PRARANCANGAN PABRIK METIL AKRILAT DARI
METANOL DAN ASAM AKRILAT DENGAN
PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS
35.000 TON/TAHUN
Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh :
WIWIK ANDANID 500 110 022
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
HALAMAN PERSETUJUAN
PRARANCANGAN PABRIK METIL AKRILAT DARI METANOL DAN ASAM AKRILAT DENGAN PROSES ESTERIFIKASI
KAPASITAS 35.000 TON/TAHUN
PUBLIKASI ILMIAH
Oleh :
WIWIK ANDANI
D 500 110 022
Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :
Dosen Pembimbing
Emi Erawati, S.T.,M.Eng
HALAMAN PENGESAHAN
PRARANCANGAN PABRIK METIL AKRILAT DARI METANOL DAN ASAM AKRILAT DENGAN PROSES ESTERIFIKASI
KAPASITAS 35.000 TON/TAHUN
OLEH
WIWIK ANDANI
D 500 110 022
Telah dipertahankan di depan Dewan penguji Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari senin, 08 Agustus 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Dewan Penguji:
1. Ir. Herry Purnama, M.T., Ph.D. (...)
(Ketua Dewan Penguji)
2. Hamid Abdillah, S.T., M.Eng. (...)
(Anggota I Dewan Penguji)
3. Emi Erawati, S.T., M.Eng. (...)
(Aanggota II Dewan Penguji)
Dekan, Fakultas Teknik
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Wiwik Andani
NIM : D 500 110 022
Program Studi : Teknik Kimia
Judul Tugas Akhir : Prarancangan Pabrik Metil Akrilat dari Metanol
dan Asam Akrilat dengan Proses Esterifikasi
Kapasitas 35.000 Ton/Tahun
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa hasil Tugas Akhir yang saya buat dan
serahkan ini merupakan hasil karya saya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dan
ringkasan-ringkasan yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila
Tugas Akhir ini merupakan jiplakan dan atau penelitian karya ilmiah lain, maka
saya siap menerima sanksi baik secara akademis maupun hukum.
Surakarta, Agustus 2016
Yang membuat pernyataan,
Wiwik Andani
h
PRARANCANGAN PABRIK METIL AKRILAT DARI METANOL DAN ASAM AKRILAT DENGAN PROSES ESTERIFIKASI
KAPASITAS 35.000 TON/TAHUN
Abstrak
Metil akrilat (CH2CHCOOCH3) adalah salah satu bahan kimia yang
digunakan sebagai bahan baku bagi industri – industri kimia, biasanya digunakan sebagai bahan baku untuk produksi polimer (poliakrilat). Polimer ini digunakan sebagai cat (coating), bahan perekat, dan binder untuk industri kulit, kertas dan tekstil serta untuk komponen kopolimer dari acrylic fiber. Lokasi pendirian pabrik direncanakan di kawasan industri Cilegon, Banten. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan metil akrilat adalah asam akrilat dan metanol. Metil akrilat dibuat dengan cara esterifikasi asam akrilat dan metanol pada fase cair dengan temperatur 80°C dan tekanan 1 atm dalam reaktor alir tangki berpengaduk yang dipasang seri pada kondisi isotermal. Proses pemisahan dengan decanter dan dua menara distilasi. Fase bawah dari decanter dialirkan menuju menara distilasi pertama untuk me-recycle asam sulfat diumpankan kembali ke reaktor. Fase atas
decanter diumpankan ke menara distilasi kedua untuk memurnikan produk sehingga mempunyai spesifikasi 99,5% berat.
Pabrik direncanakan berdiri tahun 2020, dibangun di atas tanah dengan luas 15.125 m2. Pabrik beroperasi selama 24 jam per hari dan 330 hari per tahun dengan kebutuhan bahan baku asam akrilat sebesar 4.419,19 kg/jam dan metanol sebesar 4.419,19 kg/jam. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 144 orang. Kebutuhan utilitas meliputi air pendingin sebanyak 459.180,03 kg/jam, air konsumsi umum dan sanitasi sebanyak 2.402,50 kg/jam dan make up boiler
sebanyak 30.606,58 kg/jam, bahan bakar sebanyak 301,88 L/jam, dan kebutuhan listrik sebesar 525,66 kW.
