam,et af. ,Pedoman: Pengelolaan, Pembinaan dan Pengembangan A1embaca,

Menulis dan Memahami Al-Qur'an, (Yogyakarta: Balai Litbang, LPTQ Nasional, 200 J), Cet. XII, h.

(32)

mengantarkan anak didiknya mampu membaea AI-Qur'an, hal ini akan membawa dampak kebodohan sampai usia tua j ika tidak ada usaha pembinaan

4. Adapun bagi mereka yang sudah mampu membaea AI-Qur'an temyatajuga masih banyak yang belum tel1il bacaannya. Hal seperti ini dialanli juga oleh para imam shalat, khatib, guru ngaji, ustadz-ustadzahTKA/TPA maupun guru-guru agama.

b. Adanya beberapa faktor pendukung

Sisi lain latar belakang keberadaan TKAlTPA/Lembaga Pendidikan AI-Qur'an lainnya adalah adanya beberapa faktor pendukung yang cukup positif dan membuka peluang berkembangnya gerakan TKA/TPA/Lembaga Pendidikan AI-Qur'an di Indonesia. Beberapa faktor pendukung yang dimaksud antara lain:

I) Adanya titik temu diantara berbagai kelompok umat Islam yang memandang bahwa membaca al-Qur"an itu hukumnya wajib (fardhu 'ain) dan secara psikologis orangtua mana pun akan bangga bila anaknya mengaji dan rajin shalat, betapa pun orangtua yang bersangkutan belum bias mengaji dan malas mengerjakan shala!.

2) Jaminan UUD 1945, khususnya pasal 29 (BAB Agama)

(33)

4) Adanya beberapa keputusan pemerintah yang menjadi dasar keberadaan lembaga pendidikan AI-Qur'an. Antara lain:21

a. Keputusan Bersama Menteri dalam Negeri dan Menteri Agama RI No. 128 Tahun 1982I No. 44 A Tahun 1982 Tentang Usaha Peningkatan kemampuan baca tulis huruf AI-Qur'an bagi ummat Islam dalam rangka peningkatan penghayatan dan pengamalan AI-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.

b. Intruksi menteri Agama RI No. 3 Tahun 1990 tentang pelaksanaan upaya peningkatan kemampuan baca tu1is huruf AI-Qur' an.

2. Bentuk Kepedulian umat Islam terhadap AI-Qur'an

Tidak ada yang aneh apabila kepedulian umat Islam terhadap AI-Qur'an sangat besar, bennula dari zaman Rasulullah hingga hari ini. Sebab AI-Qur'an sebagai,mana yang kita ketahui mereka (para sahabat) menghafal lafadznya, memahami artinya, mengamalkannya dengan istiqomah, mereka memunculkan tulisan-tulisan ilmiah dari setiap bidang, diantara mereka ada yang menulis dari bahasan tafsir dan sebagainya.

Jika para sahabat dan masyarakat Islam lainya yang hidup di zaman Rasul ullah bahkan sesudahnya telah banyak berbuat sesuatu sebagai bukti kecintaan mereka terhadap AI-Qur'an, lalu apa yang dapat kita lakukan sebagai umat Islam yang hidup di zaman serba modern ini untuk memb1;lktikan kecintaan kita terhadap AI-Qur'an yang kita akui sebagai pedoman hidup?

(34)

Belajar dan mengajarkan Al-Qur'an juga mempakan salah satu bukli dari kepedulian kita terhadap Al-Qur'an, semaksimal mungkin kila sebagai umal Islam menjaga kemurnian dan keutuhan Al-Qur'an yang sangal kila muliakan. Adapun bentuk - bentuk dari kepedulian umat Islam terhadap AI-Qur'an di samping belajar dan mengajarkannya kepada orang lain dapat juga benvujud pend irian lembaga-lembaga pendidikan AI-Qur'an seperti:

TKQ : Taman Kanak-kanak Qur'an TPQ : Taman Pendidikan AI-Qur'an TA : Taman AI-Qur'an

SPA : Sanggar Pendidikan Al-Qur'an BBA : Bimbingan Baca Al-Qur'an MDA : Madrasah Diniyah Al-Qur'an LPQ : Lembaga Pendidikan Al-Qur'an

(35)

BAB III

PENGAJARAN MEMBACA AL-QUR' AN

A. Pengertian Pengajal"an Membaca AI-Qul"'an

Sebelum penulis menjelaskan pengertian pengajaran membaca AI-Qur'an, terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian pengajaran dan pengertian membaca. Adabeberapa pendapat para ahli tentang pengertian pengajaran, diantaranya:

a. Dra. Zuhairini, dalam bukunya " Metodik Khusus Pendidikan Agama" beliau menyatakan bahwa istilah mengajar memiliki arti memberikan pengetahuan kepada anak, agar mereka dapat mengetahui peristiwa-peristiwa, hukum-hukum ataupun

d . h 22

proses an pengeta uan.

b. Sikun Pribadi menurut pendapatnya, pengaJaran ialah suatu kegiatan yang menyangkut pembinaan anak mengenai segi kognitif dan psikomotor semata-mata, yaitu supaya anak lebih banyak pengetahuannya. lebih cakap berpikir kritis, sistematis dan objektif, serta terampil dalam mcngerjakan sesuatu misalnya terampil menulis, membaca, lari cepat, lompat tinggi, berenang, membuat pesawat radio dan sebagainya.23

c. ArifF. sadiman, beliau mengatakan pengajaran merupakan totalitas kegiatan yang mencakup semualmeliputi, yang secara langsung dimaksudkan untuk mencapai

22Zuhairini,Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), Cet.

