• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE KOOPERATIF TAI (TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION) DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN KULIT SMK NEGERI 8 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE KOOPERATIF TAI (TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION) DAN GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN DASAR KECANTIKAN KULIT SMK NEGERI 8 MEDAN."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE KOOPERATIF TAI (TEAM ASSISTED

INDIVIDUALIZATION) DAN GAYA BELAJAR TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN DASAR

KECANTIKAN KULIT SMK NEGERI 8 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

MUSILAWATI

5112144004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Musilawati, 5112144004, Pengaruh Metode Kooperatif TAI (Team Asisted Individualization) dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Dasar Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan: Skripsi : Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Prodi Tata Rias 2011 : Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assited Individualization (TAI) dan gaya belajar terhadap hasil belajar perawatan kulit wajah manual di SMK Negeri 8 Medan. Lokasi penelitian di SMK Negeri 8 Medan, Jl. Doktor Mansyur, Medan Selayang, Sumatera Utara.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparasi yang bertujuan untuk membandingkan 2 gaya belajar dengan metode pembelajaran yang berbeda. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan yang terdiri dari 2 kelas dengan jumlah 71 siswa. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan teknik total sampling dimana kelas X TK1 dengan jumlah 33 siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dan X TK2 dengan jumlah 38 siswa yang memiliki gaya belajar visual. Teknik analisis data penelitian menggunakan uji-t.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa hasil perhitungan diperoleh hasil belajar perawatan kulit wajah secara manual pada siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik yang diajarkan dengan metode kooperatif tipe Team Assited Individualization (TAI) dengan nilai rata-rata sebesar 78,67 dengan standar deviasi 7,43. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar visual sebesar 65,03 dengan standar deviasi 9,45. Dari hasil rata-rata tersebut dilakukan uji perbedaan antara hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik dengan visual yang diajar dengan metode kooperatif tipe Team Assited Individualization (TAI). Dari hasil perhitungan uji t diperoleh harga thitung = 6,686. Jika dibandingkan dengan ttabel pada dk = 69 yaitu sebesar 1,995 maka nilai thitung > ttabel atau 6,686 > 1,995 artinya bahwa Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh metode pembelajaran kooperatif tipe Team Assited Individualization (TAI) dan gaya belajar kinestetik terhadap hasil belajar perawatan kulit wajah manual di SMK Negeri 8 Medan teruji kebenarannya.

Dengan demikian, hasil belajar perawatan kulit wajah manual pada siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik yang diajar dengan metode kooperatif tipe Team Assited Individualization (TAI) lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang memiliki gaya belajar visual.

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat

dan karuniannya yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik yang disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar

sarjana pendidikan dengan judul “Pengaruh Metode Kooperatif TAI (Team

Assisted Individualization) dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata

Pelajaran Dasar Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 Medan”.

Penulis menyadari banyak sekali hambatan dan kesulitan yang dialami

oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan dalam menyelesaikan

skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak, baik dukungan moral, spiritual maupun materi. Oleh karena itu penulis

menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada :

1. Ibu Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed Medan.

2. Bapak/ibu Wakil Dekan I, II, III Fakultas Teknik Unimed.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga Unimed sekaligus Dosen Pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis..

4. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga Unimed.

5. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias yang

telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis.

6. Ibu Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik dan

sekaligus sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan,

serta motivasi kepada penulis.

7. Ibu Dra. Rohana Aritonang, M.Pd. selaku dosen penguji yang telah

memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis.

(7)

iii

bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis.

9. Seluruh staf pengajar dan tata usaha dilingkungan Jurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga Unimed.

10. Kepada seluruh Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Tata Rias, Tata

Boga dan Tata Busana) yang telah banyak memberikan ilmu, dorongan dan

motivasi kepada penulis selama perkuliahan.

