• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengawasan Internal Kas Pada Kebun Percobaan Usu Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Pengawasan Internal Kas Pada Kebun Percobaan Usu Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL KAS PADA KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN

KABUPATEN LANGKAT

Oleh :

AWALUDDIN MAKRI F 112102020

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : AWALUDDIN MAKRI F

NIM : 112102020

PROGRAM STUDI : D III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL KAS PADA KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT

Tanggal ________________ Dosen Pembimbing Tugas Akhir

( Dra. Mutia Ismail, MM, Ak) NIP. 19680501 199502 2 001

Tanggal ________________ Ketua Program Diploma III Akuntansi

( Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA ) NIP. 195111114 198203 1 002

Tanggal _______________ Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : AWALUDDIN MAKRI F

NIM : 112102020

PROGRAM STUDI : D III AKUNTANSI

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL KAS PADA KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT

Medan, Februari 2015

(4)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Shalawat beriring salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kegelapan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Diploma III Akuntansi Universitas Sumatera utara. Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut maka penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul “SISTEM PENGAWASAN INTERNAL KAS PADA KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT”

Selama proses penyelasian tugas akhir ini, dimulai dari pelaksanaan penelitian hingga akhirnya penyelesaian, penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan. Penulis juga menyadari bahwa segala kerja keras penulis tidak akan berhasil tanpa bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati serta rasa hormat perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac. Ak, CA Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(5)

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si,Ak, CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak selaku Sekertaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku dosen pembimbing yang telah memberikan waktu, pemikiran,dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Bapak Ir. Eddy Aswari, SH, MM dan M. E. Syahrum selaku pembimbing di Kebun Percobaan USU Tambunan A bagian Kepala Unit dan Asisten Tata Usaha & Umum, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penulisan tugas akhir ini.

7. Teristimewa kepada orang tua penulis, Ayahanda M.E Syahrum dan ibunda Krisnawati, serta kakak Siti Rahmaini, adik Devi Lara Sati dan Imam Bagus Pramana, serta kepada seluruh keluarga penulis yang selalu memberikan doa serta dukungan baik moril maupun materil.

8. Kepada sahabat penulis Berlin, Zukhruf, Hardin, Anto, Jaka, Ardy, Ratih, Aisyah, Elva, yang telah membantu penulis dari mulai awal penulisan tugas akhir ini sampai sampai selesainya tugas akhir ini.

9. Kepada seluruh Teman-teman khususnya stambuk 2011 D III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas persahabatan yang tidak akan pernah penulis bisa lupakan.

(6)

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan hanya bisa berdoa semoga kiranya bantuan, semangat, dan kebahagian yang telah diberikan kepada penulis agar dapat dibalas oleh Allah Swt. Penulis berharap agar tugas akhir ini memberikan manfaat bagi penulis dan bagi siapa saja yang nantinya di massa yang akan medatang ingin mengambil data dari tugas akhir ini maupun menjadi referensi bagi penulis lainnya.

Medan, Februari 2015 Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ...iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I : PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Rencana Penulisan ... 5

1. Jadwal Survey/Observasi ... 5

2. Rencana Isi ... 6

BAB II : KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT ... 9

A. Sejarah Ringkas ... 9

B. Struktur Organisasi... 16

C. Job Description... 17

D. Jaringan Usaha... 20

E. Kinerja Usaha Terkini... 21

(8)

BAB III : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL KAS PADA KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN

SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT ... 23

A. Pengertian Pengawasan Internal Kas... 23

B. Tujuan dan Fungsi Pengawasan Internal Kas ... 28

C. Unsur-unsur Pengawasan Internal Kas... 32

D. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Kebun Percobaan USU Tambunan A ... 35

E. Sistem Pengawasan Internal Kas Pada Kebun Percobaan USU Tambunan A ... 42

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA... 48

(9)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

(10)

DAFTAR GAMBAR

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kas merupakan aset perusahaan yang paling lancar (likuid) dari seluruh aktiva yang ada. Dan kas juga merupakan aktiva yang paling harus dijaga. Hal ini disebabkan karena kas sangat mudah dialihkan atau dipindah tangankan karena kas tidak memiliki identitas kepemilikan. Oleh karena itu perusahaan/instansi harus melakukan pengawasan untuk melindungi kas.

Didalam mencapai tujuannya perusahaan/instansi selalu menghadapi persoalan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar. Dilihat dari ciri-ciri dan kepentingannya, kas selalu menjadi objek utama yang disalahgunakan, untuk itu diperlukan adanya pengawasan–pengawasan internal yang dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan dan penyelewengan kas.

(12)

diminimalisasi atau bahkan dapat dihindari. Dengan kata lain pengawasan internal yang baik didalam suatu perusahaan/instansi dapat menunjang keberhasilan setiap keputusan dan peraturan yang telah ditetapkan serta dapat mendukung keberhasilan operasi suatu perusahaan/instansi.

Pengawasan internal merupakan salah satu fungsi manajemen yang memiliki peranan penting dalam aktifitas perusahaan. Pengawasan yang baik dan efektif, memungkinkan pemimpin perusahaan untuk mengamankan harta kekayaan perusahaan serta dapat mengatur dan merencanakan pekerjaan untuk saat ini dan untuk masa yang akan datang.

Manajemen mempunyai tanggung jawab paling utama dalam menjaga keamanan harta milik perusahaan serta menemukan dan mencegah terjadinya kesalahan dan penyelewengan ataupun pemborosan pada saat perusahaan beroperasi. Manajemen terhadap kas juga bertanggungjawab terhadap pembuatan perencanaan, melakukan prosedur atau otorisasi serta menetapkan dan mengawasi suatu kegiatan melalui pengawasan internal. Manajemen biasanya menghadapi dua masalah akuntansi untuk transaksi kas, yaitu pengawasan internal harus ditetapkan untuk menjamin bahwa tidak ada transaksi yang tidak diotorisasi oleh pejabat atau karyawan, dan informasi yang diperlukan untuk manajemen kas yang ada ditangan dan transaksi harus tersedia.