Modal tetap pabrik sebesar US$ 34.608.118,62, sedangkan modal kerjanya sebesar US$ 292.818.024.429 Biaya produksi total per tahun adalah sebesar US$ 2.597.154.840 Evaluasi ekonomi menunjukkan bahwa: percent return on investment (ROI) sebelum pajak 79,56%, sesudah pajak 59,82%, pay out time
(POT) sebelum pajak 1,11 tahun, sesudah pajak 1,42 tahun, break event point
(BEP) 52,64%, shut down point (SDP) 25,70%, dan discounted cash flow (DCF) 30,23%. Dari hasil evaluasi ekonomi, pabrik metil akrilat dari asam akrilat dan metanol dengan kapasitas 35.000 ton/tahun layak untuk direalisasikan pembangunannya di Indonesia.
Kata kunci : metil akrilat, metanol, CSTR/RATB.
ABSTRACT
Methyl acrylic (CH2CHCOOCH3) is one of the many chemicals used as
raw materials for the chemical industries, usually used as a raw material for the production of polymers (poliakrilat). These polymers are used as paint (coating), binder, and a binder for leather industry, paper and textiles as well as to the components of the copolymer of acrylic fiber. The location of the establishment of
the planned factory in the industrial area Cilegon, Banten. Raw materials used in the manufacture of methyl acrylic acid and acrylic is methanol. Methyl acrylic acid by esterification of acrylic and methanol in liquid phase with the temperature of 80 ° C and 1 atm pressure in the reactor tank with flow series mounted on the condition of isothermal. Separation process with decanter and two distillation tower. The down phase of the decanter streamed toward the first distillation Tower for recycle of sulfuric acid is fed back into the reactor. Top phase decanter fed into the second distillation tower to purify the product so has specs 99,5% by weight.
The factory was planned to stand by 2020, built on the land with an area of 15,125 m2. The factory operates 24 hours per day and 330 days per year with acrylic acid raw materials needs of 4.419,19 kg/h and methanol of 4.419,19 kg/h. The number of labor needs as many as 144 people. The needs of utilities includes water cooling as much as 459.180,03 kg/h, water sanitation and public consumption as much as 2.402,50 kg/h boiler and make up as much as 30.606,58 kg/h, fuel as much as 301,88 L/h, and electricity needs of 525,66 kW.
Factory fixed capital amounted to US $ 34.608.118,62, while his working capital amounting to US $ 292.818.024.429 total production cost per year is US $ 2.597.154.840 Economic Evaluation showed that: percent return on investment (ROI) before tax 79,56%, after tax pay out time (POT) 59,82% before tax 1,11 after the tax year 1,42 years, break event point (BEP) 52,64%, shut down point (SDP) 25,70%, and discounted cash flow (DCF) are 30,23%. From the results of the economic evaluation, methyl acrylic acid and acrylic of methanol with a capacity of 35.000 tons/year deserves to be realized during the construction in Indonesia.
Keyword : Methyl acrylic, Methanol, CSTR/RATB
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik
Di negara yang sedang berkembang, Indonesia belum seluruhnya
dapat menghasilkan produk kimia sendiri dalam memenuhi kebutuhan dalam
sektor industri kimia. Perkembangan industri kimia yang semakin meningkat
dari tahun ke tahun menyebabkan Indonesia banyak mengembangkan
pabrik-pabrik indusri baru yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri,
namun juga berorientasi ekspor.
Sebagian atau seluruhnya masih diimpor dari berbagai negara,
terutama bahan – bahan yang merupakan produk yang antaranya untuk
dijadikan berbagai produk lain yang lebih bermanfaat. Produk tersebut antara
lain metal akrilat. Metil akrilat adalah senyawa kimia yang mempunyai ikatan
rangkap yang biasa digunakan sebagai bahan baku untuk produksi polimer
(poliakrilat). Polimer digunakan sebagai cat, bahan perekat, dan binder untuk
industri kulit, kertas dan tekstil serta untuk komponen kopolimer dari acrylic
fiber.
Hasil polimerisasi dari metil akrilat bisa memiliki sifat fisis yang
bervariasi dengan mengontrol rasio monomer yang digunakan. Sifat dari hasil
polimerisasi pada umumnya mempunyai daya tahan tinggi terhadap bahan –
bahan kimia dan terhadap lingkungan, sangat jernih dan kuat. Sangat banyak
manfaat dari metal akrilat sehingga pendirian pabrik metil akrilat di Indonesia
tentu bagus bagi industri – industri yang menggunakannya dalam proses –
proses kimia karena akan semakin mudah untuk mendapatkannya di dalam
negeri, karena mengingat industri metil akrilat jarang terdapat di Indonesia.
