• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN KEPENGURUSAN OLEH PENGURUS KOPERASI (Studi Pada Koperasi Kantor Direksi PTP Nusantara VII Bandar Lampung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAKSANAAN KEPENGURUSAN OLEH PENGURUS KOPERASI (Studi Pada Koperasi Kantor Direksi PTP Nusantara VII Bandar Lampung)"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PELAKSANAAN KEPENGURUSAN OLEH PENGURUS KOPERASI (Studi Pada Koperasi Kantor Direksi PTP Nusantara VII Bandar Lampung)

Oleh

RONA AYU EDITHYA MARGARETH

(2)

Rona Ayu Edithya Margareth

kualitatif. Untuk memperoleh data tersebut dilakukan studi pada koperasi KANDIR PTP Nusantara VII Bandar Lampung.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam pelaksanaan kepengurusan koperasi oleh pengurus koperasi pelaksanaan kepengurusan koperasi sampai saat ini masih sesuai dengan AD dan ART koperasi KANDIR, pengurus mempunyai tugas dan wewenang dalam menjalankan kepengurusannya serta tanggung jawab dalam mengurus koperasi KANDIR, yang pertanggung jawabannya itu akan dipertanggungjawabkan dalam RAT, sehingga dari hasil RAT tersebut terlihat bagaimana kepengurusan pengurus tersebut selama 1 tahun kepengurusannya. Koperasi KANDIR merupakan salah satu Koperasi yang berhasil di Bandar Lampung, bahkan mendapat penghargaan dari pemerintah atas keberhasilannya. Keberhasilan Koperasi ini tentunya didorong/dirangsang oleh berbagai kelebihan. Ada 3 faktor pendorong yang menyebabkan koperasi KANDIR dapat mensejahterakan anggotanya diantaranya adalah faktor organisasi dan manajemen yang bagus, faktor peluang usaha dan pemodalan, serta faktor manfaat bagi anggota sedangkan faktor penghambat belum ada karena yang menggunakan jasa koperasi adalah lingkungan PTP Nusantara VII Bandar Lampung, sehingga sangat kecil kemungkinan untuk terjadi wanprestasi.

Kata Kunci : Koperasi, kepengurusan Koperasi.

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Koperasi merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi yang sedang mendapatkan perhatian pemerintah. Koperasi merupakan organisasi yang berbadan hukum. Pembangunan koperasi di Indonesia merupakan bagian dari usaha pembangunan nasional secara keseluruhan. Koperasi harus dibangun untuk menciptakan usaha dan pelayanan dalam menciptakan azas kekeluargaan. Usaha koperasi adalah usaha yang sesuai dengan demokrasi ekonomi, karena di dalam demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur usaha koperasi.

Pemerintah melakukan langkah dan kebijaksanaan strategis, agar perekonomian nasional dapat semakin tumbuh dan berkembang secara wajar dan proporsional. Komitmen tersebut dilaksanakan dengan memprioritaskan pemberdayaan koperasi, usaha mikro kecil dan menengah. Dengan kebijakan tersebut, segala sesuatu tentang koperasi perlu terus diinformasikan kepada masyarakat luas.

(4)

2 rakyat yang berdasar azas kekeluargaan (Abdulkadir Muhammad. 2006: 120). Koperasi mempunyai tujuan yang berorientasi pada kebutuhan para anggotanya. Berbagai macam koperasi didirikan, ada koperasi pegawai negeri atau swasta, koperasi pelajar, koperasi pedagang, nelayan, petani, masyarakat umum, dan lain-lain.

(5)

3 pengadaan bahan/barang (bahan kimia, bahan pembungkus dll), BPR (Bank Perkreditan Rakyat) di Cinta Manis dan Bunga Mayang. Inilah yang menyebabkan koperasi KANDIR PTP Nusantara VII Bandar Lampung berkembang pesat dari tahun ke tahun, karna bidang usaha yang dijalankan pada koperasi ini cukup banyak.

Prinsip pendirian Koperasi KANDIR PTP Nusantara VII Bandar Lampung adalah usaha bersama yang ditujukan kesejahteraan anggotanya. Sejauh ini koperasi dengan prinsip usaha bersama atas asas kekeluargaan banyak menolong/membantu para anggotanya.

