• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LEVERAGE, RUGI PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, INDEPENDENSI KOMITE AUDIT, KEAHLIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LEVERAGE, RUGI PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, INDEPENDENSI KOMITE AUDIT, KEAHLIAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LEVERAGE, RUGI PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, INDEPENDENSI KOMITE AUDIT, KEAHLIAN

AKUNTANSI DAN KEUANGAN, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP FREKUENSI RAPAT KOMITE AUDIT

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DIBEI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

NOVITA SIHOMBING NIM.7123220045

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Novita Sihombing, 7123220045. Pengaruh Leverage, Rugi Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, Independensi Komite Audit, Keahlian Akuntansi dan Keuangan, dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit. Skripsi, Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah leverage, rugi perusahaan, pertumbuhan perusahaan, independensi komite audit, keahlian akuntansi dan keuangan, dan kualitas audit berpengaruh secara simultan terhadap frekuensi rapat komite audit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris terkait dengan leverage, rugi perusahaan, pertumbuhan perusahaan, independensi komite audit, keahlian akuntansi dan keuangan, dan kualitas audit terhadap frekuensi rapat komite audit di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id. sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling. Dari 134 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013- 2014, hanya sebanyak 36 perusahaan saja yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Hasil uji menunjukkan bahwa secara simultan leverage, rugi perusahaan, pertumbuhan perusahaan, independensi komite audit, keahlian akuntansi dan kualitas audit berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite audit. Hal ini dapat dilihat dari nilai F-hitung (7,835) > F-tabel (2,27) dan nilai signifikan 0,000 < 0,05

Kesimpulan penelitian ini adalah leverage, rugi perusahaan, pertumbuhan perusahaan, independensi komite audit, keahlian akuntansi dan kualitas audit berpengaruh secara simultan terhadap frekuensi rapat komite audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(6)

ii

ABSTRACT

Novita Sihombing. 7123220045. The Influence of Leverage, Loss of Firm, Firm Growth, Independence of Audit Committee, Accounting Expertise and Finance and the Size of the Audit Committee to Frequency of the Meeting Audit Committee in Manufacturing Companies Listed in the Indonesia Stock Exchange. Thesis, Department of Accounting, Faculty of Economics, University of Medan. 2016

The problem of this research is whether leverage, loss of firm, firm growth, independence of audit committee, accounting expertise and finance and the size of the audit committee simultaneous to the frequency of meeting audit committee. The purpose of this research is to find empirical evidence related to the leverage, loss of firm, firm growth, independence of audit committee, accounting expertise and finance and the size of the audit committee to frequency of the meeting audit committee in manufacturing companies listed in the Indonesia Stock Exchange.

This research uses secondary data which is obtained from the www.idx.co.id. The sample that used in this research is selected by purposive sampling. Based 134 companies listed in the Indonesia Stock Exchange in 2013- 2014, only 36 companies are eligible to be sampled in this research. Data analysis technique that used is multiple regression analysis.

The test results showed that simultaneous leverage variable, loss of firm, firm growth, independence of audit committee, accounting expertise and finance and the size of the committee affects to the frequency of meeting audit committee. It can be seen from the F-count value (7,835) > F-table (2,27) and the significance value 0,000 < 0,05.

It is concluded that there is leverage variable, loss of firm, firm growth, independence of audit committee, accounting expertise and finance and the size of the committee simultaneous to the frequency of meeting audit committee on the manufacturing companies listed in the Indonesia Stock Exchange.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Yeremia 17 : 7

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN.

