• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Promosi Sentra Kerajinan Rajapolah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Promosi Sentra Kerajinan Rajapolah"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN PROMOSI SENTRA KERAJINAN RAJAPOLAH

DK 38315/TUGAS AKHIR Semester I 2015-2016

Oleh:

Sandy Lestara 51911054

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas karunia-Nya laporan tugas akhir ini dapat terselesaikan. Laporan ini berisi mengenai perancangan promosi sentra kerajinan Rajapolah, sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Komputer Indonesia.

Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas bantuannya terhadap penyusunan laporan tugas akhir ini, terutama kepada :

Irwan Tarmawan, M.Ds selaku Ketua Program Studi Tugas Akhir dan Pembimbing Mata Kuliah Tugas Akhir. Segenap dosen dan staf di fakultas desain UNIKOM yang telah memberi pengetahuan kepada penulis, hingga dapat melaksanakan tugas akhir. Bpk Nanang dan Candra yang telah memberikan informasi mengenai Sentra kerajinan Rajapolah.

Serta penulis ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada orang tua yang selalu memberikan dukungan dan doa yang sangat berarti bagi penulis, serta teman - teman yang telah memberikan dukungan. Mudah-mudahan Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir.

Dalam pengerjaan laporan ini penulis sadar bahwasanya isi dari laporan ini masih cukup banyak kekurangan baik dari penyusunan kata ataupun kalimat yang kurang tepat penempatannya, sehingga penulis menyampaikan maaf sebesar-besarnya atas kekurangan tersebut.

Bandung, 10 Agustus 2015

(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

I.2 Identifikasi Masalah ... 2

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Perancangan ... 3

BAB II PERANCANGAN PROMOSI SENTRA KERAJINAN RAJAPOLAH ... 4

II.1 Landasan Teori ... 4

II.2.1 Kabupaten Tasikmalaya ... 7

II.2.2 Kerajinan ... 11

II.2.3 Kerajinan Tangan Rajapolah ... 11

II.2.4 Perkembangan kerajinan Tangan Rajapolah ... 11

II.2.5 Sentra Kerajinan Rajapolah ... 14

(6)

II.2.7 Produk Kerajinan tangan Rajapolah ... 17

II.3 Analisa ... 19

II.3.1 Permasalahan Sentra Kerajinan Tangan Rajapolah ... 19

II.3.2 Kekuatan dan Kelemahan Produk ... 20

II.4 Target Audience ... 22

II.4.1 Demografi ... 22

II.4.2 Psikografi ... 22

II.4.3 Geografis ... 23

II.5 Kesimpulan dan Solusi ... 23

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 24

III.1Strategi Perancangan ... 24

III.1.1 Tujuan Komunikasi ... 24

III.1.2 Pendekatan Komunikasi ... 24

III.1.3 Materi Pesan ... 25

III.1.4 Gaya Bahasa ... 25

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan... 25

III.1.6 Strategi Kreatif ... 26

III.1.7 Strategi Media ... 29

III.1.8 Strategi Distribusi ... 30

III.2 Konsep Visual ... 30

BAB IV TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA ... 34

IV.1 Teknis Produksi ... 34

IV.2 Media Utama ... 34

IV.2.1 Video Promosi ... 34

(7)

IV.3.1 Billboard ... 37

IV.3.2 Poster ... 38

IV.3.3 Web banner ... 38

IV.3.4 Facebook ... 39

IV.3.5 Tote bag ... 40

IV.3.6 Baju ... 41

IV.3.7 Stiker ... 41

DAFTAR PUSTAKA ... 42

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terbagi menjadi 34 provinsi. Dari masing-masing pulau dan provinsi tersebut Indonesia memiliki keberagaman suku, budaya dan bahasa, hal tersebut menjadikan Indonesia adalah Negara yang kaya akan budayanya. Kebudayan ini tentu memberikan manfaat dan fungsi positif untuk Indonesia karena selain menjadi kebanggaan, kebudayan dapat meningkatkan daya tarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara.

Pada hakikatnya kebudayaan harus dijaga oleh masyarakat yang berada pada suatu negara dari pemilik kebudayaan tersebut. Karena kebudayaan itu sendiri merupakan jati diri sebuah Bangsa. Salah satu alasan kenapa kebudayaan harus di jaga karena kebudayaan itu sendiri memiliki keistimewaan, keunikan dan daya tarik tersendiri bagi sebuah daerah bahkan negara yang memilikinya.

Kebudayan di Indonesia sangat beragam dan salah satu diantaranya adalah kerajinan. Kerajinan merupakan hal yang berkaitan dengan buatan tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui keterampilan tangan (kerajinan tangan ).

Indonesia sendiri memiliki berbagai macam kerajinan tangan dari setiap daerah yang berbeda. Salah satu kerajinan tangan terkenal yang berasal dari jawa barat adalah kerajinan tangan Rajapolah dimana barang-barangnya dapat ditemui dan dibeli di sentra penjualan kerajinan tangan Rajapolah, yang merupakan salah satu objek wisata belanja yang berada di kabupaten Tasikmalaya .

(9)

bahan – bahan yang digunakan yang besifat alamiah juga dari teknik anyam dan permainan warna yang membuat kerajinan tangan ini tampil unik dan menarik.kelebihan lainnya yang ditawarkan oleh Rajapolah yaitu system costum made bagi konsumen yang ingin membuat kerajinan tangan dengan desain buatan mereka sendiri.