(6)

4 Dalam prakteknya banyak pengurus dalam pengurusannya tidak melakukan tugas dan wewenangnya dengan benar, seperti contohnya lepas tanggung jawab terhadap koperasi tempatnya bernaung. Yang dimaksud lepas tanggung jawab adalah seperti ketidak jujuran pengurus, pengelolaan yang tidak demokratis, kurangnya kesadaran untuk menghidupkan koperasi demi kelangsungan koperasi itu sendiri dan tidak memperdulikan kesejahteraan para anggotanya. Padahal koperasi dapat tumbuh dan berkembang tergantung pada pengurus. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap “Pelaksanaan Kepengurusan Koperasi Oleh Pengurus Koperasi (Studi Pada Koperasi Kantor Direksi PTP Nusantara VII Bandar)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pelaksanaan kepengurusan koperasi oleh pengurus koperasi di Koperasi KANDIR PTP Nusantara VII Bandar Lampung? untuk itu lingkup permasalahannya adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan kepengurusan koperasi oleh pengurus koperasi di Koperasi KANDIR PTP Nusantara VII Bandar Lampung;

(7)

5 C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ruang Lingkup Keilmuan

Berdasarkan permasalahan di atas maka ruang lingkup penelitian ini berkaitan dengan bidang ilmu hukum perdata khususnya pelaksanaan kepengurusan oleh pengurus koperasi pada koperasi KANDIR PTP Nusantara VII Bandar Lampung.

2. Ruang Lingkup Kajian

Lingkup penelitian ini akan mengkaji tentang:

a) Pelaksanaan pengurusan koperasi oleh pengurus koperasi di Koperasi KANDIR PTP Nusantara VII Bandar Lampung;

b) Faktor penghambat dan pendorong dalam pelaksanaan kepengurusan koperasi.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan pokok bahasan diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini untuk menganalisis:

1. Pelaksanaan pengurusan koperasi oleh pengurus koperasi di Koperasi KANDIR PTP Nusantara VII Bandar Lampung;

(8)

6 E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian dapat dibedakan dalam dua segi yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.

1. Kegunaan Teoritis

a. Sebagai bahan untuk memperluas cakrawala tentang hukum mengenai hal yang berhubungan dengan pelaksanaan kepengurusan koperasi.

b. Penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran dan pengembangan ilmu hukum.

2. Kegunaan Praktis

a. Sebagai sumber informasi bagi pihak yang berkepentingan.

b. Dapat digunakan sebagai referensi untuk pengembangan atau penelitian bagi yang memerlukan sesuai dengan permasalahan yang dibahas.

(9)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Koperasi

Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu Cum yang berarti dengan, dan Aperari yang berarti bekerja. Dari dua kata ini, dalam bahasa Inggris dikenal istilah Co dan Operation, yang dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah Cooperatieve Vereneging yang berarti bekerja bersama–sama dengan orang lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Kata Co Operation kemudian diangkat menjadi istilah ekonomi sebagai Kooperasi yang dibakukan menjadi suatu bahasa ekonomi yang dikenal dngan istilah KOPERASI, yang berarti organisasi ekonomi dengan keanggotaan yang sifatnya sukarela. Oleh karena itu koperasi dapat didefinisikan sebagai berikut : Koperasi adalah suatu perkumpulan atau organisasi ekonomi yang beranggotakan orang–orang atau badan–badan, yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota menurut peraturan yang ada, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan suatu usaha, dengan tujuan mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya (Nindyo Pramono. 1986: 9).

(10)

9

hidupnya. Mencapai keperluan hidupnya dengan ongkos yang semurah-murahnya, itulah yang dituju. Pada koperasi didahulukan keperluan bersama, bukan keuntungan.

Dalam Undang–Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian Pasal 1, yang dimaksud koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang–seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.

Pengertian di atas, maka koperasi di Indonesia mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Koperasi adalah suatu badan usaha yang pada dasarnya untuk mencapai suatu tujuan memperoleh keuntungan ekonomis.

2. Keanggotaan koperasi bersifat sukarela, tidak boleh dipaksakan oleh siapapun dan bersifat terbuka.

3. Pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak dan keputusan para anggota dan para anggota yang melaksanakan kekuasaan tertinggi berdasarkan keputusan rapat anggota.