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus , yang telah menuntun

dan memberkati dengan Kasih-Nya yang melimpah kepada penulis selama

menjalani masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan,

hingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Pengaruh Leverage, Rugi Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan,

Independensi Komite Audi, Keahlian Akuntansi dan Keuangan, dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi,

Universitas Negeri Medan. Penyusunan skripsi ini, tentunya tidak terlepas dari

bantuan dan dukungan yang sangat berharga dari banyak pihak. Teristimewa

kepada orangtua saya, Apul Sihombing dan Rotua Nababan, Terima kasih buat

Bapak yang selalu menemani saya selama mengerjakan skripsi ini, rela menemani

untuk lembur dan mendoakan saya, terimakasih kepada Ibu yang selalu

menyiapakan segala kebutuhan saya selama penyusunan skripsi ini dan yang

memberi banyak perhatian dan kasih sayang kepada saya, terima kasih atas segala

didikan, nasihat, materi dan motivasi serta doa yang tiada hentinya diberikan

(8)

iv jadi Bapak dan Ibu yang hebat buat kami. Abang saya Arsudin Sihombing dan

adik saya Starwidodo Sihombing, terima kasih telah banyak membantu dan

memberikan semangat kepada penulis. Pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Muhammad Ishak, S.E, M.Si, Ak, CA selaku Ketua Jurusan

Akuntansi Universitas Negeri Medan sekaligus dosen pembimbing

akademik penulis..

5. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si, Ak, CA selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Muhammad Ridha Habibi Z, S.E, M.Si, Ak, CA selaku Dosen

Pembimbing Skripsi saya yang telah banyak meluangkan waktu, dan

memberikan bimbingan serta arahan mulai dari awal sampai selesainya

skripsi ini dan telah memberikan motivasi dan saran kepada penulis selama

proses penyelesaian skripsi.

7. Bapak Drs. Surbakti Karo- Karo, M.Si, Ak, CA, Bapak Chandra Situmeang

(9)

v sebagai dosen penguji yang telah senantiasa memberikan kritik dan saran

kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi, yang telah memberikan bekal

ilmu pengetahuan selama penulis menempuh perkuliahan.

9. Bang Riky Adrian, sebagai staff administrasi jurusan Akuntansi yang telah

banyak membantu penulis dalam mengurus administrasi.

10. Terima kasih kepada opungku tersayang yang selalu mendoakan dan

memberikan dukungan kepada penulis dan kepada keluarga yang di

Siantar yang selalu memberi semangat

11. Terimakasih buat teman-teman seperjuangan dan yang paling saya

sayangi, kepada Deci Fiferonica Purba yang telah banyak membantu saya

dalam penyelesaian skripsi ini, rela meluangkan waktunya dan selalu siap

membantu ketika saya dalam kesulitan, kepada Asriwaty Trice yang selalu

mengingatkan untuk selalu tetap semangat, Yulia Amanda Ginting, Fitrin

D.M Nasution dan Chandni Kaur yang telah banyak membantu serta Dodi

Putra Situmorang dan Musa A.H Bukit yang selalu bisa jadi panutan untuk

terus berjuang. Kepada Leticia Simanjuntak terimakasih telah banyak

membantu memberi masukan dan teman teman Comma’A terimakasih

untuk kebersamaan dan kerjasamanya selama perkuliahan.

12. Terimakasih kepada Amang Pendeta dan teman teman NHKBP Agape

terkhusus buat Kak Eli yang selalu mengingatkan saya untuk tetap berdoa,

(10)

vi dan terus maju, kepada Frisca Siringo ringo, Revolver, kak Lia dan teman

teman NH lainnya yang tidak dapat saya tulis satu per satu.

13. Terimakasih kepada teman teman alumni medica group 908 Meyend,

Jesicca, Divilia, terimakasih atas kebersamaan dan semangat yang

diberikan. Kepada Jimmy Tanjung dan teman teman sekalian, terimakasih

telah menyemangati penulis.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun ke arah yang lebih baik lagi. Akhir kata,

penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Maret 2016 Penulis,

(11)

vii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI HAL

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Pembatasan Masalah ... 7

1.4 Rumusan Masalah...7

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian...8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