Namun ada beberapa kendala yang ditemukan di sentra kerajinan tangan Rajapolah ini diantara lain promosi yang dirasakan masih kurang maksimal mengingat masih banyak wisatawan yang berkunjung ke Tasikmalaya yang belum begitu mengenal tempat ini. Di Tasikmalaya sendiri tidak ada tanda – tanda yang menunjukan promosi tempat wisata belanja kerajinan tangan Rajapolah sendiri, sehingga membuat wisatawan tidak mengetahui informasi dasar mengenai Rajapolah, produk – produk yang di jual di sentra kerajinan Rajapolah, ciri khas yang di jual di Rajapolah dan sebagainya.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, terdapat beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini. Permasalahan yang dihadapi merupakan hal-hal yang mempengaruhi bagaimana pengetahuan masyarakat luar mengenai sentra kerajinan tangan Rajapolah

Adapun uraian identifikasinya adalah sebagai berikut :

 Tidak adanya tempat yang dikhusukan untuk proses pembuatan kerajinan

tangan Rajapolah

 Tidak adanya proses pembelajaran untuk pengrajin baru  Kurangnya promosi yang dilakukan

 Kurangnya pengetahuan masyarakat luar terhadap sentra pemasaran

kerajinan tangan Rajapolah

 Adanya pengrajin yang langsung menjual ke luar kota yang menyebabkan

(10)

1.3Rumusan Masalah

Kerajinan tangan Rajapolah merupakan salah satu kebudayan Indonesia yang dikembangkan secara turun menurun. Maka dari itu kerajinan ini harus terus dijaga dan dilestarikan. Rumusan masalah dilakukan agar permasalahan tetap berada pada lingkup yang sesuai serta terarah.

Adapun rumusan masalah sebagai berikut :

 Bagaimana mempromosikan sentra kerajinan tangan Rajapolah agar lebih di kenal oleh wisatawan domestik/nasional

1.4Batasan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini hanya akan dibatasi pada pemberitahuan informasi mengenai sentra kerajinan rajapolah

1.5Tujuan Perancangan

Berdasarkan permasalahan yang sudah diuraikan diatas, tujuan perancangan yang ingin dicapai antara lain :

 Memperkenalkan sentra kerajinan tangan Rajapolah kepada masyarakat

luar

(11)

BAB II

PERANCANGAN PROMOSI SENTRA KERAJINAN TANGAN

RAJAPOLAH

II.1 Landasan teori II.1.1 Promosi

Promosi bagi perusahaan merupakan bagian yang sangat penting dari pemasaran karena promosi sendiri bertujuan untuk memperkenalkan produk ataupun jasa dari sebuah perusahaan, bukan hanya itu promosi bertujuan untuk mampu merangsang pemikiran konsumennya hingga tertarik akan produk, jasa maupun tempat yang promosikan.

Beberapa pendapat dari ahli pemasaran dan praktisi tentang penelitian promosi, yaitu sebagai berikut :

Pengertian promosi menurut Djaslim Saladin dan Yepis Marty Oesman (2002) “Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tindakan laku pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal

menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan mengingat produk tersebut

(h.123).

Pengertian promosi menurut Buchari Alma (2006) adalah : “Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen” (h.179).

Sedangkan pengertian promosi menurut William Stanton (seperti dikutip Djaslim Saladin,2006) Promosi adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan.

(12)

tujuan untuk menberitahukan, membujuk dan mengingatkan kembali untuk mendorong konsumen agar membeli atau sekedar mencoba produk maupun jasa yang di promosikan.

II.1.2 Bauran promosi

Menurut Philip Kotler (seperti dikutip Tri Erlangga 2014) Bauran Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran yang efektif untuk memasarkan suatu

produk. Bauran promosi merupakan gabungan dari berbagai jenis promosi yang

ada, seorang pemasar harus mengembangkan program komunikasi yang efektif

yang ditujukan kepada konsumen untuk mengkomunikasikan informasi yang ada

dan di rancang untuk menghasilkan tindakan konsumen yang mengarah kepada

hasil yang maksimal.

Menurut Djaslin Saladin dan Yepis Marty Oesman (1997) “bauran promosi adalah

kombinasi dari penjualan tatap muka, periklanan, promosi penjualan, publisitas

dan hubungan yang membantu pencapaian tujuan perusahaan”(h.194).

Dari dua definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa bauran promosi adalah

penggunaan lebih dari satu alat promosi untuk menjamin tercapaiya tujuan

promosi dan komunikasi antara produsen dengan konsumen. Alat promosi yang

digunakan adalah periklanan, penjualan personal, pemasaran langsung, promosi

penjualan dan hubungan masyarakat.

II.1.3 Alat – alat dalam bauran promosi

Alat promosi yang sering digunakan dalam mengkomunikasikan sebuah produk

(Philip Kotler dan Gary Amstrong, 2002, h.643)

Advertesing (Periklanan)

Semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang

(13)

Personal selling (Penjualan pribadi)

Penjualan pribadi Penjualan pribadi atau tatap muka adalah penyajian lisan

dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan

Sales promotion (Promosi penjualan)

Promosi penjualan adalah variasi insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

Direct Marketing (Pemasaran langsung)

Komnikasi secara langsung yang digunakan dari mail, telepon, fax, e-mail, atau internet untuk mendapatkan tanggapan langsung dari konsumen secara jelas.

Public relation and Publicity (Hubungan masyarakat dan Publisitas)

Hubungan masyarakat adalah suatu usaha (variasi) dari rancangan program guna memperbaiki mempertahankan, atau melindungi perusahaan atau citra produk.

II.1.4 Tujuan promosi

Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (seperti dikutip Hendra Teguh, 2002) beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan promosi diantaranya :

 Membangun kesadaran konsumen

Jika sebagian besar target sasaran tidak menyadari obyek tersebut, tujuan promosi adalah membangun kesadaran atau hanya pengenalan nama produk.

 Memberikan informasi kepada konsumen

(14)

 Menciptakan preferensi konsumen

Jika target konsumen mengetahui produk, pertanyaannya sekarang apakah konsumen suka atau tidak terhadap produk tersebut sehingga komunikator harus menemukan alasannya dan kemudian mengembangkan suatu kampanye komunikasi untuk mendorong perasaan suka.

 Meningkatkan dan menjaga preferensi konsumen

Kesukan dalam arti lebih suka produk tersebut daripada terhadap produk lain.

 Meyakinkan konsumen

Konsumen mungkin lebih menyukai suatu produk tertentu tetapi tidak menimbulkan keyakinan untuk membelinya. Tugas promosilah untuk meyakinkan bahwa produk yang ditawarkan benar-benar bisa memberikan solusi bagi konsumen.