(13)

keharusan. Pengawasan internal yang baik menghindari terjadinya penyelewengan seperti melakukan perubahan laporan atau perhitungannya, adanya prosedur pencatatan yang sesuai sehingga dapat dilakukan pengawasan yang tepat terhadap harta, utang, pendapatan dan biaya. Perangkat pengawasan yang canggih atau dengan disusunnya sistem yang terbaik sekalipun belum tentu mampu menghindarkan kesalahan jika terdapat persekongkolan dari para karyawan untuk melakukan suatu kecurangan yang dapat menyebabkan pengawasan tersebut tidak berguna lagi.

(14)

Pada tahun 1984 s/d tahun 1995 Kebun ini ditanami kelapa sawit seluas 130.00 Ha yang pada tahun 2000 sudah menghasilkan. Pada tahun 1997s/d tahun 1998 kembali ditanami kelapa sawit yaitu pada areal 27 dan 28 serta areal Kuta Tengger seluas 158.00 Ha yang dananya berasal dari dana hasil penanaman terdahulu (Tahun Tanam 1984 s/d 1995) yang sudah berproduksi dan pada tahun 2000.

Dengan landasan pemikiran diatas, maka penulis memilih judul “Sistem Pengawasan Internal Kas Pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat”.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul yang diambil maka penulis mengajukan masalah pokok yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini yaitu sejauh mana peran pengawasan internal kas baik secara operasional maupun dari sisi pembukuan pada Kebun Percobaan USU Tambunan A.

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Sistem Pengawasan Internal Penerimaan Kas pada Kebun Percobaan USU Tambunan A?

(15)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengawasan internal penerimaan kas pada Kebun Percobaan USU Tambunan A.

b. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengawasan internal pengeluaran kas pada Kebun Percobaan USU Tambunan A.

2.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:

a. Untuk menambah dan memperluas wawasan penulis mengenai pengawasan internal kas pada masa yang akan datang.

b. Untuk mengetahui apakah transaksi–transaksi yang menyangkut kas telah dicatat dengan layak yang didukung dengan bukti–bukti yang telah diotoritasi.

c. Untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai pengawasan internal kas pada Kebun Percobaan USU Tambunan A tersebut.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survey/Observasi

(16)

Tabel I.I

Jadwal Penelitian Dan Penyusunan Tugas Akhir

NO Kegiatan

1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir 2 Pengajuan Judul

3 Permohonan izin riset

4 Penunjukan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

(17)

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan rencana penulisan yang terdiri dari jadwal survey/observasi dan rencana isi.

BAB II : KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A

KECAMATAN SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT Bab ini meliputi sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini, dan rencana

usaha.

BAB III : SISTEM INTERN KAS PADA KEBUN PERCOBAAN

USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN

KABUPATEN LANGKAT

(18)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

(19)

BAB II

KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT

A. Sejarah Ringkas

Kebun USU ini diawali dengan persetujuan penyerahan kebun Tambunan A kepada Universitas Sumatera Utara kepada Menteri Dalam Negeripada tahun 1981 seluas kurang lebih 604.00 ha, namun pada berita acara Perjanjian Penyerahan Pengelolaan Tanah Perusahaan Daerah (PDSU) dengan pihak Universitas Sumatera Utara (USU), pada tahun 1981 luas kebun ini tercatat 634,50 Ha disebutkan didalamnya terdapat tanah garapan/okupasi masyarakat dengan ijin/tanpa ijin 97,20 Ha yang ditegaskan akan menjadi kewajiban pihak USU menyelesaikannya.

Utang Rakyat Untuk Biaya Pembangunan Kebun pada tahun 1983, USU melalui Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi (P2T) yang dipimpin oleh dr Darwin Dalimunthe membangun sarana dan prasarana dikebun Tambunan A, dari Utang Asia Development Bank (ADB) yang menelan biaya US$ 6.873.905,00 yang ekivalen Rp 4.124.343.000,70 saat itu namun yang setara dengan Rp 61.865.145.010,00 saat ini.

(20)

penanaman terdahulu (tahun tanam 1984 s/d 1995) yang sudah berproduksi dan pada tahun 2000, hasilnya menurut rencana digunakan untuk biaya :

1. Pengolaan Kebun Kelapa Sawit. 2. Perluasan Kebun Kelapa Sawit. 3. Perawatan Sarana dan Prasarana.

4. Percobaan Mahasiswa maupun Staff Pengajar. 5. Ganti Rugi Lahan.

6. Pendidikan Pascasarjana Staff Pengajar di IPB Bogor. 7. Klinik Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

Pada Tahun 1996, USU memohon Hak Pakai Kepada BPN atas sebidang tanah yang langsung dikuasai oleh Negara seluas 565.50 Ha yang menjadi areal kebun Tambunan A yang dijawab oleh BPN Kabupaten Langkat bahwa yang dikuasai USU secara nyata dilapangan hanya kurang lebih 390,34 Ha (sesuai gambar situasi khusus No: 14/01/IV/96 tanggal 22 April 1966) dan kurang lebih 174,82 Ha merupakan garapan masyarakat yang harus diselesaikan pihak USU sesuai peraturan Undang-Undang yang berlaku.

(21)

bahwa pihak USU bersedia menyelesaikan garapan, tuntutan maupuan gugatan dari pihak manapun mengenai tanah yang digarap.

Pada Tahun 2003 Kepala BPN pusat memutuskan pemberian Hak Pakai atas nama USU atas tanah Negara seluas 634,50 Ha, dimana setelah melakukan pengukuran luas seluruhnya adalah 615,70 Ha sebagaimana diuraikan dalam peta bidang tanah No: 3/02/2003 tanggal 9 Mei 2003 yang terdiri dari tanah Hak Milik seluas 11.2252 Ha, tanah garapan masyarakat seluas 176,5648 Ha tanah jalan, sungai dan sempadan sungai seluas 49,29 Ha, sedang sisanya seluas 378,62 Ha dkuasi oleh USU. Bahwa terhadap 8 (delapan) bidang Hak Milik seluas 11,2252 Ha dikeluarkan dari pemberian Hak Pakai ini untuk terlebih dahulu diganti rugikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sedang jalan, sungai dan sempadan sungai seluas 49,29 Ha tidak dapat diberikan Haknya. Terhadap tanah garapan masyarakat seluas 176,5648 Ha dapat dipertimbangkan pemberian haknya dan penyelesaiannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab pihak Universitas. Sehingga dapat dipertimbangkan pemberian haknya adalah seluas 555,1848 Ha.