1.2 Kapasitas Prarancangan
Dalam penentuan kapasitas rancangan suatu pabrik, diperlukan
beberapa pertimbangan. Kapasitas dari suatu pabrik dapat mempengaruhi
perhitungan teknis maupun ekonomis. Dari segi teknis, industri butil akrilat
yang direncanakan harus senantiasa memperhatikan kebutuhan pasar akan
produk, ketersediaan bahan baku dan kapasitas minimum.
1.2.1 Kebutuhan Metil Akrilat
Kapasitas pabrik metal akrilat ditentukan berdasarkan
kebutuhan impor dalam negeri yang berasal dari negara lain.
Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 1.1:
Tabel 1.1 Data kebutuhan impor Metil Akrilat Tahun 2009-2014
No Tahun Impor (kg/tahun)
1 2009 38615,6
2 2010 54090,36
3 2011 43275,43
4 2012 42621,09
5 2013 49452,46
6 2014 40268,94
(Biro Pusat Statistik,2009 - 2014)
Dari data pada Tabel 1.1 dapat dibuat regresi linier hubungan
antara tahun dengan jumlah impor metil akrilat
Gambar 1.1 Grafik Regresi Impor Metil Akrilat Tiap Tahun
Berdasarkan dari gambar 1.1 diperoleh persamaan regresi
jumlah impor tahun ke–x adalah =-180.0x + 40686. Jadi pada tahun
2020 diperkirakan Indonesia membutuhkan metil akrilat sebanyak
35.000 ton/tahun.
Tabel 1.2 Kapasitas Produksi Berbagai Pabrik di Dunia
Pabrik Kapasitas
Toa Gosei., Ltd. 22.000 ton/tahun
Arkema Inc. 45.000 ton/tahun
Singapore Acrylic Ester Pte.,Ltd. 82.000 ton/tahun
(www.sumitomo-chem.co.jp)
Dari Tabel 1.2 dapat diketahui kapasitas produksi minimal di
dunia sebesar 22.000 ton/tahun dan kapasitas maksimal sebesar
82.000 ton/tahun. Kebutuhan metil akrilat didalam negeri sebesar
35.000 ton/tahun, sehingga dapat diharapkan:
1. Dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri
y = -180,04x + 406866 R² = 0,0033
0 10000 20000 30000 40000 50000 60000
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Series1
Linear (Series1)
2. Dapat memberikan keuntungan karena kapasitas rancangannya
berada di atas kapasitas terkecil pabrik yang ada didunia.
1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik
Penentuan lokasi pabrik merupakan salah satu hal yang penting dalam
perancangan suatu pabrik karena hal ini menyangkut langsung pada nilai
ekonomi, keamanan dan kelancaran operasional pabrik yang akan dibangun.
Beberapa factor yang dapat menjadi acuan dalam menentukan lokasi pabrik
antara lain penyediaan bahan baku, pemasaran produk, transportasi, dan
tenaga kerja.
1.4 Tinjauan Pustaka
1.4.1 Macam-macam Proses Pembuatan Metil Akrilat
Ada beberapa cara pembuatan metil akrilat, antara lain:
a. Proses Asetilen
Pada proses ini metil akrilat dibuat dengan mereaksikan
asetilen dengan alkohol dalam suasana asam dengan katalis
nikel karbonil pada tekanan atmosferis pada suhu 400C.
Kerugian proses ini adalah kesulitan dalam penanganan nikel
karbonil yang beracun dan korosif.
Reaksi:
4C2H2 + 4CH3OH + 2HCl + Ni(CO)4→ 4CH2=CHCOOCH3 +
NiCl2 + H2 ...(1)
(Ullman, 1985)
b. Proses Ketene
Pada proses ini bahan baku yang digunakan aadalah asam
asetat. Bahan ini dipirolisa menjadi ketene. Ketene direaksikan
dengan monomer formaldehid membentuk β-propiolactone.
Senyawa ini selanjutnya dikonversi menjadi akrilat.Metode ini
tidaak dipakai karena banyaknya tahapan yang harus dilewati
dan juga sifat racun dari β-propiolactone.