4. Pembagian pendapatan atau Sisa Hasil Usaha (SHU) dalam koperasi ditentukan berdasarkan perimbangan jasa usaha anggota kepada koperasi. Balas jasa terhadap modal yang diberikan kepada para anggota adalah terbatas.

5. Koperasi berprinsip mandiri, mengandung arti bahwa koperasi dapat berdiri sendiri tanpa tergantung pada pihak lain.

(11)

10

Berdasarkan hal tersebut, maka koperasi adalah badan usaha yang tujuan pendiriannya untuk mensejahtarakan anggotanya sesuai dengan asas yang dianut koperasi yaitu asas kekeluargaan.

B. Prinsip dan Asas Koperasi

1. Prinsip Koperasi

Sebagai mana dinyatakan dalam Pasal 15 ayat 1 UU No. 25/1992, Koperasi Indonesia melaksanakan prinsip-prinsip koperasi sebagai berikut :

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka; b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis;

c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;

d. Pembagian balas jasa yang terbatas pada modal; e. Kemandirian.

2. Asas Koperasi

Asas koperasi atau dalam bahasa Inggrisnya disebut cooperative principles ini berasal dari bahasa latin yaitu principum yang berarti basis atau landasan dan ini bisa mempunyai beberapa pengertian yaitu sebagai cita-cita utama atau kekuatan/peraturan dari organisasi (Hendrojogi, 1997: 29).

Koperasi Indonesia berasaskan kekeluargaan. Hal ini secara jelas tertuang dalam ketentuan Bab II, bagian pertama, Pasal 2 UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang menyatakan, “koperasi berlandaskan Pancasila dan UUD

(12)

11

yang memang sesuai dengan jiwa dan keperibadian bangsa Indonesia dan telah berakar dalam jiwa bangsa Indonesia (R.T Sutantya Rahardja, 2002: 37).

Koperasi sebagai suatu usaha bersama harus mencerminkan ketentuan-ketentuan sebagaimana dalam kehidupan keluarga. Dalam suatu keluarga, segala sesuatu yang dikerjakan secara bersama-sama ditujukan untuk kepentingan bersama seluruh anggota keluarga. Usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan ini biasanya disebut gotong royong.

Gotong royong dalam pengertian kerja sama pada koperasi mempunyai pengertian yang luas, yaitu sebagai berikut :

a. Gotong royong dalam lingkup organisasi; b. Bersifat terus menerus dan dinamis; c. Dalam bidang atau hubungan ekonomi;

d. Dilaksanakan dengan terencana dan berkesinambungan. (Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto. 2004: 42)

C. Keanggotaan Koperasi

Sesuai dengan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, syarat utama untuk mendirikan koperasi adalah tersedianya 20 orang atau lebih.

(13)

12

a. Kewajiban Anggota Koperasi

Kewajiban anggota koperasi terdiri atas :

1)Mematuhi AD dan ART koperasi serta semua keputusan yang telah disepakati bersama dalam rapat anggota;

2)Berpartisipasi pada usaha yang diselenggarakan oleh koperasi;

3)Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas kekeluargaan.

b. Hak Anggota Koperasi Hak anggota koperasi yaitu :

1)Hak untuk menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota;

2)Memilih/dipilih menjadi pengurus;

3)Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan-ketentuan dalam anggaran dasar;

4)Mengemukakan pendapat/saran-saran kepada pengurus di luat rapat anggota; 5)Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama di antara sesama

anggota;

6)Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut ketentuan anggaran dasar.

c. Berhenti Sebagai Anggota Koperasi

Kenggotaan seseorang akan berakhir jika yang bersangkutan : 1)Meninggal dunia;

2)Minta berhenti atas kehendak sendiri;

(14)

13

4) Dipecat karena tidak memenuhi kewajiban sebagai anggota.

Hal tersebut di atas juga sesuai dengan isi AD koperasi KANDIR, yang diantaranya, yang dapat menjadi anggota koperasi KANDIR adalah mereka yang menjadi karyawan PTP Nusantara VII Bandar Lampung.