Ke-8, h.27

23 Ahmad Tafsir, Metadalogi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT, Remaja Rosdakarya,

(36)

tlljuan-tlljuan khllSUS pengajaran (menentukan entry-behaviour peserta didik, menyusun rencana pelajaran, memberikan informasi,· bertanya, menilai dan sebagainya).24

Dari ketiga pendapat para ahli yang dikemukakan di atas, maka menurut hemat penulis, pengajaran adalah proses transformasi ilmu pengetahuan yang berwujud interaksi antara guru dengan murid, ustadz dengan santri dan sebagainya yang didukung oleh beberapa komponen belajar lainnya untuk mengubah anak didik dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak bisa menjadi bisa.

Adapun pengertian "membaca" dalarn bahasa Indonesia, sarna artinya dengan

kata "

i ..)

"dalam bahasa Arab. Dalam karnus besar Bahasa Indonesia kata "baca-membaca" berarti melihat dan memallarni dari apa yang tertulis.zs

Adapun kata "AI-Qur'an" secara etimologis mengandung arti bacaan atau yang dibaca.26Disarnping itu ada beberapa definisi AI-Qur'an yang lain, seperti yang diklltip oleh Syahminan dan Ananto dalanl bukunya yang beJjuduI " Bukti-bukti Kebenaran AI-Qur'an" yang mengemukakan pendapat para ahli diantaranya:

a. Menurut AI-Faraa' ,seorang ahli bahasa, bahwa kata AI-Qur'an tidak memakai harnzah dan diarnbil dari kata"qarain" janla' dari "qarinall" yang berarti petunjuk.

24Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi, Pengelolaan Pengajaran,(Jakarta: PT. Rieneka Cipta,

1995), Cet. Ke-5, h. 64

25Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, (Jakarta: BaJai Pustaka,

1988), Cet. I, h. 62

(37)

b, Menurut Subhi al-Salih, bahwa pendapat yang paling kuat adalah kata AI-Qur'an itu masdai' dan synonim/murodif dengan kata "qira'ah" yang berarti

セGュ・ュ「。」。BNRW

Sedangkan Pengertian AI-Qur'an seearaterminologiantara lain:

a, Menurut Asy -syaukani dalam bukunya "AI-Irsyad" mengemukakan AI-Qur'an adalah kalamullah yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang dibaeakan, lagi mutawatir penukilannya,

b, Menurut Prof, Dr. Hamka dalam 'Tafsir AI-Azhar"nya mengistilahkan AI-Qur'an sebagai wahyu-wahtyu yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya, dengan perantara malikat Jibril untuk disampaikan kepada manusia,28

Jika dilihat dari definisi AI-Qur'an yang diungkapkan oleh para tokoh di atas nampak saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya,

Bila pengertian membaca itu kita kaitkan dengan AI-Qur'an maka akan menjadi suatu kesimpulan bahwa pengertian membaca AI-Qur'an adalah melisankan rangkaian huruf-huruf hijaiyah/ arab yang terangkum dalam kitab suci AI-Qur'an, dan agar bacaan tersebut menjadi lebih bermakna maka dalanl membaca AI-Qur'an diperlukan suatu proses pembelajaran untuk mempelajari kaidah-kaidah yang berkenaan dengannya seperti ilmu tajwid,

27Syahminan dan Ananlo Kusumo, Bukti-bukti Kebenaran AI-Qur 'an,(Jakarta: Kalam Mulia,

J993), Cet. ke-2, h. 1-2

(38)

Setelah dikemukakan pengertian pengajaran dan membaea, maka berkaitan dengan penulisan ini penulis mengintcgrasikan keduanya dalam satu pengertian, yaitu pengertian pengajaran mcmbaea AI-Qur'an.

Pengertian pengajaran membaca AI-Qur'an adalah suatu usaha memberikan ilmu pengetahuan tentang cara membaca AI-Qur'an secara lengkap dan sempurna dengan tujuan supaya AI-Qur'an sebagai kitab pedoman dapat dibaca dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwidnya serta dapat memahami ajaran yang terkandung didalamnya untuk kemudian diaplikasikannya dalam kehidupan sehad-harL Dengan kata lain AJ-Qur' an yang selama ini terkesan hanya sebagai bahan pengajian yang sccara rutin dibaca mclalui pengajaran, agar dapat ditingkatkan menjadi bahan pengkajian yang menjadi acuan sikap seorang muslim dalam mengimplementasikan ajaran-ajaran yang dikandungnya.

B. Ruang Lingkup Pengajaran Membaca AI-Qur'an

Ruang lingkup pengajaran membaca AJ-Qur'an lebih dititik beratkan pada materi apa yang hendak disampaikan serta tujuan yang hendak dicapai.Dalam bukunya "Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam" Zakiah Darajat menjeIaskan, bahwa materi atau bahan yang dipelajari dalam pengajaran al-Qur'an meliputi:

a. Pengenalan huruf hijaiyah, yaitu huruf arab dari alif sampai ya ( alif, ba, ta dan seterusnya)

(39)

c. Membentuk dan fungsi tanda baca, seperti syakal, syiddah, tanda panjang (mad), tanwin dan sebagainya.

d. Bentuk dan fungsi tanda berhenti (waqaf), seperti: waqaf mutlak, waqafjawaz dan sebagainya.

e. Cara membaca, melagukan dengan macam irama dan bermacam-macam qiraat dan nagham.

f. Adabut tilawah, yang berisi tata cara dan etika membaca AI-Qur'an sesuai dengan fungsi membaca itu sebagai ibadah.29

Di samping keenam masalah tersebut, dapatlah penulis tambahkan, yaitu mempelajari teIjemahan ayat-ayat yang dibaca sehingga akan menambah pengetahuan dan pemahaman yang berdampak bagi kehidupan pendidik melalui pengamalannya.