(22)

percobaan Universitas Sumatera Utara. Diatas tanah tersebut pada saat ini masih menjadi tanah garapan masyarakat dan diantaranya telah diterbitkan 8 (delapan) sertifikat Hak Milik atas nama penggarap. Selanjutnya dinyatakan bahwa pihak USU bersedia menyelesaikan masalah tanah yang digarap oleh masyarakat.

Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No: 27/HP/BPN/2003 tanggal 31 Juli 2003 atas pemberian Hak Pakai atas nama Departemen Pendidikan Nasional RI atas tanah sebagai berikut :

(23)

dapat dipertimbangkan pemberian haknya dan penyelesaiannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Departemen Pendidikan Nasional cq Universitas Sumatera Utara. Sehingga dapat dipertimbangkan pemberian haknya adalah seluas 555.1848 Ha. Pada tahun 2004, tim penyelesaian masalah tanah Kebun Percobaan USU Tambunan A yang diketahui camat, melaporkan bahwa tanah garapan masyarakat dan tanah masyarakat diareal kebun percobaan USU adalah sebagai berikut :

- Sertifikat Hak Milik seluas 7,2754 Ha belum ada kesepakatan.Pemilik Surat Keputusan Camat adalah seluas 16.606 Ha. Pemilik Surat Keterangan Kepala Desa 34.00 Ha. Luas garapan yang menguasai lahan tanpa keterangan adalah seluas 135.1981 Ha.. Saat ini masih ada yang tidak masuk dalam daftar inventarisasi tersebut seluas 84.00 Ha yang berlokasi didesa Lau Tepu yang diklaim dan secara fisik dikuasai oleh kelompok Tani Lau Tepu Simalem (LASIMA).

(24)

Dari perhitungan diatas, areal kebun yang tersisa dari konsesi awal seluas 634,50 Ha pada tahun 1981 sesungguhnya hanyalah tinggal 104, 70 Ha pada tahun 2006.

Produksi Buah Kelapa Sawit (TBS= Tandan Buah Segar) Menurut survai yang dilakukan, produksi TBS dari kebun percobaan Tambunan A berkisar antara 250 Ton sampai 400 Ton/Bulan, yang harganya berkisar antara Rp 500-600/Kg.

(25)

Logo Perusahaan

Gambar 2.1

Logo Kebun Percobaan USU Tambunan A

Visi, Misi, & Nilai Budaya Kebun Percobaan USU Tambunan A

Visi

-Menjadi Industri dan Perusahaan yang berdaya saing.

Misi

-Mempersiapkan Pembelajaran yang professional dalam menerapkan, mengembangkan pengetahuan ilmiah, teknologi, seni serta berdaya saing. -Memperluas dalam pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan nasional dalam pembelajraan dan modernisasi.

-Mengembangkan dan Menyebarluaskan pengetahuan ilmiah, teknologi, seni dan rancangan penerapannya untuk mendukung produktifitas dan daya saing masyarakat.

Nilai Budaya

(26)

B. Struktur Organisasi

Sebuah Perusahaan/Instansi yang besar maupun kecil tentunya sangat memerlukan adanya struktur organisasi perusahaan, yang menerangkan kepada seluruh karyawan untuk mengerti apa tugas dan batasan – batasan tugasnya, kepada siapa dia bertanggung jawab sehingga pada akhirnya aktivitas akan berjalan secara sistematis dan terkoordinir dengan baik dan benar.

(27)

Gambar II.2

STRUKTUR ORGANISASI

KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN KABUPATEN LANGKAT SUMBER : KEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A

Adm. Produksi /

Plt.Sub.Bag. Adm Keuangan Kord.Sub.Bag. Adm. Pem. Tanaman

Sutris Yusriadi, SE. Kord.Sub.Bag. Adm. Produksi Tanaman

(28)

Job Description

1.Rektor

- Bertanggung jawab atas semua Pelaksanaan dan Pengawasan Kebijakan dalam melaksanakan kepengurusan perusahaan.

- Memberi nasihat kepada Pegawai/Staff termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan.

- Melakukan pengawasan atas pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Maka ditetapkan Bagan Organisasi dan fungsi sebagai berikut:

Tabel II.I

Uraian Tugas Kebun Percobaan USU Tambunan A

Bagian Uraian Kegiatan

Pembantu Rektor V Bertanggung jawab dan pengawasan pelaksanaan perusahaan.

(29)

Bagian Uraian Kegiatan Tenaga Ahli Bidang

Tanaman

Membantu dalam melaksanakan pekerjaan Tanaman Semusim/Tahunan yang berhubungan dengan mesin-mesin/instalasi listrik, traksi dan dinas sipil/bangunan. Melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan pengolahan, melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dalam melaksanakan sistem dan prosedur yang dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu produksi dan kinerja lingkungan.

Asisten Tata Usaha & Umum

Bertanggung jawab pada penggajihan/upah Karyawan/Staff dan yang mengelola bidang Pengadaan, Keuangan dan Tata Usaha. Pengawas Lapangan Bertanggung jawab atas terciptanya Kondisi

(30)

Bagian Uraian Kegiatan

Asisten Tanaman Membantu melaksanakan penilaian atas sistem pengendalian pengelolaan (manajemen) dan pelaksanaannya di bidang-bidang Tanaman, Teknik/Teknologi Tanaman Semusim, Keuangan, Personalia & Umum, Pemasaran & Pengadaan dan kebersihan ruang Kantor, Masjid, dll.

