PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA
KELAS XII IPS SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
ELVIMA TOGATOROP NIM 7123142017
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv ABSTRAK
Elvima Togatorop. NIM. 7123142017. Pengaruh moddel Pembelajaran Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS di SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2016.
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar Akuntansi siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 11 Medan. Penelitian ini bertujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar akuntansi pada materi pokok memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang yang diajar dengan model pembelajaran probing prompting lebih tinggi daripada hasil belajar akuntansi yang diajar dengan pembelajaran konvensional pada siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 11 Medan.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 11 Medan, Medan T.P 2016/2017, dengan populasi seluruh siswa kelas XII IPS SMA Negeri 11 Medan, Medan, yang berjumlah 111 orang. Jumlah sampel adalah 60, kelas XII IPS-2 sebagai kelas eksperimen, kelas XII IPS-3 sebagai kelas kontrol. Masing-masing kelas berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data penelitian yang digunakan adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 item yang sudah diujicobakan sebelumnya untuk mengetahui tingkat validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda setiap soal. Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.
Hasil analisis data yang diperoleh, nilai rata-rata untuk kelas eksperimen pretest = 55,5 SD = 13,9 dan postest = 77,83 SD = 9,70. Sedangkan kelas kontrol pretes = 52,8 SD = 10,47 dan postest = 73,33 SD = 9,58. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t dengan dk = (n1+n2)-2 pada taraf �= 0,05.
Dari data perhitungan hipotesis thitung sebesar 1,92 dan ttabel sebesar 1,67. Hasil
pengujian hipotesis menunjukkan bahwa thitung > ttabel yaitu 1,92 > 1,67, dengan
demikian hipotesis diterima. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara model pembelajaran probing prompting terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017.
v ABSTRACT
Elvima Togatorop. NIM. 7123142017. The Influence of Learning Probing Prompting Model to Accounting Study of Students in Class XII Social State SMA 11 Medan Year 2016/2017. Thesis: Economic Education Departmen. Study Program of Accounting Education. Faculty of Economic. State University of Medan 2016.
The problem in this research is the low economic learning outcomes of students of Class XII Social State SMA 11 Medan. The purpose of this research was to determine the learning outcomes of accounting taught learning probing prompting higher in the study accounting by convensional learning in class XII Social State SMA 11 Medan.
This research was conducted in State SMA 11 Medan, Medan Year 2016/2017, the entire population of high school students of class XII Social State SMA 11 Medan, Medan, totaling 111 peoples. The number of samples is class XII Social-2 as the experimental class, the class XII Social -3 as the control class. Each class numbered 30 people. Data collection techniques used in this research is the achievement test in the form of a multiple choice of 20 items that have been previously tested to determine the level of validity, reliability, level of difficulty and distinguishing each question. Data analysis technique used is normality test, homogeneity test and test hypotheses.
Results of the analysis of the data obtained, the average value for the experimental class pretest = 55,5 SD = 13,9 and posttest 77,83 SD = 9,70. While the control class pretest = 52,8 SD =10,47 and posttest =73,33 SD= 9,58. Hypothesis testing is done by using t-test with dk = (n1 + n2) -2 on the level of α = 0.05. Tcount hypothetical calculation of the data by 1,92 dan ttable sebesar 1,67.
Hypothesis testing results showed that tcount> ttable is 1,92 > 1.67, so the hypothesis
is accepted. Based on the test results it can be concluded that there is a positive influence and significant between learning models probing prompting on learning outcomes of accounting class XII Social State SMA 11 Medan, Medan Year 2016/2017.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
berkat dan kasih karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Probing-Prompting Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa kelas XII IPS SMA N 11 MEDAN T.P.2016/2017”.
Sikripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
sarjana pendidikan di Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan dan
dukungan serta material. Penulis menyadari tidak terlepas dari berbagai kesulitan-
kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun berkat Tuhan Yesus Kristus dan
semua pihak serta dengan usaha yang maksimal sesuai dengan kemampuan
penulis, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi.
4. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan
5. Bapak Drs. La Hanu,M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi saya yang telah
banyak memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
6. Bapak Drs. Saut M Silaban,SE,M.Pd. selaku desen pembimbing akademik
saya yang memberikan bimbingan selama perkuliahan.
7. Bapak dan Ibu doesen Jurusan Pendidikan Ekonomi terkhusus Prodi
Pendidikan Akuntansi.
8. Bapak Drs. K. Lumban Toruan selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 11
Medan.
9. Ibu Rusniah Naini Solin S.Pd dan Ibu Nurmaida Samosir S.Pd selaku guru
mata pelajaran akuntansi , beserta seluruh staff Tata Usaha SMA Negeri 11
Medan yang telah meberikan waktu dan tempat bagi penulis untuk
mengadakan penelitian.
10. Teristimewa kepada Orang tua penulis Ayahanda H. Togatorop dan Ibunda
tercinta S.M. Sianturi yang telah memberikan penulis dukungan doa yang
tulus serta motivasi dan juga materi sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
11. Buat Kakak ku ( Nuryati Togatorop, Mariana Togatorop dan Lastarida
Togatorop) dan Abang serta Adik ku ( Saut M Togatorop, Ferpindahan
Togatorop, Ruben Togatorop dan Mardahai Togatorop) terimakasi setiap doa
dan dukungannya baik secara moril maupun materil.
13. Buat KTB ku di UKMKP UP FE : Kak Sabda, Artika, Yessi, Clara, Widya,
Martha,dan Praspita.
14. Buat teman seperjuangan PPL di SMK Karya Pendidik Balige tahun 2016.
15. Buat teman-teman satu kos di Jl. Perjuangan Gg. Perbatasan No.3C yang
memberi dukungan.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan
Medan, Agustus 2016 Penulis,
vi
2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran Probing Prompting ... 6
2.1.2 Teknik dan Tujuan dalam mengajukan pertanyaan... 11
2.1.3 Kelebihan dan Kelemahan Model Probing Prompting...12
2.1.4 Metode Konvensional... 15
vii
2.1.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar... 17
2.2 Penelitian Yang Relevan... 19
2.3 Kerangka Berpikir... 21
2.4 Hipotesis Penelitian... 23
BAB III. METODE PENELITIAN... 24
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian... 24
3.2. Populasi dan Sampel... 24
3.2.1. Populasi... 24
3.2.2. Sampel... 25
3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional... .... 25
3.3.1. Variabel Penelitian... 25
3.3.2. Defenisi Operasional... 25
3.4. Rancangan Penelitian... 26
3.5. Teknik Pengumpulan Data... 28
3.5.1. Uji Validitas Tes... 28
3.5.2. Uji Reabilitas... 29
3.5.3. Daya Beda Tes ... 30
3.5.4. Tingkat Kesukaran Tes... 31
3.6. Teknik Analisa Data... 31
3.6.1. Uji Normalitas... 32
3.6.2. Uji Hogomogenitas Data... 32
viii BAB IV HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN... ...35
4.1 Analisis data Instrumen Penelitian...35
4.1.1 Uji Validitas tes...35
4.1.2 Uji Reliabilitas Tes...36
4.1.3 Uji Tingkat Kesukaran Tes...38
4.1.4 Uji Daya Beda Soal...38
4.2 Analisis Data Hasil Penelitian ...40
4.2.1 Rata-rata , Standar Deviasi dan Varians...40
4.2.2 Uji Normalitas...48
4.2.3 Uji Homogenitas...49
4.2.4 Uji Hipotesis...45
4.3 Pembahasan Penelitian...52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...59
5.1 Kesimpulan...59
5.2 Saran ...59
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Siswa Yang Mencapai KKM Kelas XI IPS Mata Pelajaran
Akuntansi SMA N 11 Medan ... 4
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran Probing Prompting... 13
Tabel 3.1. Jumlah Siswa Kelas XI IPS SMA N 11 Medan ... 24
Tabel 3.2. Matriks Sampel Penelitian ... 25
Tabel 3.3. Matriks Rancangan Penelitian ... 27
Tabel 4.1 Distribusi Data Pre test Kelas Eksperimen ... 41
Tabel 4.2 Distribusi Data Pre test Kelas Kontrol ... 43
Tabel 4.3 Distribusi Data Post tes Kelas Eksperimen ... 45
Tabel 4.4 Distribusi Data Post test Kelas Kontrol ... 47
Tabel 4.5 Skor Rata-rata, SD dan Varians ... 48
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pre test dan Post test ... 48
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Penelitian ... 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Distribusi Data Pre test Kelas Eksperimen ... 41
Gambar 4.2 Distribusi Data Pre test Kelas Kontrol ... 43
Gambar 4.3 Distribusi Data Post tes Kelas Eksperimen ... 45
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar merupakan salah satu unsur yang sangat penting
untuk diperhatikan karena dengan pelaksanaan proses belajar yang baik maka
tujuan pendidikan akan tercapai. Banyak cara dan upaya yang dilakukan
pemerintah untuk memperbaiki mutu pendidikan tersebut, baik dari proses
pembelajaran mau pun seluruh perangkat yang menyokong terlaksananya
pendidikan seperti : penataran guru-guru, perbaikan kurikulum dan bantuan sarana
dan prasarana pendidikan.
Namun pada kenyataannya tujuan pendidikan yang diharapkan masih jauh
dari harapan karena siswa kesulitan untuk memahami konsep yang diajarkan dan
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: pimpinan, guru, metode dan
pendekatan yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Sikap siswa
yang pasif saat proses pembelajaran juga menjadi salah satu faktor penyebab
rendahnya hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran pendekatan yang paling sering
digunakan dalam pembelajaran di sekolah adalah pendekatan konvensional
Pendekatan konvensional (mendengarkan, mencatat dan menghafal) hanya
berorientasi pada target penguasaan materi.
Dalam Pembelajaran Akuntansi menuntut peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif
serta kemampuan bekerja sama. Dalam pembelajaran Akuntansi diharapkan
2
akan lebih lama bertahan tentang apa yang akan dipelajari. Suatu konsep akan
mudah dipahami dan diingat oleh siswa jika konsep tersebut disajikan melalui
prosedur dan langkah-langkah yang tepat, jelas dan menarik keberhasilan itu
dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta prestasi belajar
siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi serta prestasi belajar
maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran.
Namun kenyataan yang terjadi selama ini adalah masih banyak siswa
yang menganggap bahwa Akuntansi tidaklah lebih dari sekedar berhitung dan
bermain dengan rumus dan angka-angka. Saat ini banyak siswa yang hanya
menerima begitu saja pengajaran Akuntansi di sekolah, tanpa mempertanyakan
mengapa dan untuk apa Akuntansi dipelajari. Tidak jarang muncul keluhan bahwa
akuntansi cuma bikin pusing siswa dan dianggap sebagai momok yang
menakutkan bagi siswa. Begitu beratnya gelar yang disandang akuntansi
yang membuat kekhawatiran pada prestasi belajar Akuntansi siswa menjadi rendah.
Bahkan dalam pembelajaran Akuntansi ada siswa pura-pura belajar, dan ada
pula siswa yang tidak mau belajar. Kondisi kegiatan belajar-mengajar di sekolah
tersebut menjadi kurang efektif dan interaktif karena tidak terciptanya suasana
yang kondisif antara guru dan siswa, seperti ada siswa yang tidak mau bertanya
karena takut salah, ada juga siswa yang menyatakan tidak tahu apa yang mau
ditanya, dan ada siswa yang menyatakan tidak mau bertanya karena khawatir
ditertawakan teman yang lain. Terbukti, siswa yang ingin bertanya adalah siswa
3
Pelaksanaan pembelajaran saat ini harus mengalami perubahan, di mana
siswa tidak boleh lagi dianggap sebagai obyek pembelajaran semata, tetapi harus
diberikan peran aktif serta dijadikan mitra dalam proses pembelajaran sehingga
siswa bertindak sebagai agen pembelajar yang aktif sedangkan guru bertindak
sebagai fasilitator dan mediator yang kreatif.
Untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran, guru
perlu memahami hal-hal yang mempengaruhi proses belajar siswa, baik yang
menghambat maupun yang mendukung. Selain itu, guru harus memahami tentang
model atau strategi pembelajaran yang efektif yang dapat membantu siswa agar
dapat belajar secara optimal dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan observasi pendahuluan yang dilakukan penulis di SMA N 11
Medan, menunjukkan bahwa guru didalam kelas cenderung menggunakan metode
kovensional yaitu mencatat dan menghafal dimana kegiatan belajar mengajar
terpusat pada guru sehingga sebagian besar waktu pelajaran digunakan siswa
untuk mendengar dan mencatat penjelasan guru. Penggunaan model pembelajaran
tersebut membuat siswa menjadi bosan dan kurang berminat untuk belajar
sehingga hasil belajar siswa rendah. Pernyataan tersebut dapat didukung dengan
data yang diperoleh penulis dari hasil observasi dan diskusi dengan guru bidang
4
Tabel 1.1
Siswa Yang Mencapai KKM Kelas XI IPS Mata Pelajaran Akuntansi Periode Semester Genap 2015/2016
SMA Negeri 11 Medan
Sumber : Daftar Nilai Guru Mata Pelajaran Akuntansi
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahawa siswa yang mencapai KKM
kurang dari 50% dari masing-masing kelas tersebut. Dilihat dari rendahnya hasil
belajar siswa dalam tabel di atas, maka diperlukan inovasi model pembelajaran
yang lebih efektif untuk mengatasi kesulitan siswa dalam proses belajar dikelas.
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai alternatif dalam
mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran
5
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh metode pembelajaran tanya jawab
probing prompting terhadap hasil belajar siswa pada standar kompetensi
menerapkan dasar-dasar elektronika kelas X Av di SMK N 2 Surabaya T.P. 2014/2015”. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan adalah
dari hasil tersebut menunjukkan bahwa antara metode pembelajaran tanya jawab
probing prompting dan ceramah ada beda yang signifikan dengan signifikasi 5%
menunjukkan nilai positif, ini berarti bahwa hasil belajar siswa dengan metode
tanyajawab probing prompting lebih tinggi daripada hasil pembelajaran siswa
dengan metode ceramah, dengan nilai rata-rata 80,39 pada metode tanya jawab
probing prompting, dan 75,44 pada metode ceramah. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa metode tanya jawab probing prompting memiliki pengaruh positif terhadap
hasil belajar siswa.
Pembelajaran model Probing Prompting merupakan salah satu model
pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian petanyaan yang sifatnya
menuntun dan menggali sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan
pengetahuan setiap siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang
sedang dipelajari. Penerapan model ini dimulai dengan guru mengajukan beberapa
pertanyaan kepada siswa dengan memilih siswa secara acak sehingga terjadi
proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa dengan
pengetahuan baru yang sedang dipelajarai dan melibatkan siswa ikut
berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Salah satu keunggulan model ini adalah
suasana yang menyenangkan karena guru dalam memberikan pertanyaan disertai
6
dan tertawa sehingga suasana menjadi nyaman, menyenangkan dan ceria dan
siswa yang menjawab salah diberi penghargaan.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Probing Prompting
Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan T.P 2015/2016”.
1.2. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasikan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Negeri 11 Medan masih
rendah.
2. Model pembelajaran pembelajaran guru konvensional.
3. Penggunaan model pembelajaran Probing Prompting untuk meningkatkan
hasil belajar akuntansi siswa siswa kelas XII IPS SMA Negeri 11 Medan.
1.3. Pembatasan Masalah
Penetapan batasan masalah sangat penting agar penelitian nantinya tidak
meluas dan untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda oleh karena itu
batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Model yan diteliti adalah model pembelajaran Probing Prompting dan model
pembelajaran konvensional.
2. Hasil belajar yang akan diteliti adalah hasil belajar akuntansi pada siswa kelas
7
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Apakah hasil belajar akuntansi yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran Probing Prompting lebih tinggi daripada hasil
belajar akuntansi yang diajar dengan metode pembelajaran konvensional pada
siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 ?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
hasil belajar akuntansi yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
Probing Prompting dibandingkan dengan hasil belajar akuntansi yang diajar
dengan pembelajaran Konvensional pada siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 11
Medan Tahun Pembelajaran 2016/2017 .
1.6. Manfaat Penelitian
Setelah melakukan penelitian ini maka diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Menambah wawasan peneliti sebagai calon guru dalam meningkatkan hasil
belajar siswa dengan model pembelajaran Probing-Prompting terhadap hasil
belajar akuntansi siswa sehingga dapat digunakan nantinya dalam mengajar.
2. Sebagai masukan bagi sekolah khususnya guru akuntansi di SMA Negeri 11
Medan dalam menentukan model pembelajaran yang tepat dalam proses
8
3. Bagi perguruan tinggi,khususnya lingkungan Fakultas Ekonomi UNIMED
sebagai edukasi untuk penelitian terutama berkaitan dengan model
59 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar akuntansi yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran probing prompting lebih tinggi secara signifikan daripada hasil
belajar akuntansi siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran
konvensional di kelas XII IPS SMA Negeri 11 Medan Tahun Pembelajaran 2016/
2017. Hal ini bisa dilihat dari perhitungan uji hipotesis yang menyatakan bahwa
thitung > ttabel (1,92 > 1,67), pada taraf signifikan � = 0.05 dan dk = 58
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka saran yang
dapat diberikan :
1. Bagi guru khususnya guru bidang studi akuntansi agar berkenan menggunakan
model pembelajaran probing prompting untuk melibatkan siswa dalam
pembelajaran sehingga berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa.
Model pembelajaran probing prompting dapat diterapkan secara khusus pada
materi siklus akuntansi perusahaan dangang dan tidak menutup kemungkinan
juga dapat digunakan pada materi lain dalam pelajaran akuntansi.
2. Kepada peneliti selanjutnya khususnya yang akan melakukan penelitian yang
sama agar dapat menyempurnakan penggunaan model pembelajaran probing
prompting ini, lebih memperhatikan keterlibatan siswa dalam proses
60
agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat
61
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Zain, Djamarah. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Fakultas Ekonomi.2016. Pedoman Penulisan Skripsi.Medan.
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Huda, M. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hasibuan dan Moedjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Munadi. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.
Mansur. 2015. Tehnik Bertanya dalam Pembelajaran Provinsi Sulawesi Selatan . Jurnal E-Buletin. Edisi Mei 2015 ISSN. 2355-3189
Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Pressindo.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta :Pustaka Pelajar.
Swarjawa, Eka. 2012. Model Pembelajaran Probing Prompting Terhadap Hasi Belajar IPA Siswa Kelas V di SD Negeri 1 Sebatu. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
Sardiman. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Gravindo.
Shoimin, Aris. 2014. Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Silitonga, P.M., (2009), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA, Unimed, Medan
62
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Surabaya: Tunas Kencana.