[image:39.606.46.466.135.496.2]

Ruang lingkup pengaJaran AI-Qur'an ini lebih banyak berisi pengaJaran keterampilan khusus yang memerlukan banyak latihan dan pembiasaan. Pengajaran AI-Qur' an tidak dapat disamakan dengan pengajaran membaca dan menulis di sekolah dasar, karena dalanl pengajaran al-Qur'an, anak-anak belajar huruf dan kata-kata yang tidak mereka pahami. Apalagi umumnya anak-anak hanya belajar membaca, tidak menuliskannya. Karena wujud pengertian tidak dipahami mereka, gambaran pengertian tidak dapat diperlihatkan. Mereka belajar kata-kata mati, simbol huruf ( bunyi ) dan kata yang tidak ada wujudnya bagi mereka. Mereka belajar bahasa

'" Zakiah Darajal,el al., Melodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,

(40)

yang tidak praktis dapat digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Hal ini mungkin dapat mernpersulit dan memperlambat berhasilnya pengajaran Al-Qur'an itu. Meskipun demikian orang ( anak ) Islam mesti belajar membaca Al-Qllr"an. karena kepandaian membaca AI-Qur'an itu merupakan kebutuhan sehari-hari bagi kehidupan seorang muslim dalam kegiatan pengamalan ajaran agamanya.

C. Dasar dan Tujuan Pengajaran Membaca AI-Qur'an

Dasar dan tujuan adalah dua hal yang sangat penting dan harns ada dalam setiap kegiatan. Dasar merupakan pijakan atau sandaran pokok dalam mencapai tujuan yang hendak dicapai, dan tujuan akan dapat tercapai dengan baik jika sesuai dengan dasar yang dijadikan pijakan.

a. Dasar pengajaran membaca Al-Qur'an

Mengajarkan AI-Qur'an merupakan tugas yang sangat mulia di sisi Allah SWT. Di dalam tugas mengajarkan AI-Qur'an itu terkandung tiga kemllliaan. yaitll: kemuliaan mengajar yang mernpakan warisan tugas Nabi, kemllliaan membaca AI-Qur'an dalam mengajar, kemuliaan memperdalam maksud yang terkandllng di dalamnya. Dengan mengajar terus-menerus, ia akan menjadi orang yang mahir dalam memahan1i AI_Qur'an.3o Dasar pengajaran membaca AI-Qur'an secara garis besar adalah sebagai berikut :

(41)

1. Dasar Rcligius

a. AI-Qur'an

AI-Qur'an sebagai kitab suci yang merupakan pedoman hidup bagi setiap muslim dalam segala tindakan dan perbuatannya. Dalam AI-Qur'an terdapat dasar otentik yang melandasi pentingnya pengajaran membaca AI-Qur'an bagi setiap muslim. Dasar tersebut berorientasi pada sebuah estimasi dalam memahami dan mendalami sumber utama ajaran Islam, Ayat-ayat yang menjadi dasar tersebut antara lain:

Surat: AI-'Alaq, ayat: 1-5

Artinya: "Bacalah dengan men)'ebll/ nama Tuhan-mll yang mencip/akan Dia lelah

menciptakan manusia dari segumpal Joroh. Bocalah, Jan Tllhan-mulah yang paling

pemurah. Yang mengojor manusia Jengon perontaraan kalam. Dia mengajarkan

kepada manusia apa yang /idak diketahuinya. ,,3/

Surat:aiセaョォ。「オエL ayat: 45

'j..iS)

セiI

,WI

J-

セセ|

jセ セセi

セサI

,-;,,6J\

0--

セセ

セス

JI

" ' " ",. '" " ' ' ' '" , " ,.. ." .

.-" . . . : I i 0 , . セ

(to

In:

カセ|IN

0;';:';

セ セ

41]1)

セゥ

セi

(42)

Arlinya: "Bacalah apa yang lelah diwahyukan kepadamu, yailu AI-Kilab (AI-Qur 'an)

dan dirikanlah sholal. Sesungguhnya sholat ityu mencegah dari

(perbuatan-perbllalan) dan munkar. Dan sesungguhnya mengingal Allah (shalal) adalah febih

besar (keulamaannya dari ibadah-ibadah fain). Dan Allah mengerlahui apa yang

kamu erJak · kan,,32.

Ayat di atas cukup representative sebagai dasar dalam perintah pengajaran membaca AI-Qur'an. Sebab dengan jalan membaca, manusia akan memperoleh ilmu pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dunia maupun kehidupan di akhirat nanti.

b. Hadits Nabi SAW

Sebagai sumber kedua aJaran Islam, hadits Nabi merupakan perinci dan penjelas akan makna yang terkandung dalam AI-Qur'an ai-Karim. Mengenai pengajaran membaca AI-Qur'an, hadits Nabi juga menjadi dasar yang dapat dijadikan acuan dalam menyelenggarakan pengajaran membaca AI-Qur'an tersebut. Beberapa hadits nabi yang dapat dijadikan dasar tersebut salah satunya aclalah sebagai berikut : Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim clari Abi Umamah.

Arlinya: "Dari Abi Amamah af-Bahili r.a, ia berkala : Aku lelah mendengar

Raslilullah SA W bersabda: Bacafah ofehmll Al-Qur 'an, karena sesungguhnya

(43)

QUI' 'an itu akan datang pada hari kiamat sebagai .I)'ala 'al hagi orang-orang

yang senang membacanya", (HR.Muslim).33

Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Utsman bin AtTan:

Artinya: "Dari Utsman bin Affan RA, dia berkata, "Rasulullah SA W bersabda:

Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari AI-QuI' 'an dan

mengajarkqannya".34

Dari hadits-hadits tersebut

di

atas jelaslah bahwa Rasulullah SA W menganjurkan agar umatnya mau membaca Al-Qur'an, mempelajarinya scrta mengajarkannya. Dengan demikian hadits itu juga bisa dijadikan dasar bagi pengajaran membaca al-Qur'an.