D. Pengurus Koperasi

Keberadaan pengurus koperasi sangat penting terhadap berdirinya suatu koperasi, sejahtera atau tidaknya anggota juga tergantung bagaimana pengurus mengelola koperasi tersebut.

Pengurus koperasi mempunyai hak dan kewajiban seperti halnya anggota, hak dan kewajiban tersebut diatur dalam AD koperasi.

1. Kedudukan

Pengurus koperasi baik secara pribadi maupun sebagai kolektif leader adalah pemegang kuasa/amanah Rapat Anggota (RA). Dalam mengelola/memimpin, sesuai kedudukan tersebut untuk pertama kali, susunan dan nama anggota pengurus dicantumkan dalam Akte Pendirian (AP) dengan masa jabatan paling lama 5 (lima) tahun, bagi yang sudah habis masa jabatannya dapat dipilih kembali.

2. Fungsi

(15)

14

dari anggota, maka tidak bisa lepas dari pengawasan dan tuntunan untuk memimpin koperasinya secara baik (Koermen, 2003: 146).

3. Tugas

Pengurus koperasi biasanya bertugas selama 3 tahun. Adapun tugas-tugasnya dalam garis besarnya adalah:

a. Mengelola koperasi dan usahanya;

b. Mengajuan rancangan rencana kerja anggaran pendapatan dan belanja koperasi; c. Menyelenggarakan rapat anggota;

d. Megajukan laporan keuangan dan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;

e. Memelihara buku daftar anggota dan pengurus. (Subandi. 2010: 56)

4. Tanggung Jawab

(16)

15

tersbut dan menyelaraskan dengan perkembangan keadaan; maka ada 2 (dua) bidang utama yang menjadi tanggung jawab pengurus yaitu :

a) Bidang organisasi dan kelembagaan

Yang menjadi perhatian bidang ini ialah agar pengurus mengetahui secara pasti tentang sifat dan perkembangan anggota, apakah :

1. Keinginan dan aspirasinya untuk bergabung menjadi anggota koperasi sudah diwadahi/dipenuhi;

2. Kepentingan dan kebutuhannya sudah ditunjang dengan kegiatan yang diselenggarakan koperasi.

b) Bidang usaha dan bisnis

Yang menjadi perhatian bidang ini ialah agar pengurus mengetahui secara pasti

melalui analisis dengan berbagai metode “usaha apa“ yang menjadi unggulan

yang bisa diandalkan, baru kemudian dikembangkan usaha-usaha lain yang bersifat menunjang dan tidak harus dikerjakan sendiri melainkan dapat dibangun dengan sistem kemitraan untuk mewujudkan prinsip “ kerjasama antar koperasi “.

F. Pengawas Koperasi

(17)

16

Undang-Undang No. 25/1992 tentang Perkoperasian hanya merumuskan secara garis besar kedudukan, persyaratan, tugas, wewenang dan tanggung jawab pengawas, walaupun di dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) masing-masing koperasi juga sudah dijabarkan, namun demikian kiranya masih diperlukan wacana dan wawasan agar para pengawas koperasi memiliki keyakinan dan kemampuan melaksanakan internal audit terhadap koperasinya, sebagai konsekwensi atas kesediaan dan kesanggupan dipilih menjadi pengawas.

1)Kedudukan Pengawas

Pengawas dipilih langsung dari dan oleh anggota koperasi dalam Rapat Anggota (RA), oleh karenanya pengawas berkedudukan langsung dibawah Rapat Anggota (RA). Peryaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai pengawas ditetapkan dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) koperasi.

2)Tugas Pengawas

Pengawas koperasi mempuyai tugas sebagai berikut ;

(a) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakann dan pengelolaan koperasi;

(b) Mebuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya (Subandi. 2010: 58).

(18)

17

bantuan pada akuntan publik untuk melakukan pengawasan terhadap koperasi dan pengaturannya tercantum dalam AD koperasi.