Kord.Sub.Bag.Adm, Produksi Tanaman

Membantu dalam menyelenggarakan pekerjaan-pekerjaan, yang berhubungan dengan produksi.

Kord.Sub.Bag. Adm. Pem. Tanaman

(31)

Bagian Uraian Kegiatan Adm. Produksi / Pelaksana

Penimbangan

Membantu serta bertanggung jawab penimbangan buah sawit yang telah di panen dan langsung disimpan ke pabrik hasil produksi.

Mandor Panen Bertanggung jawab atas karyawan

dilapangan dan mengecek hasil panen.

Adm. Pemtan / Karyawan Semprot/Widing/Pupuk

Bertanggung jawab atas kesehatan atau pemeliharaan tanaman, kebersihan buah dan pengawasan pemeliharaan yang berkaitan dengan hasil panen yang bagus.

C. Jaringan Usaha

Setiap perusahaan tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Kebun Percobaan USU Tambunan A, perusahaan terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan dapat tewujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi, disiplin dan loyalitas dalam bekerja.

(32)

praktikum mahasiswa Fakultas Pertanian (Surat Permohonan Rektor USU tanggal 2 Maret 1981 No: 1810/PT05/F.81. Kini telah menjadi kebun yang mampu menghasilakan produksi sebesar 250 Ton sampai 400 Ton/Bulan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis.

E. Kinerja Usaha Terkini

Kinerja Usaha Terkini Kebun Percobaan USU Tambunan A Kecamatan Salapian Kabupaten Langkat pada tahun 2014 adalah menurunkan harga pokok produksi dan meningkatkan komuditas produk untuk meningkatkan daya saing, melakukan efesiensi dan efektifitas di segala lini usaha, meningkatkan hasil produksi ( CPO ) dan melakukan penetrasi pasar dan mengembangkan industry hilir yang berbasis CPO dan mencegah dampak negative eksternal (Iklim,Pasar Global,Dll) yang mempengaruhi Turunnya hasil dari produksi.

F. Rencana Usaha

(33)

BAB III

SISTEM PENGAWASAN INTERNAL KAS PADAKEBUN PERCOBAAN USU TAMBUNAN A KECAMATAN SALAPIAN

KABUPATEN LANGKAT

A. Pengertian Pengawasan Internal Kas

Pengawasan internal merupakan alat pengawasan yang sangat membantu seorang pemimpin perusahaan melaksanakan tugas sehingga mempunyai peranan yang sangat penting bagi suatu organisasi. Dalam arti sempit pengawasan internal berarti pengecekan, penjumlahan, baik penjumlahan secara mendatar (cross footing), maupun penjumlahan secara menurun (footing). Sedangkan pengertian pengawasan internal dalam arti luas, pengawasan internal tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan, tetapi juga meliputi semua alat-alat yang digunakan manajemen untuk melaksanakan pengawasan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia(IAI,2001,319.2): “Pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai”.

(34)

data akuntansi yang tepat dan dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha serta mendorong dipenuhinya kebijaksanaan pimpinan.

Menurut Abubakar (2001:83): “Sistem pengawasan internal suatu organisasi terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk

memberikan jaminan yang memadai agar tujuan organisasi dapat dicapai”.

Dari defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem yang menjadi alat pengawasan internal merupakan penekanan pada penggunaan, cara-cara dan prosedur-prosedur yang bertujuan untuk:

1. Melindungi harta atau aktiva perusahaan.

2. Memeriksa kecermatan dan seberapa jauh kehandalan data akuntansi yang disajikan dapat dipercaya keabsahannya.

3. Meningkatkan efisiensi kerja karyawan.

4. Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan.

Pada dasarnya, pengawasan internal kas bertujuan untuk melindungi harta perusahaan, dan berusaha sedapat mungkin menghindari penyelewengan dan penyalahgunaan harta perusahaan.

Pengawasan Internal Kas Meliputi 3 hal: 1. Pengawasan Akuntansi

(35)

a. Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan persetujuan atau wewenang pimpinan, baik yang bersifat umum maupun khusus.

b. Transaksi-transaksi dicatat sedemikian rupa sehingga memungkinkan ikhtisar-ikhtisar keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi atau kriteria lain sesuai dengan tujuan ikhtisar tersebut dan menekankan pertanggungjawaban atas harta kekayaan perusahaan/instansi.

c. Penguasaan atas harta perusahaan/instansi dibeikan hanya dengan persetujuan atau wewenang pimpinan.

d. Jumlah aktiva/harta kekayaan prusahaan/instansi seperti yang tercantum dalam catatan perusahaan dicocokkan dengan aktiva/harta yang ada pada waktu yang tepat dengan tindakan yang sewajarnya diambil jika terjadi perbedaan.

2. Pengawasan Administratif

Pengawasan administratif meliputi (tapi tidak terbatas pada) rencana serta prosedur dan pencatatan yang berhubungan dengan proses pembuatan keputusan yang membuat pimpinan perusahaan untuk menyetujui atau member wewenang atas terjadinya transaksi-transaksi. Pemberian wewenang tersebut merupakan fungsi pimpinan perusahaan yang langsung berhubungan dengan tanggung jawab untuk mencapai titik tolak serta menciptakan pengawasan akuntansi.

3. Pengawasan Penggunaan

(36)

penting artinya guna menentukan nilai ekonomis aktiva tetap seperti keamanan atau keutuhan, keawetan, maupun pendayagunaan barang-barang yang ada.

Menurut Soemarso (2002:320): “Kas adalah segala sesuatu baik yang berbentuk uang atau bukan yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai pelunasan kewajiban pada nilai nominal.”

Menurut Suharli (2006:173): “Kas dan setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka waktu pendek dan dengan cepat dapat dikonversi menjadi kas dalam jumlah tertentu tanpa harus menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan”.

Ciri-ciri sistem pengawasan internal yang baik adalah sebagai berikut:

a. Struktur organisasi yang baik.

b. Sistem organisasi dan tanggungjawab yang jelas. c. Sistem akuntansi yang baik.

d. Kebijaksanaan personalia yang baik. e. Badan atau staf internalauditor yang cakap. f. Dewan komisaris yang kompeten dan cakap.

Kas tidak mempunyai tanda kepemilikan khusus dan mudah dipindahtangankan. Sifat demikian itu mengakibatkan manajemen harus yakin bahwa:

(37)

b. Kas yang seharusnya diterima memang benar-benar diterima. c. Tidak ada penyalahgunaan terhadap kas perusahaan.

Dari sifat-sifat kas tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa aspek perencanaan dan pengawasan internal terhadap kas harus mendapat perhatian yang serius oleh manajemen. Dimana setiap pengawasan internal terhadap kas harus diciptakan untuk melindungi dan mengamankan serta meningkatkan efektifitas dan efesiensi pengguna manajemen.

Secara garis besar pengawasan kas harus diarahkan kepada dua hal, yaitu: administrative dan accounting control sesuai dengan tanggungjawab manajemen terhadap kas yang secara umum terdiri dari:

a. Menyediakan kas dalam jumlah yang cukup untuk menjamin kelancaran operasi perusahaan/instansi.

b. Menghindari terjadinya kas yang menganggur.

c. Meningkatkan efisiensi operasi dan mencegah terjadinya kerugian-kerugian sebagai akibat dari adanya tindak penyelewengan kas atau penyalahgunaan wewenang.

Berikut ini diuraikan beberapa hal yang menyebabkan pentingnya pengawasaninternal kas, mencakup:

a. Sebagian besar transaksi perusahaan yang terdiri dari uang kas dan transaksi lainnya yang secara tidak langsung mempengaruhi kas, tetapi akan melalui kas juga.

(38)

disebabkan oleh pendebetan kas sehingga jika penerimaan kas salah, kemungkinan perkreditan juga akan salah.

c. Pendebetan hutang merupakan lawan dari perkreditan kas sehingga jika salah mendebet hutang berarti salah dalam penerimaan kas.

d. Kesalahan dalam perkiraan kas kemungkinan dikarenakan oleh adanya kesalahan pada perkiraan yang lainnya.

Pada dasarnya, pengawasan internal kas bertujuan untuk melindungi harta perusahaan, dan berusaha sedapat mungkin menghindari penyelewengan dan penyalahgunaan harta perusahaan.

B. Tujuan dan Fungsi Pengawasan Internal Kas 1. Tujuan Pengawasan Internal

Mengingat mayoritas transaksi diperusahaan melibatkan kas, maka pengawasan internal kas sangat diperlukan guna menghindari terjadinya penyelewengan yang dilakukan terhadap kas.

Pengawasan internal kas tercakup dalam suatu pengawasan internal kas. Pada dasarnya tujuan pengawasan internal kas adalah:

a.Diperolehnya data/informasi mengenai kas yang sebenarnya.

b.Untuk mencek kecermatan antara dana dari catatan menurut pembukuan dengan saldo kas yang sebenarnya.

(39)

Pengawasan terhadap kas dapat diterapkan dengan cara, yaitu: 1) Pengawasan terhadap penerimaan kas.

Sumber penerimaan uang kas yang lazim dalam perusahaan berasal dari penjualan tunai, penerimaan kas pelunasan piutang untuk untuk penjualan kredit, dan penerimaan lainnya seperti hasil penjualan investasi sementara atau penjualan aktiva tetap perusahaan. Agar semua hasil penerimaan ini dapat diamankan dan menjadi milik perusahaan maka pengawasan internal yang baik harus diciptakan dan dibina.

2) Pengawasan terhadap pengeluaran kas.

Sama halnya dengan penerimaan kas, pengeluaran kas juga harus dikelola sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kesalahan atau kecurangan dalam pelaksanaannya yang mengakibatkan kerugian perusahaan. Pengeluaran kas biasanya berupa pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan/instansi untuk berbagai macam keperluan, misalnya pembayaran hutang, pembayaran gaji karyawan dan biaya-biaya lainnya.

Adapun tujuan dari sistem pengawasan internal kas adalah sebagai berikut:

a. Menjaga keamanan harta milik perusahaan.

(40)

b. Menjaga ketelitian data akuntansi.

Sistem akuntansi dan administrasi sangat diperlukan guna menjaga ketelitian data akuntansi yang ada, sistem tersebut dapat berjalan baik dengan mengadakan formulir dan bukti pencatatan sebagai dasar pengawasan. Dengan adanya formulir atau bukti pencatatan yang tersedia, akan dapat diketahui apakah pencatatan itu dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ada atau tidak.

c. Mewujudkan efisiensi kerja.

Untuk dapat mewujudkan efisiensi kerja, perlu dirancang suatu sistem dan prosedur operasional tiap-tiap bagian operasi perusahaan/instansi, sehingga pelaksanaan operasi perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan tertib.

d. Membentuk dan menjagakebijaksanaan manajemen.

Dengan adanya formulir-formulir, bukti pencatatan dan prosedur yang telah ditetapkan serta adanya pemisahan tanggungjawab yang jelas, diharapkan dapat membantu serta menjaga kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

2. Fungsi Pengawasan Internal Kas

(41)

jumlah yang benar. Ciri-ciri dasar dari sebuah pengawasan internal kas adalah sebagai berikut:

a. Secara khusus menetapkan tanggung jawab pengelolaan penerimaan kas.

b. Pemisahaan pengelolaan dan pencatatan penerimaan kas. c. Mendepositokan seluruh kas yang diterima setiap hari. d. Sistem voucher untuk mengendalikan pembayaran kas. e. Pemeriksaan internal dalam interval waktu yang tak terduga.