Reaksi:
CH3COOH → CH2=C=O → CH2-C=O → H2=CHCOOCH3 +
H2O ...(2)
(Ullman, 1985)
c. Proses Esterifikasi Asam Akrilat
Pada proses ini, asam akrilat direaksikan dengan metanol
dengan katalis asam sulfat membentuk metil akrilat. Reaksi
esterifikasi ini berlangsung pada suhu 50-100°C dan tekanan
atmosferis. Perbandingan mol asam akrilat dan metanol yang
digunakan adalah 1:1. Reaksi tersebut berlangsung pada reaktor
alir tangki berpengaduk.
Reaksi:
CH2CHCOOH + CH3OH → CH2COOCH3 + H2 ...(3)
1.4.2 Alasan Pemilihan Proses
Perbandingan antara proses pembuatan metil akrilat dapat
dilihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3 Perbandingan Proses Pembuatan Metil Akrilat
Proses Kondisi Operasi Kelebihan Kekurangan
1.5Kegunaan Produk
Metil metakrilat merupakan bahan baku untuk produksi
polimer (poliakrilat). Polimer ini digunakan sebagai bahan perekat,
binder untuk industri kulit, kertas, dan komponen kopolimer dari
berlangsung di dalam Reaktor Alir Tangki (RATB) pada suhu 80°C
dan tekanan 1atm dengan bantuan katalis asam sulfat (H2SO4).
Reaksinya antara asam akrilat (CH2CHCOOH) dengan
metanol (CH3OH) adalah suatu reaksi subtitusi gugus radikal
organik dengan ion hidrogen berasal dari asam. Ikatan karbonil –
oksigen terputus, maka terbentuk air.
= (∆G°
Ko = Konstanta kesetimbangan pada suhu 298 K
K = Konstanta kesetimbangan pada suhu tertentu
T = Temperatur tertentu
∆H298 = Panas reaksi standart pada 298 K
Sedangkan harga ∆Ho
f masing-masing komponen pada suhu 298 K
dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 ∆H°
f Masing- masing Komponen
Pada suhu 80oC (353 K) besarnya konstanta kesetimbangan
dapat dihitung sebagai berikut:
In
=
x
InK =8,288.106
K = 3,976.106
3. SPESIFIKASI ALAT UTAMA PROSES
3.1. Reaktor (R-210)
Fungsi : Mereaksikan metanol sebanyak 4.419,19 Kg/jam
dan asam akrilat sebanyak 4.419,19
menggunakan katalis asam sulfat
Jenis : Tangki berpengaduk
Bahan konstruksi : Stainless steel API
Kondisi operasi :
P : 1 atm
T : 80°C
Shell dan Head :
Diameter shell (D) : 1,6558 m
Tinggi cairan dalam tangki (L) : 0,6567 m
Tinggi shell (H) : 1,9906 m
Tinggi head dan bottom (zh) : 1,3599 m
Tebal shell (ts) : 0,9953 m
Tebal head (th) : 0,0066 m
Pengaduk dan baffle :
Diameter pengaduk (d) : 1,9906 m
Lebar pengaduk (l) : 0,1659 m
Lebar baffle (b) : 0,1991 m
Jarak pengaduk dari dasar tangki (zi) : 0,5619 m
Jumlah pengaduk : 1 buah
Kecepatan putaran pengaduk : 400 rpm
Daya motor yang diperlukan : 20 Hp
Volume reaktor : 3,6101 m3
Tinggi total reaktor : 2,7177 m
Jumlah : 3 buah
Harga :$ 556.617,10
Pendingin : Air
T : 30oC
P : 1 atm
3.2. Decanter (H-310)
Fungsi : Memisahkan campuran berdasarkan kelarutan
sebanyak 11.047,98 Kg/jam
Jenis : Continuous gravity decanter silinder
horizontal
Bahan : Stainless steel 316
Kondisi Operasi :
T : 80oC
P : 1 atm
Waktu tinggal decanter : 31,0251 menit
Dimensi shell :
Diameter : 0,5243 m
Panjang : 2,7542 m
Tebal : 0,0033 m
Dimensi head :
Diameter : 0,04407 m
Tebal : 0,0042 m
Tinggi : 0,2998m
Panjang total : 3,3051 m
Jumlah : 1 buah
Harga : $ 79.088,52
3.3. Menara Distilasi 01(D-410)
Fungsi : Untuk memisahkan produk yang keluar dari
dekanter sebanyak 6.396,24 Kg/jam agar
sesuai dengan spesifikasinya produk
Jenis : Plat sieve tray
Bahan : Stainless steel 316
Jumlah : 1 buah
Tekanan operasi : 1 atm
Suhu top : 85,46 oC
Suhu bottom : 273,73 oC
Diameter atas : 1,3806 m
Diameter bawah : 1,3894 m
Tebal shell : 3/16 in
Tinggi head : 0,2614 m
Tebal head : 3/16 in
Total plate aktual : 23 buah
Seksi stripping bawah : 20 plate
Seksi enriching atas : 3 plate
Tinggi menara distilasi : 11,2227 m
Harga : $ 226.837,43
3.4. Menara Distilasi (D-420)
Fungsi : Untuk memisahkan produk yang keluar dari
MD-01 sebanyak 4.651,74 Kg/jam agar sesuai
dengan spesifikasinya produk
Jenis : Plat sieve tray
Bahan : Stainless steel 316
Jumlah : 1 buah
Tekanan operasi : 1 atm
Suhu top : 88,49 oC
Suhu bottom : 97,76 oC
Diameter atas : 1,1095 m
Diameter bawah : 1,2475 m
Tebal shell : 3/16 in
Tinggi head : 0,2614m
Tebal head : 3/16 in
Total plate aktual : 41 buah
seksi stripping bawah : 21 plate
seksi enriching atas : 20 plate
Tinggi menara distilasi : 19,1633 m
Harga : $ 226.837,43
3. UNIT PENDUKUNG PROSES (UTILITAS) DAN LABORATORI
4.1 Unit Pendukung Proses (Utilitas)
Unit pendukung proses atau sering disebut unit utilitas merupakan
bagian penting untuk menunjang berlangsungnya suatu proses dalam pabrik.
Unit pendukung proses antara lain penyediaan air (air pendingin, air rumah
tangga, air umpan boiler, dan air proses), listrik, pengadaan bahan bakar
dan pengolahan limbah cair. Unit utilitas ini untuk menyediakan
sarana-sarana proses untuk kelancaran operasi pabrik.
Unit pendukung proses yang terdapat dalam pabrik sirup glukosa
antara lain:
1. Unit pengadaan dan pengolahan air
Unit ini berfungsi untuk mengolah air dari sumber air untuk
keperluaan air proses, air sanitasi, air untuk umpan boiler, dan air
pendingin.
2. Unit pengadaan listrik
Berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses,
maupun untuk penerangan. Listrik disuplai dari PLN dan dari generator
set sebagai cadangan bila listrik dari PLN mengalami gangguan.
3. Unit pembangkit steam
Berfungsi untuk menyediakan steam untuk keperluan pemanas.
4. Unit pengolahan limbah
Berfungsi mengolah limbah sanitasi dan air limbah proses.
5. Unit penyediaan udara tekan
Udara tekan digunakan untuk menjalankan sistem instrumentasi
di seluruh area proses dan utilitas.
4.2 Laboratorium
Laboratorium memegang peranan penting dalam menunjang
kelancaran proses produksi. Dengan data-data yang diperoleh dari
laboroturium maka proses produksi akan selalu dapat dikontrol dan dijaga
standart mutu produk dengan spesifikasi yang diharapkan. Analisa yang
dilakukan dalam rangka pengendalian mutu meliputi analisa bahan baku dan
bahan penolong, analisa proses dan anlisa kualitas produk serta
pengendalian pencemaran lingkungan yaitu limbah cair, padat maupun gas.
Laboratorium kimia merupakan sarana untuk mengadakan penelitian
nahan baku, proses maupun produksi. Hal ini dilakukan untuk
mengingatkan dan menjaga kualitas atau mutu produk. Analisa yang
dilakukan dalam rangka pengendalian mutu meliputi analisa bahan baku,
analisa proses, dan analisa kualitas produk.