G. Manfaat dan Tujuan Koperasi Bagi Anggota dan Masyarakat

1. Manfaat Koperasi Bagi Anggota dan Masyarakat

Menurut Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto (2004: 43-45) banyak manfaat yang dapat diambil dari berdirinya sebuah koperasi, selain untuk anggota koperasi sendiri, maupun untuk masyarakat sekitar, yaitu diantaranya adalah : a) Koperasi dapat mengurangi tingkat pengangguran

b)Kehadiran koperasi KUD, misalnya diharapkan dapat menolong nasib mereka yang membutuhkan pekerjaan, karena adanya KUD tersebut akan dibutuhkan banyak pekerja untuk mengelola usahanya.

c) Koperasi dapat mengembangkan kegiatan usaha masyarakat

d)Misalnya KUD yang bergerak di bidang pertanian. KUD tersebut dapat menyediakan alat-alat pertanian yang dibutuhkan petani dengan harga lebih murah, sehingga petani akan membeli kebutuhan tersebut di KUD dan dapat meningkatkan usahanya.

e) Koperasi dapat ikut berperan meningkatkan pendidikan rakyat, terutama pendidikan perkoperasian dan dunia usaha

(19)

18

g)Koperasi dapat berperan sebagai alat perjuangan ekonomi

h)Sikap ketergantungan koperasi terhadap bantuan dan fasilitas dari pemerintah harus dihilangkan. Koperasi harus dapat mandiri, sehingga mampu bersaing dengan badan usaha yang lain. Majunya koperasi akan dapat memberi dorongan untuk meingkatkan taraf hidup para anggota dan masyarakat.

i) Koperasi Indonesia dapat berperan menciptakan demokrasi ekonomi

j) Demokrasi ekonomi yang dimaksud adalah demokrasi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dimana demokrasi ekonomi tersebut menekankan peran aktif masyarakat dalam pembangunan, sedangkan pemerintah hanya wajib memberikan pengarahan dan bimbingan saja.

k)Koperasi Indonesia berperan serta dalam membangun tatanan perekonomian nasional. Koperasi adalah salah satu bangun usaha yang di Indonesia dan merupakan tempat masyarakat memberdayakan dirinya. Oleh karena itu, koperasi sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa perlu dikembangkan bersama kegiatan usaha ekonomi lainnya. Dengan memberdayakan koperasi berarti pula memberdayakan masyarakat yang pada akhirnya memberdayakan perekonomian nasional.

2. Tujuan Koperasi dalam Mencapai Kesejahteraan anggota

Tujuan koperasi Indonesia dapat kita lihat dalam Bab II pasal 3 Undang-Undang No. 25/1992 tentang Perkoperasian, dikatakan bahwa : “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka

mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila

(20)

19

H. Kerangka Pikir

Keterangan :

Koperasi Karyawan Ruwa Jurai PTP Nusantara VII Bandar Lampung adalah koperasi pusat yang membawahi kelompok-kelompok usaha yang berada di 3 wilayah di Sumatra yaitu Sumatra Selatan, Bengkulu dan Lampung . Karena wilayah cangkupan PTP Nusantara VII Bandar Lampung sangat luas, maka penelitian ini di fokuskan pada koperasi yang berada di Bandar Lampung yaitu

Koperasi Kantor Direksi PTP Nusantara VII Bandar Lampung

Rapat Anggota Tahunan (RAT)

Koperasi Karyawan Ruwa Jurai PTP Nusantara VII Bandar Lampung

Pelaksanaan Kepengurusan Koperasi oleh Pengurus

Pengawas

(21)

20

koperasi yang berada di Kantor Direksi (KANDIR) PTP Nusantara VII Bandar Lampung.

Rapat Anggota (RA) adalah pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam pelaksanaannya, kepengurusan koperasi diawasi oleh dewan pengawas, yaitu terdiri dari seorang ketua dan 2 (dua) orang anggota koperasi yang tidak termasuk ke dalam golongan pengurus.

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Tipe Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukum normatif terapan yaitu penelitian hukum dengan cara mempelajari pemberlakuan atau implementasi ketentuan hukum normatif berupa Pelaksanaan Pengurusan Koperasi Oleh Pengurus Koperasi. Sedangkan tipe penelitian ini bersifat deskriptif, artinya penelitian ini menggambarkan dan menguraikan secara jelas dan rinci mengenai pelayanan pengurus koperasi terhadap anggotanya.

