FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
BERWIRAUSAHA MAHASISWA S1 IPB DI BIDANG
WISATA ALAM
ANDI DICKY PRADIPTA
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa S1 IPB di Bidang Wisata Alam adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2015
Andi Dicky Pradipta
ABSTRAK
ANDI DICKY PRADIPTA. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa S1 IPB di Bidang Wisata Alam. Dibimbing oleh E.K.S. HARINI MUNTASIB dan HENY K. DARYANTO.
Perguruan tinggi saat ini dituntut lebih mempersiapkan mahasiswanya untuk menjadi wirausaha (job creator), tidak hanya sebagai job seeker. Institut Pertanian Bogor (IPB) mempunyai visi menjadi perguruan tinggi dengan karakter kewirausahaan yang diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang dapat mengelola sumberdaya alam Indonesia dengan baik, salah satunya di bidang wisata alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui minat berwirausaha mahasiswa IPB di bidang wisata alam dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis inferensia (uji korelasi dan regresi linear berganda). Hasil penelitian menunjukkan minat berwirausaha mahasiswa termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata 69.89 persen. Hasil penelitian juga menunjukkan hampir seluruh mahasiswa (88%) menyatakan berminat untuk berwirausaha di bidang wisata alam. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha adalah lingkungan keluarga, lingkungan sosial, lingkungan pendidikan, dan pengalaman wirausaha.
Kata kunci: lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan sosial, minat berwirausaha, wisata alam
ABSTRACT
ANDI DICKY PRADIPTA. Determinant of IPB Undergraduate Student Interest in Entrepreneurship in the field of Natural Tourism. Supervised by E.K.S. HARINI MUNTASIB and HENY K. DARYANTO.
Nowdays colleges are required to prepare students to be an entrepreneurs (job creator), not just as a job seeker. Bogor Agricultural University (IPB) has a vision to be an university with an entrepreneurial character to produce graduates who can manage natural resources well, one of them for natural tourism. The aims of these research were to knowing about IPB students interest in entrepreneurship and to identify the factors that influence it. Data collection in this research used a questioner and interview method. Analysis technique in this research used descriptive analysis and inferential analysis (correlation test and multiple linear regression). The result of this research showed that student interested in entrepreneurship, which is known that in good category has average score 69.89 percent. Result of this research also showed that almost students (88%) expressed interest in entrepreneurship in the field of natural tourism. The factors that affect of entrepreneurial interest is family environment, social environment, educational environment, and entrepreneurship experience.
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT
BERWIRAUSAHA MAHASISWA S1 IPB DI BIDANG
WISATA ALAM
ANDI DICKY PRADIPTA
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan
pada
Judul Skripsi : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa S1 IPB di Bidang Wisata Alam
Nama : Andi Dicky Pradipta NIM : E34100025
Disetujui oleh
Prof Dr E.K.S Harini Muntasib, MS Pembimbing I
Dr Ir Heny K. Daryanto, MEc Pembimbing II
Diketahui oleh
Prof Dr Ir Sambas Basuni, MS Ketua Departemen
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah berjudul Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa S1 IPB di Bidang Wisata Alam berhasil diselesaikan. Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof Dr E.K.S Harini Muntasib, MS dan Dr Ir Heny K Daryanto, MEc sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan banyak masukan selama proses penelitian dan penulisan skripsi ini. Penghargaan penulis sampaikan kepada seluruh dosen Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata yang telah memberikan banyak ilmu dan pemahamannya kepada penulis.
Ungkapan terima kasih secara khusus disampaikan kepada Ayah, Ibu dan seluruh keluarga atas kasih sayang dan dukungan dalam bentuk moril maupun materil. Terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman KSHE Angkatan 47, BEM KM IPB dan saudara seperantauan IKAMI 47 (Muhammad Yunus Djamaluddin, Ridha Vivianti Sam Achmad, Wa Ode Sofia Zahrah, Nurrahma Sri Fitayani, Ika Inayah, dan Nardi Norman Najib) yang selalu memberikan semangat dan dukungan selama masa studi di IPB dan dalam penyelesaian tugas akhir. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Bogor, Januari 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN vii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 3
Kerangka Pemikiran 3
METODE 4
Lokasi dan Waktu 4
Metode Pengumpulan Data 4
Metode Pengambilan Sampel 5
Pengolahan dan Analisis Data 5
HASIL DAN PEMBAHASAN 7
Minat Berwirausaha 7
Minat Berwirausaha di Bidang Wisata Alam 8
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Minat Berwirausaha
di Bidang Wisata Alam 9
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha di Bidang
Wisata Alam 15
SIMPULAN DAN SARAN 16
Simpulan 16
Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 17
DAFTAR TABEL
1 Komposisi jumlah sampel pada masing-masing fakultas 6
2 Pendapat mahasiswa terkait minat berwirausaha 7
3 Kategori menurut minat berwirausaha 8
4 Hubungan karakteristik individu dengan minat berwirausaha 9 5 Hubungan karakteristik keluarga dengan minat berwirausaha 10
6 Kategori menurut lingkungan keluarga 11
7 Hubungan lingkungan keluarga dengan minat berwirausaha 11
8 Kategori menurut lingkungan pendidikan 12
9 Hubungan lingkungan pendidikan dengan minat berwirausaha 12
10 Kategori menurut lingkungan sosial 13
11 Hubungan lingkungan sosial dengan minat berwirausaha 13
12 Kategori menurut mata kuliah di IPB 14
13 Hubungan mata kuliah di IPB dengan minat berwirausaha 14 14 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha di bidang wisata alam 15
DAFTAR GAMBAR
1 Kerangka pemikiran penelitian 4
2 Persentase jumlah mahasiswa IPB yang berminat berwirausaha
di bidang wisata alam 8
DAFTAR LAMPIRAN
1 Sebaran karakteristik individu 19
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Potensi sumberdaya alam berupa hutan dan laut dengan segala keindahan alam flora, fauna dan ekosistemnya yang dimiliki Indonesia, berpotensi dikembangkan lebih lanjut untuk keperluan wisata. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki 13 466 pulau termasuk lima pulau besar dengan dengan total garis pantai sepanjang 99 093 Km. Berdasarkan data Kementerian Kehutanan tahun 2012, Indonesia memiliki kawasan hutan dengan luas 134 290 240.94 Ha, yang memiliki potensi beragam flora dan fauna endemik serta bentang alam yang unik berupa gunung, danau, sungai dan karst. Selain itu, Indonesia dengan penduduk terbesar juga mempunyai 1 128 suku bangsa dengan beragam bahasa, budaya, dan kesenian yang khas. Semua ini merupakan potensi alam dan budaya yang dimiliki Indonesia dan dapat dikembangkan menjadi suatu daya tarik wisata untuk kepentingan pembangunan nasional.
Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai perguruan tinggi berbasis sumberdaya alam, diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang dapat mengelola sumberdaya alam Indonesia dengan baik, salah satunya di bidang wisata alam. Lulusan IPB diharapkan mampu mengambil peran dalam mengelola sumberdaya pertanian secara luas, termasuk kehutanan, perikanan, kelautan, peternakan, dan teknologinya secara mandiri untuk keperluan wisata alam, sehingga akan semakin banyak pelaku usaha yang dapat memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia secara optimal. Kegiatan usaha wisata alam yang dimaksud dapat berupa penyedia layanan wisata, transportasi, akomodasi dan penginapan, tempat makan, biro perjalanan wisata (travel agent), dan penyedia souvenir atau buah tangan.
Perguruan tinggi saat ini dituntut lebih mempersiapkan mahasiswanya untuk menjadi wirausaha (job creator), tidak hanya sebagai job seeker (Siswoyo 2009). Hal ini dilakukan karena melihat tingginya angka pengangguran pada lulusan perguruan tinggi. Ciputra dalam Siswoyo (2009) menyatakan agar mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu jangan hanya diajarkan bagaimana bisa bekerja dengan baik, tetapi harus dipacu untuk bisa menjadi pemilik dari usaha-usaha yang sesuai dengan latar belakang ilmu yang mereka miliki. Lebih lanjut Ciputra menyatakan pendidikan kewirausahaan seharusnya membekali mahasiswa untuk menjadi mandiri dan tidak berorientasi menjadi pencari kerja ketika para mahasiswa menyelesaikan studinya.
2
Berdasarkan data dari Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni (DPKHA) IPB tahun 2013, setiap tahun jumlah mahasiswa IPB yang berwirausaha semakin bertambah. Hal ini menunjukkan minat mahasiswa IPB untuk berwirausaha semakin meningkat. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Ilham (2012) menyatakan bahwa keinginan seseorang untuk berwirausaha dipengaruhi oleh faktor pribadi dan faktor lingkungan. Faktor pribadi meliputi karakteristik individu dan karakteristik keluarga. Faktor lingkungan meliputi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, dan lingkungan sosial. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui minat mahasiswa S1 IPB untuk berwirausaha di bidang wisata alam dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Rumusan Masalah
Industri yang berkembang saat ini belum dapat menyerap ribuan sarjana muda yang muncul setiap tahunnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, tingkat pengangguran per-Februari 2013 adalah 7.17 juta orang atau 5.92% dari jumlah angkatan kerja di Indonesia yang mencapai 121.2 juta orang. Sementara pengangguran sarjana atau lulusan universitas per-Februari 2013 mencapai 360 ribu orang atau 5.04% dari total pengangguran. Data ini menjelaskan bahwa tingkat pertumbuhan lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan bertambahnya jumlah sarjana yang setiap tahun semakin meningkat. Sehingga saat ini perguruan tinggi dituntut untuk lebih mempersiapkan mahasiswa menjadi wirausaha (job creator), tidak hanya sebagai job seeker.
Institut Pertanian Bogor sebagai salah satu perguruan tinggi negeri telah berupaya untuk mendorong minat berwirausaha mahasiswa, salah satunya dengan menyelenggarakan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) untuk menjaring potensi wirausaha di kalangan mahasiswa agar kelak bisa berkarir sebagai seorang wirausahawan. Saat ini kewirausahaan yang sudah dikembangkan oleh mahasiswa IPB adalah usaha pembudidayaan ternak, perikanan, dan hortikultura, sedangkan usaha yang bergerak di bidang wisata alam masih sedikit. Padahal Indonesia memiliki potensi wisata alam yang melimpah. IPB juga telah memiliki mata kuliah Rekreasi Alam dan Ekowisata yang memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk dapat mengembangkan potensi alam untuk keperluan wisata. Sehingga mahasiswa IPB yang telah mendapatkan mata kuliah Pengantar Kewirausahaan dan mata kuliah Rekreasi Alam dan Ekowisata diharapkan dapat mulai mengembangkan kewirausahaan di bidang wisata alam.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana minat berwirausaha mahasiswa S1 IPB di bidang wisata alam. 2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa S1 IPB untuk
berwirausaha di bidang wisata alam.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui minat berwirausaha mahasiswa S1 IPB di bidang wisata alam. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa S1 IPB
3
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan khususnya kepada Institut Pertanian Bogor dan perguruan tinggi seluruh Indonesia pada umumnya. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada seluruh perguruan tinggi di Indonesia agar dapat mendorong minat berwirausaha mahasiswa. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan rujukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan
Kerangka Pemikiran
Salah satu peranan perguruan tinggi dalam mendorong pertumbuhan kewirausahaan adalah dengan pendidikan kewirausahaan (Yohnson 2003). Peningkatan wirausaha dari kalangan sarjana akan mengurangi jumlah pengangguran dan menambah jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Sehingga saat ini diperlukan peningkatan minat mahasiswa untuk berwirausaha. Minat seseorang terhadap suatu obyek diawali dari perhatian seseorang terhadap obyek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Minat dapat berubah-ubah tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya di antaranya adalah faktor lingkungan.