11. Bapak Drs. Hidup Simanjuntak, M.si, selaku Kepala SMK Negeri 8 Medan

yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

Bapak/Ibu guru dan pegawai di SMK Negeri 8 Medan khususnya Ibu Linda

Ginting, S.Pd, selaku ketua jurusan tata kecantikan dan Ibu Yuswinta Hosni,

S.Pd, selaku guru bidang study Dasar Kecantikan Kulit kelas X Kecantikan

Rambut dan kelas X Kecantikan Kulit dan seluruh siswa/i yang telah

memberikan bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.

12. Teristimewa kedua orang tua tercinta, Bapak Saidik dan Ibu Mahanik yang

telah dengan sabar dan penuh kasih sayang merawat, menjaga, membesarkan,

dan mendidik penulis. Serta tak henti-hentinya mendoakan anak-anaknya

untuk mencapai cita-cita.

13. Untuk keluarga tercinta Misliyan, Miswan, Mukhlis, Mitha Fatimah, dan Sri

Mawar Lina, buat yang terkasih Eko Purnomo yang telah memberikan

semangat, dukungan, motivasi maupun materi, dan doa kepada penulis.

14. Kepada teman sekaligus teman-teman seperjuangan di Prodi Pendidikan Tata

Rias angkatan 2011 khususnya kelas reguler dan sahabat-sahabat yang selalu

setia dalam suka maupun duka, Elviya Sonia, Farhaniah, Meilinda Khardiena

Harahap, dan Sri Listiani, S.Pd yang telah memberikan motivasi, dukungan,

(8)

iv

15. Untuk teman-teman kos tercinta Yanti Ritonga, Rahma Wati, Dae Utami,

Nisa, Nurul Ramadhani, yang telah memberikan doa dan semangat buat

penulis.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khusus

dalam bidang Program Studi Tata Rias.

Medan, Februari 2016 Penulis,

Musilawati

(9)

v

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. KajianTeoritis ……….…….…… 9

3. Teknik perawatan kulit wajah manual dan pemilihan kosmetik yang sesuai jenis kulit wajah …………..………...………… 22 4. Alat, bahan, dan kosmetik perawatan wajah ... 34

(10)

vi

5.1Metode Pembelajaran Kooperatif tipe TAI ……….………… 42

6. Gaya Belajar ……….……… 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ……….……… 58

B. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian ……….……… 59

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ……….……… 60

1. Menentukan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku ……….… 71

2. Uji Normalitas ……….… 72

3. Uji Homogenitas ……….… 73

(11)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif Data Penelitian ... . 76

1. Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik dengan Menggunakan Metode Team Assited Individualization (TAI) ……… 76

2. Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Visual dengan Menggunakan Metode Team Assited Individualization (TAI) ... . 78

B. Tingkat Kecenderungan Penelitian ... . 79

1. Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik dengan Menggunakan Metode Team Assited Individualization (TAI) ……… 79

2. Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Visual dengan Menggunakan Metode Team Assited Individualization (TAI) ……… 80

C. Uji Persyaratan Analisia ………..….…. 81

1. Uji Normalitas ……… 81

2. Uji Homogenitas ……… 82

D. Pengujian Hipotesis ……….... 83

E. Pembahasan Hasil Penelitian ……….………….….. 84

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ………... 87 B. Implikasi ……….…….. 88 C. Saran ………....88

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 1. Contoh masker buah sesuai jenis kulit ……….. 32

Tabel 2. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif ………... 41

Tabel 3. Desain Penelitian ……….. 58

Tabel 4. Jumlah Keseluruhan Siswa ……….. 61

Tabel 5. Indikator Dari Variabel ……….. 64

Tabel 6. Kisi-kisi Soal Instrumen ……….. 65

Tabel 7. Indeks Reabilitas Butir Tes ……….. 69

Tabel 8. Indeks Kesukaran Butir Tes ……….. 70

Tabel 9. Klasifikasi Daya Pembeda Butir Tes ……….. 71

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik dengan Menggunakan Metode Team Assited Individualization (TAI) ……….. 77

