• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Data Mining Dalam Perekomendasian Setelan Busana Muslim dengan Menggunakan Metode Association Mining Rules Di Toko Subur Menggunakan Algoritma CT Pro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Data Mining Dalam Perekomendasian Setelan Busana Muslim dengan Menggunakan Metode Association Mining Rules Di Toko Subur Menggunakan Algoritma CT Pro"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

BIODATA PENULIS (RIWAYAT HIDUP)

I. DATA PRIBADI

Nama : Ezra Janitra Rachman

NIM : 10111440

Tempat, Tanggal Lahir : Jember, 4 Desember 1992 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Perumahan Mastrip blok C-2 Jember, Jawa Timur No. Telp : 085655626459

E-Mail : [email protected]

II. RIWAYAT PENDIDIKAN

1999-2005 : SD Negeri Jember Lor 1 2005-2008 : SMP Negeri 4 Jember 2006-2009 : SMA Negeri 3 Jember

(5)

PENERAPAN

DATA MINING

DALAM PEREKOMENDASIAN

SETELAN BUSANA MUSLIM DENGAN METODE

ASSOCIATION MINING RULES

DI TOKO SUBUR

MENGGUNAKAN ALGORTIMA CT PRO

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

EZRA JANITRA RACHMAN

10111440

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.,

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir (skripsi) ini dengan baik.

Adapun laporan tugas akhir ini syarat utama untuk memenuhi kelulusan program

pendidikan Strata 1 jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Penulis sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam

penyusunan laporan tugas akhir sehingga masih jauh dari kata sempurna dan tidak

luput dari kesalahan. Hal ini dikarenakan oleh pengetahuan, pengalaman, dan

kemampuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan untuk menyempurnakannya laporan tugas

akhir ini.

Selama menulis laporan tugas akhir ini, penulis telah mendapat banyak

sekali bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah dengan segenap hati

dan keikhlasan yang penuh membantu dan membimbing penulis dalam

menyelesaikan laporan ini. Dengan kesadaran hati, penulis ucapkan terima kasih

kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan segala yang terbaik sehingga penulis

dapat dengan lancar menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Kedua orang tuaku, ibunda tercinta S A Erniyati dan ayahanda Herman R

yang selalu mendoakan dan menyayangiku sedari kecil serta memberikan

dorongan, motivasi, dan semangat sepenuhnya tanpa pamrih.

3. Bapak Adam Mukharil Bachtiar, S.Kom., M.T. sebagai dosen pembimbing

yang dengan segala kesabaran dan keikhlasannya membimbing dan

memberikan ilmunya kepada penulis dalam menulis laporan tugas akhir

(7)

iv

4. Ibu Dian Dharmayanti, S.T., M.Kom. selaku reviewer seminar dan dosen

penguji I yang telah banyak memberi masukan serta revisi yang sangat

berarti dalam penelitian ini.

5. Terima kasih kepada Bayu F P, Ine Sri R, Zaky Yusrizal dan teman

seperjuangan yang sudah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas

akhir.

6. Toko Subur Jember yang telah mengizinkan dan memberikan data untuk

penelitian tugas akhir ini.

Dan semua pihak yang tidak dapat penulis tuliskan namanya satu persatu yang

telah memberikan dorongan semangat kepada penulis.

Bandung, Agustus 2016

(8)

v

I.5 Metodologi Penelitian ... 3

I.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

II.1 Profil Instansi ... 9

II.1.1 Sejarah Toko Subur ... 9

II.1.2 Logo ... 9

II.1.3 Struktur Organisasi ... 9

II.1.4 Visi dan Misi ... 11

II.2 Landasan Teori ... 11

(9)

vi

II.2.2 Basis Data ... 11

II.2.3 Database Management System ... 12

II.2.4 Data Mining ... 12

II.2.5 Konsep Data Mining ... 13

II.2.6 Association Rules ... 15

II.2.7 Preprocessing Data ... 16

II.2.8 Algoritma CT-PRO ... 17

II.2.8 Unified Modeling Language ... 17

II.2.8.1 Diagram Use Case ... 18

II.2.8.2 Diagram Kelas ... 18

II.2.8.3 Diagram Aktifitas ... 18

II.2.8.4 Diagram Sequence ... 19

II.2.9 MySQL ... 19

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 21

III.1 Analisis Sistem ... 21

III.2.1 Business Understanding ... 21

III.1.1.1 Menentukan Tujuan Bisnis ... 21

III.1.1.2 Menilai Situasi ... 21

III.1.1.3 Menentukan Tujuan Data Mining ... 22

III.1.2 Data Understanding ... 22

III.1.2.1 Mengumpulkan Data Awal ... 22

III.1.2.2 Menjelaskan Data ... 23

III.1.2.3 Menjelajahi Data ... 24

II.2.2.4 Verifikasi Kualitas Data... 25

(10)

