• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK PADA SISWA KELAS XI TPTL SMK NEGERI 2 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK PADA SISWA KELAS XI TPTL SMK NEGERI 2 MEDAN."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT

INSTRUCTIONTERHADAP HASIL BELAJAR

MENERAPKANTEKNIK PEMANFAATAN

INSTALASI TENAGA LISTRIK PADA

SISWA KELAS XI TPTL

SMK NEGERI 2 MEDAN

SKRIPSI

OLEH

IRWANTO RUSYADI SIAHAAN

5147331001

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i

ABSTRAK

Irwanto Rusyadi Siahaan, NIM 5147331001. PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN TEKNIK PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK PADA SISWA KELAS XI TPTL SMK NEGERI 2 MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh hasil belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Khususnya Pada Materi Memasang Instalasi Listrik Antara Siswa Yang Diajarkan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Explicit Instruction Dengan siswa yang diajarkan Dengan Model Pembelajaran

Konvensional Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Medan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekperimental, dimana dalam pelaksanaannya sengaja diberikan perlakuan (treatment) kepada kelompok ekperimen.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TPTL SMK Negeri 2 Medan Yang Mengikuti Mata Pelajaran Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik yang terdiri dari 4 kelas. Sampel dalam penelitian ini diambil dua kelas dari populasi secara acak, yaitu kelas eksperimen kelas yang menerapkan Model Pembelajaran Explicit Instruction adalah kelas XI -1 TPTL yang berjumlah 30siswa serta kelas XI-2 TPTL menjadi kelas kontrol kelas yang menerapkan Model Pembelajaran Konvensional yang berjumlah 32 siswa. Jadi total subjek yang akan diteliti adalah sebanyak 62 siswa.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh terdapat pengaruh hasil belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik antara Model Pembelajaran Explicit

Instruction dengan Model Pembelajaran Konvensional, dimana hasil belajar

Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrikuntuk kelas yang menerapkan Model Pembelajaran Explicit Instruction lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrikuntuk kelas yang menerapkan Model Pembelajaran Konvensional. Nilai rata-rata pada kelompok eksperimen sebesar22,7 dan rata-rata pada kelas kelompok kontrol sebesar 20,03. Untuk menguji normalitas data digunakan Uji Lilliefors pada taraf kepercayaan (α) sebesar 0,05. Uji normalitas instrumen Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik dengan Model Pembelajaran Explicit Instruction diperoleh Lhitung sebesar 0,0885 dan Ltabel sebesar 0,161 karena Lhitung<Ltabel atau 0,0885< 0,161, maka data instrumen pada kelas

Eksperimen pada kategori Normal, uji normalitas instrument Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrikdengan Model Pembelajaran Konvensional diperoleh

Lhitung sebesar 0,114 Ltabel = 0,156 karena Lhitung<Ltabel atau 0,114 < 0,156, maka

(6)

ii

varians adalah homogen, sehingga dapat disimpulkan seluruh data varians hasil penelitian homogen.

Dengan hasil analisis uji beda yang memakai Uji-t dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa terdapat Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction Terhadap Hasil Belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga ListrikPada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Medan. Hal ini terlihat dari nilai thitung = 3,363 yang lebih

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat TuhanYang Maha Esa atas rahmat

dan karunia yang dilimpahkan sehingga Proposal ini dapat terselesaikan dengan baik.

Proposal ini mengungkap pengaruh model pembelajaran explicit instruction terhadap

hasil belajar menerapkan teknik pemanfaatan tenaga listrik pada siswa kelas XI TPTL

SMK Negeri 2 Medan

Dalam penyusunan Proposal ini penulis banyak memperoleh masukan dan

dukungan yang sangat membantu dalam menyelesaikannya, sehingga pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan,

dorongan serta motivasinya. Kepada yang terhormat :

1. Orang tua, Ayah Marlon B. Siahaan dan Ibu Yoselina Hendriani Napitupulu

yang selalu memberikan dukungan kepada penulis dalam hal dukungan doa,

moral dan materi.

2. Dr. Baharuddin, S.T, M.Pd selaku dosen penasehat akademik dan ketua

jurusan di jurusan Pendidikan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan serta

menjadi salah seorang dosen penguji.

3. Dr. Salman Bintang, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

senantiasa membimbing penulis dalam penyusunan proposal ini dan selaku

sekretaris jurusan di jurusan Pendidikan Teknik Elektro Univesitas Negeri

(8)

iv

4. Drs.Wanapri Pangaribuan, M.T.,M.M selaku dosen penguji yang juga telah

memberikan masukan kepada penulis dalam perbaikan Proposal ini

5. Drs.Juaksa Manurung S.T.,M.Si selaku dosen penguji yang juga telah

memberikan masukan kepada penulis dalam perbaikan Proposal ini

6. Adik saya Evelin Siahaan S.Pd yang selalu menjadi penyemangat dalam

penyelesaian proposal ini.

7. Teman-teman PA Kak Rebekka , Beben , Jenatan, Okta, Marince, Pide yang

selalu menyemangati saya dalam menyelesaikan proposal.

8. Teman-teman seperjuangan tapol Omser, Evan, Agus Tinus, Andika, Febri,

Winro, Pinal yang selalu menyemangati saya dalam menyelesaikan proposal.

Penulis menyadari betul bahwa Proposal ini masih jauh dari sempurna.Oleh

karena itu, saya selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

perbaikan dan penyempurnaan Proposal ini dikemudian hari.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang

terlibat dalam pengerjaan laporan ini dan penulis berharap semoga poposal ini akan

bermanfaat bagi pembaca.

Medan, November 2016

Penulis,

Irwanto Rusyadi Siahaan

(9)

v

1. Hakekat Hasil Belajar ... 9

1.1 Pembelajaran ... 11

2. Hakekat Model Pembelajaran ... 12

2.1 Pengertian Model Pembelajaran ... 12

2.2 Model PembelajaranExplicit Instruction ... 12

2.3 Model PembelajaranKonvensional ... 14

2.4 Perbedaan Model Pembelajaran Explicit Instruction dengan Model Pembelajaran Konvensional ... 16

B. Penelitian yang Relevan ... 17

(10)

vi

D. Pengajuan Hipotesis ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 21

A. Desain Penelitian ... 21

B. Definisi Operasional Variable Penelitian ... 22

1. Definisi Operasional Penelitian ... 22

1.1 Model Explicit Instruction ... 22

1.2 Hasil Belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik ... 22

2. Variabel Penelitian... 22

2.1Variabel Bebas (Independent Variable ) ... 23

2.2Variabel Terikat ( Dependent Variable ) ... 23

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

1. Tempat dan waktu penelitian ... 23

2. Populasi ... 23

3. Sampel ... 24

D. Instrumentasi danTeknikPengumpulan Data ... 25

1. Teknik Pengumpulan Data ... 25

1.1 Metode Dokumentasi ... 25

1.2 Metode Observasi ... 26

1.3 Metode Tes... 26

2. Instrumen Penelitian ... 37

2.1 Tes Hasil Belajar ... 27

2.2 Pedoman Observasi ... 33

2.3 Pedoman Dokumentasi ... 34

E. Teknik Analisis Data ... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Langkah – langkah Operasional Model Pembelajaran

Explicit Instruction ... 15

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ... 25

Gambar 4.1 Diagram Histogram Frekuensi Kelas Eksperimen ... 48

(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Explicit Instruction ... 14

Tabel 2.2 Perbedaan model Explicit Instruction dengan model Konvensional ... 22

Tabel 3.1 Desain Experimen ... 27

Tabel 3.2 Jumlah Populasi ... 30

Tabel 3.3 Distribusi Subjek Penelitian ... 30

Tabel 3.4 Kisi – Kisi Instruction ... 34

Tabel 3.5 Klarifikasi Daya Pembeda Soal ... 36

Tabel 3.6 Klarifikasi Taraf Kesukaran Soal ... 37

Tabel 3.7 Klarifikasi Reliabilitas ... 39

Tabel 4.1Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Pada Kelas Eksperimen... 47

Tabel 4.2Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Pada Kelas Kontrol ... 48

Tabel 4.3Hasil Uji Normalitas Data ... 49

Tabel 4.4Hasil Uji Homogenitas Data ... 50

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi

untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Keberhasilan pendidikan merupakan

keberhasilan dari semua pihak. Model mengajar guru kebanyakan ceramah, mencatat, dan

kurang memberikan kesempatan kepada siswa berpendapat lain. Keberhasilan siswa dilihat

dari hasil belajar yang diperolehnya. Hasil belajar menentukan tingkat prestasi siswa rendah,

sedang, atau tinggi.

Tujuan kurikulum dapat tercapai, maka dibutuhkan pendekatan belajar yang tepat,

yang mana siswanya tidak pasif, dan hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi siswa

harus aktif, dan guru berperan memperhatikan dan mengarahkan siswa, karena pada

hakekatnya pendidikan adalah usaha orang tua atau generasi tua mempersiapkan anak atau

generasi muda agar mampu hidup secara mandiri dan mampu melaksanakan tugas-tugas

kehidupannya dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan hasil observasi peneliti, pada tanggal 15 September 2016 didapat bahwa

kegiatan pembelajaran praktik yang dilakukan di SMK Negeri 2 Medan tampak kurang

maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya antusiasme siswa dalam mengikuti

kegiatan praktik. Model pembelajaran yang digunakan masih berupa model pembelajaran

konvensional dimana guru mengajar dengan berceramah dan siswa mencatat. Model

(14)

2

beberapa model pembelajaran yang lain, pemilihan penggunaan media pengajaran yang

tepat, metode pengajaran yang tepat. Selain itu, dari hasil observasi ditemukan bahwa siswa

teknik listrik juga memiliki ketrampilan praktik yang rendah, padahal praktik merupakan

tujuan penting dari pendidikan SMK. Menurut guru pengampu praktik pemanfaatan tenaga

listrik, masih terdapat siswa yang dinyatakan tidak lulus dalam mengikuti praktik.

Diperlukan latihan dan pembiasaan diri bagi siswa untuk berubah dari konsumen ide

menjadi produsen ide. Jadi, diperlukan suatu model pembelajaran yang mampu

mengembangkan kemandirian dan kemampuan berfikir serta ketertarikan siswa terhadap

materi pelajaran. Untuk itulah peneliti melakukan penelitian di SMK Negeri 2 Medan.

Berdasarkan pemaparan tersebut, dibutuhkan model pembelajaran yang tepat

mengenai pembelajaran teknik pemanfaatan tenaga listrik. Model pembelajaran ini

merupakan model pembelajaran explicit instruction.

Model ini merupakan suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam

mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah

demi selangkah.

Model ini ditujukan pada pencapaian dua tujuan utama siswa, yaitu penuntasan

konten akademik yang terstruktur dengan baik dan perolehan seluruh jenis keterampilan.

Model Explicit Instruction memiliki lima fase antara lain: (1) menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan siswa, (2) mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, (3)

membimbing pelatihan, (4) mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, (5)

memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.

Model explicit instruction khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa

(15)

3

selangkah demi selangkah. Dimana dimulai dari menyampaikan tujuan dan mempersiapkan

siswa, mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, membimbing pelatihan,

mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, dan memberikan kesempatan untuk

latihan lanjutan. Pembelajaran ini menjadikan guru menjadi fokus ketertarikan siswa selama

proses belajar praktik. Siswa akan bereaksi aktif dalam pembelajaran jika guru mampu

menjadi daya tarik bagi siwa untuk aktif mendengarkan dan mencatat materi yang

disampaikan oleh guru.

Beberapa penelitian tentang pengaruh model Explicit Instruction telah mengemukakan

bahwa model ini dapat meningkatkan kreatifitas siswa yang dapat meningkatkan hasil

belajar siswa itu sendiri. Penelitian yang dilakukan oleh Hilda Aini Siregar (2011) dengan

judul Pengaruh Model Explicit Instruction Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X

di SMK Negeri 1 Binjai Tahun Ajaran 2011/2012 mampu membantu siswa dalam

pembelajaran di dalam kelas. Dan berdasarkan tanggapan/respon pada hasil kuesioner /

angket semua positif menunjukan minat siswa dan guru tentang metode pembelajaran ini.

Peneliti Putu Prema Savita (2012) dengan judul Pengaruh Model Pembelajaran

Explicit Instruction Terhadap Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VIII, bahwa adanya pengaruh

yang signifikan siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Explicit

Instruction terhadap hasil belajar untuk materi Microsoft Excel siswa kelas VIII E SMP

Negeri 3 Singaraja. Dan berdasarkan tanggapan pembelajaran TIK dengan model Explicit

Instruction sangat menarik dan tidak membosankan karena selain mereka belajar di sekolah

mereka juga diberikan tugas mandiri.

Peneliti S.Riyadu (2014) dengan judul Pengaruh Explicit Intruction Terhadap Hasil

(16)

4

2013/2014.” Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan penulis, menunjukkan bahwa

model pembelajaran yang digunakan peneliti dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu

ada pengaruh penggunaan explicit instruction terhadap hasil belajar siswa kelas VIII MTs.

GUPPI Pogalan Trenggalek Tahun Ajaran 2013/2014. Tingginya nilai siswa dan minat

belajar siswa yang diperoleh dalam pembelajaran matematika menggunakan explicit

instruction dikarenakan oleh proses pembelajaran siswa yang lebih menekankan

pembelajaran langsung terhadap ketrampilan apa yang hendak diajarkan kepada siswa.

Pembelajaran scara jelas apa yang harus dilakukan siswa sehingga siswa mudah memahami

materi yang diajarkan merupakan tujuan dari pembalajaran explicit instruction, mengingat

pembelajaran ini menggabungkan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang

tersetruktur dengan baik

Berdasarkan uraian penjelasan tersebut disertai dengan berbagai penelitian tentang

model Explicit Instruction, peneliti memilih model pembelajaran Explicit Instruction karena

dalam pelaksanaannya, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih

menerapkan konsep atau ketrampilann yang telah dipelajari, memungkinkan siswa

menerapkan konsep pada situasi yang baru sehingga membuat siswa dapat meningkatkan

ketrampilannya, serta memberikan umpan balik.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini penulis mengangkat

judul Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction Terhadap Hasil Belajar

Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2

(17)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat mengidentifikasikan beberapa masalah, yaitu:

1 Bagaimana tingkat Hasil belajar Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik pada

siswa kelas XI program keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrikdi SMK Negeri 2

Medan?

2 Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar Menerapkan Teknik

Pemanfaatan Tenaga Listrik pada siswa kelas XI program keahlian Teknik Pemanfaatan

Tenaga Listrikdi SMK Negeri 2 Medan?

3 Bagaimana model pembelajaran yang digunakan guru pada siswa kelas XI program

keahlian Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrikdi SMK Negeri 2 Medan?

4 Apa Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction Terhadap Hasil Belajar

Menerapkan Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 2

Medan ?

C. Pembatasan Masalah

Guna memberikan ruang lingkup yang jelas dan terarah karena mengingat begitu luas

dan kompleksnya permasalahan, maka penulis membatasi hanya pada Model pembelajaran

Eksplicit Instruction, Model pembelajaran Konvensional, Hasil Belajar Menerapkan Teknik

Pemanfaatan Tenaga Listrik Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran

(18)

6

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat hasil belajar siswa kelas XI pada kompetensi dasar memasang

instalasi tenaga listrik yang menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction ?

2. Bagaimana tingkat hasil belajar siswa kelas XI pada kompetensi dasar memasang

instalasi tenaga listrik yang menggunakan model pembelajaran konvensional ?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara model explicit instruction dengan model

konvensional pada siswa kelas XI pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga

listrik ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui tingkat hasil belajar siswa kelas XI pada kompetensi dasar memasang

instalasi tenaga listrik yang menggunakan model Explicit Instruction.

2. Mengetahui tingkat hasil belajar siswa kelas XI pada kompetensi dasar memasang

instalasi tenaga listrik yang menggunakan model Explicit Instruction.

3. Mengetahui ada perbedaan hasil belajar siswa kelas XI pada kompetensi dasar

memasang instalasi tenaga listrik yang menggunakan model Explicit Instruction dengan

(19)

7

F. Manfaat Penelitian

Melalui pelaksanaan penelitian ini, maka diharapkan akan diperoleh manfaat, antara

lain:

1) Bagi Siswa

Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi diri dalam upaya meningkatkan minat

belajar siswa sehingga berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif, potensi siswa

serta menjalin hubungan timbal balik yang menguntungkan dengan gurunya.

2) Bagi Guru

Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam mengelola pembelajaran di kelas serta

merangsang keaktifan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

3) Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan melalui

peningkatan minat belajar siswa yang mana hal tersebut tidak dapat terlepas dari pengaruh

model pembelajaran seperti Explicit Instruction

4) Bagi Peneliti

Sebagai bentuk pengembangan ilmu teoritis yang telah didapat dari bangku kuliah

kemudian diterapkan di lokasi penelitian sehingga peneliti dapat mengumpulkan data dan

menganalisisnya dan mengetahui existensi dan relevansi, serta pengaruh yang signifikan

model pembelajaran explicit instruction terhadap hasil belajar siswa ditengah model-model

(20)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Hasil belajar siswa kelas XITPTL pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga

listrikyang menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction memiliki skor

rata-rata 22.7 dengan skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 27 dan skor terendah

adalah 16.

2. Hasil belajar siswa kelas XITPTL pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga

listrik yang menggunakan model pembelajaran konvensional memiliki skor rata-rata

20.03 dengan skor tertinggi siswa adalah 24 dan skor terendah adalah 14.

3. Hasil belajar siswa kelas XITPTL pada kompetensi dasar memasang instalasi tenaga

listrikyang menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction lebih tinggi dari

model pembelajaran Konvensional.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka

disarankan hal-hal sebagai berikut

1. Bagi sekolah

Dalam melaksanakan proses belajar mengajar, perlunya menciptakan suasana yang

berbeda di dalam kelas untuk memampukan siswa lebih mudah menerima pelajaran dengan

(21)

47

2. Bagi guru

Guru hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan

partisipasinya di dalam kelas. Hal yang perlu disadari adalah bahwa siswa memiliki kemampuan

awal masing-masing yang akan dikembangkan lewat tanggung jawab yang diberikan guru

kepada mereka. Dengan begitu, siswa perlu diberikan tangggung jawab dan terlibat langsung

dalam proses belajar mengajar baik itu di dalam kelas secara keseluruhan maupun dalam

kelompok-kelompok yang lebih kecil. Jadi, guru tidak lagi sebagai sumber informasi

satu-satunya karena siswa dapat belajar dari siswa lainnya.

3. Bagi Siswa

Dalam mengikuti pembelajaran, siswa perlu mengingat tanggung jawab yang diberikan

kepadanya baik itu secara individu maupun tanggung jawab dalam kelompoknya masing-masing.

Selain itu, siswa sebagai peserta didik perlu melatih diri untuk aktif dalam mengikuti kegiatan

(22)

48

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hilda Aini Siregar. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Explicit Instruction Terhadap Hasil

Belajar Akuntansi Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Binjai Tahun Ajaran 2011/2012.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Putu Wira Dharma Yudha, 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Explicit Instruction Pada Praktek Pemasangan Instalasi Penerangan Bangunan Sederhana

Kelas X TITL Kelas X TITL di SMKN 3 Singaraja Guna Meningkatkan hasil Belajar Siswa.

Rusman. 2012. Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua. Bandung: PT. Raja Gradfindo

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Cv Alfabeta.

Slameto. 2013. Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 1989. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumardjati, Prih. 2008. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik. Jakarta: Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan.

Suryanto, F. 2002. Teknik Listrik Instalasi Penerangan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

S.Riyadu, 2014. Pengaruh Explicit Instruction Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas

VII Mts. GUPPI Pogalan Trenggalek Tahun Ajaran 2013/2014.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta: Kharisma Putra

Gambar

Gambar 2.1 Langkah – langkah Operasional Model Pembelajaran  Explicit Instruction   ....................................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas Pemakaian Masker (X6), Pemakaian Sabuk Keselamatan (X8) dan Pemakaian Sepatu Karet (X9) terhadap masalah K3 secara

[r]

Pada pekerjaan muat tebu didapatkan nilai WEC' subjek H (pemula dengan masa kerja &lt; 1 tahun) yaitu muat pagi sebesar 16 k&amp;g menit dan muat siang.. sebesar 23

Pengukuran kinerja berdasarkan data aktiva intern/lazim disebut pengukuran kinerja keuangan perusahaan telah dilakukan dengan banyak metode antara lain tingkat earning atau

Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel pengalaman mengajar memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap kinerja guru

Kedua dengan manfaat yang dirumuskan dengan teori “membuka lubang untuk barang kelebihan” (vent for surplus)” suatu negara yang memasuki perdagangan internasional

Dr. Nanang Dalil Herman, S.T, M.Pd., Ben Novarro Batubara, ST, MT. Kesulitan mahasiswa dalam menyerap materi yang disampaikan oleh dosen dalam perkuliahan dipengaruhi oleh

This section discusses the findings to answer the research questions on the student-teachers’ classroom management problems revealed in their reflective journal entries and