33Ibid.

(44)

c. Fatwa Ibnu Sina

Segenap potensi anak baik jasmani mallplln akalnya, hendaknya dicurahkan untuk menerima pelajaran AI-Qllr" an, agar anak mendapat bahasa asli dan a' qidah bisa mengalir serta tertanam kokoh di dalam kalbllnyaJ5

2. Dasal' Yuridis a. Dasar Ideal

Yakni dari falsafah negara, Pancasila sila pertama adalah KeTuhanan Yang Maha Esa, yang mengandung pengertian kewajiban melaksanakan pelajaran agama bagi setiap warga negara, sesuai dengan keyakinan dari agamanya masing-masing.

b. Dasar Struktural / Konstitllsional

Yaitu dasar UUD 1945 Pasal 29 ayat I: "Negara berdasarkan atas KeTuhanan Yang Maha Esa". Dan ayat 2 : "Negara menjamin tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah menllrut agama dan kepercayaannya.

c. Dasar Operasional

Yang dimaksud dari dasar operasinal adalah dasar yang secara langsung mengatur pelaksanaan pendidikan termasllk di dalamnya pendidikan baca AI-Qur'an yang dalam hal ini telah melembaga menjadi TKA / TPA atau dalam bentuk lailIDya, dasar tersebut adalah:

(45)

UU RI No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan NasionaI Bab II PasaI 4 ditegaskan bahwa salah satu cirri manusia Indonesia ialah manusiaケセNョァ "beriman dan bertaqwa". Agar manusia beriman dan bertaqwa sebagaimana dirumuskan dalan1 Tujuan Pendidikan Nasional tersebut dapat terwujud hams dimulai dengan usaha mempelajari ajaran agama dan bagi umat Islam tentunya harus diawaIi dari mempelajari kitab sucinya yaitu AI-Qur'an

- Surat Keputussan Bersama Mentri Dalam Negeri dan Menteri Agama RI No. 128 Tahun 1982 tentang: "UsaI1a Peningkatan Kemampuan Baca Tulis AI-Qur'an bagi ummat Islam dalam Rangka Peningkatan, Penghayatan dan PengamaIan AI-Qur'an dalam Kehidupan Sehari-hari".

Intruksi Menteri Agama RI No. 3 TaI1un 1990, tentang: "Upaya peningkatan Kemampllan Baca Tulis AI_Qur'an".36

b. Tujllan Pengajaran membaca AI-Qur'an

Kata "tujuan" secara etimologi adalah araI1, maksud atau haluan. Dalam bahasa arab "tujuan" diistilaI1kan dengan ahdafatau maqosid. Secara terminologi tlljuan berarti "sesuatu yang diharapkan tercapainya setelah sebuah usaha selesai,,37

Sedangkan menurut Zakiah Darajat dalam bukunya "Metodologi Pengajaran Agama Islam".38 Tujuan merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan

"Ibid.h. 3-4

J7Armai Arief.Penganlar I1mu dan Melodologi Pendidikan Islom. (Jakarta: Ciputat Pel's,

2002), h. 15

3RZakiah Darajat,Melodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pel's, 1996), Cel.l,

(46)

pengajaran karena keberhasilan suatu pengaJaran dapat dilihat dari tercpai atau tidaknya tujuan pengajaran tersebut. Dengan adanya tujuan maka arah kegiatan pengajaran menjadi lebih jelas.

Pengajaran Al-Qur'an sebagai suatu kegiatan interaksi belajar mengajar juga mempunyai tujuan. Adapun tuuan pengajaran Al-Qur'an sebagaimana diungkapkan oleh Prof. Dr. Mahrnud Yunus sebagai berikut: 1) Agar pelajar-pelajar dapat membaca Al-Qur'an dengan fasih dan betul menurut tajwid 2) Agar pelajar-pelajar dapat membiasakan membaca Al-Qur'an dalam kehidupannya 3) Memperkaya perbendaharaan kata-kata dan kalimat yang indah dan menarik hati.39

Selain tujuan tersebut di atas ada juga tujuan yang lainnya, yaitu tertanamnya rasa keimanan pada diri anak didik terhadap kitab suci dan menjadi pedoman hidupnya dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur'an pada anak didik. Dengan rasa cinta tersebut diharapkan anak didik memiliki keinginan keras untuk menyelami kedalaman makna yang terkandung dalam Al-Qur'an yang selanjutnya dapat diamalkan dalam kehidupannya.

Tujuan yang paling prinsip dalam pengajaran membaca AI-Qur'an adalah untuk ibadah kepada Allah SWT dan ini selaras dengan tujuan utama diciptakannya manusia, Allah SWT berfirman dalam surat Az-Zariyat: 56:

;;; <) '"' <) <) ...

o

j':J

UI' 'U( '. -Ii セ

c:.'

. J . - ,<.r', J <.r"" J

, "

Arlinya: "Dan Aku tidak menciplakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

menyembah kepada-Ku.

J9Mahmud Yunus,Metodik Khusus Pendidikan Agama,(Jakarta: Hida Karya Agung, 1990).

(47)

BAB IV

KONTRIBUSI LBlQ DALAM PENGA.JARAN MEMBACA AL-QUR'AN

A. Gambaran Umum LBlQ DKI Jakarta

1. Sejarah Latar BeIakang Berdirinya

AI-Qur'an merupakan wahyu dari Allah SWT sebagai petunjuk bagi manusia baru akan berfungsi manakala kita mampu menangkap dan memahami isi dan makna yang terkandung di dalamnya. Dengan mempelajari isi dan makna yang terkandung di dalam AI-Qur'an dapat memberikan petunjuk-petunjuk mengenai segala segi kehidupan manusia dan rahasia alam semesta, membedakan antara yang hak dan yang batil, memberikan gambaran tentang kehidupan masa lampau serta arah kehidupan yang akan datang dan lain-lain.