Yuwono et al. (2008) menyatakan bahwa minat merupakan rasa tertarik seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan keberanian mengambil resiko. Minat berwirausaha yang tinggi dapat berarti kesadaran wirausaha pada diri individu telah melekat kuat, sehingga individu lebih banyak perhatian dan lebih senang melakukan kegiatan wirausaha. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Ilham (2012) menyatakan bahwa keinginan seseorang untuk berwirausaha dipengaruhi oleh faktor pribadi dan faktor lingkungan. Faktor pribadi meliputi karakteristik individu dan karakteristik keluarga. Faktor lingkungan meliputi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, dan lingkungan sosial.
Karakteristik individu terdiri dari jenis kelamin, usia, suku, dan pengalaman berwirausaha. Karakteristik keluarga terdiri dari pekerjaan orangtua dan pendidikan orangtua. Lingkungan keluarga terdiri dari sosial keluarga dan ekonomi keluarga. Lingkungan pendidikan terdiri dari kegiatan akademik dan kegiatan sosial. Lingkungan sosial terdiri dari teman, dosen, dan masyarakat. Mata kuliah di kampus juga dapat mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa, seperti Mata Kuliah Pengantar Kewirausahaan dan Mata Kuliah Rekreasi Alam dan Ekowisata.
4
Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian
METODE
Lokasi dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengumpulan data dilakukan selama satu bulan, pada bulan Juli dan bulan Agustus 2014.
Metode Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini didapatkan dengan cara berikut:
a. Wawancara, yaitu memberikan pertanyaan terstruktur kepada responden dengan menggunakan kuesioner. Pertanyaan di kuesioner meliputi data karakteristik individu, karakterisik keluarga, lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan sosial, mata kuliah di IPB dan minat berwirausaha di bidang wisata alam.
b. Studi pustaka, yaitu melakukan penelaahan bahan pustaka sebagai referensi, sekaligus mengumpulkan data relevan dengan obyek penelitian.
Metode Pengambilan Sampel
5
Ekowisata tiga semester, yaitu semester ganjil tahun ajaran 2012/2013, semester genap tahun ajaran 2012/2013, dan semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah total 751 mahasiswa dari berbagai fakultas di IPB.
Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan hasil perhitungan Slovin, dengan rumus :
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau yang diinginkan (10%). Dengan toleransi kesalahan 10 persen maka diperoleh sampel dengan jumlah 88.25 = 89 orang responden (Bungin 2011). Kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sampel proporsi untuk mengetahui jumlah sampel yang akan diambil dari masing-masing fakultas. Komposisi jumlah sampel untuk masing-masing fakultas ditampilkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Komposisi jumlah sampel pada masing-masing fakultas
No Fakultas Jumlah Populasi Jumlah
Responden
Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensia (uji korelasi dan uji regresi linear berganda). Data yang dikumpulkan dari kuesioner dan wawancara diolah melalui proses editing, coding, scoring, entry data, cleaning data, dan analize data. Data tersebut diolah dan dianalisis menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.00.
6
Data yang telah diskoring kemudian dilakukan uji statistik untuk melihat hubungan dan pengaruh antara variabel-variabel penelitian. Selanjutnya analisis data terbagi dua, analisis deskriptif untuk mengetahui minat berwirausaha dan analisis inferensia untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha. Analisis inferensia yang digunakan pada penelitian yaitu uji korelasi spearman, dan uji regresi linear berganda.
Analisis deskriptif kualitatif
Data yang terkumpul dari hasil kuesioner dan wawancara, kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram, dan kemudian dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui persentase minat mahasiswa IPB untuk berwirausaha di bidang wisata alam.
Uji korelasi Spearman
Variabel yang diuji adalah hubungan antara karakteristik individu (jenis kelamin, usia, suku, pengalaman wirausaha), karakteristik keluarga (pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua), lingkungan keluarga (sosial keluarga, ekonomi keluarga), lingkungan pendidikan (kegiatan akademik, kegiatan sosial), lingkungan sosial (teman, dosen, masyarakat), dan mata kuliah di IPB (Mata Kuliah Pengantar Kewirausahaan, Mata Kuliah Rekreasi Alam dan Ekowisata) dengan minat berwirausaha mahasiswa.
Uji regresi linear berganda
Metode regresi yang digunakan adalah metode enter. Uji regresi linear berganda digunakan untuk melihat pengaruh karakteristik individu, karakteristik keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan sosial, dan mata kuliah di IPB terhadap minat berwirausaha mahasiswa IPB.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + β8X8 +
y1D1 + y2D2 + y3D3 + y4D4 + y5D5+ Ɛ
Keterangan:
Y = Minat kewirausahaan (skor) α = Konstanta
β(1-6) = Koefisien regresi
X1 = Lingkungan keluarga (skor)
X2 = Lingkungan pendidikan (skor)
X3 = Lingkungan sosial (skor)
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Minat Berwirausaha
Minat berwirausaha yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah minat berwirausaha di bidang wisata alam. Yuwono et al. (2008) menyebutkan tiga aspek minat pada diri seseorang, yaitu (a) dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai sumber penggerak untuk melakukan sesuatu, (b) kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang akan menentukan posisi individu dalam lingkungannya, dan (c) perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya.
Minat berwirausaha mahasiswa
Minat berwirausaha adalah rasa ketertarikan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan keberanian mengambil resiko (Yuwono 2008). Ilham (2012) dalam penelitian sebelumnya, mengidentifikasi minat berwirausaha mahasiswa berdasarkan beberapa indikator seperti, ingin memiliki penghasilan tinggi namun tidak tetap, pernah mengikuti mata kuliah dan seminar berwirausaha, suka membuat sesuatu untuk dijual, ingin waktu kerja yang fleksibel, ingin menciptakan lapangan kerja, ingin mengatur pekerjaan dan kantor sendiri, dan suka mendengar kisah sukses usaha orang lain. Pendapat mahasiswa IPB terkait minat berwirausaha dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Pendapat mahasiswa terkait minat berwirausaha
No Indikator Minat Persentase (%)
1 Ingin memiliki penghasilan yang tinggi meski tidak
tetap 66.44
2 Sering mengikuti seminar kewirausahaan 41.58
3 Menikmati mata kuliah kewirausahaan 85.91
4 Suka membuat sesuatu untuk dijual 73.29
5 Ingin bisa mengatur waktu dan diri sendiri 99.33 6 Ingin jam kerja yang fleksibel dan lebih pendek 95.27 7 Ingin membantu orang lain dengan menciptakan
lapangan kerja baru 97.30
8 Suka pekerjaan yang memungkinkan menjalankan
tanggung jawab terhadap keluarga dan kerja 100.00 9 Ingin mengatur pekerjaan dan kantor sendiri 93.96 10 Suka mendengar kisah sukses orang lain yang memiiki
usaha sendiri 98.65
8
Yuwono et al. (2008) menyatakan bahwa minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu. Hasil kategori menurut minat berwirausaha mahasiswa dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Kategori menurut minat berwirausaha
Minat Berwirausaha Total
N %
Rendah (<33.3) - 0
Sedang (33.3-66.7) 44 49.4
Tinggi (>66.7) 45 50.6
Total 89 100
Rataan ± SB (Indeks) 69.89 ± 11.22
Hasil kategori dalam penelitian ini menunjukkan mahasiswa IPB memiliki minat berwirausaha dengan skor rata-rata 68.89 persen yang artinya sebagian besar mahasiswa IPB memiliki dorongan dan minat untuk berwirausaha yang terkategori tinggi. Yuwono et al. (2008) menyatakan bahwa seseorang yang memiliki minat berwirausaha adalah orang yang memiliki rasa ketertarikan yang tinggi untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan keberanian mengambil resiko.
Minat berwirausaha di bidang wisata alam
Tingginya potensi sumberdaya alam yang dimiliki Indonesia dapat dijadikan sebagai peluang untuk berwirausaha di bidang wisata alam. Perguruan tinggi diharapkan dapat memberikan dorongan dan pengetahuan kepada mahasiswa untuk dapat berwirausaha secara mandiri dan dapat memanfaatkan potensi sumberdaya alam untuk keperluan wisata alam. Siswoyo (2009) menyatakan bahwa di negara maju pertumbuhan jumlah wirausaha telah menyebabkan peningkatan perekonomian yang luar biasa. Persentase jumlah mahasiswa IPB yang berminat untuk berwirausaha di bidang wisata alam digambarkan pada Gambar 2.
9
Sebagian besar mahasiswa (88%) menyatakan berminat untuk berwirausaha di bidang wisata alam dengan beberapa alasan yaitu peluang wisata alam sangat diminati, banyaknya potensi tempat wisata yang belum dioptimalkan, melihat prospek yang menjanjikan, melihat potensi di daerah yang sangat baik untuk dikembangkan, masih sedikitnya pelaku usaha di bidang wisata alam, mempunyai hobi berwisata alam, hingga ingin sekedar menambah penghasilan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa IPB memiliki ketertarikan yang tinggi untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri yang bergerak di bidang wisata alam. Sutjipto (2002) menyatakan individu yang mempunyai minat pada suatu kegiatan akan melakukan lebih giat daripada kegiatan yang tidak diminati.
Sedangkan sebanyak 12 persen mahasiswa menyatakan tidak berminat untuk berwirausaha di bidang wisata alam (Gambar 2) dengan beberapa alasan yaitu memiliki minat di bidang lain, bukan tipe wirausahawan, merasa kurang mempunyai kemampuan dalam berwirausaha, tidak mempunyai modal, hingga merasa kurang memahami konsep wirausaha di bidang wisata alam. Qomarun (2000) menyatakan bahwa seseorang yang tidak berminat berwirausaha bersumber pada kehidupan yang penuh keragu-raguan, tanpa orientasi tegas, tidak percaya pada diri sendiri, tidak berdisiplin, dan mentalitas yang mengabaikan tanggung jawab.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Minat Berwirausaha di Bidang Wisata Alam
Faktor-faktor yang berhubungan dengan minat berwirausaha di bidang wisata alam yang diteliti dalam penelitian ini adalah karakteristik individu, karakteristik keluarga, lingkunga keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan sosial, dan mata kuliah di IPB.
Karakteristik individu
Mahasiswa yang menjadi responden berjumlah 89 orang yang terdiri dari 50.56 persen mahasiswa laki-laki dan 49.44 persen mahasiswa perempuan dari angkatan 46 hingga angkatan 49. Mahasiswa dalam penelitian ini memiliki usia antara 18 tahun hingga 24 tahun dengan rataan 20.6 tahun. Sebagian besar mahasiswa dalam penelitian ini berasal dari suku Jawa (42.71%) dan Sunda (32.58%), dan sebagian besar mahasiswa (58.43%) pernah memiliki pengalaman berwirausaha sebelumnya. Hubungan antara karakteristik individu dengan minat berwirausaha ditampilkan pada Tabel 4.
Tabel 4 Hubungan antara karakteristik individu dan minat berwirausaha Karakterisitik Individu Minat berwirausaha (r)
Jenis Kelamin 0.040
Usia 0.037
Suku 0.002
Pengalaman 0.459***
10
Dari hasil uji korelasi (Tabel 4) diketahui bahwa pengalaman berwirausaha berhubungan positif dan nyata dengan minat berwirausaha, yang artinya mahasiswa yang mempunyai pengalaman wirausaha sebelumnya akan memiliki minat berwirausaha yang lebih tinggi dan memiliki peluang untuk berwirausaha kembali. Menurut Suhardi et al. (2007), wirausaha yang memiliki usaha maju saat ini bukanlah usaha pertama kali yang dimiliki, kegagalan sebelumnya tidak melunturkan semangat namun membuatnya lebih gigih.
Karakteristik keluarga
Tingkat pendidikan ayah dalam penelitian ini paling banyak (41.57%) adalah lulusan Sarjana (S1), dan tingkat pendidikan ibu paling banyak (41.57%) adalah lulusan SMA. Pekerjaan ayah paling banyak adalah Non-Wirausaha (78.65%), pekerjaan utama ibu paling banyak (89.89%) juga Non-wirausaha. Menurut Nitisusastro (2010), sebagian besar wirausaha yang saat ini sukses dibesarkan oleh orangtua yang juga wirausaha karena dapat meneruskan usaha keluarga. Hubungan antara karakteristik keluarga dengan minat berwirausaha ditampilkan pada Tabel 5.
Tabel 5 Hubungan antara karakteristik keluarga dan minat berwirausaha Karakterisitik Keluarga Minat Berwirausaha (r)
Pendidikan Ayah -0.171
Pendidikan Ibu 0.022
Pekerjaan Ayah 0.090
Pekerjaan Ibu 0.107
Keterangan: *** = nyata pada p ≤ 0.01, ** = nyata pada p ≤ 0.05, * = nyata pada p ≤ 0.10
Hasil uji korelasi (Tabel 5) menunjukkan tidak ada satupun karakteristik keluarga yang berhubungan nyata dengan minat berwirausaha, artinya bahwa pendidikan orangtua dan pekerjaan orangtua tidak memiliki hubungan dengan minat berwirausaha. Mahasiswa yang orangtuanya wirausaha maupun non-wirausaha, tidak memiliki hubungan dengan minat berwirausaha mahasiswa. Begitu juga dengan pendidikan orangtua, orangtua yang berpendidikan SD atau orangtua yang berpendidikan sarjana tidak memiliki hubungan dengan minat berwirausaha mahasiswa.
Lingkungan keluarga
11
dan kebutuhan sehari-hari. Kategori menurut lingkungan keluarga dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Kategori menurut lingkungan keluarga
Lingkungan Keluarga Total
Sutanto (2002) seorang anak perlu diberikan pendidikan berwirausaha oleh keluarga sejak anak duduk di bangku sekolah dasar oleh karena hakekat
entrepreneur dapat melatih anak lebih mandiri, jeli melihat peluang sehingga mempunai daya cipta yang lebih tinggi. Untuk melihat hubungan antara lingkungan keluarga dengan minat berwirausaha, maka dilakukan uji korelasi. Hubungan antara lingkungan keluarga dengan minat berwirausaha dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 7 Hubungan antara lingkungan keluarga dan minat berwirausaha Lingkungan Keluarga Minat Berwirausaha (r)
Sosial Keluarga 0.440***
Ekonomi Keluarga 0.189*
Keterangan: *** = nyata pada p ≤ 0.01, ** = nyata pada p ≤ 0.05, * = nyata pada p ≤ 0.10
Hasil uji korelasi menunjukkan semua variabel lingkungan keluarga berhubungan positif dan nyata dengan minat berwirausaha (Tabel 7). Korelasi terbesar pada lingkungan keluarga adalah variabel sosial keluarga, yang artinya semakin baik kondisi sosial keluarga mahasiswa, maka akan semakin baik minat berwirausaha mahasiswa di bidang wisata alam. Begitu juga dengan keadaan ekonomi keluarga, yaitu semakin baik keadaan ekonomi keluarga, maka akan semakin baik minat berwirausaha mahasiswa di bidang wisata alam. Alma (2009) menyatakan bahwa lingkungan keluarga terutama orang tua berperan sebagai pengarah bagi masa depan anaknya, oleh karena itu, orang tua secara tidak langsung dapat mempengaruhi minat pekerjaan anak di masa yang akan datang, termasuk dalam hal berwirausaha.
Lingkungan pendidikan
12
Tabel 8 Kategori menurut lingkungan pendidikan
Lingkungan Pendidikan Total mahasiswa terkategori cukup baik, sebanyak 28.0 persen mahasiswa terkategori Kurang Baik, dan sebanyak 11.2 persen mahasiswa terkategori Baik. Hal ini menunjukkan aktivitas mahasiswa di kampus cenderung baik dan positif. Hasil hitungan kategori menurut lingkungan pendidikan total memiliki nilai rata-rata 44.38 persen dengan simpangan baku 19.47 persen. Hal ini menunjukkan secara keseluruhan, mahasiswa memiliki lingkungan pendidikan yang cukup baik. Lingkungan pendidikan dengan kategori cukup baik menunjukkan kegiatan akademik dan kegiatan sosial mahasiswa di kampus cukup baik. Mahasiswa sering melakukan diskusi kewirausahaan dengan dosen dan teman, mahasiswa sering menghadiri seminar dan pelatihan kewirausahaan, mahasiswa senang melakukan kegiatan usaha di lingkungan kampus, dan mahasiswa terus mengembangkan jiwa wirausaha di lingkungan kampus.
Untuk melihat hubungan antara lingkungan pendidikan dengan minat berwirausaha, maka dilakukan uji korelasi. Hubungan antara lingkungan pendidikan dengan minat berwirausaha dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Hubungan antara lingkungan pendidikan dan minat berwirausaha Lingkungan Pendidikan Minat Berwirausaha (r)
Kegiatan Akademik 0.311***
Kegiatan Sosial 0.396***
Keterangan: *** = nyata pada p ≤ 0.01, ** = nyata pada p ≤ 0.05, * = nyata pada p ≤ 0.10
Hasil uji korelasi menunjukkan semua variabel lingkungan pendidikan berhubungan nyata dan positif dengan minat berwirausaha pada semua mahasiswa contoh (Tabel 9), yang artinya semakin baik lingkungan pendidikan mahasiswa, maka semakin baik minat kewirausaaan mahasiswa di bidang wisata alam. Suhardi et al (2007) menyatakan pendidikan berwirausaha dan peranan dosen menjadi faktor penting dalam memotivasi, mengarahkan, dan mempersiapkan calon sarjana agar mempunyai motivasi kuat, keberanian, kemampuan, serta karakter pendukung lainnya dalam mendirikan usaha baru.
Lingkungan sosial
13
Tabel 10 Kategori menurut lingkungan sosial
Lingkungan Sosial Total
Hasil penelitian pada Tabel 10 menunjukkan sebagian besar mahasiswa (70.8%) memiliki lingkungan sosial total dengan kategori cukup baik, sebanyak 28.1 persen termasuk dalam kategori baik. Hasil kategori mahasiswa dalam penelitian ini memiliki lingkungan sosial dengan skor rata-rata 61.34 persen dengan simpangan baku 12.06 persen dan termasuk dalam kategori cukup baik. Lingkungan sosial dengan kategori cukup baik menunjukkan mahasiswa mendapatkan dukungan dari teman, dosen, dan masyarakat dengan cukup baik. Teman-teman mendorong untuk berwirausaha bersama, dosen turut mendorong agar menjadi wirausahawan, dan masyarakat sekitar sangat peduli dengan pendidikan dan mendorong untuk sukses berwirausaha.
Untuk melihat hubungan antara lingkungan sosial dengan minat berwirausaha, maka dilakukan uji korelasi. Hasil uji hubungan antara lingkungan sosial dengan minat berwirausaha dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11 Hubungan antara lingkungan sosial dan minat berwirausaha Lingkungan Sosial Minat Berwirausaha (r)
Teman 0.489***
Dosen 0.423***
Masyarakat 0.348***
Keterangan: *** = nyata pada p ≤ 0.01, ** = nyata pada p ≤ 0.05, * = nyata pada p ≤ 0.10
Hasil uji korelasi menunjukkan semua variabel lingkungan sosial berhubungan nyata dan bernilai positif dengan minat berwirausaha pada semua mahasiswa contoh, yang artinya semakin baik teman, dosen, dan masyarakat dalam mendukung minat berwirausah, maka semakin baik pula minat berwirausahanya di bidang wisata alam (Tabel 11). Davidsson dan Honig (2003) juga menyatakan bahwa seseorang yang memiliki teman dekat atau tetangga yang berwirausaha memiliki peluang dua kali lipat untuk menjadi wirausaha baru.
Mata kuliah di IPB
14
Hal ini menunjukkan bahwa Mata Kuliah Rekreasi Alam dan Ekowisata dan mata kuliah Pengantar Kewirausahaan cukup baik dalam mendorong mahasiswa untuk menjadi seorang wirausaha di bidang wisata alam yang dapat mengelola dan mengembangkan sumberdaya alam untuk kegiatan wisata alam. Kategori menurut mata kuliah di IPB ditampilkan pada Tabel 12.
Tabel 12 Kategori menurut mata kuliah di IPB
Pengaruh MK di IPB Total menunjukkan bahwa mata kuliah pengantar berwirausaha dan mata kuliah rekreasi alam dan ekowisata cukup baik dalam mendorong minat mahasiswa untuk berwirausaha. Proses pembelajaran mata kuliah pengantar kewirausahaan diisi oleh nilai-nilai, semangat, jiwa, sikap dan perilaku agar memiliki pemikiran kewirausahaan, dan akan mendukung untuk menjadi wirausaha. Proses pembelajaran mata kuliah rekreasi alam dan ekowisata membekali mahasiswa dengan teknik pembuatan program wisata alam, membuat paket wisata yang menjual, memberikan praktek langsung kegiatan wisata alam, memberikan contoh wirausaha yang sukses mengembangkan wisata alam, dan akan mendukung untuk menjadi wirausaha di bidang wisata alam.
Untuk melihat hubungan antara mata kuliah di IPB dengan minat berwirausaha, maka dilakukan uji korelasi. Hasil uji hubungan antara mata kuliah di IPB dengan minat berwirausaha dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Hubungan antara mata kuliah di IPB dan minat berwirausaha Mata Kuliah di IPB Minat Berwirausaha (r)
MK. Pengantar Kewirausahaan 0.387***
MK. Rekreasi Alam dan Ekowisata 0.341***
Keterangan: *** = nyata pada p ≤ 0.01, ** = nyata pada p ≤ 0.05, * = nyata pada p ≤ 0.10
15
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha di Bidang Wisata Alam
Yuwono et al. (2008) menyatakan minat berwirausaha adalah rasa tertarik seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan keberanian mengambil resiko. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Ilham (2012) menyatakan bahwa keinginan seseorang untuk berwirausaha dipengaruhi oleh faktor pribadi dan faktor lingkungan. Faktor pribadi meliputi karakteristik individu dan karakteristik keluarga. Faktor lingkungan meliputi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, dan lingkungan sosial.
Hasil uji regresi linear berganda terhadap seluruh responden mahasiswa IPB menunjukkan faktor yang berpengaruh nyata dan positif terhadap minat berwirausaha di bidang wisata alam adalah lingkungan keluarga, lingkungan sosial, lingkungan pendidikan, dan pengalaman berwirausaha. Untuk melihat dimensi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan sosial, dan pengalaman wirausaha yang berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa IPB dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha di bidang wisata alam
Variabel Β Sig.
(konstanta) 0.006***
Lingkungan Keluarga (skor) 0.247 0.005***
Lingkungan Pendidikan (skor) 0.198 0.036**
Lingkungan Sosial (skor) 0.289 0.006***
Mata Kuliah di IPB (skor) 0.103 0.292
Jenis Kelamin 0.046 0.581
Usia -0.164 0.054
Suku Daerah 0.027 0.743
Pengalaman Wirausaha 0.184 0.048**
Pendidikan Ayah -0.105 0.296
Pendidikan Ibu 0.051 0.597
16
pendidikan akan menaikkan skor minat berwirausaha sebesar 0.198. Adapun diantara karakteristik individu dan karakteristik keluarga yang berpengaruh nyata dan positif terhadap minat berwirausaha di bidang wisata alam adalah pengalaman wirausaha (β=0.184; p=0.048). Mahasiswa yang memiliki pengalaman berwirausaha sebelumnya cenderung memiliki skor minat berwirausaha lebih baik sebesar 0.184.
Hasil uji regresi juga menunjukkan variabel Mata Kuliah di IPB tidak berpengaruh nyata dengan minat berwirausaha mahasiswa IPB (β=0.103; p=0.292), artinya Mata Kuliah Pengantar Kewirausahaan dan Mata Kuliah Rekreasi Alam dan Ekowisata belum dapat mempengaruhi minat mahasiswa untuk berwirausaha di bidang wisata alam. Widhiarso (2010) menyatakan ada beberapa alasan variabel tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel lain, yaitu ukuran sampel yang kecil, adanya outliers yaitu individu yang unik, perbedaan konteks, atau terjadi heterokedasitas yaitu kontribusi dari prediktor tidak signifikan karena antar error memiliki hubungan yang erat. Lebih lanjut Widhiarso menyatakan bahwa banyak konteks yang bisa mempengaruhi signifikasi hasil uji statistik, seperti karakteristik sampel, variabel yang diteliti, kategori skor, hingga desain penelitian.
Hasil uji regresi linear terhadap minat berwirausaha menunjukkan nilai koefisien determinasi penyesuaian (Adjusted R2) yang diperoleh adalah sebesar 0.475 pada seluruh contoh (Tabel 14). Hal ini berarti penelitian ini dapat menjelaskan sebesar 47.5 persen pengaruh minat berwirausaha mahasiswa IPB di bidang wisata alam, sementara sisanya dijelaskan oleh faktor lain diluar model. Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan bahwa lingkungan keluarga, lingkungan sosial, lingkungan pendidikan, dan pengalaman wirausaha menjadi suatu hal yang penting dalam upaya meningkatkan minat berwirausaha mahasiswa di bidang wisata alam di lingkungan kampus IPB.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat berwirausaha mahasiswa di bidang wisata alam termasuk dalam kategori baik. Hampir seluruh mahasiswa (88%) menyatakan berminat untuk berwirausaha di bidang wisata alam. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa IPB memiliki ketertarikan yang tinggi dalam hal berwirausaha di bidang wisata alam.
17
berwirausaha merupakan faktor penting untuk mendorong minat berwirausaha mahasiswa IPB di bidang wisata alam.
Saran
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah Institut Pertanian Bogor hendaknya menciptakan lingkungan akademis dan sosial yang lebih kondusif bagi proses pengembangan identitas dan pemilihan karir berwirausaha mahasiswa, seperti memfasilitasi program-program kewirausahaan mahasiswa melalui lembaga kemahasiswaan, dan mendorong mahasiswa untuk membuat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan. IPB sebaiknya juga mendukung kegiatan berwirausaha di lingkungan kampus dengan menyediakan fasilitas pendukung berupa tempat usaha (entrepreneurship center) yang dapat dipakai mahasiswa untuk melakukan aktivitas usaha. Perguruan tinggi sebaiknya membuka kesempatan seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk memiliki pengalaman kerja/ magang di perusahaan wisata alam
DAFTAR PUSTAKA
Alma B. 2009. Kewirausahaan. Bandung (ID): Penerbit Alfabeta.
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Ketenagakerjaan Indonesia. [internet]. [diunduh pada 2014 April 22]. Tersedia pada: http://www.bps.go.id Bungin B. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan
Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial lainnya. Jakarta (ID): Kencana 2011.
Davidson P, Honig B. 2003. The Role of Social and Human Capital Among Nascent Entrepreneurs. J. Bus. Venturing. 18(3): 301-331.
Effendi S, Ali T, Wijaya, Chasrul H. 1995. Fungsi Keluarga dalam
Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia. Jambi (ID): Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Ilham M. 2012. Pengaruh Lingkungan Keluarga, Lingkungan Pendidikan, dan Lingkungan Sosial terhadap Minat Kewirausahaan Mahasiswa IPB. [tesis]. Bogor (ID): Sekolah Pascasarjana IPB.
Indiarti N, Rostiani R. 2008. Intensi Kewirausahaan Mahasiswa: Studi
Perbandingan antara Indonesia, Jepang, dan Norwegia. Jurnal Ekonomika dan Bisnis Indonesia, Vol. 23 (4), pp. 1-27.
[IPB] Institut Pertanian Bogor. 2013. Panduan Program Pendidikan Sarjana Edisi Tahun 2013. Bogor (ID): IPB Press.
[KEMENHUT] Kementerian Kehutanan. 2012. Data dan Informasi Pemanfaatan Hutan Tahun 2012. Jakarta (ID): Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan. Lupiyoadi R. 2007. Entrepreneurship From Mindset To Strategy. Cetakan
Ketiga. Jakarta (ID): Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Nitisusastro M. 2010. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Bandung (ID): Penerbit Alfabeta.
18
Qomarun. 2000. Kewirausahaan: Buku Pegangan Kuliah Teknik Arsitektur.
Surakarta (ID): Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Santoso S. 2010. Teori-teori Psikologi Sosial. Bandung (ID): Refika Aditama. Siswoyo BB. 2009. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan Dosen dan
Mahasiswa. Jurnal Ekonomi Bisnis. Tahun 14 No. 2. Juli.
Situmorang. 2007. Program Diklat Entrepreneurship. DisainTek Vol. 01, No. 01 Desember.
Suhardi, Arissetyanto N, Purwanto SK, Maman F. 2007. Kewirausahaan:
Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda. Jakarta (ID): Penerbit Salemba Empat.
Sukmana UD. 2008. Peran Pendidikan Kewirausahaan dalam Menumbuhkan Motivasi Wirausaha (Studi tentang Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan terhadap Motivasi Wirausaha Mahasiswa Universitas Kuningan).
EQUILIBRIUM. Vol. 4, No. 8 (1-23), Juli-Desember.
Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Edisi Ketiga. Jakarta (ID): Penerbit Salemba.
Sutanto A. 2002. Kewiraswastaan. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia.
Sutjipto. 2002. Minat Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMEA) terhadap Kewiraswastaan. Jurnal Penelitian Humaniora. Vol. 9. No. 2. Agustus 2008. Hal 119-127.
Widhiarso W. 2010. Model Analisis dengan Menggunakan Variabel Moderator.
Yogyakarta (ID): Fakultas Psikologi UGM.
Yohnson. 2003. Peranan Universitas dalam Memotivasi Sarjana menjadi Young Entrepreneurs. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.5 (2). September. 97 – 111.
19
Lampiran 1 Sebaran karakteristik individu
Karakteristik Total
N %
Jenis kelamin
Laki-laki 15 16.85
Perempuan 74 83.15
Total 89 100.00
Usia (tahun)
Usia 18 1 0.67
Usia 19 16 10.81
Usia 20 22 14.87
Usia 21 29 30.23
Usia 22 20 40.09
Usia 23 0 0.00
Usia 24 1 3.83
Total 89 100.00
Rata-rata ± SD 20.62 ± 1.12
Suku Daerah
Jawa 38 42.71
Sunda 29 32.58
Bali 2 2.25
Batak 4 4.49
Padang Minangkabau 3 3.37
Bugis Makassar 4 4.49
Lainnya 9 10.11
Total 89 100.00
Pengalaman Wirausaha
Pernah/Sedang 52 58.43
Belum/Tidak Pernah 37 41.57
20
Lampiran 2 Sebaran karakteristik keluarga
Karakteristik Total
N %
Pendidikan Ayah
Tidak Sekolah - -
SD 1 1.12
SMP 4 4.49
SMA 36 40.45
S1 37 41.57
S2 6 6.74
S3 5 5.63
Total 89 100.00
Pendidikan Ibu
Tidak Sekolah - -
SD 2 2.25
SMP 11 12.36
SMA 37 41.57
S1 32 35.96
S2 6 6.74
S3 1 1.11
Total 89 100.00
Pekerjaan Ayah
Wirausaha 19 21.35
Non-Wirausaha 70 78.65
Total 89 100.00
Pekerjaan Ibu
Wirausaha 9 10.11
Non-Wirausaha 80 89.89
21
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan pada tanggal 20 Desember 1992 dari ayah Junan Fathana, S.Sos dan ibu Lyliani Sunarno S.Sos. Penulis adalah putra pertama dari empat bersaudara. Tahun 2004 – 2007 penulis menempuh pendidikan menengah di SMP Negeri 21 Makassar kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas di SMA Negeri 11 Makassar pada tahun 2007 – 2010. Penulis diterima di Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB) pada tahun 2010.