 Mendorong kunsumen untuk membeli

Banyak target konsumen mungkin memiliki keyakinan tetapi tidak bermaksud untuk melakukan pembelian. Mereka mungkin menanti lebih banyak informasi atau merencanakan untuk bertindak kemudian. Konsumen harus mengarahkan agar konsumen mengambil langkah terakhir. Caranya dapat berupa menawarkan produk dengan harga rendah atau memberikan kesempatan secara terbatas kepada pelanggan untuk mencoba.

II.2 Kerajinan Tangan Rajapolah II.2.1 Kabupaten Tasikmalaya

(15)

Terletak di tenggara daerah Priangan, Kabupaten Tasikmalaya sejauh ini dinilai sebagai kabupaten paling besar dan berperan penting di wilayah Priangan Timur. Sebagian besar wilayah Kabupaten ini merupakan daerah hijau, terutama pertanian dan kehutanan, sementara petani menetap sebagai mayoritas penduduk.

Kabupaten Tasikmalaya terkenal akan produksi Kerajinannya, Salak, sementara Nasi Tutug Oncom adalah makanan terkenal dari Kabupaten ini. Kabupaten Tasikmalaya juga dikenal sebagai pusat keagamaan besar di Jawa Barat, yang memiliki lebih dari 800 pesantren tersebar di penjuru wilayah Kabupaten

Gambar.2.1 Kabupaten Tasikmalaya

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tasikmalaya (2 November 2015)

A. Geografis

(16)

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Tasikmalaya, dan Kab. Ciamis;  Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia;

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Garut; dan  Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Ciamis.

Kabupaten Tasikmalaya mempunyai luas wilayah sebesar 2.708,81 km2 atau 270.881 ha, secara administratif terdiri dari 39 Kecamatan, 351 desa.Tiga kecamatan merupakan kecamatan yang mempunyai wilayah pesisir dan lautan yaitu Kecamatan Cikalong, Cipatujah dan Karangnunggal, dengan panjang garis pantai 56 km.

Wilayah Kabupaten Tasikmalaya memiliki ketinggian berkisar antara 0 – 2.500 meter di atas permukaan laut (dpl). Secara umum wilayah tersebut dapat dibedakan menurut ketinggiannya, yaitu : bagian Utara merupakan wilayah dataran tinggi dan bagian Selatan merupakan wilayah dataran rendah dengan ketinggian Kondisi fisik dasar Kabupaten Tasikmalaya secara geografis terletak antara 7°02'29" - 7°49'08" berkisar antara 0 – 100 meter dpl.

Kondisi kemiringan lahan di Kabupaten Tasikmalaya berturut-turut yaitu: Sangat Curam (> 40 %) sebesar 1,39 % dari luas Kabupaten Tasikmalaya, Agak Curam (15 % - 40 %) sebesar 25,35 %, Curam (5 % - 15 %) sebesar 27,11 %, Landai (2 % - 5 %) sebesar 13,27 %, dan Datar ( 0 % - 2 %) sebesar 32,87 % dari luas Kabupaten Tasikmalaya. Dari data kemiringan lahan terlihat bahwa sebagian besar bentang alam Kabupaten Tasikmalaya didominasi oleh bentuk permukaan datar sampai dengan agak curam, dengan kondisi kemiringan lahan tersebut kurang menguntungkan untuk pengembangan prasarana dan sarana wilayah.

B. Demografis

(17)

sedikit perbedaan jumlah penduduk antara tahun 2010 dan 2009 dikarenakan jumlah penduduk tahun 2009 didapatkan dari proyeksi hasil Sensus Penduduk tahun 2000.

Menurut kelompok umur, pada tahun 2006 hingga 2010 masih membentuk piramida dengan kelompok usia anak dan usia produktif yang besar. Selanjutnya, berdasarkan struktur lapangan pekerjaan, penduduk Kabupaten Tasikmalaya didominasi penduduk bekerja di sektor pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan. Tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya tercermina dari angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus meningkat dari tahun 2006 sampai 2010.

Demikian juga indikator makro lain yang merupakan keberhasilan pembangunan daerah yang meliputi, laju pertumbuhan penduduk, jumlah penduduk miskin, PDRB/PDRB perkapita, dan pengangguran terbuka, angkanya semakin membaik dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2010. Berdasarkan data dari Dinas Sosial, Kependudukan, Tenaga Kerja Kabupaten Tasikmalaya, terdapat 915.948 orang yang bekerja di berbagai sektor. Tiga terbesar pekerjaan yaitu : petani sebanyak 318.866 orang atau 34,81%; buruh tani sebanyak 275.559 orang atau 30,08%; dan buruh swasta sebanyak 97.712 orang atau 10,67%. Dari jumlah penduduk miskin pada tahun 2009 sebanyak 376.045 jiwa (21,75%), kemungkinan besar berprofesi sebagai buruh tani. Karena buruh tani sangat rentan terhadap gejolak ekonomi yang mengakibatkan mereka kesulitan untuk mengakses pangan, layanan pendidikan dan kesehatan.

(18)

muda yang lebih berkualitas dan mandiri, diperlukan berbagai wadah untuk menyalurkan bakat dan kreativitasnya.

Kondisi hidrologi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari Daerah Aliran sungai-besar dan sungai kecil yang merupakan bagian dari sistem drainase yang dipengaruhi oleh kondisi topografi dan struktur fisiografinya di Kabupaten Tasikmalaya terdapat 6 daerah aliran sungai besar atau sungai utama, yaitu Sungai Cilangla, Cimedang, Cisanggiri, Cipatujah, Citanduy, dan Sungai Ciwulan. Pola aliran daerah aliran sungai umumnya berpola radial, karena lebih dipengaruhi dominansi vulkanik. Pada daerah tektonik pola aliran berubah menjadi tidak teratur (irregular), tergantung pada bentuk dan arah proses tektonik yang terjadi.