Terdapat tujuh macam fungsi struktur pengawasan internal kas secara rinci yang harus terpenuhi untuk mencegah setiap kesalahan yang mungkin terjadi di dalam pencatatan. Struktur pengawasan internal kas tersebut harus memberikan kepastian pada:

a. Setiap transaksi yang dicatat adalah sah (valid)

Struktur pengendalian internal kas tidak dapat memberikan transaksi fiktif, dan yang sebenarnya tidak terjadi di dalam catatan akuntansi lainnya. b. Setiap transaksi diotorisasi dengan tepat.

c. Dalam hal ini, jika suatu transaksi tidak diotorisasi, maka dapat mengakibatkan otorisasi yang curang.

d. Setiap transaksi yang terjadi harus dicatat dan hal ini dilakukan guna mencegah hilangnya setiap transaksi dari catatan.

(42)

Pengendalian yang memadai harus disertai dengan prosedur untuk menghindari kesalahan dalam perhitungan dan pencatatan transaksi pada berbagai langkah-langkah proses pencatatan.

f. Transaksi yang terjadi harus diklasifikasikan dengan tepat.

Pengklasifikasian perkiraan yang tepat sesuai dengan kode perkiraan klien harus dicatat dalam jurnal.

g. Transaksi yang terjadi dicatat pada waktu yang tepat.

Setiap transaksi dimasukkan dengan tepat kedalam catatan tambahan dan diikhtisarkan dengan benar.

C. Unsur-unsur Pengawasan Internal Kas

Untuk menjamin agar pengawasan internal dapat berjalan dengan baik, seorang manajer harus mengetahui struktur pengawasan internal tersebut. Untuk menghasilkan suatu pengawasan internal yang baik dalam perusahaan diperlukan adanya unsur-unsur yang dirancang dan diimplementasikan manajemen guna membentuk kepastian yang layak bahwa tujuan pengawasan internnya akan tercapai. Seperti yang telah dijelaskan bahwa pengawasan internal kas sangat penting peranannya dalam melindungi harta perusahaan dari ancaman-ancaman yang dapat merugikan perusahaan, terutama dari tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab yang datangnya dari dalam perusahaan itu sendiri.

(43)

1. Stuktur yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas. 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, pendapatan, dan biaya. 3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap

organisasi.

4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab.

Adapun unsur-unsur yang menjadi syarat pengawasan internal adalah sebagai berikut:

1. Suatu rencana organisasi harus memiliki pemisahan fungsi secaratepat.

Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi harus dipisahkan berdasarkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi-fungsi akuntansi.

2. Sistem pemberian wewenang dan prosedur pencatatan yang layak untuk melaksanakan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta, hutang, dan pendapatan serta biaya.

(44)

susunan rekening yang baik harus dapat memenuhi hal-hal sebagai berikut:

a. Membantu mempermudah penyusunan laporan-laporan dengan ekonomis, meliputi rekening-rekeningyang diperlukan untuk menggambarkan dengan baik dan teliti semua harta, hutang, pendapatan, harga pokok dan biaya-biaya yang harus dirinci sehingga memuaskan dan berguna bagi manajemen di dalam melakukan operasi. b. Menguraikan dengan teliti dan singkat apa yang harus dimuat dalam

setiap rekening, member batas sejelas-jelasnya antara pos-pos aktiva, modal, pendapatan, dan biaya-biaya.

3. Praktek-praktek yang sehat harus dijalankan di dalam menjelaskan tugas dan fungsi setiap bagian organisasi.

Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktek yang sehat adalah:

Penggunaan formulir bernomor urut cetak yang pemakaiannya harus dipertanggung jawabkan oleh yang berwenang.

a. Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh suatu organisasi tanpa ada campur tangan dari organisasi lainnya. b. Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.

(45)

4. Pegawai yang cakap dan seimbang dengan tanggung jawabnya Tingkat kecakapan pegawai mempengaruhi sukses tidaknya suatu sistem pengawasan internal. Apabila sudah disusun struktur organisasi yang tepat, prosedur-prosedur yang baik, tetapi tingkat kecakapan pegawai tidak memenuhi syarat-syarat yang diminta, bisa dipastikan bahwa sistem pengawasan tidak akan berhasil dengan baik.

D. Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas Kebun Percobaan USU Tambunan A

Prosedur penerimaan kas dalam hal ini fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan memberikan tanda pembayaran kepada pembeli untuk memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang dibelinya dari fungsi pengiriman.

Prosedur pencatatan penjualan tunai dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas. Di samping itu, fungsi akuntansi juga mencatat berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu persediaan.

Prosedur pencatatan penerimaan kas dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi kas.

(46)

cek, karena dengan adanya pemisahan tugas tersebut maka akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan oleh perusahaan. Untuk mengawasi suatu perusahaan diperlukan suatu prinsip pengeluaran kas yang baik. Dalam prakteknya perusahaan tidak memisahkan antara pemberi persetujuan faktur pembuatan cek dengan pembayaran dan pengawasan cek, semua dilakukan oleh satu bagian yang berwenang. Dengan demikian akan mudah terjadinya penyelewengan. Dalam prosedur pengeluaran kas harus dilakukan melalui prosedur yang telah ditetapkan. Dengan diterapkannya prinsip-prinsip dalam pengeluaran kas secara efektif, maka akan diperoleh suatu pengawasan internal yang baik dan dapat terhindar dari penyelewengan.

(47)

Perusahaan selalu menggunakan kas kecil untuk melakukan pengeluaran- pengeluaran kecil. Oleh karena itu harus dijaga jumlah kas agar tidak terlalu besar sehingga tidak ada kas yang menganggur. Setiap pengeluaran uang relatif besar dianjurkan menggunakan cek, untuk upaya dalam pengawasan kas dalam bentuk cek dilaksanakan dengan sistem voucher.Setiap terjadi pengeluaran kas kecil akan langsung dicatat, sehingga buku pengeluaran kas kecil mempunyai fungsi sebagai buku jurnal dengan menjadi dasar untuk pembukuan ke rekening buku besar.

Prosedur Pengeluaran Kas menurut buku Sistem Informasi Akuntansi Mulyadi (2001 : 516) adalah dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat pengeluaran kas di dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek. Dalam one-time voucher sistem dengan cash basis. Disamping itu fungsi akuntansi mencatat pengeluaran kas di dalam jurnal pengeluaran kas, pendebitan yang timbul dari transaksi pengeluaran dicatat dalam buku pembantu (dalam kartu biaya dan kartu persediaan).

Prosedur kas yang diterapkan oleh Kebun Percobaan USU Tambunan A adalah :

(48)

pembukuan kantor pusat untuk dibukukan dan selanjutnya. Bagian pembukuan kantor pusat untuk dibukukan dan selanjutnya bagian pembukuan kantor pusat membukukan ke dalam jurnal pengeluaran kas/bank dan kartu gudang.

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembagian tugas diterapkan oleh perusahaan. Pembagian ini sudah cukup baik, tetapi masih harus dilakukan pemisahan fungsi beberapa bagian.

Tujuan dari pemisahan ini adalah sebagai berikut:

1. Memudahkan pengecekan internal terhadap pekerjaan tiap fungsi yang terkait dalam pelaksanaan transaksi.

2. Mencegah terjadinya penggunaan kas untuk keperluan pribadi.

Menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi serta menjaga kekayaan perusahaan.

1. Prosedur Penerimaan Kas Pada Kebun Percobaan USU Tambunan A Adapun prosedur yang dilaksanakan oleh Kebun Percobaan USU Tambunan Asecara lebih rinci, meliputi:

5. Penerimaan kas langsung di Kantor Direksi umumnya penerinaan dari : a. Pengambilan uang dari Bank (penarikan tunai).

b. Penjualan tunai barang-barang bekas, aktiva tetap, akta tanah, dan produk substandard atas persetujuan Direksi.

c. Penerimaan piutang.

(49)

e. Penerimaan hasil penjualan barang aktiva melalui Kantor Lelang Negara.

2. Penerimaan kas atau cek dari pihak III disimpan dalam peti uang dan disetorkan ke Bank dalam waktu yang tidak terlalu lama.

3. Faktur penjualan lokal yang dilampaui dengan Permohonan Penjualan Setempat (PPS) dipersiapkan untuk membuat bukti masuk. Jika uangnya disetor melalui Bank, maka nota Bank turut dilampirkan. 4. Jika sumber pemasukan berasal dari hasil penjualan lokal, maka bukti

masuk dilampiri dengan lampiran Bank dalam rangkap 3 (tiga). Lembar pertama diserahkan kepada pembayar, lembar kedua dikirim ke bagian Akuntansi untuk proses input data (diproses secara komputerisasi). 5. Bukti masuk tersebut digunakan kasir/bagian keuangan untuk membuat

laporan kas harian, pada buku kas yang dilaporkan secara up to date kepada kepala bagian keuangan.

6. Proses posting di bagian akuntansi dilakukan dengan proses EDP (Electronic Data Processing), dan jika diperlukan untuk membuat print out Kartu Rekening Buku Besar (KRBB) untuk melihat saldo bank. Hal ini dapat dilakukan dengan segera.

7. Kasir atau bagian keuangan bertanggung jawab atas penyimpanan saldo uang yang terjadi (selisih antara jumlah yang seharusnya dengan jumlah yang nyata ada).

(50)

yang aman dan terkunci agar tidak terjatuh ke tangan orang yang tidak berwenang yang dapat menggunakan bukti masuk itu untuk penyelewengan dan pembocoran rahasia keuangan perusahaan.

9. Jika diperlukan pencocokan saldo kas yang „seharusnya‟, bagian

akuntansi dapat membandingkan saldo kas pada Kartu Rekening Buku Besar dengan saldo kas buku besar.

Dokumen-dokumen pendukung yang digunakan pada prosedur akuntansi penerimaan kas pada Kebun Percobaan USU Tambunan A terdiri atas:

a. Surat permohonan pemberian jasa, pembelian barang. b. Surat pemberitahuan dari debitur/Bank.

c. Bukti penerimaan kas. d. Register kas masuk/keluar.

e. Surat permohonan penyetoran uang. f. Nota penjualan/Faktur.

g. Laporan hasil analisa.

h. Surat pemberitahuan hasil analisa. i. Berita acara penyerahan hasil analisa.

(51)

2. Prosedur Pengeluaran KasKebun Percobaan USU Tambunan A Adapun prosedur pengeluaran kas secara rinci yang dilaksanakan oleh Kebun Percobaan USU Tambunan A meliputi:

a. Menerima berkas/kwitansi tagihan pembayaran. b. Melampirkan dokumen pendukung pengeluaran uang. c. Membuat bukti pengeluaran kas/cek dan mencetaknya.

d. Memaraf/meminta tanda tangan pengesahan persetujuan pembayaran dibukti pengeluaran kas/cek.

e. Meminta pengesahan pejabat yang berhak menyetujui pembayaran di bukti pengeluaran kas/bank.

f. Untuk pembayaran melalui bank dibuatkan cek/giro.

Dokumen-dokumen pendukung yang digunakan pada prosedur akuntansi pengeluaran kas pada Kebun Percobaan USU Tambunan Aterdiri atas:

a. Surat Permohonan Pengeluaran Uang. b. Bukti Pengeluaran Kas.

c. Surat Permohonan Pembelian bahan/alat/cetakan/baramg/aktiva tetap/ inventaris.

d. Bukti penerimaan bahan/alat/cetakan/barang/aktiva tetap/inventaris e. Daftar gaji (rutin): staff, bulanan tetap, honorer.

f. Daftar Tunjangan (rutin): staff, bulanan tetap, honorer. g. Kartu Jam hadir/absensi.

(52)

i. Perintah lembur.

j. Permohonan Perjalan Dinas. k. Surat Perintah Perjalanan Dinas. l. Permintaan Tenaga Harian Lepas. m.Perintah Kerja BHL.

n. Dokumen-dokumen pendukung perubahan gaji dan upah.

E. Sistem Pengawasan Internal Kas Pada Kebun Percobaan USU Tambunan A

1. Sistem pengawasan internal terhadap penerimaan kas Kebun Percobaan USU Tambunan A

Sistem pengawasan internal terhadap prosedur penerimaan di Kebun Percobaan USU Tambunan Amaka pihak manajemen menerapkan hal–hal berikut:

a. Tanggung jawab dalam setiap penanganan kas dilakukan secara tegas dan pasti.

b. Pemakaian kwitansi yang bernomor urut harus dicatat segera setiap adanya pemasukan kas.

c. Memeriksa keabsahan penerimaan kas, Misalnya berapa jumlah yang diterima dan siapa yang menerima.

(53)

e. Saldo kas yang ada selalu diperiksa oleh yang berwenang setiap periodenya.

f. Untuk membuktikan kebenaran buku kas, Bukti bukti pendukung tetap disimpan oleh bagian keuangan.

g. Perusahaan hanya menyimpan sejumlah kas yang cukup untuk kebutuhan perusahaan sehari–hari dan selebihnya disimpan di Bank.

2. Sistem pengawasan internal terhadap pengeluaran kas Kebun Percobaan USU Tambunan A

Sistem pengawasan internal terhadap pengeluaran kas yang dilakukanKebun Percobaan USU Tambunan A adalah sebagai berikut: a. Perusahaan menetapkan bagian–bagian tertentu yang berwenang untuk

menandatangani kwitansi, cek dan alat pembayaran lainnya dalam jumlah tertentu.

b. Penandatanganan cek dan alat pembayaran lainnya dilakukan oleh sekurang - kurangnya oleh 2 bagian.

c. Semua kwitansi yang akan dibayar umumnya mempunyai nomor urut. d. Fungsi pengeluaran kas dan pembukuan dilakukan oleh orang yang

berbeda.

e. Bagian keuangan membuat laporan pengeluaran setiap bulannya. f. Bagian Keuangan akan mengeluarkan dana setelah terlebih dahulu

(54)
(55)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa terhadap sistem pengawasan sistem intern kas pada Kebun Percobaan USU Tambunan A, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem pengawasan internal penerimaan kas yang dilaksanakan Kebun Percobaan USU Tambunan A cukup baik, sehingga perusahaan dapat memperkecil setiap kesalahan yang terjadi dan juga keberadaan kas dapat terkoordinasi dengan baik, hal ini akan mendorong tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.

2. Sistem pengawasan internal pengeluaran kas yang diterapkan oleh Kebun Percobaan USU Tambunan A telah diterapkan secara efektif karena telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan setiap pengeluaran kas harus mendapat otoritas dari pihat yang berwenang, sehingga dapat menghindari pengeluaran kas yang tidak sah.

3. Pengawasan yang diterapkan oleh Kebun Percobaan USU Tambunan A melibatkan seluruh bagian yang bertanggungjawab terhadap jalannya operasi perusahaan.

(56)

5. Untuk pembayaran kas yang relatif kecil perusahaan membentuk dana kas kecil.

6. Pertanggungjawaban transaksi kas yang terjadi diterapkan dalam bentuk tulisan dan didukung dengan bukti-bukti. Sehingga Kebun Percobaan USU Tambunan A dapat mengurangi peluang terjadinya pencurian, kerugian, atau kesalahan dalam akuntansi dan juga mengendalikan kas.

B. Saran

Untuk menambah manfaat penulisan tugas akhir ini, maka penulis memberinkan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki antara lain:

1. Sistem pengawasan yang diterapkan Kebun Percobaan USU Tambunan A hendaknya dapat dipertahankan dan dapat ditingkatkan terus– menerus, agar berkembangnya kemajuan perusahaan.

2. Sebaiknya diadakan pemantauan terhadap prosedur-prosedur yang ada secara berkala dan teratur agar pengawasan internal di perusahaan dapat berjalan semaksimal mungkin.

3. Perusahaan mungkin dapat mengadakan mutasi karyawan guna menghindari persekongkolan yang memungkinkan terjadinya penyalahgunaan kas perusahaan.

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, Erwin, 2001, Jurnal Ekonomi, Pertimbangan Intern Dalam Mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan Kecil, Edisi April, BPFE USU, Medan. Departemen Akuntansi, 2008. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Program

Strata- 1 Akuntansi : USU e-Repository.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2002. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi ke 3, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Soemarso, S.R, 2002, Akuntansi suatu Pengantar, Edisi Kelima, Salemba

Empat, Jakarta.

Suharli, Michell, 2006. Akuntansi Untuk Bisnis Jasa dan Perdagangan, edisi pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Gambar

Gambar 2.1 Logo Kebun Percobaan USU Tambunan A
Gambar II.2
Tabel II.I

Referensi

Dokumen terkait

Serdang Bedagai dalam Angka 2012 243 Tabel Table 6.1.1 Lanjutan/ Continued Bidang Usaha Industrial Classification Unit Usaha Number of Establishment Tenaga Kerja Worker

Pembelajaran Inkuiri Menggunakan Program Plrg Simulator Untuk Meningkatkan Keterampilan Berkomunikasi Dan Kemampuan Kognitif Siswa SMP Pada Materi Pembiasan Cahaya..

Matematik terhadap materi yang dipelajari karena tidak adanya usaha yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru dan kurangnya usaha

Perbedaannya dengan tema yang diambil penulis adalah tidak membahas cara membuat kartun secara detil, namun deteksi yang dilakukan untuk mencari jumlah film kartun dalam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui kepuasan kerja, mutasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan, artinya karyawan merasa

Sesuai dengan rancangan awal bahwa dalam pembangkitan daya disini tidak mencari amplitudo yang tinggi dari tegangan yang dihasilkan oleh sumber, maka dari masing –

Hipotesis VII ada pengaruh positif yang signifikan antara kualitas trainer pelatihan terhadap kompetensi peserta didik dengan efektivitas pelatihan sebagai variabel

https:// twitter .com/cak_ asyik dan akun twitter ©® ฀฀ T- Asyik™ @info_asyik web url https:// twitter .com/info_asyik, konten Whatsapp dengan nomor 081xxxxxxxxxxx dengan