B. Pendekatan Masalah

Dalam penelitian ini pendekatan masalah yang digunakan adalah studi kasus dengan tipe judicial case study melalui tahap-tahap pendekatan sebagai berikut :

1) Mengidentifikasi pokok bahasan, subpokok bahasan berdasarkan rumusan masalah ;

2) Atas dasar setiap subpokok bahasan yang sudah teridentifikasi tersebut, diinventariskan pula ketentuan-ketentuan hukum normatif yang menjadi tolok ukur terapan.

(23)

22

C. Sumber dan Jenis Data

Karena penelitian ini tergolong penelitian hukum normatif terapan, maka data yang digunakan meliputi data sekunder dan data primer. Data sekunder terdiri dari bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang bersumber dari buku-buku ilmu hukum dan tulisan-tulisan hukum lainnya. Bahan hukum primer dan sekunder yang dibutuhkan tersebut adalah yang relevan dengan masalah penelitian. Data primer adalah Data yang diperoleh dari hasil penelitian yang didapatkan dengan penelitian lapangan terutama penerapan peraturan perundang-undangan dalam praktek yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Data primer diperoleh dari wawancara yang akan dilakukan dengan para pihak yang terlibat atau terkait.

D. Pengumpulan dan Pengolahan Data

(24)

23

(reconstructing), dan sistematisasi (systematizing) berdasarkan urutan pokok permasalahan.

E. Analisis Data

(25)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelaksanaan kepengurusan koperasi sampai saat ini masih sesuai dengan AD dan ART koperasi KANDIR. Pengurus mempunyai tugas dan kewenangan dalam menjalankan kepengurusannnya, tanggung jawab pengurus adalah menjalankan usaha yang dilakukan koperasi dan memepertanggung jawabkannya dalam RAT. Keberhasilan koperasi KANDIR dalam menjalankan usaha-usahanya tidak lepas juga dari para pengurus dan manajemen yang bagus dalam menjalankan kepengurusannya.

(26)

46 B. Saran

(27)

PELAKSANAAN KEPENGURUSAN OLEH PENGURUS KOPERASI (Studi Pada Koperasi Kantor Direksi PTP Nusantara VII Bandar Lampung)

(Skripsi)

Oleh

RONA AYU EDITHYA MARGARETH

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG

(28)

PELAKSANAAN KEPENGURUSSAN OLEH PENGURUS KOPERASI (Studi Pada Koperasi Kantor Direksi PTP Nusantara VII Bandar Lampung)

(Skripsi)

Oleh

RONA AYU EDITHYA MARGARETH

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA HUKUM

Pada

Bagian Hukum Perdata Jurusan Perdata Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Lampung

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012

(29)

Judul Skripsi : PELAKSANAAN KEPENGURUSAN OLEH PENGURUS KOPERASI (Studi pada Koperasi Kantor Direksi PTP Nusantara VII Bandar Lampung)

Nama Mahasiswa : Rona Ayu Edithya Margareth Nomor Pokok Mahasiswa : 0852011196

Bagian : Hukum Keperdataan Fakultas : Hukum

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Ratna Syamsiar, S.H., M.Hum. Ahmad Zazili, S.H., M.H. NIP 19550428 198103 2 001 NIP 19740413 20050110 001

2. Ketua Bagian Hukum Keperdataan

(30)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Ratna Syamsiar, S.H., M.Hum. ………..

Sekertaris : Ahmad Zazili, S.H., M.H. ………..

Penguji

Bukan Pembimbing : Rilda Murniati, S.H., M.Hum. .…..…………..

2. Dekan Fakultas Hukum

Dr. Heryandi, S.H, M.S. NIP 19621109 198703 1 003

(31)

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Ruang Lingkup ... 6

D. Tujuan Penelitian... 6

E. Kegunaan Penelitian. ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi ... 8

B. Prinsip dan Asas Koperasi ... 10

1. Prinsip Koperasi ... 10

2. Asas Koperasi ... 10

C. Keanggotaan koperasi ... 11

D. Pengurus Koperasi... 13

1. Kedudukan ... 13

2. Fungsi ... 13

3. Tugas ... 14

4. Tanggung Jawab ... 15

E. Pengawas Koperasi ... 15

G. Manfaat dan Tujuan Koperasi Bagi Kesejateraan Anggota ... 17

1. Manfaat Koperasi Bagi Anggota dan Masyarakat ... 17

2. Tujuan Koperasi dalam Mencapai Kesejateraan Anggota ... 18

(32)