II.2.2 Kerajinan

Umumnya sebuah kerajinan tercipta sama halnya seperti sebuah kebudayaan yakni terlahir secara turun menurun, Menurut kamus besar bahasa Indonesia kerajinan merupakan sebutan bagi suatu benda hasil karya seni manusia yang dihasilkan melalui keterampilan tangan. Kerajinan merupakan sebuah budaya turun menurun yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman.

II.2.3 Kerajinan tangan Rajapolah

Kerajinan Rajapolah merupakan kerajinan tangan yang berasal dari kecamatan Rajapolah di kabupaten Tasikmalaya, sebagian besar penduduk dari Rajapolah sendiri bekerja sebagai petani namun merangkap menjadi seorang pengrajin. Produksi kerajinan Rajapolah sendiri umumnya bersifat rumahan yang tersebar di beberapa tempat di kecamatan Rajapolah

II.2.4 Perkembangan kerajinan tangan Rajapolah

(19)

yang digunakan pada waktu itu antara lain, merah, coklat tua, merah darah, dan kuning

Pada tahun 1920 muncul pembuatan tudung yang dipelopori oleh Haji Sidik, penduduk kampung Cibereko. Pada perkembangannya, usaha kerajinan ini mendapat bantuan dari bupati Tasikmalaya, antara lain dengan mengikut sertakan kerajinan anyaman Rajapolah dalam acara Jaareurs, atau yang biasa disebut sebagai pameran pasar malam. Pameran Jaareurs tersebut biasa diadakan di kota- kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Melalui Jaareurs inilah kerajinan anyaman Rajapolah dikenal ke luar daerah bahkan ke luar negeri, dan pernah diekspor ke negeri Belanda.

Pada tahun 1925, beberapa orang Perancis mendidrikan suatu badan usaha yang diberi nama Olivier. Badan usaha ini membeli tudung dalam jumlah besar dengan harga yang cukup tinggi dibandingkan dengan harga penjualan biasa. Karena hal tersebut maka banyak penduduk menjadi perajin. Tetapi di kemudian hari Olivier bubar tanpa diketahui alasan yang jelas diikuti dengan pulangnya orang-orang Perancis tersebut ke negara mereka. Hal tersebut berpengaruh terhadap kehidupan para perajin, karena tidak ada lagi penampung yang besar. Usaha kerajinan masih berjalan dengan adanya pedagang-pedagang dari luar kota yang mengumpulkan barang-barang kerajinan untuk dijual di luar daerah. Selanjutnya usaha mulai mengalami penurunan produksi akibat tidak adanya pasar, sehingga banyak perajin mulai meninggalkan usaha mereka dan beralih untuk merantau ke luar daerah.

(20)

produsen yang menghasilkan produk berdasarkan pesanan konsumen untuk pasar luar daerah, seperti Jakarta dan Bali. Beberapa produk beliau bahkan dipesansecara khusus dan dipasarkan di luar negeri oleh pedagang asing.

Pada perkembangannya, sekitar tahun 1990an dimana kerajinan anyaman Rajapolah mengalami masa kejayaan, pedagang mempunyai peranan yang penting di dalam kegiatan kerajinan anyaman pandan, dari penyediaan bahan siap sampai pemasaran barang jadi. Berbeda dengan para perajin yang rata-rata hanya memiliki modal, alat-alat dan ketrampilan membuat kerajinan saja. Selain itu mereka rata-rata tidak mengetahui masalah pemasaran. Di lain pihak, pedagang (terutama pedagang barang jadi), rata-rata mempunyai modal yang cukup dan menguasai masalah pemasaran. Di dalam prinsip dagang, pedagang mengharapkan untung sebesar-besarnya tanpa melihat faktor lain. Akibatnya banyak perajin yang dirugikan. Tetapi sampai sekarang perajin masih menerima kehadirannya, karena belum ada penyalur lain yang benar-benar sanggup membagi untung secara adil.

(21)

II.2.5 Sentra kerajinan tangan Rajapolah

Gambar 2.2 sentra kerajinan tangan Rajapolah

Sumber : Dokumen pribadi (2015)

Sentra kerajinan tangan Rajaplah merupakan sebuah kawasan yang dijadikan sebagai pusat pemasaran dan penjualan kerajinan tangan Rajapolah. Dikawasan tersebut terdapat 27 toko yang menjual beragam produk kerajinan tangan Rajapolah dengan produksi yang tersebar di beberapa daerah di kecamatan Rajapolah. Dalam kawasan tersebut terdapat satu lembaga yaitu koperasi unit desa “PUSKUD JABAR” kecamatan Rajapolah yang mengelola usaha-usaha yang ada dikawasan sentra tersebut.

 Fungsi

Selain menjadi pusat pemasaran dan penjualan sentra kerajinan tangan Rajapolah sendiri merupakan sebuah sarana promosi kerajinan tangan yang berasal dari Rajapolah yang merupakan hasil kreatifitas dan menjadi kebanggaan dari Kabupaten Tasikmalaya.

 Produk

(22)

 Cara Kerja

Gamabar 2.3 Cara kerja

Sumber : Dokumen pribadi (2015)

Sentra kerajinan tangan Rajapolah berperan sebagai distributor, produk yang dijual berasal dari pengrajin-pengrajin di kecamatan Rajapolah.