Liingkah awal yang harus ditem puh untuk dapat memahami isi makna yang terkandung di dalam Al-Qur'an ialah dengan jalan mempelajari cara membacanya serta mempelajari i1mu dan bahasanya.

(48)

untuk mempelajari AI-Qur'an, disamping metode yang ada dirasakan kurang

menarik/memadai.

Oi samping itu kemajuan ilmu dan teknologi saat ini cukup merangsang di

kalangan masyarakat terpelajar untuk mengkaji dan mempelajari nilai-nilai yang

terkandung di dalam AI-Qur'an guna dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.

Namun kecenderungan yang meningkat di kalangan masyarakat tersebut sering kali

sulit terlaksana disebabkan berbagai hambatan, antara lain kesibukan, sarana dan

fasilitas belajar yang minim, usia yang lanjut dan metode yang kurang tepat.

Sementara itu di masyarakat juga terlihat kenyataan bahwa AI-Qur'an sebagai

kitab suci dan sumber pokok ajaran agama Islam dipelajari secara luas seperti di

lingkungan keluarga, mushola, masjid, perkantoran dan lain-lain yang

keselunlhannya dapat digolongkan kepadajalur pendidikan luar sekolah.

Oalam upaya mengatsi hambatan-hambatan tersdebut dan dalam rangka

memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat Ibukota di bidang

pengajaran bahasa dan ilmu Qur'an, maka berdasarkan keputusan Gubemur KDKI

Jakarta Nomor 2745 Tahun 1984 didirikanlah Lembaga Bahasa dan Ilmu AI-Qur'an

(LBIQ) Provinsi DKI Jakarta yang kemudian disempurnakan dengan keputusan

Gubernur KDKI Jakarta Nomor 83 Tahun 1986 Tentang Penyempurnaan Organisasi

(49)

2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Kedudukan

Lembaga Babasa dan Ilmu AI-Qur'an (LBIQ) Provinsi OKl Jakarta berkedudukan sebagai perangkat pelaksana Pemerintab Provinsi Oarerah Khusus Ibukota Jakarta di bidang bahasa dan ilmu AI-Qur'an yang dipimpin oleh seorang krpala yang berada di bawab dan brtanggung jawab langsung kepada Gubemur Kepala Daerah. Sedangkan dalam peIaksanaan tugas sehari-hari, LBIQ berada di bawab koordinasi administritif Sekertaruis Daerah.

Tugas Pokok

Tugas pokok LBIQ adalab menyeIenggarakan pendidikan dan pengajaran di bidang Babasa dan Ilmu Al-Qur'an serta peneIitian dan pengembangan materi dan metode pengajaran.

Fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, LBIQ DKI Jakarta mempunYai fungsi:

I. Menyelenggarakan pendidikan dan pengaJaran bahasa. membaca dan memabami isi dan makna AI-Qur'an

(50)

3. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan tenaga pengajar alau instruktur pengajaran bahasa. membaea dan memahami isi dan makna AI-QuT'an

4. Menyelenggarakan hubungan kerjasama dengan instansi/lembaga lain di bidang bahasa dan ilmu AI-Qur'an

5. Menyelenggarakan kegiatan perpustakaan, dokumentasi dan publikasi

6. Melaksanakan ketatausahaan yang meliputi surat-menyurat, kepegawaian, keuangan dan kerumahtanggaan40

3. Susunan Organisasi

Susunan Organisasi LBIQ Provinsi OK! Jakarta sesuai Keputusan Gubernur Provinsi OKI Jakarta Nomor 59 Tahun 2005 tanggal 10 Januari 2005 sebagai berikut:

A. Badan Pembina:

J. Ketua merangkap anggota: Wakil Gubernur 2. WakiJ Katua merangkap anggota:

a. Ass. Kesmas Sekda Provinsi OK! Jakmia b. Karo. Adm. Kesmas Provinsi OK! Jakarta

3.' Sekretaris merangkap anggota:

40Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.BlIkll Pandllan Lembaga Bahasa dan Jlmll AI-QlIr'an

(51)

4. Anggota

a. Ketua Bapeda Provinsi DKI Jakarta

b. Ketua Kanwil Depag Provinsi DIG Jakarta

c. Ketua Biro Keuangan Provinsi DKI Jakarta

d. Kepala Pusbinroh Provinsi DIG Jakarta

e. Ketua KODI Provinsi DKI Jakarta

f. Ketua MUI Provinsi DIG Jakarta

B. Unsur Pimpinan

Kepala Lembaga

C. Unsur Staf

a. Ka Sub Bagian Tata Usaha

b. Kasie Litbang

c. Kasie Diklat dan TEnaga Pengajar

d. Kasie Perngajaran

e. Kasie Perpustakaan, Dokumentasi dan Publikasi

(52)

KEPALA BADAN

LEMBAGA PEMBINA

TIM

AHLI

KASUBBAG

TU

I

I

I

ASIE KASIE KASIE KASIE

AJARAN LITBANG DIKLAT PERPUS

TENAGA PENGAJAR DOK& PUB

K

(53)

B. Pelaksanaan Pengajaran Membaca AI-Qur'an

Menurut Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya dalam bukunya yang berjudul "Strategi Belajar mengajar", dikatakan bahwa terdapat empat masalah pokok yang sangat penting yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, yaitu:41

Perlama, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang bagaimana

yang hendak dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan kata lain menentukan sasaran dari kegiatan belajar mengajar tersebut. Suatu kegiatan tanpa sasaran yang jelas berarti kegiatan tersebut dilakukn tanpa arah atau tujuan yang pasti.

Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap paling tepat

dan efekti f untuk mencapai sasaran.

Keliga. memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar

mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif.

Keempal, menetapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru

mempllnyai pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sejauh mana kebchasilan tugas-tugas yang dilakukannya.

Jadi menurut hemat penlllis dengan adanya kurikulum

Berikut komponen pendidikan dalam pelaksanaan pengajaran membaca Al-Qur'an yang ada di LBIQ DIG Jakarta:

41 Abu Ahmadi dan JokoTriPrasetya,Siralegi Be/ajar Mengajar,(Bandung,CY.Pustaka

(54)

1. Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Tenaga peng"jar adalah tenaga pendidik khusus yang diangkat dengan tugas utama mengajar pada satuan-satuan pendidikan.

Tenaga kependidikan di lingkungan LBIQ terdiri dari tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, peneliti dan pengembang, pustakawan, laboran dan teknis sumber belajar.42

Setiap tenaga pendidik berhak memperoleh penghasilan, perlindungan hukum, penghargaan serta menggunakan sarana pra sarana dan fasilitas pendidikan lain dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku di LBIQ.

Tebell

DataTenaga PengajarlInstruktur Program Pengajaran Membaca AI-Qur'an dan Kelas yang diajarkannya

No Nama Instruktur

LIP

Tugas

I Arwani Marhum, S. Ag L Instruktur Dasar I A

2 Hj. Rihlah Shiddiq

P

Instruktur Dasar I B Instruktur Dasar II A

3 Dra. Hj. Asnely Burhan

P

Instruktur Dasar I C

4 Dra. Muni'ah

P

Instruktur Dasar II 8.1

42 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,Sis/em Pendidikan Lembaga Bahasa dan IImll AI-Qur 'an

(55)

i

Instruktur Dasar II C.l

M セ M M M ⦅ N i

5 Sabeni Hamid. S. Pd. I

iL.

, lnslruklur Dasar II B.2

I

Instruktur Menengah I C

6 Hilmi Fuad L lnstruktur Dasar II C.2

Instruktur Tartilll A.2 7 Ii Sholihat Syuhada P Instruktur Menengah I A.!

Instruktur Dasar II B.2 8 H. A. Abdul Aziz L lnstruktur Menengah I A.2

Instruktur Menengah I B 9 Drs. H. Hibbul Akhir L Instruktur Menengah II

A.I

I

Instrllktur Menengah II

I

I

B.l

I

,

10 B. Mllnawir Baris

IL lnstruktur Menengah II

\ A.2

I

InSlrllktllr Menengah II I

I

C.2

II Drs.H. Marzuki Fatiri L Instruktur Menengah II C.I

(56)

\13

H. M. Sadri. SH L Instruktur Tartil I C

I

,

Instruktur Tartil II B

I

14 1-1. M. Anisul Muttaqin L lnstmktur II A.l 15 Drs.1-1. Imron Rosyadi ZA L Instruktur II B.2

Instmktur Tartil II C

Sumber: Dokumen LBIQ oleh Kasubbag TU

[image:56.613.47.471.86.567.2]

Tabel2

Keadaan Tenaga PengajarlInstruktur Program Pengajaran Membaca

AI-Qur'an LBIQ DK! Jakarta

Tahun Ajaran 2006

No Pendidikan Akhir L P Jumlah %

I 52 0 0 0 0%

:2

I

S I 8 :2 10 67%

,

0 0 0 0%

.J , Diploma

4

I

MA/5ederajat 3 2 5 33 %

I

Jumlah II 4 15 100 %

(57)

2. Peserta Didik

Peserta didik adalah warga Jadebotabek yang benninat mempelajari Bahasa Arab/AI-Qur'an dengan mendaftar terlebih dahulu sesuai dengan persyaratan teknis dan administrasi yang telah ditetapkan oleh LBIQ untuk setiap angkatan.4J

Berikut jumlah Peserta Didik dalam 3 (tiga) Catur Wulan terakhir di Tahun 2006.

Tabel3

Jumlah Peserta didik Angkatan I Tanggal26 Januari s.d 25 April 2006 Timgkat Jumlah Kelas Jumlah Peserta

Awal Akhir Prosentase

Dasar I

,

J 179 153 85,5 %

Dasar II 5 280 242 86,4%

Menengah I 4 241 211 78,6%

Menengah II 6 312 274 87,8%

Tartil I 4 179 161 90%

Tartil II 4 208 181 87%

Jumlah 26 1.399 1.222 87,3%

Sumber: Dokumen LBIQ oleh Kasubbag TV

[image:57.609.46.469.197.621.2]
(58)

Tabel4

Jumlah Peserta didikAngkatan II Tanggal 18 Mei s.d 10 Aguatus 2006 Tingkat Jumlah Kelas Jumlah Pserta

Awal Akhir Prosentase

Dasar I

,

J 171 161 94,2%

Dasar II 4

240

222 92,5%

MenengahI 6

340

319 93,8%

Menengah II 4 224

208

92,9%

Tartil 6 271 259 95,6%

Tartil II 3 1599 256 98,1%

Jumlah 26 1.405 1.325 94,3%

[image:58.614.48.474.137.498.2]
(59)
[image:59.611.47.471.140.474.2]

Tabel5

Jumlah Peserta didik AngkataHl III

Tanggal17 Agustus s. d 12 Desember 2006

Tingkat Jumlah Kelas Jumlah Peserta

Awal Akhir Prosentase

Dasar I 3 170 145 85,3%

Dasar II 5 264 232 87,9%

Menengah 1 4 267 229 85,7%

Menengah II 6 314 265 84,4 %

Tartil I 4 203 164 80,8%

Tartil II 4 217 197 98,8%

I

Jumlah 26 1.435 1.232 85,9%

Sumber: f)okumen LBIQ o/eh Kasubbag TU

Program pengajaran membaca AI-Qur'an di LBIQ DKI Jakarta membuka pendaftaran pada sctiap catur wulan (