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 21

B Pendekatan Masalah ... 21

C. Sumber dan Jenis Data ... 22

D. Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 22

E. Analisis Data ... 23

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pengurusan Koperasi Oleh Pengurus Koperasi ... 24

1. Pengurus Koperasi ... 24

2. Tugas Pengurus Koperasi ... 26

3. Tanggung jawab Pengurus ... 28

4. Kewenangan Pengurus Koperasi... 38

B. Faktor Penghambat dan Pendorong dalam Pelaksanaan Koperasi ... 42

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ... 46

(33)

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku

Djabaruddin, 1997. Koperasi Indonesia Menghadapi Abad ke-21. Penerbit DEKOPIN, Jakarta.

Hendar & Kusnadi, 2005. Ekonomi Koperasi, Lembaga. Penerbit FEUI. Jakarta. Hadhikusuma, R. T. Sutantya, 2001. Hukum Koperasi Indonesia. Penerbit

RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Hendrojogi, 2002. Koperasi Azas-azas, Teori dan Praktek. Penerbit RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Kartasapoetra, G. 2003. Praktik Pengelolaan Koperasi. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Koerman, 2003. Manajemen Koperasi Terapan. Penerbit Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta.

Muhammad, Abdulkadir. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum. Penerbit Citra Aditya Bakti, Bandung.

_______. 1982. Hukum Koperasi. Penerbit Alumni. Bandung.

_______. 2006. Hukum Perusahaan Indonesia. Penerbit Citra Aditya Bakti. Bandung.

(34)

Soekanto, Soejono. 1984. Pengantar Penelitian Hukum. Penerbit Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Soeradjiman. 1997. Koperasi Dalam Teori dan Praktek. Penerbit DEKOPIN. Jakarta.

Sumardiono. 1980. Pengurus Koperasi. Penerbit Dirjen Koperasi. Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.

Perundang-Undangan :

Undang Undang Dasar 1945

(35)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang 25 November 1990, sebagai anak ke empat dari empat bersaudara, dari Bapak Edy Karya dan Ibu Dra. Fardarita M. Pd.

Penulis menempuh pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Tutwuri Handayani Bandar Lampung diselesaikan tahun 1993, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Al-Azhar Bandar Lampung pada tahun 2002, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTP Negeri 9 Gotong Royong Bandar Lampung pada tahun 2005, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 5 Bandar Lampung pada tahun 2008.

Tahun 2008 Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Unila. Pada bulan Maret tahun 2009 penulis resmi bekerja menjadi penyiar di Radio Kencana

(K’Fm) hingga sekarang. Tahun 2011 mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di

(36)

MOTTO

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

(Q.S. Al-Insyirah:5-6)

Jangan kenal menyerah, jangan pula putus asa ! Bangkitlah, hadapi tantangan hidup dengan positif! Berjuang dan berdoa maka Allah akan

(37)

SANWACANA Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PELAKSANAAN KEPENGURUSAN KOPERASI OLEH PENGURUS KOPERASI (Studi Pada

Koperasi Karyawan Ruwa Jurai Khususnya Pada Koperasi Simpan Pinjam Kantor

Direksi PTP Nusantara VII Bandar Lampung)”.

Dalam penulisan skripsi penulis menyadari masih banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga dapat bermamfaat bagi penulis khususnya maupun bagi siapa saja yang membacanya terutama bagi mahasiswa Fakultas hukum sendiri.

Pada penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat saran, bantuan, dan petunjuk, maka pada kesempatan ini saya haturkan banyak terima kasih dan rasa hormat saya yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. Heryandi, S.H., M.S., Dekan Fakultas Hukum Universitas Lampung.

2. Bapak Prof. Dr. I Gede AB Wiranata, S.H., M.H., Ketua Bagian Hukum Perdata.

(38)

4. Bapak Ahmad Zazili, S.H., M.H., Dosen Pembimbing sekaligus Sekertaris Penguji yang telah banyak membantu dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Rilda Murniati, S.H., M.Hum., Dosen Pembahas 1 sekaligus Penguji Utama yang telah banyak membantu dan memberi saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Dianne Eka Rusmawati, S.H., M.Hum. Dosen Pembahas 2 yang telah banyak membantu dan memberi saran dalam penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Amnawati, S.H., M.H. Dosen Pembimbing Akademik Penulis.

8. Bapak Pri Hakso, sebagai Pengurus Koperasi Karyawan Ruwa Jurai PTP Nusantara VII Bandar Lampung, Bapak Sandri R kamil, sebagai Ketua Koperasi Kantor Direksi PTP Nusantara VII Bandar Lampung, Bapak Subandi, sebagai Bendahara, Bapak Ronald Sudrajat sebagai Sekretaris yang telah banyak membantu serta memberikan jawaban dan izin dalam melakukan penelitian ini.

9. Orang tua ku Edy Karya dan Dra. Fardarita M.Pd. dan abang ku Peter Abraham Venerik S.Si., mba ku Fransisca Ditha Wisesa S.T.,M.Eng., dan ayuk ku Prandika Niken Tri Ambaretha, yang telah banyak memberi bantuan, dan dorongan baik moril maupun materil, aku sayang kalian semua.

(39)

teman-teman ku yang tidak dapat disebutkan satu-satu terima kasih untuk persahabatanya, bantuan, motivasi yang diberikan selama ini.

11.Teman seperjuangan ku, go Maret ! Nindi, Cika, Merita.

12.Rekan-rekan kerja ku di Radio Kencana Nadaswara (Kencana FM 97.6) bu Wati, Pak coy, Mas Ryan, Mas Marta, mba Yuni, Dara, Dean, Siti, Fitri, Ayu,

K’Halim, mba Yanti terima kasih atas dukungannya selama ini.

13.Mas Tarno dan Mba Siti yang telah banyak membantu.

14.Seluruh angkatan 2008 Fakultas Hukum.

15.Semua pihak yang telah memberikan dorongan dan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu-satu.

Penulis berharap semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta membalas segala kebaikan mereka dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Febuari 2012

(40)

PERSEMBAHAN

Allhamdulillahi robbil’alamin, perkenankanlah karya sederhana ini

kupersembahkan kepada orang-orang yang kusayangi karena Mu, dan Shalawat serta salam teruntuk suri tauladan kita Muhammad SAW.

Papah dan Mamah tersayang dalam penuh ketulusan, kesabaran dan kasih sayangmu yang tak pernah berhenti, selalu mendoakan aku disetiap langkahku.

Abang, mba dan ayuk ku yang telah memberikan semangat dan doa untuk segala hal dalam hidupku.

Referensi

Dokumen terkait

Pemegang opsi tidak diwajibkan untuk menggunakan haknya atau akan menggunakan haknya jika perubahan dari harga aset yang mendasarinya akan menghasilkan keuntungan

Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat menambah wacana baru tentang pengembangan media pembelajaran yang bermanfaat dalam proses pembelajaran di

Penemuan-penemuan Sprague yang lain tentang listrik sangat bermanfaat terhadap perbaikan jaringan distribusi listrik kita sekarang ini (yang lebih dahulu dilakukan oleh Edison),

0 Siswa dapat mendengarkan pembacaan wawancara 0 Siswa dapat menjawab pertanyaan berdasarkan tek wawancara yang didengarkan 0 Siswa dapat menentukan hal-hal

Selain itu, kajian ini juga dijalankan untuk mengenalpasti adakah terdapat perbezaan tahap kecerdasan matematik-logik dalam kalangan pelajar Sarjana Pendidikan Teknik

Ragam hias yang sangat banyak dari suku Melayu Riau biasanya digunakan dalam ukiran dan kerajinan tangan, dalam penulisan ini berkosentrasi pada perancangan dan pengembangan

Hasil penelitian uji pengaruh variabel diferensiasi citra terhadap minat masyarakat menjadi muzakki tercermin dalam jawaban responden mengenai item pertanyaan 10,

Berdasarkan uji deskriptif didapatkan prosentase karakteristik tingkat pengelolaan emosi marah rendah pada sopir bus AKDP trayek Tegal di UPT terminal Purwokerto dengan