vii

III.1.3.1 Pemilihan Data ... 25

III.1.3.2 Pembersihan Data... 27

III.1.4 Pemodelan ... 28

III.2 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 50

III.2.1 Analisis Spesifikasi Kebutuhan Non Fungsional... 51

III.2.2 Analisis Spesifikasi Kebutuhan Fungsional ... 51

III.2.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 52

III.2.3.1 Analisis Kebutuhan Pengguna ... 52

III.2.3.2 Analisis Kebutuhan perangkat keras ... 53

III.2.3.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 53

III.2.4 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 54

III.2.4.1 Use case Diagram ... 54

III.2.4.2 Activity Diagram ... 60

III.2.4.3 Sequence Diagram ... 66

III.2.4.4 Class Diagram ... 69

III.3 Perancangan Sistem ... 70

III.3.1 Perancangan Struktur Menu... 70

III.3.2 Perancangan Antar Muka... 71

III.3.2 Perancangan Pesan ... 75

III.3.3 Jaringan Semantik ... 77

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 79

IV.1 Implementasi Sistem ... 79

IV.1.1 Perangkat Keras yang Digunakan ... 79

IV.1.2 Perangkat Lunak yang Digunakan ... 79

(11)

viii

IV.1.4 Implementasi Antar Muka ... 81

IV.2 Pengujian Sistem ... 81

IV.2.1 Pengujian Beta ... 82

IV.2.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 83

IV.3 Pengujian Akurasi Aplikasi Rekomendasi ... 83

IV.3.1 Kesimpulan Pengujian Hasil ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

V.1 Kesimpulan ... 87

V.2 Saran ... 87

(12)

89

DAFTAR PUSTAKA

[1] J. Simarmata dan I. Prayuda, Basis Data, Yogyakarta: Andi Offset, 2006.

[2] A. MUNIF, Basis Data, Jakarta: Direktorat Jendral Peningkatan Mutu

Pendidik dan Tenanga Kependidikan, 2013.

[3] J. Han, Data Mining : Concepts and Techniques, San Fransisco: Morgan

Kaufmann, 2006.

[4] K. Ummah, “SISTEM REKOMENDASI PEMBELAJARAN PADA E

-LEARNING MENGGUNAKAN ALGORITMA CT-PRO,” JURNAL

TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA, vol. 7, pp. 144-149, 2015.

[5] D. T. Larose, Discovering Knowledge in Data, New Jersey: Jhon Wiley &

Sons,Inc, 2005.

[6] G. A. E. Kharisma, “RANCANG BANGUN APLIKASI MARKET

BASKET ANALYSIS (MBA) PADA MINI MARKET UD.DIANI

DENGAN ALGORITMA CT-PRO,” Kumpulan Artikel Mahasiswa

Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI). Volume 2, Nomor 2,

Pebruari 2013, 2013.

[7] S. S. Alhir, Learning UML, United States of America: O'Reilly, 2003.

[8] B. Bruegge dan A. H. Dutoit, Object-Oriented Software Engineering, United

States Of America: Alan R. Apt, 2004.

[9] L. Beighley dan M. Morrison, Head First PHP & MySQL, United States of

America: O'Reilly Media, 2008.

[10] I. H. Witten dan F. Eibe, Data Mining Partical Machine Learning Tools and

Techniques, San Francisco: Morgan Kauffman, 2005.

[11] B. Santosa, Data Mining Teknik Pemanfaatan Data untuk Keperluan Bisnis,

Yogyakarta: Graha Ilmu.

[12] M. Nasir, Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1999.

[13] B. Gupta, “FP-Tree Based Algorithms Analysis : FP-Grwoth, COFI-Tree and

(13)

90

(IJCSE). Vol 3, No. 7 July 2011, 2011.

[14] D. dan B. Paul, Data System Third Edition, New York: Palgrave Macmillan,

2004.

[15] G. A. E. Kharisma, “RANCANG BANGUN APLIKASI MARKET

BASKET ANALYSIS (MBA) PADA MINIMARKET UD. DIANI

DENGAN ALGORITMA CT-PRO,” KUMPULAN ARTIKEL MAHASISWA

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA (KARMAPATI), vol. 2, pp.

(14)

1

takwa, sarung, kerudung, sajadah, selimut, seprei, dan batik. Pelanggan dari Toko

Subur bermacam-macam mulai dari toko kecil yang membeli barang untuk di jual

kembali hingga pelanggan biasa. Pada Toko Subur setiap transaksi masuk ke

dalam data transaksi yang mana data transaksi yang sudah ada tersebut menjadi

data yang tidak terpakai dan akhirnya menjadi sampah.

Dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan didapatkan alur proses

yang sedang berjalan di Toko Subur saat ini adalah setiap pembeli membeli

barang secara acak dan tidak ada penjualan 1 setelan baik untuk baju takwa,

mukena, sarung dan sajadah sehingga membuat para pembeli sering meminta

untuk adanya penjualan 1 setelan untuk baju takwa, sarung, sajadah dan mukena

terutama saat acara hari besar keagamaan islam untuk memudahkan pembeli. Saat

ini pihak Toko Subur tidak bisa melakukan penjualan 1 setelan untuk baju takwa,

sarung, sajadah, mukena, dan kerudung dikarenakan belum adanya sistem yang

mampu merekomendasikan merek baju takwa, mukena, sarung, sajadah yang

sering dibeli oleh pelanggan.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan maka Toko Subur dalam

menentukan paket setelan yang setiap barang yang akan dimasukkan ke dalam

setelan memiliki harga tidak lebih dari 50.000. Kombinasi kategori barang dalam

1 setelan pria terdiri dari baju takwa, sarung dan sajadah atau bisa juga terdiri dari

baju takwa dan sarung, sedangkan untuk kombinasi kategori untuk setelan wanita

hanya terdiri dari mukena dan sajadah.

Salah satu teknik untuk memecahkan permasalahan ini adalah dengan metode

(15)

2

otomatis dalam tempat penyimpanan data berukuran besar [1]. Teknik data

mining digunakan untuk memeriksa basis data dari transaksi penjualan untuk

menemukan pola yang baru dan berguna untuk pendukung keputusan dalam

perekomendasian untuk penjualan 1 setelan. Salah satu metode yang digunakan

dalam teknologi data mining adalah metode association rules. Association rules

yang merupakan teknik pencarian aturan-aturan asosiasi yang menunjukkan

kondisi-kondisi nilai atribut yang sering terjadi bersama-sama [1] pola asosiasi

yang akan menjadi pertimbangan bagi pihak Toko Subur dalam menentukan

merek untuk dapat dikombinasikan menjadi 1 setelan.

Berdasarkan masalah yang dihadapi di Toko Subur, maka perlu dilakukan

suatu “Penerapan Data Mining Dalam Perekomendasian Setelan Busana Muslim

Dengan Metode Assosiation Mining Rules Di Toko Subur Menggunakan

Algoritma CT PRO” Agar dapat mengetahui pola pembelian dari pelanggan dan

memberikan informasi kepada pihak Toko Subur dalam menentukan merek yang

akan dijadikan 1 setelan.

I.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas dapat disimpulkan perumusan masalah yaitu

bagaimana cara menerapkan data Mining dengan metode Association rules untuk

merekomendasikan merek yang bisa dijadikan 1 setelan oleh Toko Subur.

I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah menerapkan data mining dalam

merekomendasikan barang untuk bisa dijadikan satu setelan dengan metode

association mining rules di Toko Subur.

Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu membantu Toko Subur dalam

membentuk paket setelan muslim.

I.4 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka batasan masalah dapat

(16)

3

1. Penelitian akan dilakukan dengan membangun menerapkan data Mining

dengan metode Association rule.

2. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data transaksi selama 1

bulan yaitu bulan Juni.

3. Pengguna terakhir dari penerapan data mining ini adalah pemilik Toko

Subur.

4. Paket setelan yang di bentuk tidak lebih dari 3 dan tidak kurang dari 2

dari jenis barang yang berbeda.

I.5 Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian terapan yang mana

metode ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan berdasarkan teori yang

sudah ada.

Dalam penelitian ini mengikuti standar dari Cross-Industry Standard for

Data Mining (CRISP-DM) merupakan suatu standar yang telah dikembangkan

pada tahun 1996 yang ditunjukkan untuk melakukan proses analisis dari suatu

industri sebagai strategi pemecahan masalah dari bisnis satu unit penelitian. Untuk

data yang dapat di proses dengan CRISP-DM ini, tidak ada ketentuan atau

karakteristik tertentu, karena data tersebut akan diproses kembali pada fase-fase di

dalamnya. Fase Cross-Industry Standard for Data Mining (CRISP-DM) bisa

(17)

4

Gambar I-1 Cross Industri Standard for Data Mining(CRISP-DM)

Maka alur yang ada dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar I-2.

(18)

5

Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian

ini sesuai dengan CRISP-DM :

1. Business understanding

Tahap pertama adalah memahami tujuan dan kebutuhan dari sudut

pandang bisnis, kemudian menerjemahkan pengetahuan ini ke dalam

pendifinisan masalah data mining, untuk menentukan bisnis perusahaan yang

sedang berjalan di Toko Subur.

a. Menentukan Tujuan Bisnis.

Tujuan utama analisis adalah untuk benar-benar memahami dari

perspektif bisnis, apa yang klien ingin capai.

b. Menilai Situasi

Dalam menilai situasi melibatkan fakta yang lebih rinci tentang

semua sumber daya, kendala, asumsi dan faktor lain yang harus

dipertimbangkan.

c. Menentukan Tujuan Data Mining

Dalam tahap ini sebuah tujuan bisnis menyatakan tujuan dalam

terminologi bisnis.

2. Data understanding

Pada tahap pemahaman data ini terlebih dahulu akan mengumpulkan

semua data yang diperlukan dari hasil data-data penjualan di Toko Subur

pada bulan Juni 2015. Dilanjutkan dengan proses pemahaman tentang data

yang akan digunakan sebagai hipotesa untuk menemukan informasi yang

tersembunyi.

a. Mengumpulkan Data Awal

Memperoleh data yang tercantum dalam sumber daya proyek.

b. Menjelaskan Data

Memeriksa data kotor dari data yang diperoleh dan melaporkan

hasilnya.

(19)

6

Dalam tahapan ini menangani pertanyaan data mining yang dapat

diatasi menggunakan query, visualisasi dan pelaporan. Analisis ini

dapat mengatasi langsung tujuan data mining. Namun, juga dapat

berkontribusi untul memperbaiki deskripsi dan kualitas data laporan

dan memberikan melanjutkan ke transfomarsi dan persiapan data lain

yang diperlukan untuk analisa lebih lanjut.

d. Verifikasi Kualitas Data

Tahapan ini menguji kualitas data, menangani pertanyaan-pertanyaan

seperti : Apakah data lengkap? (apakah sudah mencangkup semua

yang diperlukan?)

3. Data preparation

Tahap ini meliputi semua kegiatan untuk membangun dataset akhir (data

yang akan diproses pada tahap pemodelan/modeling) dari data mentah. Pada

tahap ini juga mencakup pemilihan tabel, record, dan atribut-atribut data,

termasuk proses pembersihan untuk kemudian dijadikan masukan dalam tahap

pemodelan (modeling).

a. Pilih Data

Menentukan data yang akan digunakan untuk analisis, kriterianya

meliputi relevansi untuk tujuan data mining , kualitas dan kendala

teknis seperti batas pada volume data atau jenis data.

b. Pembersihan Data

Dalam pembersihan data ini meningkatkan kualitas data keringat yang

dibutuhkan oleh teknik analisis yang dipilih.

4. Modeling

Dalam tahapan pemodelan ini akan menggunakan teknik metode data

mining dengan metode association rule dengan cara menemukan aturan

asosiatif atau pola kombinasi merek baju taqwa, sarung, kerudung, sajadah,

selimut, sprei, dan batik berdasarkan hasil data transaksi, sehingga dapat

diketahui merek dan barang apa saja yang sering dibeli secara bersamaan oleh

(20)

7

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini

adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah,

Maksud dan Tujuan, Batasan Masalah, Metodologi Penelitian, dan Sistematika

Penulisan yang digunakan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang sejarah, logo, visi, misi, struktur organisasi dari

Toko Subur dan berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berhubungan dengan

judul penelitian, seperti pengertian data, datamining, associaiton rule algoritma

CT-PRO,UML, dan MySql.

BAB III. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang analisis dan perancangan sistem yang akan dibangun

berdasarkan data penjualan yang diperoleh dari rumah Toko Subur dengan

menggunakan data mining dengan metode associaiton rule menggunakan

algoritma CT-PRO.

BAB IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dan pengujian terhadap tingkat

kekuatan dan keakuratan aturan-aturan asosiasi yang telah didapatkan berdasarkan

pola pembelian yang telah diterapkan sesuai dengan algoritma CT-PRO.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang telah

(21)
(22)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Profil Instansi

Sebagai pendukung pembuatan laporan profil instansi akan dijelaskan

sejarah, logo, visi, misi dan struktur organisasi dari tempat penelitian akan

dilakukan.

II.1.1 Sejarah Toko Subur

Toko Subur berdiri sejak tahun 1976 didirikan oleh seorang

wirausahawan yang bernama bapak Jing Xun yang beralamat di Dalam Pasar

Tanjung 308 Jember. Tujuan pendirian usaha ini dilihat dari potensi masyarakat

yang bersifat konsumtif akan produk konveksi seperti baju taqwa, sarung,

kerudung,

sajadah, selimut, sprei, dan batik pada masa itu dan berlanjut hingga saat ini,

sehingga bapak Jing Xun akhirnya mendirikan Toko Subur. Tidak hanya dilihat

dari masyarakatnya saja pendirian Toko Subur tersebut difungsikan untuk

memenuhi kebutuhan keluarga bapak Jing Xun. Hingga sampai saat ini Toko

Subur tersebut dapat berkembang pesat dengan kiat-kiat seorang wirausaha yang

dimiliki oleh bapak Jing Xun yaitu percaya diri, semangat, dan tekad yang besar

untuk menggapai suatu impian dalam berwirausaha. Ditambah etos kerja dan ulet

dalam mengerjakan usaha yang digelutinya.

II.1.2 Logo

Berikut ini adalah logo dari Toko Subur yang dapat dilihat pada

Gambar I-1.

(23)

10

II.1.3 Struktur Organisasi

Berikut struktur organisasi pada Toko Subur yang dapat dilihat pada

Gambar I-2 Struktur Organisasi Toko Subur

Job description :

1. Pemilik bertanggung jawab penuh terhadap Toko Subur, tugas dan

tanggung jawabnya sebagai berikut:

a. Membuat strategi dan kebijakan yang menyangkut operasi Toko

Subur.

b. Melakukan kontrol secara keseluruhan di Toko Subur.

c. Memegang kendali atas keputusan penting yang bersifat umum

berkaitan dengan keuangan.

2. Bagian Gudang memiliki tugas sebagai berikut :

a. Mengecek ketersediaan stok barang.

b. Memesan barang yang stoknya sudah dibawah 500 barang.

3. Pramuniaga memiliki tugas sebagai berikut:

a. Melayani pelanggan.

b. Membertitahu pada pelanggan tentang barang yang ada.

(24)

11

a. Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang menyangkut transaksi

dan keuangan.

b. Menghitung pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya.

II.1.4 Visi dan Misi

Visi dari Toko Subur ini adalah menjadikan Toko yang terbaik, dengan

menjual barang yang berkualitas dan mampu melayani sesuai dengan apa yang

diinginkan oleh setiap pelanggan. baik dari segi pelayanan, kualitas, maupun

kuantitas yang memuaskan, sedangkan misinya adalah Mengutamakan pelayanan

pada kepuasan yang optimal bagi para pelanggan. Berperan aktif untuk

meningkatkan kualitas yang dapat memberikan kepuasan para pelanggan,

karyawan, dan mitra bisnis.

II.2 Landasan Teori

Landasan teori yang berkaitan dengan materi atau teori yang digunakan

sebagai acuan melakukan penenlitian. Landasan teori yang diuraikan merupakan

hasil studi literatur, buku-buku, maupun situs internet.

II.2.1 Data

Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili satu objek

seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa,

konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf,

simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. Data juga merupakan sesuatu

yang belum memiliki arti dan masih membutuhkan pengolahan. Dalam data

terdapat himpunan data yang merupakan kumpulan dari objek dan atributnya.

Atribut merupakan sifat atau karakteristik dari satu objek yang biasanya dikenal

sebagai variabel, field, karakteristik atau fitur. Salah satu himpunan data adalah

record data, yaitu data yang terdiri dari sekumpulan record, yang masing-masing

terdiri dari satu set atribut yang tetap. Salah satu yang termasuk dalam tipe data

record yaitu data transaksi. Data transaksi merupakan sebuah tipe khusus dari

(25)

12

II.2.2 Basis Data

Basis data adalah merupakan kumpulan data yang saing berhubungan yang

disimpan secara bersamaan, sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudancy)

yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan [2].

Basis data dibangun oleh beberapa komponen diantarnya ada enam

komponen pokok antara lain ialah :

1. Perangkat keras (hardware) dalam sistem komputer. Dalam sistem

pengolahan basis data digital perangkat utama sebagai pengilahan data

adalah komputer.

2. Perangkat lunak (aplikasi) lain yang mendukung dan bersifat opsional.

Perangkat lunak digunakan untuk mendukung proses pengelolaan basis

data, misal: bahasa pemrograman C, basic Pascal.

3. Sistem operasi (operating System). Sistem operasi merupakan perangkat

lunak yang digunakan untuk mengelola aplikasi basis data dan

penggunaan sumberdaya komputer.

4. Basis data lain yang mempunyai keterkaitan dan hubungan dengan

basis data itu sendiri. Mempunyai definisi struktur baik untuk basis data

maupun objek-objek secara detail.

5. Sistem pengelola Basis Data Database Management System atau

Database Management System. Merupakan program aplikasi untuk

pengelolaan basis data, seperti Microsoft acces, oracle dan lain-lain.

6. Pemakai (user) yaitu pengguna yang terlibat dalam pengelolaan basis

dan penggunaan basis data [2].

II.2.3 Database Management System

Database Management System (DBMS) adalah program aplikasi yang

dibuat dan berkerja dalam satu sistem. DBMS didesain untuk membantu dalam

hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat

menjadi alternatif pengunaan secara khusus untuk aplikasi, misalnya

penyimpanan data dalam field dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk

(26)

13

II.2.4 Data Mining

Data mining, sering juga disebut knowledge discovery in database (KDD),

adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data historis untuk

menemukan keteraturan, pola atau hubungan dalam set data berukuran besar.

Keluaran dari data mining ini bisa dipakai untuk memperbaiki pengambilan

keputusan di masa depan. Sehingga istilah pattern recognition sudah tidak

digunakan lagi [3].

Definisi data Mining dapat diartikan sebagai berikut :

1. Proses penemuan pola yang menarik dari data yang tersimpan dalam

jumlah besar.

2. Ekstraksi dari satu informasi yang berguna atau menarik (non-trivial,

implisit, sebelumnya belum diketahui potensi kegunaannya) pola atau

pengetahuan dari data yang disimpan dalam jumlah besar.

3. Eksplorasi dari analisa secara otomatis atau semi otomatis terhadap

data-data dalam jumlah besar untuk mencari pola dan aturan yang

berarti.

II.2.5 Konsep Data Mining

Data mining sangat diperlukan terutama dalam mengelola data yang sangat

besar untuk memudahkan aktifitas recording suatu transaksi dan untuk proses data

warehousing agar dapat memberikan informasi yang akurat bagi bagi pengguna

data mining. Alasan utama data mining sangat dibutuhkan dalam industri

informasi karena tersedianya data dalam jumlah yang besar dan semakin besarnya

kebutuhan untuk mengubah data tersebut menjadi informasi dan pengetahuan

yang berguna karena sesuai fokus bidang ilmu ini yaitu melakukan kegiatan

mengekstraksi atau menambang pengetahuan dari data yang berukuran atau

berjumlah besar. Informasi inilah yang nantinya sangat berguna untuk

pengembangan. Berikut adalah langkah-langkah dalam data mining [3]. Konsep

(27)

14

Gambar I-3 Konsep data Mining

1. Data Cleaning yaitu untuk menghilangkan noise data yang tidak

konsisten

2. Data intergration yaitu menggabungkan beberapa file atau database

3. Data selection yaitu data yang relevan dengan tugas analisis

dikembalikan ke dalam database untuk proses data Mining.

4. Data tranformation yaitu data berubah atau bersatu menjadi bentuk

yang tepat untuk menambang dengan ringkasan performa atau operasi

agresi

5. Data Mining yaitu proses esensial Diana metode yang intelijen

digunakan untuk mengekstrak poladata.

6. Knowledge Discovery yaitu proses dimana ditemukanya sebuah pola

yang terdapat dalam data.

7. Pattern evolution untuk mengidentifikasi pola yang benar-benar

menarik yang mewakili pengetahuan berdasarkan atas beberapa

tindakan yang menarik.

8. Knowledge presentation yaitu gambaran teknik visualisasi dan

pengetahuan digunakan untuk memberikan pengetahuan yang telah

(28)

15

II.2.6 Association Rules

Association Rules adalah salah satu teknik yang terkenal dalam data

mining. Association Rules merupakan teknik data Mining untuk mencari

hubungan antar item dalam satu data set. Konsep ini diturunkan -dari terminologi

Market basket analysis, yaitu pencarian hubungan dari beberapa produk di dalam

transaksi pembelian. Association rule meliputi dua tahap,yaitu mencari kombinasi

yang paling sering terjadi dari suatu itemset dan mendefinsikan Condition dan

Result. [4].

Untuk mencari association rule dari suatu kumpulan data, tahap pertama

yang harus dilakukan adalah mencari frequent itemset terlebih dahulu. Frequent

itemset adalah sekumpulan item yang sering muncul secara bersamaan. Setelah

semua pola frequent itemset ditemukan, barulah mencari aturan asosiatif atau

aturan keterkaitan yang memenuhui syarat yang telah ditentukan.

Kopi → susu [support = 2%, confidence = 60%]

Nilai support 2% menunjukan bahwa keseluruhan dari total transaksi

konsumen membeli kopi dan susu secara bersamaan yaitu sebanyak 2%.

Sedangkan confidence 60% yaitu menunjukan bila konsumen membeli kopi dan

pasti membeli susu sebesar 60%.

Penting tidaknya suatu aturan asosiatif dapat diketahui dengan dua

parameter, yaitu support dan confidence. Support (nilai penunjang) adalah

presentase kombinasi item tersebut dalam database, sedangkan confidence (nilai

kepastian) adalah kuatnya hubungan antar-item dalam aturan asosiasi.

Dalam menentukan suatu association rule, terdapat suatu ukuran

kepercayaan yang didapat dari hasil pengelolahan data dengan perhitungan

tertentu. Umumnya ada dua ukuran, yaitu:

a. Support : suatu ukuran yang menunjukan seberapa besar tingkat dominasi suatu

itemset dari keseluruhan transaksi. Ukuran ini menentukan apakah suatu

(29)

16

yang ada, seberapa besar tingkat dominasi suatu item yang menunjukan bahwa

item A dan item B dibeli bersamaan).

b. Confidence : suatu ukuran yang menunjukan hubungan antara 2 item secara

conditional (misal, menghitung kemungkinan seberapa sering item B dibeli

oleh pelanggan jika pelanggan tersebut membeli sebuah item A).

Kedua ukuran ini nantinya berguna dalam menentukan kekuatan suatu

pola dengan membandingkan pola tersebut dengan nilai minimum kedua

parameter tersebut yang ditentukan oleh pengguna. Analisis asosiasi didefinisikan

suatu proses untuk menemukan semua aturan asosiasi yang memenuhi syarat

minimum untuk support (minimum support) dan syarat minimum untuk

confidence (minimum confidence).

Metodologi asosiasi terbagi menjadi 2 tahap yaitu :

1. Support Count

Pada tahap ini mencari kombinasi item yang memenuhi syarat

minimum dari nilai support dalam database berdasarkan persamaan 2.1

….. Persamaan (2.1)

Dimana A merupakan item yang akan dicari nilai supportnya.

2. Pembentukan aturan asosiasi.

Setelah semua frekuensi tinggi ditemukan, dicari aturan asosiasi yang

memenuhi syarat minimum untuk confidence dengan menghitung

confidence aturan asosiatif A B menggunakan persamaan 2.2

…..Persamaan(2.2)

II.2.7 Preprocessing Data

Preprocessing adalah suatu proses atau langkah yang dilakukan untuk

membuat data mentah menjadi data yang berkualitas (masukan yang baik untuk

data mining). Untuk menjadi berguna untuk tujuan data mining, sebuah database

perlu menjalani preprocessing dalam bentuk pembersihan data dan transformasi

(30)

17

mengandung nilai-nilai yang tidak lagi relevan atau hilang. Tujuan utama dari

preprocessingadalah meminimalkan “sampah” yang terdapat dalam model kita.

[5]

II.2.8 Algoritma CT-PRO

Algoritma CT-Pro merupakan salah satu algoritma pengembangan dari

FPGrowth. Perbedaannya terdapat pada langkah kedua dimana FP-Growth

membuat FPTree sedangkan CT-Pro membuat Compressed FP-Tree (CFP-Tree).

Pada tahap Mining algoritma CT-Pro juga menggunakan pendekatan bottom-up

dimana item pada header table dan CFP-Tree dilakukan scan dari jumlah terkecil

hingga terbesar. Algoritma CT-Pro memiliki tiga tahap yakni:

1. Mencari barang yang sering dibeli

2. Membuat struktur CFP-Tree

3. Melakukan Mining

CFP-Tree adalah tree dengan ketentuan sebagai berikut :

1. CFP-Tree terdiri dari tree yang memiliki root yang mewakili index dari item

dengan tingkat kemunculan tertinggi dan kumpulan subtree sebagai anak dari

root.

2. Jika I = {i1,i2, …, ik} adalah kumpulan dari frequent item dalam transaksi, item dalam transaksi akan dimasukkan ke dalam fieldCFP-Tree dimulai dari root.

3. Root dari CFP-Tree merupakan level-0 dari tree.

4. Setiap node dalam CFP-Tree memiliki field utama yakni item-id, parentid,

count yang merupakan jumlah item pada anode tersebut, dan level yang

menunjukkan struktur data tree pada node tersebut dimulai dari item yang

terdapat. Pada header table dengan level yang terdapat pada CFP-Tree [5].

II.2.8 Unified Modeling Language

Unified Modeling Languange (UML) merupakan bahasa visual untuk

pemodelan dan berkomunikasi tentang sistem melalui penggunaan diagram dan

teks [6]. Berikut adalah beberapa model yang akan digunakan dalam perancangan

(31)

18

yang bersangkutan dengan pemodelan fungsi dari satu sistem. Pemodelan use

case biasanya dimulai pada awal proyek dan berlanjut sepanjang proses

pengembangan sistem. Hal ini biasanya dilakukan sebagai serangkaian lokakarya

antara pengguna dan analis sistem di mana ide-ide dapat di eksplorasi dan

persyaratan dapat di ubah dari waktu ke waktu [6].

II.2.8.2Diagram Kelas

Diagram kelas adalah salah satu komponen dalam UML yang

menggambarkan kelas-kelas dalam sebuah sistem dan berhubungan antara satu

dengan yang lainya, serta dimasukkan pula atribut dan operasi. Dalam diagram

kelas UML, kelas ditampilkan sebagai persegi panjang yang solid – garis dengan tiga kompartemen standar dipisahkan oleh garis horizontal [6].

Tahapan dari diagram kelas adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi objek dan mendapatkan kelas-kelasnya.

2. Mengidentifikasi atribut kelas-kelas.

3. Mulai konstruksi kamus data.

4. Mengidentifikasi operasi pada kelas-kelas.

5. Mengidentifikasi hubungan antar kelas dengan menggunakan

asosiasi, agregasi, dan inheritance.

II.2.8.3Diagram Aktifitas

Diagram aktivitas menjelaskan perilaku dari satu sistem dalam sebuah

istilah. Kegiatan pemodelan ini mewakili pelaksanaan serangkaian operasi yang

(32)

19

II.2.8.4 Diagram Sequence

Diagram sequence adalah diagram yang menampilkan interaksi antar

objek yang disusun berdasarkan rangkaian urutan waktu [6].

II.2.9 MySQL

MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa structured

Query Language (SQL). MySQL merupakan sebuah aplikasi yang memungkinkan

untuk menyimpan data dalam database dan tabel dan memasukkan dan

mengambil informasi menggunakan bahasa SQL. SQL adalah sebuah bahasa

(33)
(34)
(35)

79

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem

yang telah dibuat, Setelah tahap perancangan akan dilakukan tahap implementasi,

tahap ini dilakukan bertujuan untuk mempersiapkan sistem agar bisa dioperasikan.

IV.1 Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah proses pembangunan perangkat lunak, tahapan

ini bertujuan untuk mengkonfirmasi perancangan sistem yang telah dibuat. Tahap

ini meliputi perangkat keras yang digunakan, perangkat lunak yang digunakan,

implementasi basis data, dan implementasi antar muka.

IV.1.1 Perangkat Keras yang Digunakan

Perangkat keras yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah

sebagai berikut

Tabel IV-1 Spesifikasi perangkat keras yang digunakan

No Perangkat Keras Spesifikasi

1 Processor Intel Core i7 2,40 Ghz

2 Memory 512 MB

3 Harddisk 128 GB

4 Monitor LCD 16 inchi

5 Keyboard Standard Port USB / PS2 6 Mouse Standard Port USB / PS2

IV.1.2 Perangkat Lunak yang Digunakan

Spesifikasi perangkat lunak untuk proses implementasi ini meliputi sistem

operasi, Web server yang digunakan sebagai pembangun, Data base management

(36)

80

Tabel IV-2 Spesifikasi perangkat lunak

No Perangkat Lunak Spesifikasi

1 Sistem Operasi Microsoft Windows 8.1

2 Web Server Pembangun Xampp Server

3 DBMS MySQL

4 Compiler Microsoft Visual Studio 2012

IV.1.3 Implementasi Data

Pada tahap ini digunakan untuk menjelaskan karakteristik dari data yang akan digunakan dalam sistem. Pada Tabel IV-3 akan menunjukkan rincian atribut yang ada pada tabel transaksi.

Tabel IV-3 Struktur Tabel

Nama Atribut Tipe Data Panjang Keterangan

No_Nota Varchar 20 unique

Tanggal Date -

Waktu Time -

Kd_Barang Varchar 10 - Nama_Barang Varchar 50 -

qty Int 15 -

Harga_Barang Int 15 -

Total_Harga Int 15 -

Total_Bayar Int 15 -

(37)

81

IV.1.4 Implementasi Antar Muka

Implementasi antar muka dibangun untuk mengetahui setiap tampilan yang

dibangun berdasarkan perancangan antarmuka pada tahap perancangan sistem.

Tabel IV-4 Implementasi Antar Muka

No Menu Deskripsi Nama File

1 Utama Tampilan beranda pada sistem main.cs

2 Import Data

Digunakan untuk memasukkan data ke dalam siste yang dilakukan oleh user

Association oleh user

Prepocessing_Data.cs

4 Proses Asosiasi

Digunakan untuk menganalisis data hasil preprocessing

berdasarkan masukan minimum

support dan minimum confidence

serta menampilkan hasil akhir dari aturan asosiasi yang telah dianalisis yang dilakukan oleh user serta untuk melakukan

Pengujian sistem adalah tahapan yang memiliki tujuan untuk menemukan

kekurangan pada perangkat lunak yang telah dibangun. Pengujian sistem akan

memberikan hasil yang optimal jika diterapkan strategi dan metode pengujian yang

(38)

82

dibangun sudah memenuhi kriteria yang sesuai dengan perancangan. Pengujian

yang digunakan menggunakan pengujian black box. Pengujian black box ini

berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak yang dibangun.

IV.2.1 Pengujian Beta

Pengujian beta dilakukan pada user yang merupakan pengguna akhir dari

perangkat lunak yang akan dibangun. Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan metode wawancara dengan pemilik Toko Subur.

Pada tahap ini dijelaskan beberapa pertanyaan yang mencangkup pengujian

terhadap kemudahan penggunaan dan saran terhadap perbaikan sistem.

No Pertanyaan

1 Apakah sistem perekomendasian setelan sudah mampu memberikan hasil rekomendasi sesuai dengan yang diharapkan ?

2 Apakah dalam menggunakan sistem perekomendasian setelan terdapat kesulitan ?

3 Apa saja kekurangan dari sistem perekomendasian setelan yang dapat dikembangkan?

No Jawaban

1 Ya, aplikasi rekomendasi sudah mampu memberikan hasil rekomendasi sesuai yang diharapkan

2 Dalam menggunakan sistem perekomendasian setelan tidak mengalami kesulitan karena dari tampilan sudah cukup mudah dipahami dalam penggunaanya.

(39)

83

IV.2.2 Kesimpulan Pengujian Beta

Berdasarkan hasil dari pengujian beta dapat disimpulkan bahwa sistem

perekomendasian setelan ini membantu Toko Subur untuk menentukan setelan

yang akan dibentuk dan dijual.

IV.3 Pengujian Akurasi Aplikasi Rekomendasi

Pengujian hasil ini merupakan pengujian menggunakan perangkat lunak yang

telah dibangun, untuk melihat apakah hasilnya sudah sesuai dengan contoh kasus

pada BAB III. Perhitungan manual untuk minimum support 3 dan minimum

confidence 60% dapat dilihat pada Tabel IV-5.

Tabel IV-5 Perhitungan Manual

Untuk rule dari hasil perhitungan manual dapat dilihat pada Tabel IV-6.

Tabel IV-6 Rule Perhitungan Manual

Rule Isi Rekomendasi Paket

Rule1 Baju Taqwa Tanzil Sarung Wadimor, Sajadah KH Bludro Rule 2 Baju Taqwa Tanzil

(40)

84

Rule Isi Rekomendasi Paket

Rule 3 Sajadah KH Bludro Baju Taqwa

Hasil perhitungan dengan menggunakan aplikasi dapat dilihat pada Gambar

IV-1.

Gambar IV-1 Hasil Perhitungan Aplikasi

(41)

85

Gambar IV-2 Hasil Rule Aplikasi

IV.3.1 Kesimpulan Pengujian Hasil

Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa sistem

perekomendasian setelan sudah menghasilkan rekomendasi yang sesuai dengan

(42)

Gambar

Gambar I-2 Alur CRISP DM dalam Penelitian
Gambar I-2 Struktur Organisasi Toko Subur  Job description :
Gambar I-3 Konsep data Mining
Tabel IV-1 Spesifikasi perangkat keras yang digunakan  No  Perangkat Keras  Spesifikasi
+6

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan perumusan masalah dan pembatasan masalah yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai pada tugas akhir ini adalah menentukan aturan asosiasi menggunakan

Pemanfaatan data mining dengan analisis algoritma asosiasi dapat membantu pemilik usaha untuk menemukan keterkaitan atau pola kemunculan barang dalam transaksi penjualan, yang pada

Algoritma Apriori Untuk Analisis Keranjang Belanja Pada Data Transaksi Penjualan Algoritma apriori atau sering disebut juga dengan analisis asosiasi (association rule

Pembentukan Aturan Asosiasi Nilai confidence dari aturan A B diperoleh dari rumus berikut: / PEMBAHASAN Analisa Implementasi Algoritma Apriori pada Pasokan Order Barang Data

Analisis asosiasi dengan 3-itemset menggunakan Algoritma A Priori terhadap 200 data (62 transaksi penjualan) menghasilkan 33 kaidah/aturan yang dapat dilihat

Aturan asosiasi merupakan sa-lah satu metode yang bertujuan menca-ri pola yang sering muncul di antara banyak transaksi, dimana setiap tran-saksi terdiri dari beberapa

hubungan yang kuat antara terjadinya titik panas dan pengaruh faktor yang ditemukan dengan support 12.42%, confidence 100%, dan lift 2.26. Aturan asosiasi yang

Pada kasus penentuan pola pembelian di Apotek Puskesmas Banggae didapatkan aturan asosiasi dimana terdapat 25 aturan yang dikelompokkan berdasarkan nilai confidance yang dimana semakin