+

empat bulan sekali).
(60)

3. Kurikulum

Kurikulum satuan-satuan di LBIQ disusun untuk mencapal tujuan yang disesuaikan dengan kemampuan belajar peserta didik, keadaan serta kebutuhan lingkungan dan ciri-ciri khas satuan pendidiksn yang bersangkutan. Kurikulum selalu ditinjau dan disempurnakan seirama dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum ditetapkan oleh kepala lembaga, sedangkan silabus dapat ditetapkan dan disesuaikan secara terus-menerus dan disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi oleh pengelola satuan pendidikan yang bersangkutan.44

a. kurikulum Program Pengajaran Membaca al-Qur'an

I. Pengertian

Pengajaran membaca AI-Qur'an satuan pendidikan luar sekolah di bidang pengajaran membaca AI-Qur'an meliputi pengenalan huruf sampai pada kefasihan membaca sekaligus memahami irama tartil (murotral). 2. Fungsi

Pengajaran membaca AI-Qur'an dalam kedudukannya sebagai satuan prndidikan luar sekolah berfungsi sebagai latihan dan permulaan bagi mereka yang satu dari lain hal belurn berkesempatan belajar nmembaca .. AI-Qur'an atau latihan pelancaran atau pendalaman Hmu tajwid serta memahami dan mampu mempraktekkan lagu-Iagu/ irama tartil bagi yann sudah pandai membaca al-Qur'an.

(61)

3. Tujuan

Pengajaran membaca AI-Qur'an bertujuan mendidik pasesrta agar mampu membaca AI-Qur"an secara baik dan benar (fasih) dengan irama tartil disertai dengan cara membaca yang tepat menurut Qiroal Asyim

Riwayal Hafsh Thariq Syalibiyah (yang popular di Indonesia).45

b. Program Pengajaran Membaca AI-Qur'an

I. Tingkat Dasar

Program pengajaran tingkat dasar meliputi kegiatan belajar mengajar sebanyak 96 jam yang terbagi menjadi dua tingkatan, masing-masing 48 jam pelajaran. Program ini bertujuan mendidik peserta agar mampu mengenal, memahami dan membaca Al-Qur'an serta tanda bacanya dengan baik dan benar sesuai dcngan kaidah ilmu tajwid.

2. Tingkat Menengah

Program pengajaran tingkat menengah meliputi kegiatan belajar-mengajar sebanyak 96 jam pelajaran yang terbagi menjadi dua tingkatan masing-masing 48 jam pelajaran. Program ini bertujuan untuk mendidik peserta agar mampu membaca dengan lancar, baik dan benar dengan 'irama tartil (2 macam lagu) serta memahami kaidah-kaidah tajwid.

45Pemerintah Provinsi DKJ Jakarta,KurikuluJn dan Silabus Program Pengajaran Memhaca

(62)

3. Tingkat Lanjutan

Program pengajaran tingkat lanjutan meliputibidang tartil dengan volume 96 jam pelajaran yang terbagi menjadi dua tingkatan, masing-masing 48 jam pelajaran. Program ini bertujuan untuk mendidik peserta agar mampu dan lancar membaca AI-Qur'an secara tartil (4 macam lagu) sesuai dengan kaidah ilmu tajwid termasuk cam-cam membaca katalkalimat tertentu menurut riwayatHqfsh Thariq Syalibiyah.

c. Deskripsi Mata Pelajaran

1. Tilawatil Qur'an

Mata pelajaran tilawatil Qur'an bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam tilawah (membaca AI-Qur'an). Ruang Iingkup mata pelajaran ini meliputi kelancaran membaca secara tartil dan adabut tilawah.

(63)

2. Ilmu Tajwid

Mata . pelajaran ilmu tajwid bertujuan meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai makhorijul huruf, shifatul huruf dan ahkamul huruf agar ketepatan mengucapkan huruf dan bacaan dalam tilawah Qur' an dapat terjaga dengan baik.

3. Naghom

Mata pelajaran ilmu naghom yang dimaksud di sini adalah irama bacaan tartil dengan mengambil beberapa maqom naghom secara tebatas meliputi : dan Bayyati, Nahawand, Rost Sikka yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan peserta didik dalam mengaplikasikannya secara benar (tahsinuttilawah).

4. Tahfizh Al-Qur'an

Mata pelajaran tahfizh Al-Qur'an bertujuan agar peserta didik dapat menghafal ayat-ayat AI-Qur'an khususnya surat-surat tertentu yang ma'tsur dipakai dalam shalat.

5. Menulis Huruf Al-Qur'an

(64)

4. Metode

Metode penyarnpaian materi dengan metode mllsyafahah (menirukan) secara langsllng, diselingi dengan latihan dan tanya jawab serta tllgas-tugas rumah. Sedangkan metode yang diganakan dalarn pengajaran membaca AI-Qur'annya adalah metode gabungan antara metode Iqro' , SAS (Struktur Analisis Sintesis) dan Baghdadiyah yang disesllaikan dengan kondisi perkembangan peserta. 46

5. Penggunaan Alat Evaluasi

Evaluasi hasil belajar mengajar dilakukan oleh tenaga pengajar yang bersangkutan, baik evaluasi formatif dalarn menilai proses pembelajaran maupun evaluasi sumatif dalarn menilai hasil daya serap pelajaran oleh peserta didik dilaksanakan berdasarkan waktu yang telah ditentllkan oleh lembaga yakni formatif dapat dlaksanakan pada akhir setiap pokok bahasan dan sllmatif saat kenaikan atau kelul;usan.

