HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN BALITA USIA 0-2 TAHUN DENGAN TINGKAT KUNJUNGANNYA KE
POSYANDU DI DESA JAHARUN B DUSUN III KECAMATAN GALANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Pendidikan Luar Sekolah
Oleh :
LIKA FRISKA GURNIDA SINABARIBA NIM. 1123371011
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Lika Friska Sinabariba. Nim. 1123371011.Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Balita Usia 0 - 2 Tahun dengan Tingkat Kunjungannya Ke Posyandu di Desa Jaharun B Dusun III Kecamatan Galang. Skripsi. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2016.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Seberapa baik tingkat pengetahuan Ibu tentang kesehatan balita usia 0 - 2 tahun? (2) Seberapa tinggi kunjungannya ke posyandu? (3) Apakah terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang kesehatan balita dengan kunjungannya ke posyandu?. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengetahuan ibu balita tentang kesehatan balita, (2) tingkat kunjungannya ke posyandu, (3) hubungan pengetahuan ibu tentang kesehatan balita dengan tingkat kunjungannya ke posyandu.
Jenis penelitian ini menggunakan dekriptif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah 40 orang ibu yang memiliki anak balita usia 0-2 tahun. Alat pengumpulan data dokumentasi dan angket. Teknik analisis data uji
kecenderungan, uji korelasi dan uji “t”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu tentang kesehatan balita dengan tingkat kunjungannya ke posyandu. Hal ini diketahui dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus product moment diperoleh sebesar 0,623 sedangkan sebesar 0,312. Setelah
membandingkan kedua nilai tersebut diperoleh > yaitu 0,623 > 0,312. Sehingga terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang kesehatan balita dengan tingkat kunjungannya ke posyandu > yaitu 4,871 > 1,684. Semakin baik pengetahuan ibu tentang kesehatan balita semakin baik pula tingkat kunjungannya ke posyandu. Kader, ibu bidan dan ibu balita dapat lebih bekerjasama untuk meningkatkan kesehatan balita yang ada di desa Jaharun B Kecamatan Galang.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan limpah syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa yang telah melimpahkan berkat dan kasih karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Balita Usia 0-2 Tahun Dengan Tingkat Kunjungannya Ke Posyandu Di Desa Jaharun B Dusun III Kecamatan Galang”.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan program S-1 PLS Universitas Negeri Medan. Selama
dalam proses penulisan skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun
semuanya dapat teratasi berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak
terkhusus bantuan dan bimbingan serta pengarahan dari dosen pembimbing
skripsi. Pada kesempatan ini penulis sampaikan untaian terimakasih kepada Ibu
Anifah, S.Sos, M.Pd dan semua pihak yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu pemulis sangat mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun demi kesmpurnaan skripsi ini.
Pada akhir kata, penulis sangat berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
siapa saja yang membacanya terutama sebagai bahan masukan bagi berbagai
pihak yang terkait dengan permasalahan yang diangkat menjadi judul skripsi ini.
Medan, 12 Agustus 2016
UCAPAN TERIMAKASIH
Limpah syukur kepada Tuhan atas berkat kasih dan KaruniaNya yang
penulis rasakan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam penulisan skripsi
ini penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada kedua orang tua
penulis, membesarkan saya dengan penuh kesabaran, kasih sayang serta cinta dan
dukungan berupa doa, moril yang telah mencurahkan keringatnya dalam
membekali penulis sejak duduk dibangku pendidikan hingga sampai penulis dapat
memperoleh gelar sarjana. Semoga pengorbanan ayah dan Ibunda tidak sia-sia.
Dalam pembuatan skripsi ini banyak kendala yang dihadapi oleh penulis,
namun semua itu dapat diatas berkat bantuan dari berbagai pihak terutama dosen
pembimbing skripsi saya Ibu Anifah, S.Sos, M.Pd yang memberikan bimbingan
serta motivasi kepada penulis dari awal penulisan hingga selesai skripsi ini.
Untuk itu dengan sepenuh hati penulis juga menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
Pendidikan Universitas Negeri Medan dan sekaligus selaku dosen Penguji.