Sentra kerajinan tangan Rajapolah terletak di kecamatan Rajapolah kabupaten Tasikmalaya provinsi Jawa Barat, memiliki luas wilayah 1.692,04 ha .Letak geografis berada dalam koordinat 7°13,328′ S dan 108°11,432′ E dengan batas wilayah sebagai berikut

 Sebelah utara : Kecamatan Jamanis  Sebelah selatan : Kecamatan Cisayong  Sebelah barat : Kecamatan Sukahening

 Sebelah timur : Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis

Kecamatan Rajapolah sendiri memiliki 8 desa diantaranya :

(23)

II.2.6 Bahan-bahan Kerajinan Tangan Rajapolah

Bahan-bahan kerajinan tangan Rajapolah sendiri menggunakan bahan dari tumbuhan yang ramah lingkungan dan mudah di budidayakan, bahan digunakan terdiri dari dua jenis yaitu sebagai berikut:

 Bahan pokok

Gambar.2.4 Bambu

Sumber : Dokumen pribadi (2016)

Gambar.2.5 Pandan

Sumber :

http://disbun.jabarprov.go.id/backend/assets/data/komoditas/Pandan_thumb.jpg

(24)

Gambar.2.6 Mendong

Sumber : https://sketselku.files.wordpress.com/2011/12/mendong.jpg (20

Oktober 2015)

Gambar.2.7 Rotan

Sumber :http://images.solopos.com/2012/06/1306rotan.jpg (20 Oktober 2015)

 Bahan pembantu - Karton

- Kain - Lem - Benang - Cat

II.2.7 Produk Kerajinan Tangan Rajapolah

(25)

Gambar.2.8 Tempat air mineral

Sumber : Dokumn Pribadi (2015)

Gambar.2.9 Tas belanja

(26)

Gambar.2.10 Boboko / tempat nasi

Sumber : Dokumen pribadi (2015)

Gambar.2.11 Tempat roti

Sumber : Dokumen Pribadi (2015)

II.3 Analisa

II.3.1 Permasalahan Sentra Kerajinan Tangan Rajapolah

(27)

kerajinan ini menjadi kurang dikenal oleh wisatawan yang berkunjung ke Tasikmalaya padahal produk yang dipasarkan di sentra kerajinan ini yaitu kerajinan tangan Rajapolah mempunyai potensi yang sangat bagus dimana banyak produk-produk kerajinan tangan Rajapolah yang sudah dipasarkan di Eroupa dan Amerika hal tersebut diungkapkan oleh pak Nanang selaku pengelola koperasi sentra kerajinan tangan Rajapolah saat dilakukan wawancara.

II.3.2 Kekuatan Dan Kelemahan Produk (Kerajinan Tangan Rajapolah) Dalam usaha mengembangkan dan meningkatkan kualitas suatu produk diperlukan suatu analisa untuk mengetahui gambaran mengenai potensi yang dimiliki sentra industri dan peluang yang mungkin terjadi (analisa internal), serta permasalahan dan ancaman (analisa eksternal) yang perlu ditangani dan dipecahkan. Analisa ini juga bermanfaat agar sentra industri kecil dapat menyusun strategi dalam menjalankan usahanya di masa yang akan datang.

1 Analisa Internal (Kekuatan dan Kelemahan) Kekuatan (Strength)

- Lokasi kecamatan Rajapolah cukup strategis, diantara kota Bandung dan obyek wisata Pangandaran.

- Kondisi alam subur dan asri dikarenakan terletak di daerah pegunungan dan lembah dan dilalui sungai.

- Tersedianya infrastruktur berupa jalan raya dan jalur kereta api menghubungkan kecamatan Rajapolah dengan kota Bandung, Jawa Tengah dan Cirebon

- Pengrajin trampil dan dalam jumlah banyak - Bahan baku mudah dibudidayakan

- Produk memiliki keunikan tersendiri dalam hal teknik produksi yaitu teknik dasar menganyam yang hanya dapat dilakukan secara manual - Tampilan visual produk yang indah dikarenakan hasil pola anyaman - Produk kerajinan yang dipasarkan di sentra lebih lengkap dibanding

(28)

Kelemahan (Weakness)

- Tingkat pendidikan rendah mengakibatkan pengetahuan tentang pemasaran dan desain akan produk rendah.

- Masih bersifat industri rumah, belum menuju arah disiplin industri - Budaya meniru (plagiat) produk di antara perajin yang masih ditolerir - Tidak berfungsinya koperasi

- Sifat bahan yang rentan terhadap jamur dan perusakan serangga - Sifat bahan yang lemah untuk konstruksi dasar produk, perlu bantuan

bahan lain seperti karton, kain, dan lain-lain.

2 Analisa Eksternal (Peluang dan Ancaman) Peluang (Opportunity)

- Desain produk jenis kerajinan yang selalu diminati pasar akan nilai inovasinya dan kekhasannya sebagai produk kerajinan

- Minat masyarakat dunia pada bahan ramah lingkungan meningkat - Kemungkinan pasar luar negeri terbuka lebar

- Sifat bahan memiliki kemampuan untuk mengikuti trend yang sifatnya situasional

Ancaman (Threat)

- Siklus kerja beberapa perajin yang merangkap sebagai petani mengakibatkan terhambatnya proses produksi pada masa tanam dan musim panen

- Sifat bahan tidak sekuat bahan komposit seperti plastik dan logam, bahkan dengan bahan kulit yang mengakibatkan penurunan nilai pada faktor kekuatan.

(29)

Kesimpulan SWOT

Dari hasil analisa SWOT diatas dapat disimpulkan bahwa kerajinan tangan Rajapolah merupakan kerajinan yang mempunyai potensi untuk lebih diminati masyarakat luar akan tetapi terdapat beberapa kendala yang menjadikan kerajinan ini kurang dikenal oleh masyarakat luar khusunya wisatawan yang berkunjung ke Tasikmalaya. Maka dari itu diperlukan cara untuk menjadikan kerajinan ini lebih diketahui dan diminati konsumen yaitu dengan melakukan promosi untuk sentra kerajinan tangan Rajapolah yang berperan sebagai pusat pemasaran dari kerajinan tersebut.

II.4 Target Audience II.4.1 Demografi

 Usia 18-40

Target pasar untuk produk yang dijual (kerajinan tangan Rajapolah) rentan di usia 18-40 Tahun. Terdapat dua jenis produk kerajinan yang di pasarkan di sentra tersebut yaitu kerajinan yang sifatnya hanya barang hiasan atau aksesoris, kerajinan tersebut cenderung lebih diminati konsumen pada usia 18 – 25 dan kerajinan yang bersifat untuk digunakan pembelinya yang lebih diminati konsumen pada usia 25 – 40 atau sudah menikah.

 Jenis kelamin : laki-laki dan wanita

Target pasar dari produk ini adalah laki-laki dan wanita walaupun kebanyakan produk yang dipasarkan lebih diperuntukan bagi wanita.  Status ekonomi : menengah ke atas

Pada kalangan menengah ke atas ini cenderung lebih memperhatikan produk yang mereka beli dari segi keunikan sehingga memiliki barang yang berbeda dari yang lain dengan kegunaan yang sama

II.4.2 Psikografi

(30)

II.4.3 Geografis Indonesia

II.5 Kesimpulan dan Solusi

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan kerajinan tangan Rajapolah merupakan kerajinan yang berkembang secara turun menurun di masyarakat Rajapolah, akan tetapi untuk saat ini penjualan dari kerajinan tangan Rajapolah sendiri mengalami penurunan pengunjung khususnya di sentra kerajinan tangan Rajapolah yang menjadi pusat pemasaran dari kerajinan tangan Rajapolah tersebut.

Oleh sebab itu diperlukan sebuah solusi yang bertujuan memperkenalkan sentra kerajinan tangan Rajapolah yang menjadi pusat pemasaran dan penjualan kerajinan tangan dari Rajapolah ini untuk meningkatkan penjualan dari kerajinannya, diperlukan sebuah promosi yang dapat mempengaruhi konsumen (wisatawan) untuk berkunjung ke sentra penjualan.

(31)

BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Strategi Perancangan

Dilihat dari permasalahan-permasalahan yang telah dibahas di bab sebelumnya dan telah difokuskan pada batasan masalah, maka didapat sebuah solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu promosi melalui media iklan video. Strategi yang akan dirancang untuk memperkenalkan sentra kerajinan Rajapolah ini berdasarkan segmentasi yaitu wisatawan nasional (domestik) dengan usia 18-40 tahun sebagai objek utama dengan tujuan target yang dituju dapat menangkap isi pesan yang disampaikan dari media iklan video ini.

III.1.1 Tujuan Komunikasi

Tujuan komunikasi yang disampaikan dalam iklan video ini untuk memperkenalkan sentra kerajinan Rajapolah sebagai pusat pemasaran kerajinan tangan Rajapolah dan menjadikan salah satu pilihan tempat belanja yang akan disinggahi wisatawan ketika berkunjung ke Tasikmalaya.

III.1.2 Pendekatan Komunikasi

Perancangan Promosi ini menggunakan dua metode pendekatan, yaitu :  Pendekatan Visual

Pendekatan visual ini bersifat interaktif, persuasif dan komunikatif ,pada iklan ini terlebih dahulu memperkenalkan Tasikmalaya untuk mengimformasikan letak dari Rajapolah kepada Target konsumen yang belum mengetahuinya dan menampilkan proses produksinya untuk memperlihatkan kreatifitas dari pengrajinnya dan memperkenalkan kawasan sentra kerajinan Rajapolah sebagai pusat pemasaran kerajinan tangan Rajapolah.

 Pendekatan Verbal

(32)

pesan menggunakan bahasa yang santun dengan tujuan penerima pesan akan lebih memahami isi pesan yang disampaikan.

III.1.3 Materi Pesan

Pesan yang disampaikan dalam iklan promosi ini adalah untuk mengarahkan target audiens sehingga mengetahui sentra kerajinan Rajapolah sebagai tempat pemasaran akan kerajinan tangan Rajapolah dan untuk meningkatkan ketertarikan konsumen terhadap kerajinan tangan Rajapolah sehingga berkunjung ke sentra penjualannya untuk membeli kerajinan tangan Rajapolah.

 Ide cerita

Wisatawan domestik yang berkunjung ke Tasikmalaya dan menjadikan sentra kerajinan tangan Rajapolah sebagai tujuan wisatanya.

III.1.4 Gaya Bahasa

Dilihat dari target audiens utamanya yaitu wisatawan domestik gaya bahasa yang yang digunakan dalam media promosi ini menggunakan bahasa Indonesia dengan tujuan target audiens akan lebih mudah memahami isi pesan yang disampaikan.

III.1.5 Khalayak Sasaran Perancangan A. Consumer Insight

Pengertian Consumer Insight Menurut Amalia E. Maulana (2009) yaitu proses mencari tahu secara lebih mendalam dan holistik, tentang latar belakang perbuatan, pemikiran dan perilaku seorang konsumen yang berhubungan dengan produk dan komunikasi iklan.

Audiens utama dari media ini adalah wisatawan domestik yang berkunjung ke Tasikmalaya, namun tidak menutup kemungkinan media ini akan mempengaruhi masyarakat lainnya selain dari target utama.

Berikut insight dari audiens :

(33)

B. Consumer Journey

Untuk menentukan cara penyampaian ide yang sudah dibentuk kedalam media-media yang akan digunakan maka diperlukan perencanaan yang baik agar mendapatkan interaksi yang menjangkau sasaran dengan tepat maka diperlukan daftar aktifitas dari target audien. Consumer journey ini lah yang nantinya akan digunakan untuk aplikasi dari media yang telah dibentuk.

Tabel III.1 Consumer journey

III.1.6 Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang akan dilakukan adalah dengan membuat video promosi yang didalamnya terdapat cerita mengenai perjalanan wisata hal tersebut bertujuan agar isi pesan dapat lebih mudah dipahami oleh penerima pesan dilihat dari audiens utamanya adalah wisatawan domestik.

Selain itu didalamnya terdapat berupa informasi mengenai lokasi dan alat transfortasi ke sentra kerajinan Rajapolah hal tersebut diupayakan akan lebih memudahkah audiens untuk mencapai dan mengunjungi kawasan sentra kerajinan Rajapolah.

A. Copywriting

(34)

Tasikmalaya. Oleh karena itu diperlukan hal yang dapat mempengaruhi audiens. Penggunaan headline “pusat pemasaran kerajinan tangan Rajapolah” ditujukan untuk mempengaruhi audiens sehinggan menimbulkan rasa tertarik untuk berkunjung ke sentra kerajinan Rajapolah.

Dalam headline tersebut terdapat kata pusat yang mengartikan produk kerajinan yang dipasarkan di sentra ini lebih lengkap dibanding dengan tempat-tempat penjual kerajinan tangan Rajapolah lainnya.

B. Storyline

Pada scene pertama memperkenalkan Tasikmalaya dengan tujuan untuk mengimformasikan lokasi Rajapolah adalah bagian dari Tasikmalaya hal tersebut dilakukan dengan cara mengambil gambar mengenai icon Tasikmalaya seperti masjid agung Tasikmalaya dan tugu Tasikmalaya yang melambangkan sebagai kota santri di bundaran by pass, setalah itu pada scene selanjutnya menjelaskan alat transportasi yang dapat digunakan untuk ke Tasikmalaya selanjutnya pada inti cerita wisatawan berkunjung ke Tasikmalaya yang keluar dari statsiun dan berkunjung ke sentra kerajinan Rajapolah untuk membeli kerajinan tangan Rajapolah .

C. Visualisasi

(35)

Gambar III.1 Referensi Visual 1 (visit jogja)

Sumber:https://www.youtube.com/watch?v=x2XSdsjDrMg (20 desember 2015)

Gambar III.2 Referensi Visual 2 (visit indonesia)

Sumber:https://www.youtube.com/watch?v=IzL3gJpyZh8 (23 desember 2015 )

(36)

Gambar III.3 Tampilan Visual

Sumber:Dokumen pribadi

III.1.7 Strategi Media

Strategi media diperuntukan agar pesan yang dibuat dapat tersampaikan dan diterima dengan baik oleh khalayak sasaran sehingga mencapai tujuan seperti yang diinginkan

a. Media Utama

Media utama yang dipilih adalah video promosi mengenai sentra kerajinan Rajapolah yang nantinya penyebaran video promosi ini akan menggunakan media internet yaitu youtube dengan tujuan akan lebih mudah tersampaikan kepada audiens karena mempunyai jangkauan yang cukup luas.

b. Media Pendukung

Media pendukung merupakan media yang bersifat sebagai penunjang dari media utama dan bertujuan untuk mengingatkan kembali audiens mengenai sentra kerajinan Rajapolah, media yang dipakai adalah billboard, poster, baju, tote bag, web banner, stiker

(37)

Srtrategi distribusi merupakan rencana dalam menyebarkan atau menyalurkan media kepada target sasaran. Untuk penyebaran media utama yaitu video promosi sentra kerajinan Rajapolah besifat online menggunakan media internet dengan cara mengunggah video promosi ini ke situs media sosial youtube dan media ini bersifat permanen.

Untuk media pendukung hanya besifat mengingatkan kembali mengenai sentra kerajinan Rajapolah dan penyebaran dari media ini dilakukan dengan cara bertahap dan tidak bersifat permanen.

Jadwal Dristibusi

Gambar III.4 Jadwal distribusi

Sumber:Dokumen pribadi

III.2 Konsep Visual

Konsep visual yang ditampilkan dalam video ini disesuaikan dengan konsep cerita yaitu wisatawan, hal tersebut dilihat dari target utamanya yaitu wisatawan domestik sehingga menjadikan target akan lebih memahami makna pesan yang disampaikan melalui video ini.

III.2.1 Format Desain

(38)

Isi dari video ini menggunakan bantuan teks yang menjelaskan dari bentuk visualnya untuk mememudahkan konsumen memahami akan pesan yang disampaikan dan untuk lebih meningkatkan ketertarikan audiens mengenai produk kerajinan yang dipasarkan di sentra kerajinan Rajapolah.

III.2.2 Tata Letak/ Layout

Layout yang digunakan pada media pendukung dari video promosi ini dibuat

sedemikian menarik dan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi dan tujuan utama dari layout ini untuk menampilkan elemen gambar dan teks menjadi komunikatif sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik olehaudiens.

III.2.3 Huruf

Jenis huruf yang digunakan pada media promosi ini disesuiukan dengan media promosi yang dibuat untuk memaksimalkan keterbacaan yang dapat diterima target sesuai dengan waktu maupun tempat dari penempatan media itu sendiri. Jenis huruf yang digunakan adalah Gadugi mempunyai bentuk huruf yang simple dan memberikan kesan elegan, jenis huruf Retoriactive merupakan jenis huruf dengan gaya tulisan tangan “handwriting” untuk memberikan kesan kreatif pada produk yang dihasilkan melalui keterampilan tangan dan jenis huruf Britannic bold jenis huruf ini digunakan pada media pendukung billboard karena mempunyai bentuk huruf tebal bertujuan untuk memudahkan keterbacaan dari jarak yang cukup jauh.

Gambar III.5 Gadugi

(39)

Gambar III.6 Retroactive

Sumber: dokumen pribadi (2016)

Gambar III.7 Britannic bold

Sumber: dokumen pribadi (2016)

III.2.3 Ilustrasi

Konsep ilustrasi yang digunakan dalam pengambilan gambar pada video ini dilakukan secara menyeluruh mulai dari letak Rajapolah yang merupakan daerah bagian dari Tasikmalaya, alat transportasi yang bisa digunakan dan proses produksi dari produk kerajinan yang dipasarkan di sentra kerajinan Rajapolah,

III.2.3 Warna

(40)

dijadikan latar belakang dengan tujuan untuk menimbulkan keterbacaan yang baik pada media pendukung.

Gambar III.8 Skema warna

(41)

BAB IV

TEKNIS PRODUKSI DAN APLIKASI MEDIA

IV.1 Teknis Produksi

Teknis produksi merupakan tahapan terakhir dari keseluran proses yang telah disusun sebelumnya. Pada tahapan ini berisi tentang seluruh gagasan dan materi yang telah dikumpulkan sebelumnya untuk dijadikan media sesuai dengan yang diinginkan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses eksekusi maka harus dilakukan beberapa tahapan.

IV.2 Media Utama IV.2.1 Video Promosi

Sebelum memasuki proses produksi pembuatan video perlu dilakukan beberapa tahapan yaitu

 Pra produksi  Produksi  Paska produksi

A. Pra Produksi

Pra poduksi merupakan tahapan awal yang dilakukan sebelum proses produksi pada tahap ini dilakukan penentuan konsep dan ide cerita sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan, melakukan perancangan storyline dan storyboard.

B. Produksi

Produksi meliputi proses pengambilan gambar “shooting” yang dilakukan berdasarkan konsep dan ide cerita yang telah ditentukan pada tahapan sebelumnya. Dengan menggunakan media kamera DSLR.

C. Pasca Produksi

(42)

Gambar IV.1 editing video

Sumber: dokumen pribadi (2016)

D. Hardware

Hardware adalah perangkat keras atau alat yang digunakan pada saat produksi dan paska produksi editing video, alat yang digunakan sebagai berikut :

 Kamera

Canon EOS 60D

Lensa : Canon 18-135mm  Komputer

Prosesor intel core i3 8 GB Ram.

VGA Intel HD Graphic 3000 1 GB.

E. Software

(43)

Gambar IV.2 adobe photoshop CC

Sumber: dokumen pribadi (2016)

Gambar IV.3 adobe photoshop CC

(44)

Gambar IV.4 adobe premiere CC

Sumber: dokumen pribadi (2016)

IV.3 Media Pendukung IV.3.1 Billboard

Fungsi billboard adalah untuk memberitahukan target mengenai batas kawasan sentra kerajinan Rajapolah

Gambar IV.5 billboard

Sumber: Dokumen pribadi (2016)

(45)

Teknik Produksi : Digital printing

IV.3.2 Poster

Fungsi poster sebagai media yang di tujukan untuk memperkenalkan sentra kerajinan Rajapolah kepada target yang menggunakan transfortasi umum ke Tasikmalaya

Gambar IV.6 poster

Sumber: Dokumen pribadi (2016)

Ukuran Teknis Media

Format : Potrait

Ukuran : A2 (42 cm x 29,7 cm) Material : Albartos Laminasi Doff Teknis Produksi : Digital Printing.

IV.3.3 Web Banner

(46)

Gambar IV.7 Web banner

Sumber: dokumen pribadi (2016)

Gambar IV.8 Aplikasi media Web banner

Sumber: dokumen pribadi (2016)

IV.3.4 Facebook

(47)

Gambar IV.9 Facebook

Sumber: dokumen pribadi (2016)

IV.3.5 Tote Bag

Fungsi dari Tote bag ini adalah sebagai cindera mata yang nantinya akan menjadi bonus disetiap toko yang ada di sentra kerajinan Rajapolah dalam pembelian produk dengan nominal tertentu.

Gambar IV.10 Tote bag

(48)

IV.3.6 Baju

Fungsi dari baju sama halnya seperti tote bag yaitu sebagai cindera mata yang nantinya akan menjadi bonus disetiap toko di sentra kerajinan Rajapolah dalam pembelian produk dengan nominal tertentu.

Gambar IV.11 Baju

Sumber: Dokumen pribadi (2016)

IV.3.7 Stiker

Stiker nantinya akan menjadi cindera mata yang akan di berikan kepada setiap pembeli diwaktu yang telah di tentukan

Gambar IV.12 Stiker

(49)

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber buku

Alma, B. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta

Nisisusatro, M. 2013. Perilaku Konsumen dalam Presfektif Kewiusahaan. Bandung: Alfabeta

Saladin, D., Oesman, Y 2002. Perilaku Konsumen dan Pemasaran Strategi, Jakarta: Balai Pustaka

B. Sumber Jurnal akademik

Kotler, P. (2001). Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan Implementasi, dan Kontrol: Perancangan Media Promosi Foker Cake Untuk Perayaan Natal, Makalah Tugas Ahir, 5-6

C. Sumber Website

Abrianto, H. 2006 ( 27 Maret ) Sejarah Kerajinan Tangan Rajapolah. Tersedia di: https://ragamhandicraftrajapolah.wordpress.com/2012/03/27/sejarah-anyaman-pandan-rajapolah/ [13 November 2015]

(50)

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Sandy Lestara

NIM : 51911054

Tempat/Tanggal Lahir : Ciamis 17 Juli 1993

Jenis Kelamin ` : Laki - Laki

Agama : Islam

Tinggi Badan : 175 cm

Berat Badan : 60 kg

Alamat : Desa Sukahurip RT 03 RW 02 , Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Tasikmalaya

Hp : 081221694551

Email : SandyLestara@gmail.com

DATA PENDIDIKAN

1. SDN 2 Sukahurip 1999 – 2005 2. MTS Sukahurip 2005 – 2008

3. SMKN 3 Tasikmalaya ( DKV ) 2008 – 2011

(51)

PENGALAMAN KERJA

(52)

Gambar

Gambar.2.1 Kabupaten Tasikmalaya
Gambar 2.2 sentra kerajinan tangan Rajapolah
Gambar.2.5 Pandan
Gambar.2.6 Mendong
+7

Referensi

Dokumen terkait

Alasan : Keahlian tenaga teknis pada tabel personil dan bukti yang dilampirkan tidak sesuai, tidak ada bukti scan peralatan yang digunakan. Rama Sentosa Persada Evaluasi Administrasi

Berdasarakan Hasil Penetapan Pemenang Nomor : 21.b/ULP-POKJA II/TRKP3K/WKTB/VII/2012, tanggal 10 Juli 2012 dengan ini kami mengumumkan Pemenang untuk pekerjaan

Berdasarkan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) terhadap motivasi belajar matematika

Sanksi Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Satwa Liar Yang Dilindungi menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan

[r]

Sanggahan ditujukan kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional I Medan. Demikian disampaikan untuk

Debit atau aliran fluida yang melalui pipa sering terjadi hambatan karena rugi-rugi primer maupun sekunder sehingga perlu diketahui pe- nyebabnya, oleh karena itu penelitian

Kemudian untuk memastikan validasi data, disini peneliti meggunakan teknik triangulasi data dan teknik interaktif dalam penyajian data.Selanjutnya Hasil dari penelitian ini