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Visual dengan Menggunakan Metode Team Assited Individualization (TAI) ………. 78

Tabel 12. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Kinestetik dengan Menggunakan Metode Team Assited Individualization (TAI) ………. 80

Tabel 13. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Visual dengan Menggunakan Metode Team Assited Individualization (TAI) ……….… 81

Tabel 14. Uji Normalitas Data ……….. 81

Tabel 15. Uji Homogenitas ……….…. 82

(13)

ix

1.8 Teknik pemijatan effleurage didaerah kening, pipi, leher, dan bahu dengan arah pijatan yang berbeda ………. ………28

1.9 Pemijatan petrisage pada wajah ………. 29

1.10 Pemijatan petrisage pada dagu ………. 29

1.11 Gerakan friction pada pipi dan leher ………. 30

1.12 Tapotage pada wajah ………. 30

1.13 Tapotage pada dagu ………. 31

1.14 Gerakan menggetar dan memutar ………. 31

(14)

x

1.31 Massage cream ... 38

1.32 Peeling ... 39

1.33 Penyegar ... 39

1.34 Air mawar ... 39

1.35 Masker bubuk ... 39

1.36 Pelembab ... 40

4.1 Histogram Data Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Gaya Belajar kinestetik dengan menggunakan Metode Team Assited Individualization (TAI) ………. 76

4.2 Histogram Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Gaya Belajar Visual

(15)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lamp. 1 Silabus ...……… 91

Lamp. 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...……… 103

Lamp. 3 Materi Pelajaran ...……… 130

Lamp. 4 Angket Gaya Belajar ...……… 148

Lamp. 5 Tes Hasil Belajar ...……… 150

Lamp. 6 Kunci Jawaban ...……… 154

Lamp. 7 Angket Penelitian (Ahli Desain Pembelajaran) ...……… 155

Lamp. 8 Uji Validitas dan Reliabilitas Tes ...……… 159

Lamp. 9 Hasil Angket Gaya Belajar Siswa ...……… 167

Lamp. 10 Hasil Belajar Perawatan Kulit Wajah Manual pada siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik ...……… 169

Lamp. 11 Hasil Belajar Perawatan Kulit Wajah Manual pada siswa yang memiliki gaya belajar visual ...……… 170

Lamp.12 Rekapitulasi Hasil Belajar Perawatan Kulit Wajah ...……... 171

Lamp. 13 Perhitungan Rata-rata (X1), Simpangan Baku (S), dan Varians (S2) Nilai HAsil Belajar Siswa ...……… 172

Lamp. 14 Identipikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ...……… 176

Lamp. 15 Uji Normalitas Data ...……… 178

Lamp. 16 Uji Homogenitas ...……… 181

Lamp. 17 Pengujian Hipotesis ...……… 182

Lamp. 18 Dokumentasi Penelitian ...……… 184

Lamp. 19 Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors ...……… 191

Lamp. 20 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 ke z ...……… 192

Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi

Surat Permohonan Judul Skripsi

Surat Persetujuan Judul Skripsi

Surat Izin Observasi

Surat Izin Uji Coba Instrumen Penelitian

Surat Izin Penelitian

Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat penting artinya bagi kehidupan manusia, karena tanpa pendidikan

manusia akan sulit untuk berkembang dan bahkan akan terbelakang. Dengan adanya

pendidikan maka manusia dapat memperbaiki dan mengembangkan dirinya.Salah satu

figur yang mempengaruhi pendidikan adalah guru.

Menurut Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, serta bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokrasi

dan bertanggung jawab.

Dalam usaha untuk mencapai tujuan pendidikan, dibutuhkan seorang guru yang

berkualitas sehinga proses pembelajaran dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Peranan

seorang guru sangat penting terhadap hasil yang akan diperoleh peserta didik, keberadaan

guru dan siswa merupakan faktor yang sangat penting di dalam proses pembelajaran,

dimana keduanya saling berkaitan. Kegiatan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh

kemampuan mengajar guru, karena dalam proses pembelajaran guru tetap mempunyai

suatu peran yang sangat penting dalam proses penyampaian materi/informasi kepada anak

didiknya. Salah satu masalah yang dihadapi guru dalam melaksanakan pembelajaran

adalah bagaimana menciptakan keaktifan dalam diri siswa untuk belajar lebih efektif.

(17)

Pada dasarnya setiap manusia yang lahir ke dunia ini selalu berbeda satu sama

lainnya, baik bentuk fisik, tingkah laku, sifat, maupun berbagai kebiasaan lainnya. Tidak

satupun manusia yang memiliki bentuk fisik, sifat dan tingkah laku yang sama walau

kembar sekalipun. Suatu hal yang perlu diketahui adalah bahwa setiap manusia memiliki

cara menyerap dan mengelola informasi yang diterimanya dengan cara yang berbeda satu

sama lainnya, ini sangat tergantung pada faktor yang mempengaruhi individu sendiri baik

faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) maupun faktor yang berasal dari

luar individu (eksternal).

Faktor internal dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar

diantaranya motivasi, sikap, minat, kebiasaan belajar, dan konsep diri. Sedangkan faktor

eksternal dari luar individu mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah lingkungan

fisik dan non fisik (termasuk suasana kelas dalam belajar, seperti riang gembira,

menyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, program sekolah, guru,

pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah (Anitah:2008).

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukanpada tanggal 24Mei 2015pada mata

pelajaran perawatan kulit wajah kelas X Kecantikan di SMK Negeri 8

Medan.Menyatakan bahwa yang menjadi masalah dalam mata pelajaran perawatan kulit

wajah adalah cara penyampaian materi pelajaran yang kurang baik sehingga siswa tidak

aktif dalam proses belajar. Hal ini disebabkan karena metode pembelajaran yang di

gunakan guru didominasi dengan metode ceramah dan demontrasi. Kegiatan belajar

mengajar masih terfokus kepada guru sehingga sebagian besar waktu belajar digunakan

untuk mendengar dan mencatat penjelasan dari guru, sehingga banyak siswa yang tidak

(18)

Berdasarkan pretest yang telah dilakukan, diperoleh nilai siswa kelas X program tata

kecantikan tahun ajaran 2015/2016 pada mata pelajaran perawatan kulit wajah secara

manual masih kurang memenuhi standart kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang

ditetapkan yaitu 75. Dapat diketahui dari jumlah keseluruhan siswa kelas X kecantikan

kulit dan kecantikan rambut yang berjumlah 71 siswa,di peroleh nilai yaitusebanyak 14

orang siswamendapat nilai 9,00-10,00 (A),sebanyak 16orang siswamendapatkan nilai

8,00- 8,99 (B),sebanyak 19orang siswamendapatkan nilai 7,00- 7,99 (C), dan sebanyak

22orang siswamendapatkan nilai 0,00- 6,99 (D).

Dengan memperhatikan kondisi belajar di atas peneliti merasa perlu adanya perbaikan

dari proses pembelajaran di kelas, oleh karena itu guru sebagai tokoh utama di dalam

kelas dituntut untuk dapat mengatur suasana pembelajaran menjadi lebih efektif. Salah

satunya dengan menerapkan pembelajaran yang dapat membangkitkan minat siswa

sehingga bersemangat dan tidak bosan dalam belajar.

Pembelajaran kooperatif dan menggunakan gaya belajar yang sesuai dengan materi

dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam perbaikan proses pembelajaran.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja

dalam kelompok kecil secara bersama-sama yang anggotanya terdiri dari empat sampai

lima orang dengan struktur kelompok heterogen. Lebih lanjut ditegaskan oleh Suprijono

(2010) dalam Dedi, bahwa pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas

meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk yang dipimpin oleh guru atau disarankan

oleh guru.Dalam pembelajaran kooperatif siswa menjadi peserta aktif yang

bertanggungjawab terhadap belajarnya bukan menjadi pengamat yang pasif. Belajar akan

lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajarinya bukan sekedar

mengetahui. Guru mengelola kelas sebagai suatu tim atau kelompok yang bekerja sama

(19)

Gaya belajar merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu

dalam belajar sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan

belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata

pelajaran.Gaya belajar (learning styles) dianggap memiliki peranan penting dalam proses

kegiatan belajar mengajar, karena siswa yang kadang kerap dipaksa belajar dengan

cara-cara yang kurang cocok dan berkenan bagi mereka tidak menutup kemungkinan

akanmenghambat proses belajarnya terutama dalam berkonsentrasi saat menyerap

informasi yang diberikan. Gaya belajar otomatis tergantung dari orang yang belajar,

artinya, setiap orang mempunyai gayabelajar yang berbeda-beda. Melalui pembelajaran

kooperatif dan gaya belajar yang baik diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa

meningkat dan dapat berfikir kritis dan kreatif.

Berdasarkan teori tersebut maka salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar

siswa adalah dengan cara menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Team

Asissted Individualization (TAI) dan menerapkan gaya belajar yang tepat. Pada tipe ini

siswa belajar dari teman melalui belajar kelompok diskusi dan saling mengoreksi. Siswa

diberi waktu lebih banyak berfikir, menjawab dan saling membantu satu sama lain. Di

dalam pembelajaraan ini siswa yang lemah dan yang baik mampu bekerja sama dan

diharapkan secara tidak langsung siswa yang lemah dalam mata pelajaran tertentu tidak

segan untuk berkoordinasi dengan siswa yang dianggap mampu.

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna

mengetahui bagaimana Pengaruh dari Metode Kooperatif TAI (Team Assisted

(20)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, penulis

mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran Dasar Kecantikan Kulit di SMK Negeri 8 Medan masih didominasi

dengan metode pembelajaran ceramah dan demontrasi.

2. Siswa kurang berkonsentrasi pada saat mengikuti proses belajar mengajar pada mata

pelajaran Dasar Kecantikan Kulit.

3. Guru masih sangat jarang menggunakan media pembelajaran pada saat

menyampaikan meteri pembelajaran.

4. Hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan pada mata pelajaran Dasar

Kecantikan Kulit masih rendah.

C. Batasan Masalah

Agar masalah yang di teliti jelas dan terarah, maka penulis perlu membuat batasan

masalah. Oleh karena itu penulis hanya membatasi masalah pada :

1. Materi pelajaran yang di teliti hanya meliputi kompetensi perawatan kulit wajah

secara manual.

2. Hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar siswa yang akan dilakukan dengan

metode pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

(21)

4. Objek penelitian ini adalah siswa kelas X Tata Kecantikan SMK Negeri 8 Medan

Tahun Pelajaran 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah dan setelah dibatasi masalah-masalah yang

diidentifikasi, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai

berikut :

1. Bagaimana hasil belajar perawatan kulit wajah secara manual pada siswa yang

memiliki gaya belajar kinestetikyang dibelajarkan dengan metode kooperatif tipe

Team Assisted Individualization(TAI) di SMK Negeri 8 Medan?

2. Bagaimana hasil belajar perawatan kulit wajah secara manual pada siswa yang

memiliki gaya belajar visual yang dibelajarkan dengan metode kooperatif tipe Team

Assisted Individualization(TAI) di SMK Negeri 8 Medan?

3. Apakah ada pengaruh hasil belajar perawatan kulit wajah secara manual terhadap

metode kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) dan gaya belajar di SMK

Negeri 8 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar perawatan kulit wajah secara manual pada siswa yang

memiliki gaya belajar kinestetik yang dibelajarkan dengan metode Team Assisted

Individualization (TAI) di SMK Negeri 8 Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar perawatan kulit wajah secara manual pada siswa yang

memiliki gaya belajar visual yang di belajarkan dengan metode kooperatif tipe Team

(22)

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh hasil belajar perawatan kulit wajah secara

manual terhadap metode kooperatif Team Assisted Individualization (TAI) dan gaya

belajar di SMK Negeri 8 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya guru bidang study dalam

meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi guru. Agar dapat membantu

siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang baik.

2. Sebagai bahan referensi atau sumbangan pemikiran yang positif dan menjadi bahan

informasi bagi UNIMED.

3. Bagi peneliti, sebagai upaya untuk mengembangkan pengetahuan serta menambah

(23)

76 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A.Kesimpulan

1. Hasil belajar perawatan kulit wajah secara manual pada siswa yang

memiliki gaya belajar kinestetik yang diajarkan dengan metode kooperatif

tipe Team Assisted Individualization (TAI) di SMK Negeri 8 Medan

cenderung tinggi dengan rata-rata 78,67.

2. Hasil belajar perawatan kulit wajah secara manual pada siswa yang

memiliki gaya belajar visual yang diajarkan dengan metode kooperatif tipe

Team Assisted Individualization (TAI) di SMK Negeri 8 Medan cenderung

kurang dengan rata-rata 65,03.

3. Ada pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran kooperatif tipe

Team Assisted Individualization (TAI) dan gaya belajar kinestetik terhadap

hasil belajar perawatan kulit wajah manual di SMK Negeri 8 Medan.

Dengan demikian disimpulkan bahwa hasil belajar perawatan kulit wajah

manual pada siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik yang diajar

dengan metode kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)

lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang memiliki gaya

(24)

77

B.Implikasi

Hasil hasil belajar perawatan kulit wajah secara manual pada siswa yang

memiliki gaya belajar visual yang diajarkan dengan metode kooperatif tipe Team

Assisted Individualization (TAI) memperoleh hasil yang kurang. Hal ini perlu

menjadi perhatian para guru untuk memotivasi siswa memiliki gaya belajar

kinestetik sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar di

kelas dimana gaya belajar kinestetik dapat melatih diri siswa untuk berfikir

kreatif, bergerak aktif, bekerja sama dalam kelompok dan membangun

pengetahuannya sendiri..

C.Saran

1. Diharapkan guru menggunakan metode yang lebih bervariasi dalam

belajar perawatan kulit wajah manual sehingga siswa lebih mengerti

dalam belajar perawatan kulit wajah manual dengan baik

2. Diharapkan kepada siswa agar meningkatkan kemampuan belajar

perawatan kulit wajah manual, baik dengan menggunakan metode gaya

belajar kinestetik dan metode kooperatif tipe Team Assisted

Individualization (TAI) sehingga lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran

di kelas.

3. Dari hasil penelitian terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki

gaya belajar kinestetik dan visual sehingga diharapkan guru menerapkan

metode yang lebih bervariatif dalam mata pelajaran dasar kecantikan kulit

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto.Suharsimi.(2009).Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta.Bumi aksara.

Agus.Suprijono (2009).Jurnal Cooperative Dan Hasil Belajar.Diakses 27 Juni 2015.http://www.digilib.ump.ac.id/files/disk1/7/jhptump-bab ii.pdf

Badruzaman.(2010).BAB II Kooperatif TAI.Diakses 27 Juni 2015.

http://www.eprints.uny.ac.id

Bobby.deporter.(2013). Quantum Theaching mempraktikkan Quantum Learning

diruang kelas. Bandung. Kafia.

Dedi26. (2013). Pembelajaran Kooperatif.Diakses 24 Juni 2015. http://www.dedi26.blogspot.com

Firman.(2013). Metode Pembelajaran Kooperatif TAI.Diakses 27 Juni

2015.http://Aswadfirmansyahmh.blogspot.com/2013/03/KooperatifTAI.html

Gunawan.Adi W.2004.Geneus Learning Strategi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hadinata.Sukma.2013.Pengaruh Model Pembelajaran Team Assited Individualization (TAI) Terhadap Prestasi Belajar IPS Kelas IV SD Gugus 4 Bondalem

Kec.Tejakula.Diakses pada 12 April

2015.Http://www.jurnal.com/2013/06/pengaruh-pembelajaran-TAI.html

Hamzah.B.Uno (2010).Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta. Bumi

aksara.

Hamalik.Oemar (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara

Hernacki.(2011).Gaya belajar menurut Preferensi Sensori.Diakses 14 April 2015.http://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid/.

Kusantati.Herni.dkk. (2008).Tata Kecantikan Kulit Jilid 1. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.

(26)

Kusnandar.(2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum TingkatSatuan Pendidikan(KTSp) dan sukses dalam Sertivikasi Guru.Jakarta. Raja grapindo persada.

Mulyawan.Dewi dan Neti Suriana.(2013). A-Z Tentang Kosmetik.Jakarta.PT Elex media komputindo.

Purwanto.(2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta.Pustaka pelajar.

Perwita.diah.dkk. (2013).Pengaruh Pembelajaran Akuntansi Dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas XI SMA N1 Kartasura T.A 2012/2013.Diakses 12 April 2015. http://eprints.uns.ac.id/1969/1/1900-4278-1-SM.pdf.

Prianto.dr. J. L.A. (2014). Cantik “Panduan Lengkap Merawat Kulit Wajah”. Jakarta. PT.Gramedia

Rusman.(2011).Model-Model Pembelajaran “Mengembangkan Profesionalisme Guru”. Jakarta. Raja grafindo.

Repo (2011). Landasan Teori Gaya Belajar.Akses 12 April 2015. http://repo.iaintulungagung.ac.id/607/3/BAB%20II.pdf.

Sanjaya.Akmal.2014.Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Penggunaan Alat-alat Ukur Siswa Kelas XI SMK Teladan Medan Tahun Ajaran 2013/2014.Skripsi.Hasil Penelitian Universitas Negeri Medan.

Slavin. Robert E. (2005). Cooperatif Learning. Bandung. Nusa media

Sobry.(2013). Belajar Dan Pembelajaran. Lombok.Holistica.

Sudjana.(2005).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. Remaja rosdakarya.

Sukandi.(2002). Progressive learning.Diakses 24 Juni 2015. http://www.sukandi.blogspot.com

Sujarwo.(2012). Pengaruh Metode Pembelajaran dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar.UMN Al-wasliyah Medan.Abstrak Hasil Penelitian UMN Medan. Medan.Diakses12Apri2015.http://www.umnaw.ac.id/wpcontent/uploads/2013 /01/LaporanSujarwo.pdf.akses.

Referensi

Dokumen terkait

Atas kehendak-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH IMPLEMENTASI ISO 9001:2008 TERHADAP KUALITAS LAYANAN PEMBELAJARAN DI JURUSAN PMIPA FKIP

Selanjutnya penelitian yang juga berperan terhadap efektivitas penaganan gangguan stress yaitu peranan dukungan sosial terhadap tingkat stres siswa kelas unggulan

 Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai modifikasi wadah tanam yang dapat digunakan untuk menanam tanaman sayur berdasarkan pengamatan dari gambar berdasarkan

"Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP), dan Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan (studi pada bank umum syariah di

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Matematika. © Novian Nurcahyo 2014

Berdasarkan hasil penelitian, pada jarak tanam 100x50x45 cm (kontrol) dan pemberian pupuk ZA 10 gram menunjukkan hasil terbaik pada parameter tinggi tanaman, diameter batang,

(Hemiptera: Alydidae) menjadi salah satu hama penting pada pertanaman kacang panjang. Dalam upaya pengendalian hama R. linearis dibutuhkan informasi dasar seperti

maka Pokja Pengadaan Barang, Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya Pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya Tahun Anggaran 2014 mengumumkan Paket tersebut di