2.1 Kerangka Teoritis ... 10

(12)

viii

2.1.2 Good Corporate Governance ... 12

2.1.3 Komite Audit ... 14

2.1.4 Frekuensi Rapat Komite Audit ... 16

2.1.5 Leverage... 18

2.1.6 Rugi Perusahaan ... 19

2.1.7 Pertumbuhan Perusahaan ... 19

2.1.8 Independensi Komite Audit ... 20

2.1.9 Keahlian Akuntansi dan Keuangan... 22

2.1.10 Kualitas Audit ... 23

2.2 Penelitian Terdahulu ... 24

2.3 Kerangka Berpikir ... 28

2.3 Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

3.2 Populasi dan Sampel ... 34

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 35

3.3.1 Variabel Penelitian ... 35

3.3.1 Defenisi Operasional ... 36

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 42

(13)

ix

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 42

3.5.2 Analisis Regresi Berganda ... 42

3.5.2.1 Uji Normalitas... 44

3.5.2.2 Uji Autokorelasi ... 44

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 44

3.5.2.4 Uji Multikolinearitas ... 45

3.5.3 Uji Hipotesis ... 46

3.5.3.1 Uji F ... 46

3.5.3.2 Koefisien Determinasi ... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Hasil Penelitian ... 48

4.2 Gambaran Umum Sampel ... 48

4.2 Hasil Pengujian Data ... 48

4.3.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 50

4.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 53

1. Uji Normalitas... 55

2. Uji Autokorelasi ... 55

3. Uji Heteroskedastisitas...56

(14)

x

4.3.3 Analisis Regresi Berganda ... 58

4.3.4 Uji Hipotesis ... 62

b. Uji Statistik F... 62

c. Koefisien Determinasi ...63

4.2 Pembahasan ... 65

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Keterbatasan ... 69

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(15)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Ringkasan PenelitianTerdahulu ... 26

2. Daftar KAP BIG 4 dan Afiliasinya ... 37

3. Defenisi Operasional ... 37

4. Hasil Pengambilan Sampel Penelitian ... 48

5. Nama Nama Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian ... 49

6. Descriptive Statistics ... 51

7. Hasil Uji Normalitas sebelum Outlier ... 54

8. Hasil Uji Normalitas Setelah Outlier ... 55

9. Hasil Uji Autokorelasi ... 56

10. Hasil Uji Multikolinearitas ... 58

11. Hasil Uji Regresi Berganda ... 59

12. Hasil Uji Statistik F ... 62

(16)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. KerangkaBerfikir... 32

(17)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

Lampiran A. Tabulasi Data

Lampiran B. Output Uji Statistik dengan program SPSS 16

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Good corporate governance (GCG) merupakan isu sentral di kalangan

masyarakat bisnis terkini. Perhatian dunia terhadap good corpocate governance

mulai meningkat tajam sejak negara-negara Asia dilanda krisis moneter pada

tahun 1997 dan sejak kejatuhan perusahaan perusahaan raksasa terkemuka di

dunia, termasuk Enron Corporation dan WorldCom di Amerika Serikat, HIH

Insurance Company Ltd dan One-Tell Pty Ltd di Australia serta Parmalat di Itali

pada awal dekade 2000 an. Hasil analisis yang dilakukan berbagai organisasi

Internasional dan regulator pemerintah di banyak negara menemukan sebab utama

terjadinya tragedi ekonomi/bisnis di atas adalah karena lemahnya corporate

governance di banyak perusahaan. Selain itu, adanya konsentrasi kepemilikan

perusahaan pada pemegang saham (keluarga) yang menyebabkan campur tangan

pemegang saham mayoritas pada manajemen menjadi lebih besar sehingga

menimbulkan konflik kepentingan yang sangat menyimpang dari norma tata

kelola perusahaan yang baik, Achmad et al.,2009 (dalam Atikah, 2013).

Untuk mengurangi konflik di antara pemegang saham dan manajemen,

menurut Mendez dan Gracia,2007 (dalam Atikah,2013) diperlukan adanya tata

kelola perusahaan yang baik. Salah satu mekanisme dalam pelaksanaan tata kelola

(19)

2

melakukan pengawasan pada perusahaan dapat dilakukan dengan pembentukan

komite audit.