Tugas laboratorium antara lain:
1. Memeriksa bahan baku dan bahan penolong yang akan digunakan
2. Menganalisa dan meliputi produk yang dipasarkan.
3. Memeriksa kadar zat-zat yang dapat menyebabakan pencemaran pada
buangan pabrik agar sesuai dengan baku mutu yang telah ditetapkan
Program Kerja Laboratorium
- Analisa bahan baku dan produk
- Analisa untuk keperluan utilitas
5. ANALISIS EKONOMI
Pabrik metil akrilat ini digolongkan pabrik beresiko rendah karena bahan
baku dan produk bukan bahan yang mudah meledak dan kondisi operasi tidak
ekstrim. Hasil evaluasi ekonomi 35.000 ton/tahun ditunjukkan pada tabel berikut:
Parameter Kelayakan Hasil Hitungan Standar Kelayakan
(Aries and Newton,1954) Keuntungan (sebelum pajak) Rp 361.863.343.395
/tahun
Keuntungan (setelah pajak) Rp 271.397.507.546
/tahun
ROI (sebelum pajak) 79,76 %
Minimum 11%
ROI (setelah pajak) 50,82%
POT (sebelum pajak) 1,11
Tahun Maksimum 5 tahun
POT (setelah pajak) 1,43
Tahun
> bunga pinjaman Bank (1,5 kali bunga bank)
Gambar 1.1 Grafik BEP dan SDP
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2000, PT Kaltim Methanol Industri, www.kaltimmethanol.com, 10 Juli
2012
Anonim, 2004, Sumitono Chemical Divests Singapore-Based Acrylic Acid
Operations, www.sumitomo-chem.co.jp, 21 Februari 2012
Anonim, 2005, Safety Data Sheet Methyl Acrylate, www.basf.com, 12 Maret 2012
Anonim, 2010, Asam Sulfat, www.indoacid.com, 24 Februari 2012
Anonim, 2012, Harga Alat, www.matche.com, 21 Juni 2012
Anonim, 2012, SpecialityChemicals,http://www.shokubai.co.jp/en/product/acrylic
business||NIPPON SHOKUBAI, 10 Juli 2012
Aries, R.S. and Newton, R.D, 1955, Chemical Engineering Cost Estimation,
McGraw Hill International Book Company, New York
Branan, C.R., 1994, Rules of Thumb for Chemical Engineering, Gulf Publishing
Company, Texas.
Brown, G.G., 1986, Unit Operations, John Wiley and Sons, Inc., New York
Brownell, L.E. and Young, E.H, 1959, Process Equipment Design, 1st edition,
John Wiley & Sons Inc., New York
Coulson, J.M. and Richardson, J.F., 1989, An Introduction to Chemical
Engineering, Allyn and Bacon Inc., Massachusets
Fesseden, R.J., dan Fesseden, J.S., 1986, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta
Fogler, S.H., 1999, Element of Chemical Reaction Engineering, Prentice Hall
PTR, New Jersey
Kern, D.Q., 1983, Process Heat Transfer, McGraw Hill Intrenational Book
Company, Tokyo
Kirk, R.E. & Othmer, D.F., 1998, Encyclopedia of Chemical Technology, Vol. 6,
4th edition, A Wiley Interscience Publisher Inc., New York
Ludwig, E.E., 1996, Apllied Process Design for Chemical and Petrochemical
Plant, Vol. II, Gulf Publishing Inc., Houston
Patent, United States Patent 3.875.212, 1 April 1975
Perry, R.H. and Green, D.W., 1997, Perry’s Chemical Engineers Handbooks, 7th
edition, McGraw Hill Book Co. New York.
Rase H.F., and Holmes, J.R., 1977, Chemical Reactor Design for Process Plant,
Vol 2 : Principles and Techniques, John Wiley & Sons Inc., Kanada
Smith, et. al., 1987, Introdustion to Chemical Engineering Thermodynamics, 3th
edtion, McGraw Hill International Book Company, Tokyo
Timmerhauss, K.D and Peters, M.S. 2003, Plant Design and Economic for
Chemical Engineering. 5th edition, McGraw Hill International Book
Company, New York
Ullman, Fritz, 1985, Ullmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry Vol. 3, John
Wiley and Sons Inc. New York.
Ullrich, G.D., 1984, A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics, John Wiley and Sons Inc., Kanada
United Nations Statistics Divison, 2011, UN Data A World of Information,
www.data.un.org
Vilbrant, F.C., 1959, Chemical Engineering Plant Design, 4th ed., Mc Graw-Hill
Book Company, Japan
Wallas, S.M., 1988, Chemical Process Equipment (Selection and Design), 3rd
edition, Butterworths, U.S.A
Widjaja, G., dan Yani, A., 2003, Perseroan Terbatas, Raja Grafindo Persada,
Jakarta
Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, McGraw Hill Company, New
York
Zamani, 1998, Manajemen, Badan Penerbit IPWI, Jakarta