4. Bapak Dr. Aman Simare-mare, M.S selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd Wakil Dekan III Fakultas Ilmu
6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
7. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar
Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan dan juga
selaku dosen pembimbing akademik.
8. Ibu Anifah, S.Sos, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang
telah memberikan banyak waktu untuk bimbingan, saran serta motivasi
kepada penulis dari awal penulisan hingga selesai skripsi ini.
9. Ibu Sani Susanti, M.Pd, Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd sekaligus
selaku dosen penguji.
10.Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah yang telah memberikan
ilmunya selama perkuliahan.
11.Ibu Surya Indrawati, M.Pd dan Bang Setiyadi S.Pd serta seluruh staf
pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah banyak membantu dalam hal
surat-menyurat.
12.Bapak Jarno selaku kepala Desa Jaharun B, kak Tika dan Ibu-Ibu Bidan
serta Kader Posyandu yang telah banyak membantu penulis selama
melaksanakan penelitian.
13.Teristimewa untuk Ayahanda L. Sinabariba dan Ibunda R. Nainggolan
terkasih, orang tua yang sangat luar biasa penuh semangat
memperjuangkan pendidikan bagi anaknya dengan penuh kesabaran
membimbing dan memotivasi penulis dengan limpahan kasih sayang.
14.Kepada teman-teman PLS seluruhnya dan sahabat seperjuangan Ester,
Mutiara, Fitria dan para sahabat dekat yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, terimakasih banyak atas dukungan dan bantuan yang kalian
berikan.
15.Kepada Romo Mansu, Romo Fol, Romo Boscho, Fr. Ben, Diakon Jensi,
Romo Ronal, Romo Sampang, Tim MIKI dan semua teman-teman OMK
yang telah memberikan motivasi dan semangat serta doa kepada penulis.
Mengingat keterbatasan dan kemampuan penulis tentu skripsi ini masih
banyak kesalahan, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan kritikan dan masukan yang bermanfaat dari semua pihak
dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.
Medan, 12 Agustus 2016
Penulis
Lika Friska Sinabariba
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Batasan Masalah ... 7
1.4 Rumusan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Kerangka Teori ... 9
2.1.1 Kunjungan Balita Ke Posyandu ... 9
2.1.3 Pengertian Pengetahuan ... 18
2.1.4 Tingkatan Pengetahuan ... 20
2.1.5 Kesehatan Anak Balita ... 22
2.2 Kerangka Berpikir ... 29
2.3 Hipotesis ... 30
BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 31
3.2 Populasi Dan Sampel ... 31
3.3 Variabel Dan Defenisi Operasional Penelitian ... 32
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 33
3.4.1. Dokumentasi... 33
3.4.2 Angket ... 33
3.5 Teknik Analisis Data ... 39
3.5.1 Uji Kecenderungan ... 39
3.5.2 Uji Korelasi ... 40
3.5.3 Uji “t” ... 42
3.6 Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 43
4.2 Pembahasan ... 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 49
5.2 Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 51
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrument Pengetahuan Ibu ... 34
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kunjungannya Ke Posyandu ... 35
Tabel 3.3 Uji Validitas Angket X ... 36
Tabel 3.4 Uji Validitas Angket Y ... 37
Tabel 3.5 Indeks Korelasi ... 38
Tabel 3.6 Jadwal Penelitian... 43
TAbel 4.1 Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Anak ... 44
Tabel 4.2 Tingkat Kunjungannya Ke Posyandu ... 45
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket ... 53
Lampiran 2 Uji Validitas Dan Reabilitas Angket Pengetahuan Ibu .. 59
Lampiran 3 Perhitungan Reabilitas Pengetahuan Ibu ... 61
Lampiran 4 Validitas Dan Reabilitas Tingkat Kunjungan ... 63
Lampiran 5 Perhitungan Reabilitas Tingkat Kunjungan ... 65
Lampiran 6 Data Hasil Penelitian Angket Pengetahuan Ibu ... 67
Lampiran 7 Uji Kecenderungan Pengetahuan Ibu ... 69
Lampiran 8 Data Hasil Penelitian Angket Kunjungan ... 71
Lampiran 9 Uji Kecenderungan Tingkat Kunjungan ... 73
Lampiran 10 Korelasi ... 75
Lampiran 11 Pengujian Hipotesis ... 78
Lampiran 12 Tabel r Product Moment ... 79
Lampiran 13 Tabel distribusi t ... 80
Lampiran 14 Daftar Nama Balita
Lampiran 15 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Jaharun B
Lampiran 16 Surat Penelitian Dari Universitas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia sejak janin dalam
kandungan, bayi, balita, remaja dewasa sampai usia lanjut, memerlukan kesehatan
dan gizi yang optimal. Karena itu setiap kegiatan yang mengupayakan agar orang
tetap sehat dan bergizi baik merupakan hal yang mulia dan memiliki dampak
besar terhadap kesejahteraan manusia. Setiap kegiatan dan upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan
berdasarkan prinsip non deskriminatif, partisipatif, perlindungan dan
berkelanjutan yang sangat penting artinya bagi pembentukan sumber daya
manusia Indonesia, peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa, serta
pembangunan nasional.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan dan gizi yang optimal,
Kementrian kesehatan menetapkan visi yaitu “Masyarakat sehat yang mandiri dan
berkeadilan” dengan salah satu misi “Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
melalui pemberdayaan masyarakat termasuk swasta dan masyarakat madani”.
Untuk mencapai visi dan misi tersebut diperlukan berbagai kegiatan diantaranya
adalah menggerakkan masyarakat untuk memanfaatkan posyandu sebagai salah
satu sarana pelayanan kesehatan dasar yang tumbuh dan berkembang di
masyarakat. Posyandu tersebar lebih dari 70.000 desa di Indonesia. Pada tahun
2010 diperkirakan sekitar 91,3% anak 6-11 bulan dan 74,5% balita dibawa ke
posyandu sekurang-kurangnya satu kali selama enam bulan terakhir (Direktorat
Bina Gizi, Kementrian Kesehatan RI, 2011).
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari dan oleh untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Posyandu yang
terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar dan keluarga dalam aspek
pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam pelaksanaanya dilakukan secara
koordinatif dan integratif serta saling memperkuat antar kegiatan dan program
untuk kelangsungan pelayanan di posyandu sesuai dengan situasi dan kebutuhan
lokal yang dalam kegiatannya tetap memperhatikan aspek pemberdayaan
masyarakat (Kemenkes RI, 2011)
Keberadaan posyandu masih menjadi sarana penting di dalam masyarakat
yang mendukung upaya pencapaian keluarga sadar gizi, membantu penurunan
angka kematian bayi dan kelahiran serta mempercepat penerimaan norma
keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Kegiatan didalamnya meliputi kegiatan
pemantauan pertumbuhan yang diintegrasikan dengan pelayanan seperti imunisasi
untuk pencegahan penyakit, penanggulangan diare, pelayanan kesehatan ibu dan
anak, pelayanan kontrasepsi hingga penyuluhan dan konseling. Kegiatan
posyandu diasumsikan sebagai salah satu pendekatan yang tepat untuk
menurunkan angka kematian dan kesakitan balita serta dapat meningkatkan status
kesehatan di desa yang memudahkan masyarakat untuk mengetahui atau
memeriksakan kesehatan terutama ibu hamil dan anak balita. Keaktifan keluarga
pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh pada keadaan kesehatan
anak balitanya, karena salah satu tujuan posyandu adalah memantau peningkatan
status gizi masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil.
Posyandu menjadi pelayanan kesehatan penting untuk bayi dan balita yang
paling awal. Kegiatan posyandu dikatakan meningkat jika peran aktif ibu balita
atau peran serta masyarakat semakin tinggi yang terwujud dalam cakupan
program kesehatan seperti imunisasi, pemantauan tumbuh kembang balita,
pemeriksaan ibu hamil, dan KB yang meningkat. Tujuan posyandu adalah
memantau peningkatan status gizi masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil.
Agar tercapai itu semua maka ibu yang memiliki anak balita hendaknya aktif
dalam kegiatan posyandu agar status gizi balitanya terpantau dengan baik. Saat ini
balita merupakan salah satu sasaran posyandu yang cukup penting, dan
merupakan saat yang sangat baik bagi pertumbuhan baik biologis, psikologi,
sosial maupun spritual. Sehingga peran posyandu memiliki andil yang cukup
besar. Balita perlu dibawa ke posyandu setiap bulan untuk ditimbang dan dipantau
pertumbuhan dan perkembangannya. Penimbangan balita secara berkala tiap
bulan ini bertujuan untuk memantau pertumbuhan balita sehingga dapat sedini
mungkin mengetahui penyimpangan pada pertumbuhan dan perkembangan balita
tersebut, seperti kejadian gizi buruk pada anak balita, sehingga apabila terjadi
penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan akan cepat tertangani dan angka
Keteraturan ibu dalam mengunjungi posyandu dan menimbangkan
balitanya ke posyandu akan sangat bermanfaat sebagai monitoring tumbuh
kembang dan status gizi balita serta deteksi dini terhadap kelainan tumbuh
kembang dan status kesehatan balita sehingga dapat segera ditentukan intervensi
lebih lanjut. Suatu keadaan dimana ibu tidak secara teratur mengunjungi posyandu
akan menyebabkan kesulitan dalam monitoring tumbuh kembang dan status gizi
balita. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu bagi tenaga kesehatan
khususnya bidan untuk mengkaji dan memberikan intervensi yang sesuai dalam
rangka menciptakan lingkungan yang kondusif bagi ibu dalam meningkatkan
kunjungan ibu ke posyandu. Kunjungan ibu balita di posyandu adalah keteraturan
kegiatan atau proses yang terjadi beberapa kali atau lebih. Peran serta ibu dalam
menimbangkan balitanya ke posyandu dilihat berdasarkan frekuensi kehadiran
balita dalam kegiatan posyandu, dimana dikatakan teratur jika frekuensi
penimbangan minimal 8 (delapan) kali dalam waktu satu tahun dan dikatakan
tidak teratur jika frekuensi penimbangan kurang dari 8 (delapan) kali dalam satu
tahun (Depkes RI, 2004).
Keaktifan ibu pada setiap kegiatan posyandu tentu akan berpengaruh pada
keadaan status gizi anak balitanya. Karena salah satunya tujuan posyandu adalah
memantau peningkatan status gizi masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil.
Agar tercapai itu semua maka ibu yang memiliki anak balita hendaknya aktif
dalam kegiatan posyandu agar status gizi balitanya terpantau. Namun pada
kenyataannya dalam kegiatan posyandu, warga masyarakat sendiri banyak yang
tidak memanfaatkan posyandu untuk memantau kesehatan anaknya. Umur balita
anaknya sudah berumur 9 bulan yang sudah mendapatkan imunisasi lengkap tidak
perlu lagi datang ke posyandu. Selain itu jumlah anak, semakin banyak anggota
keluarga, seorang ibu akan sulit mengatur waktu untuk hadir di posyandu, karena
waktu akan habis untuk memberi perhatian dan kasih sayang untuk mengurus
anak-anaknya dirumah. tingkat pendidikan pun turut menentukan mudah tidaknya
untuk menyerap dan memahami pengetahuan gizi, pendidikan dalam keluarga
sangat diperlukan, hal ini terkait dengan informasi tentang kunjungan ibu balita ke
posyandu dan rendahnya tingkat pendidikan erat kaitannya dengan perilaku ibu
dalam memanfaatkan sarana kesehatan, dan pengetahuan yang dimiliki seseorang
akan membentuk suatu sikap dan menimbulkan suatu perilaku dalam kehidupan
sehari-hari seperti hadir di posyandu. Pengetahuan yang baik diharapkan dapat
mempengaruhi partisipasi ibu dalam membawa anaknya ke posyandu
(Notoatmodjo, 2012:144).
Menurunnya tingkat kesadaran ibu-ibu membawa balita ke posyandu akan
berpengaruh kepada kesehatan anaknya. Pengetahuan yang dimiliki oleh ibu balita
bahwa sebagian besar mereka belum mengetahui manfaat secara menyeluruh
tentang fungsi dari posyandu. Selama ini mereka hanya melakukan imunisasi saja
dan setelah anak mereka berumur 1 tahun lebih maka kegiatan kunjungan ke
posyandu berangsur-angsur mengalami penurunan dan tidak rutin lagi.
Seharusnya untuk mengetahui tumbuh kembang anak serta kesehatan balitanya,
sebaiknya ibu rutin mengunjungi posyandu walaupun berkunjung hanya untuk
menimbang anaknya.
Dari hasil pengamatan awal yang peneliti lakukan kunjungan balita di
kemungkinan yang dapat mempengaruhi kepatuhan ibu balita dalam melakukan
kunjungan ke posyandu tersebut diantaranya pengetahuan, umur, pendidikan,
kesibukan ibu karena alasan pekerjaan, jarak dan keterjangkauan posyandu.
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pelayanan kesehatan di posyandu
sangat berpengaruh terhadap intensitas kunjungannya karena pengetahuan
merupakan salah satu faktor predisposisi dari perilaku seseorang, sehingga jika
pengetahuan masyarakat terhadap posyandu kurang maka perilaku orang tersebut
juga sama dengan tingkat pengetahuannya. Kesadaran dan kemauan ibu
berpartisipasi untuk membawa balitanya di posyandu secara teratur juga sangatlah
penting.
Berdasarkan data Daftar Nama Pendataan Balita Dalam Rangka Persiapan
PIN POLIO Tahun 2016 tercatat bahwa jumlah balita keseluruhan yang ada di
Desa Jaharun B Dusun III yaitu 95 orang. Dari observasi awal diketahui bahwa
jumlah bayi usia 0 – 2 tahun sebanyak 40 orang, sedangkan bayi yang datang ke
posyandu sebanyak 24 orang , sehingga rata-rata kunjungan balita tersebut masih
kurang dari target yang ditetapkan yaitu 60%. Dari hasil wawancara kepada 10
orang ibu balita diketahui bahwa sebanyak 3 ibu (30%) mempunyai pengetahuan
yang cukup tentang posyandu dan sebanyak 7 ibu (70%) mempunyai pengetahuan
yang kurang tentang posyandu.
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Balita
Usia 0-2 Tahun Dengan Tingkat Kunjungannya Ke Posyandu Di Desa Jaharun B Dusun III Kecamatan Galang”.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis
mengidentifikasikan masalah yang diteliti, sebagai berikut:
1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya kesehatan balita.
2. Kurangnya tingkat kesadaran ibu-ibu membawa balitanya mengunjungi
posyandu setiap bulan.
3. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan posyandu.
1.3 Batasan Masalah
Dari beberapa identifikasi masalah di atas maka yang menjadi batasan
masalah dalam penelitian ini adalah: “Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang
Kesehatan Balita Usia 0-2 Tahun Dengan Tingkat Kunjungannya Ke Posyandu Di
Desa Jaharun B Dusun III Kecamatan Galang”.
1.4 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini
berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di awal adalah :
1. Seberapa baik tingkat pengetahuan Ibu tentang kesehatan balita usia 0 - 2
tahun?
2. Seberapa tinggi kunjungannya dalam kegiatan posyandu?
3. Apakah terdapat hubungan pengetahuan ibu tentang kesehatan balita dengan
kunjungannya ke posyandu?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang kesehatan balita 0-2
tahun.
3. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang kesehatan balita
dengan kunjungannya ke Posyandu.
1.6 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan tersebut, maka manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Sebagai masukan dan evaluasi dalam meningkatkan pelayanan posyandu
dan peningkatan penimbangan balita di posyandu, serta mendapatkan informasi
tentang rendahnya kunjungan balita di posyandu agar dapat meningkatkan
kesehatan balita.
2. Manfaat Praktis
Untuk menambah pengetahuan penulis dalam melakukan penelitian
khususnya rendahnya kunjungan balita di posyandu dan sebagai bahan masukan
bagi peneliti lain untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang rendahnya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
1. Pengetahuan ibu tentang kesehatan balita dalam kategori baik, artinya
bahwa pengetahuan ibu balita memenuhi aspek dari pengetahuan tentang
sakit dan penyakit pada balita, pengetahuan tentang cara pemeliharaan
kesehatan dan cara hidup sehat bagi balita, pengetahuan tentang tumbuh
kembang balita.
2. Tingkat kunjungannya ke posyandu dalam kategori cukup tinggi artinya
bahwa kunjungannya ke posyandu dapat dilihat dari segi aspek pekerjaan
ibu, umur ibu, jarak ke posyandu dan jumlah anak.
3. Pengetahuan Ibu tentang kesehatan balita dan tingkat kunjungannya ke
posyandu memiliki hubungan yang signifikan. Hal ini diketahui dari hasil
perhitungan dengan menggunakan rumus product moment yang
menyatakan bahwa semakin baik pengetahuan yang dimiliki ibu balita,
maka semakin tinggi pula tingkat kunjungannya ke posyandu.
5.2Saran
1. Dalam meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang kesehatan anak,
kader serta Ibu Bidan dapat mensosialisasikan tentang pentingkan
kesehatan anak yang dapat ditinjau setiap bulannya dalam kegiatan
posyandu. Sehingga dapat menambah wawasan ibu balita tentang
2. Dalam meningkatkan kunjungan ibu balita ke posyandu, kader dan ibu
bidan sebaiknya memgajak ibu balita untuk secara aktif datang
mengunjungi posyandu yang diselenggarakan setiap bulan.
3. Agar pengetahuan ibu tentang kesehatan balita dengan tingkat
kunjungannya ke posyandu meningkat, maka kader, ibu bidan dan ibu
balita dapat lebih bekerjasama untuk meningkatkan kesehatan anak yang
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:Arikunto, Suharsimi.2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineke Cipta.
Budioro. B. 1998. Pengantar (Pendidikan Penyuluhan) Kesehatan Masyarakat.Semarang: FKM UNDIP.
Depkes RI. 1985. Buku Pegangan Kader UPGK. Jakarta: Depkes RI.
Depkes RI 2006. Standard pertumbuhan Balita. Jakarta: Depkes RI Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Gizi Mayarakat.
_______.2006.Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta: Salemba Medika
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
Elizabeth B. Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta:Erlangga.
Fatonah, Ati Novianti.2013.Pentingnya Menjaga Kesehatan. Banten:Kenanga Pustaka Indonesia
Iskandar.2013.Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial. Jakarta: Referensi
Ismawati cahyo, dkk. 2010. Posyandu Dan desa Siaga. Yogyakarta: Mulia Medika.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Buku Panduan Kader Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi. Jakarta: Depkes RI.
Machfoedz, Ircham.2009.Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Fitramaya
Muninjaya, Gde. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC.
Mubarak, Wahit. 2012. Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
_________.2012.Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep Dan Aplikasi Dalam Kebidanan. Jakarta: Salemba Medica.
Neil Niven. 2000. Psikologi Kesehatan (Pengantar Untuk Perawat dan Profesional Kesehatan Lain). Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, Soekidjo.2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
_________. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Novita & Franciska. 2011. Promosi Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Seifert, Kelvin. 2012. Pedoman Pembelajaran dan Intruksi Pendidikan. Yogyakarta: IRCiSoD
Sjahmien Moehji. 2002. Ilmu Gizi (Pengetahuan Dasar Ilmu Gizi). Jakarta: Bhratara Niaga Media dan Pupus Sunan Sinanti.
Santoso, Soegeng dan A.L. Ranti.1999.Kesehatan dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta
Soetjiningsih. 2001. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Sudjana.2002. Metoda Statistika.Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
_______.2013.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Uhu Suliha dkk. 2002. Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC.
Sumber Jurnal:
Poerdji, Sri. 2002. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Balita Berkunjung ke Posyandu. http://gdl-lib@litbang.depkes.go.id, diakses tanggal 01 Mei 2016.
Yon Ferizal Mr. Koto dan Mubasysyir Hasanbasri. 2007. Proses Pelaksanaan Manajemen Pelayanan Posyandu Terhadap Intensitas Posyandu. http://Irc-
kmpk.ugm.ac.id. PDF.
Siti,dkk. 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Dengan Kepatuhan Kunjungan
Balita Ke Posyandu Di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak dalam