Saat ini keberadaan komite audit telah menjadi bagian dari Good

Corporate Governance (GCG). Keberadaan komite audit telah diwajibkan secara

legal dimiliki oleh suatu perusahaan dalam mewujudkan tata kelola

perusahaan yang baik. Keberhasilan komite audit dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawab dipengaruhi oleh berbagai keragaman sumber daya anggota

komite audit. Keragaman tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek seperti latar

belakang pendidikan, kompetensi, pengalaman dalam bisnis dan industri, karir

dan pengalaman kerja. Selain itu, kinerja komite audit juga tidak terlepas dari

aktifitas yang dilakukan oleh anggota komite audit yaitu jumlah rapat yang

dilakukan oleh anggota komite audit dalam setiap tahun serta komitmen waktu

yang dimiliki oleh anggota komite audit tersebut, Rustiarini, 2012 (dalam

Prihartantiningtyas, 2015)

DeZoort et al.,2002 (dalam Sutaryo,dkk) menunjukkan bahwa frekuensi rapat

yang lebih besar berhubungan dengan penurunan insiden masalah pelaporan

keuangan dan peningkatan kualitas audit eksternal. Oleh karena itu rapat komite

audit menjadi penting dalam menjalankan fungsi, tugas dan tanggungjawabnya.

Regulator percaya, dan teori keagenan menjelaskan dan memperkirakan,

bahwa lebih sering rapat komite audit menunjukkan ketekunan komite audit

dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif sehingga masalah

(20)

3

Leverage, rugi perusahaan, pertumbuhan perusahaan, independensi komite

audit, keahlian akuntansi dan keuangan serta kualitas audit dianggap dapat

mempengaruhi frekuensi rapat komite audit. Leverage merupakan alat untuk

mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai

aset perusahaan. Perusahaan dengan leverage tinggi menunjukkan masalah yang

lebih besar dan pengawasan yang lebih besar oleh penyedia utang karena

perusahaan dengan tingkat leverage tinggi mempunyai resiko kebangkrutan yang

tinggi sehingga menyebabkan risiko yang tinggi pula bagi penyedia utang.

Perusahaan- perusahaan dengan leverage yang tinggi memerlukan pengawasan

internal lebih dekat karena cenderung terlibat dalam manipulasi laba dan aset,

sehingga memberi kemungkinan untuk lebih sering terjadi rapat komite audit,

Raghunandan dan Rama,2007 (dalam Amalina, 2011). Perusahaan yang

mengalami rugi atau loss juga cenderung untuk terlibat dalam manajemen laba

yang menempatkan permintaan yang lebih besar pada pengawasan internal yang

dapat dilakukan dengan rapat komite audit. Raghunandan dan Rama (dalam

Amalina, 2011) berpendapat bahwa perusahaan yang menginginkan tingkat

pertumbuhan melebihi infrastruktur dan pengendalian internal perusahaan dapat

menciptakan lingkungan yang kondusif untuk penipuan dan manajemen laba.

Oleh karena itu, perusahaan dengan kondisi tersebut membutuhkan pengawasan

yang lebih besar sehingga meningkatkan frekuensi rapat komite audit.

Independensi komite audit atau Keahlian komite audit independen lebih

efektif memfasilitasi monitoring pelaporan keuangan dan audit eksternal.

(21)

4

agen, yang berpendapat bahwa komite audit independen memberikan pengawasan

yang efektif terhadap manajemen dengan melakukan rapat komite audit.

Keberadaan seseorang yang ahli dibidang akuntansi dan keuangan dalam komite

audit dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam pelaporan keuangan, Dechow et

al,1996 (dalam Amalina,2011) sehingga keberadaan anggota komite audit yang

mempunyai keahlian di bidang akuntansi dan keuangan tersebut dapat

meminimalisir tingkat kesalahan dalam pelaporan keuangan dan frekuensi rapat

anggota komite audit. Faktor lain yang dianggap mempengaruhi frekuensi rapat

komite audit adalah kualitas audit. Kualitas audit ini sangat penting karena

kualitas audit yang tinggi akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat

dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan, De Angelo, 1981 (dalam

Hardiningsih, 2010). Akuntan publik yang besar akan berusaha untuk menyajikan

kualitas audit yang lebih tinggi dibandingkan dengan akuntan publik yang kecil.

Karena kantor akuntan publik yang besar jika tidak memberikan kualitas audit

yang tinggi akan kehilangan reputasinya, dan jika ini terjadi maka dia akan

mengalami kerugian yang lebih besar dengan kehilangan klien.

Dalam melaksanakan tugasnya, komite audit dapat melakukan pertemuan

untuk membahas permasalahan yang dihadapi perusahaan. Oleh karena itu,

intensitas atau frekuensi rapat oleh komite audit dalam melakukan pengawasan

perusahaan (Raghunandan dan Rama, 2007 dalam Mora,2011) penting untuk

dilakukan. Namun demikian, jumlah frekuensi rapat komite audit yang harus

dilakukan dalam tiap periodenya tidak diatur dalam peraturan yang ada dan masih

(22)

5

Penelitian ini merupakan replikasi atas penelitian yang dilakukan oleh Tiyas

Nur Amalina (2011) dengan perbedaan sebagai berikut:

1. Sampel penelitian

Tiyas Nur Amalina (2011) menggunakan sampel perusahaan yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 sementara peneliti menggunakan

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2013- 2014.

2. Variabel penelitian

Tiyas Nur Amalina (2011) menggunakan variabel independen terdiri dari

karakteristik keuangan perusahaan (ukuran perusahaan, leverage, rugi

perusahaan dan pertumbuhan perusahaan), struktur kepemilikan

(kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional), kualitas audit dan

karakteristik komite audit (independensi komite audit, keahlian akuntansi

dan keuangan dan ukuran komite audit). Sementara penelitian ini

menggunakan variabel penelitian yang terdiri dari leverage, rugi

perusahaan, pertumbuhan perusahaan, independensi komite audit, keahlian

akuntansi dan keuangan dan kualitas audit.

3. Indikator pertumbuhan perusahaan

Tiyas Nur Amalina (2011) menghitung pertumbuhan perusahaan dengan

saham,sementara penelitian ini menghitung pertumbuhan perusahaan

dengan penjualan. Alasan peneliti menggunakan penjualan adalah karena

perusahaan manufaktur tidak terlepas dengan penjualan.

(23)

6

Tiyas Nur Amalina (2011) menggunakan periode penelitian tahun 2009,

sementara penelitian ini menggunakan periode tahun 2013- 2014 dengan

alasan untuk memperoleh gambaran terkini atas perusahaan yang menjadi

sampel dalam penelitian.

Atas dasar paparan di atas, maka penelitian ini menguji pengaruh leverage,

rugi perusahaan, pertumbuhan perusahaan, independensi komite audit, keahlian

akuntansi dan keuangan, dan kualitas audit terhadap frekuensi rapat komite audit

dengan judul penelitian “Pengaruh Leverage, Rugi Perusahaan, Pertumbuhan

Perusahaan, Independensi Komite Audit, Keahlian Akuntansi dan Keuangan, dan Kualitas Audit terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan seperti berikut:

1. Perhatian dunia terhadap good corporate governance (GCG) mulai

meningkat tajam sejak negara Asia dilanda krisis moneter pada tahun 1997

2. Kejatuhan perusahaan perusahaan raksasa terkemuka di dunia disebabkan

lemahnya good corporate governance (GCG)

3. Good corporate governance (GCG) diperlukan untuk mengurangi konflik

antara pemegang saham dan manajemen

4. Salah satu mekanisme dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik

adalah pengawasan atau monitoring

(24)

7

6. Kinerja komite audit tidak terlepas dari rapat komite audit

7. Frekuensi rapat yang lebih besar berhubungan dengan penurunan insiden

masalah pelaporan keuangan dan peningkatan kualitas audit eksternal

8. Rapat komite audit yang lebih sering menunjukkan ketekunan komite

audit

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, dan agar masalah yang diteliti

tidak meluas, maka penelitian ini dibatasi pada pengujian leverage, rugi

perusahaan, pertumbuhan perusahaan, independensi komite audit, keahlian

akuntansi dan keuangan, dan kualitas audit terhadap jumlah frekuensi rapat

komite audit pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode

2013-2014.

1.4 Rumusan Masalah

Permasalahan penelitian yang akan dibahas pada penelitian ini adalah apakah

leverage, rugi perusahaan, pertumbuhan perusahaan, independensi komite audit,

keahlian akuntansi dan keuangan, dan kualitas audit berpengaruh secara simultan

terhadap jumlah frekuensi rapat komite audit ?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui secara

simultan pengaruh leverage, rugi perusahaan, pertumbuhan perusahaan,

independensi komite audit, keahlian akuntansi dan keuangan, dan kualitas audit

(25)

8

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Bagi peneliti

Untuk memberikan tambahan pengetahuan dan menguji pengetahuan yang

telah didapat ketika kuliah untuk dapat diaplikasikan dalam menyusun

penelitian dan mengola data yang ada untuk mencapai hasil yang

diharapkan. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini membawa manfaat

diantaranya adalah tambahan pengetahuan tentang pentingnya frekuensi

rapat komite audit.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian dapat memberikan input atau masukan untuk menelaah

lebih lanjut mengenai pengaruh pengaruh karakteristik keuangan

perusahaan, karakteristik komite audit dan kualitas audit terhadap frekuensi

rapat komite audit pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

sehingga perusahaan dapat mengambil kebijakan terkait pengawasan guna

pencapaian kinerja yang maksimal.

3. Bagi investor

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai informasi yang dapat dijadikan

bahan dalam keputusan berinvestasi terutama terkait dengan informasi

komite audit perusahaan dan pengawasan yang dilakukan, sehingga investor

dapat memperoleh gambaran efektifitas pengelolaan perusahaan dalam

rangka mencapai kinerja dan dapat mengoptimalisasikan keuntungan atas

(26)

9

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah dan

dapat digunakan sebagai referensi rekomendasi penelitian yang dilakukan di

(27)

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengujian, diketahui secara simultan dapat disimpulkan bahwa leverage, rugi perusahaan, pertumbuhan perusahaan, independensi komite audit,

keahlian akuntansi dan kualitas audit berpengaruh terhadap frekuensi rapat komite

audit. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai F-hitung > F-tabel (7,835 > 2,27),

dengan tingkat signifikan 0.000 < 0.05 sehingga hipotesis diterima. Besarnya

pengaruh ini juga ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi Adjusted R Square

yaitu 0.406 yang artinya bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen yaitu sebesar 40,6% sedangkan sisanya yang diuji dalam yaitu 59,4%

dipengaruhi oleh faktor lain atau variabel lain di luar penelitian ini. Sehingga

dapat disimpulkan variabel dependen dapat mempengaruhi variabel independen.

5.2 Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan oleh

peneliti selanjutnya. Beberapa keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan hanya dua tahun, menyebabkan keterbatasan

sampel perusahaan dalam penelitian ini.

2. Penelitian ini masih menggunakan dummy variabel, seperti rugi

(28)

70

5.3 Saran

Penelitian tentang komite audit dengan menggunakan frekuensi rapat, masih

jarang dilakukan di Indonesia. Beberapa saran atau rekomendasi untuk penelitian-

penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut.

1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan ukuran selain dummy variabel

untuk rugi perusahaan dan kualitas audit seperti nilai nominal dan

persentase pasar audit

2. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel independen lainnya seperti

ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dll

yang kemungkinan dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu

(29)

70

DAFTAR PUSTAKA

Amalina, Tiyas Nur. 2011. Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Struktur Kepemilikan, Kualitas Audit dan Karakteristik Komite Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret, Surakarta

Anggarini, Tifani Vota. 2010. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Atikah, Ratna Nur. 2013. Pengaruh Karakteristik Keuangan Perusahaan, Karakteristik Komite Audit dan Kualitas Audit Terhadap Frekuensi Rapat Komite Audit pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Citra, Nesia Elva. 2013. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Negara di Kota Padang). Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

Fakultas Ekonomi. 2015. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan:UNIMED

Ghozali, Imam.2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi, Edisi 7. Universitas Diponegoro : Semarang.

Guna, Welvin I dan Arleen Herawaty. 2010. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 12, No. 1, April 2010, Hlm. 53- 68. STIE Trisakti.

Kusumaningtyas, Metta. 2012. Pengaruh Independensi Komite Audit dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba. Jurnal. Vol. 9 No. 1- Juni 2012. ISSN 1411- 1497. STIE Bank BPD Jateng.

Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM dan LK. Kep-643/BL/2012. Peraturan Nomor IX.I.5:Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. 7 Desember 2012.

(30)

71

Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Muid, Dul dan Daniel Salfauz Tawakal Putra. 2012. Pengaruh Independensi, Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Audit, dan Manajemen Laba Terhadap Integritas Laporan Keuangan. Jurnal. Volume 1, Nomor 2 Tahun 2012. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.

Musmini, Lucy Sri, dkk. Pengaruh Pergantian Manajemen, Opini Audit, dan Ukuran KAP Terhadap Pergantian KAP pada Perusahaan Real Estate dan Properti yang Terdaftar di BEI Periode 2009- 2013. Jurnal Akuntansi S1 (Volume : 2 No. 1 Tahun 2014). Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Nuresa, Ardina dan Basuki Hadiprajitno. 2013. Pengaruh Efektivitas Komite Audit Terhadap Financial Distress. Jurnal Akuntansi Volume 2 Nomor 2, Tahun 2013, ISSN 2337- 3806. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.

Paramitha, Riyantini Amalia. 2013. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Komite Audit. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.

Pamudji, Sugeng dan Aprillya Trihartati. 2010. Pengaruh Independensi dan Efektivitas Komite Audit Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Dinamika Akuntansi ISSN 2085- 4277 Vol.2, No.1, Maret 2010,21-29. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Prihartantiningtyas, Noviana. 2015. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Frekuensi Rapat Komite Audit. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.

Putri, Destika Maharani. 2011. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pariode Tahun 2007- 2009). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Sany dan Ilyona Risty. Pengaruh Independensi, Keahlian, Frekuensi Rapat, dan Jumlah Anggota Komite Audit terhadap Penerbitan Sustainability Report ISRA 2008- 2012. Jurnal. Akuntansi Bisnis Universitas Kristen Petra.

(31)

72

Siswanto Sutojo dan E John Aldridge. 2008. Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan yang Sehat. PT Damar Mulia Pustaka. Jakarta

Sutaryo, dkk. Penentu Frekuensi Rapat Komite Audit. Bukti Pelaksanaan Good Corporate Governance di Indonesia. Jurnal. Fakultas Ekonomi UNS.

Tedja, Marselia. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Audit Report Lag Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Treskawati, Pamela. 2014. Hubungan Karakteristik Komite Audit Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010- 2012. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.3 No.2 (2014). Surabaya

Widyaswari, Komang Ratna dan Ketut Alit Suardana. 2014. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Timeliness Pelaporan Keuangan : Perusahaan Go Public Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal. ISSN : 2302- 8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 6.1 (2014): 154-166. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Bali

Referensi

Dokumen terkait

2) Mengetahui  waktu  yang  dibutuhkan  untuk  menyelesaikan  suatu  bagian 

Sedangkan misi GKJ Dagen-Palur yang hendak dicapai adalah: (1) mengelola institusi GKJ Dagen-Palur secara profesional, sehingga dapat berfungsi efektif dalam

Prediksi Harga Daging Sapi Di Pekanbaru Denagn Metode. Pemulusan Eksponensial

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengatuhui berapa besar kontribusi total pendapatan yang diperoleh petani dari kegiatan penyadapan getah pinus terhadap total

Potensi pada sektor pertanian yang terdapat pada Kabupaten Musi Rawas Utara adalah dapat dilihat dari sisi penggunaan lahan dan jenis tanah yang ada; sistem

Data diatas merupakan sebuah capaian dan kerja keras yang telah dilakukan oleh Jokowi dan JK selama setahun, melihat kinerja yang begitu besar yang telah diberikan oleh

$a spai borap jtahkah oeaeatukan planning itu ditarap^a* bagaicona approach atau katakcniafc* elaaat piepicaa/karyavan tarfeedap pianal*3 p$- raaafeaan* Apotah

Sebagai pendekatan pembelajaran artinya pemecahan masalah digunakan untuk menemukan dan memahami materi matematika, sedangkan sebagai tujuan dalam arti pemecahan