Alat evaluasi yang digunakan dalarn program pengajarall membaca AI-Qur'an adalah dalarn bentuk lisan dan tulisan

Adaplln kriteria bahwa peserta didik dapat dinyatakan naik ke tingkat selanjutnya atau lulus apabila ia memperoleh nilai 60 dan ke atasnya.

6. Sarana Pra SaranalSumber Daya Pendidikan

Pengadaan dan penggunaan sumber daya pendidikan dilakukan oleh Pemerintah Daerah dellgan tidak menlltllp kemllngkinan partisipasi masyarakat,

(65)

termasuk hasil keIja sarna dengan pihak-pihak tertentu yang sifatnya menunjang pendidikan Bahasa dan lImu Al-Qur'an.47

Tabel6

Keadaan dan Jumlah SaranaIFasilitas Belajar

No Tempat Jumlah

I Ruang kelas 9

2 Perpustakaan I

Tabel7

Keadaan dan Jumlah Pra Sarana Belajar

No Tempat Jumlah

1 Ruang Kantor 2

2 Mushola I

3 Kamar mandilWC 4

4 Ruang serbaguna I

5 Areal parker 1

6 Gardu posljaga I

C. Kontribusi LBIQ dalam Pengajaran Membaca AI-Qur'an

Belajar membaca AJ-Qur'an merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh ummat Islam guna memahami serta mengamalkan ajaran Islam.

47Sumber:Hasil Wawancara dengan Kepala Bagian Sarana Pra Sarana LBIQ DKI Jakarta

[image:65.623.83.457.132.521.2]
(66)

Namun tidak semua orang memiliki kesempatan belajar yang sama, ada keterbatasan usia, waktu tempat bahkan keterbatasan ekonomi serta adanya hal-hal lain yang dapat dijadikan alasan sebagai faktor penghal-halangnya. Oleh karena itu upaya peningkatan kemampuan baca-tulis AI-Qur'an merupakan tuntutan yang mendesak yang hams segera dilakukankan. Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah melakukan usaha-usaha nyata yang mengarah pada tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk mengamalkan AI-Qur'an, salah satunya adalah dengan pemberantasan buta aksara AI-Qur'an melalui program pengajaran membaca AI-Qur'an yang tersedia di LBIQ DKI Jakarta.

Berikut ini adalah data peserta didik program pengajaran membaca AI-Qur'an Tingkat Dasar Angkatan I tahun anggaran 2007, dari

158

peserta didik hanya 25 % (sekitar 40 orang) yang penulis kemukakan di sin!. [image:66.618.49.479.162.684.2]

Tabel8

Daftar.Nama Peserta Didik Program Pengajaran Membaca AI-Qur'an beserta Nilai (bukti hasil belajar) nya

No Nama Nilai Keterangan

Tulis Lisan Akhir Huruf

I Siti Sofiah

70

80

75

C Lulus

.2

ROSUf

75

65

70

C

Lulus

3

Supradi

60

65

63

D Lulus
(67)

5

Hj. Mulyanie

90

90

90

A Lulus

6

Suriyatnah

70

80

90

B Lulus

7

H. Bambang SH.

87

75

81

B Lulus

8

HR. Sunaryo, BA.

60

65

63

D Lulus

9

Darsun

62

80

71

C Lulus

10

Rahman Musa

82

85

84

B Lulus

II H.lndangkarsaNatawidjaya

60

60

60

D Lulus

12

Asmiyatun

80

80

80

B Lulus

13

Vivi Hervianti

90

80

85

B Lulus

14

Eki Juandari

90

75

83

B Lulus

15

Kamaludin

85

70

78

C Lulus

16

YuliaAR

97

70

84

B Lulus

17

Maryamah

92

70

81

B Lulus

18

Drs. Panus\Jl1an D. siregar

65

65

65

D Lulus

19

Hj. Ulyab

95

80

88

B Lulus

20

Iswaldi

97

75

86

B Lulus

21

Nurdalia 92

70

81

B Lulus

22

Syarifab Asgaf

60

80

70

C Lulus

23

ArliFm Syahria 72

65

69<

Gambar

Tabel I, Data tentang Tenaga Pendidik beserta Kelas yang diajarkannya
gambaran pengertian tidak dapat diperlihatkan. Mereka belajar kata-kata mati, simbol
Keadaan Tenaga PengajarlInstruktur Program Pengajaran MembacaTabel2 AI-
JumlahTabel3 Peserta didik Angkatan I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Al Qur‟an Al Karim tidak hanya menjelaskan soal keyakinan, keimanan dan aqidah.Di dalam al Qur‟an juga mengandung mukjizat, baik susunan bahasa maupun kandungan

Surat al-Fatihah yang merupakan induk dari al-Qur‟an memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh surat lain di dalam al-Qur‟an, sebab surat al-Fatihah sendiri

Minat akan membawa siswa menjadi mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid yang tepat. Minat siswa dalam membaca Al-Qur‟an

Saat ini hijab selain menjadikan jati diri seorang muslimah dan memenuhi perintah Ilahi, hijab juga mempunyai nilai tren positif dalam perubahan penampilan pada perempuan

Faktor yang mendukung dan menghambat kegiatan pembelajaran tahsin di Rumah Tahfizh Al-Haramain Cabang Teluk Tiram Darat Banjarmasin... Mendiskripsikan kegiatan belajar

Informasi yang diperoleh diharapkan dapat berguna untuk memberikan pengetahuan yang lebih mendasar mengenai peranan hutan dalam mempengaruhi keberadaan populasi

Keduanya mengatakan : “ Pergilah “ ( Kemudian hal itu ditefsirkan kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau berkata ) : Dan orang yang engkau lihat

pembelajaran menulis, salah satunya dalam penelitian sebelumnya metode STAD digunakan dalam jurnal berjudul “Penerapan Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada