• Tidak ada hasil yang ditemukan

Stategi Bimbingan Dan Konseling Dalam Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Siswa SMPN 2 Ciputat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Stategi Bimbingan Dan Konseling Dalam Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Siswa SMPN 2 Ciputat"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidilkan (S.Pd)

1111111 1111111 - 1111111111111&

Ulll

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULL.AH JAKARTA

Oleh: Afifah

104018200649

f)Herhtru .,.,,.._..._...,__,,_..- . ...._ ,

dari · - - - -...

T I : ... セ@ ..

(52

:··.. ... .... .. '

g . .

.L/. ...

L ..

gj. ... .

i\•o. fndnl< : ..

O.L0. .. ::: ..

P..q ...

d:-:1]

b

セL@ ,;,;if'ikasi : ... --.""·· , ... .

PROGRAM STUDI MANA.JEMEN PENOIDIKAN

JURUSAN KEPENOIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KF,GURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

(2)

LEMBAR PERNY ATAAN

BismillahiITohmanirrohim

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Afifah

NIM : 104018200649

Program Studi : Manajemen Pendidikan

Jurusan : Kependidikan Islam

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asii saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (SI) di

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakmia

2. Semua sumber yang saya gw1akan dalam penulism1 skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di U niversitas Islan1

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa km-ya ini bukan km-ya asli saya atau

merupakan jiplakan dari km-ya orang lain, maka saya bersedia menerima

sm1ksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

(3)

DALAM MENINGKATKAN KEMA1\1PUAN

BERKOMUNIKASI SISWA SMPN 2 CIPUT AT

SKRIP SI

Diajukan Kepada Falrnltas Ilmu Tarbiyah dan Kegurmm Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidika1J1 Islam (S.Pdi)

Oleh:

AFIFAH 104018200649

Dibawah bimbingan :

Dra Fadhilah Surala a M.Si NIP: 150 215 283

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDHUN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KF,GURUAJ'l

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

(UIN)

(4)

LEMBAR PENGESAHAN P ANITIA UJifl.lN SKRIPSI

Skripsi yang be1judul "Strategi Bimbingan dan Konseling dalam

Meningkaikan Kemampuan Berkomnnikasi Siswa SMPN 2 Ciputat" yang

disusun oleh Afifah dengan nomor induk mahasiswa 104018200649 telah diujikan

pada tanggal 17 desember 2008 dan telah diterima dan disyahkan oleb Dewan

Penguj i Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan uゥャセ@ Syarif Hidayatullah

Jakarta. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana strata satu (SI) pada jurusan/prodi KI-Manajemen Pendidikan

Jakarta, 12 Januari 2009

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Panitia

(Ketua Jurusan/Program Studi)

Dra. Y efnelti, M.Pd NIP: 150 209 382

Sekretaris Jurusan

Drs. Mu'arifSam, M.Pd NIP : 150 268 586

Penguji I

Dra. Yefnelti, M.Pd NIP: 150 209 382

Penguji II

Dra. Manerah NII> : 150 268 585

Tanggal Tanda Tangan

...

セセセᄋセᄋᄋᄋᄋᄋセᄋᄋᄋᄋ@

13)-o;J

セ@

'.

セN@

:':. P.'.

セ@

::1.{JP

j

. . . . ... .

Mengetahui

Dekan FITK UIN SyarifHidayatullah Jakarta

R,t,

(5)

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 10 November 2008

Jakarta, 10 Desember 2008 Dosen Pembimbing Skripsi

(6)

Afifah

KI-Manajemen Pendidikan

104018200649

Abstrak

Strategi Bimbingan dan Konseling dalam Meniugkatkan Kemampnan Berkomunikasi Siswa SMPN 2 Ciputat

Dalam proses pembelajaran di sekolah terdapat interaksi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran yang efektif akan tercapai apabila di dalamnya terdapat komunikasi yang baik, baik dari guru maupun siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran. Pentingnya komunikasi dalam proses pembelajaran tidaklah dapat dipungkiri. Komunikasi baik verbal maupun non verbal akan berpengaruh terhadap perkembangan belajar siswa terutama dalam penerimaan materi belajar.

Salah satu masalah yang dihadapi oleh siswa adala11 masalah komunikasi, terutama dalam menyampaikan permasala11an pribadi clan sosial kepada teman serta gurunya. Siswa seringkali mengalami kesulitan untuk menguugkapkan masalah yang bersifat pribadi baik kepada temannya :maupun kepada guru

kelasnya. Banyak faktor yang mempengaruhi siswa sulit berkomunikasi dengan lingkungannya, dalam ha! ini adalah guru dan teman-temannya. Faktor-faktor tersebut antara lain: kepribadian, lingkungan, masalah yang dihadapi, dan sebagainya.

Salah satu cara yang sudah dirintis di ウセZォッャ。ィMウ・ォッャ。ィ@ untuk menyelesaikan suatu permasalahan adalah dengan membentuk sebuah kegiatan layanan yang disebut dengan layanan bimbingan dan konseling.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang strategi yang digunakan BK SMPN 2 Ciputat untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa danjuga untuk menambah wawasan penulis tentang sltrategi BK di sekolah.

Metode pengumpulan data yang diguuakan adalah wawancara dan angket untuk siswa. Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan jenis penelitian berdasarkan pada pendekatan knalitatif. Penelitian lmalitatif bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti

(7)
(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Tiada kata yang pantas penulis ungkapkan selain puji syukur kehadirat

Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta sa!am semoga senantiasa tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya menuju jalan

yang diridhai oleh Allah .

Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka mencapai gelar Sarjana

Pendidikan Islam (S.Pdi). Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari

sepennhnya bahwa skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan dari banyak pihak,

oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak

yang telah membantu dan memberikan motivasi mauptm dorongan materil.

Ucapan terima kasih khususnya penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosada, M.A, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan beserta stafUIN SyarifHidayatullah Jakarta.

2. Thu Dra. Y efuelti M. Pd, dan Bapak Drs. Muarif Sam M.Pd, ketua dan

sekretaris program studi Manajemen Pendidikan jurusan Kependidikan Islam

yang telah memberikan nasehat, arahan dan kemudahan dalam penyusunan

skripsi ini.

3. Bapak Drs. H. Nurochim, MM, dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan motivasi, bimbingan, dan bantuan selama menjalani proses

pendidikan di UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

4. Ibu Dra. Fadhilah Suralaga, M.Si, pembimbing dalam penyusunan skripsi ini.

Terima kasih atas keikhlasan dan kesabaran dalam memberikan semangat clan

birnbingan kepada penulis.

(9)

7. Kepada Ayah (H. Alwi) dan mamah (Hj. Halimah), kakakku (Iin Inayah,

S.Pd) dan adik-adikku (Alwani dan Abdul Barri) serta keluarga besar Alm. H.

Nugie dan H. Muchtasor yang senantiasa memberikan dorongan, do'a, dan

dukungannya kepada penulis selama menempuh pendidikan di UIN Syarif

I-Iidayatullah Jakarta. Terima kasih atas cinta, kasih sayang, dan pengorbanan

yang diberikan.

8. Sahabat-sahabat KIMP Angkatan 2004 khususnya kepada Lukman, Zam-zam

Muhajir S.Pdi, Arif, Naila, Atni, De2, Irna, Encep, Irfan, Zaki, Anggrie, Tati,

danEmah.

9. Temen-temen kosan Manda (2006-2008) khususnya Lili, Atik, Eko, Citra,

Meli, Lia, dan Titin. Dan temen-temen kosan Batubara khususnya Lulut, Nia,

Hilda, Utet, Ira, Nina, Ida,Ratua, Ka Syfa, dan Ka Nia.

10. Abang Alrmad Tetuko Taqiyuddin yang telah memberikan motivasi serta

semangat dalam penyusunan skripsi ini.

11. Staf perpustakaan utama UIN, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, yang

telah menyediakan buku-buku sumber dalam penulisan skripsi ini.

Tak lupa penulis juga mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya

jika dalam penulisan skripsi ini ada yang kurang berkenan. Penulis hanya dapat

mendoakan kepada semua pihak yang turut berpartisipasi dengan tulus dalam

penyusunan skripsi ini semoga menjadi an1al shalih yang akan dibalas oleh Allah

SWT dengan berlipatganda. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat,

khususnya bagi penulis dan umunmya bagi para pembaca se:kalian.

(10)

DAFTARISI

LEMBAR PERNY AT AAN ... u . . . i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJI REFERENSI ... iv

ABSTRAK ... v

KAT A PEN GANT AR.o ... u ... H . . . u •• n ... vii

DAFTAR ISI ... u . . . ix

DAFT AR T ABEL ... "u••n·n•••n••••••u.,••• .. ••n•n••H••ooouuoneuuoooXii DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... .1

B. Masalah Penelitian ... .4

1. Identifikasi Masalah ... .4

2. Pembatasan Masalah ... .5

3. Pemmusan Masalah ... 5

C. Manfaat penelitian ... 5

BAB II KAJIAN TEO RI ... 7

A. Strategi Bimbingan dan Konseling ... 7

1. Pengertian Strategi ... 7

2. Pengertian Bimbingan dan Konseling ... 8

3. Bimbingan dan Konseling Islami.. ... .11

4. Fungsi, Tujuan, dan Sifat Bimbigan dan Konseling ... 12

5. Asas-asas Bimbingan dan Konseling ... 15

6. Prinsip Bimbingan dan Konseling ... 16

(11)

3. Unsur-unsur Komunikasi.. ... 25

4. Tipe Komunikasi.. ... .25

5. Proses Komunikasi. ... 26

6. Tahapan Komunikasi yang Efektif ... 27

7. Faktor-faktor Penghambat Komunikasi ... 27

C. Layanan Bimbingan dan Konseling dalan1 Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Siswa SMPN 2 Ciputat ... .28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Tujuan Penelitian ... .31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

C. Metode Penelitian ... .31

D. Populasi dan Sampel.. ... 31

E. Teknik Pengwnpulan Data ... 32

F. Teknik Pengolahan Data ... .34

G. Teknik Analisis Data ... .3 5 BAB IV HASIL PENELITIAN .•....•••••.•..•..••••••••••••...•••..•••.•••••.••••... .36

A. Gambaran Um um Bimbingan dan Konseling SMPN 2 Ciputat ... .36

1. Sejarah Bimbingan dan Konseling SMPN 2 Ciputat. ... 36

2. Stmktur Organisasi Bimbingan dan Konseling SMPN 2 Ciputat..36

3. Sarana dan Prasarana Kegiatan BK SMPN 2 Ciputat ... 37

4. Latar Belakang Pendidikan Psersonil BK SMPN 2 Ciputat.. ... 38

5. Alur Mekanisme Layanan Bimbingan dan Konseling ... 39

(12)

BAB V PENUTUP ... u ... u ... 56

A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 57

DAFT AR PUST AKA ... 58

(13)

Tabel 2 Tabel 3 Tabel4 Tabel5 Tabel 6 Tabel7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10

Tabel 11

Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20

Tabel 21

Sarana dan Prasarana BK SMPN 2 Ciputat ... . Daftar Ekskul.. ... .

Distribusi frekuensi subjek penelitian berdasarkan jenis

kelarnin ... .

Frekuensi siswa yang mengikuti kegiatan BK ... .

Pelaksana BK di sekolah ... .

Frekuensi masalah siswa ... .

Frekuensi layanan informasi dalam program BK di sekolah

Cara BK di sekolah dalam memberikan layanan

bimbingan ... ..

Jenis bimbingan yang diberikan oleh guru BK ... .

Frekuensi masalah dalarn berkomunikasi ... ..

Masalah komunikasi yang dihadapi siswa di sekolah ... ..

Peran program BK bagi siswa dalam berkomunikasi.. ... .

Harnbatan siswa dalarn kegiatan BK ... .

Pendapat siswa tentang pelaksanaan BK di sekolah ... .

Fasilitas program BK di Sekolah ... .

Siswa menyampaikan permasalahannya kepada guru

BK ... .

Tanggapan guru BK terhadap keluhan siswa ... .

Guru BK melakukan tanya jawab secara intera1.1:if dengan

siswa ... .

Keterbukaan dan keaktifan siswa dalam ュQセQQケュョー。ゥォ。ョ@

masalah kepada gmu BK ... .

Ketakutan siswa dalarn menjawab pertanyaan guru

kelas ... .

[image:13.528.39.433.125.629.2]
(14)
[image:14.527.74.396.176.496.2]

Tabel22

Tabel 23

Tabet 24

Siswa ragu dalam menyampaikan informasi kepada guru

BK ... ..

Guru BK memberikan nasihat kepada siswa setelah

bimbingan ... .

Strategi guru BK dalam mengatasi kesulitan komunikasi.. ..

52

53

(15)

Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Siswa SMPN 2

Ciputat

(16)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia mernpakan makhluk individu yang senantiasa dinamis, memiliki cita dan tuntunan hidup yang kompleks. Selain makhluk individu manusia juga terlahir sebagai makhluk sosial (homo socius) yang selalu akan berinteraksi dengan manusia di sekitarnya. Peran sosial manusia ini berlangsung secara alami, . karena memang manusia tidak akan mampu bertahan hidup tanpa bantuan dari manusia lainnya. Manusia akan selalu berinteraksi da.n berkomunikasi dengan sesamanya dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya.

Komunikasi sering dilakukan oleh manusia dalam berbagai kesempatan, termasuk pendidikan. Pendidikan sebagai usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi-potensi manusia (bakat, minat dan kemampuannya) akan senantiasa bernbah sesuai perkembangan yang terjadi di masyarakat pada umumnya. Pernbahan ini terjadi dalam berbagai komponen pendidikan, seperti dalam sistem pendidikan, kurikulum, sistem pengajaran, strategi belajar mengajar, dan sumber belajar.

(17)

cerdas, terampil dan mampu bersaing sehingga pada gilirannnya dapat membentuk peradaban yang maju.

Pada alinea keempat pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan bangsa Indonesia ialah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini secara eksplisit dapat tercermin dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi :

... mengembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman clan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Keberhasilan pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor yang terkait di dalamnya, antara lain sumber daya manusia, strategi manajemen, dana, proses pembelajaran, kurikulum dan sebagainya. Salah satu faktor yang banyak berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan di Indonesia adalah proses pembelajaran di

sekolah.-Dalam proses pembelajaran di sekolah terdapat interaksi antara guru dan siswa. Proses pembelajaran yang efektif akan tercapai apabila di dalamnya terdapat komunikasi yang baik, baik dari guru maupun siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran. Pentingnya komunikasi dalam proses pembelajaran tidaklah dapat dipungkiri. Komunikasi baik verbal maupun non verbal akan berpengaruh terhadap perkembangan belajar siswa terutama dalam penerimaan materi belajar.

(18)

3

serta gurunya. Siswa seringkali mengalami kesulitan untuk mengungkapkan masalah yang bersifat pribadi baik kepada temannya maupun kepada guru kelasnya. Banyak faktor yang mempengaruhi siswa sulit berkomunikasi dengan lingkungannya, dalam hat ini adalah f,>um dan teman-temannya. Faktor-faktor tersebut antara lain: kepribadian, lingkungan, masalah yang dihadapi, dan sebagainya. Dalam realitasnya, masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa tidak semuanya dapat diatasi oleh guru-guru yang mengajarnya. Hal ini dikarenakan guru dalam kapasitasnya sebagai pengajar, saat ini sudah terlalu banyak diberikan tugas berat. dalam membimbing dan membina siswanya agar mampu menguasai materi yang dipelajarinya.

Sulitnya siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi di -sekolah seringkali diperparah oleh kondisi orang tua mereka, terutama di kota-kota besar yang setiap harinya disibukkan dengan urusan pekerjaannya masing-masing dan pada umumnya mereka kekurangan waktu untuk mengawasi dan mendidik anak-anak mereka.

Kenyataan tersebut mendorong para pendidik, khususnya kepala sekolah dan guru-guru untuk berusaha menjalin komunikasi yang efektif dengan siswanya, karena apabila permasalahan ini tidak diselesaikan secepatnya akan banyak mempengaruhi prestasi belajar siswa itu sendiri. Salah satu cara yang sudah dirintis di sekolah-sekolah adalah dengan membentuk sebuah kegiatan layanan yang disebut dengan layanan bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan dan konseling dewasa ini telah menjadi salah satu sarana komunikasi yang efektif antara sekolah dan siswa dalam menyampaikan permasalahan yang dihadapi di sekolah.

Dalam pelaksanaannya bimbingan dan konseling mempunyai peran yang sangat penting terutama dalam proses pembelajaran dan peningkatan mutu belajar di sekolah, program bimbingan dan konseling di sekolah secara garis besar bertujuan agar siswa mencapai tingkat perkembangan yang optimal sesuai dengan minat dan bakat serta dapat mengatasi segala kesulitan yang dihadapi agar proses

(19)

Untuk mengoptimalisasikan peran bimbingan dan konseling di sekolah dalam membangun komunikasi yang positif antara sekolah dan siswa perlu didukung oleh strategi bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh siswa. Strategi tersebut meliputi langkah-langkah yang harus diambil oleh sekolah dalam menentukan program, tujuan, staf bimbingan dan konseling. Strategi bimbingan konseling perlu dilakukan agar proses bimbingan yang ada di sekolah dapat berjalan dengan baik dan pada akhirnya diharapkan permasalahan komunikasi siswa dapat diatasi.

SMPN 2 Ciputat yang merupakan salah satu sekolah favorit di Kabupaten Tangerang dalam merealisasikan visinya yaitu terunggul clalam prestasi, telaclan dalam bersikap clan bertindak, serta konsisten dalam menjalankan ajaran agama berusaha untuk meningkatkan mutu pendiclikan yang dilaksanakan di sekolah. Salah satu usaha tersebut aclalah memberikan layanan bimbingan dan konseling yang memaclai bagi siswa. Layanan bimbingan clan konseling di SMPN 2 Ciputat dirasakan merupakan keperluan yang mendesak untuk dilaksanakan, hat ini dikarenakan siswa setiap saat pasti mengalami perkembangan clan perubahan. Hal tersebut mengharuskan SMPN 2 Ciputat untuk selalu mengawasi perkembangan anak dicliknya agar perubahan yang terjadi berdampak positif bagi siswa. Berclasarkan latar belakang masalah tersebut penulis mengangkat permasalahan ini clalam penulisan skripsi yang berjudul "Strategi Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Siswa SMPN 2 Cipntat"

B. Masalah Peuelitian I. Identifikasi penelitian

Dari masalah-masalah yang ada clapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

(20)

5

c. Apakah strategi-strategi dalam meningkatkan kemampnan berkomunikasi siswa hanya dilaksanakan oleh pihak layanan bimbingan dan konseling?

d. Jenis layanan apa saja yang dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling siswa ketika siswa mempunyai masalah?

e. Jenis komunikasi apa yang menjadi permasalahan siswa?

f. Kendala apa saja yang dihadapi oleh sekolah dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa?

2. Pembatasan Masalah

Agar pembahasan masalah dalam skripsi ini terarah maka masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Komunikasi dalam penelitian ini adalah komunikasi verbal terkait interaksi dengan guru dan lingkungan sekitar, meliputi komunikasi lisan dan komunikasi tulisan.

b. Strategi bimbingan dan konseling dalam meningkatkan keman1puan berkomunikasi siswa, meliputi metode dan teknik bimbingan dan konseling.

3. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalahnya adalah "bagaimana strategi bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa S.NCP Negeri 2 Ciputat?"

C. Manfaat Penelitian

Adapun basil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Penulis, diharapkan dapat menambah wawasan mengenai strategi bimbingan dan konseling di sekolah.

(21)

bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa.

(22)

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Bimbingan dan Konseling 1. Pengertian Strategi

Sebelum membahas lebih jauh tentang strategi bimbingan konseling dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam 「」セイォッュオョゥォ。ウゥL@ terlebih dahulu penulis membahas secara lebih mendalam tentang pengertian "strategi" dan pengertian "bimbingan dan konseling". Istilah strategi berasal dari kata benda yakni strategos, merupakan gabungan kata stratos (militer) dengan ago (memimpin). Sebagian kata kerja, straego berarti merencanakan (to plan). Menurut Hardi, Langley dan Rose dalam Sudjana (1986) mengemukakan "strategy is perceived as a plan or a set of explisit intention preceeding and controling actions" ( strategi dipahami sebagai rencana atau kehendak yang mendahului dan mengendalikan kegiatan). 1

Untuk melengkapi pengertian strategi tersebut, di bawah ini dikemukakan pendapat dari beberapa ahli:

1). Onong Uchjana, mengatakan bahwa strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.2

1

Achmad Juntika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan & Konseling, (Bandung: PT.

(23)

2). Chandler seperti dikutip oleh Hasanuddin, mengatakan strategi adalah

penuntun dasar goals jangka panjang. 3

3). Steinner dan Minner seperti dikutip oleh Hasanuddin mengatakan bahwa

strategi adalah penempatan misi, penetapan sasaran organisasi, dengan

mengingat kekuatan eksternal dan internal dalam perumusan kebijakan

tertentu untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya

secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan

tercapai.4

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa secara

umum strategi adalah sebuah langkah atau rencana dalam merumuskan

kebijakan tertentu untuk mencapai tujuan dengan mempertimbangkan

kemampuan yang dimiliki.

2.Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang di dalamnya

terkandung beberapa makna. Sertzer & Stone (1966) mengemukakan bahwa

guidance berasal dari kata guide mempunyai arti to direct, pilot, manager,

or steer (menunjukkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikannya).

Penggunaan istilah bimbingan seperti dikemukakan di atas tampaknya

proses bimbingan lebih menekankan kepada perarum pembimbing. Hal ini

tentu saja tidak sesuai lagi dengan tujuan bimbingan clewasa ini, dimana saat

ini klienlah yang justru dianggap lebih memiliki peranan penting dan aktif

dalam proses pengambilan keputusan serta bertanggung jawab sepenuhnya

terhadap keputusan yang diambilnya.

Secara terminologis pengertian bimbingan dlan konseling, terdiri dari

dua kata yaitu bimbingan dan konseling. Istilah bimbingan menurut para

tokoh berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang. Pengertian-pengertian

3

(24)

9

tersebut dapat dikemukakan sebagaimana yang dikutip oleh Hallen di bawah

ini5 :

a. Stoops dan Walquist (Depdikbud: 1981:10) mendefinisikan: Bimbingan

adalah proses yang terns menerus dalam rnembantu perkembangan

individu untuk mencapai kemampuannya serta maksimum dalam

mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi dirinya maupun

bagi masyarakat.

b. Arthur J. Jones mengemukakan definisi bimbingan sebagai berikut: bimbingan sebagai pertolongan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain dalam hat membuat pilihan-pilihan, penyesuaian diri dan pemecahan problem-problem. Tujuan bimbingan ia membantu orang tersebut untuk tumbuh dalam ha! kemandirian dan kemampuan bertanggung jawab bagi dirinya sendiri.

c. Dr. Moh Surya (1986:6) berpendapat bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terns menerns dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian, penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan.

Dari beberapa definisi diatas kiranya dapat diambil beberapa prinsip

bimbingan, yaitu :

Pertama, bimbingan mernpakan suatu proses yang berkesinambungan, sehingga bantuan itu diberikan secara sistematis, terencana, terns menerns dan terarah kepada tujuan tertentu.

Kedua, bimbingan mernpakan proses membantu individu, berarti dalam kegiatan bimbingan tidak terdapat unsur paksaan.

Ketiga, bahwa bantuan diberikan kapada setiap individu yang memerlukannya didalam proses perkembangannya.

Keempat, bahwa bantuan yang diberikan melalui pelayanan bimbingan bertujuan agar individu dapat mengembangkan dirinya secara sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Kelima, yang menjadi sasaran bimbingan adalah agar individu dapat mencapai kemandirian yakni tercapainya perkembangan yang optimal dan dapat menyesuaikan drinya dengan lingkunganya.

(25)

Ketujuh, layanan bimbingan dengan menggunakan berbagai macam media dan teknik tersebut dilaksanakan dalam suasana asuhan yang normatif.

Kedelapan, bahwa untuk melaksanakan kegiatan bimbingan diperlukan adanya personil-personil yang memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam bidang bimbingan. 6

Definisi yang lebih lengkap tentang bimbingan dikemukakan oleh Prayitno bahwa :

Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan keknatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlakn.7

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah proses yang terns menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai kemandirian, penerimaan diri, pengarahan diri dan perwujudan diri penyesuaian diri dengan lingkungan.

Konseling sendiri secara etimologis berasal dari bahasa latin, yaitu

"consilium" yang berarti "dengan" atau" bersama" yang dirangkai dengan "menerima" atau "memahami". 8 Secara istilah konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan di mana proses pemberian bantuan itu berlangsung melalui wawancara dalam serangkaian pertemuan langsung dan tatap muka antara guru pembimbing/konselor dengan klien; dengan tujuan agar klien itu mampu memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya dan mampu mengarahkan dirinya untuk mengembangkan potensi yang dimiliki

"Hallen A., Bimbingan dan Konse/ing,. ... ., h. 5-9.

7

(26)

11

ke arah perkembangan yang optimal sehingga ia dapat mencapai kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa sebenarnya istilah

bimbingan dan konseling memiliki perbedaan di mana secara umum

bimbingan adalah sebuah proses membantu individu dalam

mengembangkan potensi yang dimilikinya. Sedangkan konseling sendiri

merupakan salah satu teknik dalam bimbingan di mana proses pemberian

bantuan itu berlangsung melalui tatap muka dan wawancara langsung antara

guru pembimbing/konselor dengan klien.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa strategi bimbingan dan

konseling merupakan suatu langkah dalam merencanakan poses bimbingan

melalui hubungan langsung dengan individu (klien) untuk mengembangkan

seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal sehingga individu dapat

mencapai kemandirian dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi

lingknngannya.

3. Bimbingan dan Konseling Islam

Selanjutnya pengertian bimbingan dan konseling dalam sudut pandang islam. Bimbingan islami adalah proses pemberian bantuan yang terarah, kontiniu dan sistematis kepada setiap individu agar ia dapat mengembangkan potensi atau fitrah beragama yang dimilikinya secara optimal dengan cara mengintemalisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalam al-Qur' an dan Hadits Rasulullah ke dalam diri, sehingga ia dapat hidup selaras dan sesuai dengan tuntunan al-Qur' an dan Hadits. 9

(27)

Dari pemahaman tentang pengertian bimbingan clan konseling islami yang clikemukakan cliatas, maka clapat cliperoleh jawaban tentang siapa klien bimbingan clan konseling islami itu. Dalam ha! ini yang menjacli klien clari bimbingan clan konseling islami itu adalah setiap incliviclu mulai clari lahimya sehingga terintemalisasikan nonna-norma yang terkanclung clalam al-Qur' an clan haclits clalam setiap perilaku clan sikap hiclupnya, serta incliviclu yang mengalami penyimpangan clalam perkembangan fitrah beragama yang climilikinya.

Tujuan clari pelayanan bimbingan clan konseling islami yakni untuk meningkatkan clan menumbuhsuburkan kesaclaran manusia tentang eksistensinya sebagai makhluk dan khalifah Allah SWT di muka bumi ini, sehingga setiap ak:tivitas dan tingkah lakunya tidak keluar dari tujuan hidupnya yakni untuk menyembah atau mengabdi kepada Allah. Berbicara tentang obyek dari bimbingan dan konseling islami, tentu kita hams kembali meneliti dan menghayati bagaimana kondisi manusia pacla saat dilahirkan menurut konep islam. Menurut konsepsi islam manusia lahir keclunia dengan dibekali fitrah beragama.11

4. Fungsi, Tujuan dan Sifat Bimbingan dan Konseling a. Fungsi Bimbingan dan Konseling

Fungsi yang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling ada empat macam, yaitu:

1. Fungsi pencegahan

Layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi pencegahan ini layanan yang diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangannya.

2. Fungsi pemahaman

Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu :funsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa. 3. Fungsi perbaikan

Fungsi perbaikan itu berperan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpecahkannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami siswa.

(28)

13

Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling yang diberikan dapat membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secarn mantap, terarah, dan berkelanjutan. 12

b. Tujua11 Birnbi11ga11 da11 Ko11seli11g

Untuk mencapai sasaran yang diharapkan, kegiatan bimbingan dan konseling, tentu memiliki tujuan tertentu. Menurut Dewa Ketut Sukardi tujuan bimbingan dan konseling terbagi menjadi dua yaitu: 1. Tujuan umum

Tujuan umum dari layanan bimbingan dan konseling adalah sesuai dengan tujuan pendidikan, sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003, yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. 13

2. Tujuan khusus

Secara khusus pelayanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi-sosial, belajar dan karier.14 a). Dalam aspek tugas perkembangan pribadi-sosial

Dalam aspek tugas perkembangan pribadi-sosiaL dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung jawab. Layanan bimbingan konseling dalam aspek perkembangan pribadi-sosial membantu siswa agar:

(1). Memiliki kesadaran diri yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan yang ada pada dirinya.

(2). Dapat mengembangkan sikap positit: seperti menggambarkan orang-orang yang mereka senangi.

12

(29)

(3). Membuat pilihan secara sehat. (4). Mampu menghargai orang lain. (5). Memiliki rasa tanggung jawab.

(6). Mengembangkan keterampilan hubungan antarpribadi. (7). Dapat menyelesaikan konflik

(8). Dapat membuat keputusan secara efektif 15 b). Dalam aspek tugas perkembangan belajar

Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Dalam aspek tugas perkembangan belajar, layanan bimbingan konseling membantn siswaagar:

(1). Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif

(2). Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan (3). Mampu belajar secara efektif

(4). Memiliki keterampilan dan kemmapuan dalam menghadapi evaluasi/ujian 16

c). Dalam aspek tugas perkembangan karier

Dalam aspek tugas perkembangan karier, layanan bimbingan dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif layanan bimbingan konseling membantu siswa agar:

(1). Mampu membentuk identitas karier, clengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan didalam lingkungan kerja.

(2). Mampu merencanakan masa depan

(3). Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier

(4). Mengenali keterampilan, kemampuan clan minat.17

Kemampuan berkomunikasi merupakan salah satu perkembangan siswa yang bisa dibantu oleh layanan bimbingan dan konseling seperti tercantum dalam salah satu tujuan khusus dalam bimbingan dan konseling di atas.

15

(30)

15

c. Sifat Bimbingan dan Konseling

Menurut W.S. Winkel, SJ., M.Sc dalam bukunya yang berjudul

Bimbingan dan Konseling di institusi pendidikan sifat-sifat bimbingan

ada empat macam, yaitu:

1. Bimbingan perseveratif atau development adalah mendampingi siswa supaya perkembangannya berlangsung seoptimal mungkin. 2. Bimbingan preventif atau pencegahan adalah membekali siswa

agar lebih siap menghadapi tantangan-tantangan di masa datang dan dicegah timbul masalah yang lebih se1ius kelak kemudian. 3. Bimbingan korektif atau penyembuhan adalah membantu siswa

dalam mengoreksi perkembangan yang mengalami salah jalur. 4. Bimbingan pemeliharaan adalah bila ditekankan unsur kelanjutan

dari bimbingan korektif 18

Sedangkan menurut H. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono dalam

bukunya Psikologi Belajar mengatakan bahwa fungsi bimbingan

terbagi menjadi empat macam, yaitu:

1. Preservatif adalah memelihara dan membina suasana dan situasi yang baik dan tetap diusahakan terns bagi lancarnya belajar menga1ar.

2. Preventif adalah mencegah sebelum terjadi.

3. Kuratif adalah mengusahakan "penyembuhan" pembentukan dalam mengatasi masalah.

4. Rehabilitasi adalah mengadakan tindak lanjut secara penempatan sesudah treatment yang memadai. 19

5. Asas-asas Bimbingan dan Konseli11g

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, biasanya ada suatu asas atau

dasar yang melandasi dilakukannya kegiatan tersebut. Demikian halnya

dalam kegiatan bimbingan dan konseling ada asas yang dijadikan dasar

pertimbangan kegiatan tersebut. Menurut Prayitno ada dua belas asas yang

hams menjadi dasar pertimbangan dalam kegiatan pelayanan bimbingan dan

konseling. Asas-asas tersebut antara lain : (1) Asas Kerahasiaan, (2) Asas Kesukarelaan, (3) Asas Keterbukaan, ( 4) Asas Kekinian, (5) Asas

18

(31)

Kemandirian, (6) Asas Kegiatan, (7) Asas Kedinamisan, (8) Asas

Keterpaduan, (9) Asas Kenormatifan, (10) Asas Keahlian, (11) Asas Alih

Tangan, dan (12) Asas Tut Wuri Handayani.20

6. Prinsip Bimbingan dan Konseling

Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling merupakan pemaduan

hasil-hasil teori dan praktek yang dirumuskan dan dijadikan pedoman dan dasar

bagi penyelenggaran pelayanan. Prinsip-prinsip itu berkenaan dengan

sasaran pelayanan, masalah individu, program dan penyelenggaraan

pelayanan bimbingan dan konseling. Terkait dengan prinsip bimbingan dan

konseling Dewa Ketut Sukardi mengemukakan bahwa prinsip-prinsip

bimbingan dan konseling secara umum dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Bimbingan dan konseling itu berhubungan dengan sikap dan tingkah laku individu, perlulah diingat bahwa sikap dan tingkah laku individu itu terbentuk dari segala aspek kepribadian yang unik dan ruwet.

b. Perlu dikenal dan dipahami perbedaan individual daripada individu-individu yang dibimbing, ialah untuk memberikan bimbingan yang tepat sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan. c. Bimbingan harus berpusat pada individu yang dibimbing.

d. Masalah yanng tidak dapat diselesaikan di sekolah harus diserahkan kepada individu atau lembaga yang mampu dan berwenang melakukannya.

e. Bimbingan harus dimulai dengan identifikasi kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan oleh individu yang dibimbing.

f Bimbingan dan konseling harus fleksibel sesuai dengan kebutuhan individu masyarakat.

g. Program bimbingan dan konseling harus sesuai dengan program pendidikan di sekolah yang bersangkutan.

h. Pelaksanaan program bimbingan harus dipimpin oleh seorang petugas yang memiliki keahlian dalam bidang bimbingan dan konseling, dan bersedia mempergunakan sumber-sumber yang berguna di luar sekolah.

1. Terhadap program bimbingan dan konseling hams senantiasa diadakan

(32)

17

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa prinsip bimbingan dan konseling memiliki peranan yang cukup penting. P'elaksanaan bimbingan dan konseling yang mengarahkan konselor untuk menjalankannya sehingga penyelenggaraan bimbingan dan konseling berjalan secara professional, terencana, terarah dan melengkapi program kurikulum di sekolah dengan pertimbangan aspek perbedaan individual, perkembangan anak didik serta tuntutan zaman, dengan memanfaatkan dan mendayagunakan sumber daya sekolah secara koordinasi dan kerjasama yang terbina serta evaluasi guna pengembangan program di masa depan.

7.Pola Kegiatan Bimbingan dan Konseling

Pola kegiatan bimbingan dan konseling meliputi: a. Bidang-bidang bimbingan dan konseling

b. Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling c. Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling

a. Bidang-bidang Bimbingan dan Konseling

Menurut Drs. Dewa Ketut Sukardi, MBA.,MM, bahwa bidang-bidang bimbingan dan konseling yaitu:

a). Bidang Bimbingan Pribadi-Sosial

Bimbingan pribadi-sosial berarti bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi pergumulan-pergnmulan dalam hatinya sendiri dalam mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai lingkungan (pergaulan sosil).

b ). Bidang Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar atau akademik ialah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program stndi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan.

c). Bidang Bimbingan Karier

Bimbingan karier ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau

(33)

jabatan; dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntunan dari lapngan pekerjaan yang telah dimasuki. 22

b. Jenis-jenis Layanan Bimbingan da11 Konseli11g

Menurut Drs. Dewa Ketut Sukardi, NIBA.,MM, jenis Jayanan

bimbingan dan konseling ada tujuh layanan, yaitu:

a). Layanan Orientasi

Y aitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh besar terhadap peserta didik memahami lingkungan yang baru dimasuki peserta didik untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik dilingkungan yang baru ini.

b ). Layanan Informasi

Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik dalam menerima dan memahami informasi yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat. c). Layanan Penempatan dan Penyaluran

Y aitu Iayanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat sesuai dengan potensi, bakat, dan minat peserta didik.

d). Layanan Bimbingan Belajar (Pembelajaran)

Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegitan belajar lainnya, sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian. e). Layanan Konseling Perseorangan

Y aitu layanan bimbingan dan konseling yang memnngkinkan peserta didik yang mendapatkan layanan langsung ssecara tatap muka dengan guru pembimbing/konselor dalam rangka pembahasan dan pengetasan permasalahannya.

f). Layanan BimbinganKelompok

Y aitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumber tertentu ynag berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. g). Layanan Konseling Kelompok

Y aitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pemba.hasan dan pengentasan

(34)

20

Penyelenggaraan bimbingan kelompok bertujuan untuk membantu mengatasi masalah bersama atau membantu seorang individu yang menghadapi masalah dengan menempatkannya dalam suatu kegiatan kelompok. Bimbingan kelompok ini biasanya bersifat preventif atau pencegahan serta membekali siswa agar lebih siap menghadapi tantangan-tantangan dan mencegah masalah yang timbul di masa datang. Ada beberapa jenis metode bimbingan kelompok dalam pelayanan bimbingan kelompok yaitu : a). Program home room, b). Karyawisata, c). Diskusi kelompok, d). Kegiatan kelompok, e). Organisasi siswa, f). Sosio drama, g). Psikodrama, dan h). Pengajaran remedial. 26

b. Metode Bimbingan Individual (Konseling Individual)

Melalui metode ini upaya pemberian bantuan diberikan secara individual dan langsung bertatap muka (berkomunikasi) antara pembimbing (konselor) dengan siswa (klien). Dengan perkataan lain pemberian bantuan diberikan melalui hubungan yang bersifat fase to face relationship (hubungan empat mata), yang dilaksanakan dengan wawancara antara pembimbing (konselor) dengan siswa (klien). Apabila merujuk kepada teori-teori konseling, setidaknya ada tiga cara konseling, yaitu: a). Directive counselling, b). Non directive counselling, dan c). Eclective counselling. 27

9. Teknik-teknik Bimbingan dan Konseling

Secara umum teknik-teknik yang digunakan dalam bimbingan dan konseling ada dua macam pendekatan yaitu : Pertama, pendekatan secara kelompok. Kedua, pendekatan secara individual. Pendekatan secara kelompok disebut juga bimbingan kelompok (group guidance), dan pendekatan secara individual disebut juga penyuluhan individual (individual counseling). 28

''Tohirin, Bimbingan dan Konseling ...... , h. 289-290.

(35)

c. Kegiatan Pendukung Bimbingan dan kッョウ・ャゥョゥセ@

Menurut Drs. Dewa Ketut Sukardi, MBA.,MM, kegiatan pendukung bimbingan dan konseling ada lima, yaitu:

a). Aplikasi Instrumen Bimbingan dan Konseling

Y aitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik, keterangan tentang lingkungan peserta didik dan lingkungan yang lebih luas.

b ). Penyelengaraan Himpunan Data

Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik.

c). Konferensi Kasus

Y aitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk membahas permasalahan yang dialami !eh peserta didik dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan bahan, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan tersebut.

d). Kunjungan Rumah

Y aitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik melalui kunjungan kerumahnya.

e). Alih Tangan Kasus

Y aitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk mendapatkan penangan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta didik den,ran memindahkan penanganan kasus dari satu pihak ke pihak lainnya. 2

8.Metode Bimbingan dan Konseling

Yang dimaksud dengan metode bimbingan dan konseling disini adalah cara-cara tertentu yang digunakan dalam proses bimbingan dan konseling. 25. Secara umum ada dua metode dalam pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu:

a. Metode Bimbingan Kelompok (Group gオゥ、。ョ」セI@

Metode bimbingan ini digunakan untuk membantu siswa (klien) dalam memecahkan masalah melalui kegiatan kelompok.

23Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan ... , h. 60-68

(36)

21

Bimbingan kelompok biasanya dipergnnakan untuk membantu murid atau seke1ompok murid dalam memecahkan masalah melalui kegiatan kelompok. Bentuk khusus teknik bimbingan kelompok adalah : home room

program, karya wisata, diskusi kelompok, kegiatan kelompok dan organisasi murid. Sedangkan penyuluhan individu merupakan salah satu teknik pemberian yang bersifat langsung (face to face) dengan mengadakan wawancara antara konselor dengan klien, dan masalah-masalah yang diselesaikan biasanya masalah pribadi.

Menurut Abu Ahmadi pada umumnya dikenal tiga teknik khusus dalam konseling yaitu29:

a. Directive Counseling yaitu teknik konseling yang bersifat mengarahkan siswa dalam mengambil tindakan atau keputusan yang sesuai dengan masalah yang sedang dihadapinya.

b. Non Directive Counseling yaitu teknik yang tidak bersifat mengarahkan, karena yang lebih benyak berperan adalah siswa sedangkan konselor hanya mendengarkan cerita dari siswa tersebut sambil mencari jalan keluar masalah yang sedang dihadapinya.

c. Elective Counseling yaitu memilih di antara teknik-teknik konseling yang paling tepat untuk klien.

(37)

10. Langkah-langkah Konseling

Menurut Tohirin bahwa proses konseling akan menempuh beberapa langkah yaitu:

a. Menentukan masalah

Menentukan masalah dalam proses konseling dapat dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah (identifikasi kasus-kasus) yang dialami oleh klien (siswa).

b. Pengumpulan data

Setelah ditetapkan masalah yang akan dibicarakan dalam konseling, selanjutnya adalah mengumpulkan data siswa yang bersangkutan. Data siswa yang dikumpulkan secara komprehensif (menyeluruh) yang meliputi: data diri, data orang tua (ayah ibu), data pendidikan, data kesehatan dan data lingkungan.

c. Analisis data

Data-data siswa yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis. Data basil tes bisa dianalisis secara kuantitati dan data nontes dapat dianalisis secara kualitatif.

d. Diagnosis

Diagnosis merupakan usaha pembimbing (konselor) menetapkan latar belakang masalah atau faktor-faktor penyebab tirnbulnya masalah pada siswa (klien),

e. Proguosis

Setelah diketahui faktor-faktor penyebab timbulnya masalah pada siswa, selanjutnya pembimbing atau konselor menetapkan langkah-langkah bantuan yang akan diambil.

£ Terapi

Setelah ditetapkan jenis atau langkal1-langkah pemberian bantuan selanjutnya adalah melaksanakan jenis bantuan yang telah ditetapkan. g. Evaluasi atau follow up

Evaluasi dilakukan untuk melihat 。セ。ォ。ィ@ upaya bantuan yang telah diberikan memperoleh basil atau tidak 0

B. Komunikasi

1. Pengertian Komunikasi

(38)

23

makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. 31 Dalam "Ensiklopedi Umum" komunikasi diartikan dengan "Perhubungan''. Jadi, komunikasi dapat diartikan dengan hubungan yang terjadi di antara orang-orang yang terdapat kesamaan makna mengenai suatu ha! yang dikomunikasikan.

Definisi komunikasi menurut terminologis telah dikemukakan oleh para ahli. Tentu saja masing-masing definisi tersebut memiliki perbedaan sesuai dengan sudut mana mereka memandang. Berikut ini beberapa definisi komunikasi untuk melihat keanekaragamannya yang berguna untuk menarik pengertian yang umum dari pengertian komunikasi:

a. Menurut Brent D. Ruben sebagaimana yang dikntip oleh Dr. Arni Muhammad komunikasi adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingknngannya dan orang la.in. 32

b. Onong Uchjana Effendi mengernukakan bahwa komunikasi berarti proses penyarnpaian suatu pemyataan seseorang kepada orang la.in. 33 Dari pengertian diatas jelas bahwa kornunikasi rnelibatkan sejurnlah orang, dirnana sseseorang rnenyatakan sesuatu kepada. orang lain. Jadi, yang terlibat dalam kornunikasi adalah manusia.

c. William Albig (1939) seperti dikntip oleh Anwar Arifin (2006) ba.hwa komunikasi adalah proses pengoperan la.mbing-lambang yang berarti antara individu-individu. Kernudian Brelson dan Steiner (1964) juga merumuskan bahwa komunikasi adalah penya.rnpaian informasi, idea, emosi, keterarnpilan, dan seterusnya, melalui penggunaan symbol, angka, grafik, dan lain-lain. Demikian juga Astrid S. Susanto (1978) rnenulis: "komunikasi adalah kegiatan pengoperan larnbang yang rnengandung arti/rnakna". 34

31

0nong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakaiya, 2004), h. 3.

32 Ami Muhammad,

Komunikasi Organisasi, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), Cet. Ketujuh, h. 3.

330nong Ucbjana Effendi, Dinamika Komunikasi

(39)

d. James G Robbin : komunikasi adalah suatu tingkah laku, perbuatan atau kegiatan penyampaian atau pengoperan lambing-lambang, yang mengandung arti atau makna. Atau perbuatan penyampaian suatu gagasan informasi dari seseorang kepada orang lainnya. Atau lebih jelasnya, suatu pemindahan atau penyampaian informasi, mengenai

pikiran, dan perasaan-perasaan. 35

Komunikasi secara paradigmatik mengandung tujuan tertentu. Oleh karena itu, harus dilakukan dengan perencanaan yang baik. Sejauh mana kualitas perencanaan itu berlangsung kepada pesan yang akan dikomunikasikan dan eksistensi komunikan yang dijadikan sasaran. Jadi, komunikasi merupakan proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau untuk mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion), atau perilaku (behavior), baik secara lisan maupun tidak langsung melalui media.

2.Fungsi dan Tujuan Komunikasi

Fungsi komunikasi pada umumnya ada empat, yakni:

a. Mass Information, yakni untuk memberi dan menerima informasi kepada halayak. Komunikasi dapat digunakan untuk menyampaikan dan menerima informasi. Hal ini bisa dilakukan oleh setiap orang dengan pengetahuannya. Tanpa informasi tidak dapat disampaikan dan diterima. b. Mass Education, yakni untuk memberi pendidikan. Biasanya fungsi ini

dilakukan oleh guru kepada muridnya untuk meninngkatkan pengetahuan atau oleh siapa saja yang mempunyai keinginan untuk memberi pendidikan.

c. Mass Persuasion, yaitu untuk mempengaruhi. Hal ini bisa dilakukan oleh setiap orang atau lembaga yang mencari dukungan. Dan ini lebih banyak digunakan oleh orang yang bisnis, dengan cara mempengaruhi melalui iklan yang dibuat.

d. Mass Entertainment, yaitu untuk menghibur. Biasanya dilakukan oleh amatir radio, televisi ataupun orang yang mempunyai professional menghibur. 36

(40)

25

Secara umum Harold D Lasswel dalam bukunya Roudhonah, M.A.

menyebutkan bahwa tujuan komunikasi ada empat, yaitu:

a. Social Change (perubahan social). Seseorang mengadakan komunikasi dengan orang lain, diharapkan adanya perubahan social dalam kehidupannya, seperti halnya kehidupannya akan lebih baik dari sebelum berkomunikasi.

b. Attitude change (perubahan sikap ). Seseorang berkomunikasi juga ingin mengadakan perubahan sikap.

c. Opinion change (perubahan pendapat). Seseoarang dalam berkomunikasi mempunyai harapan untuk mengadakan perubahan pendapat.

d. Behavior change (perubahan perilaku)- Seseorang berkomunikasi juga ingin mengadakan pembahan perilaku. 7

3. Unsur-unsur Komunikasi

Dalam proses komuniksi dibangun oleh tiga unsur yang fundamental,

yaitu:

a. Orang yang berbicara yang disebut sebagai komunikator

b. Materi pembicaraan, yang disebut sebagai pesan

c. Orang yang menerima/mendengarkan yang disebut sebagai komunikan38

Menumt U. Husna Asmara dalam setiap komunikasi terdapat

beberapa unsur yang biasanya selalu ada dalam proses komunikasi, yaitu:

a. Communicator yaitu orang yang menyampaikan informasi atau pemberi data, ide dan saran.

b. Communicate yaitu orang yang menerima infomiasi. c. Channel yaitu saluran dalam penyampaian infomtasi.

d. Response yaitu kegiatan yang timbul sebagai jawaban · terhadap informasi yang diterima.

e. Massage yaitu pesan atau berita yang diinformasikan atau disampaikan. 39

4. Tipe Komunilrnsi

Menurut Prof Dr. H. Hafied Cangara. M.Sc tipe komunikasi dibagi

atas empat macam, yaitu:

37Roudhonah, Ilmu Komunikasi.. ... , h. 54.

(41)

a. Komunikasi dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri.

b. Komunikasi antarpribadi ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka.

c. Komunikasi publik biasa disebut komunikasi pidato, komunikasi kolektit; komunikasi retorika, public psealdng, komunikasi khalayak. Apapun namanya, komunikasi publik menunjukkan suatu proses komunikasi di mana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang belih besar.

d. Komunikasi massa sebagai proses komunikasi yang berlangsung di mana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar, dan film 40

5.Proses Komunikasi

Proses berlangsungnya suatu komunikasi adalah jika antara komunikator dan komunikan mengadakan kesamaan makna/arti dengan orang yang diajak berkomunikasi. Karena pada dasamya adalah membuat komunikator dan komunikan sama-sama dalam memberi arti lambang/simbol yang dikomunikasikan.

Menurut Wilbur Schramm dalam karyanya "Communication Research In The United States" menyatakan, bahwa: komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan komunikator coc.ok dengan frame of reference yakni pengalaman dan pengertian (collection of Experience and meanings) yang pemah diperoleh komunikan.41 Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa proses komunikasi akan banyak berhasil apabila masing-masing komunikator memiliki pengalaman dan sating pengertian.

Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul ilmu Komunikasi Teori dan Praktek., proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.42 Proses proses komunikasi

401-I. Hafied Cangara,

Pengantar I/mu Komunikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,

2007), Edisi Revisi, h. 30-37.

41

(42)

27

secara primer diartikan sebagai proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang (simbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kias, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu "menerjemahkan" pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan. Sedangkan proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian Pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama.

6. Tahapan Komunikasi yang Efektif

Dra. Hj. Roudhanah, MA dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi mengutip dari Cultip dan Center, komunikasi yang efekti itu harus melalui empat tahapan, yakni:

a. Fact Finding, yaitu mencari/menggumpulkan fakta-fakta/data-data sebelum seseorang melakukan suatu kegiatan atau tindakan. Seperti: apa yang diperlukan, siapa yang akan di ajak berkomunikasi, bagaimana keadaan komunikan dan lain-lain.

b. Planning, yaitu setelah mendapat data, maka d.ibuatlah rencana tentang apa yang hams dilakukan dalam menghadapi ploblem-problem itu. Planning ini sangat penting dalam mencapai keberhasilan tujuan.

c. Tahap Komunikasi, bagaimana mengkomunikasikan dan apa yang akan dikomunikasikan, yang sebenamya tidak terlepas dari tujuan yang dihadapkan dapat dihasilakn dari suatu kegiatan berkomuniaksi.

d. Tahap Evaluasi, yaitu setelah komunikasi (sesuai rencana) dilaksanakan, maka untuk mengetahui akibat dan pengamh-pengaruhnya terhadap publik, dilaksanakan melalui evaluasi, seperti riset halayak.43

7.Faktor-faktor Penghambat Komunikasi

(43)

a. Hambatan sosio-antro-psikologi. Faktor ini banyak dipengaruhi oleh situasi ketika komunikasi dilangsungkan, sebab situasi amat berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi, terutama situasi yang berhubungan dengan factor-faktor sosiologi-antropologis-psikologis.

b. Hambatan Semantik. faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai "alat" untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya kepada komunikan.

c. Hambatan mekanis. Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi seperti telepon, surat kabar, radio, dan televisi

d. Hambatan ekologis. Hambatan ekologis terjadi disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya komunikasi, jadi datangnya dari lingkungan.

C. Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Peningkatan Kemampuan Berkomunikasi Siswa

Layanan Bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi termasuk dalam bidang bimbingan sosial. Bidang bimbingan sosial adalah pelayanan bimbingan dan konseling yang membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan. Menurut Dewa Ketut Sukardi, bidang bimbingan sosial ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:

1. Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.

2. Pemantapan kemampuan menerima dan menyampaikan pendapat serta berargumentasi secara dinamis, kreatif, dan produkti£

3. Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata krama, sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, hukum, ilmu, dan kebiasaan yang berlaku.

(44)

29

5. Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah serta upaya pelaksanaannya secara dinamis dan bertanggungjawab.

6. Orientasi tentang hidup berkeluarga.45

Konseling pada dasarnya melibatkan komunikasi antara dua pihak yaitu konselor dan klien (konseli) yang berlangsung clalam situasi konseling. Keberhasilan konseling sangat ditentukan oleh keefoktifan komunikasi di anatara partisipan konseling yakni konselor, konseli, dan pihak Iain yang terkait.

Dari permc1an bidang bimbingan sosial terdapat kemampuan berkomunikasi baik melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif Dengan komunikasi yang baik seseorang dapat melakukan hubungan sosial yang baik dengan orang lain sehingga dia dapat bersosialisasi clengan benar. Selanjutnya, dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi juga terdapat dalam layanan bimbingan belajar (pembelajaran), kemampuan berkomunikasi ini ada dalam materi kegiatan layanan bimbingan belajru· yakni: mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bertingkah laku dalam hubungan sosial dengan teman sebaya, guru dan masyarakat luas. 46

Menurut Achmad Juntika Nnrihsan bahwa strategi bimbingan konseling secara umum yang dapat dilakukan, antara lain: 47

1. Konseling individu adalah proses belajar melalui hubungan khusus secara pribadi dalam wawancara antara seorang konselor dan seorang konseli (siswa).

2. Konsultasi merupakan salah satu strategi bimbinga.n yang penting sebab banyak masalah karena suatu ha! akan lebih berhasil jika ditangani secara tidak langsung ole konselor. Konsultasi dalam pengertian umum dipandang sebagai nasihat dari seorang yang profesional.

3. Bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri konseli (siswa). Isi kegiatan bimbingan

45

(45)

kelompok terdiri atas penyampaian informasi yang berkenaan dengan masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan masalah sosial yang tidak disajikan dalam bentuk belajar.

4. Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta didik (siswa) dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat pencegahan, konseling kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.

5. Pengajaran remedial dapat didefinisikan sebagai upaya gum untuk menciptakan suatu situasi yang memungkinkan individu atau kelompok siswa tertentu lebih mampu mengembangkan dirinya seoptimal mungkin sehingga dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang diharapkan, dengan melalui suatu proses interaksi yang berencana, terorganisasi, terarah, terkoordinasi, terkontrol dengan lebih memperhatikan taraf kesesuaiannya terhadap keragaman kondisi objektif individu dan atau kelompok siswa yang bersangkutan serta daya dukung sarana dan lingkungannya.

(46)

BAB HI

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuau Peuelitian

Ditinjau dari sifatnya, penelitian penulis adalah penelitian yang bersifat

analisis deskriptif dengan tujuan untuk mengetahui tent:mg strategi bimbingan

dan konseling dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa SMP

Negeri 2 Ciputat.

B. Tempat dau Waktu Peuelitian

Tempat penelitian ini adalah di SJVIP Negeri 2 Ciputat yang berlokasi Jl.

Ir. H. Juanda Ciputat 15412 Kabupaten Tangerang. Adapun penelitian ini

dilaksanakan pada bulan November 2008.

C. Metode Penelitian

Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan jenis penelitian

berdasarkan pada pendekatan kualitatif Penelitian kualitatif bertujuan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis, faktual, dan akurat

mengenai faktor-faktor, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti.

D. Populasi dan Sampel

(47)

konseling berjumlah 4 orang meliputi koordinator dan guru bimbingan dan konseling. Sedangkan siswanya adalah kelas IX SMPN 2 Ciputat yang berjumlah 378 orang.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini meliputi koordinator serta siswa kelas IX-2, IX-4 dan IX-7 yang berjumlah 100 orang. Untuk mendapatkan sampel siswa kelas IX-2, IX-4, IX-7 dengan menggunakan random sampling. Alasan penulis mengambil sampel kelas IX karena kelas IX pada umumnya mengalami banyak pe1masalahan di sekolah, selain itu kelas IX secara kejiwaan sudah stabil dalam proses pembelajaran.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi ini dilaksanakan untuk memperoleh data yang menyeluruh mengenai kondisi obyek yang sedang diteliti, seperti lingkungan sekolah, guru bimbingan dan konseling, siswa kelas IX, dan lain-lain.

b. Interview atau wawancara

Interview atau wawancara ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang strategi bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa SMPN 2 Ciputat. Interview ini ditunjukkan kepada koordinator bimbingan dan konseling SMPN 2 Ciputat.

c. Angket

Angket ini penulis susun dan disebarkan kepada siswa kelas IX-2, IX-4 dan IX-7, penggunanaan instrumen angket dimaksudkan sebagai data pembantu (sekunder) dalam mengetahui pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah.

(48)

33

Instrumen penelitian yang digunakan oleh penulis adalah dengan menggunakan angket. Dalam angket ini penulis memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut aspek-aspek yang terkait dengan strategi bimbingan dan konseling dalam meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel kisi-kisi instrumen penelitian di bawah ini:

No Vanabel 1 Strategi

Bimbingan dan

konseling

Tabel 1 Instrumen Angket

Aspek fodikator

Pelaksanaan " Pelaksanaan BK bimbingan dan berjalan dengan baik konseling

Intensitas

..

Siswa dapat bimbingan dan melaksanakan kegiatan konseling BK sesuai dengan

kebutuhan mereka. Jenis kegiatan " Jenis kegiatan BK yang bimbingan dan dilaksanakan di Konseling sekolah

MetodeBK • Metode yang

digunakan oleh guru BK sesua1 dengan permasalahan yang dihadapi oleh siswa HambatanBK • Hambatan yang

dialami oleh siswa

Fasilitas &

fZZゥセゥャゥエZZゥア@ 1\r ョpャセLオセョセョ@

Butir Soal 1, 2, 9,11

4

6

5

10

[image:48.522.55.433.45.694.2]
(49)

2 Komunika Komunikasi " Siswa menyampaikan 13

si Siswa siswa permasalahal1illya

kepada guru BK

Guru BK " masalah yang dihadapi

siswa 3,7, 8

" Respon guru BK

terhadap perma.salahan

14 SISWa

• Guru BK secara aktif

melakukan tany.i jawab

15 dengan siswa

Kerbukaan " Siswa terbuka dalam

menyampaiklm 16,17, 18 masalah

Penyelesaian " Guru BK dapat

masalah siswa menyelesaikan masalah 19,20

siswa

Bentuk yang digunakan dalam penyusunan angket ini adalah angket

campuran yaitu gabungan antara angket tertutup dan terbuka. Alasan

pemilihan angket campuran ini adalah untuk membetikan keleluasaan kepada

siswa dalam me1nilih alternatif jawaban yang ada.

F. Teknik Pengolahan Data

Setelah data diperoleh maka selanjutnya data tersebut akan diolah

(50)

Gambar

Tabel 23 Guru BK memberikan nasihat kepada siswa setelah
Tabel 1 Instrumen Angket
Sarana dan Prasarana Tabel2 BK SMPN 2 Cnpntat
Daftar Tabel3 Ekskul
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sugiyono (2008:60) mengemukakan bahwa “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Les résultats de cette étude indiquent que ce strategy peut être implanté dans l’apprentissage d e la comprehension écrite de la langue française comme un

Jabatan : Kepada UPTD Pendidikan Kecamatan Galis - Bangkalan Dengan ini menerangkan bahwa Kepala SD Negeri Longkek 3 di bawah ini masih aktif bekerja dibawah naugan UPTD

versity Press, 1991); idem, &#34;Comparative Politics and Rational Choice: A Review Essay,&#34; American Political Science Review 91 (September 1997); David Laitin, &#34;The

Bahwa untuk mempercepat pembangunan ekonomi nasional dan mewujudkan kedaulatan politik dan ekonomi Indonesia diperlukan peningkatan penanaman modal untuk mengelola

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung limbah udang fermentasi berpengaruh nyata terhadap kadar lemak kasar dan kolesterol telur puyuh

UNDERSTANDING • Entity discovery • The context data model • The key-based data model • Generalized hierarchies • Fully attributed data model • Analyzing data model : good

Ahli tata bahasa tradisional menyatakan bahwa kalimat adalah satuan kumpulan kata yang terkecil yang mengandung pikiran yang utuh.. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan